evaluasi pada pasien glaukoma
Post on 07-Dec-2014
75 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Disusun oleh: Mudsa Ileto
Dosen pembimbing
dr. M. Ikhsan, Sp.M
Evaluasi Pada Pasien Glaukoma
Diagnosis glaukoma ditegakkan berdasarkan kelainan klinis yang muncul dan pemeriksaan mata yang komprehensif.
Pemeriksaan mata secara komprehensif dilakukan pada setiap pasien untuk mendeteksi adanya penyakit yang berpotensi mengancam penglihatan, salah satunya yaitu “Glaukoma”.
Abstrak
Serius dalam mencegah terjadinya kebutaanDengan mengatasi seluruh kelainan
yang berpotensi menyebabkan kebutaanGlaukoma merupakan suatu keadaan
kronis dari neuropati optik yang ditandai dengan kerusakan jaringan di diskus optikus, dan adanya defek lapangan pandang.
Perlu diingat bahwa peningkatan TIO merupakan faktor resiko terjadinya glaukoma
Glaukoma juga dapat bersifat asimtomatik hingga stadium akhir, ini akan memperburuk prognosis.
Glaukoma primer sudut terbuka dan Glaukoma primer sudut tertutup biasanya tanpa gejala. Seringnya berganti kaca mata baca diduga berhubungan dengan glaukoma, tetapi tidak sensitif dan spesifik. Adanya riwayat keluarga yang menderita glaukoma, pasien harus diperiksa dengan hati-hati.
history
Anamnesa biasanya dapat membantu untuk menyingkirkan penyebab glaukoma, seperti :
Penggunaan steroidTraumaUveitisSleep apneaPerdarahan hebat, dan penyakit intracranial
Pemeriksaan Mata secara komprehensif dilakukan pada setiap pasien mata:
Pemeriksaannya terdiri dari : Pemeriksaan Visus dan Refraksi Pemeriksaan External dan penilaian motilitas bola mata Pemeriksaan pupil Slit-lamp biomicroscopy Pemeriksaan tekanan intra okular Gonioskopi Pemeriksaan pada pupil yang dilatasi untuk melihat diskus
optikus dan retina Pemeriksaan luas lapangan pandang jika dicurigai terjadi
glaukoma. Perimetri otomatis dapat dilakukan untuk menilai kelaninan fungsional pada luas lapangan pandangnya
PEMERIKSAAN MATA
Diagnosis klinis glaukoma biasanya berdasarkan:TIOGonioskopiPemeriksaan diskus optikPemeriksaan luas lapangan pandangPada stadium awal biasanya glaukoma belum
mungkin didiagnosa, diperlukan pemeriksaan ulangan secara periodik.
Pemeriksaan eksternal pada mataMotilitas okuliPemeriksaan dengan slit lampTekanan bola mataGonioskopiUji van herrick dan pencitraan sudut
Komponen Penting dalam Pemeriksaan mata komprehensif
Pemeriksaan eksternal pada mata : Biasanya ditemukan hemangioma halus atau
dilatasi vena epikslera Didapatkannya kongesti pada pembuluh darah
siliar konjungtiva diduga akibat kelainan pada struktur intra okuler, termasuk glaukoma akut sudut tertutup
Pergerakan bola mata Jika terdapat amblyopia atau sensori extropia
maka rencana penanganan akan berubah.
Pemeriksaan pupil Glaukoma biasanya asimetris, biasanya
terdapat gangguan pada refleks pupil. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar diagnosis glaukoma.
Pupil yang dilatasi saat diberikan cahaya biasanya manifestasi dari glaukoma sudut tertutup
Pemeriksaan slit lamp Pemeriksaan dilakukan dilakukan sebelum dan
setelah pupil didilatasikan.
Pada pemeriksaan biasanya didapatkan: Pseudoexfoliation Pigment dispersion glaucamflacken Uveitis Trauma
Pseudoexofoliation Pigmen dispersion
Uveitis glaucamflacken
Tekanan Intra okulerGold standar pengukuran Tekanan intra okuler
diukur dengan menggunakan Goldmannn tonometri.
Beberapa alat yang mudah digunakan :1. Tonopen2. Icare rebound tonometer3. Air puff tonometer
pemeriksaan CCT (central corneal thickness) dianjurkan pada seluruh:
1. hipertensi okular2. Glaukoma dengan TIO normal
Goldmann Tonometer
Tonopen iCare Rebound Tonometer
Air Puff Tonometer
Jika ditemukan hasil yang abnormal harus dilakukan pengukuran berkala dan harus tetap dikonfirmasikan untuk dilakukan pengukuran dengan Goldmann tonometer.
jika tidak ditemukan gejala-gejala glaukoma lainnya, kita harus melakukan pemeriksaan lainnya. dilakukan pemeriksaan ulang setelah pupil didilatasikan
Pengukuran dilakukan secara berulang jika :Curiga ada gangguan di diskus optikusGejala lain dari glaukomaDengan resiko tinggi
Hal ini tidak hanya berguna hanya untuk mendeteksi peningkatan TIO tapi juga sebagai acuan untuk terapinya.
Jika ditemukan kelainan pada diskus optikus dan perubahan luas lapangan pandang dan TIO normal, pemeriksaan harus dilakukan beberapa kali dalam 1 hari pada waktu yang berbeda.
Hal ini dianjurkan sebelum melakukan pemeriksaan lain yang memakan biaya besar dan tindakan invasif dilakukan.
GonioscopyPOAG merupakan diagnosis ekslusi. Jadi sangat bermanfaat untuk pencegahan PACD dengan intervensi yang sederhana.Gonioscopy digunakan untuk memeriksa bilik mata depan, Indentation merupakan gonioscopy yang memberikan hasil terbaik.
Pemeriksaan gonioscopy dilakukan dengan pencahayan slit lamp yang lemah. Hasil dinilai setelah 30-45 detik apakah itu POAG / PACD.
Jika Posterior trabekular mashwork tidak terlihat makan pasien diminta untuk melihat ke cermin gonioscopy untuk melihat sudut iris, jika didapatkan >180 degree tanpa penekanan pada bola berarti tergolong sudut terbuka . Sebalik nya jika <180 degree dengan atau tanpa penekanan di sebut sudut tertutup
Gonioscopy bukanlah pemeriksaan yang hanya dilakukan satu kali saja, karens POAG dapat berkembang menjadi PACD.
Pemeriksaan disk optik menggunakan lensa 60-90 diopter (D) atau lensa kontak dengan slit lamp adalah metode ideal dalam menilai struktur ini. Namun masih tetap dibutuhkan oftarlmoskop untuk menilai retina.Foto fundus sebenarnya metode yang paling ideal dalam menilai diskus optikus.
Pemeriksaan Diskus Optikus dan Nerv Fiber Layer (NFL)
Untuk mendiagnosis adanya kelainan pada disc dilakukan penilaian pada rasio DISC & CUP papil.
CDR 0,7 : 1 harus dicurigai adanya glaukoma
Hal ini disebabkan oleh kerusakan progresif dari serabut saraf, jaringan fibrosa dan vasukler.
CDR juga berguna dalam dua situasi lainnya. Jika, setelah perbedaan dalam ukuran dua disk, CDR dalam dua mata berbeda lebih dari > 0,2, itu mencurigakan untuk kerusakan glaukoma.
Nerve fiber layer defekPemeriksaan dilakukan dengan menggunakan slit lamp dengna lensa 60 D atau dengan oftalmoskopi.
Pencitraan untuk memeriksa diskus optikHeidelberg retinal tomograph (HRT III),
OCT and NFL Analyzer.The glaukoma assosiation mengatakan
bahwa pemeriksaan-pemeriksaan tersebut kurang sensitif dan spesifik untuk pemeriksaan klinis rutin.
Luas lapangan pandangGlaukoma berpotensi menyebabkan
kebutaan karena menyebabkan penyempitan lapangan pandang hingga mnyebabkan kebutaan dan gangguan fungsi penglihatan.Pemeriksaan yang sangat direkomendasikan adalah menggunakan perimetri otomatis
PeringatanLuas lapangan pandang tidak pernah
diinterprestasikan hanya pada satu lokasi saja. Perubahan luas lapangan pandang biasanya berhubungan dengan perubahan pada diskus ooptikus dan NFL. Jika terdapat kerusakan tapi penglihatan normal maka lakukan pemeriksaan ulang luas lapang pandang. Jika terdapat kelainan pada luas lapangan pandang tetapi tidak terdapat kelainan pada jaringannya diskus otik dan NFL lakukan pemeriksaan diskus oftikus lagi.
KesimpulanDiagnosis pada glaukoma pada suatu stadium
dimana penanganan dapat mencegah kebutaan berdasarkan pada deteksi kasus. Dokter spesialis harus tepat dalam mendeteksi setiap hal yang dapat menyebabkan kelaianan mata yang serius. Termasuk glaukoma. Untuk mencapainya harus dilakukan pemeriksaan mata yang komprehensif, termasuk slit lamp, TIO, gonioskopi, dan pelebaran diskus optik serta Pemeriksaan retina pada setiap pasien yang datang ke klinik. Pemeriksaan perimetri harus dilakukan pada setiap pasien yang dicurigai glaukoma.
Untuk mencapainya harus dilakukan pemeriksaan mata yang komprehensif, termasuk slit lamp, TIO, gonioskopi, dan pelebaran diskus optik serta Pemeriksaan retina pada setiap pasien yang datang ke klinik. Pemeriksaan perimetri harus dilakukan pada setiap pasien yang dicurigai glaukoma dan memiliki kelainan lapangan pandang.
top related