dss presentasi.pptx
Post on 15-Jan-2016
21 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DENGUE SYOK SYNDROMAditya Maulana Ginting
110.2010.007
Lidya Hapsari110.2010.152
Koas Anak RSUD Pasar Rebo
IDENTITAS
I. Identitas Pasien
Nama : An. HUsia : 10 tahunBB/TB : 40 kg/ 135 cmPekerjaan : PelajarAgama : IslamAlamat : Kp. TengahNo. CM : 2015 61-95-17Tanggal MRS : 14 April 2015Tanggal pemeriksaan : 16 April 2015
ANAMNESAALLOANAMNESA IBU PASIEN
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran sejak 2 jam SMRS
Keluhan Tambahan:Demam, Nyeri perut, Muntah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG• OS datang dengan keluhan tubuh terasa lemas dan sempat pingsan
sekitar 30 menit, 2 jam SMRS. • Sebelumnya OS demam tinggi mendadak 4 hari SMRS selama 3 hari.
Demam diakui tinggi dan turun beberapa saat setelah minum obat parasetamol. Demam diakui sempat turun 1 hari SMRS.
• OS juga mengeluh nyeri perut bagian ulu hati, disertai mual dan muntah. Muntah berupa cairan kecoklatan kesan seperti darah sebanyak 4x di Rumah sakit dan kurang lebih 1 gelas setiap muntah.
• Tidak ada mimisan, gusi berdarah dan BAB hitam. OS Menyangkal timbul bintik-bintik merah di badan. BAK diakui sedikit dari biasanya dan bewarna kuning pekat.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Os juga mengeluh nyeri kepala dan sekitar bola mata. Badan diakui terasa pegal.
• Sejak sakit nafsu makan pasien menurun dan minum sedikit. • Pasien sudah berobat ke klinik dan diberi parasetamol namun
tidak ada perubahan.• Pasien menyangkal di sekitar lingkungannya ada yang
mengalami gejala yang serupa.• Pasien mengaku tidak ada riwayat berpergian ke daerah
endemik malaria.• Riwayat kejang dan sakit gula disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu:• Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal.• Riwayat diabetes militus I disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:• Tidak ada anggota keluarga yang mengeluh keluhan yang
sama dengan pasien
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Perkembangan Pertumbuhan gigi I : ± 6 bulanTengkurap : ± 3 bulanDuduk : ± 8 bulan Berjalan : ± 15 bulanBicara : ± 15 bulan
Kesan : Perkembangan anak sesuai usia
Riwayat Imunisasi BCG : YaHepatitis B : YaPolio : YaDPT : YaCampak : Ya
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
Riwayat Kelahiran dan Kehamilan
Kesan : Riwayat Kelahiran dan Kehamilan Baik
Riwayat Sosial ekonomi dan Lingkungan
Anggota keluarga yang dirumah ada 4 orang terdiri dari Ayah, Ibu, dan ke 2 anak. Penghasilan orang tua mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Sumber air di dalam rumah cukup memadai dan air bersih. Lingkungan rumah bersih, sumber cahaya baik, ada jarak antara rumah dengan rumah tetangga. Di lingkungan rumah tidak ada yang sakit seperti ini.
Riwayat Makanan
Umur 1 bulan - 6 bulan = ASI + FormulaUmur 6 bulan - 8 bulan = Bubur saringUmur 8 bulan - 10 bulan = Biskuit, nasi timUmur 10 bulan - sekarang = Nasi
STATUS GIZI
WATERLOW (1972)BB/TB % = BB AKTUAL X 100 % BB BAKU UNTUK TB AKTUAL
= 40 KG X 100 % = 111,11 % 36 KGINTERPRETASI :Obesitas : 120 %Overweight : 110 – 120 %Gizi baik : 90 – 110 %Gizi kurang : 70 – 90 %Gizi buruk : < 70 %
Status generalis14 April 2015Keadaan umum : tampak sakit beratKesadaran : somnolen E3M5V5 = 13TD : 80/60 mmHgFN : tidak terabaRR : 33 x/menitS : 36 o C.BB/TB : 40 Kg / 135 CM
16 April 2015 KU/KS : TSS/CM E4M6V5 = 15TD : 90/60mmHgFN : 80x/menitRR : 24 x/menitS : 36,3C.
Kepala : NormochepalMata : conjungtiva anemis (-/-), skera ikterik
(-/-).Telinga : bentuk normal, serumen -/-Hidung : septum deviasi (-), secret (-)Mulut : bibir kering, tidak sianosis, gusi
berdarah (-), lidah kotor(-),tremor (-), Tenggorokan: faring tidak hiperemis, T1-T1Leher : kelenjar tiroid tidak teraba
membesar, pembesaran kelenjar getah bening (-)
ParuInspeksi : simetris, saat statis dan dinamisPalpasi : pergerakan dinding dada simetris fremitus vokal dan taktilPerkusi : sonor di seluruh lapangan paruAuskultasi : SN vesikuler, rhonkhi -/-, wheezing -/-
Jantunginspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)Perkusi : Batas kanan atas : ICS II linea parasternal dextra
Batas kanan bawah : ICS IV linea parasterna dextra Batas kiri atas: ICS II linea parasternal sinistra Batas kiri bawah : ICS V midclavikula sinistraAuskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-) gallop
(-)
Abdomen Inspeksi : DatarAuskultasi: Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, ballottement (-), nyeri tekan epigastrium (+)Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen, shifting
dullness (-)
Ekstremitas : Akral dingin, CRT >2”, Sianosis (-/-), Edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN
14 April
(21.00)
15 April
(05.00)
15 April
(09.30)
15 April
(17.00)NORMAL
Hematologi
GDS 121
Hemoglobin 15.1 13,4 12,3 11,8 14 – 18 gr/dl
Hematokrit 45 % 40 % 35 % 32 % 40 – 48 %
Leukosit
10.160 7.810 7.240 7.510 5.000 – 10.000 /uL
Trombosit 26.000 13.000 16.000 13.000 150.000 – 450.000/uL
Fungsi Hati
SGPT 121 - - - 0 – 37 U/l
SGOT 418 - - - 0 – 41 U/l
Fungsi ginjal
Ureum 47 - - - 17-43 mg/dl
Creatinin 0.71 - - - 0,7 -1,1
Hasil analisa gas darah 14 April 2015(22.00 WIB)
ANALISA GAS DARAHPh 7,37 7,370 – 7,400
pCO2 15 ꜜ 33 – 44 mmHg
p02 122 ꜛ 71-104 %
Hct 27 ꜜ 37-48 mmol/L
Hco3 8,7
Hco3 standar 13,5
TCo2 9 ꜜ 22-29 mmol/L
BE ecf -16,6 ꜜ 19-24 mmol/L
Elektrolit Hasil Rujukan
Natrium 120 ꜜ 135-147 mmol/L
Kalium 5 3,2-5,0 mmol/L
Chlorida 88ꜜ 98-108 mmol/L
Kesan : Asidosis metabolik Hiponatremia
FOLLOW UP
DIAGNOSIS KERJADengue syok sindrom Dekompensasi
DIAGNOSIS BANDING -
Penatalaksanaan
Non farmakologis :• Tirah baring dan rawat ICU • Pasang NGT • Pasang DC • Berikan O2 2-4 Lpm• Monitor cairan dan urin minimal 8-12 jam • Periksa TTV setiap 4 jam • Periksa darah perifer lengkap setiap 8 jam
Terapi Cairan (suportif)IVFD asering/ ringer asetat (kristaloid) :
10-20 ml/ kgbb/(10-20 menit) = 10 x40 = 400 cc
(loading) dipasang 2 line
syok teratasi :kristaloid 10
ml/kgbb/ jam= 10 x40cc / jam=
400 cc/jam selama 1-2 jam
Bila stabil : 7ml/kgBB/jam menjadi 280
ml/ 5 cc/kgbb/jam :
200 cc/jam
Bila syok tidak teratasi disertai HT menurun maka diberikan transfusi darah dan koloid
• . Transfusi FFP (koloid) : 2 x 600 cc• Transfusi PRC (darah) : 600 cc• Sehabis PRC diberikan Lasix 10 mg
Input : infus RA + transfusi PRC + transfusi FFP : 1600 cc + 1200 cc + 600 cc : 3400 cc/ 8 jam Ouput : diuresis + OGT = 500+250+30 = 780 ccDiuresis normal : 1cc/kgbb/ jam : 1 x 40 kg x 8 jam : 320 cc/8 jam Balance : input- ouput = 3400-320 cc
Non Medikamentosa
Mengubur barang-barang yang dapat
menampung air
Menutup penampungan air
Memakai pelindung agar terhindar dari
gigitan nyamuk
Menguras penampungan air
Menjaga imunitas
Memakan makanan bergizi
Istirahat yang cukup
PROGNOSIS
• Quo Ad Vitam : Ad Bonam• Quo Ad Functional : Ad Bonam• Quo Ad Sanationam : Ad Bonam
ANALISA KASUS1. Apakah penegakan diagnosis pada pasien ini sudah benar?
Penegakan diagnosis DSS pada pasien ini berdasarkan manivestasi klinis berupa hipotensi, nadi yang tidak teraba, pernafasan kussmaul, dan kulit yang teraba dingin. Selain itu juga terdapat hasil pemeriksaan laboratorium trombositopenia pada tanggal 15 April 2015 yaitu sebesar 26.000/mm3.
2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah adekuat?
Tatalaksana yang diberikan kepada pasien berupa Tirah baring, pemasangan NGT, DC, pemberian O2 2-4 Lpm, Monitor cairan dan urin minimal 8-12 jam, pemantauan TTV setiap 4 jam, pemeriksaan darah perifer lengkap setiap 8 jam dan terapi cairan cairan asering/ ringer asetat (kristaloid) 10-20 ml/ kgbb/(10-20 menit) = 10 x40 = 400 cc (loading) dipasang 2 line. Hal ini sesuai dengan protokol tatalaksana DSS.
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM BERDARAH DENGUE
Penyakit demam akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dengue yang ditandai dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan renjatan dan kematian.
ETIOLOGI• Penyebab : flavivirus (famili Flaviviridae)
– DEN 1– DEN 2– DEN 3 – DEN 4
• single stranded enveloped RNA virus• Ø 30 nm• ditularkan oleh nyamuk Aedes betina yang terinfeksi• Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap
serotipe yang bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe yang lain.
• Serotipe Den-3 merupakan serotipe yang dominant dan banyak berhubungan dengan kasus berat.
Dengue in South East Asia
WHO – 1997• During most of the
1980s, in the endemic countries of China, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, and Vietnam.
• Thailand (174.285 cases in 1987).
• Vietnam (354.517 cases in 1987).
WHO – 2009• Epidemic dengue is a major
public health problem in Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, Thailand and Timor-Leste.
• Thailand – 58.836 cases were reported from January to November 2007.
• Indonesia – 150.000 cases reported in 2007.
• 25.000 cases reported from Jakarta and West Java
• Fatality rate 1%
Epidemiology
CONT…• Aktivasi sistem komplemen sehingga sehingga dikeluarkan zat
anafilatoksin yang menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler.
• Aregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibat mobilisasi sel trombosit muda dari sum-sum tulang.
• Kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang/mengaktivasi factor pembekuan. Ketiga factor tersebut menyebabkan:– Peningkatan permeabilitas kapiler– Kelainan homeostasis yang disebabkan oleh vaskulopati– Trombositopenia– Koagulopati.
DIAGNOSIS
• Kasus khas DHF ditandai oleh empat manifestasi klinis mayor:
• Demam tinggi• Fenomena hemoragis• Hepatomegali• Kegagalan sirkulasi
Kriteria demam dengue menurut WHO (1999) :
Demam, atau riwayat demam akut, berlangsung 2-7 hari, kadang bifasik. Kecenderungan perdarahan, dibuktikan sedikitnya dengan satu hal
berikut: Tes tourniket positif, petekie, ekimosis atau purpura Perdarahan mukosa, saluran gastrointestinal,tempat injeksi atau lokasi lain,
hematemesis atau melena Trombositopenia (100 000 sel per mm3 atau kurang) Adanya rembesan plasma karena peningkatan permeabilitas vaskular,
dimanifestasikan oleh hal berikut: Hematokrit ↑ sama atau lebih besar dari 20% diatas rata-rata usia,jenis
kelamin dan populasi Hematokrit ↓ setelah tindakan penggantian volume sama dengan atau lebih
besar dari 20% data dasar Tanda-tanda rembesan plasma seperti efusi pleura,asites dan
hipoproteinemia.
Kriteria DSS menurut WHO :
Keempat kriteria DHF diuraikan sebelumnya harus ada, ditambah bukti gagal sirkulasi yang dimanifestasikan oleh :Nadi lemah dan cepatTekanan nadi menyempit (<20mmHg) atau
dimanifestasikan dengan;Hipotensi untuk usia danKulit dingin dan lembab serta gelisah
DF/DHF GRADE SYMPTOMS LAB
DF Fever with two or more of following:HeadacheRetro orbital painMyalgiasArthralgias
Leucopenia, occasionally thrombocytopeniamay be present. No e ⁄ o plasma loss.
DHF I Above signs plus positive tourniquet sign
Thrombocytopenia < 100 000; Hct rise ≥ 20%
DHF II Above signs plus spontaneous bleeding
Thrombocytopenia < 100 000; Hct rise ≥ 20%
DHF* III Above signs plus circulatory failure(weak pulse, hypotension, restlessness)
Thrombocytopenia < 100 000; Hct rise ≥ 20%
DHF* IV Profound shock with undetectable BP and pulse
Thrombocytopenia < 100 000; Hct rise ≥ 20%
* DSS* DSS
CLINICAL MANIFESTATION
FASE DENGUE
Fase-fase dengue [WHO 2009]
• Fase febris• Fase kritis• Fase recovery
Fase febris Pasien mengalami demam tinggi secara tiba-tiba, selama 2-7 hari, disertai
dengan facial flushing, skin erythema, generalized body ache, myalgia, arthralgia, nyeri kepala, sore throat, anoreksia, mual, muntah.
Tourniquet test (+) petechiae tersebar di ekstrimitas, aksila, wajah, palatum mole (terlihat saat awal fase febris); epistaksis dan pendarahan gusi terjadi kadang-kadang; pendarahan GI ringan harus dicari saat fase ini)
Monitor warning signs:
Penurunan WBC total secara progresif. Hepar membesar dan nyeri saat ditekan beberapa hari setelah demam.
Fase kritis Fase kritis terjadi saat demam turun (temperatur turun menjadi 37.5–38oC
atau kurang, biasanya terjadi di hari ke 3–7) Peningkatan permeabilitas kapiler (kebocoran plasma efusi pleura, asites),
peningkatan hematokrit, leukopenia progresif, penurunan trombosit dengan cepat
kebocoran plasma >>>>> syok didahului warning signs; temperatur tubuh subnormal; jika berkelanjutan
terjadi hipoperfusi organ kerusakan organ, asidosis metabolik, DIC Pasien yang membaik setelah demam turun non-severe dengue
Fase penyembuhan Jika pasien bertahan dalam fase kritis selama 24-48 jam, reabsorpsi cairan
ekstravaskuler terjadi pada jam ke 48-72 kemudian keadaan umum membaik, nafsu makan kembali, gejala GI hilang, status hemodinamis stabil, diuresis membaik
Beberapa timbul rash “isles of white in the sea of red”, pruritus, bradikardi, perubahan EKG
Hematokrit stabil/sedikit menurun karena efek dilusi reabsorpsi cairan WBC dan trombosit meningkat Saat fase kritis/recovery, terapi cairan berlebihan bisa menyebabkan
pulmonary edema atau congestive heart failure
LABORATORY
Jenis-jenis pemeriksaan
Jenis-jenis pemeriksaan
Lab diagnosis
Dua pemeriksaan asas untuk mendiagnosis adanya infeksi virus dengue:
1. Deteksi virus, virus RNA,antigen ( e.g: kultur)- Bisa dideteksi 4-5 hari setelah onset
2. Deteksi anti-dengue antibodi (serologi )- menjadi metode pilihan untuk diagnosis
pada akhir fase akut
Imunoserologi IgM dan IgG
• Anti-dengue IgM yang dapat dideteksi oleh MAC-ELISA. • IgM ini tampak dalam 2-3 hari penurunan suhu tubuh.
Sekali terdeteksi, kadar IgM meningkat dengan cepat dan tampak memuncak sekitar 2 minggu setelah awitan gejala; kemudian menurun sampai kadar yang tidak terdeteksi selama 2-3 bulan.
• Anti IgG tampak segera setelahnya. Karenya, definisi fisiologis infeksi primer adalah ditandai olah fraksi molar IgM anti-dengue yang tinggi dan fraksi molar IgG anti-dengue yang rendah.
Penatalaksanaan WHO 1997
Keputusan terapi• Tergantung dari manifestasi klinis pasien
pasien mungkin dirawat jalan/dirujuk untuk rawat inap di RS/dikirim ke UGD karena membutuhkan penanganan darurat
Kriteria Pasien Diperbolehkan Pulang • Bebas panas sedikitnya 24 jam tanpa pemakaian obat
antipiretik• Nafsu makan membaik• Tampak perubahan klinis• Output urin baik• Ht stabil• Melewati 2 hari setelah syok• Tidak ada distres pernafasan karena efusi pleura atau
asites• Trombosit > 50000 mmBAB IV
Pencegahan, dengan 4 M :
TERIMA
HISAK
top related