dispneu benernya
Post on 06-Jul-2018
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 DISPNEU benernya
1/3
1. DISPNEU
Dispnea atau sesak nafas adalah perasaan sulit bernapas dan
merupakan gejala utama dari penyakit kardiopulmonar. Seorang yang
mengalami dispneu sering mengeluh napas menjadi pendek dan tercekik.
Gejala objekti sesak napas termasuk juga penggunaan otot!otot
pernaasan tambahan "sternokleidomastoideus# scalenus# trape$ius#
pectoralis mayor%# pernapasan cuping hidung# tacypnea# dan hiper&entilasi.
Sesak napas tidak selalu menunjukan adanya penyakit' orang normal akan
mengalami hal yang sama setelah melakukan kegiatan isik dalam tingkat!
tingkat yang berbeda. "Price# ()1*%
Pemeriksaan harus dapat membedakan sesak napas dari gejala dan
tanda lain yang mungin memiliki perbedaan klinis mencolok. Takipnea
adalah rekuensi pernapasan yang cepat# lebih cepat dari pernapasan
normal "1( hingga () kali per menit% yang dapat muncul dengan atau
tanpa dispneu. +iper&entilasi adalah &entilasi yang lebih besar dari pada
jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan pengeluaran karbon
dioksida ",-(% normal# hal ini dapat diidentiikasi dengan memantau
tekanan parsial ,-( arteri# atau tegangan "Pa,-(%# yaitu lebih rendah dari
angka normal "*) mm +g%. Dispneu dapat dikeluhkan pada sindrom
hiperventilasi yang sebenarnya merupakan seorang yang sehat dengan
stress emosional. Selanjutnya# gejala lelah yang berlebihan harus
dibedakan dari dispnea. Seorang yang sehat mengalami lelah yang
berlebihan setelah melakukan kegiatan isik dalam tingkat yang berbeda!
beda# dan gejala ini juga dapat dialami penyakit kardi&askular.
Neuromuskular# dan penyakit lain selain paru. "Price# ()1*%
Pada beberapa tahun belakangan ini# ketertarikan pada ilmu pengetahuan dalam perhitungan dan mekanisme neuroisiologi meningkat
dengan cepat. Namun belum bersedia keterangan tentang dispnea dengan
segala keadaan yang dapat diterima. Sumber penyebab dispnea termasuk
a. /eseptor!reseptor mekanik pada otot pernapasan# paru# dan dinding
dada' dalam teori tegangan-panjang # elemen!elemen sensoris#
gelondong otot pada khususnya# berperan penting dalam
membandingkan tegangan dalam otot dengan derajat elastisitasnya'
-
8/17/2019 DISPNEU benernya
2/3
dispnea terjadi dalam tegangan yang cukup besar untuk satu panjang
otot "&olume napas tercapai%
b. 0emoreseptor untuk tegangan ,-( dan -( "P,-( dan P-(% (teori
utang-oksigen)c. Peningkatan kerja pernapasan yang mengakibatkan sangat
meningkatnya rasa sesak napas dan
d. 0etidakseimbangan antara kerja pernapasan dengan kapasitas &entilasi.
ekanisme tegangan panjang yang tidak sesuai adalah teori yang
paling banyak diterimakarena teori tersebut menjelaskan paling banyak
kasus klinis dispnea. 2aktor kunci yang menjelaskan apakah dispnea
terjadi pada tingkat &entilasi atau usaha sesuai dengan derajat
akti&itasnya. Namun# rangsangan# reseptor sensoris# dan jaras
sara#yang sesuai tidak dapat ditentukan dengan pasti. "Price# ()1*%
3esarnya tenaga isik yang dikeluarkan untuk menimbulkan dispnea
bergantung pada usia# jenis kelamin# ketinggian tempat# jenis latihan isik#
dan terlibatnya emosi dalam melakukan kegiatan itu. Dispnea yang terjadi
pada seseorang harus dikaitkan dengan tingkat akti&itas minimal yang
menyebabkan dispnea# untuk menentukan apakah dispnea terjadi setelah
akti&itas sedang atau berat# atau terjadi pada saat istirahat. Selain itu
terdapat beberapa &ariasi gejala umum dispnea. Ortopnea adalah napas
pendek yang terjadi pada posisi berbaring dan biasanya keadaan diperjelas
dengan penambahan sejumlahbantal atau penambahan ele&asi sudut untuk
mencegah perasaan tersebut. Penyebab tersering ortopnea adalah gagal
jantung kongesti akibat peningkatan &olume darah di &askularisasi sentral
pada posisi berbaring. -rtopnea juga merupakan gejala yang sering
muncul pada banyak gangguan pernapasan. Dispnea nokturna paroksismal
menyatakan timbulnya dispnea pada malam hari dan memerlukan posisi
duduk dengan segera untuk bernapas. embedakan dispnea nokturna
paroksismal dengan ortopnea adalah 4aktu timbulnya gejala setelah
beberapa jam dalam posisi tidur. Penyebabnya sama dengan penyebab
ortopnea yaitu gagal jantung kongesti# dan 4aktu timbulnya yang
terlambat itu karena mobilisasi cairan edema perier dan penambahan
&olume intra&askular pusat. "Price# ()1*%
-
8/17/2019 DISPNEU benernya
3/3
Pasien dengan gejala dispnea biasanya memiliki satu dari keadaan ini
yanitu "1% penyakit kardio&askular#"(% emboli paru# "5% penyakit paru
interstitial atau al&eolar# "*% gangguan dinding dada atau otot!otot# "6%
penyakit obstrukti paru# atau "7% kecemasan. Dispnea adalah gejala utama
edema paru# gagal jantung kongesti# dan penyakit katup jantung. Emboli
paru ditandai oleh dispnea mendadak. Dispnea merupakan gejala paling
nyata pada penyakit yang menyerang percabangan trakeobronkial#
parenkim paru# dan rongga pleura. Dispnea biasanya diakitkan dengan
penyakit restrikti yaitu terdapat peningkatan kerja pernapasan akibat
meningkatnya resistensi elastik paru "pneumonia# atelektasis# kongesti%
atau dinding dada "obesitas# kioskoliosis% atau pada penyakit jalan napas
obstrukti dengan meningkatnya resitensi nonelastik bronkial "emisema#
bronkhitis asma%. 8etapi kalau beban kerja pernapsan meningkat secara
kronik# maka pasien bersangkutan dapat menyesuikan diri dan tidak
mengalami dispnea. Dispnea juga dapat terjadi jika otot pernapasan lemah
"contohnya miastania gra&is%# lumpuh "contohnya# poliomielitis# sindrom
Guillain!3arre%# letih akibat meningkatnya kerja pernapasan# atau oto
pernapasan kurang mampu melakukan kerja mekanis "contohnya#
emisema yang berat atau obesitas%. Pada akhirnya# penderita sindrom
hiper&entilasi akibat kecemasan atau stress emosional sering mengeluhkan
dispnea. Pola pernapsan pada kelompok ini sering kali aneh# dengan
ketidakteraturan rekuensi maupun tidal &olume. Pada lain 4aktu# pola
pernapasan menjadi hiper&entilasi yang menetap sehingga pasien
mengeluh kesemutan pada ekstremitasnya dan terdapat perasaan
melayang. 3ila pernapsan normal hilang saat tdiur# dicurigai terdapat penyebab psikogenik. "Price# ()1*%
Dapus
Price# Syl&ia 9. ()1*. PATO!"!O#O$! %onsep %linis Proses-Proses
Penyakit . Edisi 7. :akarta EG,.
top related