drh. galuh chandra agustina,...
Post on 19-Nov-2020
20 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Drh. GALUH CHANDRA AGUSTINA, M.SI
Peningkatan produktivitas ternak asli, dapat dilakukan melalui perbaikan lingkungan (pakan dan manajemen) serta program pemuliaan.
Seleksi dan persilangan : metode yang dapat dilakukan dalam perbaikkan mutu genetik
⁖ Pemuliaan ternak merupakan kombinasi antara :
• faktor Genetik,
• tatalaksana (manajemen) pemelihataan,
• faktor keberuntungan
Merupakan parameter paling penting dalam pemuliaan ternak
Semakin tinggi Nilai Heritabilitas sifat yang diseleksi, maka semakin tinggi Peningkatan sifat yang diperoleh setelah seleksi
Tingginya nilai Heritabilitas suatu sifat : menunjukkan tingginya korelasi ragam Fenotipik dan ragam Genetik
Seleksi fenotipik individu sangat efektif,
Jika nilai Heritabilitas rendah, maka sebaiknya seleksi dilakukan berdasarkan kelompok
1. Bukan suatu konstanta
2. Untuk setiap sifat memiliki nilai heritabilitas berbeda, karena perbedaan lokasi pengamatan, perbedaan kelompok ternak, waktu pengamatan, dan cara menghitung heritabilitas.
Ditentukan : faktor Genetik dan non Genetik
Faktor Genetik : diwariskan dari generasi tetua
• perlu diketahui sampai sejauh mana fenotipe seekor ternak dapat digunakan sebagai indikator untuk menduga genetik ternak
• Maka dikembangkan konsep koefisiensi : Heritabilitas
Sifat yang dipilih untuk dijadikan dasar seleksi dan mempunyai nilai ekonomis tinggi meliputi : • Fertilitas
• Daya hidup
• Nilai karkas
• Berat lahir
• Berat sapih
• Tipe dan konformasi tubuh
• Berat dan kualitas bulu
1. Heritabilitas dalam arti luas (H) : bagian dari keragam fenotipik total yang diakibatkan oleh pengaruh genetik secara keseluruhan.
VG
H=
VP
2. Heritabilitas dalam arti sempit (h2) : bagian dari keragaman fenotipik total yang diakibatkan oleh pengaruh gen yang beraksi secara aditif.
VA
h2 =
VP
Keterangan: • H = heritabilitas dalam arti luas • h2 = heritabilitas • VG = keragaman Genetik • VP = keragaman Fenotipe • VA = keragaman genetik Aditif
Jika suatu sifat tidak ada keragaman Fenotik, maka VP=0.
Maka nilai heritabilitas tidak dapat ditentukan. Bila tidak ada keragam genetik (VG / VA = 0), maka nilai
Heritabilitas = 0. Maka rumus tersebut keragaman Genetik (VG / VA) tidak
mungkin lebih besar dari keragam Fenotik VP , sehingga Heritabilitas mempunyai nilai 0 – 1.
Rendah : 0 – 0,2 (0 – 20%) - Tingkat Reproduksi : day open, calving interval, jumlah anak,
conception rate - Masa produksi - Berat sapih pada babi Sedang : > 0,2 – 0,4 (>20 – 40%) - Kandungan susu, kadar lemak dan protein (0,25 – 0,35) - Berat lahir pada domba - Berat anak umur satu tahun pada domba Tinggi : > 0.4 (> 40%) - Berat karkas dan komposisi otot berhubungan dengan berat
badan dewasa - Kadar lemak dan protein pada susu
Merancang program pemuliaan
Menentukan metode pemuliaan : seleksi atau persilangan • Nilai Heritabilitas rendah : persilangan lebih efektif
• Nilai Heritabilitas tinggi : seleksi lebih efektif
Menduga Nilai Pemuliaan
NP = h2 ( Pi – Pp )
Pi : performan individu
Pp : rataan performans kelompok
Mengetahui besarnya nilai Respon Seleksi
R = h2 x DS DS : Differnsial seleksi
= h2 ( Xs –Xp ) Xs : rataan fenotip setelah seleksi
Xp : rataan fenotip populasi
Respon seleksi : untuk mengetahui perkiraan hasil seleksi pada generasi selanjutnya
Nilai pemuliaan : untuk mengetahui apakah ada meningkatan seberapa banyak pada individu ternak setelah dilakukan pemuliaan
top related