dr. nawang-histologi.pdf
Post on 18-Jan-2016
94 Views
Preview:
TRANSCRIPT
dr. Nawangsari M.Biomed
MUSCULOSCELETAL
BAHASAN
A. Aspek Histologi Otot
•Lokasi dan jenis otot
•Struktur Histologi otot rangka
•Ultra struktur otot rangka
B. Aspek Histologi Tulang Rawan
•Lokasi dan jenis tulang rawan
•Struktur histologis tulang rawan
C. Aspek Histologis Tulang
•Struktur histologis tulang
•Mikroarsitektur tulang
Satu dari 4 jaringan dasar yang mempunyai sifat dapat berkontraktil dan mampu mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
OTOT
Istilah unik pada otot
•Sarcolemma = membran sel
•Sarcoplasm = sitoplasma
•Sarcoplasmic reticulum = smooth surfaced
endoplasmic reticulum (SER)
•Sarcosome = mitokondria
•muscle fiber = serat otot = sel otot
FUNGSI
•Lokomotif
•kontraksi
•Konstriksi
•Pompa
•Gerakan mendorong
JENIS OTOT
1. OTOT LURIK• Pengulangan pita terang-
gelap/ gambaran lurik
• 2 macam Otot Rangka
Otot Jantung
2. Otot Polos• Tidak mempunyai gambaran
lurik
7
Otot Rangka
• Silinder panjang dan berinti banyak (multinucleated)
• Inti• Terletak ditepi
• Menempel pada sarcolema
• Pulasan Hematoksilin-Eosin (HE)• Pita gelap-terang melintang sepanjang
serat otot
• Pita gelap: pita A (anisotrop)
• Pita terang:pita I (Isotrop)
• Dibungkus oleh endomisium• Jaringan ikat yang merupakan lanjutan
dari perimisium
• Mengandung pembuluh darah, pembuluh limf dan serat saraf
9
11
Pita Gelap /band A• anisotropic/biferingent/ double refractile dengan cahaya
yang terpolarisasi• Panjang 15 um• Pita H
• Bagian tengah pita A• Daerah yang pucat• Terdapat garis M (Ger: M= mitte, tengah) pada bagian
tengahnya
Pita Terang/band I• isotropic/singly refractile dengan cahaya yang terpolarisasi)• Panjang 1um• Garis /cakram Z (Ger: Zwischen = diantara ) yang tipis gelap
12
Sarkomer
• Daerah miofibril diantara 2 pita atau cakram Z
• Panjang 2.5 um
• Unit kontraksi serat otot rangka
Sarkolemma
• Serupa dengan sel yang lain
• Perbedaan
• Melanjutkan diri kedalam serat otot sebagai tubulus T (transverse tubule)
• Perluasan dinding serat otot (mio fiber) kedalam mengelilingi mio fibril
• Terletak diantara pita A dan pita I
13
Sarkoplasmik retikulum
• Saluran yang dibatasi membran
• Membentuk suatu jejala yang kontinu
• Mengisi ruang-ruang sempit diantara miofibril
• Mengitari setiap miofibril dan membentuk sisterna terminal yang melebar pada perbatasan pita A dan I
TriadTubulus T yang apit oleh 2 sisterna
14
15
Hubungan Neuromuscular
17
Hubungan Neuromuscular
19
Gelombang depolarisasi akan menyebar dari permukaan sarkolemma melintasi tubulus T dan mencapai sisterna terminal dan membuka pintu kalsium pada sarkoplasmik retikulum serta melepaskan kalsium pada sarkoplasmik retikulum
Mitokondria• Terletak di dalam sarkoplasma • Jumlahnya sangat banyak
20
• Satu serat otot (myofiber) mengandung ribuan atau lebih miofibril
• Satu miofibril disusun oleh beberapa jenis protein
1. Protein kontraktil (Miosin dan aktin)
2. Protein regulator (Tropomiosin dan troponin )
3. Protein assesoris besar (Titin dan Nebulin )
Miofibril
• Dihubungkan satu sama lain
• Filamen intermedium desmin dan vimentin
• Membentuk seberkas miofibril
• Digantung pada sarkolemma oleh bermacam protein termasuk Dystrophin
21
a Actinin• menggantung filamen tipis ke cakram Z
• Protein berbentuk batang
• Merupakan komponen dari cakram Z yang dapat mengikat filamen tipis secara paralel
Nebulin• Protein non elastik
• Membungkus keseluruhan panjang dari setiap filamen tipis
• Menambatkan filamen tipis ke cakram Z
22
Filamen Tipis
• Diameter 7 nm dan panjang 1.0um• Berasal dari diskus Z mengarah ke arah tengah antara 2
sarkomer sehingga saling mengarah satu sama lain dalam arah yang berlawanan
24
F-actin (Filament actin)
• Polimer dari protein actin berbentuk globular
• kutub positif terikat pada diskus Z oleh a actinin
• Kutub negatif terletak ditengah sarkomer
• 2 rantai F-actin saling berpilin satu sama lain seperti 2 untaian mutiara
• Mempunyai ceruk sepanjang molekul F-actin double helix
• Diduduki oleh molekul tropomiosin yang berbentuk seperti pensil
• Menutup tempat aktif
Setiap molekul G-aktin mengandung satu tempat aktif tempat melekatnya bagian kepala (fragmen S1) dari molekul miosin
25
Troponin
• Terletak 25-30 nm dari molekul tropomiosin
• 3 polipeptida berbentuk globular
• Troponin T (TnT) berikatan dengan molekul tropomiosin
• Troponin C (TnC) mempunyai aktifitas untuk calsium
• Troponin I (TnI) akan mengikat actin sehingga mencegah interaksi antara aktin dan miosin
Tropomiosin
• Molekul berbentuk seperti pensil
• Panjang 40 nm
• Mengalami polimerisasi sehingga dapat menduduki ceruk pada protein F-actin
• Pengikatan tropomiosin akan menutup tempat aktif (active sites) pada molekul aktin
• Pengikatan calsium oleh TnC akan menginduksi perubahan bentuk tropomiosin, membuka tempat aktif (active site) yang semula tertutup sehingga memungkinkan kepala miosin untuk berikatan dengan active site tersebut
27
Struktur organisasi miofibril dipertahankan oleh 3 protein
• Titin
• Mengikat filamen tebal agar posisinya tetap didalam sarkomer
• Protein yang besar, lurus dan elastik
• Membentang dari pertengahan filamen tebal ke diskus Z yang terdekat
• Fungsi
Menstabilkan posisi filamen-filamen kontraktil
Mengembalikan otot yang teregang ke kondisi istirahat
Filamen Tebal
• Diamter 15 nm dan panjang 1.5um
• Membentuk susunan paralel diselangselingi oleh filamen tipis
• disusun oleh 200-300 molekul miosin • 2 rantai berat (heavy chain) yang sama dan 2 pasang rantai ringan
(light chains)
29
Rantai Berat (Heavy chains)
• 2 kepala pemukul golf
• Rantai polipeptida batang yang saling berpilin (susunan a-helix)
• Dipecah oleh tripsin
• Bagian ekor berbentuk batang : meromiosin ringan (light meromyosin)
• Bagian kepala : meromiosin berat (Heavy meromyosin)
• Dapat dipecah oleh papain
• 2 subfragmen berbentuk globular
• 2 engsel
1. Menghubungkan LMM and HMM
2. Daerah leher dekat kepala protein berbentuk globular
1. Subfragmen S1 yang mampu mengikat ATP dan membentuk ikatan pintas (cross bridge) antara filamen tebal dan tipis
2. Subfragmen S2 yang berbentuk seperti batang berpilin pendek
30
Rantai ringan (Light chains)
• 2 jenis
• Salah satu berhubungan dengan subfragmen S1
• Setiap rantai berat (heavy chain) mempunyai 2 rantai ringan (light chains)
Perbandingan Filamen Tipis-TebalBerkas miofilamen tebal ditahan pd tempatnya o/ protein pengikat miosin yg kurang begitu khas di dlm garis M
Sarkomer
• Satu sarkomer 2 tubulus T • Fasilitasi konduksi gelombang depolarisasi sepanjang
sarkolema
Serangkaian Sarkomer
OTOT RELAKSASI
Sarkomer, pita I dan zona H dlm keadaan relaks
OTOT BERKONTRAKSI PARSIAL
• Filamen tebal dan tipis mulai bergeser satu sama lain.• Sarkomer, pita I, dan zona H menyempit dan memendek
OTOT BERKONTRAKSI PENUH
• Panjang filamen tebal dan tipis tidak berubah.• Sarkomer berada pd keadaan paling pendek• Pita I, dan zona H menghilang
Sebuah impuls seart memicu pelepasan asetil kolin (ACh) kecelah sinapsAch terikat d reseptor Ach dilempeng ujung serat motorik pd taut neuromuskular, memulai impuls di sarkolema serat saraf
Saat impuls otot menyebar cepat dr sarkolema sepanjang tubulus T, ion kalsium dilepaskan dr sisterna terminal ke sarkoplasma
1
2
• Ion kalsium terikat ke troponin• Troponin berubah bentuk, menggerakkan tropomiosin pd aktin
membuka tempat aktif pd molekul aktin filamen tipis• Kepala miosin filamen tebal menempel pd tempat aktif yg sll terbuka
tersebut membentuk jembatan silang
• Kepala miosin berputar, menggerakkan filamen tipis ke arah pusat sarkomer
• ATP mengikat kepala miosin, dipecah menjadi ADP dan P• Kepala miosin lepas dr filamen tipis dan kembali keposisinya sebelum
berputar• Sarkomer memendek dan otot berkontraksi• Siklus berulang pd kepala miosin menggeser filamen tebal dan tipis
melewati sama lain. Siklus terus berlangsung selama ion kalsium msh terikat pd troponin shg tempat aktif tetap terbuka
• Ketika impuls berhenti, ion kalsium ditranspor secara aktif ke Retikulum Sarkoplasma
• Tropomiosin kembali menutup tempat aktif
• Filamen’ bergeser secara relaksnya
Klasifikasi Serat Otot Rangka
1. Serat otot rangka merah
2. Serat otot rangka putih
• Dikendalikan o/ frekuensi impuls dr persarafan motoriknya
• Berasal dr serabut otot motorik yg sama
• Serabut otot akan mengalami perubahan karakteristik bentuk dan fisiologi sesuai saraf yg menginervasinya
Serat otot rangka merah
1. Serat oksidatif
• Myoglobin (pigmen pengikat oksigen) >>
• Diameter kecil
• Banyak kapiler darah
• Sedikit Glycogen
2. Menggunakan posforilasi oksidatif
3. Berdenyut lambat
4. Pelari maraton
42
1. Serat glikolitik
• Myoglobin (pigmen pengikat oksigen ) <<
• Diameter besar
• Sedikit kapiler darah
• Banyak Glycogen
2. Denyut cepat
3. Pelari sprinter
43
Serat otot rangka putih
Kecepatan kontraksi serat otot : serat otot denyut cepat dan lambat
44
TAUT MIOTENDINOSA• Tendon berkembang bersamaan dg otot rangka dan
menggabungkan otot dg periosteum tulang• Serat kolagen tendon bersifat kontinu dg kolagen pd lapisan jar
ikat di otot, membentuk suatu unit yg kuat, yg memungkinkan kontraksi otot menggerakkan rangka C
Kapiler Otot Rangka
Banyaknya jejaring kapiler darah di endomisium
48
Regenerasi Otot Rangka
Pandangan tradisional• Sel Otot dewasa→pasca mitosis
• Regenerasi sangat terbatas
• Cidera→perbaikan →pembentukan jaringan parut
• Sel satelit mempunyai kontribusi yang sedikit
khususnya pada trauma otot yang berat
49
Pandangan baru
Aktivasi :
• Sel-sel satelit
• Dan prekursor sel lainnya →
Myonucleus
Multipotential cells (interstitial mesenchyme cells)
Otot rangka → potensi regenerasi sedang
Otot jantung → potensi regenerasi
Regenerasi Otot Rangka
50
Sumber myoblast baru
• Sel mesenkimal (mioblas) tersusun dan menyatu bersama membentuk saluran multinuklear yg lebih panjang disebut myotube
• Myotube mensintesis protein u/ membentuk miofilamen dan scr bertahap mulai memperlihatkan garis melintang (MC)
• Myotube terus berdiff membentuk miofilamen fungsional dan inti terdorong dan menekan sarkolema
Sumber myoblast baru(2)
• Bagian populasi mioblas tidak menyatu dan berdiff tetapi tetap sbg kelompok sel mesenkimal yg disebut sel satelit
• Sel satelit berada pd permukaan luar serabut otot di dlm lamina eksternal yg sdg berkembang
• Sel satelit berploriferasi dan menghasilkan serabut otot baru stlh terjadi cedera otot.
Jaringan ikat khusus yang bermatrix lentur, mampu menahan
berat tubuh dan stres mekanik, rigid dan memberikan
fleksibilitas tubuh
TULANG RAWAN
53
Fungsi
Sebagai shockbraker/Pegas
3 jenis (berdasarkan jenis serat jaringan ikat
pada matriks)1. Tulang rawan hialin
2. Tulang rawan elastin
3. fibrokartilago
54
• Disusun oleh
• kondrosit
• Terletak di dalam lakuna pada
matriks ekstraselular
• Menerima nutrisi dengan cara
difusi dari pembuluh darah di
jaringan ikat sekitar tulang rawan
yang melintasi matriks
Kartilago Hyalin
55
• Matriks ekstraselular
• glycosaminoglican
• proteoglycan
• Serat kolagen
• Serat elastin
• Perikondrium
• Pembungkus tulang rawan yang terdiri atas
jaringan ikat
• Tersusun dari
• Sisi luar : lapis fibrosa
• Sisi dalam : lapis selular
• Mengandung pembuluh darah
56
• Hialin (Gk. Hylos, kaca)
• Substansi lentur, semitransparan dan bewarna kebiruan
• Tulang brawan yang paling banyak di tubuh
• Terletak pada hidung, larings, ujung tulang iga, permukaan sendi yang
bergerak, cincin trakea dan bronkus
• penyusun
• Sel tulang rawan
• Sel kondrogenik
• Kondroblas
• Kondrosit
57
• Sel-sel kondrogenik
• Sel pipih seperti kumparan
• Inti oval dengan 2 nukleolus
• golgi apparatus, mitochondria, rough endoplasmic reticulum (RER)
dan free ribosom
• Berdifferensiasi menjadi kondroblas
• Kondroblas
• Turunan dari
• Mesenkim pada pusat pertumbuhan tulang rawan
• Sel-sel kondrogenik pada lapisan selular perikondrium
• Gambaran histologi
• Sel basofilik seperti buah plump
• RER, Golgi complex, mitochondria yang berjumlah banyak
58
• Kondrosit
• Kondroblas yang dikelilingi oleh
matriks
• Didekat perifer berbentuk oval
• yang terletak lebih dalam
berbentuk bulat
• 10-30 um
• Linti besar dengan nucleolus
yang khas
• Mengandung organel-
organel sel
• Matriks
• serat
• Serat kolagen
• Kebanyakan tipe II
• Tipe IX, X, dan XI
• Proteoglycan
• Glycoprotein
• Cairan ekstraselular
• 2 daerahMatriks teritorial• Mengelilingi lakuna
• Sedikit serat kolagen dan kaya
kondroitin sulfat (bewarna
basofilik)
Interteritorial• Kaya akan serat kolagen tipe 2
dan sedikit proteoglikan
59
Proteoglikans /Proteoglycans
• Aggrecans
• Proteoglycans besar
• Penyusun protein inti
• Molekul Glycosaminoglycan (chondroitin 4-sulphate, chondroitin-6 sulphate dan heparan sulfate) berikatan secara kovalen
• Terikat ke asam hiluronat
Glycosaminoglycan
• Membentuk ikatan elektrostatik dengan kolagen
Glycoprotein• Molekul yng besar• Mempunyai tempat untuk mengikat kolagen tipe II, kondroitin-4 dan 6
sulfat, asam hialuronat and integrin of kondroblas and kondrosit
Kartilago Hyalin
chondrocytes
erichondrium
Fibroblasts
Formative Chondrocytes
Isogenous Group
ibroblasts
Chondrogenik Perichondrium hondrocytes
61
Tulang Rawan Elastin
• Serupa dengan tulang rawan hialin/kolagen KECUALI
• Matriks mengandung serat-serat elastis yang memberikan
kelenturan pada jaringan
• Dalam kondisi segar bewarna kuning (serat elastin)
• Sel-sel tulang rawan tampak lebih banyak bergerombol dan
biasanya terletak di dalam lakuna
• Tidak mengalami kalsifikasi atau proses penulangan
• Akumulasi glikogen dan lipid
62
Tulang Rawan Elastin
• Dikelilingi oleh perikondrium
• Perkembangan tulan rawan
• Secara aposisional
• perikondrium
• Secara Interstisial
• Mitosis kondrosit yang terletak disebelah dalam perikondrium
• Lokasi
• Daun telinga, ruang telinga luar dan dalam
• Epiglotis
• Laring (tulang rawan Cuneiform)
63
Tulang Rawan Elastin
• Matriks
• Lapis fibrosa
• Lapisan perikondrium terluar
• Kaya akan serat elastin
• Kaya akan serat-serat elastin
bercabang yang diselang-selingi oleh
serat kolagen tipe-2
• Lebih fleksibel dari tulang rawan hialin
• Sel-sel
• Jumlah kondrosit lebih banyak dan
ukurannya lebih besar dari tulang rawan
hialin
Kartilago Elastika
Adiposa Tissue
Perichondrium
Stratified squamous epithelium
Muccous gland
65
Fibrokartilago
• Ditemukan pada• Diskus intervertebralis
• Simfisis pubis
• Cakram sendi
• Tersusun dari tulang rawan hialin dan serat-serat jaringan ikat padat kolagen
• Gambaran histologis• Tidak ada perikondrium
• Matriks sngat dominan
• kondroitin sulfat, dermatan sulfat dan berkas-berkas kolagen tipe-1 yang terpulas asidofilik
66
• Gambaran histologis
• Kondroisit tersusun secara paralel dengan berkas serat-serat kolagen tebal
• Nukleus pulposus
• Terletak di tengah diskus intervertebralis
• Tersusun atas
• Sel-sel turunan dari notokord
• Matriks kaya akan asam hialuronat
Fibrokartilago
67
Pertumbuhan dan Perbaikan• Jaringan avaskular
• Menerima nutrisi dengan cara difusi melalui matriksnya
• 2 mekanisma pertumbuhan tulang rawan yaitu secara Interstisial (endogenus) dan aposisional (Eksogenus)
Pertumbuhan secara Interstisial (endogenus) • Mitosis kondrosit yang terkurung dalam lakuna • Sel sarang (nest cells) atau sel isogen• Ekspansi/perluasan lakuna tempat terdapatnya kondrosit • Matrix interstisial bertumbuh• Pertumbuhan interstisial mulai lebih awal dari aposisional tetapi juga berakhir lebih
awal
Pertumbuhan aposisional (Eksogenus)• Pertumbuhan tulang rawan dengan menambahkan tulang rawan baru pada
permukaannya.
• Tergantung pada sel primitif yang belum berdifferensiasi yang akan berdifferensiasi menjadi kondroblas yang berkembang menjadi tulang brawan baru
• Pertumbuhan aposisional berlangsung terus sepanjang hidup
HISTOLOGI TULANG
69
• Jaringan ikat khusus
• Matriks ekstra selular mengalami
kalsifikasi
• Substansi terkeras ditubuh
• Fungsi
• Bingkai struktural utama untuk
mendukung dan memproteksi organ-
organ tubuh
• Otak dan medula spinalis
• paru-paru dan jantung
• Fungsi
• Tempat perlekatan tendon dan
ligemen yang penting untuk
lokomosi
• Tempat penyimpanan beberapa
mineral
• 99% kalsium tubuh
• Hemopoisis
• Medula tulang
• Tempat sumsum tulang
70
TULANG
• Gambaran anatomis
• Tulang kompak• Solid
• Terdiri atas saluran-saluran besar dan kecil secara mikroskopik
• Tulang panjang
• Femur, tibia dan fibula
• Tulang kanselus (Cancellous bone)• sebagai skalfold atau cetakan tulang
spikula atau trabekula
• Terdapat bersama-sama tulang kompak
• Sebagai pembungkus (shaft) sepanjang tulang panjang dan domian pada daereah epifisis tulang
• Pada tulang pejal (flattened bone) seperti tulang tengkorak dan iga
• Gambaran histologis
• Periosteum
• Penutup bagian permukaan tulang
• Sel-sel tulang
• Sel-sel osteogenik
(osteoprogenitor)
• Osteoblas
• Osteosit
• Osteoklas
• Matriks tulang
Asal Sel-Sel Tulang• Semua sel kecuali osteoklas , berasal dari mesenchymal stem cell• Sel yg berada pada permukaan luar tulang periosteum disebut sel
periosteal, sedangkan yg pada permukaan dalam tulang disebut sel endosteal. Dimana sel-sel tsb terhubung secara gap junction
• Permukaan tulang yang merupakan osteoblas berfungsi memelihara dan mensuplai kebutuhan osteosit yg terdapat dalam matriks tulang sehingga mengatur pergerakan kalsium dan fosfat ke dalam dan keluar dari tulang
Asal Osteoklas
73
Komponen Tulang
• Periosteum
• Lapisan fibrosa yang bersifat vaskular
• Menutupi seluruh tulang kecuali pada permukaan sendi
• 2 lapisan
• Lapis luar
• Sebagian besar serat-serat kolagen dan sedikit serat elastin
• Lapis dalam (lapis osteogenik)
• Banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel
• Berperan dalam pembuatan yulang baru
• Endosteum
• Lapisan selular yang tipis yang melapisi ruang medula tulang
74
SEL OSTEOPROGENITOR • Terletak pada
• Lapis selular periosteum• Melapisi saluran Havers • Endosteum
• Turunan dari mesenkim embrionik • Dapat berproliferasi dan
berdifferensiasi menjadi • Osteoblas• Kondroblas (tekanan oksigen
rendah) • Gambaran Histologis
• Sel berbentuk kumparan dengan inti oval dan pucat
• Sitoplasma terpulas pucat
75
OSTEOBLAS
• Turunan sel-sel osteoprogenitor
• Fungsi
• Sintesa komponen organik matriks tulang
• Serat kolagen, proteoglikan, glikoprotein
• Terletak pada permukaan tulang
Pada kondisi istirahat
• Berbentuk gepeng atau oval
• Inti gepeng dan basofilik
• Sitoplasma kemerahan
OSTEOBLAS (2)
Pada kondisi aktif• Sel-sel kuboid hingga torak • Sitoplasma basofilik ketika aktif
mensekresikan matriks
77
Differensiasi diinduksi oleh
• Hormon Parathormon Mempunyai reseptor pada membran sel
• mikroenveromental
1. Fibronektin
2. kollagen
3. Procollagen peptides
4. Proteoglycans
Menstimulasi osteoblas untuk mensekresi osteoclast stimulating factor yang mengaktivasi osteoklas untuk resorpsi tulang
OSTEOBLAS (3)
78
• Sel-sel tulang matur
• Turunan dari osteoblas
• Tersimpan di dalam lakuna pada matriks tulang yang telah mengalami kalsifikasi
• Gap junction
• Gambaran Histologis
• Sel-sel gepeng
• Inti gepeng
• Sitoplasma miskin akan organel
OSTEOSIT
79
• Prekursornya terletak pada sumsum tulang
• Mempunyai reseptor untuk osteoclast-stimulating factor dan calcitonin
• Gambaran Histologis• Sel besar, multinukleus, aktif
bergerak• Mempunyai sitoplasma asidofilik • Menempati cekungan yang
dikenal sebagai lakuna Howship• Fungsi
• Resorpsi tulang pada proses remodeling tulang
OSTEOKLAS
OSTEOKLAS (2)
Aktivitas Osteoklas
82
• Komponen inorganik
• Terbanyak adalah kalsium dan fosfor
• Zat lainnya: magnesium, sodium, potassium, karbonat
• Komponen organik
• Terbanyak serat kolagen tipe-1
• Glysaminoglican, proteoglycan, glycoprotein
• Osteocalcin, osteopontin
• Bone sialoprotein
MATRIK TULANG
MINERALISASI dlm matrix tulang
Jaringan tulang mula-mula tampak sebagai tulang primer/tlg anyaman dan tergantikan o/ tlg berlamela sekunder definitif.
OSTEOGENESIS
85
Perkembangan Tulang
• Perkembangan tulang
• Berawal dari pembentukan jaringan perantara
yang kemudian diganti menjadi jaringan
permanen
• 2 tipe
• Penulangan intrakartilagenous (endochondral)
• Penulangan intramembraneous (desmal)
86
• Penulangan berawal dari selembar jaringan mesenkim atau jaringan ikat longgar
• Tulang-tulang tengkorak
• Langkah-langkah• Berawal dari jaringan ikat yang banyak vaskularisasinya seperti
jaringan mesenkim
• Sel-sel mesenkim berdifferensiasi menjadi osteoblas yang besar, bulat dan basofilik
Penulangan intramembraneous (desmal)
• Serat-serat kolagen mengisi ruang diantara osteoblas (Osteoid)
• Matrik kemudian mengalami kalsifikasi
• Tonjolan-tonjolan tulang kecil (spicules) mucul yang dikelilingi oleh lapis osteoblas
• Tonjolan tulang ini kemudian meningkat ukurannya dengan pertumbuhan secara appositional
• Osteoblas kemudian terperangkap di dalam lakuna tulang dan menjadi osteosit
87
Perkembangan Tulang
• Tonjolan tulang kemudian bersatu dan
secara bertahap membentuk tulang definitif
dengan bantuan osteoblas yang terletak
pada permukaannya.
• Melalui aktivitas osteogenik periosteum
• lapis tulang matur (tulang kompak) mengelilingi
dan menggantikan tulang immatu
88
Perkembangan Tulang
• Penulangan intrakartilaginous
• Proses penulangan diawali oleh
pembentukan tulang rawan yang
kemudian membentuk tulang dewasa
• Cetakan untuk perkembangan tulang-
tulang rangka (skeleton)
• Tulang rawan selanjutnya diresorpsi dan
digantikan oleh jaringan tulang
• Tulang panjang seperti femur dsbnya
89
Perkembangan Tulang
• Tahap-tahap ossifikasi
• Berawal dari model tulang rawan
kartilagenosa
• Berkembang pada daerah tempat tulang akan
berkembang pada embrio
• Tulang rawan ini tumbuh secara apposisional
dan interstisial
• Kondrosit pada bagian tengah mengalami
vakuolisasi dan hipertrofi yang menyebabkan
lakuna menjadi membesar dan mengurangi
matrik
• Kerah periosteum tulang dikelilingi oleh
tulang rawan yang tidak mengalami
kalsifikasi
90
Perkembangan Tulang
• Tulang rawan kemudian mengalami kalsifikasi
• Tunas-tunas pembuluh darah periosteum yang membawa serta sel-sel osteogenik mesenkim akan berpenetrasi kedalan balok tulang dan memperdarahi rongga medula (Pusat penulangan primer)
• Pembuluh darah beserta pembuluh darah kemudian menginvasi bagian permukaan epifisis tulang rawan
• Bagian epifiseal permukaan ini kemudian mengalami kalsifikasi dan terbentuk tulang spongiosa (Pusat penulangan sekunder)
91
Perkembangan Tulang
• Pusat-pusat penulangan serupa ditemukan pada epifise tulang rawan yang terletak di sebelah bawah
• Dengan tertutupnya lempeng epifisis tulang pertambahan panjang tulang akan terhenti
• Rongga sumsum tulang kemudian akan terbentuk
• Tulang rawan kemudian akan diresorpsi dan digantikan oleh jaringan tulang dan berubah menjadi tulang matur yang bebentuk lamel
92
Perkembangan Tulang
• Pembentukan tulang endokondral terjadi pada lempeng epifisis
• Mulai pada bagian tengah epifisis
• Bertumbuh mengarah ke diafisis
• 6 zona
• Zona istirahat (Zone of reserve cartilage)
• Sel-sel tulang rawan hialin
• Zone Proliferasi (Zone of proliferating cartilage)
• Aktif bermitosis
• Sel-sel tersusun secara paralel seperti susunan uang logam
93
Perkembangan Tulang
• Zona hipertrofi dan maturasi (Zone of
hypertrophy and maturation)
• Kondrosit bertambah besar dengan
akumulasi glikogen
• Matriks berkurang
• Zona kalsifikasi (Zone of calcification)
• Pengendapan kalsium dan fosfor pada
matriks antar sel yang memberikan warna
basofilik
• Zona degenerasi (Zone of degeneration)
94
Perkembangan Tubuh
• Zona Ossifikasi (Zone of ossification)
• Pembuluh darah yang membawa serta sel-sel
yang belum berdifferensiasi (undiffrentiated cells)
dari periosteum akan menginvasi daerah ini.
• Sel-sel undiffentiated akan berkembangan
menjadi osteoblas
• Ketika matriks tulang mengalami kalsifikasi
osteoblas akan terperangkap dan berdifferensiasi
menjadi osteosit
• Terbentuk balok-balok tulang
• Terbentuk rongga sumsum tulang
PERKEMBANGAN OSTEON
OSTEOGENESIS osifikasi intramembranosa
OSTEOGENESIS osifikasi endokondral
101
Secara Mikroskopik ada 2 jenis
tulang
1. Tulang Primer/immatur (Primary
/woven/ immature)
• Serat-serat kolagen tersusun random
• Lebih banyak mengandung sel-sel dan
kurang mengandung mineral
dibandingkan tulang matur
• Merupakan tulang yang pertama kali
terbentuk dan akan diganti kemudian
oleh tulang yang matur
102
2. Tulang matur/Tulang lamellar
Terdiri atas
• Lamel Havers (Primary
lamellae) yang mengelilingi
canal Havers
• Osteosit terkurung didalam
lakuna yang terletak di dalam
dan diantara lamel
• Serat saraf, jaringan ikat, sel-sel
osteogenik
• Juluran/prosesus osteosit
terletak di dalam saluran kecil
yang dikenal sebagai kanalikuli
dan akan berhubungan dengan
juluran osteosit lainnya
103
• Kanal Volkmann
• Menghubungkan kanal Havers yang satu dengan lainnya
• Lamel Interstitial
• Lamel Havers yang sudah tua yang mulai diresorpsi selama
proses remodeling tulang
• Lamel Umum Luar dan Dalam (Outer and inner circumferential
lamellae)
PERBAIKAN TULANG Pasca FRAKTUR
PERBAIKAN TULANG Pasca FRAKTUR (2)
top related