faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam...
Post on 10-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underwriter dalam Menyeleksi Risiko guna
Menentukan Kontribusi pada Produk Asuransi Mikro Syariah
Program AJP Mikro Sakinah
(Studi pada PT. Asyki Sarana Sejahtera)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
HILMANSYAH
NIM 1110046200005
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PRODI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H / 2014
ABSTRAK
Hilmansyah, NIM : 1110046200005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underwriter dalam Menyeleksi Risiko guna Menentukan Kontribusi pada Produk Asuransi Mikro Syariah Program AJP Mikro Sakinah, Skripsi Strata Satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Tujuan Penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi Underwriter dalam melakukan seleksi risiko guna penentuan kontribusi yang dikenakan kepada calon peserta asuransi produk Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah di PT Asyki Sarana Sejahtera, yaitu dengan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Underwriter dalam melakukan seleksi risiko guna menentukan kontribusi, kendala-kendala yang dihadapi dan solusi menghadapi kendala tersebut, serta proses underwriting yang dilakukan guna menentukan kontribusi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat
deskriptif dengan menggambarkan permasalahan yang didasari dengan data yang didapat dari hasil survei, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Dengan analisis data dilakukan yaitu dengan metode induktif (berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan) kemudian dirumuskan hasil penelitian dan dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini secara singkat yaitu, faktor-faktor yang
mempengaruhi Underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi yaitu faktor usia, jangka waktu pembiayaan dan jumlah pembiayaan. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu berasal dari internal (perusahaan) maupun eksternal (LKMS/nasabah LKMS). Proses underwriting mulai dilakukan ketika LKMS mengirim informasi data ke PT Asyki Sarana Sejahtera yang kemudian dari data yang dikirim tersebut ditentukan besaran kontribusi.
Kata Kunci : Underwriter, Underwriting, Asuransi Mikro Syariah.. Pembimbing : Yuke Rahmawati , MA.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala petunjuk,
limpahan nikmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
dengan pengorbanan dan ketulusan hatinya dapat membuka jalan pengetahuan untuk
ummatnya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah,
Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah.
Penulis menyadari skripsi ini dapat selesai atas bantuan, doa, semangat, cinta dan
kasih berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih dari hati yang paling dalam dan penghargaan yang
setinggi-tingginya pada:
1. Dr. H. JM. Muslimin, M.A, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta serta Dosen Pembimbing yang sangat sabar untuk
memberikan bimbingan, ilmu dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
2. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH. Ketua Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. H. Abdurrauf, LC, MA. Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Syahrul Adam, M.Ag. Selaku Dosen Penasihat Akademik yang memberikan
penulis masukan dan saran-saran dalam menjalankan skripsi ini.
ii
5. Yuke Rahmawati, MA. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam proses
penulisan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, khususnya Kosentrasi Asuransi Syariah Prodi Muamalat tanpa
mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis selama dibangku
kuliah.
7. Saudara Restu Pamuji selaku UKPN & Operasional PT Asyki Sarana
Sejahtera yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dalam penelitian
yang penulis lakukan di perusahaan tersebut.
8. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
memberikan pinjaman buku kepada penulis, sehingga dapat membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada keluarga tercinta, yaitu khususnya kedua orang tua yang telah
mencurahkan kasih saying lahir dan batin, pengorbanan, nasehat, dan do’a
yang begitu besar serta perhatian yang tiada henti memberi penulis semangat
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
10. Untuk sahabat pengunjung setia kamar singgah, Fachry, Encem, Fahmi, Ade,
Naufal, Ilham, Bedil, Yaponk, Ari, Putra, Brian. Dan teman-teman lainnya
iii
yang pernah berkunjung ke kamar singgah. Di kamar singgah itulah penulis
memperoleh banyak masukan saran dan semangat dari kalian.
11. Seluruh teman-teman kelas Asuransi Syariah Angkatan 2010 kelas A dan
kelas B yang juga selalu memberi semangat penulis yaitu Fahmi, Ade, Ari,
Bedil, Yafie, Yudi, Iwan, Putra, Kevin, Vita, Yusni, Nurdiana, Diana, Binti,
Asih, Amel, Desi, Maya, Afwan, Dwi, Asti, Riana, Citra, Astri, Wenni, Anis
serta teman-teman asuransi lain yang selalu memberi semangat dan
bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih atas dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT. membalas
segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Dan semoga Allah SWT.
selalu memudahkan segala urusan kita. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Amin ya robal’alamin.
Ciputat, Oktober 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………....…………..…….i
KATA PENGANTAR ………………………………….…………………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………….……………………………………......v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ………………………………..…………….vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………….…………………………………1
B. Identifikasi Masalah ……………………….………………………………7
C. Batasan dan Rumusan Masalah …………………………………………....8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………………........9
E. Kerangka Teori dan Konseptual ………………………………………….10
F. Sistematika Penulisan …………………………………………………….13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Asuransi Mikro Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah dan Asuransi Mikro Syariah ………...15 2. Produk Asuransi Mikro Syariah ………………………………........18 3. Produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah …...…….20
B. Underwriting
1. Pengertian Underwriting dan Underwriter ………………...…….....22 2. Konsep Underwriting ………………………………………….…...24 3. Underwriting Asuransi Jiwa Kumpulan ………………………........30
C. Kontribusi …………………………………………………………….....31
D. Karakterisitik UMKM ………………………...………………………...32
v
E. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu ……………………………….........34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian ………………………………………....37
B. Sumber Data …………………………….……………………………...37
C. Tempat Penelitian ………………………………………………….…..38
D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….38
E. Analisis Data ………………………………………...………………....39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT Asyki Sarana Sejahtera ………………………...40
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi …………………………….……..43
C. Kendala-Kendala dan Solusi ………………………………………….47
D. Proses Underwriting …………………………………………………...49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...55
B. Saran …………………………………………………………………….58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar.1 ……………………………………………………………………………12
Tabel.2 ….………….………………………………………………………………..34
Tabel.4 ..……………………………………………………………………………..51
Gambar.4 ..…………………………………………………………………………..53
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan pada kemungkinan
terjadinya berbagai risiko. Biasanya risiko yang banyak dihadapi dan adakalanya sulit
diatasi adalah risiko yang bersifat material, terutama ketika kuantitas risiko yang
mesti ditanggung itu diluar kemampuannya.1 Belum lagi musibah bencana alam yang
akhir-akhir ini terjadi, seperti banjir dan gunung meletus, serta permasalahan sosial
dan perekonomian yang sedang menimpa negeri ini.
Risiko bagi individu/perorangan dapat berupa kehilangan nyawa (kematian),
cacat tetap atau menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Sehingga patutlah
disadari bahwa salah satu peluang dari setiap terjadinya risiko itu adalah
ketidakpastian.
Risiko bisa datang kapan saja, maka setiap individu terlebih seorang kepala
keluarga maupun para pelaku usaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi
resiko yang bisa datang kapan saja. Sebagaimana telah dianjurkan Allah SWT. dalam
firman-Nya surat Al-Hasyr ayat 18, yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
1 Yadi Janwari, Asuransi Syariah, cet.I, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2005), h.4.
1
2
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.2
Secara umum bahwa resiko tersebut direspon sebagai suatu kejadian yang
merugikan, karena itu dikelola untuk dihindari (risk avoidance) dikurangi (risk
reduction), ditahan atau ditekan (risk retention), dibagi (risk sharing) dan dialihkan
atau ditransfer (risk transfer). Sementara jalan keluar yang lazim ditempuh dalam
mengatasi resiko, adalah dengan cara berasuransi.
Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian,
asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung, karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.3
Asuransi dalam pengertian muamalah mempunyai pengertian “saling
memikul risiko diantara sesama orang sehingga antara satu dan yang lainnya menjadi
penanggung atas risiko lainnya, saling pikul risiko itu dilakukan atas dasar saling
2 Lihat terjemahan Al-Qur’an surat al-Hasyr ayat 18 3 Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
3
tolong menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana
hibah (tabarru) yang ditujukan menanggung risiko-risiko tersebut.4
Kemudian dalam fatwa DSN-MUI tentang pedoman umum asuransi syariah
disebutkan bahwa pengertian asuransi syariah (ta’min, takaful, tadhamun) adalah
usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk asset dan/atau tabarru yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.5
Dari sudut pandang ekonomi asuransi merupakan metode untuk mengurangi
risiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidakpastian akan adanya
kerugian keuangan. Menurut sudut pandang bisnis, asuransi adalah sebuah
perusahaan yang usaha utamanya adalah menerima/menjual jasa, pemindahan risiko
dari pihak lain, dan memperoleh keuntungan dengan berbagi risiko diantara sejumlah
nasabahnya. Darisudut pandang sosial, asuransi sebagai sebuah organisasi yang
menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna
membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota asuransi
tersebut.6
Pilihan berasuransi bukanlah semata-mata untuk mengalihkan atau alat
penyebaran resiko bisnis. Tetapi lebih jauh dari itu bahwa asuransi memberikan
4 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1999), cet.II, h.99 5 Fatwa Dewan Syariah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah 6 Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam : Suatu Tinjauan Analisis Historis,
Teoritis, dan Praktis, (Jakarta : Prenada Media, 2004), h.59.
4
manfaat, berupa adanya rasa aman, perlindungan, pendistribusian biaya dan manfaat
yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan agunan untuk memperoleh kredit,
berfungsi sebagai tabungan, alat penyebaran risiko, dan membantu meningkatkan
kegiatan usaha.
Di Indonesia, kesadaran dan minat untuk berasuransi masih sangat kurang, hal
ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang asuransi dan minimnya
variasi produk yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selain itu,
kurangnya kepercayaan terhadap reputasi perusahaan asuransi dan pengalaman buruk
di masa lalu. Kemudian sebagian masyarakat juga berpandangan bahwa asuransi
hanya dapat digunakan bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi.
Dengan semakin berkembang industri UMKM di Indonesia yang mana pada
tahun 2011 saja terdapat 55.206.444 unit UMKM dan diprediksi jumlah ini akan terus
bertambah hingga tahun 2012 hingga mencapai 56.534.592 unit.7 Ini merupakan
suatu yang menggembirakan, dikarenakan sektor UMKM memiliki peranan penting
dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.
Namun, hingga saat ini sebagian besar pengusaha UMKM di Indonesia belum
banyak yang menerapkan asuransi bagi usahanya. Padahal risiko usaha mikro sama
saja dengan lembaga yang bermodal besar.
7 Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012
5
Rendahnya kesadaran ditingkat pengusaha mikro membuat risiko yang harus
ditanggung justru menjadi lebih besar. Selain itu, nasabah juga terkena dampak yang
tidak bagus karena tidak adanya kesadaran itu.8
Dengan hadirnya Asuransi Mikro Syariah (Syaria Micro Insurance) di
Indonesia yang digagas oleh Takmin Working Group yang sekarang bernama PT.
Asyki Sarana Sejahtera, yang berperan sebagai penghubung antara perusahaan
asuransi dengan masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM dengan jaringan
lembaga keuangan mikro. Sehingga produk asuransi dapat digunakan dan dinikmati
oleh masyarakat miskin (berpenghasilan rendah). Selain itu, bagi UMKM produk
asuransi ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mempermudah dalam
memperoleh pendanaan dari lembaga keuangan mikro, baik itu yang berbasis syariah
maupun konvensional.
Jenis produk asuransi mikro diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan
rendah dan usaha mikro, agar mereka dapat meminimalisir risiko yang nantinya
dihadapi. Apakah itu berupa kecelakaan, penyakit, meninggal dunia, kebakaran dll.
Menurut Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawasan Industri Keuangan Non
Bank (IKNB) II Dumoly Freddy Pardede, hingga Juli 2014 sudah ada sekitar 27
perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk mikro, 13 diantaranya fokus pada
asuransi jiwa dan 14 lainnya merupakan asuransi kerugian. Dengan total peserta
mencapai 5.825.513 orang dari januari hingga September 2014. Dan total premi dan
kontribusi yang berhasil dihimpun dari nasabah asuransi mikro dari periode yang
8 Pernyataan Agus Haryadi (Direktur Takmin Working Group), Republika, 17/08/2008.
6
sama sudah sebesar Rp 1,22 triliun. Sementara, total klaim yang telah diajukan hanya
RP 71,56 miliar.
Namun Perusahaan asuransi pada umumnya menemukan kesulitan dalam
menentukan premi yang harus dibebankan pada golongan tidak mampu ini, yang
secara umum tujuannya adalah berkontribusi untuk membayarkan hutang atau
menjamin/menutup hutang bila terjadi musibah meninggal, memberikan layanan
sebagai instrumen untuk membuka akses bagi masyarakat golongan ekonomi rendah.
Peran dan kebijakan underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan
besaran tarif premi/kontribusi sangatlah penting bagi perusahaan maupun bagi
nasabah. Hal ini dikarenakan jika penetapan tarif premi terlalu tinggi, maka hal ini
mengingkari tujuan dari hadirnya asuransi mikro itu sendiri, namun apabila penetapan
tarif premi tersebut terlalu rendah dan kemudian klaim yang diajukan lebih besar,
sehingga menyebabkan perusahaan mengalami kerugian (dalam konsep asuransi
konvensional) atau defisitnya dana tabarru (konsep asuransi syariah). Defisitnya dana
tabarru ini pun jika berlangsung terus menerus juga dapat berpengaruh terhadap
keberlangsungan usaha asuransi mikro syariah tersebut.
Dari pemaparan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan besaran tarif premi/kontribusi. Oleh karena itu,
dalam skripsi ini penulis memilih judul : “ FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI UNDERWRITER DALAM MENYELEKSI RISIKO GUNA
7
MENENTUKAN KONTRIBUSI PADA PRODUK ASURANSI MIKRO SYARIAH
PROGRAM AJP MIKRO SAKINAH (STUDI PADA PT. ASYKI SARANA
SEJAHTERA) ”.
B. Identifikasi Masalah
Peran dan kebijakan underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan
tarif premi/kontribusi sangatlah penting bagi perusahaan maupun bagi nasabah. Hal
ini dikarenakan jika penetapan kontribusi terlalu tinggi, maka hal ini mengingkari
tujuan dari hadirnya asuransi mikro itu sendiri, namun apabila penetapan kontribusi
tersebut terlalu rendah dan kemudian klaim yang diajukan lebih besar, sehingga
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian (dalam konsep asuransi konvensional)
atau defisitnya dana tabarru (konsep asuransi syariah). Defisitnya dana tabarru ini
pun jika berlangsung terus menerus juga dapat berpengaruh terhadap
keberlangsungan usaha perusahaan asuransi mikro syariah tersebut.
Underwriter yang menentukan apakah penutupan asuransi tersebut dapat
diakomodir oleh perusahaan atau tidak. Dan ketika seorang underwriter memutuskan
untuk mengakomodir, maka underwriter harus dapat memprediksikan bahwa
penutupan tersebut akan menguntungkan bagi perusahaan. Dan jika salah, sehingga
terjadi kerugian, maka underwriter sangat berkontribusi dalam kerugian tersebut.
Dari pemaparan tersebut di atas maka penulis mengidentifikasi masalahnya, yaitu :
1. Bagaimana proses underwriting pada PT Asyki Sarana Sejahtera pada
produk Asuransi Mikro Syariah?
8
2. Apa saja jenis risiko yang dihadapi PT. Asyki Sarana Sejahtera pada
produk Asuransi Mikro Syariah?
C. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas dan untuk mencegah terjadinya pembahasan
yang melebar serta agar menjadi terarah dan efektif, maka pada pembahasan skripsi
ini nantinya penulis akan membatasi penelitian pada faktor-faktor yang
mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi
pada produk Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah, yang studi
dilakukan pada PT. Asyki Sarana Sejahtera. Yang dimaksud menentukan kontribusi
disini yaitu penulis membatasi setelah menyeleksi risiko kemudian underwriter
menentukan besaran kontribusi yang akan dibayarkan oleh tertanggung/peserta
asuransi. Dari pembatasan masalah tersebut maka rumusan, yakni sebagai berikut :
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi
risiko guna menentukan kontribusi pada produk Asuransi Mikro Syariah
program AJP Mikro Sakinah?
2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi serta alternatif penyelesaian
dalam mengatasi kendala tersebut?
3. Bagaimana proses underwriting pada PT Asyki Sarana Sejahtera guna
menentukan kontribusi pada produk Asuransi Mikro Syariah program AJP
Mikro Sakinah?
9
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan penulisan skripsi ini
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi pada produk Asuransi
Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh underwriter dalam
menyeleksi risiko serta alternatif penyelesaian yang digunakan dalam
mengatasi kendala tersebut.
3. Untuk menjelaskan proses underwriting guna menentukan kontribusi pada
produk Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah.
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
1. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang luas
dan mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter
dalam menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi pada produk
Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah, sehingga ini dapat
menambah ilmu dan pengalaman bagi penulis.
2. Bagi perusahaan, membantu memudahkan pihak-pihak terkait secara
langsung maupun tidak langsung dalam upaya mengoptimalkan proses
seleksi risiko khususnya untuk produk Asuransi Mikro Syariah program
AJP Takaful Mikro Sakinah.
10
3. Bagi akademisi, memberikan acuan referensi dan saran pemikiran untuk
menunjang perkembangan penulisan selanjutnya.
4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan yang lebih mendalam tentang dunia asuransi mikro syariah.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori
Konsep asuransi syariah adalah suatu konsep dimana terjadi saling memikul
resiko diantara sesama peserta. Sehingga, antara satu dengan yang lainnya menjadi
penanggung atas risiko yang muncul. Saling pikul risiko dilakukan atas dasar saling
menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabarru
atau dana kebajikan (derma) yang ditujukan untuk menanggung risiko.9
Asuransi mikro adalah perlindungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
terhadap risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada mereka, dan kemudian risiko
tersebut dapat dihindari dengan cara pembayaran premi. Definisi ini dasarnya sama
definisi asuransi biasa namun asuransi mikro memang memiliki arti yang sangat
identik dengan masyarakat berpenghasilan rendah yang tentu saja bukan pasar yang
dituju oleh asuransi biasa.
Underwriting disebut juga seleksi risiko, adalah proses penaksiran dan
penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada seorang calon tertanggung.10
9 Muhammad Syakir Sula, Konsep dan Eksistensi Bisnis Asuransi Syariah di Indonesia, Jurnal AAMAI, tahun VII, no.12-2003, h.8.
10 AM. Hasan Ali, “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam”, (Jakarta : Kencana, 2004), h.89
11
Underwriting, adalah proses menyeleksi risiko dan mengklasifikasikannya sesuai
dengan tingkat insurability (dapat ditanggungnya), sehingga dapat ditentukannya
tariff yang sesuai. Proses ini meliputi penolakan atas risiko-risiko yang tak dapat
diterima.
Pertanggungjawaban yang utama dari underwriter dalam seleksi risiko
tersebut adalah memastikan risiko yang akan dicover sesuai dengan tingkat risiko
yang diasumsikan oleh aktuaris. Tujuan underwriting bukan hanya menyeleksi risiko
yang tidak akan menimbulkan kerugian besar saja, tetapi tujuannya adalah untuk
menghindari suatu jumlah penanggungan yang tidak sebanding antara risiko ringan
dan risiko berat.
Jadi jelas bahwa setiap bentuk pertanggungan akan menjalani proses
selections of risk atau proses underwriting. Agar perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan, maka perusahaan harus mengadakan evaluasi terlebih dahulu terhadap
semua risiko yang hendak diasuransikan.
12
2. Kerangka Konseptual
Gambar 1
LKMS (Pemegang polis dan Field
Underwriting)
Nasabah LKMS (mengajukan pembiayaan)
Ketentuan PT Asyki Sarana Sejahtera (Proses underwriting)
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Analisa Risiko
Penentuan Kontribusi
13
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini, secara garis besar penulis
membuat skripsi ini menjadi 5 bab yang dikembangkan menjadi sub bab, dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, kerangka teori dan konseptual, serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang definisi asuransi syariah (termasuk asuransi mikro
syariah), pengertian underwriting dan underwriter, konsep
underwriting, pengertian kontribusi, karakteristik UMKM dan tinjauan
(review) kajian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Memuat metode dan desain penelitian, sumber data, tempat
pengumpulan data, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat tentang analisis deskriptif faktor-faktor yang mempengaruhi
underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi
pada produk Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah,
kendala yang ditemui underwriter dalam menyeleksi risiko serta solusi
14
yang digunakan dalam mengatasi kendala tersebut dan proses
underwriting dalam seleksi risiko guna menentukan kontribusi.
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari kesimpulan
dan disertai dengan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Asuransi Mikro Syariah
1. Pengertian Asuransi Syariah dan Asuransi Mikro Syariah
Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil
(sedikit) yang sudah pasti sebagai (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum
pasti.1
Dalam asuransi konvensional, asuransi adalah sebuah mekanisme perpindahan
risiko yang oleh suatu organisasi dapat diubah dari tidak pasti menjadi pasti.
Ketidakpastian mencakup faktor-faktor antara lain, apakah keugian akan muncul,
kapan terjadinya, dan seberapa besar dampaknya dan berapa kali kemungkinannya
terjadi dalam satu tahun.
Asuransi pada awalnya adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk
kelompok untuk meringankan beban keuangan individu dan menghindari kesulitan
pembiayaan. Secara umum konsep asuransi merupakan persiapan yang dibuat oleh
sekelompok orang yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai sesuatu
yang tidak dapat diduga. Apabila kerugian itu menimpa salah seorang dari mereka
1 A. Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.1
15
16
yang menjadi anggota perkumpulan itu, maka kerugian itu akan ditanggung bersama
oleh mereka.2
Namun seiring berjalannya waktu dan diiringi dengan adanya perkembangan
pemikiran dari para pakar ekonomi dan asuransi khususnya, baik itu dari pihak
konvensional dan syariah, maka munculah yang namanya asuransi syariah.
Asuransi syariah adalah suatu pengaturan pengelolaan risiko yang memenuhi
ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang melibatkan peserta dan
operator. Syariah berasal dari ketentuan-ketentuan di dalam Al-Qur’an (firman Allah
yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw.) dan As-Sunnah (teladan dari
kehidupan Nabi Muhammad saw.).3
Menurut Amin Suma, dalam bukunya yang berjudul “Asuransi Syariah dan
Konvensional” Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha
saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.4
Akad pada asuransi syariah terdiri atas akad tabarru dan akad tijarah, yaitu
mudharabah, wakalah, syirkah, wadiah, dan lain-lain.
2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia, 2003), h.98.
3 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik, (Jakarta : Gema Insani Press, 2005), h.2.
4 Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, (Tangerang : Kholam Publishing, 2006), h.41.
17
Definisi dari asuransi mikro adalah perlindungan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada
mereka, dan kemudian risiko tersebut dapat dihindari dengan cara pembayaran premi.
Definisi ini dasarnya sama definisi asuransi biasa namun asuransi mikro memang
memiliki arti yang sangat identik dengan masyarakat berpenghasilan rendah yang
tentu saja bukan pasar yang dituju oleh asuransi biasa. Microinsurance adalah
perlindungan bagi keluarga masyarakat miskin atas risiko keuangan yang menimpa
mereka, seperti kematian, sakit, kehilangan asset dan hari tua. Asuransi Mikro
Syariah atau Mikrotakaful adalah skema perlindungan terhadap masyarakat
berpenghasilan rendah. Banyak dari produk-produk takaful yang dapat ditawarkan ke
masyarakat miskin dengan beberapa modifikasi (perubahan), seperti jumlah saldo
takaful yang kecil (minimum), durasi yang singkat, kontribusi yang rendah (premi),
dan metode biaya yang rendah terhadap pembayaran untuk memastikan kelancaran
alur keluar masuk dana takaful.
Ciri-ciri yang harus diperhatikan agar Asuransi Mikro dapat diterima
oleh masyarakat yang masih berkembang, yaitu, yang pertama manfaat asuransi harus
sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat dengan syarat, ketentuan dan
pengecualian se-sedikit mungkin. Kedua, harga premi Asuransi harus serendah
mungkin yaitu di bawah Rp 50.000 atau tidak lebih dari Rp 100.000 per tahun.
Keempat, cara pendaftaran dan klaim Asuransi harus mudah dan cepat.
18
2. Produk Asuransi Mikro Syariah
Pada dasarnya asuransi mikro memiliki prinsip sosial untuk membantu
masyarakat miskin agar tetap mendapat perlindungan asuransi. Karena asuransi dapat
mengurangi kerentanan masyarakat terhadap kerugian yang bisa datang kapan saja
tanpa bisa diduga sebelumnya. Asuransi mikro sebagai salah satu alat manajemen
risiko yang tersedia untuk masyarakat bependapatan rendah berprinsip untuk benar-
benar peduli membantu masyarakat miskin dalam mengelola risiko. Asuransi mikro
syariah juga dapat membantu debitur saat meninggal dan meninggalkan hutang maka
hal tersebut bukan menjadi tanggungan ahli waris tetapi menjadi tanggungan
asuransi.
Manfaat asuransi mikro secara sosial mencoba memberikan perlindungan
sosial ekonomi masyarakat sedangkan manfaat secara bisnis yaitu segmen market
yang dilayani akan berkembang dan akan membutuhkan asuransi dengan mempunyai
investasi diawal dengan brand image.5
Selain itu dengan hadirnya jenis produk asuransi mikro ini, sangat membantu
bagi UMKM, hal ini dikarenakan dalam pemenuhan kebutuhan dana bagi UMKM
untuk mengembangkan usahanya lebih mudah, karena pihak LKMS yang telah
begabung dengan perusahaan asuransi merasa aman akan pembiayaan yang diberikan
kepada UMKM.
5 Penasebi Blogspot, “Asuransi Syariah Melindungi Usaha UMKM” artikel diakses pada 6 Januari 2014 dari http://penasebi.blogspot.com/2013/03/asuransi-syariah-melindungi-usaha-umkm.html.
19
Berikut adalah beberapa jenis produk yang direkomendasikan/dapat
digunakan pada asuransi mikro6 :
1. Penghapusan kredit karena kematian
2. Penghapusan kredit karena kecacatan
3. Manfaat tambahan
4. Pertanggungan jiwa tambahan
5. Pertanggungan lanjutan
Untuk mengembangkan produk asuransi mikro diperlukan komitmen dari
semua pihak yang terlibat dalam setiap program yang dijalankan. Berdasarkan analisa
dan best practice di dunia Internasional terdapat 13 kunci sukses pengembangan
asuransi mikro7 :
1. Kerjasama yang nyata dan menyeluruh dengan Lembaga Keuangan Mikro
atau Komunitas.
2. Program atau produk sesuai kebutuhan Nasabah.
3. Saling percaya (trust) dan transparan dalam pengelolaan.
4. Produknya harus simpel dan mudah dipahami.
5. Asuransi berkelompok (group).
6. Rendah/Minimal biaya marketing.
6 Craig F. Churchill, dkk, MEMBERDAYAKAN ASURANSI BAGI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO: Petunjuk Teknis untuk Mengembangkan dan Menawarkan Asuransi Mikro (Jakarta : ILO Jakarta, 2003). h.65
7 Admin, “Profil dan Faktor Kunci”, artikel diakses pada tanggal 8 oktober 2014 dari http://www.asyki.com/profil/faktor_kunci.
20
7. Coverage Risk Only.
8. Automatic Cover (bundling).
9. Pembayaran premi secara Agregat.
10. Administrasinya sederhana.
11. Prosedur klaim dan verifikasi yang ringkas (simple).
12. Pembayaran klaim yang cepat.
13. Mekanisme Bagi Hasil
3. Produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah
Lembaga Keuangan mikro telah menjadi instrument penting dalam
menjangkau dan memberikan pelayanan jasa keuangan kepada masyarakat
berpenghasilan rendah. Kini lembaga keuangan mikro mencakup pinjaman, tabungan,
asuransi, layanan transfer dan berbagai produk keuangan yang ditujukan kepada
masyarakat berpenghasilan rendah.
Perusahaan asuransi juga pada umumnya menemukan kesulitan dalam
menentukan premi/kontribusi yang harus dibebankan pada golongan tidak mampu ini,
yang secara umum tujuannya adalah berkontribusi untuk membayarkan hutang atau
menjamin/menutup hutang bila terjadi musibah meninggal, memberikan layanan
sebagai instrumen untuk membuka akses bagi masyarakat golongan ekonomi rendah.
Program Asuransi Jiwa Pembiayaan Mikro Sakinah (AJP Mikro Sakinah)
merupakan produk pertama yang didesain untuk nasabah mikro. Program ini didesain
sesuai dengan kebutuhan LKMS dan mitra-mitra nasabahnya, dengan tujuan utama
21
adalah membebaskan hutang bila terjadi musibah meninggal dunia. Premi (tabarru’)
dibayarkan oleh LKMS sekaligus pada tanggal 5 (lima) setiap bulan. Lembaga-
lembaga Keuangan Mikro Syariah sebagai wakil dari segenap mitra/nasabahnya
menjadi pemegang polis, PT AJS Amanah Giri Artha dan PT Asuransi Takaful
Keluarga menjadi penyedia jasa asuransi sementara Takmin (PT.Asyki Sarana
Sejahtera) melakukan fungsi mediasi (keagenan) diantara LKMS, BMT, BPRS,
KJKS pendekatan atau model ini, di dunia asuransi mikro dikenal sebagai Partner
Agent Model.8
Lembaga Keuangan Mikro Syariah adalah Bank atau non-Bank yang
mengikuti program AJP Mikro Sakinah yang terdiri dari BMT, BPRS, KJKS. Premi
(tabarru) dibayarkan oleh LKMS sekaligus tanggal 5 (lima) setiap bulan.
Dalam program AJP Mikro Sakinah ini, yang disebut peserta adalah Nasabah
atau pihak lain yang terkait dengan nasabah yang diajukan oleh Pemegang Polis
kepada Perusahaan untuk mengikuti program asuransi ini dan namanya tercantum
dalam Daftar Peserta, pemegang Polis adalah badan usaha atau lembaga atau
perorangan yang mengadakan perjanjian asuransi dengan perusahaan sebagaimana
yang dicantumkan dalam keterangan polis, dan yang disebut nasabah adalah
perorangan atau badan usaha atau lembaga yang berbadan hukum yang mendapatkan
fasilitas pembiayaan dari Pemegang Polis.
8 Eva Masrifah, “Analisis Pengembangan Produk Takaful Mikro Sakinah (Studi Kasus pada PT. Asuransi Takaful Mikro Indonesia),” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hdayatullah Jakarta, 2010), h.24-25.
22
B. Underwriting
1. Pengertian Underwriting dan Underwriter
Underwriting atau penanggungan adalah proses menyeleksi risiko dan
mengklasifikasikannya sesuai dengan tingkat insurability (dapat ditanggungnya),
sehingga dapat ditentukannya tarif yang sesuai. Proses ini meliputi proses penolakan
atas risiko-risiko yang tak dapat diterima. Pada umumnya underwriting merupakan
salah satu divisi pada perusahaan asuransi yang bertugas untuk melakukan seleksi
risiko. Underwriter menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perusahaan
asuransi tak terkecuali bagi perusahaan asuransi yang berlandaskan prinsip-prinsip
syariah.
Underwriting menurut pengertian asuransi jiwa adalah proses penaksiran
mortalitas atau morbiditas calon tertanggung untuk menetapkan apakah akan
menerima atau menolak calon peserta dan menetapkan klasifikasi peserta.9
Yang dimaksud dengan Underwriter adalah seseorang yang mempunyai tugas
menetapkan diterima atau tidaknya risiko untuk penutupan asuransi, atau seseorang
yang tugasnya menyeleksi risiko dan sekaligus menentukan berapa nilai dan
persyaratan apa saja yang dikenakan kepada risiko tersebut.10
Tugas underwriter antara lain mengatur penggunaan dana seefektif dan
seefisien mungkin untuk menghasilkan laba yang maksimal. Peranan lain underwriter
yaitu, mempertimbangkan risiko yang diajukan, memutuskan untuk menerima atau
9 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, (Jakarta : Gramedia, 2006), h.103. 10 Moch. Anwar Abdullah, Kamus Umum Asuransi, (Jakarta : Kesaint Blanci, 1993), h.135.
23
menolak risiko yang diajukan, menentukan syarat dan beberapa ketentuan serta
lingkup ganti rugi, mengenakan biaya upah pada dana kontribusi peserta,
mempertahankan dan meningkatkan serta mengamankan margin profit.
Dalam asuransi konvensional, underwriting dilakukan untuk memilih mana
objek risiko yang ditanggung dan mana yang tidak. Ini berarti seorang underwriter
akan membuat suatu penilaian berdasarkan semua risiko yang diajukan kepada
perusahaan, yang diperkkirakannya secara kolektif akan menguntungkan. Kemudian
underwriter juga akan menentukan besarnya premi dan nilai deductible dll. yang
sepadan dengan nilai antisipasi klaim dari tertanggung, biaya manajemen dan
akuisisi. Dan yang juga dianggap paling penting, harus diperoleh keuntungan
underwriting untuk perusahaan.
Underwriting asuransi syariah mempunyai tujuan yang sangat berbeda.
Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian risiko yang proporsional dan
adil di antara para peserta yang secara relatif homogen. Dengan dasar pemikiran ini,
melalui asuransi syariah diharapkan para peserta tolong-menolong satu sama lain
disertai dengan adanya perlindungan yang sifatnya mutual, maka semua peserta akan
merasa aman dan menikmati perlindungan yang mereka butuhkan.
Dalam hal prinsip, underwriting dalam asuransi syariah sama dengan asuransi
konvensional. Namun, dalam asuransi syariah, untuk menyeleksi risiko secara
implicit tergabung dua elemen penting, yaitu seleksi dan pengklasifikasian. Seleksi
adalah proses perusahaan dalam mengevaluasi permintaan asuransi oleh calon peserta
untuk menentukan batas risiko yang dimiliki calon. Pengklasifikasian adalah proses
24
penetapan individu ke dalam kelompok individu yang sekiranya mempunyai kerugian
sama. Namun, penekanan utama underwriting adalah harus bersifat wasathon, yaitu
penekanan pada rasa keadilan bagi nasabah dan perusahaan.
2. Konsep Underwriting
Pada tahap proses penerimaan risiko (underwriting) terdapat tiga konsep
penting yang menjadi dasar bagi perusahaan asuransi untuk menerima atau menolak
suatu penutupan risiko. Pertama, kemungkinan menderita kerugian (chance of
loss)/probabilitas berdasarkan kejadian di masa lalu. Kedua, tingkat risiko (degree of
risk) yaitu ketidakpastian atas kerugian dimasa datang yang sulit diramalkan. Ketiga,
hukum bilangan besar (law of large number) yaitu makin banyak objek yang
mempunyai risiko yang sama/hampir sama semakin baik bagi perusahaan.
Dalam proses penerimaan calon nasabah, underwriter dapat menerima calon
nasabah sepanjang memenuhi persyaratan underwriting yang ditetapkan perusahaan.
Namun ketika underwriter menolak suatu risiko, maka dasar
pertimbangannya, yaitu bahwa underwriter merasa hazard yang berhubungan dengan
risiko terlalu tinggi sehingga tarif yang nantinya akan dikenakan juga akan terlalu
tinggi.
Sebelum menetapkan suatu kondisi underwriting terhadap calon tertanggung,
underwriter harus mempertimbangkannya dari segi pengaruh risiko dan jenis polis
yang diinginkan calon tertanggung. Jenis-jenis risiko yang mempengaruhi penetapan
underwriting adalah sebagai berikut :
25
1. Increasing risk (risiko menarik). Ada beberapa penyakit tertentu, missal
besarnya akan bertambah berat sesuai kenaikan umur calon tertanggung.
2. Risiko yang tinggi dialami pada tahun-tahun pertama polis. Makin lama polis
berjalan, risikonya semakin menurun.
3. Constant extra risk (risiko ekstra yang menetap). Pada jenis ini, risiko
tambahan berada pada tingkat yang tetap selama masa pertanggungan.
Ada dua hal yang harus diwaspadai underwriter, yaitu karakteristik risiko fisik
harus di-underwrite berdasarkan pedoman dan prosedur akseptasi dan moral hazard
yaitu sifat manusia yang umumnya tidak stabil dan sulit dideteksi.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi risiko dalam
melakukan proses seleksi dan klasifikasi oleh underwriter, yaitu faktor usia, kondisi
fisik atau kesehatan, jenis pekerjaan, moral dan kebiasaan, besarnya nilai
pertanggungan, dan jenis kelamin.
Dengan demikian, underwriter perusahaan asuransi memiliki sasaran
menyetujui dan menerbitkan polis asuransi yang adil bagi nasabah, dapat diterima
oleh calon peserta di mana polis asuransi menyediakan benefit yang memenuhi
kebutuhannya, premi yang ditetapkan dalam polis harus berada dalam batas
kemampuan keuangannya, dan premi yang dibebankan harus mampu bersaing di
pasar. Di samping itu bagi perusahaan, underwriter harus mampu membuat keputusan
yang memberikan keuntungan kepada perusahaan yang berlaku bagi semua jenis
usaha.
26
a. Field Underwriting
Kegiatan-kegiatan prospecting dan penjualan dari para agen menggambarkan
permulaan proses seleksi risiko. Proses ini sering disebut sebagai field underwriting
karena proses ini meliputi screening dan seleksi yang banyak sekali, seperti
underwriting kantor pusat. Field underwriting terjadi bila seorang agen
mengumpulkan informasi mengenai calon tertanggung dan mencatatkan informasi
tersebut dalam permohonan asuransi. Permohonan tersebut kemudian menjadi suatu
faktor penting dalam keputusan seleksi risiko.11
b. Jet Screening
Tidak sedikit perusahaan mempunyai staf underwriting yang khusus
menangani jet screening yaitu penyelesaian suatu kasus segera mungkin. Jika
permohonan asuransi menemukan kriteria yang lengkap maka staf jet screening, atau
jet unit, dapat menyetujui, permohonan tersebut dan meminta agar polis segera
diterbitkan. Jika permohonan asuransi tidak mempunyai kriteria-kriteria tersebut,
maka filenya segera diteruskan kepada seorang underwriter untuk dievaluasi. Jet
screening secara khusus tidak dibenarkan menolak atau menentukan tarif premi untuk
suatu permohonan asuransi. Walaupun demikian dalam beberapa perusahaan, jet unit
dibolehkan menetapkan tarif premi untuk polis risiko aviasi, avokasi, dan okupasi.
Diantara kriteria yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk
diselesaikan oleh jet screening yaitu, yang pertama adalah usia calon tertanggung
11 Kenneth Huggins dan Robert, Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa Dan Asuransi Kesehatan, Penerjemah Yayasan Dharma Bumiputera (Jakarta: Yayasan Dharma Bumiputera,1996), h.264-282.
27
harus berada diantara kelompok tertentu. Kedua, jumlah asuransi yang diminta tidak
melebihi jumlah tertentu. Ketiga, seluruh pertanyaan dibagian satu dan dua formulir
permohonan harus dijawab. Keempat, calon tertanggung harus tidak mempunyai
masalah kesehatan yang berarti. Kelima, catatan-catatan perusahaan dan laporan biro
informasi medis harus berisi informasi underwriting yang tidak merugikan mengenai
calon tertanggung. Keenam, tinggi dan berat calon tertanggung harus berada dalam
standar yang dapat diterima. Dan yang ketujuh, pekerjaan calon tertanggung harus
dapat diterima.
Jet screening menurunkan biaya underwriting karena seorang underwriter
berpengalaman tidak perlu meninjau seluruh permohonan asuransi. Perusahaan-
perusahaan yang menggunakan jet screening dapat menyetujui permohonan-
permohonan dan menerbitkan polis dengan cepat, yang dapat meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen.
c. Computer Screening
Computer screening menggunakan sistem-sistem otomatis untuk
penyederhanaan proses underwriting. Sebagai ganti peranan para underwriter,
underwriter trainee, atau bahkan suatu jet unit. Perusahaan asuransi membuat
program-program komputer dengan kriteria yang diperlukan untuk membuat
formulir-formulir permohonan. Dibeberapa perusahaan, para agen mengirimkan
informasi permohonan dari suatu komputer kantor dinas luar langsung ke komputer
kantor pusat. Di perusahaan-perusahaan lain, informasi-informasi tersebut
dimasukkan ke komputer bila diminta oleh komputer kantor pusat. Setelah informasi-
28
informasi tersebut diterima dan informasi-informasi penting dari permohonan
asuransi diproses, komputer mengevaluasi permohonan-permohonan tersebut sesuai
dengan kriteria yang dikehendaki. Kemudian permohonan-permohonan yang
disetujui dapat dengan segera dicetak menjadi polis, atau dikirimkan kepada seorang
underwriter untuk suatu peninjauan lebih lanjut.
d. Penggolongan Risiko Untuk Asuransi Jiwa
Setelah meninjau seluruh informasi yang berkaitan dengan calon tertanggung,
underwriter menetapkan tingkat risiko calon tertanggung. Tingkat risiko yaitu
sekelompok tertanggung yang mempunyai risiko yang sama secara substansial.
Dalam pengelompokan calon tertanggung, berikut beberapa tingkat penggolongan
risiko :
1) Standard, yang termasuk kedalam risiko standard adalah orang-orang
yang mempunyai suatu risiko kematian tingkat rata-rata, dan
membayar premi asuransi dengan tarif standar. Kebanyakan
tertanggung termasuk kedalam klas ini.
2) Preferred, yang termasuk dalam risiko preferred adalah orang-orang
yang mempunyai suatu risiko kematian dibawah tingkat rata-rata. Ada
berbagai faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang
dalam tingkat risiko ini. Ciri-ciri khas orang-orang dalam tingkat
risiko ini adalah kondisi fisik sangat baik, mempunyai riwayat
kesehatan pribadi dan keluarga yang baik, dan tidak merokok. Tingkat
29
risiko preferred membayar premi dengan tarif dibawah tingkat
standard.
3) Nonsmoker, orang-orang yang termsuk kedalam tingkat risiko
nonsmoker adalah individu-individu yang tidak menghisap rokok atau
pada beberapa perusahaan dimaksudkan tembakau dalam bentuk
apapun, untuk suatu jangka tertentu sebelum mengajukan
permohonan asuransi, biasanya 12 bulan. Orang-orang dalam tingkat
risiko ini bisa digolongkan kepada risiko preferred, standard, atau
substandard.
4) Substandard, yang termasuk kedalam tingkat risiko substandard yaitu
orang-orang yang mengalami pemburukan medical atau nonmedical
yang menyebabkan tingkat risiko kematiannya lebih tinggi daripada
rata-rata. Perusahaan-perusahaan asuransi mengelompokkan risiko-
risiko ini kepada beberapa tingkat substandard. Tingkat risiko ini
dikenakan tarif premi lebih tinggi dari rata-rata dengan jumlah yang
bervariasi, tergantung kepada tingkat risiko ekstra yang ada.
5) Uninsurable, yang termasuk kedalam tingkat risiko uninsurable yaitu
oorang-orang yang mempunyai risiko kematian yang besar yang
menyebabkan perusahaan tidak bersedia menanggung mereka. Para
underwriter menolak permohonan orang-orang dalam tingkat risiko
ini untuk diasuransikan.
30
Setiap perusahaan mempunyai ukuran sendiri untuk penggolongan risiko.
Penetapan suatu tingkat risiko oleh suatu perusahaan merupakan suatu keputusan
operasional dasar perusahaan tersebut. jika perusahaan menggolongkan risiko
tersebut terlalu ketat, maka perusahaan tersebut kemungkinan harus menurunkan
mortality expenses, tapi bisa juga merelakan transaksi ini pindah kepada
perusahaan pesaing. Sebaliknya, jika suatu perusahaan mengelompokkan risiko
terlalu longgar, maka perusahaan kemungkinan harus meningkatkan mortality
expenses dan pengelompokkan ini dapat membahayakan posisi keuangan
perusahaan tersebut.
3. Underwriting Asuransi Jiwa Kumpulan
Underwriting asuransi kumpulan tidak memperhatikan kesehatan perorangan,
risiko mortalita atau morbidita, ataupun faktor lain apa saja dari anggota grup, kecuali
grup tersebut kecil. Dalam grup-grup kecil biasanya kelompok beranggota kurang
dari sepuluh orang, setiap anggota harus menyiapkan evidence of insurability dan
diproses secara perorangan. Sedangkan untuk grup besar, underwriter mengevaluasi
risiko grup sebagai suatu keseluruhan.
Grup besar mencakup individu-individu dengan pemburukan kesehatan yang
akan mengelompokkan mereka kepada risiko substandard atau uninsurable jika
diterapkan standard underwriting individual. Underwriter asuransi kumpulan
terutama berkepentingan bahwa grup yang diajukan untuk ditanggung mempunyai
suatu penyebaran risiko yang baik, berarti bahwa kesehatan yang baik dari sejumlah
besar individu mengimbangi pengalaman klaim anggota-anggota grup yang tidak
31
sehat. Karena beberapa grup berukuran cukup besar untuk menyediakan pengalaman
yang dapat diprediksi secara keseluruhan, para penanggung mencoba menyediakan
pertanggungan bagi grup-grup yang jumlahnya cukup sehingga jumlah tertanggung
terakumulasi, tersedia untuk prediksi. Apabila grup-grup mengajukan permohonan
untuk perpanjangan perjanjian asuransi, underwriter biasanya mengevaluasi kembali
grup-grup tertanggung setiap tahun.
Sasaran underwriter asuransi kumpulan adalah memastikan bahwa grup
tertanggung atau jumlah grup tertanggung memenuhi standar-standar underwriting.
Underwriter asuransi kumpulan mempercayai informasi yang disediakan oleh group
representative dan oleh pemohon yang majikan; informasi seperti ini kadang-kadang
dilengkapi dengan laporan-laporan pemeriksaan. Informasi yang dihimpun oleh
penanggung termasuk pengalaman klaim terdahulu dari grup, apabila ada, dan
distribusi anggota-anggota grup sesuai jenis kelamin, laki-laki dan wanita. Sewaktu
mengevaluasi suatu permohonan asuransi, underwriter asuransi kumpulan juga
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu sifat grup, distribusi usia anggota-anggota
grup, tingkat kepesertaan, benefit yang diharapkan, risiko-risiko pekerjaan yang
umum dalam grup, dan ukuran grup.
C. Kontribusi
Premi atau dalam istilah asuransi syariah disebut kontribusi merupakan
pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak tertanggung kepada penanggung
untuk mengganti suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
32
diharapkan akibat timbulnya perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung
kepada penanggung.
Penentuan tarif merupakan hal yang paling penting dalam asuransi untuk
menentukan besaran premi. Tarif premi yang ideal adalah tarif yang bisa menutupi
klaim serta berbagai biaya asuransi dan sebagian dari jumlah penerimaan perusahaan
(keuntungan).
Besaran premi ditentukan dari hasil seleksi risiko yang dilakukan underwriter
atau setelah perusahaan melakukan seleksi risiko atas permintaan calon tertanggung.
Dengan demikian, calon tertanggung akan membayar premi asuransi sesuai dengan
tingkat risiko atas kondisi masing-masing.
D.Karakteristik UMKM
Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah merupakan kegiatan usaha
yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara
luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Usaha
Kecil, dan Usaha Menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang
harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan, dan pengembangan
seluasluasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada usaha ekonomi rakyat,
seperti halnya pada aktifitas industri rumahan dan kelompok usaha bersama dengan
tidak mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara.
33
Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas, dan untuk memberdayakan
Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah dalam upaya meningkatkan
kemampuan dan kualitas usahanya, keberpihakan untuk lebih memberikan
perlindungan dan kepastian usaha serta untuk menjadi panduan bagi Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan masyarakat, maka perlu disusun Peraturan
Pemerintah tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah.
Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) :
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah
34
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
Dengan karakteristik sebagai berikut12 :
NO Uraian Kriteria
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
2 Usaha Kecil >50 juta - 500 juta >300 juta - 2,5 miliar
3 Usaha Menengah >500 juta - 10 miliar >2,5 miliar - 50 miliar
Tabel 2
E. Tinjauan (Review) Studi Terdahulu
Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau pengulangan
terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan plagiasi terhadap
suatu karya tertentu, maka perlu dilakukan review terhadap kajian yang pernah ada.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka tema yang penulis angkat pada
skripsi ini yaitu tentang underwriting. Berikut ini penulis memaparkan beberapa
penelitian yang membahas tema yang sama, antara lain :
1. Miftahul Ulum, “Prosedur Underwriting Produk Asuransi Kesehatan
Kumpulan Pada PT Asuransi Takaful Keluarga, 2010”. Pada skripsi ini
penulis membahas tentang bagaimana proses Underwriting pada produk
Asuransi Kesehatan Kumpulan pada PT Asuransi Takaful Keluarga, dengan
12 Admin, “Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM”, artikel diakses pada tanggal 14 oktober 2014 dari http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129.
35
menjelaskan bagaimana praktik identifikasi dan seleksi risiko serta hal-hal
yang perlu diteliti berkaitan dengan risiko pada produk Asuransi Kesehatan
Kumpulan pada PT Asuransi Takaful Keluarga.
2. Eva Masrifah, “ Analisis Pengembangan Produk Takaful Mikro Sakinah,
2010”. Pada skripsi ini penulis membahas menggenai perancangan strategi
pengembangan produk Takaful Mikro Sakinah berdasarkan kriteria analisis
pengembangan produk dan perkembangan premi tabarru’ produk Takaful
Mikro Sakinah pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah sebagai mitra Takmin
Working Group. Dengan menjelaskan, tentang perkembangan produk Takaful
Mikro Sakinah dalam melindungi risiko usaha nasabah Lembaga Keuangan
Mikro Syariah dan menjelaskan perkembangan premi tabarru’ produk Takaful
Mikro Sakinah pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
3. Anja Erlbeck, Muhammed Altuntas, journal University of Cologne febuary,
2011 Bukti Penelitian Lapangan tentang Mikrotakaful dan Teori-teori
Konsep, Kedua perusahaan asuransi di indonesia, Asuransi Syariah dan
Asuransi Konvensional, memasuki sasaran pasar (penduduk berpenghasilan
rendah) dengan suatu mikro asuransi jiwa yang berlandaskan
syariah.Program-Program berdasarkan prinsip mikroasuransi konvensional
sama baiknya pada Program praktik asuransi syariah. Akan tetapi perbedaan
yang jelas terhadap mikroasuransi konvensional yaitu pada mikrotakaful
hubungan antara pemegang polis dan perusahan asuransi berdasarkan konsep
islam yaitu ta’awun (bagi hasil) dan tabarru (donasi). Pertama, dari sudut
36
pandang industri asuransi, pasar yang muncul untuk Program asuransi
mikrotakaful menawarkan peluang pertumbuhan strategis pada pasar asuransi
yang tidak sewajarnya. Kedua, sejak adanya bukti hubungan sebab akibat
yang positif antara penetrasi (dorongan) asuransi dan pertumbuhan ekonomi
(Outreville, 1990; Ward and Zurbruegg, 2002; Beck et al., 2007; Arena, 2008)
muncul pasar yang pada penduduk mayoritas muslim dapat memudahkan
pertumbuhan ekonomi dengan membuat dorongan untuk perusahaan asuransi
konvensional menawarkan skema asuransi mikrotakaful di negara mereka.
Secara keseluruhan, dua konsep takaful dan mikroasuransi saling melengkapi
satu sama lain. Mikrotakaful memberikan sebuah sudut pandang yang
menjanjikan untuk perkembangan pasar asuransi islam di masa depan dan
akhirnya dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dari berbagai penelitian yang telah ditulis sebelumnya, maka yang
membedakannya dengan penelitian yang penulis lakukan adalah terletak pada objek
penelitiannya yaitu pada Asuransi Mikro Syariah PT. Asyki Sarana Sejahtera. Skripsi
ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi pada produk Asuransi Mikro Syariah
program AJP Mikro Sakinah. Dan penentuan tarif premi/kontribusi yang dimaksud
dalam penelitian ini yaitu penentuan tarif premi/kontribusi tertanggung setelah proses
underwriting dilakukan oleh underwriter.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Pada penelitian skripsi ini metode penelitian yang penulis gunakan adalah
penelitian kualitatif dan akan dikembangkan oleh penulis dengan desain studi
deskriptif untuk menggambarkan tentang suatu keadaan secara objektif.
Metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang menuturkan, menganalisa dan
mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey, interview dan observasi.1
Metode penelitian deskripsi juga bisa diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada atau
keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan.2
B. Sumber Data
Ada dua jenis sumber data yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi
ini, yaitu :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari PT Asyki Sarana
Sejahtera mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi, pada produk Asuransi Mikro
Syariah Program AJP Mikro Sakinah.
1 Winarno Surahman, Dasar dan Tehnik Research, (Bandung : CV.Tarsito, 1975), h.131 2 Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h.309
37
38
2. Data sekunder, yaitu data yang penulis peroleh melalui studi kepustakaan
(Library Reseach) yakni dengan mempelajari buku kepustakaan, literature,
bulletin, majalah, jurnal serta materi kuliah yang berkaitan erat dengan
pembahasan masalah ini.
C.Tempat Penelitian
PT. Asyki Sarana Sejahtera kantor pusat Gedung Bakti Insan Lt.3 Jl.K.H.
Sholeh Iskandar no.1 Ruko Simpangan Taman Yasmin Bogor 16310.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan menggunakan beberapa teknik tertentu, yaitu :
1. Dokumentasi, yaitu data-data atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penelitian ini yang diperoleh dari PT Asyki Sarana Sejahtera.
2. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan tentang kondisi sebenarnya di
lapangan. Adapun observasi yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui
kondisi di PT Asyki sarana Sejahtera, khususnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan
kontribusi pada produk Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah.
3. Wawancara, merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada narasumber. Pertanyaan-
pertanyaan/wawancara tersebut penulis ajukan kepada underwriter atau
39
kepada pihak-pihak terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini, yaitu
yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi pada produk Asuransi Mikro
Syariah program AJP Mikro Sakinah.
E. Analisis Data
Penulis mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam uni-unit, melakukan sintesa,
menyusun pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan. Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
dilapangan dan setelah selesai dilapangan.3
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.335.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PT Asyki Sarana Sejahtera
PT Asyki Sarana Sejahtera didirikan oleh para pioneer, penggiat, dan praktisi
ekonomi dan keuangan mikro syariah yang sejak awal memiliki kepedulian dan
perhatian untuk membangun kemandirian dan mengembangkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat terutama keluarga dari kalangan ekonomi menengah kebawah
atau masyarakat berpenghasilan rendah (low income people/micro) melalui lembaga
keuangan mikro syariah dan asuransi syariah (Islamic insurance).1
Seiring dengan pesatnya lembaga keuangan mikro syariah (Islamic micro
finance) di Indonesia baik yang digalakkan oleh pemerintah maupun oleh pihak
swasta, memunculkan sebuah ide-ide dan cita-cita agar masyarakat dapat merasakan
pengaruh dari kemajuan sektor keuangan dan menjadi pelaku dalam meningkatkan
ekonomi serta tingkat kesejahteraan bagi keluarganya.
Namun ada masalah lain yang dihadapi oleh LKMS maupun masyarakat
mikro ketika terjadi musibah yang menimpa mereka seperti kematian, sakit,
kecelakaan, dan kehilangan/kerusakan aset produktif, sehingga dapat mengganggu
usaha mereka yang sekaligus berpengaruh kepada keuangan keluarga maupun LKMS
dimana mereka mendapatkan fasilitas dana tersebut.
1 Company Profile PT Asyki Sarana Sejahtera tahun 2014
40
41
Pada lembaga keuangan perbankan, hal semacam ini dapat diantisipasi
melalui produk asuransi jiwa maupun asuransi kerugian, namun untuk lembaga
keuangan mikro belum banyak perusahaan asuransi yang menanganinya.
Berdasarkan pengalaman TAKMIN Working Group yang telah melakukan
pilot testing pengembangan asuransi mikro melalui LKMS sejak tahun 2005, KBMT
UGT Sidogiri yang telah memiliki jaringan lebih 232 kantor di seluruh Indonesia
pada tahun 2013, dan Tazkia Mikro Finance yang sudah mengembangkan
pemberdayaan pada keluarga miskin, bersinergi untuk sama-sama mengembangkan
program asuransi mikro sehingga masyarakat berpenghasilan rendah diharapkan
dapat dengan mudah mengakses pelayanan asuransi yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan mereka.
Sinergi tersebut diwujudkan dengan membuat suatu perusahaan yang bernama
PT Asyki Sarana Sejahtera yang disahkan DepKumHam nomor.AHU-
0077319.AH.01.09.Tahun 2013. tanggal 20 Agustus 2013 yang bergerak dibidang
usaha Pialang Asuransi , dengan akte pendirian nomor 25 tanggal 15 juni 2013 oleh
notaris Doharman Limbong, S.H dan dengan izin operasional Nomor: Kep-
15/D.05/2014 tangal 23 Januari 2014. Untuk selanjutnya akan disingkat ASYKI yang
didedikasikan untuk mengembangkan dan menjalankan program-program asuransi
mikro.
42
Sebagai perusahaan pialang asuransi, perusahaan ini memiliki tujuan untuk
turut andil dalam memfasilitasi nasabah lembaga keuangan mikro dan masyarakat
berpenghasilan rendah dengan perusahaan asuransi, sehingga mereka dapat
menanggulangi risiko keuangan akibat suatu musibah yang menimpanya. Dengan
Visi, menjadi pelopor pialang asuransi mikro dan menjadi mitra yang baik bagi
peserta dan perusahaan asuransi. Dan dengan Misi, Memberikan layanan asuransi
mikro yang komprehensif sehingga memberikan nilai tambah bagi peserta, pengelola
dan pemegang saham.
Perusahaan yang berkantor pusat di Jl.KH.Sholeh Iskandar No.1 Simpangan
Yasmin Bogor ini memiliki beberapa kategori produk yang di Tawarkan. Untuk
kategori yang pertama yaitu kategori retail, dengan produknya Keluarga Mu’awanah,
Sepeda Motor Mu’awanah, Santunan Kesehatan Harian, Rumah Tinggal Mu’awanah,
dan Program Perkasa Unit Link. Kategori yang kedua yaitu kategori untuk lembaga
keuangan mikro/korporasi, dengan produknya Asuransi Jiwa, Asuransi Jiwa
Pembiayaan, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kesehatan, Asuransi Pensiun/Hari
Tua, Asuransi Pendidikan, Asuransi Haji&Umroh, Asuransi Kendaraan Bermotor,
Asuransi Penyimpanan/Pengiriman Uang (emas), Asuransi Harta Benda, Asuransi
Kebakaran&Kebongkaran, Asuransi Pengangkutan, Asurasni Travel/Perjalanan,
Asuransi Santunan Harian Rawat Inap.2
2 Ibid
43
Struktur kepengurusan di PT Asyki Sarana Sejahtera terdiri dari Dewan
Komisaris, Dewan Direksi, dan Adviser. Saat ini posisi Dewan Komisaris dipegang
oleh Abdul Majid, SHI sebagai Komisaris Utama dan Dr. Mukhammad Yasid sebagai
Komisaris. Untuk Dewan Direksi, Drs. Moch Ikrom sebagai Direktur Utama dan
Zenal Mahfud Falah, AAI-J, AAK, AIIS sebagai Direktur –Tenaga Ahli. Kemudian,
untuk Adviser yaitu KH.Mahmud Ali Zain, Dr.M. Syafii Antonio, MEc, dan Ir.Agus
Haryadi ASAI, AAAIJ, FIIS.3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Dalam melakukan seleksi risiko guna menentukan tarif premi/kontribusi pada
produk Asuransi Mikro Syariah program AJP Mikro Sakinah, underwriter di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :4
1. Usia
2. Jumlah Pinjaman/Pembiayaan
3. Jangka Waktu Pinjaman/Pembiayaan
Melalui informasi usia, Underwriter dapat menilai/mengetahui apakah calon
peserta dapat diikutsertakan dalam program asuransi ini atau tidak, hal ini
dikarenakan dalam ketentuan calon peserta ada batasan usia tertentu dan diiringi
dengan syarat-syarat yang menyertainya. Dalam program AJP Mikro Sakinah,
peraturan mengenai batasan usia calon peserta yaitu,
3 Admin, “Profil dan Kepengurusan”, artikel diakses pada tanggal 8 oktober 2014 dari http://www.asyki.com/profil/kepengurusan.
4 Wawancara pribadi dengan Restu Pamuji. Bogor, 2 Oktober 2014.
44
a) Usia 17-60 dengan jumlah pinjaman hingga Rp 150.000.000 maka
dibolehkan menjadi peserta asuransi tanpa mengisi/melampirkan form
medis.
b) Usia 17-60 dengan jumlah pinjaman diatas Rp 150.000.000 sampai Rp
250.000.000 maka calon peserta tersebut tetap diperbolehkan mengikuti
program AJP Mikro Sakinah ini, dengan syarat melampirkan form
medis/pernyataan riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami.
c) Usia 61-65 dengan jumlah pinjaman tidak lebih dari Rp 25.000.000 maka
diperbolehkan untuk mengikuti program asuransi ini tanpa
mengisi/melampirkan form medis
d) Usia 61-65 dengan jumlah pinjaman diatas Rp 25.000.000 sampai Rp
100.000.000 maka calon peserta tersebut masih bisa menjadi peserta
program asuransi ini, dengan syarat melampirkan form medis/pernyataan
riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami.
Dengan demikian, maka batasan usia peserta yang diperbolehkan mengikuti
program asuransi ini yaitu 17-64 tahun (X+n<=65tahun), dengan syarat dan ketentuan
seperti yang telah disebutkan diatas.
Kemudian besaran jumlah pinjaman peserta, ini termasuk salah satu faktor
yang mempengaruhi Underwriter dalam melakukan seleksi risiko guna menentukan
tarif premi dan erat kaitannya dengan umur calon nasabah. Seperti yang telah
disebutkan pada batasan usia calon peserta yang dapat mengikuti program ini, maka
45
besaran jumlah pinjaman yang dapat diikutsertakan dalam program AJP Mikro
Sakinah yaitu :
a) Pinjaman hingga Rp 150.000.000 dengan ketentuan usia 17-60 tahun
b) Pinjaman yang lebih dari Rp 150.000.000 hingga Rp 250.000.000 dengan
ketentuan usia 17-60 dan dengan melampirkan form medis.
c) Pinjaman yang tidak lebih dari Rp 25.000.000 dengan ketentuan usia 61-65
tahun
d) Pinjaman yang lebih dari Rp 25.000.000 hingga Rp 100.000.000 dengan
ketentuan usia 61-65 dan dengan melampirkan form medis
Selanjutnya yaitu faktor Jangka waktu pembiayaan, faktor ini dapat
mempengaruhi Underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan tarif premi,
dikarenakan jangka waktu pembiayaan mempengaruhi batasan usia dan pinjaman
yang di cover dan ditentukan oleh perusahaan asuransi.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa faktor-faktor tersebut dapat
mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan tarif premi.
Dan ketiga faktor tersebut saling berkaitan antara satu dan yang lainnya, yang
kemudian akan berpengaruh pada penentuan besaran tarif premi yang nantinya akan
dibayarkan oleh peserta serta dapat menentukan apakah calon peserta tersebut dapat
diikutsertakan dalam program ini atau tidak.
46
Namun, dari ketiga faktor tersebut penulis menemukan beberapa hal yang
seharusnya menjadi perhatian PT Asyki Sarana Sejahtera yaitu faktor usia, disebutkan
pada usia 17-60 dengan jumlah pinjaman hingga Rp 150.000.000 maka dibolehkan
menjadi peserta asuransi tanpa mengisi/melampirkan form medis. Dengan risiko yang
dihadapi yaitu risiko meninggal maka seharusnya ini menjadi perhatian, dikarenakan
beberapa penyakit mematikan(penyakit yang dapat menyebabkan kematian) seperti
serangan jantung, stroke dan kanker misalnya sudah mulai mengincar kaum muda.
Dewasa ini penyakit jantung, stroke dan kanker mengincar kaum muda, dan
bahkan sudah banyak diderita oleh kaum muda. Jurnal kesehatan Hart and Miller,
menyebutkan setidaknya tiga persen kasus stroke akibat penyumbatan pembuluh
darah otak diderita pasien di bawah usia 30. Tidak hanya di Negara berkembang
seperti Indonesia, tetapi juga di Negara maju, penderita penyakit jantung semakin
banyak diderita di usia muda. Penyakit jantung koroner (PJK) sebelumnya memang
dimonopoli oleh orang tua, terutama mereka yang telah berusia 60 tahun keatas.
Namun, sekarang ini justru ada kecenderungan juga diderita orang berusia dibawah
40 tahun. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Russell Luepker dari University of
Minnessota Amerika Serikat membuktikan hal tersebut, hampir setengah dari
pertisipan yang meninggal dunia adalah pria di bawah umur 48 tahun. Pola dan gaya
hidup yang tidak sehat dan tidak seimbang menjadi penyebab usia muda rentan
terhadap penyakit tersebut, diantaranya seperti memakan-makanan cepat saji,
meminum-minuman mengandung alkohol, dan merokok. Oleh karena itu, dengan
47
ketentuan underwriting yang ditetapkan tersebut, maka seharusnya ini menjadi bahan
evaluasi selanjutnya untuk penetapan ketentuan underwriting produk AJP Mikro
Sakinah ini.
C. Kendala-Kendala dan Solusi
Menurut Hansen dan Mowen, kendala menurut asalnya terbagi menjadi 2,
yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala yang pertama yaitu kendala
internal, kendala internal (internal constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan. Dan kendala yang kedua yaitu
kendala eksternal, kendala eksternal (external constraint) adalah faktor-faktor yang
membatasi perusahaan yang berasal dari luar perusahaan.5
Pada penelitian ini, kendala-kendala yang dihadapi Underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan tarif premi/kontribusi pada produk AJP Mikro
Sakinah juga berasal dari internal (Underwriter) dan juga eksternal (LKMS/Nasabah
LKMS).
Kendala dari internal (Underwriter)6, yaitu :
1. Proses seleksi risiko masih bersifat manual yang diiringi dengan banyaknya
jumlah nasabah
2. Tidak ada survei yang dilakukan dari perusahaan untuk mengetahui kondisi
calon peserta yang sebenarnya
5 Donsantosa,” theory of constrain”, artikel diakses pada 8 oktober 2014 dari http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/toc-theory-of-constrain.html.
6 Wawancara pribadi dengan Restu Pamuji. Bogor, 2 Oktober 2014
48
Dan kendala yang berasal dari eksternal (LKMS/Nasabah LKMS)7, yaitu :
1. Kurang lengkapnya informasi data yang dikirim oleh LKMS ke PT Asyki
Sarana Sejahtera
2. Tidak Jujurnya nasabah dalam mengisi data pada berkas-berkas terkait
informasi yang akan dikirim ke PT Asyki Sarana Sejahtera
Alternatif solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, yaitu :
1. Underwriter dituntut untuk berhati-hati dalam menerima dan memasukkan
data yang dikirim oleh LKMS, agar terhindar dari kesalahan dalam proses
seleksi risiko dan menghindari kesalahan menentukan besaran tarif premi
yang diakibatkan kekeliruan antara informasi data yang diterima dan yang di
kelola.
2. Menekankan kepada pihak LKMS agar menghimbau kepada calon
nasabahnya untuk mengisi data-data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya,
agar ketika terjadi klaim maka klaim tersebut dapat diproses. Karena, jika
informasi data yang diperoleh PT Asyki Sarana Sejahtera tidak sesuai dengan
data sebenarnya, ketika terjadi klaim maka klaim tersebut tidak dapat
diproses.
3. Ketika ada data yang kurang lengkap, maka pihak PT Asyki Sarana Sejahtera
memberitahukan kepada pihak LKMS agar segera melengkapi data nasabah
yang kurang tersebut, agar proses seleksi risiko dapat dilanjutkan/diproses.
7 Ibid
49
D. Proses Underwriting
Berikut adalah alur proses underwriting guna menentukan tarif
premi/kontribusi pada produk AJP Mikro Sakinah8 :
1. Ketika ada LKMS yang akan bergabung dan menggunakan produk AJP Mikro
Sakinah, maka proses seleksi yang dilakukan PT Asyki Sarana Sejahtera yaitu
hanya meliputi :
a. Penanggung Jawab LKMS tersebut (pemegang polis)
b. Legalitas LKMS tersebut (minimal ada Surat Keterangan Domisili Usaha
c. Kemudian penerbitan polis, polis terbit setelah pihak LKMS mengisi SPAJS
(Surat Pengajuan Asuransi Jiwa Syariah) misalnya perjanjian asuransi terbit
pada bulan september, maka peserta yang di cover yaitu pada bulan terbitnya
polis tersebut.
2. Namun ketika LKMS tersebut sudah bergabung dan menggunakan produk
AJP Mikro Sakinah, dan ketika ada nasabah baru yang mengajukan pembiayaan
kepada LKMS tersebut, maka proses seleksinya yaitu :
a. Dilakukan field Underwriting, atau seleksi di LKMS. Yaitu dengan mengisi
berkas-berkas sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditentukan oleh
pihak LKMS terkait.
8 Ibid
50
b. Kemudian dari berkas tersebut, pihak LKMS mengetahui nasabah tersebut
layak atau tidaknya untuk memperoleh pembiayaan dari LKMS, dan yang
sesuai dengan ketentuan perusahaan asuransi untuk pembiayaan yang dapat di
cover. Apabila kriteria nasabah yang diterima di LKMS (memperoleh
pembiayaan), namun tidak sesuai dengan kriteria dan persyaratan nasabah
yang dapat di cover oleh perusahaan asuransi, maka nasabah tersebut tidak
dapat di cover oleh perusahaan asuransi dan segala bentuk risiko yang
dihadapi LKMS kedepannya akan ditanggung oleh LKMS itu sendiri.
c. Dari berkas yang diterima LKMS yang telah diisi dan dipenuhi persyaratan
untuk pengajuan pembiayaan oleh nasabah, kemudian dikirim ke PT Asyki
Sarana Sejahtera yaitu berupa informasi nama nasabah, nomor rekening
nasabah, usia, jangka waktu pembiayaan, dan jumlah pinjaman.
d. Dari informasi tersebut maka Underwriter melakukan seleksi risiko guna
menentukan tarif premi yang nantinya dibayar oleh nasabah, dengan
ketentuan seleksi risiko dan penghitungan besaran tarif premi sebagai berikut :
51
Uang Asuransi Usia Masuk (tahun)
17-55 56-60 61-64
Rp. 0,- s.d. Rp. 25.000.000,- FC FC FC
Rp. 25.000.001,- s.d. Rp. 50.000.000,- FC FC NM
Rp. 50.000.001,- s.d. Rp. 100.000.000,- FC FC NM
Rp. 100.000.001,- s.d. Rp 150.000.000,- FC FC -
Rp. 150.000.001,- s.d. Rp 250.000.000,- NM NM -
Tabel 4
Keterangan :
o FC : Free Cover/Automatic Cover, dimana pengajuan kepesertaan
dapat disetujui secara langsung tanpa harus melampirkan Formulir
Pernyataan Kesehatan atau melakukan pemeriksaan medis terlebih
dahulu.
o NM : Non Medis, dimana pengajuan kepesertaan dapat diproses
setelah pihak yang diasuransikan mengisi lengkap dan
menandatangani Formulir Pernyataan Kesehatan terlebih dahulu
(terlampir)
Dalam proses seleksi risiko, seorang underwriter harus mengikuti
ketentuan underwriting yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Untuk premi sekaligus yaitu : 0,05% x Manfaat Asuransi x jangka waktu
Untuk Premi Bulanan yaitu : 0,05% x Manfaat Asuransi
52
Catatan :
o 0,05 % merupakan rate premi untuk produk ini
o Manfaat Asuransi sama dengan jumlah pinjaman
o Jangka waktu yaitu masa pinjaman
o Masa Pinjaman sama dengan Masa Perjanjian Asuransi
o Premi sekaligus merupakan premi yang nantinya dibayarkan
nasabah LKMS kepada LKMS terkait
o Premi bulanan yaitu premi yang dibayarkan pihak LKMS ke PT
Asyki Sarana Sejahtera
Untuk penentuan tarif premi setiap nasabah, yakni menggunakan premi
sekaligus, yaitu dengan ketentuan perhitungan :
o Usia 17-60 dengan jumlah pinjaman hingga Rp 150.000.000, maka
perhitungannya : 0,05% x besar manfaat x jangka waktu pembiayaan
o Usia 17-60 dengan jumlah pinjaman diatas Rp 150.000.000 sampai Rp
250.000.000, maka perhitungannya : 0,05% x besar manfaat x jangka
waktu pembiayaan. Dengan syarat melampirkan form
medis/pernyataan riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami.
o Usia 61-65 dengan jumlah pinjaman tidak lebih dari Rp 25.000.000,
maka perhitungannya : 0,05% x besar manfaat x jangka waktu
pembiayaan.
o Usia 61-65 dengan jumlah pinjaman diatas Rp 25.000.000 sampai Rp
100.000.000 maka perhitungannya : 0,05% x besar manfaat x jangka
53
waktu pembiayaan. Dengan syarat melampirkan form
medis/pernyataan riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami.
Dengan demikian, maka proses seleksi risiko guna menentukan tarif premi
juga dapat penulis gambarkan melalui bagan sebagai berikut :
Gambar 4
Dari pemaparan proses underwriting tersebut, dapat kita lihat dan ketahui
bahwa alur proses underwriting yang cukup sederhana dan persyaratan yang
ditentukan pun tidak terlalu banyak. Proses underwriting yang sederhana dan
Nasabah LKMS (mengajukan pembiayaan)
LKMS (melakukan Field Underwriting dan menyerahkan berkas berupa
informasi data nasabah)
PT Asyki Sarana Sejahtera (menerima informaasi data
nasabah)
Kendala Internal
Kendala Eksternal Analisa Risiko
Faktor Usia Faktor Jumlah
Pembiayaan Faktor Jangka
Waktu Pembiayaan
Penentuan Tarif Premi/Kontribusi
54
persyaratan yang tidak terlalu banyak, dapat terlihat dengan ketentuan usia yang bisa
diikutsertakan yaitu 17-64 tahun (X+n<=65tahun), jumlah pembiayaan yang cukup
membantu untuk pengembangan usaha mikro yaitu Rp 0.,- Rp 250.000.000., jangka
waktu/masa manfaat asuransi disesuaikan dengan jangka waktu peminjaman di
LKM/LKMS, kemudian pada usia dan jumlah pembiayaan tertentu yang dalam
ketentuan perusahaan dianggap memiliki risiko lebih tinggi maka hanya perlu
melampirkan form medis.
Proses tersebut sudah cukup sesuai dengan tujuan dari hadirnya asuransi
mikro itu sendiri yang memang diperuntukan bagi golongan masyarakat bawah yang
memang tidak sedikit berpandangan bahwa produk asuransi memiliki proses yang
rumit serta persyaratan yang diajukan pun cukup banyak. Maka pada produk ini,
memiliki proses penyeleksian risiko yang sederhana dan minim persyaratan. Serta
khususnya produk AJP Mikro Sakinah, yakni untuk melindungi para pelaku usaha
mikro untuk membantu melunasi sisa pinjaman dari LKM/LKMS ketika meninggal
dunia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan di PT Asyki Sarana
Sejahtera, mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Underwriter dalam
menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi pada produk Asuransi Mikro Syariah
program AJP Mikro Sakinah, maka dapat disimpulkan :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Underwriter dalam menyeleksi risiko guna
menentukan tarif premi/kontribusi yaitu ;
a. Usia
b. Jumlah Pinjaman/Pembiayaan
c. Jangka Waktu Pinjaman/Pembiayaan
2. Kendala-kendala yang dihadapi Underwriter dalam menyeleksi risiko guna
menentukan tarif premi/kontribusi dan solusi yang dilakukan Underwriter untuk
mengatasi kendala-kendala tersebut yaitu ;
a. Kendala dari internal (Underwriter), yaitu :
1) Proses seleksi risiko masih bersifat manual yang diiringi dengan banyaknya
jumlah nasabah
2) Tidak ada survei yang dilakukan dari perusahaan untuk mengetahui kondisi
calon peserta yang sebenarnya
b. Dan kendala yang berasal dari eksternal (LKMS/Nasabah LKMS), yaitu :
55
56
1) Kurang lengkapnya informasi data yang dikirim oleh LKMS ke PT Asyki
Sarana Sejahtera
2) Tidak Jujurnya nasabah dalam mengisi data pada berkas-berkas terkait
informasi yang akan dikirim ke PT Asyki Sarana Sejahtera
c. Alternatif solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, yaitu :
1) Underwriter dituntut untuk berhati-hati dalam menerima dan memasukkan
data yang dikirim oleh LKMS, agar terhindar dari kesalahan dalam proses
seleksi risiko dan menghindari kesalahan menentukan besaran tarif premi
yang diakibatkan kekeliruan antara informasi data yang diterima dan yang di
kelola.
2) Menekankan kepada pihak LKMS agar menghimbau kepada calon
nasabahnya untuk mengisi data-data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya,
agar ketika terjadi klaim maka klaim tersebut dapat diproses. Karena, jika
informasi data yang diperoleh PT Asyki Sarana Sejahtera tidak sesuai dengan
data sebenarnya, ketika terjadi klaim maka klaim tersebut tidak dapat
diproses.
3) Ketika ada data yang kurang lengkap, maka pihak PT Asyki Sarana Sejahtera
memberitahukan kepada pihak LKMS agar segera melengkapi data nasabah
yang kurang tersebut, agar proses seleksi risiko dapat dilanjutkan/diproses.
3. Proses uderwriting yang dilakukan oleh Underwriter dalam menyeleksi risiko guna
menentukan tarif premi/kontribusi, yaitu ;
a. Nasabah mengajukan pembiayaan ke LKMS
57
b. LKMS meminta dan memeriksa data tentang nasabah tersebut (sesuai
ketentuan yang ditetapkan dalam polis)
c. Informasi dari data tersebut dikirim ke PT Asyki Sarana Sejahtera berupa
nama nasabah, nomor rekening nasabah, usia, jumlah pembiayaan, jangka
waktu pembiayaan
d. Underwriter PT Asyki Sarana Sejahtera menerima informasi data tersebut
yang kemudian dilakukan seleksi risiko dan setelah itu menentukan besaran
tarif premi untuk nasabah tersebut.
Dengan ketentuan Underwriting yaitu :
1) Free Cover, untuk usia masuk 17 th – 60 th, maksimal Uang Asuransi
s/d Rp150.000.000 dan untuk usia masuk 61 th – 65 th, maksimal
Uang Asuransi s/d Rp25.000.000
2) Non Medis, untuk usia masuk 17 th – 60 th, maksimal Uang Asuransi
>Rp150.000.000 s/d Rp250.000.000 dan untuk usia masuk 61 th – 65
th, maksimal Uang asuransi >Rp25.000.000 s/d Rp100.000.000
Dengan perhitungan premi/kontribusi yaitu :
1) Untuk premi sekaligus yaitu : 0,05% x Manfaat Asuransi x jangka
waktu
2) Untuk Premi Bulanan yaitu : 0,05% x Manfaat Asuransi
58
B. Saran
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis memiliki beberapa saran
yang ingin penulis sampaikan, yaitu :
1. Untuk PT Asyki Sarana Sejahtera, khususnya Underwriter agar lebih teliti
dalam memperoleh informasi yang didapat dari LKMS tentang data-data
peserta, dikarenakan proses underwriting yang diterapkan masih bersifat
manual. Selain itu, untuk pengisian form medis yang hanya diberlakukan pada
calon peserta pada usia dan jumlah pembiayaan tertentu saja, kedepannya
penulis juga menyarankan agar pengisian form medis berlaku untuk semua
calon peserta, hal ini dikarenakan penyakit tidak pandang usia.
2. Untuk pembaca, semoga ini menjadi bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya. Adapun untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan untuk
melakukan penelitian bagaimana proses pembentukan rate premi yang
dilkaukan aktuaris untuk produk ini maupun untuk produk asuransi mikro
lainnya, tujuannya untuk mengetahui atas pertimbangan apa saja seorang
aktuaris menentukan rate premi suatu produk asuransi mikro.
59
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim.
Abdullah, Anwar. Kamus Umum Asuransi. Jakarta : Kesaint Blanci, 1993.
Ali, Hasan. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam : Suatu Tinjauan Analisis
Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta : Prenada Media, 2004.
Ali, Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta : Kencana, 2004.
Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah. Jakarta : Gramedia, 2006.
Company Profile PT Asyki Sarana Sejahtera tahun 2014.
Craig F. Churchill, dkk. Memberdayakan Asuransi Bagi Lembaga Keuangan Mikro:
Petunjuk Teknis untuk Mengembangkan dan Menawarkan Asuransi Mikro.
Jakarta : ILO Jakarta, 2003.
Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2012.
Dewan Syariah Nasional (DSN). No.21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah
Harahap, Sofyan Syafri. Akuntansi Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 1999.
Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik. Jakarta : Gema Insani
Press, 2005.
Janwari, Yadi. Asuransi Syariah. Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2005.
Kenneth Huggins dan Robert. Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa Dan Asuransi
Kesehatan. Penerjemah Yayasan Dharma Bumiputera. Jakarta: Yayasan
Dharma Bumiputera,1996.
60
Masrifah, Eva. “ Analisis Pengembangan Produk Takaful Mikro Sakinah Pada PT.
Asuransi Takaful Mikro Indonesia”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Syarif Hdayatullah Jakarta, 2010.
Pernyataan Agus Haryadi (Direktur Takmin Working Group), Republika,
17/08/2008.
Salim, Abbas. Asuransi dan Manajemen Risiko.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2005.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta : Ekonisia,
2003.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.
Suharsimi, Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, 2000.
Sula, Muhammad Syakir.” Konsep dan Eksistensi Bisnis Asuransi Syariah di
Indonesia”, Jurnal AAMAI, tahun VII, no.12-2003, h.8.
Suma, Amin. Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional. Tangerang : Kholam
Publishing, 2006.
Surahman, Winarno. Dasar dan Tehnik Research. Bandung : CV.Tarsito, 1975.
Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.
Wawancara pribadi dengan Restu Pamuji. Bogor, 2 Oktober 2014.
61
Internet :
Admin, “Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut UU No. 20 Tahun
2008 Tentang UMKM”, artikel diakses pada tanggal 14 oktober 2014 dari
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1
29.
Admin, “Profil dan Faktor Kunci”, artikel diakses pada tanggal 8 oktober 2014 dari
http://www.asyki.com/profil/faktor_kunci.
Admin, “Profil dan Kepengurusan”, artikel diakses pada tanggal 8 oktober 2014 dari
http://www.asyki.com/profil/kepengurusan.
Donsantosa,” theory of constrain”, artikel diakses pada 8 oktober 2014 dari
http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/toc-theory-of-
constrain.html
Penasebi Blogspot, “Asuransi Syariah Melindungi Usaha UMKM” artikel diakses
pada 6 Januari 2014 dari http://penasebi.blogspot.com/2013/03/asuransi-
syariah-melindungi-usaha-umkm.html.
Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara
Nama : Restu Pamuji Unit Kerja :UKPN & Operasional Jabatan : No Kontak :082299022555
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan tarif premi pada produk AJP Mikro Sakinah?
a) faktor internal (dari sisi PT Asyki Sarana Sejahtera)? b) Faktor eksternal (dari sisi LKMS/lembaga terkait lainnya)?
Jawaban :
Faktor yang mempengaruhinya yaitu :
Usia Jumlah pinjaman Jangka Waktu Pembiayaan
2. Risiko apa saja yang dihadapi underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan tarif premi pada produk AJP Mikro Sakinah?
a) Dari risiko tersebut, risiko yang paling berpengaruh terhadap penentuan tarif premi? b) Dari risiko tersebut, risiko yang tidak berpengaruh terhadap penentuan tarif pemi?
Jawaban :
Risiko yang dihadapi yaitu risiko meninggal, meskipun risiko yang dihadapiyaiturisiko
meninggal namun ada hal hal terkait yang bisa menyebabkan orang tersebut meninggal, yaitu
penyakit, kecelakaan, bunuh diri, tawuran/kerusuhan/perang, over dosis karena obat-obatan
terlarang, dan bencana alam, dll.
Meninggal pada produk ini terbagi menjadi 3 yaitu ;
Meninggal Biasa/karena sakit
Meninggal karena kecelakaan
1
Meninggal Yang tidak di Cover
Pada produk AJP Mikro Sakinah risiko meninggal yang di cover oleh perusahaan
asuransi yaitu meninggal yang di sebabkan karena meninggal biasa/karena sakit dan meninggal
karena kecelakaan.
Meninggal yang biasa/karena sakit, dapat discover oleh perusahaan dengan syarat
menyertakan surat keterangan kematian dari kelurahan/kecamatan apabila menunggal biasa dan
surat keterangan dari pihak rumah sakit/ dokter apabila meninggal karena sakit dan sebelumnya
sempat dirawat .
Kemudian meninggal yang disebabkan karena kecelakaan, semuanya discover oleh
perusahaan asuransi dengan syarat menyertakan bukti/surat dari kepolisian.
Adapun risiko meninggal yang tidak dicover yang oleh perusahaan asuransi yaitu meninggal
yang disebabkan oleh :
• Bunuh diri
• Tawuran/kerusuhan/perang
• Over dosis karena obat terlarang
• Penyakit menular dari sex (HIV/AIDS)
• Wabah penyakit nasional
• Bencana alam yang besar
3. Bagaimanakah penentuan skala jumlah premi setelah dilakukan seleksi risiko pada produk AJP Mikro Sakinah?
Untuk premi sekaligus yaitu : 0,05% x Manfaat Asuransi x jangka waktu Untuk Premi Bulanan yaitu : 0,05% x Manfaat Asuransi
2
Catatan :
• 0,05 % merupakan rate premi untuk produk ini • Manfaat Asuransi sama dengan jumlah pinjaman • Jangka waktu yaitu masa pinjaman • Masa Pinjaman sama dengan Masa Perjanjian Asuransi
4. Berapa besaran jumlah premi terkait jumlah pembiayaan yang di ajukan untuk di cover pada produk AJP Mikro Sakinah? Misalnya ada LKMS yang melakukan pembiayaan untuk nasabahnya/umkm dengan besaran jumlah pembiayaan yang berbeda.
Jawaban :
Usia 17-60 dengan jumlah pinjaman hingga Rp 150.000.000, maka perhitungan :
0,05% x besar manfaat.
Usia 17-60 dengan jumlah pinjaman diatas Rp 150.000.000 sampai Rp 250.000.000,
maka perhitungannya : 0,05% x besar manfaat. Dengan syarat melampirkan form
medis/pernyataan riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami.
Usia 61-65 dengan jumlah pinjaman tidak lebih dari Rp 25.000.000, maka
perhitungannya : 0,05% x besar manfaat.
Usia 61-65 dengan jumlah pinjaman diatas Rp 25.000.000 sampai Rp 100.000.000
maka perhitungannya : 0,05% x besarmanfaat. Dengan syarat melampirkan form
medis/pernyataan riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami.
5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses seleksi risiko guna menentukan tarif premi pada produk AJP Mikro Sakinah?
a) kendala yang berasal dari internal (PT Asyki Sarana Sejahtera)? b) kendala yang berasal dari eksternal (LKMS)? c) Solusi apa yang diterapkan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?
Jawaban :
3
Kurang lengkapnya data yang dikirim oleh pihak LKMS ke PT Asyki Sarana
Sejahtera. Maka solusinya yaitu mengkonfirmasi/menghubungi pihak LKMS untuk
segera melengkapi data yang kurang tersebut, agar proses seleksi risiko guna
menentukan tariff premi bisa dilakukan.
Dikarenakan tidak ada survei, maka kejujuran nasabah dalam mengisi berkas sangat
diperlukan. Solusinya yaitu meminta LKMS untuk memberitahukan kepada nasabah
agar mengisi data-data tentang dirinya dengan benar dan jujur atau sesuai keadaan.
Khawatir ketika terjadi klaim dan data yang dimiliki nasabah dan data yang ada
diperusahaan tidak sesuai maka klaim tidak dapat diproses.
Proses seleksi risiko di PT Asyki Sarana Sejahtera masih bersifat manual dan diiringi
dengan banyaknya jumlah nasabah. Maka solusinya yaitu, dalam proses seleksi risiko
guna menentukan tarif premi Underwriter harus teliti ketika melihat data yang
masuk/data yang ada.
6. Bagaimana proses underwriting guna menentukan tariff premi pada PT Asyki Sarana Sejahtera terkait produk AJP Mikro Sakinah?
a) Bagaimana standar operasional yang telah ditentukan perusahaan dalam hal proses seleksi risiko guna menentukan tarif premi pada produk asuransi mikro syariah program AJP Mikro Sakinah?
b) Bagaimana proses field underwriting yang dilakukan LKMS yang sesuai dengan ketentuan perusahaan (PT Asyki Sarana Sejahtera) terkait produk tersebut? apakah pada tahap ini pihak LKMS berhak menolak atau tidak?
c) Kemudian setelah dilakukan field underwriting oleh pihak LKMS, maka tindakan apa yang dilakukan oleh pihak PT Asyki Sarana Sejahtera pada proses seleksi risiko selanjutnya? Apakah pada tahap ini pihak PT Asyki Sarana Sejahtera berhak menolak?
Jawaban :
Ketika ada LKMS yang akan bergabung dan menggunakan produk AJP Mikro Sakinah,
maka proses seleksi yang dilakukan PT Asyki Sarana Sejahtera yaitu hanya meliputi :
4
• Penanggung Jawab LKMS tersebut (pemegang polis)
• Legalitas LKMS tersebut (minimal ada Surat Keterangan Domisili Usaha
• Kemudian penerbitan polis, misalnya perjanjian asuransi terbit pada bulan
september, maka peserta yang di cover yaitu pada bulan terbitnya polis tersebut.
Namun ketika LKMS tersebut sudah bergabung dan menggunakan produk AJP Mikro
Sakinah, dan ketika ada nasabah baru yang mengajukan pembiayaan kepada LKMS
tersebut, maka proses seleksinya yaitu :
• Dilakukan field Underwriting, atau seleksi di LKMS. Yaitu dengan mengisi
berkas-berkas yang ditentukan LKMS terkait.
• Kemudian dari berkas tersebut, pihak LKMS mengetahui nasabah tersebut layak
atau tidaknya untuk memperoleh pembiayaan dari LKMS, dan yang sesuai
dengan ketentuan perusahaan asuransi untuk pembiayaan yang dapat di cover.
• Dari berkas yang diterima LKMS yang diperoleh dari nasabah, yang dikirim ke
PT Asyki Sarana Sejahtera yaitu berupa informasi nama nasabah, nomor rekening
nasabah, usia, jangka waktu pembiayaan, dan jumlah pinjaman.
• Dari informasi tersebut maka Underwriter melakukan seleksi risiko guna
menentukan tarif premi yang nantinya dibayar oleh nasabah.
5
PENJELASAN PRODUK
AMAR KEBAJIKAN AJP MIKRO SAKINAH
I. UraianUmum
NamaProduk : Amar Kebajikan
Kontribusi : 0,5 %o
Masa Asuransi : 1 Bulan dan dapat diperpanjang
Pemegang Polis : LKM
Peserta : Nasabah LKM
II. Uraian Manfaat Asuransi
Jika Peserta meninggal dunia dalam Masa Asuransi maka akan dibayarkan Uang
Asuransi (Benefit Level) dan asuransi berakhir
III. KETENTUAN UNDERWRITING
1. Tarif Kontribusi akan dievaluasi setiap tahun berdasarkan rasio klaim yang
terjadi
2. Usia Peserta 17 - 64 tahun (x + n < = 65 tahun)
3. Peserta pada saat akad pembiayaan dalam keadaan sehat atau tidak sedang
dalam perawatan atas suatu penyakit
4. Ketentuan Underwriting :
- Free Cover Usiamasuk 17 th – 60 th, maksUA s/d Rp 150,000,000,- Usiamasuk 61 th – 65 th, maks UA s/d Rp25,000,000,- - Non Medis Usiamasuk 17 th – 60 th, UA>Rp 150,000,000,- s/d Rp 250,000,000,- Usiamasuk 61 th – 65 th, UA>Rp25,000,000,- s/d Rp 100,000,000,-
IV. PROSES KLAIM
1. Klaim harus dilaporkan selambat-lambatnya 60 hari sejak terjadinya musibah,
jika lewat dari waktu tersebut maka klaim dianggap kadaluarsa
2. Dokumen klaim yang dilaporkan adalah :
- Surat Pengajuan klaim dari Ahli waris beserta copy KTP Peserta dan
Ahli Waris
- Surat keterangan kematian dari Kelurahan/Kecamatan dan atau
Rumah Sakit
- Surat keterangan Kepolisian apabila meninggal karena kecelakaan
V. PENGECUALIAN
Jaminan-jaminan sebagaimana tersebut di atas tidak dapat dibayarkan apabila risiko jiwa yang terjadi adalah sebagai akibat dari hal-hal tersebut dibawah ini: • Pada saat akad pembiayaan dalam keadaan sakit atau sedang dalam perawatan
atas suatu penyakit • Sebagai bentuk perbuatan atau percobaan bunuh diri, atau eksekusi hukuman
mati oleh pengadilan. • Perbuatan yang disengaja yang dilakukan oleh tertanggung atau orang yang
berkepentingan dalam asuransi atau oleh orang yang ditunjuk. • Sengaja memasuki daerah berbahaya, kecuali dalam meyelamatkan diri • Perbuatan kriminal atau melanggar hukum. • Penyakit yang disebabkan baik langsung maupun tidak langsung oleh AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome), ARC (AIDS Related Complex) atau infeksi yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus).
SURAT PENGAJUAN ASURANSI JIWA SYARIAH (SPAJS) - Kumpulan
PT ASURANSI JIWA SYARIAH AMANAHJIWA GIRI ARTHABISMILLAHIRRAHMANIRROHIM
No. SPAJS : Kode Agen :
Tanggal : Nama Agen :
dd/mm/yyyy Nama Kantor Pemasaran :
-Isi dengan tinta HITAM, huruf CETAK, tidak keluar kotak, jelas, coret yg tidak perlu *) dan memberikan tanda (√) pada kotak jawaban yang sesuai
-Jika pengisian salah, harap dicoret dan ditandatangani (bukan paraf) oleh PESERTA atau WAKIL PESERTA (Jangan menggunakan tip ex)
Nama Perusahaan/Lembaga
Alamat Perusahaan
Kota Kode POS
Nomor Telepon -
Nomor Faksimili -
Alamat E-mail
Nomor Akte / Anggaran Dasar **
Nomor SIUP **
Nomor NPWP **
Nomor TDP **
Jenis Usaha
Jenis barang/ jasa yang dihasilkan
Rata - rata Laba Bersih per tahun
Jumlah Karyawan / Anggota orang
Tujuan Pembelian Asuransi
Sumber Dana untuk Pembelian Asuransi Anggaran Perusahaan Anggaran Pemerintah Lainnya :
Nama Lengkap Wakil Peserta
Tempat & Tanggal Lahir , / / Pria Wanita
Jabatan
Alamat Tempat Tinggal
Kode POS Telp.
No. KTP/SIM/Paspor *) **
Berdasarkan Surat Kuasa Peserta No.
Tanggal : / /
Bertindak dan atas nama PESERTA (Perusahaan/Lembaga)
1. Program Asuransi Utama
2. Program Asuransi Tambahan
(dikosongkan saja jika tidak ada)
3. Masa Perjanjian Asuransi tahun
4. Mulai Perjanjian
5. Cara pembayaran kontribusi 1 Sekaligus 2 Tahunan 3 Bulanan
6. Nama Bank No. Rek.
Cabang Atas Nama
7. Mata Uang 1 Rupiah Indonesia ( IDR ) 2 Lainnya
8. Apakah Perusahaan/Lembaga anda pernah menjadi Peserta kami? 1 Ya 2 Tidak
Jika Ya sebutkan Nomor Polisnya
9. Apakah Perusahaan/Lembaga anda mempunyai polis asuransi lain 1 Ya 2 Tidak
Jika Ya sebutkan Nama Perusahaan Asuransinya?
10. Pihak Yang Diasuransikan Karyawan Karyawan & Keluarga Inti Anggota Nasabah Lainnya
DATA PESERTA
DATA WAKIL PESERTA
DATA ASURANSI
Nama Produk Uang Asuransi Kontribusi
Rekening Lembaga yang
digunakan untuk Transaksi
AGASPAJS_KMPLN_001V1 halaman 1/2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a.
b.
c.
d.
8.
Saya / Kami sebagai Wakil Peserta yang mengajukan permintaan asuransi atas nama Peserta tersebut di atas dengan ini menyatakan bahwa :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dibuat di ..........................................
Tanggal
dd/mm/yyyy
tanda tangan WAKIL PESERTA
Nama Jelas dan Stempel Perusahaan
Catatan :
** Lampirkan dengan copy dokumen pendukung
Dana Tabarru’ tidak cukup untuk membayar Uang Asuransi / klaim kepada Peserta
Pengembalian Qardh kepada PT AJS Amanahjiwa Giri Artha dilakukan dari Surplus Underwriting dan/atau Dana Tabarru'
PERNYATAAN DAN SURAT KUASA
AKAD
Berdasarkan Akad Tabarru' , saya hibahkan sebagian Kontribusi menjadi Dana Tabarru' untuk tujuan tolong menolong sesama Peserta bila ada yang mengalami
musibah.
Berdasarkan Akad Wakalah bil Ujroh , saya mewakilkan kepada PT AJS Amanahjiwa Giri Artha untuk mengelola risiko dengan besarnya ujroh sebagaimana
tertera pada proposal yang telah disetujui.
(Harap dibaca dengan teliti sebelum menandatangani SPAJS ini)
Telah membaca dan memberikan jawaban serta keterangan yang sebenarnya atas pertanyaan-pertanyaan dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah
Kumpulan dan memahami bahwa jawaban serta keterangan tersebut merupakan dasar asuransi dan tidak terpisahkan dari Polis Induk Asuransi Kumpulan.
Kontribusi yang disetorkan adalah uang yang diperoleh secara sah dan tidak bertentangan dengan Perundang-undangan yang berlaku.
Memberikan dan menerima kuasa yang tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan kepada dokter, klinik laboratorium, rumah sakit, perusahaan
asuransi,instansi lain atau perorangan yang mempunyai catatan/keterangan tentang diri saya (Pihak Yang Diasuransikan) berhubungan dengan riwayat
kesehatan, penyakit atau perawatan saya untuk diberikan kepada Pengelola (PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha) atau petugas yang ditunjuk oleh
Pengelola. Surat kuasa ini tidak berakhir dengan sebab apapun, termasuk meninggalnya saya (Pihak Yang DIasuransikan). Salinan Surat Kuasa ini berlaku sama
kuatnya dengan aslinya.
Berdasarkan Akad Mudharabah, saya amanahkan pengelolaan investasi Dana Tabarru' kepada PT AJS Amanahjiwa Giri Artha dengan nisbah bagihasil 40%
untuk Dana Tabarru' dan 60% untuk PT AJS Amanahjiwa Giri Artha.
Menyetujui bahwa asuransi akan berlaku apabila Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah Kumpulan ini telah disetujui dan kontribusi pertama telah dibayarkan
lunas kepada PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha
Seluruh Pihak Yang Diasuransikan dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah Ini dalam keadaan sehat wal'afiat
Jika terdapat Surplus Underwriting dalam Dana Tabarru' , saya setuju dialokasikan 40% untuk Cadangan Dana Tabarru, 30% untuk Peserta yang memenuhi
syarat, dan 30% untuk PT AJS Amanahjiwa Giri Artha.
Dalam hal produk memiliki unsur Dana Investasi Peserta, maka saya amanahkan pengelolaan Dana Investasi kepada PT AJS Amanahjiwa Giri Artha dengan
akad sebagaimana tertera pada proposal yang disetujui.
Semua keterangan dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah ini saya berikan dengan benar. Apabila di antara keterangan ada yang tidak benar atau
terdapat hal yang saya sembunyikan, maka Pihak Asuransi berhak membatalkan perjanjian asuransi yang telah berjalan dan tidak wajib membayarkan klaim
yang timbul atas dasar perjanjian asuransi ini
Akan melengkapi semua keterangan mengenai data-data Pihak Yang Diasuransikan yang akan diikutsertakan dalam asuransi atau yang asuransinya akan
diubah atau diberhentikan secara tertulis kepada PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha
Peserta yang berhak atas surplus underwriting adalah: (a) Masa Asuransi telah berakhir; (b) Tidak pernah dan/atau sedang mengajukan klaim; (c) Polis tidak
batal; dan (d) Peserta telah melunasi Kontribusi.
Perusahaan akan memberikan pinjaman dalam bentuk Qardh kepada Dana Tabarru’ dalam hal:
Tingkat solvabilitas Dana Tabarru’ kurang dari jumlah minimum yang dipersyaratkan.
Jumlah investasi dalam kekayaaan yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan tingkat kesehatan keuangan Dana Tabarru’, lebih kecil dari jumlah
penyisihan/cadangan teknis dan kewajiban pembayaran Uang Asuransi / Klaim Retensi Sendiri dari Dana Tabarru.
Terjadi selisih kurang atau defisit underwriting Dana Tabarru’.
Meterai Rp.6000,-
AGASPAJS_KMPLN_001V1 halaman 2/2
FORMULIR PERNYATAAN KESEHATANPT ASURANSI JIWA SYARIAH AMANAHJIWA GIRI ARTHA
BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM
-Isi dengan tinta HITAM, huruf CETAK, tidak keluar kotak, jelas, coret yg tidak perlu *) dan memberikan tanda (√) pada kotak jawaban yang sesuai
-Jika pengisian salah, harap dicoret dan ditandatangani (bukan paraf) oleh PESERTA atau WAKIL PESERTA (Jangan menggunakan tip ex)
Nama Lengkap
Tempat & Tanggal Lahir , / / Pria Wanita
Pekerjaan / Jabatan /
Alamat Tempat Tinggal
Kode POS Telp.
No. KTP/SIM/Paspor *) **
No. SPAJS / No. Polis
1. Program Asuransi Utama
2. Program Asuransi Tambahan
(dikosongkan saja jika tidak ada)
3. Masa Perjanjian Asuransi tahun bulan
4. Mulai Perjanjian
Tinggi Badan cm Berat Badan kg
Ya Tidak Jika "Ya" Jelaskan!
1.
2.
3.
4.
5.
(Jika jawab "Tidak Sehat" mohon dijelaskan kondisi saat ini dan penanganannya)
Saya / Kami sebagai Wakil Peserta yang mengajukan permintaan asuransi atas nama Peserta tersebut di atas dengan ini menyatakan bahwa :
1.
2.
3.
4.
5.
Dibuat di ..........................................
Tanggal - -
dd-mm-yyyy Mengetahui
tanda tangan PIHAK YANG DIASURANSIKAN tanda tangan Wakil Peserta
Nama Jelas Nama Jelas dan stempel Perusahaan
Catatan :
** Lampirkan dengan copy dokumen pendukung
Memberikan dan menerima kuasa yang tidak dapat ditarik kembali atau dibatalkan kepada dokter, klinik laboratorium, rumah sakit, perusahaan
asuransi,instansi lain atau perorangan yang mempunyai catatan/keterangan tentang diri saya berhubungan dengan riwayat kesehatan, penyakit atau
perawatan saya untuk diberikan kepada Pengelola (PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha) atau petugas yang ditunjuk oleh Pengelola. Surat kuasa ini
tidak berakhir dengan sebab apapun, termasuk meninggalnya saya. Salinan Surat Kuasa ini berlaku sama kuatnya dengan aslinya.
PERNYATAAN DAN SURAT KUASA (Harap dibaca dengan teliti sebelum menandatangani SPAJS ini)
Telah membaca dan memberikan jawaban serta keterangan yang sebenarnya atas pertanyaan-pertanyaan dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah
Kumpulan dan memahami bahwa jawaban serta keterangan tersebut merupakan dasar asuransi dan tidak terpisahkan dari Polis Induk Asuransi Kumpulan.
Semua keterangan dalam Surat Permohonan Asuransi Jiwa Syariah ini saya berikan dengan benar. Apabila di antara keterangan ada yang tidak benar atau
terdapat hal yang saya sembunyikan, maka Pihak Asuransi berhak membatalkan perjanjian asuransi yang telah berjalan dan tidak wajib membayarkan klaim
yang timbul atas dasar perjanjian asuransi ini.
Akan melengkapi semua keterangan mengenai data-data yang dibutuhkan oleh PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha untuk keperluan asuransi
Menyetujui bahwa asuransi akan berlaku apabila Surat Permintaan Asuransi Jiwa Syariah Kumpulan ini telah disetujui dan kontribusi pertama telah dibayarkan
lunas kepada PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha
Apakah Anda sekarang dalam keadaan sehat ?
DATA PIHAK YANG DIASURANSIKAN
DATA ASURANSI
Nama Produk Uang Asuransi Kontribusi
PERNYATAAN KESEHATAN
Apakah dalam 5 tahun terakhir ini anda pernah dioperasi/dirawat di
rumah sakit atau dalam masa pengobatan/perawatanyang
membutuhkan obat-obatan dalam waktu yang lama?
Apakah berat badan Anda dalam 1 (satu) tahun terakhir ini naik atau
turun melebihi 5 (lima) kilogram?
Apakah Anda pernah atau sedang menderita penyakit tumor / kanker,
paru-paru; kencing manis; ginjal; jantung; tekanan darah tinggi;
hepatitis; syaraf ?
Apakah Anda pernah mengalami kecelakaan dan luka berat atau
mempunyai cacat fisik ?
AGAFRM_UW_001V1 SDG
SURAT PENGAJUAN KLAIM ASURANSI JIWA
PT AJS AMANAHJIWA GIRI ARTHA
Surat Permohonan ini akan diproses setelah diisi lengkap, benar dan disertakan dengan dokumen pendukungnya.
JENIS KlAIM
Meninggal Karena Kecelakaan*1 Meninggal Bukan Karena Kecelakaan*2 Cacat Tetap Total/Sebagian*3
Penebusan Habis Kontrak
*1 Wajib mengisi Form AGAFRM_KLAIM_002.V1 & AGAFRM_KLAIM_003.V1
*2 Wajib mengisi Form AGAFRM_KLAIM_004.V1 & AGAFRM_KLAIM_005.V1
*3
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Nomor ID (KTP/SIM/Paspor)*4
Alamat Saat ini :
No. RT/RW /
Kota Kode Pos
No. Telp : Rumah - Kantor -
HP Email
Hubungan dengan Pihak yang Diasuransikan :
*4 Coret yang tidak perlu
Mengajukan permohonan klaim asuransi atas :
Peserta :
Tempat, tanggal lahir : , - -
Pihak yg Diasuransikan*5:
Tempat, tanggal lahir : , - -
Alamat :
No. RT/RW /
Kota Kode Pos
Nomor Polis :
Nama Produk : Amar
Masa Asuransi : s/d
*5 Diisi Apabila Peserta bukan sebagai Pihak yang diasuransikan
Jika klaim disetujui, mohon uang asuransi dapat ditransfer ke :
Nomor Rekening :
Nama Bank / Cabang :
Nama Pemilik Rekening :
, - -
Dokumen wajib yang disertakan (disesuaikan dengan jenis klaim yang diajukan ):1 Formulir Klaim Surat Keterangan Dokter :
- AGAFRM_KLAIM_002.V1 (untuk meninggal karena kecelakaan) atau- AGAFRM_KLAIM_003.V1 (untuk meninggal bukan karena kecelakaan)
2 Formulir Klaim Keterangan Ahli Waris :- AGAFRM_KLAIM_004.V1 (karena kecelakaan) atau- AGAFRM_KLAIM_005.V1 (bukan karena kecelakaan)
3 Formulir klaim Surat Keterangan Dokter (Cacat karena kecelakaan)(AGAFRM_KLAIM_006.V1)4 Foto Copy seluruh hasil pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi (jika ada)5 Surat Keterangan Meninggal dari dokter / rumah sakit6 Foto Copy bukti diri dari Almarhum /almarhumah dan Penerima Manfaat / Ahli Waris yang masih berlaku7 Surat Kuasa Penerima Manfaat / Ahli Waris, jika lebih dari satu orang8 Surat Keterangan Meninggal dari Pemerintah setempat.9 Polis Asli
10 Berita Acara dari Kepolisan (untuk meninggal karena kecelakaan/ pembunuhan)11 Dokumen - dokumen lain yang dianggap perlu oleh kami
Yang Mengajukan,
(…………………………………………………………)
Nama Jelas
Wajib mengisi Form AGAFRM_KLAIM_006.V1
AGAFRM_KLAIM_001.V1
AGAFRM_KLAIM_001.V1
FORMULIR KLAIM KETERANGAN AHLI WARIS
PT AJS AMANAHJIWA GIRI ARTHAMENINGGAL DUNIA KARENA KECELAKAAN
Nomor Polis :
Peserta :
DATA PIHAK YANG DIASURANSIKAN (Almarhum/ah)
1. Nama Lengkap :
2. Tempat, tgl. lahir : , - - Jenis Kelamin : Pria / Wanita *
3. Alamat :
Kota No. RT/RW /
Kode Pos No. Telp -
4. Pekerjaan :
Perusahaan No. Telp -
Alamat
5. Tanggal dan tempat meninggal
6. Apakah kecelakaan ini dilaporkan kepada pihak berwajib? Jika tidak, mengapa?
7. Jabarkan secara lengkap bagaimana kecelakaan terjadi.
8.Polis Asuransi dari Perusahaan Asuransi Jiwa lain yang dimiliki
Tanggal - - Alamat / No. telp
Nama
Tanda tangan
Catatan :
- * Coret yang tidak perlu
- Formulir ini harus diisi oleh Ahli Waris / Yang Ditunjuk sebagai kelengkapan Surat Permohonan Klaim Asuransi Jiwa PT AJS Amanah Githa
- Formulir ini harus disertai syarat - syarat pengajuan klaim lainnya.
Formulir ini harus dilengkapi oleh pihak yang mengajukan klaim dan dikembalikan kepada Penanggung disertai Surat Keterangan Dokter untuk Klaim
Meninggal yang telah diisi oleh dokter yang merawatnya
PERUSAHAAN NOMOR POLIS UANG ASURANSI
R A H A S I A
AGAFRM_KLAIM_003.V1
AGAFRM_KLAIM_003.V1 1/2
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :
Umur : Tahun
Alamat :
No.KTP/ID :
Hubungan dengan Pihak Yang Diasuransikan (Almarhum/ah) :
Tanggal
Tandatangan
Saya memberi kuasa kepada PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha untuk mendapatkan informasi atau data medis (antara lain
yang saya sebutkan pada kolom di bawah ini) dari semua dokter, rumah sakit, klinik, perusahaan asuransi atau pihak-pihak lain yang
terkait sehubungan dengan pengajuan klaim asuransi jiwa ini. Saya setuju salinan surat ini berlaku sama kuatnya seperti asli.
SURAT KUASA PEMBERIAN REKAM MEDIS
AGAFRM_KLAIM_003.V1 2/2
FORMULIR KLAIM KETERANGAN AHLI WARIS
PT AJS AMANAHJIWA GIRI ARTHAMENINGGAL DUNIA BUKAN KARENA KECELAKAAN
Nomor Polis :
Peserta :
DATA PIHAK YANG DIASURANSIKAN (Almarhum/ah)
1. Nama Lengkap :
2. Tempat, tgl. lahir : , - - Jenis Kelamin : Pria / Wanita *
3. Alamat :
Kota No. RT/RW /
Kode Pos No. Telp -
4. Pekerjaan :
Perusahaan No. Telp -
Alamat
5. Tanggal dan tempat meninggal
6.Sebab kematian
7. Riwayat Penyakit
a. Tanggal diagnosa pertama kali atas penyakit penyebeb kematian
b. Sebutkan penyakit-penyakit lain yang pernah diderita termasuk sejak kapan diderita dan tempat berkonsultasi / mendapat perawatan.
8. Hubungan pengaju dengan Almarhum/ah?
9.Polis Asuransi dari Perusahaan Asuransi Jiwa lain yang dimiliki
Tanggal - - Alamat / No. telp
Nama
Tanda tangan
Catatan :
- * Coret yang tidak perlu
- Formulir ini harus diisi oleh Ahli Waris / Yang Ditunjuk sebagai kelengkapan Surat Permohonan Klaim Asuransi Jiwa PT AJS Amanah Githa
- Formulir ini harus disertai syarat - syarat pengajuan klaim lainnya.
Formulir ini harus dilengkapi oleh pihak yang mengajukan klaim dan dikembalikan kepada Penanggung disertai Surat Keterangan Dokter untuk Klaim
Meninggal yang telah diisi oleh dokter yang merawatnya
Jenis Penyakit Diderita Sejak Nama dan Alamat Dokter / Rumah Sakit
PERUSAHAAN NOMOR POLIS UANG ASURANSI
R A H A S I A
AGAFRM_KLAIM_005.V1
AGAFRM_KLAIM_005.V1 1/2
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :
Umur : Tahun
Alamat :
No.KTP/ID :
Hubungan dengan Pihak Yang Diasuransikan (Almarhum/ah) :
Tanggal
Tandatangan
SURAT KUASA PEMBERIAN REKAM MEDIS
Saya memberi kuasa kepada PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha untuk mendapatkan informasi atau data medis (antara lain
yang saya sebutkan pada kolom di bawah ini) dari semua dokter, rumah sakit, klinik, perusahaan asuransi atau pihak-pihak lain yang
terkait sehubungan dengan pengajuan klaim asuransi jiwa ini. Saya setuju salinan surat ini berlaku sama kuatnya seperti asli.
AGAFRM_KLAIM_005.V1 2/2
FORMULIR KLAIM SURAT KETERANGAN DOKTER
PT AJS AMANAHJIWA GIRI ARTHAMENINGGAL DUNIA KARENA KECELAKAAN
Pasien/Pihak Yg Diasuransikan
Tanggal Lahir Nomor Registrasi
Dokter yang terhormat,
Terima kasih atas kerjasamanya.
1 Tanggal dan tempat terjadinya kecelakaan
2
(bila kolom ini tidak mencukupi, dapat menggunakan lembar lain)
3 Jika pada saat Dokter melakukan pemeriksaan Almarhum /Almarhumah belum meninggal, mohon dijelaskan :
a. Keadaan umum pada saat itu (Uraikan seluruh hasil pemeriksaan Vital Sign dan pemeriksaan fisik)
b. Diagnosa yang ditemukan?
c. Apakah penyebab kematiannya? Penyakit Kecelakaan
Nama Tersebut di atas adalah Pihak Yang Diasuransikan (selanjutnya disebut Almarhum / Alamarhumah) pada PT AJS Amanahjiwa Giri Artha. Kami
telah menerima pengajuan Klaim Meninggal, agar kami dapat menilai keabsahan klaim tersebut, kami sangat mengharapkan kerjasama Dokter
untuk melengkapi formulir ini.
Jika Almarhum/Almarhumah datang dalam keadaan meninggal pada saat Dokter memeriksa, mohon diberikan keterangan sebab meninggalnya
dari pengamatan Visum et Repertum yang Dokter lakukan. Mohon dijelaskan pula lokasi dan jenis lukanya (misalnya karena benda tajam,
tumpul, dll).
R A H A S I A
AGAFRM_KLAIM_002.V1
AGAFRM_KLAIM_002.V1 1/2
4
5
6
a. Alamrhum/ah merupakan rujukan dari :
b. Almarhum/ah saya rujuk kepada :
7 Jika ada, mohon diberikan informasi lainnya yang menurut Dokter dapat membantu Bagian Klaim kami untuk memproses klaim ini.
Nama Dokter Alamat dan Stempel Rumah Sakit
Tanggal - -
Tanda tangan
Saya dengan ini menyatakan bahwa semua keterangan tersebut di atas adalah benar sejauh pengetahuan yang saya miliki dan yakini
Mohon melampirkan dan dijelaskan hasil pemeriksaan kesehatan tambahan lain (seperti X-ray, EKG dll) yang telah dilakukan beserta
kesimpulan Dokter.
Jenis Pemeriksaan Kesimpulan
Dari Pengamatan Dokter, adakah sebab lain yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi? Jika ada, mohon diuraikan hasil pengamatan Dokter
tersebut.
Mohon diberikan keterangan jika Almarhum/ah merupakan pasien rujukan dan, atau Dokter merujuk Almarhum/ah kepada dokter/rumah
sakit/institusi lain.
Dokter/Rumah Sakit Alamat
Dokter/Rumah Sakit Alamat
AGAFRM_KLAIM_002.V1 2/2
FORMULIR KLAIM SURAT KETERANGAN DOKTER
PT AJS AMANAHJIWA GIRI ARTHAMENINGGAL DUNIA BUKAN KARENA KECELAKAAN
Pasien/Pihak Yg Diasuransikan
Tanggal Lahir Nomor Registrasi
Dokter yang terhormat,
Terima kasih atas kerjasamanya.
1 Di mana Almarhum/ah menjadi pasien Dokter? (misalnya : praktek pribadi, klinik, rumah sakit, dll. Sebutkan pula Alamatnya)
2
3
4
5
a. Mohon dijelaskan secara rinci diagnosa Dokter atas penyakit tersebut sebelum kematian dan tanggal diagnosis tersebut ditegakkan
b. Mohon dilampirkan hasil pemeriksaan yang telah dlakukan beserta kesimpulan Dokter.
Diagnosis Tanggal
Nama Tersebut di atas adalah Pihak Yang Diasuransikan (selanjutnya disebut Almarhum / Alamarhumah) pada PT AJS Amanahjiwa Giri Artha. Kami
telah menerima pengajuan Klaim Meninggal, agar kami dapat menilai keabsahan klaim tersebut, kami sangat mengharapkan kerjasama Dokter
untuk melengkapi formulir ini.
Mohon tuliskan tanggal-tanggal konsultasi Almarhum/ah dengan Dokter?
Untuk penyakit apa Dokter merawat Almarhum/ah pada konsulatasi yang pertama? Mohon dijelaskan pula ANAMNESA Dokter pada saat itu.
Tempat dan tanggal meninggal.
Apakah Dokter hadir pada saat kematian? Jika ya, apa penyebab utama kematian dan sejak kapan kondisi yang menyebabkan kematian
tersebut diderita Almarhum/ah?
Jenis Pemeriksaan Kesimpulan
R A H A S I A
AGAFRM_KLAIM_004.V1
AGAFRM_KLAIM_004.V1 1/3
6 Jika Dokter tidak hadir pada saat kematian, kapan dan untuk penyakit apa Dokter merawat Almarhum/ah untuk terakhir kalinya?
a. Mohon dijelaskan secara rinci diagnosa Dokter atas penyakit tersebut.
b. Mohon dilampirkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan beserta kesimpulan Dokter.
7
8
a. Alamrhum/ah merupakan rujukan dari :
b. Almarhum/ah saya rujuk kepada :
9 Berapa lama Almarhu/ah dirawat di rumah sakit ? Mohon jelaskan periode-periodenya.
10
Jenis Pemeriksaan Kesimpulan
Menurut pengamatan Dokter, apakah kematian ini juga disebabkan dipercepat atau merupakan komplikasi dari penyakit lain? Jika ya, mohon
dijelaskan jenis penyakit apa saja dan sudah sejak kapan diderita Alamrhum/ah.
Mohon diberikan keterangan jika Almarhum/ah merupakan pasien rujukan dan, atau Dokter merujuk Almarhum/ah kepada dokter/rumah
sakit/institusi lain.
Dokter/Rumah Sakit Alamat
Dokter/Rumah Sakit Alamat
Apakah ada hal lain yang mempengaruhi sebab kematian Almarhum/ah, yang berasal dari kebiasaan (narkotik, alkohol, dll), sejarah keluarga
atau pekerjaan?
AGAFRM_KLAIM_004.V1 2/3
11 Jika ada, mohon diberikan informasi lainnya yang menurut Dokter dapat membantu Bagian Klaim kami untuk memperoses klaim ini.
Nama Dokter Alamat dan Stempel Rumah Sakit
Tanggal - -
Tanda tangan
Saya dengan ini menyatakan bahwa semua keterangan tersebut di atas adalah benar sejauh pengetahuan yang saya miliki dan yakini
AGAFRM_KLAIM_004.V1 3/3
top related