dokumen rplp kelurahan panggung
Post on 02-Dec-2021
27 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
I-1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGUpaya strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini KementerianPUPR Ditjen Cipta Karya Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman dalampercepatan penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100-0-100 diperkotaan pada tahun 2016 - 2020 adalah dengan meningkatkan peranmasyarakat dan memperkuat peran Pemerintah Daerah melalui Program KotaTanpa Kumuh (KOTAKU).KOTAKUmenggunakan sinergi platform kolaborasi antara pemerintah daerah danpemangku kepentingan lainnya di kabupaten serta pembangunan infrastrukturberbasis masyarakat untuk mempercepat penanganan kumuh perkotaan dangerakan 100-0-100 dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni,produktif dan berkelanjutan.Sesuai dengan RPJM Nasional III Kementerian PUPR, maka penangananpermukiman menjadi fokus pembangunan di tingkat kelurahan. Oleh karena itudiperlukan satu perencanaan penataan lingkungan permukiman yang mendukungpenyelesaian kumuh yang dijabarkan dalam 7 + 1 indikator/kriteria kumuh.1.2 VISI & MISI1.2.1 Visi Kecamatan Tegal TimurVisi adalah rumusan umum yang merupakan suatu tujuan yanghendak dicapai dari suatu proses penyelenggaraan pemerintahanpembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Maka gunamewujudkan visi misi dalam penyelengaraan pemerintahan danpembangunan tersebut tidak bias lepas dari peran aktif dan keterlibatanseluruh komponen masyarakat. Guna menunjang visi Kota Tegal 2014 –2019 “ Terwujudnya Kota Tegal yang Sejahtera dan Bermartabat BerbasisPelayanan Prima “, Kecamatan Tegal Timur dengan mendasarkan padasituasi, kondisi, potensi dan tantangan yang ada dimasa mendatangmenetapkan visi sebagai berikut :“Terwujudnya pelayanan administrasi
pemerintahan dan pembangunan yang Cepat, Tepat dan Efisien”Terwujudnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pembangunanyang Cepat, Tepat dan Efisien, Tujuannya adalah untuk meningkatkankinerja Kecamatan Tegal Timur dalam memberikan pelayanan bagimasyarakat sehingga dapat meningkatkan Renstra Kecamatan Tegal TimurTahun 2014 - 2019 Halaman 39 kualitas pelayanan publik di lingkunganKecamatan Tegal Timur
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
I-2
1.2.2 Misi Kecamatan Tegal TimurMisi adalah rumusan umum mengenai upaya – upaya yang dilaksanakanuntuk mewujudkan visi.Untuk mencapai visi jangka menengah 2014 – 2019 Kecamatan TegalTimur, misi yang dilaksanakan Kecamatan Tegal Timur adalah sebagaiberikut:1. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologiinformasi;2. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalampembangunan;3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertibanlingkungan.1.2.3 Visi Permukiman KelurahanMewujudkan Masyarakat KelurahanPanggung Yang Mandiri dan Bebasdari Kawasan Kumuh.1.2.4 Misi Permukiman Kelurahan1 Mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat;2 Mewujudkan sarana dan prasarana lingkungan masyarakat yangmemadai;3 Mewujudkan kinerja aparatur Kelurahan yang optimal danmeningkatkan pelayanan kepada masyarakat;4 Meningkatkan peran aktif dan swadaya masyarakat dalam kegiatanpembangunan;5 Mengoptimalkan peran lembaga kemasyarakatan yang ada dalamrangka pemberdayaan masyarakat.1.3 MAKSUD & TUJUAN1.3.1 MaksudDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun denganmaksud supaya Pemerintah Kelurahan dan masyarakat memiliki pedoman dalammencapai kondisi pemukiman yang ideal di masa datang sesuai cita-cita masyarakatkelurahan dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan dengan memanfaatkansemaksimal mungkin kondisi eksisting yang ada dan meminimalkan dampak negatifterhadap lingkungan fisik dan sosial.1.3.2 TujuanDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun dengantujuan:a) Terindikasinya permasalahan dan potensi kelurahanb) Tersusunnya rencana investasi penanganan kumuhc) Tersusunnya indikasi program penanganan kumuh
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
I-3
d) Tersusunnya prioritasi pembangunan infrastruktur permukiman yangdidukung dengan pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat dalam upayapenanganan kumuh.e) Tersusunnya Aturan Bersama1.4 SASARANSasaran Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ini adalah:a) Pemenuhan kebutuhan dasar lingkungan permukimanb) Sarana dan Prasarana Kelurahanc) Potensi Sosial Budaya dan Ekonomi Lokald) Antisipasi Bencana1.5 RUANG LINGKUPRuang lingkup dari Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) ini adalah:a) Permukiman Kelurahanb) Penyelesaian permasalahan lingkungan permukimanc) Pengembangan potensi lokal untuk mendukung penataan lingkunganpermukimand) Prioritas 7 + 1 Indikator/Kriteria Kumuh yaitu bangunan hunian, aksesibilitaslingkungan, drainase, air minum, sanitasi, pengelolaan sampah, pengamanankebakaran dan ruang terbuka hijaue) Fasilitas Umumf) Pengembangan Ekonomi Lokalg) Pencegahan Bencana1.6 LANDASAN HUKUMa. UU No. 25 Tahun 2004 TentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasionalb. UU No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukimanc. UU No. 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerahd. PP No. 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan KawasanPermukimane. Permen PUPR No. 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal BidangPekerjaan Umum dan Penataan Ruangf. Permen PUPR No.02 /PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas TerhadapPerumahan Kumuh dan Permukiman Kumuhg. SE DJCK PUPR No. 40/SE/DC/2016 TentangPedomanUmum Program KotaTanpaKumuhh. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan diPerkotaani. SNI 3242:2008 Tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
I-4
1.7 SISTEMATIKA PENYUSUNANDokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) disusun dengansistematika sebagai berikut:BAB I PENDAHULUANBerisi latar belakang, visi dan misi, maksud dan tujuan, sasaran, ruanglingkup, landasan hukum dan sistematikan penyusunanBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHANBerisi letak geografis dan batas administratif, demografi, ekonomi sosialbudaya, fisik dasar, fungsi penggunaan lahan, fisik bangunan, jaringanjalan, jaringan drainase, persampahan, air minum, limbah, legalitaslahan dan resiko bencanaBAB III KAJIAN KEBIJAKANBerisi analisis kebijakan perencanaan kota, analisis kebutuhanpenanganan permukiman kumuh kelurahanBAB IV ANALISIS PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMANBerisi analisis kebutuhan penanganan permukiman kumuh kelurahanBAB V SKENARIO PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUHBerisi skenario pencegahan permukiman kumuh, skenario peningkatankualitas permukiman kumuh, skenario penetapan lokasi prioritasBAB VI RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERMUKIMAN KUMUHBerisi rencana program, kegiatan, tahapan pelaksanaan dan sumberpembiayaanBAB VII RENCANA TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
PRIORITASBerisi rencana teknis, rencana teknis sarana dan prasaranaBAB VIII PENUTUP
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-1
BAB II
GAMBARAN UMUM KELURAHAN PANGGUNG
2.1 KONDISI GEOGRAFIS
Kelurahan Panggungmerupakan salah satu dari 27 kelurahan yang berada di
wilayah Kota Tegal.Secara geografis terletak 6°864'381" Lintang Selatan dan
109°144'254" Bujur Timur. Luas wilayah Kelurahan Panggungadalah 223ha yang
dibagi menjadi 14Rukun Warga (RW) dengan 140Rukun Tetangga (RT).Batas
wilayah kelurahan Panggungsebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kelurahan PanggungKec. TegalTimur
b. Sebelah Barat : Kelurahan Mangkukusuman / Mintaragen
c. Sebelah Selatan : Laut Jawa
d. SebelahTimur : KabupatenTegal
Gambar 2.1 Peta Batas Administrasi Kelurahan Panggung
2.2 DEMOGRAFI
Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh
aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus
menerus / kontinu. Dengan demikian kondisi kependudukan bersifat dinamis atau
berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat dikelurahan. Data
Kependudukan di kelurahan Panggung adalah sebagai berikut:
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-2
Tabel II.1
Sebaran penduduk, Kepala Keluarga dan Kepala Rumah Tangga
di Kelurahan Panggung tahun 2017
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
Kepala
Rumah
Tangga
(KRT)
Jumlah
Kepala
Keluarga
(KK)
Jumlah
MBR
(KRT)
Jumlah
Non MBR
(KRT)
1 RW001 27,05 929 203 307 31 172
2 RW002 6,95 1912 353 501 63 290
3 RW003 12,00 1578 358 448 59 299
4 RW004 11,55 1819 392 535 102 290
5 RW005 7,64 1230 302 369 28 274
6 RW006 9,50 2618 502 724 79 423
7 RW007 20,69 3639 915 1120 100 815
8 RW008 7,73 1536 332 418 48 284
9 RW009 21,62 3463 838 1165 175 663
10 RW010 8,08 2097 438 582 33 405
11 RW011 3,59 1200 260 325 40 220
12 RW012 20,98 3607 680 1134 94 586
13 RW013 7,07 1542 345 427 42 303
14 RW014 20,72 1733 325 442 33 292
Jumlah 185,16 28903 6243 8497 927 5316
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Grafik 2.1. Prosentase Kepala Rumah Tangga MBR dan Non MBR
MBR
51%NON MBR
49%
KEPALA RUMAH TANGGA
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-3
Tabel II.2
Penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kepadatan penduduk Kelurahan Panggung
Tahun 2017
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah Penduduk Tahun 2017 Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Ha)Laki-laki Perempuan Jumlah
1 RW001 27,05 464 465 929 34,34
2 RW002 6,95 875 1037 1912 275,31
3 RW003 12,00 693 885 1578 131,46
4 RW004 11,55 887 932 1819 157,49
5 RW005 7,64 602 628 1230 160,99
6 RW006 9,50 1227 1391 2618 275,72
7 RW007 20,69 1790 1849 3639 175,91
8 RW008 7,73 756 780 1536 198,71
9 RW009 21,62 1715 1748 3463 160,18
10 RW010 8,08 1067 1030 2097 259,45
11 RW011 3,59 590 610 1200 334,40
12 RW012 20,98 1843 1764 3607 171,92
13 RW013 7,07 781 761 1542 218,10
14 RW014 20,72 745 988 1733 83,64
Jumlah 185,16 14035 14868 28903 188,40
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Grafik 2.2 Prosentase Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
LAKI - LAKI
49%
PEREMPUAN
51%
PROSENTASE PENDUDUK BERDASARKAN JENISKELAMIN
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-4
Tabel II.3
Jumlah Penduduk Kelurahan Panggung Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2015
No. Jenis PekerjaanJumlah
(org)
Prosentase
(%)
1 Petani/ Peternak 34 0,141
2 Buruh Tani 458 1,904
3 Nelayan 949 3,946
4 Pengusaha 61 0,254
5 Buruh Industri 2.572 10,694
6 Buruh Bangunan 2.356 9,796
7 Pedagang 1.227 5,102
8 Supir/ Kernet Angkutan 678 2,819
9 PNS/ TNI/ Polisi 1.265 5,260
10 Pensiunan 962 4,000
11 Lain- lain 13.488 56,083
Jumlah 24.050 100,000
Sumber : Monografi Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
Grafik 2.3. Prosentase Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Petani/ Peternak
0,14%
Buruh Tani
1,90%
Nelayan
3,95% Pengusaha
0,25%
Buruh
Industri
10,69%
Buruh Bangunan
9,80%
Pedagang
5,10%
Supir/ Kernet
Angkutan
2,82%
PNS/ TNI/ Polisi
5,26%
Pensiunan
4,00%
Lain- lain
56,08%
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN MATAPENCAHARIAN
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-5
Tabel II.4
Jumlah Penduduk Kelurahan Panggung
Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015
Tingkat PendidikanJumlah
(Org)
Prosentase
(%)
Tdk/Blm Tamat SD/Tdk punya Ijazah SD 7.755 25,430
Tamat SD 5.371 17,612
Tamat SMP 7.038 23,078
Tamat SLTA 7.323 24,013
Tamat Diploma/Universitas 3.009 9,867
Jumlah 30.496 100,000
Sumber : Monografi Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
Grafik 2.4. Prosentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel III.5
Jumlah Penduduk Kelurahan Panggung Berdasarkan AgamaTahun 2015
No Agama Jumlah Prosentase (%)
1. Islam 26.782 86,932
2. Katholik 1.065 3,457
3. Protestan 1.217 3,950
4. Hindu 919 2,983
5. Budha 825 2,678
Jumlah 30.808 100,000
Sumber : Monografi Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
Tdk/Blm Tamat
SD/Tdk punya
Ijazah SD
25,43%
Tamat SD
17,61%Tamat SMP
23,08%
Tamat SLTA
24,01%
Tamat Diploma
/Universitas
9,87%
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKATPENDIDIKAN
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-6
Grafik 2.5. Prosentase Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
2.3 KONDISI EKONOMI
Berdasarkan letak Geografis wilayah Kelurahan Panggung yang berada di pesisir
pantai utara pulau Jawa memiliki potensi bidang perikanan dan Industri, karena
banyak perusahaan Industri yang mempunyai usaha di wilayah Kelurahan
Panggung. Di Kelurahan Panggung terdapat Kelompok Nelayan dan untuk
Perusahaan Industri antara lain :
PT. Prima Logam yang bergerak dalam pembuatan peralatan rumah tangga
seperti sendok, kompor, asbak dan lain-lain dari bahan logam,
PT. Sampurnatex yang bergerak dalam pembuatan bahan / kain sarung yang
sudah berkualitas ekspor,
Home Industri Laka Tunggale yang bergerak dalam pembuatan kain celup.
Home Industri lain dalam hal pembuatan Shuttlecock dan lain-lain.
Gambaran jumlah sarana perekonomian di Kelurahan Panggung dapat dilihat dalam
tabel II.6 berikut ini.
Tabel II.6
Islam
86,93%
Katholik
3,46%
Protestan
3,95%
Hindu
2,98% Budha
2,68%
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEMELUKAGAMA
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-7
Jenis Kegiatan Perkonomian di Kelurahan Panggung Tahun 2015
Jenis Usaha Jumlah
Makanan 6
Kerajinan 2
Kontrakan/ kos 246
Rumah / warung makan 66
Usaha Perdagangan 256
Lain- lain / Bengkel 127
Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
2.4 KONDISI SOSIAL BUDAYA
Kelurahan Panggung termasuk berada didalam kota Tegal sehingga banyak
masyarakat yang memiliki sifat individual meskipun masih ada yang mempunyai
sifat sosial. Ini bisa dilihat langsung dari masyarakat
Tabel II.7
Sarana Kesehatan di Kelurahan Panggung Tahun 2015
Sarana Kesehatan Jumlah
Posyandu Balita 18
Posyandu Lansia 15
Bina Keluarga Balita (BKB) 6
UP2K 2
Puskesmas 1
Puskesmas Pembantu (Pustu) 2
Balai Pengobatan 6
Apotek / Toko Obat 5
Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
Tabel II.8
Jenis Layanan Kesehatan di Kelurahan PanggungTahun 2015
Jenis Layanan Kesehatan Jumlah
Praktek Dokter 6
Bidan Praktek 4
Pengobatan Tradisional 2
Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-8
Tabel II.9
Sarana Peribadatan di Kelurahan Panggung Tahun 2015
Sarana Peribadatan Jumlah
Masjid 25
Musholla 29
Gereja 2
Pura 1
Sumber : Profil Kelurahan Panggung Bulan Juli Tahun 2016
2.5 KONDISI FISIK DASAR
Kelurahan Panggung terletak di wilayah perkotaan kota Tegal. Kondisi infrastruktur
dasar di lingkungan kelurahan telah mengalami perubahan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Namun demikian sejalan dengan dinamika masyarakat dan alam
yang ada tidak semua dalam kondisi baik. Ada kawasan yang terkena air rob
dikarenakan permukaan tanah hampir sama dengan permukaan tinggi air laut,
seperti yang terjadi di RW 11 (Komplek perumahan Martoloyo). Dimana saluran
induk (saluran pengairan) lebih tinggi dari saluran perumahan.
2.6 FUNGSI PENGGUNAAN LAHAN
Tabel II.10
Penggunaan Lahan di Kelurahan Panggung
No. Jenis PemanfaatanLuas
(ha)
Prosentase
(%)
1 Lahan sawah (wet land) 3,00 1,345
2 Bangunan / Pekarangan 90,12 40,413
3 Tegalan / kebun 20,42 9,157
4 Tambak 38,34 17,193
5 Lain - lain 71,12 31,892
Jumlah 223,00 100,000
Sumber : Kota Tegal dalam angka 2015
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-9
Grafik 2.6. Prosentase Penggunaan Lahan
2.7 KONDISI TEMATIK 7 ASPEK
2.7.1 Bangunan Hunian
• Keteraturan Bangunan
Keteraturan Bangunan, permasalahan keteraturan bangunan ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor penentu, yang meliputi :
× Akses bangunan, yaitu akses langsung dari jalan ke bangunan/halaman
depan bangunan
× Letak bangunan, yaitu letak bangunan yang berhubungan dengan
sempadan sungai, sempadan danau, sempadan laut, sempadan sutet, dan
sempadan pengolahan air limbah pabrik
× Arah bangunan, yaitu arah bangunan terhadap sungai, waduk, laut, danau
dan jalan.
Tabel II.11
Keteraturan Bangunan di Kelurahan Panggung
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Keteraturan Bangunan (Unit)
Bangunan
Teratur
Bangunan
Tidak
Teratur
Jumlah
Total
Bangunan
1 RW001 27,05 929 201 2 203
2 RW002 6,95 1912 314 39 353
3 RW003 12,00 1578 168 190 358
4 RW004 11,55 1819 205 187 392
5 RW005 7,64 1230 295 7 302
6 RW006 9,50 2618 498 4 502
Lahan sawah (wet
land)
1,35%
Bangunan /
Pekarangan
40,41%
Tegalan / kebun
9,16%
Tambak
17,19%
Lain - lain
31,89%
Luasan Penggunaaan lahan di Kelurahan
Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-10
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Keteraturan Bangunan (Unit)
Bangunan
Teratur
Bangunan
Tidak
Teratur
Jumlah
Total
Bangunan
7 RW007 20,69 3639 797 118 915
8 RW008 7,73 1536 328 4 332
9 RW009 21,62 3463 693 145 838
10 RW010 8,08 2097 171 267 438
11 RW011 3,59 1200 260 0 260
12 RW012 20,98 3607 680 0 680
13 RW013 7,07 1542 341 4 345
14 RW014 20,72 1733 325 0 325
Jumlah 185,16 28903 5276 967 6243
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.2 Peta Tematik Keteraturan Bangunan Hunian Kelurahan Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-11
• Kepadatan Bangunan
× Kepadatan Bangunan Hunian, dihitung dari jumlah total hunian dibagi
luas hunian di wilayah bersangkutan.
Tabel II.12
Kepadatan Bangunan di Kelurahan Panggung
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah
Total
Bangunan
Kepadatan
Bangunan
(Unit/Ha)
1 RW001 27,05 929 203 7,50
2 RW002 6,95 1912 353 50,83
3 RW003 12,00 1578 358 29,82
4 RW004 11,55 1819 392 33,94
5 RW005 7,64 1230 302 39,53
6 RW006 9,50 2618 502 52,87
7 RW007 20,69 3639 915 44,23
8 RW008 7,73 1536 332 42,95
9 RW009 21,62 3463 838 38,76
10 RW010 8,08 2097 438 54,19
11 RW011 3,59 1200 260 72,45
12 RW012 20,98 3607 680 32,41
13 RW013 7,07 1542 345 48,80
14 RW014 20,72 1733 325 15,69
Jumlah 185,16 28903 6243 40,28
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.3 Peta Tematik Kepadatan Bangunan Hunian Kelurahan Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-12
• Kelayakan
Kelayakan Fisik Bangunan, yang dibagi dalam dua kategori, yaitu :
× Luas lantai bangunan terhadap jumlah penghuninya dengan persyaratan
luas minimum per orang 7,2 m2.
× Kelayakan konstruksi bangunan yang terdiri atas atap, lantai dan dinding
(Aladin)
Tabel II.13
Kelayakan Bangunan di Kelurahan Panggung
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Kesesuaian Bangunan (Unit)
Bangunan
Persyaratan
Teknis
Bangunan
Tidak
Persyaratan
Teknis
Jumlah
Total
Bangunan
1 RW001 27,05 929 172 31 203
2 RW002 6,95 1912 290 63 353
3 RW003 12,00 1578 299 59 358
4 RW004 11,55 1819 290 102 392
5 RW005 7,64 1230 274 28 302
6 RW006 9,50 2618 423 79 502
7 RW007 20,69 3639 815 100 915
8 RW008 7,73 1536 284 48 332
9 RW009 21,62 3463 663 175 838
10 RW010 8,08 2097 405 33 438
11 RW011 3,59 1200 220 40 260
12 RW012 20,98 3607 586 94 680
13 RW013 7,07 1542 303 42 345
14 RW014 20,72 1733 292 33 325
Jumlah 185,16 28903 5316 927 6243
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-13
Gambar 2.4 Peta Tematik Kelayakan Bangunan Hunian (Aladin) Kelurahan Panggung
Gambar 2.5 Peta Tematik Kelayakan Bangunan Hunian (Luasan Lantai) Kelurahan
Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-14
Tabel II.14
Pentagonal Asset Aspek Bangunan Hunian
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
• Kesadaran dan
pemahaman
masyarakat akan
kebersihan rumah
masih rendah
• Pengetahuan akan
bangunan yang
teratur bagi
masyarakat masih
rendah
• Kesadaran dan
pemahaman
masyarakat akan
kelayakan
bangunan hunian
masih rendah
• Gangguan
pernafasan akibat
dari rumah yang
tidak layak huni
• Kondisi lingkungan
menjadi terkesan
tidak teratur
(jalan, rumah)
mengakibatkan
tidak nyaman
dipandang
• Pelaksanaan
bantuan untuk
RTLH di Kota Tegal
melalui APBD Kota
maupun APBD
Provinsi.
• Banyak
masyarakat yg
kondisi
ekonominya
kurang mampu
sehingga kondisi
rumahnya tidak
layak huni
• Banyak bantuan
untuk RTLH dari
pemerintah
• Banyak wilayah
permukiman
yang kondisi
jalannya sudah
diperkeras
berupa paving
atau aspal
• Ada beberapa
rumah yang
juga berfungsi
sebagai home
industri
pembuatan
shuttlecock
• Banyak
bangunan yang
menghadap atau
membelakangi
saluran drainase
secara langsung
2.7.2 Jaringan Jalan
Aksesbilitas lingkungan merupakan infrastruktur lingkungan yang berfungsi
menghubungkan antar lingkungan. Sesuai dengan statusnya, jalan yang ada di
Kelurahan Panggungterdiri atas Jalan Kota dan Jalan Kelurahan, dengan total
panjang jalan sebesar 20,30 km. Terbanyak merupakan jalan dibawah 1,5 m ini
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel II.15
Kondisi Jalan di Kelurahan Panggung Tahun 2017
NoNama
RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Aksesibilitas Lingkungan
Total Jaringan
Jalan
Lingkungan yg
ada (meter)
Total panjang keseluruhan
Jalan Lingkungan yang
permukaannya tidak rusak
(sesuai persyaratan teknis)
1 RW001 27,05 929 1600,00 1593,00
2 RW002 6,95 1912 2380,00 2017,00
3 RW003 12,00 1578 3581,40 3199,40
4 RW004 11,55 1819 2802,00 2525,00
5 RW005 7,64 1230 2455,00 2027,00
6 RW006 9,50 2618 4186,40 3536,40
7 RW007 20,69 3639 6721,50 6399,30
8 RW008 7,73 1536 1959,00 1679,00
9 RW009 21,62 3463 9276,60 6101,60
10 RW010 8,08 2097 4392,27 3352,10
11 RW011 3,59 1200 1773,00 1590,00
12 RW012 20,98 3607 5520,00 5286,00
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-15
NoNama
RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Aksesibilitas Lingkungan
Total Jaringan
Jalan
Lingkungan yg
ada (meter)
Total panjang keseluruhan
Jalan Lingkungan yang
permukaannya tidak rusak
(sesuai persyaratan teknis)
13 RW013 7,07 1542 2975,93 2486,29
14 RW014 20,72 1733 2440,00 2352,00
Jumlah 185,16 28903 52063,10 44144,09
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.6 Peta Tematik Kelayakan Jalan Lingkungan Kelurahan Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-16
Gambar 2.7 Peta Tematik Jalan LingkunganSesuai Persyaratan Teknis Kelurahan
Panggung
Tabel II.16
Pentagonal Asset Aspek Jalan Lingkungan
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
- Masyarakat sudah
mulai malas gotong
royong/kerja bakti
- Pemahaman
masyarakat tentang
merawat dan
mengelola jaringan
jalan dengan baik
- Masyarakat sudah
jarang
melaksanakan
gotong
royong/kerja bakti
untuk merawat atau
memperbaiki jalan
yang rusak
- Masyarakat secara
finansial
sebenarnya
mampu untuk
memperbaiki
jalan rusak
melalui gotong
royong/kerja
bakti dan swadaya
patungan
- Sudah banyak
jalan yang
kondisinya
diperkeras
(aspal, paving,
beton)
-
- Dataran rendah
sehingga mudah
ketika proses
pembangunan
jalan
2.7.3 Jaringan Drainase
Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan
dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat.Pembuangan ini dapat
dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.
Dengan demikian fungsi drainase berkaitan dengan banjir dan genangan air. Terkait
dengan penanganan kumuh maka perlu identifikasi drainase yang meliputi panjang
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-17
drainase total, panjang drainase dengan kualitas minimum memadai. Berikut
merupakan kondisi drainase di kelurahan Panggung
Tabel II.17
Kondisi Wilayah Rawan Genangan Banjir dan Kondisi Kualitas Jaringan Drainase di
KelurahanPanggung Tahun 2017
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Drainase Lingkungan
Luas Kawasan
permukiman
tidak terjadi
genangan
air/banjir
(Ha)
Panjang
Total
Drainase
Eksisting
(meter)
Panjang
penghubung
drainase eksisting
dengan sistem
drainase kota.
(Jawaban sesuai
hasil perencanaan)
(meter)
Panjang
drainase
yang
bersih
dan tidak
bau
(meter)
Panjang Drainase
pada lokasi
permukiman
memiliki kualitas
minimum
memadai (meter)
1 RW001 27,05 929 23,21 1550,00 702,00 545,00 1165,00
2 RW002 6,95 1912 2,25 1788,00 1647,00 628,00 1344,00
3 RW003 12,00 1578 7,32 2984,00 1863,00 1046,00 2240,00
4 RW004 11,55 1819 1,27 2066,00 1620,00 726,00 1553,00
5 RW005 7,64 1230 4,88 832,00 2005,00 292,00 625,00
6 RW006 9,50 2618 5,94 2754,00 2620,00 967,00 2069,00
7 RW007 20,69 3639 18,04 5581,20 3507,00 1953,00 4190,00
8 RW008 7,73 1536 2,76 880,00 1470,00 309,00 661,00
9 RW009 21,62 3463 8,55 7224,00 140,00 0,00 3489,00
10 RW010 8,08 2097 7,63 4367,00 0,00 0,00 3251,00
11 RW011 3,59 1200 3,59 1440,00 140,00 0,00 920,00
12 RW012 20,98 3607 17,95 4995,00 2633,00 1750,00 3748,00
13 RW013 7,07 1542 7,07 2668,00 543,00 2043,00 1729,00
14 RW014 20,72 1733 9,65 1600,00 1529,00 561,00 1201,00
Jumlah 185,16 28903 120,09 40729,20 20419,00 10820,00 28185,00
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.8 Peta Tematik Kondisi Jaringan Drainase Kelurahan Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-18
Tabel II.18
Pentagonal Asset Aspek Drainase Lingkungan
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
- Membuang limbah
rumah tangga dan
sampah ke saluran
drainase
- Rendahnya kesadaran
PHBS terutama terkait
dengan kebersihan
saluran drainase
- Rendahnya
pemahaman
masyarakat terkait
dengan fungsi
drainase
- Kurangnya gotong
royong/kerja bakti
untuk membersihkan
saluran drainase
- Lingkungan
menjadi bau
- Lingkungan
menjadi rawan
gangguan
kesehatan misal
drainase sarang
nyamuk.
- Pemeliharaan
rutin melalui
gotong
royong/kerja
bakti sehingga
biaya untuk
pemeliharaan
drainase tidak
terlalu besar
- Masyarakat
mampu secara
finansial untuk
melakukan
pemaliharaan
drainase rutin
sederhana secara
rutin.
- Pelayanan
kesehatan
berupa
puskemas atau
rumah sakit
masih cukup
terjangkau
jaraknya bagi
masyarakat
- Peralatan
sederhana
sebenarnya
tersedia untuk
pelaksanaan
pemeliharaan
drainase secara
rutin
- Potensi rob
karena kawasan
dataran
rendah/landai
(pantura)
2.7.4 Persampahan
Sampah menjadi salah satu yang mendapat perhatian serius dalam upaya
penanganan kumuh. Terkait dengan sampah ini adalah jumlah sampah domestik
rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA. Berikut merupakan
kondisi pengelolaan persampahan di kelurahan Panggung.
Tabel II.19
Akses Layanan Persampahan dan Penanggulangan Kebakaran
di Kelurahan Panggung Tahun 2017
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Pengelolaan Persampahan
Jumlah KK
dengan
Prasarana dan
Sarana
Persampahan
Sesuai dengan
persyaratan
Teknis
Jumlah Sampah
domestik rumah tangga
di kawasan
permukiman terangkut
ke TPS/TPA min. dua
kali seminggu (rumah
tangga)
Jumlah KK dengan
prasarana & sarana
persampahan yang
kondisi
konstruksinya
baik/tidak rusak
(terpelihara)
1 RW001 27,05 929 307 203 307
2 RW002 6,95 1912 433 308 433
3 RW003 12,00 1578 362 285 362
4 RW004 11,55 1819 170 152 170
5 RW005 7,64 1230 306 240 306
6 RW006 9,50 2618 653 453 653
7 RW007 20,69 3639 1085 881 1085
8 RW008 7,73 1536 368 296 368
9 RW009 21,62 3463 0 187 0
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-19
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Pengelolaan Persampahan
Jumlah KK
dengan
Prasarana dan
Sarana
Persampahan
Sesuai dengan
persyaratan
Teknis
Jumlah Sampah
domestik rumah tangga
di kawasan
permukiman terangkut
ke TPS/TPA min. dua
kali seminggu (rumah
tangga)
Jumlah KK dengan
prasarana & sarana
persampahan yang
kondisi
konstruksinya
baik/tidak rusak
(terpelihara)
10 RW010 8,08 2097 582 231 0
11 RW011 3,59 1200 325 5 0
12 RW012 20,98 3607 1134 680 1134
13 RW013 7,07 1542 58 124 58
14 RW014 20,72 1733 442 325 442
Jumlah 185,16 28903 6225 4370 5318
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.9 Peta Tematik Sampah Domestik Rumah Tangga Kelurahan Panggung
Tabel II.20
Pentagonal Asset Aspek Persampahan
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
- Sampah masih ada
beberapa yang
dibakar, dibuang di
lahan kosong
ataupun dibuang di
- Belum ada
lembaga
pengelolaan
sampah terpadu di
tingkat kelurahan
- Ada iuran antara
10-15ribu di
beberapa RT untuk
biaya
pengangkutan
- Setiap
kelurahan
sudah terdapat
TPST
- Ada sarana-
- Masih ada sampah
yang dibakar atau
dibuang di
halaman rumah
- Masih ada sampah
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-20
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
drainase/sungai
- Bau, kotor, kumuh
dan sarang
penyakit
- Pelatihan
pengelolaan
sampah (kerajinan
tangan, pupuk
kompos, dll)
- Masyarakat masih
kurang paham
terkait dengan
pengelolaan
sampah yang baik
dan benar
- Perilaku PHBS
belum dilaksanakan
dengan baik di
tingkat masyarakat
- Belum ada bank
sampah di tingkat
masyarakat
- Ada pengangkutan
sampah tapi belum
merata di semua
wilayah RT
- Rawan penyakit
akibat dari sampah
yang belum
dikelola dengan
baik
- Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Kota
Tegal sudah
menyediakan TPST
di setiap
kelurahan. Akan
tetapi belum
semua dikelola
dengan baik.
sampah
- Perlu pengelolaan
sampah di tingkat
masyarakat
melalui program
bank sampah
untuk menambah
penghasilan
masyarakat
- Perlu pelatihan
pengelolaan
sampah menjadi
kerajinan tangan
sehingga bisa
dijual
prasarana
berupa gerobak
sampah, motor
sampah dan
tempat sampah
pribadi
- Ada beberapa
rumah yang
digunakan
untuk home
industri
pembuatan
shuttle cock
yang dibuang di
drainase atau
sungai
- Saluran drainase
dan sungai
tercemar sampah
2.7.5 Air Minum
Sumber air bersih yang selama ini dipergunakan oleh masyarakat, ada dua jenis
yaitu sumur dan PDAM. Untuk air dari sumur pada umumnya mempunyai kualitas
yang kurang yang dikarena oleh adanya pencemaran baik dari dalam lingkungan
sendiri maupun dari luar melalui saluran drainase dan sungai yang ada di sekitar
wilayah. Selain itu ada beberapa KK yang untuk mencukupi kebutuhan air
minumnya membeli air minum pada pedagang keliling. Dengan kondisi tersebut
menunjukkan akses layanan air bersih belum seluruhnya menjangkau wilayah
Kelurahan Panggung.
Tabel II.21
Akses Layanan Air Bersih dan Kecukupan Air Bersih
di Kelurahan Panggung Tahun 2017
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Pelayanan Air Minum
Jumlah Masyarakat
terlayani Sarana Air
Minum untuk minum,
mandi, dan cuci
(perpipaan atau non
perpipaan terlindungi
yang layak) (rumah
tangga)
Jumlah Masyarakat
terpenuhi
kebutuhan air
minum, mandi, cuci
(minimal
60liter/org/hari)
(rumah tangga)
1 RW001 27,05 929 79 203
2 RW002 6,95 1912 23 353
3 RW003 12,00 1578 9 332
4 RW004 11,55 1819 74 392
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-21
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Pelayanan Air Minum
Jumlah Masyarakat
terlayani Sarana Air
Minum untuk minum,
mandi, dan cuci
(perpipaan atau non
perpipaan terlindungi
yang layak) (rumah
tangga)
Jumlah Masyarakat
terpenuhi
kebutuhan air
minum, mandi, cuci
(minimal
60liter/org/hari)
(rumah tangga)
5 RW005 7,64 1230 111 302
6 RW006 9,50 2618 55 502
7 RW007 20,69 3639 446 915
8 RW008 7,73 1536 6 331
9 RW009 21,62 3463 354 712
10 RW010 8,08 2097 12 438
11 RW011 3,59 1200 5 260
12 RW012 20,98 3607 13 680
13 RW013 7,07 1542 44 345
14 RW014 20,72 1733 5 325
Jumlah 185,16 28903 1236 6090
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.10 Peta Tematik Terlayani Sarana Air Bersih Kelurahan Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-22
Tabel II.22
Pentagonal Asset Aspek Air Bersih
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
- Sebagian
masyarakat sudah
menggunakan
PDAM, sebagian
masih
menggunakan
sumur
- Kesadaran dan
pemahaman
masyarakat akan
kebutuhan air
bersih sudah bagus,
akan tetapi
kemampuan
masyarakat yang
masih rendah untuk
pemasangan PDAM
- PDAM Kota Tegal
mempunyai
program bantuan
pemasangan SR
kepada
masyarakat
- Kemampuan
masyarakat untuk
pemasangan PDAM
pribadi masih kurang
- Pembuatan tandon air
untuk digunakan
secara komunal
sehingga ongkos lebih
murah
- Pembuatan tandon air
secara komunal bisa
dikelola oleh
masyarakat sehingga
masyarakat bisa
mendapatkan
penghasilan
- Pipa induk
PDAM sudah
terpasang,
tinggal
pemasangan
SR
- Sumur masih
banyak digunakan
oleh masyarakat.
- Air tanah masih
cukup bisa
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
2.7.6 Sanitasi
Sanitasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya penanganan kumuh.
Informasi terkait sanitasi yang dimaksud adalah kuantitas dan kualitas jamban dan
pengelolaannya. Berikut merupakan kondisi sanitas di kelurahan Panggung.
Tabel II.23
Jaringan Sanitasi di Kelurahan Panggung Tahun 2017
NoNama
RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Pengelolaan Air Limbah
Jumlah Masyarakat
memiliki akses
jamban keluarga /
jamban bersama (5
KK/jamban)(rumah
tangga)
Jumlah Jamban
keluarga/jamban
bersama sesuai
persyaratan teknis
(memiliki kloset leher
angsa yang terhubung
dengan septic-tank)
(rumah tangga)
1 RW001 27,05 929 201 189
2 RW002 6,95 1912 349 351
3 RW003 12,00 1578 358 354
4 RW004 11,55 1819 375 376
5 RW005 7,64 1230 302 257
6 RW006 9,50 2618 500 502
7 RW007 20,69 3639 914 839
8 RW008 7,73 1536 330 331
9 RW009 21,62 3463 816 720
10 RW010 8,08 2097 362 343
11 RW011 3,59 1200 250 255
12 RW012 20,98 3607 680 680
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-23
NoNama
RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Pengelolaan Air Limbah
Jumlah Masyarakat
memiliki akses
jamban keluarga /
jamban bersama (5
KK/jamban)(rumah
tangga)
Jumlah Jamban
keluarga/jamban
bersama sesuai
persyaratan teknis
(memiliki kloset leher
angsa yang terhubung
dengan septic-tank)
(rumah tangga)
13 RW013 7,07 1542 331 335
14 RW014 20,72 1733 323 324
Jumlah 185,16 28903 6091 5856
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.11 Peta Tematik Jamban Sesuai Persyaratan Teknis Panggung
Tabel II.24
Pentagonal Asset Aspek Air Limbah
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
- Limbah rumah
tangga (grey water)
dibuang ke saluran
drainase atau
sungai
- Saluran drainase
menjadi bau,
- Dinas Kesehatan dan
Dinas Lingkungan
Hidup selaku OPD
yang mengurusi
terkait dengan
pengelolaan air limbah
- Di tingkat
- Biaya untuk
pembuatan
septictank
ataupun tempat
penampungan
air limbah yang
dirasa mahal
- Masih banyak
lahan kosong
untuk dijadikan
septictank
komunal atau
MCK Plus
- Pembuatan
- Masih ada
masyarakat yang
membuang
limbah rumah
tangga ke saluran
drainase/sungai.
Bahkan ada
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-24
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
sedimentasi dan
konstrukasi
menjadi mudah
rusak.
- Kesadaran dan
pemahaman
masyarakat terkait
dengan
pembuangan air
limbah (grey water
dan black water)
masih kurang
- PHBS belum
dilaksanakan oleh
masyarakat
masyarakat/keluraha
n belum terdapat
lembaga khusus
pengelolaan air limbah
- Dampak penyakit yang
dtimbulan karena
sanitasi di lingkungan
tersebut?
- Dampak belum adanya
pengelolaan air limbah
yang terpadu adalah
gangguan kesehatan
dan lingkungan yang
terkesan kumuh
- Kader-kader
kesehatan di
lingkungan sudah
sering melakukan
penyuluhan terkait
dengan PHBS
bagi sebagian
masyarakat
- Pembuatan
pengelolaan air
limbah secara
komunal agar
biaya bisa lebih
murah
- Adanya
bantuan dalam
bentuk
septictank
komunal atau
MCK Plus bagi
masyarakat
septictank
komunal di
bawah jalan
dengan lebar
minimal 1,5
meter
- Sudah banyak
masyarakat
yang
mempunyai WC
pribadi
-
beberapa
masyarakat yang
BAB di sungai
- Saluran drainase
dan sungai
menjadi tercemar
limbah rumah
tangga
- Saluran drainase
yang bercampur
dengan air limbah
mengakibatkan
mudah terjadi
genangan/banjir
karena air tidak
bisa mengalir
dengan baik
- Lingkungan
menjadi bau
karena air limbah
belum dikelola
dengan baik
- Dataran rendah
2.7.7 Resiko Bencana
Resiko terjadinya bencana di Kelurahan Panggungyang terbesar adalah tidak
teraturnya bangunan hunian sehingga jaringan listrik tidak teratur.Untuk
pencegahan terjadinya kebakaran, Pemerintah daerah belum sepenuhnya
memberikan sarana seperti hydran yang ditempatkan ditiap RT ini dapat dilihat
dalam peta dibawah ini.
Tabel II.25
Resiko Bencana di Kelurahan Panggung Tahun 2017
NoNama
RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Potensi Rawan Bencana Kondisi Proteksi Kebakaran
Banjir Longsor Kebakaran Angin
Jumlah Kepala
Rumah
Tangga
memiliki
prasarana
proteksi
kebakaran
Jumlah
Kepala
Rumah
Tangga
memiliki
sarana
proteksi
kebakaran
1 RW001 27,05 929 v v 203 0
2 RW002 6,95 1912 v v 353 0
3 RW003 12,00 1578 v v 317 43
4 RW004 11,55 1819 v v 349 0
5 RW005 7,64 1230 v v 208 52
6 RW006 9,50 2618 v v 409 0
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-25
NoNama
RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Potensi Rawan Bencana Kondisi Proteksi Kebakaran
Banjir Longsor Kebakaran Angin
Jumlah Kepala
Rumah
Tangga
memiliki
prasarana
proteksi
kebakaran
Jumlah
Kepala
Rumah
Tangga
memiliki
sarana
proteksi
kebakaran
7 RW007 20,69 3639 v v 773 0
8 RW008 7,73 1536 v v 295 0
9 RW009 21,62 3463 v v 781 0
10 RW010 8,08 2097 v v 138 0
11 RW011 3,59 1200 v v 260 0
12 RW012 20,98 3607 v v 610 0
13 RW013 7,07 1542 v v 252 0
14 RW014 20,72 1733 v v 276 0
Jumlah 185,16 28903 5224 95
Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
Gambar 2.12 Peta Tematik Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran Teknis
Panggung
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-26
Tabel II.26
Pentagonal Asset Aspek Proteksi Kebakaran
Modal Manusia Modal Sosial Modal Keuangan Modal
Infrastruktur
Modal Alam
Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah Potensi/Masalah
- Ada, karena ada
beberapa rumah
yang secara
material mudah
terbakar
- Pembentukan
kelompok tanggap
bencana kebakaran
- Pelatihan mitigasi
bencana kebakaran
- Di tingkat
masyarakat belum
terdapat kelompok
tanggap bencana.
- Minim persiapan
apabila terjadi
kebakaran
- Potensi kerugian
secara finansial
besar.
- Masyarakat
mampu secara
finansial untuk
membeli
perlengkapan
pengamanan
kebakaran.
- Bangunan
terbakar
kemungkinan
besar karena
kepadatan
bangunan
cenderung
tinggi.
- Ada beberapa
rumah yang
digunakan
sebagai home
industri.
- Banyak sumber
air dari drainase
primer/sungai
- Intensitas
kebakaran bisa
cenderung tinggi
tergantung dari
kepadatan
bangunan
2.7.8 Legalitas Hunian dan Lahan
Legalitas hunian dan lahan menjadi salah satu faktor penting dalam membuktikan
keabsahan kepemilikan hunian dan lahan. Dengan demikian perlu diketahui status
hunian dan lahan dari kepemilikan IMB. Berikut merupakan kondisi legalitas hunian
dan lahan bangunan di kelurahan Panggung.
Tabel II.27
Legalitas Hunian dan Legalitas Lahan di Kelurahan Panggung Tahun 2017
No Nama RW
Luas
Wilayah
(Ha)
Legalitas Bangunan (Unit)
Jumlah
Total
Bangunan
Kepemilikan
Bangunan
(IMB)
SHM/HGB
1 RW001 27,05 203 167 182
2 RW002 6,95 353 11 347
3 RW003 12,00 358 59 276
4 RW004 11,55 392 9 305
5 RW005 7,64 302 114 203
6 RW006 9,50 502 21 319
7 RW007 20,69 915 446 647
8 RW008 7,73 332 6 328
9 RW009 21,62 838 296 416
10 RW010 8,08 438 11 42
11 RW011 3,59 260 5 255
12 RW012 20,98 680 13 639
13 RW013 7,07 345 10 223
14 RW014 20,72 325 5 256
Jumlah 185,16 6243 1173 4438Sumber : Review Baseline 100-0-100 Kelurahan Panggung Tahun 2017
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
II-27
Grafik 2.7. Prosentase Legalitas Hunian dan Lahan
IMB SHM
20%
71%
LEGALITAS HUNIAN DAN LEGALITAS
LAHAN
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-1
BAB IIITINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yangberfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukungperikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, danberkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Penyelenggaraan kawasanpermukiman bertujuan untuk memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal yanglayak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur serta menjaminkepastian bermukim.Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah, maka untukmenyelenggarakan kawasan permukiman yang ideal perlu dilakukan sebuahperencanaan yang matang. Perencanaan kawasan permukiman harus dilakukansesuai dengan rencana tata ruang wilayah dimaksudkan untuk menghasilkandokumen rencana kawasan permukiman sebagai pedoman bagi seluruh pemangkukepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman.Kondisi eksisting permukiman menjadi awal dari proses analisis yang dilakukansecara partisipatif. Survey baseline 100-0-100 tahun 2015 telah menghasilkanprofil permukiman kelurahan. Profil permukiman kelurahan ini ditinjau kembaliuntuk memastikan kondisi terkini di wilayah kelurahan.Sesuai dengan regulasi yang ada, maka permukiman terbagi atas kawasan terdugakumuh dan kawasan rawan kumuh. Kedua kondisi ini dianalisis untuk menghasilkanperencanaan lingkungan permukiman yang bersifat pencegahan dan peningkatan.Di lokasi rawan kumuh disusun perencanaan pencegahan kumuh permukiman dandi lokasi terduga kumuh disusun perencanaan peningkatan kualitas permukiman.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-2
3.1. ANALISIS KEBIJAKAN PERENCANAAN KOTA TEGAL
Tabel III.1Sinkronisasi Kebijakan Spasial dan A-Spasial di Kota Tegal
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan
Kebijakan Spasial1. RTRW KotaTegal 2011-2031
Tujuan penataan ruang adalahmewujudkan Kota Tegalsebagai kota bahari yangdidukung kegiatanperdagangan, jasa danindustri yang aman, nyaman,produktif dan berkelanjutan.
Kebijakan struktur ruangwilayah Kota meliputi :peningkatan pusatpelayanan kota yangmemperkuat kegiatanperdagangan, jasa danindustri berskala regional;
mengembangkan jalan lingkarantar kota;menetapkan hirarki sistempusat pelayanan secaraberjenjang;mengembangkan pusatperdagangan berskalaregional;mengembangkan kegiatanwisata pesisir;mengembangkan kegiatanjasa pertemuan dan jasapameran;mengembangkan kegiatanindustri non polutif;mengembangkan pelayananpelabuhan laut sebagai pintugerbang regional;mengembangkan sistemterminal angkutan umumregional dan angkutan umumperkotaan; danmengembangkan terminalbarang yang bersinergidengan pelabuhan laut.pengembangan pusatpelayanan kota; dan meningkatkan kapasitasjaringan jalan yangmendorong interaksikegiatan antar pusatpelayanan kota;meningkatkan pelayananmoda transportasi yangmendukung tumbuh danberkembangnya pusatpelayanan kota;mengembangkan sistemtransportasi massal; dan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-3
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatanmeningkatkan integrasisistem antar moda.peningkatan kualitas danjangkauan pelayanan sistemprasarana sarana umum. meningkatkan fungsipelayanan pelabuhan lautsebagai pelabuhanpenumpang dan pelabuhanbarang;mengembangkan saranalingkungan di setiap pusatkegiatan sesuai fungsikawasan dan hirarkipelayanan;mengembangkan sistemprasarana energi;mengembangkan sistemjaringan telekomunikasi daninformasi pada kawasanpertumbuhan ekonomi;mengembangkan prasaranasumber daya air;meningkatkan sistempengelolaan persampahandengan teknik–teknik yangberwawasan lingkungan;meningkatkan danmengembangkan pengolahanair bersih;meningkatkan prasaranapengelolaan air limbah; danmengembangkan sistemprasarana drainase secaraterpadu.
Kebijakan pola ruang WilayahKota meliputi :pengembangan kawasanbudidaya yang efisien dankompak;
mengembangkan kawasanbudidaya terbangun secaravertikal di kawasan pusatkota; danmengembangkan ruang–ruang kawasan yang efisiendan kompak dengan sisteminsentif dan disinsentif.peningkatan dan penyediaanruang terbuka hijau yangproporsional di seluruhwilayah kota;mempertahankan fungsi danmenata RTH yang ada;mengembalikan RTH yangtelah beralih fungsi;meningkatkan ketersediaan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-4
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program KegiatanRTH di kawasan pusat kota;mengembangkan inovasidalam penyediaan RTH; danmengembangkan kemitraanatau kerjasama denganswasta dalam penyediaandan pengelolaan RTH.peningkatan pemanfaatanruang pada wilayahpesisir yangmemperhatikan dayadukung dan daya tampunglingkungan; dan
mengembangkan kolamtampung air dan tanggulpantai untuk menanggulangipotensi banjir dan rob;melakukan penghijauankawasan pantai; danmengupayakanpengembalian ruang hijausempadan sungai dansempadan pantai.peningkatan pengelolaankawasan peruntukanindustri. pengembangan kawasanperuntukan industri;pengembangan saranapengolah limbah.Kebijakan dan strategikawasan strategis meliputi :pengembangan danpeningkatan fungsikawasan pertahanan dankeamanan dalam kerangkaketahanan nasional;
mendukung penetapankawasan strategis nasionaldengan fungsi khususpertahanan dan keamanan;mengembangkan kegiatanbudidaya secara selektif didalam dan sekitar kawasandengan fungsi khususpertahanan untuk menjagafungsi dan peruntukannya;mengembangkan kawasanlindung dan/ atau kawasanbudidaya tidak terbangun disekitar kawasan denganfungsi khusus pertahanan,sebagai zona penyangga; danturut menjaga danmemelihara aset–asetpertahanan.pelestarian lingkunganhidup dan peningkatanfungsi perlindungankawasan;membatasi perkembangankegiatan pada kawasansempadan sungai dan pantai;meningkatkan intensitas danluasan hutan mangrove
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-5
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatansebagai upaya perlindunganterhadap wilayah pesisir.pengembangan danpeningkatan fungsi kawasandalam pengembanganperekonomian; dan
mengembangkan kegiatanperdagangan dan jasadengan mendukunginfrastruktur kawasan;mengembangkan kegiatanperdagangan dan jasa denganmerevitalisasi kawasanperdagangan kota lama.pelestarian dan peningkatannilai–nilai sosial dan budaya. mengembangkan nilaibudaya bahari sebagaibagian dari kekayaan budayalokal melalui pengembangankawasan wisata bahari; danmelestarikan nilai budaya danarsitektur melalui penetapan,pemeliharaan danpengembangan benda–bendacagar budaya.Kebijakan A-Spasial2 RPJPD Kota
Tegal Tahun2005-2025
Visi :"Kota Perdagangan, Jasa danIndustri, dengan Masyarakatyang Sejahtera Bermartabat"Misi :Mewujudkan aneka usahabidang perdagangan, jasadan industri, gunamendorong pengembanganekonomi daerah yangsemakin mantap.Mewujudkan kesejahteraanmasyarakat, peningkatankualitas sumberdayamanusia yang bertaqwakepada Tuhan Yang MahaEsa, sehat, cerdas, danberbudaya.Mewujudkan keamananketentraman danketertiban masyarakatmelalui penegakan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-6
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatansupremasi hukum, HAMdan peraturan perundang-undangan.Mewujudkanpemberdayaan masyarakat,kesetaraan dan keadilangender.Mewujudkan pengelolaansumberdaya alam danlingkungan hidup yangoptimal serta menjagakelestarian fungsinyadalam menopangkehidupan.Mewujudkan tatapemerintahan yang baikdidukung peningkatankualitas aparatur danpeningkatan kualitaspelayanan publik.Mewujudkan kualitas dankuantitas infrastrukturpembangunan daerah3 RPJMD Kota
Tegal Tahun2014-2019
Visi :“Terwujudnya Kota Tegal yangSejahtera dan BermartabatBerbasis Pelayanan Prima”Misi :Mewujudkanperekonomian daerahyang berdaya saingberbasis keunggulanpotensi lokal.Mewujudkan infrastrukturyang memadai dankelestarian lingkunganuntuk pembangunanberkelanjutan.Mewujudkan kesatuansosial serta ketentramandan ketertiban masyarakatyang mendorongpemberdayaan danpartisipasi masyarakat.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-7
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program KegiatanMewujudkan sumberdayamanusia yang berkualitas,berbudi pekerti luhur danbertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa.Mengoptimalkan pelayanankepada masyarakat dalamkerangka tata kelolapemerintah yang baik danbersih (Good and CleanGovernment) serta bebasdari KKN4 SSK Kota Tegal
Tahun 2013-2018
Visi :Terwujudnya Kota Tegal yangbersih dan sehat melaluipembangunan sanitasi menujumasyarakat yang sejahtera danbermartabat pada tahun 2019Misi Pengelolaan Air LimbahDomestik:Meningkatkan kualitaslingkungan melaluipembangunan saranaprasarana air limbah yangberwawasan lingkunganMisi PengelolaanPersampahan:Meningkatkan lingkunganyang bersih melaluipemberdayaan masyarakatdan layanan pengelolaansampah skala kota yangberwawasan lingkungan
Tujuan Umun PengelolaanAir Limbah Domestik:Meningkatkan lingkunganyang sehat dan bersih di KotaTegal melalui pengelolaan airlimbah domestik yangberwawasan lingkunganSasaran Pengelolaan AirLimbah Domestik: Tersedianya perencanaanpengelolaan air limbahdomestik skala perkotaanpada akhir tahun 2019 Meningkatkan cakupankepemilikan jambankeluarga denganpenggunaan tangki septikdari 77.02% menjadi81.13% pada akhir tahun2019. Meningkatnya jumlah dancakupan layananpengelolaan air limbahsecara komunal dari 33unit menjadi 43 unit diakhir tahun 2019. Tersedianya danberfungsinya IPALKomunal untuk industrirumah tangga dari 3 unitmenjadi 5 unit.
Air Limbah DomestikStrategi 1Pembangunan Sarana danPrasarana Air Limbah (IPAL)Komunal skala pelayananlingkungan dengan berbasispada Pelayanan PrimaPemerintah Kota Tegal
Study kelayakan (Feasibilitystudy) pengembangan systempengolahan air limbahterpusat (offsite system) padakawasan terbatas;Penyusunan DED danmasterplan air limbahdomestic system terpusat(offsite system);Pembangunan MCK Komunaldan IPAL Komunal;Pembangunan IPAL IndustriRumah TanggaPengadaan peralatanpendukung operasional IPALIndustri Rumah TanggaKajian Fungsi optimalisasiIPLT dan pengadaan mobilsedot tinjaStrategi 2Penyadaran dan peningkatanpartisipasi masyarakatdalam penyediaan lahanuntuk fasilitas InstalasiPengolahan Air Limbah(IPAL) komunal di lokasipemukiman yang padatpenduduknya.
sosialisasi kepada masyarakattidak hanya terkaitkepemilikan tangki septictetapi juga kesadaran untukpenyediaan lahan untukfasilitas IPAL skala kawasan;Upaya pembebasan lahanuntuk pembangunan IPALKomunal di wilayah padatpenduduk;Strategi 3Mengoptimalkan sumberpembiayaan lainnya untukinvestasi dalam pengelolaanMenyiapkan perencanaan danpenganggaran program dankegiatan sanitasi khususnyadalam mengakses DAK
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-8
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan
Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaan IPLTdari 6 m3/hari menjadi 12m3/hari pada akhir tahun2019.Tujuan Umun PengelolaanPersampahanMewujudkan lingkungan yangsehat dan bersih di Kota Tegalmelalui peningkatan kualitasdan kuantitas pengelolaansampah yang berwawasanlingkungan untuk seluruh kotadi atas Standar PelayananMinimum/SPM.Sasaran PengelolaanPersampahan Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaanpersampahan dari 65%menjadi 80% pada akhirtahun 2019. Meningkatkan rasiotempat pembuangansampah (TPS) per 1000penduduk dari 2,1 menjadi2,7 pada akhir tahun 2019 Meningkatnya partisipasimasyarakat dalampengelolaan sampahdengan sistem 3R (reduce,reuse dan recycle) melaluioptimalisasi TPST danbank sampah dari 10 unitmenjadi 27 unit padatahun 2019.
Tujuan Umun DrainaseMeningkatkan Iingkunganyang sehat dan bersih di KotaTegal melalui penyediaansarana dan prasaranadrainase.
air limbah. Sanitasi untuk pembiayaanprogram dan kegiatan airlimbah;Membuat perencanaanpendanaan menggunakansumber pendanaanperbankan komersial untuksarana pengelolaan air limbahyang besar biaya investasinyaStrategi 4Membentuk kelembagaanyang khusus menanganipengelolaan air limbahdomestic sertamengoptimalkan peranSKPD terkait dalammengkoordinasikanpengelolaan air limbah
Pembentukan KelompokSwadaya MasyarakatPengelola IPALPenyusunan StandarOperasional Procedure (SOP)pengelolaan IPALBimbingan teknis pengelolaanIPAL bagi KSMStrategi 5Meningkatkan peran sertamedia dan kader kesehatanlingkungan dalam promosidan penyuluhan tentangpengelolaan air limbahdomestik di tingkatmasyarakat.
Sosialisasi dan pembinaantentang system PengelolaanAir Limbah Domestik SkalaKota kepada RT, RW, Lurah,Camat, PKK, Kader Kesehatandan Perusahaan Swastapenyedia jasa sedot tinja;Publikasi Website danJaringan media massasertasaluran komunikasiPemerintah Kota Tegal danIklan layanan masyarakatterkait penyuluhan tentangpengelolaan air limbahdomestic;Lokalatih dab penyegarankader kesehatan lingkungan,kader posyandu, Sub KlinikDesa (SKD) terkaitpenyuluhan tentangpengelolaan air limbahdomestic;Pengelolaan PersampahanStrategi 1Meningkatkan jumlahanggaran untuk penyediaansarana dan prasarana
Membuat perencanaanterintegrasi dalammemanfaatkan DAK Sanitasidan APBD untuk membiayaipembangunan sektor
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-9
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan
Sasaran Drainase Meningkatnya drainasedalam kondisi baiksehingga pembuanganaliran air tidak terhambatdari 60.5% menjadi61.44% di akhir Tahun2019 Meningkatnyaketersediaan systemjaringan drainase skalakawasan dan skala kotadari 68,5% menjadi71.35% di akhir Tahun2019 Meningkatnya prosentasewilayah bebas genanganbanjir dari 94,76%menjadi 97.11% di akhirTahun 2019
persampahan disesuaikandengan cakupan pelayanan persampahan khususnyasarana 3R hingga TPA;Memanfaatkan DAK Sanitasiuntuk pengelolaan sampahsesuai kebutuhan pada semuajenjang (Rumah tangga –TPST – TPA);Mengakses dana dari berbagaisumber dan swadayamasyarakat dalampengelolaan sampahStrategi 2Penambahan jumlah tenagaoperasional pengangkutsampahKajian analisa beban kerjadan analisis tupoksidisesuaikan dengan cakupanpelayanan dan ketersediaanpersonil;Strategi 3Sosialisasi kepadamasyarakat untuk memilahsampah organic dan anorganic serta mengolahnyamenjadi benda/barang yangberguna
Meningkatkan kegiatanpenyuluhan dan sosialisasiditingkat masyarakat, sekolahdan lokasi – lokasi yang seringdimanfaatkan oleh masyrakatsebagai tempat pembuangansampahMemberikan pelatihan 3Rkepada masyarakat danlingkungan sekolahPenyusunan regulasipersampahan yang memuataturan dan sanksiMenjalin kemitraan dengankelompok penggiat 3RStrategi 4Membentuk kelembagaanyang khusus menanganipengelolaan sampahPembentukan KelompokSwadaya Masyarakat yangmengelola TPSTPembentukan KelompokSwadaya Masyarakat yangmengelola Bank Sampahsehingga mampu mengolahsampah an organicStrategi 5 Memprioritaskan pengadaanTruck sampah, Kendaraanroda tiga, Container,tempatpembuangan sampahMenyiapkan tong sampah bagipetugas penyapu jalan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-10
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program KegiatanStrategi 6Menyiapkan pengelolaanpersampahan dan advokasipengelolaan persampahan
Advokasi ke Kepala Daerahdan DPRD untuk membuatPerwali atau Perda tentangregulasi persampahanPenyusunan masterplan danSOP oleh SKPD terkaitMembangun sistempengolahan sampah organikdan sampah non organicStrategi 7Meningkatkan pengetahuandan ketrampilan stakeholderdalam pengelolaan sampahdengan konsep 3RMemberikan pelatihan kepadaaparatur tentang sistempengelolaan persamphanMeningkatkan koordinasi daritahap perencanaan,pelaksanaan dan pengawas
DrainaseStrategi 1Peningkatan sarana danprasarana drainaselingkungan danpengendalian banjir dikawasan perkotaan
Penataan sistem aliran sungaibesar sebagai saluran primerNormalisasi sungai danpembangunan kolam resapanPerbaikan sarana drainaseyang rusakPenyediaan dokumen rencanasistem drainase secarabertahap dan mendetailStrategi 2Mengembangkan konsep ecodrainage Study kelayakanpengembangan systemdrainase kotaMonitoring integrasi jaringandrainase lingkungan denganjaringan drainase sekunderdan primerSosialisasi tentang systempolder, aspek pengelolaan danpembiayaanStrategi 3Capacity buildingkelembagaan pengeloladrainasePertemuanstakeholder/aliansi dankemitraan yang terkaitdengan pembangunan danpemeliharaan drainase kota;Meningkatkan kerjasama daripara stakeholderpembangunan drainase(pemerintah, masyarakat,NGO, swasta/dunia usaha)Pemberdayaan masyarakat
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-11
No SumberDokumen Visi Misi Tujuan & Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatandalam hal pengelolaandrainaseStrategi 4Penyediaan regulasi yangspesifik lokal dalam halpengelolaan danpengembangan sistemdrainase
Penyusunan PerdaPengelolaan DrainaseFasilitasi sosialisasi PerdaPengelolaan DrainaseStrategi 5Peningkatan kualitas dankuantitas publikasi dansosialisasi pengelolaandrainase lingkungan
Iklan layanan masyarakat,rubric tanya jawab di mediamassa dan talkshow radiooleh para pengambilkebijakan;Publikasi website melaluiSistem informasi tematik danjaringan media massa
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-12
3.2. RTRW (RENCANA TATA RUANG WILAYAH) KOTA TEGALRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tegal Tahun 2011-2031 merupakanarahan kebijakan pengaturan ruang yang tertuang dalam rencana pola ruang danstruktur ruang. Sebagai arahan pemanfaatan ruang, RTRW ini memberikan arahanpengaturan bagi pembangunan seluruh kawasan di Kota Tegal, termasuk didalamnya adalah pengaturan mengenai kawasan permukiman kumuh perkotaanberikut dengan infrastruktur permukiman pendukungnya yang merupakan lingkupdari kegiatan Penyusunan RPLP Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur KotaTegal.Tabel III.2
Arah Kebijakan RTRW Kota TegalARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
Rencana penetapan pusat pelayanan terdiri atas: Pusat Pelayanan Kota ;PPK berada di Kecamatan Tegal Timur dengan fungsiutama meliputi pemukiman, pusat pemasaran danperdagangan, pusat perhubungan dan telekomunikasi,pusat kegiatan usaha jasa dan produksi, serta pusatpelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, peribadatan) Sub Pusat Pelayanan Kota;
SPPK Kejambon memiliki fungsi untukpelayanan permukiman, pendidikan,perdagangan dan jasa yang meliputi wilayahKecamatan Tegal Timur; dan Pusat Lingkungan.
PL di SPPK Kejambon terbagi atas PL Kejambon,PL Slerok, PL Panggung, PL Mangkukusuman, PLMintaragen;Rencana Sistem Jaringan Transportasi sistem jaringan transportasi darat;
jaringan jalan; jaringan jalan arteri primer status jalannasional, meliputi :
o Jalan Martoloyo – Jalan Yos Sudarso; Jaringan jalan lokal sekunder status jalankota, meliputi :
o Jalan Perintis Kemerdekaan;o Jalan RA Kartini – Jalan Menteri Supeno;o Jalan Pancasila – Jalan KH. Mansyur –Jalan KH. Wahid Hasyim;o Jalan Semeru – Jalan Kolonel Sudiarto;
peningkatan jaringan jalan lingkungan; pengembangan simpang susun dengan relkereta api di Kecamatan Tegal Selatan dan
Kecamatan Tegal Timur. prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; Rencana sistem prasarana lalu lintas
o peningkatan keselamatan jalan di ruas–ruas jalan arteri, jalan kolektor dan jalanlokal dengan perlengkapan jalan.o penyediaan sarana dan prasaranaangkutan massal.o penataan halte angkutan kota beradadisetiap bangkitan dan tarikan lalulintas yang menggunakan angkutanumum.
Rencana sistem angkutan jalano angkutan perkotaan;× Rencana angkutan perkotaanmeliputi angkutan umum yangmelayani kawasan permukiman danfasilitas pelayanan perkotaan.
jaringan kereta api;
Rencana pola ruang wilayah kota terdiri atas: Kawasan Lindung;
Kawasan perlindungan setempat; Sempadan sungai;
o Sempadan sungai meliputi SungaiKetiwon, Sungai Kali Gung, Sungai KaliGangsa, Sungai Kemiri, dan SungaiSibelis.
o Rencana peningkatan pengelolaansempadan sungai dilakukan melalui :× identifikasi dan penataan bangunandi sempadan sungai;× penghijauan sempadan sungai;× pengaturan pemasangan papanreklame/pengumuman,pemasangan pondasi dan rentangankabel listrik, pondasi jembatan;× pembangunan jalan inspeksi. Sempadan pantai.
o Sempadan pantai terdapat diKecamatan Tegal Timur danKecamatan Tegal Barat.
o Arahan pengelolaan sempadan pantaidilakukan melalui :× penghijauan dan pemasangan batuatau beton untuk melindungipantai dari abrasi; dan× penetapan kawasan sempadanpantai yang dapat dimanfaatkandermaga, pelabuhan, kegiatanperikanan lain, dan kegiatan lainyang dijinkan sesuai peraturanperundang – undangan. RTHK;Rencana ruang terbuka hijau kota seluas kuranglebih 1.330 (seribu tiga ratus tiga puluh) hektaratau sebesar kurang lebih 33% (tiga puluh tigapersen) dari luas kota meliputi : RTHK publik;Rencana RTH publik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44 huruf a meliputi area denganluas kurang lebih 831 (delapan ratus tigapuluh satu) hektar atau sebesar kurang lebih20,92% (dua puluh koma sembilan puluhdua persen) dari luas wilayah kota RTHK privat.Ruang terbuka hijau privat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 huruf b meliputiarea dengan luas kurang lebih 499 (empatratus sembilan puluh sembilan) hektar atau12,57% (dua belas koma lima tujuh persen)dari luas wilayah kota
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-13
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG peningkatan jalur kereta api yangmenghubungkan Kota Tegal dengan KotaPurwokerto melalui jalur selatan serta keKota Semarang dan Jakarta melalui jalurutara; pengembangan jalur kereta api yangmenghubungkan Semarang–Tegal–Slawi/Brebes; peningkatan stasiun kereta api Kota Tegal;dan peningkatan dan penanganan perlintasansebidang dengan jalan raya.
Rencana Sistem Jaringan Energi bangunan pengelolaan jaringan listrik;dan
peningkatan gardu listrik di pusat pelayanan kotadan seluruh sub pusat pelayanan kota. jaringan minyak dan gas.
pelayanan energi gas minyak cair melalui StasiunPompa Bahan Bakar Elpiji;danRencana Sistem Jaringan Telekomunikasi pengembangan prasarana telekomunikasi sistemkabel dan sistem seluler; pembangunan dan peningkatan jaringan primertelekomunikasi dengan mengikuti pola jaringan jalanarteri, kolektor dan lokal; pembangunan menara telekomunikasi berupapembangunan menara telekomunikasi bersama disetiap SPPK; penataan dan pengaturan lokasi menaratelekomunikasi bersama diatur lebih lanjut denganPeraturan Walikota; dan penyediaan sistem hot spot atau sejenisnya di setiapSPPK.
Rencana Sistem Sumber Daya Air jaringan irigasi;
penanganan terhadap Daerah Aliran Sungaimeliputi : daerah aliran sungai Gung;
sistem pengendalian banjir; rencana pengembangan pengendalian robmelalui: pembuatan sabuk pantai pada pesisir; normalisasi aliran sungai diseluruh daerahtangkapan air; dan peningkatan kualitas jaringan drainase diseluruh daerah tangkapan air.
sistem pengendalian abrasi pantai; pembangunan konstruksi perlindungan pantai;dan konservasi yang diarahkan pada kawasansempadan pantai melalui pengembangan hutanmangrove guna mengurangi dampak abrasi.
rencana perlindungan dan pelestarian sumber dayaair. perlindungan dan pelestarian sungai; dan pengendalian pemanfaatan air tanah.
Rencana Sistem Infrastruktur Perkotaan rencana sistem air minum kota;
peningkatan air minum yang bersumber dariBumijawa dan Kali Giri Kabupaten Brebessebesar kurang lebih 190 (seratus sembilanpuluh) liter/detik meliputi : rencana peningkatan sistem jaringan primer
Rencana penambahan untuk RTHK terdapatdi beberapa lokasi meliputi:o rencana RTH berupa tamankecamatan/ SPPK tersebar padasemua daerah kecamatan;o RTH sempadan berada di sepanjangsempadan sungai meliputi Sungai
Ketiwon, Sungai Gung, Sungai Kemiri,Sungai Gangsa dan daerah pesisirsepanjang pantai di Kecamatan TegalBarat dan Kecamatan Tegal Timurdengan luasan yang bervariasi; dan
o rencana RTH berupa hutan kotaberada di Kelurahan MuararejaKecamatan Tegal Barat sebagai buffer dikawasan peruntukan industri sepanjangjalan By Pass Tegal – Brebes, KelurahanPanggung, Kelurahan Randugunting,Kelurahan Kejambon, KelurahanKaligangsa dan Kelurahan Mintaragen.
Kawasan cagar budaya ; Kawasan cagar budaya berupa bangunanbernilai sejarah beserta kawasandisekitarnya yang meliputi :
o kawasan Stasiun Besar Kereta Api diKelurahan Panggung.
Proses pengelolaan cagar budayadilakukan melalui penelitian danpengembangan kegiatan bernilai budaya,pemeliharaan serta pelestarian. Ketentuan tentang Kawasan Cagar Budayaakan diatur lebih lanjut dalam PeraturanDaerah tersendiri.
Kawasan rawan bencana alam. Kawasan rawan bencana alam meliputi :
o Kawasan rawan bencana abrasi dangelombang pasang terletak disepanjang pantai KelurahanMuarareja, Kelurahan Tegalsari,Kelurahan Mintaragen dan KelurahanPanggung;
o Kawasan rawan bencana banjir beradadi Kecamatan Tegal Selatan KecamatanMargadana, Kecamatan Tegal Timur danKecamatan Tegal Barat.
Rencana peningkatan pengelolaankawasan rawan bencana alam dilakukanmelalui :o Mengembangkan sistem drainase yangmampu mengalirkan air genangandengan cepato Rehabilitasi lahan kritiso Normalisasi sungai dan salurano Sosialisasi program kali bersih
Kawasan Budidaya. Kawasan perumahan; Rencana lokasi pengelompokanperumahan sesuai dengan kepadatanperumahan meliputi :
o kepadatan sedang: KelurahanSlerok, Kelurahan Mintaragen,Kelurahan Pesurungan Kidul,Kelurahan Kemandungan, KelurahanKaligangsa, Kelurahan Cabawan,Kelurahan Debong Kidul, KelurahanDebong Tengah, Kelurahan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-14
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANGyang melalui Jalan Sultan Agung – JalanPancasila; peningkatan kualitas air bersih menjadi airminum di kawasan fasilitas pelayanan umum. Pengembangan sumber daya air yang lain sesuaidengan daya dukung lingkungan.
rencana sistem air limbah kota; pengambilan limbah dilakukanpengangkutan menggunakan kendaraan/truk penyedot limbah dari tempatbermukim; penambahan sarana pengangkutan dalampengelolaan limbah agar tidak terjadi penumpukan pada setiap kecamatan atauSPPK ; dan pengembangan sistem pengolahan limbah bahanberbahaya dan beracun dengan memperhatikanprinsip kelestarian lingkungan.
rencana sistem persampahan kota; Pembangunan Tempat Penampungan Sementaradan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di setiap Kelurahan.
rencana penyediaan dan pemanfaatan prasaranadan sarana jaringan pejalan kaki; pengembangan jalur pejalan kaki termasuk jalurpenyandang cacat yang aman dan nyaman dijaringan jalan arteri; jalur pejalan kaki yang berada di pusat kotadirencanakan berhubungan dengan pusat – pusatSPPK.
rencana jalur evakuasi bencana; Rencana jalur evakuasi bencana meliputi jalurevakuasi bencana banjir dan atau bencana rob.Rencana jalur evakuasi sebagaimana dimaksuddalam ayat 1 meliputi : Kelurahan Panggung – Jalan PerintisKemerdekaan – RTH di KelurahanMangkukusuman – RTH KelurahanKejambon.
penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasaranaperkotaan lainnya. Rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana danprasarana perkotaan lainnya penyediaan jalursepeda. Penyediaan jalur sepeda dapat berada pada ruasjalan yang sudah ada maupun rencanapengembangan jalur baru khusus sepeda.
Sumurpanggang, Kelurahan Debong Lor,Kelurahan Debong Kulon, KelurahanBandung, Kelurahan Tunon, KelurahanKalinyamat Wetan, KelurahanKalinyamat Kulon, Kelurahan Keturen,Kelurahan Panggung; dan
Rencana pengembangan kawasanperumahan kepadatan sedang dilakukanmelalui :o peningkatan kualitas prasaranalingkungan perumahan danpenyediaan ruang terbuka hijau danruang terbuka non hijau; dano penyediaan prasarana dan sarana umummeliputi sarana jalan dan saluran.
Rencana penggunaan lahan untuk kawasanperumahan seluas sekitar 1.800 (seribudelapan ratus) hektar. Rencana pengembangan kawasanperumahan dengan memperhatikan kondisisosial, ekonomi, daya dukung dan dayatampung lingkungan.
Kawasan perdagangan dan jasa;Kawasan perdagangan dan jasa meliputi: pasar tradisional;
o peningkatan kualitas pasar skalapelayanan regional dan/atau kotameliputi :× Pasar Malam Kelurahan Panggung;dano peningkatan dan pengembangan pasarskala pelayanan kecamatan dan/ataukelurahan meliputi :× Pasar Martoloyo di Kelurahan
Panggung; pusat perbelanjaan dan toko modern.
o pengembangan pusat perbelanjaan dantoko modern ada di pusat SPPK;o pengembangan toko modern di kawasanpusat pelayanan lingkungan harusmemperhatikan kondisi perekonomiansetempat;o pengembangan pusat perbelanjaandan toko modern direncanakan secaraterpadu dengan kawasan sekitarnya danwajib memperhatikan kepentingansemua pelaku sektor perdagangan danjasa;o pengembangan kawasan pertokoandengan dukungan akses sekurang–kurangnya jalan lokal sekunder dansesuai dengan rencana pola ruang;o pengaturan pengembangan pusatperbelanjaan dan toko modern diaturlebih lanjut dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Detail Tata RuangKota.
Pengembangan pasar tradisional, pusatperbelanjaan dan toko modern diwajibkanmenyediakan ruang parkir, RTH dan RTNH. Rencana penggunaan lahan untuk kawasanperdagangan dan jasa adalah 415 (empatratus lima belas) hektar atau sekitar 10,5%(sepuluh koma lima persen) dari luaswilayah kota.
Kawasan perkantoran;Rencana kawasan perkantoran terdapat di:
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-15
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG Pengembangan kawasan perkantoranmeliputi :
o kawasan perkantoran pemerintah;× peningkatan kawasan perkantoranpemerintah skala kelurahan dankecamatan di setiap SPPK; dano kawasan perkantoran swasta.× mengarahkan dan mengembangkankegiatan perkantoran swasta besarberlokasi di kawasan perdagangandan jasa;× kawasan pekantoran wajibmemiliki ruang parkir yangmempertimbangkan kegiatanperkantoran;× kawasan perkantoran swastakecil dapat berlokasi di kawasanpermukiman atau kawasan lainnyadengan memperhatikan aksespelayanan.
Rencana penggunaan lahan untuk kawasanperkantoran adalah 25 (dua puluh lima)hektar atau sekitar 0,6 % (nol koma enampersen) dari luas wilayah kota. Kawasan pariwisata;Kawasan pariwisata terdiri dari : Kawasan pariwisata lain yang berpotensisebagai kawasan pariwisata diatur dalamPeraturan Daerah tersendiri.
Kawasan ruang terbuka non hijau;Rencana Ruang Terbuka Non Hijau berupapedestrian (jalur pejalan kaki) meliputi: Jalan Kartini; Jalan Semeru; Jalan Pancasila; Jalan Menteri Supeno; Jalan KH. Mansyur; Jalan Tentara Pelajar; Lokasi lain yang diatur dalam PeraturanDaerah tentang Rencana Detail Tata RuangKota.
Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatansektor informal;Rencana penyediaan fasilitas sektor informaldiatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Detail Tata Ruang Kota.
Kawasan peruntukan lainnya.Kawasan peruntukan lainnya meliputi : kawasan peruntukan pertanian;
o Kawasan peruntukan pertanian meliputilahan sawah irigasi di Kecamatan TegalSelatan, Tegal Timur, Tegal Barat danMargadana.o Lahan pertanian pangan berkelanjutanyang tetap dipertahankan seluas kuranglebih 1.060 (seribu enam puluh)hektar yang keberadaannya diaturlebih lanjut dalam Peraturan Daerahtentang Rencana Detail Tata Ruang Kota.o Rencana pelestarian kawasan pertaniandilakukan melalui :× peningkatan pertanian lahanpangan di KecamatanMargadana, sebagian Kecamatan
Tegal Timur, sebagian KecamatanTegal Barat dan sebagianKecamatan Tegal Selatan;
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-16
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG kawasan peruntukan perikanan;
o kawasan perikanan budidaya;o kawasan perikanan tangkap; dano kawasan pengolahan dan pemasaranhasil perikanan.o Pengaturan zona peruntukan di perairanpesisir akan diatur lebih lanjut denganPeraturan Daerah tersendiri mengenairencana zonasi wilayah pesisir KotaTegal.
kawasan peruntukan pelayanan umum;o kawasan pendidikan;Pengembangan kawasan pendidikanberupa rencana pengembangan kawasanpendidikan tinggi dan pendidikanunggulan di wilayah kota.o kawasan kesehatan;o kawasan peribadatan;o kawasan olah raga; dano kawasan seni dan budaya.o Rencana kawasan pelayanan umumdiatur lebih lanjut dalam PeraturanDaerah tentang Rencana Detail TataRuang Kota.
Gambar 3.1. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Tegal
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-17
Gambar 3.2. Peta Rencana Pola Ruang Kota Tegal
Tabel III.3Arah Kebijakan Kawasan Strategis Kota Tegal
KAWASAN STRATEGIS KOTA TEGAL SUDUTKEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASANKawasan strategis dari sudutkepentingan pertumbuhan ekonomi pertumbuhan
ekonomia. kawasan pusat kota yang berada di KecamatanTegal Barat dan Kecamatan Tegal Timur ataupada kawasan SPPK Kraton dan SPPKKejambon diarahkan untuk kegiatanperdagangan dan jasa serta perkantoran,meliputi:1. peningkatan intensitas jumlah kawasanperdagangan jasa serta perkantoran,terutama untuk fungsi pelayanan berskalaregional dan kota;2. pengaturan persyaratan bagi pengembangkegiatan komersial dalam penyediaanruang terbuka hijau dan RTNH; dan3. penyediaan bangunan parkir dan lahanparkir, bangunan parkir pada kawasanpusat perkotaan, dan di SPPK Kraton.b. kawasan koridor terpengaruh oleh jalur utamapantai utara dan jalur selatan Kota Tegaldiarahkan untuk kegiatan perdagangan danjasa,Kawasan strategis dari sudutkepentingan sosial dan budaya Sosial dan Budaya meliputi :a. Kawasan Alun-alun kota di KelurahanMangkukusumanb. Kawasan Kota Lama yang terletak dilingkungan Balai Kota Lama di KelurahanTegalsari; danc. Kawasan Stasiun Besar Kereta Api di KelurahanPanggung.Kawasan strategis dari sudutkepentingan fungsi dan daya dukung Daya dukung
lingkungan hidupKawasan strategis di Kelurahan MuararejaKecamatan Tegal Barat dan pesisir di Kelurahan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-18
KAWASAN STRATEGIS KOTA TEGAL SUDUTKEPENTINGAN LOKASI/BATAS KAWASAN
wilayah pesisir Panggung dan Kelurahan Mintaragen KecamatanTegal Timur.kawasan strategis dari sudutkepentingan pertahanan dankeamanan Pertahanan dankeamanan
kawasan di sekitar Pangkalan TNI Angkatan Lautdan Kepolisian Resort Tegal Kota
Gambar 3.3. Peta Kawasan Strategis Kota Tegal
3.3. RISPAM KOTA TEGALBerdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk PengembanganSistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minumjaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksikebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan danmemuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RISPAM dapatberupa RISPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintaskabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAMmemperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejakdari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan danpelestarian air.a) Rencana Pengembangan SPAM Jangka Pendek (2013 – 2017)- Penyediaan debit air baku sebanyak 300 lt/dt direncanakan dariprogram SPAM Regional Bergas 300 lt/dt dan program SPAM Regulerdari Sungai Gung/Ketiwon sebanyak 100 lt/dt. Secara keseluruhandirencanakan akan dibangun dalam 4 tahun anggaran
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-19
- Penambahan jumlah pelanggan baru sebanyak 25.300 sambungan,sehingga cakupan layanan PDAM Kota Tegal meningkat dari 23%menjadi 63%. Pada tahun 2018, diperkirakan PDAM Kota Tegal belummampu memenuhi cakupan pelayanan air minum sesuai target nasional(80%)- Konsumsi air rata-rata diharapkan naik dari 120 lt/or/hr (14 m3/bl)menjadi sekitar 140 lt/or/hr (17 m3/bl)- Kehilangan air diharapkan sejalan dapat diupayakan turun dari 48%menjadi sekitar 36%b) Rencana Pengembangan SPAM Jangka Menengah dan Jangka Panjang
(2018 – 2032)Rencana pengembangan SPAM untuk keperluan pelayanan air minum dalamjangka menengah (2018 – 2022) dan jangka panjang (2023 – 2032)direncanakan sebagai berikut:- Penambahan kapasitas air baku untuk 15 tahun mendatang diperlukanminimal 240 lt/dt, terdiri: Optimalisasi sumber air baku dari Mata Air Bumi jawa sehinggaseluruh kapasitas design (70 lt/dt) dapat dimanfaatkan untukpelayanan air minum, saat ini debit yang sampai ke batas kota hanyasekitar 30 lt/dt Pemanfaatan Mata Air Tukele sebesar 50 lt/dt, dari kapasitasterpasang 75 lt/dt Pemanfaatan kepemilikan SIPPA 300 lt/dt, dengan membangun IPAdari Bendung Pesayangan minimal dalam tiga kali pembangunansebesar 3x 50 lt/dt- Pertambahan jumlah pelanggan baru dalam periode perencanaan secarakeseluruhan minimal sekitar 53.200 SL, terdiri dari:a) Tahun 2013 – 2017 bertambah 25.300 SL, sehingga cakupanlayanan PDAM Kota Tegal mencapai 63%, kehilangan air 36%,konsumsi air rata-rata sekitar 140 lt/or/hrb) Tahun 2018 – 2022 bertambah 13.500 SL, sehingga cakupanlayanan PDAM Kota Tegal mencapai 80%, kehilangan air 31%,konsumsi air rata-rata sekitar 140 lt/or/hrc) Tahun 2023 – 2027 bertambah 7.400 SL, sehingga cakupan layananPDAM Kota Tegal mencapai 90%, kehilangan air 26%, konsumsi airrata-rata sekitar 160 lt/or/hrd) Tahun 2028 – 2032 bertambah 7.000 SL, sehingga cakupan layananPDAM Kota Tegal mencapai 100%, kehilangan air 21%, konsumsiair rata-rata sekitar 160 lt/or/hr
3.4. SSK KOTA TEGALStrategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-20
yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatuKota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategidan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh PokjaSanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintahprovinsi.Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota berpedoman padaprinsip: a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dand. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.SSK Kota Tegal terdiri atas tujuan, sasaran dan strategi dalam sektor airlimbah, persampahan dan drainase.1. Adapun tujuan, sasaran dan strategi sektor air limbah, antara lain:Tujuan Sasaran StrategiMeningkatkanlingkungan yang sehatdan bersih di Kota Tegalmelalui pengelolaan airlimbah domestik yangberwawasan lingkungan
• Tersedianya perencanaanpengelolaan air limbahdomestik skala perkotaan padaakhir tahun 2019• Meningkatkan cakupankepemilikan jamban keluargadengan penggunaan tangkiseptik dari 77.02% menjadi81.13% pada akhir tahun 2019.• Meningkatnya jumlah dancakupan layanan pengelolaanair limbah secara komunal dari33 unit menjadi 43 unit diakhir tahun 2019.• Tersedianya dan berfungsinyaIPAL Komunal untuk industrirumah tangga dari 3 unitmenjadi 5 unit.• Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaan IPLT dari6 m3/hari menjadi 12 m3/haripada akhir tahun 2019.
Pembangunan saranadan prasarana airlimbah (IPAL)komunal skalapelayanan lingkungandengan berbasis padapelayanan primaPemerintah Kota TegalPenyadaran danpeningkatanpartisipasi masyarakatdalam penyediaanlahan untuk fasilitasInstalasi PengolahanAir Limbah (IPAL)komunal di lokasipemukiman yangpadat penduduknya.
2. Tujuan, sasaran dan strategi SSK Sektor Persampahan :Tujuan Sasaran StrategiMewujudkanlingkungan yang sehatdan bersih di Kota Tegal • Meningkatnya efektivitaslayanan pengelolaanpersampahan dari 65% menjadi Pembangunan TPARegionalPembangunan TPST
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-21
Tujuan Sasaran Strategimelalui peningkatankualitas dan kuantitaspengelolaan sampahyang berwawasanlingkungan untukseluruh kota di atasStandar PelayananMinimum/SPM
80% pada akhir tahun 2019.• Meningkatkan rasio tempatpembuangan sampah (TPS) per1000 penduduk dari 2,1menjadi 2,7 pada akhir tahun2019• Meningkatnya partisipasimasyarakat dalam pengelolaansampah dengan sistem 3R(reduce, reuse dan recycle)melalui optimalisasi TPST danbank sampah dari 10 unitmenjadi 27 unit pada tahun2019.
Peningkatan unit banksampah dan Sosialisasikepada masyarakatuntuk memilahsampah organik danan organik sertamengolahnya menjadibenda/barang yangbergunaPeningkatan sarpraspengangkutan sampah(Truck sampah,Kendaraan roda tiga,Container)3.5. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN (RP2KP)Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakansuatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman daninfrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehinggadapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunaninfrastruktur Cipta Karya.RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastrukturpermukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tataruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapafungsi, yaitu:a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunanpermukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasidengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan programsektoral bidang Cipta Karya di daerah;c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencanapembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang tertuang diberbagai dokumen; dane. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait denganpembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Kota Tegal,didasarkan pada Program kebutuhan penanganan untuk :- Penanganan Permukiman- Penanganan jalan lingkungan.- Penanganan drainase lingkungan permukiman
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-22
- Penanganan pengelolaan persampahan.- Penanganan pengelolaan air limbah/Sanitasi- Penanganan air bersih.Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas inidisajikan pada masing-masing zona kawasan permukiman prioritas :1. Zona 1 Kelurahan TegalsariKawasan Permukiman Prioritas pada RW I, RW II Kelurahan Tegalsari dansebagian wilayah RW I Kelurahan Muarareja2. Zona 2 Kelurahan Tegalsari.Kawasan Permukiman Prioritas pada RW IX dan RW X Kelurahan Tegalsari.3. Zona 3 Kelurahan TegalsariKawasan Permukiman Prioritas pada RW II dan RW III Kelurahan Tegalsari.4. Zona 4 Kelujrahan MintaragenKawasan Permukiman Prioritas pada RW XI Kelurahan Mintaragen5. Zona 5 Kelurahan MintaragenKawasan Permukiman Prioritas pada RW X Kelurahan Mintaragen6. Zona 6 Kelurahan Panggung.Kawasan Permukiman Prioritas pada RW XI, RW XII, RW XIII KelurahanPanggung.
3.6. DOKUMEN KUMUH KOTA TEGALDalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan SustainableDevelopment Goals (SDGs) yang terukur dalam menyeimbangkan tiga dimensipembangunan berkelanjutan di bidang lingkungan, sosial, dan ekonomi., sertaarahan/ instruksi Bapak Presiden kepada Kementerian PU agar kawasan kumuhmenjadi 0 % pada tahun 2020, maka diperlukan adanya profil permukiman kumuhdi Kabupaten/Kota yang disusun di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015Kementerian PUPR melalui Satker Pengembangan Kawasan Permukiman ProvinsiJawa Tengah menyusun profil kawasan permukiman kumuh Kota Tegal dan telahdiperbaiki sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR no 2 tahun 2016 tentangPeningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, sebagai dasaruntuk penentuan kawasan permukiman prioritas penanganan di Kota Tegal denganmemfasilitasi penyusunan dokumen Rencana Kawasan Permukiman KumuhPerkotaan ( RP2KPKP).Sebaran kawasan permukiman kumuh, pada umumnya berada di sepanjangpantai Kota Tegal, mulai dari Kelurahan Muarareja sampai dengan KelurahanPanggung. Berdasarkan pengamatan secara visual, permasalahan yang cukupmencolok pada umumnya, antara lain :- Genangan air karena rob di pesisir pantura Kota Tegal- Drainase yang berbau dan tidak berfungsinya saluran drainase di seluruhwilayah Kota Tegal,
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-23
- Permasalahan sanitasi baik black water maupun grey water diseluruh wilayahKota Tegal.- Permasalahan persampahan di sebagian wilayah Kota Tegal terutama pesisirutara.- Permasalahan air bersih di pesisir pantura Kota Tegal.- Permasalahan sarana penanggulangan Kebakaran di seluruh wilayah KotaTegal.- Permasalahan infrastruktur jalan disebagian wilayah Kota Tegal- Dan permasalahan bangunan perumahan disebagian wilayah kota Tegal- Permasalahan ruang terbuka hijau (RTH) diseluruh wilayah Kota Tegal.Dalam rangka percepatan pencapaian tujuan MDGs, di Kota Tegal danmendukung perwujudan pembangunan yang berkelanjutan Sustainable
Development Goals (SDGs) telah menentukan beberapa lokasi kawasan kumuhyang menjadi sasaran kegiatan, dan dituangkan dalam SK Walikota Tegal no.650/155.A/2014 tentang Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Tegalmenetapkan 11 lokasi Kelurahan yang mempunyai kawasan kumuh, yang terdiridari :Tabel III.4
Sebaran Kawasan Kumuh Kota Tegal
No Kecamatan KelurahanSK
WalikotaLuas (Ha)1 TEGAL BARAT DEBONG LOR 5.002 TEGAL BARAT KEMANDUNGAN 7.003 TEGAL BARAT KRATON 14.004 TEGAL BARAT MUARAREJA 15.015 TEGAL BARAT PESURUNGAN KIDUL 12.006. TEGAL BARAT TEGALSARI 31.437 TEGAL TIMUR KEJAMBON 23.008 TEGAL TIMUR MANGKUKUSUMAN 11.009 TEGAL TIMUR MINTARAGEN 21.28
10 TEGAL TIMUR PANGGUNG 36.4111 MARGADANA PESURUNGAN LOR 15.00JUMLAH (Ha) 191.13
Sumber : SK Walikota Tegal no. 650/155.A/2014Pola perkembangan permukiman berdasarkan perkembangan aktivitasmasyarakat, di wilayah Kota Tegal terbagi menjadi 5 (lima) type, yaitu :permukiman nelayan, permukiman pada pusat perdagangan dan perkantoran,permukiman kota lama dan pecinan, Permukiman perdesaan dan permukiman baru.Perkembangan permukiman perkotaan mempunyai dampak yang cukup signifikanterhadap pertumbuhan kawasan kumuh, diantaranya kawasan pesisir/permukimannelayan mempunyai potensi kekumuhan yang cukup tinggi yang dikarenakanberbagai factor baik alam maupun factor manusianya. Sekitar pusat perdagangandan perkantoran juga berpotensi terhadap kemunculan permukiman kumuh yangdikarenakan keterbatasan lahan dan kemampuan masyarakat dalam penyediaan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-24
rumah layak huni, sedangkan permukiman kota lama dan pecinan dan permukimanbaru relatif tidak mengalami kekumuhan karena didalam pembangunannya telahdilakukan perencanaan terlebih dahulu. Permukiman perdesaan juga sedikitmengalami kekumuhan yang dikarenakan masih luasnya daya dukung lahan diwilayah tersebut.Dari hasil kajian kondisi permukiman di wilayah Kota Tegal mengacuPeraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 tahun 2016tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan PermukimanKumuh terhadap Kelurahan yang mempunyai permukiman kumuh yangdilaksanakan pada tahun 2015 dan diupdate tahun 2017, teridentifikasi beberapapermukiman kumuh di Kota Tegal khususnya di 11 (sebelas) Kelurahan sesuaidengan SK Walikota Tegal Nomor 650/155.A/2014, luasan permukiman kumuh diKota Tegal menjadi 172,76 ha.Tabel III.5
Deliniasi Kawasan Kumuh Panggung
Kecamatan Kelurahan
SK WalikotaKawasan Terduga Kumuh
(Baseline P2KKP) Deliniasi KawasanDokumenPendukung
Lainnya
Luas(Ha) Lokasi Basis
TotalLuas(Ha)*
Lokasi Basis Luas(Ha)*
TotalLuas(Ha)*
Lokasi Basis Luas(Ha)*
TEGAL TIMUR PANGGUNG 36.41RW007RW008RW009RW010RW013RT003-RW011RT005-RW011
32.4
RT001-RW002RT001-RW003RT001-RW004RT001-RW007RT001-RW008RT002-RW002RT002-RW004RT002-RW005RT002-RW006RT002-RW007RT002-RW008RT003-RW002RT003-RW003RT003-RW004RT003-RW008RT004-RW002RT004-RW003RT004-RW004RT004-RW005RT004-RW006RT004-RW007RT005-RW002RT005-RW004RT005-RW005RT005-RW007RT006-RW002RT006-RW004RT006-RW005RT007-RW004RT007-RW005RT008-RW004RT008-RW007RT009-RW001RT009-RW003RT009-RW006RT010-RW009
0.51.32.20.72.10.30.90.81.00.51.20.40.61.21.40.51.40.90.50.80.90.40.80.70.70.60.70.50.61.30.71.10.91.41.00.6
35.6
RT001-RW009RT001-RW010RT001-RW011RT002-RW009RT002-RW010RT002-RW011RT002-RW013RT003-RW009RT003-RW010RT003-RW011RT003-RW013RT004-RW009RT004-RW010RT004-RW011RT005-RW009RT005-RW010RT005-RW011RT005-RW013RT006-RW009RT006-RW010RT006-RW013RT007-RW009RT007-RW010RT008-RW009RT008-RW010RT009-RW009RT009-RW010RT010-RW009RT010-RW010RT011-RW009RT011-RW010RT012-RW009RT013-RW009RT014-RW009RT015-RW009RT016-RW009
1.50.30.60.61.01.20.52.00.60.50.50.60.40.60.91.30.61.11.40.61.00.40.60.50.30.61.20.61.10.60.51.62.02.92.62.2Sumber : Baseline 100-0-100 Update tahun 2017
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
III-25
Gambar 3.4. Peta Sebaran Kawasan Kumuh Kota Tegal
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-1
BAB IV
ANALISIS PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
4.1. ANALISIS MASALAH DAN POTENSI
KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG
DITIMBULKAN
POTENSI YANG
DIMILIKI
Bangunan
Hunian/Keteraturan
Bangunan
55% Bangunan
Hunian Tidak
Memiliki
Keteraturan
Tidak ada jalan
lingkungan di sekitar
rumah
Aktivitas harian
warga menggunakan
tanah/halaman/peka
rangan tetangga
Adanya lahan di
sekitar rumah yang
bisa dijadikan jalan
lingkungan
Belum ada kebijakan
tingkat Kelurahan
yang mengatur
keteraturan
bangunan hunian
Tidak ada sanksi,
warga bebas &
terkesan "liar" dalam
mendirikan
bangunan hunian
Kesiapan Pemkel dan
masyarakat untu
menata lingkungan
permukiman
Warga belum
mengetahui tentang
KDB, GSB
Peluang sosialisasi
dari institusi terkait
Bangunan
Hunian/Kelayakan
Bangunan Hunian
89% Bangunan
Hunian Memiliki
Luas Lantai < 7,2
M2 per orang
Lahan yang dimiliki
terbatas
Lingkungan terkesan
padat dan kumuh
Adanya kebutuhan
hidup yang aman dan
nyaman
Bangunan
Hunian/Kelayakan
Bangunan Hunian
83% Bangunan
Hunian Memiliki
Kondisi Atas,
Dinding, Lantai
Tidak Sesuai
Dengan
Persyaratan Teknis
Tidak memiliki
penghasilan yang
cukup untuk
membangun rumah
yang layak
Membangun rumah
huni
seadanya/semampun
ya
Kebutuhan memiliki
rumah huni yang layak
Adanya Tabungan dan
Swadaya Masyarakat
Adanya Program BSPS
dari PU atau
kementerian & SKPD
lainnya
Tanah yang dimiliki
masih merupakan
tanah keluarga
Ahli waris tidak
berani membangun
rumah huni yang
layak/permanen
Adanya kebutuhan
hidup yang aman dan
nyaman
Tidak memiliki
pengetahuan yang
cukup tentang rumah
layak sesuai standar
teknis
Konstruksi rumah
tidak sesuai dengan
standar teknis yang
ada
Adanya
warga/perangkat
Kelurahan yang
memiliki kemampuan
menjelaskan rumah
yang layak standar
teknis
Aksesibilitas Lingkungan
61% Kawasan
Permukiman Tidak
Terlayani Jaringan
Jalan Lingkungan
Yang Memadai
Tidak ada biaya
untuk pengerasan
jalan lingkungan
Jalan Lingkungan
Rusak, becek
Adanya swadaya
masyarakat
Tukang Batu, Material
Mudah Didapat
Belum ada
perencanaan
jaringan jalan
lingkungan
Jalan masih
seadanya, sesuai
dengan kebutuhan
warga sekitar
Adanya Dana Program
& Swadaya
MasyarakatJalan yang ada tidak
tertata dengan baik
Tidak bisa
menentukan skala
prioritas
pembangunan
jaringan jalan
lingkungan
Revisi Renstra
Lahan untuk
pengembangan jalan
terbatas
Lebar jalan sempit,
tidak sesuai dengan
batas minimal
Adanya kemauan dan
kesadaran warga
untuk menghibahkan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-2
KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG
DITIMBULKAN
POTENSI YANG
DIMILIKI
standar teknis jalan
lingkungan
permukiman
tanahnya untuk
pengembangan jalan
lingkungan
Aksesibilitas Lingkungan
61% Kondisi
Jaringan Jalan Pada
Kawasan
Permukiman
Memiliki Kualitas
Buruk
Tidak ada perawatan
rutinJalan cepat rusak
Adanya Pokja
Kelurahan
Samping Jalan tidak
ditanggulBadan jalan rusak
Tukang Batu, Material
Mudah Didapat
Samping Jalan Tidak
ada Saluran DrainaseJalan cepat rusak
Masih memungkinkan
bahu jalan dibuat
saluran drainase
Bahu jalan ditanami Badan jalan rusak
Adanya
warga/perangkat
Kelurahan yang
memiliki kemampuan
menjelaskan fungsi
bahu jalan
Jalan Lingkungan
dilewati oleh
kendaraan yang tidak
sesuai dengan kelas
jalan yang ada
(tonase yang
berlebih)
Jalan cepat rusak
Kesadaran masyarakat
untuk memelihara
sarana prasarana
dasar lingkungan
Drainase Lingkungan
82% Kondisi
Jaringan Drainase
Pada Lokasi
Permukiman
Memiliki Kualitas
Buruk
Tidak ada perawatan
rutinDrainase rusak
Adanya Pokja
Kelurahan
Merupakan Jaringan
Drainase yang
berumur tua
Mudah tersumbat,
banjir/genangan
Adanya Dana Program
& Swadaya
Masyarakat
Drainase Lingkungan
51% Jaringan Jalan
Lingkungan
Permukiman Belum
Memiliki Drainase
Belum ada
perencanaan
jaringan drainase
Tidak bisa
menentukan skala
prioritas
pembangunan
jaringan Drainase
lingkungan Perbaikan prioritas
pembangunan dalam
Renstra Kelurahan
Biaya pembangunan
drainase terlalu
mahal
Tidak ada
pembangunan
drainase bertahap
yang dilakukan
setiap tahunnya
sesuai dengan skala
prioritas
Pelayanan Air Minum
54% Bangunan
Hunian tidak
terlayani Jaringan
Air Bersih/Baku
Perpipaan atau Non
Perpipaan
Terlindungi Yang
Layak
Tidak memiliki biaya
yang cukup untuk
membuat
sumur/pemasangan
saluran PDAM
Gangguan kesehatan
Adanya Dana Program
& Swadaya
Masyarakat
Saluran PDAM belum
terpasang/ada di
semua di lingkungan
permukiman, baru di
beberapa titik saja
Warga
mengkonsumsi air
sumur dengan
kualitas seadanya
Adanya program
pemasangan
sambungan baru dari
PDAM
Kualitas Air di
lingkungan
permukiman
jelek/tidak sehat
Gangguan kesehatan
Masih ada lahan untuk
pembuatan sumur
dalam
Pengelolaan Air Limbah
97% Bangunan
Hunian Tidak
Memiliki Kloset
Sesuai Standar
Teknis (Leher
Angsa & Berseptik
Tank)
Pemahaman
pentingnya Jamban
Sehat masih rendah
Gangguan kesehatan
Adanya kader
kesehatan
Kelurahan/posyandu
Keterbatasan
lahan/tanah yang
dimiliki untuk
membuat tangki
septik
Etika dan estetika
lingkungan
permukiman tidak
terpenuhi
Adanya warga yang
mengijinkan lahan
untuk lokasi tangki
septik komunal
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-3
KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG
DITIMBULKAN
POTENSI YANG
DIMILIKI
Tidak memiliki biaya
yang cukup untuk
membuat jamban
sehat
Warga buang hajat
tidak di WC/Jamban
Adanya program
sektoral, bansos
pemkot dll
Pengelolaan Air Limbah
100% Saluran
Pembuangan Air
Limbah Rumah
Tangga tercampur
dengan Drainase
Lingkungan
Pengetahuan Warga
tentang pentingnya
pemisahana saluran
limbah rumah tangga
dengan drainase
masih minim
Gangguan kesehatan
Adanya Dana Program
& Swadaya
Masyarakat
Keterbatan
lahan/tanah untuk
pembuatan
saluran/instalasi
pengolahan limbah
rumah tangga
Etika dan estetika
lingkungan
permukiman tidak
terpenuhi
Industri rumah
tangga seperti
pembuata Batik
Tulis belum
memiliki Instalasi
pengolahan limbah
Industri Rumah
Tangga
Pengetahuan
Produsen tentang
pentingnya Instalasi
Pengolahan Industri
Rumah Tangga masih
minim
Gangguan kesehatan
Kesanggupan
produsen untuk
pembuatan instalasi
Pengolahan Industri
Rumah Tangga
Biaya pembuatan
Instalasi Pengolahan
Industri Rumah
Tangga relatif mahal
Etika dan estetika
lingkungan
permukiman tidak
terpenuhi
Program pemerintah
baik pusat, provinsi
maupun Kota
Pengelolaan
Persampahan
72% Sampah
Domestik Rumah
Tangga Pada
Kawasan
Permukiman
terangkut ke
TPS/TPA kurang
dari 2 kali
seminggu
Belum ada
pengelolaan sampah
rumah tangga
Sampah dibuang
percuma tanpa
pengolahan
Adanya Pokja RW /
Kelurahan
Adanya Dana Program
& Swadaya
Masyarakat
Belum ada Bak
Sampah KeluargaGangguan kesehatan
Tersedia material
untuk membuat bak
sampah
Belum ada TPS lokal
di setiap wilayah RW
Etika dan estetika
lingkungan
permukiman tidak
terpenuhi
Ketersediaan Lahan
Belum ada sarana
angkut sampah
rumah tangga ke TPS
Sampah dibuang
percuma dan
menumpuk di
lingkungan
permukiman
Adanya Dana Program
& Swadaya
Masyarakat
Pengamanan Bahaya
Kebakaran
99 % Kawasan
Permukiman Tidak
Memiliki
Ketersediaan
Sarana Prasarana
Proteksi Kebakaran
Pengetahuan Warga
tentang pengamanan
bahaya kebakaran
masih rendah
Dimungkinkan tidak
adanya antisipasi
kebakaran
Adanya perangkat
Kelurahanyang
memiliki pemahaman
tentang bahaya
kebakaran
Masih dipandang
belum menjadi
prioritas untuk
ditangani
Tidak ada persiapan
penanganan
kebakaran untuk
masa mendatang
Adanya Pokja
Kelurahan
Pengadaan Sarana
Prasarana Proteksi
Kebakaran Mahal
Tidak ada
penanganan yang
cepat jika ada
kebakaran
Adanya Dana Program
& Swadaya
Masyarakat
Jalan Lingkungan
Permukiman tidak
bisa dilalui
Kendaraan Pemadam
Kebakaran
Tidak ada
penanganan yang
cepat jika ada
kebakaran
Masih ada lahan untuk
pemasangan pipa air
pemadam kebakaran
Legalitas pendirian
bangunan
63% Lahan
Bangunan Hunian
Tidak memiliki
SHM,HGB/Surat
Pengetahuan Warga
tentang pentingnya
SHM, HGB masih
rendah
Keabsahan rumah
huni secara hukum
belum kuat
Adanya perangkat
Kelurahanyang
memiliki pemahaman
tentang SHM, HGB
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-4
KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG
DITIMBULKAN
POTENSI YANG
DIMILIKI
Yang Diakaui
Pemerintah
Prosedur IMB
berbelit-belit
Rumah Ilegal
Rumah didirikan di
bantaran sungai,
tanah millik Pelindo
dan PT KAI dan
tanah Pemerintah
Kota Tegal
Tidak memiliki tanah
untuk membuat
rumah
Menyalahi tata guna
lahanProgram Transmigrasi
Menimbulkan
permasalahan
permukiman di
kemudian hari
Kredit Perumahan
Rakyat (KPR)
Dapat menimbulkan
kekumuhan
permukiman
Kontrol dari
masyarakat dan
Pemkel kurang
Timbulnya rumah
baru di bantaran
sungai
Penggunaan Daya Listrik
39% mayoritas
Rumah Tangga
menggunakan daya
listrik 450 Watt
Pendapatan rumah
tangga masih rendah
Kebutuhan pokok
listrik tidak semua
terpenuhi
Ada proyek
peningkatan daya
listrik terpasang
Tidak ada
penggunaan alat
yang memerlukan
banyak tenaga listrik
Menggunakan alat
bantu manual
Kebijakan peningkatan
daya listrik terpasang
Mata Pencaharian
Penduduk
78% mata
pencaharian utama
Rumah Tangga
adalah
Perdagangan/Jasa
(Guru, Tenaga
Kesehatan,Hotel)
Anggapan bekerja di
sektor
perdagangan/jasa ini
lebih baik dari sisi
penghasilan
Kompetisi
mendapatkan
lapangan kerja di
sektor perdagangan
& Jasa meningkat
tajam
Adanya bursa tenaga
kerja dari disnaker
Warga kurang
tertarik bekerja di
sektor pertanian
Pendapatan keluarga
minim, produksi
rendah
Adanya pelatihan
usaha dan menejemen
usaha
Adanya program
peningktan
pendapatan keluarga
Lahan pertanian
tambak menyusut
(pembagian waris,
alih fungsi lahan dll)
Pendapatan keluarga
minim,kebutuhan
pokok keluarga tidak
terpenuhi
Adanya bursa tenaga
kerja dari disnaker
Ekonomi
43% Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah (MBR)
Tidak memiliki
pekerjaan tetap
Kebutuhan pokok
tidak terpenuhi
Adanya pelatihan
usaha dan menejemen
usaha
Tidak memiliki
keahlian/ketrampila
n yang mencukupi
Tidak ada biaya
perawatan rumah
Adanya program
peningktan mata
pencaharian keluarga
Korban PHK
Tidak ada biaya
kesehatan dan
pendidikan
BPJS, Jamkesda,KIP,
KIS
Sektor usaha
ekonomi masih
berjalan sendiri-
sendiri
Belum memiliki
kesadaran untuk
bersatu untuk
kemajuan usaha
bersama
Tidak memiliki posisi
tawar yang kuat,
kompetisi tidak sehat
SDM
Sektor usaha
ekonomi kurang
cepat berkembang
Kemampuan
manajemen usaha
masih minimalis
Modal dan aset tidak
berkembang dengan
cepat
Adanya program
pelatihan manajemen
usaha
Tidak mengikuti
perkembangan
jaman
Kalah bersaing
dengan kompetitor
yang ada
Akses internet dan
perpustakaan mudah
Penduduk
Kontribusi
penduduk dalam
pembangunan
Kelurahan masih
minimalis
Kesadaran untuk
bermasyarakat,
berkehidupan yang
guyub dalam
membangun
Kelurahan masih
rendah
Pembangunan
Kelurahan terhambat
Masih ada pertemuan
informal di
masyarakat
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-5
KRITERIA/INDIKATOR URAIAN MASALAH FAKTOR PENYEBABAKIBAT YANG
DITIMBULKAN
POTENSI YANG
DIMILIKI
Sosial Budaya
Terindikasi
lunturnya nilai-nilai
sosial
Berkembang
hedonisme di
masyarakat modern Timbulnya sikap
acuh tak acuh
masyarakat terhadap
lingkungan dan
kemajuan Kelurahan
Pertemuan rutin
pengajian
Berkembangnya
budaya konsumtifKearifan lokal
Adanya pengaruh
materialistis (segala
sesuatu dinilai
dengan materi/uang)
Masih adanya kegiatan
seni budaya
Terindikasi
gerombolan.kelomp
ok remaja/pemuda
yang melakukan
kegiatan negatif
Tidak memiliki ruang
beraktivitas di
tingkat Kelurahan Memungkinkan
terjadinya penyakit
sosial di masyarakat
Karang TarunaTidak memiliki tokoh
panutan untuk
membimbing/membi
na kegiatan mereka
Kelembagaan
Kelurahanmasih
minim inisiatif dan
kreativitas
membangun
Kelurahan
Manajemen
kelembagaan
Kelurahan belum
berjalan dengan baik
Kelembagaan
Kelurahan
kurang/tidak
membantu
percepatan
pembangunan
Kelurahan
Masih adanya tokoh
panutan
Tidak ada personil
dalam kelembagaan
Kelurahan yang
menjadi motor
penggerak
Pembangunan
Kelurahan terhambat
Kelembagaan
Kelurahan masih ada
Dimungkinkan
adanya konflik
pribadi, konflik
kepentingan dan
politik
4.2. ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
KELURAHAN PANGGUNG
4.2.1 Analisis Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di Kelurahan Panggung periode tahun 2010 2015 rata-
rata pertahun sebesar .....%, sehingga pertumbuhan penduduk pada tahun 2022
diprediksi mencapai ...... Perhitungan pertumbuhan penduduk ini menggunakan
rumus:
Pt = Po x ( 1 + r ) t
Dimana : Po = Jumlah penduduk tahun o
Pt = Jumlah penduduk tahun t
r = Rata-rata prosentase pertumbuhan penduduk
t = jarak/selisih tahun Po Pt
Dengan mempergunakan rumus tersebut diatas, proyeksi jumlah penduduk di
Kelurahan Panggung pada tahun 2018 2022 dapat digambarkan sebagai
berikut :
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-6
Tabel IV.1.
Proyeksi Prosentase Pertumbuhan Penduduk
Tahun
Proyeksi Prosentase
Penduduk Pertahun
(%)
Proyeksi
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
2016 1,95 28.903
2017 1,95 30.808
2018 1,95 31.407
2019 1,95 32.018
2020 1,95 32.641
2021 1,95 33.276
2022 1,95 33.923
Sumber : Analisis TIPP Tahun 2018
4.2.2 Analisis Kebutuhan Lahan Permukiman
Untuk menentukan luas minimum rata-rata perpetakan tanah didasarkan pada
faktor-faktor kehidupan manusia (kegiatan), faktor alam dan peraturan bangunan.
Luas lantai minimum per orang dapat diperhitungkan dengan rumusan :
Rumus 1 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang
Keterangan :
Lperorang : Luas lantai hunian per orang
U : Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3
Tp :Tinggi plafonminimal dalamsatuan m
CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II
Rumus 1 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang
Keterangan :
Lperorang : Luas lantai hunian per orang
U : Kebutuhan udara segar/orang/jam dalam satuan m3
Tp :Tinggi plafonminimal dalamsatuan m
CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II
Berdasarkan kegiatan yang terjadi didalam rumah hunian, yaitu; tidur (ruang tidur),
masak, makan (dapur), mandi (kamar mandi), duduk (ruang duduk/ruang tamu),
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-7
kebutuhan udara segar per orang dewasa per jam 16 - 24 m3 dan per anak-anak per
jam 8 - 12 m3, dengan pergantian udara dalam ruang sebanyak-banyaknya 2 kali per
jam dan tinggi plafon rata-rata 2,5 m, maka luas lantai per orang (Acuan dari Data
Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II) :
Rumus 2 Kebutuhan luas lantai minimum hunian per orang bagi dewasa dan anak
Keterangan :
Udws : Kebutuhan udara segar/orang dewasa/jam dalam satuan
m3
Uank : Kebutuhan udara segar/orang anak-anak/jam dalam
satuan m3
Tp : Tinggi plafon minimal dalam satuan m
Jadi bila 1 kk terkecil rata-rata terdiri dari 5 orang (ayah + ibu + 3 anak) maka
kebutuhan luas lantai minimum dihitung sebagai berikut :
- Luas lantai utama = (2x9,6) + (3x4,8) m2 = 33,6 m2
- Luas lantai pelayanan = 50% x 33,6 m2 = 16,8 m2
- Total Luas Lantai = 51 m2
Jika koefisien dasar bangunan 50%, maka luas kaveling minimum untuk keluarga
dengan anggota 5 orang :
Rumus 3 Kebutuhan kavling minimum
Keterangan:
L kav minimum : Luas kavling minimum
CATATAN Acuan dari Data Arsitek, Neufert, Ernst, Jilid I-II
Kebijakan Pemerintah Kota Tegal yang berhubungan dengan penyediaan
lahan bagi pembangunan perumahan tertuang dalam RDTRK. Peruntukan lahan
di bagi dalam kawasan lindung dan kawasan budidaya, untuk kawasan lindung di
Kelurahan Panggung terdiri kawasan lindung setempat (bantaran sungai,
bantaran rel kereta api, dan RTH). Untuk luas bangunan yang di ijinkan,
ditetapkan dalam peraturan tentang koefisien dasar bangunan (KDB). Standat
KDB di wilayah Kelurahan Panggungsesuai dengan RDTRK Kecamatan Tegal
Timur terbagi dalam beberapa blok, antara lain :
• Blok peruntukan perdagangan, perkantoran, dan pelayanan umum di
sepanjang jalan kolektor primer dengan KDB yaitu 60% sampai dengan 75%
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-8
• Blok peruntukan perdagangan, perkantoran, pelayanan umum dan
permukiman di sepanjang jalan lokal primer dengan KDB yaitu 70% sampai
dengan 75%.
• Blok peruntukan pemukiman di sepanjang jalan lokal dan jalan lingkungan
dengan KDB yaitu 60% sampai dengan 70%.
Dengan mempergunakan rumusan tersebut diatas dan didasarkan arahan KDB
untuk masing-masing wilayah, kebutuhan luas lantai bangunan, luas kavling dan
luas hunian di Kelurahan Panggung pada tahun 2022 dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel IV.2
Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Utama
NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Lantai Utama
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 221.818 226.133 230.532 235.016 239.588 244.249
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.1 Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Utama
210000
215000
220000
225000
230000
235000
240000
245000
250000
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Proyeksi Kebutuhan Luasan Lantai Utama
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-9
Tabel IV.3
Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Bangunan
NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Lantai Bangunan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 332.726 339.199 345.798 352.525 359.382 366.374
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.2
Proyeksi Kebutuhan Luas Lantai Bangunan
Tabel IV.4
Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan
NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 831.816 847.998 864.494 881.311 898.456 915.934
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
310000
320000
330000
340000
350000
360000
370000
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Proyeksi Kebutuhan Luas Lantau Bangunan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-10
Grafik 4.3
Proyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan
Tabel IV.5
Tabel Proyeksi Kebutuhan Luas Hunian
NO KELProyeksi Kebutuhan Luas Hunian
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 1.039.770 1.059.997 1.080.618 1.101.639 1.123.070 1.144.917
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.4
Proyeksi Kebutuhan Luas Hunian
780000 800000 820000 840000 860000 880000 900000 920000 940000
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Proyeksi Kebutuhan Luas Kavling Bangunan
950000 1000000 1050000 1100000 1150000
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Proyeksi Kebutuhan Luas Hunian
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-11
4.2.3 Analisis Kebutuhan Air Bersih
Dasar perhitungan yang penting dalam penetuan kebutuhan air ini adalah
proyeksi jumlah penduduk pelayanan. Proyeksi kebutuhan air juga didasari oleh
beberapa asumsi yang diambil dari kriteria dan standar kebutuhan air dalam SK-
SNI air minum. Dasar perhitungan yang digunakan adalah sebagai berikut :
• Dasar perhitungan perkotaan 1 liter/detik = 80 SR, setara dengan konsumsi
air 180 liter/orang/hari, perkotaan 1 liter/detik = 200 KK setara dengan
konsumsi air 60 liter/orang/hari
• Jumlah orang setiap sambungan diasumsikan sama dengan jumlah orang/KK
yaitu 4 jiwa per sambungan
• Kebutuhan air non domestik diasumsikan sebesar 20% dari jumlah
kebutuhan domestik
• Kehilangan air ditargetkan dapat diturunkan secara berkala hingga pada
tahun 2025 kebocoran mencapai 20%
• Cakupan pelayanan ditingkatkan berdasarkan MDG s, yaitu 50% tahun 2015
dan 80% pada akhir tahun rencana 2027.
Perhitungan proyeksi kebutuhan air ini digunakan untuk perencanaan
pengembangan SPAM Kota Tegal pada wilayah perkotaan. Horizontal
perencanaan yang digunakan pada Rencana Induk SPAM Kota Tegal adalah
sampai tahun 2022.
Tabel IV.6
Tabel Proyeksi Kebutuhan Air Minum
NO KELProyeksi Kebutuhan Air Minum (M3)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 1.848,48 1.884,44 1.921,10 1.958,47 1.996,57 2.035,41
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.5
Proyeksi Kebutuhan Air Minum
1700
1800
1900
2000
2100
20162017
20182019
20202021
Proyeksi Kebutuhan Air Minum
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-12
Tabel IV.7
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih di Kelurahan Panggung pada Tahun 2022
KelurahanJumlah
Penduduk
Proyeksi Kebutuhan Air (m3)
Per orang
Per hariPer Hari
Per
Tahun
Panggung 33.923 2.035,41 0,060 21,900
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.2.4 Analisis Sistem Pengelolaan Persampahan
Jumlah timbulan sampah sangat tergantung dengan perkembangan jumlah
penduduk. Penghitungan jumlah timbulan yang muncul di Kelurahan Panggung,
harus memperhatikan beberapa persyaratan sesuai dengan SNI-3242-2008 tentang
Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman. Salah satu yang dijadikan acuan
adalah jumlah produksi sampah per orang/hari, dengan standar sebagai berikut :
• Rumahpermanen (perorang/hari) 2,5L
• Rumah semipermanen (perorang/hari) 2,25L
• Rumahnonpermanen (perorang/hari) 2,0L
• Kantor (per pegawai/hari) 0,5-0,75L
• Toko (perpetugas/hari) 2,5 3,0L
• Sekolah (permurid/hari) 0,15L
Tabel IV.8
Standar Kebutuhan Prasarana Pengelolaan Sampah
Lingkup
Prasarana
Prasarana
KeteranganSarana
pelengkapStatus Dimensi
Rumah
(5 jiwa)
Tong sampah Pribadi - --
RW (2500
jiwa)
Gerobak sampah TPS 1 m3 Jarak bebas TPS
dengan
Lingkungan
hunian minimal
30 m
Gerobak
mengangkut
3x semingguBak sampah kecil 6 m3
Kelurahan
(30.000
jiwa)
Gerobak sampah
TPS
1 m3 Gerobak
mengangkut
3x semingguBak sampah
besar
12 m3
Kecamatan
(120.000
jiwa)
Mobil sampah TPS/TPA
lokal
- Mobil
mengangkut
3x semingguBak sampah
besar
25 m3
Kota
(> 480.000
jiwa)
Bak sampah
akhir
Tempat daur
ulang sampah
TPA
-
- --
Sumber : SNI-3242-2008
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-13
Kondisi perumahan yang ada di Kelurahan Panggung didominasi bangunan
permanen, sehingga standar untuk penghitungan jumlah timbulan sampah
dipergunakan 2,5L perhari. Dengan standar tersebut, jumlah timbulan sampah di
kawasan permukiman di Kelurahan Panggung diperkirakan sebesar 86,41
M3/bulan pada tahun 2022.
Tabel IV.9
Tabel Proyeksi Timbulan Sampah
NO KELProyeksi Produksi Timbulan Sampah (m3)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 77,02 78,52 80,05 81,60 83,19 84,81
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.6
Proyeksi Timbulan Sampah
Tabel IV.10
Tabel Proyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah
NO KELProyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah (diambil 2 hari sekali)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 154,00 157,00 160,00 163,00 166,00 169,00
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
2016 2017 2018 2019 2020 2021
77,02 78,52 80,05 81,6 83,19 84,81
Proyeksi Timbulan Sampah
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-14
Grafik 4.7
Proyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah
Tabel IV.11
Tabel Proyeksi TPS Kecil Kapasitas 6 m3
NO KELProyeksi Kebutuhan TPS Kecil Kapasitas 6 m3 (diambil 2 hari sekali)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 26 26 27 27 28 28
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.8
Proyeksi TPS Kecil Kapasitas 6 m3
Tabel IV.12
Proyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3
NO KELProyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3 (diambil 2 hari sekali)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 13 13 13 14 14 14
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
140
160
180
2016 20172018
20192020
2021
Proyeksi Kebutuhan Gerobak Sampah
2016 2017 2018 2019 2020 2021
26 26
27 27
28 28
Proyeksi Kebutuhan TPS Kecil Kapasitas 6 m3
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-15
Grafik 4.9
Proyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3
Tabel IV.13
Jumlah Timbulan Sampah dan Kebutuhan Prasarana Pengelolaan Sampah
Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kelurahan
Jml Pddk
Jml
Timbulan
Sampah
perbulan
(M3)
Kbthn
Grbak
Smph
Frekwensi
Pengambilan
TPS Kecil
kpst 6 m3
setiap RW
TPS
Besar
kpst 12
m3 setiap
RW
Tahun
2022(Unit) (Unit)
Panggung 33923 86,41 172 2 hari sekali 29 14
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.2.5 Analisis Sistem Pengelolaan Air Limbah
Wilayah Kelurahan Panggung mempunyai permasalahan sanitasi yang cukup besar
terutama dalam pengelolaan air limbah rumah tangga. Permasalahan air limbah
utama di Kelurahan Panggung berasal dari aktivitas mandi, cuci, dapur dan limbah
industri rumah tangga. Sedangkan limbah BAB kondisinya adalah masih ada yang
belum mempunyai jamban/septictank sehingga untuk keperluan BAB dilakukan di
kali/sungai
Pada umumnya sistem pengolahan air limbah yang dipergunakan adalah sistem
pengelolaan setempat (on-site system), Sedangkan sistem pengolahan air limbah
terpusat (off-site system) adalah sistem penanganan air limbah domestik melalui
jaringan pengumpul yang diteruskan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
belum begitu memasyarakat.
Untuk menentukan sistem pengelolaan sanitasi berdasarkan pada kepadatan
penduduk di suatu wilayah. Kepadatan penduduk sangat menentukan opsi sistem
sanitasi, cakupan pelayanan, dan pemilihan prioritas. Kepadatan penduduk yang
2016 2017 2018 2019 20202021
13 13 13
14 14 14
Proyeksi Kebutuhan TPS Besar Kapasitas 12 m3
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-16
dimaksud adalah, jumlah penduduk satu Kelurahan dibagi luas wilayah
huniannya. Kepadatan penduduk ini dibagi dalam 5 kategori, yaitu:
• Rural, umumnya merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk
kurang dari 25 orang/ha
• Peri-urban, merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk 25 100
orang/ha
• Urban-rendah, merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk 101
175 orang/ha
• Urban-medium, merupakan Kelurahan dengan kerapatan penduduk 176
250 orang/ha,
• Urban-high, merupakan Kelurahan yang mempunyai kerapatan penduduk >
250 orang/ha
Sistem pengelolaan air limbah seperti tersebut diatas, dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
• Sistem setempat, air limbah (black dan grey water) langsung diolah
setempat, dirpioritaskan untuk lingkungan permukiman dengan kepadatan
kurang dari 250 orang/ha.
• Sistem terpusat, di mana air limbah dialirkan melalui perpipaan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), diprioritaskan untuk lingkungan permukiman
dengan kepadatan lebih dari 250 orang/ha.
Hibrida, merupakan modifikasi dari kedua sistem yang ada, diprioritaskan untuk
lingkungan permukiman dengan kepadatan lebih dari 250 orang/ha.
Tabel IV.14
Analisis Kepadatan Penduduk Kelurahan Panggung pada Tahun 2022
Kelurahan
Proyksi Jml
Pddk Thn
2022
Luas Lahan
Eksisting
(ha)
Kpdt
Pddk
(org/ha)
Panggung 33.923 223 155
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Tabel IV.15
Tipikal kuantitas dan karateristik air limbah rumah tangga
Limbah/ProdukQ
Liter/orang.haripH
BOD
g/orang.hari
TSS
g/orang.hari
Minyak
dan
Lemak
(mg/liter)
Tinja 0,15 7
7,514 33,5 30
Air Kencing 1,25 7
(4,5
- 8)
05 06 20 60
Pembersih Anus 10,5 7
Air Guyur 12 48 7
Grey water
Rumah tipe A
dan B
20 30
6,5
8,4
20 50 10 30
Kamar
Mandi
37-78
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-17
Limbah/ProdukQ
Liter/orang.haripH
BOD
g/orang.hari
TSS
g/orang.hari
Minyak
dan
Lemak
(mg/liter)
mg/l
Tipe C dan D
90 120
Cucian
Pakaian
8 35 mg/l
Dapur
1000 mg/l
Sumber:Kujawa,2005danMoreldanDiener,2006
Tabel IV.16
Proyeksi Produksi Air Limbah setiap
NO KELProyeksi Produksi Air Limbah setiap hari (Liter)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 5.449.935 5.555.955 5.664.037 5.774.221 5.886.550 6.001.063
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.10
Proyeksi Produksi Air Limbah setiap hari (Liter)
Tabel IV.17
Proyeksi BOD
NO KELProyeksi BOD (gr)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 2.017.924 2.057.179 2.097.199 2.137.996 2.179.587 2.221.988
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
5449935
5555955
5664037
5774221
5886550
6001063
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Proyeksi Produksi Air Limbah setiap hari (Liter)
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-18
Grafik 4.11
Proyeksi BOD
Tabel IV.18
Proyeksi TSS
NO KELProyeksi TSS (gr)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 2.772.720 2.826.659 2.881.647 2.937.705 2.994.853 3.053.113
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.12
Proyeksi TSS
2.017.924
2.057.179
2.097.199
2.137.996
2.179.587
2.221.988
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Proyeksi BOD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.772.720
2.826.659
2.881.647
2.937.705
2.994.853
3.053.113Proyeksi TSS
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-19
Tabel IV.19
Proyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada Limbah Keluarga
NO KELProyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada Limbah Keluarga
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 PANGGUNG 5.885.930.016 6.000.431.198 6.117.159.815 6.236.159.196 6.357.473.517 5.885.930.016
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
Grafik 4.13
Proyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada Limbah Keluarga
Tabel IV.20
Produksi air limbah rumah tangga per hari di Kelurahan Panggung
Pada Tahun 2022
Kelurahan
Proyksi
Jml
Pddk
Thn
2022
Volume
Air
Limbah
(liter)
BOD
(gr)
TSS
(gr)
Minyak dan
Lemak
(gr)
Panggung 33.923 6.001.063 2.221.988 3.053.113 6.481.147.810
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.2.6 Analisis Sistem Jaringan Drainase
Sistem drainase perkotaan terdiri dari berbagai elemen yang seringkali
dioperasikan dan dikelola oleh berbagai institusi, baik secara nasional, provinsi,
maupun kabupaten/kota. Sistem Drainase Perkotaan dibagi menjadi dua, yaitu
Drainase Makro (terdiri dari drainase primer dan sekunder, yang umumnya
dioperasikan oleh Provinsi atau Balai); dan Drainase Tersier/mikro (yang
umumnya direncanakan, dibangun, dan dirawat oleh Pemerintah Kota, dan
bahkan sering pula melibatkan partisipasi masyarakat).
2016 2017 2018 2019 2020 2021
5.885.930.0166.000.431.1986.117.159.8156.236.159.1966.357.473.517 6.481.147.810
Proyeksi Produksi Minyak dan Lemak (mg) pada LimbahKeluarga
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-20
Drainase makro, bisa berupa sungai, drainase/saluran primer dan pada umumnya
berada di luar kewenangan Pemerintah Kota/Kabupaten. Dalam praktiknya, sistem
ini tidak begitu memengaruhi pengelolaan harian sistem sanitasi. Bahkan di
kawasan area pertanian, sistem ini biasanya dikelola secara tradisional untuk
irigasi. Drainase tersier, sangat memengaruhi pelayanan perbaikan sanitasi. Ini
terjadi karena ternyata drainase tersier punya fungsi ganda, yaitu: i) tempat
pembuangan dan pengaliran grey water dan bahkan black water sepanjang tahun;
dan ii) penyaluran air hujan/limpasan saat musim hujan tiba. Untuk Drainase
khususnya di RW 11 perlu direncanakan dengan matang, ini disebabkan permukaan
air sungai induk lebih tinggi dari drainase permukiman. Ditambah adanya air rob
yang mengakibatkan permukiman penduduk terendam dan menjadikan wilayah RW
11 termasuk wilayah yang kumuh
4.2.7 Analisis Sistem Jaringan Jalan
Kelurahan Panggung yang terletak di wilayah kecamatan Tegal Timur, mempunyai
akses jalan bagus mulai jalan lingkungan dan jalan kolektor. Pada umumnya jalan
kolektor yang ada telah dilaksanakan pemeliharaan secara rutin oleh Pemerintah
Kota Tegal.Permasalahan untuk jalan kebanyakan di jalan permukiman.
4.2.8 Analisis Kebencanaan
Bencana alam merupakan sesuatu yang sangat tidak diinginkan terjadi disuatu
wilayah. Namun begitu, bencana alam mungkin terjadi kapan saja dan dimana saja.
Bencana alam secara garis besar berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu:
a. Bencana Alam Geologis, seperti gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor,
tsunami dan seiche
b. Bencana alam klimatologis seperti banjir, banjir banjang, rob, badai, kekeringan,
kebakaran hutan
c. Bencana alam ekstraterestrial seperti jatuhnya meteor dan benda angkasa
lainnya
Melihat jenis bencana alam dan faktor penyebabnya, sesuai dengan letak geografi
dan kondisi wilayah Kelurahan Panggung, terdapat beberapa jenis bencana yang
sewaktu-waktu mengancam, antara lain : Banjir dan Air Rob
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-21
4.3. ANALISIS PENTAGONAL ASSET
Analisis pentagonal asset digunakan untuk mengetahui adanya kesenjangan dan
kebutuhan di tingkat masyarakat sehingga nantinya bisa disusun skenario
penanganan yang tepat sasaran dengan kebutuhan real di lapangan. Hal ini
dikarenakan masih banyak perencanaan/skenario penanganan yang belum tepat
sasaran.
Tabel IV.21
Analisis Pentagona Asset 7 Aspek Kumuh
Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/kebutuhan Skenario
Bangunan Hunian
• Banyak bangunan yang menghadap
atau membelakangi saluran drainase
secara langsung
• Banyaknya bantuan RTLH bagi
masyarakat melalui APBD Kota
maupun Provinsi
• Kesadaran dan pemahaman
masyarakat akan kelayakan bangunan
hunian masih rendah
• Banyak masyarakat yang kondisi
ekonominya kurang mampu untuk
memperbaiki rumah sehingga kondisi
rumahnya tidak layak huni
• Belum adanya sosialisasi
kepada masyarakat secara
menerus
• Masih banyaknya bangunan
hunian masyarakat yang
kondisinya tidak layak huni
• Sosialisasi PHBS bagi
masyarakat terkait dengan
kelayakan bangunan hunian
• Sosialisasi kepada masyarakat
terkait dengan keteraturan
bangunan
• Penyaluran bantuan RTLH
kepada msayarakat secara
tepat sasaran
Jalan Lingkungan
• Masyarakat sudah jarang
melaksanakan gotong royong/kerja
bakti untuk merawat atau
memperbaiki jalan yang rusak
• Sudah banyak jalan yang kondisinya
• Belum terbentuk kelompok
pengelolaan jalan lingkungan
di tingkat masyarakat
• Pembentukan KPP dan rencana
kerjanya untuk kegiatan
pengelolaan jalan lingkungan
• Perbaikan/peningkatan
kualitas jalan lingkungan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-22
Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/kebutuhan Skenario
diperkeras (aspal, paving, beton)
• Dataran rendah sehingga mudah
ketika proses pembangunan jalan
Drainase Lingkungan
• Membuang limbah rumah tangga dan
sampah ke saluran drainase
• Rendahnya kesadaran PHBS terutama
terkait dengan kebersihan saluran
drainase
• Potensi rob/genangan karena
kawasan dataran rendah/landai
(pantura)
• Lingkungan menjadi rawan gangguan
kesehatan misal drainase sarang
nyamuk.
• Belum terbentuk kelompok
pengelolaan drainase
lingkungan di tingkat
masyarakat
• Belum adanya sosialisasi
kepada masyarakat secara
menerus
• Pembentukan KPP dan rencana
kerjanya untuk kegiatan
pengelolaan drainase
lingkungan
• Perbaikan/peningkatan
kualitas drainase lingkungan
• Sosialisasi PHBS bagi
masyarakat terkait dengan
kebersihan drainase
lingkungan
Air Minum
• Sebagian masyarakat sudah
menggunakan PDAM, sebagian masih
menggunakan sumur
• PDAM Kota Tegal mempunyai
program bantuan pemasangan SR
kepada masyarakat
• Kemampuan masyarakat untuk
pemasangan PDAM pribadi masih
kurang
• Sebagian masyarakat masih
belum pemasangan SR PDAM
• Jaringan air bersih yang
bersifat komunal
• Pembuatan tandon air secara
komunal sehingga biaya lebih
murah dan bisa dikelola oleh
masyarakat sehingga
masyarakat bisa mendapatkan
penghasilan
• Program bantuan pemasangan
SR kepada masyarakat kurang
mampu
Air Limbah
• Kesadaran dan pemahaman
masyarakat terkait dengan
pembuangan air limbah (grey water
dan black water) masih kurang
• Masih ada masyarakat yang
membuang limbah rumah tangga ke
saluran drainase/sungai. Bahkan ada
beberapa masyarakat yang BAB di
sungai
• Biaya untuk pembuatan
septictank ataupun tempat
penampungan air limbah yang
dirasa mahal bagi sebagian
masyarakat
• Pembuatan pengelolaan air
limbah secara komunal agar
biaya bisa lebih murah
• Masih banyak lahan kosong
untuk dijadikan septictank
komunal atau MCK Plus
• Pembuatan septictank komunal
atau MCK Plus bagi masyarakat
• Sosialisasi PHBS bagi
masyarakat terkait dengan
pengelolaan air limbah
• Pembentukan KPP dan rencana
kerjanya untuk kegiatan
pengelolaan air limbah
komunal (MCK Plus)
Persampahan
• Adanya peluang untuk mendapatkan
penghasilan tambahan dari hasil
pengolahan/pemilahan sampah
• Belum memiliki kelompok tani aktif
yang dapat diberdayakan untuk
pengelolaan persampahan.
• Kurang pahamnya masyarakat akibat
persampahan yang di buang secara
• Belum adanya sosialisasi dan
penguatan dalam pengelolaan
persampahan.
• Belum adanya Lembaga yang
secara khusus menangani
permasalahan persampahan
• Belum adanya sarana
pengelolaan persampahan di
• Sosialisasi terhadap dampak
pengelolaan persampahan yang
dilaksanakan secara
sembarangan.
• Pembentukan Lembaga yang
mengelola permasalahan
persampahan.
• Pembangunan sarana
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-23
Analisa Pentagonal Aset Kesenjangan/kebutuhan Skenario
sembarangan terhadap kesehatan,
kebersihan dan keamanan lingkungan.
• Pengelolaan persampahan belum
begitu berdampak terhadap kualitas
hidup masyarakat setempat, namun
mempunyai dampak yang cukup
signifikan bagi masyarakat di wilayah
hilir di tepi aliran sungai sibelis.
• Lembaga pengelolaan persampahan
belum terbentuk secara khusus,
namun beberapa Lembaga dapat
diajak untuk mengelola persampahan
secara mandiri dengan dukungan
Lembaga dari tingkat Kabupaten
meskipun cukup jauh jangkauannya.
tingkat kelurahan dan
dukungan dari OPD terkait
pengelolaan sampah
prasarana pengelolaan
persampahan non residu.
• Kerjasama dengan OPD terkait
dalam pengelolaan sampah
residu.
• Pembinaan pengelolaan
persampahan secara
berkelanjutan.
Pengamanan Kebakaran
• Banyak sumber air dari drainase
primer/sungai
• Ada beberapa rumah yang secara
material mudah terbakar
• Intensitas kebakaran bisa cenderung
tinggi tergantung dari kepadatan
bangunan
• Di tingkat masyarakat belum
terdapat kelompok tanggap
bencana.
• Bangunan terbakar
kemungkinan besar karena
kepadatan bangunan
cenderung tinggi.
• Pembentukan kelompok
tanggap bencana kebakaran
(SATLAKAR)
• Pelatihan mitigasi bencana
kebakaran
• Penyediaan sarana-prasarana
sederhana pencegahan dan
penanganan bencana
kebakaran
4.4. ANALISIS TINGKAT PELAYANAN FASILITAS DI KELURAHAN
4.4.1 Fasilitas Pendidikan
Penyediaan fasilitas pendidikan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan
oleh pemerintah untuk meningkatkan kapasitas penduduk. Fasilitas pendidikan
yang dimaksud dapat berupa gedung Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, SLTP,
SLTA maupun perpustakaan atau taman baca. Kebutuhan fasilitas pendidikan dapat
ditentukan dengan melihat jumlah penduduk yang ada di suatu kelurahan dan
kebutuhan pee satuan sarana seperti yng ditentukan dalam SNI.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-24
Tabel IV.22
Kebutuhan program ruang minimum
No. Jenis Sarana Program Ruang
1. Taman Kanak-
kanak
Memiliki minimum 2 ruang kelas @ 25-30
murid. Dilengkapi dengan ruang-ruang lain
dan ruang terbuka/bermain±700 m2
2. Sekolah Dasar Memiliki minimum 6 ruang kelas @ 40murid
Dilengkapi dengan ruang-ruang lain dan
ruang terbuka / bermain±3000-7000 m23. SLTP
4. SMU
5. Taman Bacaan Memiliki minimum 1 ruang baca@ 15murid
Sumber: SNI 03-1733-200
Tabel IV.23
Kebutuhan sarana pendidikan dan pembelajaran
No.Jenis
Sarana
Jumlah
Penduduk
pendukung
(jiwa)
Kebutuhan Per
Satuan SaranaStandard
(m2/jiwa)
Kriteria
KeteranganLuas
Lantai Min.
(m2)
Luas
Lahan Min.
(m2)
Radius
pencapaian
Lokasi dan
Penyelesaian
1. Taman
Kanak-
kanak
1.250 216
termasuk
rumah
penjaga
36 m2
500 0,28 m2/j 500 m Di tengah kelompok
warga. Tidak
menyeberang jalan
raya. Bergabung
dengan taman
sehingga terjadi
pengelompokan
kegiatan.
2 rombongan
prabelajar @ 60
murid dapat
bersatu dengan
sarana lain
2. Sekolah
Dasar
1.600 633 2.000 1,25 1.000 m Kebutuhan harus
berdasarkan
perhitungan
dengan rumus 2,
3 dan 4.
Dapat digabung
dengan sarana
pendidikan lain,
mis. SD, SMP,
SMA dalam satu
komplek
3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 1.000 m Dapat dijangkau
dengan
kendaraan umum
Disatukan dengan
lapangan olah raga.
Tidak selalu harus di
pusat
lingkungan.
4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 3.000 m
5. Taman
Bacaan
2.500 72 150 0,09 1.000 m Di tengah kelompok
warga tidak
menyeberang jalan
lingkungan.
Sumber: SNI 03-1733-200
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-25
Tabel IV.24
Proyeksi Kebutuhan sarana pendidikan di Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kel
Pryks TK SD SMP SMA/SMK
Pddk
TahunStd
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
luas Luas Luas luas
2022lt min
(m2)
lhn min
(m2)
lt min
(m2)
lhn
min
(m2)
lt min
(m2)
lhn
min
(m2)
lt min
(m2)
lhn min
(m2)
1.250 216 500 1.600 633 2.000 4.800 2.282 9.000 4.800 3.835 12.500
Panggung 33.923 27 5.832 13.500 21 13293 42000 7 15974 63000 7 26845 87500
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.4.2 Fasilitas Peribadatan
Fasilitas peribadatan sebagai fasilitas pengembangan iman, sangat diperlukan bagi
pusat-pusat lingkungan permukiman. Wilayah KelurahanPanggung dengan
mayoritas penduduknya beragama merencanakan kebutuhan sarana peribadatan
dipergunakan standar untuk masing-masing fasilitas tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel IV.25
Standar kebutuhan sarana peribadatan
Sumber: SNI 03-1733-200
Berdasarkan pada proyeksi penduduk di Kelurahan Panggung, maka kebutuhan
fasilitas peribadatan pada tahun 2022 adalah sebagai berikut :
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-26
Tabel IV.26
Proyeksi Kebutuhan sarana peribadatan di Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kelurahan
Pryks
Pddk
Tahun
2022
Musholla/Langgar Mesjid WargaMesjid Lingkungan
(Kelurahan)
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
luas luas luas
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
250 45 100 1.250 300 600 30.000 1.800 5.400
Panggung 33.923 135 6.075 13.500 27 8100 16200 1 1800 5400
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.4.3 Fasilitas Ruang Terbuka Hijau
Fasilitas ruang terbuka hijau mempunyai manfaat yang cukup besar bagi
kenyamanan lingkungan dan dapat dipergunakan untuk sarana pencegahan dan
penanggulangan bencana alam. Standar kebutuhan fasilitas Ruang Terbuka Hijau
mengacu pada perencaanaan perumahan dan permukiman sesuai dengan SNI 03-
1733-200 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.27
Standar kebutuhan Ruang Terbuka Hijau
Sumber: SNI 03-1733-200
Berdasarkan pada proyeksi penduduk di Kelurahan Panggung, maka kebutuhan
fasilitas ruang terbuka hijau pada tahun 2022 adalah sebagai berikut :
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-27
Tabel IV.28
Proyeksi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kelurahan
Pryks
Pddk
Tahun
2022
Taman/Tempat
MainTaman/Tempat Main
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
luas
lhn min
(m2)
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
luas
lhn min (m2)
250 250 2.500 1.250
Panggung 33.923 135 33.750 13 16250
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.4.4 Fasilitas Kesehatan
Ketersediaan fasilitas kesehatan merupakan salah satu upaya untuk dapat menjamin
kehidupan masyarakat yang manusiawi. Penyediaan fasilitas kesehatan yang
diperlukan di tingkat kelurahan Kelurahan dapat dilakukan dengan
memperhitungkan standar kebutuhan fasilitas kesehatan sesuai SNI.
Tabel IV.29
Standar kebutuhan Fasilitas Kesehatan
Sumber: SNI 03-1733-200
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-28
Mengacu pada standar tersebut dan proyeksi pertumbuhan penduduk pada
tahun 2022, layanan kesehatan di Kelurahan Panggung sudah memenuhi.
Kebutuhan fasilitas pengeobatan di Kelurahan Panggung sesuai dengan SNI
03-1733-200 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.30
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kelurahan
Pryks
Pddk
Tahun
2022
PosyanduBalai Pengobatan
WargaPraktek Dokter
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Luas luas luas
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
1.250 36 60 2.500 150 300 5.000 18 18
Panggung 33.923 27 972 1.620 13 1.950 3.900 6 108 108
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.4.5 Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum mempunyai manfaat yang cukup besar
bagi pelayanan administrasi dan pelaksanaan kegiatan kebudayaan di wilayah
Kelurahan Panggung. Mengacu standar kebutuhan sesuai SNI 03-1733-200, di
tingkat Kelurahan Panggung hanya membutuhkan kantor Kelurahan dan balai
pertemuan. Standar kebutuhan fasilitas Perkantoran dan Kebudayaan mengacu
pada perencaanaan perumahan dan permukiman sesuai dengan SNI 03-1733-200
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.31
Standar kebutuhan Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum
No.Jenis
Sarana
Jumlah
Penduduk
pendukung
(jiwa)
Kebutuhan Per
Satuan Sarana
Standard
(m2/jiwa)
Kriteria
Luas
Lantai
Min.
(m2)
Luas
Lahan
Min.
(m2)
Radius
pencapaian
Lokasi dan
Penyelesaian
1
Balai
Warga/
Balai
pertemuan
33.923 150 300 0,12 100 m
Di tengah kelompok
tetangga.
Dapat merupakan
bagian dari
bangunan sarana
lain
2Kantor
Kelurahan500 1.000 1,25 1.000 m
Dapat dijangkau
dengan
kendaraan umum.
Sumber: SNI 03-1733-200
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-29
Adapun jumlah kebutuhan untuk pelayanan umum di wilayah Kelurahan Panggung
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel IV.32
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum
di Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kelurahan
Pryks
Pddk
Tahun
2022
Balai Pertemuan Kantor Kelurahan
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Luas Luas
lt min
(m2)
lhn min
(m2)
lt min
(m2)
lhn
min
(m2)
2.500 150 300 7.500 500 1.000
Panggung 33.923 13 1.950 3.900 4 2.000 4.000
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.4.6 Fasilitas Perekonomian
Standar kebutuhan fasilitas perekonomian di permukiman sesuai dengan SNI 03-
1733-200 adalah sebagai berikut :
Tabel IV.33
Standar kebutuhan Fasilitas Perekonomian
Sumber: SNI 03-1733-200
Dengan Standar kebutuhan Sarana Perekonomian atas, di Kelurahan Panggung
pada tahun 2022 hanya membutuhkan sarana perekonomian yang berupa
toko/warung dan pertokoan. Proyeksi kebutuhan sarana perekonomian di
Kelurahan Panggung pada tahun 2022 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-30
Tabel IV.34
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Perekonomian di Kelurahan Panggung Tahun 2022
Kelurahan
Pryks
Pddk
Tahun
2022
Toko/Warung Pertokoan
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Std
Pddk
kebutuhan
prasarana
Luas luas
lt min
(m2)
lhn min
(m2)
lt
min
(m2)
lhn
min
(m2)
250 50 100 6.000 1.200 3.000
Panggung 33.923 135 6.750 13.500 5 6.000 15.000
Sumber: Analisis TIPP tahun 2018
4.5. ANALISIS PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN (LIVELIHOOD)
Penghidupan (Livelihood) merupakan kemampuan, aset baik material maupun
sosial sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk sarana hidup
penduduknya. Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) merupakan
5 aset penghidupan yang dimiliki oleh setiap individu atau unit sosial yang lebih
tinggi di salam upaya mengembangkan kehidupannya meliputi :
• Human Capital (Sumber Daya Manusia/ SDM)
Dapat dilihat berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, kemampuan
tenaga kerja dan kesehatan yang memungkinkan orang untuk
mendapatkan pemasukan dari mata pencaharian. SDM ini dapat
diperoleh dari tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk, sedangkan
jumlah dan kualitas tenaga kerja dapat dilihat daro tingkat ketrampilan,
sedangkan kesehatan dapat diketahui dari penyakit yang diidap penduduk.
• Sosial Capital (Modal Sosial)
Di dalam kehidupan masyarakat, masing-masing rumah tangga akan
digubungkan oleh ikatan sosial, hubungan timbal balik, serta ikatan
kelmpok, organisasi, kepercayaan, dan hubungna saling mendukung.
• Physical Capital (Modal Fisik)
Merupakan infrastruktur dasar yang diperlukan untuk mendukung
mata pencaharian seperti jalan, pelabuhan, pasar, fasililas kesehatan yang
akan mempengaruhi orang lain untuk mendapatkan kehidupan layak.
• Finansial Capital (Modal Finansial)
Mengacu pada sumberdaya keuangan yang digunakan seseorang untuk
mencapai tujuan hidup mereka termasuk aliran dana yang dapat
berkontribusi terhadap hasil produksi dan konsumsi. Infrastruktur dasar
dan barang produsen diperlukan untuk mendukung mata pencaharian
rumah tangga. Disamping itu juga rumah tangga dapat menggunakan kredit
untuk melengkapi sumber keuangan mereka.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
IV-31
• Natural Capital (Sumber Daya Alam/ SDA)
SDA antara lain lanah, air, ternak. Lahan merupakan sumberdaya utama.
Ketersediaan lahan tergantung pada banyaknya rumah tangga dan sistem
kepemilikan lahan.
Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) Berbasis
Masyarakat sebagai pendekatan untuk mewujudkan ketersediaan dan
keberlanjutan kerja/ mata pencaharian/ income. Pengembangan Penghidupan
Berkelanjutan Berbasis Masyarakat merupakan cara-cara bertahan hidup dari
masyarakat MBR yang diharapkan dapat menjadi arah pembangunan. Misalnya
dengan tingginya permasalahan Kumuh pada pola pengelolaan sampah dan
disandingkan dengan konsep kelurahan. Berikut adalah hasil analisi livelihood di
tingkat kelurahan:
IV-1
Tabel IV.35
Analisis Livelihood Pentagonal Asset Skala Kelurahan
No Pentagonal Aset
Jabawan Tiap Hasil
Sub Aspek
Pentagonal
Kajian dan Analisis
Potensi Masalah Kebutuhan Kegiatan
1 Sumber Daya Manusia
(SDM)
Penduduk kelurahan
Panggung rata-rata
berpendidikan SD
yaitu sebanyak 41
%
Rata-rata penduduk
sudah melek huruf
dan hitung
Kesadaran akan
Pendidikan rendah
Masyarakat
Pendidikannya
rendah
Penyadaran tentang
pentingnya
Pendidikan
Lembaga Pendidikan
Sosialisasi akan
wajib belajar
minimal 9 th, Kejar
paket
Untuk jenis mata
pencaharian
penduduk kelurahan
Panggung paling
banyak adalah
Perikanan/ nelayan
dan Konstruksi
Penduduk
mempunyai
matapencaharian
yang layak
Hasil tangkapan
masih dipasarkan
dalam bentuk asli/
mentah
Keahlian didapat
secara otodidak
Pengetahuan
tentang Wirausaha
Pengetahuan
tentang pengolahan
makanan berbahan
baku hasil laut
Pelatihan
ketrampilan
Pelatihan Wirausaha
Pelatihan
Ketrampilan
tataboga
Pelatihan Tukang
2 Sosial Untuk kelurahan
Panggung ada lebih
dari 4 organisasi
masyarakat
diantaranya ada
BKM, LPMK, PKK,
Karang taruna, dasa
wisma .
DI masyarakat
kelurahan Panggung
sudah cukup punya
modal sosial, Ada
beberapa organisasi
yang aktif berjalan
dan punya kegiatan
rutin
Beberapa
pengurus
diorganisasi ada
yang kurang aktif
mrngikuti krgiatan
Penguatan
kelembagaan secara
berkala
Koordinasi antar
Lembaga, Pelatihan
Penguatan
Kelembagaan
IV-2
No Pentagonal Aset
Jabawan Tiap Hasil
Sub Aspek
Pentagonal
Kajian dan Analisis
Potensi Masalah Kebutuhan Kegiatan
Untuk KSM
pertemuan masih
menggunakan
pertemuan dawis,
pengajian atau yang
lainnya
Adanya wadah
kegiatan pertemuan
yang formal di
wilayah KSM
Pertemuan KSM
belum terlaksana
secara mandiri
Tema belum
terfokus
Optimalisasi
kelembagaan KSM
Akses informasi
untuk semua
anggota KSM
Pertemuan Rutin
KSM yang
terjadwalkan
Penyusunan aturan
Bersama
3 Infrastuktur Untuk sumber daya
infrastruktur di
Panggung salah
satunya memiliki TPI
(Tempat Pelelangan
Ikan)
Panggung punya
bangunan TPI
permanen yang
mampu mengangkat
perekonomian
masyarakat
Panggung belum
mempunyai pusat
perekonomian
yang umum
Pusat perekonomian
Umum/ tempat
jualan yang
permanen
Pembangunan Pasar
Rakyat
4 Keuangan Untuk sumber daya
keuangan di
Panggung punya
lebih dari 3 lembaga
keuangan,
diantaranya ada
UPK, Koperasi
Masyarakat dapat
dengan mudah
mengakses sumber
permodalan
Belum semua MBR
bisa mengakses
modal di koperasi.
UPK BKM
mengalami
kemacetan yang
sangat tinggi.
Akses modal untuk
MBR
Penanganan
masalah pinjaman
macet di UPK
Memfasilitasi MBR
supaya bisa
mengakses
permodalan
Penagihan KSM
Macet
5 Sumber Daya Alam sumber daya alam
di Panggung adalah
sumber daya Laut
Sumber Protein
yang melimpah
Belum adanya
Pengelolaan
Limbah
Pencemaran
Pengelolaan limbah
dan saluran limbah
Pembangunan
jaringan saluran
limbah.
Pengelolaan Limbah
IV-3
No Pentagonal Aset
Jabawan Tiap Hasil
Sub Aspek
Pentagonal
Kajian dan Analisis
Potensi Masalah Kebutuhan Kegiatan
Limbah
Pencemaran Udara
hasil laut
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-1
BAB V
SKENARIO PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITASPERMUKIMAN KUMUH
5.1 SKENARIO PENETAPAN LOKASI PRIORITASDalam menentukan lokasi kumuh prioritas berdasarkan target capaian 0%kumuh tahun 2019, maka terdapat regulasi penetapan atas batas luasan kumuhtiap kota/kabupaten. Penetapan lokasi kumuh prioritas biasa disebut denganRoadmap Penanganan Kumuh dimana penetapannya berdasarkan data baseline100-0-100 yang sudah dimutakhirkan pada tahun 2017. Atas dasar tersebutdapat ditentukan lokasi kumuh prioritas dari kelurahan Panggung sebajgaiberikut :Tabel V.1
Roadmap Penanganan Kumuh Kelurahan Panggung
No KawasanPenanganan Lokasi
LuasWilayahKumuh
(Ha)
Lokasi
LuasWilayahKumuh
(Ha)
KonsepPenanganan1 Prioritas 1 RT001-RW009 1,54 RT002-RW013 0,49 Peningkatan KualitasTahun 2018 RT002-RW009 0,59 RT003-RW013 0,55RT003-RW009 2,09 RT005-RW013 1,08RT004-RW009 0,61 RT006-RW013 1,00RT005-RW009 0,93RT006-RW009 1,39RT007-RW009 0,40RT008-RW009 0,54RT009-RW009 0,65RT010-RW009 0,64RT011-RW009 0,65RT012-RW009 1,65RT013-RW009 2,03RT014-RW009 2,99RT015-RW009 2,67RT016-RW009 2,262 Prioritas 2 RT001-RW010 0,29 RT001-RW011 0,58 Peningkatan KualitasTahun 2019 RT002-RW010 1,00 RT002-RW011 1,27RT003-RW010 0,56 RT003-RW011 0,52RT004-RW010 0,45 RT004-RW011 0,62RT005-RW010 1,32 RT005-RW011 0,61RT006-RW010 0,61RT007-RW010 0,64RT008-RW010 0,31RT009-RW010 1,21RT010-RW010 1,13RT011-RW010 0,543 Prioritas 3 RT001-RW013 0,00 PencegahanTahun 2020 RT004-RW013 0,00RT007-RW013 0,00RW004 0,00
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-2
No KawasanPenanganan Lokasi
LuasWilayahKumuh
(Ha)
Lokasi
LuasWilayahKumuh
(Ha)
KonsepPenangananRW008 0,004 Prioritas 4 RW001 0,00 PencegahanTahun 2021 RW002 0,00RW003 0,00RW005 0,005 Prioritas 5 RW006 0,00 PencegahanTahun 2022 RW007 0,00RW012 0,00RW014 0,00
Karena Kelurahan Panggung termasuk dalam lokasi SK Walikota Tegal, makapenentuan klasifikasi dan skala prioritasnya yang diutamakan adalah lokasiyang ada didalam SK Walikota Tegal, kemudian merujuk pada hasil baseline,dan data flag 1 (tentang Prioritas Penanganan).Adapun penetapan Kawasan Kumuh diatas didasarkan pada penilaian 7 Aspekkumuh sesuai hasil pendataan Baseline yang telah dilaksanakan, yaitu; Persentase Keteraturan Bangunan, Persentase Jaringan Jalan yang Layak, Persentase Jaringan Drainase yang Layak, Persentase Terpenuhinya Kebutuhan Air Layak Minum, Persentase Akses Jamban Masyarakat yang Sesuai Spesifikasi Teknis, Persentase Sampah Rumah Tangga Terangkut ke TPA/TPS. Proteksi KebakaranPenentuan kawasan penanganan permukiman kumuh dilakukan terlebihdahulu dengan menentukan klasifikasi kawasan permukiman kumuh tersebutmengacu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat N0.2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh danPermukiman Kumuh. Terdapat tiga cara penentuan klasifikasi kawasanpermukiman kumuh yang berdasarkan kondisi kekumuhan, berdasarkanlegalitas lahan, dan berdasarkan pertimbangan lain dengan formula penilaianyang telah diatur. Untuk penanganan kumuh tahun 2018, Kelurahan Panggungmenggunakan konsep penanganan kawasan permukiman kumuh yangdisesuaikan dengan tingkat kekumuhan, pertimbangan lain, legalitas lahan, danprioritas serta pola penanganan.Konsep pengembangan yang dimaksud disini merupakan perencanaan yangtelah ada untuk pengembangan kawasan permukiman kumuh KelurahanPanggung yang dapat ditinjau dari beberapa dokumen perencanaan di tingkatkabupaten, kecamatan, maupun kelurahan. Dengan mengetahui konseppengembangan tersebut, maka dapat dilakukan sinkronisasi antara konsep
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-3
penanganan yang dirumuskan sebelumnya dengan konsep pengembangan yangterdapat di beberapa dokumen perencanaan lainnya. Dengan demikian, adanyasinkronisasi itu diharapkan tidak ada perencanaan yang tumpang tindih untukkawasan permukiman kumuh Kelurahan Panggung.5.2 KONSEP PENANGANAN PERMUKIMANSesuai dengan tujuan program, penanganan permukiman kumuh yangdimaksud dalam Program KOTAKU tidak hanya mengatasi kekumuhan yangsudah ada, namun juga untuk mencegah tumbuhnya kekumuhan baru. Cakupankerja penanganan permukiman kumuh dalam Program KOTAKU berdasarkankondisi kualitas permukiman yang ada dapat dibedakan menjadi tiga polapenanganan, yang mengacu kepada Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman, yaitu:
PencegahanTindakan pencegahan kumuh dilakukan untuk mencegah tumbuh danberkembangnya perumahan dan permukiman kumuh baru. Tindakanpencegahan meliputi pengawasan dan pengendalian serta pemberdayaanmasyarakat. Pengawasan dan pengendalian dilakukan atas kesesuaianterhadap perizinan (misal: izin prinsip, izin lokasi, izin mendirikanbangunan, dan izin lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan), standarteknis, dan kelaikan fungsi melalui pemerikasaan secara berkala sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemberdayaandilakukan terhadap pemangku kepentingan bidang perumahan dankawasan permukiman melalui pendampingan dan pelayanan informasi. Peningkatan KualitasPeningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapatdilaksanakan melalui pola-pola penanganan, antara lain pemugaran,peremajaan, dan permukiman kembali (perhatikanketentuan khusus terkaitkonsolidasi tanah dan pemukiman kembali padaKerangka KerjaPengelolaan Dampak Sosial dan Lingkungan atau dalamPetunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan dan Dampak Sosial). Pengelolaan Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjagakualitas perumahan dan permukiman secara berkelanjutan; Pengelolaan dilakukan oleh mas yarakat secara swadaya; Pengelolaan oleh masyarakat difasilitasi oleh pemerintah daerahbaik dukungan pendanaan untuk pemeliharaan maupun penguatankapasitas masyarakat untuk melaksanakan pengelolaan; dan Pengelolaan oleh pemerintah daerah dengan berbagai sumberpendanaan.Aspek yang ditangani mencakup seluruh aspek yang diidentifikasi sebagaigejala dan penyebab kumuh, baik dari aspek sosial, ekonomi, fisik lingkungan,
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-4
maupun aspek legal yang bertujuan untuk pencapaian visi kota tanpakumuh.Didalam penanganan permukiman kumuh, kita mengenal istilah PSU,lebih jelas bisa dijabarkan sebagai berikut ini : Prasarana Permukiman : kelengkapan dasar fisik lingkungan yangmemungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagai manamestinya (layak, sehat, aman dan nyaman). Prasarana meliputi sepertijaringan jalan, saluran air limbah domestik/rumah tangga, saluran airhujan, tempat pembuangan sampah Sarana Permukiman : fasilitas penunjang yang berfungsi untukmenyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosialdan budaya. Sarana meliputi perniagaan, sekolah, tempat ibadah, ruangterbuka hijau, makam, gedung pertemuan. Utilitas Permukiman : pelayanan seperti air bersih, air limbah, gas,listrik dan telepon, yang pada umumnya diperlukan untukberoperasinya suatu bangunan dan lingkungan permukiman. Utilitas Umum Permukiman : fasilitas umum seperti puskesmas, tamankanak-kanak, tempat bermain, pos ronda, ruang publik, yang umumnyadiperlukan sebagai sarana penunjang pelayanan lingkunganpermukiman.
5.3 KONSEP PENATAAN PERMUKIMAN5.3.1 Rencana Pola Ruang
Zona LindungDi dalam kawasan ini tidak diperkenankan adanya kegiatan budidayayang dapat mengurangi atau merusak fungsi lindungnya, kecualidigunakan untuk meningkatkan fungsi lindungnya. Kawasan lindungpada Kelurahan Panggung terdiri dari: Kawasan perlindungan setempat, yang meliputi: sempadan sungai,sempadan pantai, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencanaalam. Ruang Terbuka Hijau, kawasan ini bertujuan untuk menciptakanruang kota yang manusiawi, hijau, sejuk, dan estetis. Fungsi-fungsiyang diperkenankan di kawasan hijau kota didalam kawasan adalahsebagai RTH Taman, jalur hijau, dan RTH pemakaman.
Zona BudidayaAlokasi pemanfaatan ruang untuk pengembangan kegiatan budidayadilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek. Untuk mencapaitujuan pemanfaatan ruang yang optimal maka alokasi pemanfatanruang memperhatikan asas kelestarian, kesesuaian dan kemanfaatan.Uraian pola ruang Kelurahan Panggung adalah sebagai berikut: Zona perumahan, Kelurahan Panggung memiliki karakteristikpermukiman kepadatan sedang. Sedangkan untuk lahan lahan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-5
potensi pengembangan perumahan dan kawasan permukiman sudahtidak ada lagi. Untuk itu perlu untuk dicermati bahwa tidak ada lagipengembangan perumahan dikawasan ini kecuali denganpeningkatan perumahan (misalnya dengan hunian vertikal). Zona perdagangan dan jasa, Kelurahan Panggung memiliki aktivitasindustri, perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan lokal hinggaregional. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa skalaregional dan lokal dikembangkan disepanjang jalan kolektor utamayang menjadi jalan akses. Pengendalian pembangunan tetapdiberlakukan mengingat jalan utama merupakan jalan kolektorprimer dengan arus pergerakan regional yang tinggi. Zona sarana dan prasarana umum, yang terdiri dari: fasilitaspendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas ruang terbuka hijau,fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga, fasilitas sosial dan budaya, danfasilitas perekonomian. Zona industri, perkembangan industri berada di koridor utama jalankolektor, dengan dominasi berupa industri tekstil dan garmen. Dalampenataan ruang di Kelurahan Panggung perlu diperhatikanpenyediaan fasilitas pendukung kegiatan industri sepertipengelolaan limbah.
5.3.2 Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah Rencana Bangunan HunianRencana bangunan hunian berupa perbaikan muka rumah sebagaisolusi dari ketidakteraturan bangunan dan rehab rumah RTLH.
Tabel V.2Rencana Kegiatan Aspek Bangunan Hunian
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
Perbaikan mukarumah
RT001-RW009 0 Unit RT001-RW010 38 Unit RT001-RW013 0 Unit RW001 2 Unit RW006 4 UnitRT002-RW009 0 Unit RT002-RW010 47 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 39 Unit RW007 118 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 42 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 190 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 0 Unit RT003-RW011 0 Unit RW004 187 Unit RW005 7 Unit RW014 0 UnitRT005-RW009 46 Unit RT004-RW010 39 Unit RW008 4 UnitRT005-RW013 0 Unit RT004-RW011 0 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 0 Unit RT005-RW011 0 UnitRT007-RW009 11 Unit RT006-RW010 53 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 45 UnitRT009-RW009 0 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 0 Unit RT009-RW010 0 UnitRT011-RW009 15 UnitRT012-RW009 0 UnitRT013-RW009 67 UnitRT014-RW009 2 UnitRT015-RW009 0 UnitRT016-RW009 1 Unit
Jumlah 145 Unit 266 Unit 193 Unit 238 Unit 122 Unit
Rehabrumah(RTLH)
RT001-RW009 21 Unit RT001-RW010 5 Unit RT001-RW013 5 Unit RW001 31 Unit RW006 79 UnitRT002-RW009 14 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 8 Unit RW002 63 Unit RW007 100 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 8 Unit RW003 59 Unit RW012 94 UnitRT004-RW009 5 Unit RT003-RW011 8 Unit RW004 102 Unit RW005 28 Unit RW014 33 UnitRT005-RW009 14 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 48 UnitRT005-RW013 8 Unit RT004-RW011 8 Unit
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-6
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT006-RW009 4 Unit RT005-RW010 4 UnitRT006-RW013 8 Unit RT005-RW011 8 UnitRT007-RW009 2 Unit RT006-RW010 2 UnitRT008-RW009 12 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 9 Unit RT008-RW010 5 UnitRT010-RW009 3 Unit RT009-RW010 11 UnitRT011-RW009 15 UnitRT012-RW009 19 UnitRT013-RW009 6 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 36 UnitRT016-RW009 13 Unit
Jumlah 191 Unit 55 Unit 171 Unit 181 Unit 306 Unit
Rencana Sistem Jaringan JalanRencana jaringan jalan skala lokal berupa jalan lingkungan, yaitumerupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungandengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.Jalan lingkungan berupa jalan lokal yang menghubungkan pusat-pusatkegiatan lokal antar blok lingkungan.Rencana penataan jaringan Jalan Lingkungan antara lain adalah sebagaiberikut: Penataan garis sempadan bangunan dengan jalan Peningkatan kualitas penerangan jalan dan peneduh Penataan jaringan jalan lingkungan dengan sistem paving blok Pelebaran jalan lingkungan yang belum sesuai dengan ketentuanmenjadi lebar minimum 3 meter
Tabel V.3Rencana Kegiatan Aspek Jalan Lingkungan
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
PembangunanJalan Baru
RT001-RW009 338 m' RT001-RW010 0 m' RT001-RW013 148 m' RW001 1120 m' RW006 2933 m'RT002-RW009 260 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 358 m' RW002 1667 m' RW007 4707 m'RT003-RW009 925 m' RT003-RW010 0 m' RT007-RW013 263 m' RW003 2506 m' RW012 3864 m'RT004-RW009 450 m' RT003-RW011 0 m' RW004 1963 m' RW005 1719 m' RW014 1708 m'RT005-RW009 0 m' RT004-RW010 0 m' RW008 1372 m'RT005-RW013 350 m' RT004-RW011 0 m'RT006-RW009 475 m' RT005-RW010 0 m'RT006-RW013 400 m' RT005-RW011 0 m'RT007-RW009 0 m' RT006-RW010 385 m'RT008-RW009 30 m' RT007-RW010 0 m'RT009-RW009 400 m' RT008-RW010 0 m'RT010-RW009 150 m' RT009-RW010 20 m'RT011-RW009 450 m'RT012-RW009 450 m'RT013-RW009 450 m'RT014-RW009 475 m'RT015-RW009 63 m'RT016-RW009 450 m'
Jumlah 6116 m' 405 m' 4104 m' 7012 m' 13212 m'
PerbaikanKualitas Jalan
RT001-RW009 970 m' RT001-RW010 172 m' RT001-RW013 32,94 m' RW001 7 m' RW006 650 m'RT002-RW009 248 m' RT002-RW010 33 m' RT004-RW013 33 m' RW002 363 m' RW007 322,2 m'RT003-RW009 1010 m' RT003-RW010 25 m' RT007-RW013 4 m' RW003 382 m' RW012 234 m'RT004-RW009 85 m' RT003-RW011 0 m' RW004 277 m' RW005 428 m' RW014 88 m'RT005-RW009 85 m' RT004-RW010 85 m' RW008 280 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 21 m'RT006-RW009 85 m' RT005-RW010 100 m'RT006-RW013 20 m' RT005-RW011 70 m'
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-7
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT007-RW009 85 m' RT006-RW010 0 m'RT008-RW009 10 m' RT007-RW010 110 m'RT009-RW009 0 m' RT008-RW010 15 m'RT010-RW009 85 m' RT009-RW010 325 m'RT011-RW009 86 m'RT012-RW009 86 m'RT013-RW009 86 m'RT014-RW009 85 m'RT015-RW009 85 m'RT016-RW009 86 m'
Jumlah 3195 m' 956,17 m' 626,94 m' 1180 m' 1294,2 m'
Rencana Sistem Jaringan Air BersihSelain dimanfaatkan sebagai sumber air minum, penyediaan ruanguntuk penempatan jaringan air bersih dalam bentuk hidrant. Hydrantmerupakan salah satu utillitas yang disediakan untuk penyediaansumber air kawasan serta sebagai bentuk sistem induk keselamatanbencana kebakaran yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum.Hydrant dapat berbentuk hydrant tanam maupun hydrant tiang. Dalamhal ini diperlukan revitalisasi saluran hydrant tanam yang sudah tuauntuk upaya optimalisasi.Tabel V.4
Rencana Kegiatan Aspek Air Bersih
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
Pembangunansaluran SR
RT001-RW009 105 Unit RT001-RW010 45 Unit RT001-RW013 55 Unit RW001 186 Unit RW006 658 UnitRT002-RW009 56 Unit RT002-RW010 71 Unit RT004-RW013 64 Unit RW002 468 Unit RW007 589 UnitRT003-RW009 81 Unit RT003-RW010 62 Unit RT007-RW013 64 Unit RW003 438 Unit RW012 1112 UnitRT004-RW009 28 Unit RT003-RW011 64 Unit RW004 433 Unit RW005 232 Unit RW014 436 UnitRT005-RW009 52 Unit RT004-RW010 58 Unit RW008 412 UnitRT005-RW013 64 Unit RT004-RW011 64 UnitRT006-RW009 31 Unit RT005-RW010 43 UnitRT006-RW013 64 Unit RT005-RW011 64 UnitRT007-RW009 0 Unit RT006-RW010 73 UnitRT008-RW009 7 Unit RT007-RW010 58 UnitRT009-RW009 22 Unit RT008-RW010 46 UnitRT010-RW009 33 Unit RT009-RW010 57 UnitRT011-RW009 0 UnitRT012-RW009 54 UnitRT013-RW009 0 UnitRT014-RW009 44 UnitRT015-RW009 55 UnitRT016-RW009 39 Unit
Jumlah 735 Unit 705 Unit 1028 Unit 1324 Unit 2795 Unit
ProgramPAMSIMAS
RT001-RW009 1 Ls RT001-RW010 1 Ls RT001-RW013 1 Ls RW001 9 Ls RW006 10 LsRT002-RW009 1 Ls RT002-RW010 1 Ls RT004-RW013 1 Ls RW002 11 Ls RW007 20 LsRT003-RW009 1 Ls RT003-RW010 1 Ls RT007-RW013 1 Ls RW003 9 Ls RW012 13 LsRT004-RW009 1 Ls RT003-RW011 1 Ls RW004 9 Ls RW005 9 Ls RW014 5 LsRT005-RW009 1 Ls RT004-RW010 1 Ls RW008 6 LsRT005-RW013 1 Ls RT004-RW011 1 LsRT006-RW009 1 Ls RT005-RW010 1 LsRT006-RW013 1 Ls RT005-RW011 1 LsRT007-RW009 1 Ls RT006-RW010 1 LsRT008-RW009 1 Ls RT007-RW010 1 LsRT009-RW009 1 Ls RT008-RW010 1 LsRT010-RW009 1 Ls RT009-RW010 1 LsRT011-RW009 1 LsRT012-RW009 1 LsRT013-RW009 1 LsRT014-RW009 1 LsRT015-RW009 1 Ls
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-8
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT016-RW009 1 LsJumlah 18 Ls 12 Ls 18 Ls 38 Ls 48 Ls
Rencana Sistem Jaringan DrainaseSistem jaringan drainase pada wilayah perencanaan terdiri dari sistemjaringan terbuka dan tertutup. Saluran terbuka pada umumnyadigunakan untuk saluran air hujan sedangkan saluran tertutupdigunakan untuk saluran air limbah, dikarenakan belum seluruhkawasan memiliki sistem pengelelolaan limbah yang terpisah dengansistem jaringan drainase.Secara rinci rencana pengembangan jaringan drainase adalah sebagaiberikut: Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong (trotoar) secarabertahap. Kegiatan kebersihan lingkungan sungai. Pembenahan saluran-saluran drainase yang ada agar tetap berfungsiserta peningkatan fungsi drainase sesuai dengan kebutuhan danperkembangan yang ada.
Tabel V.5Rencana Kegiatan Aspek Drainase Lingkungan
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
PembuatanDrainaseBaru
RT001-RW009 0 m' RT001-RW010 0 m' RT001-RW013 237 m' RW001 1872 m' RW006 6985,4 m'RT002-RW009 0 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 757 m' RW002 4395 m' RW007 9354,3 m'RT003-RW009 140 m' RT003-RW010 0 m' RT007-RW013 454 m' RW003 4966,4 m' RW012 7022 m'RT004-RW009 0 m' RT003-RW011 0 m' RW004 4319 m' RW005 5347 m' RW014 4077 m'RT005-RW009 0 m' RT004-RW010 0 m' RW008 3921 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 0 m'RT006-RW009 0 m' RT005-RW010 0 m'RT006-RW013 0 m' RT005-RW011 0 m'RT007-RW009 0 m' RT006-RW010 0 m'RT008-RW009 0 m' RT007-RW010 0 m'RT009-RW009 0 m' RT008-RW010 0 m'RT010-RW009 0 m' RT009-RW010 0 m'RT011-RW009 0 m'RT012-RW009 0 m'RT013-RW009 0 m'RT014-RW009 0 m'RT015-RW009 0 m'RT016-RW009 0 m'
Jumlah 140 m' 0 m' 9688 m' 16580,4 m' 27438,7 m'
PembuatanDrainaseBaru
RT001-RW009 0 m' RT001-RW010 0 m' RT001-RW013 89 m' RW001 702 m' RW006 2620 m'RT002-RW009 0 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 284 m' RW002 1647 m' RW007 3507 m'RT003-RW009 140 m' RT003-RW010 0 m' RT007-RW013 170 m' RW003 1863 m' RW012 2633 m'RT004-RW009 0 m' RT003-RW011 0 m' RW004 1620 m' RW005 2005 m' RW014 1529 m'RT005-RW009 0 m' RT004-RW010 0 m' RW008 1470 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 0 m'RT006-RW009 0 m' RT005-RW010 0 m'RT006-RW013 0 m' RT005-RW011 0 m'RT007-RW009 0 m' RT006-RW010 0 m'RT008-RW009 0 m' RT007-RW010 0 m'RT009-RW009 0 m' RT008-RW010 0 m'RT010-RW009 0 m' RT009-RW010 0 m'RT011-RW009 0 m'RT012-RW009 0 m'RT013-RW009 0 m'RT014-RW009 0 m'
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-9
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT015-RW009 0 m'RT016-RW009 0 m'
Jumlah 140 m' 0 m' 3633 m' 6217 m' 10289 m'
NormalisasiSaluranDrainase
RT001-RW009 466 m' RT001-RW010 488 m' RT001-RW013 137 m' RW001 1005 m' RW006 1787 m'RT002-RW009 466 m' RT002-RW010 211 m' RT004-RW013 258 m' RW002 1160 m' RW007 3628,2 m'RT003-RW009 466 m' RT003-RW010 466 m' RT007-RW013 230 m' RW003 1938 m' RW012 3245 m'RT004-RW009 466 m' RT003-RW011 290 m' RW004 1340 m' RW005 540 m' RW014 1039 m'RT005-RW009 466 m' RT004-RW010 466 m' RW008 571 m'RT005-RW013 0 m' RT004-RW011 280 m'RT006-RW009 466 m' RT005-RW010 466 m'RT006-RW013 0 m' RT005-RW011 130 m'RT007-RW009 466 m' RT006-RW010 400 m'RT008-RW009 300 m' RT007-RW010 320 m'RT009-RW009 400 m' RT008-RW010 395 m'RT010-RW009 466 m' RT009-RW010 425 m'RT011-RW009 466 m'RT012-RW009 466 m'RT013-RW009 466 m'RT014-RW009 466 m'RT015-RW009 466 m'RT016-RW009 466 m'
Jumlah 7224 m' 4337 m' 2536 m' 4643 m' 9699,2 m'
PerbaikanKualitasDrainase
RT001-RW009 346 m' RT001-RW010 373 m' RT001-RW013 53 m' RW001 385 m' RW006 685 m'RT002-RW009 346 m' RT002-RW010 0 m' RT004-RW013 99 m' RW002 444 m' RW007 1391,2 m'RT003-RW009 346 m' RT003-RW010 166 m' RT007-RW013 88 m' RW003 744 m' RW012 1247 m'RT004-RW009 100 m' RT003-RW011 170 m' RW004 513 m' RW005 207 m' RW014 399 m'RT005-RW009 56 m' RT004-RW010 66 m' RW008 219 m'RT005-RW013 100 m' RT004-RW011 80 m'RT006-RW009 346 m' RT005-RW010 66 m'RT006-RW013 100 m' RT005-RW011 60 m'RT007-RW009 346 m' RT006-RW010 150 m'RT008-RW009 100 m' RT007-RW010 60 m'RT009-RW009 140 m' RT008-RW010 70 m'RT010-RW009 26 m' RT009-RW010 70 m'RT011-RW009 180 m'RT012-RW009 300 m'RT013-RW009 366 m'RT014-RW009 225 m'RT015-RW009 192 m'RT016-RW009 320 m'
Jumlah 3935 m' 1331 m' 972 m' 1780 m' 3722,2 m'
Rencana Jaringan Limbah (Sanitasi)Pembangunan sanitasi komunal yang disalurkan ke MCK umummaupun rumah tangga pribadi yang belum tersambung denganseptictank sehingga meminimalisir pencemaran lingkungan sehinggalingkungan menjadi sehatTabel V.6
Rencana Kegiatan Aspek Air Limbah
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
PembangunanJambanKomunal
RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 0 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 1 Unit RW006 1 UnitRT002-RW009 0 Unit RT002-RW010 5 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 1 Unit RW007 1 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 2 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 0 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 0 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 4 Unit RW005 0 Unit RW014 1 UnitRT005-RW009 0 Unit RT004-RW010 0 Unit RW008 1 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 0 Unit RT005-RW010 0 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 0 Unit RT006-RW010 3 UnitRT008-RW009 0 Unit RT007-RW010 0 UnitRT009-RW009 0 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 0 Unit RT009-RW010 6 UnitRT011-RW009 0 Unit
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-10
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 0 UnitRT015-RW009 3 UnitRT016-RW009 0 Unit
Jumlah 9 Unit 20 Unit 8 Unit 2 Unit 3 Unit
SeptictankKomunal
RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 0 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 1 Unit RW006 0 UnitRT002-RW009 0 Unit RT002-RW010 2 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 1 Unit RW007 8 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 1 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 0 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 2 Unit RW005 4 Unit RW014 1 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 0 Unit RW008 1 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 0 Unit RT005-RW010 0 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 3 UnitRT008-RW009 0 Unit RT007-RW010 0 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 0 Unit RT009-RW010 2 UnitRT011-RW009 0 UnitRT012-RW009 4 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 0 UnitRT015-RW009 4 UnitRT016-RW009 0 Unit
Jumlah 16 Unit 12 Unit 6 Unit 7 Unit 9 Unit
Rencana Sistem Jaringan PersampahanSelama ini untuk proses pengambilan sampah sudah terintegrasidengan program kelurahan, sehingga perlu difasilitasi untuk tempatpemilahan sampah organic dan non organic karena selama ini hanyaditaruh di keranjang sampah, sehingga kalau hujan atau pun adagangguan dari binatang sampah sampah tersebut menjadi berserakan.Tabel V.7
Rencana Kegiatan Aspek Persampahan
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
PengadaanBak SampahKering danBasah Individu
RT001-RW009 112 Unit RT001-RW010 0 Unit RT001-RW013 0 Unit RW001 0 Unit RW006 71 UnitRT002-RW009 63 Unit RT002-RW010 0 Unit RT004-RW013 65 Unit RW002 68 Unit RW007 35 UnitRT003-RW009 93 Unit RT003-RW010 0 Unit RT007-RW013 65 Unit RW003 86 Unit RW012 0 UnitRT004-RW009 56 Unit RT003-RW011 0 Unit RW004 365 Unit RW005 63 Unit RW014 0 UnitRT005-RW009 223 Unit RT004-RW010 0 Unit RW008 50 UnitRT005-RW013 65 Unit RT004-RW011 0 UnitRT006-RW009 60 Unit RT005-RW010 0 UnitRT006-RW013 65 Unit RT005-RW011 0 UnitRT007-RW009 16 Unit RT006-RW010 0 UnitRT008-RW009 42 Unit RT007-RW010 0 UnitRT009-RW009 55 Unit RT008-RW010 0 UnitRT010-RW009 50 Unit RT009-RW010 0 UnitRT011-RW009 74 UnitRT012-RW009 55 UnitRT013-RW009 91 UnitRT014-RW009 70 UnitRT015-RW009 65 UnitRT016-RW009 40 Unit
Jumlah 1295 Unit 0 Unit 545 Unit 217 Unit 106 Unit
Gerobak/MotorSampah
RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 Unit
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-11
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 UnitRT016-RW009 1 Unit
Jumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit
PembangunanTempatPemilahanSampahLingkungan(BankSampah)
RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 UnitRT016-RW009 1 Unit
Jumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit
Rencana Sarana Proteksi KebakaranRencana sistem sarana proteksi kebakaran berupa pengelolaan hydrantadalah sebagai berikut: Perbaikan hydrant yang mengalami kerusakan seperti mengalamikebocoran, hilangnya penutup hydrant, berkarat. Pengembalian hydrant yang tertutup oleh bangunan, jalan, maupunaktivitas pedagang kaki lima. Penambahan hydrant baru untuk meningkatkan induk keselamatanbencana kebakaran.
Tabel V.8Rencana Kegiatan Aspek Pengamanan Kebakaran
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
PenyediaanPosPengamananKebakaranLingkungan
RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 Unit
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-12
KegiatanTahun
2018 2019 2020 2021 2022Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat Lokasi Vol Sat
RT016-RW009 1 UnitJumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit
PenyediaanAPAR/APAT
RT001-RW009 1 Unit RT001-RW010 1 Unit RT001-RW013 1 Unit RW001 9 Unit RW006 10 UnitRT002-RW009 1 Unit RT002-RW010 1 Unit RT004-RW013 1 Unit RW002 11 Unit RW007 20 UnitRT003-RW009 1 Unit RT003-RW010 1 Unit RT007-RW013 1 Unit RW003 9 Unit RW012 13 UnitRT004-RW009 1 Unit RT003-RW011 1 Unit RW004 9 Unit RW005 9 Unit RW014 5 UnitRT005-RW009 1 Unit RT004-RW010 1 Unit RW008 6 UnitRT005-RW013 1 Unit RT004-RW011 1 UnitRT006-RW009 1 Unit RT005-RW010 1 UnitRT006-RW013 1 Unit RT005-RW011 1 UnitRT007-RW009 1 Unit RT006-RW010 1 UnitRT008-RW009 1 Unit RT007-RW010 1 UnitRT009-RW009 1 Unit RT008-RW010 1 UnitRT010-RW009 1 Unit RT009-RW010 1 UnitRT011-RW009 1 UnitRT012-RW009 1 UnitRT013-RW009 1 UnitRT014-RW009 1 UnitRT015-RW009 1 UnitRT016-RW009 1 Unit
Jumlah 18 Unit 12 Unit 18 Unit 38 Unit 48 Unit
Rencana Sarana Ruang Terbuka HijauPembuatan ruang terbuka hijau dan Pedestrian Jalan yang mendukungkegiatan bermasyarakat, dan untuk meningkatkan kualitas hidupmasyarakat, dengan adanya runag terbuka hijau diharapkan mampumemberikan warna baru bagi wilayah kelurahan Panggung.5.3.3 Rencana Pengembangan Sosial-Ekonomi & Budaya MasyarakatAgar masyarakat dapat mempunyai penghidupan berkelanjutan maka perlupemahaman dan partisipasi pada setiap tindakan pembangunan danpenghidupan. Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:
Menaati aturan bersama yang telah disepakati; Menjaga dan merawat lingkungan dan hasil pembangunan dengan baik; Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan; Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang daripejabat yang berwenang; Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izinpemanfaatan ruang; dan memberikan akses terhadap kawasan yangoleh ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagaimilik umum.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-13
5.3.4 Skenario Pencegahan Permukiman KumuhTabel V.9
Skenario Pencegahan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan PanggungAspek Strategi Keluaran Pencegahan
BangunanHunianMenekan ketidakteraturan bangunanhunian Jumlah Bangunan Hunian Memiliki Keteraturan meningkat 1) Sosialisasi regulasi terkait bangunan gedung2) Pembuatan Peraturan Kelurahan tentang keteraturan bangunan hunian3) Menerapkan aturan dan syarat teknis bangunan, seperti KDB, GSB dll4) Penyediaan ruang untuk pembangunan infrastruktur lingkungan yang dipergunakan secarabersama-sama dalam setiap pelaksanaan pembangunan rumah atau bagi waris.Meningkatkan jumlah Rumah LayakHuni 1) Masyarakat memiliki rumah layak huni yang sesuai denganstandar teknis yang ada2) Masyarakat dapat hidup layak, aman dan sehat3) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman
1) Sosialisasi pentingnya Rumah Layak Huni2) Menerapkan aturan dan syarat teknis bangunan, seperti KDB, GSB dll3) Pemeliharaan rutin oleh pemilik rumah4) Perencanaan rehab rumah layak huni masuk dalam RENSTRA dan menjadi prioritasMengupayakan pemelihraan danpenambahan aksesibilitas lingkunganpermukiman1) Aksesibilitas jalan lingkungan permukiman masyarakatterlayani dengan baik2) Transportasi masyarakat lancar3) Mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya 1) Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan masuk dalam RENSTRA dan menjadi prioritas2) Penyusunan Peta Jaringan Jalan Lingkungan dan Prioritas Penanganannya
JalanLingkungan Memelihara kualitas jalan lingkunganpermukiman 1) Transportasi lancar dan mendukung kegiatan ekonomi,sosial dan budaya masyarakat2) Mendukung estetika lingkungan permukiman1) Sosialisasi dan pelatihan pemeliharaan jalan lingkungan permukiman2) Pembentukan Kelompok Pemelihara Jalan Lingkungan Permukiman (dapat menggunakan Pokjakelurahan yang sudah ada)3) Pembuatan Aturan Bersama Penggunaan Jalan Lingkungan permukiman
DrainaseLingkungan Memelihara kualitas drainase 1) Drainase sesuai standar teknis yang ada2) Drainase berfungsi sebagaimana mestinya1) Sosialisasi kepada masyarakat mengenai status jaringan drainase dan sistem pemeliharaannya2) Pembentukan Kelompok Pemelihara Drainase3) Penguatan/pembinaan masyarakat sehubungan dengan pemeliharaan jaringan drainase dilingkungan permukiman4) Merubah perilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap fungsi drainaseMeningkatkan dan menjaga kuantitasjaringan drainase 1) Mengurangi kerusakan jalan lingkungan2) Mengurangi kemungkinan banjir di lingkunganpermukiman 1) Perencanaan Pembangunan Drainase Permukiman masuk dalam RENSTRA dan menjadiprioritas2) Pembuatan masterplan jaringan drainase yang menyatu dengan jaringan drainase skala kota
Air Minum Pemeliharaan Jaringan Air Bersih /BakuPerpipaan atau Non PerpipaanTerlindungi Yang Layak 1) Terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat2) Kesehatan masyarakat meningkat1) Sosialisasi kepada masyarakat/penyadaran masyarakat mengenai arti air bersih bagikesehatan.2) Penguatan/pembinaan masyarakat sehubungan dengan penyediaan air bersih bagi masyarakat.3) Pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat dibidang penyediaan air bersihlingkungan4) Pembuatan masterplan jaringan air bersih yang menyatu dengan jaringan kota.5) Pemeliharaan secara berkala jaraingan air bersih
Air LimbahMemelihara kualitas dan kuantitaskloset sesui standar teknis
1) Terpenuhinya prasarana sanitasi masyarakat2) Kesehatan/sanitasi masyarakat meningkat3) Warga masyarakat tidak buang hajat (BAB) di sembarangtempat4) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga1) Sosialisasi dan pelatihan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)2) Sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan PHBS.3) Penguatan/pembinaa masyarakat sehubungan dengan penyediaan sanitasi layak dan sehat bagilingkungan.4) Pembuatan sanitasi/MCK bagi masyarakatMengupayakan limbah rumah tidakterbuang ke saluran drainase 1) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Saluran drainase berfungsi sebagaimana mestinya 1) Sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga2) Pembentukan kelompok sadar limbah rumah tangga3) Penyusunan masterplan jaringan sanitasi yang menyatu dengan jaringan kota.Membatasi pencemaran limbah industri 1) Berkurangnya pencemaran limbah industri rumah tangga 1) Sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah industri rumah tangga
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-14
Aspek Strategi Keluaran Pencegahanrumah tangga 2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat 1) Penguatan kapasitas/pembinaan masyarakat sehubungan dengan perilaku hidup bersih dansehat2) Pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat dibidang sanitasi lingkungan3) Pengawasan kegiatan usaha masyarakat yang berpotensi merusak lingkungan danpengembangan instalasi pengolahan limbah komunal.Persampahan Membangun pengelolaan sampah 1) Berkurangnya pencemaraan sampah2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat4) Sampah yang dikelola dapat menghasilkan tambahanpendapatan keluarga
2) Sosialisasi pengelolaan sampah dan pelatihan pengolahan sampah3) Pembentukan kelompok-kelompok swadaya masyarakat di bidang pengelolaan persampahan.4) Pemberian edukasi mengenai mengenai sistem pengelolaan sampah5) Pembentukan Bank Sampah6) Penguatan/pembinaan masyarakat sehubungan pengelolaan sampah dari basis melaluiprogram 3 R.PengamananKebakaran Mengupayakan proteksi dan pencegahanbencana kebakaran 1) Terpenuhinya rasa aman dan nyaman masyarakat2) Menekan terjadinya efek bencana dari sisi ekonomimaupun sosial dan psikis 1) Sosialisasi penanganan bahaya bencana kebakaran2) Pelatihan Tim/Kelompok Penanganan Bencana kebakaran3) Menyusun zona-zona evakuasi bencana kebakaranRuang TerbukaPublik (RTP) Memelihara Ruang Terbuka Hijau 1) Ruang Terbuka Hijau berfungsi dengan baik2) Masyarakat berpartisipasi merawat dang mengembangkanruang terbuka hijau
1) Sosialisasi berkelanjutan terhadap arti penting ruang terbuka hijau dalam kehidupan sehari-hari.2) Pembinaan/penguatan masyarakat mengenai strategi pengelolaan ruang terbuka hijau agarmemberikan manfaat yang lebih bagi lingkungan.3) Penyusunan masterplan ruang terbuka hijau yang menyatu dengan perencanaan di tingkat kota
Sosial-Budaya-Ekonomi
Meningkatkan pendapatan keluarga 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda ekonomi masyarakat berputar1) Pelatihan manajemen usaha2) Fasilitasi marketting produk3) Diversifikasi usaha4) Dukungan kebijakan/regulasi kelurahan dalam pengembangan usaha5) Pemanfaatan lahan kosong untuk kebun sayur keluargaMengoptimalkan keberadaan dan perankelembagaan kelurahan 1) Aktivitas lembaga kelurahan ada dan meningkat2) Kontribusi nyata kelembagaan dalam pembangunankelurahan1) Penyegaran kelembagaan kelurahan2) Pelatihan-pelatihan bagi kelembagaan kelurahan3) Dukungan pendanaan dan kebijakan Pemerintah kelurahan untuk meningkatkan peran danfungsi kelembagaan dalam pembangunan kelurahan
Mengotimalkan potensi ekonomi 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda perekonomian masyarakat bergerak3) Adanya kontribusi untuk pembangunan desa1) Pokja kelurahan, PKK, dasawisma dapat memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayuranuntuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk dijual.2) Pembentukan paguyuban pedagang dan jasa3) Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (Model/pola KSM Kegiatan Sosial Berkelanjutan)4) Pelatihan manajemen usaha mikro dan menengah5) Pelatihan usaha berwawasan lingkungan
Mengoptimalkan potensi sosial budaya 1) Kehidupan sosial budaya masyarakat meningkat2) Mendukung pemeliharaan infrastruktur dasar permukiman 1) Sosialisasi optimalisasi potensi sosial budaya2) Kearifan Lokal dipatenkan dalam Aturan Bersama yang mengikat semua komponenmasyarakat3) Adanya kegiatan sadar lingkungan dan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-15
5.3.5 Skenario Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhTabel V.10
Skenario Peningkatan Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan PanggungAspek Strategi Keluaran Peningkatan
BangunanHunianMenekan ketidakteraturan bangunanhunian Jumlah Bangunan Hunian Memiliki Keteraturan meningkat 1) Rumah berteras depan dua2) Pembuatan jalan lingkungan permukiman sebelum rumah dibangunMeningkatkan jumlah Rumah Layak Huni 1) Masyarakat memiliki rumah layak huni yang sesuai denganstandar teknis yang ada2) Masyarakat dapat hidup layak, aman dan sehat3) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman 1) Pembangunan/Rehab Rumah Layak Huni bagi warga yang memiliki kepastian akan hak miliktanah dan rumah
JalanLingkunganMeningkatkan aksesibilitas lingkunganpermukiman 1) Aksesibilitas jalan lingkungan permukiman masyarakatterlayani dengan baik2) Transportasi masyarakat lancar3) Mendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya
1) Perencanaan Pembangunan Jalan Lingkungan masuk dalam RENSTRA dan menjadi prioritas2) Penyusunan Peta Jaringan Jalan Lingkungan dan Prioritas Penanganannya3) Pembangunan Jalan Lingkungan Permukiman4) Rehab dan pembangunan jalan lingkungan permukimanMeningkatkan kualitas jalan lingkunganpermukiman 1) Transportasi lancar dan mendukung kegiatan ekonomi,sosial dan budaya masyarakat2) Mendukung estetika lingkungan permukiman 1) Pembuatan Talud Jalan2) Pembuatan jalan aspal3) Pembuatan jalan pavingDrainaseLingkungan
Meningkatkan kualitas drainase 1) Drainase sesuai standar teknis yang ada2) Drainase berfungsi sebagaimana mestinya 1) Pembangunan kembali Jaringan Drainase2) Pembangunan drainase dapat dilakukan di samping jalan3) Melaksanakan normalisasi sungai dan anak sungai4) Normalisasi drainaseMeningkatkan kuantitas jaringan drainase 1) Terbangun jaringan drainase di lingkungan permukiman2) Mengurangi kerusakan jalan lingkungan3) Mengurangi kemungkinan banjir di lingkunganpermukiman
1) Pembangunan Drainase secara bertahap sesuai dengan skala prioritas2) Pelebaran saluran drainase dan gorong-gorong, pembersihan sampah dan pengerukansendimenAir Minum Mengadakan Jaringan Air Bersih /BakuPerpipaan atau Non PerpipaanTerlindungi Yang Layak 1) Terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat2) Kesehatan masyarakat meningkat 1) Pembuatan sumur dalam2) Pemasangan instalasi baru air PDAM untuk daearah yang sudah ada saluran PDAM3) Pembuatan bak tampung air PDAM di setiap titik yang membutuhkan4) Peningkatan sumber air baku untuk pengolahan air bersih
Air LimbahMeningkatkan kualitas dan kuantitaskloset sesui standar teknis
1) Terpenuhinya prasarana sanitasi masyarakat2) Kesehatan/sanitasi masyarakat meningkat3) Warga masyarakat tidak buang hajat (BAB) di sembarangtempat4) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga1) Pembuatan Jamban Keluarga dengan Tangki Septik Komunal2) Pembuatan Jamban Keluarga dengan Tangki Septik Individu
Mengupayakan limbah rumah tidakterbuang ke saluran drainase 1) Berkurangnya pencemaran limbah rumah tangga2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Saluran drainase berfungsi sebagaimana mestinya 1) Pembuatan instalasi pengolahan limbah rumah tangga2) Pembangunan instalasi pengolahan air limbah industri secara induvidualMembatasi pencemaran limbah industrirumah tangga 1) Berkurangnya pencemaran limbah industri rumah tangga2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat 1) Pembuatan instalasi pengolahan limbah Industri Rumah Tangga yang sederhana2) Penggunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan air limbahPersampahan Membangun pengelolaan sampah 1) Berkurangnya pencemaraan sampah2) Terpenuhinya etika dan estetika lingkungan permukiman3) Kesehatan masyarakat meningkat4) Sampah yang dikelola dapat menghasilkan tambahanpendapatan keluarga
1) Pengadaan Tong Sampah Pilah (3R) untuk percontohan2) Pembuatan Bak Sampah Keluarga3) Pembangunan TPS sementara4) Pengadaan Becak/Gerobag Sampah5) Penggunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-16
Aspek Strategi Keluaran Peningkatan
PengamananKebakaran Mengupayakan proteksi dan pencegahanbencana kebakaran 1) Terpenuhinya rasa aman dan nyaman masyarakat2) Menekan terjadinya efek bencana dari sisi ekonomimaupun sosial dan psikis1) Pengadaan sarana dan prasarana proteksi bahaya kebakaran2) Pemasangan hidran & pipa hidran masuk lingkungan permukiman tempat pengungsian danevakuasi warga;3) Pembuatan jalur evakuasi, area penyelamatan dan jalur bantuan4) Penyediaan ruang evakuasi bencana
Sosial-Budaya-Ekonomi
Meningkatkan pendapatan keluarga 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda ekonomi masyarakat berputar1) Pelatihan manajemen usaha2) Fasilitasi marketting produk3) Diversifikasi usaha4) Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan khususnya pasar tradisional, dan penataanpedagang kaki lima.
Mengotimalkan potensi ekonomi 1) Pendapatan keluarga meningkat2) Roda perekonomian masyarakat bergerak3) Adanya kontribusi untuk pembangunan kelurahan1) Pokja RW, PKK, dasawisma dapat memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayuran untukkebutuhan rumah tangga maupun untuk dijual2) Pembentukan paguyuban pedagang dan jasa3) Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (Model/pola KSM Kegiatan SosialBerkelanjutan)4) Pelatihan manajemen usaha mikro dan menengah5) Pelatihan usaha berwawasan lingkungan
Mengoptimalkan potensi sosial budaya 1) Kehidupan sosial budaya masyarakat meningkat2) Mendukung pemeliharaan infrastruktur dasarpermukiman 1) Pembangunan Posyandu Lansia
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-17
5.4 KAJIAN SAFEGUARDKajian Lingkungan merupakan suatu alat perencanaan yang diharapkan mampumengendalikan dampak-dampak dari suatu kegiatan atau rencana usaha baikyang bersifat negatif maupun positif terhadap lingkungan hidup agar dapatdiambil suatu keputusan layak atau tidak layaknya kegiatan tersebut terhadaplingkungan. Selama ini studi kelayakan (feasibility study) hanya mengenal studikelayakan teknis dan study kelayakan ekonomis. Namun sejak kebijakan yangmengintegrasikan atau menyatukan pembangunan dan lingkungan, makalingkungan hidup merupakan bagian dari studi kelayakan.setiap aktivitas manusia yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan diharapkanakan mampu mengendalikan dampak lingkungan yang terjadi denganmenghindari atau meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan danmemaksimalkan dampak dan manfaat positif dari setiap proses kegiatanpembangunan.Dalam perencanaan pembangunan, tentunya akan melakukan kegiatan fisikdalam pelaksanaannya. Agar tidak terjadi perusakan lingkungan maka kegiatanhendaknya tetap diarahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, antara lain: Kegiatan yang direncanakan akan tetap disesuaikan dengan ketentuanyang sudah disetujui oleh instansi pemerintah yang terkait. Dampak kelestarian hubungan ekosistem yang serasi dan seimbangantara manusia sebagai pengguna sumber daya alam denganlingkungannya, yang menyediakan sumber daya yang memiliki serbaketerbatasan, baik menurut jenisnya, kualitas dan kuantitasnya. Evaluasi penanganan dampak lingkungan ini akan memberikangambaran bagi upaya pemecahan masalah yang mungkin timbul sebagaiakibat dari kegiatan proyek, yaitu melalui pemahaman secaramenyeluruh terhadap hubungan antara manusia dengam alamlingkungan hidupnya.Adapun hasil pengevaluasian terhadap penanganan dampak lingkungan adalahdimaksudkan untuk: Dapat diketahui seberapa besar pengaruh dampak yang akanditimbulkan sehubungan dengan kegiatan yang direncanakan. Mampu memberi masukan mengenai cara-cara terbaik untukmemperkecil pengaruh dampak lingkungan seandainya hal tersebutsukar atau tidak dapat dihindari. Besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan tersebut akan dapatdiperkirakan, sehingga langkah-langkah pencegahan sedini mungkindapat dilakukan, termasuk pengendalian elemen-elemen yangmendorong proses percepatan kegiatannya.Selanjutnya dengan cara pengendalian tersebut akan dapat dimanfaatkanhasilnya dalam perencanaan berikutnya, bahan sebagai acuan atau pedoman
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-18
didalam melakukan tahapan operasional serta pada tahap pengelolaankegiatannya, yaitu: Mampu memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin,agar hal tersebut perlu dipahami secara umum. Mampu mengajukan tanggapan bahwa pengajuan saran/usulanpencegahan bagi kemungkinan terjadinya dampak lingkungan yanglebih besar dari akibat kegiatan operasional proyek.Kesemuanya itu kemudian dijadikan sebagai suatu cara atau isyarat pemberitanda bahaya, yang secara tepat dan pasti dapat menentukan bobot dampaklingkungan yang paling mengancam terhadap lingkungan sekitarnya.
Tabel V.11Kajian Safeguard Kelurahan Panggung
Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi
Jalan, Jembatan dan Drainase
Jalan dan jembatan di lokasi yangrawan longsor dan erosi.
Ubah jalur untuk menghidari kemiringan yg curam Bangun tanggul atau turap penyangga dinding tanah Kemiringan lereng/tebing dilandaikan Penanaman pohon untuk penguatan lereng didaerah kemiringan Gunakan teknologi khusus seperti sistem pengeringan (drain) Pemantauan dan pemeriksaan berkala atas risiko longsor dan erosi . Pembangunan jalan harus dilengkapi dengan saluran drainase untukmenjaga kestabilan struktur badan jalan.
Erosi dari jalan yang sedangmelakukan pengerukan danpenimbunan (cut and fills) danmenyebabkan sedimentasi disaluran
Batasi kegiatan pemindahkan tanah hanya pada waktu musim kering/panas Lindungi permukaan tanah yang rentan dengan jerami Lindungi saluran drainase dengan pembatas atau berm Instalasi kolam sedimentasi, tanami permukaan/gebalan rumput pada yangrawan erosi secepat mungkin Pilih jalur yang lebih aman dari gangguan Lakukan pemeliharaan tepat waktu
Aliran sungai mengalami hambatanoleh pilar/kerangka bangunanjembatan.
Lebar jembatan diperhitungkan sesuai lebar efektif sungai pada debit banjir. Tinggi ruang bebas (free board) didesain sesuai ketentuan standar teknis (≥50 cm dari tinggi banjir maksimum) Penempatan jembatan pada jalur aliran yang lurus, tidak pada belokanaliran sungai yang menyebabkan gerusan pada dinding danpondasi/abutment jembatan.
Tidak ada pengaman padatikungan, pendakian ataupenurunan dan persimpanganjalan.
Perlu menempatkan rambu-rambu peringatan Pelebaran badan jalan pada daerah pendakian Pembuatan pagar pengaman pada bahu jalan yang menikung keluar, ataupada lokasi adanya perbedaan ketinggian badan jalan dengan permukaantanah (≥ 50 cm) Dibuat pagar pengaman pada jembatan pada kedua sisi (kiri + kanan) Dimana terdapat gorong-gorong, diberi tembok pengaman (head wall) padaujung masuk dan keluar.
Bangunan menutup/ memotongaliran air alamiah/drainase
Dipasang gorong-gorong dengan dimensi dapat mengalirkan debit aliranmaksimum.Saluran samping/drainase terjadipendangkalan/sedimentasi
Drainase dibuat dari bahan pasangan batu/beton Kemiringan saluran mengikuti kemiringan alamiah yang lebih amanterhadap erosi Drainase terhubung sampai ke saluran pembuangan induk atau terintegrasidengan sistem saluran/drainase kota. Desain/spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknissaluran/drainase.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-19
Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi
Terjadinya genangan air yangmenjadi tempat pertumbuhannyamuk dan vektor penyakitlainnya.
Lakukan tindakan untuk mencegah terjadinya habitat nyamuk denganperbaikan pertamanan, penimbunan dan drainasePrasarana Air Bersih
Galian sumur (sumur dangkal)longsor
Dibuat turap penahan tanah Dinding sumur menggunakan cincin beton
Galian sumur bor dalam/bor biasamemunculkan bahan-bahantambang yang bisa berbahaya,seperti gas, minyak.
Koordinasi dengan dinas pertambangan & geologi/instansi terkait sebelumkegiatan dimulaiKualitas air sumur bercampurmineral/ bahan-bahan berbahayabagi kesehatan
Dilakukan pengujian kualitas air sebelum dimanfaatkanAir sumur dangkal/dalamtercampur air permukaan
Menempatkan sumur pada lokasi yang lebih tinggi atau di bagian hulu aliran Membuat dinding sumur yang lebih tinggi sehingga tidak terkena banjir
Mata air bercampur dengan airpermukaan
Aliran air tanah dibawah atau aliran sumber air/sumur. Lokasi sumur dan Septicktank/resapan minimal 10 meter.
Ketidak teraturansaluran/sambungan langsung (SR)oleh Warga yang menyadaplangsung dari bangunan reservoiratau kran/hidran umum.
Menyediakan saluran/jalur pipa untuk penyambungan air bersih ke rumahwarga pemanfaat Membuat kelompok warga pemanfaat air bersih dari kran/ hidran umum(HU).
Prasarana MCK, Jamban dan Saluran Limbah Rumah TanggaSaluran pembuangan limbah cairdomestik (MCK, Jamban, Air CucianDapur, dsb.) tidak sampai kesaluran drainase.
Menghubungkan saluran pembuangan sampai ke saluran pembuangan ataudrainase yang ada. Membuat septictank dan resapan untuk MCK atau Jamban.
Pipa sanitasi dipermukaan tanahyang sangat rawan terhadap sinarmatahari, terinjak dan gangguanmanusia.
Pipa sanitasi ditanam sesuai kedalaman ± ≥ 50 cm dibawah permukaantanah Diberi lubang kontrol (box manhole) dan pipa udara untuk septictank.
Sumur dalam satu bangunandengan kakus: tidak diperkenankankarena pasti rawan kontaminasi
Bangun bak air yg diisi melalui pipa atau ember Jaga agar kakus tetap bersih dan jauh dari sumur
Tangki septictank yang tidak bagusstrukturnya
Tangki septik yang bagus paling tidak terdiri dari: Ada lubang kontrol dengan penutup Pipa masuk kotoran Bilik yang terbagi dgn dinding pembatas Pipa luapan disambung dgn rembesan Pipa udara (ventilasi) (Untuk memenuhi SNI - 2398 -2002 tentang sistem septik tank)
MCK yang tidak memenuhi syarat
Semua unsur utama MCK harus mencakup; Kakus Ventilasi kakus Bak air dengan kran air/sambungan air dan lubang pembuangan Ada tempat untuk mencuci yg lebih tinggi Ada kran air utk isi ember Ada parit sekeliling lantai untuk membuang air ke saluranpembuangan
Saluran limbah manusiamengandung limbah patogen harusdilakukan pengolahan sebelumdibuang ke saluran air yang ada
Saluran limbah/kotoran manusia harus disalurkan ke tempatpengolahan/tanki septik Tangki setik juga berfungsi sebagai pengolah limbah manusia
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-20
Potensi Dampak Negatif Tindakan mitigasi
Lindi dan bau dari pengelolaanlimbah padat rumah tanggasementara harus dirawat sehinggatidak mencemari air tanah dan airpermukaan
Melakukan pemisahan sampah organik dan sampah anorganik Limbah yang mengandung lindi disalurkan ke tangki yang lantainya disemen Lindi disalukan ke tangki pengendapan yang lantainya disemen sebelumdibuang Menutup sampah organik untuk mencegah bau dan menjadi kompos
Prasarana Persampahan
Bangunan sampah tidak sesuaistandar teknis
Desain/ spesifikasi teknis disesuaikan dengan ketentuan standar teknisbangunan persampahan.Tidak adapengangkutan/pembuangansampah dari TPS
TPS dibuat terintegrasi dengan sistem persampahan kota sampai ke TPABelum terjamin O & P kegiatanpersampahan
Membentuk tim O&P kegiatan dan ada kegiatan operasional danpemeliharaan5.5 TEMA KAWASANKonsep pengembangan/tema kawasan disini merupakan perencanaan yangtelah ada untuk pengembangan kawasan permukiman Kelurahan Panggungyang dapat ditinjau dari beberapa dokumen perencanaan di tingkat kabupaten,kecamatan, maupun kelurahan. Dengan mengetahui konsep pengembangantersebut, maka dapat dilakukan sinkronisasi antara konsep penanganan yangdirumuskan sebelumnya dengan konsep pengembangan yang terdapat dibeberapa dokumen perencanaan lainnya. Dengan demikian, adanyasinkronisasi itu diharapkan tidak ada perencanaan yang tumpang tindih untukkawasan permukiman Kelurahan Panggung.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-21
Tabel V.12Penentuan Tema Kawasan Kelurahan Panggung
No Nama Kawasan Konsep Penanganan Tipologi Kawasan Rencana Kawasan Tema Kawasan1 RW 01 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Kawasan Pendidikan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan2 RW 02 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan3 RW 03 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan4 RW 04 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Kawasan Pendidikan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan5 RW 05 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan6 RW 06 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Kawasan Pendidikan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan7 RW 07 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan8 RW 08 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan9 RW 09 RT 01 Peningkatan Kualitas Permukiman,Perdagangan-jasa,Pendidikan, Kawasan Permukiman,Pendidikan Permukiman LayakHuni danBerkelanjutanRT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan Kualitas
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-22
No Nama Kawasan Konsep Penanganan Tipologi Kawasan Rencana Kawasan Tema KawasanRT 04 Peningkatan Kualitas Sempadan SungaiRT 05 Peningkatan KualitasRT 06 Peningkatan KualitasRT 07 Peningkatan KualitasRT 08 Peningkatan KualitasRT 09 Peningkatan KualitasRT 10 Peningkatan KualitasRT 11 Peningkatan KualitasRT 12 Peningkatan KualitasRT 13 Peningkatan KualitasRT 14 Peningkatan KualitasRT 15 Peningkatan KualitasRT 16 Peningkatan Kualitas
10 RW 10RT 01 Peningkatan Kualitas Permukiman,Perdagangan-jasa,Tambak, KawasanSempadan Sungai,Kawasan Pariwisata
Permukiman, RTH,Pariwisata Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan,Waterfront city
RT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan KualitasRT 04 Peningkatan KualitasRT 05 Peningkatan KualitasRT 06 Peningkatan KualitasRT 07 Peningkatan KualitasRT 08 Peningkatan KualitasRT 09 Peningkatan KualitasRT 10 Peningkatan KualitasRT 11 Peningkatan Kualitas11 RW 11 RT 01 Peningkatan Kualitas Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman Permukiman LayakHuni danBerkelanjutanRT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan Kualitas
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
V-23
No Nama Kawasan Konsep Penanganan Tipologi Kawasan Rencana Kawasan Tema KawasanRT 04 Peningkatan KualitasRT 05 Peningkatan Kualitas12 RW 12 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan13 RW 13
RT 01 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa,Tambak Permukiman Permukiman LayakHuni danBerkelanjutanRT 02 Peningkatan KualitasRT 03 Peningkatan KualitasRT 04 PencegahanRT 05 Peningkatan KualitasRT 06 Peningkatan KualitasRT 07 Pencegahan14 RW 14 Pencegahan Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman,Perdagangan-jasa Permukiman LayakHuni danBerkelanjutan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
1
VI-1
BAB VIRENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
KUMUH
6.1 RENCANA INVESTASIKelurahan Panggung masuk dalam wilayah kecamatan Tegal Timur yangmerupakan daerah perkotaan Kota Tegal. Berikut merupakan kondisi pola ruangdan wilayah dan struktur ruang dalam kerangka pencegahan dan peningkatankualitas permukiman kumuh di kelurahan Panggung.Penyusunan kegiatan/program baik fisik maupun nonfisik haruslah tepatsasaran dengan mengedepankan pembangunan infrastruktur permukimanKelurahan Panggung guna pencapaian target 100-0-100, menciptakan lingkunganpermukiman yang bebas kekumuhan, dan mengatur tata massa bangunan dalammembatasi kepadatan bangunan. Program-program tersebut direncanakan dalamjangka waktu pelaksanaan lima (5) tahunan dengan sumber dana dari APBN, APBD,swadaya masyarakat, dan kemitraan, CSR dan yang lainnya.Tahapan pembangunan ini yang perlu diperhatikan, antara lain: Pengembangan dan perletakan aspek aspek strategis yang menjadi dasarpenataan desa dalam jangka panjang yaitu pada pelaksanaan dankesinambungan tahapan pembangunan secara menyeluruh. Pengembangan lingkungan permukiman yang menjadi keinginan danharapan warga masyarakat. Berbagai kondisi mendesak yang perlu ditangani dan mempunyai pengaruhdampak besar bagi masyarakat dan peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan kontribusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan danpeningkatan taraf hidup masyarakat yang memberikan dampakpengurangan kawasan kumuh. Indikasi Program dan Investasi tersebutdapat dijelaskan pada tabel dibawah ini.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
2
VI-2
Tabel VI.1Indikasi Kegiatan Kelurahan Panggung
ProgramKegiatan Kegiatan Volume
Total Satuan Estimasi BiayaTahun
Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
KEGIATAN SKALA LINGKUNGAN
PeningkatanKeteraturanBangunan
A. Pencegahan
- Identifikasi/ValidasiKeteraturan Bangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, Dinsos
-Penyusunan RencanaPenanganan KeteraturanBangunan
1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos
-Sosialisasi RencanaPelaksanaan PenangananKeteraturan Bangunan
1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, Dinsos
B. Peningkatan Kualitas
- Penataan bangunan 964 Unit 24.100.000.000 145 3.625.000.000 266 6.650.000.000 193 4.825.000.000 238 5.950.000.000 122 3.050.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos
- Rehabilitasi RTLH 904 Unit 13.560.000.000 191 2.865.000.000 55 825.000.000 171 2.565.000.000 181 2.715.000.000 306 4.590.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinsos
Sub Total Penanganan Perumahan 37.685.500.000 6.510.000.000 7.480.000.000 7.390.000.000 8.665.000.000 7.640.500.000
PeningkatanAksesLingkungan
A. Pencegahan
- Identifikasi/Validasi JalanLingkunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Penyusunan DED JalanLingkungan 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
B. Peningkatan Kualitas
- Peningkatan JalanLingkungan 30.849 m' 13.573.560.000 6.116 2.691.040.000 405 178.200.000 4.104 1.805.760.000 7.012 3.085.280.000 13.212 5.813.280.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Rehabilitasi JalanLingkungan 7.252 m' 3.190.880.000 3.195 1.405.800.000 956 420.640.000 627 275.880.000 1.180 519.200.000 1.294 569.360.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
Sub Total Penanganan Jalan Lingkungan 16.789.940.000 4.116.840.000 603.840.000 2.081.640.000 3.604.480.000 6.383.140.000
PeningkatanLayananJaringanDrainase
A. Pencegahan
- Identifikasi/ValidasiJaringan Drainase 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
-Penyusunan sistemjaringan drainaselingkungan dan polapenanganan
1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Penyusunan DEDJaringan Drainase 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
3
VI-3
ProgramKegiatan Kegiatan Volume
Total Satuan Estimasi BiayaTahun
Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
B. Peningkatan Kualitas
- Pembangunan jaringandrainase 74.125 m' 34.838.750.000 280 131.600.000 0 0 13.321 6.260.870.000 22.797 10.714.590.000 37.727 17.731.690.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Rehabilitasi/peningkatanjaringan drainase 11.740 m' 5.517.800.000 3.935 1.849.450.000 1.331 625.570.000 972 456.840.000 1.780 836.600.000 3.722 1.749.340.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU
Sub Total Penanganan Jaringan Drainase 40.397.050.000 2.016.050.000 630.570.000 6.717.710.000 11.551.190.000 19.481.530.000
PeningkatanAkses AirBersih
A. Pencegahan
- Identifikasi/ValidasiPermasalahan air bersih 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
-Penyusunan sistemjaringan Air bersih danpola penanganan
1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
-Penyusunan DEDPengembangan jaringanair minum
1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
B. Peningkatan Kualitas
- Sambungan SR baru 6.587 RT 10.539.200.000 735 1.176.000.000 705 1.128.000.000 1.028 1.644.800.000 1.324 2.118.400.000 2.795 4.472.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
- Program PAMSIMAS 134 Unit 13.400.000.000 18 1.800.000.000 12 1.200.000.000 18 1.800.000.000 38 3.800.000.000 48 4.800.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU.PDAM
Sub Total Penanganan Air Bersih 23.979.700.000 3.011.000.000 2.333.000.000 3.444.800.000 5.918.400.000 9.272.500.000
PeningkatanAksesSanitasi
A. Pencegahan
- Identifikasi PermasalahanSanitasi 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
-Penyusunan RencanaSistem SanitasiLingkungan
1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
- Penyusunan DEDIPAL/Septiktank Komunal 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
- Sosialisasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
- Evaluasi danPemeliharaan Kegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
B. Peningkatan Kualitas
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
4
VI-4
ProgramKegiatan Kegiatan Volume
Total Satuan Estimasi BiayaTahun
Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
- Pembangunan JambanKomunal 42 Unit 315.000.000 9 67.500.000 20 150.000.000 8 60.000.000 2 15.000.000 3 22.500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
- Pembangunan IPALKomunal 50 Unit 2.500.000.000 16 800.000.000 12 600.000.000 6 300.000.000 7 350.000.000 9 450.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, DPU,Dinkes, DLH
Sub Total Penanganan Sistem SanitasiLingkungan 2.855.500.000 902.500.000 755.000.000 360.000.000 365.000.000 473.000.000
PeningkatanAksesLayananPersampahan
A. Pencegahan
- Identifikasi permasalahanPersampahan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- Penyusunan Sistempengelolaan Persampahan 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- Pembentukan KSMPersampahan 5 Ls 5.000.000 5 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
-Peningkatan kapasitasSDM dalam Pengelolaanpersampahan Mandiri
50 org. 37.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- Sosialisasli PelaksanaanKegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
B. Peningkatan Kualitas
- Pengadaan Bak SampahRumah Tangga 2.163 Unit 216.300.000 1.295 129.500.000 0 0 545 54.500.000 217 21.700.000 106 10.600.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- PengadaanGerobak/Motor Sampah 134 Unit 4.020.000.000 18 540.000.000 12 360.000.000 18 540.000.000 38 1.140.000.000 48 1.440.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- Pembangunan BankSampah 134 Unit 3.350.000.000 18 450.000.000 12 300.000.000 18 450.000.000 38 950.000.000 48 1.200.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
- Pemeliharaan saranaprasarana Persampahan 1 LS 5.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, Dinkes,DLH, Pertanian danketahanan pangan
Sub Total Penanganan Persampahan 7.659.300.000 1.153.000.000 673.500.000 1.053.000.000 2.120.200.000 2.659.600.000
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
5
VI-5
ProgramKegiatan Kegiatan Volume
Total Satuan Estimasi BiayaTahun
Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
PeningkatanAksesLayananPenangananKebakaran
A. Pencegahan
-Identifikasi permasalahanpola penanganankebakaran
1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Penyusunan Sistem/polapenanganan kebakaran. 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Pembentukan SatlakarMandiri 50 org. 37.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
-Peningkatan kapasitasSDM dalam penanganankebakaran secara mandiri
50 org. 37.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 50 7.500.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Simulasi penanganankebakaran 5 Kali 37.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 1 7.500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Sosialisasi RencanaPelaksanaan Pebangunan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
B. Peningkatan Kualitas
- Pembangunan pos-posKamling 134 Unit 3.350.000.000 18 450.000.000 12 300.000.000 18 450.000.000 38 950.000.000 48 1.200.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Rehabilitasi pos-poskamling/balai warga 1 Ls 5.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
- Penyediaan APAT/APARportable 134 Unit 1.340.000.000 18 180.000.000 12 120.000.000 18 180.000.000 38 380.000.000 48 36.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinperwaskim, BPBD,Damkar
Sub Total Penanganan Bencana 4.833.000.000 678.500.000 443.500.000 653.500.000 1.353.500.000 1.260.000.000
PeningkatanAkses RuangTerbuka Hijau
A. Pencegahan
- identifikasi permasalahanRTH 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
- Penyusunan masterplandan pola pengadaan RTH 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
- Sosialisasi kegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
6
VI-6
ProgramKegiatan Kegiatan Volume
Total Satuan Estimasi BiayaTahun
Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
B. Peningkatan Kualitas
- Pembangunan areabermain (RTP) 134 unit 2.010.000.000 18 270.000.000 12 180.000.000 18 270.000.000 38 570.000.000 48 720.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
- Pengadaan RTH SkalaRumah Tangga 1.340 RT 335.000.000 180 45.000.000 120 30.000.000 180 45.000.000 380 95.000.000 480 120.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
- Pengadaan RumahPangan Lestari 1.340 RT 670.000.000 180 90.000.000 120 60.000.000 180 90.000.000 380 190.000.000 480 240.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
- Pemeliharaan RTP 13.400 M2 13.400.000.000 1.800 1.800.000.000 1.200 1.200.000.000 1.800 1.800.000.000 3.800 3.800.000.000 4.800 4.800.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinperwaskim, DLH,Pertanian danketahanan pangan
Sub Total Penanganan RTH 16.440.500.000 2.230.000.000 1.470.000.000 2.205.000.000 4.655.000.000 5.880.500.000
PeningkatankualitasSosialEkonomiMBR
A. Pencegahan
-identifikasi potensi danpermasalahan masing-masing MBR
1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
- Penyusunan strategipeningkatan kualitas MBR 1 Ls 15.000.000 1 15.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
-Identifikasi Mitra potensialdalam peningkatankualitas MBR
1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
- Sosialisasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 5.000.000 1 5.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
- Evaluasi PelaksanaanKegiatan 1 Ls 500.000 1 500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
B. Peningkatan Kualitas
- Penguatan KapasitasMBR 250 org. 187.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
-kemitraan dalampengembangan kapasitasMBR
25 org. 250.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 5 50.000.000 Swadaya/ DanaDesa/APBD/APBN
Masyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
- Pendampingan/pembinaanMBR dalam berwirausaha 250 org. 187.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 50 37.500.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
- Peningkatan Modal usahaMBR 25 org. 375.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 5 75.000.000 Swadaya/ Dana
Desa/APBD/APBNMasyarakat,Dinsosnakertran,Dinkes, Disperindag
Sub Total Penanganan Sosial Ekonomi MBR 1.030.500.000 225.000.000 205.000.000 200.000.000 200.000.000 200.500.000SUB TOTAL KELURAHAN 151.670.990.000 20.842.890.000 14.594.410.000 24.105.650.000 38.432.770.000 53.251.270.000
KEGIATAN SKALA KAWASAN
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
7
VI-7
ProgramKegiatan Kegiatan Volume
Total Satuan Estimasi BiayaTahun
Sumber Biaya Pelaksana2018 2019 2020 2021 2022Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya Volume Biaya
PengendalianBanjir
- Pembangunan KolamRetensi Panggung 10.000 m2 29.750.000.000 10.000 29.750.000.000 APBD/APBN Masyarakat,
Dinperwaskim, DPU
-Pembangunan rumahpompa, rumah jaga,pengadaan pompa air dangenset
1 Paket 16.940.000.000 1 16.940.000.000 APBD/APBN Masyarakat,Dinperwaskim, DPU
-(peningkatan Salurandrainase primer 1,75 kmlebar 2 meter)
1.750 meter 5.687.500.000 1.750 5.687.500.000 APBD/APBN Masyarakat,Dinperwaskim, DPU
- Pembangunan rumahpompa 2 Paket 5.000.000.000 2 5.000.000.000 APBD/APBN Masyarakat,
Dinperwaskim, DPUSub Total Pengendalian Banjir 57.377.500.000 40.437.500.000 16.940.000.000 0 0 0
TOTAL KELURAHAN 209.048.490.000 61.280.390.000 31.534.410.000 24.105.650.000 38.432.770.000 53.251.270.000
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
8
VI-8
6.2 ATURAN BERSAMAAturan Bersama ( AB ) merupakan hasil kesepakatan masyarakat kelurahanPanggung sebagai aspek pengendali, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sertakeberlanjutan dalam kegiatan penataan lingkungan permukiman dan upayapenanganan kumuh. Dengan demikian Rencana Penataan Lingkungan Permukiman(RPLP) kelurahan Panggung secara berkelanjutan akan memberikan hasil yangefektif dan terjaga untuk menjamin tercapaianya visi misi permukiman.Kesepakatan-kesepakatan yang akan diatur dalam bentuk Aturan Bersama (AB)diantaranya adalah : Kesepakatan tentang penataan lingkungan permukiman yang sesuaistandar teknis dan regulasi yang ada Kesepakatan tentang edukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Kesepakatan bentuk dan sistem pengelolaan pembangunan /pelaksanaan pengerjaan Kesepakatan tentang pengawasan dan evaluasi partisipatif Kesepakatan tentang bentuk pengelolaan dan pemeliharaan hasil-hasilpembangunan Kesepakatan tentang mekanisme / tata cara pertangungjawabanpengelola kepada publik / masyarakatTPP bersama masyarakat melakukan musyawarah untuk menyepakati hal-hal yang akan diatur di dalam Aturan Bersama (AB) untuk mendukungimplementasi Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) sehingga kedepan proses yang dilaksanakan dapat mewujudkan visi misi permukimankelurahan Panggung.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
9
VI-9
Tabel VI.2Aturan Bersama Kelurahan Panggung
Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersama
Keteraturan BangunanMasih ada bangunan rumah yang tidakteratur, tidak menghadap satu arah denganbangunan rumah lainnya Bangunan rumah teratur menghadap jalanlingkungan atau sesuai dengan arah rumahterbanyak yang ada di lingkungannnya a. Pemberitahuan pembangunan rumahhuni ke pemerintah desab. Wajib mengurus IMBc. Tritisan tidak boleh melebihi garissempadan bangunan atau batas tanahmilikTidak mengindahkan garis sempadanbangunan Bangunan rumah berdiri denganmempertimbangkan garis sempadan bangunanTritisan/kanopi rumah melebihi garissempadan bangunan sehingga buangan airhujan jatuh ke tempat/lahan orang lain Tritisan/kanopi rumah di dalam lahan sendiri
Kelayakan BangunanBangunan rumah tidak sesuai denganstandar teknis bangunan Bangunan rumah sesuai dengan standar minimalregulasi bangunan rumah a. Pemilik rumah wajib mendirikanrumah minimal mendekati standarteknis kelayakan rumahb. Syarat penerima bantuan RehapRumah Tidak layak Huni (RTLH)memiliki sertifikat lahan/tanahMasih banyak rumah yang tidak layak huni Rumah tidak layak huni berkurang secarabertahap sehingga suatu saat tidak ada lagirumah tidak layak huniStatus lahan/tanah bangunan hunian harusbersertifikat / diakui pihak terkait
Pembangunan Rumah Jarak antar rumah dan jarak rumah denganjalan kurang dari 1 m Jarak ideal antar rumah adalah ketika air daritritisan tidak jatuh ke lahan milik orang laina. Ada jalan yang sekaligus berfungsisebagai pembatas dengan lebarminimal 1 mb. Untuk rencana pembangunan rumah,jarak minimal antar rumah 2 mc. Air dari tritisan tidak boleh jatuh dipekarangan orang lain dan di jalanumum
Aksesibilitas LingkunganMasih ada rumah yang tidak mendapatakses menuju jalan utama lingkunganmaupun jalan dengan hirarki di atasnya Setiap rumah mempunyai akses jalan menujujalan lingkungan atau jalan dengan hirarki diatasnya
a. Pemilik rumah merelakan untukmembuat akses jalan menuju jalanutama minimal 1,5 m untuk rumahbaru.b. Bagi rumah yang sudah terlanjur tetapmemberikan jalan masuk denganlebar masing-masing 1 mKondisi jalan lingkungan maupun jalandengan hirarki di atasnya masih banyakyang berada dalam kondisi rusak Jalan lingkungan maupun jalan penghubunghendaknya sudah berupa jalan perkerasan untukkemudahan sirkulasi. Jaringan jalan wajib a. Untuk jalan utama berupa jalanaspalb. Untuk jalan lingkungan berupa cor
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
10
VI-10
Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersamadibangun dengan perkerasan, dengan ketentuan:a. Untuk jalan lingkungan dengan lebar 3 m – 5mb. Untuk jalan setapak dengan lebar 1 m – 2 mJalan khusus untuk perumahan:a. Jalan utama dengan lebar minimal 8 m untuklingkungan dengan penduduk lebih dari atausama dengan 300 KKb. Jalan utama dengan lebar minimal 7 m untuklingkungan dengan penduduk kurang dari 101atau sama dengan 299 KKc. Jalan utama dengan lebar minimal 6 m untuklingkungan dengan penduduk kurang dari100 KKd. Jalan utama dengan lebar minimal 5 me. Jalan lingkungan dengan lebar minimal 4 mdan dapat akses ke semua lingkunganpermukimanf. Jalan setapak kolektor dengan lebar minimal 2mg. Jalan setapak dengan lebar minimal 1,5 mh. Tidak ada jalan yang mengecil atau jalan buntupada satu ruas jalan
blok dan aspalc. Untuk jalan penghubung berupa corblokd. Untuk jalan setapak berupa pavingatau rabat beton
Kondisi penerangan jalan masih minim dibeberapa titik wilayahPenerangan jalan ada di setiap titik pada jaraktertentu. Setiap perencanaan dan pelaksanaanprasarana listrik untuk lingkungan harusmemperhatikan sebagai berikut:a. Sesuai peraturan perundangan yang berlakub. Sumber daya PLN atau diusahakan sendiric. Pada jarak tertentu atau tempat tertentu yangdipandang perlu harus diberi lampupenerangan jalan umum
a. Untuk jalan utama, peneranganminimal dilakukan denganmemasang lampu penerangan jalanumum pada setiap tiang listrikb. Untuk jalan lingkungan, di setiaprumah diharuskan mengeluarkanminimal satu titik lampu peneranganjalanc. Biaya pemeliharaan peneranganjalan ditanggung bersama secarakolektif di masing-masing kelompokBahu jalan ditanami Bahu jalan merupakan area padat kuat sebagai a. Bahu jalan dilarang untuk dicangkul
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
11
VI-11
Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersamapenahan badan jalan atau digemburkanb. Bahu jalan tidak untuk digalic. Dilarang menanam di sepanjang bahujalan
Drainase Saluran drainase yang belum ditata bahkanada beberapa tempat yang yang sudahrusak dan tidak berfungsi sebagaimanamestinya. Masih banyak lokasi yang belumterlayani jaringan drainaseSepajang jalan utama dan jalan lingkungan adasaluran drainase. Jenis dan bentuk fisik drainasetergantung pada kondisi yang ada
a. Untuk setiap ruas jalan harusdilengkapai dengan saluran drainaseyang memadai dan sesuai denganstandar yang berlakub. Untuk saluran drainase jalanlingkungan letaknya bisa dihalaman/tanah warga jika pinggirjalan tidak memungkinkan untukdibuat saluran drainasec. Untuk saluran tertutup berupa platbeton hanya di depan lingkunganpermukiman dan dilengkapi bakkontrol setiap jarak 10 m
Air BersihMasih banyak sumber air bersih berasaldari sumur gali dan kemungkinan tercemarlimbah Sumber air terlindungi dari bahaya pencemaranlimbah a. Pembuatan sumur dan jamban harusdikoordinasikan dengan tetanggab. Sumber air bersih (sumur) jauh daritangki septik minimal 10 mBelum ada jaringan PDAM sampai kelingkungan permukiman Jaringan pipa PDAM masuk ke lingkunganpermukiman
a. Pemasangan sambungan baru yangmemerlukan instalasi pipa perludirapatkan oleh warga lingkunganb. Biaya pemasangan dibebankankepada konsumen/pelanggan baruyang pasangc. Pemeliharaan menjadi tanggungjawab bersama warga lingkunganSanitasi
a. Hampir semua limbah rumah tanggamasuk/dibuang ke drainaseb. Belum ada pengelolaan air limbahrumah tanggac. Jarak tangki septik ke sumber air bersihkurang dari 10 ma. Air limbah dibuang ke jaringan pembuanganair limbah kota atau belum ada dibuang ketangki septik komunal dengan ukuranminimal dayab. Air limbah untuk kegiatan industri, rumahsakit, catering, bengkel, salon mobil/cuci
a. Masing rumah tangga & Industrirumah tangg membuat kolampenampung limbah tertutupb. Perawatan menjadi tanggung jawabmasing-masing rumah tanggac. Air limbah rumah tangga tidak
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
12
VI-12
Aspek Kondisi Sekarang Kondisi Ideal Yang Diharapkan Aturan Bersamamobil harus melalui instalasi pengolahanlimbah terlebih dahuluc. Air limbah dari tangki septik disalurkan kesumur peresapan air limbah dengan jarakminimal 10 m dari sumur air bersih denganukuran minimal panjang 10 m, lebar 9 m dantinggi 0,7d. Air limbah dilarang dibuang ke saluranpembuangan air hujan, parit sungai jalanatau ke saluran air hujan kota
dibuang ke saluran drainased. Bagi pengusaha industri rumahtangga yang mampu harus membuatisntalasi pengolah limbahe. Warga wajib membuat saluranresapanf. Saluran irigasi terpisah dengansaluran drainase dan air limbahrumah tangga dan industri rumahtanggaSampah
a. Sampah belum dikelola dengan baikb. Masih banyak timbunan sampah disekitar lingkungan permukimanc. Sampah digunakan untuk menimbuntanah yang cekungd. Sampah dibuang ke sungaia. Sudah ada pengelolaan sampahb. Sampah dibuang, dikumpulkan di TPS dandiangkut ke TPA sampah
a. Tidak diperkanankan membuangsampah di sungaib. Tidak boleh membuang sampahsembaranganc. Membentuk kelompok pengelolasampahd. Memberikan pelatihan kepadamasyarakat untuk mengelola sampahdengan benarMitigasi Bencana Kemungkinan terjadinya ancaman banjirtemporer dan beberapa lokasi rawanbahaya kebakaran Kelurahan memiliki rencana mitigasi bencanauntuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan kejadian bencana a. Dibentuk tim evakuasi kelurahanb. Tim dilatih oleh pemkotPekarangan/lahan kosong Banyak pekarangan/lahan kosong yangtidak produktif dan terawat Pekarangan/lahan kosong menjadi produktifdan terawat a. Pekarangan/lahan kosong produktifdan terawat harus bersih dan rapib. Pekarangan/lahan untuk ditanamitanaman produktifPohon/tumbuhan
Adanya pohon/tumbuhan dengan cabangyang melintas ke jalan dan tanah orang lain Pohon tumbuh dengan baik tanpa menggangguestetika lingkungan a. Cabang/ranting tidak boleh melewatilahan orang lainb. Pohon ditanam jauh dari pagarpembatas sesuai dengan kanopinyaBelum semua ruas jalan memiliki tanamanpeneduh Setiap koridor jalan utama memiliki tanamanpeneduh, ruang terbuka dan lahan untukbermaina. Warga lingkungan wajib menanamtanaman peneduh di ruas jalan depanrumahnyab. Di titik tertentu ada taman
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-1
BAB VIIRENCANA TEKNIS
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUHKELURAHAN PANGGUNG
Kelurahan Panggung masuk dalam wilayah Kecamatan Tegal Timur yangmerupakan daerah perkotaan Kota Tegal. Berikut merupakan kondisi pola ruangdan wilayah dan struktur ruang dalam kerangka pencegahan dan peningkatankualitas permukiman kumuh di kelurahan Panggung.7.1. RENCANA TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
PRIORITAS KELURAHAN PANGGUNGPusat Lingkungan (PL) Panggung masuk dalam di Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)Kejambon bersama Kelurahan Mintaragen, Kejambon, Slerok dan Mangkukusumanmemiliki fungsi untuk pelayanan perdagangan dan jasa.Kelurahan Panggung yang masuk kawasan pusat kota yang berada di KecamatanTegal Timur atau pada kawasan SPPK Kejambon diarahkan untuk kegiatanperdagangan dan jasa serta perkantoran, meliputi:a. Peningkatan intensitas jumlah kawasan perdagangan jasa serta perkantoran,terutama untuk fungsi pelayanan berskala regional dan kota;b. Pengaturan persyaratan bagi pengembang kegiatan komersial dalampenyediaan ruang terbuka hijau dan RTNH; danc. Penyediaan bangunan parkir dan lahan parkir, bangunan parkir pada kawasanpusat perkotaanKawasan Perdagangan dan Jasa sebagaimana dimaksud terdiri atas :a. Semua jenis kegiatan perdagangan diizinkan kecuali perdagangan grosir yangberada di jalan kolektor primerb. Tempat hiburan (karaoke, cafe), diizinkan terbatas, dengan ketentuan tidakmenimbulkan gangguan lingkungan dan dengan pembatasan jam operasic. Kegiatan perdagangan diizinkan terbatas untuk SPBU, bengkel, apartemen,hotel, kondominium dan jual beli kendaraan dengan syarat, minimum beradapada jalan kolektor sekunder dan tidak menimbulkan gangguan lingkungand. Ketentuan KDB maksimum pada kawasan ini adalah 60 % (enam puluh persen)pada jalan arteri primer, 70 % (tujuh puluh persen) pada jalan kolektor primer,dan 80 % (delapan puluh persen) pada jalan kolektor sekunder dan jalan lokale. Ketentuan KDH minimum pada kawasan ini adalah 20 % (dua puluh persen)pada jalan arteri primer, 15 % (lima belas persen) pada jalan kolektor primer,dan 10 % (sepuluh persen) pada jalan kolektor sekunder dan jalan lokal.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-2
7.2. DESAIN TEKNIS KAWASAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUHKelurahan Panggung masuk dalam kawasan permukiman dengan tingkat kepadatansedang bersama dengan Kelurahan Slerok, Kelurahan Mintaragen, KelurahanPesurungan Kidul, Kelurahan Kaligangsa, Kelurahan Cabawan, Kelurahan DebongKidul, Kelurahan Debong Tengah, Kelurahan Sumurpanggang, KelurahanKemandungan, Kelurahan Debong Kulon, Kelurahan Bandung, Kelurahan Tunon,Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kelurahan Kalinyamat Kulon, Kelurahan Keturen,Kelurahan Panggung.Rencana pengembangan kawasan perumahan kepadatan dilakukan melalui : Peningkatan kualitas prasarana lingkungan perumahan dan penyediaan ruangterbuka hijau dan ruang terbuka non hijau; dan Penyediaan prasarana dan sarana umum meliputi sarana jalan dan saluran.a. Bangunan HunianProgram perbaikan bangunan rumah merupakan rencana penangananpermasalahan bangunan hunian dengan kegiatan rumah deret dan renovasibangunan hunian. Kegiatan ini ditujukan untuk pemasalahan bangunan yangtidak memilki keteraturan dan bangunan hunian yang tidak layak huni. RencanaPerbaikan Rumah Tidak Layak Huni mempunyai fungsi sebagai berikut:1. Menciptakan Rumah Sehat dan Layak Huni2. Memberikan kesan awal yang rapi, indah pada warga maupun pengunjung.3. Meningkatkan kualitas Rumah Hunian4. Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Rencana Konsep Keteraturan Bangunan dan Kelayakan Bangunan
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-3
b. Jalan LingkunganKonsep penataan jaringan jalan diperlukan karena berfungsi sebagai jalurpenghubung antara kawasan prioritas dengan kelurahan yang beradadisekitarnya. Diperlukan perbaikan jalan yang sudah ada namun kondisi yangmasih buruk sehingga jalan tersebut tidak menghambat kegiatan perekonomianwarga di kawasan prioritas.Di lingkungan permukiman terbagi menjadi jalan utama dan jalan gangkarena di Kelurahan Panggung mayoritas kondisi jalan gang sudah rusak / tidaklayak dan sempit terutama di dalam lokasi permukiman, maka dalam prosespenataan ada dua kegiatan, yaitu peningkatan jalan dan pelebaran jalan.Jalan poros desa dan jalan lingkungan di design rambu peringatan terhadapbatas kecepatan yang akan melintasi jalan tersebut. Disamping itu, perabotjalan juga dibutuhkan untuk menunjang aktifitas pergerakan masyarakat,dengan adanya bangkitan dan tarikan akan mempengaruhi aksesibilitas warga,sehingga kedepannya dibutuhkan perabot atau pelengkap jaringan jalan,diantaranya yaitu :5. Lampu penerangan jalanAdanya lampu penerangan jalan diperlukan untuk mendukung aktivitaswarga pada malam hari sehingga merasa aman dan nyaman.Berdasarkanhasil pemetaan swadaya, hanya beberapa jalan yang dilengkapi lampupenerangan yang berada di sisi kiri atau kanan jalan. Oleh karena itu,dibutuhkan penambahan lampu penerangan jalan yang ditempatkan secaramenyilang (tidak saling berhadapan) di setiap sisi kiri dan kanan jalan.Lampu penerangan jalan juga dapat difungsikan sebagai penerangan papanreklame.6. Nama jalan / wilayah RTAdanya nama jalan / wilayah RT berfungsi dalam memberikan informasimengenai nama jalan maupun lokasi RT di kawasan prioritas. Berdasarkanhasil pemetaan swadaya belum terdapat papan informasi nama jalan yangdimana hal tersebut sangat penting bagi warga yang ingin berkunjung kekawasan prioritas. Penempatan papan informasi nama jalan / wilayah RTditempatkan di sisi jalan kiri maupun kanan.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-4
Rencana Konsep Penataan Jalan Lingkungan
c. Drainase LingkunganBerdasarkan data monografi kelurahan, kemiringan lereng/permukaantermasuk dataran rendah dengan kemiringan lereng relatif datar, tetapi aliranair di wilayah kumuh akan menuju Sungai Sibelis. Jika terjadi hujan hanyamenyebabkan genangan air karena saluran drainase yang tertimbun sampahdan erosi tanah sehingga terjadi sedimen (pendangkalan) saluran drainase. Disamping itu, disebabkan karena kurangnya kesadaran warga untukmembersihkan saluran drainase yang dipenuhi sampah.Perencanaan saluran drainase harus memperhatikan arah aliran airsehingga diketahui titik saluran yang menampung beban debit air yang lebihbesar. Jika melebihi dari kapasitas saluran, maka air akan meluap hinggapermukiman warga sehingga diperlukan pengalihan aliran air menggunakanpintu air dipersimpangan jalan. Konsep rencana saluran drainase adalahrenovasi saluran yang sudah ada namun kondisinya sudah rusak, membuatsaluran baru untuk jalan yang belum dilengkapi saluran. Selain itu, untukmempercepat penyerapan air ke dalam tanah dibutuhkan pembuatan lubangbiopori. Lubang biopori juga berfungsi menjamin ketersediaan air tanah dikawasan prioritas. Pembuatan titik biopori bisa dibuat dalam saluran drainasedengan kedalaman 1 m dan lebar 10 cm dengan jarak 25 m.
Konsep Jaringan Drainase
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-5
d. Air MinumAir bersih merupakan kebutuhan pokok seluruh masyarakat, tentunya airbersih yang layak konsumsi. Masih banyak masyarakat di Kelurahan Panggungyang belum mengakses air bersih layak konsumsi, karena sebagian besar masihmengandalkan air sumur gali dan sumur pompa. Rencana penataan pemenuhankebutuhan air bersih ini sebagai upaya agar seluruh masyarakat terpenuhikebutuhan air bersih dengan memaksimalkan Jaringan PDAM dari PemerintahDaerah Kota Tegal sudah masuk ke Kelurahan Panggung. Untuk memberikankemudahan akses air bersih bagi seluruh masyarakat sampai ke pelosokwilayah diperlukan penataan dan perluasan jaringan.
Konsep Jaringan Air Minum Komunal
e. Air LimbahKonsep yang ingin diwujudkan, yakni warga memiliki rasa peduli terhadapkebersihan MCK umum dan MCK pribadi. Hal itu dilakukan dengan caramenjaga dan merawat kondisi bangunan maupun saluran pembuangan denganteratur. Khusus untuk MCK umum, warga menyepakati jadwal piket kebersihansehingga visi yang telah direncanakan dapat terwujud. Diperlukan tandon airuntuk MCK umum yang berfungsi untuk tampungan air guna mencukupikebutuhan warga yang menggunakan MCK umum.Saluran MCK pribadi harus terhubung dengan saluran pembuangan airlimbah, kecuali warga miskin memiliki tanah pribadi yang difungsikan sebagaiseptictank dan resapan buangan air limbah yang diletakkan di depan atau dibelakang rumah maupun ditengah jalan.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-6
Konsep Pembangunan MCK Komunal
f. PersampahanKonsep penataan jaringan persampahan dibutuhkan supaya warga dikawasan prioritas tidak membakar sampah yang berdampak bagi pencemaranudara dan kesehatan warga yang menghirup hasil pembakaran sampah. Untukmencapai hal itu dibutuhkan perubahan terkait paradigma pengolahan sampahyang notabene mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA) sebagai ujungdari proses pembuangan sampah. Proses tersebut hanya memecahkan masalahkebersihan di kawasan prioritas, tetapi tidak memberikan masalah baru dilokasi TPA karena sampah tersebut mencemari lingkungan di darat, udara dantanah.Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan sampah yang ramah lingkungan danbernilai jual agar permasalahn sampah dapat tuntas bahkan memberikanpenghasilan bagi warga di kawasan prioritas. Konsep yang ingin dicapai adalahgerakan 3R (reuse, reduce dan recycle). Reuse merupakan penggunaan kembalisampah yang masih baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Redusemengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. Recyclemerupakan pengolahan sampah menjadi produk baru yang bernilai jual. Terkaitpengolahan sampah dapat dilihat diagram.
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-7
Konsep penyedian alat pengangkut sampah
Konsep Pengelolaan sampah
Konsep TPST / TPS 3R
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-8
Diagram Alur Pengolahan Sampah 3R
g. Pengamanan KebakaranKonsep yang akan dikembangkan terkait dengan penangana bencana diKelurahan tamanarum diprioritas kan pada penanganan bahaya kebakaran,bertujuan agar menjaga kemanan permukiman yang akan berpengaruhterhadap ketengan warga di kawasan prioritas. Adapun konsep penataanpenangan bahaya kebakaran mencakup beberapa aspek, yaitu : adanya fasilitaspemadam kebakaran & dan sosialisasi terkait bahaya kebakaran
Konsep Pengamanan Kebakaran
Sampah organikdiolah menjadipupuk organikuntuk tanamanbunga, sayuran
dan buah-buahan
Sampah nonorganik diolah
menjadi kerajinantas, souvenir dan
lain-lain
Bak sampahrumahtangga
Organik
NonOrganik
Gerobak sampah Tempat pengolahansampah
Pelatihanpengolahansampah organikdan non organikbagi warga
Bekerjasama denganBadan Lingkungan Hidup
(BLH) dan DinasKebersihan dan
PertanamanPemasaran produk kerajinan
yang dibuat oleh warga
Programchanelling terkaitpenyediaan baksampah dan alat
pengolahansampah
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VII-9
h. Ruang Terbuka PublikPenyediaan RTH publik berupa taman aktif yang berfungsi sebagai tempatsosialisasi warga serta tempat untuk bermain anak-anak. Selain itu, penyediaanRTH merupakan aplikasi nyata dalam menjaga keseimbangan lingkungandengan perkembangan kawasan terbangun serta penataan raung terbuka hijauyang bersinergi dengan pengembangan kawasan permukiman.
Konsep Ruang Terbuka Publik
DOKUMEN RPLP KELURAHAN PANGGUNG
VIII-1
BAB VIIIPENUTUPDemikian yang dapat kami sampaikan mengenai Rencana Penataan LingkunganPermukiman (RPLP) di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal,tentunya masih banyak kekurangan daln kelemahannya karena perkembanganpengetahuan dan teknologi serta referensi yang ada selalu berkembang.Harapan kami Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Kelurahan Panggung,Dokumen RPLP ini dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan diKleurahan Panggung. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakatkhususnya masyarakat yang berada di lokasi kumuh serta masyarakat kelurahanPanggung pada umumnya. Dokumen ini adalah cita-cita masyarakat akan kondisilingkungannya pada masa mendatang.Semoga dokuimen ini bermanfaat bagi masyarakat kelurahan Panggung padakhususnya juga para stake holder yang berempati pada wilayah KelurahanPanggung pada umumnya.
top related