jurnal sistem informasi - si.fst.uinjkt.ac.id
Post on 18-Dec-2021
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL SISTEM INFORMASI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta
Vol. 7 No. 2, Oktober 2014 ISSN: 1979 – 0767
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr. Agus Salim, M.Si.
Pimpinan Redaksi (Editor in Chief)
Zainul Arham, S.Kom.,M.Si.
Dewan Redaksi (Editor Board) Ditdit N. Utama, MM, M.Com Ir. Bakri La Katjong, MT
Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom Nur Aeni Hidayah, MMSI Bayu Waspodo, MM Zulfiandri, MMSI
Penelaah Senior (Senior Reviewer) Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
Dr. Ujang Maman, M.Si. Dr. Agus Salim, M.Si.
Mitra Bestari
Dr. Eko Syamsuddin Hasrito Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya Dr.Ir. Taslim Rochmadi, M.Sc Dr.Ir. Rusdianto Roestam, M.Sc
Penyunting Pelaksana Qurrotul Aini, MT
Nia Kumaladewi, MMSI
Penyunting Pengelola Nur Aeni Hidayah, MMSI
Koordinator Sekretariat dan Pelaksana Tata Usaha
Fitroh, M.Kom Eva Khudzaeva, M.Si
Alamat Penerbit / Redaksi
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat 15412 Telp / Fax. (021) 7493545 / (021) 7493315
Website: http://fst.uinjkt.ac.id E-mail: a2mpa@yahoo.com dan atafamily@yahoo.com
Jurnal Sistem Informasi merupakan jurnal keilmuan bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang memuat tulisan-tulisan ilmiah mengenai penelitian-penelitian murni dan terapan serta ulasan-ulasan umum tentang perkembangan teori, metode dan ilmu-ilmu terapan terkait.
Jurnal Sistem Informasi diterbitkan oleh Program Studi Sistem Informasi. Redaksi mengundang para peneliti, praktisi dan mahasiswa untuk menulis perkembangan ilmu di bidang yang berkaitan dengan sistem informasi dan teknologi informasi.
Jurnal Sistem Informasi diterbitkan 2 (dua) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari dan Oktober.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga Jurnal Sistem Informasi Volume 7 No.2 bulan Oktober terbit.
Keberadaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mencakup berbagai aspek kehidupan, dalam hal ini jurnal Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi, terutama pada konsep sistem informasi geografis, sistem informasi korporat dan sistem informasi bisnis syari’ah.
Dengan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini diharapkan memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan dalam konsep dan aplikasi sistem informasi dan teknologi informasi serta meningkatnya wawasan dan kemampuan para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan komunikasi.
Edisi Jurnal kali ini memuat 8 (delapan) makalah yang mengangkat perihal sistem informasi dan teknologi informasi, yaitu: Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Telkomflexi Classy (Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan), Perbandingan Kompresi File Data Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length, Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program Umroh Pada PT Arqom Bayu Nusaba, Rancang Bangun Sistem Arsip Akreditasi (Studi Kasus : Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Syariah (Studi Kasus: BMT Bintaro), Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Domain Monitor, Evaluate And Assess Dengan Metode Framework Cobit 5, Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis Web Pada Koperasi Warga Baru MTS N 17 Jak, Penerapan Kombinasi Sandi Caesar Dan Vigenere Untuk Pengamanan Data Pesan Pada Surat Elektronik.
Kami selaku tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini. Kami berharap jurnal sistem informasi ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bacaan yang berguna, informatif dan inovatif.
Jakarta, Oktober 2014 Hormat Kami
Tim Redaksi Jurnal SI
i
JURNAL SISTEM INFORMASI
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta
Oktober 2014 Vol. 7 No. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN TELKOMFLEXI CLASSY (STUDI KASUS: KANTOR DAERAH TELEKOMUNIKASI JAKARTA SELATAN) Nia Kumaladewi, Zulfiandri, Dicky Triyana ……………………………………………………………………………………… 1 PERBANDINGAN KOMPRESI FILE DATA DENGAN ALGORITMA HUFFMAN, HALF BYTE DAN RUN LENGTH Nuryasin ................................................................................................................ 10 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PROGRAM UMROH PADA PT ARQOM BAYU NUSABA Abdurrohman Hidayatullah, Syopiansyah Jaya Putra, Ibnu Qoyim ............................................ 16
RANCANG BANGUN SISTEM ARSIP AKREDITASI (STUDI KASUS : FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA) Eva Khudzaeva ......................................................................................................... 24 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SYARIAH (STUDI KASUS: BMT BINTARO) Suci Ratnawati, Nur Aeni Hidayah , Risa Oktaviani .............................................................. 33 USULAN MODEL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN MONITOR, EVALUATE AND ASSESS DENGAN METODE FRAMEWORK COBIT 5 Siti Ida Farida, Fitroh, Elsy Rahajeng ............................................................................. 42 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI BERBASIS WEB PADA KOPERASI WARGA BARU MTS N 17 JAK Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah, Sarwoto Wijoyo Latisuro ................................................. 53 PENERAPAN KOMBINASI SANDI CAESAR DAN VIGENERE UNTUK PENGAMANAN DATA PESAN PADA SURAT ELEKTRONIK Faisal Zuli , Ari Irawan ............................................................................................. 64
1
Pengembangan Sistem Informasi
Pendaftaran Telkomflexi Classy
(Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta
Selatan)
Nia Kumaladewi1,Zulfiandri
2, Dicky Triyana
3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta
E-mail : nia_april12@yahoo.com1, fiandriz@yahoo.com
2
Abstract - PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) is a telecommunications company
and the information provider (InfoComm). PT. Telkom has a division that specializes in mobile
phone services (cellular) of the Division of TelkomFlexi. Customers on TelkomFlexi divided
into two, namely prepaid and postpaid customers. In the prepaid customer registration process is
quite easy, simply by purchasing and registration starterpack to 4444. As with the registration
postpaid subscribers who takes a long time, from start to apply an active subscription to their
handsets. In addition to the above issues, writing and typing a variety of forms of data
concerning the prospective customer can make a prospect data inconsistency on each form, the
difficulty of accessing the data as well as the prospect of data security and potential customers
are difficult to maintain in terms of reporting survey results ensued prospect difference format
reports in Kandatel, PlasaTelkom and FlexiCenter so disturbing officer2 sales performance as
well as co-workers in PlasaTelkom and FlexiCenter. This study sought to design and build
information systems TelkomFlexi registration using the web-based development methodology
with a waterfall strategy. This information system consists of a Web-based registration
TelkomFlexi Classy, Classy TelkomFlexi stock numbers, stock handset bundling with
TelkomFlexi and related reports Classy TelkomFlexi registration. Based on the test results, it
can be concluded that the information system has been running as they are designed.
Keywords: Registration Information System, Web-Based System
I. PENDAHULUAN
Penggunaan sistem informasi sudah
memasuki seluruh sektor bisnis, hal ini ditandai
dengan penggunaan sistem informasi pada
dunia korporasi kecil, menengah hingga besar.
Sistem informasi sudah menjadi kebutuhan
korporasi yang memiliki visi dalam
peningkatan kinerja.
Penggunaan sistem informasi dimulai
pada tahun 1960-an dimana era sistem
informasi dimulai.1 Pada tahun 1960-an adalah
era dimana pemrosesan data dilakukan dengan
menggunakan komputer stand alone. Sejak saat
itulah berbagai sektor bisnis menggunakan
sistem informasi sebagai pendukung bisnisnya.
Penggunaan sistem informasi selain dapat
membantu kinerja korporasi, sistem informasi
juga dapat mengefisienkan berbagai sumber
daya korporasi seperti waktu dan semua
sumber daya yang membutuhkan biaya.
Pada tahun 1993, para peneliti di
CERN (Consei Eouropeen pour la Recherche
Nucleaire) di Geneva, Swiss. Mereka
mengembangkan suatu cara untuk berbagi data
antar koleganya menggunakan hypertext dan
software browser. Kode-kode khusus dibuat
sehingga memungkinkan pemakai di CERN
untuk meloncat dari satu satu dokumen ke
dokumen lainnya pada layar komputer dengan
memilih sebuah hyperlink.
Kemampuan tersebut tidak hanya
pada satu komputer saja, tetapi juga dapat
meloncat ke dokumen lain pada komputer
remote. Hasil CERN ini kemudian diserahkan
kepada World Wide Web Consortium (W3C)
yang dibentuk pada Oktober 1994 oleh
sekelompok akademis dan organisasi
komersial.2 W3C kini merupakan badan resmi
yang membuat standar web.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Telkom) menggunakan internet untuk
mendekatkan PT Telkom dengan pelanggannya
2
dan para pemegang saham. Selain website
www.telkom.co.id yang berisi tentang PT
Telkom secara garis besar, PT Telkom juga
memiliki website khusus divisi TelkomFlexi
yaitu www.telkomflexi.com.
Persaingan antar operator seluler
sangat terasa saat ini, mulai dari perluasan
coverage area hingga perang tarif yang sangat
menggiurkan konsumen. PT Telkom khususnya
Divisi TelkomFlexi dituntut untuk memberikan
pelayanan ekstra agar dapat menjaring
konsumen yang lebih luas. Pelayanan adalah
salah satu strategi jitu untuk merebut hati
pelanggan.
Kesan pertama pelayanan yang
dirasakan pelanggan adalah ketika pelanggan
mendaftarkan diri sebagai pelanggan operator
seluler. Pelanggan pada operator seluler dibagi
dua, yaitu pelanggan prabayar dan pelanggan
pascabayar. Pendaftaran pelanggan prabayar
cukup mudah, hanya dengan membeli
starterpack lalu registrasi ke 4444. Lain halnya
dengan pendaftaran pelanggan pascabayar yang
cukup rumit. Hal ini dikarenakan pelanggan
dapat menggunakan layanan panggilan atau
data, kemudian membayar layanan tersebut
pada bulan tertagih berikutnya, sehingga
perusahaan operator mengantisipasi pelanggan
yang nakal dengan berbagai prosedur
pendaftaran.
Pendaftaran calon pelanggan
TelkomFlexi Classy (pascabayar) memakan
waktu yang cukup lama, dari mulai
mengajukan permohonan berlangganan hingga
handset mereka aktif. Hal ini dapat membuat
calon pelanggan pindah ke provider lain. Selain
masalah di atas, penulisan dan pengetikan
berbagai macam form yang menyangkut data
calon pelanggan dapat membuat inkonsistensi
data calon pelanggan pada tiap form, kesulitan
mengakses data calon pelanggan, keamanan
data calon pelanggan sulit dijaga serta dalam
hal pelaporan hasil survey calon pelanggan pun
terjadi perbedaan format laporan di KanDaTel,
PlasaTelkom dan FlexiCenter sehingga
menganggu kinerja officer2 sales serta rekan
kerja di PlasaTelkom dan FlexiCenter.
Dari uraian singkat di atas sangat
menarik untuk melakukan penelitian dan
pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran pada
Kantor Daerah Telekomunikasi Berbasis Web
PHP dan MySQL. Serta memberikan solusi
untuk menangani permasalahan tersebut
dengan cara memberikan suatu usulan
rancangan Sistem Informasi Pendaftaran
dangan tema: “Pengembangan Sistem
Informasi Pendaftaran TelkomFlexi Classy
(Studi Kasus: Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan)”.
II. KERANGKA TEORI
A. Konsep Dasar Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan, permasalahannya adalah dari mana
informasi itu didapat. Informasi dapat
diperoleh dari sistem informasi. Robert A.
Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan
sistem informasi sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto:
2005).
Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang berlaku. (Sutabri : 2003)
B. Metode Pengembangan Sistem
Menurut Jeffrey L. Whitten (2004)
kebanyakan organisasi memiliki proses
pengembangan sistem (system development
process) resmi yang terdiri dari satu set standar
proses atau langkah-langkah yang mereka
harapkan akan diikuti oleh semua proyek
pengembangan sistem. Proses pengembangan
sistem di kebanyakan organisasi mengikuti
pendekatan pemecahan masalah (problem
solving). Pendekatan tersebut biasanya terdiri
dari beberapa langkah pemecahan masalah
yang umum, yaitu:
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Manganalisis dan memahami masalah.
3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi
yang diharapkan.
4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan
memilih tindakan yang terbaik.
5. Mendesain solusi yang dipilih.
6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.
7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak
terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2
seperlunya.)
Langkah-langkah pemecahan masalah
tersebut sesungguhnya merupakan bagian dari
tahapan-tahapan proses pengembangan sistem
dalam strategi waterfall seperti yang
dikemukakan oleh Jeffery L. Whitten (2004)
bahwa pengembangan sistem terbagi menjadi
empat tahapan metode yaitu permulaan sistem
(system initiation), analisis
analysis), desain sistem (system design
implementasi sistem (system implementation
Untuk lebih jelasnya, pada Tabel
dijelaskan korelasi antara tahapan
metode proses pengembangan sistem dengan
langkah-langkah pemecahan masalah.
Tabel 1. Korelasi Langkah Pemecahan
Masalah dengan Tahapan Proses
Pengembangan Sistem
Sumber: Whitten, 2004
Dari tahapan proses pengembangan
yang telah dijelaskan sebelumnya
diketahui bahwa pengembangan sistem secara
alamiah adalah berurutan (
tahap permulaan sistem (
hingga tahap implementasi sistem (
implementation) yang disebut juga dengan
pengembangan sistem waterfall
C. Object Oriented Analysis and Design
(OOAD) Object-Oriented Analysis
metode analisa yang memeriksa
(syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu
sistem) dari sudut pandang kelas
objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup
permasalahan. Sedangkan
Design adalah metode untuk mengarahkan
arsitektur software yang didasarkan pada
manipulasi objek-objek sistem atau subsistem
(Suhendar, 2002).
Objek Objek (object) adalah “benda”, secara
fisik atau konseptual, yang dapat ki
disekeliling kita. Hardware, software,
dokumen, manusia, dan bahkan konsep
semuanya adalah contoh objek. Sebuah objek
memiliki keadaan sesaat (state
(behavior). State dari sebuah objek adalah
kondisi objek tersebut atau himpunan dari
keadaan yang menggambarkan objek tersebut.
3
bahwa pengembangan sistem terbagi menjadi
empat tahapan metode yaitu permulaan sistem
), analisis sistem (system
system design), dan
system implementation).
uk lebih jelasnya, pada Tabel 1.
dijelaskan korelasi antara tahapan-tahapan
metode proses pengembangan sistem dengan
langkah pemecahan masalah.
elasi Langkah Pemecahan
dengan Tahapan Proses
Pengembangan Sistem
Dari tahapan proses pengembangan
yang telah dijelaskan sebelumnya dapat
diketahui bahwa pengembangan sistem secara
alamiah adalah berurutan (sequential) dari
tahap permulaan sistem (system initiation)
hingga tahap implementasi sistem (system
) yang disebut juga dengan
waterfall.
Object Oriented Analysis and Design
Oriented Analysis adalah
metode analisa yang memeriksa requirement
(syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu
sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan
objek yang ditemui dalam ruang lingkup
lahan. Sedangkan Object-Oriented
adalah metode untuk mengarahkan
arsitektur software yang didasarkan pada
objek sistem atau subsistem
) adalah “benda”, secara
fisik atau konseptual, yang dapat kita temui
disekeliling kita. Hardware, software,
dokumen, manusia, dan bahkan konsep
semuanya adalah contoh objek. Sebuah objek
state) dan perilaku
dari sebuah objek adalah
kondisi objek tersebut atau himpunan dari
keadaan yang menggambarkan objek tersebut.
State dinyatakan dengan nilai dari
atribut (attribute) objeknya. Atribut
nilai internal suatu objek yang mencerminkan
antara lain karakteristik objek, kondisi sesaat,
koneksi dengan objek lain, dan identitas.
Perubahan state dicerminkan oleh prilaku
(behavior) objek tersebut.
Behavior suatu objek mendefinisikan
bagaimana sebuah objek bertindak (beraksi)
dan memberi reaksi. Behavior ditentukan oleh
himpunan semua atau beberpa operasi yang
dapat dilakukan dalam objek itu sendiri.
Behavior dari objek dicerminkan oleh
interface, service, dan method
tersebut. Interface adalah pintu untuk
mengakses service objek. Service
fungsi yang bisa diemban objek.
adalah mekanisme internal objek yang
mencerminkan perilaku (behavior
service-nya mencetak apapun yang diterima
(Suhendar, 2002).
Kelas Kelas (class) adalah definisi umum
(pola, template atau cetak biru) untuk
himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan
spesifikasi perilaku (behaviors) dan atribut
objek-objek tersebut. Class adalah keniskalan
(abstraksi) dari entitas dalam dunia nyata.
Objek adalah “contoh” (instance) dari sebuah
kelas (Suhendar, 2002).
Encapsulation Encapsulation adalah proses
menyembunyikan detil implementasi sebuah
objek. Satu-satunya jalan untuk mengakses
data objek tersebut adalah melalui
Interface melindungi internal state
objek dari “campur tangan” pihak luar. Oleh
karena itu objek sering digambarkan sebagai
kotak hitam (black box) yang menerima dan
mengirim pesan-pesan (messages
object-oriented programming kotak hitam
tersebut berisi kode (himpunan intruksi dengan
bahasa yang dipahami komputer) dan data
(informasi dimana intruksi tersebut beroperasi
dengannya).
Dalam object-oriented programming
kode dan data disatukan dalam sebuah “benda”
yang tersembunyi isinya, yaitu objek.
Pengguna objek tidak perlu tahu isi dalam
kotak tersebut. Untuk dapat berkomunikasi
dengan objek, diperlukan pesan (
Secara formal message di definisikan sebagai
permintaan untuk objek penerima (
object) untuk membawa metode yang
ditunjukan atau perilaku dan mengembalikan
result dari aksi tersebut kepada objek pengirim
(sender object) (Suhendar, 2002).
Association dan Aggregation
dinyatakan dengan nilai dari
Atribut adalah
nilai internal suatu objek yang mencerminkan
antara lain karakteristik objek, kondisi sesaat,
koneksi dengan objek lain, dan identitas.
dicerminkan oleh prilaku
suatu objek mendefinisikan
a sebuah objek bertindak (beraksi)
ditentukan oleh
himpunan semua atau beberpa operasi yang
dapat dilakukan dalam objek itu sendiri.
dari objek dicerminkan oleh
dari objek
adalah pintu untuk
Service adalah
fungsi yang bisa diemban objek. Method
adalah mekanisme internal objek yang
behavior) atau
nya mencetak apapun yang diterima
) adalah definisi umum
atau cetak biru) untuk
himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan
) dan atribut
adalah keniskalan
(abstraksi) dari entitas dalam dunia nyata.
) dari sebuah
adalah proses
menyembunyikan detil implementasi sebuah
satunya jalan untuk mengakses
data objek tersebut adalah melalui interface.
state sebuah
objek dari “campur tangan” pihak luar. Oleh
karena itu objek sering digambarkan sebagai
) yang menerima dan
messages). Dalam
kotak hitam
truksi dengan
bahasa yang dipahami komputer) dan data
(informasi dimana intruksi tersebut beroperasi
oriented programming,
kode dan data disatukan dalam sebuah “benda”
yang tersembunyi isinya, yaitu objek.
perlu tahu isi dalam
kotak tersebut. Untuk dapat berkomunikasi
dengan objek, diperlukan pesan (message).
di definisikan sebagai
permintaan untuk objek penerima (receiver
) untuk membawa metode yang
mengembalikan
dari aksi tersebut kepada objek pengirim
4
Association (asosiasi) adalah
hubungan antar objek yang saling
membutuhkan. Sedangkan aggregation
(agregasi) adalah bentuk khusus dari asosiasi
yang menggambarkan seluruh bagian suatu
objek merupakan bagian dari objek lainnya.
Sebagai contoh, objek tanggal dapat disusun
dari objek hari, objek bulan, dan objek tahun
(Suhendar, 2002).
D. UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modeling Language)
adalah salah satu alat bantu yang sangat handal
di dunia pengembangan sistem yang
berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML
menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk
membuat cetak biru atas visi mereka dalam
bentuk yang baku, mudah dimengerti serta
dilengkapi dengan mekanisme yang efektif
untuk berbagi (sharing) dan
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan
yang lain (Munawar, 2005).
III.METODE PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk
pengembangan sistem ini dilakukan dengan
cara :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
B. Metode Pembuatan Sistem
Dalam pembuatan Sistem Informasi
Pendaftaran ini, dengan menggunakan
metodologi waterfall (Whitten: 2005). Tahap-
tahap pengembangan yang dilakukan, yaitu:
1. Permulaan Sistem (System Initiation)
2. Analisis Sistem (System Analysis)
3. Desain Sistem (System Design)
4. Implementasi Sistem (System
Implementation)
C. Kerangka Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan
mengikuti rencana kegiatan yang tertuang
dalam kerangka penelitian meliputi metode
pengumpulan data dan metode pengembangan
sistem. Berikut ini dapat dilihat gambaran
kerangka berpikir penelitian.
Gambar 1 Kerangka Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Permulaan Sistem (System Initiation) 1. Identifikasi Masalah
Dengan model pendaftaran
TelkomFlexi Classy secara off-line, maka
pelayanan yang diberikan kurang memuaskan,
kurang efisien, kurang praktis dan memakan
waktu yang cukup lama. Terlebih lagi
dokumen-dokumen yang diolah dengan
melibatkan banyak bagian dalam tubuh Telkom
dapat mengakibatkan kesalahan atau
ketidakcocokan data. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan sebuah sistem informasi yang
menyediakan fasilitas pendaftaran yang praktis
dan cepat serta didukung oleh pengelolaan
informasi yang terkait dengan pendaftaran
TelkomFlexi Classy.
PT Telkom khususnya Divisi
TelkomFlexi sebenarnya sudah memanfaatkan
teknologi internet untuk berinteraksi dengan
pelanggannya, namun belum tersedia fasilitas
untuk pendaftaran TelkomFlexi Classy secara
on-line. Adapun masalah yang
melatarbelakangi pengembangan sistem ini,
yaitu:
a. Calon pelanggan memiliki keterbatasan
waktu untuk mengunjungi PlasaTelkom
atau FlexiCenter.
b. Meskipun ada Sales Force yang bersedia
mengunjungi calon pelanggan, namun
karena keterbatasan jumlah personil
sehingga tidak dapat melayani seluruh
calon pelanggan.
c. Calon pelanggan sering mengalami
kejenuhan dalam mendaftar, hal ini
dikarenakan lamanya menunggu handset-
nya aktif. Lamanya proses ini dikarenakan
perpindahan dokumen antar bagian-
bagian yang terkait yang berbeda lokasi.
5
Selain itu, tidak adanya kepastian kapan
survey akan dilakukan juga membuat
calon pelanggan jenuh.
d. Penulisan kembali data calon pelanggan
dari formulir permohonan berlangganan
TelkomFlexi ke form validasi lapangan
TelkomFLexi dan pengetikan laporan
hasil survey yang menyangkut data calon
pelanggan dapat membuat inkonsistensi
data calon pelanggan pada tiap form.
e. Kesulitan mengakses kembali data calon
pelanggan dan pengamanan data calon
pelanggan karena dokumennya dalam
arsip kertas.
f. Perbedaan format laporan hasil survey di
KanDaTel, PlasaTelkom dan FlexiCenter
dapat menganggu kinerja karena harus
diformat lagi.
2. Lingkup Sistem
Peneliti menentukan batasan sistem
yang akan dibangun yaitu sistem informasi
pendaftaran TelkomFlexi Classy di daerah
Jakarta Selatan mulai dari calon pelanggan
mengajukan permohonan berlangganan hingga
terhubung ke aplikasi aktivasi nomor yaitu
CCF (Customer Care Flexi) termasuk laporan
yang terkait di dalamnya. Selain itu, sistem ini
meliputi pengelolaan stok nomor TelkomFlexi
Classy dan stok handset bundling serta
laporan yang terkait di dalamnya.
Sistem ini akan dijalankan pada web
browser dengan server Apache, bahasa
pemrograman PHP dan database MySQL.
3. Tujuan
Sistem ini dibangun untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan
yang telah diidentifikasi sebelumnya dan
diharapkan dapat membantu kinerja karyawan
yang terlibat dalam proses pendaftaran
TelkomFlexi Classy seperti di bagian Sales
Force/Staff Sales, Sales Planning dan Card and
Voucher Management. Sedangkan untuk
pelaporan pendaftaran melibatkan Asman
Wireless Sales and Promotions. Selain itu juga
diharapkan dapat membantu surveyor dalam
urusan survey calon pelanggan. Dan tentunya
diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan
calon pelanggan akibat lamanya proses
pendaftaran.
B. Analisis Sistem (System Analysis)
1. Profil PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(TELKOM)
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
(TELKOM) merupakan perusahaan
penyelenggara informasi dan telekomunikasi
(InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap (full service and
network provider) yang terbesar di Indonesia.
TELKOM (yang selanjutnya disebut juga
Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa
telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line),
jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed
wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data
& internet dan network & interkoneksi baik
secara langsung maupun melalui perusahaan
asosiasi.
2. Menganalisa Sistem yang Berjalan
Proses pendaftaran TelkomFlexi Classy
yang sedang berjalan saat ini digambarkan
pada use case model diagram dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Calon pelanggan biasanya datang
langsung ke PlasaTelkom, FlexiCenter
atau KanDaTel untuk mendaftarkan
diri menjadi pelanggan TelkomFlexi
Classy.
b. Sebelum calon pelanggan bisa
mendaftar, calon pelanggan diberitahu
syarat-syarat untuk menjadi pelanggan
TelkomFlexi dan diminta melengkapi
syarat-syarat tersebut sebelum
mendaftar. Syarat-syarat tersebut
diantaranya:
1. Calon pelanggan personal:
a. Fotocopy KTP
b. Fotocopy kartu keluarga
c. Materai Rp. 6000
2. Calon pelanggan perusahaan:
a. Fotocopy KTP penjamin
b. Fotocopy kartu keluarga
penjamin
c. Fotocopy Akte pendirian
perusahaan/SIUP/NPWP
d. Materai Rp. 6000
c. Setelah calon pelanggan melengkapi
semua persyaratan yang telah
ditentukan, kemudian Customer
Service Officer (PlasaTelkom atau
FlexiCenter) atau Sales Force
(KanDaTel) memberikan formulir
permohonan berlangganan
TelkomFlexi untuk diisi oleh calon
pelanggan. Pada saat itu, calon
pelanggan dapat memilih nomornya
(stok tersedia) dan memilih handset
(jika ingin membeli).
d. Setelah calon pelanggan memilih
nomor dan handset (jika membeli),
maka Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) menghapus
nomor dan handset yang dipilih dari
stok.
6
e. Seusai mengisi formulir permohonan
berlangganan TelkomFlexi dan
membubuhi tanda tangan di atas
materai, formulir permohonan
berlangganan TelkomFlexi dan semua
persyaratan yang telah ditentukan
diberikan kepada Customer Service
Officer (PlasaTelkom atau
FlexiCenter) atau Sales Force
(KanDaTel).
f. Kemudian, Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) memeriksa
kelengkapan persyaratan dan
mengecek apakah calon pelanggan
masuk blacklist Telkom atau tidak.
g. Jika persyaratan calon pelanggan
kurang lengkap, maka calon
pelanggan diminta untuk
melengkapinya. Dan jika calon
pelanggan masuk blacklist Telkom,
maka pelanggan akan diminta untuk
mengurus masalah yang membuat
calon pelanggan masuk ke dalam
blacklist.
h. Setelah itu, calon pelanggan
membayar biaya pendaftaran serta
pembelian handset (jika membeli) dan
diminta menunggu untuk di survey
terlebih dahulu oleh surveyor dari
TelkomFlexi sebelum diaktifkan.
i. Kemudian Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) menyalin
data pada formulir permohonan
berlangganan TelkomFlexi ke form
validasi lapangan TelkomFLexi.
j. Beberapa hari kemudian, surveyor
akan melakukan survey terhadap
alamat calon pelanggan dan kevalidan
data yang telah diisikan pada formulir
permohonan berlangganan
TelkomFlexi.
k. Pada saat melakukan survey, surveyor
akan mengisi data hasil survey dan
rekomendasinya pada form validasi
lapangan TelkomFLexi.
l. Setelah itu, Sales Planning
memvalidasi hasil survey calon
pelanggan. Kemudian Sales Planning
membuat laporan hasil survey yang
akan dikirim ke Customer Service
Officer (PlasaTelkom atau
FlexiCenter) atau Sales Force
(KanDaTel).
m. Setelah laporan sampai ke tangan
Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel), maka
Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel) akan
mengaktifkan nomor pilihan calon
pelanggan dengan menggunakan
aplikasi CCF (Customer Care Flexi)
jika calon pelanggan dinyatakan valid.
n. Jika calon pelanggan dinyatakan tidak
valid, maka nomor (bukan kartu) yang
sudah dibeli akan dikembalikan ke
dalam stok.
o. Setelah nomor pilihan diaktifkan,
kemudian Customer Service Officer
(PlasaTelkom atau FlexiCenter) atau
Sales Force (KanDaTel)
memberitahukan kepada pelanggan
bahwa nomor yang dipilih sudah
diaktifkan. Setelah itu, mengarsipkan
semua berkas calon pelanggan.
Dari uraian proses di atas, dapat digambarkan
use case proses pendaftaran pada gambar 2:
Gambar 2 Use Case Model Diagram Sistem
Pendaftaran yang Berjalan
C. Desain Sistem (System Designs)
Pada tahapan desain sistem yang
dilakukan meliputi perancangan sistem,
perancangan basis data, dan perancangan antar
muka sistem.
1. Perancangan Sistem
Alur proses pendaftaran digambarkan
dengan menggunakan diagram UML yang
terdiri atas use case diagram, activity diagram
dan sequence diagram. Tergambar pada
gambar 3, 4, 5 dan 6.
Use Case Diagram Sistem Informasi
Pendaftaran
7
Gambar 3 Use Case Model Diagram
Sistem Informasi Pendaftaran
Activity Diagram
Gambar 4. Activity Diagram Data Survey
Gambar 5. Activity Diagram Hasil Survey
Sequence Diagram
Gambar 4. Sequence Diagram Usecase Data
Survey
Gambar 6. Sequence Diagram Daftar
2. Perancangan Basis Data
Berikut ini physical database schema
yang akan diimplementasikan.
8
Gambar 7 Physical Database Schema Sistem
Informasi Pendaftaran
3. Perancangan Antar Muka Sistem
Antar Muka Sistem ini bertujuan
untuk menggambarkan rancangan tampilan
aplikasi yang akan dibuat. Perancangan layout
terdiri dari halaman modul pendaftaran, modul
pengaduan, modul user, Modul Surveyor,
Modul Asisten Manajer Wireless and Sales
Planning, Modul Card and Voucher
Management Kandatel (Nomor), Modul Sales
Planning Handset Kandatel (Handset) , Modul
Sales Planning Kandatel, Modul Administrator
Sistem.
D. Implementasi Sistem (System
Implementation)
1. Pembuatan Sistem Pendaftaran
Pada proses pembuatan sistem
informasi pendaftaran TelkomFlexi Classy,
penulis menggunakan XAMPP versi 1.6.2 yang
mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web
server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa
pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk
database-nya. Selain itu, penulis juga
menggunakan Edit Plus 2 dan Macromedia
Dreamweaver MX 2004 sebagai software
editor dan Adobe Photoshop 7.0 untuk
mengolah gambar. Untuk tampilan index
sistem, peneliti menggunakan website resmi
telkomflexi.com. Hal ini dilakukan agar sistem
yang peneliti ajukan dapat diintegrasikan
dengan website resmi telkomflexi.com sebagai
starting point pendaftaran TelkomFLexi Classy
yang diajukan.
Berikut ini spesifikasi minimal
hardware dan software yang digunakan:
a. Perangkat Keras (Hardware)
1. Server:
a. Processor Intel Pentium 4 2.8 GHz
b. 256 MB of RAM
c. Harddisk 80 GB
2. Client:
a. Processor Intel Pentium 4 2.8 GHz
b. 256 MB of RAM
c. Printer tinta
b. Perangkat Lunak (Software)
1. Server:
a. Microsoft Windows XP Professional
Version 2002 Service Pack 2
b. XAMPP version 1.6.2 yang mencakup:
Apache version 2.2.4, PHP version
5.2.2, dan MySQL version 5.0.41
c. Browser: Microsoft Internet Explorer
Version: 6.0
2. Client:
a. Microsoft Windows XP Professional
Version 2002 Service Pack 2
b. Browser: Microsoft Internet Explorer
Version: 6.0
2. Pengujian Sistem Pendaftaran
Setiap program menjalani pengujian
secara pribadi untuk memastikan bahwa
program yang telah kita buat bisa bebas dari
kesalahan (bug), walaupun tidak menutup
kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau
tidak 100% bebas dari bug, namun pengujian
ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan
yang akan terjadi.
Pada tahap ini, menggunakan metode
pengujian unit dengan pendekatan black-box
testing.
Pengujian dengan Black-box testing yang
dilakukan untuk memperlihatkan bahwa
fungsi-fungsi bekerja dengan baik dalam arti
masukan yang diterima dengan benar dan
keluaran yang dihasilkan benar-benar tepat,
pengintegrasian dari eksternal data berjalan
dengan baik. Cara pengujian yang dilakukan
dengan menjalankan sistem Pendaftaran dan
melakukan input data serta melihat output-nya
apakah sesuai dengan proses yang diharapkan.
V. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan
sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan
bahwa:
1. Calon pelanggan tidak perlu
mengunjungi PlasaTelkom atau
FlexiCenter untuk menjadi pelanggan
TelkomFlexi Classy. Calon pelanggan
cukup membuka website
telkomflexi.com.
9
2. Tugas Sales Force bisa lebih fokus
pada kegiatan pemasaran seperti
pameran.
3. Calon pelanggan tidak akan
mengalami kejenuhan dalam
mendaftar karena lamanya menunggu
handset aktif. Hal ini dikarenakan
proses perpindahan dokumen antar
bagian-bagian yang terkait yang
berbeda lokasi sudah dieliminasi
dengan penggunaan database dan
sistem berbasis web yang dapat
diakses dari mana saja dan kapan saja.
Selain itu, waktu survey disesuaikan
dengan keinginan calon pelanggan.
Jadi, tidak ada alasan untuk jenuh.
4. Inkonsistensi data calon pelanggan
akibat penulisan kembali data calon
pelanggan dari formulir permohonan
berlangganan TelkomFlexi ke form
validasi lapangan TelkomFLexi dan
pengetikan laporan hasil survey yang
menyangkut data calon pelanggan
sudah dieliminasi dengan penggunaan
database yang lebih akurat.
5. Pengaksesan kembali data calon
pelanggan lebih mudah dan
pengamanan data calon pelanggan
lebih aman karena datanya disimpan
dalam database yang menggunakan
hak akses (authorization).
6. Format laporan hasil survey sudah
seragam dan tidak perlu dikirim dari
KanDaTel ke PlasaTelkom dan
FlexiCenter.
VI. REFERENSI
[1] HM, Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain
SIstem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.
Yogyakarta: Andi.
[2] Munawar, Pemodelan Visual dengan
UML, Graha Ilmu, 2005
[3] Suhendar, A dan Hariman Gunadi, Visual
Modelling Menggunakan UML dan
Rational Rose, Informatika,2002.
[4] Whitten, Jeffrey L. 2004. Systems Analysis
& Design Methods: Sixth Edition. New
York: McGraw-Hill.
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa
jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang
belum pernah diajukan sebagai jurnal atau
karya ilmiah pada perguruan tinggi atau
lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab
dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau
tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain
dengan apresiasi (acknowledgement) yang
benar.
10
Perbandingan Kompresi File Data
Dengan Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run Length
Nuryasin, ST,MKom
Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Sistem Informasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email: tri3zyn@yahoo.com, Telp : 081585440087
Abstract - A company or organization in general often relates to document file. The documents
usually are in the paper, and day by day it will be increased and use many space of room. To
day to put a document can use disk storage with large capacity. The documents usually are used
to change information from one departement to other and sent by modem or internet. Data file
document will use large capacity and big cost, then for it must be compresed.
Keywords : Algoritma Huffman, Half Byte and Run Length
I. PENDAHULUAN
Pada umumnya suatu organisasi selalu
berurusan dengan dokumen yang ditulis pada
kertas. Dokumen tersebut disimpan pada filing
cabinet. Dengan bertambahnya dokumen yang
harus disimpan tiap hari, sehingga filing
cabinet tersebut penuh.
Untuk mengatasinya perlu ditambah
filing cabinet, tetapi ruang yang ada akan
semakin sempit jika filing cabinet terus
bertambah. Dengan menggunakan komputer
dapat diatasi masalah ruang penyimpanan
dokumen yang tidak lagi ditulis pada kertas
melainkan pada magnetic disk seperti yang
terlihat sekarang ini.
Dalam dunia komputer dan internet,
pemampatan file digunakan dalam berbagai
keperluan, jika kita ingin mem-backup data,
kita tidak perlu menyalin semua file aslinya,
dengan memampatkan (mengecilkan
ukurannya) file tersebut terlebih dahulu, maka
kapasitas tempat penyimpanan yang diperlukan
akan menjadi lebih kecil. Jika sewaktu-waktu
data tersebut akan diperlukan, baru
dikembalikan lagi ke file aslinya.
Down-load dan Up-load file suatu
pekerjaan yang kadang mengesalkan pada
dunia internet, setelah menghabiskan beberapa
waktu kadang-kadang hubungan terputus dan
kita harus melakukannya lagi dari awal, hal ini
sering terjadi pada file-file yang berukuran
besar. Untunglah file-file tersebut dapat
dimampatkan terlebih dahulu sehingga waktu
yang diperlukan akan menjadi lebih pendek
dan kemungkinan pekerjaan down-load dan up-
load gagal akan menjadi lebih kecil.
Pada saat ini kebanyakan software
memerlukan media penyimpanan (disk) dengan
kapasitas yang besar, yang akan menimbulkan
banyak biaya untuk penyimpanan.
Selain itu juga jika orang hendak
mengirimkan suatu file data melalui modem
dari satu komputer ke komputer lain akan
diperlukan waktu yang lama karena ukuran
filenya besar, sehingga juga mengakibatkan
biaya semakin besar (biaya pengiriman melalui
modem dihitung dalam pulsa). Untuk
keperluan tersebut maka perlu adanya software
yang akan memampatkan suatu file , tanpa
mengubah isi aslinya. Berdasarkan latar
belakang tersebut penulis melakukan penelitian
dengan melakukan perbandingan untuk
kompresi file data dengan judul :
“Perbandingan Kompresi File Data Dengan
Algoritma Huffman, Half Byte Dan Run
Length”
II. LANDASAN TEORI
A. Teori Algoritma Run-Length
Algoritma Run-Lenngth digunakan
untuk memampatkan data yang berisi karakter-
karakter berulang. Saat karakter yang sama
diterima secara berderet empat kali atau lebih
(lebih dari tiga), algoritma ini mengkompres
data dalam suatu tiga karakter berderetan.
Algoritma Run-Length paling efektif pada file-
file grafis, dimana biasanya berisi deretan
panjang karakter yang sama.
Metode yang digunakan pada
algoritma ini adalah dengan mencari karakter
11
yang berulang lebih dari 3 kali pada suatu file
untuk kemudian diubah menjadi sebuah bit
penanda (marker bit) diikuti oleh sebuah bit
yang memberikan informasi jumlah karakter
yang berulang dan kemudian ditutup dengan
karakter yang dikompres, yang dimaksud
dengan bit penanda disini adalah deretan 8 bit
yang membentuk suatu karakter ASCII.
Agar lebih jelas mengenai algoritma
Run-Length dapat digambarkan sebagai berikut
:
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
01000001
11111110
00001000
01000001
8 X
bit penanda
Deretan data sebelah kiri merupakan
deretan data pada file asli, sedangkan deretan
data sebelah kanan merupakan deretan data
hasil pemampatan dengan algoritma Run-
Length.
B. Algoritma Half Byte Algoritma Half-Byte meman-faatkan
empat bit sebelah kiri yang sering sama secara
berurutan terutama pada file-file text. Misalnya
pada suatu file text berisi tulisan “mengambil”,
dalam heksadesimal dan biner karakter-
karakter tersebut diterjemahkan sebagai :
Karakter Heksadesimal Biner
M
e
n
g
a
m
b
i
l
6D
65
6E
67
61
6D
62
69
6C
01101101
01100101
01101110
01100111
01100001
01101101
01100010
01101001
01101100
Jika anda perhatikan karakter-karakter
tersebut memiliki empat bit sebelah kiri yang
sama yaitu 0110. Gejala seperti inilah yang
dimanfaatkan oleh Algoritma Half-Byte.
Saat karakter yang empat bit
pertamanya sama diterima secara berderet
tujuh kali atau lebih, algoritma ini
mengkompres data tersebut dengan bit penanda
kemudian karakter pertama dari deretan empat
bit yang sama diikuti dengan pasangan empat
bit terakhir deretan berikutnya dan ditutup
dengan bit penutup. Algoritma ini paling
efektif pada file-file text dimana biasanya
berisi text-text yang memiliki empat bit
pertama yang sama. Agar lebih jelas algoritma
Half-Byte dapat digambarkan sebagai berikut :
Deretan data sebelah kiri merupakan
deretan data pada file asli, sedangkan deretan
data sebelah kanan merupakan deretan data
hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte.
C. Algoritma Huffman Dasar pemikiran algoritma ini adalah
bahwa setiap karakter ASCII biasanya diwakili
oleh 8 bits. Jadi misalnya suatu file berisi
deretan karakter “ABACAD” maka ukuran file
tersebut adalah 6 x 8 bits = 48 bit atau 6 bytes.
Jika setiap karakter tersebut di beri kode lain
misalnya A=1, B=00, C=010, dan D=011,
berarti kita hanya perlu file dengan ukuran 11
bits (10010101011), yang perlu diperhatikan
ialah bahwa kode-kode tersebut harus unik atau
dengan kata lain suatu kode tidak dapat
dibentuk dari kode-kode yang lain. Pada
contoh di atas jika kode D kita ganti dengan
001, maka kode tersebut dapat dibentuk dari
kode B ditambah dengan kode A yaitu 00 dan
1, tapi kode 011 tidak dapat dibentuk dari
kode-kode yang lain. Selain itu karakter yang
paling sering muncul, kodenya diusahakan
lebih kecil jumlah bitnya dibandingkan dengan
karakter yang jarang muncul. Pada contoh di
atas karakter A lebih sering muncul (3 kali),
jadi kodenya dibuat lebih kecil jumlah bitnya
dibanding karakter lain.
1. Penentuan Kode
Untuk menentukan kode-kode dengan
kriteria bahwa kode harus unik dan karakter
yang sering muncul dibuat kecil jumlah bitnya,
kita dapat menggunakan algoritma Huffman.
Sebagai contoh, sebuah file yang akan
dimampatkan berisi karakter-karakter
“PERKARA”. Dalam kode ASCII masing-
masing karakter dikodekan sebagai :
P = 50H = 01010000B
bit penanda01101101
01100101
01101110
01100111
01100001
01101101
01100010
01101001
01101100
11111110
01101101
01011110
01110001
11010010
10011100
11111110
12
E = 45H = 01000101B
R = 52H = 01010010B
K = 4BH = 01001011B
A = 41H = 01000001B
Maka jika diubah dalam rangkaian bit,
“PERKARA” menjadi :
01010000 = P
01000101 = E
01010010 = R
01001011 = K
01000001 = A
01010010 = R
01000001 = A
III. METODE PENELITIAN Dalam penulisan ini, digunakan
beberapa metode, yaitu :
A. Pengamatan dan Penelitian Pada penulisan penelitian ini penulis
menggunakan metode dengan cara
mengadakan pengamatan terhadap hasil dari
file yang telah dikompresi dan mengadakan
penelitian dari proses berjalannya kompresi file
data.
B. Riset Perpustakaan Pada riset perpustakaan ini, penulis
mengumpulkan data dari buku-buku literature
serta bahan lain yang menunjang penulisan
skripsi ini.
IV. IMPLEMENTASI PROGRAM
A. Implementasi Algoritma Run-Length File hasil pemampatan dengan
algoritma Run-Length harus ditandai pada awal
datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file
asli dapat dikenali apakah file tersebut benar
merupakan hasil pemampatan dengan
algoritma ini.
Pada program ini format pengenal file
tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan
ketiga dengan karakter R, U, dan N. Pembaca
dapat mengganti format tersebut dengan
karakter lain yang diinginkan, demikian juga
dengan jumlahnya.
Karakter berikutnya (keempat) berisi
karakter bit penanda yang telah ditentukan
dengan mencari karakter dengan frekuensi
kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu
file bit penandanya adalah X, maka 4 byte
pertama isi file pemampatan adalah :
Karakter kelima dan seterusnya berisi
hasil pemampatan dengan algoritma Run-
Length seperti yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
B. Implementasi Algoritma Half-Byte Implementasi pada algoritma Half-
Byte dengan algoritma Run-Length
mempunyai perbedaan terutama pada metode
untuk proses pemampatan file dan jenis file
yang dimampatkan oleh kedua algoritma
tersebut.
Pada algoritma Run-Length metode
yang digunakan adalah dengan mencari
karakter yang berulang lebih dari 3 (tiga) kali
pada suatu file untuk kemudian diubah menjadi
sebuah bit penanda (marker bit) diikuti oleh
sebuah bit yang memberikan informasi jumlah
karakter yang berulang dan kemudian ditutup
dengan karakter yang dikompres.
Algoritma Run-Length ini paling
efektif untuk file-file grafis, dimana biasanya
berisi deretan panjang karakter yang sama.
Sedangkan metode pada algoritma
Half-Byte yaitu dengan memanfaatkan empat
bit sebelah kiri yang sering sama secara
berurutan. Pada algoritma ini, pemampatan file
yang paling efektif digunakan untuk file – file
text.
Seperti pada algoritma Run-Length,
file hasil pemampatan dengan algoritma Half-
Byte harus ditandai pada awal datanya sehingga
sewaktu pengembalian ke file asli dapat
dikenali apakah file tersebut benar merupakan
hasil pemampatan dengan algoritma ini.
Pada program ini format pengenal file
tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan
ketiga dengan karakter H, A, dan L. Pembaca
dapat mengganti format tersebut dengan
karakter lain yang diinginkan, demikian juga
dengan jumlahnya.
Karakter berikutnya (keempat) berisi
karakter bit penanda yang telah ditentukan
dengan mencari karakter dengan frekuensi
kemunculan terkecil. Jika misalnya pada suatu
file bit penandanya adalah Q, maka 4 byte
pertama isi file pemampatan adalah :
. .
.
it ke-
5
. . .
13
.
. .
it ke-
5
. . .
Karakter kelima dan seterusnya berisi
hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte
seperti yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya.
C. Implementasi Algoritma Huffman
Seperti pada kedua algoritma
sebelumnya, file hasil pemampatan dengan
algoritma Huffman harus ditandai pada awal
datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file
asli dapat dikenali apakah file tersebut benar
merupakan hasil pemampatan dengan
algoritma ini.
Pada program ini format pengenal file
tersebut ditulis pada byte pertama, kedua dan
ketiga dengan karakter H, U, dan F. Lagi-lagi
anda dapat mengganti format tersebut dengan
karakter lain yang diinginkan, demikian juga
dengan jumlahnya.
Karakter keempat, kelima dan keenam
berisi informasi ukuran file asli dalam byte, 3
karakter ini dapat berisi maksimal FFFFFF H
atau 16.777.215 byte. Karakter ketujuh berisi
informasi jumlah karakter yang memiliki kode
Huffman atau dengan kata lain jumlah karakter
yang frekuensi kemunculannya pada file asli
lebih dari nol, jumlah tersebut dikurangi satu
dan hasilnya disimpan pada karakter ke tujuh
pada file pemampatan
Program ini dibuat dengan program
Borland Delphi versi 5 yang berorientasi pada
objek (Object Orientation), mengingat saat ini
hampir semua program sudah menggunakan
windows sebagai base-nya. Bagi pembaca yang
sudah terbiasa dengan program konvensional
(under DOS), tidak akan menjadi masalah
karena penulis akan menjelaskan langkah demi
langkah pembuatan program ini, sebagai
berikut :
1. Buatlah file baru dengan meng-klik File
pada menu utama kemudian klik New
Application.
2. Ganti Caption dari Form dengan
Pemampatan File dan Name dengan
FormUtama pada object properties.
3. Tambahkan 5 buah Speed Button pada
FormUtama masing-masing :
a. Name : SButOpen
Caption : Open
b. Name : SButSave
Caption : Save
Enabled : False
c. Name : SButSaveOrig
Caption : Save to Original File
Enabled : False
Visible : False
d. Name : SButDecompress
Caption : Decompress
Enabled : False
Visible : False
e. Name : SButExit
Caption : Exit
4. Tambahkan sebuah GroupBox pada form
utama dengan object properties :
Name : GroupMetode
Caption : Kompres File
Enabled : False
5. Di dalam GroupMetode tambahkan 3 buaf
Speed Button masing-masing :
a. Name : SButRunLength
Caption : Run Length
b. Name : SButHalfByte
Caption : Half Byte
c. Name : SButHuffman
Caption : Huffman
6. Tambahkan 2 buah Radio Button pada
FormUtama masing-masing :
a. Name : RadioCompress
Caption : Compress
Checked : True
b. Name : RadioDecompress
Caption : Decompress
7. Tambahkan 4 buah Label pada
FormUtama masing-masing :
a. Name : LblFileName1
b. Name : LblFileSize1
c. Name : LblHasil
d. Name : LblFileSize2
8. Tambahkan sebuah OpenDialog dan
sebuah SaveDialog pada FormUtama.
9. Tambahkan 3 buah Image pada
FormUtama masing-masing :
a. Name : ImageTampil
Stretch : True
b. Name : Image1
Picture : (Pilih sendiri gambar untuk
compress)
c. Name : Image2
Visible : False
Picture : (Pilih sendiri gambar untuk
decompress)
d. Tambahkan Bevel untuk memperindah
tampilan
Setelah langkah-langkah tersebut
dilakukan, kita akan mendapatkan sebuah form
seperti gambar berikut ini :
14
Gambar 1: Form Kompresi File
Gambar 2 : Running Program
Gambar 3 : Hasil Compress Run Length
Gambar 4 : Hasil Decompres run Length
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dengan penjelasan yang telah
diuraikan, maka penulis mengambil
kesimpulan secara umum bahwa hasil
pemampatan untuk semua jenis file dengan
menggunakan algoritma Huffman ternyata
lebih efisien dibandingkan dengan algoritma
Run-Length dan algoritma Half-Byte.
Dari ketiga algoritma tersebut,
dihasilkan perbandingan mengenai
pemampatan file dalam bentuk tabel seperti
dibawah ini, yang menunjukkan bahwa
algoritma Huffman merupakan algoritma yang
paling efisien dibanding dengan dua algoritma
Run-Length dan algoritma Half-Byte.
ama
file
U
kuran
file asli
(
bytes)
Ukuran File Hasil
Pemampatan
Dengan Algoritma :
(bytes)
R
un-
Length
H
alf-
Byte
Huffman
uratku
asa.do
c
1
04448
6
5134
(
62 %)
8
4581
(
80 %)
49277
(47 %)
levator
.cdr
1
93750
1
90354
(
98 %)
1
92471
(
99 %)
194056
(100 %)
ifa200
0.exe
1
605632
1
514726
(
94 %)
1
549043
(
96 %)
1305473
(81 %)
unga.b
mp
3
60054
1
95691
(
54 %)
2
78159
(
77 %)
70890
(19 %)
vent.d
at
1
3195
1
112
(
8 %)
7
067
(
53 %)
2427
(18 %)
eadme
.txt
1
0756
8
717
(
81 %)
6
171
(
57 %)
6277
(58 %)
Tabel 1 Perbandingan Hasil Kompresi
15
Disamping itu dengan adanya
kompresi file, akan mendapatkan keuntungan
dan manfaat yang didapatkan antara lain :
- Untuk menghemat biaya pengiriman data
melalui modem karena semakin kecil file
yang dikirim semakin kecil juga pulsa
yang dipakai.
- Untuk menghemat biaya penyimpanan ke
disk karena ukuran file semakin kecil
sehingga memerlukan sedikit disk.
- Untuk security karena selain
dimampatkan, file juga dikodekan
(encoded)
.
B. Saran Dari kesimpulan di atas, penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya untuk penyimpanan file dengan
basis digital dilakukan kompresi file data
terlebih dahulu sebelum disimpan secara
permanen, karena akan mengurangi dari
size data tersebut.
2. Penelitian ini dapat anda kembangkan
dengan menggunakan algoritma selain dari
ketiga algoritma yang penulis gunakan.
VI. REFERENSI
- Coulouris George, Dollmore Jean,
Kinberg Tim; Distributed System
Concepts and Design; London; 1994
- Widodo Priyono; Kamus Istilah Internet
dan Komputer; Lintas Media Jombang;
2001
- Suryanto; Pemampatan File dengan
Algoritma Huffman; Dnastindo
Adiperkasa Internasional; 1995.
- Ir. Rinaldi Munir, Ir. Leoni Lidya;
Algoritma dan Pemrograman;
Informatika Bandung; 1998
- John M. Echols, Hassan Shadily; Kamus
Inggris Indonesia; PT. Gramedia Jakarta;
1995
- M. agus J. alam; Borland Delphi 5.0;
Elex Media Komputindo; 2001
- Pusat Pembinaan dan Pengembangan;
Kamus Besar Bahasa Indonesia; Balai
Pustaka Jakarta; 1990
- Binstock, Andrew and Rex John; Practical
algorithm for Programmer; Reading
Addison-Wesley; 1995
- Nelson, Mark and Gailly; The
Compression Book; New York; 1996
- John J. Longkutoy, Drs; Dasar-dasar
Programming; Mutiara Sumber Widya,
Jakarta Pusat; 1993
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa
jurnal ini benar-benar hasil karya sendiri yang
belum pernah diajukan sebagai jurnal atau
karya ilmiah pada perguruan tinggi atau
lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab
dalam menyalin (mereproduksi) gambar atau
tabel dan citra yang diperoleh dari pihak lain
dengan apresiasi (acknowledgement) yang
benar
.
16
Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Program
Umroh
Pada PT Arqom Bayu Nusaba
Abdurrohman Hidayatullah1, Syopiansyah Jaya Putra
2, Ibnu Qoyim
3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta
Email : abdurrohmanhidayatullah@gmail.com
Abstract - PT Bayu Nusaba Arqom is a business entity which is engaged in tour and travel
services that serve foreign and domestic tourist trips. As a company engaged in tour and travel
services other Pemesanaan programs require data collection and data management, prospective
Umrah Umrah pilgrims integrated. However, based on observations in the field of data
collection candidate registration Umrah pilgrims, Umrah program reservations, payments are
still using paper media are used as a medium to archive the data and thus require a lot of space
to store these files and the length of the search data for reports. Design of information system
booking Umrah program uses the method of RAD (Rapid Application Development) tools and
UML (Unified Model Language) and the use case diagram, activity diagram, sequence
diagrams and class diagrams and using the PHP programming language and MySQL as
database. Information system booking Umrah program created to minimize errors in surveying
prospective Umrah pilgrims, Umrah program ordering, payment and reporting so as to assist
the operations of the registration, departure and facilitate managers in view of the report
ordering Umrah program to make reservations policy.
Keywords : PT Arqom Bayu Nusaba, Booking Information Systems Program Umrah, Rapid Application
Development, Unified Modeling Language, PHP and MySql.
I. PENDAHULUAN
Penyelenggaraan ibadah umroh sejak
dahulu hingga sekarang, menjadi tanggung
jawab Menteri Agama dalam pelaksanaannya,
secara struktural dan teknis operasional,
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63
Tahun 2005. dikerjakan oleh Direktorat
Jenderal Penyelenggaraan haji dan Umrah.
Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah
(Ditjen PHU) memiliki tugas pokok dalam
bidang penyelenggaraan haji dan umrah.
Para Jamaah umroh Indonesia banyak
yang kecewa pada perusahaan umroh,
dikarenakan lemahnya pelayanan, terhadap
para jamaah mulai dari lama waktu ibadah,
penginapan, transportasi, dan bimbingan
melaksanakan ibadah umroh, sehingga banyak
para jamaah yang lebih memilih perusahaan
umroh baru.
Hasil riset di Eropa terhadap 7000
konsumen, sebanyak 60 persen mengatakan
bahwa konsumen dipengaruhi oleh teman dan
keluarganya untuk menggunakan suatu merek
baru (Kotler, 2000). Oleh sebab itu peneliti
memasukkan faktor reference sebagai salah
satu faktor yang mempengaruhi persepsi
konsumen dalam pemilihan sebuah Biro
Perjalanan Umroh dan haji Khusus.
Menurut amin (2000), pelanggan yang
tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan
sering melakukan komplain. Sedangkan
menurut Gerson (2002), suatu pelayanan dinilai
memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Jadi perusahaan harus menerapkan sistem ini
untuk memuaskan pelanggan.
Perusahaan Bayu Arqom Nusaba
adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam
bidang jasa travel yang melayani perjalanan
wisata mancanegara dan domestik. Perusahaan
Bayu Arqom Nusaba dalam perkembangannya
banyak menerima pendaftaran untuk
menyediakan perjalanan ibadah haji dan umroh
sekaligus pembimbing untuk ibadah tersebut.
Perusahaan Bayu Arqom Terletak di jalan KH
Wahid Hasim, Gg. Ujan Nain No. 03
Kelurahan Jurang Mangu Timur, Kecamatan
Pondok Petung. Kota Tangerang Selatan
Propinsi Banten. Perusahaan ini berdiri sejak
tahun 2004. Kegiatan pelayanan dilakukan 24
jam untuk pemesanan umroh.
17
Berdasarkan hasil observasi peneliti
pada bulan Januari 2014, informasi tentang
program umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba
masih terbatas karena tidak adanya akses
website, jadi kurang maksimal dalam hal
menyangkut informasi program umroh kepada
calon jamaah. Perusahaan hanya menggunakan
software yang berdiri sendiri, tidak terintegrasi
dengan fungsi lain seperti menggunakan
software Microsoft exel, sehingga menyulitkan
karyawan dalam mengelola data pendaftaran
calon jamaah umroh, program umroh dan
jadwal pemberangkatan. Media penyimpanan
dan laporan yang masih menggunakan kertas
(Manual), cara kerja demikian terhitung
memperlambat proses pencarian data dalam
pengambilan keputusan oleh manager. Apalagi
waktu yang diperlukan dalam proses merekap
data pendaftaran calon jamaah umroh, program
umroh dan jadwal pemberangkatan dengan
software yang tidak terintegrasi tersebut
mencapai 7 hari kerja tiap bulannya. Dengan
data yang tidak terdokumentasi dengan baik,
perusahaan kesulitan dalam mengakses data –
data lama yang terkait dengan data
pendaftaran calon jamaah umroh, program
umroh dan jadwal pemberangkatan. Demikian
pula dengan faktor laporan kepada manager
yang memang harus siap ketika diperlukan
menjadi salah satu masalah yang sangat serius
untuk mencari solusinya.
Berdasarkan latar belakang masalah
dan hasil pengamat dan observasi tersebut,
peneliti merasa perlu mengembangkan dan
mengusulkan sistem informasi pelayanan
berbasis web yang dapat mengatasi
permasalahan tersebut. Oleh karena itu sistem
informasi ini dibuat agar mempermudah
kinerja karyawan dan dapat menarik jamaah
dalam hal pelayanan calon jamaah umroh.
Dengan harapan perusahaan akan semakin
maju dan dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya. Oleh karena itu peneliti memilih judul
“RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PEMESANAN PROGRAM UMROH PADA PT
ARQOM BAYU NUSABA)”
A. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan adalah:
1. Masih menggunakan software yang
berdiri sendiri, atau tidak terintegrasi
dengan fungsi lain seperti proses
pemesanan program umroh,
pemberangkatan, pendaftaran, dan
pembayaran yang masih menggunakan
software Microsoft Excel.
2. Karyawan mengalami kesulitan dalam
mengelola data penerimaan calon jamaah,
pemesanan program umroh,
pemberangkatan, dan pembayaran.
3. Penggunaan media penyimpanan data
penerimaan, calon jamaah, pemesanan
program umroh, pembernagkatan, dan
pembayaran yang masih berupa kertas
akan berakibat boros dan rentan terhadap
kerusakan atau kehilangan data.
4. Membutuhkan waktu tujuh hari kerja atau
terjadinya inefisiensi kerja pada proses
pencariaan data pendaftaran calon jamaah
umroh, program umroh dan jadwal
pemberangkatan untuk dijadikan laporan
jamaah dan pemberangkatan umroh.
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka
perumusan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini Bagaimana merancang bangun
sistem informasi pemesanan program umroh
agar dapat meyajikan laporan secara up to
date?
B. Batasan Masalah
Agar penyusunan dan penulisan
laporan skripsi ini menjadi terarah, maka
penulis perlu membatasi ruang lingkup
penelitian sebagai berikut:
1. Sistem informasi pemesanan ini digunakan
oleh jamaah, manager umroh dan admin.
2. Sistem yang dikembangkan terdiri dari
proses pemesanan program umroh yang
meliputi pendaftaran calon jamaah dan
pemberangkatan, pembayaran yang tidak
menggunakan e-payment, sistem ini
dibatasi dari proses perpulangan, hotel dan
detail program umroh.
3. Penulis menggunakan metode
pengembangan sistem Rapid Application
Development (RAD) dari tahap Investigasi
Awal sampai Pengujian .
4. Penulis menggunakan beberapa diagram
Unified Model Language (UML) untuk
memperlihatkan aliran proses dan data dari
sistem yang akan dirancang seperti
Usecase Diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram Dan Class Diagram.
5. Desain sistem informasi kepegawaian ini
menggunakan tool-tool berupa software
Enterprise Architech versi 8.0, Office Visio
2003 dan dalam mengimplementasikan
sistem informasi ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP versi 5.2.1 dengan
database MySQL versi 5.0.27, serta
hardware computer minimal dengan OS
Windows XP, Processor intel Pentium IV,
Hardisk Free 40 GB, 256 MB DDR
Memory.
18
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini
adalah:
1. Menganalisis dan merancang sistem
informasi pemesanan program umroh pada
PT Arqom Bayu Nusaba dalam proses
pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan
dan pembayaran.
2. Membuat database sistem informasi
pemesanan program umroh pada PT
Arqom Bayu Nusaba yang dapat
menyimpan data pendaftaran, pemesanan,
pemberangkatan dan pembayaran.
3. Membangun aplikasi sistem informasi
pemesanan program umroh pada PT
Arqom Bayu Nusaba meliputi proses
pendaftaran, pemesanan, pemberangkatan
dan pembayaran.
II. LANDASAN TEORI
A. Rancang Bangun Rancang bangun dapat berarti
mengatur segala sesuatu sebelum bertindak,
mengerjakan atau melakukan sesuatu (Alwi,
2007)
B. Definisi konsep pemesanan
Menurut Nickerson (2001), pemesanan
adalah suatu proses permintaan produk atau
jasa yang dilakukan oleh pelanggan atau
customer. Untuk mendukung dari suatu proses
pemesanan, dilakukan sebuah sistem
pemesanan atau order system. Tujuan dari
sistem pemesanan untuk menerima pemesanan
dari pelanggan baik barang maupun jasa dan
juga menyiapkan pesanan dalam suatu bentuk
yang dapat digunakan dalam bisnis.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka
Penulis membaca dan mempelajari dari
buku, jurnal dan artikel dari internet yang
ada kaitannya dengan analisis dan
perancangan sistem informasi pemesanan
program umroh.
2. Studi Literatur
Penulis mengamati penelitian sebelumnya
sebagai acuan dan membandingkan untuk
membuat usulan sistem lebih baik.
Pengamatan yang penulis lakukan dengan
membaca referensi dari beberapa sumber
penelitian yang sejenis.
3. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah pengambilan data
langsung dari lokasi penelitian. Dalam
studi lapangan ini, penulis melakukan 2
(dua) kegiatan yang dilakukan dalam
mengumpulkan data, yaitu:Studi Pustaka.
a. Observasi
mengumpulkan dan menelaah data
yang diperoleh dengan cara meninjau
langsung penggunaan sistem.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara
melakukan berdiskusi dengan pihak yang dapat
memberikan informasi mengenai sistem yang
berjalan.
B. Metode Perancangan Sistem Dalam siklus RAD (Mc. Leod, 2008)
terdapat beberapa tahapan, yang terdiri dari :
1. Investigasi Awal
Mempelajari tentang organisasi dengan
masalah sistemnya, mendefinisikan tujuan,
hambatan, risiko, dan ruang lingkup sistem
baru, mengevaluasi proyek maupun
kelayakan sistem, melakukan sub-divisi
sistem menjadi komponen-komponen
besar dan mendapatkan umpan balik
pengguna.
2. Analisis
Menganalisis persyaratan fungsional
pengguna untuk masing-masing modul
sistem dengan menggunakan berbagai
macam teknik pengumpulan informasi dan
kemudian mendokumentasikan temuan-
temuannya dalam bentuk model-model
proses, data, dan objek.
3. Desain
Merancang komponen dan antarmuka
dengan sistem-sistem lain umtuk setiap
modul sistem yang baru dan kemudian
mendokumentasikan desain dengan
menggunakan berbagai jenis teknik
pemodelan.
4. Pengujian Sistem
Komponen-komponen sistem dipasang,
dan dilakukan uji penerimaan pengguna.
Penerimaan oleh pengguna akan menjadi
tanda persetujuan untuk melanjutkan ke
tahap serah terima.
IV. SISTEM INFORMASI PEMESANAN
PROGRAM UMROH
A. Investigasi Awal PT. Arqom Bayu Nusaba adalah salah
satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
umroh. PT. Arqom Bayu Nusaba didirikan
pada tahun 2004 oleh Bapak H. Arif Kosim
setelah sebelumnya menjalankan usaha ini
dengan nama perorangan karena keterbatasan
modal. Dan setelah meyakini bahwa kebutuhan
akan usaha ini akan melonjak besar seiring
dengan makin banyaknya permintaan pasar di
19
kota-kota besar di Indonesia khususnya di kota
Tangerang, maka didirikanlah perusahaan ini.
a. Analisis
a. Analisis Sistem Berjalan
Gambar 4.1 Rich Picture sistem yang berjalan
b. Sistem Yang Diusulkan
Gambar 4.2 Rich Picture sistem usulan
b. Desain
a. Use Case Diagram Sistem Informasi
Pemesanan Program Umroh
Use case diagram adalah diagram
yang menggambarkan interaksi antara sistem
dengan sistem eksternal dan pengguna.
Gambar 4.3 Use Case Diagram Sistem
Informasi Pemesanan Program Umroh
b. Class Diagram Sistem Informasi
Pemesanan Program Umroh
Diagram ini menunjukkan kelas objek
yang menyusun sistem juga hubungan antara
kelas tersebut. Class diagram mendeskripsikan
jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai
macam hubungan dan interaksi diantara
mereka.
Gambar 4.4 Class Diagram Sistem Informasi
Pemesanan Program Umroh
c. Schema Database
uc sistem informasi pemesanan
sistem informasi Pemesanan program umroh
admin
register
login
manage user
pilih
pemberangkatan
v iew laporan
pembayaran
input
pembayaran
cetak inv oice
laporan
pembayaran
laporan
pemberangkatan
manager
Jamaah
log out
manage
program umroh
manage cara &
syarat
pendaftaran
manage
hubungi kami
hubungi kami
v iew cara & syarat
pendaftaran
«include»
«extend»
«include»
«extend»
«extend»
«extend»
«extend»
class class diagram
User
- id_jamaah
- Id_Level
- Id_User
+ password
+ Username
+ create()
+ Update()
Lev el
- Id_level
+ Nama_Level
+ create()
+ Update()
Setatus_Jamaah
- Id_Status_Jamaah
+ Nama_Status
+ Create()
+ Update()
Jamaah
+ Alamat
- Id_Jamaah
- Id_Kota
- Id_Status_Jamaah
+ Nama_Jamaah
+ No_KTP
+ No_Pasport
+ Setatus_Invoice
+ Tanggal_Lahir
+ Telp
+ Tempat_Lahir
+ Create()
+ Delete()
+ Read()
+ Update()
Status_Inv oice
- Id_status_Invoice
+ Nama_Status
+ create()
+ Update()
Kota
- Id_Kota
- Id_provinsi
+ Nama_Kota
+ Create()
+ Update()
Prov insi
- Id_Provinsi
+ Nama_Provinsi
+ Create()
+ Update()
Pembayaran
- Id_Invoice
- Id_Jamaah
- Id_Status
+ Jumlah_Pembayaran
+ Tanggal_Invoice
+ Create()
+ Read()
+ Update()
Program_Umroh
+ Hari
- Id_Harga
- Id_Program
+ Nama_Program
+ Create()
+ Update()
Harga
+ Harga
- Id_Harga
+ Tanggal_update
+ Create()
+ Update()
Pemberangkatan
- Id_Pemberangkatan
- Id_PenanggungJawab
- Id_Program
+ T anggal_Pemberangkatan
+ T anggal_Pulang
+ Create()
+ Read()
+ Update()
::manager
- Id_user
+ read_laporan()
detail_Pemberangkatan
- Id_detai l
- Id_Jamaah
- Id_Pemberangkatan
Penanggung_Jaw ab
- Id_PenanggungJawab
+ Kontak
+ Nama
admin
+ Alamat
+ Emai l
- id_admin
- id_user
+ Nama_Admin
+ Telp
+ create()
+ Update()
hubungi_kami
- id_hubungi_kami
cara&syarat
- id_cara&syarat
*
1
1 1
1 *
1
1
11
1 *
1 *
1
1
* 1
*
1
1
1
*
1
1
1
20
Gambar 4.5 Schema Database
d. Desain Interface
Desain interface (rancang antar muka)
digambarkan dengan GUI (graphic user
interface) berikut :
A. Tampilan Pendaftaran
B. Tampilan view Pembayaran
C. Tampilan Cetak Invoice
D. Tampilan Pilih Pemberangkatan
E. Tampilan cara & syarat
F. Tampilan Hubungi Kami
21
G. Tampilan Biodata Jamaah
H. Tampilan Manage User
I. Tampilan Form Profil Perusahaan
J. Tampilan Form Pilih Pemberangkatan
K. Laporan Pembayaran
L. Laporan Pemberangkatan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan
bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Sistem informasi pemesanan program
umroh pada PT Arqom Bayu Nusaba telah
dikembangkan dan mencakup proses
pemesanan, pemberangkatan, pendaftaran
dan pembayaran yang terintegrasi dalam
satu sistem sehingga tidak menyulitkan
calon jamaah, admin dan manager dalam
mengelola data pemesanan,
22
pemberangkatan, pendaftaran dan
pembayaran.
2. Penyimpanan data ke dalam database yang
terkomputerisasi secara optimal dan
terintegrasi sehingga dapat membantu
perusahaan dalam proses penyimpanan
sehingga tidak boros kertas serta rentan
akan kehilangan serta kerusakan data baik
itu data pemesanan, pemberangkatan,
pendaftaran dan pembayaran.
3. Waktu yang cepat dalam proses perekapan
data pemesanan, pemberangkatan,
pendaftaran dan pembayaran karena
karena sistem telah terintegrasi antara
fungsi-fungsi tersebut.
B. Saran Beberapa saran yang peneliti sampaikan
dalam perancangan sistem informasi
pemesanan program umroh ini, yaitu :
1. Perlu adanya pengembangan dalam
sistem informasi pemesanan program
umroh hingga sistem informasi
pemesanan hotel pada perusahaan
tersebut.
2. Perlu ditambahkan pembayaran secara
online agar tidak perlu lagi melakukan
pembayaran secara manual.
VI. REFERENSI
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Amin, Widjaja Tunggal, 2000, Auditing Suatu
Pengantar, Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran
; Dasar, Konsep dan Strategi. PT.
Grafindo Persada. Jakarta
Azzam, Abdul Aziz Muhammad & Hawwas,
Abdul Wahhab Sayyed. 2010.Fiqh
Ibadah. Jakarta: Amzah
Betha, Sidik 2005. MySQL untuk Pengguna
Administrator dan Pengembangan
Aplikasi Web. Bandung:
Informatika.
Buchari, Alma. 2008. Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa, Alfabeta,
Bandung.
Bauer, Cristian & King, Gavin. 2007. Java
Persitence with Hibernate. United
State : Manning.
Dennis, Alan., Wixom, Barbara Haley.,
Tegarden, David. (2005). System
Analysis and Design With UML
Version 2.0 : An Object-Oriented
Approach 2nd Edition. United
States: John Wiley & Sons.
Gerson, Richard F. 2002. Mengukur Kepuasan
Pelanggan, Cetakan kedua, Jakarta:
PPM.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran :
Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol, PT.
Prehallindo, Jakarta
Karnaen, Perwataatmadja dan Byarwati
Anis.2008. Jejak Rekam Ekonomi
Islam. Jakarta: Cicero Publishing.
Kadir, Abdul 2003. Pengenalan Sistem
Informasi. Andi, Yogyakarta.
Ladjamudin, bin Al Bahra. 2005. Analisi Dan
Desain Sistem Informasi (Edisi
Pertama). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Laudon, Kennetch C & Laudon, Jane P. 2004.
Management Information System.
(8t edition).New Jersey: Prentice
Hall.
McLeod, Raymond, Jr & Schell, Goerge. 2008.
Sistem Informasi Manajemen.
(Edisi10 Terjemahan Ali Akbar
Yulianto). Jakarta: Salemba Empat.
McLeod, Raymond, (2004), Sistem Informasi
Manajemen, jilid 1. PT.
Prenhallindo, Jakarta.
Mathiassen, Lars., Munk-Madsen, Andreas.,
Nielsen, Peter A., Stage, Jen,. 2000.
Object Oriented Analysisi & Design.
Denmark: Forlaget Marko.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan
UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mughniyah, Muhammad Jawwad. 1994. Fiqh
Lima Mazhab. Basrie Press,Jakarta.
Madcoms. 2008. Panduan Lengkap Adobe
Dreamweaver CS3, Madiun: Andi
Publisher.
Nugroho Bunafit, 2008, Latihan Membuat
Aplikasi Web PHP dan Mysql
dengan Dreamwaver, Gaya Media,
Yogyakarta
Nickerson, Robert C. 2001. Business and
Information Systems. International
Edition. 2nd edition. Prentice-Hall.
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat
Lunak: Pendekatan Praktis. (Buku 1
Edisi 2 Terjemahan: LN
Harningrum). Yogyakarta: Andi.
Phillips, Paul. 2003. E-business Strategy : Text
and Case. McGraw – Hill
Education, New York
Peak, P. and N. Heudecker 2006, Hibernate
Quickly, Manning Publication Co.
Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa
Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
23
Rachimi, M. Abdurachman. 2012. Segala Hal
Tentang Haji dan Umroh. Erlangga,
Jakarta.
Rijan, Yunirman, dan Koesoemawati, Ira.
2009. Cara mudah membuat surat
perjanjian / kontrak dan surat
penting lainnya, Edisi pertama
Cetakan pertama. Raih Asa Sukses.
Jakarta
Sindoro, Alexander 2000. Dasar-dasar
Pemasaran, Prenhallindo, Jakarta
Sabiq, Sayyid. 2008. Juz 1Fiqh al-
Sunnah.Beirut: Dar al-Fikr.
Sukarno, Mohamad. 2006. Membangun
website dinamis interaktif dengan
PHP-MySQL. Jakarta: Eskamedia
press.
Turban, Efraim., Rainer,R Kelly.,
Potter,Richard E. 2003. Introduction
to Information Technology.New
York: John Wiley & Sons.
Turban, Efraim, Lee, King, dan Chung. (2002).
Electronic Commerce 2002: A
Managerial Perspective. Pearson
Education Inc., Upper Saddle River,
New Jersey.
Whitten, Jeffery L., Bentley, Lonnie D.,
Dittman, Kevin C. 2007. System
Analysis and Design Methods (7th
Edition). Nort America: McGraw
Hill.
William J. Stanton., 2000, Prinsip Pemasaran,
Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga
Zuhailiy, Wahbah. 1985. Fiqh al-Islam wa
Adillatuhu. Beirut: Dar al-Fikr.
Whitten, Jeffrey, L, etc, 2004, System Analysis
and Design Methods, The McGraw-
Hill Companies, Inc.
Zeid, Ibrahim. 2000. Mastering The Internet
and HTML. New Jersey: Prentice
Hall.
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini
benar-benar hasil karya sendiri yang belum
pernah diajukan sebagai jurnal atau karya
ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Penulis bertanggung jawab dalam
menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel
dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan
apresiasi (acknowledgement) yang benar
24
RANCANG BANGUN SISTEM ARSIP AKREDITASI
(STUDI KASUS : FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)
Eva Khudzaeva
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412 Jakarta
Email : khudzaeva@gmail.com
Abstract - Accreditation programs of undergraduate study is an assessment of the quality of a
course of study in the University. Accreditation assessment was conducted by the National
Accreditation Board (BAN PT), where BAN PT is the only institution that is recognized by the
government to carry out accreditation. Faculty of Science and Technology of UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta is one of the great faculty among several faculties in the UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, where undergraduate study program accreditation is the most important
educational support, data are used as criteria: the vision, mission, goals , governance, student
records, human resources, curriculum, teaching, infrastructure, research and others. The amount
of data that serve as the criteria for assessment and accreditation continuously repeated every few
years is one of the problems faced by the faculty of science and technology in the data storage
such accreditation. The absence of records management systems to support the accreditation of
the Faculty of Science and Technology of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, it will have a huge
opportunity to be lost, damaged archive accreditation when needed, and also a long search
process in finding an archive data when necessary accreditation. Hence the need for good records
management accreditation within the faculty of Science and Technology of UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. The system is built with a RAD system development methods with UML
notation. The system uses the PHP programming language and uses the MySQL database.
Keywords : Archive system accreditation, the Faculty of Science and Technology, Electronic
Archive, RAD, UML, PHP, MYSQL
I. PENDAHULUAN
Informasi adalah kebutuhan mutlak
bagi setiap organisasi, oleh karena itu,
informasi menjadi bagian yang sangat
penting untuk mendukung proses
kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-
fungsi manajemen dalam menghadapi
perubahan situasi dan kondisi yang
berkembang dengan cepat.
Salah satu sumber informasi penting
yang dapat menunjang proses kegiatan
administrasi adalah arsip (record).
Akreditasi program studi sarjana
merupakan penilaian mutu terhadap suatu
program studi yang ada di Universitas.
Penilaian Akreditasi ini dilakukan oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN
PT).
Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah
satu fakultas yang besar diantara beberapa
fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dimana akreditasi program studi
sarjana merupakan penunjang pendidikan yang
paling utama, data-data yang dijadikan kriteria
penilaian yaitu visi, misi, tujuan, tata pamong,
arsip kemahasiswaan, SDM, kurikulum,
pembelajaran, sarana dan prasarana, penelitian
dan lain-lain. Banyaknya data-data yang
dijadikan sebagai kriteria penilaian dan secara
terus menerus akreditasi yang terus berulang
setiap beberapa tahun merupakan salah satu
masalah yang dihadapi oleh fakultas sains dan
teknologi dalam penyimpanan data-data
akreditasi tersebut. Belum adanya pengelolaan
sistem arsip dalam menunjang akreditasi pada
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta maka akan memiliki
peluang yang sangat besar terhadap hilang,
rusaknya arsip akreditasi ketika diperlukan, dan
juga proses pencarian yang lama dalam
mencari sebuah arsip data-data akreditasi
ketika diperlukan. Oleh karena itu perlu adanya
pengelolaan arsip akreditasi yang baik
25
dilingkungan fakultas Sains dan teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pemanfaatan Information and
Communication Technology ICT Tidak dapat
dipungkiri apabila ICT telah membawa banyak
kemudahan dalam organisasi seperti
pengolahan data dan lain-lain, termasuk dalam
mengelola data-data arsip, salah satunya adalah
data-data arsip akreditasi, pemanfaatan ICT ini
diharapkan dapat mempermudah dalam
mengelola data arsip akreditasi agar tidak
hilang dan memudahkan dalam pencarian
datanya. Berkenaan dengan masalah tersebut
maka diperlukan adanya penelitian tentang “
Rancang Bangun Sistem Arsip akreditasi (Studi
Kasus : Fakultas Sains Dan Teknologi Uin
Syarif Hidayatullah Jakarta)”, penelitian ini
diharapkan dapat membantu dalam proses
penyiapan data akademik pada saat Akreditasi
di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
II. LANDASAN TEORI
A. Akreditasi BAN PT BAN-PT berdiri pada tahun 1994,
berlandaskan UU No. 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dan PP No. 60
tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Sebagai
satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh
pemerintah BAN-PT memiliki wewenang
untuk melaksanakan sistem akreditasi pada
pendidikan tinggi. Dalam wewenang ini
termasuk juga melaksanakan akreditasi bagi
semua institusi pendidikan tinggi (baik untuk
Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan
Tinggi Swasta (PTS), Perguruan Tinggi Agama
(PTA) dan Perguruan Tinggi Kedinasan
(PTK)); program-program pendidikan jarak
jauh; dan program-program, secara kerjasama
dengan insitiusi pendidikan tinggi di dalam
negeri, yang ditawarkan oleh institusi
pendidikan tinggi dari luar negeri (saat ini
institusi pendidikan tinggi dari luar negeri tidak
dapat beroperasi, secara legal, di Indonesia).
Dalam PP No. 60 tahun 1989. PP 60
disebutkan bahwa BAN-PT merupakan badan
yang mandiri (independen) yang diangkat dan
melaporkan tugasnya pada Menteri Pendidikan
Nasional.
Fungsi utama Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT) menurut
peraturan perundangan yang ada (UURI No. 20
tahun 2003, PPRI No. 60/1999, SK Menteri
Pendidikan Nasional No. 118/U/2003), pada
dasarnya adalah: membantu Menteri
Pendidikan Nasional dalam pelaksanaan salah
satu kewajiban perundangannya, yaitu
penilaian mutu perguruan tinggi, yaitu
Perguruan Tinggi Negeri, Kedinasan,
Keagamaan, dan Swasta.
B. Proses Akreditasi Proses akreditasi program studi dimulai
dengan pelaksanaan evaluasi diri di program
studi yang bersangkutan. Evaluasi diri tersebut
mengacu pada pedoman evaluasi diri yang
telah diterbitkan BAN-PT, namun, jika
dianggap perlu, pihak pengelola program studi
dapat menambahkan unsur-unsur yang akan
dievaluasi sesuai dengan kepentingan program
studi maupun institusi perguruan inggi yang
bersangkutan. Dari hasil pelaksanaan evaluasi
diri tersebut, dibuat sebuah rangkuman
eksekutif (executive summary), yang
selanjutnya rangkuman eksekutif tersebut
dilampirkan dalam surat permohonan untuk
diakreditasi yang dikirimkan ke sekertariat
BAN-PT.
Sekertariat BAN-PT akan mengkaji
ringkasan eksekutif dari program sudi tersbut,
dan jika telah memenuhi semua kompoen yang
diminta dalam pedoman evaluasi diri
sekertariat BAN-PT akan mengirimkan
instrumen akreditasi yang sesuai dengan
tingkat program studi setelah instrumen
akreditasi diisi, program studi mengirimkan
seluruh berkas (intrumen akreditasi yang telah
diisi dan lampirannya, beserta copy-nya) ke
sekertariat BAN-PT. Jumlah copy yang harus
disertakan untuk program studi tingkat
Diploma dan Sarjana sebanyak 3 copy,
sedangkan untuk program studi tingkat
Magister dan Doktor sebanyak 4 copy.
Penilaian dilakukan setelah seluruh berkas
diterima secara lengkap oleh sekertariat BAN-
PT.
C. Instrumen Penilaian Borang Fakultas
Sekolah Tinggi Instrumen yang dijadikan dalam
penilaian dalam Akreditasi fakultas terdiri dari
7 standar yaitu:
Standar 1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran,
Serta Strategi Pencapaian
Standar 2 Tata Pamong, Kepemimpinan,
Sistem Pengelolaan, Dan
Penjaminan Mutu
Standar 3 Mahasiswa Dan Lulusan
Standar 4 Sumber Daya Manusia
Standar 5 Kurikulum, Pembelajaran, Dan
Suasana Akademik
26
Standar 6 Pembiayaan, Sarana Dan
Prasarana, Serta Sistem
Informasi
Standar 7 Penelitian,
Pelayanan/Pengabdian Kepada
Masyarakat, Dan Kerjasama
D. Arsip Elektronik
Menurut National Archives and Record
Administration (NASA) USA, Arsip elektronik
merupakan arsip-arsip yang disimpan dan
diolah di dalam suatu format dimana hanya
computer yang dapat memprosesnya, oleh
karena itu arsip elektronik seringkali dikatakan
sebagai Machine Readable Record
Sistem penyimpanan arsip elektronik
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk media
penyimpanan, antara lain :
a). Media Magnetik (magnetic Media)
b). Disk Magnetik (magnetic disk)
c). Pita magnetik (magnetic tape)
d). Kaset (cassette)
e). Media optik ( Optical Media)
III. METODE PENELITIAN
A. Teknik Pengumpulan Data Metode-metode yang penulis gunakan
dalam pengumpulan data antara lain :
1. Studi Pustaka
2. Wawancara
B. Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan Sistem pada penelitian
sistem arsip digital ini menggunakan metode
pengembangan Rapid Application
Development (RAD) (Kendal & Kendal, 2008),
pengembangan sistem berorientasi objek RAD
ini terdiri dari tiga fase pengembangan yaitu :.
1. Fase Perencanaan Syarat
Dalam Fase ini terdiri dari dua tahap
yaitu :
a. Fase Pengumpulan data
Dalam Fase ini penulis
mengumpulkan data dan syarat-syarat
informasi, yaitu tahap mengumpulkan data-
data hasil survey dan wawancara untuk
mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan
sistem. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui perilaku sistem dan juga untuk
mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam
sistem tersebut. Dalam pertemuan tersebut
diperoleh sebagai :
1.) Profil Fakultas Sains dan Teknologi
2.) Data-data Akreditasi Fakultas
3.) Data Mengenai Sistem Berjalan
b. Identifikasi Sistem
1.) Identifikasi masalah pada sistem yang
lama
2.) Identifikasi sistem yang di usulkan
3.) Identifikasi Kebutuhan Sistem yang
diusulkan
2. Workshop Design
Fase ini ditujukan untuk
mengidentifikasi solusi alternative dari sistem
arsip digital dan memilih solusi yang terbaik.
Penulis menggunakan notasi UML
(Unified Modeling Language). Notasi ini UML
digunakan untuk merancang arsitektur
pengembangan sistem. Diagram pada notasi
UML (Kendal & Kendal, 2008) yang
digunakan yaitu:
1.) Usecase diagram
2.) Activity digram
3.) Sequence diagram
4.) Class Diagram
3. Fase Implementation Coding
Sistem diimplementasikan ke dalam
bentuk yang mudah dimengerti oleh mesin
yang diwujudkan dalam bentuk program atau
unit program. Setelah rancanngan sistem selesi
dibuat, tahapan selanjutnya adlah dengan
mengimplementasikan rancangan diagram
yang telah dibuat ke dalam bentuk sistem jadi
berupa aplikasi. Pada fase ini peneliti
mengimplementasikan sampai pada tahap
pengujian sistem (testing). Pada Fase ini terdiri
dari beberapa tahapan yaitu:
1.) Tahapan Persiapan data
2.) Tahapan Pembangunan system
3.) Tahapan Pengujian Sistem
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Fakultas Sains dan Teknologi
Sebelum dibentuk FST, IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2000/2001
membentuk program konversi UIN yang
menyelenggarakan Program Studi Agribisnis,
Teknik Informatika dan Ekonomi. Pada tahun
2002, berdasarkan keputusan Presiden RI
No.31 Tahun 2002 tentang perubahan IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan program studi
sebagaimana tersebut diatas berubah menjadi
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan
Fakultas Ekonomi (FEIS). Dimana FST terdiri
dari 7 Program Studi yaitu:
1. Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
2. Teknik Informatika
3. Sistem Informasi
4. Matematika
5. Biologi
6. Kimia
27
7. Fisika
B. Analisis 1. Analisis Kebutuhan
Adapun beberapa kebutuhan yang
diharapkan sesuai dengan hasil penelitian
adalah :
1) Kebutuhan akan sistem informasi
mengenai data akreditasi Fakultas agar
dapat menjaga data akreditasi fakultas
dan prodi dan mempermudah saat
visitasi akreditasi Fakultas dan Prodi.
2) Sistem yang diusulkan dapat
memudahkan proses updating oleh
administrator untuk penambahan
informasi. Sistem informasi yang
diusulkan diharapkan dapat digunakan
dengan mudah serta user friendly.
2. Analisis Sistem
Tahap analisa sistem bertujuan untuk
menganalisa sistem yang sedang berjalan
sebelumnya dan mengidentifikasikan masalah-
masalah yang ada.
a. Sistem Berjalan
Analisa sistem ini dilakukan dengan
tujuan untuk merancang sistem baru atau
diperbaharui.
Setelah mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan proses pengambilan data pada
sistem berjalan, maka dapat diketahui beberapa
kelemahan lainnya pada sistem berjalan :
i. Penyimpanan data akreditasi pada Sistem
berjalan masih bersifat adhoc, data tidak
disimpan teratur pada tiap semester,
sehingga hilangnya data akan terjadi
semakin besar.
ii. Tidak adanya tempat penyimpanan terpadu
data akreditasi sehingga pencarian data
sulit dilakukan.
b. Sistem Usulan
Berikut berbagai kelebihan dalam
sistem yang diusulkan ini adalah :
Sistem yang diusulkan berbasis web,
sehingga dapat mudah di akses.
Sistem menyimpan data-data akreditasi pada
tiap semester sehingga sudah terarsip dan
mudah untuk mencari data akreditasi tidak lagi
harus mencari-cari.
Gambar 1. Sistem Usulan Sistem Arsip
Akreditasi
i. Admin akademik melihat data akreditasi
fakultas dan sistem akan memperlihatkan
folder-folder mengenai data akreditasi per
prodi.
ii. Admin prodi dapat memanage data
akredtasi prodi dan memasukkan data per
standar akreditasi, data-data tersebut akan
tersimpan dalam folder-folder yang sudah
ditentukan, prodi dapat menambah atau
menginput data 7 standar pada folder data
standar akreditasi.
iii. Wadek Akademik dapat melihat dan
memantau data akreditasi tiap prodi,
sehingga wadek akademik dapat
memantau kelengkapan data akreditasi
yang sudah masuk.
iv. Dekan dapat melihat dan memantau data
akreditasi tiap prodi data tersebut berada
didalam folder data akreditasi fakultas,
sehingga Dekan dapat memantau
kelengkapan data akreditasi yang sudah
masuk.
3. Perencanaan Syarat-Syarat
a. Identifikasi Sistem
Dari pengamatan yang dilakuakn
peneliti menyimpulkan kekurangan yang
ditemukan, yaitu sebagai berikut:
i. Belum adanya sistem arsip akreditasi
sehingga data-data akreditasi sering hilang
saat dibutuhkan.
ii. Data masih bersifat data fisik sehingga
membutuhkan media penyimpanan yang
besar.
iii. Data akreditasi per prodi tidak terintegrasi
sehingga sulit untuk memonitor.
b. Kebutuhan Sistem
Adapun beberapa kebutuhan yang
diharapkan sesuai dengan hasil penelitian
adalah :
i. Kebutuhan akan sistem informasi
mengenai data akreditasi Fakultas agar
dapat menjaga data akreditasi fakultas dan
28
prodi dan mempermudah saat visitasi
akreditasi Fakultas dan Prodi.
ii. Sistem yang diusulkan dapat memudahkan
proses updating oleh administrator untuk
penambahan informasi. Sistem informasi
yang diusulkan diharapkan dapat
digunakan dengan mudah serta user
friendly.
c. Tujuan Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem ini ditujukan untuk
media penyimpanan data arsip akreditasi
Fakultas Sains dan Teknologi sehingga data
tidak hilang dan data akreditasi dapat dimonitor
pada tiap semester.
4. Workshop Desain
a. Usecase Diagram
Usecase Diagram memodelkan
perilaku dari suatu sistem dengan
menggambarkan hubungan interaksi antar actor
pada sistem arsip akreditasi Fakultas Sains dan
Teknologi.
i. Tabel Identifikasi actor
Tabel 1. Identifikasi actor
No Nama
actor Keterangan
1 Admin
Prodi
Aktor yang dapat
memanage data standar
akreditasi dan data
akreditasi prodi
2 Admin
akademik
Aktor yang melihat data
akreditasi fakultas dan
approval data akreditasi
prodi
3 Wadek
Akademik
Aktor yang melihat data
akreditasi fakultas
4 Dekan Aktor yang melihat data
akreditasi fakultas
ii. Identifikasi Diagram Usecase
Tabel 2. Identifikasi Diagram Usecase
No. Nama
Usecas
e
Keterangan Aktor
1. Login Usecase
yang
menggamba
rkan
kegiatan
memasukan
username
dan
password
untuk masuk
ke dalam
Admin
Prodi,
Admin
akademi
k, Wadek
Akademi
k, Dekan
sistem.
2. Logout Usecase
yang
menggamba
rkan
kegiatan
untuk keluar
dari sistem.
Admin
Prodi,
Admin
akademi
k, Wadek
Akademi
k, Dekan
3. Melihat
data
akredit
asi
fakultas
Usecase
yang
menggamba
rkan
kegiatan
melihat data
fakultas.
Admin
akademi
k, Wadek
Akademi
k, Dekan
4. Manag
e Data
Akredit
asi
Prodi
Usecase
yang
menggamba
rkan
kegiatan
mengelola
data
akreditasi
prodi.
Admin
Prodi
5. Manag
e Data
Standar
Akredit
asi
Usecase
yang
menggamba
rkan
kegiatan
mengelola
data
akreditasi
prodi
Admin
Prodi
6. Approv
al data
akredit
asi
prodi
Usecase
yang
menggamba
rkan
kegiatan
Approval
atau
menyetujui
data
akreditasi
prodi.
Admin
Akademi
k
Berikut ini diagram usecase yang
menggambarkan aktivitas pada sistem, untuk
lebih detailnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
29
Aktor Sistem
Pilih Log out Menghapus
Cookies Login
Menampilkan
Halaman Login
Lihat Halaman
Login
Aktor Sistem
Masukkan Email
dan Password
Memilih
Login
Menghubungkan
dengan database
Menampilkan Pesan
Login Gagal
Menampilkan Pesan
Login Berhasil
valid?
tidakya
Menampilkan
Halaman Utama
Lihat Halaman
Utama
Gambar 2. Usecase Sistem Arsip Akreditasi
b. Activity Diagram
Activity diagram memodelkan alur
aktifitas antara aktor dengan sistem dalam
sebuah aliran kerja bisnis.
i. Activity Diagram Login
Gambar 3. Activity Diagram Login
Proses Login diawali dengan
memasukkan email dan password kemudian
memilih Login. Sistem menghubungkan
dengan database untuk mencek email dan
password. Jika benar maka sistem
menampilkan pesan login berhasil dan sistem
akan menampilkan halaman utama. Tetapi, jika
salah sistem akan menampilkan pesan login
gagal dan sistem meminta untuk kembali
menginput email dan password.
ii. Activity Diagram Logout
Gambar 4. Activity Diagram Logout
Proses Logout dimulai dengan actor
memilih logout kemudian sistem memberikan
respons dengan menghapus cookies login.
Selanjutnya, setelah proses logout berhasil
sistem menampilkan halaman login
c. Class Diagram
Berikut ini class diagram sistem arsip
akreditasi Fakultas Sains dan Teknologi
Gambar 5. Class Diagram Sistem Arsip
Akreditasi
Keterangan Gambar :
i. Class “User” adalah kelas yang berdiri
sendiri, tidak berasosiasi dengan kelas lain.
ii. Class “data_akreditasi” berhubungan
dengan class “data_fakultas”
iii. Class “data_fakultas” berhubungan dengan
class “data_prodi” dimana didalam
fakultas terdapat 7 folder prodi
iv. Class “data_prodi” berhubungan dengan
class “data_standar” didalam setiap prodi
terdapat 7 standar yang nantinya akan
didalam standar terdiri dari folder tahun
akademik dan semester dan memuat
30
instrument per standar seperti yang telah
ditentukan.
5. Implementasi
Pada tahap ini merupakan fase akhir
dalam pengembangan sistem. Pada tahap ini
dilakukan proses implementasi coding dari
rancangan-rancangan yang telah dibuat dengan
menggunakan barisan kode program (coding)
bahasa pemrograman PHP.
a. Perancangan Interface
Perancangan interface sistem artinya
membuat tampilan antarmuka aplikasi sistem.
i. Tampilan Admin
Gambar 6. Halaman Login
ii. Tampilan user
Gambar 7. Halaman User
iii. Halaman Utama
Gambar 8. Halaman Utama
6. Pengujian Sistem
Tahap ini bertujuan untuk melakukan
pengujian pada setiap unit program agar dapat
diketahui apakah program berfungsi dengan
baik dan sesuai perancangan atau tidak.
Metode pengujian yang digunakan adalah
blackbox.
Tabel 3. Pengujian Sistem
No.
Rancangan
Input –
Output
Hasil
yang
diharap
kan
Hasil
Kelua
r
1. Buka
Program →
Halaman user
Menampi
lkan
halaman
User
Sesuai
2. Login →
Masuk ke
dalam sistem
Masuk
ke
halaman
utama
sistem
Sesuai
3. Klik tambah
Folder →
Halaman
utama
Menampi
lkan
halaman
utama
dan dapat
menamb
ah dan
menghap
us folder
prodi
Sesuai
4. Klik tambah
User →
Halaman
utama
Menampi
lkan
halaman
utama
dan dapat
menamb
ah dan
mendelet
user
Sesuai
5. Klik Search
→ Halaman
utama
Menampi
lkan
halaman
pencaria
n
Sesuai
6. Klik Help →
Halaman
utama
Menampi
lkan
halaman
Help
Sesuai
7. Klik Exit →
Halaman
utama
Keluar
dari
sistem
Sesuai
8. Klik Login
→ Menu
Login pada
Prodi
Menampi
lkan
halaman
Prodi
Sesuai
9. Klik tambah Menampi Sesuai
31
Folder →
Halaman
Prodi
lkan
halaman
utama
dan dapat
menamb
ah dan
menghap
us folder
standar
10. Klik Upload
File →
Halaman
Prodi
Menampi
lkan
halaman
Upload
File
Sesuai
11. Klik Search
→ Halaman
utama
Menampi
lkan
halaman
pencaria
n
Sesuai
12.
Klik Help →
Halaman
utama
Menampi
lkan
halaman
Help
Sesuai
13. Klik Exit →
Halaman
utama
Keluar
dari
sistem
Sesuai
7. Interface Program
a. Halaman Login
Gambar 8. Interface Halaman Login
Gambar 9. Interface Halaman Users
Gambar 10. Interface Halaman Data Standar
Akreditasi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang sudah
diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1 Sistem Arsip Akreditasi dibangun
berbasis web dengan multi user,
menggunakan teknologi PHP dan MySql.
2 Sistem Arsip Akreditasi diharapkan dapat
membantu Fakultas Sains dan Teknologi
dalam me-monitoring data arsip akreditasi
yang masuk di tiap semester serta
mempermudah dalam penyimpanan dan
pencarian data arsip akreditasi
B. Saran Sistem yang dibangun masih memiliki
beberapa kekurangan dan keterbatasan, oleh
sebab itu ada beberapa hal yang perlu
dikembangan oleh meneliti selanjutnya agar
menjadi lebih baik, yaitu:
1 Sistem Arsip akreditasi dapat di
Integrasikan dengan Academic
Information Sistem (AIS) Uiniversitas
dan dilengkapi data rekapitulasi database
kemahasiswaan
2 Sistem Arsip akreditasi ini dapat
dilengkapi dengan keamanan jaringan
sehingga data tidak mudah rusak.
VI.REFERENSI Arsip dan Sejarah, Jakarta: ANRI, 1980.
Kendall KE & Kendall JE. 2008 Analisa dan
Perancangan Sistem. Jakarta: PT
indeks
Kennedy, Jay and Cherryl Schauder, Records
Management, A Guide to Corporate
Record Keeping Melbourne:
Longman, 1998.
Mykland, Liv Protection and identity: The
Archivist’s Identity and
32
Professionalism, Montreal:ICA,
XIIth, 1992.
Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi Konsep
dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa perangkat lunak
berorientasi objek dengan metode
USDP. Yogyakarta : Andi
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relasional
dengan Mysql. Yogyakarta : Andi.
Nugroho, A. 2005. Analisa dan Perancangan
Sistem Informasi dengan metodologi
Berorientasi Objek. Bandun:
Informatika.
Penn, Ira A, Gail Pennix, Anne Morddel and
Kelvin Smith,Records Management
Handbook, Vermont: Ashgate Publish,
1992.
Pressman, S.R. 2002. Rekayasa Perangkat
Lunak. Yogyakarta : Andi.
Ricks, Betty, et.al., Information and Image
Management: a Records System
Approach, South Western Publishing
Co., Cincinnati, 1992
Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi
Berorientasi Objek dengan UML.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Whitten, Jetfery L. 2004. Metode Desain &
Analisis Sistem Edisi 6. P. Yogyakarta
: ANDI & Mc Graw Hill Education.
Naskah Akademik Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi BAN PT 2001
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini
benar-benar hasil karya sendiri yang belum
pernah diajukan sebagai jurnal atau karya
ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Penulis bertanggung jawab dalam
menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel
dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan
apresiasi (acknowledgement) yang benar
33
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI SYARIAH
(STUDI KASUS: BMT BINTARO)
Suci Ratnawatia, Nur Aeni Hidayah b, Risa Oktavianic
a,b,cFakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Jakarta-Indonesia asratnaw69@gmail.com
Abstract - BMT Plastica is a business entity in the form of Islamic financial services cooperative
that was established on 5 Janurari 2009.BMT Plastica previously only focused on investment
mudaraba is now expanding its services in the form of products wadiah products, wakalah,
Ijara, murabaha. BMT had difficulty in preparing the financial statements due to a report that
is different on each product services. In addition, the financial statements have not been using
the BMT Plastica stadarisasi Islamic financial statements. With so BMT Plastica require sharia
accounting information system (SIAS) that can record all activities performed role in financial
reporting of customer data, transaction data recorded in a computerized and also help in
making good the Islamic financial statements of the investment calculation mudaraba,
journalizing up financial statements of the consolidated balance sheet, profit and loss. To
design the wake of accounting information systems sharia done using object oriented
development method with using the waterfall model of system development, to design the system
using the Unified Modeling Language (UML) with five diagrams that use case diagrams,
activity diagrams, statechart diagrams, class diagrams, and sequence diagram. Coding system
using the programming language PHP and uses a MySQL database. The design of this system
is expected to help the BMT Plastica in Documentation customer data also deals, helping
calculations for the results, and also helps users create Islamic financial statements such as
balance sheets, profit and loss statements, general ledger, journal covers, and also details the
results.
Keywords: Accounting Information Systems (AIS), an object-oriented system development
method, UML, waterfall model of system development approach, PHP, MySQL, Wadiah,
Mudaraba, Murabaha, Ijarah, Wakalah, BMT Plastica
I. PENDAHULUAN BMT Bintaro memiliki lebih dari 200
shahibul maal dalam penanaman modal
mudharabah dan tabungan wadiah. Penanaman
modal mudharabah pada BMT Bintaro
memiliki jangka waktu 1 tahun dimana ada
perhitungan bagi hasil setiap 4 bulan sekali
yang harus diberikan dan dilaporkan pada
shahibul maal BMT Bintaro. Dengan
perkembangan bisnis yang dilakukan BMT
Bintaro, sekarang BMT Bintaro juga
memberikan produk terbaru yaitu adalah
penyewaan toko (sering disebut sebagai ijarah
didalam bahasa syariahnya), pengkreditan
barang (murabahah), jasa laundry dan juga jasa
pengantaran barang. Dalam pembuatan laporan
keuangannya, BMT masih menggunakan cara
yang manual dengan membuat membuat tabel
laporan keuangan kedalam Microsoft excel
2007 pada setiap produk yang dimilikinya.
Dengan menggunakan sistem pencatatan
laporan keuangan yang seperti itu, BMT
Bintaro sering mendapatkan kesalahan laporan
keuangan yang disebabkan oleh kurang atau
hilangnya data transaksi setiap bidang usaha
yang dimiliki oleh BMT Bintaro. Selain itu,
pembukuan yang dilakukan pada BMT Bintaro,
tidak sesuai dengan standarisasi pencatatan
akuntasi syariah, tapi hanya menggunakan
standar pencatatan akuntansi konvensional
biasa.
Berdasarkan dampak dari pentingnya
teknologi informasi dalam menunjang aktivitas
kinerja perusahaan. Sistem informasi akuntasi
merupakan solusi yang tepat dalam
menghadapi masalah yang ada pada BMT
Bintaro. Berangkat dari sinilah menarik untuk
diteliti, adapun judul lengkapnya adalah
“Pengenmbangan Sistem Informasi Akuntansi
Syariah (Studi Kasus: BMT Bintaro) ”
34
A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana menganalisis dan
merancang Sistem Informasi Akuntansi
Syariah pada BMT Bintaro?
2. Bagaimana membuat Sistem Informasi
Akuntansi Syariapmh (SIAS) pada
BMT Bintaro yang sesuai dengan
Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Syariah
(KDPPLKS)?
B. Batasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan sebagai
berikut:
1. Sistem informasi akuntansi syariah yang
akan dibuat akan meliputi produk investasi
mudharabah, murabahah, ijarah,
tabungan wadiah dan wakalah.
2. Pengembangan sistem menggunakan
metode waterfall strategy sequential.
3. Perancangan sistem menggunakan metode
berorientasi obyek dimana perancangan
sistem ini menggunakan empat diagram
UML yaitu use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, dan class
diagram.
4. Laporan yang akan ditampilkan pada
sistem akuntansi ini adalah jurnal umum,
jurnal penutup, laporan laba atau rugi,
laporan ekuitas pemilik, neraca, dan
rincian bagi hasil.
5. Pengembangan sistem informasi
akuntansi syariah tidak meliputi tahap
implementasi sistem.
6. Aktor yang akan menggunakan Sistem
informasi akuntansi syariah ini adalah
manager, teller, costumer service dan
akuntan.
7. Tools yang digunakan dalam perancangan
sistem yaitu menggunakan PHP sebagai
bahasa pemograman, MySQL sebagai
database server dan Apache2Triad sebagai
webserver. Rational Rose sebagai media
pembuatan UML.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan terdiri
dari dua jenis, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah
menghasilkan perancangan Sistem Informasi
Akuntansi pada lembaga keuangan syariah.
Sedangkan tujuan
khusus penelitian ini adalah menghasilkan:
1. Analisis dan perancangan SIAS.
2. Memberikan pengertian tentang
pembuatan laporan keuangan yang tepat
dan sesuai dengan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah (KDPPLKS).
II. LANDASAN TEORI
A. Konsep Sistem Informasi Menurut James Alter (2007), sistem informasi
adalah kombinasi antar prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi.
Turban (2003) menyebutkan beberapa
kemampuan sistem informasi yaitu:
1. Melakukan sistem komputasi numerik
bervolume besar dengan kecepatan tinggi
2. Menyediakan komunikasi dalam
organisasi atau organisasi yang murah dan
cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang
besar dalam ruang yang kecil tetapi
mudah diakses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi
yang sangat banyak di seluruh dunia
dengan cepat dan mudah.
5. Meningkatkan kemampuan kerja orang-
orang yang bekerja dalam kelompok pada
suatu lokasi
6. Menyajikan informasi dengan jelas yang
menggugah pikiran.
7. Meogotmatisasi proses-proses bisnis yang
semi otomatis dan tugas-tugas yang
dikerjakan secara manual.
8. Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih
murah daripada dikerjakan secara manual.
B. Konsep Akuntansi
Handoko et al. (2005), menyatakan
bahwa akuntansi sering disebut bahasa dunia
usaha (bussines language), karena akuntansi
merupakan alat komunikasi perusahaan dalam
menginformasikan peristiwa ekonomi kepada
yang memerlukan.
C. Siklus Akuntansi
Sudana (2007) menjabarkan bahwa
siklus akuntansi memilki beberapa tahap yang
dijabarkan melalui gambar berikut:
35
Gambar 1 Siklus Akuntansi (Sundana, 2007)
Langkah pertama yang harus dilakukan
pada siklus akuntansi adalah menganalisis dan
transaksi dan kejadian-kejadian tertentu
lainnya. Setiap kejadian keuangan di dalam
perusahaan diidentifikasi dan dicatat sesuai
dengan kriteria dan standar yang ditentukan.
Bentuk jurnal yang sederhana adalah daftar
transaksi atau kejadian kronologis yang
diekspresikan dalam istilah debit dan kredit
pada akun-akun tertentu yang disebut dengan
jurnal umum. Ada beberapa kasus dimana
perusahaan tidak menggunakan jurnal umum
melainkan jurnal khusus. Jurnal khusus
mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang
memiliki karakteristik serupa misalnya
penerimaan kas, penjualan, pembelian,
pengeluaran kas.
Fase selanjutnya adalah
pemindahbukuan (posting). Dalam fase ini
butir- butir yang dimasukkan kedalam jurnal
umum harus ditransfer ke buku besar umum.
Fase ini merupakan bagian dari proses
pengikhtisaran dan pengklasifikasian . proses
pemindahbukuan setiap transaksi yang dicatat
dalam jurnal umum akan dituangkan ke buku
besar sesuai dengan akun pos transaksi secara
berurutan. Fungsi buku besar sendiri adalah:
1. Mencatat secara rinci setiap jurnal
harta, utang, dan modal beserta
perubahannya (transaksi atau
kejadian).
2. Menggolong-golongkan aspek
transaksi atau kejadian sesuai dengan
jenis akun masing-masing.
3. Menghitung jumlah atau nilai dari
tiap-tiap jenis akun.
4. Mengikhtisaran transaksi ke dalam
akun yang terkait sehingga dapat
menyusun laporan keuangan.
Langkah selanjutnya adalah
memostingkan kedalam neraca saldo. Neraca
saldo adalah daftar akun beserta saldo pada
suatu waktu tertentu. Umumnya neraca saldo
dibuat pada akhir periode akuntansi. Tujuan
utama dari pembuatan neraca saldo adalah
untuk membuktikan kesamaan matematis dari
debit dan kredit setelah melewati fase posting.
Fase berikutnya adalah membuat jurnal
penyesuaian. Tujuan pembuatan jurnal
penyesuaian adalah untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan
penandingan tidak dilanggar.
Setelah melewati fase jurnal penyesuaian,
fase yang harus dilewati berikutnya adalah
pembuatan neraca saldo disesuaikan. Dimana
neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya
diperbarui dengan cara posting jurnal
penyesuaian kedalam neraca saldo disesuaikan.
Fase berikutnya adalah fase pembuatan
laporan keuangan. Setelah menganalisis
transaksi, kita tentu ingin melihat hasilnya
secara keseluruhan. Laporan keuangan yang
mengikhtisaran data transaksi dalam bentuk
pengambilan keputusan adalah laporan laba
atau rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan
laporan arus kas.
a. Laporan laba-rugi (income statement)
Laporan laba-rugi menyajikan ikhtisar
pendapatan dan beban suatu entitas selama
periode waktu tertentu, seperti satu bulan atau
satu tahun.
b. Laporan ekuitas pemilik (statement of
owner’s equity)
Laporan ekuitas pemilik menunjukkan
perubahan ekuitas pemilik selama periode
waktu tertentu, seperti satu bulan atau satu
tahun.
b. Neraca (Balance sheet)
Menyajikan daftar aktiva, kewajiban
dan ekuitas pemilik suatu entitas per tanggal
tertentu, biasanya pada akhir bulan tahun
berjalan. Neraca bisa diibaratkan sebagai potret
tentang entitas.
c. Laporan arus kas (statement of cash
flows)
Laporan ini melaporkan kas yang
masuk (penerimaan kas) dan kas yang keluar
(pengeluaran kas) selama suatu periode
tertentu.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
Keputusan ini mencakup misalnya
keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali
atau mengganti manajemen. Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang
membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Empat
36
karakteristik kualitatif pokok, yaitu:
1. Dapat Dipahami.
2. Relevan.
3. Keandalan.
4. Dapat Diperbandingkan.
D. Konsep Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi adalah kumpulan
sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang dirancang untuk mengubah data keuangan
dan data lainnya menjadi informasi. Informasi
ini dikomunikasikan kepada berbagai pihak
pengambilan keputusan (Bodnar dan
Hopwood, 2003).
Menurut Rama dan Jones (2006) ada 5
bagian yang menejelaskan apa saja yang
dikerjakan SIA yaitu adalah:
1. Membuat Laporan Eksternal
2. Mendukung aktivitas rutin
3. Mendukung pengambilan keputusan
4. Perencanaan dan pengendalian
5. Menerapkan pengendalian internal
E. Konsep Akuntansi Syariah Menurut Setiadi (2007), konsep dasar
Akuntansi Syariah adalah syariat islam (Al-
Quran, hadits, fiqh, dan lain-lainnya) yang di
dalam proses pelaksanaannya atau
implementasinya oleh para akuntan serta para
praktisi akuntansi Islam dilandasi juga oleh
kemampuan, kecakapan, kejujuran yang
semuanya mengacu kepada ahlak Islam yang
mulia.
Maka dari itu maka konsep dasar
akuntansi Islam adalah sebagai berikut:
a. Konsep dasar akuntansi syariah
berdasarkan kepada Al-Quran dan
hadits, serta fiqh para ulama.
b. Konsep dasar akuntansi syariah
berdasarkan kepada aqidah yang kuat,
iman serta pengakuan bahwa Allah
SWT, Islam adalah agama,
Muhammad SAW adalah Nabi dan
Rosul, dan juga percaya akan hari
akhir.
c. Konsep dasar akuntansi syariah
berdasarkan kepada ahlak yang baik.
Karenanya akuntan dan para praktisi
akuntansi islam yang melaksanakan
proses akuntansi harus mempunya
sifat jujur, netral, adil dan profesional.
d. Konsep dasar akuntansi syariah
berdasarkan kepada bahwa seorang
akuntansi islam harus
bertanggungjawab di depan
masyarakat dan umat islam tentang
seberapa jauh kesatuan ekonomi telah
berdasarkan kepada hukum syariah
islam, terutama yang berkaitan dengan
muamalah.
Konsep dasar akuntansi syariah
berdasarkan kepada keistimewaan-
keistimewaan yang bersifat akidah dan ahlak,
akuntansi islam juga harus berdasarkan kepada
proses keuangan yang sah. Konsep dasar
akuntansi syariah berdasarkan kepada aspek-
aspek tingkah laku sebagai unsur yang
berperan juga dalam kesatuan ekonomi.
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan
digunakan dalam melakukan penelitian ini
dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu adalah
observasi, wawancara, dan studi pustaka
1. Observasi dilakukan dengan melihat
langsung proses dan kegiatan bisnis
yang berjalan pada BMT Bintaro.
Hasil yang akan di capai adalah
melihat proses bisnis yang terjadi, dan
melihat segala kegiatan atau mencari
data yang diperlukan untuk penelitian.
Observasi ini dibawah pengawasan
oleh Bapak Irfan Wajidi selaku
Bendahara BMT Bintaro. Beliau
memberikan data tentang struktur
organisasi, flowchart proses bisnis
untuk semua produk yang ada pada
BMT Bintaro serta Jurnal Keuangan
BMT Bintaro. Observasi dilakukan
pada 8 Januari 2013 setiap hari senin
dan selasa yang bertujuan untuk
memperoleh data-data dan informasi
yang mempermudah dalam
melakukan penelitian
2. Wawancara dilakukan dengan Bapak
Irfan Wajidi selaku Bendahara pada
BMT Bintaro. Semua pertanyaan yang
diajukan untuk Pihak Manager,
Akuntan, Teller, Customer Service
diwakilkan oleh Bapak Irfan Wajidi.
Hasil dari wawancara yang dilakukan
kepada Bapak Irfan Wajidi dapat
diketahui bagaimana alur proses bisnis
untuk semua produk, bagaimana alur
pencatatan jurnal dan laporan
keuangan, dan bagaimana standarisasi
penjurnalan BMT Bintaro
3. Studi pustaka. Di dalam penelitian ini
dilakukan pengumpulan data yang
diperoleh dari perpustakaan baik
berupa artikel, jurnal, buku-buku,
maupun sumber lainnya yang
berhubungan dengan skripsi ini seperti
sistem informasi, helpdesk, metode
pengumpulan data dan metode
37
pengembangan. Sumber pustaka yang
dipergunakan di dalam penulisan
skripsi ini adalah studi pustaka hasil
dari penelitian atau hasil penulisan
karya ilmiah (jurnal) khususnya
berkaitan dengan Sistem Informasi
Akuntansi.
B. Metode Pengembangan Sistem Dalam pengembangan sistem
informasi, perlu digunakan suatu metodologi
yang dapat digunakan sebagi pedoman
bagaimana dan apa yang harus dikerjakan
selama pengembangan ini. Dalam penyusunan
skripsi ini, metode pengembangan sistem
menggunakan waterfall strategy sequential
(strategi air terjun beraturan) dengan
pengembangan model-driven, pada pemodelan
objek yang mengunakan tools adalah UML.
Strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap
proses secara satu persatu sehingga lebih
mudah dimengerti. Tahapan metodologi
pengembangan sistem dengan waterfall
strategy sequential yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Permulaan sistem. Dalam tahap ini,
terdapat beberapa langkah yang perlu
dilakukan di dalam membangun Sistem
Informasi Akuntansi Syariah pada BMT
Bintaro, antara lain:
a. Identifikasi Masalah, menjelaskan
masalah yang ada pada sistem yang
sedang berjalan.
b. Lingkup sistem, yaitu menentukan
batasan ruang lingkup sistem yang
akan dibangun.
c. Tujuan, yaitu menentukan untuk apa
dan untuk siapa sistem ini dibangun.
2. analisis sistem. Dalam tahap ini, penulis
akan menguraikan beberapa hal, yaitu:
a. Gambaran Umum dari BMT Bintaro
seperti visi dan misi BMT Bintaro,
sejarah BMT Bintaro, serta struktur
oganisasi dari BMT Bintaro.
b. Analisis sistem yang berjalan
menjelaskan sistem yang dipakai oleh
BMT Bintaro dalam melakukan
proses kegiatan pelaporan akuntansi,
sebelum adanya SIAS.
c. Analisis pemecahan masalah yaitu
menguraikan tentang beberapa usulan
yang dapat membantu menyelesaikan
permasalahan yang ada pada sistem
yang berjalan.
d. Kebutuhan User dan Sistem.
Kebutuhan hardware, software,
proses, data, dan inputan seperti apa
saja yang akan digunakan nanti pada
SIAS.
3. Desain sistem. Desain sistem dirancang
sebagai penggambaran model sistem
untuk mendokumentasikan aspek teknis
dan implementasi dari sebuah sistem yang
akan dibangun. Pada tahap ini, akan di
buat desain sistem dari sistem yang akan
dibangun, meliputi perancangan sistem,
perancangan database, dan perancangan
layout aplikasi. Proses desain akan
menggunakan perancangan sistem notasi
UML dengan menggunakan tools
Rational Rose dan database yang
digambarkan dalam Microsoft Visio 2007
sebagai tool system design.
4. Implementasi sistem. Membangun sistem
dalam tahap ini sistem dirancang dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP,
dan database MySQL. Pengujian
perangkat lunak menggunakan metode
Black Box Testing.
IV. PEMBAHASAN
A. Analisis system
mulai
login sistem
pilih menu
SHU
pilih menu
hitung
input nominal
SHU
simpan?
masuk ke halaman
utama
tampilkan form
perhitungan SHU
tampilkan form hasil
perhitungan SHU
simpan data ke
database
selesai
ya
tidak
SIASManager
38
Gambar 2 Rich Picture Sistem Berjalan
Gambar 3 Rich Picture Sistem yang Diusulkan
B. Desain Sistem 1. Use Case Diagram
Gambar 4 Use Case Diagram SIAS
2. Activity Diagram
3. Statechart Diagram
Gambar 5 Statechart Diagram Hitung SHU
masukkan tanggal
perhitungan dan
SHU
dalam
proses
data tampil
hasil perhitungan
ditampilkan
data
disimpan
data hitung SHU
berhasil
disimpan
menyimpan
hasil data
39
4. Class Diagram Diagram
Gambar 6. Class Diagram SIAS
5. Sequence Diagram
Gambar 8 Sequence Diagram Hitung SHU
6. Desain Interface
Gambar 9 Desain Interface Hitung SHU
C. Implementasi Sistem Pengujian Sistem
Tabel 1 Pengujian sistem User Service
V. PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan
pada bab I hingga IV, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan wawancara dengan Irfan
Wajidi selaku Sekertaris Koperasi
BMT Bintaro, sistem mampu
menangani dan memudahkan
pencatatan, pengumpulan data dan
mempercepat pembuatan laporan
keuangan. Ketepatan perhitungan dan
peletakkan masing – masing COA
yang berkaitan dengan masing –
masing laporan keuangan.
2. Menghasilkan pelaporan perhitungan
bagi hasil pada nasabah yang
mengambil produk Investasi
Murabahah.
3. Menghasilkan sistem informasi
akuntansi syariah pada produk
Mudharabah, Murabahah, Ijarah,
Wakalah, dan Wadiah yang
memberikan kemudahan dalam
pembuatan laporan keuangan.
laporan_error
id_lap_er
tgl_lap_er
ket_lap_er
simpan()
tambah()
hapus()
detil_transaksi_jurna
l_penutup
id_detil
tanggal_dt_jp
keterangandt_jp
periode_akun
lihat()
coa
id_coa
ref_coa
ket_coa
status
nominal_coa
simpan()
edit()jurnal_penutup
id_jurnal_penutup
tgl_transaksi_jurnal_penutup
ketereangan_jp
debet_jp
kredit_jp
periode_jp
lihat()
hapus()
cetak()
1
1
1
1
neraca
ket_coa_neraca
nominal_neraca
status_neraca
periode_neraca
lihat()
simpan()
cetak()
1..*
1
1..*
1
laba_rugi
id_laba_rugi
ket_coa
ref_cpa
periode_laba_rugi
nominal_laba_rugi
lihat()
simpan()
cetak()
1..*
1
1..*
1
detil_transaksi_akun
id_detil
tanggal_detil_trans_akun
keterangan
lihat()
jenis_pencatatan_trans
aksi
id_jenis_transaksi
nomor_transaksi
jenis_transaksi
pilih()
1..*1 1..*1
1..*
1
1..*
1
t ransaksi_akun
id_transaksi_akun
tgl_transaksi_akun
jenis_transaksi_akun
keterangan_trans_akun
ref
debet_trans_akun
kredit_trans_akun
periode_trans_akun
input()
lihat ()
cetak()
1
1
1
1
1..*
1
1..*
1
periode akun
id_periode_akun
tgl_awal
tgl_akhir
tahun
status
atur()
tutup periode()
1.. *
1
1.. *
1
ijarah
id_ijarah
barang_sewa
harga_sewa
margin_bmt
total_harga
jangka_waktu
cicilan
sewa()
dp()
cicil()
murabahah
id_murabahah
nama_barang
harga_barang
margin_bmt
total_harga
dp
jangka_waktu
cicilan
pengajuan()
cicil()
dp()
wakalah
id_wakalah
saldo_wakalah
tabung()
tarik()
wadiah
id_wakalah
saldo_wakalah
beli()
pakai()
data_nasabah
id_nasabah
rekening
nama
tgl_lahir
tempat_lahir
alamat
kode_pos
keluarahan
kecamatan
hp
telp
indentitas
kelamin
status
pekerjaan
instasi
jabatan
aktiv asi
tarik saldo()
inv est()
tarik bagi hasil()
masukkan saldo()
tutup rekening()
cicil()
transaksi
id_transaksi
tanggal
keterangan
debet
kredit
saldo
bagi_hasil
simpan()
cetak()
tambah()
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
1..*
mudharabah
id_mudharabah
tgl_inv es
tgl_expired
jumlah_inv es
bm
bagi_hasil
shu
inv es()
hitung()
tarik saldo()
tarik bagi hasil()
1..*
1.. *
1..*
1.. *
user
id_user
nama
username
password
lev el
jabatan
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1
1..*
1..*
1
1..*
1
1
1..*
1
1..*
1..* 11..* 1
hitung shu manager data
mudharabah
data transaksi
1. pilih menu hitung shu
2. menampilkan form hitung shu
3. masukkan tanggal perhitungan
4. masukkan nominal SHU
5. proses perhitungan
6. cek data mudahrabah
7. menampilkan hasil perhitungan bagi hasil
9. cetak perhitungan bagi hasil
8. simpan perhitungan bagi hasil
9. cek periode perhitungan
simpan
40
Menghasilkan sistem informasi akutansi
syariah pada produk Mudharabah, Murabahah,
Ijarah, Wakalah, dan Wadiah yang
memberikan keabsahan pada jumlah nominal
setiap laporan keuangan yang dibuat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan
sebelumnya, terdapat saran guna
pengembangan sistem selanjutnya, yaitu:
1. Untuk penelitian selanjutnya, agar
dapat menambahkan produk – produk
syariah lainnya ke dalam SIAS.
2. Untuk penelitiannya selanjutnya, agar
dapat mengembangkan sistem
berbasis web.
VI. REFERENSI
Alsharayri MA. 2011. The E-Commerce
Impact on Improving Accounting
Information System in Jordanian
Hotels. International Research Journal
of Finance and Economics, Iss: 75,
pp. 14-23.
Alter James. 2007. Management Information
System. Edisi 10. Palgrave.
Basingstoke
Antonio, Syafi’i M Bank Syariah, Dari Teori
ke Praktek. Gema Insani. Jakarta.
Arshad NC & Ismail AG. 2010. Sharia
Parameters for Musharakah
Contract: A Comment. International
Journal of Busniess and Social
Science, Vol. 1, No. 1, pp. 145-162.
Banker RD., Chang H., Ka YC. 2002. Impact
of Information Technology on Public
Accounting Firm Productivity. Journal
of information systems. Vol. 16,
No.1-2, pp. 1-20.
Bodnar, G.H., Hopwood, William S., 2007,
Accounting Information System
System. Prentice-Hall.Inc.Edisi 9.
Dalci I. & Tanis VN. 2006. Benefits of
Computirized Accounting Information
Systems on the JIT Production
Systems. Review of Social, Economic
& Business Studies, Vol. 2, pp.. 45-
64.
Efendi J, Mulig E, Smith L. 2006. Information
Technology and Systems Research
Published in Major accounting
Academic and Professional Journals.
Journal of Emerging Technologies in
Accounting, Vol. 3, hlm. 117-128.
Handojo A. Pembuatan Sistem Informasi
Akuntansi Perusahaan Penjilidan
Skripsi Online.
Handoko Y., Saronto B.D., Poerwadi P. 2005.
Akuntansi. Bumi Aksara. Jakarta.
Haniffa R, Hudaib M, Mirza A M. 2002.
Accounting Policy Choice Within the Shari’ah
Islami’ah Framework. Saudi Arabia.
Haroen, Nasrun. 2000. Fiqih Muamalah. Gaya
Media Pratama. Jakarta.
Hartono, J. 2008. Metodologi Penelitian Sistem
Informasi.
Haryanto B. 2004.Rekayasa Berorientasi
Obyek. Informatika. Bandung.
Hermawan J. 2004. Analisa Design &
Pemrograman Berorientasi Objek
Dengan UML dan Visual Basic. Andi.
Yogyakarta.
Horngren, Harrison. 2007. Accounting. Vol.7.
Pearson Education, Inc. New Jersey.
Hunton, JE. 2002. Blending Information and
Communication Technology with
Accounting Research. Accounting
Horizons, Vol. 16, No. 1, hlm. 55-67.
Ilhan D. & Veyis T. 2003. Benefits of
Computerized Accounting Information
Systems on the JIT Production
Systems. Review of Social, Economic
& Business Studies, Vol. 2, pp.. 45-
64.
Ismail, N. A. & King, M. 2007. Factors
Influencing the Alignment of
Accounting Information Systems in
Small and Medium Sized Malaysian
Manufacturing Firms. Journal of
Information Systems and Small
Business, Vol.1, No.1, pp. 1-19.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Andi. Yogyakarta.
Kadir A. 2003. Dasar Pemrograman Web
Dinamis Menggunakan PHP.Andi.
Yogyakarta.
Kholis N. 2007. Evaluation to the Practice of
Murabahah in the Operations of
Baitul Mal Wattamwil (BMT). Jurnal
Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 1, pp. 95-
112.
Kusrini dan Koniyo 2007. Membangun SIA
dengan Visual Basic & Mirosoft SQL
Server. Andi. Yogyakarta.
Ladjamudin .2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Garaha Ilmu. Yogyakarta.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Ghalia Indonesia.
Munawar. 2005. Pemodel Visual dengan UML.
Graham Ilmu.Yogyakarta.
Nasir M. 2009. Diminishing Musharakah:
Using a Viable Kind of Equity
Financing Instrument in Managing
the Capital Requirement of Business.
Journal of Economics and
41
International Finance, Vol. 1, No. 5,
pp. 122-126.
Nazir, M. 2005. Metodologi Penelitian.
Nurcahyani Sarah. 2012. Rancang Bangun
Sistem Informasi Akuntansi Syariah
pada Investasi Mudharabah.
Prasetyo, D. D. (2000) Administrasi Database
Server MySQL.
Paranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web
dengan PHP dan MySQL. Andi.
Yogyakarta.
Rama D.V, dan Jones F.L. 2006. Accounting
Information Syste. A Bussiness
Process Approach South Western
College Publishing.Kanada.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart.
2004. Sistem Informasi Akuntansi.
Vol. 9 no. 2. Salemeba Empat.
Jakarta.
Sajady H, Dastgir M, Nejad HH. 2008.
Evaluation of the Effectiveness of
Accounting Information System.
International Journal of Science and
Technology, Vol. 6, No. 2, pp. 49-59.
Salehi M, Rostami V, Mogadam A. 2010.
Usefulness of Accounting Information
System in Emerging Economy:
Empirical Evidence of Iran.
International Journal of Economics
and Finance. Vol.2, No.2, pp. 186-
195.
Setiadi E. 2007. Akuntansi Bank Syariah.
Universitas Islam Negeri Jakarta
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Sudana, A.A. K. Oka. 2007. “Rancang Bangun
Sistem Informasi Akuntansi Pada
Perusahaan Layanan Jasaboga
Pesawat Udara Studi Kasus Di Pt.
Jasapura Angkasa Boga”. Vol. 6 No.
3. Universitas Udayana
Sutabri Tata. 2005. Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta. Andi
Sulistyo H. 2009. Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
dan Persediaan Pada PT Oliser
Indonesia.
Supriyanto W. 2008. Teknologi Informasi
Perpustakaan Strategi Perancangan
Perpustakaan Digital. Kanisius.
Jakarta.
Susminingsih D. 2010. Perancangan dan
Pembuatan Sistem Informasi
Akuntansi Pada UD. Merapi PS
Blitar. Malang.
Turban, Efraim; Rainer, R. Kelly Jr; Potter,
Richard E. 2003. Introduction to
Information Technology. Edisi 2. John
Wiley & Sons. New York.
Warren, Reeve, Fees. 2005. Pengantar
Akuntansi. Salemba Empat. Edisi 2.
Jakarta.
Whitten J.L, Bentlet L.D, Dittman K.C. 2004.
Systemd Analysis and Design
Methods. The McGraw-Hill
Companies, Inc. Vol. 6.
Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi
Akuntansi. Erlangga: Jakarta.
Xiang H & Yin K. 2011. Research on the
Construction of Accounting
Information Based on Events
Approach. American Journal of
Engineering and Technology
Research, Vol. 11, No. 9, pp. 242-245.
Xu Hongjiang & Lu Dandong. 2003. The
Critical Success Factors for Data
Quality in Accounting Information
System: Different Industries
Perspective. IACIS. pp. 762-768.
Yulianti E. & Nurman R.M. 2011.
Management Information
System.CEP-CCIT FTUI. Depok.
Zainol Z, Kassim S. 2012. A critical review of
the literature on the rate of return risk
in Islamic banks. JIABR. Vol. 3 No.2.
pp.121- 137.
Zulkifli , Sunarto. 2003. Panduan Praktis
Transaksi Perbankan Syariah. Zikrul
Hakim. Jakarta.
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini
benar-benar hasil karya sendiri yang belum
pernah diajukan sebagai jurnal atau karya
ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Penulis bertanggung jawab dalam
menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel
dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan
apresiasi (acknowledgement) yang benar
42
Usulan Model Tata Kelola Teknologi Informasi pada
Domain Monitor, Evaluate and Assess Dengan Metode
Framework COBIT 5
Siti Ida Faridaa, Fitroh
b dan Elsy Rahajeng
c
aMahasiswa Program Studi Sistem Informasi FST
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b,c
Staff Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Telp.: (021) 7493547, Fax.: (021) 7493315
e-mail: idasifa@gmail.com, fitroh@uinjkt.ac.id; elsyrhj@gmail.com
Abstract - PT Bank Muamalat Indonesia as a companies which is located outside the city and
abroad, performs audit functions based on the audit guidelines of Bank Muamalat, however the
Information Technology division of time delays often occur in each phase of the construction
project and therefore contributes to the following schedule so the need for the proposed
mechanism appropriate IT governance standards COBIT 5 is to provide solutions in the
implementation of IT governance in the domain monitor, Evaluate, and assess the process
MEA01 (monitor, Evaluate, and ssess their performance and conformance). This research was
conducted using a questionnaire based on COBIT 5 framework, and the Guttman scale to
determine the level of process capability calculations MEA01. Interpretation of data is done to
determine the maturity level, the findings, Gap, and recommendations. Results The level of
capability maturity level of calculation results are obtained MEA01.01 process is at level 2
(managed process), while the process MEA01.02, MEA01.03, MEA01.04, MEA01.05 are at
level 3 (established process). While the gap in the IT Division MEA01.01 are yet to document
life cycle management and change control processes for monitoring and reporting, IT Division
MEA01.02 is not done RACI diagram for the change of communication performance and
suitability of the target and tolerance with stakeholders, MEA01.03 is the IT Division has not
made plans quality of the data collection process definition, IT Division MEA01.04 is not done
design documentation reports are concise performance, easy to understand and tailored to the
needs of management and IT Division MEA01.05 is not made a note of the tracking process
performance results of corrective actions. Recommendations for each process is any process in
MEA01 must have activity contained in COBIT 5, and meet the general practice at each level.
Keywords: monitor evaluate and assess, capability level, COBIT 5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Bank Muamalat Indonesia merupakan
perusahaan yang memiliki cabang diluar kota
dan luar negeri.
Pengelolaan tata kelola yang baik
merupakan komponen yang penting dalam
melakukan evaluasi teknologi informasi atau
sistem informasi. Penerapan tata kelola TI
harus direncanakan dengan baik agar dapat
diimplementasikan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan (Falahah, 2006).
Pada saat ini Bank Muamalat memiliki
divisi internal audit yang secara langsung
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Salah satu tugas dan tanggung jawab Divisi
Audit Internal adalah melakukan pemeriksaan
berdasarkan rencana audit yeng disusun
berdasarkan Risk Based Audit (RBA) dan
pedoman audit internal Bank Muamalat.
Namun pada divisi Teknologi Informasi sering
terjadi keterlambatan waktu dalam setiap
tahapan pengerjaan proyek sehingga
berpengaruh terhadap schedule berikutnya.
Dengan latar belakang tersebut, penulis
mengadakan penelitian dengan judul: Usulan
Model Tata Kelola Teknologi Informasi
pada Domain Monitor, Evaluate and Assess
dengan Metode Framework COBIT 5.
Semoga dengan adanya penelitian ini, hasil
yang diperoleh temuan, gap dan rekomendasi
untuk meningkatkan tata kelola teknologi
informasi yang lebih baik lagi.
43
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Divisi Teknologi Informasi Bank
Muamalat sering mengalami
keterlambatan waktu dalam pelaporan
project.
2. Divisi Teknologi Informasi Bank
Muamalat belum mengetahui capability
level pada MEA01 (Monitor, Evaluate
and Assess Performance and
Conformance) terhadap kinerja divisi
teknologi informasi untuk mengelola tata
kelola teknologi informasi berdasarkan
COBIT 5.
Maka dapat dirumuskan untuk
permasalahan yang terjadi yaitu ”Bagaimana
mengukur capability level pada Divisi
Teknologi Informasi pada Bank Muamalat,
menentukan gap, dan membuat usulan
rekomendasi berdasarkan framework COBIT 5
pada proses Monitor, Evaluate and Assess yang
fokus pada MEA 01 (Monitor, Evaluate and
Assess Performance and Conformance)?”.
C. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada beberapa hal
sebagai berikut:
1. Usulan model tata kelola teknologi
informasi pada divisi teknologi informasi
Bank Muamalat Indonesia.
2. Usulan model tata kelola teknologi
informasi dengan menggunakan metode
COBIT 5. Hanya pada domain Monitor,
Evaluate and Assess untuk fokus pada
MEA 01 (Monitor, Evaluate and Assess
Performance and Conformance).
3. Usulan model tata kelola hanya pada
domain Monitor, Evaluate and Assess
untuk fokus pada MEA01 yang terdiri
dari beberapa sub yaitu MEA01.01
Establish a Monitoring Approach,
MEA01.02 Set Performance and
Conformance targets, MEA01.03 Collect
and Process Performance and
Conformance Data, MEA01.04 Analyse
and Report Performance, MEA01.05
Ensure the Implementation of Corrective
Actions.
4. Penelitian ini tidak sampai pada langkah
implementasi dan operasionalisasi solusi,
tetapi hanya pada langkah identifikasi
temuan-temuan, menentukan gap dan
rekomendasi.
D. Tujuan Penelitian Tujuan-tujuan yang dapat diperoleh dari
evaluasi ini adalah:
1. Menganalisis temuan-temuan hasil
identifikasi capability level pada Divisi
Information Technology Bank Muamalat.
2. Mengatahui capability level pada Divisi
Information Technology Bank Muamalat
Indonesia saat ini pada proses MEA01
(Monitor, Evaluate and Assess
Performance and Conformance)
berdasarkan COBIT 5.
3. Menganalisis gap antara target
pencapaian capability level perusahaan
dengan capability level perusahaan saat
ini.
4. Memberikan saran dan rekomendasi yang
membangun di masa mendatang pada
proses MEA01 (Monitor, Evaluate and
Assess Performance and Conformance).
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat-manfaat yang dapat
diperoleh dari evaluasi ini adalah:
1. Memberikan gambaran kepada
perusahaan mengenai pendefinisian
proses MEA01 (Monitor, Evaluate and
Assess Performance and Conformance).
2. Memberikan gambaran mengenai
monitoring, evaluasi dan kesesuaian
kinerja.
3. Menerapkan layanan TI dengan kualitas
yang terus meningkat seiring
berkembangan teknologi dan bisnis.
4. Membantu perusahaan dalam melakukan
monitoring, evaluasi dan penyesuaian
kinerja.
5. Menjadi referensi bagi peneliti berikutnya
khsusnya dalam bidang tata kelola
teknologi informasi.
II. LANDASAN TEORI 1. Tata kelola (governance) merupakan
sesuatu proses yang dilakukan oleh suatu
organisasi atau masyarakat untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi. [6]
.
2. Teknologi informasi adalah penerapan
teknologi komputer (peralatan teknik
berupa perangkat keras dan perangkat
lunak) untuk menciptakan, menyimpan,
mempertukarkan dan menggunakan
informasi dalam berbagai bentuk[1]
.
3. Cobit adalah sekumpulan dokumentasi
best practices untuk IT Governance yang
dapat membantu auditor, pengguna
(user), dan manajemen, untuk
menjembatani gap antara risiko bisnis,
kebutuhan kontrol dan masalah-masalah
teknis TI [13]
.
4. Skala Guttman merupakan skala
kumulatif. Sesuai dengan namanya, skala
44
ini pertama kali diperkenalkan oleh Louis
Guttman (1916–1987). Dalam
penggunaannya, skala guttman
menghasilkan binary skor (0-1), dan
digunakan untuk memperoleh jawaban
yang tegas dan konsisten seperti ‘ya’ dan
‘tidak’; ‘benar-salah’, dan lain-lain [17]
.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
mengumpulkan data-data Divisi Teknologi
Informasi Bank Indonesia yang akan dianalisa
untuk menentukan temuan, gap serta
rekomendasi. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini ialah:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan ialah melihat
proses kerja Divisi Teknologi Informasi
Bank Muamalat Indonesia
2. Wawancara
Wawancara menjadi kegiatan awal yang
dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai Divisi Teknologi Informasi
Bank Muamalat Indonesia. Proses tanya
jawab dilakukan secara langsung dengan
Head IT, Head Departemen MOIT dan
Staf IT. Hasil yang didapatkan ialah
informasi tentang struktur organisasi
perusahaan, bagaimana cara kerja proses
monitoring, cara evaluasi Kerja, cara
kerja penyesuaian kinerja,
3. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan ialah
mempelajari beberapa jurnal yang terkait
dan referensi buku yang menjadi acuan
untuk menjalankan metode terkait, serta
dokumentasi-dokumentasi pihak Bank
Muamalat terkait Divisi Teknologi
Informasi. Jurnal-jurnal yang berkaitan
dengan audit SI/TI, dan COBIT 5.
B. Analisa Data MEA01 Pelaksanaan audit, proses penentuan
ruang lingkup dan tujuan audit berdasarkan
domain yang diteliti, yaitu memantau, evaluasi
dan menilai kinerja dan penyesuaian (MEA01).
1. Identifikasi Kebutuhan Dokumen
Analisis mengenai kondisi tata kelola
informasi perusahaan saat ini yang diperlukan
dalam pembuatan usulan model tata kelola TI,
diantaranya yaitu:
a. Gambaran Umum Perusahaan
Pada tahapan ini mempelajari tentang
sejarah perusahaan, visi dan misi, tata
kelola perusahaan serta nilai-nilai budaya
yang ada pada perusahaan.
b. Pembuatan Kuesioner
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam pembuatan model tata kelola pada
Divisi Teknologi Informasi Bank
Muamalat Indonesia maka dibuatlah
kuesioner yang dikembangkan dari
COBIT 5.
c. Pelaksanaan Kuesioner
Pelaksanaan survei kuesioner Capability
Level dilakukan dengan mendistribusikan
kuesioner kepada responen yang
bersangkutan. Identifikasi responden
dilakukan berdasarkan COBIT 5 pada
diagram Responsible, Accountable,
consulted and/or Informed (RACI) yang
dipetakan kepada peran-peran terkait
yang terdapat dalam struktur organisasi
Bank Muamalat Indonesia sehingga dapat
ditentukan siapa saja responden yang
akan mengisi kuesioner.
d. Analisa Hasil Survei
Analisis yang dilakukan ialah analisis
identifikasi risiko dari hasil jawaban
responden kuesioner Capability level.
Pada analisis identifikasi risiko, dari hasil
kuesioner dibuat rekapitulasi yang
menggambarkan kecenderungan tingkat
pemenuhan, kinerja, maupun pencapaian
yang sekarang berlangsung di Bank
Muamalat Indonesia terhadap beberapa
objek pertanyaan.
2. Penentuan Gap
Penentuan gap, dalam langkah ini
diprosesnya hasil dari kuesioner yang
menghasilkan As is (kondisi terkini) dan To be
(kondisi yang diharapkan). Ke dua kondisi
tersebut diambil dari kuesioner capability level
sehingga menghasilkan analisis gap dan
deskripsi terhadap proses memantau, evaluasi
dan menilai kinerja dan penyesuaian (MEA01).
3. Rekomendasi
Laporan dari hasil audit yang dilakukan
terhadap proses bisnis yang telah ditentukan
yaitu MEA01 dan setelah mendapatkan hasil
dari Capability Level, maka dapat dibuat tabel
rekomendasi dan perbaikan untuk mencapai
target (To be).
IV. USULAN MODEL TATA KELOLA TI
A. Menyusun Narasumber
Pemilihan narasumber kuesioner
dilakukan dengan mengacu pada diagram
Responsible, Accountable, Consulted, and/or
Informed (RACI) dari COBIT 5 khususnya
pada proses MEA01.
45
Gambar 1 Diagram RACI
Peran pada diagram RACI tersebut
kemudian dipetakan kepada peran-peran
terkait yang terdapat dalam struktur
organisasi Bank Muamalat Indonesia.
Gambar 2 Identifikasi RACI MEA01.01
Gambar 3 Identifikasi RACI MEA01.02,
MEA01.03, MEA01.04 dan MEA01.05
1. Pelaksanan Survei Kuesioner
Setelah kuesioner dibuat selanjutnya
dilakukan pendistribusian kuesioner kepada
para narasumber. Untuk proses Establish a
monitoring Approach kuesioner yang perlu
didistribusikan kepada narasumber yaitu
support division, nasional operation division,
business analyse, dan IT division head.
2. Pengolahan Data
Setelah data kuesioner telah diisi oleh
masing-masing responden, kemudian hasil
jawaban kuesioner dari masing-masing
responden di input dan dilakukan perhitungan
dengan menggunakan metode Guttman.
Gambar 4 Daftar Rincian Kuesioner
MEA01.01
Setelah data kuesioner diinput tahapan
selanjutnya adalah melakukan perhitungan
normalisasi dengan terlebih dahulu melakukan
konversi jawaban dari masing-maisng
responden, merata-ratakan konversi, kemudian
menormalisasika data responden dan yang
terakhir adalah melakukan normalisasi serta
mengalikannya dengan level responden.
Gambar 5 Perhitungan Normalisasi MEA01.01
Perhitungan dari rekapitulasi hasil jawaban
kuesioner capability level pada proses
MEA01.01, MEA01.02, MEA01.03,
MEA01.04, MEA01.05.selanjutnya dilakukan
penilaian Capability Level.
Gambar 6 Perhitungan Capability Level
a. Interprestasi Data
Gambar 7 Grafik Capability Level MEA01.01
Dari hasil perhitungan capability level pada
proses MEA01.01, diperoleh temuan-temuan
dari kuesioner yang diperoleh dari fakta
lapangan temuan tersebut adalah sebagai
berikut:
0
2
4
6.01
Capability
Level
Expected
Capability
Nilai
Maksimum
b. Gap
Berdasarkan hasil perhitungan proses
Monitor, Evaluate and Assess Performance
and Conformance yang dievaluasi, maka
perolehan capability level yang telah dicapai
oleh Divisi TI Bank Muamalat Indonesia
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 8 Temuan Gap Tingkat Kemtangan
46
Berdasarkan hasil perhitungan proses
Monitor, Evaluate and Assess Performance
yang dievaluasi, maka
yang telah dicapai
oleh Divisi TI Bank Muamalat Indonesia
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 8 Temuan Gap Tingkat Kemtangan
Gambar 9 Diagram Representasi
Pemetaan Capability Level
0.00
5.00
MEA01.
01
Mene…
MEA01.
02
Meng…
MEA01.
03
Meng…
MEA01.
04
Analis…
MEA01.
05
Mema…
Current
Capabilit
y
Expected
Capabilit
y
Diagram Representasi
Capability Level
Current
Capabilit
Expected
Capabilit
47
c. Rekomendasi
Proses Temuan Gap Aktivitas Rekomendasi
Menetapkan
Pendekatan
Monitoring
(MEA01.01)
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan,
monitoring dan penyesuaian
stakeholder.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan implementasi
kesejajaran yang terus-menerus
dijaga dengan monitoring dan
pendekatan menggunakan alat yang
telah didefinisikan.
c. Adanya perencanan dan
penyesuaian pengalokasian sumber
daya yang dilakuakan oleh Divisi TI
pada Bank Muamalat
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan,
monitoring dan penyesuaian
validasi pendekatan yang digunakan
secara berkala dan mengidentifikasi
stakeholder yang baru atau diubah.
e. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan pengikutsertaan
stakeholder dalam komunikasi
persyaratan perusahaan dan tujuan
untuk monitoring menggunakan
proses yang telah didefinisikan
f. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan perencanaan
kesesuaian tujuan dan matrik serta
data bukti retensi
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan dokumentasi
manajemen siklus hidup dan
proses perubahann control untuk
pemantauan dan pelaporan.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan kebijakan dan
standar pengalokasian sumber
daya
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan rencana proses
keseuain tujuan dan matrik serta
data bukti retensi
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan dokumentasi
proses pendekatan yang
digunakan secara berkala untuk
mengidentifikasi stakeholder
yang baru atau diubah.
e. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan kualitas
identifikasi stakeholder
a. Mengidentifikasi stakeholder
(misalnya manajemen,
pemilik proses dan
pengguna).
b. Mengikutsertakan stakeholder
dalam komunikasi
persyaratan perusahaan dan
tujuan utnuk proses
monitoring dan pelaporan.
c. Kesajajaran dan terus-
menerus menjaga monitoring
dan pendekaan evaluasi
dengan pendekatan
perusahaan dengan alat-alat
yang digunakan.
d. Kesesuaian kinerja, nilai,
risiko pada tujuan dan matrik
serta data bukti retensi.
e. Adanya manajemen siklus
hidup dan proses perubahan
Kontrol untuk pemantauan
dan pelaporan. Serta peluang
perbaikan untuk pelaporan,
metrik dan pendekatan.
f. Memprioritskan dan
mengalokasikan sumber daya
untuk mempertimbangkan
kesesuaian, efesiensi,
efektifitas dan kerahasiaan.
g. Berkala melakukan validasi
pendekatan yang digunakan
a. Divisi TI harus melakukan
implementasi kesejajaran
yang terus-menerus dijaga
dengan monitoring dan
pendekatan menggunakan alat
yang telah didefinisikan
b. Membuat dokumentasi
manajemen siklus hidup dan
proses perubahan control
untuk pemantauan dan
pelaporan.
c. Membuat rencana proses
kesesuain tujuan dan matrik
serta data bukti retensi
d. Membuat dokumentasi proses
pendekatan yang digunakan
secara berkala untuk
mengidentifikasi stakeholder
yang baru
e. Membuat kebijakan dan
standar pengalokasian sumber
daya
48
dan mengidentifikasi
stakeholder baru/diubah,
psersyaratan dan sumber daya
Mengatur
Kinerja
dan Keseuaian
Kerja
(MEA01.02)
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanan,
monitoring dan penyesuaian serta
implementasi terhadap peninjauan
secara berkala terhadap tujuan dan
matrik dengan para stakeholder.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan dan
penyesuaian perubahan kinerja dan
kessuaian target dan toleransi
dengan stakeholder.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan perencanaan
evaluasi antara tujuan dan matrik
yang spesifik terukur dan dapat
dicapai secara relevan.
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan publikasi
perubahaan target dan toleransi
kepada pengguna informasi.
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan diagram RACI
untuk komunikasi perubahan
kinerja dan kesesuain target serta
toleransi dengan stakeholder.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan kualitas
tentang definisi dan peninjauan
secara berkala terhadpa tujuan
dan matrik dengan para
stakeholder.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan
performa proses evaluasi antara
tujuan dan matrik yang spesifik
terukur, dan dapat dicapai secara
relevan.
a. Mendefinisikan dan meninjau
secara berkala tujuan dan
matrik dengan para
stakeholder.
b. Mengkomunikasikan usulan
perubahan kinerja dan
kesesuaian target dan
toleransi dengan stakeholder.
c. Mempubliksikan perubahaan
target dan toleransi kepada
pengguna informasi.
d. Melakuan evaluasi apakah
tujuan dan matrik memadai
yaitu spesifik, ukuran, dapat
dicapai, relevan dan terikat
waktu.
a. Membuat diagram RACI
untuk komunikasi perubahan
kinerja dan kesesuaian target
serta toleransi dengan
Stakeholder
b. Membuat catatan kualitas
tentang definisi dan
peninjauan secara berkala
terhadap tujuan dan matrik
dengan para stakeholder.
c. Membuat perencanaan
evaluasi antara tujuan dan
matrik yang spesifik terukur
dan dapat dicapai secara
relevan
d. Membuat catatan performa
proses evaluasi antara tujuan
dan matrik yang spesifik
terukur, dan dapat dicapai
secara relevan
e. Membuat publikasi
perubahaan target dan
toleransi kepada pengguna
informasi
Mengumpulkan
Kinerja Proses
Dan Kesesuaian
Data
(MEA01.03)
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan perencanaan dan
monitoring untuk pengumpulan
data dari definisi proses.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan data
agregat untuk mendukung
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan rencan kualitas
pengumpulan data dari definisi
proses.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan kualitas
penilaian efesiensi, kesesuain dan
a. Mengumpulkan data dari
definisi proses.
b. Menilai efesiensi dan
memvalidasi integritas dari
data yang dikumpulkan.
c. Data agregat untuk
mendukung pengukuran
a. Membuat perencanaan dan
monitoring untuk
pengumpulan data dari
definisi proses
b. Membuat rencana kualitas
pengumpulan data dari
definisi proses.
49
pengukuran matrik.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan implemetasi
penggunaan sistem dan alat-alat
yang cocok untuk mengolah format
data dan analisis.
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanan
kesejajaran data agregat dengan
laporan pendekatan perusahaan dan
tujuan
validasi intregitas dari data yang
dikumpulkan.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan kebijakan dan
standar penggunaan sistem dan
alat-alat yang cocok untuk
mengolah format data dan
analisis.
matrik.
d. Adanya kesejajaran data
agregat atas laporan
pendekatan perusahaan dan
tujuan.
e. Menggunakan alat dan
system yang cocok utnuk
mengelola format data
untuk analisis
c. Membuat catatan kualitas
penilaian efesiensi, kesesuain
dan validasi intregitas dari
data yang dikumpulkan.
d. Membuat kebijakan dan
standar penggunaan sistem
dan alat-alat yang cocok
untuk mengolah format data
dan analisis.
Analisa
dan
Kinerja
Lapora
n
(MEA0
1.04)
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan
desain laporan proses kinerja yang
ringkas, mudah dipahami dan
disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan manajemen dan audien.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
Sudah melakukan perencanaan
nilai-niali kinerja untuk target
internal dan tolak ukur.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
Sudah melakukan perencanaan
perubahaan tujuan dan matrik
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan distribusi laporan
kepada stakeholder yang relevan.
e. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan analisa penyebab
penyimpangan terhadap target.
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan dokumentasi
desain laporan kinerja yang
ringkas, mudah dipahami dan
disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan manajemen.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan kualitas
terhadap nilai-nilai kerja utnuk
target internal dan tolak ukur.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan dokumentasi
proses distribusi laporna kepada
stakeholder yang relevan.
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan rencana proses
analisis penyebab penyimpangan
terhadap target
a. Adanya desain laporan proses
kinerja yang ringkas, mudah
dipahami, dan disesusikan
dengan berbagai kebutuhan
manajemen dan pengguna.
b. Adanya perbandingan nila-
nilai kinerja untuk target
internal dan tolak ukur.
c. Merekomendasikan
perubahan tujuan dan matrik
d. Mendistribusikan laporan
kepada stakeholder yang
relevan
e. Menganalisa penyebab
penyimpangan terhadap
target, melakukan tindakan
perbaikan, menetapkan
tanggung jawab untuk
perbaikan, dan tindak lanjut
a. Membuat dokumentasi desain
laporan kinerja yang ringkas,
mudah dipahami dan
disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan manajemen
b. Membuat catatan kualitas
terhadap nilai-nilai kerja
untuk target internal dan tolak
ukur
c. Membuat dokumentasi proses
distribusi laporan kepada
stakeholder yang relevan.
d. Mengadakan analisa
penyebab penyimpangan
terhadap target.
e. Membuat rencana proses
analisis penyebab
penyimpangan terhadap target
Memas
tikan
Pelaksa
naan
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan
peninjauan terhadap serpon
manajemen, pilihan dan
a. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan dokumentasi
proses (nama, ruang lingkup,
peranan, prosedur, matrik dan
a. Meninjau respon manajemen,
plihan dan rekomendasi
terhadap isu penyimpangan.
b. Pembagian tanggung jawab
a. Membuat dokumentasi proses
(nama, ruang lingkup,
peranan, prosedur, matrik dan
lain-lain) terhadap peninjauan
50
Tindak
an
Perbaik
an
(MEA0
1.05)
rekomendasi terhadap isu
penyimpangan.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan
pembagaian tanggung jawab utnuk
tindakan perbaikan
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakuukan perencanaan
terhadap hasil tindakan perbaikan
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
sudah melakukan perencanaan dari
hasil tindakan yang dilakukan.
lain-lain) terhadap peninjauan
respon manajemen, pilihan dan
rekomendasi terhadap isu
penyimpangan.
b. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan
performa proses terhadap
penelusuran hasil tindakan
perbaikan.
c. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan catatan
kuantitas untuk laporan hasil
tindakan yang dilakukan.
d. Divisi TI pada Bank Muamalat
belum melakukan dokumentasi
proses terhadap pembagian
tanggung jawab untuk tindakan
perbaikan.
untuk tindakan korektif
dipertahankan
c. Melacak hasil tindakan yang
dilakukan.
d. Melaporkan hasil kepada
stahekolder
respon manajemen, pilihan
dan rekomendasi terhadap isu
penyimpangan
b. Membuat perencanaan
terhadap hasil tindakan
perbaikan
c. Membuat catatan performa
proses terhadap penelusuran
hasil tindakan perbaikan
d. Membuat catatan kuantitas
untuk laporan hasil tindakan
yang dilakukan
e. Membuat dokumentasi proses
terhadap pembagian tanggung
jawab untuk tindakan
perbaikan
51
V. PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan uraian dari
pembahasan bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil evaluasi dengan menggunakan
pendekatan capability level pada COBIT
5 untuk proses MEA01 menunjukan
bahwa capability level saat ini dalam
Establish a monitoring approach
(MEA01.01) cenderung mengarah pada
level 2 Managed Process, dengan nilai
kematangan 2,44. Untuk proses Set
performance and conformance target
(MEA01.02), Collect and process
performance and conformance data
(MEA01.03), Analyse and report
performance (MEA01.04), dan proses
Ensure the implementation of corrective
actions (MEA01.05) tingkat kematangan
saat ini pada level 3 berulang tapi intuitif
dengan nilai kematangan 2,84.
2. Divisi TI Bank Muamalat berada pada
level 3 dengan status “Largely” dengan
nilai 2,76. Pengelolaan IT di dalam divisi
TI Bank Muamalat sudah dilakukan
dengan cukup baik, karena pada level 3
performa proses telah dilakukan
pengecekan terhadap dokumentasi dan
pelaksanaan SOP perusahaan apakah
telah mencakup generic practices di
CobiT. Work products-nya
diimplementasikan dengan SOP yang
mencakup pengukuran pengelolaan
standar untuk mendukung pengerjaan dari
proses yang didefinisikan (Process
Definition) dan pengukuran standar yang
dilaksanakan (Process Deployment).
3. Berdasarkan hasil perhitungan, capability
level Divisi TI saat ini adalah 2,76
sedangkan target capability level Divisi
TI adalah 3,00, maka terdapat gap sebesar
0,24. Untuk mencapai target capability
level yang diharapkan oleh perusahaan,
perusahaan dapat menutup gap tersebut
dengan membuat guidelines berupa SOP
dengan konten yang sesuai dengan
panduan dari COBIT 5 untuk seluruh
proses MEA01 yang belum memiliki SOP
dan meningkatkan proses yang saat ini
berada di level 0 untuk naik ke level 1
yaitu proses mengenai pengelolaan batas
toleransi risiko.
B. Saran
Berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan, adapun saran-saran yang perlu
dipertimbangkan untuk meningkatkan
pengelolaan teknologi informasi yang ada di
dalam perusahaan adalah:
1. Divisi TI disarankan untuk membuat
SOP untuk seluruh proses yang dimiliki
sesuai dengan ketentuan COBIT 5.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan
mampu mengembangkan penelitia
capability level dengan menggunakan
Rating Scale.
3. Pembahasan lebih lanjut tentang usulan
model tata kelola TI pada Bank
Muamalat Indonesia mengunakan KPI
(Key Performance Indicator)
4. Divisi TI disarankan untuk mengikuti
quick win jika fokus hanya ingin
mencapai target level 3,00 dalam
standar COBIT dan mendapatkan
sertifikatnya, atau melakukannya secara
menyeluruh jika ingin memperbaiki
keseluruhan IT governance yang baik
berdasarkan standar COBIT 5.
VI. REFERENSI
[1]. Fauziyah. 2010. Pengantar Teknologi
Informasi. Bandung : Muara Indah
[2]. Fitroh (2009) ‘Penilaian Tata Kelola
teknologi Informasi Berdasarkan
Framework Cobit (Study Kasus Pada
Direktorat Metrologi). Seminar Nasional
Aplikasi teknologi Informasi 2006
(SNATI 2006),17 Juni, Yogyakarta,
[3]. ISACA. (2012). COBIT 5 A Business
Framework for the Governance and
Management of Enterprise IT. USA:
ISACA.
[4]. ISACA. (2012). COBIT 5 Enabling
Processes. USA: ISACA.\
[5]. ISACA. (2012). COBIT 5
Implementation. USA: ISACA.
[6]. Jogiyanto, H.M. & Abdillah, W. (2011)
Sistem Tata Kelola Teknologi Informasi.
Yogyakarta, ANDI.
[7]. Jogiyanto, H.M. (2008) Sistem Teknologi
Informasi Pendekatan terintegrasi:
Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi,
Pengembangan dan Pengelolaan.
Yogyakarta, ANDI.
[8]. Kessinger, Kristen. (2012). ISACA Issues
COBIT 5 Governance Framework.
Targeted News Service, 1.
[9]. McKnight DH, Choudhury V, Kacmar C.
2002. Developing and Validating Trust
Measures for e-Commerce: An
Integrative Typology. Proc. Information
Systems Research. 2002. Hlm 334-359.
[10]. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
52
[11]. Nayar V. 2011. Technology CEOs
confident - See innovation as key to
future
growth.http://www.pwc.com/gx/en/ceo-
survey/industry/technology.jhtml?WT.ac
=Industry-TECH-CEOSurvey2011-Hero
– [3 Maret 2011]
[12]. Ngai EWT, Gunasekaran A. 2005. A
review for mobile commerce research and
applications. Proc. Elsevier B.V, 2005.
Hlm 3-15.
Sasongko N. 2009. Pengukuran Kinerja
Teknologi Informasi menggunakan Framework
Cobit versi 4.1, Ping Test dan CAAT pada PT.
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini
benar-benar hasil karya sendiri yang belum
pernah diajukan sebagai jurnal atau karya
ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Penulis bertanggung jawab dalam
menyalin (mereproduksi) gambar atau tabel
dan citra yang diperoleh dari pihak lain dengan
apresiasi (acknowledgement) yang benar
53
Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Berbasis
Web
pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Jakarta
Nurlaila Hasyim, Nur Aeni Hidayah, Sarwoto Wijoyo Latisuro
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta
Email : derliebste.laykayla@gmail.com
Abstract - New Citizens Cooperative Cooperative is located in an education institution that MTs
Negeri (MTsN) 17 Jakarta. New Citizens Cooperative members comprised of Teachers and
Employees Civil Servants (PNS) and honorary. The system has been applied to the Cooperative
New Citizens by records by cooperative management of Savings and Loans Unit, Stores,
Products, and Treasurer are done (input) in Microsoft Excel. Information on the rest of bill
payment data and cooperatives received by the members can only be known if the members
come directly to the cooperative management. To overcome these problems, data processing
savings and loans, goods, and stores need to be developed. Therefore, they invented a web-based
cooperative information system, so that the better performance of the cooperative and members
can get information easily without having to come to the cooperative, this research method to
analyze and design a system that is used is the method of object-oriented approach to RAD
(Rapid Application Development) tools using UML (Unified Modeling Language). By using the
database storage consists of input, edit, delete, and view system information that is built to
facilitate cooperative data processing deposits, loans, store, and goods.
Keywords: Design, Information Systems, Cooperative, RAD (Rapid Application Development),
UML (Unified Modeling Language)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan usaha yang
banyak melakukan transaksi administrasi,
maka komputerisasi dalam bidang administrasi
sangatlah penting guna menunjang kelancaran
seluruh transaksi yang dilakukan oleh koperasi
sehingga dapat memberikan pelayanan
transaksi dengan cepat, tepat, dan akurat. Pada
era globalisasi ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat pesat,
apalagi informasi sekarang sangat cepat
menyebar ke penjuru dunia. Dengan kenyataan
itu kita dituntut untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada dengan memanfaatkan
kecanggihan teknologi serta kecepatan,
ketepatan, dan keakuratan dalam memberi
informasi sehingga dalam melaksanakan
pekerjaan kita akan mendapat hasil yang
optimal. Salah satunya adalah pemanfaatan
teknologi komputer.
Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar
Rebo merupakan Koperasi yang berada pada
sebuah Instansi Pendidikan yaitu MTs N 17
Jakarta. Keuntungan Koperasi Warga Baru
untuk unit simpan pinjam perbulan sebesar
17,61 % dari jumlah pinjaman anggota,
sedangkan keuntungan dari unit penjualan
barang perbulan sebesar 21,33 % dan
keuntungan unit toko sebesar 30 % (Sumber :
Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo,
Tahun 2012).
Sistem yang selama ini diterapkan
Koperasi Warga Baru yaitu berdasarkan pada
catatan tertulis oleh pengurus koperasi Unit
Simpan Pinjam, Toko, Barang, dan Bendahara
yang kemudian dikerjakan (input) pada
Microsoft Excel. Dalam permasalahan ini
sistem pengolahan data simpan pinjam serta
pengolahan data angsuran pada koperasi masih
kurang efektif dalam pelaporan dan
perhitungannya. Selain itu info mengenai data
pembayaran dan tagihan koperasi yang
diterima oleh para anggota hanya dapat
diketahui jika anggota tersebut datang langsung
ke pengurus koperasi. Untuk mengatasi
masalah ini, pengolahan data simpan pinjam,
barang dan toko perlu dikembangkan. Oleh
karena itu, maka dibuatlah sistem informasi
54
koperasi berbasis web, sehingga kinerja
koperasi menjadi lebih baik dan anggota dapat
memperoleh informasi dengan mudah tanpa
harus datang ke koperasi.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis mengambil judul yang sesuai dengan
permasalahan yang ada. Untuk itu penulis
memilih judul : “Rancang Bangun Sistem
Informasi Koperasi berbasis Web pada
Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar
Rebo”
A. Rumusan Masalah
Dari gambaran diatas dapat di
rumuskan permasalahan, yaitu : Bagaimana
merancang bangun Sistem Informasi Koperasi
berbasis Web pada Koperasi Warga Baru MTs
N 17 Pasar Rebo untuk dapat memudahkan
proses pengelolaan transaksi simpan pinjam,
toko, dan barang.
B. Batasan Masalah 1. Batasan Organisasi
Masalah yang dibahas dalam pembuatan
penelitian ini adalah Koperasi Warga Baru
MTs N 17 Pasar Rebo unit simpan pinjam,
toko, dan barang.
2. Batasan Proses
Masalah yang dibahas dalam pembuatan
penelitian ini adalah menganalisis,
merancang, dan mengimplementasikan
Sistem Informasi Koperasi berbasis web
pada Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar
Rebo namun tidak membahas perhitungan
SHU, transaksi laporan bulanan lainnya yang
lebih spesifik, dan sistem pembayaran
tagihan.
3. Batasan Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam
menganalisis dan merancang sistem yang
diusulkan adalah metode berorientasi objek
RAD (Rapid Application Development)
(Kendal, 2008) dengan menggunakan tools
UML (Unified Modelling Language).
C. Metodologi Penelitian 1. Pengumpulan Data
• Observasi
Pengumpulan data dengan observasi
langsung atau pengamatan langsung
adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut. Metode Observasi
merupakan metode dengan cara
peneliti mengamati secara langsung
kegiatan-kegiatan transaksi simpan
pinjam, toko, dan barang pada
Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar
Rebo.
• Wawancara Wawancara merupakan proses
memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka. Peneliti
melakukan wawancara pada bagian
pengurus Koperasi Warga Baru MTs
N 17 Pasar Rebo Unit Simpan Pinjam,
Toko dan Barang serta anggota
Koperasi.
• Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu melakukan
pengumpulan data guna melengkapi
keterangan yang dibutuhkan peneliti.
Pengumpulan data dapat diperoleh
melalui media cetak maupun
elektronik. Peneliti melakukan
pengumpulan data dengan membaca
referensi atau artikel yang
berhubungan dengan Koperasi.
• Studi Literatur Sejenis Studi literatur merupakan salah satu
metode pengumpulan data dengan
cara membaca, memahami, dan
mereview literatur dari berbagai
macam sumber.
2. Pengembangan Sistem
Metode Pengembangan Sistem yang
digunakan adalah metode Berorientasi Objek
(Object Oriented) yang dikembangkan
melalui model Rapid Application
Development (RAD), yang memiliki
tahapan-tahapan sebagai berikut.
1. Requirement Planning (Perencanaan
Syarat-Syarat)
2. Workshop design (Perancangan)
3. Implementation (Pelaksanaan)
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu,
sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sistem yang
berjalan sehingga dapat
dikembangkan sistem
terkomputerisasi berbasis web.
2. Menerapkan Sistem Informasi
Koperasi berbasis web pada Koperasi
Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam
melakukan penelitian ini, yaitu :
a. Bagi Pihak Peneliti
55
• Sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi tingkat
akhir S1 pada Jurusan Sistem
Informasi Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
• Peneliti mampu mengidentifikasi
permasalahan serta memberikan
solusi strategi yang tepat
sehingga hal tersebut dapat
menambah wawasan peneliti
dalam Ilmu Pengetahuan.
b. Bagi Pihak Koperasi
• Manfaat bagi pihak Koperasi
Warga Baru MTsN 17 Pasar
Rebo, yaitu pengembangan
masukan tentang sistem
informasi yang dapat
memudahkan proses transaksi
simpan pinjam, toko dan barang
serta penyampaian informasi
kepada anggota.
c. Bagi Pihak Universitas Manfaat bagi pihak Universitas,
yaitu memperkaya hasil laporan
penelitian
II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Rancang Bangun Perancangan merupakan salah satu
hal yang penting dalam membuat program.
Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk
memberi gambaran yang jelas lengkap kepada
pemrogram dan ahli teknik yang terlibat.
Perancangan harus berguna dan mudah
dipahami sehingga mudah digunakan.
Perancangan atau rancang merupakan
serangkaian prosedur untuk menterjemahkan
hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam
bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan
dengan detail bagaimana komponen-komponen
sistem di implementasikan (Pressman, 2002).
Menurut Pressman, 2002, pengertian
pembangunan atau bangun sistem adalah
kegiatan menciptakan sistem baru maupun
mengganti atau memperbaiki sistem yang telah
ada secara keseluruhan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Rancang Bangun adalah penggambaran,
perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
kedalam suatu kesatuan yang utuh dan
berfungsi (Burch, 2005). Dengan demikian
pengertian rancang bangun merupakan
kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam
bentuk paket perangkat lunak kemudian
menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki
sistem yang sudah ada.
B. Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Sistem secara
luas dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
elemen-elemen yang saling berhubungan dan
saling bergantungan untuk mencapai suatu
tujuan. McLeod (2007) berpendapat sistem
adalah sekelompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan. Begitu pula Robert G Murdick
mendefinisikan sistem sebagai seperangkat
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan bersama
(Ladjamudin, 2005).
C. Pengertian Informasi Informasi adalah hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Sumber informasi
adalah data. (Jogiyanto, 2005). Informasi
merupakan proses lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah. Informasi
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu
pertama, informasi strategis adalah informasi
yang digunakan untuk mengambil keputusan
jangka panjang. Kedua, informasi taktis adalah
informasi ini dibutuhkan untuk mengambil
keputusan jangka menengah. Ketiga, informasi
teknis adalah informasi ini dibutuhkan untuk
keperluan operasional sehari-hari. (Sutabri,
2004).
D. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian
adalah suatu badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan berlandaskan
kegiatannya berdasar prinsip-prinsip
koperasi. Di dalam Undang-Undang No.25
tahun 1992 Pasal 22 menyatakan bahwa
rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Dalam tujuan tersebut dapat
dimengerti bahwa koperasi adalah sebagai
satu-satunya bentuk perusahaan yang secara
konstitusional dinyatakan sesuai dengan
susunan perekonomian yang hendak
dibangun di Indonesia (Subandi, 2009)
2. Landasan Koperasi
56
Landasan koperasi merupakan
pedoman dalam menentukan atah, tujuan,
peran serta kedudukan koperasi terhadap
pelaku-pelaku ekonomi lainnya (Subandi,
2009) .
Landasan-landasan koperasi terdiri
atas : Landasan idiil (landasan yang
digunakan dalam usaha untuk mencapai cita-
cita koperasi yaitu mencapai masyarakat
yang adil dan makmur, karena landasan idiil
koperasi adalah Pancasila), Landasan
Struktural (Koperasi Indonesia berdasarkan
UUD 1945 pasal 33 ayat 1) dan Landasan
Mental (Setia kawan dan kesadaran pribadi,
rasa setia kawan telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu).
E. Database Management System (DBMS)
Database Management Sistem atau
disingkat DBMS adalah perangkat lunak
(software) yang berfungsi untuk mengelola
database. Mulai dari mengelola databse sampai
dengan proses yang berlaku dalam database
tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query
terhadap data, membuat laporan dan lain
sebagainya secara efektif dan efisien
(Yuhefizar, 2008)
F. Berorientasi Objek Berorientasi objek atau object
oriented merupakan paradigma baru dalam
rekayasa perangkat lunak yang memandang
sistem sebagai kumpulan objek-objek diskrit
yang saling berinteraksi. Yang dimaksud
dengan berorientasi objek adalah bahwa
mengorganisasikan perangkat lunak sebagai
kumpulan objek-objek diskrit yang
bekerjasama antara informasi atau struktur data
dan prilaku (behavior) yang mengaturnya
(Sholiq, 2006).
G. Rapid Aplication Development (RAD)
Rapid Aplication Development (RAD)
adalah seperangkat strategi, metodologi
peralatan yang terintegrasi yang ada dalam satu
kerangka kerja menyeluruh yang disebut
information engineering (McLeod, 2007).
Adapun metode dalam pengembangan sistem
ini menggunakan Rapid Application
Development (RAD), yang memiliki tahapan-
tahapan (Kendall, 2008) yaitu, requirement
planning (perencanaan syarat-syarat),
workshop design (perancangan) dan
implementation (pelaksanaan).
H. UML
Unified Modelling Language (UML)
adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau
perangkat lunak yang berparadigma
berorientasi objek (Nugroho, 2010). UML
menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembangan sistem
untuk membuat cetak biru atas visi mereka
dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti
serta dilengkapi dengan mekanisme yang
efektif untuk berbagi (sharing) dan
mengkomunikasikan rancangan mereka dengan
yang lain.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian 1. Studi Pustaka
Penulis lakukan dengan pengumpulan
data diperoleh dari buku-buku yang
digunakan seperti Rekayasa Sistem
Berorientasi Objek, Koperasi, Pemodelan
berorientasi objek, pemrograman web,
pengenalan sistem informasi, sistem
informasi manajemen, dan melalui
beberapa situs internet juga dilakukan
guna memperoleh data-data tambahan
(terdapat pada daftar pustaka)
2. Studi Lapangan
a. Wawancara
Setelah melakukan pengumpulan data
dengan berbagai sumber media, maka
peneliti melakukan wawancara dengan
pihak-pihak yang terkait. Wawancara
adalah proses percakapan yang
berbentuk tanya jawab dengan
bertatap muka.
b. Observasi
Peneliti mengamati langsung
bagaimana proses kegiatan
peminjaman tersebut berlangsung.
Pada metode ini peneliti melakukan
observasi langsung.
3. Studi Literatur Sejenis
Studi literatur merupakan salah satu
metode pengumpulan data dengan cara
membaca, memahami, mengkritik, dan
mereview literatur dari berbagai macam
sumber
B. Metodologi Pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem yang
digunakan adalah metode Berorientasi Objek
(Object Oriented) melalui model Rapid
Aplication Development (RAD).
Pengembangan sistem yang peneliti lakukan
menggunakan tiga tahap siklus pengembangan
model RAD (Kendall, 2008), yaitu requirement
planning (perencanaan syarat-syarat),
workshop design (perancangan) dan
implementation (pelaksanaan). Peneliti
57
membatasi tahap pelaksaaan pada pengujian
sistem black box. Penelitian ini tidak
mengakomodir keamanan data, jaringan,
maupun training user
1. Fase Requirement Planning (Perencanaan
Syarat-syarat)
a. Gambaran umum Koperasi Warga
Baru MTs N 17 Pasar Rebo, yang
bertujuan untuk mempelajari uraian
dan tugas masing-masing divisi yang
berkaitan dengan sistem yang akan
diusulkan. Analisis masalah yang
sedang berjalan di Koperasi Warga
Baru MTs N 17 Pasar Rebo.
b. Identifikasi masalah, yang bertujuan
untuk mengetahui masalah-masalah
yang ada di Koperasi Warga Baru
MTs N 17 Pasar Rebo yang berkaitan
dengan sistem yang diusulkan
2. Fase Workshop Design (Perancangan)
Pada tahapan ini dilakukan beberapa
tahapan antara lain :
a. Perancangan proses-proses yang akan
terjadi didalam sistem, menggunakan
diagram UML yakni dengan membuat
Activity Diagram, Use Case Diagram,
Class Diagram, dan Sequence
Diagram.
b. Perancangan database, perancangan
tabel-tabel atau record store
digunakan untuk menyimpan data
berupa daftar anggota, data transaksi
peminjaman, data angsuran pinjaman,
data tagihan toko dan barang
kemudian diimplementasikan ke
dalam program.
c. Perancangan antar muka. Memberikan
fasilitas komunikasi antar pemakai
dan sistem, memberikan berbagai
fasilitas informasi dan berbagai
keterangan.
3. Fase Implementation (Pelaksanaan)
Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan
antara lain :
1. Pengujian Instalasi
Tahap ini dilakukan untuk pengujian
aplikasi sistem informasi koperasi
berbasis web pada Koperasi Warga
Baru pada komputer, dengan menguji
seluruh fitur yang ada.
2. Perawatan
Tahap ini sistem dikenalkan dengan
user bagaimana perawatan sistem
yang berkaitan dengan transaksi
simpan pinjam, toko dan barang pada
Koperasi Warga Baru MTs N 17 Pasar
Rebo
4. Kerangka Fikir Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
melakukan tahapan-tahapan kegiatan
dengan mengikuti rencana kegiatan yang
tertuang dalam kerangka berpikir meliputi
metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem.
Gambar 3.1 Kerangka Fikir Penelitian
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan penelitian ini,
peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan
dengan mengikuti rencana kegiatan yang
tertuang dalam kerangka berpikir meliputi
metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem.
A. Perencanaan Syarat-syarat Berikut adalah langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan oleh peneliti:
1. Gambaran Umum
Nama Perusahaan : Koperasi Warga Baru
Legalitas :
177/BK/KDK.9/JT/VII/1999
Tanggal Pembentukan : 21 Juli 1999
Alamat : Jl. Bakti I Rt. 005/09 Kel. Baru
Kec. Pasar Rebo Jakarta Timur
2. Analisis Sistem Berjalan
a. Proses Bisnis Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan mengenai prosedur
pendaftaran dan simpan pinjam
58
anggota adalah sebagai berikut
dimulai dari pendaftaran anggota
dengan syarat yaitu merupakan
guru/karyawan PNS maupun honorer
di MTs N 17 Jakarta (minimal telah
bekerja selama 1 bulan), memiliki
kemampuan untuk mematuhi aturan
yang berlaku, bersedia membayar
simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan sukarela setiap bulannya.
Gambar 4.1 Sistem Berjalan
b. Kelemahan Sistem Berjalan
Sistem yang ada di Koperasi Warga
Baru terdapat beberapa kekurangan
yaitu :
• Perhitungan data simpanan (setoran
dan penarikan) dan data pinjaman
(pembiayaan angsuran) masih
dilakukan di Ms. Excel sehingga
sering terjadi kesalahan,
ketidakakuratan dan rentan terhadap
manipulasi data.
• Apabila catatan di Unit Pinjaman
dan bendahara hilang maka tidak ada
backup data
• Anggota yang ingin mengecek
simpanan dan jumlah
pinjaman/angsuran harus
datang/menemui langsung Unit
Simpan Pinjam dan Bendahara
3. Perancangan Sistem Usulan
Pada pemecahan sistem diatas, penulis
membuat suatu sistem yaitu anggota dapat
akses informasi secara online yang sudah
disediakan dalam bentuk web. Anggota yang
sudah terkonfirmasi account pendaftarannya,
dapat melakukan login pada sistem dan
mengakses sistem simpanan, pinjaman, dan
tagihan rutin. Pada sistem pinjaman, anggota
dapat melakukan pengajuan permohonan
pinjaman. Pengajuan permohonan pinjaman
akan diproses oleh bagian unit simpan pinjam
dan bagian bendahara akan melakukan acc
permohonan tersebut untuk melakukan
pencairan dana pinjaman yaitu akad. Jika
permohonan pengajuan diterima, maka anggota
dapat memperoleh informasi pada data
permohonan pinjaman. JIka ada anggota yang
pada bulan tertentu tidak membayar jasa
angsuran dan tagihan pokok maka akan
dilakukan proses penangguhan pinjaman yaitu,
anggota hanya ditagih jasa/bunga dari nominal
pinjaman. Tagihan akan direkap menjadi satu
dan dapat dilihat oleh anggota yang sudah
melakukan login, informasi tagihan yang
dilihat yaitu angsuran poko dan jasa pada
setiap bulan. Anggota juga dapat melakukan
pengajuan pembelian barang Anggota
mengajukan pembelian barang yang kemudian
akan dikonfirmasi persetujuannya oleh unit
barang dan kemudian unit barang akan
memproses angsuran barang pada tiap bulan.
Anggota dapat melihat rekap pembelian
tagihan toko.
Gambar 4.2 Sistem Usulan
B. Perancangan (Workshop Design)
Peneliti menggunakan pendekatan
sistem berorientasi objek yakni dengan
membuat use case diagram, use case
scenario, activity diagram, sequence
diagram, dan class diagram. Penjelasan
tersebut dibahas berikut ini.
59
1. Usecase Diagram
Gambar 4.3 Usecase Diagram
2. Class Diagram
Class diagram menggambarkan
kelas-kelas objek yang menyusun
sebuah sistem dan juga berhubungan
antara kelas dan objek yang terjadi
dalam sistem informasi koperasi
berbasis web.
Gambar 4.4 Class Diagram
3. Activity Diagram
Gambar 4.5 Activity Diagram
Permohonan Pinjaman
Terdapat 2 (dua) swimlane yaitu
anggota dan sistem informasi koperasi
warga baru. Anggota dipastikan sudah
melakukan login dengan benar. Anggota
memilih menu pinjaman dan sistem akan
membuka form permohonan pinjaman.
Anggota mengisikan data pada form
pinjaman dan submit simpan, kemudian
sistem akan mengecek terlebih dahulu
apakah pengisian form sudah sesuai atau
lengkap apakah belum, jika belum
lengkap, maka akan tampil pesan error dan
kembali pada form pinjaman untuk
mengulangi pengisian, jika sudah sesuai
maka anggota akan melihat status
pinjaman untuk menunggu konfirmasi
dari admin.
4. Sequence Diagram
Gambar 4.6 Sequence Diagram
Permohonan Pinjaman
Sequence Diagram menjelaskan,
anggota yang sudah melakukan login
dengan account yang valid memilih menu
anggota
Unit Simpan Pinjam
bendahara
Ketua
login
daftar
lihat simpanan
lihat angsuran pinjaman
input saran dan kritik
admin
kelola data user
input informasi
input profile
balas saran dan kritik
verifikasi registrasi anggota
cetak kartu anggota
konfirmasi pinjamanpermohonan pinjaman
input simpanan
input angsuran pinjaman
report simpanan
input tagihan toko
lihat tagihan toko
permohonan barang
input angsuran barangUnit Barang
Unit Toko
kelola stok barang
input penarikan simpanan
lihat angsuran barang
report pinjaman
report barang
report toko
anggota sistem informasi koperasi warga baru
[False]
[True]
Login
Menu Pinjaman
Input Form Pinjaman
Main Page User
cek Input Form
Page Status Pinjaman
Message Error
Open Page Form Pinjaman
Submit Simpan
SequenceDiagram_1
Submit Simpan()
Error Insert Data()
Data Pinjaman Anggota()
redirect status pinjaman
insert record(status=N)
validasi data form
pilih menu pinjaman
input formulir permohonan pinjaman()
login anggota
User (Anggota)
Halaman Utama Koperasi Form Pinjaman DB_PinjamanControl System Pinjaman
Submit Simpan()
Error Insert Data()
Data Pinjaman Anggota()
redirect status pinjaman
insert record(status=N)
validasi data form
pilih menu pinjaman
input formulir permohonan pinjaman()
login anggota
60
pinjaman untuk membuka form
permohonan pinjaman, kemudian anggota
mengisikan formulir permohonan
pinjaman dan melakukan submit simpan,
kemudian sistem akan mengecek terlebih
dahulu apakah data yang diinputkan sudah
valid atau belum, jika belum, maka akan
menampilkan pesan peringatan, jika data
sudah valid, maka data permohonan
pinjaman akan disimpan kedalam database
pinjaman, jika proses insert data gagal,
maka ditampilkan pada form pinjaman,
jika berhasil, maka akan dilakukan re-
direct ke sub menu status pinjaman.
5. Statechart Diagram
Gambar 4.7 Statechart Diagram
Permohonan Pinjaman
6. Database Design
Berikut ini adalah beberapa bagian
dari database design dari sistem informasi
koperasi berbasis web :
a. Tabel Admin Field Name : tb_admin
Type of Field : Master
Primary Key : id_admin
Foreign Key : id_kota,
id_jabatan, id_golongan, id_jenkel
Tabel 4.1 Tabel Admin
No Field Name Typ
e
Size Ket
1 id_admin Inte
ger
11 id
admi
n
2 kode_adm Varc
har
15 Kod
e
admi
n
3 Username_
adm
Varc
har
10 User
nam
e
admi
n
4 password_a
dm
Varc
har
10 Pass
word
Adm
in
5 fullname_a
dm
Varc
har
25 Fulln
ame
Adm
in
6 telepon_ad
m
Varc
har
20 Tele
pon
Adm
in
7 email_adm Varc
har
30 Emai
l
Adm
in
8 alamat_adm Text - Ala
mat
Adm
in
9 tanggal_ad
m
Date 11 Tang
gal
Lahi
r
Adm
in
10 id_kota Inte
ger
11 Kota
11 id_jabatan Inte
ger
11 Jabat
an
12 id_golonga
n
Inte
ger
11 Golo
ngan
13 id_jenkel Inte
ger
11 Jenis
Kela
min
14 foto_adm Inte
ger
11 Foto
Adm
in
b. Tabel Anggota
Field Name : tb_anggota
Type of Field : Master
Primary Key : id_anggota
Foreign Key : id_kota,
id_kelurahan, id_kecamatan, id_jenkel
Tabel 4.2 Tabel Anggota
N
o
Field
Name
Typ
e
Size Ket
1 id_anggot
a
Integ
er
11 id anggota
61
2 kode_ang
gota
Varc
har
15 Kode
Anggota
3 Username
_anggota
Varc
har
10 Username
Anggota
4 password_
anggota
Varc
har
10 Password
Anggota
5 nama_ang
gota
Varc
har
25 Nama
Anggota
6 tanggal_la
hir
Date - Tanggal
Lahir
Anggota
7 tanggal_d
aftar
Date - Tanggal
Pendaftara
n
8 jam_dafta
r
Tim
e
- Jam
Pendaftara
n
9 email_ang
gota
Varc
har
30 Email
Anggota
10 alamat_an
ggota
Text - Alamat
Anggota
11 id_kota Integ
er
11 Kota
12 id_jabatan Integ
er
11 Jabatan
13 id_golong
an
Integ
er
11 Golongan
14 id_jenkel Integ
er
11 Jenis
Kelamin
15 foto_angg
ota
Varc
har
70 Foto
Anggota
16 verifikasi_
anggota
Varc
har
5 Verifikasi
Status
c. Tabel Pinjaman Field Name : tb_pinjaman
Type of Field : transaksi
Primary Key : id_pinjaman
Foreign Key : id_waktuangsuran,
id_anggota
Tabel 4.3 Tabel Pinjaman
7. Design Interface
Desain interface (rancang antar
muka) digambarkan dengan GUI (Graphic
User Interface). Perancangan interface ini
akan dibagi menjadi beberapa halaman
sesuai dengan tugas dan wewenang aktor
dalam sistem ini yaitu : halaman anggota,
admin, unit simpan pinjam, unit toko, unit
barang, bendahara, dan ketua.
Gambar 4.7 Design Interface
Permohonan Pinjaman
a. Hak Akses User
Hak akses user merupakan
penjelasan dari masing-masing hak akses
dalam setiap menu sesuai dengan tugas
dan wewenang dalam sistem ini yaitu: hak
akses Anggota, hak akses Admin, Hak
Akses Unit Simpan Pinjam, Hak Akses
Unit Toko, Hak Akses Unit Barang, Hak
Akses Bendahara, dah Hak Akses Ketua.
No Aktor Hak Akses
Pendaftaran Anggota
Input Permohonan Pinjaman
Lihat Angsuran Pinjaman
Lihat Simpanan
Lihat Angsuran Barang Tersier
Lihat Tagihan Toko
Verifikasi Registrasi Anggota
Update data Account, Data Master, Balas Saran dan
Kritik
Proses Pinjaman Angsuran Normal
Proses Angsuran PinjamanPenangguhan Pinjaman
Registrasi Simpanan Pokok
Input Simpanan Anggota
Input Penarikan Simpanan
Kelola Stock Barang
Pembelian Barang Tersier
Angsuran Pembelian Barang Tersier
Kelola Stock Barang Toko
Rekap Tagihan Pembelian Barang Toko
Verifikasi Permohonan Pinjaman
Report Saldo Terhutang
Lihat Report Simpanan
Lihat Report Pinjaman
Lihat Report Barang
Lihat Report Toko
Anggota1
2 Admin
3 Unit Simpan Pinjam
7 Ketua
4 Unit Barang
Unit Toko5
6 Bendahara
No Field Name Type Size Keterangan
1 id_pinjaman Integer 11 id pinjaman
2 kode_pinjaman Integer 30 kode pinjaman
3 id_anggota Integer 11 id anggota
4 id_waktuangsuran Integer 11 id
waktuangsuran
5 jumlah pinjaman Integer 40 jumlah
pinjaman
6 tanggal_request Date - waktu pinjaman
7 jam_request Time - waktu pinjaman
8 alasan_pinjaman Text - alasan
pinjaman
9 batas_pinjaman Integer 11 batas pinjaman
10 validasi_pinjaman Varchar 5 validasi
pinjaman
62
8. Penulisan Kode Program
Dalam membangun sistem informasi
koperasi berbasis web yang dapat
dipergunakan dengan mudah oleh user
maka peneliti menggunakan bahasa
pemrograman berbasis web yaitu PHP serta
MySQL sebagai database.
C. Implementation (Pelaksanaan) 1. Pengujian Black Box Testing
Untuk memastikan bahwa program
yang dibuat bebas dari kesalahan (bug)
maka peneliti melakukan pengujian secara
sistem yaitu menggunakan sistem black
box. Walaupun tidak seratus persen bebas
dari bug, namun setidaknya bisa
meminimalkan kesalahan yang akan
terjadi. Berikut ini adalah beberapa
pengujian yang dilakukan peneliti :
Akun : Anggota
Proses :Permohonan Pinjaman
Menu : Klik menu pinjaman lalu klik
permohonan pinjaman
Gambar 4.8 Blackbox Testing
Pengujian Pinjaman Anggota
Hasil : Anggota dapat menginput
permohonan pinjaman sesuai dengan
kebutuhan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh
melalui tahap-tahap penelitian “Rancang
Bangun Sistem Informasi Koperasi berbasis
Web pada Koperasi Warga Baru MTs N 17
Pasar Rebo” yaitu :
1. Dengan menggunakan penyimpanan
database input, edit, delete, dan view
pada sistem informasi koperasi dapat
memudahkan proses pengolahan data
trasansaksi simpan pinjam, toko, dan
barang.
2. Dengan sistem informasi koperasi yang
dibangun pada sisi pengurus koperasi
dan anggota lebih memudahkan
pembuatan laporan dalam melakukan
kontrol transparansi angsuran pinjaman,
jumlah simpanan (simpanan pokok,
simpanan wajib, dan simpanan
sukarela), report barang, dan report toko,
3. Dengan sistem informasi koperasi
berbasis web anggota dapat memperoleh
informasi mengenai angsuran pinjaman,
permohonan pinjaman, angsuran barang,
permohonan barang, tagihan toko, dan
saldo simpanan melalui akses internet
tanpa harus datang langsung ke
pengurus koperasi.
B. Saran Sistem yang dibangun masih memiliki
keterbatasan. Oleh sebab itu ada beberapa hal
yang perlu dikembangkan oleh Koperasi
Warga Baru MTs N 17 Pasar Rebo maupun
peneliti selanjutnya. Peneliti memberi saran
antara lain:
1. Dapat Mengenalkan sistem ini kepada
seluruh anggota dengan didukung oleh
Sumber Daya Manusia yang dapat
mengenal Teknologi Komputer
sehingga aplikasi Sistem Informasi
Koperasi berbasis Web dapat
diterapkan dengan baik
2. Aplikasi sistem informasi
ditambahkan fitur backup dan restore
data sehingga terjaga dari kerusakan
data dan dapat dikembangkan untuk
laporan secara keseluruhan dan
verifikasi pembayaran melalui debit
rekening serta sistem mengolah SHU
(Sisa Hasil Usaha).
3. Untuk memudahkan pengaksesan
informasi dapat dibangun aplikasi
sistem informasi berbasis client-server
bersifat mobile (anggota dapat
mengakses sistem informasi tersebut
melalui perangkat ponsel).
4. Sistem dapat dikembangkan dengan
memberikan sistem pendukung
keputusan dalam membantu
bendahara dalam menganalisa
tindakan yang diambil untuk
permohonan pinjaman anggota baik
berupa uang maupun barang.
VI. REFERENSI [1]. Burch, Jhon dan Grudnitsky, Gary.
2005. Information Systems Theory
and Practice.
[2]. Hariyanto, Bambang. 2004. Rekayasa
Sistem Berorientasi Objek. Jakarta:
Informatika.
[3]. Jogiyanto. HM.. 2005. Analisis &
Desain Sistem Informasi: pendekatan
Terstruktur Teori Dan Praktik
63
Aplikasi Bisnis Edisi III. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
[4]. Kendall AK. 2008. Analyst and
Management Information. Person
International.
[5]. Mc Leod Jr., Raymond & George P.
Schell. 2007. Sistem Informasi
Manajemen Edisi IX. Jakarta: PT
INDEK
[6]. Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
[7]. Munawar, 2005. Pemodelan Visual
dengan UML. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
[8]. Nugroho, Adi. 2010. Perangkat Lunak
Berorientasi Objek dengan Metode
USDP (Unified Software Development
Process). Yogyakarta : Penerbit
ANDI.
[9]. Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa
Perangkat Lunak Pendekatan
Praktisi. Yogyakarta : Andi.
[10]. Subandi.2009. Ekonomi Koperasi
(Teori dan Praktik). Bandung :
Alfabeta
[11]. Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem
Informasi Berorientasi Objek dengan
UML. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[12]. Undang-Undang Nomor 25 tahun
1992, tentang Perkoperasian.
[13]. Whitten, Jeffery L. 2004. Metode
Desain dan Analisis Sistem
(terjemahan). Yogyakarta : Penerbit
Andi.
[14]. Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai
Internet, Teknologi dan Aplikasinya.
Jakarta: Elex Media Komputindo
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini
benar-benar hasil karya sendiri yang belum
pernah diajukan sebagai jurnal atau karya
ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun. Penulis bertanggung jawab
64
PENERAPAN KOMBINASI SANDI CAESAR DAN VIGENERE
UNTUK PENGAMANAN DATA PESAN
PADA SURAT ELEKTRONIK
Faisal Zuli a , Ari Irawan b
aDosen Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Universitas Satya Negara Indonesia Jakarta
e-mail : faizal.zuli@yahoo.com
bDosen Prodi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
e-mail :ari.irawan@uinjkt.ac.id
Abstract - Security of the content of the message is especially important if the message sent by internet or email access. The
security techniques may use a combination of algorithms Vigenere cipher and password. Both are part of the science of
cryptography. It would be easier if the algorithm is implemented into an application that can later be used to secure the
contents of the email message so that the message is protected from acts of interception.
Keywords: cryptography, caesar cipher, vigenere password, encryption, decryption, ciphertext, plaintext
I. PENDAHULUAN
Maraknya aksi penyadapan saat ini perlu kita sikapi
dengan serius karena aksi penyadapan tersebut telah
melanggar hak asasi manusia dalam berkomunikasi
dengan aman dalam hal ini adalah komunikasi melalui
surat elektronik dengan akses internet atau dikenal
dengan email. Data atau isi pesan yang ada pada email
tersebut harus dijaga kerahasiaannya yaitu dengan
salah satu cara menggunakan ilmu kriptografi.
Ilmu kriptografi adalah suatu teknik untuk
mengamanankan data atau pesan[1]. Pengamanan data
atau pesan dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai algoritma, salah satunya dapat menggunakan
sandi Caesar dan Vigenere.
Sandi Caesar dan Vigenere merupakan bagian dari
awal perkembangan ilmu kriptografi, atau bagian dari
kriptografi klasik. Algoritma ini memanfaatkan
pergeseran huruf yang ada pada data atau pesan yang
akan diamankan dengan menggunakan sebuah kunci
berupa jumlah pergeseran dan kata atau susunan kata
untuk proses pengacakan data atau pesan. Proses yang
dilakukan yaitu adalah enkripsi dan dekripsi[2].
Karya ilmiah ini membahas mengenai pemanfaatan
kombinasi sandi Caesar dan Vigenere untuk
mengamankan data teks pada pesan email, agar isi
pesan email tersebut hanya bisa dibaca oleh pihak
penerima pesan email.
II. LANDASAN TEORI
A. Kriptografi
kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari teknik
- teknik matematika yang berhubungan dengan aspek
keamanan informasi seperti kerahasiaan
data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi
data[1]. Beberapa definisi mengenai kriptografi :
a. Kriptografi adalah cabang matematika yang
menyediakan teknik untuk memungkinkan
informasi rahasia yang akan dikirim melalui
jaringan publik[3].
b. Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga
keamanan pesan[.
c. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari
teknik-teknik matematika yang berhubungan
dengan aspek keamanan informasi seperti
kerahasiaan, integritas, data, serta otentikasi[2].
Dalam ilmu Kriptografi terbagi menjadi 2 aliran, yaitu
: kriptografi klasik dan kriptografi modern. Pada
Kriptografi klasik terdapat beberapa teknik Enkripsi
yaitu : Subtitusi, Transposisi. algoritma Caesar dan
Vigenere cipher termasuk dari teknik Enkripsi
subtitusi[2].
B. Keamanan Sistem Kriptografi Salah satu upaya pengamanan sistem informasi yang
dapat dilakukan adalah kriptografi. Kriptografi
sesungguhnya merupakan studi terhadap teknik
matematis yang terkait dengan aspek keamanan suatu
sistem informasi, antara lain seperti kerahasiaan,
integritas data, otentikasi, dan ketiadaan
penyangkalan. Keempat aspek tersebut merupakan
tujuan fundamental dari suatu sistem kriptografi[2].
1. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan adalah layanan yang digunakan
untuk menjaga informasi dari setiap pihak
yang tidak berwenang untuk mengaksesnya.
71
Dengan demikian informasi hanya akan dapat
diakses oleh pihak-pihak yang berhak saja. 2. Integritas data (data integrity)
Integritas data merupakan layanan yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya pengubahan informasi
oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Untuk
meyakinkan integritas data ini harus dipastikan
agar sistem informasi mampu mendeteksi
terjadinya manipulasi data. Manipulasi data yang
dimaksud di sini meliputi penyisipan,
penghapusan, maupun penggantian data.
3. Otentikasi (authentication)
Otentikasi merupakan layanan yang terkait
dengan identifikasi terhadap pihak-pihak yang
ingin mengakses sistem informasi (entity
authentication) maupun keaslian data dari sistem
informasi itu sendiri (data origin authentication).
4. Ketiadaan penyangkalan (non-repudiation)
Ketiadaan penyangkalan adalah layanan yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya
penyangkalan terhadap suatu aksi yang dilakukan
oleh pelaku sistem informasi.
C. Mekanisme Kriptografi Suatu sistem kriptografi (kriptosistem) bekerja dengan
cara menyandikan suatu pesan menjadi suatu kode
rahasia yang dimengerti oleh pelaku sistem informasi
saja. Pada dasarnya mekanisme kerja semacam ini
telah dikenal sejak jaman dahulu. Bangsa Mesir kuno
sekitar 4000 tahun yang lalu bahkan telah
mempraktekkannya dengan cara yang sangat primitif.
Dalam era teknologi informasi sekarang ini,
mekanisme yang sama masih digunakan tetapi
tentunya implementasi sistemnya berbeda. Sebelum
membahas lebih jauh mekanisme kriptografi modern,
berikut ini diberikan beberapa istilah yang umum
digunakan dalam pembahasan kriptografi[2].
1. Plaintext
Plaintext (message) merupakan pesan asli
yang ingin dikirimkan dan dijaga keamanannya.
Pesan ini tidak lain dari informasi tersebut.
2. Chipertext
Chipertext merupakan pesan yang telah
dikodekan (disandikan) sehingga siap untuk
dikirimkan.
3. Cipher
Cipher merupakan algoritma matematis yang
digunakan untuk proses Enkripsi plaintext
menjadi ciphertext.
4. Enkripsi
Enkripsi (encryption) merupakan proses yang
dilakukan untuk menyandikan plaintext sehingga
menjadi chipertext.
5. Dekripsi
Dekripsi (decryption) merupakan proses yang
dilakukan untuk memperoleh kembali plaintext
dari chipertext.
6. Kriptosistem
Kriptosistem merupakan sistem yang dirancang
untuk mengamankan suatu sistem informasi
dengan memanfaatkan kriptografi.
Urutan-urutan proses kriptografi dapat digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 2.1. Mekanisme kriptografi
Prosesnya pada dasarnya sangat sederhana. Sebuah
plaintext (m) akan dilewatkan pada proses enkripsi (E)
sehingga menghasilkan suatu ciphertext (c).
Kemudian untuk memperoleh kembali plaintext, maka
ciphertext (c) melalui proses dekripsi (D) yang akan
menghasilkan kembali plaintext (m). Secara
matematis proses ini dapat dinyatakan sebagai,
E(m) = c
D(c) = m
D(E(m)) = m
Kriptografi sederhana seperti ini menggunakan
algoritma Enkripsi yang disebut cipher. Keamanannya
bergantung pada kerahasiaan algoritma Enkripsi
tersebut, karena itu algoritmanya harus dirahasiakan.
Pada kelompok dengan jumlah besar dan anggota
yang senantiasa berubah, penggunaannya akan
menimbulkan masalah. Setiap ada anggota yang
meninggalkan kelompok, algoritma harus diganti
karena anggota ini dapat saja membocorkan algoritma.
Kriptografi modern selain memanfaatkan algoritma
juga menggunakan kunci (key) untuk memecahkan
masalah tersebut. Proses enkripsi dan dekripsi
dilakukan dengan menggunakan kunci ini. Setiap
anggota memiliki kuncinya masing-masing yang
digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi yang
akan dilakukannya. Dengan demikian ada sedikit
perubahan yang harus dilakukan pada mekanisme
yang digambarkan pada gambar 2.1 menjadi seperti
gambar 2.2 berikut ini. :
Gambar 2.2 Kriptografi berbasis kunci
D. Sandi Caesar Sandi Caesar diambil dari nama kaisar romawi Julius
Caesar, dalam mengirimkan pesan Julius Caesar
PlaintexChipertext Plaintext
Enkripsi Dekripsi
kunci
plaintext ciphertext plaintext
Enkripsi Dekripsi
kunci
72
mengamankannya dengan cara isi pesan yang ada
disandikan dengan mengganti posisi setiap huruf yang
ada pada pesan dengan huruf lain yang memiliki
posisi selisih huruf yang lain dari urutan alfabet[4].
Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan besarnya jumlah pergeseran huruf
yang akan diganti
b. Mengganti setiap huruf yang ada pada pesan
sesuai dengan jumlah pergeseran huruf yang
ditentukan.
c. Merangkai kembali jumlah huruf sesuai dengan
susunan pesan awal
Tabel 2.1. Susunan Abjad
A B C D E F G H I J K L M
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
N O P Q R S T U V W X Y Z
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
Untuk menyandikan suatu pesan cukup mengganti
huruf yang ada pada pesan dengan huruf sandi sesuai
dengan jumlah pergeseran huruf yang diinginkan.
Contoh Enkripsi Caesar :
Teks Awal : PESAN INI SANGAT
RAHASIA
Jumlah geser (Key) : 12
Teks Sandi : BQEMZ UZU EMZSMF
DMTMEUM
E. Sandi Vigenere
Sandi Vigenere adalah suatu algoritma yang
digunakan untuk Enkripsi data atau pesan dengan cara
data atau pesan akan disandikan dengan menggunakan
sebuah kata kunci (Key) yang berupa kata atau paduan
kata[4]. Setiap huruf yang ada pada data atau pesan
dipasangkan tepat dengan huruf yang terdapat pada
kata kunci yang ditentukan, lalu kemudian dilakukan
proses Enkripsi yaitu enkripsi.
Contoh penggunaan sandi Vigenere :
Teks Awal : PESAN INI SANGAT RAHASIA
Kata Kunci : ARMADA
Teks Sandi : PVEAQ INZ EAQGAK DAKASZM
F. Sandi Playfair
Sandi Playfair adalah salah satu teknik kriptografi.
Dalam teknik ini pesan dienkripsi berdasarkan
pasangan huruf, bukan huruf tunggal seperti sandi
klasik lainnya[7].
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika
berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles
Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh
Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun
1854[7].
Dibandingkan dengan sandi-sandi lainnya,
sandi Playfair dapat meningkatan keamanan dalam
pengiriman sebuah pesan rahasia sehingga dapat
memberikan jaminan integritasdata serta menjaga
kerahasiaan. Sandi Playfair pertama kali digunakan
untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris
dalam Perang Boer II dan Perang Dunia
I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini
untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II.
Sandi Playfair paling sering digunakan karena
penggunaannya yang sangat sederhana dan tidak
memerlukan peralatan khusus untuk membaca atau
menerjemahkan suatu sandi yang bersifat rahasia.
Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi
digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul
berbagai perangkat enkripsi digital untuk
menerjemahkannya. Sandi Playfair dianggap tidak
aman lagi untuk menjaga suatu kerahasiaan pesan
karena komputer dengan piranti lunak tertentu dapat
memecahkan suatu sandi dalam hitungan detik.
Sandi Playfair menggunakan 25 huruf
sebagai kunci yang disusun dalam bujur
sangkar dengan menghilangkan huruf J dari abjad.
Susunan kunci di dalam bujur sangkar tersebut
diperluas dengan menambahkan kolom keenam dan
baris keenam[7].
Keunggulan :
1. Proses enkripsi dan dekripsi data menggunakan
kombinasi dua huruf sehingga kriptanalis yang
menggunakan teknik analisis frekuensi sangat
sulit untuk memecahakan sandi playfair.
2. Tabel kunci hanya digunakan sekali karena
terdapat kemungkinan tabel kunci tersebut telah
dipecahkan oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Kelemahan :
1. Sandi Playfair dengan mudah dapat dipecahkan
dengan menggunakan teknik frekuensi ditribusi
ganda, yaitu dengan menghitung frekuensi
kemunculan pasangan dua huruf sandi yang
kemudian dibandingkan dengan frekuensi
pasangan dua huruf pada suatu bahasa.
2. SandiPlayfair tidak menggunakan huruf J dalam
tabel kunci sehingga bisa menimbulkan makna
atau arti ganda pada saat memecahkan atau
menerjemahkan suatu sandi.
3. SandiPlayfair tidak cocok digunakan untuk
menyampaikan pesan rahasia yang cukup
panjang.
G. Sandi Blowfish
Blowfish merupakan algoritma kunci simetrik cipher
blok yang dirancang pada tahun 1993 oleh Bruce
Schneier untuk menggantikan DES. Pada saat itu
73
banyak sekali rancangan algoritma yang ditawarkan,
namun hampir semua terhalang oleh paten atau
kerahasiaan pemerintah Amerika. Schneier
menyatakan bahwa blowfish bebas paten dan akan
berada pada domain publik. Dengan pernyataan
Schneier tersebut blowfish telah mendapatkan tempat
di dunia kriptografi, khususnya bagi masyarakat yang
membutuhkan algoritma kriptografi yang cepat, kuat,
dan tidak terhalang oleh lisensi[8].
Keberhasilan blowfish dalam menembus pasar telah
terbukti dengan diadopsinya blowfish sebagai Open
Cryptography Interface (OCI) pada kernel linux versi
2.5 keatas. Dengan diadopsinya blowfish, maka telah
menyatakan bahwa dunia open source menganggap
blowfish adalah salah satu algoritma yang terbaik.
Kesuksesan blowfish mulai memudar setelah
kehadiran algoritma-algoritma dengan ukuran blok
yang lebih besar, seperti AES. AES sendiri memang
dirancang untuk menggantikan DES. Sehingga secara
keseluruhan AES lebih unggul dari DES dan juga
blowfish[8].
Blowfish adalah algoritma kriptografi kunci simetrik
cipher blok dengan panjang blok tetap sepanjang 64
bit[8]. Algortima tersebut juga menerapkan teknik
kunci yang berukuran sembarang. Ukuran kunci yang
dapat diterima oleh blowfish adalah antara 32 hingga
448 bit, dengan ukuran standar sebesar 128 bit.
Blowfish memanfaatkan teknik pemanipulasian bit
dan teknik pemutaran ulang dan pergiliran kunci yang
dilakukan sebanyak 16 kali. Algoritma utama terbagi
menjadi dua sub-algoritma utama, yaitu bagian
ekspansi kunci dan bagian enkripsi-dekripsi data.
Pengekspansian kunci dilakukan pada saat awal
dengan masukan sebuah kunci dengan panjang 32
hingga 448 bit, dan keluaran adalah sebuah larik sub-
kunci dengan total 4168 bita. Bagian enkripsi-dekripsi
data terjadi dengan memanfaatkan perulangan 16 kali
terhadap jaringan feistel. Setiap perulangan terdiri dari
permutasi dengan masukan adalah kunci, dan
substitusi data. Semua operasi dilakukan dengan
memanfaatkan operasi xor dan penambahan. Operasi
penambahan dilakukan terhadap empat larik lookup
yang dilakukan setiap putarannya.
H. Sandi RSA Algortima RSA dijabarkan pada tahun 1977 oleh tiga
orang : Ron Rivest, Adi Shamir dan Len Adleman dari
Massachusetts Institute of Technology. Huruf RSA itu
sendiri berasal dari inisial nama mereka (Rivest—
Shamir—Adleman)[9].
Clifford Cocks, seorang matematikawan Inggris yang
bekerja untuk GCHQ, menjabarkan tentang sistem
equivalen pada dokumen internal pada tahun 1973.
Penemuan Clifford Cocks tidak terungkap hingga
tahun 1997 karena alasan top-secret classification[9].
Algoritma tersebut dipatenkan oleh Massachusetts
Institute of Technology pada tahun 1983 di Amerika
Serikat sebagai U.S. Patent 4.405.829. Paten tersebut
berlaku hingga 21 September 2000. Semenjak
Algoritma RSA dipublikasikan sebagai aplikasi paten,
regulasi di sebagian besar negara-negara lain tidak
memungkinkan penggunaan paten. Hal ini
menyebabkan hasil temuan Clifford Cocks di kenal
secara umum, paten di Amerika Serikat tidak dapat
mematenkannya[9].
I. Perangkat Lunak Penunjang
1. JAVA NETBEAN
Netbeans adalah salah satu aplikasi IDE yang
digunakan programmer untuk menulis,
mengompile, mencari kesalahan, dan
menyebarkan program.netbeans ditulis dalam
bahasa java namun dapat juga mendukung bahasa
pemrogramman lain. program ini bebas
digunakan.[5]
2. PHP (Personal Home Page)
PHP adalah merupakan script untuk pemograman
script web server-side, script yang membuat
dokumen HTML secara on the fly, dokumen
HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan
dokumen HTML yang dibuat dengan
menggunakan editor teks atau editor HTML. [6]
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam pembuatan tulisan
ini adalah sebagai berikut :
A. Rumusan Masalah digunakan untuk mendifinisikan masalah yang terjadi
yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana menjaga kerahasiaan isi pesan pada
surat elektronik / Email.
2. Bagaimana melakukan kombinasi Algoritma
Sandi Caesar dan Vigenere
3. Bagaimana penerapan kombinasi Algoritma sandi
Caesar dan Vigenere untuk mengamankan isi
pesan surat elektronik / Email
B. Studi Literatur
Adalah usaha pencarian referensi teori yang relevan
dengan topik permasalahan yang dibahas. Referensi
tersebut berisikan tentang :
1. Pengertian Kriptografi
2. Metode Caesar Cipher
3. Metode Vigenere Cipher
Referensi ini dapat dicari dari hasil penelitian, situs
website, dan lain – lain
1. Studi Pustaka
74
Studi pustaka adalah kegiatan membaca dan
memahami tutorial, panduan – panduan serta
keterangan yang bersumber dari buku – buku yang
memaparkan secara terperinci mengenai teori – teori
yang dapat digunakan untuk penelitian dan penulisan
karya ilmiah.
IV. PEMBAHASAN
A. Sandi Caesar Terdapat suatu data atau pesan yang akan disandikan
dengan menggunakan algoritma Caesar. Teks data
atau pesan awal yang akan di sandikan yaitu PESAN
INI SANGAT RAHASIA. Berikut adalah proses
Enkripsi dengan menggunakan algoritma Caesar.
Teks awal : PESAN INI SANGAT RAHASIA
Key : 12
Proses enkripsi :
Rumus E(P)=C, C=P+K Mod 26
Keterangan :
E(P) : Enkripsi
P : Plaintext ( Teks Awal )
K : Key (Jumlah Pergeseran)
Teks / pesan sandi (Ciphertext) : BQEMZ UZU
EMZSMF DMTMEUM
Proses dekripsi :
Rumus : D(C)=P, P=C-K mod 26
D(C) : Dekripsi
C : Ciphertext ( Teks akhir )
K : Key (Jumlah Pergeseran)
Teks / pesan sandi (Ciphertext) : BQEMZ UZU
EMZSMF DMTMEUM
Teks / pesan awal (Plaintext) : PESAN INI SANGAT
RAHASIA
B. Sandi Vigenere
Terdapat suatu data atau pesan yang akan disandikan
dengan menggunakan algoritma Vigenere. Teks data
atau pesan awal yang akan di sandikan yaitu PESAN
INI SANGAT RAHASIA dengan kunci ARMADA.
berikut adalah proses Enkripsinya dengan algoritma
vigenere.
Teks awal (Hasil dari Enkripsi Caesar)=
PESAN INI SANGAT RAHASIA
Kunci (Key) = ARMADA
Proses Enkripsi :
Tabel 4.1 : Enkripsi Vigenere Cipher
Plaintext P E S A N I N I
Posisi
abjad
1
5
4 1
8
0 1
3
8 1
3
8
Kunci
(Key)
A R M A D A A R
Posisi 0 1 1 0 3 0 0 1
abjad 7 2 7
1
5
2
1
3
0
0 1
6
8 1
3
2
5
Ciphertex
t
P V E A Q I N Z
Tabel 4.2 : Enkripsi Vigenere Cipher
Plaintext S A N G A T R A
Posisi
abjad
18 0 13 6 0 19 17 0
Kunci
(Key)
M A D A A R M A
Posisi
abjad
12 0 3 0 0 17 12 0
30 0 16 6 0 36 29 0
Ciphertext E A Q G A K D A
Tabel 4.3 : Enkripsi Vigenere Cipher
Plaintext H A S I A
Posisi abjad 7 0 18 8 0
Kunci (Key) D A A R M
Posisi abjad 3 0 0 17 12
10 0 18 25 12
Ciphertext K A S Z M
Hasil Enkripsi :
PVEAQ INZ EAQGAK DAKASZM
Proses dekripsi :
Rumus : D(C)=P, P=C-K mod 26
D(C) : Dekripsi
C : Ciphertext ( Teks akhir )
K : Key (Kata / Kalimat)
Tabel 4.4 : Dekripsi Vigenere Cipher PESAN INI
Ciphertex
t
P V E A Q I N Z
Posisi
abjad
1
5
2
1
4 0 1
6
8 1
3
2
5
Kunci
(Key)
A R M A D A A R
Posisi
abjad
0 1
7
1
2
0 3 0 0 1
7
1
5
4 -8 0 1
3
8 1
3
8
Plaintext P E S A N I N I
Tabel 4.5 : Enkripsi Vigenere Cipher SANGAT
Plaintext E A Q G A K
Posisi abjad 4 0 16 6 0 10
Kunci (Key) M A D A A R
Posisi abjad 12 0 3 0 0 17
-8 0 13 6 0 -7
75
Ciphertext S A N G A T
Tabel 4.6 : Enkripsi Vigenere Cipher RAHASIA
Plaintext D A K A S Z M
Posisi abjad 3 0 10 0 18 25 12
Kunci (Key) M A D A A R M
Posisi abjad 12 0 3 0 0 17 12
-9 0 7 0 18 8 0
Ciphertext R A H A S I A
Hasil Dekripsi : PESAN INI SANGAT RAHASIA
a. Kombinasi Sandi Caesar Dan Vigenere Jika algoritma Caesar dan Vigenere kita
kombinasikan, maka akan menghasilkan kekuatan
enkripsi yang cukup kuat karena apabila terjadi
penyadapan pesan hasil penyadapan tersebut masih
dalam keadaan terenkripsi. Berikut contoh kombinasi
dari sandi Caesar dan sandi Vigenere. :
1. Contoh ke-1
Pesan akan disandikan :
INDONESIA HARUS BANGKIT
a. Enkripsi dengan sandi Caesar
Teks Awal : INDONESIA HARUS BANGKIT
Kunci (Key) : 12
Cipher Text : UZPAZQEUM TMDGE
NMZSWUF
Proses Enkripsi sandi Caesar :
Rumus enkripsi : E(P)=C, C=P+K Mod 26
Tabel 4.7 Enkripsi Plaintext INDONESIA
Plaintext I N D O N E S I A
Posisi
abjad 8 13 3 14 13 4 18 8 0
Kunci
(Key) 12 12 12 12 12 12 12 12 12
20 25 15 26 25 16 30 20 12
CiphertextU Z P A Z Q E U M
Tabel 4.8 Enkripsi Plaintext HARUS
Plaintext H A R U S
Posisi abjad 7 0 17 20 18
Kunci (Key) 12 12 12 12 12
19 12 29 32 30
Ciphertext T M D G E
Tabel 4.9 Enkripsi Plaintext BANGKIT
Plaintext B A N G K I T
Posisi
abjad
1 0 13 6 10 8 19
Kunci
(Key)
12 12 12 12 12 12 12
13 12 25 18 22 20 31
Ciphertext N M Z S W U F
Hasil Enkripsi dengan sandi Caesar kemudian
menjadi pesan awal yang akan disandikan
kembali dengan sandi Vigenere.
b. Enkripsi dengan algoritma Vigenere
Teks Awal : UZPAZQEUM TMDGE
NMZSWUF
Key : PERMATA
Cipher Text : JDGMZJEJQ KYDZE
CQQEWNF
Proses Enkripsi sandi Vigenere :
Rumus enkripsi : E(P)=C, C=P+K Mod 26
Tabel 4.10 Plaintext Hasil Caesar INDONESIA
Plaintext U Z P A Z Q E U M
Posisi
abjad 17 25 15 0 25 16 4 20 12
Kunci
(Key) P E R M A T A P E
Posisi
abjad 15 4 17 12 0 19 0 15 4
32 29 32 12 25 35 4 35 16
Ciphertext J D G M Z J E J Q
Tabel 4.11 Plaintext Hasil Caesar HARUS
Plaintext T M D G E
Posisi
abjad
19 12 3 6 4
Kunci
(Key)
R M A T A
Posisi
abjad
17 12 0 19 0
36 24 3 25 4
Ciphertext K Y D Z E
Tabel 4.12 Plaintext Hasil Caesar BANGKIT
Plaintext N M Z S W U F
Posisi
abjad
13 12 25 18 22 20 5
Kunci
(Key)
P E R M A T A
Posisi
abjad
15 4 17 12 0 19 0
28 16 32 30 22 39 5
Ciphertext C Q Q E W N F
Hasil akhir yang diperoleh adalah berupa pesan
yang telah disandikan dengan sandi Vigenere.
2. Contoh ke-2
76
Pesan akan disandikan :
BERSAMA KITA BISA
a. Enkripsi dengan sandi Caesar
Teks Awal : BERSAMA KITA BISA
Kunci (Key) : 8
Cipher Text : JMZAIUI SQBI JQAI
Proses Enkripsi sandi Caesar :
Rumus enkripsi : E(P)=C, C=P+K Mod 26
Tabel 4.13 Enkripsi Plaintext BERSAMA
Plaintext B E R S A M A
Posisi
abjad 1 4 17 18 0 12 0
Kunci
(Key) 8 8 8 8 8 8 8
9 12 25 26 8 20 8
Ciphertext J M Z A I U I
Tabel 4.14 Enkripsi Plaintext KITA
Plaintext K I T A
Posisi abjad 10 8 19 0
Kunci (Key)8 8 8 8
18 16 27 8
Ciphertext S Q B I
Tabel 4.15 Enkripsi Plaintext BISA
Plaintext B I S A
Posisi abjad 1 8 18 0
Kunci (Key)8 8 8 8
9 16 26 8
Ciphertext J Q A I
Kemudian hasil sandi Caesar disandikan lagi
dengan sandi Vigenere.
b. Enkripsi dengan algoritma Vigenere
Teks Awal : JMZAIUI SQBI JQAI
Key : KEKUATAN
Cipher Text : TQJUINI FAFS DQTI
Tabel 4.16 Plaintext Hasil Caesar BERSAMA
Plaintext J M Z A I U I
Posisi
abjad 9 12 25 0 8 20 8
Kunci
(Key) K E K U A T A
Posisi
abjad 10 4 10 20 0 19 0
19 16 35 20 8 39 8
Ciphertext T Q J U I N I
Tabel 4.17 Plaintext Hasil Caesar KITA
Plaintext S Q B I
Posisi
abjad 18 16 1 8
Kunci
(Key) N K E K
Posisi
abjad 13 10 4 10
31 26 5 18
Ciphertext F A F S
Tabel 4.18 Plaintext Hasil Caesar Bisa
Plaintext J Q A I
Posisi
abjad 9 16 0 8
Kunci
(Key) U A T A
Posisi
abjad 20 0 19 0
29 16 19 8
Ciphertext D Q T I
Kemudian hasil proses dari kombinasi dengan sandi
Caesar dan Vigenere pesan sudah siap dikirimkan
dengan memanfaatkan layanan surat elektronik.
Untuk penerima pesan yang telah disandikan tersebut,
harus melakukan proses dekripsi atau mengembalikan
pesan yang tersandikan menjadi pesan awal sebelum
kombinasi Enkripsi pesan dilakukan sehingga isi
pesan tersebut dapat dibaca dan dipahami.
Berikut adalah proses dekripsinya.
1. Ciphertext diambil dari contoh ke-1 hasil dari
sandi Vigenere.
Rumus dekripsi : D(C)=P, P=C-K mod 26
a. Dekripsi dengan sandi Vigenere
Cipher Text : JDGMZJEJQ KYDZE
CQQEWNF
Key : PERMATA
Plaintext : UZPAZQEUM TMDGE
NMZSWUF
Tabel 4.19 Hasil Dekripsi Ciphertext Vigenere kata
INDONESIA
Ciphertext J D G M Z J E J Q
Posisi
abjad 9 3 6 12 25 9 4 9 16
Kunci
(Key) P E R M A T A P E
Posisi
abjad 15 4 17 12 0 19 0 15 4
-6 -1 - 0 25 - 4 -6 12
77
11 10
Plaintext U Z P A Z Q E U M
Tabel 4.20 Dekripsi Ciphertext Vigenere kata HARUS
Ciphertext K Y D Z E
Posisi abjad 10 24 3 25 4
Kunci (Key) R M A T A
Posisi abjad 17 12 0 19 0
-17 12 3 6 4
Plaintext T M D G E
Tabel 4.21 Dekripsi Ciphertext Vigenere kata
BANGKIT
Ciphertext C Q Q E W N F
Posisi
abjad
2 16 16 4 22 13 5
Kunci
(Key)
P E R M A T A
Posisi
abjad
15 4 17 12 0 19 0
-
13
12 -1 -8 22 -6 5
Plaintext N M Z S W U F
b. Dekripsi dengan sandi Caesar
Proses Enkripsi sandi Caesar :
Rumus enkripsi : D(C)=P, P=C-K Mod 26
Teks Awal : UZPAZQEUM TMDGE
NMZSWUF
Kunci (Key) : 12
Plaintext : INDONESIA HARUS BANGKIT
Tabel 4.22 Dekripsi Ciphertext Caesar kata
INDONESIA
Ciphertext U Z P A Z Q E U M
Posisi abjad 20 25 15 0 25 16 4 20 12
Kunci
(Key) 12 12 12 12 12 12 12 12 12
8 13 3 -12 13 4 -8 12 0
Plaintext I N D O N E S I A
Tabel 4.23 Dekripsi Ciphertext Caesar kata HARUS
Ciphertext T M D G E
Posisi abjad 19 12 3 6 4
Kunci (Key) 12 12 12 12 12
7 0 -9 -6 -8
Plaintext H A R U S
Tabel 4.24 Dekripsi Ciphertext Caesar kata
BANGKIT
Ciphertext N M Z S W U F
Posisi
abjad
13 12 25 18 22 20 5
Kunci
(Key)
12 12 12 12 12 12 12
1 0 13 6 10 8 -7
Plaintext B A N G K I T
Berikut adalah proses dekripsi dari comtoh yang ke-2
2. Ciphertext diambil dari contoh ke-2 hasil sandi
Vigenere.
Rumus dekripsi : D(C)=P, P=C-K mod 26
a. Dekripsi dengan sandi Vigenere
Ciphertext : TQJUINI FAFS DQTI
Key : KEKUATAN
Plaintext : JMZAIUI SQBI JQAI
Tabel 4.25 Plaintext Hasil Vigenere BERSAMA
Ciphertext T Q J U I N I
Posisi
abjad 19 16 9 20 8 13 8
Kunci
(Key) K E K U A T A
Posisi
abjad 10 4 10 20 0 19 0
9 12 -1 0 8 -6 8
Plaintext J M Z A I U I
Tabel 4.26 Plaintext Hasil Caesar KITA
Ciphertext F A F S
Posisi abjad 5 0 5 18
Kunci (Key) N K E K
Posisi abjad 13 10 4 10
-8
-
10 1 8
Plaintext S Q B I
Tabel 4.27 Plaintext Hasil Caesar BISA
Ciphertext D Q T I
Posisi abjad 3 16 19 8
Kunci (Key) U A T A
Posisi abjad 20 0 19 0
-17 16 0 8
Plaintext J Q A I
b. Dekripsi dengan sandi Caesar
Proses Enkripsi sandi Caesar :
Rumus enkripsi : D(C)=P, P=C-K Mod 26
Teks Awal : JMZAIUI SQBI JQAI
Kunci (Key) : 8
78
Plaintext : BERSAMA KITA BISA
Tabel 4.28 Dekripsi Ciphertext Caesar kata
BERSAMA
Ciphertext J M Z A I U I
Posisi abjad 9 12 25 0 8 20 8
Kunci
(Key) 8 8 8 8 8 8 8
1 4 17 -8 0 12 0
Plaintext B E R S A M A
Tabel 4.29 Dekripsi Ciphertext Caesar kata KITA
Ciphertext S Q B I
Posisi abjad 18 16 1 8
Kunci
(Key) 8 8 8 8
10 8 -7 0
Plaintext K I T A
Tabel 4.30 Dekripsi Ciphertext Caesar kata BISA
Ciphertext J Q A I
Posisi abjad 9 16 0 8
Kunci
(Key) 8 8 8 8
1 8 -8 0
Plaintext B I S A
Pesan yang telah di dekripsi dari kombinasi sandi
vigenere dan Caesar sudah dapat di baca dan di
pahami oleh penerima pesan. Kerahasiaan dan
keaslian pesan terjaga sampai kepada penerima.
b. Tampilan Aplikasi Setelah diketahui bagaimana proses Enkripsi dengan
mengkombinasikan kedua algoritma yaitu algoritma
Caesar dan Algoritma Vigenere secara tertulis, maka
perlu ditransformasikan kedalam bahasa
pemprograman agar pemanfaatannya menjadi lebih
mudah. Berikut adalah Tampilan aplikasi dari
algoritma Caesar dan Algoritma Vigenere. Masing –
masing aplikasi dibuat dengan bahasa pemprograman
yang berbeda.
Gambar 4.1. Aplikasi Sandi Caesar
Gambar 4.2. Aplikasi Sandi Vigenere
V. KESIMPULAN
Dalam membuat pesan surat elektronik melalui akses
internet ada baiknya isi dari pesan tersebut dijaga
kerahasiaannya agar hanya pengirim dan penerima
saja yang dapat membaca isi pesan surat elektronik
tersebut.
Menjaga kerahasiaan isi pesan tersebut dapat
menggunakan algoritma sandi Caesar dan
dikombinasikan dengan algoritma sandi Vigenere agar
keamanan isi pesan lebih kuat sehingga seandainya
pesan yang dikirimkan dibajak atau disadap oleh
penggangu maka isi pesan tersebut tetap terlindungi
dan menyulitkan si pembajak untuk mengetahuinya.
Untuk bisa mengamankan pesan surat elektronik
tersebut maka algoritma sandi Caesar dan Vigenere ini
di kombinasikan dan diterapkan menjadi suatu
aplikasi sehingga dapat mudah digunakan.
VI. REFERENSI
[1] LSN. Jelajah Kriptologi. Jakarta : LSN
[2] Munir, Rinaldi. 2007. Kriptografi. Bandung :
Informatika
79
[3] http://codeindesign.com/dasar-kriptografi-enkripsi-
dan-
dekripsi/
[4] Bishop, David. Introduction to Cryptography with
Java
Applets. Grinnell College. 2003.
[5] http://www. biebah-site34.blogspot.com/2013/05/
tentang-netbeans.html
[6] Sidik, Ir, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna,
Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web.
Bandung: Informatika
[7] http://www .id.wikipedia.org/wiki/Sandi_Playfair
[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Blowfish_(cipher)
[9] http://id.wikipedia.org/wiki/RSA
COPYRIGHT
Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini benar-
benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan
sebagai jurnal atau karya ilmiah pada perguruan tinggi
atau lembaga manapun. Penulis bertanggung jawab
top related