fondasi ekonomi politik - barifin.files.wordpress.com · outline pertemuan 1. kerangka analisis...
Post on 16-Aug-2018
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Fondasi Ekonomi Politik
Prof. Dr. Bustanul Arifinbarifin@uwalumni.com
Hand-out No.1
Outline Pertemuan1. Kerangka Analisis Ekonomi Politik
– Mengapa ekonomi politik?– Klasifikasi aktor, barang-jasa dan koordinasi provisi– Aplikasi ekonomi politik: Hierarki kebijakan publik
2. Pendalaman Kasus Ekonomi Beras– Dunia kelebian beras– Harga beras Indonesia masih naik– Perbaikan kerangka kebjakan
1. Kerangka Analisis Ekonomi Politik– Mengapa ekonomi politik?– Klasifikasi aktor, barang-jasa dan koordinasi provisi– Aplikasi ekonomi politik: Hierarki kebijakan publik
2. Pendalaman Kasus Ekonomi Beras– Dunia kelebian beras– Harga beras Indonesia masih naik– Perbaikan kerangka kebjakan
Kerangka Analisis Ekonomi Politik• Linkages antara “kebekerjaan” sistem ekonomi dan
proses pengambilan keputusan politik.• Pendekatan: peran para aktor dalam proses tsb:
– Pemerintah– Swasta– Civil society– Partai politik?
• Upaya konvergensi (cross fertilization) ilmu ekonomidan ilmu politik, karena masing-masing telah semakinjauh dari basis ilmu sosial.
• Linkages antara “kebekerjaan” sistem ekonomi danproses pengambilan keputusan politik.
• Pendekatan: peran para aktor dalam proses tsb:– Pemerintah– Swasta– Civil society– Partai politik?
• Upaya konvergensi (cross fertilization) ilmu ekonomidan ilmu politik, karena masing-masing telah semakinjauh dari basis ilmu sosial.
Mengapa Ekonomi Politik?• Keterkaitan antara kebekerjaan sistem ekonomi dan proses-
proses politik itu dapat didekati dari setting kebijakan publik.• Eksplorasi mendalam terhadap pola interaksi antarpelaku (aktor)
ekonomi politik: masyarakat politik, masyarakat bisnis, danmasyarakat madani;
• Major questions:– What is happening?—Basic stocktaking of the facts of the matters– Why?—Analysis of causal factors: the forces, people, or institutions– Who gains? Who loses?—Careful study of how the actors are affected– Does it matter?—Introduce more explicitly evaluative considerations– If so, what can be done and by whom?—Status quo is not an option
• Keterkaitan antara kebekerjaan sistem ekonomi dan proses-proses politik itu dapat didekati dari setting kebijakan publik.
• Eksplorasi mendalam terhadap pola interaksi antarpelaku (aktor)ekonomi politik: masyarakat politik, masyarakat bisnis, danmasyarakat madani;
• Major questions:– What is happening?—Basic stocktaking of the facts of the matters– Why?—Analysis of causal factors: the forces, people, or institutions– Who gains? Who loses?—Careful study of how the actors are affected– Does it matter?—Introduce more explicitly evaluative considerations– If so, what can be done and by whom?—Status quo is not an option
Four Themes in Modern Political Economy
Themes Analytical Influence Interdisciplinary linksEconomy-nature Environmentalism, Henry
GeorgeBiological sciences,geography
Economy-technology Thorstein Veblen, AndreGorz, post-Fordism
Industrial relations,engineering
Economy-technology Thorstein Veblen, AndreGorz, post-Fordism
Industrial relations,engineering
Economy-society Karl Marx, class analysis,feminism, ethnicity
Sociology, history,cultural studies
Economy-state John M Keynes, radicalreformism
Political science
Source: Stilwell, 2006
What we are dealing with is a complex interrelatedstructure... The institutional structure of the economy maybe explained by the relative costs of different institutionalarrangements, combined with parties' efforts to keep totalcosts at a minimum. Alongside price formation, theformation of the institutional structure is regarded as anintegral step in the process of resource distribution.
Ronald Coase (1998) – Nobel Laureate 1991
How do we account for the persistence of poverty in themidst of plenty? If we knew the source of plenty, whydon’t poor countries simply adopt policies that make forplenty? … We must create incentives for people toinvest in more efficient technology, increase their skillsand organize efficient markets. Such incentives areembodied in institutions.Douglass North (2000) – Nobel Laureate 1993
What we are dealing with is a complex interrelatedstructure... The institutional structure of the economy maybe explained by the relative costs of different institutionalarrangements, combined with parties' efforts to keep totalcosts at a minimum. Alongside price formation, theformation of the institutional structure is regarded as anintegral step in the process of resource distribution.
Ronald Coase (1998) – Nobel Laureate 1991
BUMN,BUMDPerum, Perseroan
LSM, OrgnasisasiKemasyarakatan,Kelompok tani,Himpunan profesi
Lembaga negaraKementerian/Lembaga,Dinas-Dinas di Daerah
Perusahaan,Perseroan, CV,Pers. keluarga
Asosiasi,Kadin, SerikatKoperasi
Universitas,Yayasan!
Klasifikasi dan karakter aktor
Civil SocietyBusiness Society
BUMN,BUMDPerum, Perseroan
LSM, OrgnasisasiKemasyarakatan,Kelompok tani,Himpunan profesi
Lembaga negaraKementerian/Lembaga,Dinas-Dinas di Daerah
Perusahaan,Perseroan, CV,Pers. keluarga
Asosiasi,Kadin, SerikatKoperasi
Universitas,Yayasan!
Political society
Karakteristik Barang dan JasaEksludibilitas• Penyedia barang&jasa berhak mengecualikan yg tidak bayar• Eksludibilitas tinggi, pasar dapat bekerja dengan baik;• Eksludibilitas rendah, pasar sulit bekerja dengan baik karena
persoalan “penumpang gelap” (free rider)Rivalitas• Suatu kondisi, apabila satu orang mengkonsumsi barang &
jasa, maka ketersediaannya untuk orang lain berkurang.• Rivalitas tinggi, konsumsi individual;• Rivalitas rendah, konsumsi bersama menjadi mungkin.
Eksludibilitas• Penyedia barang&jasa berhak mengecualikan yg tidak bayar• Eksludibilitas tinggi, pasar dapat bekerja dengan baik;• Eksludibilitas rendah, pasar sulit bekerja dengan baik karena
persoalan “penumpang gelap” (free rider)Rivalitas• Suatu kondisi, apabila satu orang mengkonsumsi barang &
jasa, maka ketersediaannya untuk orang lain berkurang.• Rivalitas tinggi, konsumsi individual;• Rivalitas rendah, konsumsi bersama menjadi mungkin.
Tinggi Rendah
Eksludibilitas
Taksonomi Sederhana Barang & Jasa
Rendah BarangTol
BarangPublik
Tinggi BarangPrivat
BarangMilik
Bersama
Mekanisme Koordinasi ProvisiPasar
- Koordinasi dengan pertukaran- Sukarela, one-on-one exchange dua pihak
Hierarki- Koordinasi dengan perintah dan kontrol- Otoritas dan kewenangan, one-on-many dari atas kebawah
Kegiatan Kolektif- Koordinasi dengan kesamaan kepentingan- Sekelompok orang, many on many, secara bersamauntuk mencapai tujuan memenuhi kepentingan bersama
Pasar- Koordinasi dengan pertukaran- Sukarela, one-on-one exchange dua pihak
Hierarki- Koordinasi dengan perintah dan kontrol- Otoritas dan kewenangan, one-on-many dari atas kebawah
Kegiatan Kolektif- Koordinasi dengan kesamaan kepentingan- Sekelompok orang, many on many, secara bersamauntuk mencapai tujuan memenuhi kepentingan bersama
Tinggi Rendah
Rendah BarangTol
BarangPublik
Eksludibilitas
Mekanisme Koordinasi Provisi
Rendah BarangTol
BarangPublik
Tinggi BarangPrivat
BarangMilik
BersamaKegiatan kolektifPasar
Sintesis: Relevansi Kerangka Analisis
• Basis konstitusi dan institusi untuk mem-balance sekianmacam kepentingan keputusan yang berbeda.
• Mekanisme koordinasi provisi disesuaikan dengan tingkateksludibilitas dan rivalitas barang dan jasa.
• Untuk barang publik dan barang milik bersama, kegiatankolektif ditempuh untuk mengurangi free-rider; bukanpengawasan eksesif yang sangat mahal.
• Untuk barang dengan rivalitas rendah (barang tol danpublik) hierarki jadi lebih penting, terutama karenapertimbangan skala ekonomi.
• Basis konstitusi dan institusi untuk mem-balance sekianmacam kepentingan keputusan yang berbeda.
• Mekanisme koordinasi provisi disesuaikan dengan tingkateksludibilitas dan rivalitas barang dan jasa.
• Untuk barang publik dan barang milik bersama, kegiatankolektif ditempuh untuk mengurangi free-rider; bukanpengawasan eksesif yang sangat mahal.
• Untuk barang dengan rivalitas rendah (barang tol danpublik) hierarki jadi lebih penting, terutama karenapertimbangan skala ekonomi.
Tingkat Politis(Lembaga Tinggi Negara: DPR, dsb)
Aransemen Kelembagaan
Tingkat Organisasi(Kementerian Lembaga/Non-KL)
Aransemen Kelembagaan
Tingkat Operasional(Individu: Petani, Perusahaan, dsb)
Bentuk dan Pola Interaksi
Hasil Akhir/Akibat(Kegiatan/Pekerjaan)
Evaluasi (Assessment)
Hierarki Proses Kebijakan PublikTingkat Politis
(Lembaga Tinggi Negara: DPR, dsb)
Aransemen Kelembagaan
Tingkat Organisasi(Kementerian Lembaga/Non-KL)
Aransemen Kelembagaan
Tingkat Operasional(Individu: Petani, Perusahaan, dsb)
Bentuk dan Pola Interaksi
Hasil Akhir/Akibat(Kegiatan/Pekerjaan)
Evaluasi (Assessment)
Dunia Kelebihan Beras: Harga Global Turun
2016: Produksi Beras Global 695 Juta Ton
Sumber: FAO 2016, IRRI 2016, Dikutip China Daily 16-22 Desember 2016
27.9
34.7 35.0
30
40 2006-07 to 2015-16 average2015-162016-17
Percent
Data: Rasio Stok terhadap Konsumsi Jagung, Beras & GandumStok Pangan Strategis Global: Cukup Aman
17.3
22.1
27.9
21.222.4
20.822.4
10
20
Maize Rice WheatSumber: USDA, 2016
Stok Produk Strategis yang Dikuasai China
50
60
702006-07 to 2015-16 average 2016-2017
Percent of world total
20
30
40
Cotton Rice Maize Wheat
Sumber: USDA, 2016
2016: BPS tidak merilis produksi pangan• Data resmi terakhir BPS adalah angka tetap 2015 (per 1 Juli2016)
Produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) meningkat signifikan,walau metode estimasi diragukan. BPS kini sedang memperbaiki.
• Padi: Produksi 75,40 juta ton gabah (43 juta ton beras, konversi0,57), naik 6,42%. Jika konsumsi padi 114 kg per kapita, totalkonsumsi beras: 31 juta ton. Teori Surplus. Mengapa harga naik?
• Jagung: Produksi 19,61 juta ton pipilan kering, atau naik 3,18%,untuk pakan ternak. Mirip dengan beras, impor 2015: 2,5 juta ton.
• Kedelai: Produksi 963 ribu ton kering, naik 0,86%, jauh dari targetswasembada adalah 3,2 juta ton. Impor sebagian besar dari AS.
• Gula: Produksi 2,6 juta ton, di bawah target produksi 2,8 juta ton.Konsumsi 6 juta ton, jauh untuk dipenuhi dari suplai domestik.Impor gula mentah untuk industri gula rafinasi selalu meningkat.
• Data resmi terakhir BPS adalah angka tetap 2015 (per 1 Juli2016)Produksi padi, jagung dan kedelai (Pajale) meningkat signifikan,walau metode estimasi diragukan. BPS kini sedang memperbaiki.
• Padi: Produksi 75,40 juta ton gabah (43 juta ton beras, konversi0,57), naik 6,42%. Jika konsumsi padi 114 kg per kapita, totalkonsumsi beras: 31 juta ton. Teori Surplus. Mengapa harga naik?
• Jagung: Produksi 19,61 juta ton pipilan kering, atau naik 3,18%,untuk pakan ternak. Mirip dengan beras, impor 2015: 2,5 juta ton.
• Kedelai: Produksi 963 ribu ton kering, naik 0,86%, jauh dari targetswasembada adalah 3,2 juta ton. Impor sebagian besar dari AS.
• Gula: Produksi 2,6 juta ton, di bawah target produksi 2,8 juta ton.Konsumsi 6 juta ton, jauh untuk dipenuhi dari suplai domestik.Impor gula mentah untuk industri gula rafinasi selalu meningkat.
Akumulasi surplus beras tidak pernah ada
Sumber: BPS, 2005-2016
y = 0.0446x - 494.74R² = 0.62691,200
1,400
1,600
Harga Relatif Beras terhadap Harga UmumJan 1969-Agt 2015 (1996=100)
Musim Kering 1972plus Hama Wereng
El-Nino 1997
Larangan Impor
y = 0.0446x - 494.74R² = 0.6269
600
800
1,000
1,200
Jan-
69Ja
n-70
Jan-
71Ja
n-72
Jan-
73Ja
n-74
Jan-
75Ja
n-76
Jan-
77Ja
n-78
Jan-
79Ja
n-80
Jan-
81Ja
n-82
Jan-
83Ja
n-84
Jan-
85Ja
n-86
Jan-
87Ja
n-88
Jan-
89Ja
n-90
Jan-
91Ja
n-92
Jan-
93Ja
n-94
Jan-
95Ja
n-96
Jan-
97Ja
n-98
Jan-
99Ja
n-00
Jan-
01Ja
n-02
Jan-
03Ja
n-04
Jan-
05Ja
n-06
Jan-
07Ja
n-08
Jan-
09Ja
n-10
Jan-
11Ja
n-12
Jan-
13Ja
n-14
Jan-
15Ja
n-16
Rata-rata Harga BerasSelama Orde Baru
Sumber: Ikhsan (2016)
Apa Kabar Bulog? Fungsi Penugasan?• Perpres 48/2016: Bulog mendapat penugasan stabilisasi harga
beberapa komoditas melalui: stabilitas harga produsen, hargakonsumen dan pengadaan CPP;
• Kementerian Pertanian menetapkan volume CPP, termasuk jikaharus mengimpor, yang perlu ditetapkan di Rapat KoordinasiKementerian Perekonomian, dan izin Kementerian Perdagagan;
• Bulog mendapat penugasan pemenuhan kebutuhan pangandalam keadaan darurat dan intervensi pasar.
• Beras untuk raskin ditetapkan oleh Kemeterian Sosial. Jagunguntuk pakan ternak oleh Kementerian Pertanian dan PerindustrianKedelai untuk industri kecil-menengah tahu dan tempe juga olehKementerian Pertanian dan Perindustrian, dan komoditas lainnyajuga memerlukan endorsement Kementerian Perdagangan.
• Perpres 48/2016: Bulog mendapat penugasan stabilisasi hargabeberapa komoditas melalui: stabilitas harga produsen, hargakonsumen dan pengadaan CPP;
• Kementerian Pertanian menetapkan volume CPP, termasuk jikaharus mengimpor, yang perlu ditetapkan di Rapat KoordinasiKementerian Perekonomian, dan izin Kementerian Perdagagan;
• Bulog mendapat penugasan pemenuhan kebutuhan pangandalam keadaan darurat dan intervensi pasar.
• Beras untuk raskin ditetapkan oleh Kemeterian Sosial. Jagunguntuk pakan ternak oleh Kementerian Pertanian dan PerindustrianKedelai untuk industri kecil-menengah tahu dan tempe juga olehKementerian Pertanian dan Perindustrian, dan komoditas lainnyajuga memerlukan endorsement Kementerian Perdagangan.
Jangka Pendek Jangka Panjang
Makro.Staibilitas harga pangan dan peranstrategis cadangan pangan negara;.Anggaran (subsidi) pangan untukprasejahtera, & dampak kebijakan
. Kebijakan ekonomi inklusif,fiskal, manajenem stok,stabilitas harga, nilai tukar,peran perdaganan,dll
Kerangka Kebijakan Pangan ke DepanDi atas kertas, pendirian kelembaga pangan baru (Amanat UU 18/2012)meningkatkan wibawa kebijakan pangan, termasuk kejelasan perspektifmakro dan mikro serta sekuensi jangka pendek dan jangka panjang.
Makro.Staibilitas harga pangan dan peranstrategis cadangan pangan negara;.Anggaran (subsidi) pangan untukprasejahtera, & dampak kebijakan
. Kebijakan ekonomi inklusif,fiskal, manajenem stok,stabilitas harga, nilai tukar,peran perdaganan,dll
Mikro.Tabungan implisit (subsidi harga)rumah tangga, kerentanan terhadapvolatilitas harga, dan resiliensi thdgoncangan lain (bencana alam, dll)pada kesejahteraan rumah tangga.
. Penurunan kemiskinan danakses pangan beragam, bergiziseimbang dan aman (B2SA)..Esensi ketahanan panganberkelanjutan. Kedaulatan?
top related