diit hipertensi
Post on 03-Jul-2015
638 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Page 1 Page 1
6 6
BAB II CHAPTER II
TINJAUAN PUSTAKA LITERATURE REVIEW
A. A. Kepatuhan Diit Hipertensi Compliance Hypertension diet
1. 1. Kepatuhan Obedience
a. a. Pengertian Definition
Kepatuhan adalah tingkat seseorang dalam melaksanakan suatu aturan Compliance is the level of someone in executing a rule
dan perilaku yang disarankan (Smet, 1994). and the recommended behavior (Smet, 1994).
Kepatuhan dapat dibedakan dua yaitu : Compliance can be distinguished two namely:
1) Kepatuhan penuh (total compliance) 1) Full Compliance (total compliance)
Pada keadaan ini penderita patuh secara sungguh-sungguh terhadap diit In this situation the patient is truly obedient to the diet
pada hipertensi. in hypertension.
2) Penderita yang tidak patuh (non compliance) 2) Patients who do not comply (non compliance)
Pada keadaan ini penderita tidak melakukan diit terhadap hipertensi In this situation people do not do diet on hypertension
(Azwar, 1996). (Azwar, 1996).
b. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Factors affecting compliance
1) Faktor predisposisi 1) Predisposing factors
a) Kepercayaan atau agama yang dianut a) The belief or religious affiliation
Kepercayaan atau agama merupakan dimensi spiritual yang Belief or religion is a spiritual dimension
dapat menjalani kehidupan. can go through life. Penderita yang berpegang teguh Patients who cling
terhadap agamanya akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak against his religion would have a tough life and not
mudah putus asa serta dapat menerima keadaannya, demikian easy to despair and to accept the situation, thus
juga cara akan lebih baik. also how to be better. Kemauan untuk melakukan kontrol Willingness to perform control
penyakitnya dapat dipengaruhi oleh kepercayaan penderita, illness can be influenced by patient beliefs,
Page 2 Page 2
7 7
dimana penderita memiliki kepercayaan yang kuat akan lebih where patients have a strong belief will be more
baik tabah terhadap anjuran dan larangan kalau tahu akibatnya good advice and steadfast against the ban if they knew the result
(Notoadmojo, 1993). (Notoadmojo, 1993).
b) Faktor geografi (lingkungan yang jauh atau jarak) b) geographic factors (environmental remote or distance)
Lingkungan yang jauh atau jarak dari pelayanan kesehatan yang Environmental far or distance from health services
memberikan kontribusi rendahnya kepatuhan (Rich MV, Etal, contribute to low compliance (Rich MV, et al,
1995). 1995).
c) Individu c) Individual
1). 1). Sikap atau motivasi individu ingin sembuh Attitude or motivation of individuals to recover
Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri Motivation or attitude is in itself the most powerful
individu individual
sendiri. own.
Motivasi Motivation
individu individual
ingin want
tetap fixed
mempertahankan kesehatannya sangat berpengaruh terhadap maintain their health affects
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penderita factors related to patient behavior
dalam kontrol penyakitnya (Hawari, 1996). in disease control (Hawari, 1996).
2). 2). Pengetahuan Knowledge
Menurut Schere dan Bruce (2001), mengikuti bahwa According Schere and Bruce (2001), follows that
pengetahuan mempengaruhi kompetensi perasaan dalam knowledge affects the feeling of competence in
mengatur gejala. set of symptoms. Penelitian lain juga dilaporkan bahwa Other studies also reported that
penderita dengan kepatuhan rendah adalah mereka yang tidak patients with low compliance are those who do not
teridentifikasi mempunyai gejala batuk dan sakit, mereka identified to have symptoms of cough and pain, they
berfikir bahwa mereka sudah merasa sembuh sehat sehingga think that they already feel healthy recovery so
menghentikan minum obat sebelum waktunya (Hawari, stop taking medication prematurely (Hawari,
1996). 1996).
Page 3 Page 3
8 8
2) Faktor reinforcing 2) reinforcing factors
a) Dukungan petugas a) Support staff
Dukungan dari petugas sangatlah besar artinya bagi penderita, Support from officers is of great significance for the patient,
sebab petugas adalah pengelola penderita yang paling sering because the officer is a manager of people with the most frequent
berinteraksi sehingga pemahaman terhadap kondisi fisik maupun interact so that an understanding of the physical condition or
psikis lebih baik, dengan sering berinteraksi, sangatlah Psychic better, with frequent interaction, it is
mempengaruhi rasa percaya dan menerima kehadiran petugas affect the trust and accept the presence of officers
kesehatan dapat ditumbuhkan dalam diri penderita maka anjuran, health patients can be grown in the recommendation,
perintah yang diberikan petugas akan dapat diterima oleh orders given by officers will be accepted
penderita dengan baik, begitu juga motivasi atgau dukungan yang patients with both, as well as motivational support atgau
diberikan petugas sangat besar artinya terhadap kepatuhan pasien officers are given very great significance of patient adherence
untuk melakukan kontrol terhadap penyakit yang diderita to control the illness
(Friedman, 1998). (Friedman, 1998).
b) Dukungan sosial keluarga b) family social support
Selain dukungan petugas, dukungan keluarga sangatlah tidak In addition to staff support, family support is not
kalah pentingnya, karena keluarga merupakan bagian dari Equally important, because the family is part of
penderita yang paling dekat dan tidak dapat dipisahkan. people with the closest and can not be separated.
Penderita akan merasa senang dan tentram apabila mendapat Patients will feel happy and at ease when getting
perhatian dan dukungan dari keluarganya, karena dengan attention and support from her family, because with
dukungan tersebut akan menimbulkan kepercayaan dirinya untuk such support will lead to trust himself to
menghadapi atau mengelola penyakitnya dengan lebih baik, serta deal with or manage the disease better, and
penderita mau menuruti saran-saran yang diberikan oleh keluarga people want to follow the suggestions given by the family
untuk penunjang pengelolaan penyakitnya (Friedman, 1998). to support the management of the disease (Friedman, 1998).
Page 4 Page 4
9 9
3) Faktor enabling 3) enabling factors
Fasilitas kesehatan merupakan sarana penting dalam memberikan Health facilities are an important tool in providing
penyuluhan terhadap penderita diharapkan penderita menerima counseling to patients expected to receive patient
penjelasan dari tenaga kesehatan yang meliputi : jumlah tenaga explanation of health workers that includes: the number of personnel
kesehatan, gedung serba guna untuk penyuluhan dan lain-lain health, multi-purpose building for counseling and other
(Notoadmojo, 2002). (Notoadmojo, 2002).
2. 2. Diit hipertensi Hypertension diet
Diit hipertensi adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa Hypertension diet is one way to deal with hypertension without
efek yang serius, karena metode pengendaliannya yang alami (Purwati, serious effect, because the natural control method (Purwati,
1997). 1997). Hanya saja banyak orang yang menganggap diet hipertensi sebagai It's just that many people consider a diet hypertension as
sesuatu yang merepotkan dan tidak menyenangkan. something that is inconvenient and unpleasant. Banyak makanan Many foods
kesukaan bisa masuk daftar terlarang, misalnya garam penyedap, pop corn preferences could enter the forbidden list, for example salt flavoring, pop corn
asin, dan kentang. salt, and potatoes.
1). 1). Tujuan diet hipertensi menurut Purwati, 1997) sebagai berikut: The purpose of hypertension by dietary Purwati, 1997) as follows:
a. a. Mengurangi asupan garam Reduce salt intake
Mengurangi garam sering juga diimbangi dengan asupan lebih banyak Reducing salt intake is often balanced with more
kalsium, magnesium, dan kalium. calcium, magnesium, and potassium. Puasa garam untuk kasus tertentu Fasting salt to a particular case
dapat menurunkan tekanan darah secara nyata. can lower blood pressure significantly.
Umumnya kita Generally we
mengkonsumsi lebih banyak garam daripada yang dibutuhkan tubuh. consume more salt than your body needs.
Idealnya kita cukup menggunakan sekitar satu sendok teh saja atau Ideally we will just use about a teaspoon or
sekitar 5 gram per hari. about 5 grams per day.
b. b. Memperbanyak serat Increase the fiber
Mengkonsumsi lebih banyak sayur yang mengandung banyak serat akan Eat more vegetables that contain lots of fiber would
memperlancar buang air besar dan menahan sebagian asupan natrium. smooth bowel movements and keep back part of sodium intake.
Page 5 Page 5
10 10
Sebaiknya penderita hipertensi menghindari makanan kalengan dan Should patients with hypertension avoid canned foods and
makanan siap saji dari restoran, yang dikhawatirkan mengandung fast food from the restaurant, which is feared containing
banyak pengawet dan kurang serat, misalnya semangkuk sereal many preservatives and less fiber, such as a bowl of cereal
mengandung sekitar 7 gr serat. contains about 7 grams of fiber.
c. c. Menghentikan kebiasaan buruk Stopping bad habits
Menghentikan rokok, kopi, dan alkohol dapat mengurangi beban Stopping smoking, coffee, and alcohol can reduce the burden
jantung, sehingga jantung dapat bekerja dengan baik. heart, so the heart to work properly. Rokok dapat Cigarettes can
meningkatkan resiko kerusakan pembuluh darah dengan mengendapkan increase the risk of damage to blood vessels with a precipitate
kolesterol pada pembuluh darah jantung koroner, sehingga jantung cholesterol on coronary heart blood vessels, so that the heart
bekerja lebih keras. work harder. Sedangkan alkohol dapat memacu tekanan darah. While alcohol can boost blood pressure.
Selain itu, kopi dapat memacu detak jantung. In addition, the coffee can boost heart rate. Menghentikan kopi berarti Stopping the coffee means
menyayangi jantung agar tidak terbebani lebih berat. loving heart so as not to burden heavier.
d. d. Perbanyak asupan kalium Increase potassium intake
Penelitian menunjukkan dengan mengkonsumsi 3500 mg kalium dapat Research shows by taking 3500 mg of potassium can
membantu mengatasi kelebihan natrium, sehingga dengan volume darah help overcome the excess sodium, so that the blood volume
ideal yang dapat dicapai kembali tekanan darah yang normal. ideal that can be achieved return of normal blood pressure. Makanan Food
yang banyak mengandung kalium misalnya pisang, sari jeruk, jagung, that contain lots of potassium such as bananas, orange juice, corn,
dan brokoli. and broccoli.
e. e. Penuhi kebutuhan magnesium Meet the needs magnesium
Penelitian menunjukkan bahwa asupan magnesium yang tinggi yaitu Research shows that high magnesium intake is
menurut RDA (Recommended Dietary Allowance) adalah sekitar 3500 according to the RDA (Recommended Dietary Allowance) is about 3500
mg dapat mengurangi tekanan darah pada seseorang yang mengalami mg can reduce blood pressure in someone who has
Page 6 Page 6
11 11
hipertensi. hypertension. Sumber makanan yang banyak mengandung magnesium Food sources that contain lots of magnesium
misalnya kacang tanah, bayam, kacang polong, dan makanan laut. eg peanuts, spinach, peas, and seafood.
f. f. Lengkapi kebutuhan kalsium Complete the calcium requirement
Kandungan kalsium yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu The content of calcium is needed in everyday life is
800 mg yang setara dengan tiga gelas susu dapat mencegah terjadinya 800 mg is equivalent to three glasses of milk to prevent the occurrence of
komplikasi pada penyakit hipertensi. complications of hypertension.
Makanan yang banyak Foods that many
mengandung kalsium misalnya keju rendah lemak dan ikan seperti ikan containing calcium eg low-fat cheese and fish such as fish
salmon. salmon.
g. g. Manfaatkan sayuran dan bumbu dapur Make the vegetables and herbs
Sayuran dan bumbu dapur yang bermanfaat untuk pengontrolan tekanan Vegetables and herbs that are useful for controlling pressure
darah, seperti : tomat, wortel, seledri, bawang putih dan kunyit. blood, such as: tomatoes, carrots, celery, garlic and turmeric.
2). 2). Macam diet rendah garam menurut Ignatius sebgai berikut: Low-salt diets by Ignatius sebgai follows:
a). a). Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na) Low Salt Diet I (200-400 mg Na)
Diet Garam Rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites Low Salt Diet I provided to the patient with edema, ascites
dan atau hipertensi berat. and / or severe hypertension. pada pengolahan makanan tidak in food processing is not
ditambahkan garam. added salt. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar Avoided foods that are high in
natriumnya. sodium.
b). b). Diet Garam Rendah II (600-1200 mg Na) Low Salt Diet II (600-1200 mg Na)
Diet Garam Rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites, Low Salt Diet II given to patients with edema, ascites,
dan atau hipertensi tidak terlalu berat. and / or hypertension are not too heavy. pemberian makanan sehari daily feeding
sama dengan diet garam rendah I. together with a low salt diet I. Pada pengolahan makanan boleh In the food processing may
menggunakan ½ sdt garam dapur (2g). use ½ teaspoon salt (2g). Dihindari bahan makanan Avoided food
yang tinggi kadar natriumnya. High levels of sodium.
Page 7 Page 7
12 12
c). c). Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na) Low Salt Diet III (1000-1200 mg Na)
Diet Garam Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan Low Salt Diet III is given to patients with edema and
atau hipertensi ringan .pemberian makanan sehari sama dengan diet or mild hypertension. a day feeding the same diet
Garam Rendah I. Low salt I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan In the food processing may use
1 sdt (4) garam dapur. 1 teaspoon (4) of table salt.
B. B. Dukungan sosial keluarga Family support
1. 1. Keluarga Family
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien The family as the smallest unit in society is the client
keperawatan atau sebagai asuhan keperawatan, keluarga sangat berperan as nursing or nursing care, family plays an essential role
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga sangat in determining how care is required of family members
berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga role in determining how care is required of family members
yang sakit. the sick. Bila dalam keluarga tersebut salah satu anggotanya mengalami When the family is experiencing one of its members
masalah kesehatan maka sistem dalam keluarga akan terpengaruhi (Marilyn, health problems in the family then the system will be affected (Marilyn,
1998). 1998).
2. 2. Fungsi keluarga menurut Model Friedman : Model family function according to Friedman:
a. a. Fungsi afektif Affective function
Gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam Self-image of family members, a feeling of belonging and held in
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain, saling family, family support to other family members, mutual
menghargai dan kehangatan di dalam keluarga. respect and warmth in the family.
b. b. Fungsi sosialisasi The function of socialization
Interaksi atau hubungan dalam keluarga, bagaimana keluarga belajar Interaction or relationship within the family, how family learning
disiplin, norma, budaya dan perilaku. discipline, norms, culture and behavior.
Page 8 Page 8
13 13
c. c. Fungsi kesehatan Health function
Sejauh mana keluarga menyediakan pangan, perlindungan dan merawat The extent to which families provide food, protection and care
anggota yang sakit, sejauh mana pengetahuan tentang masalah kesehatan, members who are sick, the extent of knowledge about health issues,
kemampuan keluarga untuk melakukan 5 tugas kesehatan dalam keluarga family ability to perform five tasks in family health
serta kemauan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang and the willingness of families to cope with health problems that are
dihadapi : faced:
1) Mengenal masalah kesehatan 1) Know the health problem
Keluarga mengetahui pengertian, gejala, tanda, dan faktor penyebab, Families find understanding, symptom, sign, and the causes,
serta persepsi keluarga terhadap masalah. and family perception of the problem.
2) Mengambil keputusan 2) Taking a decision
Keluarga mengetahui masalah yang dirasakan keluarga, keluarga The family knows the perceived problem families, families
merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit. fear will result from the action of disease.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit 3) Caring for a sick family member
Keluarga mengetahui keadaan penyakit, mengetahui sifat dan Families know the state of the disease, knowing the nature and
perawatan yang dibutuhkan, mengetahui keberadaan falisitas treatment is needed, knowing the existence falisitas
pelayanan kesehatan, mengetahui sumber-sumber yang ada dalam health services, knowing the resources available in
keluarga, sikap keluarga terhadap yang sakit. family, family attitudes toward the sick.
4) Memelihara rumah yang sehat 4) Maintain a healthy home
Sumber-sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat The sources of family-owned, profit / benefit
pemeliharaan, keuntungan yang dapat diperoleh dan fasilitas maintenance, the benefits can be obtained and facilities
kekompakan antar anggota keluarga. cohesiveness among family members.
Page 9 Page 9
14 14
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, keberadaan fasilitas 5) Use of existing health facilities, the existence of facilities
kesehatan, keuntungan yang dapat diperoleh dan fasilitas kesehatan, health, the benefits to be gained and health facilities,
terjangkau oleh keluarga. affordable by the family.
d. d. Fungsi ekonomi Economic Functions
Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, keluarga Families meet the needs of food, clothing, shelter, family
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan utilizing existing resources at the community in improving
status kesehatan keluarga. family health status.
Yang termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota Which include family support system is the number of members
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk healthy family, the facilities owned by the family for
menunjang kesehatan. support health. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas Facilities include physical facilities, facilities
psikologis atau dukungan dari masyarakat setempat (Marilyn, 1998). psychological or support from local people (Marilyn, 1998).
Dalam perubahan perilaku kesehatan, perlu suatu dukungan yang In health behavior change, need a support
dilakukan oleh anggota keluarga. performed by family members. Untuk merubah perilaku seseorang perlu To change a person's behavior need
ada faktor dukungan yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga penderita. there are factors that support can be done by family members of patients.
Dukungan dari anggota keluarga adalah merupakan aset kesehatan dan juga Support from family members is an asset to the health and well
merupakan hubungan sosial yang dapat mempertinggi derajat kesehatan is a social relationship that can enhance the health status
(Utami, 2003). (Utami, 2003).
3. 3. Jenis dukungan sosial keluarga Type of family social support
Terdapat empat jenis atau dimensi dukungan yaitu : There are four types or dimensions of support are:
a. a. Dukungan emosional Emotional support
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan The family as a safe and peaceful place to rest and
pemilihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. elections and to help cope with the emotions.
Meliputi Cover
ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap anggota keluarga expression of empathy, concern and attention to family members
Page 10 Page 10
15 15
yang menderita hipertensi (misalnya umpan balik penegasan) (Marilyn, who suffer from hypertension (eg feedback of confirmation) (Marilyn,
1998). 1998).
b. b. Dukungan penghargaan (penilaian) Support Award (rating)
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing The family acts as a feedback guidance, guide
dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator and mediate the problem solving and as a source and validator
indentitas anggota. identity of members. Terjadi lewat ungkapan hormat (penghormatan) Occurs via expression of respect (respect)
positif untuk penderita hipertensi, dorongan maju atau persetujuan dengan positive for patients with hypertension, push forward or approval by
gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif penderita ideas or feelings of individuals and a positive comparison patients
hipertensi dengan yang lain seperti misalnya orang-orang yang kurang hypertension with others such as people who are less
mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri) able or worse off (increase self-esteem)
Marilyn, 1998). Marilyn, 1998).
c. c. Dukungan instrumental Instrumental support
Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. The family is a source of practical and concrete help. Mencakup Cover
bantuan langsung seperti dalam bentuk uang, peralatan, waktu, modifikasi such direct assistance in the form of money, equipment, time, modification
lingkungan maupun menolong dengan pekerjaan waktu mengalami stress environment and help with job stress time
(Marilyn, 1998). (Marilyn, 1998).
d. d. Dukungan informatif Support informative
Keluarga berfungsi sebuah sarana kolektor dan disseminator (penyebar) Family functioning of a tool collector and disseminator (spreaders)
informasi tentang dunia. information about the world. Mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, Include giving advice, instructions,
sarana-sarana atau umpan balik. the means or feedback.
Bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga adalah dorongan Forms of support provided by families is a boost
semangat, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan sehari- spirit, giving advice or oversee on a day-diet
hari dan pengobatan. day and treatment. Dukungan keluarga juga merupakan perasaan Family support is also a feeling
individu yang mendapat perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk individual attention, liked, appreciated and included
bagian dari masyarakat (Utami, 2003). part of the community (Utami, 2003).
Page 11 Page 11
16 16
C. C. Hubungan dukungan sosial keluarga dengan pengetahuan diit pasien The relationship of social support the family with knowledge of patient diet
hipertensi hypertension
Keluarga harus dilibatkan dalam program pendidikan dan penyuluhan agar Families should be involved in educational programs and counseling for
mereka mampu mendukung usaha pasien dalam patuh terhada diit yang they are able to support the efforts of patients in the diet are obedient terhada
dianjurkan untuk mengontrol hipertensi. recommended to control hypertension. Dukungan sosial keluarga merupakan Family support is
faktor penting dalam kepatuhan terhadap program medis. important factor in adherence to medical programs. Dukungan sosial Social support
keluarga meliputi dukungan emosional berupa ungkapan, empati, dan family includes emotional support in the form of expression, empathy, and
kepedulian, dukungan penghargaan berupa bimbingan dan pemecahan masalah, care, support awards in the form of guidance and problem solving,
dukungan instrumental berupa uang, peralatan dan modifikasi lingkungan, instrumental support in the form of money, equipment and environmental modifications,
dukungan informatif berupa memberi nasehat, petunjuk, dan saran-saran. informative support in the form of giving advice, guidance, and suggestions.
Dukungan sosial keluarga secara terus-menerus biasanya diperlukan agar Family social support on an ongoing basis is usually required for
penderita hipertensi tersebut mampu melaksanakan rencana yang dapat diterima hypertensive patients are able to implement a plan acceptable
untuk bertahan hidup dengan hipertensi dan mematuhi aturan terapinya to survive with its treatment of hypertension and abide by the rules
(kepatuhan terhadap diit). (Adherence to diet). Keluarga selalu dilibatkan dalam program pendidikan The family was always involved in education programs
sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pasien, mendukung kepatuhan so that they can meet the needs of patients, supporting compliance
terhadap diit dan mengetahui kapan harus mencari pertolongan dari profesional of diet and knowing when to seek help from professionals
kesehatan, keluarga juga harus memperingatkan bahwa diit yang tidak dilakukan health, the family also must warn that the diet is not done
pada pasien hipertensi dapat menimbulkan masalah yaitu tekanan darahnya akan in patients with hypertension can cause blood pressure problems which will
semakin meningkat sehingga akan menjadi stroke (Brunner dan Suddarth, has increased so it will be a stroke (Brunner and Suddarth,
2001). 2001).
Page 12 Page 12
17 17
D. D. Kerangka Teori Theory Framework
Gambar 1. Figure 1. Kerangka teori Lawrence Green, 1980 dalam Notoadmojo, 2003 Theoretical framework Lawrence Green, 1980 in Notoadmojo, 2003
E. E. Kerangka Konsep Framework Concept
Gambar 2. Figure 2. Kerangka konsep penelitian Conceptual framework of research
F. F. Hipotesis Hypothesis
Ha : Ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diit pasien Ha: There is a relationship of social support for families with diet adherence of patients
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Candi Semarang Selatan. hypertension in the Work Area Candi Semarang Health Center South.
Faktor predisposisi : Predisposing factors:
- Kepercayaan - Trust
- Geografi - Geography
- Individu - Individuals
Faktor reinforcing : Reinforcing factors:
- Dukungan petugas - Support staff
- Dukungan sosial - Social support
Faktor enabling : Enabling factors:
- Fasilitas kesehatan - Health facilities
Perilaku kepatuhan Behavioral compliance
diit dalam hipertensi diet in hypertension
Variabel independen Independent Variables
Variabel dependen Dependent variable
Dukungan sosial Social support
keluarga family
Kepatuhan diit Compliance diet
hipertensi hypertension
top related