dniks | dewan nasional indonesia kesejahteraan sosial santi rama... · web viewintervensi medik...
Post on 06-Nov-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Peran Yayasan Santi Rama Dalam Mengupayakan
Kesejahteraan bagi Penyandang Tunarungu
Disampaikan dalamKonferensi Nasional Kesejahteraan Sosial VIII
Di Padang, 18 s.d 20 April 2015
Peran Yayasan Santi Rama
dalam Mengupayakan
Kesejahteraan bagi Penyandang Tunarungu
Yayasan Santi Rama (YSR) merupakan organisasi social di Jakarta yang bergerak dalam bidang
pelayanan pendidikan/ latihan anak tunarungu sejak usia dini sampai usia sekolah menengah.
YSR didirikan pada tahun 1970 dengan para pendiri Ibu A.H Nasution (alm) dan Prof.dr. Hendarto
Hendarmin Sp.THT sebagai pelopor penyelenggaraan Program Intervensi Dini bagi anak tunarungu
usia balita. Saat ini YSR mendidik 270 siswa dari jenjang PAUD, SDLB, SMPLB dan SMALB didukung
oleh 99 pendidik dan tenaga kependidikan.
Sebagai organisasi sosial non profit Santi Rama telah membantu pemerintah dalam mengupayakan
kesejahteraan social bagi anak tunarungu seperti yang tertuang dalam Visi YSR :
Santi Rama mengupayakan kesejahteraan sosial yang sangat diharapkan baik oleh YSR, instansi
pemerintah terkait, orangtua yang mempercayakan pendidikan anak mereka ke Santi Rama, termasuk
alumni. Hal ini dijabarkan dalam Misi YSR yaitu:
Jalur Layanan Pendidikan di Santi Rama
Menjadikan YSR sebagai organisasi/ lembaga social penyelenggara layanan
(re)habilitasi yang komprehensif, terpercaya, inovatif dan berwawasan nasional.
Menyelenggarakan manajemen lembaga yang efektif, efisien dan terbuka.
Menyelenggarakan program layanan deteksi dan intervensi dini yang komprehensif, selaras perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berbasis hakikat dan kebutuhan anak tunarungu.
Menyelenggarakan jenjang pendidikan tingkat pra sekolah, pendidikan dasar,dan menengah serta berbagai jalur
program pendidikan sesuai kebutuhan anak tunarungu berdasarkan assesmen yang rutin dan berkesinambungan.
Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan tentang hal yang berkaitan pelayanan dan pendidikan anak
tunarungu.
Melaksanakan program pembinaan sumber daya manusia yang mampu mengaktualissikan diri, berdisisplin,
berdedikasi, professional, dan bangga sebagai “orang” Santi Rama.
Menyediakan sarana prasarana sesuai kebutuhan dan pandangan keilmuan mutakhir.
Menyelenggarakan program bimbingan dan konseling dan informasi bagi orangtua, alumni dan masyarakat luas yang
memerlukan.
Berperan aktif dalam berbagai kegiatan penataran dan pengembangan system pelayanan dan pendidikan anak
tunarungu pada taraf nasional.
Menjalin kerja sama kemitraan dengan perseorangan, organisasi, instansi pemerintah dan non pemeintah serta
perguruan tinggi yang terlibat dalam bidang pelayanan dan pendidikan anak tunarungu.
Deteksi Dini
Penerimaan siswa di Santi Rama wajib melalui gerbang utama yaitu unit Observasi, tempat di mana
anak diseleksi , melalui pemeriksaan Audiometrik/tes pendengaran dan tes kecerdasan, maka
berdasar usia, hasil pemeriksaan dan pendidikan sebelumnya anak akan ditempatkan di salah satu unit
di Santi Rama atau dirujuk ke lembaga pendidikan lain di luar Santi Rama.
Intervensi Dini
Intervensi Dini adalah campur tangan dalam kehidupan seorang anak sejak usia dini , segera setelah
diketahui / didagnosa menyandang ketunarunguan.
Masyarakat
Deteksi Dini/ Assesmen Ketunarunguan (Observasi)
Program Intervensi Dini Anak dan Orangtua (Prodini)
Pendidikan Tunarungu Usia Dini(PAUD)Taman Latihan(informal)
Taman Kanak-kanak Luar Biasa
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa(SMPLB)
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB
SLB lain/ Sekolah Reguler
Masyarakat Dunia Kerja
Pendidikan
T
E
R
P
A
D
U/
Inklusif
Untuk jangka panjang Intervensi Dini bertujuan agar anak tumbuh menjadi orang dewasa yang
mandiri, berkembang secara optimal dan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup, di samping
itu tujuan jangka pendek untuk mengurangi kelainan primer dan mencegah terjadinya kelainan
sekunder.Tindak Intervensi diupayakan melalui beberapa jenis yaitu
1. Intervensi Medik berupa operasi, pemberian obat-obatan, Cochlear Implant
2. Intervensi prostetik yaitu pemakaian Alat Bantu Dengar atau alat bantu lainnya.
3. Intervensi Habilitatif.
Sasaran Intervensi Habilitatif (Intervensi Dini)
Disadur dari A. Boothroyd (1982)
Program Bimbingan/ Intervensi Dini di PAUD Santi Rama
Program Intervensi Habilitatif mencakup segala interaksi dengan anak dan modifikasi terhadap
lingkungan fisik serta sosial yang bertujuan:
Orangtua yang Efektif
Kehidupan Sos Emosional yang
sehat
Keterampilan kognitif sesuai
usia
Kemampuan Berbahasa
Kemampuan Komunikasi(bicara/Isyararat
Pemakaian ABM yang sesuai dan
Terawat
Keterampilan Memanfaatkan
Sisa Pendengaran
(Keterarahwajahan
Sasaran Jangka Panjang : Seorang
Dewasa yang Mandiri Berkembang secara
Optimal
1. Mengadakan kompensasi atas hilangnya pendengaran dengan memberi latihan mendengar
dan merangsang perkembangan bahasa segera setelah anak memakai Alat Bantu Mendengar
(ABM)
2. Mengupayakan alternatif/ cara lain untuk memanfaatkan penglihatan/ perabaan sebagai
pengganti pendengaran dalam mengembangkan kemampuan bicara atau menggunakan
isyarat bagi anak yang belum menguasai kemampuan bicara.
3. Mencegah terjadinya kelainan sekunder pada berbagai aspek perkembangan anak sebagai
dampak ketuarunguan atau memulihkan kembali berbagai fungsi yang sempat terganggu.
Mengapa Diperlukan Intervensi pada Usia Dini?
1. Untuk memaksimalkan kegiatan pencegahan dari pada pemulihan/ kegiatan remedial.
2. Memanfaatkan usia peka dalam perkembangan anak.
3. Mempertahankan sinkroni antara berbagai bidang perkembangan.
Bagaimana jika tidak dilakukan
Intervensi Dini?
Jika tidak dilakukan Intervensi secara dini dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka, maka
akan berdampak terjadinya berbagai hambatan seperti hambatan perkembangan social, hambatan
perkembangan emosional , hambatan perkembangan bahasa dan komuniakasi yang pada akhirnya
akan terjadi hambatan perkembangan pengetahuan dan sempitnya kesempatan pendidikan dan
kesempatan memperoleh lapangan pekerjaan.
ReaksiOrangtua
dan Masyarakat
Gangguan Pendengaran
Mempersempit Kesempatan
Pendidikan dan Pekerjaan
Hambatan Bahasa dan Komunikasi
Hambatan Emosi
Hambatan Pengetahuan
dan Kecerdasan
Hambatan Sosial
Pada anak yang mendengar (secara alami dan tanpa disadari) akan mengalami masa
pemerolehan bahasa, sehingga anak akan memiliki bahasa yang selanjutnya akan digunakan
sebagai modalitas dalam berkomunikasi, ketunarunguan akan mengakibatkan
penyandangnya tidak mengalami masa pemerolehan bahasa sehingga akan mengalami
kemiskinan bahasa.
Kemiskinan Bahasa artinya :
a) Tidak bisa bicara:
b) Tidak mengenal lambang bahasa yang digunakan dalam lingkungan di mana mereka berada.
c) Tidak memiliki kosa kata:
= kosa katanya terbatas.
= tidak mengerti nama benda-benda, peristiwa,
kegiatan dan perasaan.
d) Tidak bisa bertanya-jawab.
e) Tidak menguasai media komunikasi.
f) Tidak memahami aturan bahasa/ tata bahasa/ sistem bahasa yang ada di lingkungannya.
g) Tidak mampu mengungkapkan isi hati dengan menggunakan fungsi bahasa.
Santi Rama berkomitmen melalui visi dan misinya bahwa peserta didik dari tingkat PAUD, SDLB,
SMPLB dan SMALB mengutamakan bimbingan kemandirian yang sekaligus menjangkau bimbingan
pendidikan karakter.
Santi Rama menyiapkan guru-guru agar menguasai metode pembelajaran yang khusus dan khas
untuk anak tunarungu agar mereka dapat mengembangkan bahasa siswa-siswanya, Dari PAUD
sampai SMLB para guru menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu Metode Maternal
Reflektif (MMR). Santi Rama menyiapkan guru-guru khusus yang handal, misalnya guru BKPBI, guru
Bina Wicara, agar dapat menyempurnakan penguasaan bahasa siswanya menuju kemandirian dalam
berkomunikasi. Santi Rama melakukan pembinaan terus-menerus terhadap kompetensi para guru
dalam mendidik dan mengajar siswa-siswanya sesuai bidang tugasnya masing-masing.
Sejak diterima sebagai pegawai di Santi Rama, para guru harus berhadapan dengan kegiatan
pembinaan kompetensi mengajar. Di sana mereka dibina untuk memahami sebuah cara bagaimana
membimbing anak tunarungu bahkan yang belum memiliki sepatah katapun untuk melakukan
percakapan. Guru senior maupun yang masih yunior mengikuti pembinaan-pembinaan yang dilakukan
di Santi Rama. Semua itu dilakukan untuk memandirikan anak tunarungu dalam berbahasa dan
berkomunikasi agar tidak tergantung pada orang lain.
Di SMPLB/ SMALB, disiapkan program-program yang bertujuan menyiapkan siswa untuk hidup mandiri
di tengah-tengah masyarakat. Program keterampilan yang diberikan adalah : Keterampilan Tata
Busana, Tata Boga, Cetak Sablon, dan keterampilan otomotif.
Untuk mempertajam pemahaman dan penguasaan siswa terhadap keterampilan yang diajarkan di
sekolah, maka disusun program :.
1. Bimbingan karir : untuk mempersiapkan kemandirian hidup pada masa yang akan datang,
anak diperkenalkan pada dunia luar yaitu dunia usaha. Mengunjungi usaha kecil-kecilan yang
dijalankan alumni, mengunjungi tempat-tempat usaha yang sesuai dengan keterampilan
yang dipelajari di sekolah, agar siswa memiliki wawasan tentang dunia usaha misalnya jenis-
jenis pekerjaan, jenis-jenis usaha yang dapat memanfaatkan keterampilan yang dimiliki,
hubungan kerja antar individu dalam sebuah perusahaan dsb.
2. Praktik Kerja Industri (Prakerin) : dilaksanakan selama 3 bulan pada tahun kedua SMALB.
Program ini bertujuan menerapkan keterampilan yang diperoleh di sekolah, mengenalkan
kepada siswa tentang seluk-beluk dunia kerja. Misalnya bagaimana bersosialisasi dengan
karyawan, bagaimana berbicara dengan atasan, bagaimana harus bersikap jika mengalami
kesulitan dalam pekerjaan dsb.
3. Bimbingan pribadi dimantabkan pada akhir tahun ke3 SMPLB dan SMALB, pada waktu mereka
telah menyelesaikan ujian-ujian. Di SMPLB siswa dibimbing untuk memahami diri, Misalnya
apa yang saya mampu, apa yang saya tidak mampu, jika saya tidak mampu dalam bidang
tertentu apakah saya harus memaksakan diri memilihnya dsb. Sedangkan di SMALB siswa
dibimbing bagaimana mencari lowongan pekerjaan, bagaimana cara melamar pekerjaan dan
bagaimana memanfaatkan keterampilannya untuk mencari penghasilan dsb..
Selain program keterampilan diberikan program-program penunjang yaitu:
1. Program Pendidikan Kesehatan Reproduksi :
Kunjungan siswa SMPLB/SMALB Santi Rama ke Percetakan Buku di SMK
Desa Putra
Ketika anak mulai memasuki dunia remaja, disiapkan guru khusus yang membimbing/
memberi informasi yang benar kepada siswa dalam menjalani masa remaja dengan
segala problemanya, melalui pendidikan Kesehatan Reproduksi.
2. Program UKS : mempersiapkan anak untuk peduli lingkungan misalnya kebersihan
lingkungan, pemberantasan jentik-jentik nyamuk, P3K, penimbangan berat badan,
pengukuran tekanan darah, penyuluhan kepada sesama teman Misalnya cara-cara
mencuci tangan yang benar. 3. Bimbingan Kewirausahaan :mendirikan perusahaan kecil di dalam sekolah (Rainbow
Student Company) yang dirintis oleh Prestasi Junior Indonesia (PJI). Mempraktikkan
kewirausahaan dengan menjajakan makanan dan minuman kepada seluruh warga sekolah
pada saat-saat istirahat.
4. Kerja sama dengan Dunia Usaha :
Santi Rama bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk mensosialisasikan kompetensi yang
dimiliki para alumni dengan harapan mereka dapat mengisi kuota ketenagakerjaan 1% yang telah
diundangkan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. P.T Colliers Internasional setiap 6 bulan
memberi kesempatan kepada 4 alumni Santi Rama untuk magang selama 6 bulan. Tes perekritan
tenaga magang ini dilaksanakan di Santi Rama. P.T Astra Honda Motor melakukan tes perekutan
pegawai yang berkebutuhab khusus di Santi Rama. Beberapa kesempatan Santi Rama diundang
untuk mengikutsertakan alumni dalam tes penerimaan pegawai. Dalam hal ini Santi Rama diminta
untuk mendampingi para alumni yang tengah menjalani tes tersebut. Beberapa perusahaan Instansi
pemerintah yang telah mempekerjakan alumni Santi Rama adalah :
1. P.T Astra Honda Motor.
2. P.T Maspion
3. P.T B.A.F
4. P.T Indosiar
5. P.T Colliers Internasional
Anggota Rainbow Deaf S.C sedang memproduksi kerajinan tangan untuk mengikuti lomba
Logo Rainbow Deaf S.C
6. P.T Mazarz Internasional
7. Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
8. Kementerian Sosial
9. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kami mendengar beberapa komentar tentang kinerja alumni Santi Rama, dari beberapa perusahaan
yang mempekerjakan mereka : Mereka bekerja dengan tekun, rajin, displin, dan semangat. Karir
mereka tidak kalah dengan teman-teman sekerja mereka yang mendengar.
Dari berbagai bimbingan yang diterima di sekolah mereka sadar bahwa kesempatan memperoleh
pekerjaan untuk mereka sangat sedikit, mereka terpacu untuk mensyukuri apa yang telah mereka
terima. Rasa syukur mereka diwujudkan dalam kinerja mereka seperti yang selalu dipesan oleh guru-
guru mereka.
Seleksi Penerimaan Pegawai P.T Astra Honda Motor dilaksanakan di Santi Rama
top related