faal ginjal pada anak
Post on 06-Aug-2015
142 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FAAL GINJAL PADA FAAL GINJAL PADA ANAKANAK
Oleh:Oleh:
NoviatiNoviati
Pembimbing:Pembimbing:
dr. M. Heru Muryawan, SpAdr. M. Heru Muryawan, SpA
SARI PUSTAKA
BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
GINJALMENJAGA KESEIMBANGAN INTERNAL
REGULASI CAIRAN
KESEIMBANGANELEKTROLIT &
ASAM BASA
EKSKRESI SISA HASIL
METABOLISME
SEKRESI HORMON
Tiap ginjal mengandung Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron1 juta nefron Pembentukan nefron selesai pada Pembentukan nefron selesai pada janin 35 janin 35
mingguminggu Hipertrofi & hiperplasiHipertrofi & hiperplasi 5 th pertama5 th pertama Maturasi fungsional Maturasi fungsional setelah lahir setelah lahir
Tiap anak sakit ginjal/sal. kemih Tiap anak sakit ginjal/sal. kemih harus harus diukur faal ginjalnyadiukur faal ginjalnya
Faal ginjalFaal ginjal dasar patogenesis penyakitdasar patogenesis penyakit pengelolaan tepatpengelolaan tepat
FAALGINJAL
• FILTRASI GLOMERULUS• FAAL TUBULUS• ENDOKRIN
BAB IIBAB IIEMBRIOLOGI & ANATOMI GINJALEMBRIOLOGI & ANATOMI GINJAL
EMBRIOLOGI GINJALEMBRIOLOGI GINJAL
PERKEMBANGAN GINJAL
ORGANOGENESIS
MATURASI
PRONEFROS
MESONEFROS
METANEFROS
ANATOMI GINJALANATOMI GINJAL
Letak : Ruang retroperitoneal antara Letak : Ruang retroperitoneal antara vert. Th 12/L1-4vert. Th 12/L1-4
Ginjal tertanam dalam kantong t.a. 3 Ginjal tertanam dalam kantong t.a. 3 lapisan: - Kapsula renallapisan: - Kapsula renal
- Kapsula adiposa- Kapsula adiposa
- Fascia renal- Fascia renal Lapisan ginjal: Korteks & medulaLapisan ginjal: Korteks & medula
Gambar 1. Penampang ginjal
SIRKULASI & ALIRAN DARAH SIRKULASI & ALIRAN DARAH GINJALGINJAL
Suplai darah: a. renalisSuplai darah: a. renalis Aliran darah ginjal (ADG) Aliran darah ginjal (ADG) 20-30% isi 20-30% isi
sekuncup jantungsekuncup jantung ADG= ADG= TDTD
RVGRVG Mekanisme autoregulasi:Mekanisme autoregulasi:
Mekanisme miogenikMekanisme miogenik Mekanisme umpan balik tubuloglomerulerMekanisme umpan balik tubuloglomeruler
Gambar 2. Sirkulasi ginjal
STRUKTUR NEFRONSTRUKTUR NEFRON
Tiap ginjal Tiap ginjal 1 juta nefron 1 juta nefron Nefron: unit fungsional ginjalNefron: unit fungsional ginjal
glomerulus, kapsula Bowman, tubulus glomerulus, kapsula Bowman, tubulus proksimal, ansa Henle, tubulus distalproksimal, ansa Henle, tubulus distal
Pembentukan nefron selesai pd janin 35 Pembentukan nefron selesai pd janin 35 mingguminggu
3 fungsi dasar nefron:3 fungsi dasar nefron: Menyaring darahMenyaring darah Mengembalikan bahan berguna ke darahMengembalikan bahan berguna ke darah Membuang bahan tidak berguna dari darahMembuang bahan tidak berguna dari darah
Gbr 3. Penampang dinding kapiler glomerulus
BAB IIIBAB IIIFAAL GINJALFAAL GINJAL
FUNGSI GINJAL
EKSKRESI
• Ekskresi sisa metabprotein
• Regulasi vol cairantubuh
• Keseimbangan asambasa
ENDOKRIN
• Eritropoesis
• Pengaturan tekanandarah
• Keseimbangan Ca-P
Tabel 1. Sekresi ADH dan aksinya
Stimulus Reseptor Sekresi ADH
Efek pada
volume urin
Efek pada darah
osmolalitas (dehidrasi)
Osmoreseptor di hipotalamus
Meningkat Menurun Peningkatan retensi air, penurunan osmolalitas darah
osmolalitas
Osmoreseptor di hipotalamus
Menurun Meningkat Kehilangan air meningkatkan osmolalitas darah
volume darah
Reseptor peregangan di atrium kiri
Menurun Meningkat Penurunan volume darah
volume darah
Reseptor peregangan di atrium kiri
Meningkat Menurun Peningkatan volume darah
Filtrasi glomerulusFiltrasi glomerulus
ULTRAFILTRASIProses pembentukan ultrafiltrat plasma oleh glomerulus
Langkah I pembentukan urin
Melalui 3 barier:- Sel endotel- Membran basalis- Celah filtrasi dari podosit
ULTRAFILTRATCairan bebas protein yg melalui ddg kapiler glomerulus mencapai ruang Bowmanmencapai ruang Bowman
Mengandung elektrolit, glukosa, fosfat, Ureum, Kreatinin, Peptida, protein BM rendah, kec. albumin & globulin
Gambar 4. Membran filtrasi
LFGHasil penjumlahan LFGNTLFGNT = Kf x PufDiukur optimal dg klirens inulin tdk praktis tdk praktis
Kadar Kr serum klirens Kr endogen
Puf = Pg – Pt -g – 0 = P -
FAKTOR YG MEMPENGARUHI FILTRASI GLOMERULUS:1. Perubahan pada aliran darah glomerulus2. Perubahan pada tek hidrostatik kapiler glomerulus3. Perubahan pada tek hidrostatik kapsula Bowman/tubulus4. Perubahan pada tek onkotik plasma5. Perubahan pada permeabilitas kapiler glomerulus6. Perubahan pada luas area filtrasi
Gambar 5. Berbagai gaya yang berpengaruh pada filtrasi glomerulus
Gambar 7. Reabsorpsi pada berbagai segmen nefron
Reabsorpsi dan Sekresi Tubulus
EKSKRESI AIREKSKRESI AIR
Mekanisme Mekanisme counter current counter current : daya pemekatan urin: daya pemekatan urin1.1. Counter current multiplierCounter current multiplier pd ansa henle pd ansa henle2.2. Counter current exchangerCounter current exchanger pd vasa rekta pd vasa rekta
Hasil:Hasil:- Cairan yg masuk ansa henle pars desc: Cairan yg masuk ansa henle pars desc: IsotonikIsotonik- Cairan di lengkung henle: Cairan di lengkung henle: hipertonikhipertonik- Cairan yg keluar dr ansa henle pars asc: Cairan yg keluar dr ansa henle pars asc:
hipotonikhipotonik
Pengaturan keseimbangan asam basaPengaturan keseimbangan asam basa
Ginjal: Mengatur konsentrasi ion H+
/ ion bikarbonat dalam cairan tubuh
Sekresi Ion H+
ReabsorbsiIon Na
Reabsorbsi ion bikarbonat
Sistem daparfosfat
Sistem daparamonia
FUNGSI ENDOKRINFUNGSI ENDOKRIN
ERITROPOESIS
Diproduksi oleh: sel mesangeal ginjal (90%)
sisanya oleh hatiERITROPOETIN
Mengatur produksi sel darah merah di sumsum tulang
TEKANAN DARAH
RENIN Diproduksi oleh app juksta glomerulus
Angiotensinogen ANG I ANG IIRenin ACE
Vasokonstriksi periferProduksi aldosteron oleh korteks adrenal
2 efek
KESEIMBANGAN Ca & PKESEIMBANGAN Ca & P
Hormon pengatur kadar Ca plasma:Hormon pengatur kadar Ca plasma: H. paratiroidH. paratiroid Vitamin DVitamin D Kalsitonin Kalsitonin peran terbatas peran terbatas
GGK : GGK : Hipotesis Hipotesis trade offtrade off
Osteodistrofi renal/rikets ginjalOsteodistrofi renal/rikets ginjal
FAAL GINJAL PADA NEONATUSFAAL GINJAL PADA NEONATUS
Saat lahir Bayi cukup bulan Bayi prematur
Fungsi ginjal belum
berkembang seluruhnya
Dapat aturkeseimbangan
cairan, elektrolitasam basa
Dapat terjadikesulitan
fungsimetabolik
Urin pertama Berkemih dlm 24 jam pertama setelah lahir
Hipotonik
LFGLFG
Bayi cukup bulanBayi cukup bulan Bayi prematurBayi prematur
LFG = 1/5 LFG dewasa LFG = 1/5 LFG dewasa (1,5 ml/kg/menit)(1,5 ml/kg/menit)
7-14 hari: LFG 7-14 hari: LFG 2 x lipat 2 x lipat3-5 minggu: LFG 3-5 minggu: LFG 3 x lipat 3 x lipat
LFG LFG << 0,5 ml/kg/menit 0,5 ml/kg/menitLFG LFG > rendah dalam > rendah dalam
4-6 mgg pertama 4-6 mgg pertama dibandingkan bayi cukup bulandibandingkan bayi cukup bulan
Kreatinin serum (Skr)Kreatinin serum (Skr)Skr neonatus baru lahir = Skr ibuSkr neonatus baru lahir = Skr ibuUmur 1 minggu Umur 1 minggu Skr Skr cepat cepatUmur 1 bulan Umur 1 bulan Skr 0,2 – 0,4 mg/dl Skr 0,2 – 0,4 mg/dlSkr bayi prematur > Skr bayi cukup bulan Skr bayi prematur > Skr bayi cukup bulan
sampai 4-6 minggusampai 4-6 minggu
Keseimbangan NaKeseimbangan NaFe Na bayi cukup bulan Fe Na bayi cukup bulan : 0,5 – 1%: 0,5 – 1%Fe Na bayi prematur Fe Na bayi prematur : 2-2,5 %: 2-2,5 %Bayi prematur cenderung kehilangan Na Bayi prematur cenderung kehilangan Na
melalui ginjalmelalui ginjal
Keseimbangan KKeseimbangan K Bayi prematur/cukup bulan dapat Bayi prematur/cukup bulan dapat
pertahankan keseimbangan Kpertahankan keseimbangan K
Keseimbangan AirKeseimbangan Air Respon thd kekurangan air baik Respon thd kekurangan air baik
produksi urin pekat & volume produksi urin pekat & volume Tidak dapat pekatkan urin sampai Tidak dapat pekatkan urin sampai
osmolalitas > 400-600 mOsm/losmolalitas > 400-600 mOsm/l Risiko dehidrasi & hiper NaRisiko dehidrasi & hiper Na
Keseimbangan Asam BasaKeseimbangan Asam Basa
Tubulus proksimal : reabsorpsi > 85% Tubulus proksimal : reabsorpsi > 85% bikarbonatbikarbonat
Tubulus distalTubulus distal : reabsorpsi sisa bikarbonat : reabsorpsi sisa bikarbonat
Nilai ambang bikarbonat:Nilai ambang bikarbonat:
Neonatus cukup bulan Neonatus cukup bulan 21,1 mEq/L 21,1 mEq/L
Neonatus prematur Neonatus prematur 21,8 mEq/L 21,8 mEq/L
Perbaikan pd minggu ke 4-6Perbaikan pd minggu ke 4-6
Umur 1-12 bulan: 21,5-22,5 mEq/LUmur 1-12 bulan: 21,5-22,5 mEq/L
Bahaya pada kadar bikarbonat plasma Bahaya pada kadar bikarbonat plasma
BAB IIIBAB IIIPEMERIKSAAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN LABORATORIUM
FAAL GINJALFAAL GINJAL
Pemeriksaan fs glomerulusPemeriksaan fs glomerulus Pemeriksaan fs tubulusPemeriksaan fs tubulus Pemeriksaan fs hormonal ginjalPemeriksaan fs hormonal ginjal UrinalisisUrinalisis
PEMERIKSAAN FUNGSI PEMERIKSAAN FUNGSI GLOMERULUSGLOMERULUS
Neonatus – 1 thNeonatus – 1 th : K = 0,45: K = 0,45
Anak sp 13 thAnak sp 13 th : K = 0,55: K = 0,55
Remaja 13-21 thRemaja 13-21 th : Laki-laki: Laki-laki K = 0,7K = 0,7
PerempuanPerempuan K = 0,57K = 0,57
LFG Pengukuran fungsi ginjal terpenting
Klirens : Klx = Ux X V Px
Rumus Schwartz : LFG = k X LPkr
Klirens inulinKlirens inulin
Syarat zat untuk klirens:Syarat zat untuk klirens:1.1. Difiltrasi bebas oleh glomerulusDifiltrasi bebas oleh glomerulus2.2. Tdk direabsorpsi/disekresi tubulusTdk direabsorpsi/disekresi tubulus3.3. Tdk dimetab/disintesis oleh ginjalTdk dimetab/disintesis oleh ginjal4.4. Tdk terikat protein plasmaTdk terikat protein plasma5.5. Tdk disekresi organ lain kec ginjalTdk disekresi organ lain kec ginjal6.6. Tdk disintesis/dikatab tbhTdk disintesis/dikatab tbh7.7. Tdk toksik jika sumbernya eksogenTdk toksik jika sumbernya eksogenKlirens inulinKlirens inulin baku emas pengukuran LFG baku emas pengukuran LFG tdk tdk
praktis praktis dipakai KKr/KUr dipakai KKr/KUr
Kadar serum kreatininKadar serum kreatinin
Kreatinin disintesis di otot skelet (>>), Kreatinin disintesis di otot skelet (>>), hati, pankreas, ginjalhati, pankreas, ginjal sintesis relatif sintesis relatif konstankonstan
Ekskresi melalui filtrasi glomerulus, Ekskresi melalui filtrasi glomerulus, sekresi di tubulus sangat sedikitsekresi di tubulus sangat sedikit
Kelemahan: Kr & Ur serum baru Kelemahan: Kr & Ur serum baru bila bila LFGLFG < 70% normal < 70% normal deteksi dini (-) deteksi dini (-)
Gambar 9. Hubungan LFG dan ureum/kreatinin darah
Kadar ureum serumKadar ureum serum
UreumUreum : Hasil akhir metabolisme : Hasil akhir metabolisme protein protein banyak dipengaruhi faktor banyak dipengaruhi faktor eksternaleksternal
: diet : diet protein, katab protein protein, katab protein , , perdarahan GIperdarahan GI
: diet : diet protein, peny hati, malnutrisi protein, peny hati, malnutrisi
Ureum = 2,2 x BUNUreum = 2,2 x BUN
Klirens kreatinin & ureumKlirens kreatinin & ureum
KKr > spesifik daripada KUrKKr > spesifik daripada KUrPerhitungan KKr:Perhitungan KKr:1. Rumus: KKr = 1. Rumus: KKr = Ukr (+ x%sekresi)Ukr (+ x%sekresi)
Pkr(+ y% kromogen non Pkr(+ y% kromogen non Kr)Kr)
2. Nomogram2. Nomogram
KUr: hanya 70% dr LFG yg sebenarnyaKUr: hanya 70% dr LFG yg sebenarnyaPd fs ginjal Pd fs ginjal : LFG = : LFG = KUr + KKrKUr + KKr
22
Gambar 10. Nomogram faal ginjal anak
Pemeriksaan fungsi tubulusPemeriksaan fungsi tubulus
Daya pemekatan urinDaya pemekatan urin
Ind: poliuria (Jumlah urin >2000 Ind: poliuria (Jumlah urin >2000 ml/1,73mml/1,73m22/hr)/hr)
Respons thd dehidrasi ringan Respons thd dehidrasi ringan uji haus uji haus ((water deprivation testwater deprivation test))
Diabetes insipidus (?)Diabetes insipidus (?)
DI sentralDI sentral DI renalDI renal
2 tahap pemeriksaan untuk dx DI:2 tahap pemeriksaan untuk dx DI:
1. Uji haus1. Uji haus
2. Uji Pitresin/Vasopresin2. Uji Pitresin/Vasopresin
Perlu monitor tiap jam: BB, TD, N, tPerlu monitor tiap jam: BB, TD, N, t
BB BB > 3% > 3% stop uji haus stop uji haus
Normal: hsl uji haus 12 jam Normal: hsl uji haus 12 jam osm urin osm urin 10891089 mOsm/l ( mOsm/l (873-1305873-1305 mOsm/l) mOsm/l)
Daya pengenceran urinDaya pengenceran urin
Cara: minum air 10 ml/kg tiap ½ jam 2-3 xCara: minum air 10 ml/kg tiap ½ jam 2-3 x
diberi minum sesuai jumlah urindiberi minum sesuai jumlah urin
Ginjal normal Ginjal normal prod urin dng osm prod urin dng osm <50 <50 mOsm/kgmOsm/kg
Kurang bermanfaat & bahaya Kurang bermanfaat & bahaya overloadoverload
Daya asidifikasi urinDaya asidifikasi urin
Cara: penderita dibuat asidosis dng Cara: penderita dibuat asidosis dng pemberian NH4Clpemberian NH4Cl
Jumlah ekskresi normal pd uji NH4Cl Jumlah ekskresi normal pd uji NH4Cl Tabel Tabel 1111
Tabel 11. Jumlah ekskresi normal (maksimal) pada uji Tabel 11. Jumlah ekskresi normal (maksimal) pada uji amonium kloridaamonium klorida
Bayi 12 bulan Anak 3-15 tahun pH urin 5 5,5 Asiditas titrasi 62 52 (mmol/ml/1,73 m2) (43-111) (33-71) Amonium 52 73 (mmol/menit/1,73 m2) (42-79) (46-100)
PEMERIKSAAN FUNGSI HORMONAL PEMERIKSAAN FUNGSI HORMONAL GINJALGINJAL
Kadar eritropoetinKadar eritropoetin Hipoksia Hipoksia produksi eritropoetin produksi eritropoetin
produksi sel darah merah di ssm tl produksi sel darah merah di ssm tl Teknik RIA : Eritropoetin Teknik RIA : Eritropoetin N: 10-30 U/L N: 10-30 U/L pada : hiperplasia eritroid, anemia pada : hiperplasia eritroid, anemia
aplastikaplastik pada : post transfusi, polisitemia verapada : post transfusi, polisitemia vera
Kadar 1,25 (OH)Kadar 1,25 (OH)22 vit D vit D Bukti tak langsung def. Vit D:Bukti tak langsung def. Vit D:
Ca, fosfat Ca, fosfat ALP ALP Ca & sitrat urin Ca & sitrat urin Asam amino urin Asam amino urin
Metode terbaik: imunokompetitifMetode terbaik: imunokompetitif
UrinalisisUrinalisisMeliputi:Meliputi:1.1. Warna & kekeruhan urinWarna & kekeruhan urin2.2. pH urinpH urin3.3. BJ & osmolalitas urinBJ & osmolalitas urin4.4. Proteinuria & hematuriaProteinuria & hematuria5.5. GlukosuriaGlukosuria6.6. Uji NitritUji Nitrit7.7. Pem. sedimen urinPem. sedimen urin
SederhanaSederhanaTidak menunjukkan beratnya kelainan fungsi ginjalTidak menunjukkan beratnya kelainan fungsi ginjalMenunjukkan adanya penyakit tertentuMenunjukkan adanya penyakit tertentuTerbaik : Terbaik : urin pagi keduaurin pagi kedua
Warna & kekeruhan urinWarna & kekeruhan urin
Normal: Normal: jernih, kuning mudajernih, kuning mudaKelainan warna:Kelainan warna:1.1. Merah/merah mudaMerah/merah muda2.2. Kuning coklatKuning coklat3.3. Seperti susuSeperti susu4.4. KehijauanKehijauan5.5. KeruhKeruh
pH urinpH urinNormal: Normal: 4,5 – 8,0 (rata-rata 6,0)4,5 – 8,0 (rata-rata 6,0)Penyebab:Penyebab:Urin asam Urin asam asid metab (non renal), asid resp asid metab (non renal), asid respUrin basa Urin basa alk metab (non renal), asid tubuler ginjal, alk metab (non renal), asid tubuler ginjal,
ISK dg organisme pemecah ureaISK dg organisme pemecah urea
BJ & Osmolalitas urinBJ & Osmolalitas urin
BJ urin normal : BJ urin normal : 1,005 –1,0401,005 –1,040
BJ urin BJ urin : urin pekat, glikosuria, pasca : urin pekat, glikosuria, pasca kontraskontras
BJ urin BJ urin : urin encer, GGK, DI, kel : urin encer, GGK, DI, kel tubulus ginjaltubulus ginjal
Osm urin Osm urin indikator kerja osmotik indikator kerja osmotik ginjalginjal
Osm urin = (BJ urin – 1000) x 40.000Osm urin = (BJ urin – 1000) x 40.000
ProteinuriaProteinuria Urin normal mengandung proteinUrin normal mengandung protein Pem proteinuria Pem proteinuria kualitatifkualitatif::
1. Cara kolorimetrik1. Cara kolorimetrikTrace (Trace () ) : 10 mg/dl: 10 mg/dl+1+1 : 30 mg/dl: 30 mg/dl+2+2 : 100 mg/dl: 100 mg/dl+3+3 : 300 mg/dl: 300 mg/dl+4+4 : 1000 mg/dl: 1000 mg/dl
2. Cara turbidimetrik2. Cara turbidimetrik Pem proteinuria Pem proteinuria kuantitatifkuantitatif urin urin
tampung 24 jamtampung 24 jam
HematuriaHematuria
Pemeriksaan:Pemeriksaan:
1. Sedimen urin 1. Sedimen urin micr: micr: Kamar hitung (Fuchs Rosenthal) : Kamar hitung (Fuchs Rosenthal) : >>10 10
eri/mleri/ml Langsung: Langsung: >> 5 eri/LPB atau 5 eri/LPB atau >> 3 eri/LPB 3 eri/LPB
2. Kimiawi2. Kimiawi
3. 3. Addis countAddis count
Darah merah dalam urin
GlukosuriaGlukosuria
- Hiperglikemia (DM)- Hiperglikemia (DM)
- Tubulopati- Tubulopati
Uji nitritUji nitrit
- Deteksi bakteriuria pd ISK oleh Deteksi bakteriuria pd ISK oleh bakteri pemecah nitratbakteri pemecah nitrat
- Uji saring sajaUji saring saja
Sedimen urinSedimen urin Tabel 13. Kelainan sedimen urinTabel 13. Kelainan sedimen urin
Jenis Normal Kelainan patologik Sel darah merah <5/LPB kelainan glomeruler dan non glomeruler (sistitis, batu, dll) Sel darah putih <5-6/LPB ISK, glomerulonefritis, nefritis interstisial, sindrom nefrotik Oval fat bodies (-) sindrom nefrotik terutama kelainan minimal (maltese cross) (lipoid nefrosis) Silinder hialin jarang dehidrasi, olah raga, sindrom nefrotik, gagal jantung Silinder granuler jarang dehidrasi, glomerulonefritis Silinder sel darah merah (-) glomerulonefritis akut Silinder lekosit (-) ISK Silinder sel tubulus (-) nekrosis tubulus Silinder gagal ginjal (-) gagal ginjal (broad renal failure cast) Silinder lemak (-) sindrom nefrotik
BAB IVBAB IVRINGKASANRINGKASAN
Embriologi ginjal: organogenesis & maturasiEmbriologi ginjal: organogenesis & maturasi ADG = TD/RVGADG = TD/RVG Tiap ginjal mengandung 1 juta nefronTiap ginjal mengandung 1 juta nefron Pembentukan nefron selesai pd janin 35 mgPembentukan nefron selesai pd janin 35 mg 3 fungsi dasar nefron: menyaring darah, 3 fungsi dasar nefron: menyaring darah,
membuang bhn tak berguna, membuang bhn tak berguna, mengembalikan bhn bergunamengembalikan bhn berguna
Fungsi ginjal: ekskresi dan endokrinFungsi ginjal: ekskresi dan endokrin Pem lab faal ginjal: fs glom, tubulus, Pem lab faal ginjal: fs glom, tubulus,
hormonal, urinalisishormonal, urinalisis
Tabel 2. Faktor pengatur sekresi H+ (Reabsorpsi HCO3-) oleh nefronFaktor Letak pengaturan dalam nefron Sekresi H+ meningkat Meningkatkan beban filtrasi HCO3- Tubulus proksimal Menurunkan volume cairan ekstrasel Tubulus proksimal Menurunkan kadar HCO3- plasma Tubulus proksimal, saluran Henle ( pH) bagian asenden tebal, dan saluran pengumpul Meningkatkan PCO2 darah Tubulus proksimal, saluran Henle bagian asenden tebal, dan saluran pengumpul Aldosteron Saluran pengumpul Sekresi H+ menurun Menurunkan beban filtrasi HCO3- Tubulus proksimal Meningkatkan volume cairan ekstrasel Tubulus proksimal Meningkatkan kadar HCO3- plasma Tubulus proksimal, saluran Henle ( pH) bagian asenden tebal, dan saluran pengumpul Menurunkan PCO2 darah Tubulus proksimal, saluran Henle bagian asenden tebal, dan saluran pengumpul
Gambar 6. Perubahan harga normal laju filtrasi glomerulus
Tabel 3. Mekanisme pengaturan LFG
Tipe pengaturan Stimulus utama Mekanisme dan lokasi aksi Efek pada LFG
Autoregulasi renal Mekanisme miogenik
Peningkatan peregangan serat otot polos di dinding arteriol aferen berhubungan dengan peningkatan tekanan darah
Serat otot polos yang teregang berkontraksi, sehingga menyempitkan lumen arteriol aferen
Menurun
Umpan balik tubuloglomeruler
Pengiriman secara cepat Na+ dan Cl- ke makula densa berhubungan dengan tekanan darah sistemik yang tinggi
Peningkatan pelepasan vasokonstriktor oleh aparatus jukstaglomeruler menyebabkan konstriksi arteriol aferen
Menurun
Regulasi neural Peningkatan aktivitas saraf
simpatis renal yang melepaskan norepinefrin
Konstriksi arteriol aferen melalui aktivasi reseptor 1 dan peningkatan pelepasan renin
Menurun
Regulasi hormonal Angiotensin II Penurunan volume darah atau
tekanan darah yang merangsang produksi angiotensin II
Konstriksi arteriol aferen dan eferen
Menurun
Atrial natriuretic peptide (ANP)
Peregangan jantung yang merangsang sekresi ANP
Relaksasi sel mesangial di glomerulus meningkatkan daerah permukaan kapiler untuk filtrasi
Meningkat
Tabel 4. Pengaturan hormonal terhadap reabsorpsi dan sekresi tubulusHormon Stimulus utama yang
merangsang pelepasan
Mekanisme dan lokasi aksi
Efek
Angiotensin II (ANG II)
Volume darah yang rendah atau tekanan darah yang rendah merangsang produksi ANG II yang diinduksi oleh renin
Merangsang aktivitas antiporter Na+/H+ di sel tubulus proksimal
Peningkatan reabsorpsi Na+, bahan terlarut lain, dan air, yang meningkatkan volume darah
Aldosteron Peningkatan kadar ANG II dan peningkatan kadar K+ plasma meningkatkan pelepasan aldosteron oleh korteks adrenal
Meningkatkan aktivitas dan sintetis pompa Na di membran basolateral dan kanal Na+ di membran apikal dari sel utama di duktus kolektivus
Peningkatan sekresi K+ dan reabsorpsi Na+, Cl-, dan air, yang meningkatkan volume darah
Antidiuretic hormone (ADH)/vasopresin
Peningkatan osmolalitas cairan ekstraseluler atau peningkatan kadar ANG II meningkatkan pelepasan ADH dari kelenjar hipofisis posterior
Merangsang insersi protein kanal air (aquaporin-2) ke membran apikal sel utama
Peningkatan reabsorpsi fakultatif air, yang menurunkan osmolalitas cairan tubuh
Atrial natriuretic peptide (ANP)
Peregangan atrium jantung merangsang sekresi ANP
Menekan reabsorpsi Na+ dan air di tubulus proksimal dan duktus kolektivus; juga menghambat sekresi aldosteron dan ADH
Peningkatan ekskresi Na+ di urin (natriuresis); peningkatan output urin (diuresis) sehingga menurunkan volume darah
top related