efektivitas pembelajaran matematika melalui ......iv efektivitas pembelajaran matematika melalui...
Post on 20-Jul-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
iv
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII
SMPIT AL-ISHLAH MAROS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
Oleh
Amal Jariah
10536 5207 15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020
v
vi
vii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin no.259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Amal Jariah
NIM : 10536 5207 15
Program Studi : Pendidikan Matematika
Dengan Judul :
Dengan ini menyakatan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila
pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 2019
Yang Membuat Pernyataan
Amal Jariah
Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII
SMPIT Al-Ishlah Maros
viii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Kantor: Jl. Sultan Alauddin no.259, Telp. (0411)-866132, Fax. (0411)-860132
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Amal Jariah
NIM : 10536 5207 15
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyakatan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 2019
Yang Membuat Perjanjian
Amal Jariah
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jika kamu bertakwa,
Allah akan membimbingmu
Jika kamu bersungguh-sungguh,
kesungguhan itu untuk kebaikanmu sendiri
dan Selalu ada Allah untuk orang yang sabar”
PERSEMBAHAN
“Janganlah berputus asa dalam
mengulang doa ketika doamu belum diijabah, karena
Allah menjamin doa itu menurut pilihannya bukan selerahmu”
“Nilai seseorang sesuai tekadnya
Ketulusan sesuai dengan kemanusiannya
Keberaniaannya sesuai penolakan terhadap kejahatan
Dan kesuciannya sesuai kepekaan terhadap kehormatan dirinya ”
Kupersembahkan karya ini buat,
Kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku,
Serta teman seperjuanganku di LDK-LPKSM Makassar
x
ABSTRAK
AMAL JARIAH, 2020. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan
Model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah
Maros. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Usman Mulbar dan Pembimbing
II St. Nur Humairah Halim.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran
matematika efektif melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros.
Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimen yang hanya melibatkan satu kelompok
sebagai kelas eksperimen dan dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP IT Al-Ishlah Maros tahun ajaran
2019/2020 dengan jumlah siswa yang diteliti sebanyak 29 orang. Desain penelitian ini
adalah the one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah tes hasil belajar dengan pretest dan posttest dalam bentuk
essay, lembar observasi aktivitas siswa dan angket respon siswa.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa skor rata-rata tes hasil belajar pretest
siswa adalah 22,65 dari skor ideal dengan standar deviasi 10,38, nilai minimum adalah
9 dan nilai maksimum adalah 48. Sedangkan skor rata-rata tes hasil belajar siswa dari
posttest adalah 88,65 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 7,16, nilai minimum
adalah 76 dan nilai maksimum adalah 100. Dari hasil posttest tersebut diperoleh bahwa
29 siswa atau 100% mencapai ketuntasan individu dan ini berarti bahwa ketuntasan
secara klasikal tercapai. Untuk hasil observasi pada aktivitas siswa, 84,10% siswa aktif
dalam pembelajaran, dan respon positif siswa setelah pelaksanaan pembelajaran adalah
96,55%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dismpulkan bahwa pembelajaran
matematika melalui model pemelajaran kooperatif tipe Think pair Share (TPS) efektif
pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros. Selain itu, terjadi peningkatan yang
signifikan setelah diberikan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros.
Kata kunci: efektivitas, hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan semesta alam, yang
amat jelas bukti kebenaran-Nya, lagi maha tinggi kemuliannya dan maha agung
kedudukan-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Salawat dan salam juga kita ucapkan untuk
tokoh yang paling layak kita teladani, yaitu Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم, beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang selalu mengikuti sunnah-
sunnah beliau.
Skipsi ini bejudul “Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan
Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII SMPIT AL-
ISHLAH MAROS” dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Sudah menjadi sunnatullah bahwa setiap usaha selalu ada hambatan yang turut
mewarnainya, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hambatan-hambatan
tersebutlah yang justru menambah jumlah pengalaman dan membuat nikmat hidup ini
menjadi lebih berharga. Oleh sebab itu, penulis memberikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan ucapan terimah kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu
dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:
1. Orang tuaku tercinta, Ayahanda Abdul Rasyid dan ibunda Erniwati atas segala do’a
yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk penulis serta
xii
jerih payah, kasih sayang, motivasi dan pengorbanan, baik materi moril yang
diberikan kepada penulis sampai akhir penulisan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Abd. Rahmam Rahim, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., PhD., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Mukhlis, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Prof. Dr. H. Usman Mulbar, M.Pd., selaku Pembimbing I dan penguji 1 dan
Ibu St. Nur Humairah Halim, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II dan penguji IV
yang dengan ikhlas memberikan saran, arahan, dan petunjuk dalam penyelesaian
skripsi ini.
6. Ibu Rezki Ramdani, S. Pd., M. Pd., selaku penguji II dan Bapak Dr. Rukli, M. Pd.,
M. Sc., selaku penguji III.
7. Ustadz Muhammad Amin, Lc., M.A. selaku Kepala Sekolah SMPIT Al-Ishlah
Maros dan Ustadz Didin Jahidin, S. Pd. selaku guru matematika kelas VII. A 1
SMPIT Al-Ishlah Maros.
8. Bapak-bapak dan ibu-ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan ilmu selama dalam pendidikan.
9. Ustadz Fadlan Akbar, Lc., M.HI. Hafizhahullah atas kesediannya menasehati
penulis selama menjalani matakuliah skripsi ini.
10. Kak Ais, S. Si., M. Si. (Dosen teori bilangan saya disemester 3, Dosen statistika
matematika saya disemester 5, dan Dosen statistika terapan saya disemester 6), Kak
xiii
Irsan Said, S. Pd. (Alumni jurusan pendidikan Matematika angkatan 2010), Kak
Rama, S.Pd. (Alumni jurusan pendidikan Matematika angkatan 2011), kak
Muhammad Taslim, S. Pd. (Alumni jurusan pendidikan Matematika Unismuh
Makassar angkatan 2010), Kak Muhammad Awe Anshari, S, Pd. (Alumni jurusan
pendidikan Matematika Unismuh Makassar angkatan 2009), Kak Irvan, S. Pd.
(Alumni jurusan PGSD Unismuh Makassar angkatan 2012, Kak Asri, S, Pd.
(Alumni jurusan pendidikan Matematika Unismuh Makassar angkatan 2013), Kak
Nawir, S. Pd. (Alumni jurusan pendidikan Matematika Unismuh Makassar
angkatan 2013) yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyelesaian
skripsi ini, dan Kak Alamsyah, S, Pd. (Alumni jurusan pendidkan Bahasa Inggris
Unismuh Makassar angkatan 2013) yang telah memberikan saran dan arahan dalam
penyelesaian skripsi ini.
11. Kak Abdul Malik, S. Pd., Kak Zainal Abidin, S.Pd., dan Kak Syuaib, S. Pd.
(Alumni jurusan pendidkan Matematika angkatan 2008) atas kesediannya
menasehati penulis selama menjalani matakuliah skripsi ini dan yang telah
memberikan saran dan segala bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan jurusan pendidikan matematika 2015 G terkhusus
kepada : 1) Husnul Khuluq Said, S. Pd. yang telah memberikan saran dan segala
bantuan dalam penyelesaian skripsi ini dan juga telah menjadi observer dalam
penelitian penulis, 2) Arisal, S, Pd. (Ketua tingkat pendidikan Matematika 2015 G),
dan 3) Nur Hidayat, S. Pd. yang telah memberikan saran dan segala bantuan dalam
penyelesaian skripsi ini.
xiv
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas jasa-jasa atas segala bantuan dan
motivasi yang telah penulis dapatkan Dari pihak-pihak yang tersebut diatas maupun
pihak-pihak yang penulis tidak sempat termuat dilembaran ini.
Penulis menyadari sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lepas dari
segala kekhilafan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari isi dalam pembahasan maupun dari segi sistematika
penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
sehingga dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan skripsi ini serta karya-
karya penulis berikutnya. Semoga sripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Akhirnya, penulis berharap semoga segala aktivitas keseharian kita bernilai ibadah
disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Makassar, 5 Jumadil Awal 1441 H
29 Januari 2020 M
Penulis
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................................iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................................vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
C. Tujuan ...................................................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA
PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka .......................................................................................................... 6
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................................... 19
C. Kerangka Pikir ....................................................................................................... 27
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................................ 30
xvi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 31
B. Desain Penelitian .................................................................................................... 31
C. Subjek Penelitian .................................................................................................... 31
D. Defenisi Operasional Variabel ............................................................................... 32
E. Prosedur Penelitian................................................................................................. 32
F. Instumen Penelitian ................................................................................................ 33
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 35
H. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 40
B. Pembahasan .......................................................................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 53
B. Saran ..................................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS ......................... 17
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen The One Group Pretest-Postest ..................... 31
Tabel 3.2 Kategorisasi Hasi Belajar Siswa ..................................................................... 37
Tabel 3.3 Kategorisasi Standar Hasil Belajar ................................................................. 37
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Gain Ternormalisasi ............................................................. 38
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Hasil Belajar Matematika melalui Model pembelajaran
Kooperatif tipe TPS ........................................................................................................ 40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika melalui Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS ................................................................................... 41
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa ................................. 42
Tabel 4.4 Statistika Deskriptif Gain Ternormalisasi melalui Model Pembelajaran
Kooperatif tipe TPS ........................................................................................................ 43
Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa setelah diterapkan Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS ................................................................................... 43
Tabel 4.6 Aktivitas Siswa selama Pelaksanaan Pembelajaran Matematika melalui Model
pembelajaran kooperatif tiipe TPS ................................................................................. 44
Tabel 4.7 Deskripsi Respons Siswa terhadap Pembelajaran Matematika melalui Model
pembelajaran kooperatif tipe TPS ................................................................................... 46
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................... 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan pendidikan akan merubah cara berfikir lebih aktif yang lebih praktis karena
dengan pendidikan akan mengubah orang yang tidak tahu menjadi tahu dan yang sudah
tahu menjadi faham. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki
peran penting dalam dunia pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran
sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain (Mufidah dkk, 2013:118).
Matematika merupakan salah satu ilmu yang dipelajari pada setiap jenjang
pendidikan. Hal ini disebabkan karena matematika sangat dibutuhkan dan berguna
dalam kehidupan sehari-hari. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan
menghitung, mengukur, dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Semua
kemampuan ini bertujuan agar siswa dapat berperan secara aktif, baik dalam
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari. Peran aktif siswa dalam
pembelajaran matematika hendaknya telah terbentuk kuat sejak dini (Verowita dkk,
2012:48).
Para ahli telah mengembangkan beberapa model pembelajaran matematika. Model
pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas
yang berhubungan dengan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang
diterapkan di dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Pemilihan dan
penggunaan model pembelajaran matematika yang tepat oleh guru dapat membantu
penyampaian materi secara maksimal kepada siswa.
2
Salah satu model yang dianggap peneliti dapat memotivasi siswa dalam
meningkatakan hasil belajar matematika adalah model pembelajaran Kooperatif tipe
3
Think Pair Share (TPS). Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan model pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa secara berpasangan untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik
melalui tiga tahap, yaitu: Think (berfikir), Pair (berpasangan), dan Share (berbagi).
Salah satu keutamaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yaitu
dapat menumbuhkan keterlibatan dan keikutsertaan siswa dengan memberikan
kesempatan terbuka pada siswa untuk berbicara dan mengutarakan gagasannya sendiri
dan memotivasi siswa untuk terlibat percakapan dalam kelas (Marlina dkk, 2014:87).
Berdasarkan hasil observasi dikelas VII.A1 SMPIT Al-Ishlah Maros pada tanggal
12 september 2019, permasalahan yang dihadapi oleh siswa adalah rendahnya
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Hal ini dikarenakan cara
mereka memperoleh informasi dan motivasi diri belum tersentuh oleh metode yang bisa
membantu mereka. Para siswa kesulitan untuk memahami konsep-konsep akademis
(seperti matematika, fisika, atau biologi). Meskipun sebenarnya banyak siswa yang
mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik tentang materi ajar yang diterimanya,
namun pada kenyataannya mereka tidak memahaminya. Banyak guru ketika pengajaran
konsep hanya berpusat pada mengingat dan menghafal, dan tidak mengarahkan siswa
pada tingkat pengembangan berfikir tingkat lebih tinggi saat menghadapi fakta, cara
siswa belajar tentang konsep hanya secara teori saja dan belajar tanpa mempratikkan
konsep. Cara yang demikian adalah cara belajar yang bersifat menerima sehingga siswa
tidak bisa membangun sendiri pengetahuan atau keterampilannya.
Hal ini diakibatkan oleh kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam
proses pembelajaran, dimana siswa hanya sebagai pendengar dan pencatat dari apa yang
disampaikan guru, dan didiktekan oleh guru di kelas sehingga siswa hanya
4
menghafalkan konsep dan fakta tanpa mengetahui apa, bagaimana dan untuk apa
konsep atau fakta itu dipelajari serta guru kurang memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan pengatahuan yang dimilikinya dengan menghubungkan dengan
fenomena-fenomena yang ada di lingkungan sekitarnya.
Di sisi lain, tentunya jika siswa tahu apa yang mereka pelajari saat ini maka akan
sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang, yaitu saat mereka
bermasyarakat ataupun di tempat kerja. Oleh karena itu, guru perlu merancang
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Berdasarkan fakta tersebut, maka penulis bermaksud melaksanakan penelitian
dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Model
Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada Siswa Kelas VII SMPIT Al-Ishlah
Maros”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran matematika efektif melalui model kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros ?
Indikator keefektifan ditinjau dari tiga aspek, yaitu :
a. Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan model koopertif
tipe Think Pair Share (TPS) ?
b. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama pembelajaran matematika
berlangsung ?
c. Bagaimana respon siswa setelah penerapan model kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) ?
5
2. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII
SMPIT Al-Ishlah Maros setelah diberikan pembelajaran matematika melalui
model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitan ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika melalui model
Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMPIT
Al-Ishlah Maros, ditinjau dari :
a. Ketuntasan hasil belajar siswa
b. Aktivitas belajar siswa
c. Respon siswa
2. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika pada siswa
kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros setelah diberikan pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat atau pentingnya penelitian dalam proses pemebelajaran matematika
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Mengembangkan kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan orang lain, siswa
dapat belajar dalam situasi kelompok, kemudian dapat belajar secara terstruktur.
2. Bagi Guru
Dapat memberikan bahan masukan bagi guru-guru di sekolah khususnya guru
matematika
6
3. Bagi sekolah
Dapat memberikan referensi dan masukan dalam proses belajar mengajar.
4. Bagi Peneliti
Dapat memberikan bekal pengalaman sebagai calon pengajar.
7
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berasal dari kata efektif. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), dapat
membawa hasil, dan berhasil guna. Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan
sejauh mana yang telah direncanakan dapat tercapai.
Sedangkan menurut Yaumi (2013:177), efektivitas adalah tingkat ketercapaian
tujuan yang dapat ditunjukkan dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan
hasil yang ditargetkan. Jika hasil yang diperoleh sesuai dengan yang ditargetkan, maka
pekerjaan itu dikatakan efektif. Dengan kata lain efektifitas merupakan berhasilnya
suatu pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan.
Miarso (dalam Rohmawati, 2015:16-17) mengatakan bahwa efektivitas
pembelajaran merupakan salah satu standart mutu pendidikan dan sering kali diukur
dengan tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola
suatu situasi.
Hamalik (dalam Rohmawati, 2015:16-17) menyatakan bahwa pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan
belajar sendiri dan beraktivitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami konsep yang sedang di pelajari. Vigotsky (dalam Rohmawati, 2015:16-17)
8
8
juga berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupa-kan hal penting bagi
perkembangan keterampilan berfikir (thinking skill).
9
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran
adalah suatu ukuran keberhasilan dari proses interaksi dalam situasi edukatif (bersifat
mendidik) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran, maka indikator yang biasa digunakan
adalah sebagai berikut:
1) Ketuntasan hasil belajar siswa
Ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang telah mencapai
ketuntasan individual, yakni siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditentukan oleh sekolah yang bersangkutan. Kriteria seorang siswa
dikatakan tuntas apabila memiliki nilai , sedangkan Ketuntasan belajar siswa
secara klasifikal dapat tercapai jika 75% dari jumlah siswa dapat mencapai
ketuntasan individu.
2) Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa adalah proses komunikasi dalam lingkungan kelas, baik
proses akibat dari hasil interaksi siswa dan guru atau siswa dengan siswa sehingga
menghasilkan perubahan akademik, sikap, tingkah laku, dan keterampilan yang
dapat diamati melalui perhatian siswa, kesungguhan siswa, kedisiplinan siswa,
keterampilan siswa dalam bertanya/menjawab.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif. Aktivitas siswa
yang positif misalnya; mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas atau
soal, komunikasi dengan guru secara aktif dalam pembelajaran dan komunikasi
dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang sedang
dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif, misalnya menganggu sesama siswa
pada saat proses belajar mengajar di kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai
10
dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Kriteria keberhasilan aktivitas
siswa sekurang-kurangnyya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
3) Respons siswa terhadap pembelajaran yang positif
Angket respons siswa digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai
pembelajaran yang digunakan. Respons siswa adalah tanggapan siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan pembelajaran kontekstual
pada siswa. Model pembelajaran yang baik dapat memberi respons bagi siswa
setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran. Kriteria yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah minimal 70% siswa yang memberi respons terhadap jumlah
aspek yang ditanyakan.
2. Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan unsur yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan setiap jenis
dan jenjang pendidikan yang ditempuh seseorang untuk memperoleh pengetahuan.
Pemahaman tentang arti belajar sangat diperlukan oleh para pendidik, agar membantu
pencapaian hasil belajar siswa yang berkualitas. Hamalik (dalam Aminoto dan Pathoni,
2014:17) menyatakan bahwa belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari
persepsi dan prilaku, termasuk juga perbaikan prilaku, misalnya pemuasan kebutuhan
masyarakat dan pribadi secara lengkap. Slameto (dalam Aminoto dan Pathoni, 2014:17)
menyebutkan pengertian belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya.
Dari berbagai pendapat mengenai pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan manusia sehingga terjadi
11
perubahan tingkah laku, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan perubahan aspek-
aspek lain sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.
Adapun definisi mengajar, Nasution (dalam Muslihuddin dan Arumita, 2016:32),
mengemukakan bahwa mengajar adalah segenap aktivitas kompleks yang dilakukan
guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Usman (dalam
Muslihuddin dan Arumita, 2016:32), mengemukakan bahwa mengajar adalah
membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian
bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam
hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya
proses belajar. Hamalik (dalam Muslihuddin dan A. Arumita, 2016:32),
mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai (1) menyampaikan pengetahuan
kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha
mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4)
memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk
menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi
kehidupan masyarakat sehari-hari. Sedangkan dalam buku proses belajar mengajar
(PBM) juga merumuskan bahwa mengajar adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan
berupa kemampuan tertentu atau mengajar adalah usaha terciptanya situasi belajar
sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan kemampuan (Depag RI, 1985).
Dengan demikian mengajar merupakan suatu kompetensi / tugas guru untuk mengubah
prilaku dalam rangka mencapai tujuan pendidikan atau pengajaran.
Dimyati dan Mudjiono (dalam Isnaini dkk, 2016:83) yang mengemukakan bahwa
pembelajaran adalah suatu persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan
12
memberi informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh guru
dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan. Definisi pembelajaran menurut
Hamalik (dalam Isnaini dkk, 2016:83) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Dari definisi di atas, pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang terjadi antara
pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Pembelajaran harus didukung dengan baik oleh semua unsur dalam
pembelajaran yang meliputi pendidik, peserta didik, dan juga lingkungan belajar.
Soedjadi (dalam Indiyani dan Listiara, 2006:11) menyebutkan beberapa definisi
matematika, antara lain matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan
terorganisir secara sistematik, matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan
kalkulasi, matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan
dengan bilangan. Johnson dan Myklebush (dalam Indiyani dan Listiara, 2006:11)
mendefinisikan matematika sebagai bahasa simbolis yang fungsi praktisnya adalah
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.
Berdasarkan pengertian-pengertian tentang matematika tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa matematika merupakan salah satu cabang pengetahuan eksak yang
berhubungan dengan bilangan dan kalkulasi, sebagai bahasa simbolis untuk
menunjukkan hubungan kuantitatif dan keruangan dengan penalaran yang logis, serta
memudahkan dalam berpikir.
Pembelajaran matematika merupakan salah satu kegiatan yang ada disekolah.
Menurut Dienes (dalam Soviawati, 2011:84), pembelajaran matematika dibuat untuk
13
meningkatkan pengajaran matematika yang lebih mengutamakan kepada pengertian,
sehingga matematika itu lebih mudah dipelajari dan lebih menarik.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika adalah usaha
sadar guru untuk membentuk watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan
peserta didik serta membantu siswa dalam belajar matematika agar tercipta komunikasi
matematika yang baik sehingga matematika itu lebih mudah dipelajari dan lebih
menarik. Selama proses pembelajaran matematika berlangsung guru dituntut untuk
dapat mengaktifkan siswanya.
3. Model Pembelajaran Kooperatif
Model dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pola dari sesuatu
yang akan dihasilkan atau dibuat. Secara kaffah model dimaknai sebagai suatu obyek
atau konsep yang digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal yang nyata dan
dikonversi menjadi sebuah bentuk yang lebih komprehensif (Meyer dalam Indrawati,
2011).
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya
buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce dalam Indrawati, 2011).
Lebih lanjut, mereka menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan guru
atau instruktur dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik
sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Dari uraian di atas maka model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
14
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar. Oleh karena itu, Anda sebagai calon guru/instruktur atau
sebagai guru/instruktur yang sekaligus sebagai perancang dan pelaksana aktivitas
pembelajaran harus mampu memahami model-model pembalajaran dengan baik agar
pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien (Indrawati,2011).
Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang berpusat
pada penerapan kelompok kecil yang heterogen untuk bekerja sama dan saling
membantu untuk mencapai tujuan. Tujuan dalam pembelajaran kooperatif adalah
pencapaian prestasi belajar (Ningsih dkk:481).
Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dari
segala usia. Zakaria dan Iksan (dalam Ningsih dkk:481) menyatakan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatif pada ilmu sains dan matematika sangat efektif. Selain
itu, Akhtar dkk (dalam Ningsih dkk:481) juga menyatakan pembelajaran kooperatif
adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam tim kecil dengan
individu-individu dari berbagai bakat, kemampuan, dan latar belakang untuk mencapai
tujuan bersama. Sedangkan Isjoni (dalam Ningsih dkk:481) menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani
mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan
pendapat. Selain itu dalam belajar biasanya siswa dihadapkan pada latihan soal-soal
atau pemecahan masalah. Oleh sebab itu pembelajaran kooperatif sangat baik untuk
dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama dan saling tolong menolong mengatasi
tugas yang dihadapinya.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
15
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa secara berpasangan untuk
menyelesaikan tugas-tugas akademik melalui tiga tahap, yaitu: Think (berfikir), Pair
(berpasangan), dan Share (berbagi). Model pembelajaran Koperatif tipe Think Pair
Share (TPS) adalah suatu model pembelajaran yang memberi siswa waktu untuk
berpikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Model ini memperkenalkan ide
“waktu berpikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan. Pembelajaran kooperatif model think
pair share ini relatif lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk
mengatur tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa. Pembelajaran ini melatih
siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman (Shoimin, 2015: 208-
210). Think pair share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi
suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa diskusi membutuhkan pengaturan
untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan dapat memberi banyak waktu
kepada siswa untuk lebih banyak berpikir, merespon dan saling membantu. Guru
menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan dan
dialami untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan. Think pair share
memiliki prosedur yang ekspisit memberi siswa waktu untuk berpikir, menjawab, saling
membantu satu sama lain. Dengan demikian, diharapkan siswa mampu bekerja sama,
saling membutuhkan dan saling bergantung pada kelompoak kecil secara kooperatif.
Salah satu keutamaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS yaitu dapat
menumbuhkan keterlibatan dan keikutsertaan siswa dengan memberikan kesempatan
terbuka pada siswa untuk berbicara dan mengutarakan gagasannya sendiri dan
memotivasi siswa untuk terlibat percakapan dalam kelas. Dengan demikian penggunaan
16
model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dapat membantu siswa dalam
berkomunikasi matematik untuk menyampaikan informasi, seperti menyatakan ide,
mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan orang lain (Marlina, Hajidin dan
M. Ikhsan, 2014:86). Model ini diperkenalkan oleh Frank Lyman pada tahun 1985.
Pembelajaran TPS (Think Pair Share) ini dirancang untuk memengaruhi pada interaksi
siswa (Aqib, 2013:24).
Keterampilan sosial dalam proses pembelajaran TPS antara lain:
a. Keterampilan sosial siswa dalam berkomunikasi meliputi dua aspek
1. Aspek bertanya meliputi keterampilan sosial siswa dalam hal bertanya kepada
teman dalam satu kelompoknya ketika ada materi yang kurang dimengerti serta
bertanya pada diskusi kelas.
2. Aspek menyampaikan ide atau pendapat meliputi keterampilan siswa
menyampaikan pendapat saat diskusi kelompok serta berpendapat (memberikan
tanggapan atau sanggupan) saat kelompok lain berpresentasi.
b. Keterampilan sosial aspek bekerja sama
Keterampilan sosial siswa pada aspek yang bekerja sama meliputi keterampilan
sosial siswa dalam hal bekerja sama dengan teman dalam satu kelompok untuk
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
c. Keterampilan sosial aspek menjadi pendengar yang baik.
Keterampilan sosial siswa pada aspek menjadi pendengar yang baik yaitu,
keterampilan dalam hal mendengarkan guru, teman dari kelompok lain saat sedang
presentasi maupun saat teman dari kelompok lain berpendapat.
d. Komponen pembelajaran kooperatif tipe TPS
Pembelajaran Think Pair Share mempunyai beberapa komponen:
17
1. Think (berpikir)
Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali sendiri mengenai pemecahan suatu
masalah. Tahap berpikir menuntut siswa untuk lebih tekun dalam belajar dan
aktif mencari referensi agar lebih mudah dalam memecahkan masalah atau soal
yang diberikan guru.
2. Pair (berpasangan)
Setiap diawali dengan berpikir, siswa kemudian diminta untuk mendiskusikan
hasil pemikirannya secara berpasangan. Tahap diskusi merupakan tahap
menyatukan pendapat masing-masing siswa guna memperdalam pengetahuan
mereka. Diskusi dapat mendorong siswa untuk aktif menyampaikan pendapat
atau mendengarkan pendapat orang lain dalam kelompok serta mampu bekerja
sama dengan orang lain.
3. Share (berbagi)
Setelah mendidkusikan hasil pemikirannya, pasangan-pasangan siswa yang ada
diminta untuk berbagi hasil pemikiran yang telah dibicarakan bersama
pasangangannya masing-masing kepada seluruh kelas. Tahap berbagi menuntut
siswa untuk mampu mengungkapkan pendapatnya secara bertanggung jawab,
serta mampu mempertahankan pendapat yang telah disampaikan. (Shoimin,
2015:208-210).
Pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS) diawali dengan thinking yaitu
guru mengajukan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan meminta siswa
18
untuk berpikir selanjutnya meminta siswa untuk berpasangan dengan mendiskusikan
jawaban mereka yang kemudian jawaban itu dibagi dengan keseluruhan siswa yang ada
dalam kelas (Gani, 2015:339).
Menurut Ibrahim (dalam Verowita dkk, 2012:49) langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah Thingking (berpikir), Pairing
(berpasangan), dan Sharing (berbagi).
Menurut Arends (dalam al-Tabany, 2014:130) Langkah-langkah (Fase) Model
Pembelajarn kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah sebagai berikut.
1. Langkah 1 Think
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran,
dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri
jawaban atau masalah.
2. Langkah 2 Pair
guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka
peroleh.
3. Langkah 3 Share
guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang
telah mereka bicarakan.
Menurut World, 2012 ; Arends (dalam al-Tabany, 2014:130) Langkah-langkah
(Fase) Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah sebagai
berikut.
Langkah - langkah
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap 1 Guru memberikan latihan peserta didik mengerjakan
19
Think (Berpikir) kepada peserta didik dan
meminta peserta didik
mengerjakan latihan secara
mandiri
latihan yang diberikan guru
secara mandiri (Thinking)
Tahap 2
Pair
(Berpasangan)
Setelah mengerjakan
sendiri, guru meminta siswa
untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang
telah mereka peroleh
Peserta didik berpasangan
dan berdiskusi dengan
temannya
Tahap 3
Share (Berbagi)
Guru meminta pasangan-
pasangan untuk berbagi
(share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan
kelas.
Peserta didik berbagi (Share)
mengenai hasil diskusi
mereka didepan kelas.
kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share yaitu: 1) siswa
memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan, 2) siswa akan
terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya
untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah, 3) siswa lebih aktif
dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, 4) siswa
memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan seluruh
siswa sehingga ide yang ada menyebar, 5) memungkinkan guru untuk lebih banyak
memantau siswa dalam proses pembelajaran (Hartina dalam Ita Rosita: 7-8). Dengan
kelebihan-kelebihan tersebut di atas maka dengan pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share siswa tidak hanya bertambah pengetahuannya atau peningkatan prestasinya,
tetapi juga komunikasi interaksi sosial dan kerja sama antar siswa akan tercipta dan
meningkat dalam usaha mencapai tujuan belajar.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
20
Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan saat ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh :
1) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faisal Walfaris pada tahun 2018
menyimpulkan bahwa : 1) Keterlaksanaan pembelajaran matematika melalui
penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terlaksana dengan baik, 2)
hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten Takalar
mengalami peningkatan dengan nilai gain ternormalisasi berada pada interval g ≤
0,70 yang menandakan bahwa peningkatan hasil belajar yang terjadi dikategorikan
tinggi, 3) hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kabupaten Takalar setelah
diterapkan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) mengalami ketuntasan
secara individual dan klasikal, 4) nilai rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan
pertama sampai pertemuan keempat pada kelompok pengamatan satu dan kelompok
pengamatan dua telah memenuhi kriteria waktu ideal. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum dari pertemuan pertama sampai pertemuan keempat, sepuluh siswa
yang menjadi sampel pengamatan untuk setiap pertemuan telah melaksanakan
aktivitas dalam penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sesuai
yang diharapkan, 5) hasil analisis respons siswa terhadap pembelajaran matematika
melalui penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) telah mencapai ≥
75%, yaitu rata-rata persentase frekuensi siswa yang memberi jawaban ya atau
respons positif adalah 93,82%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten Takalar secara klasikal memberi respons positif
terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) . Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial, seluruh indikator
efektivitas telah terpenuhi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model
21
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif diterapkan dalam pembelajaran
matematika pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kabupaten Takalar.
2) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhijryanti pada tahun 2018 menyimpulkan
bahwa : 1) Ketuntasan hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui
penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah 2 Makassar dari 30 siswa sebagai sampel penelitian terdapat 28
(93,3%) yang tuntas dan 2 siswa (6,66%) yang tidak tuntas. Ini berarti siswa kelas
VII B telah mencapai ketuntasan secara klasikal, dimana ketuntasan klasikal
tercapai apabila minimal 75% siswa dikelas tersebut telah mencapai skor ketunyasan
minimal, 2) aktivitas siswa yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dari aspek
yang diamati secara keseluruhan dikategorikan efektif. Hal ini ditunjukkan
sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang
mendasari hasil penelitian ini sudah mencapai 76,66% terlibat aktif dalam
pembelajaran, 3) Respons siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika
melalui penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dari keseluruhan
siswa memberikan respons positif 94,58% dari 100% dan ini termasuk dalam
kategori positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif diterapkan dalam pembelajaran
matematika pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Makassar.
3) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anita pada tahun 2019 menyimpulkan bahwa :
1) secara deskriptif rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VII B SMP Somba
Opu Kabupaten Gowa setelah mengikuti pembelajaran matematika melalui
penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) > 70 yang ditetapkan
sekolah yaitu 81,86 dan berada pada kategori tinggi, 2) Secara deskriptif persentase
22
rata-rata aktivitas siswa mencapai 78,36% selama mengikuti pembelajaran
matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan
berada pada kriteria aktif, 3) secara deskriptif persentase respon siswa terhadap
pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) mencapai 88,13% yang memberikan respon positif, 4) rata-rata gain
ternormalisasi atau normalized gain pada hasil belajar siswa adalah 0,62 nilai gain
tersebut barada pada interval 0,3 ≤ g < 0,7 sehingga terjadi peningkatan hasil belajar
siswa setelah diterapkan melaui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada pembelajaran matematika siswa kelas VII B SMP
Somba Opu Kab. Gowa dan termasuk kategori sedang.
4) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juharmi Surahman pada tahun 2014
menyimpulkan bahwa : 1) hasil belajar matematika siswa setelah diberikan
perlakuan yaitu dari 22 siswa sebagai sampel penelitian terdapat 21 siswa (95,5%)
yang tuntas dan 1 siswa (4,5)% yang tidak tuntas. Ini berarti siswa dikelas VIII telah
mencapai ketuntasan secara klasikal, dimana ketuntasan klasikal tercapai apabila
minimal 80% siswa dikelas tersebut telah mencapai skor ketuntasan minimal, 2)
Aktivitas siswa yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dari aspek yang
diamati secara keseluruhan dikategorikan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan
sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang mana
dalam penelitian inisudah mencapai 76,46%, 3) respons siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) pada umumnya memberikan tanggapan positif 91,82% dari jumlah
keseluruhan siswa.
23
5) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulsilawati pada tahun 2018 menyimpulkan
bahwa : 1) hasil belajar matematika siswa setelah pembelajaran melalui penerapan
model model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menunjukkan bahwa : a) hasil
analisis deskriptif hasil belajar siswa termasuk dalam katregori sangat tinggi. Hal ini
juga menunjukkan bahwa terdapat 31 siswa yang mencapai KKM dan 1 siswa yang
tidak mencapai KKM (mendapat skor dibawah 75) sehingga dapat dikatakan bahwa
hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan secara klasikal, b) terjadi
peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bajeng
dimana nilai gainnya lebih dari 0,29 dan termasuk dalam kategori tinggi, c) hasil
analisis inferensial menunjukkan bahwa ketuntasan belajar matematika siswa setelah
pembelajaran melalui model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) telah
memenuhi kriteria tuntas lebih dari 80%, 2) Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran matematika melaui model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
berada pada kategori aktif, 3) respons siswa terhadap pembelajaran matematika
melalui penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada umumnya
memberikan tanggapan positif. Dari hasil analisis deskriptif dan inferensial ketiga
indikator efektivitas telah terpenuhi, maka pembelajaran dikatakan efektif. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa “Pembelajaran matematika melalui model
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif diterapkan pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 3 Bajeng.
6) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ernawati pada tahun 2015 menyimpulkan
bahwa : 1) dari keseluruhan aspek kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,
diperoleh nilai rata-rata persentase 97,54% dengan kategori sangat baik. Sesuai
24
dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran dengan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terlaksana
dengan sangat baik, 2) rata-rata hasil belajar matematika yang dicapai siswa kelas X
IPA 1 SMA Negeri 1 Pattalassang sebelum diterapkan model kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) adalah 45,91 dengan standar deviasi 15,215 dan umumnya
termasuk kategori sangat rendah. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari jumlah
keseluruhan 35 siswa hanya 3 siswa yang mencapai ketuntasan minimal (mencapai
skor minimal 70), 3) rata-rata hasil belajar matematika yang dicapai siswa kelas X
IPA 1 SMA Negeri 1 Pattalassang setelah diterapkan model kooperatif tipe Think
Pair share (TPS) adalah 85,63% dengan standar deviasi 11,173 dan umumnya
termasuk kategori tinggi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari jumlah
keseluruhan 35 siswa terdapat 32 orang atau 91,43% yang mencapai ketuntasan
hasil belajar (mencapai skor minimal 70), 4) rata-rata gain ternormalisasi atau
normalized gain pada hasil belajar siswa adalah 0,73. Nilai gain tersebut berada
pada interval g ≥ 0,70 sehingga peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan
model kooperatif tipe Think oair Share (TPS) pada pembelajaran matematika siswa
kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Patalassang umumnya termasuk kategori tinggi, 5)
rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa meningkat setiap pertemuan dengan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yaitu 75,80%, dengan
indicator keberhasilan aktivitas siswa sekurang-kurangnya 75%, dengan demikian
aktivitas siswa mencappai kriteria aktif, 6) model pembelajaran kooperatif tpe Think
Pair Share (TPS) pada siswa kelas X IPA 1 SMAN 1 Patalassang mendapat respon
dengan rata-rata persentase 88,09%. Hal ini tergolong respon positif sebagaimana
standar yang telah ditentukan yaitu ≥ 80%, 7) dari hasil analisis inferensial
25
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar matematika siswa setelah pembelajaran
matematika melalui model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) telah memenuhi
kriteria tuntas dimana hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t one sample test
dengan sebelumnya melakukan normalized gain pada data pretest dan data posttest,
telah diperoleh nilai p = 0,000 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
7) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuddin dan Erlani pada tahun 2019
menyimpulkan bahwa : 1) hasil belajar matematika siswa sebelum diberikan
perlakuan dari 20 orang siswa menunjukkan hasil belajar matematika siswa berada
pada kategori rendah dengan nilai rata-rata 44,40 (100%) dibawah KKM atau tidak
tuntas klasikal, setelah diberi perlakuan hasil belajar matematika siswa dalam
kategori tinggi dengan nilai rata-rata 78,75 atau 19 (95%) orang siswa yang
mencapai KKM dan 1 (5%) orang siswa yang tidak mencapai KKM, tercapai tuntas
klasikal, dan gain ternormalisasi yaitu 0,60 pada kategori sedang, 2) Aktivitas siswa
yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dari aspek yang diamati secara
keseluruhan menunjukkan persentase 76,42% berada pada kategori aktif, 3) Respons
siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika melalui penerapan model
kooperatif tipe think pair share menunjukkan persentase 71% yang memberikan
respons positif, berada pada kategori positif, 4) keterlaksanaan pembelajaran
matematika melalui model kooperatif tipe think pair share secara umum terlaksana,
dengan skor rata-rata 3,59 dan berada pada kategori sangat baik.
8) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marlina, Hajidin dan M. Ikhsan pada tahun
2014 menyimpulkan bahwa : Peningkatan kemampuan komunikasi matematis
antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih
baik daripada siswa yang belajar secara konvensional berdasarkan: 1) keseluruhan
26
siswa, dan 2) pengelompokan siswa. Terdapat interaksi antara model pembelajaran
dan pengelompokan siswa terhadap peningkatan kemampuan komunikasi
matematis. Peningkatan disposisi matematis antara siswa yang belajar melalui
model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada siswa yang belajar
secara konvensional berdasarkan: 1) keseluruhan siswa, dan 2) pengelompokan
siswa. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan pengelompokan siswa
terhadap peningkatan disposisi matematis. Respon siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah
positif.
9) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyuddin dan Erlani pada tahun 2019
menyimpulkan bahwa : 1) Skor rata-rata hasil belajar siswa sebelum proses
pembelajaran sebesar 44,40 dengan kategori tidak tuntas, baik secara individual
maupun klasikal dan meningkat menjadi 78,75 setelah penerapan dengan penerapan
model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan 95% siswa dan dinyatakan
tuntas secara individual dan tuntas tuntas secara klasikal. Dan nilai gain
ternormalisasi yaitu 0,60 berada pada kategori sedang yang meningkat dari hasil
belajar sebelum tindakan yaitu sebesar 44,40, 2) Aktivitas siswa berada pada
kategori aktif dengan rata-rata persentasi aktivitas positif siswa yaitu sebanyak
76,42% aktif dalam pembelajaran matematika, 3) Siswa memberi respon positif
terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan rata-rata persentase sebanyak 71%
10) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ainun pada tahun 2014 menyimpulkan bahwa :
1) hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Makassar bahwa
skor rata – rata hasil belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan sebesar
77,27 dengan standar deviasi 11,99 dari skor ideal 100 berada pada kategori sedang.
27
Hal ini menunjukkan bahwa hasi belajar matematika siswa tuntas berdasarkan KKM
yaitu 65 dan tuntas secara klasikal 85 % dari siswa yang mencapai nilai ≥ 65,00
dimana hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh yaitu 87,87 % dengan jumlah
keseluruhan siswa berjumlah 33 orang. Dan Analisis data skor gain secara deskriptif
diperoleh rata-rata skor berada diklasifikasi sedang sebesar 0,70 dari jumlah
keseluruhan siswa 33 orang, 19 orang siswa yang peningkatan hasil belajarnya
berada pada kategori tinggi, 14 orang siswa yang peningkatan hasil belajarnya
berada pada kategori sedang, dan tidak ada siswa yang peningkatan hasil belajarnya
berada pada kategori rendah, 2) penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
2 Makassar mendapat respons yang positif dengan rata-rata persentase siswa yang
mendapat respons positif 85,17% berdasarkan indikator respons siswa dikatakan
positif terhadap proses pembelajaranjika jumlah siswa yang memberi respons positif
sudah lebih banyak disbanding siswa yang memberi respon negatif atau dapat
dikatakan jika siswa yang memberi respons positif lebih dari ≥ 80 %.
11) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rita Novita pada tahun 2014 menyimpulkan
bahwa : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) efektif untuk
digunakan dalam mengajarkan materi Trigonometri Jumlah dan Selisih Dua Sudut
di kelas XI IA1 SMAN 8 Banda Aceh.
C. Kerangka Pikir
Salah satu hal yang menentukan keberhasilan siswa mencapai tujuan belajarnya
adalah proses belajar mengajar di kelas. Apabila prosesnya berjalan baik, maka di
harapkan hasil belajar siswa juga baik. Penggunaan metode yang tepat dapat
menciptakan proses belajar yang baik, efektif dan efisien.
28
Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar matematika
adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika.
Pembelajaran cenderung berpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa secara aktif,
serta menyajikan matematika sebagai konsep jadi, memaksa siswa untuk menghafal
konsep-konsep itu tanpa tahu darimana dan untuk apa konsep-konsep itu. Akibatnya
berpengaruh pada hasil belajar siswa yang rendah.
Salah satu solusi yang diharapkan dapat memperbaiki permasalahan ini adalah
melalui Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan model pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa secara berpasangan untuk menyelesaikan tugas-
tugas akademik melalui tiga tahap, yaitu: Think (berfikir), Pair (berpasangan), dan
Share (berbagi). Penerapan model pembelajaran koopertaif tipe Think Pair Share (TPS)
menempatkan siswa tidak hanya menjadi objek tetapi juga sebagai subjek yang aktif
dalam diskusi kelompok maupun latihan mandiri. Dengan demikian, model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan dapat menciptakan
proses pembelajaran matematika yang efektif.
29
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
Ketuntasan Hasil
Belajar Siswa Respon Siswa Aktivitas Siswa
Pembelajaran
Matematika
Penerapan Model
Pembelajaran
sekurang-kurangnyya
75% siswa terlibat
aktif dalam proses
pembelajaran
Model
Pembelajaran
kooperatif tipe
TPS
positif jika rata-rata
presentase respons
siswa yang
menjawab senang
atau ya minimal
70%
Pembelajaran Matematika Efektif
melalui Model Kooperatif tipe TPS
tuntas apabila
memiliki nilai 5
30
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran matematika efektif melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros, ditinjau
dari :
a. Ketuntasan hasil belajar siswa. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas
apabila memiliki nilai sedangkan Ketuntasan belajar siswa secara
klasifikal dapat tercapai jika 75% dari jumlah siswa dapat mencapai
ketuntasan individu.
b. Aktivitas belajar siswa. Kriteria keberhasilan aktivitas siswa sekurang-
kurangnyya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
c. Respon siswa. Respons siswa dikatakan positif jika rata-rata presentase
respons siswa yang menjawab senang atau ya minimal 70%.
2. Terjadi peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII SMPIT Al-
Ishlah Maros setelah diberikan pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian Pra-Eksperimental (Pre-Experimental designs),
yaitu suatu jenis penelitian yang hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen
yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding.
B. Desain Penelitian
Adapun desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Satu
Kelompok Prates-Postes (The One Group Pretest-Posttest). Model desain ini menurut
Emzir dalam Taslim (2015: 24) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Desain Penelitian Eksperimen The one Group Pretest-Posttest
Pretest Perlakuan Posttest
O1 X O2
Sumber : Taslim, 2015 : 24
Keterangan :
O1 : Nilai Pretest sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
X : Perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
O2 : Nilai Posttest setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS)
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros tahun ajaran
2019/2020 dengan jumlah siswa yang diteliti sebanyak 29 orang.
32
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional didefenisikan
sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa secara berpasangan untuk
menyelesaikan tugas-tugas akademik melalui tiga tahap, yaitu: Think (berfikir), Pair
(berpasangan), dan Share (berbagi).
2. Hasil belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS).
3. Aktivitas siswa adalah sikap atau perilaku siswa yang terjadi selama proses belajar
mengajar berlangsung.
4. Respons siswa adalah tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran
matematika melalui Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Dilakukan persiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dimaksud
meliputi RPP dan LKS.
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan pengajaran yang dilakukan peneliti selama lima kali pertemuan.
Adapun prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Memberikan prates sebagai tes awal kepada siswa sebelum diberikan perlakuan,
kemudian hitung rata-rata untuk mengetahui prestasi awal mereka.
33
2) Memberikan perlakuan, yaitu siswa diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sesuai dengan kegiatan
yang telah disusun dalam RPP, serta melakukan observasi terhadap aktivitas
siswa.
3) Memberikan postes kepada siswa setelah melakukan proses pembelajaran selama
tiga kali pertemuan, kemudian hitung rata-ratanya untuk mengetahui prestasi
siswa setelah perlakuan.
4) Membagikan angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap
model yang diterapkan.
5) Membandingkan rata-rata hasil prates dan postes untuk mengetahui apakah
terjadi perbedaan atau peningkatan hasil belajar siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu
instrument tes dan observasi. Adapun kedua instrumen tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Tes hasil belajar siswa
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika. Tes
hasil belajar ini disusun untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa atau
sebagai alat pengumpul data variabel hasil belajar sebelum dan setelah
mengikuti proses pembelajaran matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan soal essay karena mendorong siswa untuk berani mengemukakan
pendapat serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
34
2. Lembar Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data.
Jadi observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan
penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau perlu dengan
pengecapan. Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan, biasa
digunakan dalam observasi sitematis dimana si pelaku observasi bekerja sesuai
dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar jenis kegiatan
yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati. Dalam penelitian ini
peneliti membuat lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas
siswa ini digunakan untuk mengumpulkan data atau mengamati aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Penelitian terhadap
aktivitas siswa dibedakan menjadi dua kategori, yakni aktif dan kurang aktif
yang dilihat dari rata-rata aspek pengamatan keaktifan siswa pada lembar
obeservasi keaktifan siswa.
3. Angket
Angket atau Kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut
sesuai dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah
pertanyaan tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden
tentang apa yang ia alami dan ketahuinya. Bentuk kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner terbuka, dimana responden bebas
menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya sama dengan kuesioner isian.
35
Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah respons siswa terhadap
pembelajaran matematika dengan model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS,
dengan cara membagikan angket pada setiap siswa untuk diisi sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya. Oleh karena itu, guru menyampaikan bahwa pengisian
angket tidak mempengaruhi nilai.
G. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini :
1. Tes
Pengumpulan data dengan tes dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan
(penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
Memberikan perlakuan, yaitu siswa diajar dengan menggunakan model
Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sesuai dengan kegiatan yang
telah disusun dalam RPP. Tes diberikan sebelum perlakuan bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang pengetahuan awal siswa. Tes yang diberikan setelah
perlakuan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan melalui penerapan Model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
2. Observasi
Kegiatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Data ini
diperoleh dengan menggunakan lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi
siswa adalah alat yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS).
3. Angket
36
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan
tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan
sebuah pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Kegiatan
ini dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan/respon siswa terhadap penerapan
model yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan teknik Analisis
statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik
hasil belajar siswa. Data yang dianalisis melalui analisis deskriptif adalah data
tentang hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa dan respon siswa.
1) Ketuntasan hasil belajar siswa
Pedoman yang digunakan untuk mengelompokkan kategori hasil belajar siswa
dalam penelitian ini adalah menggunakan skala lima yang dikemukakan oleh
nurkanca (Asri, 2018: 36), yaitu :
Tabel 3.2. Kategorisasi Hasil Belajar Siswa
N0. Skor Kategorisasi Hasil Belajar
1 90 – 100 Sangat tinggi
2 80 – 89 Tinggi
3 65 – 79 Sedang
4 55 -64 Rendah
5 0 – 54 Sangat Rendah
Tabel 3.3. Kategorisasi Standar Hasil Belajar
Skor Kategorisasi Ketuntasan Belajar
0 ≤ x < 70 Tidak Tuntas
70 ≤ x ≤ 100 Tuntas
37
Ketuntasan belajar klasikal =
Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila memiliki nilai sedangkan
Ketuntasan belajar siswa secara klasifikal dapat tercapai jika 75% dari jumlah
siswa dapat mencapai ketuntasan individu.
2) Analisis data peningkatan hasil belajar
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gain (peningkatan) hasil belajar
matematika siswa. Gain diperoleh dengan cara membandingkan hasil pretest dan
posttest. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar
matematika siswa adalah gain ternormalisasi (normalisasi gain).
Adapun rumus dari gain ternormalisai adalah :
g =
Keterangan:
Spre : Rata-rata skor tes awal
Spost : Rata-rata skor tes akhir
Smaksi : Skor maksimum yang mungkin dicapai (skor maks. ideal)
Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4. Kriteria tingkat Gain Ternomalisasi
Nilai Gain Ternormalisasi Kategori
g 0,70 Tinggi
0,30 g < 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah
Sumber : Asri, 2016 : 37
3) Analisis data aktivitas siswa
38
Untuk menentukan presentase rata-rata keaktifan siswa setiap pertemuaan, yaitu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Si=
Keterangan:
Si: presentase aktivitas siswa indicator ke-i
Xi: banyaknya aktivitas siswa indicator ke-i
N: jumlah seluruh indikator yang teramati pada pertemuan itu.
Kriteria keberhasilan aktivitas siswa sekurang-kurangnyya 75% siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran.
4) Analisis angket respons
Untuk menentukan presentase rata-rata jumlah siswa yang memberi respon terhadap
pembeajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan rumus :
% JS =
Keterangan:
%JS : presentase rata-rata jumlah siswa yang memberi respon
TN : total nilai respons
N : jumlah siswa yang merespon
Respons siswa dikatakan positif jika rata-rata presentase respons siswa yang
menjawab senang atau ya minimal 70%.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas VII SMPIT Al-
Ishlah Maros, maka penulis melakukan pengumpulan data dan memperoleh data hasil
belajar berupa nilai pretest dan posttest siswa sebagai berikut.
Analisis Deskriptif
a. Hasil Belajar Matematika
Statistika deskriptif hasil belajar matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.1 Statistika Deskriptif Hasil Belajar Matematika melalui Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair share (TPS)
Statistik Nilai
Pretest Posttest
Mean 22,65 88,65
Median 18 86
Modus 18 86
Simpangan baku 10,38 7,16
Variansi 107,75 51,30
Nilai maksimum 48 100
Nilai minimum 9 76
Sumber : Lampiran D
Berdasarkan Tabel 4.1, diperoleh hasil belajar matematika meningkat dengan
mean (rata-rata) sebesar 22,65 pada pretest dan meningkat menjadi 88,65 pada posttest;
median (nilai tengah) dari 18 meningkat menjadi 86; modus (nilai paling sering muncul)
dari 18 meningkat menjadi 86; simpangan baku dari 10,38 menjadi 7,16; variansi dari
40
107,75 menjadi 51,30; nilai minimum dari 9 menjadi 76; dan nilai maksimum dari 48
menjadi 100.
Apabila nilai hasil belajar matematika siswa tersebut dikelompokkan dalam 5
kategori maka akan diperoleh distribusi dan persentase sebagai berikut.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Matematika
melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair share (TPS)
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 0-54 Sangat rendah 29 0 100 0
2 55-64 Rendah 0 0 0 0
3 65-79 Sedang 0 1 0 3,44
4 80-89 Tinggi 0 14 0 48,27
5 90-100 Sangat tinggi 0 14 0 48,27
Jumlah 29 29 100 100
Sumber : Lampiran D
Pada Tabel 4.2, distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar matematika untuk
pretest dan posttest menunjukan bahwa pada kategori sangat rendah dari 29 siswa
(100%) berkurang menjadi tidak ada, pada kategori rendah tidak ada, pada kategori
sedang dari tidak ada meningkat menjadi 1 siswa (3,44%), pada kategori tinggi dari
tidak ada menjadi 14 siswa (48,27%), dan pada kategori sangat tinggi dari tidak ada
menjadi 14 siswa (48,27%).
41
Ketuntasan hasil belajar klasikal siswa dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)
Pretest Posttest Pretest Posttest
0 Tidak tuntas 29 0 100 0
70 < x Tuntas 0 29 0 100
Jumlah 29 29 100 100
Sumber : Lampiran D
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang digunakan di SMPIT Al-Ishlah Maros,
yaitu 70. Artinya siswa dikatakan tuntas belajar jika hasil belajarnya telah mencapai
minimal 70 ( ) dan ketuntasan klasikal tercapai 75% siswa telah mencapai skor
. Berdasarkan Tabel 4.3, menunjukkan bahwa 0 dari 29 siswa atau 0% tidak tuntas
dan 29 siswa atau semua siswa atau 100% siswa telah mencapai ketuntasan belajar.
b. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Data pretest dan posttest siswa selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus
normalized gain. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil
belajar siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros setelah diterapkan model pembelajaran
Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada pembelajaran matematika. Hasil
pengolahan data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil normalized gain atau
rata-rata gain ternormalisasi siswa setelah diajar dengan menggunakan model
Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) adalah 0,85.
Statistika deskriptif gain ternormalisasi siswa melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disajikan dalam tabel berikut.
42
Tabel 4.4 Statistika Deskriptif Gain Ternormalisasi melalui Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Statistik Nilai
Gain
Mean 0,8536
Median 0, 8293
Modus 0,83
Simpangan baku 0,9688
Variansi 0,009
Nilai maksimum 1,00
Nilai minimum 0,62
Sumber : Lampiran D
Untuk melihat persentase peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
4.6 berikut.
Tabel 4.5 Deskripsi Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa setelah
diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair share (TPS)
Nilai Gain Kategori Frekuensi Persentase (%)
g 0,70 Tinggi 28 96,55
0,30 g < 0,70 Sedang 1 3,45
g > 0,30 Rendah 0 0
Jumlah 29 100
Sumber : Lampiran D
Berdasarkan Tabel 4.6, deskripsi peningkatan hasil belajar matematika siswa
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair share (TPS)
menunjukkan bahwa 28 dari 29 siswa atau 96,55% yang peningkatan hasil belajarnya
berada pada kategori tinggi, 1 dari 29 siswa atau 3,45% yang peningkatan hasil
belajarnya berada pada kategori sedang, dan tidak ada siswa yang peningkatan hasil
belajarnya berada pada kategori rendah. Jika rata-rata gain ternormalisasi siswa sebesar
0,85 dikonversi kedalam 3 aktegori diatas, maka rata-rata gain ternormalisasi siswa
43
berada pada interval g 0,70. Dengan demikian peningkatan hasil belajar matematika
siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah Maros setelah penerapan model pembelajaran
kooperatif tioe Think Pair share (TPS) berada pada kategori tinggi.
c. Aktivitas siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.6 Aktivitas Siswa selama Pelaksanaan Pembelajaran matematika
melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS)
No. Indikator yang Diamati Pertemuan ke- Persentase
1 2 3 4 5
1 Jumlah siswa yang hadir
pada saat proses
pembelajaran
berlangsung
P
R
E
T
E
S
T
29 28 27 P
O
S
T
T
E
S
T
88,03
2 Siswa yang
mendengarkan dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
29 28 27 88,03
3 Siswa yang
mendengarkan dan
memperhatikan materi
pada saat proses
pembelajaran
29 28 27 88,03
4 Siswa terlibat dalam
kegitan mengerjakan
latihan yang diberikan
guru secara mandiri
(think)
29 23 27 83,03
5 Siswa terlibat dalam
kegitan berdiskusi secara
berpasangan (Pair)
29 28 27 88,03
6 Siswa terlibat dalam
kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi
19 21 22 65.28
44
mereka didepan kelas
(Share).
7 Siswa yang aktif
bertanya pada guru
27 27 25 82.73
8 Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
29 28 27 86.88
9 Siswa mendengarkan
penyampaian guru
mengenai materi
selanjutnya
29 28 26 86.88
Jumlah 756,92
Rata-rata 84,10
Sumber : Lampiran B
Secara umum, sebagian besar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal
ini ditunjukkan dengan rata-rata aktivitas siswa sebesar 84,10% dan telah mencapai
kriteria keefektifan aktivitas ssiwa, yaitu minimal 75%. Dengan demikian, model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif pada indikator aktivitas
siswa.
d. Respons Siswa
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data respons siswa adalah angket
respons siswa terhadap pembelajaran diukur dengan pemberian angket untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS). Dengan ketentuan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini minimal
70% siswa yang memberi respons positif terhadap pembelajaran yang diisi oleh 29
orang siswa.
Respons siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) disajikan dalam tabel berikut.
45
Tabel 4.7 Deskripsi Respons Siswa terhadap Pembelajaran Matematika
melalui Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
share (TPS)
No Pertanyaan Jawaban Ya Jawaban Tidak
F % F %
1 Apakah anda menyukai
pelajaran matematika dengan
kegiatan mengerjakan latihan
yang diberikan oleh guru secara
mandiri (Think) ?
22 75,86 7 24,14
2 Apakah anda menyukai
pelajaran matematika dengan
kegiatan berdiskusi secara
berpasangan (Pair) ?
28 96,55 1 3,45
3 Apakah anda menyukai
pelajaran matematika dengan
kegiatan berbagi mengenai hasil
diskusi anda didepan kelas
(Share) ?
29 100 0 0
4 Apakah anda menyukai cara
mengajar yang diterapkan guru
dalam proses pembelajaran
dengan kegiatan mengerjakan
latihan yang diberikan oleh guru
secara mandiri (Think) ?
29 100 0 0
5 Apakah anda menyukai cara
mengajar yang diterapkan guru
dalam proses pembelajaran
dengan kegiatan berdiskusi
secara berpasangan (Pair) ?
28 96,55 1 3,45
6 Apakah anda menyukai cara
mengajar yang diterapkan guru
dalam proses pembelajaran
dengan kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi anda
didepan kelas (Share) ?
29 100 0 0
7 Apakah dengan kegiatan
mengerjakan latihan yang
diberikan oleh guru secara
mandiri (Think) dapat membantu
27 93,10 2 6,90
46
dan mempermudah anda
memahami materi pelajaran
matematika ?
8 Apakah dengan kegiatan
berdiskusi secara berpasangan
(Pair) dapat membantu dan
mempermudah anda memahami
materi pelajaran matematika ?
28 96,55 1 3,45
9 Apakah dengan kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi anda
didepan kelas (Share) dapat
membantu dan mempermudah
anda memahami materi
pelajaran matematika ?
29 100 0 0
10 Apakah anda termotivasi untuk
belajar matematika, setelah
diterapkan kegiatan
mengerjakan latihan yang
diberikan oleh guru secara
mandiri (Think) ?
29 100 0 0
11 Apakah anda termotivasi untuk
belajar matematika, setelah
diterapkan kegiatan berdiskusi
secara berpasangan (Pair) ?
29 100 0 0
12 Apakah anda termotivasi untuk
belajar matematika, setelah
diterapkan kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi anda
didepan kelas (Share) ?
29 100 0 0
Jumlah 336 1.158,61 12 41,39
Rata-rata 96,55 3,45
Sumber : Lampiran D
secara umum pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) mendapat respons positif dari siswa. Hal ini ditunjukkan
dengan rata-rata persentase respons positif siswa sebesar 96,55 % dan respons negatif
siswa sebesar 3.45 %. Sesuai dengan indikator keefektifan respon siswa, yaitu minimal
70%, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) efektif pada indikator respons siswa.
47
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang hasil belajar, aktivitas siswa dan
respons siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas VIIA.1 SMPIT Al-Ishlah
Maros, peneliti dapat menjabarkannya berikut :
a. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah nilai yang menggambarkan tingkat keberhasilkan siswa
setelah melalui pembelajaran yang diperoleh dari hasil tes. Ketuntasan belajar siswa
dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Ketuntasan klasikan tercapai apabila minimal 75% siswa dikelas telah
mencapai skor paling rendah sesuai KKM.
Hasil analisis data hasil belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) Smenunjukkan
bahwa seluruh siswa yang berjumlah 29 orang atau 100% siswa tidak mencapai
ketuntasan individu. Dengan kata lain, hasil belajar siswa sebelum diberikan
pembelajaran matematika melaui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) sangat rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan klasikal.
Hasil analisis data hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran matematika
malalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menunjukkan
bahwa 29 siswa atau 100 % mencapai ketuntasan individu dan tidak ada siswa atau 0 %
tidak mencapai ketuntasan individu. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif karena telah memenuhi kriteria
ketuntasan klasikal.
48
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh :
1) Wahyuddin dan Erlani (2019) menyimpulkan bahwa : Skor rata-rata hasil belajar
siswa sebelum proses pembelajaran sebesar 44,40 dengan kategori tidak tuntas, baik
secara individual maupun klasikal dan meningkat menjadi 78,75 setelah penerapan
dengan penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan 95% siswa dan
dinyatakan tuntas secara individual dan tuntas tuntas secara klasikal, 2) Ainun (2014)
menyimpulkan bahwa : hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
Makassar bahwa skor rata – rata hasil belajar matematika siswa setelah diberikan
perlakuan sebesar 77,27 dengan standar deviasi 11,99 dari skor ideal 100 berada pada
kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa hasi belajar matematika siswa tuntas
berdasarkan KKM yaitu 65 dan tuntas secara klasikal 85 % dari siswa yang mencapai
nilai ≥ 65,00 dimana hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh yaitu 87,87 % dengan
jumlah keseluruhan siswa berjumlah 33 orang.
b. Gain Hasil Belajar Siswa
Analisis data skor gain secara deskriptif diperoleh rata-rata skor berada diklasifikasi
tinggi sebesar 0,85 dari jumlah keseluruhan siswa 29 orang, 29 orang siswa yang
peningkatan hasil belajarnya berada pada kategoro tinggi, 1 orang siswa yang
peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori sedang, dan tidak ada siswa yang
peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori rendah.
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh :
1) Ainun (2014) menyimpulkan bahwa : Analisis data skor gain secara deskriptif
diperoleh rata-rata skor berada diklasifikasi sedang sebesar 0,70 dari jumlah
keseluruhan siswa 33 orang, 19 orang siswa yang peningkatan hasil belajarnya berada
pada kategori tinggi, 14 orang siswa yang peningkatan hasil belajarnya berada pada
49
kategori sedang, dan tidak ada siswa yang peningkatan hasil belajarnya berada pada
kategori rendah, 2) Wahyuddin dan Erlani (2019) menyimpulkan bahwa : nilai gain
ternormalisasi yaitu 0,60 berada pada kategori sedang yang meningkat dari hasil belajar
sebelum tindakan yaitu sebesar 44,40.
c. Aktivitas Siswa
Menurut hamalik (2009:28), aktivitas belajar siswa merupakan segala kegiatan
yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan
belajar. Aktivitas siswa dikatakan berhasil/efektif jika minimal 75% siswa terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa persentase
aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) sebesar 84,10%. Hal ini karena siswa didorong untuk
belajar aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep, guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman yang memungkinkan mereka untuk
menemukan, serta semua siswa memiliki tanggungjawab yang sama dalam kelomponya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah aktif mengikuti proses
pembelajaran matematika dan telah memenuhi kriteria aktivitas siswa.
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh :
1) Wahyuddin dan Erlani (2019) menyimpulkan bahwa : Aktivitas siswa berada pada
kategori aktif dengan rata-rata persentasi aktivitas positif siswa yaitu sebanyak 76,42%
aktif dalam pembelajaran matematika, 2) Winda (2016) menyimpulkan bahwa : hasil
pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui model kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 3 Pallangga Gowa
menunjukkan bahwa aspek yang diamati memenuhi kriteria berhasil. Hal ini terlihat dari
hasil analisis data observasui yang menunjukkan rata-rata persentase siswa yang aktif
50
dalam proses pembelajaran selama empat kali pertemuan mengalami perubahan kearah
yang lebih baik.
d. Respons Siswa
Respons siswa adalah tanggapan pelaksanaan pembelajaran matematika melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Berdasarkan hasil analisis
data respons siswa menunjukkan bahwa secara umum pembelajaran matematika melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) mendapat respons positif
dari siswa. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata persentase respon positif siswa sebesar
96,55% dan respons negatif siswa sebesar 3,45%. Sesuai dengan indikator keefektifan
respons siswa minimal 70%, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) efektif pada indikator respons siswa.
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh :
1) Wahyuddin dan Erlani (2019) menyimpulkan bahwa : Siswa memberi respon positif
terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan rata-rata persentase sebanyak 71%, 2)
Ainun (2014) menyimpulkan bahwa : penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2
Makassar mendapat respons yang positif dengan rata-rata persentase siswa yang
mendapat respons positif 85,17% berdasarkan indikator respons siswa dikatakan positif
terhadap proses pembelajaranjika jumlah siswa yang memberi respons positif sudah
lebih banyak disbanding siswa yang memberi respon negatif atau dapat dikatakan jika
siswa yang memberi respons positif lebih dari ≥ 80 %.
51
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab
IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pembelajaran matematika efektif melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMPIT AL-ISHLAH MAROS, yang ditinjau
dari:
a. Hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPIT AL-ISHLAH MAROS setelah
mengikuti pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) memiliki skor rata-rata 88,65. Dari penelitian ini, 100 % siswa mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan terjadi peningkatan hasil belajar
matematika setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran TPS pada
siswa sebesar 0,85, maka rata-rata gain ternormalisasi berada pada interval g
0,70.
b. Aktivitas siswa selama pembelajaran matematika berlangsung telah memenuhi
kriteria keefektifan dengan rata-rata 84,10% ( 75%).
c. Respon positif siswa terhadap pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) telah memenuhi kriteria
keefektifan dengan rata-rata 96,55% ( 70%).
2. Terjadi peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII SMPIT Al-Ishlah
Maros setelah diberikan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
53
53
B. Saran
Setelah melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan
bahwa:
1. Kepada pihak sekolah agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dikelas.
2. Kepada para guru, khususnya guru mata pelajaran matematika agar memilih dan
menggunakan model pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran untuk
mata pelajaran matematika.
3. Kepada para peneliti dalam bidang pendidikan matematika supaya dapat meneliti
lebih jauh tentang pendekatan, metode, model yang efektif dan efesien untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam belajar matematika.
54
54
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual. Surabaya. Kencana.
Aminoto, Tugiyo & Hairul Pathoni. 2014. Penerapan Media E-Learning Berbasis
Schoology Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Usaha dan
Energi Di Kelas XI SMA N 10 Kota Jambi. Jambi. Jurnal Sainmatika. Vol 8 No 1.
Anshari, Muhammad Awe. 2014. Efektivitas Pembelajaran Matematika Materi
Lingkaran melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada
kelas VIII SMP Nasional Makassar. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Anita. 2019. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan model
Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII B SMP Somba Opu
Kabupaten Gowa. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung. Yrama Widya.
Asri. 2017. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan model Missouri
Mathematics project pada siswa kelas VII SMP MUHAMMMADIYAH 1
MAKASSAR. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Ernawati. 2015. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui model Kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Pattalassang
Kabupaten Gowa. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Gani, Abdul. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran dan Persepsi Tentang Matematika
Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Smp Negeri di kecamatan
Salomekko Kabupaten Bone. Bone. Jurnal Daya Matematis. Volume 3 No. 3.
Indiyani, Novita Eka dan Anita Listiara. 2006. Efektivitas Metode Pembelajaran
Gotong Royong (Cooperative Learning) Untuk Menurunkan Kecemasan Siswa
Dalam Menghadapi Pelajaran Matematika. Diponegoro. Jurnal Psikologi. Vol.3
No. 1.
Indrawati. 2011. Model-model Pembelajaran. Modul. FKIP Universitas Jember.
Isnaini, Muhammad, Indah Wigati, dan Resti oktari. 2016. pengaruh penggunaan media
pembelajaran torso terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan
pada manusia di smp negeri 19 palembang. Palembang. Jurnal Biota. Vol. 2 No. 1.
Mardhiyah, Ainul. 2014. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan
model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII SMP
MUHAMMMADIYAH 2 MAKASSAR. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Marlina, Hajidin dan M. Ikhsan. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan
Disposisi Matematis Siswa di SMA Negeri 1 Bireuen. Aceh. Jurnal Didaktik
Matematika.
55
55
Mufidah, Lailatul, Dzulkifli Effendi dan Titi Teri Purwanti. 2013. Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe tps Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
56
Pokok bahasan matriks. Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI
Sidoarjo. Vol.1, No.1.
Muslihudin, Muhammad, dan A. Wulan Arumita. 2016. Pembuatan model penilaian
proses belajar mengajar perguruan tinggi menggunakan fuzzy simple additive
weighting. Yogyakarta.
Ningsih, Sri Hartarti, Budiyono dan Riyadi. Eksperimentasi Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Think Pair Share (Tps) Pada Materi
Trigonometri Ditinjau Dari Kecerdasan Logika Matematika Siswa Kelas X Sma Di
Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo.
Novita, Rita. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
(TPS) Pada Materi Trigonometri dikelas XI IAI SMA Negeri 8 Banda Aceh. Aceh.
Volume V Nomor 1.
Nurhijryanti. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan model
Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VII di SMP
Muhammadiyah 2 Makassar. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
P, Abdul Rais. 2015. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan model
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X SMA Negeri 8 Gowa.
Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Rohmawati, Afifatu . 2015. Efektivitas Pembelajaran. Jakarta Timur. Jurnal
Pendidikan Usia Dini. Volume 9 Edisi 1.
Rosita, Ita. Meningkatkan Kerja Sama Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share. Jurnal Formatif.
Shoimin, A. (2016). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Sulsilawati. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui model Kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bajeng. Skripsi. FKIP
Unismuh Makassar.
Surahman, Juharmi. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui model
Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII SMP Batara Gowa.
Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Soviawati, Evi. 2011. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk meningkatkan
kemampuan berfikir siswa ditingkat sekolah dasar. Edisi Khusus No. 2.
Suprihatiningrum, jamil. 2013. Strategi Pembelajaran : Teori dan Aplikasinya.
Jogjakarta: Ar-ruz Media.
Taslim, Muhammad. 2015. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui metode
penemuan terbimbing setting kooperatif pada siswa kelas VII5 SMP
MUHAMMMADIYAH LIMBUNG KAB. GOWA. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
57
Tonra, Winda Syam. 2016. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan
model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas VIII.5 SMP Negeri
3 Pallangga Kabupaten Gowa. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Verowita, Winda, Dewi Murni, dan Mirna. 2012. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Pemahaman Konsep
dalam Pembelajaran Matematika. Padang. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 1
No. 1.
Walfaris, Faisal. 2018. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan model
Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas X SMA Negeri 11
Kabupaten Takalar. Skripsi. FKIP Unismuh Makassar.
Wahyuddin dan Erliani. 2019. Efektivitas Pembelajaran Matematika melalui penerapan
model kooperatif tipe think pair share (TPS). Bulukumba. JPM UIN Antasari. Vol.
06. No. 1.
World, Puput Amazing. 2012. RPP Persamaan Kuadrat Model Pembelajaran TPS.
(puputamazingworld.blogspot.com/2012/11/ rpp persamaan kuadrat model.html ?
m=1, diakses tanggal 11 Juli 2019).
Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Zulfah. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share dengan Pendekatan Heuristik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa mts Negeri Naumbai Kecamatan Kampar. Jl. Tuanku Tambusai.
Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 01 No.2.
A. LAMPIRAN A (Perangkat Pembelajaran)
1. RPP
2. LKS
3. ALTERNATIF JAWABAN LKS
B. LAMPIRAN B (Instrumen Penelitian)
1. TES HASIL BELAJAR
2. ALTERNATIF JAWABAN TES HASIL BELAJAR
3. LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
4. ANGKET RESPON SISWA
C. LAMPIRAN C
1. DAFTAR HADIR
2. DAFTAR NILAI
D. LAMPIRAN D
1. DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
2. ANALISIS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
3. ANALISIS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN
SPSS
E. LAMPIRAN E
1. PERMOHONAN JUDUL SKRIPSI
2. PERSETUJUAN JUDUL
3. PERSETUJUAN PEMBIMBING
4. KARTU KONTROL BIMBINGAN PROPOSAL
5. BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL
6. LEMBAR PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL
7. KARTU KONTROL BIMBINGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN/INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
F. LAMPIRAN F
KETERANGAN VALIDITAS INSTRUMEN
G. LAMPIRAN G (SURAT-SURAT PENELITIAN)
1. PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
2. IZIN PENELITIAN DARI PEMERINTAH PROVINSI SULSEL DINAS
PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
3. IZIN PENELITIAN DARI PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU
4. SURAT KETERANGAN PENELITIAN DARI SEKOLAH
H. LAMPIRAN H
1. KEGIATAN PENELITIAN
2. KARTU KONTROL BIMBINGAN SKRIPSI
I. LAMPIRAAN I
DOKUMENTASI
J. LAMPIRAN J
LEMBAR PENILAIAN VALIDATOR
LAMPIRAN A (PERANGKAT PEMBELAJARAN)
1. RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
2. LEMBAR KERJA
SISWA (LKS)
3. ALTERNATIF
JAWABAN LKS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01
Satuan Pendidikan : SMPIT AL-ISHLAH MAROS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Menentukan hasil operasi hitung penjumlahan pecahan
3.2.2 Menentukan hasil operasi hitung pengurangan pecahan
4.2.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan Penjumlahan pecahan
4.2.2 Menyelesaiakn masalah kontekstual yang berkaitan dengan pengurangan pecahan
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dua bilangan pecahan yang
penyebutnya sama dan berbeda.
2. Menentukan hasil operasi hitung pengurangan dua bilangan pecahan yang
penyebutnya sama dan berbeda.
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung penjumlahan
pada bilangan pecahan.
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan
pada bilangan pecahan.
D. Model, metode, dan pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Pendekatan : Kontruktivisme
E. Materi Pembelajaran
Operasi pada pecahan biasa
Penjumlahan Pecahan
Pengurangan Pecahan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Fase I : Pendahuluan Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru mengucapkan salam
Peserta didik menjawab
salam dari Guru
5 menit
Guru menanyakan kabar
Peserta didik
Guru mempersilahkan
ketua kelas untuk
memimpin do’a
Peserta didik menjawab
pertanyaan Guru mengenai
kabarnya
Ketua kelas memimpin
do’a
Guru mengecek kehadiran
Peserta didk
Peserta didik merespon
ketika diabsen sama guru
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Peserta didik
mendengarkan dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Guru menjelaskan
pelajaran
Peserta didik
mendengarkan dan
memperhatikan materi
pada saat proses
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Fase II : Think (Berpikir)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Guru memberikan latihan
kepada peserta didik dan
meminta peserta didik
mengerjakan latihan secara
mandiri
peserta didik mengerjakan
latihan yang diberikan
guru secara mandiri
(Thinking)
30 menit
Fase III : Pair (Berpasangan)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Setelah mengerjakan
sendiri, guru meminta
siswa untuk berpasangan
dan mendiskusikan apa
yang telah mereka peroleh
Peserta didik berpasangan
dan berdiskusi dengan
temannya
20 menit
Fase IV : Share (Berbagi)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Guru meminta sebagian dari
pasangan untuk berbagi
(share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan kelas.
Peserta didik berbagi
(Share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan
kelas.
20 menit
3. Penutup
Fase : V Penutup Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
Peserta didik
mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
5 menit
Guru menyampaikan materi
pertemuan selanjutnya
Peserta didik
mendengarkan
penyampaian guru
mengenai materi
selanjutnya
Guru menutup pertemuan dan
mengakhiri dengan salam
Peserta didik menjawab
salam dari Guru
G. Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : Papan Tulis, Spidol, dan Penghapus
2. Sumber Belajar : Buku Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1
H. Penilaian pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Uraian
Makassar, 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Didin Jahidin, S. Pd. Amal Jariah
NIP/ NIM. 10536520715
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 02
Satuan Pendidikan : SMPIT AL-ISHLAH MAROS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
I. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
J. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.3 Menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan negatif
3.2.4 Menentukan hasil perkalian pecahan
4.2.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan negatif
4.2.4 Menyelesaiakn masalah kontekstual yang berkaitan dengan Perkalian pecahan
K. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan negatif
pada bilangan pecahan.
2. Menentukan hasil operasi hitung perkalian pecahan pada bilangan pecahan.
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan pecahan negatif pada bilangan pecahan.
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian
pecahan pada bilangan pecahan.
L. Model, metode, dan pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Pendekatan : Kontruktivisme
M. Materi Pembelajaran
Operasi pada pecahan biasa
Penjumlahan dan pengurangan pecahan negatif
Perkalian Pecahan
N. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Kegiatan Awal
Fase I : Pendahuluan Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru mengucapkan salam
Peserta didik menjawab
salam dari Guru
5 menit
Guru menanyakan kabar
Peserta didik
Guru mempersilahkan
ketua kelas untuk
memimpin do’a
Peserta didik menjawab
pertanyaan Guru mengenai
kabarnya
Ketua kelas memimpin
do’a
Guru mengecek kehadiran
Peserta didk
Peserta didik merespon
ketika diabsen sama guru
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Peserta didik
mendengarkan dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Guru menjelaskan
pelajaran
Peserta didik
mendengarkan penjelasan
Guru
5. Kegiatan Inti
Fase II : Think (Berpikir)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Guru memberikan latihan
kepada peserta didik
meminta peserta didik
mengerjakan latihan secara
mandiri.
peserta didik mengerjakan
latihan yang diberikan
guru secara mandiri
30 menit
Fase III : Pair (Berpasangan)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Setelah mengerjakan
sendiri, guru meminta
siswa untuk berpasangan
dan mendiskusikan apa
yang telah mereka peroleh
Peserta didik berpasangan
dan berdiskusi dengan
temannya
20 menit
Fase IV : Share (Berbagi)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Guru meminta sebagian dari
pasangan untuk berbagi
(share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan kelas.
Peserta didik berbagi
(Share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan
kelas.
21 menit
6. Penutup
Fase : V Penutup Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
Peserta didik
mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
5 menit
Guru menyampaikan materi
pertemuan selanjutnya
Peserta didik
mendengarkan
penyampaian guru
mengenai materi
selanjutnya
Guru menutup pertemuan dan
mengakhiri dengan salam
Peserta didik menjawab
salam dari Guru
O. Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : Papan Tulis, Spidol, dan Penghapus
2. Sumber Belajar : Buku Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1
P. Penilaian pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Uraian
Makassar, 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Didin Jahidin, S. Pd. Amal Jariah
NIP/ NIM. 10536520715
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 03
Satuan Pendidikan : SMPIT AL-ISHLAH MAROS
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.5 Menentukan hasil Pembagian Pecahan
3.2.6 Menentukan hasil perkalian dan pembagian pecahan negatif
4.2.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan Pembagian Pecahan
4.2.6 Menyelesaiakn masalah kontekstual yang berkaitan dengan perkalian dan
pembagian pecahan negatif
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan hasil operasi hitung pembagian pecahan pada bilangan pecahan.
2. Menentukan hasil operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan negatif pada
bilangan pecahan.
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung pembagian
pecahan pada bilangan pecahan.
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian dan
pembagian pecahan negatif pada bilangan pecahan.
D. Model, metode, dan pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Pendekatan : Kontruktivisme
E. Materi Pembelajaran
Operasi pada pecahan biasa
Pembagian pecahan
Perkalian dan pembagian pecahan negatif
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Fase I : Pendahuluan Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru mengucapkan salam
Peserta didik menjawab
salam dari Guru
5 menit
Guru menanyakan kabar
Peserta didik
Guru mempersilahkan
ketua kelas untuk
memimpin do’a
Peserta didik menjawab
pertanyaan Guru mengenai
kabarnya
Ketua kelas memimpin
do’a
Guru mengecek kehadiran
Peserta didk
Peserta didik merespon
ketika diabsen sama guru
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Peserta didik
mendengarkan dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Guru menjelaskan
pelajaran
Peserta didik
mendengarkan penjelasan
Guru
2. Kegiatan Inti
Fase II : Think (Berpikir)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Guru memberikan latihan
kepada peserta didik dan
meminta peserta didik
mengerjakan latihan secara
mandiri.
peserta didik mengerjakan
latihan yang diberikan
guru secara mandiri
30 menit
Fase III : Pair (Berpasangan)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Setelah mengerjakan
sendiri, guru meminta
siswa untuk berpasangan
dan mendiskusikan apa
yang telah mereka peroleh
Peserta didik berpasangan
dan berdiskusi dengan
temannya
20 menit
Fase IV : Share (Berbagi)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
Guru meminta sebagian dari
pasangan untuk berbagi
(share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan kelas.
Peserta didik berbagi
(Share) mengenai hasil
diskusi mereka didepan
kelas.
20 menit
3. Penutup
Fase : V Penutup Alokasi Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Guru menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
Peserta didik
mendengarkan
kesimpulan yang
disampaikan guru
5 menit
Guru menyampaikan materi
pertemuan selanjutnya
Peserta didik
mendengarkan
penyampaian guru
mengenai materi
selanjutnya
Guru menutup pertemuan dan
mengakhiri dengan salam
Peserta didik menjawab
salam dari Guru
G. Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Alat : Papan Tulis, Spidol, dan Penghapus
2. Sumber Belajar : Buku Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Semester 1
H. Penilaian pembelajaran
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen : Uraian
Makassar, 2019
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Didin Jahidin, S. Pd. Amal Jariah
NIP/ NIM. 10536520715
LKS 1
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dua bilangan pecahan yang
penyebutnya sama dan berbeda.
2. Menentukan hasil operasi hitung pengurangan dua bilangan pecahan yang
penyebutnya sama dan berbeda.
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung
penjumlahan pada bilangan pecahan.
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung
pengurangan pada bilangan pecahan.
Petunjuk :
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat
3. Berdiskusilah dalam mengerjakan LKS berikut dengan kelompokmu
4. Tanyakan kepada guru apabila mengalami kesulitan
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Pertanyaan
Untuk soal nomor 1 sampai 3. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangannya !
1. a.
+
=
=
=
+
=
=
=
2.
+ 3
= ….
+ ….
= ….
= ….
+ 5
= ….
+ ….
= ….
= ….
3.
-
=
=
=
b. 5
- 2
= ….
+ ….
=….
= ….
LKS 2
C. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
5. Menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan negatif
pada bilangan pecahan.
6. Menentukan hasil operasi hitung perkalian pecahan pada bilangan pecahan.
7. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan negatif pada bilangan pecahan.
8. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian
pecahan pada bilangan pecahan.
Petunjuk :
5. Berdo’alah sebelum mengerjakan
6. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat
7. Berdiskusilah dalam mengerjakan LKS berikut dengan kelompokmu
8. Tanyakan kepada guru apabila mengalami kesulitan
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Pertanyaan
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan negatif serta perkalian pecahan-
pecahan berikut !
1.
+
=
= -
= -
= ….
-
= -
= -
= -
3. a. -
+ (-
) =
= -
= -
= ….
b.
-
=
= -
= -
4.
x
=
=
=
b.
x
=
x
LKS 3
E. Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
F. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan hasil operasi hitung pembagian pecahan pada bilangan pecahan.
2. Menentukan hasil operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan negatif pada
bilangan pecahan.
3. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung pembagian
pecahan pada bilangan pecahan.
4. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian
dan pembagian pecahan negatif pada bilangan pecahan.
Petunjuk :
9. Berdo’alah sebelum mengerjakan
10. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat
11. Berdiskusilah dalam mengerjakan LKS berikut dengan kelompokmu
12. Tanyakan kepada guru apabila mengalami kesulitan
Nama :
Kelas :
Kelompok :
Pertanyaan
Tentukan hasil pembagian pecahan, perkalian dan pembagian pecahan negatif berikut !
1.
:
=
x
=
=
2.
:
=
x
=
=
3.
x
=
= -
= -
: (-3
= -
: (-
)
= -
x (-
)
=
ALTERNATIF JAWABAN LKS 1
1. a)
+
=
=
=
b)
+
=
=
=
2. a)
+ 3
=
+
=
= 4
b)
+ 5
5 =
+ 5
=
= 8
3. a)
-
=
=
=
b) 5
-
= 5
-
=
=
ALTERNATIF JAWABAN LKS 2
4. a)
+
) =
=
=
= -1
b)
-
=
=
=
5. a)
+
) =
=
= -
= -1
b)
-
=
= -
=
6. a)
x
=
=
=
b) 5
x
=
x
=
=
= 7
ALTERNATIF JAWABAN LKS 3
1.
:
=
x
=
=
2.
:
=
x
=
=
3. a)
x
=
=
=
b) - 2
: ( - 3
) =
x (
)
=
x (
)
=
=
LAMPIRAN B (INSTRUMEN PENELITIAN)
2. TES HASIL BELAJAR
3. ALTERNATIF
JAWABAN TES HASIL
BELAJAR
4. LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA
5. ANGKET RESPON
SISWA
Soal
1. Tentukan hasil penjumlahan pecahan-pecahan berikut !
a.
+
b. 9
+ 7
5
2. Tentukan hasil pengurangan pecahan-pecahan berikut !
-
- 4
3. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan-pecahan berikut !
+
)
-
4. Tentukan hasil pembagian pecahan-pecahan berikut !
a.
:
b. 10
: 6
5. Tentukan hasil perkalian dan pembagian pecahan berikut !
a. -
x
b. -15
: ( -2
)
PRETEST
Nama :
Kelas :
No. Urut Absen :
Soal
1. Tentukan hasil penjumlahan pecahan-pecahan berikut !
5
+
+ 2
2. Tentukan hasil pengurangan pecahan-pecahan berikut !
5
-
-
3. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan pecahan-pecahan berikut !
+
)
-
4. Tentukan hasil perkalian pecahan-pecahan berikut !
x
x 2
5. Tentukan hasil pembagian pecahan dari
:
!
POST TEST
Nama :
Kelas :
No. Urut Absen :
ALTERNATIF JAWABAN SOAL PRETEST
1.
+
=
=
=
b. 9
+ 7
= 9
+ 7
= 16
= 16
2. a.
-
=
=
=
b. 6
- 4
= 6
– 4
= 2
= 2
3. a.
+
) =
=
=
= - 1
b.
-
=
= -
= -
4. a.
:
=
x
=
=
b. 10
: 6
=
:
=
x
=
=
5. a. -
x
= -
= -
= -
b. -15
: ( -2
) = -
: ( -
)
= -
x ( -
)
=
=
ALTERNATIF JAWABAN SOAL POST TEST
1. a.
+
=
=
=
b.
+ 2
= 1
+ 2
= 3
= 3
2. a.
-
=
=
=
b. 3
-
= 3
- 1
= 2
= 2
3. a.
+
) =
= -
= -
= -1
b.
-
=
= -
= -
4. a.
x
=
=
=
b. 1
x 2
=
x
=
= 21
= 21
5.
:
=
x
=
=
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES
PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK
PAIR SHARE
Petunjuk Pengisian untuk Observer:
Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kemudian
isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung mulai dari kegiatan awal sampai dengan akhir pembelajaran.
2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai, menyangkut aktivitas siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar.
No Nama L/P Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. A.Irfan Zul fahmi L
2. A. Muhammad Kaisar Dhafa
Rahmatullah Tantu
L
3. Achmad Mubaraq L
4. Ahmad Muqsit Rahman L
5. Alfa L
6. Andi Ahmadinejad Irhandy L
7. Ardell Fayyadh
Fathurrahman
L
8. Dinhar Zulfikhar L
9. Jasil L
10. Kamal L
11. Muh. Fadil Syawal L
Nama Sekolah : SMPIT Al-Islah Maros Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh) Pokok Bahasan : Operasi pada
Pecahan
12. Muh. Faiz Fasya Mumtas
Mustapa
L
13. Muh, Farel Novaris L
14. Muh. Luthfi Nur Khilal L
15. Muh. Nauvhal Nataprawira L
16. Muh. Pahri L
17. Muh. Raihan Arafah L
18. Muh. Syahrul Anwar L
19. Muh. Vahril L
20. Muhammad Abdillah
Jumaddin
L
21. Muhammad Asdar L
22. Muhammad Bachrizah Yusuf L
23. Muhammad Ismail Herman L
24. Muhammad Rafli wirawan L
25. Muhammad Rizky
Firmansyah
L
26. Nur Alfiansyah L
27. Ryan Arilsyah L
28. Andi Muhammad Rasya Al
Zahy
L
29. Muhammad farel abustam L
Keterangan:
1. Siswa yang hadir pada saat proses pembelajaran berlangsung
2. Siswa yang mendengarkan dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
3. Siswa yang mendengarkan dan memperhatikan materi pada saat proses
pembelajaran
4. Siswa terlibat dalam kegitan mengerjakan latihan yang diberikan guru secara
mandiri (think)
5. Siswa terlibat dalam kegitan berdiskusi secara berpasangan (Pair)
6. Siswa terlibat dalam kegiatan berbagi mengenai hasil diskusi mereka didepan kelas
(Share).
7. Siswa yang aktif bertanya pada guru
8. Siswa mendengarkan kesimpulan yang disampaikan guru
9. Siswa mendengarkan penyampaian guru mengenai materi selanjutnya
Makassar, 2019
Observer
( )
Angket Respons Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
A. PETUNJUK
1. Sebelum mengisi angket respon ini, pastikan Anda telah mengkuti pembelajaran
matematika melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share.
2. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang telah disediakan!
3. Berilah tanda cek () pada kolom jawaban yang sesuai dan berikan
penjelasan/alasan Anda terhadap jawaban yang diberikan pada tempat yang
disediakan.
4. Respons yang anda berikan tidak mempengaruhi penilaian hasil belajar.
No
Pertanyaan
Jawaban
Alasan Ya Tidak
1. Apakah anda menyukai pelajaran
matematika dengan kegiatan
mengerjakan latihan yang diberikan
oleh guru secara mandiri (Think) ?
2. Apakah anda menyukai pelajaran
matematika dengan kegiatan
berdiskusi secara berpasangan (Pair) ?
3. Apakah anda menyukai pelajaran
matematika dengan kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi anda didepan
kelas (Share) ?
4. Apakah anda menyukai cara mengajar
yang diterapkan guru dalam proses
Nama :
NIS :
Kelas :
pembelajaran dengan kegiatan
mengerjakan latihan yang diberikan
oleh guru secara mandiri (Think) ?
5. Apakah anda menyukai cara mengajar
yang diterapkan guru dalam proses
pembelajaran dengan kegiatan
berdiskusi secara berpasangan (Pair) ?
6. Apakah anda menyukai cara mengajar
yang diterapkan guru dalam proses
pembelajaran dengan kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi anda didepan
kelas (Share) ?
7. Apakah dengan kegiatan mengerjakan
latihan yang diberikan oleh guru
secara mandiri (Think) dapat
membantu dan mempermudah anda
memahami materi pelajaran
matematika ?
8. Apakah dengan kegiatan berdiskusi
secara berpasangan (Pair) dapat
membantu dan mempermudah anda
memahami materi pelajaran
matematika ?
9. Apakah dengan kegiatan berbagi
mengenai hasil diskusi anda didepan
kelas (Share) dapat membantu dan
mempermudah anda memahami materi
pelajaran matematika ?
10. Apakah anda termotivasi untuk belajar
matematika, setelah diterapkan
kegiatan mengerjakan latihan yang
diberikan oleh guru secara mandiri
(Think) ?
11. Apakah anda termotivasi untuk belajar
matematika, setelah diterapkan
kegiatan berdiskusi secara
berpasangan (Pair) ?
12. Apakah anda termotivasi untuk belajar
matematika, setelah diterapkan
kegiatan berbagi mengenai hasil
diskusi anda didepan kelas (Share) ?
Makassar, 2019
Responden
( )
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THINK PAIR SHARE
B. Petunjuk Pengisian :
Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika, Bapak/Ibu/
Saudara (i) di minta mengamati kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan memberikan
penilaian untuk setiap aspek dari kegiatan tersebut. Bapak/ Ibu/ Saudara (i) di mohon
memberikan tanda ceklis ( ) pada kolom 1,2, 3, dan 4 yang telah di sediakan dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Tidak terlaksana
2. Sebagian kecil terlaksana
3. Sebagian besar terlaksana
4. Terlaksana
Selanjutnya utuk memudahkan revisi atau kelengkapan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share, di mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara (i) untuk memberikan saran-
saran perbaikan pada tulisan yang disertakan.
Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i) memberikan penilaian
objektif.
C. Tujuan
Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share.
Nama Sekolah : SMPIT Al-Islah Maros Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII (Tujuh) Pokok Bahasan : Operasi pada
pecahan
Nama Guru : Amal Jariah Nama Observer :
No ASPEK YANG DIAMATI PENILAIAN
1 2 3 4
I Pendahuluan
1 Guru mengucapkan salam
2 Guru menanyakan kabar peserta didik
3 Guru meminta Siswa untuk menyiapkan kelas dan
memimpin do’a
4 Guru mengecek kehadiran siswa
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6 Guru menjelaskan pelajaran
II Think (Berpikir)
7 Guru memberikan latihan kepada peserta didik
dan meminta peserta didik mengerjakan latihan
secara mandiri
III Pair (Berpasangan)
8 Setelah mengerjakan sendiri, guru meminta
siswa untuk berpasangan dan peserta didik
diminta mendiskusikan dengan pasangannya
(Pairing)
IV Share (Berbagi)
9 Guru meminta sebagian dari pasangan untuk
berbagi (share) mengenai hasil diskusi mereka
didepan kelas.
V Penutup
10 Guru menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
11 Guru menyampaikan materi pertemuan
selanjutnya
12 Guru menutup pertemuan dan mengakhiri dengan
salam
C. Catatan Observer :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………….....................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
..............................................................
Makassar, 2019
Observer
(…………………………….)
LAMPIRAN C
3. DAFTAR HADIR
2. DAFTAR NILAI
DAFTAR HADIR SISWA KELAS 7A.1
SMPIT AL-ISHLAH MAROS
NO. NAMA L/P PERTEMUAN
1 2 3
1 A.Irfan Zul fahmi L
2 A. Muhammad Kaisar Dhafa Rahmatullah
Tantu
L
3 Achmad Mubaraq L
4 Ahmad Muqsit Rahman L
5 Alfa L
6 Andi Ahmadinejad Irhandy L
7 Ardell Fayyadh Fathurrahman L
8 Dinhar Zulfikhar L
9 Jasil L
10 Kamal L
11 Muh. Fadil Syawal L
12 Muh. Faiz Fasya Mumtas Mustapa L
13 Muh, Farel Novaris L S
14 Muh. Luthfi Nur Khilal L
15 Muh. Nauvhal Nataprawira L
16 Muh. Pahri L
17 Muh. Raihan Arafah L
18 Muh. Syahrul Anwar L
19 Muh. Vahril L
20 Muhammad Abdillah Jumaddin L
21 Muhammad Asdar L
22 Muhammad Bachrizah Yusuf L
23 Muhammad Ismail Herman L
24 Muhammad Rafli wirawan L
25 Muhammad Rizky Firmansyah L
26 Nur Alfiansyah L
27 Ryan Arilsyah L
28 Andi Muhammad Rasya Al Zahy L S
29 Muhammad farel abustam L
Jumlah 29 28 27
Sakit - 1 2
Izin - - -
Alpa - - -
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS 7A.1 SMPIT AL-ISHLAH MAROS
NO. NAMA L/P PRETEST POSTTEST KET.
1 A.Irfan Zul fahmi L 9 93 T
2 A. Muhammad Kaisar Dhafa
Rahmatullah Tantu
L 18 90 T
3 Achmad Mubaraq L 18 90 T
4 Ahmad Muqsit Rahman L 18 90 T
5 Alfa L 9 97 T
6 Andi Ahmadinejad Irhandy L 48 100 T
7 Ardell Fayyadh
Fathurrahman
L 18 86 T
8 Dinhar Zulfikhar L 48 80 T
9 Jasil L 18 86 T
10 Kamal L 18 86 T
11 Muh. Fadil Syawal L 18 80 T
12 Muh. Faiz Fasya Mumtas
Mustapa
L 18 86 T
13 Muh, Farel Novaris L 18 80 T
14 Muh. Luthfi Nur Khilal L 30 80 T
15 Muh. Nauvhal Nataprawira L 18 93 T
16 Muh. Pahri L 45 93 T
17 Muh. Raihan Arafah L 18 97 T
18 Muh. Syahrul Anwar L 18 86 T
19 Muh. Vahril L 18 76 T
20 Muhammad Abdillah
Jumaddin
L 27 86 T
21 Muhammad Asdar L 18 83 T
22 Muhammad Bachrizah
Yusuf
L 18 97 T
23 Muhammad Ismail Herman L 30 97 T
24 Muhammad Rafli wirawan L 18 80 T
25 Muhammad Rizky
Firmansyah
L 39 93 T
26 Nur Alfiansyah L 18 83 T
27 Ryan Arilsyah L 18 100 T
28 Andi Muhammad Rasya Al
Zahy
L 18 86 T
29 Muhammad farel abustam L 30 100 T
LAMPIRAN D
4. DAFTAR NILAI HASIL
BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
4. ANALISIS DATA HASIL
BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
6. ANALISIS DATA HASIL
BELAJAR
MATEMATIKA SISWA
DENGAN SPSS
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS 7A.1 SMPIT AL-ISHLAH MAROS
NO. NAMA L/P PRETEST POSTTEST GAIN
1 A.Irfan Zul fahmi L 9 93 0.92
2 A. Muhammad Kaisar Dhafa
Rahmatullah Tantu
L 18 90 0.88
3 Achmad Mubaraq L 18 90 0.88
4 Ahmad Muqsit Rahman L 18 90 0.88
5 Alfa L 9 97 0.97
6 Andi Ahmadinejad Irhandy L 48 100 1.00
7 Ardell Fayyadh Fathurrahman L 18 86 0.83
8 Dinhar Zulfikhar L 48 80 0.62
9 Jasil L 18 86 0.83
10 Kamal L 18 86 0.83
11 Muh. Fadil Syawal L 18 80 0.76
12 Muh. Faiz Fasya Mumtas Mustapa L 18 86 0.83
13 Muh, Farel Novaris L 18 80 0.76
14 Muh. Luthfi Nur Khilal L 30 80 0.71
15 Muh. Nauvhal Nataprawira L 18 93 0.91
16 Muh. Pahri L 45 93 0.87
17 Muh. Raihan Arafah L 18 97 0.96
18 Muh. Syahrul Anwar L 18 86 0.83
19 Muh. Vahril L 18 76 0.71
20 Muhammad Abdillah Jumaddin L 27 86 0.81
21 Muhammad Asdar L 18 83 0.79
22 Muhammad Bachrizah Yusuf L 18 97 0.96
23 Muhammad Ismail Herman L 30 97 0.96
24 Muhammad Rafli wirawan L 18 80 0.76
25 Muhammad Rizky Firmansyah L 39 93 0.89
26 Nur Alfiansyah L 18 83 0.79
27 Ryan Arilsyah L 18 100 1.00
28 Andi Muhammad Rasya Al Zahy L 18 86 0.83
29 Muhammad farel abustam L 30 100 1.00
Jumlah 657 2571 24,77
Rata-Rata 22,65 88,65 0,85
ANALISIS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Hasil Analisis Data Pretest Kelas 7A.1 SMPIT AL-ISHLAH MAROS
Skor (xi) Banyaknya Siswa (fi) fi.xi (xi- ) (xi- )2 fi(xi- )
2
9 2 18 -13,65 186,32 372,64
18 19 342 -4,65 21,62 410,78
27 1 27 4,35 18,92 18,92
30 3 90 7,35 54,02 162,06
39 1 39 16,35 267,32 267,73
45 1 45 22,35 499,52 499,52
48 2 96 25,35 642,62 1285,24
Jumlah 29 657 3.016,89
1. Skor Rata-rata:
ẍ =
=
= 22,65
2. Variansi:
S2 =
=
=
= 107,75
3. Standar Deviasi = √ 5 = 10,38
4. Skor Ideal = 100
5. Skor Maksimum = 48
6. Skor Minimum = 9
7. Rentang Skor (R) = 48 – 9 = 39
Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Pretest
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 0-54 Sangat rendah 29 100
2 55-64 Rendah 0 0
3 65-79 Sedang 0 0
4 80-89 Tinggi 0 0
5 90-100 Sangat tinggi 0 0
Jumlah 29 100
Persentase:
1. Sangat Rendah =
100 = 100
2. Rendah =
100 = 0
3. Sedang =
100 = 0
4. Tinggi =
100 = 0
5. Sangat Tinggi =
100 = 0
Deskripsi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa kelas 7A.1 SMPIT AL-
ISHLAH MAROS
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)
0 Tidak tuntas 29 100
70 < x Tuntas 0 0
Jumlah 29 100
Persentase:
1. Tidak Tuntas = =
100 = 100
2. Tuntas = =
100 = 0
Hasil Analisis Data Posttest Kelas VII SMPIT AL-ISHLAH MAROS
Skor (xi) Banyaknya Siswa (fi) fi.xi (xi- ) (xi- )2 fi(xi- )
2
76 1 76 -12,65 160,02 160,02
80 6 480 -8,65 74,82 448,92
83 1 83 -5,65 31,92 31,92
86 7 602 -2,65 7,02 49,14
90 3 270 1,35 1,82 5,46
93 4 372 4,35 18,92 75,68
97 4 388 8,35 69,72 278,88
100 3 300 11,35 128,82 386,46
Jumlah 29 2571 1.436,48
8. Skor Rata-rata:
ẍ =
=
= 88,65
9. Variansi:
S2 =
=
=
= 51,30
10. Standar Deviasi = √5 = 7,16
11. Skor Ideal = 100
12. Skor Maksimum = 100
13. Skor Minimum = 76
14. Rentang Skor (R) = 100 – 76 = 24
Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Posttest
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)
1 0-54 Sangat rendah 0 0
2 55-64 Rendah 0 0
3 65-79 Sedang 1 3,44
4 80-89 Tinggi 14 48,27
5 90-100 Sangat tinggi 14 48,27
Jumlah 29 100
Persentase:
6. Sangat Rendah =
100 = 0
7. Rendah =
100 = 0
8. Sedang =
100 = 3,44
9. Tinggi =
100 = 48,27
10. Sangat Tinggi =
100 = 48,27
Deskripsi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa kelas VII SMPIT AL-
ISHLAH MAROS pada Posttest
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)
0 Tidak tuntas 0 0
70 < x Tuntas 29 100
Jumlah 29 100
Persentase:
3. Tidak Tuntas = =
100 = 0
4. Tuntas = =
100 = 100
ANALISIS DATA HASIL BELAJAR SISWA DENGAN SPSS
1. Analisis Deskriptif
Statistics
pretest
TPS
postest
TPS
Gain
N Valid 29 29 29
Missin
g
0 0 0
Mean 22.655 88.759 .8536
Median 18.000 86.000 .8293
Mode 18.0 86.0 .83
Std. Deviation 10.3795 7.0542 .09688
Variance 107.734 49.761 .009
Range 39.0 24.0 .38
Minimum 9.0 76.0 .62
Maximum 48.0 100.0 1.00
Sum 657.0 2574.0 24.76
pretest TPS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 9.0 2 6.9 6.9 6.9
18.0 19 65.5 65.5 72.4
27.0 1 3.4 3.4 75.9
30.0 3 10.3 10.3 86.2
39.0 1 3.4 3.4 89.7
45.0 1 3.4 3.4 93.1
48.0 2 6.9 6.9 100.0
Total 29 100.0 100.0
postest TPS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 76.0 1 3.4 3.4 3.4
80.0 5 17.2 17.2 20.7
83.0 2 6.9 6.9 27.6
86.0 7 24.1 24.1 51.7
90.0 3 10.3 10.3 62.1
93.0 4 13.8 13.8 75.9
97.0 4 13.8 13.8 89.7
100.0 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
Gain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid .62 1 3.4 3.4 3.4
.71 1 3.4 3.4 6.9
.71 1 3.4 3.4 10.3
.76 3 10.3 10.3 20.7
.79 2 6.9 6.9 27.6
.81 1 3.4 3.4 31.0
.83 6 20.7 20.7 51.7
.87 1 3.4 3.4 55.2
.88 3 10.3 10.3 65.5
.89 1 3.4 3.4 69.0
.91 1 3.4 3.4 72.4
.92 1 3.4 3.4 75.9
.96 1 3.4 3.4 79.3
.96 2 6.9 6.9 86.2
.97 1 3.4 3.4 89.7
1.00 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
pretest TPS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 9.0 2 6.9 6.9 6.9
18.0 19 65.5 65.5 72.4
27.0 1 3.4 3.4 75.9
30.0 3 10.3 10.3 86.2
39.0 1 3.4 3.4 89.7
45.0 1 3.4 3.4 93.1
48.0 2 6.9 6.9 100.0
Total 29 100.0 100.0
postest TPS
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 76.0 1 3.4 3.4 3.4
80.0 5 17.2 17.2 20.7
83.0 2 6.9 6.9 27.6
86.0 7 24.1 24.1 51.7
90.0 3 10.3 10.3 62.1
93.0 4 13.8 13.8 75.9
97.0 4 13.8 13.8 89.7
100.0 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
Gain
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid .62 1 3.4 3.4 3.4
.71 1 3.4 3.4 6.9
.71 1 3.4 3.4 10.3
.76 3 10.3 10.3 20.7
.79 2 6.9 6.9 27.6
.81 1 3.4 3.4 31.0
.83 6 20.7 20.7 51.7
.87 1 3.4 3.4 55.2
.88 3 10.3 10.3 65.5
.89 1 3.4 3.4 69.0
.91 1 3.4 3.4 72.4
.92 1 3.4 3.4 75.9
.96 1 3.4 3.4 79.3
.96 2 6.9 6.9 86.2
.97 1 3.4 3.4 89.7
1.00 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
2. Analisis Inferensial
a. Uji normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pretest 29 100.0% 0 0.0% 29 100.0%
postest 29 100.0% 0 0.0% 29 100.0%
ngain 29 100.0% 0 0.0% 29 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
pretest .397 29 .000 .718 29 .000
postest .169 29 .033 .937 29 .083
ngain .116 29 .200* .963 29 .380
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
b. uji hipotesis
1) Uji non-parametric (Binomial) dan uji t (one sample t test)
Uji binomial (pretest & posttest)
Binomial Test
Category N
Observed
Prop. Test Prop.
Exact Sig. (2-
tailed)
pretest Group 1 <= 70 29 1.00 .50 .000
Total 29 1.00
postest Group 1 <= 70 0 .00 .50 .000
Group 2 > 70 29 1.00
Total 29 1.00
Uji One sample t test (Ngain)
One-Sample Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
ngain 29 .8541 .09608 .01784
One-Sample Test
Test Value = 0.30
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
ngain 31.057 28 .000 .55414 .5176 .5907
2. uji z
Zhit =
Zhit =
√
Zhit =
√
Zhit =
√
Zhit =
Zhit =
Zhit = 3,5377
Dengan taraf signifikan = 5%, dari tabel sebarang normal baku diperoleh Z0,45 =
1,645. Nilai Zhitung = 3,5377 > 1,645 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
1. π0 = 𝐾𝐾𝑀
=
= 0,70
2. x = Jumlah siswa yang mencpai KKM
3. n = banyak siswa
3. Gain
g =
g =
g =
g = 0,85
Deskriptif
Statistics
pretest TPS postest TPS Gain
N Valid 29 29 29
Missing 0 0 0
Mean 22.655 88.759 .8536
Median 18.000 86.000 .8293
Mode 18.0 86.0 .83
Std. Deviation 10.3795 7.0542 .09688
Variance 107.734 49.761 .009
Range 39.0 24.0 .38
Minimum 9.0 76.0 .62
Maximum 48.0 100.0 1.00
Sum 657.0 2574.0 24.76
pretest TPS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 9.0 2 6.9 6.9 6.9
18.0 19 65.5 65.5 72.4
27.0 1 3.4 3.4 75.9
30.0 3 10.3 10.3 86.2
39.0 1 3.4 3.4 89.7
45.0 1 3.4 3.4 93.1
48.0 2 6.9 6.9 100.0
Total 29 100.0 100.0
postest TPS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 76.0 1 3.4 3.4 3.4
80.0 5 17.2 17.2 20.7
83.0 2 6.9 6.9 27.6
86.0 7 24.1 24.1 51.7
90.0 3 10.3 10.3 62.1
93.0 4 13.8 13.8 75.9
97.0 4 13.8 13.8 89.7
100.0 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
Gain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid .62 1 3.4 3.4 3.4
.71 1 3.4 3.4 6.9
.71 1 3.4 3.4 10.3
.76 3 10.3 10.3 20.7
.79 2 6.9 6.9 27.6
.81 1 3.4 3.4 31.0
.83 6 20.7 20.7 51.7
.87 1 3.4 3.4 55.2
.88 3 10.3 10.3 65.5
.89 1 3.4 3.4 69.0
.91 1 3.4 3.4 72.4
.92 1 3.4 3.4 75.9
.96 1 3.4 3.4 79.3
.96 2 6.9 6.9 86.2
.97 1 3.4 3.4 89.7
1.00 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
pretest TPS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 9.0 2 6.9 6.9 6.9
18.0 19 65.5 65.5 72.4
27.0 1 3.4 3.4 75.9
30.0 3 10.3 10.3 86.2
39.0 1 3.4 3.4 89.7
45.0 1 3.4 3.4 93.1
48.0 2 6.9 6.9 100.0
Total 29 100.0 100.0
postest TPS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 76.0 1 3.4 3.4 3.4
80.0 5 17.2 17.2 20.7
83.0 2 6.9 6.9 27.6
86.0 7 24.1 24.1 51.7
90.0 3 10.3 10.3 62.1
93.0 4 13.8 13.8 75.9
97.0 4 13.8 13.8 89.7
100.0 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
Gain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid .62 1 3.4 3.4 3.4
.71 1 3.4 3.4 6.9
.71 1 3.4 3.4 10.3
.76 3 10.3 10.3 20.7
.79 2 6.9 6.9 27.6
.81 1 3.4 3.4 31.0
.83 6 20.7 20.7 51.7
.87 1 3.4 3.4 55.2
.88 3 10.3 10.3 65.5
.89 1 3.4 3.4 69.0
.91 1 3.4 3.4 72.4
.92 1 3.4 3.4 75.9
.96 1 3.4 3.4 79.3
.96 2 6.9 6.9 86.2
.97 1 3.4 3.4 89.7
1.00 3 10.3 10.3 100.0
Total 29 100.0 100.0
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS 7A.1 SMPIT AL-ISHLAH MAROS
NO. NAMA L/P PRETEST POSTTEST GAIN KET.
1 A.Irfan Zul fahmi L 9 93 .92 T
2 A. Muhammad Kaisar
Dhafa Rahmatullah
Tantu
L 18 90 .88 T
3 Achmad Mubaraq L 18 90 .88 T
4 Ahmad Muqsit
Rahman
L 18 90 .88 T
5 Alfa L 9 97 .97 T
6 Andi Ahmadinejad
Irhandy
L 48 100 1.00 T
7 Ardell Fayyadh
Fathurrahman
L 18 86 .83 T
8 Dinhar Zulfikhar L 48 80 .62 T
9 Jasil L 18 86 .83 T
10 Kamal L 18 86 .83 T
11 Muh. Fadil Syawal L 18 80 .76 T
12 Muh. Faiz Fasya
Mumtas Mustapa
L 18 86 .83 T
13 Muh, Farel Novaris L 18 80 .76 T
14 Muh. Luthfi Nur Khilal L 30 80 .71 T
15 Muh. Nauvhal
Nataprawira
L 18 93 .91 T
16 Muh. Pahri L 45 93 .87 T
17 Muh. Raihan Arafah L 18 97 .96 T
18 Muh. Syahrul Anwar L 18 86 .83 T
19 Muh. Vahril L 18 76 .71 T
20 Muhammad Abdillah
Jumaddin
L 27 86 .81 T
21 Muhammad Asdar L 18 83 .79 T
22 Muhammad Bachrizah
Yusuf
L 18 97 .96 T
23 Muhammad Ismail
Herman
L 30 97 .96 T
24 Muhammad Rafli
wirawan
L 18 80 .76 T
25 Muhammad Rizky
Firmansyah
L 39 93 .89 T
26 Nur Alfiansyah L 18 83 .79 T
27 Ryan Arilsyah L 18 100 1.00 T
28 Andi Muhammad
Rasya Al Zahy
L 18 86 .83 T
29 Muhammad farel
abustam
L 30 100 1.00 T
LAMPIRAN E
1. PERMOHONAN JUDUL SKRIPSI
2. PERSETUJUAN JUDUL
3. PERSETUJUAN PEMBIMBING
4. KARTU KONTROL BIMBINGAN PROPOSAL
5. BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL
6. LEMBAR PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL
7. KARTU KONTROL BIMBINGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
/INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN F
KETERANGAN
VALIDITAS
INSTRUMEN
LAMPIRAN G
SURAT-SURAT
PENELITIAN
LAMPIRAN H
5. KEGIATAN
PENELITIAN
5. KARTU KONTROL
BIMBINGAN SKRIPSI
KEGIATAN PENELITIAN
No Hari/Tanggal Kegiatan Tempat
1 Rabu,
30/10/2019
Pemberian Pretest 7A.1
2 Kamis,
31/10/2019
Mengajar 7A.1
3 Senin,
4/11/2019
Mengajar 7A.1
4 Rabu,
7/11/2019
Mengajar 7A.1
5 Kamis,
8/11/2019
Pemberian Posttest 7A.1
6 Senin,
11/11/2019
Pemberian Angket Respons
Siswa 7A.1
LAMPIRAN I
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
LAMPIRAN J
LEMBAR PENILAIAN
VALIDATOR 1 DAN 2
LEMBAR PENILAIAN
VALIDATOR 1
A. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
a. Skripsi (S1)
b. Tesis (S2)
c. Disertasi (S3)
d. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya akan melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan**):
a. Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
b. Pendekatan Pembelajaran : Kontruktivisme
c. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Oleh karena itu saya menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran, yaitu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk RPP tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk diterapkan dalam
pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian RPP tersebut dilakukan dengan
memberi tanda cek pada kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini.
Skala penilaian yang diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) ,4
(valid), atau 5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau
komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
**) Isilah sesuai yang tertuang di RPP.
Lembar Validasi LKS - 1
B. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keteraangan 1 2 3 4 5
A. ISI
1. Kelengkapan Sillabus sesuai Kurikulum yang berlaku
2. Identitas RPP
3. Rumusan Kompentensi (SK/KI/KD)
4. Kelengkapan Format (Indikator, tujuan, Media dan Sumber belajar, Materi Ajar, Model, Pendekatan, dan Metode pembelajaran, Skenario Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran, dan Pengesahan oleh KS dan guru/peneliti
B. KONSTRUK
1. Perumusan Indikator
a. Kejelasan rumusan
b. Kelengkapan cakupan rumusan.
c. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
d. Kejelasan penjenjangan indikator
2. Tujuan Pembelajaran
a. Kejelasan rumusan
b. Kelengkapan cakupan rumusan
c. Kesesuaian dengan Indikator
d. Kejelasan penjenjangan indikator
e. Kesesuaian tujuan pembelajaran (proses dan produk) dengan perkembangan kognitif siswa.
3. Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
a. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
b. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi
Lembar Validasi LKS - 2
pembelajaran
c. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
4. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
b. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
c. Sistematika materi
d. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
e. Kebenaran isi materi pembelajaran
5. Skenario Pembelajaran
a. Sintaks dari model pembelajaran yang dipilih.
b. Komponen/karakteristik pendekatan dan metode tergambarkan dalam aktivitas pembelajaran
c. Penggunaan perangkat pembelajaran (LKS, Buku Siswa, Lembar Penilaian ) tergambarkan penggunaannya dalam pembelajaran
d. Organisasi tahapan/sistematika pembelajaran untuk setiap fase
e. Rumusan aktivitas guru.
f. Rumusan aktivitas siswa.
g. Alokasi waktu yang digunakan pada setiap tahapan pembelajaran.
6. Assesmen
a. Kelengkapan aspek-aspek penilaian
b. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran
Lembar Validasi LKS - 3
C. Penilaian umum terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). a. Layak Tanpa Revisi (LTR).
b. Layak Dengan Revisi (LDR)
c. Tidak Layak (TL).
c. Kejelasan prosedur penilaian
d. Kelengkapan instrumen penilaian (soal, kunci jawaban/pedoman penskoran)
7. Bahasa
a. Penggunaan bahasa ditinjau dari penggunaan kaedah bahasa Indonesia
b. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan Mudah dipahami
Lembar Validasi LKS - 4
D. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan
langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
M
a
k
a
s
s
a
r
,
2
0
1
9
P
e
n
i
l
a
Lembar Validasi LKS - 5
i
,
(
D
r
.
A
l
i
m
u
d
d
i
n
,
M
.
S
i
.
)
Lembar Validasi LKS - 6
Lembar Validasi LKS - 7
E. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
e. Skripsi (S1)
f. Tesis (S2)
g. Disertasi (S3)
h. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya akan melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan**):
d. Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
e. Pendekatan Pembelajaran : Kontruktivisme
f. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Oleh karena itu saya menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran, yaitu
Lembar Kerja Siswa (LKS).
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk LKS tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk diterapkan dalam
pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian LKS tersebut dilakukan dengan
memberi tanda cek pada kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini.
Skala penilaian yang diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) ,4
(valid), atau 5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau
komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
**) Isilah sesuai yang tertuang di RPP.
Lembar Validasi LKS - 2
F. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
C. ISI
5. Identitas LKS
6. Rumusan Indikator/Tujuan Pembelajaran
7. Kesesuaian Isi Unit-unit LKS dengan tujuan
pembelajaran
8. Kesesuaian Petunjuk Penyelesaian LKS
dengan Pendekatan/metode Pembelajaran
yang digunakan
9. Mengembangkan Keterampilan Proses,
Pemecahan Masalah, dan Berpikir tingkat
tinggi
10. Kemenarikan Lay Out
Lembar Validasi LKS - 3
G. Penilaian umum terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS).
d. Layak Tanpa Revisi (LTR).
e. Layak Dengan Revisi (LDR)
f. Tidak Layak (TL).
D. KONSTRUK
Unit-unit LKS
Kesesuaian Butir–butir soal/tugas dengan
Indikator
Tata Urutan Butir
Soal/tugas
Kejelasan Maksud
Soal/tugas
Kaidah B. Indonesia
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Unit-1: …………………………………………………………..
Unit-2: ……………………………………………………………
Unit-3: ……………………………………………………………
Unit-4: ……………………………………………………………
Dst.
Lembar Validasi LKS - 4
Lembar Validasi LKS - 5
H. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr. Alimuddin, M.Si. )
LEMBAR VALIDASI TES-1
I. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
i. Skripsi (S1)
j. Tesis (S2)
k. Disertasi (S3)
l. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya mengembangkan
instrumen yang berbentuk tes tentang:
Tes Hasil Belajar
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk Tes tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk diterapkan dalam
pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian Tes tersebut dilakukan dengan
memberi tanda cek pada kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini.
Skala penilaian yang diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) ,4
(valid), atau 5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau
komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Keterangan:
LEMBAR VALIDASI TES-2
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
LEMBAR VALIDASI TES-2
J. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
E. ISI
11. Relevansi Indikator dengan acuan teori.
12. Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data
13. Petunjuk Pengisian Tes
14. Proporsi Butir-butir Tes terhadap Indikator dan Aspek pengukuran
15. Kejelasan Pilihan Respon/Jawaban yang diharapkan
16. Kesesuaian alokasi waktu yang ditetapkan
17. Kesesuaian bentuk dan isi tes dengan tingkat perkembangan/usia responden
LEMBAR VALIDASI TES-3
F. KONSTRUK
Indikator/Butir Pertanyaan
Kesesuaian Butir –
Indikator/ Aspek
Pengukuran
Kejelasan Maksud
pertanyaan
Kaidah B. Indonesia
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Aspek 1: Menjelaskan (Explaining)
1. Siswa memilih konsep, metode, atau strategi matematika yang sesuai dengan situasi masalah
2. Siswa menjelaskan hubungan antara konsep matematika tersebut dengan situasi masalah
3. Siswa menjelaskan ide (strategi/metode) yang telah ditetapkan
4. …………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………
Indikator/Aspek 2: ………………………………………………………..
LEMBAR VALIDASI TES-4
K. Penilaian umum terhadap tugas pemecahan masalah g. Layak Tanpa Revisi (LTR).
h. Layak Dengan Revisi (LDR)
i. Tidak Layak (TL).
L. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
1. …………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………
Dst.
LEMBAR VALIDASI TES-5
( Dr. Alimuddin, M.Si )
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-1
M. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
m. Skripsi (S1)
n. Tesis (S2)
o. Disertasi (S3)
p. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya mengembangkan
instrumen yang berbentuk Pedoman Observasi tentang:
Aktivitas Siswa
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk Pedoman Observasi tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk
diterapkan dalam pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian Pedoman
Observasi tersebut dilakukan dengan memberi tanda cek pada kolom skala
penilaian pada tabel penilaian di bawah ini. Skala penilaian yang diberikan adalah 1
(tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) , 4 (valid), atau 5 (sangat valid) dengan
berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir. Selain memberi penilaian,
Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau komentar sesuai dengan
aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-2
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-2
N. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
G. ISI
1. Petunjuk
18. Kejelasan petunjuk observasi
19. Kejelasan Kriteria observasi
20. Penggunaan Rubrik Penilaian Aspek Pengamatan (Jika kriteria observasi menggunakan skor/skala)
2. Rubrik Penilaian (Jika Ada, berdasarkan petunjuk instrumen)
a. Kejelasan Penggunaan Skor/Skala
b. Kriteria penilaian memungkinkan pemberian skor
c. Kriteria-kriteria penilaian disusun sesuai skala pengukuran yang digunakan
d. Kejelasan kriteria (tidak bermakna ganda)
H. KONSTRUK
1. Kategori Pengamatan
a. Mencakup semua aktivitas yang mungkin terjadi dalam proses yang diamati
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-3
O. Penilaian umum terhadap Pedoman Observasi j. Layak Tanpa Revisi (LTR).
k. Layak Dengan Revisi (LDR)
l. Tidak Layak (TL).
b. Format Pencatatan data hasil pengamatan sesuai dengan Petunjuk Instrumen
c. Kategori aktivitas pengamatan dapat teramati dengan baik/jelas.
d. Kategori aktivitas pengamatan yang dirumuskan tidak menimbulkan makna ganda.
2. Bahasa
a. Menggunakan istilah/kalimat sederhana dan mudah dipahami
b. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-4
P. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr. Alimuddin, M.Si. )
Q. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
q. Skripsi (S1)
r. Tesis (S2)
s. Disertasi (S3)
t. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya mengembangkan
instrumen yang berbentuk angket atau kuesioner tentang :
Respons Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk Angket/Kuisioner tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk
diterapkan dalam pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian
Angket/Kuisioner tersebut dilakukan dengan memberi tanda cek pada
kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini. Skala penilaian yang
diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid), 4 (valid), atau
5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran
atau komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima
kasih.
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai.
R. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
A. ISI
21. Kisi-kisi Angket/Kuesioner
22. Relevansi Indikator dengan teori terbaru
23. Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data
24. Petunjuk Pengisian Instrumen
25. Proporsi Butir-butir Angket/Kuesioner terhadap Indikator
26. Kejelasan Pilihan Respon
B. KONSTRUK
Indikator/Butir
Kesesuaian Butir -
Indikator
Kejelasan Maksud
Pernyataan
Kaidah B. Indonesia
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Indikator 1: ………………………………………………………..
6. …………………………………………………………………………
S. Penilaian umum terhadap Angket/Kuisioner
m. Layak Tanpa Revisi (LTR).
n. Layak Dengan Revisi (LDR)
o. Tidak Layak (TL).
T. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
7. …………………………………………………………………………
Dst.
Indikator 2: ………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………………
4. …………………………………………………………………………
Dst.
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr.Alimuddin, M.Si. )
Lembar Validasi RPP - 1
Lembar Validasi RPP - 2
LEMBAR PENILAIAN
VALIDATOR 2
Lembar Validasi RPP - 3
U. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
u. Skripsi (S1)
v. Tesis (S2)
w. Disertasi (S3)
x. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya akan melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan**):
g. Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
h. Pendekatan Pembelajaran : Kontruktivisme
i. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Oleh karena itu saya menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran, yaitu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk RPP tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk diterapkan dalam
pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian RPP tersebut dilakukan dengan
memberi tanda cek pada kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini.
Skala penilaian yang diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) ,4
(valid), atau 5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau
komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
**) Isilah sesuai yang tertuang di RPP.
Lembar Validasi RPP - 2
V. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keteraangan 1 2 3 4 5
I. ISI
27. Kelengkapan Sillabus sesuai Kurikulum yang berlaku
28. Identitas RPP
29. Rumusan Kompentensi (SK/KI/KD)
30. Kelengkapan Format (Indikator, tujuan, Media dan Sumber belajar, Materi Ajar, Model, Pendekatan, dan Metode pembelajaran, Skenario Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran, dan Pengesahan oleh KS dan guru/peneliti
J. KONSTRUK
8. Perumusan Indikator
e. Kejelasan rumusan
f. Kelengkapan cakupan rumusan.
g. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
h. Kejelasan penjenjangan indikator
9. Tujuan Pembelajaran
Lembar Validasi RPP - 3
f. Kejelasan rumusan
g. Kelengkapan cakupan rumusan
h. Kesesuaian dengan Indikator
i. Kejelasan penjenjangan indikator
j. Kesesuaian tujuan pembelajaran (proses dan produk) dengan perkembangan kognitif siswa.
10. Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
d. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
e. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran
f. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
11. Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar
f. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
Lembar Validasi RPP - 4
g. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
h. Sistematika materi
i. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
j. Kebenaran isi materi pembelajaran
12. Skenario Pembelajaran
h. Sintaks dari model pembelajaran yang dipilih.
i. Komponen/karakteristik pendekatan dan metode tergambarkan dalam aktivitas pembelajaran
j. Penggunaan perangkat pembelajaran (LKS, Buku Siswa, Lembar Penilaian ) tergambarkan penggunaannya dalam pembelajaran
k. Organisasi tahapan/sistematika pembelajaran untuk setiap fase
l. Rumusan aktivitas guru.
m. Rumusan aktivitas siswa.
Lembar Validasi RPP - 5
W. Penilaian umum terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). p. Layak Tanpa Revisi (LTR).
q. Layak Dengan Revisi (LDR)
r. Tidak Layak (TL).
n. Alokasi waktu yang digunakan pada setiap tahapan pembelajaran.
13. Assesmen
e. Kelengkapan aspek-aspek penilaian
f. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran
g. Kejelasan prosedur penilaian
h. Kelengkapan instrumen penilaian (soal, kunci jawaban/pedoman penskoran)
14. Bahasa
c. Penggunaan bahasa ditinjau dari penggunaan kaedah bahasa Indonesia
d. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan Mudah dipahami
Lembar Validasi RPP - 6
X. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr. Asdar, M.Pd.
Lembar Validasi LKS - 1
Y. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
y. Skripsi (S1)
z. Tesis (S2)
aa. Disertasi (S3)
bb. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya akan melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan**):
j. Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
k. Pendekatan Pembelajaran : Kontruktivisme
l. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab
Oleh karena itu saya menyusun dan mengembangkan perangkat pembelajaran, yaitu
Lembar Kerja Siswa (LKS).
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk LKS tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk diterapkan dalam
pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian LKS tersebut dilakukan dengan
memberi tanda cek pada kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini.
Skala penilaian yang diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) ,4
(valid), atau 5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau
komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
**) Isilah sesuai yang tertuang di RPP.
Lembar Validasi LKS - 2
Z. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
K. ISI
31. Identitas LKS
32. Rumusan Indikator/Tujuan
Pembelajaran
33. Kesesuaian Isi Unit-unit LKS dengan
tujuan pembelajaran
34. Kesesuaian Petunjuk Penyelesaian
LKS dengan Pendekatan/metode
Pembelajaran yang digunakan
35. Mengembangkan Keterampilan Proses,
Pemecahan Masalah, dan Berpikir tingkat
tinggi
Lembar Validasi LKS - 3
AA. Penilaian umum terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS).
s. Layak Tanpa Revisi (LTR).
36. Kemenarikan Lay Out
L. KONSTRUK
Unit-unit LKS
Kesesuaian Butir–butir soal/tugas dengan
Indikator
Tata Urutan Butir
Soal/tugas
Kejelasan Maksud
Soal/tugas
Kaidah B. Indonesia
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Unit-1: …………………………………………………………..
Unit-2: ……………………………………………………………
Unit-3: ……………………………………………………………
Unit-4: ……………………………………………………………
Dst.
Lembar Validasi LKS - 4
t. Layak Dengan Revisi (LDR)
u. Tidak Layak (TL).
Lembar Validasi LKS - 5
BB. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr. Asdar, M.Pd. )
LEMBAR VALIDASI TES-1
CC. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
cc. Skripsi (S1)
dd. Tesis (S2)
ee. Disertasi (S3)
ff. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya mengembangkan
instrumen yang berbentuk tes tentang:
Tes Hasil Belajar
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk Tes tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk diterapkan dalam
pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian Tes tersebut dilakukan dengan
memberi tanda cek pada kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini.
Skala penilaian yang diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) ,4
(valid), atau 5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau
komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
Keterangan:
LEMBAR VALIDASI TES-2
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
LEMBAR VALIDASI TES-2
DD. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
M. ISI
37. Kisi-kisi tes
38. Relevansi Indikator dengan acuan teori.
39. Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data
40. Petunjuk Pengisian Tes
41. Proporsi Butir-butir Tes terhadap Indikator dan Aspek pengukuran
42. Kejelasan Pilihan Respon/Jawaban yang diharapkan
43. Kesesuaian alokasi waktu yang ditetapkan
44. Kesesuaian bentuk dan isi tes dengan tingkat perkembangan/usia responden
LEMBAR VALIDASI TES-3
N. KONSTRUK
Indikator/Butir Pertanyaan
Kesesuaian Butir –
Indikator/ Aspek
Pengukuran
Kejelasan Maksud
pertanyaan
Kaidah B. Indonesia
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Aspek 1: Menjelaskan (Explaining)
8. Siswa memilih konsep, metode, atau strategi matematika yang sesuai dengan situasi masalah
9. Siswa menjelaskan hubungan antara konsep matematika tersebut dengan situasi masalah
10. Siswa menjelaskan ide (strategi/metode) yang telah ditetapkan
11. …………………………………………………………………………
12. …………………………………………………………………………
Indikator/Aspek 2: ………………………………………………………..
LEMBAR VALIDASI TES-4
EE. Penilaian umum terhadap tugas pemecahan masalah v. Layak Tanpa Revisi (LTR).
w. Layak Dengan Revisi (LDR)
x. Tidak Layak (TL).
FF. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
5. …………………………………………………………………………
6. …………………………………………………………………………
Dst.
LEMBAR VALIDASI TES-5
( Dr. Asdar, M.Pd. )
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-1
GG. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
gg. Skripsi (S1)
hh. Tesis (S2)
ii. Disertasi (S3)
jj. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya mengembangkan
instrumen yang berbentuk Pedoman Observasi tentang:
Aktivitas Siswa
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk Pedoman Observasi tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk
diterapkan dalam pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian Pedoman
Observasi tersebut dilakukan dengan memberi tanda cek pada kolom skala
penilaian pada tabel penilaian di bawah ini. Skala penilaian yang diberikan adalah 1
(tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid) , 4 (valid), atau 5 (sangat valid) dengan
berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir. Selain memberi penilaian,
Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran atau komentar sesuai dengan
aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.
LEMBAR VALIDASI PED. OBSERVASI-2
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai
HH. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
O. ISI
3. Petunjuk
45. Kejelasan petunjuk observasi
46. Kejelasan Kriteria observasi
47. Penggunaan Rubrik Penilaian Aspek Pengamatan (Jika kriteria observasi menggunakan skor/skala)
4. Rubrik Penilaian (Jika Ada, berdasarkan petunjuk instrumen)
e. Kejelasan Penggunaan Skor/Skala
f. Kriteria penilaian memungkinkan pemberian skor
g. Kriteria-kriteria penilaian disusun sesuai skala pengukuran yang digunakan
h. Kejelasan kriteria (tidak bermakna ganda)
P. KONSTRUK
3. Kategori Pengamatan
e. Mencakup semua aktivitas yang mungkin terjadi dalam proses yang diamati
f. Format Pencatatan data hasil pengamatan sesuai dengan Petunjuk Instrumen
g. Kategori aktivitas pengamatan dapat teramati dengan baik/jelas.
h. Kategori aktivitas pengamatan yang dirumuskan tidak menimbulkan makna ganda.
4. Bahasa
c. Menggunakan istilah/kalimat sederhana dan mudah dipahami
d. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
II. Penilaian umum terhadap Pedoman Observasi y. Layak Tanpa Revisi (LTR).
z. Layak Dengan Revisi (LDR)
aa. Tidak Layak (TL).
JJ. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan
langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr. Asdar, M.Pd. )
KK. Pengantar
Saya adalah peneliti yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
penyusunan*):
kk. Skripsi (S1)
ll. Tesis (S2)
mm. Disertasi (S3)
nn. Laporan Penelitian lainnya
Sebagai rangkaian kegiatan penelitian tersebut, saya mengembangkan
instrumen yang berbentuk angket atau kuesioner tentang :
Respons Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Saya meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian isi dan
konstruk Angket/Kuisioner tersebut dan memutuskan kelayakannya untuk
diterapkan dalam pembelajaran yang akan saya laksanakan. Penilaian
Angket/Kuisioner tersebut dilakukan dengan memberi tanda cek pada
kolom skala penilaian pada tabel penilaian di bawah ini. Skala penilaian yang
diberikan adalah 1 (tidak valid), 2 (kurang valid), 3 (cukup valid), 4 (valid), atau
5 (sangat valid) dengan berpedoman pada rubrik penilaian yang terlampir.
Selain memberi penilaian, Bapak/Ibu diharapkan untuk memberi saran-saran
atau komentar sesuai dengan aspek yang dinilai pada kolom keterangan.
Atas kesedian dan penilaian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima
kasih.
Keterangan:
*) Lingkarilah salah satu pilihan yang sesuai.
LL. Tabel Penilaian
Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
Keterangan 1 2 3 4 5
C. ISI
48. Kisi-kisi Angket/Kuesioner
49. Relevansi Indikator dengan teori terbaru
50. Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data
51. Petunjuk Pengisian Instrumen
52. Proporsi Butir-butir Angket/Kuesioner terhadap Indikator
53. Kejelasan Pilihan Respon
D. KONSTRUK
Indikator/Butir
Kesesuaian Butir -
Indikator
Kejelasan Maksud
Pernyataan
Kaidah B. Indonesia
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Indikator 1: ………………………………………………………..
13. …………………………………………………………………………
MM. Penilaian umum terhadap Angket/Kuisioner
bb. Layak Tanpa Revisi (LTR).
cc. Layak Dengan Revisi (LDR)
dd. Tidak Layak (TL).
NN. Saran-saran
Mohon Bapak/Ibu menuliskan butir-butir revisi berikut dan/atau menuliskan langsung pada naskah
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
14. …………………………………………………………………………
Dst.
Indikator 2: ………………………………………………………..
7. …………………………………………………………………………
8. …………………………………………………………………………
Dst.
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Makassar, 2019
Penilai,
( Dr.Asdar, M.Pd. )
RIWAYAT HIDUP
Amal Jariyah, lahir di Dusun Jokka, Desa
Bontonyeleng, Kecamatan gantarang, Kabupaten
Bulukumba, Provinsi Sulawesi selatan, 14 Februari 1997
M, yang merupakan anak pertama darin3 bersaudara.
Anak yang terlahir sebagai buah kasih dari pasangan
ayahanda Abdul Rasyid dan ibunda Erniwati.
Penulis menjalani pendidikan formal di TKA/TPA Nurul Jihad Paobeccenge pada
tahun 2002 dan tamat pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di SD Negeri 206 Bontonyeleng pada tahun 2003 dan tamat pada tahun
2009. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4
Gangking atau saat ini bernama SMP Negeri 6 Bulukumba dan tamat pada tahun 2012.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di MAN Bulukumba atau saat
ini bernama MAN 2 Bulukumba dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun yang sama
penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammmadiyah Makassar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Matematika.
Selama menjalani status sebagai seorang mahasiswa atau selama menjalani
perkuliahan, penulis juga sebagai pengurus di Lembaga Dakwah Kampus Lembaga
Pembinaan dan Kajian Spiritual Mahasiswa (LDK-LPKSM) Makassar, periode 2016-
2017 penulis diamanahi sebagai anggota Departemen Kaderisasi, Periode 2017-2018
penulis diamanahi sebagai Ketua Departemen Dakwah dan Pendidikan (Dakpen), dan
periode 2018-2019 penulis diamanahi sebagai Sekretaris umum.
top related