perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan metode ... · pertandingan dan evaluasi latihan...
Post on 30-Oct-2019
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA
TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA
TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh :
RULLY HARTANTO
K5606050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG OLAHRAGA
TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA
TAHUN 2010
Oleh:
RULLY HARTANTO
K5606050
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Pembimbing I
Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes. NIP. 19600119 198503 1 007
Pembimbing II
Febriani Fajar Ekawati, S. Pd, M. Or. NIP. 19810220 200501 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jum’at
Tanggal : 28 Januari 2011
Tim Penguji Skripsi :
( Nama Terang ) ( Tanda Tangan )
Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes.
Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd.
Anggota I : Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes.
Anggota II : Febriani Fajar Ekawati, S.Pd, M.Or.
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Rully Hartanto. PENERAPAN METODE KEPELATIHAN CABANG
OLAHRAGA TENIS LAPANGAN DI KARESIDENAN SURAKARTA
TAHUN 2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui penerapan metode
kepelatihan pada klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan
Surakarta tahun 2010 (2) Mengetahui pelaksanaan penyusunan program latihan
pada klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun
2010.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik
survey. Subyek penelitian ini adalah seluruh pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket, wawancara dan observasi. Teknik analisis data
menggunakan teknik persentase yang disertai dengan uraian diskriptif.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa : (1) Para pelatih
klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010
sudah menerapkan metode kepelatihan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari
beberapa indikator yaitu tujuan dan sasaran dalam latihan, jadwal latihan, prinsip
individual dalam latihan, pemanduan bakat, seleksi pemain, peran dalam
pertandingan dan evaluasi latihan yang tergolong baik dengan persentase rata-rata
73.84 % (2) Para pelatih klub-klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan
Surakarta tahun 2010 sudah melaksanakan penyusunan program latihan dengan
baik. Hal ini ditunjukkan dari beberapa indikator yaitu penyusunan program
latihan, materi latihan dan evaluasi program latihan yang tergolong baik dengan
persentase rata-rata 85.83 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Rully Hartanto. THE IMPLEMENTATION OF TRANNING METHOD
COACHINGTENNIS’S IN SURAKARTA REGION 2010. Thesis, Surakarta:
Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University in
Surakarta, January 2011.
The purpose of this study was to: (1) Determine the application of methods
of coaching in sports clubs tennis court in Surakarta in 2010 (2) Determine the
implementation of the preparation of training programs in sports clubs tennis
court in Surakarta in 2010.
This research use descriptive research method with survey techniques. The
subject of this research is all coach tennis clubs in Surakarta, amounting to 15
people. Data collection technique using a questionnaire, interview and
observation. Analysis using the percentage techniques are accompanied by
descriptive description.
Based on the results of data analysis, this research concluded that: (1) The
coaches of sports clubs tennis court in Surakarta in 2010 has been implemented
with good coaching methods. This is demonstrated by several indicators of goals
and objectives in training, training schedule, individual principles in practice,
talent scouting, player selection, role in the match and evaluation exercises are
quite good with the average percentage of 73.84% (2) The club's coach- sport club
tennis court in Surakarta in 2010 already carry out good programming practice.
This is demonstrated by several indicators that the preparation of training
programs, training materials and evaluation of training programs that are
classified as good with the average percentage of 85.83%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
� “ Suatu pengalaman akan menjadi sesuatu yang sangat berharga
dalam perjalanan hidup bila kita mengetahui hikmah dari
pengalaman itu. ”
(Penulis)
� ” Tempuhlah jalan kebaikan dengan memberikan kemudahan
kepada orang lain, pasti suatu saat Allah SWT akan memberikan
kebaikan dengan mempermudah jalan kita. ”
( Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
1. Bapak dan Ibuku tercinta
2. Adikku tersayang Dhika Widyaswati
3. Nenekku yang memberi dukungan
kepadaku
4. Chesy Sri Pratiwi terkasih yang selalu
menyemangatiku
5. Seluruh Karyawan Sportsmart UNS
(Yusuf Handoko, Dyanggih Sri A, Fredi
Budi M)
6. Teman-teman Penkepor angkatan
”2006”
7. Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini.
Di sadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. H. Agus Margono, M. Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes selaku Ketua Program Pendidikan
Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes sebagai pembimbing I yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Febriani Fajar Ekawati, S. Pd, M. Or sebagai pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Semua pelatih tenis lapangan di Karesidenan Surakarta atas keikhlasannya
membantu penelitian ini.
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian.
Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang
Maha Esa. Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Surakarta, 28 Januari 2011
Rully Hartanto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
JUDUL .............................................................................................................. i
PENGAJUAN ................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ............................................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
MOTTO ............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI............................................................ ................ 6
A. Tinjauan Pustaka............................................................................... 6
1. Hakikat Olahraga Tenis Lapangan............................................. 6
a. Groundstroke........................................................................ 7
b. Taktik dan Strategi Olahraga Tenis Lapangan..................... 11
c. Komponen Kondisi Olahraga Tenis Lapangan………........ 16
2. Metode Latihan.......................................................................... 17
a. Pengertian Latihan............................................................... 17
b. Prinsip - Prinsip Latihan...................................................... 18
3. Program Latihan........................................................................ 20
4. Program Latihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan................ 25
a. Program Latihan Kondisi Fisik............................................ 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
b. Program Latihan Teknik...................................................... 33
c. Program Latihan Taktik....................................................... 33
d. Berlatih Mental.................................................................... 34
B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................... 35
C. Kerangka Berpikir............................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 38
A. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 38
1. Tempat Penelitian...................................................................... 38
2. Waktu Penelitian........................................................................ 38
B. Bentuk dan Strategi Penelitian......................................................... 38
C. Sumber Data.................................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 39
1. Angket....................................................................................... 39
2. Wawancara................................................................................ 39
3. Observasi.................................................................................. 40
E. Validitas Data.................................................................................. 40
F. Analisis Data................................................................................... 41
G. Prosedur Penelitian.......................................................................... 42
1. Tahap Perencanaan.................................................................... 42
2. Tahap Pengumpulan Data......................................................... 42
3. Tahap Analisis........................................................................... 42
4. Tahap Tindak Lanjut................................................................. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................................... 45
A. Hasil Penelitian............................................................................... 45
B. Pembahasan Hasil Analisis Data.................................................... 65
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN......................................... 69
A. Simpulan......................................................................................... 69
B. Implikasi......................................................................................... 69
C. Saran............................................................................................... 70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 71
LAMPIRAN.................................................................................................... 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram satu siklus mikro dengan satu puncak .............................. 24
Gambar 2. Diagram jenis langkah pendekatan tiga siklus mikro untuk
pengembangan diikuti oleh satu siklus untuk mempertahankan ..... 25
Gambar 3. Skema kerangka pemikiran ............................................................. 37
Gambar 4. Skema Triangulasi ........................................................................... 41
Gambar 5. Komponen-komponen Analisis data model Interaktif .................... 42
Gambar 6. Prosedur penelitian .......................................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mantan Atlet / Pemain Tenis
Lapangan ......................................................................................... 45
Tabel 2. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mendapat Pendidikan / Kursus
Kepelatihan Tenis Lapangan ........................................................... 46
Tabel 3. Frekuensi dan Prosentase Sampai saat ini dalam Melatih Tenis
Lapangan Pernah Berprestasi .......................................................... 47
Tabel 4. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Pemanduan
Bakat .............................................................................................. 47
Tabel 5. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Seleksi.............. 48
Tabel 6. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Latihan
Sesuai Kondisi Pemain .................................................................. 48
Tabel 7. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip
Penekanan Beban Latihan secara Bertahap dan Terus
Menerus.......................................................................................... 49
Tabel 8. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Dasar Teoritis
dalam Menyusun Program Latihan................................................ 50
Tabel 9. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Materi Latihan
Cukup Bervariasi ........................................................................... 50
Tabel 10. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menekankan Prinsip Latihan
dengan Disiplin Tinggi ................................................................. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Tabel 11. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Work
Relieve/Recovery (saat Kerja dan Istirahat) yang Seimbang ......... 52
Tabel 12. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Periode
Latihan........................................................................................... 52
Tabel 13. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Penjelasaan
saat Atlet Melakukan Kesalahan .................................................. 53
Tabel 14. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Evaluasi,
Masukan dan Saran secara Individual .......................................... 53
Tabel 15. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Merasa Jam Latihan
Mencukupi untuk Menyusun Program Latihan ............................ 54
Tabel 16. Frekuensi dan Prosentase Prasarana dan Sarana Latihan
Klub-Klub Tenis Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun
2010 Cukup Memadai .................................................................. 55
Tabel 17. Frekuensi dan Prosentase Latihan di Klub-klub Tenis Lapangan
Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Jadwal yang
Tepat dan Berlangsung secara Rutin ............................................. 55
Tabel 18. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membuat Program Latihan
Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang ............................ 56
Tabel 19. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 yang
direncanakan Pelatih dapat Berjalan secara Maksimal.................. 57
Tabel 20. Frekuensi dan Prosentase Program Pelatih Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membedakan
Program latihan untuk Atlet Pemula, Yunior dan Senior............... 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Tabel 21. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Kekuatan ...................................................................................... 58
Tabel 22. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Daya Tahan/Stamina .................................................................... 59
Tabel 23. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Kecepatan Reaksi ......................................................................... 59
Tabel 24. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Kelincahan .................................................................................... 60
Tabel 25. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Kelentukan .................................................................................... 61
Tabel 26. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 selalu Mendemonstrasikan
Gerakan-Gerakan dalam Permainan kepada Atletnya ................... 61
Tabel 27. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Ikut Aktif Melatih Teknik
Gerakan Bermain Tenis Lapangan ................................................. 62
Tabel 28. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Teknik
Gerakan dari yang Mudah ke yang Sukar...................................... 62
Tabel 29. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Latihan gerakan
Teknik secara Berulang-ulang ....................................................... 63
Tabel 30. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Taktik............................................................................................. 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
Tabel 31. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis
Lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan
Mental ............................................................................................ 64
Tabel 32. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis Lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Evaluasi Program
Latihan .......................................................................................... 65
Tabel 33. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen Metode
Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun
2010 .................................................................................................. 66
Tabel 34. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen
Penyusunan Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 .................................................. 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi–Kisi Angket ......................................................................... 73
Lampiran 2. Daftar Pertanyaan Angket Penelitian .......................................... 74
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Pelatih ..................................................... 79
Lampiran 4. Lembar Observasi ........................................................................ 85
Lampiran 5. Tabulasi Data Hasil Instrumen .................................................... 81
Lampiran 6. Frekuensi dan Persentase Butir-butir Soal.................................... 82
Lampiran 7. Dokumentasi ............................................................................... 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga tenis lapangan berkembang pesat di Indonesia, terbukti dengan
adanya pesta olahraga antar daerah seperti : Pekan Olahraga Nasional (PON),
Pekan Olahraga Antar Provinsi (PORPROV), Pekan Olahraga Pelajar (POP)
serta masih banyak pesta olahraga lainnya termasuk kejuaraan-kejuaraan antar
sekolah, instansi, perusahaan dan lain-lain. Banyak orang yang bermain tenis
lapangan hanya untuk sekedar hobi saja, tetapi banyak pula orang yang bermain
tenis lapangan karena ingin menyalurkan bakat mereka untuk menjadi seorang
atlet yang berprestasi.
Dalam mewujudkan olahraga tenis lapangan yang berprestasi, sangatlah
dibutuhkan suatu kerja keras, berlatih secara sistematis, pembinaan yang tepat,
bibit atlet yang berpotensi, organisasi yang baik, pelatih yang berkualitas dan
sarana prasarana yang memadai. Komponen-komponen tersebut merupakan
kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga untuk
mewujudkan semua itu dibentuk suatu organisasi olahraga tenis lapangan yang
bernama PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia) yang merupakan
induk cabang olahraga tenis lapangan di Indonesia yang berdiri di bawah
KONI(Komite Olahraga Nasional Indonesia). Permainan tenis lapangan saat ini
sudah mulai berkembang di banyak Kota atau Karesidenan, salah satunya yaitu di
Karesidenan Surakarta.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan, kondisi olahraga permainan tenis
lapangan di Karesidenan Surakarta saat ini sudah berkembang. Namun
perkembangan tersebut masih belum berjalan dengan baik. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti : kurangnya minat masyarakat terhadap
olahraga tenis lapangan, peralatan tenis lapangan yang mahal, serta program
latihan yang kurang baik untuk para atlet. Cara penyusunan program latihan
pelatih-pelatih tenis lapangan sebagian ada yang hanya bertumpu pada latihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
teknik dan latihan game saja. Hal ini tentunya kurang tepat untuk mencapai
prestasi maksimal karena masih dibutuhkan berbagai jenis latihan termasuk
latihan fisik, teknik, taktik dan strategi serta pembentukan mental juara. Dalam hal
ini keberadaan seorang pelatih perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan
kualitas dan mutu seorang atlet, untuk itu seorang pelatih sangat diharapkan dapat
menguasai metode kepelatihan yang tepat dan dapat menyusun program latihan
yang baik.
Metode kepelatihan merupakan langkah seorang pelatih dalam
melaksanakan program latihan. Langkah-langkah tersebut berkaitan dengan
prinsip-prinsip latihan yang meliputi : prinsip individual, penambahan beban
latihan, prinsip interval, prinsip penekanan beban, variasi dalam latihan, prinsip
penetapan sasaran dan prinsip evaluasi. Pada kenyataannya ada sebagian pelatih
tenis lapangan di Karesidenan Surakarta yang belum memahami prinsip-prinsip
latihan tersebut. Hal ini terlihat dalam proses latihan sehari-hari, sebagian dari
mereka memberikan latihan tanpa membedakan karakteristik individual atletnya
dan penambahan beban latihan yang kurang beraturan dan tidak sesuai dengan
kemampuan individual atlet serta masih banyak prinsip-prinsip latihan lain yang
tidak dijalankan. Sehingga tampak jelas dalam proses latihan yang ada di klub
tenis lapangan di Karesidenan Surakarta kurang tertib dan kadang tidak beraturan
yang menyebabkan target atau sasaran yang ingin dicapai dalam latihan sering
kali gagal.
Program latihan merupakan menu dan kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam melatih. Dalam menentukan program latihan harus menyatu pada beberapa
faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang
tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan meningkatkan kualitas
atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus dilakukan dan dipertahankan dalam
menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau
target yang ingin dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih dengan motivasi
untuk mencapai sasaran.
Mempersiapkan seorang atlet untuk menghadapi pertandingan hingga
mencapai tingkat prestasi tinggi atau maksimal, diperlukan waktu yang cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
lama serta penyusunan program latihan yang seksama, teratur, sistematis,
bertahapkan dan berkesinambungan.
Penyusunan program latihan merupakan tugas penting dari seorang
pelatih. Program latihan hendaknya disusun secara sistematis dan sesuai dengan
kebutuhan atlet. Berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai tergantung pada
program latihan ini, oleh sebab itu perlu diperhatikan landasan pemikiran antara
lain sebagai berikut : efektifitas program, kondisi individual, kondisi puncak dan
evaluasi program.
Sering kita menjumpai seorang atlet yang mundur dari karirnya sebagai
atlet kemudian melanjutkan karir sebagai pelatih, namun terkadang mereka belum
dibekali teori-teori kepelatihan secara formal. Ada juga pelatih yang baru saja
lulus dari lembaga pendidikan olahraga atau pendidikan kepelatihan, kemudian
mereka berusaha menerapkan ilmu kepelatihan yang didapatkannya. Seorang
mantan atlet tentu unggul di bidang pengalaman karena dia pernah merasakan
pengalaman sebagai seorang atlet, namun dari segi teori penyusunan dan
pelaksanaan latihan dia masih belum menguasainya. Latihan yang dia berikan
kebanyakan disusun berdasarkan pengalamannya semasa menjadi atlet. Hal ini
tentu kurang benar karena kondisi atlet yang dilatih saat ini tentunya berbeda
dengan kondisinya semasa menjadi atlet.
Demikian juga dengan pelatih yang baru saja lulus dari sebuah lembaga
pendidikan keolahragaan, dia juga belum bisa menjadi pelatih yang baik, memang
dari segi teori melatihnya sangat menguasai. Sebagai contoh akan dengan mudah
membuat suatu program latihan yang disesuaikan dengan kondisi individual
atletnya. Namun dari segi pendekatan terhadap atlet dan pembentukan mental
juara dia masiih kurang mampu, selain itu dia kurang handal dalam hal
memberikan motivasi kepada atlet baik pada saat pertandingan maupun setelah
pertandingan.
Menjadi seorang pelatih yang baik dibutuhkan suatu pengalaman dan
kemampuan baik secara toritis maupun secara praktis. Secara teoritis bisa
didapatkan melalui jalur pendidikan formal dan informal seperti mengikuti
pendidikan atau kursus-kursus kepelatihan dari lembaga-lembaga pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
kepelatihan olahraga. Secara praktis merupakan skill yang telah dimiliki dan bisa
dikembangkan melalui kematangan. Pelatih yang mantan atlet dapat menambah
ilmu kepelatihannya dengan mengikuti pendidikan atau kursus-kursus
kepelatihan, sehingga mereka akan mendapatkan sertifikat kepelatihan serta
keberadaannya di dunia kepelatihan akan semakin diakui. Untuk pelatih-pelatih
muda yang baru lulus dari lembaga pendidikan kepelatihan olahraga sebaiknya
berusaha magang terlebih dahulu di klub atau menjadi asisten pelatih untuk
menambah pengalaman berinteraksi dengan seorang atlet.
Ilmu kepelatihan termasuk ilmu terapan, oleh karena itu pelatih perlu
mengerti, menghayati teori dan metodologi melatih secara benar. Salah satu ciri
pelatih yang baik adalah pandai memilih atau menciptakan metode latihan yang
efektif dan efisien untuk mencapai sasaran latihan. Metode melatih menuntut
seorang pelatih untuk memahami dan menguasai prinsip-prinsip latihan yang
benar, dengan menguasai prinsip latihan yang benar seorang pelatih akan mudah
menentukan metode latihan yang tepat bagi atletnya sehingga tujuan utama untuk
mencapai prestasi semaksimal mungkin bisa dicapai.
Mencapai prestasi tinggi banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain
kondisi fisik, teknik, taktik dan psikis. Semua faktor tersebut menjadi tugas
pelatih untuk membina dan meningkatkan kualitasnya. Sehingga dibutuhkan
penyusunan program latihan yang tepat. Program latihan harus direncanakan dan
diperhitungkan dengan matang, sehingga pada waktu yang telah ditetapkan atau
ditentukan prestasi puncak dapat dicapai.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian di
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta. Peneliti ingin mengetahui
sekaligus membuktikan apakah program latihan pelatih-pelatih tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang meliputi:
prinsip individual, penambahan beban latihan, prinsip interval, prinsip penekanan
beban, variasi dalam latihan, prinsip penetapan sasaran dan prinsip evaluasi.
Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dirumuskan
judul penelitian sebagai berikut: “Penerapan Metode Kepelatihan Cabang
Olahraga Tenis Lapangan di Karesidenan Surakarta Tahun 2010”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode kepelatihan pada klub-klub cabang olahraga
tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010?
2. Bagaimana pelaksanaan penyusunan program latihan pada klub-klub cabang
olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini
mempunyai tujuan :
1. Untuk mengetahui penerapan metode kepelatihan pada klub-klub cabang
olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan penyusunan program latihan pada klub-klub
cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk :
1. Memberikan masukkan bagi dunia kepelatihan pada klub-klub cabang
olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.
2. Memberikan masukkan bagi pelatih mengenai manfaat metode latihan yang
benar dalam meningkatkan kualitas latihan pada klub-klub cabang olahraga
tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Olahraga Tenis Lapangan
Tenis lapangan merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat
dilakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang melawan
dua orang. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pemukul dan bola tenis
sebagai obyek yang dipukul. Lapangan permainan berbentuk persegi empat
dengan ukuran panjang 23,77 m dan lebar 10,97 m yang ditengah-tengahnya di
batasi oleh jaring atau net yang terbentang kuat dengan ketinggian 0,91 m untuk
memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Setiap
paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua
segi depan (untuk servis). Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan
gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis.
Selanjutnya permainan tenis lapangan dapat di laksanakan di dalam ruangan
maupun di luar ruangan. Tujuan permainan tenis lapangan adalah berusaha untuk
menjatuhkan bola di daerah permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat
memukul balik dan menjatuhkannya di daerah permainan sendiri. Sebuah bola
yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah
keluar dan memberi lawan sebuah nilai. Penilaian menggunakan sistem poin yang
bertahap mulai dari 0, 15, 30 sampai 40. Pemain dikatakan menang apabila setelah
mencapai poin 40 dia memenangkan perlawanan kembali. Apabila kedua pemain
masing-masing memenangi 3 poin, skor di panggil “deuce” (40-40). Jika A
memenangi poin berikutnya, skornya ialah “advantage server” atau “van in”. Jika
B juga memenangi poin berikutnya, skornya ialah “advantage out” atau “van out”.
Jika seseorang pemain di tahap “advantage” menang poin, maka dia dikatakan
memenangi perlawanan itu. Di tahap ini, pemain A atau B harus memenangi 2
poin berturut-turut untuk memenangi perlawanan. Apabila skor mencapai 6
perlawanan, “tie break” atau “pemutus” digunakan bagi perlawanan 3 atau 5 set.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Jika ini berlaku, pemain yang memenangi 7 poin terlebih dahulu adalah pemenang
asalkan ia mendahului dua poin lebih. Jika skor mencapai 6 poin sama, permainan
akan dilanjutkan sehingga lebihan poin diperoleh. Skor dengan angka digunakan
pada keseluruhan permainan “tie break” ini.
Olahraga permainan tenis lapangan merupakan suatu permainan yang
komplek yang tidak mudah dilakukan untuk setiap orang. Diperlukan pengetahuan
tentang teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain tenis
lapangan secara efektif. Bukan hanya itu saja, faktor-faktor lain seperti fisik,
teknik, taktik dan psikis juga sangat diperlukan, dan semua hal tersebut hendaknya
berpedoman pada program latihan yang baik agar tujuan untuk mencapai prestasi
semaksimal mungkin bisa tercapai.
a. Groundstroke
Menurut Handono Murti (2002:4) beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan untuk mempelajari groundstroke yang baik yaitu :
1) Posisi Siap ( Ready position )
Posisi siap adalah posisi persiapan menjelang lawan melakukan pukulan
ketika kita sedang bermain. Untuk melakukan posisi ini bungkukkan badan sedikit
ke depan, lutut ditekuk, raket ada di depan badan, dan biasakan mata tertuju pada
bola serta gerakan raket lawan. Lakukan tindakan seperti ini setiap kali lawan
hendak melakukan pukulan.
2) Cara Bergerak ( The Way of Moving )
Ada tiga macam gerak atau langkah dalam permainan tenis yaitu gerak
yang teratur (sequential side step), gerak bebas (free step) dan gerak gabungan
(combination step).
Pada gerakan teratur, apabila seorang pemain berdiri di tengah lapangan
dan berada pada posisi siap, maka dengan dua kali langkah ke samping (side step),
pada langkah ketiga pemain sudah berada pada posisi siap pukul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Pada gerak bebas dimana pemain berlari menuju kearah bola, adalah pola
gerakan yang banyak dilakukan oleh para petenis. Dan pada pola gerak bebas ini
sering terjadi pemain kelebihan langkah dalam melakukan positioning, sehingga
hal ini merugikan pemain dalam gerakan selanjutnya ke posisi siap.
Gerak Kombinasi adalah gabungan dari gerak teratur dan gerak bebas.
Pada dasarnya setelah melakukan split step seorang pemain melakukan gerak side
step terlebih dahulu kemudian melakukan gerak berlari menuju bola. Hal ini
dilakukan ketika seorang pemain mendapat bola-bola jauh dari posisi dimana dia
berada.
3) Posisi Siap Pukul ( Positioning )
Lamanya bola terbang dari raket lawan menuju kita adalah waktu bagi kita
untuk melakukan positioning. Positioning sangat bergantung pada cepat
lambatnya bola dari raket lawan menuju posisi kita. Semakin cepat gerak bola,
semakin cepat pula gerak kita menuju positioning.
4) Cara Memukul Bola
Tugas pertama adalah memukul setiap bola masuk, baik itu dari sisi
forehand maupun backhand. Tugas kedua adalah arah. Pukulan yang masuk kalau
dibarengi dengan pengarahan pasti hasilnya akan berbeda. Tugas ketiga adalah
seorang pemain harus memiliki tenaga pukul (power).
a) Forehand
Forehand adalah memukul dengan bagian depan tangan (fore of the hand).
Hal paling utama untuk dapat memukul forehand dengan baik adalah kita
harus menunggu bola jatuh, sehingga mempermudah kita untuk melakukan
pukulan. Menurut Handono Murti (2002 : 23) forehand dibagi menjadi 2
yaitu :
(1) Forehand Topspin Jika sudah pada posisi pukul, awali backswing (posisi tangan mengayun ke belakang) dari bawah, dengan posisi permukaan raket sedikit tertutup. Awali gerak dari pukul 6 ke pukul 9 arah jarum jam. Hal ini sama juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
berlaku untuk pemain kidal, hanya saja dilakukan dengan pegangan tangan kiri. Lakukan perkenaan di depan badan, mata tetap melihat bola dan akhiri geerakan dengan posisi seperti menyikut wajah orang pada follow through.
(2) Forehand Drive / Flat Perbedaan pukulan ini dengan topspin terlihat dari cara backswing dan ayunan ke depan. Kalau dalam topspin gerakan backswing diawali dari bawah, maka drive maupun flat dilakukan hampir mendatar yaitu setinggi pinggang.
b) Backhand
Backhand caranya seperti forehand, hanya saja berbeda pada posisi
pukulnya yaitu memukul dengan bagian belakang tangan (back of the hand).
Menurut Handono Murti (2002:25) backhand dibagi menjadi 4 yaitu :
(1) Backhand Topspin Pada prinsipnya gerakan topspin backhand tidak berbeda dengan forehand. Diawali dengan backswing dari bawah, posisi permukaan raket sedikit ditutup dan diakhiri dengan follow through lurus di atas bahu.
(2) Backhand Drive Setelah anda melakukan split step dan mengadakan penyesuaian langkah ke posisi pukul backhand, lakukan backswing sebatas pinggang. Lakukan ayanan ke depan, tidak terlalu datar tapi sedikit condong ke atas. Lakukan perkenaan di depan badan dengan posisi permukaan raket sedikit ditutup dan akhiri dengan gerakan follow through di atas bahu.
(3) Backhand Slice Lakukan backswing dari atas bahu, posisi raket terbuka, tekan ke depan dengan sudut kemiringan ± 45 derajat. Lakukan perkenaan di depan badan, akhiri dengan follow through setinggi bahu.
(4) Two Handed Backhand Kelebihan pegangan dua tangan ini adalah penimbulan tenaga pukul yang lebih besar disbanding dengan satu tangan, dan pukulan menjadi lebih solid. Kelemahannya ada pada jangkuan pukulan, pemain harus melangkah lebih dekat ke arah bola.
c) Approachshot
Pukulan ini dilakukan jika melihat bola lawan pendek atau jatuh di daerah
tengah lapangan. Pukulan pada approachshot juga bisa disebut pukulan
serangan. Karena approachshot biasanya menekankan pada penempatan bola
dengan tujuan mempersulit lawan dan diakhiri dengan volley.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
d) Volley
Untuk mempercepat permainan para pemain biasanya maju ke depan
melakukan volley. Pada waktu bola dipukul oleh lawan, tarik raket kemana
bola diarahkan. Tarik raket sejajar posisi bahu untuk posisi siap. Lakukan
perkenaan di depan badan pada posisi yang ideal. Pegang raket jangan terlalu
kencang sebelum perkenaaan, tetap rileks. Baru pada waktu bola menyentuh
raket kencangkan pegangan raket dan kendorkan kembali pegangan pada
waktu follow through. Pukulan volley dibagi menjadi dua yaitu forehand
volley dan backhand volley.
e) Serve
Bagi para pemula serve adalah awal permainan tetapi bagi pemain dunia
serve bisa menjadi senjata yang mematikan.
Ada beberapa teknik melakukan serve menurut Handono Murti (2002:40)
yaitu :
(1) Kick Serve Servis bola dimana seorang petenis menekankan kecepatan dan tenaga pukul yang besar dengan tujuan utama mendapatkan nilai.
(2) Slice Serve Pada servis ini bola dipukul pada sebelah kanan belakang bola. Posisi permukaan raket sedikit miring, perkenaan terjadi di belakang sebelah kanan bola.
(3) Twist serve Twist serve atau American twist adalah jenis servis yang dilakukan dengan perkenaan bola dipukul dari bagian belakang atas bola dengan posisi raket 60 derajat horizontal ke atas.
f) Return Serve
Return serve atau pengembalian servis adalah pukulan yang sama dengan
pukulan groundstroke biasa, hanya bedanya tekanan yang terjadi pada return
serve sangat besar.
g) Dropshot
Dropshoot dilakukan dengan pukulan slice, yang ditahan followthrough-
nya dan touch (sentuhan) menjadi kunci utamanya. Dropshot yang baik adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
jika pantulan bolanya tidak tinggi dan jatuhnya di daerah servis tidak terlalu
jauh dari net.
h) Lob
Lob adalah salah satu cara untuk mengatasi lawan ketika berada di depan
net. Ada dua cara yang biasa dilakukan pemain dalam melakukan lob yaitu
pertama dengan membuka permukaan raket dan mengangkat bola dari bawah
dengan lembut, dan yang kedua dengan topspin.
b. Taktik dan Strategi Olahraga Tenis Lapangan
Strategi adalah pengembangan suatu rencana permainan. Sedangkan taktik
adalah implementasi dari rencana permainan tersebut di dalam suatu
pertandingan. Menurut Nuril Ahmadi (2007:41) taktik merupakan keseluruhan
tindakan atau usaha, baik yang dilakukan oleh individu maupun tim untuk
mencapai hasil yang optimal di dalam suatu pertandingan. Taktik juga dapat
disebut sebagai siasat yang dipergunakan dalam pertandingan untuk mencari
kemenangan secara sportif. Taktik harus disesuaikan dengan aturan-aturan
permainan, kondisi pertandingan, kualitas fisik, teknik dan mental para pemain
juga kemampuan kerjasama tim.
1) Prinsip-prinsip Taktik dan Strategi Sederhana Untuk Permainan
Tunggal
Taktik dan strategi untuk pemain tenis berbeda menurut tingkatan
permainan, permukaan, pengaruh keadaan, keadaan lingkungan (angin, matahari,
dll) dan faktor-faktor psikologi. Untuk pemain pemula dan pemain baru, strategi
yang paling penting adalah menjaga bola dalam permainan, yaitu agar menjadi
konsisten. Semua pemain pemula kehilangan banyak poin melalui kesalahannya
sendiri daripada yang mereka peroleh dengan memenangkan pukulan. Oleh
karena itu tidak realistik untuk mengedepankan tekanan atau permainan taktik
canggih sebelum para siswa telah mengembangkan kemampuan teknik dasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a) Konsisten dan Pengambilan Resiko
Di dalam situasi permainan, tujuan dasar para pemain adalah untuk
memukul bola sedemikian rupa sehingga lawan tidak akan mampu
mengembalikannya. Ada dua cara untuk mecapai tujuan tersebut :
(1) Dengan konsisten / keajegan : menjaga bola dalam permainan.
(2) Dengan mengambil resiko : dengan mencoba untuk menyerang,
memenangkan pukulan atau memaksa lawan untuk membuat kesalahan.
Pada tahap awal pengembangan pemain, pelatih seharusnya menuntut
kekonsistenan. Para pemain seharusnya didorong untuk menjaga bola dalam
permainan dan menghindari membuat kesalahan sendiri. Seperti dapat dilihat
pada grafik diatas, ketika para pemain meningkatkan ketrampilan dan
kepercayaan mereka, mereka dapat lebih berkonsentrasi pada penempatan
tembakan dan mereka umumnya akan berusaha untuk mengambil resiko yang
lebih terkontrol dalam rangka untuk memaksa lawan mereka untuk membuat
kesalahan.
b) Memukul Bola Tajam
Memukul tembakan yang tajam (diluar garis pukulan servis dan dekat
dengan garis dasar) mempunyai banyak keuntungan menurut Miley Dave
(1995:27) :
(1) Memaksa lawan untuk mundur. (2) Memaksa mereka untuk memukul bola yang melambung tinggi. (3) Dibandingkan dengan tembakan pendek, hal ini dapat menutup banyak
sudut. (4) Membuat lawan mereka mundur, sehingga mengurangi ketepatan
mereka. (5) Memaksa lawan untuk mengembalikan tembakan pendek sehingga
membuka peluang untuk mengembalikan tembakan.
c) Memanfaatkan Kelemahan Lawan
Hal ini sering berguna untuk mengambil keuntungan dari kelemahan
lawan tanpa mencoba untuk memukul bola dari jangkauan, atau tanpa
memenangkan pukulan sama sekali. Para pemain menunjukkan jenis
kelemahan yang berbeda, banyak diantaranya dapat terlindung dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pengamatan kekonsistenan lawan menurut Dave Miley (1995:28). Kelemahan
ini dapat meliputi:
(1) Groundstroke : Suatu tembakan, baik forehand atauabackhand lebih lemah daripada yang lain.
(2) Jenis-jenis bola tertentu : Sebagai contoh, tembakan tajam dan tinggi sering terlihat ksulit untuk para pemula.
(3) Pergerakan dalam menembak : Biasanya para pemain merasa lebih sulit memukul bola ll sambil bergerak daripada masih berdiri.
d) Pengembangan Batasan Tinggi Untuk Kesalahan
Para pemain pada tahap awal pengembangan harus didukung untuk
meningkatkan batasan mereka untuk kesalahan dengan memukul bola lebih
tinggi di atas net dan dengan memastikan tembakan mereka tidak dijatuhkan
terlalu dekat dengan garis luar.
e) Pemulihan Untuk Posisi Tembakan Selanjutnya
Seorang pemain yang memulihkan kondisinya dengan baik setelah
melakukan tembakan dapat membatasi kemampuan lawan untuk
menempatkan mereka dalam situasi bertahan. Ketika pulih, pemain harus
mencoba untuk kembali ke tengah lapangan atau membagi dua bagian sudut
kembalian sebelum lawan mereka memukul bola. Pilihan pengembalian
tembakan atau jarak yang diperlukan untuk berpindah dalam membagi dua
sudut kembalian untuk tembakan berikutnya akan sangat mempengaruhi
lamanya pemulihan.
2) Lima Situasi Permainan
Seorang pemain harus berusaha untuk memberikan latihan di dalam
pelajaran untuk mempraktekkan semua situasi permainan secara teratur. Ada lima
situasi permainan dalam permainan tunggal menurut Miley Dave (1995:30) :
a) Ketika pemain melakukan servis. b) Ketika pemain mengembalikan pukulan. c) Ketika pemain dan lawan keduanya berada di garis dasar. d) Ketika pemain mendekati net. e) Ketika lawan mendekati net.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
3) Area Permainan
Taktik sangat dipengaruhi oleh area lapangan dimana para pemain
ditempatkan menurut Miley Dave (1995:31). Keempat area yang dapat
diidentifikasi adalah :
a) Garis dasar b) ¼ lapangan c) Tengah lapangan d) Net
Ketika pemain sulit mengontrol dan mengarahkan bola, mereka sering
memposisikan di semua area lapangan. Oleh karena itu mereka harus memahami
bahwa semakin dekat mereka ke net, semakin sedikit waktu mereka bereaksi
terhadap bola yang mendekat. Tetapi semakin besar kesempatan mereka harus
membuat sudut dan memenangkan poin.
4) Tahap-tahap Permainan
Selama pertandingan atau dalam situasi permainan, pemain akan
ditempatkan dalam berbagai situasi taktik, tergantung pada apakah ia diserang
atau apakah ia sedang menyerang lawannya. Ada beberapa tahap bermain tenis
menurut Miley Dave (1995:32). Pada tingkatan pemula dan tingkatan menengah
ke bawah, tahap ke titik berat adalah :
a) Pertahanan Ketika pemain sedang diserang (melalui penempatan, kecepatan atau ketajaman penerimaan bola), pemain harus berusaha untuk mengembalikan bola dengan lintasan untuk memberikan waktu pemulihan, dan untuk memastikan bahwa bola melewati net dengan batasan yang baik.
b) Rally Pada tahap rally, pemain tidak dipaksa untuk membuat kesalahan dan tidak berusaha untuk memaksa lawannya untuk membuat kesalahan. Dia terus menjaga bola dalam permainan dan menunggu lawannya membuat kesalahan. Sehingga pemain menjadi lebih terampil dan ketajaman “ rally”nya akan meningkat.
c) Penyerangan Pada tahap penyerangan, pemain mencoba untuk menempatkan lawannya pada pertahanan. Dia biasanya berusaha untuk memindahkan lawan disekitarnya dan memanfaatkan salah satu kelemahan lawannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Pada tahap ini, pemain mengambil resiko lebih daripada “rally” sederhana.
5) Pilihan Tembakan
Kemampuan pemain untuk membedakan berbagai jenis bola yang diterima
sangat penting dalam membuat keputusan yang baik di dalam pilihan menembak.
Bola yang diterima dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu tembakan mudah,
tembakan agak sulit, tembakan sulit. Para pemain dapat diajarkan pada tahap yang
paling awal dalam pengembangan mereka, untuk mengidentifikasi dan
membedakan antara berbagai jenis bola yang diterima menggunakan kode warna.
Konsep ini telah dikembangkan oleh pelatih tenis Amerika Serikat, Gundars
Tilmanis. Pemahaman yang baik pada tembakan mendekat akan membantu
pemain dalam membuat pilihan taktik.
Sebagai contoh:
• Bola hijau = Tembakan mudah = usaha untuk mengambil keuntungan =
menyerang
• Bola kuning = Tembakan agak sulit = bermain dengan hati-hati
= mengumpulkan
• Bola merah = Tembakan sulit = bermain dengan sangat hati-hati =
mempertahankan
6) Faktor-faktor lain yang mempengaruhi strategi dan taktik tunggal
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi dan taktik tunggal menurut
Dave Miley (1995:34) antara lain sebagai berikut :
a) Karakteristik Pemain / Lawan (1) Tingkat permainan, kelemahan, kekuatan, dll. (2) Faktor-faktor psikologi, usia, kedewasaan, pergerakan, dll. (3) Gaya permainan, pengambil resiko / penyerang dan pemain yang
mengembalikan / pemain yang bertahan. b) Lingkungan
(1) Permukaan (2) Angin (3) Matahari (4) Sikap (5) Suhu, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
7) Taktik dan Strategi Ganda
Permainan ganda melibatkan interaksi dinamis dari empat pemain. Banyak
prinsip yang mendasari dari taktik dan strategi untuk tunggal dan juga ganda.
Tetapi pada permainan tim, posisi dan pelanggaran sangat penting dalam ganda.
Cara melatih strategi untuk ganda menurut Dave Miley (1995:34) (3 poin
pertama berlaku khusus untuk pemula).
a) Bermain persentase tembakan dan bermain konsisten. b) Jangan terjebak di tengah lapangan. c) Dapatkan servis pertama di permainan. d) Coba untuk mendekatkan ke net sesegera mungkin. e) Ambil keuntungan net dari lawan dengan lob. f) Memukul bola di tengah. g) Kembalikan servis menyilang atau di atas kepala pemain. h) Kembalikan lob dengan lob. i) Tanpa mengelob tetap menjaga bola rendah melewati net. j) Bermain sebagai tim. k) Menahan serangan ketika berada pada net untuk menjaga tebakan tim
lawan. l) Berkomunikasi dengan pasangan.
c. Komponen Kondisi Fisik Olahraga Permainan Tenis lapangan
Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen
yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun
pemeliharaannya. Artinya bahwa “ Di dalam usaha peningkatan kondisi fisik,
seluruh komponen tersebut juga harus dikembangkan, walaupun di sana sini
dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen yang
diperlukan” menurut Nuril Ahmadi (2007:65). Komponen-komponen kondisi fisik
yang dimaksud adalah kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentur,
kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi.
Untuk menjadi pemain tenis lapangan yang baik diperlukan kemampuan
fisik yang baik pula. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik (prima), diperlukan
latihan fisik yang terprogram secara sistematis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Metode Latihan
a. Pengertian Latihan
Banyak orang berlatih tetapi sebenarnya tidak. Hal ini umumnya
disebabkan yang bersangkutan kurang memahami pengertian tentang latihan yang
sebenarnya. Pengertian latihan yaitu suatu proses sistematis dari latihan atau
bekerja yang dilaksanakan berulang-ulang secara berkelanjutan dengan semakin
hari semakin bertambah beban latihan untuk mencapai tujuan. Dari pengertian
latihan, akan didapat unsur-unsur latihan antara lain :
1) Sistematis adalah berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem yang
tertentu, metodis, dari mudah ke yang sukar, latihan yang teratur, dari yang
sederhana menjadi ke yang lebih rumit.
2) Berulang-ulang yaitu setiap elemen teknik harus diulang sesering mungkin,
dimaksudkan agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi
semakin mudah untuk dilakukan, dan otomatis pelaksanaannya sehingga lebih
menghemat energi.
3) Kian hari kian bertambah bebannya ialah setiap kali, secara periodik, segera
setelah tiba saatnya, beban latihan harus ditambah, jika beban tidak ditambah
prestasi pun tidak akan meningkat.
Menurut Sudjarwo (1993:23) tujuan pokok dari latihan adalah prestasi
yang maksimal disamping kesehatan juga kesegaran jasmani bagi atlet. Sesuai
dengan tujuan latihan itu sendiri maka urutan penekanan latihan sebagai berikut:
a) Pembentukan kondisi fisik (Physical build Up) Unsur-unsur yang harus dibentuk dan dikembangkan dalam latihan kondisi fisik meliputi kekuatan, kecepatan, daya tahan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, keseimbanagan dan koordinasi.
b) Pembentukan Teknik (Technical Build Up) Pembentukan teknik adalah latihan khusus yang dimaksudkan untuk membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik dan neuromuscular. Pembentukan teknik harus dimulai dari teknik dasar ke teknik tinggi yang akhirnya menuju gerakan-gerakan yang otomatis.
c) Pembentukan Taktik (Tactical Build Up) Pembentukan taktik meliputi cara pertahanan maupun cara dalam penyerangan termasuk didalamnya penyusunan strategi, system, pola bermain dan tipe atau karakter dari tim.
d) Pembentukan Mental (Mental Build Up)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Pembentukan mental untuk bertanding dengan unsur psikologis sesuai dengan cabang olahraga yang diikuti.
e) Kematangan Juara Dengan bekal teknik, taktik, dan fisik yang baik dan didukung dengan mental bertanding yang baik pula merupakan keselarasan yang matang antara tindakan dan proses mental bertanding tersebut. Cara melatih mental bertanding ini dengan jalan mengadakan berbagai pertandingan dengan segala macam variasi.
b. Prinsip-prinsip Latihan
Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan meningkatkan pemberian beban latihan. Itulah sebabnya pemberian beban
latihan harus memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai tujuan latihan. Prinsip-prinsip
latihan tersebut merupakan prinsip-prinsip beban latihan secara umum. Dengan
mengetahui prinsip-prinsip latihan diharapkan prestasi seorang atlet dengan cepat
meningkat. Tanpa mengetahui hal ini seorang atlet atau pelatih tidak mungkin
dapat berhasil dalam latihannya.
Sudjarwo (1993:21-23) menyarankan agar seluruh program latihan
sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :
1) Prinsip Individu Pemberian latihan harus selalu mengingat kemampuan dan kondisi individu masing-masing atlet. Faktor-faktor individu yang harus mendapat perhatian misalnya, tingkat ketangkasan atlet, umur atau lamanya berlatih harus dibedakan, kesehatan dan kesegaran jasmaninya, psikologi atau mentalnya.
2) Prinsip Penambahan Beban ( Overload Principle ) Penambahan beban harus dilakukan tahap demi tahap secara teratur dan konsisten. Beban latihan berat yang diberikan secara terus menerus justru akan menghentikan kenaikan prestasi. Sebaiknya setelah dua atau tiga kali latihan beban latihan ditingkatkan dan itu tergantung dari atletnya.
3) Prinsip Interval Prinsip latihan interval ini dapat digunakan untuk istirahat tertentu. Latihan interval merupakan keseluruhan latihan yang diselingi dengan suatu rencana latihan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
4) Prinsip Penekanan Beban ( Stress ) Pemberian beban latihan pada suatu saat harus dilaksanakan dengan tekanan yang berat. Penekanan beban latihan tersebut harus sampai menimbulkan kelelahan secara sungguh-sungguh. Beban berat ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
diberikan guna meningkatkan kemampuan organism, kekuatan mental yang sangat diperlukan untuk menghadapi pertandingan.
5) Prinsip Makanan Baik ( Nutrition ) Kalori yang masuk harus sesuai kalori yang dikeluarkan untuk latihan. Untuk seorang atlet diperlukan 25-35 % lemak, 15 % putih telur, 50-60 % hidrat arang dan vitamin serta mineral lainnya.
6) Prinsip Latihan Sepanjang Tahun Suatu latihan harus dilakukan secara sistematis yang dilaksanakan sepanjang tahun tanpa berseling.
Sedangkan menurut Bompa yang dikutip Yusuf Adisasmita dan Aip
Syarifuddin (l993:130-140) menyarankan agar dalam latihan sebaiknya
menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Prinsip Beban Lebih (Overload) Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang lebih berat dari pada yang mampu dilakukan oleh atlet. Seorang atlet harus berlatih dengan beban yang lebih berat atau berlatih dengan beban di atas ambang rangsang. Namun beban tersebut harus sesuai dengan kemampuan atlet.
2) Prinsip Perkembangan Multilateral Prinsip ini sebaiknya diterapkan pada atlet-atlet muda. Pada permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan agar dengan demikian mereka memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh untuk menunjang keterampilan spesialisasinya kelak.
3) Prinsip intensitas Latihan Perubahan fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin apabila atlet dilatih atau berlatih suatu program latihan yang intensif, dimana pelatih secara progresif menambahkan beban kerja jumlah pengulangan gerakan (repetition) serta kadar intensitas dari repetisi tersebut. Ada beberapa teori yang dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk menentukan kadar intensitas latihannya. Salah satunya teori Katch dan Mc Ardle (1993) sebagai berikut: a) Menghitung Denyut Nadi Maksimal ( DNM ) dengan rumus :
DNM = 220 – Umur b) Menentukan takaran intensitas latihannya, yaitu 80%-90% dari DNM c) Lamanya berlatih dalam ambang rangsang atau training zone untuk
atlet sebaiknya 45-120 menit. 4) Prinsip Kualitas Latihan
Latihan dikatakan berkualitas apabila latihan dan dril-dril yang diberikan memang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan atlet, koreksi-koreksi yang tepat dan kontruksif sering diberikan, pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail gerakan dan setiap kesalahan segera diberikan perbaikan, prinsip-prinsip overload diterapkan, baik dalam aspek fisik maupun mental.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
5) Prinsip Berfikir Positif Jika ingin berprestasi, atlet harus berani sakit dalam latihan. Pelatih harus tahu bagaimana hati atlet, apa yang mereka katakana kepada dirinya sendiri. Dan pelatih harus mempengaruhi kata hatinya, melatih atlet untuk selalu berfikir positif dan optimis, mengubah sikap bawah sadar yang negatif menjadi positif.
6) Variasi Dalam Latihan Latihan yang dilakukan biasanya banyak menuntut waktu, pikiran, tenaga. Karena itu bukan mustahil jika latihan yang intensif dan terus menerus kadang-kadang menimbulkan rasa bosan pada atlet. Jika sudah bosan, maka gairah pada atlet dan motivasinya untuk berlatih biasanya menurun atau bahkan hilang sama sekali. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencegah timbulnya kebosanan berlatih, misalnya dengan cara merencanakan dan menyelenggakan variasi-variasi dalam latihan.
7) Prinsip Individualisasi Setiap individu berbeda dari segi fisik maupun mental, maka setiap individu akan memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu beban latihan yang diberikan pelatih. Latihan merupakan suatu beban latihan yang diberikan pelatih. Latihan merupakan suatu persoalan pribadi bagi setiap atlet dan tidak bisa disama ratakan bagi semua atlet. Latihan harus direncanakan dan disesuaikan bagi setiap individu atlet agar dapat menghasilkan prestasi yang baik.
8) Penetapan Sasaran (Goal Setting) Seringkali suatu tim atau atlet tidak berlatih dengan sungguh-sungguh, atau kurangnya motivasi untuk berlatih karena tidak ada tujuan atau sasaran yang jelas untuk apa atlet berlatih. Karena itu menetapkan sasaran latihan untuk atlet sangat penting.
9) Prinsip Perbaikan Kesalahan Kalau atlet sering melakukan kesalahan gerak, maka pada waktu memperbaiki kesalahan tersebut pelatih harus menekankan pada penyebab terjadinya kesalahan.
3. Program Latihan
Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus menyatu pada beberapa
faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program latihan yang
tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan meningkatkan kualitas
atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus dipertahankan dalam menyusun
program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau target yang
hendak dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih dengan motivasi untuk
mencapai sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Menurut Iwan Setiawan seperti yang dikutip oleh Yusuf Adisasmita dan
Aip Syarifuddin (1996:14), untuk menyusun program latihan yang teratur perlu
diperhatikan unsur-unsur kemampuan atlet, baik fisik maupun mental, seperti :
a. Waktu pelaksanaan program latihan untuk mengembangkan tenaga atau kekuatan, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas dan lain-lain untuk dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
b. Cabang olahraga yang akan disiapkan. c. Standar tingkat nasional atau internasional. d. Keadaan setempat : tradisi, iklim dan lain-lain. e. Faktor latihan : prestasi, volume, intensitas. f. Jadwal perlombaan dan uji coba. g. Periodesasi latihan.
Untuk membina atlet agar dapat meningkatkan prestasi setinggi-tingginya,
diperlukan jangka waktu yang lama, maka latihan-latihan tersebut dilaksanakan
secara bertahap yang terdiri dari program jangka panjang dan program tahunan.
Program akan memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga jadwal
latihan perlu dibagi-bagi menjadi beberapa tahapan atau musim latihan.
Pembagian tahapan dalam progam latihan biasa disebut periodesasi. Dengan
periodesasi seorang pelatih dapat menyusun program latihan yang tepat bagi
atletnya untuk mencapai prestasi maksimal.
Sudjarwo (1993:82) membagi program latihan dalam satu tahun menjadi
tiga periode atau lima musim latihan, sebagai berikut :
a. Periode Latihan 1) Periode Persiapan (Preparation Period) 2) Periode Pertandingan (Competition Period) 3) Periode Peralihan (Transition Period)
b. Musim Latihan 1) Preliminary Season 2) Early Season 3) Mid Season 4) Late Season 5) Post Season
Menurut Bompa (1990 : 174) periodesasi latihan dalam tahunan sebagai
berikut :
a. Masa Persiapan (Preparation Period)
1) Persiapan Umum (General Preparation)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Pada masa ini penekanan latihan ditujukan pada masa pembentukan
atau pembinaan fisik seperti kekuatan, daya tahan, kelentukan, kecepatan,
agilitas, power, dan koordinasi mental, seperti disiplin, keberanian,
tanggung jawab dan sebagainya. Bobot latihan akan berkisar 80-70 % fisik
dan 30-35 % teknik serta 5% mental. Periode ini berlangsung selama 2-3
bulan.
2) Persiapan Khusus (Specific preparation)
Pada masa persiapan khusus ini lebih menekankan pada penguasaan
teknik dasar yang kemudian ditingkatkan menjadi satu kesatuan gerak
yang sempurna. Kondisi fisik yang telah dimiliki pada tahap sebelumnya
harus tetap diperhatikan sepenuhnya oleh pelatih. Periode latihan dapat
berlangsung selama 2-3 bulan dengan bobot latihan 50% untuk latihan
teknik, 20% untuk latihan fisik dan 10% untuk latihan test.
b. Masa Pertandingan (Competition period)
1) Masa Prakompetisi ( Pre Competition )
Pada periode ini penekanan lebih diutamakan pada masalah taktik.
Perkembangan mental emosional atlet perlu mendapat perhatian khusus.
Perkiraan bobot latihan adalah 60% untuk latihan taktik, 15% latihan
mental, 20% test trials. Periode ini berlangsung sekitar 2-3 bulan.
2) Masa Pertandingan (Competition period)
Pada masa ini atlet harus dalam kondisi siaga alias combat ready atau
siap tempur. Pada tahap ini harus diciptakan suatu kondisi baik sehingga
atlet percaya diri dan mempunyai motivasi yang tinggi untuk
memenangkan pertandingan.
c. Masa Peralihan atau seusai pertandingan (Transition period)
Pada masa transisi atlet akan melakukan istirahat aktif dengan melakukan
kegiatan fisik yang ringan seperti joging, senam atau melakukan aktivitas fisik
yang lain. Pada masa inilah dilakukan evaluasi dari hasil prestasi serta program
dan proses latihan selama persiapan yang lalu melalui pemutaran film atau analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
yang cermat. Dengan demikian maka program selanjutnya dapat disusun
berdasarkan hasil pertandingan serta pengalaman yang lalu.
Yusuf adisasmita dan Aip Syarifuddin (1996 : 128) menyatakan bahwa
periodesasi latihan adalah “suatu proses pembagian latihan dari rencana latihan
tahunan ke dalam tahapan yang lebih kecil”. Adapun kegunaan dari periodesasi
latihan adalah sebagai berikut :
1) Pelatih akan dapat mengatur setiap komponen-komponen latihan dari rencana tahunan.
2) Membantu pelatih dalam menentukan puncak latihan yang tepat untuk pertandingan-pertandingan yang menjadi sasaran (diantara pertandingan utama selama kalender tahunan).
Adapun hal lain yang dapat membantu pelatih dalam rencana latihan
sampai ke rencana pertandingan yang rencana tersebut sudah terjadwal dengan
baik dalam Kalender Pertandingan. “Kalender pertandingan merupakan faktor
penentu yang menentukan periodisasi dan untuk pemuncakan target prestasi”
menurut Tudor O Bompa (1991:15).
Menurut Sudjarwo (1993 : 81) penyusunan program latihan dapat dibagi
menjadi :
1) Program Jangka Panjang Program jangka panjang berhubungan dengan program latihan untuk sasaran dua tahun ke atas, misalnya untuk PON atau Olimpiade.
2) Program Jangka Menengah Program jangka menengah adalah program latihan yang disusun untuk jangka waktu satu tahun.
3) Program Jangka Pendek Program jangka pendek merupakan penyusunan program latihan kurang dari satu tahun.
Rencana jam latihan harus sederhana dan fungsional, artinya bahwa
rencana latihan itu sendiri harus menjadi alat yang penting untuk setiap atlet dan
pelatih dalam upaya latihannya. Menurut Tudor O Bompa (1991: 24) rencana jam
latihan dibedakan menjadi dua siklus yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
a. Siklus Mikro
Menurut Tudor O Bompa (1991:25) pengertian dari siklus mikro adalah
“Sebagai satu program latihan mingguan dimana program tahunannya terjadi
dalam satu cara tertentu sesuai dengan kebutuhan pemuncakan untuk tujuan utama
tahun yang bersangkutan (pertandingan)”.
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
T
M
R
I
Gambar 1. Diagram satu siklus mikro dengan satu puncak.
Sejauh melihat pada diagram, ada perubahan tertentu pada intensitasnya
antara tinggi (T), menengah (M) dan rendah (R), sering diikuti istirahat (I) di hari
minggu. Dalam diagram diatas pelatih merencanakan satu puncak dalam siklus
mikronya menurut Tudor O Bompa yang diterjemahkan Sarwono (1991 : 31).
b. Siklus Makro
Menurut Tudor O Bompa (1991:45) pengertian dari siklus makro adalah
“Suatu fase latihan yang berisikan 4-6 minggu (siklus mikro)”. Dibawah ini ada
sebuah model yang disarankan untuk variasi siklus makro, yang dapat dipakai
pelatih dalam upaya latihannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Intensitas 1 2 3 4
Tinggi
Menengah
Rendah
Gambar 2. Diagram jenis langkah pendekatan tiga siklus mikro untuk
pengembangan diikuti oleh satu siklus untuk mempertahankan menurut Tudor O
Bompa (1991:51)
4. Program Latihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan
Untuk mencapai prestasi banyak faktor yang mempengaruhinya. Kondisi
fisik, teknik, taktik, dan psikis yang terdiri dari mental dan kematangan juara.
Penyusunan program latihan harus dilakukan secara sistematis, terencana dan
disusun berdasarkan kemampuan dan kebutuhan masing-masing atlet. Hal ini
bertujuan agar atlet dapat berlatih dengan baik dan mencapai target yang
diinginkan.
Penyusunan program latihan cabang olahraga permainan tenis lapangan
pada umumnya sama dengan penyusunan program latihan olahraga lainnya.
Untuk materi / isi latihan dalam penyusunan program latihan disesuaikan dengan
kemampuan individu dan selera atlet/pelatih namun tetap berdasarkan prinsip-
prinsip berlatih yang benar. Dalam proses melatih juga harus diperhatikan bahwa
untuk atlet pemula jangan diberikan latihan fisik yang berlebihan. Hal ini dapat
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, sebaiknya diperbanyak latihan teknik
terutama teknik dasar permainan. Pada saat latihan fisik jangan menggabungkan
dengan latihan teknik karena atlet tidak bisa menyerap teknik dengan baik karena
kondisi fisik yang sudah lelah. Isi program latihan olahraga permainan tenis
lapangan secara umum adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
a. Program Latihan Kondisi Fisik
Unsur dan cara-cara melatih kemampuan gerak agar kondisi fisik atlet
tetap prima menurut Suharno HP (1993:14) adalah sebagai berikut :
1) Kekuatan
a) Pengertian Kekuatan
Suharno HP (1993:15) mengemukakan bahwa, “Kekuatan adalah
kemampuan otot untuk dapat mengatasi tahanan / beban, menahan atau
memindahkan beban dalam menjalankan aktivitas.
b) Macam-macam Kekuatan
Pada setiap aktivitas, memerlukan unsur kekuatan sesuai dengan
kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Macam-macam kekuatan :
(1) Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot dalam kontraksi
maksimal serta dapat melawan / menahan dan memindahkan beban
maksimal pula.
(2) Kekuatan daya ledak (Explosive Power) adalah kemampuan sebuah
otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan
keecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh.
(3) Kekuatan daya tahan otot (Power Endurance) adalah “Kemampuan
tahan lamanya kekuatan otot untuk melawan tahanan beban tinggi
intensitasnya” menurut Suharno HP (1993 : 15).
c) Cara Melatih Kekuatan dengan Metode Weight Training
Kualitas kekuatan setiap atlet dapat ditingkatkan melalui latihan.
Seperti yang dikutip Suharno HP dalam Berger (1993 : 16)
mengemukakan bahwa cara melatih kekuatan maksimal sebaiknya
menggunakan metode weight training dengan dosis :
(1) Kekuatan Maksimal (a) Volume 3 set. (b) Intensitas 80%-100% dari kemampuan maksimal. (c) Ulangan angkatan 6-10 kali per set. (d) Istirahat 3-4 menit.
(2) Kekuatan daya ledak (Explosive Power) (a) Volume beban latihan dalam satu unit latihan 4-6 set.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(b) Intensitas 40%-60% dari kemampuan maksimal atau diambil 1/3 berat badan atlet.
(c) Ulangan angkatan per set tidak boleh lebih dari 50% kemampuan repetisi maksimal.
(d) Istirahat antar set 2-3 menit. (e) Tiap angakatan merupakan satu gerakan yang selaras dan utuh
dengan gerakan cepat. (3) Kekuatan daya tahan otot (Power Endurance)
(a) Volume beban latihan 2-5 set dalam satu unit latihan (b) Intensitas 60%-90% dari kemampuan maksimal. (c) Ulangan angkatan per set 50% ke atas dari kemampuan repetisi
maksimal atlet. (d) Istirahat antar set 1-2 menit.
d) Bentuk Latihan Pengembangan Unsur Kekuatan
Dalam peningkatan unsur kekuatan digolongkan menjadi beberapa
prinsip antara lain :
(1) Beban latihan disesuaikan dengan jenis otot yang dilatih, dengan
prinsip “di atas ambang rangsang” yang ditingkatkan secara teratur
sedikit demi sedikit.
(2) Mekanis gerakan disesuaikan dengan gerakan teknik (aspect body
mechanic).
(3) Sasaran latihan ditujukan untuk pengembangan kecepatan, power
dan daya tahan umum.
Berdasarkan ketiga prinsip tersebut di atas macam latihan yang
diterapkan meliputi : split jump ke depan, split jump ke samping,
vertical jump, squat jump, sit up, push up, back up, dll.
2) Daya Tahan
a) Pengertian Daya Tahan
Suharno HP (1993 : 17) mengemukakan bahwa, “Daya tahan
adalah kemampuan organ atlet untuk melawan kelelahan yang timbul
saat menjalankan aktivitas olahraga dalam waktu lama”.
b) Macam-macam Daya Tahan
Latihan daya tahan harus makin lama makin ditingkatkan menjadi
stamina. Oleh karena itu, atlet harus dilatih makin lama makin berat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
sehingga kemampuannya untuk bertahan terhadap rasa lelah makin
lama makin bertambah, sehingga bermacam-macam daya tahan
memang dibutuhkan. Seperti yang dikemukakan Suharno HP
(1993:17) bahwa : macam-macam daya tahan antara lain :
(1) Daya tahan umum (basic endurance / general endurance) adalh kemampuan daya tahan organisme atlet untuk melawan kelelahan yang timbul akibat beban latihan dimana intensitasnya rendah dan menengah. Paru-paru dan jantung merupakan motor utama disamping otot skelet. Daya tahan umum banyak terjadi pada proses aerobik.
(2) Daya tahan otot local (local muscular endurance / speed endurance) adalah kemampuan daya tahan lamanya organism atlet untuk melawan kelelahan yang timbul akibat latihan submaksimal intensitasnya. Otot-otot setempat memegang peranan dalam proses daya tahan ini. Daya tahan otot lokal banyak terjadi pada proses kombinasi anaerobik dan aerobik.
(3) Daya tahan special (special endurance / sprinting endurance) adalah kemampuan daya tahan lamanya organisme atlet untuk melawan kelelahan yang timbul akibat beban latihan maksimal intensitasnya. Pusat syaraf memegang peranan dalam proses special endurance. Daya tahan spesial banyak terjadi pada proses anaerobik.
(4) Stamina adalah kemampuan daya tahan lamanya organisme atlet untuk melawan kelelahan dalam batas waktu tertentu dimana aktifitas dilakukan dengan intensitas tinggi (tempo tinggi, frekuensi tinggi dan selalu menggunakan power). Paru-paru, jantung, pusat syaraf dan otot-otot sketlet bekerja berat dalam melakukan stamina. Stamina merupakan proses aerobik dan anaerobik dalam batas waktu tertentu dalam cabang olahraga yang dipetandingkan. Kombinasi proses tiga macam daya tahan di atas merupakan stamina.
c) Cara Melatih Daya Tahan
Dalam meningkatkan serta memilih daya tahan ada beberapa
metode yang digunakan seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP
(1993:18) bahwa metode yang digunakan dalam melatih daya tahan
antara lain : metode constant training, cross country, fartlek, interval
training, circuit training. Menurut Suharno HP (1993:18) cara
mengembangkan daya tahan dengan interval training adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
(1) Daya Tahan Umum (Basic Endurance) (a) Pemberian giliran rangsangan satu giliran 60 detik. (b) Istirahat antar giliran 60-90 detik. (c) Intesitas rendah/menengah. (d) Denyut nadi 120-140 kali per menit, setelah satu unit latihan. (e) Bentuk latihan lari di tempat atau lari dengan menempuh jarak.
(2) Daya Tahan Otot Lokal (Local Muscular Endurance) (a) Volume 6-15 kali giliran dalam satu unit latihan. (b) Intensitas 80% (submaksimal). (c) Frekuensi 10-15 kali per giliran. (d) Istirahat 1-2 menit. (e) Bentuk latihan push up (acyclic) latihan ini mengembangkan
daya tahan otot local lengan dan bahu. (3) Daya Tahan Spesial (Special Endurance)
(a) Volume 6-10 giliran dalam satu unit latihan. (b) Intensitas 100% (maksimal) (c) Waktu rangsangan 10-30 detik per giliran. (d) Istirahat 20-60 detik. (e) Frekuensi gerakan maksimal. (f) Bentuk latihan interval training, sprint di tempat, latihan ini
akan mengembangkan otot-otot kaki, perut (peningkatan proses anaerobik).
(4) Stamina (a) Volume 6-10 giliran dalam satu unit latihan. (b) Intensitas 100% (maksimal). (c) Istirahat pendek (10-60 detik). (d) Frekuensi gerak dan tempo tinggi (maksimal). (e) Rangsangan dalam 10 detik secara intensif tidak bernafas. (f) Interval Training dengan kombinasi gerakan cyclic dan acyclic
seperti lari di tempat-meloncat-gerakan menyamping. Latihan ini meningkatkan kemampuan jantung, paru-paru, pusat syaraf dan zat-zat kimia dalam otot secara serempak (proses aerobik dan anaerobik).
3) Kecepatan
a) Pengertian Kecepatan
Menurut Sudjarwo (1993:28) “Kecepatan adalah merupakan
kemampuan daripada reaksi otot yang ditandai dengan perubahan
antara kontraksi dan relaksasi untuk menuju frekuensi maksimal”.
b) Macam-macam Kecepatan
Latihan kecepatan sering menggunakan pembebanan sehingga
memerlukan latihan-latihan kekuatan yang mendahuluinya. Agar dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
menghasilkan kecepatan maksimal diperlukan pula sifat elastis dari
otot disamping teknik gerakan (lari) yang sempurna. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suharno HP (1993:20) yang mengemukakan macam-
macam kecepatan :
(1) Kecepatan Sprint adalah kemampuan atlet untuk menempuh jarak dalam waktu sesingkat-singkatnya.
(2) Kecepatan Reaksi adalah waktu antara rangsangan dan jawaban gerak pertama.
(3) Kecepatan bergerak adalah kemampuan atlet bergerak secepat mungkin dalam satu gerak yang ditandai waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir. Unsur gerak kecepatan merupakan unsur gerak kemampuan dasar setelah kekuatan dan daya tahan yang berguna untuk mencapai mutu prestasi prima.
c) Cara Melatih Kecepatan
Kecepatan atlet dapat tinggi tergantung dari potensi sejak lahir dan
hasil latihan secara rutin, teratur, cermat dan tepat. Ada beberapa cara
atau metode untuk melatih kecepatan. Seperti yang diungkapkan oleh
Suharno HP (1993 : 20) bahwa metode yang digunakan untuk melatih
kecepatan antara lain : interval running, interval training, metode
pertandingan (competition method) dan metode bermain kecepatan
(speed play), adapun metode-metode melatih kecepatan tersebut dapat
dilihat lebih lanjut antara lain sebagai berikut :
(1) Kecepatan Sprint dengan interval running (a) Volume beban latihan 5-10 giliran lari, dimana tiap-tiap giliran
atlet berlari secepat-cepatnya dengan jarak 30-80 meter. (b) Intensitas lari 80%-100% dengan pedoman waktu dari pelatih. (c) Frekuensi dan tempo secepat-cepatnya. (d) Istirahat 2-5 menit. (e) Peningkatan beratnya latihan dapat mencari variasi perubahan
ciri-ciri loading di atas sesuai dengan kehendak atlet dan pelatih.
(2) Kecepatan Reaksi dengan metode pertandingan dimana harus selalu mengejar waktu yang secepat-cepatnya dalam mereaksi suatu rangsangan. Adapun bentuk latihannya adalah sebagai berikut : (a) Dengan permainan hijau-hitam. Aba-aba mula-mula lambat
makin lama makin cepat. (b) Mereaksi aba-aba/kode-kode lebih dari dua macam dari pelatih
dan harus dikerjakan secepat-cepatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
(c) Dalam waktu tertentu dapat mereaksi bola yang dilemparkan sebanyak-banyaknya dari pelatih.
(3) Kecepatan bergerak dengan metode interval training (a) Volume beban latihan 4-6 kali giliran. (b) Intensitas 40%-60 % dari kemampuan maksimal atau beban
yang diangakat 1/3 berat badan atlet. (c) Ulangan / repetisi per giliran 50% ke bawah dari ulangan
maksimal kemampuan atlet. (d) Istirahat 2-3 menit antar giliran satu dengan yang lain.
4) Kelincahan
a) Pengertian Kelincahan
Sudjarwo (1993:21) mengemukakan bahwa, “Kelincahan
merupakan kemampuan untuk mengubah arah dan posisi sesuai
dengan situasi yang dihadapi”.
b) Macam-macam Kelincahan
Pada setiap aktivitas, memerlukan unsure kelincahan sesuai dengan
kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Kelincahan yang dibutuhkan itu
dapat berbentuk kelincahan umum atau kelincahan khusus. Kedua
bentuk kelincahan ini mempunyai perbedaan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suharno HP (1993:22) yang mengemukakan bahwa macam-
macam kelincahan sebagai berikut :
(1) Kelincahan Umum (General Agility) artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi kegiatan olahraga pada umumnya dan menghadapi situasi hidup dengan lingkungan.
(2) Kelincahan Khusus (Special Agility) artinya kelincahan seseorang untuk melakukan kegiatan secara khusus, yang dalam cabang olahraga lain tidak diperlukan (acrobat, peloncat indah pelompat tenis lapangan, dll).
c) Cara Melatih Kelincahan
Pengembangan unsur kelincahan memerlukan latihan khusus yang
terprogram secara teratur dan berkelanjutan. Seperti yang
dikemukakan Matveev dalam Suharno HP (1993:22) adapun cara-cara
melatih kelincahan adalah sebagai berikut :
(1) Standingboard Jump. (2) Melempar, meninju dengan tangan kiri. (3) Lari dilanjutkan board jump.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
(4) Memperkecil lapangan dan mengubah kondisi alat. (5) Variasi gerakan jengket-jengket, maju-mundur, kanan-kiri dan
sebagainya. (6) Menambah gerakan-gerakan sebelum akhir gerakan misalnya
memutar badan sebelum mendarat. (7) Mempersulit kondisi tempat, alat dan lawan.
Adapun macam-macam bahan latihan untuk kelincahan antara lain
sebagai beikut :
(1) Shuttle Run yaitu lari jarak pendek antara 10-20 meter, dengan
memindahkan sesuatu (kerikil, kun, dsb) yang ditaruh di ujung satu
ke ujung yang lain.
(2) Dodging Run yaitu lari cepat dengan berkelok-kelok melewati
rintangan yang teah dibuat. Rintangan dapat berupa benda mati
(pancang, lembing, dsb) dapat pula teman sendiri.
(3) Squat Thrus yaitu melakukan gerakan dengan posisi pertama
berdiri tegak kemudian jongkok kedua tangan di tanah terus
melemparkan kedua kaki lurus ke belakang selanjutnya jongkok
lagi lalu berdiri.
5) Kelentukan
a) Pengertian Kelentukan
Menurut Sudjarwo (1993:32) bahwa, “Kelentukan adalah
kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan dengan amplitudo
yang luas”.
b) Macam-macam Kelentukan
Macam bentuk sama seperti macam bentuk kelincahan yaitu ada
dua antara lain : kelentukan umum dan kelentukan khusus. Hal ini
sesuai dengan pendapat Suharno HP (1993:23) yang mengemukakan
bahwa, “Ada dua macam bentuk kelentukan yaitu kelentukan umum
dan kelantukan khusus”. Adapun menurut Sudjarwo (1993:33) bahwa
bentuk kelentukan antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
(1) Kelentukan aktif (flexibility aktif) yaitu kemampuan gerak dengan amplitudo luas yang dihasilkan tanpa adanya pertolongan alat dari luar.
(2) Kelentukan pasif (flexibility pasif) yaitu kemampuan gerak dengan amplitudo luas yang dihasilkan dengan adanya bantuan teman maupun alat dari luar.
c) Cara Melatih Kelentukan
Menurut Suharno HP (1993:24) cara-cara melatih kelentukan
adalah sebagai berikut :
(1) Pengembangan kelentukan dengan menggunakan peregangan dinamis dan statis.
(2) Pergangan pasif. (3) Peregangan kontraksi relaksasi. (4) Bentuk-bentuk latihan kelentukan : peregangan otot, tendo,
ligament, capsula, penguluran, pelemasan, mengayun-ayun, memutar-mutar, memantul-mantulkan organ yang membentuk persendian.
b. Program Latihan Teknik
Melatih teknik bertujuan agar gerak teknik menjadi otomatis yang benar.
Menurut Suharno HP (1993:25) metode umum melatih ketrampilan olahraga
secara metodis dapat diurutkan sebagai berikut :
1) Memberi gambaran pengertian yang benar melalui penjelasan lisan. 2) Memberi contoh / demonstrasi yang benar antara lain dengan :
a) Contoh langsung dari pelatih. b) Contoh dari atlet yang dianggap baik. c) Contoh dengan gambar seri/foto. d) Contoh dengan film/video.
3) Atlet / pemain disuruh melaksanakan gerak dengan formasi-formasi yang ditentukan pelatih.
4) Pelatih mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan baik bersifat perorangan maupun kelompok.
5) Atlet / pemain disuruh mengulangi kembali gerakan sebanyak mungkin untuk mencapai gerakan otomatis yang benar.
6) Pelatih mengevaluasi terhadap hasil yang sudah dicapai pada saat itu.
c. Program Latihan Taktik
Taktik sangat identik dengan strategi namun keduanya memiliki
pengertian yang berbeda. Tetapi keduanya merupakan unsur yang tidak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dipisahkan dalam pelaksanaannya. Taktik merupakan siasat yang digunakan untuk
memperoleh kemenangan secara sportif dengan menggunakan kemampuan teknik
individu, fisik dan mental. Penguasaan pengetahuan secara teori tentang cabang
olahraga yang dilakukan dapat membantu dalam memilih taktik yang tepat.
Adapun cara-cara melatih taktik menurut Suharno HP (1993:28) adalah sebagai
berikut :
1) Memberi teori taktik, dapat di kelas maupun di lapangan (peraturan, pola, sistem, tipe, tempo).
2) Praktek dalam bertaktik di lapangan, dapat meningkatkan keterampilan bertaktik.
3) Member tugas untuk dapat memecahkan suatu masalah baik teori maupunn praktek.
4) Melihat pertandingan-pertandingan tingkat nasional maupun internasional.
5) Berlatih taktik sederhana sampai ke taktik tinggi untuk dapat mengalahkan lawan.
6) Membaca riwayat tokoh-tokoh juara dunia dalam pertandingan-pertandingan besar.
7) Pelatih selalu memberi contoh, tugas dan motivasi bertaktik jitu.
d. Berlatih Mental
Penyempurnaan atlet secara serempak, selaras, seimbang antara fisik dan
mental dalam proses pelatihan merupakan suatu keharusan untuk dilatihkan sejak
umur dini sampai umur emas. Peranan pelatih dalam pembinaan mental sangat
berpengaruh besar. Pelatih harus dapat menanamkan unsur-unsur sikap positif
yang dapat mendukung proses pencapaian prestasi olahraga khususnya dalam
permainan cabang olahraga permainan tenis lapangan.
Menurut Suharno HP (1993:28) mengemukakan bahwa mental berfungsi
sebagai penggerak, pendorong dan pemantaban bagi atlet untuk pengejawantahan
kemampuan fisik dan skill dalam mencapai prestasi prima. Maka pembinaan atlet
sangat penting. Aspek mental yang perlu dilatih meliputi :
1) Temperamen / karakter bawaan. 2) Psikologi : cipta, rasa, karsa, minat, perhatian dan konsentrasi. 3) Sikap kepribadian dan budi pekerti. 4) Sikap ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 5) Daya juang tinggi, ketegaran mental tanding, pantang menyerah, tahan
terhadap stress, ulet, percaya diri dan kemandirian yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Dengan memberikan penanaman sikap mental yang positif, maka mental
pemain akan berkembang. Hal ini akan sangat menunjang dalam pencapaian
prestasi yang optimal dalam permainan cabang olahraga permainan tenis
lapangan. Agar mental bertanding atlet semakin meningkat maka harus dilatih
dengan seksama dan perlu penanaman sikap yang positif dari pelatihnya. Seperti
yang dikemukakan Suharno HP (1993:29) bahwa cara-cara melatih mental antara
lain sebagai berikut :
1) Lewat latihan-latihan fisik dan keterampilan yang dapat mempengaruhi mental atlet ke arah positif.
2) Contoh langsung sikap yang baik dari pelatih. 3) Biasakan hidup sehari-hari yang tertib, sehat, teratur dan disiplin. 4) Pemberian beberapa petunjuk-petunjuk maupun petuah-petuah yang
bersifat paedagogis. 5) Meditasi dan latihan konsentrasi. 6) Latihan kekuatan kemauan yang tinggi untuk bertanding. Bertanding
dengan frekuensi banyak dengan lawan yang berbeda-beda kekuatannya dan situasinya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang peniliti lakukan sangat erat hubungannya dengan
penerapan metode kepelatihan cabang olahraga permainan pernah diteliti
sebelumnya. Hanya saja peneliti mempersempit cabang olahraga permainan
menjadi lebih khusus yaitu cabang olahraga permainan tenis lapangan serta
memperluas wilayah menjadi seluruh Karesidenan Surakarta. Fadilah Umar dan
Slamet Widodo (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode
Kepelatihan Cabang Olahraga Permainan (Studi Kasus pada Pelatih - Pelatih Klub
Cabang Olahraga Permainan di Surakarta Tahun 2009)” mengambil seluruh
pelatih-pelatih klub cabang olahraga permainan yang ada di Surakarta tahun 2009
yang berjumlah 57 pelatih sebagai sumber data. Dalam penelitian tersebut Fadilah
Umar dan Slamet Widodo (2009) untuk memperoleh data penelitian digunakan
instrumen penelitian yang berupa angket yang memiliki pola jawaban dikotomi
(ya, tidak). Hasil dari penelitian tersebut adalah pelatih-pelatih cabang olahraga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
permainan di Surakarta tahun sudah menerapkan metode kepelatihan dengan tepat
serta dalam penyusunan program latihan sudah disusun dengan baik.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan suatu latihan tidak hanya dilihat dari nilai akhir hasil
pertandingan tetapi juga dilihat dari prosesnya. Jika masukan (input) berkualitas
tetapi tidak diikuti oleh “proses” yang sesuai maka hasilnya (output) belum tentu
akan berkualitas.
Keberhasilan latihan dipengaruhi metode latihan yang digunakan oleh
pelatih. Penggunaan metode kepelatihan yang kurang terprogram dengan
seksama, teratur, sistematis, bertahapkan dan berkesinambungan dapat
menyebabkan atlet tidak dapat mencapai prestasi puncak.
Dalam suatu latihan, program yang digunakan bila tepat dan sesuai akan
sangat membantu tercapainya tujuan latihan. Peneraan program latihan yang tepat
dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya akan meningkatkan kualitas atlet
secara maksimal. Suatu hal yang harus dilakukan dan dipertahankan dalam
menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau
target yang ingin dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih dengan motivasi
untuk mencapai sasaran.
Penyusunan program latihan merupakan tugas penting dari seorang
pelatih. Program latihan hendaknya disusun secara sistematis dan sesuai dengan
kebutuhan atlet. Berhasil tidaknya tujuan yang hendak dicapai tergantung pada
program latihan ini, oleh sebab itu perlu diperhatikan landasan pemikiran antara
lain sebagai berikut : efektifitas program, kondisi individual, kondisi puncak dan
evaluasi program.
Tujuan penerapan metode kepelatihan yang tepat dan penyusunan program
latihan yang baik pada cabang olahraga permainan tenis lapangan adalah untuk
memaksimalkan kemampuan atlet. Sehingga prestasi puncak atlet dapat diraih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
INPUT PROSES
Penerapan Metode Kepelatihan
Menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau target yang ingin dicapai
Atlet dapat berlatih dengan motivasi untuk mencapai
sasaran.
OUTPUT
Kualitas latihan meningkat dan tujuan latihan
tercapai
Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran dapat dilihat pada bagan berikut:
Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di beberapa klub tenis lapangan yang ada di
seluruh wilayah Karesidenan Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan November -
Desember 2010 dengan instrumen penelitian yang telah ditetapkan.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian mengikuti paradigma penelitian kualitatif sedangkan
strategi penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah
metode diskriptif dengan cara survey. Pengertian metode diskriptif dengan cara
survey menurut Sugiyanto (1993:52) adalah “Penelitian bertujuan mencari
informasi mengenai fenomena-fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada
pada saat penelitian sedang berlangsung. Penelitian deskriptif pada umumnya
tidak menguji hipotesis melainkan hanya untuk meminta gambaran atau deskiptif
tentang apa yang terjadi”.
C. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah dari informasi para pelatih klub-
klub cabang olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Teknik pengambilan sumber data dengan tanpa melakukan seleksi atau
sering disebut snow ball, peneliti tidak membatasi atau menyeleksi jumlah
responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui angket,
wawancara, dan observasi.
1. Angket
Pemberian angket dilakukan pada awal penelitian. Informasi yang
diperoleh dari angket dijadikan bahan evaluasi peningkatan kualitas latihan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari Fadilah Umar dan Slamet Widodo
(2009) yang berjudul “Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga
Permainan (Studi Kasus pada Pelatih - Pelatih Klub Cabang Olahraga Permainan
di Surakarta tahun 2009) dengan mengganti komponen cabang olahraga
permainan menjadi lebih khusus yaitu cabang olahraga tenis lapangan.
Untuk menjawab pertanyaan, responden hanya dibenarkan dengan memilih salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Angket yang dihasilkan berupa data
penelitian yang memiliki pola jawaban dikotomi (ya, tidak) yaitu jawaban “ya”
dengan skor dua (2) dan jawaban “tidak” dengan skor satu (1).
2. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah proses latihan berlangsung. Narasumber
dalam wawancara ini adalah pelatih-pelatih klub cabang olahraga tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta. Wawancara terhadap pelatih meliputi: riwayat pelatih
(pernahkah menjadi atlet, pendidikan kepelatihan, prestasi sebagai pelatih),
metode latihan (tujuan dan sasaran dalam latihan, jadwal latihan, prinsip
individual dalam latihan, pemanduan bakat, seleksi pemain, peran dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
pertandingan, evaluasi pada saat latihan dan setelah latihan) dan program latihan
(penyusunan program latihan, materi-materi latihan, evaluasi program latihan).
Metode wawancara digunakan sebagai alat penelitian dalam optimalisasi
penggunaan penerapan metode latihan dengan tujuan untuk memperbaiki data
penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan angket.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari bentuk
pertanyaan adalah termasuk wawancara campuran (berstruktur dan tak
berstruktur), artinya pertanyaan yang mengarahkan jawaban dalam pola
pertanyaan yang dikemukakan disertai dengan pertanyaan yang dapat dijawab
secara bebas oleh responden tanpa terikat pada pola-pola tertentu.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan ketika proses latihan di klub-klub cabang olahraga
tenis lapangan di Karesidenan Surakarta berlangsung. Observasi dilakukan
terhadap pelatih beserta proses latihan yang menyertainya.
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengambil tempat di luar
lapangan dengan posisi ini peneliti dapat lebih leluasa melakukan pengamatan
terhadap aktivitas latihan. Pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa di dalam
proses latihan dilakukan dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang
kemudian dicatat seobyektif mungkin. Dalam observasi ini sekaligus peneliti
mengambil dokumentasi berupa foto / video dari proses latihan yang sedang
dilakukan.
E. Validitas Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan
untuk menjaga validitas data dalam penelitian ini yaitu dengan Teknik
Triangulasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Jenis triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi
dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda, dan
bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk
menguji kebenaran informasinya. Dalam penelitian ini digunakan metode
pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi selama latihan berlangsung
dan angket.
Skema triangulasi dalam penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 4. Skema Triangulasi
(Sumber: HB. Sutopo, 2002: 81)
F. Analisis Data
Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan analisis model interaktif. Ini dilakukan karena sebagian besar
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa uraian deskriptif tentang
penerapan metode kepelatihan cabang olahraga permainan tenis lapangan.
Teknik analisis ini mengacu pada model analisis Miles dan Huberman
(1992: 16-19) yang dilakukan dalam 3 komponen: reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Skema komponen analisis data sebagai
berikut:
Data
Angket
Observasi
Wawancara
Pelatih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 5. Komponen-komponen Analisis data: Model Interaktif
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian tersebut terdiri dari lembar
observasi di dalam pelaksanaan latihan, pedoman wawancara dan angket.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan cara memberikan
angket kepada responden, kemudian peneliti melakukan observasi dengan cara
mengamati jalannya pelaksanaan proses latihan. Setelah proses latihan berakhir,
peneliti melakukan wawancara dengan pelatih-pelatih pada klub olahraga tenis
lapangan di Karesidenan Surakarta. Kemudian data digolongkan menjadi tiga
komponen yaitu: identifikasi pelatih, penerapan metode kepelatihan dan
penyusunan program latihan.
3. Tahap Analisis
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses latihan.
Berdasarkan pelaksanaan tahap pengumpulan data, maka teknik analisis yang
digunakan adalah teknik persentase, menurut (Suryatna, 1979: 29) bahwa “bila
suatu penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau menemukan
Penyajian
data
Penarikan simpulan /
Verivikasi
Reduksi data
Pengumpulan
data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
sebagaimana adanya tentang obyek yang diteliti, maka teknik analisis data akan
dilakukan dengan perhitungan persentase (%)”.
Data yang diperoleh nantinya diolah sesuai dengan tujuan dan pertanyaan
penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengecek kelengkapan data (verifikasi data)
2. Mentabulasikan masing-masing item.
3. Menghitung persentase jawaban dengan formula sebagai berikut:
P = �
� x 100%
(Suryatna, 1979: 29)
Keterangan :
P = Persentase jawaban
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
Hasil perhitungan frekuensi dan persentase yang diperoleh dari alat
pengumpul data yang digunakan dan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian
dilanjutkan interpretasi dalam bentuk uraian deskriptif untuk masing-masing butir
instrumen pada setiap indikator dan kawasan evaluasi yang digunakan.
4. Tahap Tindak Lanjut
Kegiatan penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari pelatih yang
bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta menerapkan program latihan yang
tepat dan disesuaikan dengan kemampuan atletnya, hal ini akan meningkatkan
kualitas atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus dilakukan dan dipertahankan
dalam menyusun program latihan adalah menentukan terlebih dahulu tujuan
latihan atau target yang ingin dicapai. Hal itu penting agar atlet dapat berlatih
dengan motivasi untuk mencapai sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Berikut prosedur penelitian yang akan dilakukan:
Gambar 6. Prosedur Penelitian
Persiapan Instrumen Penelitian
Tindak Lanjut Pelatih
Penyajian data
Penarikan simpulan
Penggolongan data
Pengumpulan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang diperoleh melalui butir soal, kemudian disajikan
dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan persentase dari setiap butir
instrumen serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Untuk memperoleh data
penelitian digunakan instrumen penelitian yang berupa angket yang memiliki pola
jawaban (a) ya dengan skor nilai: 2, (b) tidak dengan skor nilainya: 1.
Uraian selanjutnya data hasil temuan didiskripsikan berdasarkan tiap butir
dan kelompok indikator yang sama. Ada 3 (tiga) komponen dari hasil penelitian
yaitu: identifikasi pelatih, metode latihan dan penyusunan program latihan.
Berikut ini disajikan berturut-turut indikator-indikator penelitian sebagai berikut:
1. Identifikasi Pelatih
Butir soal yang digunakan untuk melacak identifikasi pelatih klub-klub
tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 butir soal 1,2,3. Hasil
pengolahan data tentang identifikasi pelatih sebagai berikut:
a. Latar Belakang Pelatih Mantan Pemain Tenis Lapangan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
1. Hasil yang dilacak butir soal nomor 1 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 mantan pemain tenis lapangan. Hasil jawaban
butir soal nomor 1 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 1. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mantan Atlet / Pemain Tenis lapangan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 13 2 15 % 86.7% 13.3% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010, mantan pemain
tenis lapangan yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban
a (nilai 2) sebanyak 13 atau 86.7%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 2 atau
13.3%.
b. Pelatih Mendapat Pendidikan / Kursus Kepelatihan Tenis Lapangan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
2. Hasil yang dilacak butir soal nomor 2 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 mendapat pendidikan/kursus kepelatihan tenis
lapangan. Hasil jawaban butir soal nomor 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 2. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mendapat Pendidikan/Kursus Kepalatihan Tenis lapangan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mendapat
pendidikan / kursus kepalatihan tenis lapangan yang diajukan ke 15 responden
yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau 33.3%.
c. Sampai Saat ini Melatih Tenis Lapangan Pernah Berprestasi
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
3. Hasil yang dilacak butir soal nomor 3 yaitu sampai saat ini melatih tenis
lapangan pernah berprestasi. Hasil jawaban butir soal nomor 3 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 3. Frekuensi dan Prosentase Sampai saat ini dalam Melatih Tenis lapangan Pernah Berprestasi
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal sampai
saat ini melatih tenis lapangan pernah berprestasi yang diajukan ke 15 responden
yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
2. Identifikasi Metode Latihan
Butir soal yang digunakan untuk melacak identifikasi metode latihan
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 butir soal
4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16. Hasil pengolahan data tentang identifikasi
metode latihan sebagai berikut:
a. Mengadakan Pemanduan Bakat Pemain Tenis Lapangan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
4. Hasil yang dilacak butir soal nomor 4 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan pemanduan bakat untuk
mendapatkan pemain yang potensial. Hasil jawaban butir soal nomor 4 disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Pemanduan Bakat
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 12 3 15 % 80% 20% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
pemanduan bakat untuk mendapatkan pemain yang potensial yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 3 atau 20%.
b. Pelatih Mengadakan Seleksi
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
5. Hasil yang dilacak butir soal nomor 5 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan seleksi bagi pemain yang akan
masuk ke SSB atau klub. Hasil jawaban butir soal nomor 5 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Seleksi
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 4 11 15 % 26.7% 73.3% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadakan
seleksi bagi pemain yang akan masuk ke SSB atau klub yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 4 atau 26.7%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 11 atau 73.3%.
c. Penerapan Prinsip Latihan Sesuai dengan Kondisi Pemain
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
6. Hasil yang dilacak butir soal nomor 6 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan prinsip-prinsip latihan sesuai
dengan kondisi pemain. Hasil jawaban butir soal nomor 6 disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 6. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Latihan Sesuai Kondisi Pemain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan
prinsip-prinsip latihan sesuai dengan kondisi pemain yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 4 atau 26.7%.
d. Penerapan Prinsip Penekanan Beban Latihan secara Bertahap
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
7. Hasil yang dilacak butir soal nomor 7 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan prinsip penekanan beban latihan
secara bertahap dan terus menerus. Hasil jawaban butir soal nomor 7 disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 7. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Penekanan Beban Latihan secara Bertahap dan Terus Menerus
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 13 2 15 % 86.7% 13.3% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan
prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan terus menerus yang diajukan
ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 13 atau
86.7%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 2 atau 13.3%.
e. Pelatih Mempunyai Dasar Teoritis tentang Penyusunan Program Latihan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
8. Hasil yang dilacak butir soal nomor 8 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai dasar teoritis tentang penyusunan
program latihan. Hasil jawaban butir soal nomor 8 disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 8. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Dasar Teoritis dalam Menyusun Program Latihan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 14 1 15 % 93.3% 6.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai dasar
teoritis tentang penyusunan program latihan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 14 atau 93.3%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 1 atau 6.7%.
f. Pelatih Memberikan Materi Latihan Cukup Bervariasi
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
9. Hasil yang dilacak butir soal nomor 9 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan materi latihan cukup bervariasi.
Hasil jawaban butir soal nomor 9 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Materi Latihan Cukup Bervariasi
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan materi
latihan cukup bervariasi yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban indikator b (nilai 1) tidak ada
atau 0%.
g. Pelatih Menekankan Prinsip Latihan dengan Disiplin Tinggi
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
10. Hasil yang dilacak butir soal nomor 10 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menekankan prinsip latihan dengan disiplin
tinggi. Hasil jawaban butir soal nomor 10 disajikan dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 10. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menekankan Prinsip Latihan dengan Disiplin Tinggi
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menekankan
prinsip latihan dengan disiplin tinggi yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 4 atau 26.7%.
h. Pelatih Menerapkan Prinsip Work Relieve / Recovery (saat Kerja dan
Istirahat) yang Seimbang
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
11. Hasil yang dilacak butir soal nomor 11 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan prinsip work relieve / recovery
(saat kerja dan istirahat) yang seimbang. Hasil jawaban butir soal nomor 11
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tabel 11. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Prinsip Work Relieve / Recovery (saat Kerja dan Istirahat) yang Seimbang
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 12 3 15 % 80% 20% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 work relieve /
recovery (saat kerja dan istirahat) yang seimbang yang diajukan ke 15 responden
yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban
indikator b (nilai 1) tidak ada 3 atau 20%.
i. Pelatih Menyusun Periode Latihan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
12. Hasil yang dilacak butir soal nomor 12 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan periode latihan. Hasil jawaban
butir soal nomor 12 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 12. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Menerapkan Periode Latihan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 12 3 15 % 80% 20% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menerapkan
periode latihan yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban
a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 3 atau
20%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
j. Pelatih Memberikan Penjelasan saat Atlet Melakukan Kesalahan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
13. Hasil yang dilacak butir soal nomor 13 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan penjelasan saat atlet melakukan
kesalahan. Hasil jawaban butir soal nomor 13 disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 13. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Penjelasaan saat Atlet Melakukan Kesalahan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan
penjelasan saat atlet melakukan kesalahan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 4 atau 26.7%.
k. Pelatih Memberikan Evaluasi, Masukan, Saran secara Individual
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
14. Hasil yang dilacak butir soal nomor 14 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan evaluasi, masukan dan saran
secara individual. Hasil jawaban butir soal nomor 14 disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 14. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Evaluasi, Masukan dan Saran secara Individual
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 14 1 15 % 93.3% 6.7% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan
memberikan evaluasi, masukan dan saran secara individual yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 14 atau 93.3%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 1 atau 6.7%.
l. Pelatih Merasa Jam Latihan Mencukupi untuk Menyusun Program
Latihan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
15. Hasil yang dilacak butir soal nomor 15 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 merasa jam latihan mencukupi untuk
menyusun program latihan. Hasil jawaban butir soal nomor 15 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 15. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Merasa Jam Latihan Mencukupi untuk Menyusun Program Latihan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 5 10 15 % 33.3% 66.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 merasa jam latihan
mencukupi untuk menyusun program latihan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 5 atau 33.3%, jawaban indikator
b (nilai 1) sebanyak 10 atau 66.7%.
m. Prasarana dan Sarana Latihan Cukup Memadai
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
16. Hasil yang dilacak butir soal nomor 16 yaitu prasarana dan sarana latihan
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 cukup memadai.
Hasil jawaban butir soal nomor 16 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 16. Frekuensi dan Prosentase Prasarana dan Sarana Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Cukup Memadai
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal prasarana
dan sarana latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010
cukup memadai yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator jawaban
a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau
33.3%.
3. Identifikasi Penyusunan Program Latihan
Butir soal yang digunakan untuk melacak identifikasi metode latihan
klub-klub di Karesidenan Surakarta tahun 2010 butir soal
17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32. Hasil pengolahan data tentang
identifikasi penyusunan program latihan sebagai berikut:
a. Prasarana dan Sarana Latihan Cukup Memadai
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
17. Hasil yang dilacak butir soal nomor 17 yaitu latihan di klub-klub tenis
lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai jadwal yang tepat dan
berlangsung secara rutin. Hasil jawaban butir soal nomor 17 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 17. Frekuensi dan Prosentase Latihan di Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mempunyai Jadwal yang Tepat dan Berlangsung secara Rutin
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal latihan di
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mempunyai jadwal
yang tepat dan berlangsung secara rutin yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
b. Pelatih Membuat Program Latihan Jangka Pendek, Menengah dan
Jangka Panjang
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
18. Hasil yang dilacak butir soal nomor 18 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membuat program latihan jangka pendek,
menengah dan jangka panjang. Hasil jawaban butir soal nomor 18 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 18. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membuat Program latihan Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 9 6 15 % 60% 40% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membuat program
latihan jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 9 atau 60%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 6 atau 40%.
c. Program Latihan yang Direncanakan Pelatih Dapat Berjalan secara
Maksimal
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
19. Hasil yang dilacak butir soal nomor 19 yaitu program latihan yang
direncanakan pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2010 dapat berjalan secara maksimal. Hasil jawaban butir soal nomor 19 disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 19. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan
Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 yang direncanakan Pelatih Dapat Berjalan secara Maksimal
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 8 7 15 % 53.3% 46.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan yang direncanakan pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan
Surakarta tahun 2010 dapat berjalan secara maksimal yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 8 atau 53.3%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 7 atau 46.7%.
d. Pelatih Membedakan Program Latihan untuk Atlet Pemula, Yunior dan
Senior
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
20. Hasil yang dilacak butir soal nomor 20 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membedakan program latihan untuk atlet
pemula, yunior dan senior. Hasil jawaban butir soal nomor 20 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 20. Frekuensi dan Prosentase Program Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan
Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Membedakan Program latihan untuk Atlet Pemula, Yunior dan Senior
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 membedakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
program latihan untuk atlet pemula, yunior dan senior yang diajukan ke 15
responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%,
jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau 33.3%.
e. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk
Meningkatkan Kekuatan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
21. Hasil yang dilacak butir soal nomor 21 yaitu program latihan yang dibuat
pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat
latihan kekuatan. Hasil jawaban butir soal nomor 21 disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 21. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan
Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kekuatan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 memuat latihan kekuatan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
f. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk
Meningkatkan Daya Tahan/Stamina
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
22. Hasil yang dilacak butir soal nomor 22 yaitu program latihan yang dibuat
pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat
latihan daya tahan/stamina. Hasil jawaban butir soal nomor 22 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 22. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Daya Tahan/Stamina
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 14 1 15 % 93.3% 6.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 memuat latihan daya tahan/stamina yang diajukan ke 15 responden
yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 14 atau 93.3%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 1 atau 6.7%.
g. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk
Meningkatkan Kecepatan Reaksi
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
23. Hasil yang dilacak butir soal nomor 23 yaitu program latihan yang dibuat
pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat
latihan kecepatan reaksi. Hasil jawaban butir soal nomor 23 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 23. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan
Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kecepatan Reaksi
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 10 5 15 % 66.7% 33.3% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 memuat latihan kecepatan reaksi yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 10 atau 66.7%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 5 atau 33.3%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
h. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk
Meningkatkan Kelincahan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
24. Hasil yang dilacak butir soal nomor 24 yaitu program latihan yang dibuat
pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat
latihan kelincahan. Hasil jawaban butir soal nomor 24 disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 24. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan
Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kelincahan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 memuat latihan kelincahan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
i. Program Latihan yang Dibuat Pelatih Memuat Latihan untuk
Meningkatkan Kelentukan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
25. Hasil yang dilacak butir soal nomor 25 yaitu program latihan yang dibuat
pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memuat
latihan kelentukan. Hasil jawaban butir soal nomor 25 disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tabel 25. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Kelentukan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan yang dibuat pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 memuat latihan kelentukan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
j. Pelatih selalu Mendemonstrasikan Gerakan-Gerakan dalam Permainan
kepada Atlet
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
26. Hasil yang dilacak butir soal nomor 26 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 selalu mendemonstrasikan gerakan-gerakan
permainan kepada atletnya. Hasil jawaban butir soal nomor 26 disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 26. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 selalu Mendemonstrasikan Gerakan-Gerakan dalam Permainan kepada Atletnya
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 selalu
mendemonstrasikan gerakan-gerakan permainan kepada atletnya yang diajukan ke
15 responden yang menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau
100%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
k. Pelatih Ikut Aktif dalam Melatih Gerakan Teknik Ber main Tenis
Lapangan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
27. Hasil yang dilacak butir soal nomor 27 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 ikut aktif melatih gerakan teknik bermain
tenis lapangan. Hasil jawaban butir soal nomor 27 disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 27. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Ikut Aktif Melatih Teknik Gerakan Bermain Tenis lapangan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 ikut aktif melatih
gerakan teknik bermain tenis lapangan yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) tidak ada 0 atau 0%.
l. Pelatih Memberikan Teknik Gerakan dari yang Mudah ke yang Sukar
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
28. Hasil yang dilacak butir soal nomor 28 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan teknik gerakan dari yang
mudah ke yang sukar. Hasil jawaban butir soal nomor 28 disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Tabel 28. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Teknik Gerakan dari yang Mudah ke yang Sukar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan teknik
gerakan dari yang mudah ke yang sukar yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
m. Pelatih Memberikan Latihan Gerakan Teknik secara Berulang-ulang
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
29. Hasil yang dilacak butir soal nomor 29 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan latihan gerakan teknik secara
berulang-ulang. Hasil jawaban butir soal nomor 29 disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 29. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-Klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memberikan Latihan gerakan Teknik secara Berulang-ulang
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 15 0 15 % 100% 0% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 memberikan
latihan gerakan teknik secara berulang-ulang yang diajukan ke 15 responden yang
menjawab indikator jawaban a (nilai 2) sebanyak 15 atau 100%, jawaban
indikator b (nilai 1) sebanyak 0 atau 0%.
n. Program Latihan Memuat Latihan Taktik
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
30. Hasil yang dilacak butir soal nomor 30 yaitu program latihan klub-klub tenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah memuat latihan taktik. Hasil
jawaban butir soal nomor 30 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 30. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Taktik
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 12 3 15 % 80% 20% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah
memuat latihan taktik yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator
jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak
3 atau 20%.
o. Program Latihan Memuat Latihan Mental
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
31. Hasil yang dilacak butir soal nomor 31 yaitu program latihan klub-klub tenis
lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah memuat latihan mental. Hasil
jawaban butir soal nomor 31 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 31. Frekuensi dan Prosentase Program Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Memuat Latihan Mental
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 12 3 15 % 80% 20% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal program
latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 telah
memuat latihan mental yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator
jawaban a (nilai 2) sebanyak 12 atau 80%, jawaban indikator b (nilai 1) sebanyak
3 atau 20%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
p. Pelatih Mengadakan Evaluasi terhadap Program Latihan
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah soal nomor
32. Hasil yang dilacak butir soal nomor 32 yaitu pelatih klub-klub tenis lapangan
di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadalkan evaluasi program latihan.
Hasil jawaban butir soal nomor 32 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 32. Frekuensi dan Prosentase Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010 Mengadakan Evaluasi Program Latihan
F & % Rentang Nilai
Jumlah Ya/2 Tidak/1
F 11 4 15 % 73.3% 26.7% 100%
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa, pada butir soal pelatih
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 mengadalkan
evaluasi program latihan yang diajukan ke 15 responden yang menjawab indikator
jawaban a (nilai 2) sebanyak 11 atau 73.3%, jawaban indikator b (nilai 1) tidak
ada 4 atau 26.7%.
B. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan identifikasi dari masing-masing indikator, maka dari jawaban
frekuensi dan prosentase masing-masing butir soal diakumulasikan atau
dijumlahkan. Dari dua (2) alternatif pilihan jawaban ya/2 dan tidak/1 tersebut,
dijadikan patokan menyimpulkan dari jumlah prosentase masing-masing jawaban.
Jika prosentase jawaban lebih banyak pada jawaban ya atau nilai 2, maka
simpulannya baik, jika jawabannya lebih banyak pada jawaban tidak atau nilai 1
maka simpulannya kurang baik. Kesimpulannya apabila prosentase jawaban
“ya” lebih dari 50% maka hasilnya baik dan apabila prosentase jawaban “ya”
kurang dari 50% maka hasilnya kurang baik . Berikut ini disajikan akumulasi
jawaban dari masing-masing indikator studi tentang penerapan metode
kepelatihan tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
1. Identifikasi Pelatih Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta
Tahun 2010
Berdasarkan komponen masukan tentang identifikasi pelatih diketahui
bahwa, sebagian besar pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 adalah mantan atlet atau mantan pemain tenis lapangan. Mereka
sebagian besar mendapatkan pendidikan atau mengikuti kursus kepelatihan dan
berprestasi dalam kepelatihan tenis lapangan. Sedangkan berkaitan dengan
permasalahan penelitian, simpulan yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi
metode latihan dan penyusunan program latihan. Hasil jawaban dari indikator
metode latihan dan penyusunan program latihan sebagai berikut:
2. Identifikasi Metode Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di Karesidenan
Surakarta Tahun 2010
Identifikasi metode latihan pelatih klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 terdiri 13 butir soal. Hasil jawaban dari ketiga
belas indikator metode latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 33. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen Metode Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010
No Indikator Jawaban
Jumlah Ya/2 Tidak/1
1 80% 20% 100% 2 26.7% 73.3% 100% 3 73.3% 26.7% 100% 4 86.7% 13.3% 100% 5 93.3% 6.7% 100% 6 100% 0% 100% 7 73.3% 26.7% 100% 8 80% 20% 100% 9 80% 20% 100% 10 73.3% 26.7% 100% 11 93.3% 6.7% 100% 12 33.3% 66.7% 100% 13 66.7% 33.3% 100% Jumlah 959.9% 340.1% 1300% Rata-rata 73.84% 26.16% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berdasarkan hasil penghitungan prosentase identifikasi metode latihan
klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 menunjukkan rata-
rata total jawaban (ya/2) 73.84%, jawaban (tidak/1) 26.16%. Hasil jawaban ini
menunjukkan metode latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta
tahun 2010 adalah baik.
3. Identifikasi Penyusunan Program Latihan Klub-klub Tenis lapangan Di
Karesidenan Surakarta Tahun 2010
Identifikasi penyusunan program latihan klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 terdiri 16 butir soal. Hasil jawaban dari
keenam belas indikator penyusunan program latihan klub-klub tenis lapangan di
Karesidenan Surakarta tahun 2010 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 34. Perhitungan secara Keseluruhan Prosentase pada Instrumen Penyusunan Program Latihan Klub-Klub Tenis lapangan Di Karesidenan Surakarta Tahun 2010
No Indikator Jawaban
Jumlah Ya/2 Tidak/1
1 100% 0% 100% 2 60% 40% 100% 3 53.3% 46.7% 100% 4 66.7% 33.3% 100% 5 100% 0% 100% 6 93.3% 6.7% 100% 7 66.7% 33.3% 100% 8 100% 0% 100% 9 100% 0% 100% 10 100% 0% 100% 11 100% 0% 100% 12 100% 0% 100% 13 100% 0% 100% 14 80% 20% 100% 15 80% 20% 100% 16 73.3% 26.7% 100% Jumlah 1373.3% 226.7% 1600% Rata-rata 85.83% 14.17% 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Berdasarkan hasil penghitungan prosentase identifikasi penyusunan
program latihan klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010
menunjukkan rata-rata total jawaban (ya/2) 85.83%, jawaban (tidak/1) 14.17%.
Hasil jawaban ini menunjukkan penyusunan program latihan klub-klub tenis
lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010 adalah baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode kepelatihan cabang
olahraga tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010, diperoleh simpulan
sebagai berikut:
1. Para pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010
sudah menerapkan metode kepelatihan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari
beberapa indikator yaitu tujuan dan sasaran dalam latihan, jadwal latihan,
prinsip individual dalam latihan, pemanduan bakat, seleksi pemain, peran
dalam pertandingan dan evaluasi latihan yang tergolong baik dengan
persentase rata-rata 73.84 %.
2. Para pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tahun 2010
sudah melaksanakan penyusunan program latihan dengan baik. Hal ini
ditunjukkan dari beberapa indikator yaitu penyusunan program latihan, materi
latihan dan evaluasi program latihan yang tergolong baik dengan persentase
rata-rata 85.83 %.
B. Implikasi
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi gambaran dan masukan
kepada para pelatih klub-klub tenis lapangan di Karesidenan Surakarta tentang
apa yang telah mereka lakukan selama ini, serta sebagai bahan evaluasi untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan nantinya.
Dari hasil penelitian ini semoga dapat digunakan sebagai motivasi dalam
upaya untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang ada. Apabila dalam
penyusunan metode dan program latihan para pelatih sudah baik maka masih
perlu ditingkatkan lagi. Dan apabila dalam penyusunan metode dan program
latihan masih kurang baik maka perlu diperbaiki lagi. Dengan demikian para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
pelatih tidak mudah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai selama ini
sehingga keberadaan klub-klub tenis lapangan di Surakarta akan semakin
berkembang dan dapat memberikan sumbangan bagi bagi peningkatan prestasi di
Karesidenan Surakarta.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode kepelatihan cabang
olahraga tenis lapangan Karesidenan Surakarta tahun 2010, maka dapat diajukan
saran yang berguna. Saran yang diajukan kepada para pelatih klub-klub tenis
lapangan tenis lapangan di Surakarta antara lain sebagai berikut:
1. Dalam peningkatan kualitas kompetensi pelatih hendaknya para pelatih terus
menerus belajar dari berbagai sumber supaya menambah wawasan serta ilmu
kepelatihan yang telah ditekuni selama ini.
2. Dalam setiap melatih hendaknya selalu menggunakan metode melatih yang
benar, dan melatih semua aspek baik secara umum maupun secara khusus ini
sangat berguna demi tercapainya tujuan latihan.
3. Pelatih hendaknya selalu menyusun program latihan yang terprogram, tidak
hanya sekedar praktek saja tapi juga harus ada program secara tertulis meliputi
program jangka pendek, jengka menengah, jangka panjang dan membuat
program latihan secara menyeluruh untuk semua komponen latihan. Agar
dalam pelaksanaan latihan sesuai dengan apa yang diharapkan dan tujuan akan
tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah U. & Slamet W. 2009. “ Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga
Permainan (Studi Kasus pada Pelatih – Pelatih Klub Cabang Olahraga Permainan di Surakarta Tahun 2010) ”. Penelitian Kompetitif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi.
Surakarta: UNS Press.
Handono Murti. 2002. Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi. Jakarta : Tyas Biratno Pallal.
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikti.
HB. Sutopo. 2002. Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
M. Furqon H. 2002. Pemanduan Bakat Olahraga Modifikasi Sport Search. Surakarta :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Keolahragaan. UNS. ___________. 2002. Pembinaan Olahraga Usia Dini. Surakarta : Pusat Penelitian dan
Pengembangan Keolahragaan. UNS Miley Dave. 1995. Coches Manual of ITF. Canada. Nuril Ahmadi. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Semarang. Dahara Prize. Pate Rotella, MC. Cleriagan. 1993. Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. Terjemahan : Kasiyo
Dwijowinoto. Semarang : IKIP Press. Sudjana. 2002. Metodologi Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito. Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : UNS Press. Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Press. Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta. Suryatna. 1979. Teknik Evaluasi. Bandung : Angkasa Bandung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Sutrisno Hadi. 1982. Metodologi Research. Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset. Tudor O Bompa. 1990. Theory and Methodology of Training. IOWA of University :
Kendall/Hunt Publishing Company.
Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Lampiran 1
Kisi - Kisi Instrumen Angket
Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan
No Definisi Operasional
Variabel Indikator
Nomor
Item
Jumlah
Item
A Pelatih adalah seseorang atau
sekelompok orang yang
menangani dan mengelola
seseorang atau sekelompok
orang dengan sebuah
program kegiatan tertentu
yang bertujuan mencapai
sebuah prestasi.
a. Pernah menjadi atlet
b. Pendidikan kepelatihan
c. Prestasi sebagai pelatih
1, 2, 3, 3
B Latihan adalah proses yang
dilakukan secara sistematis
dan berulang - ulang dengan
beban latihan yang makin
hari makin bertambah untuk
mencapai prestasi maksimal.
a. Tujuan dan sasaran dalam
latihan
b. Jadwal latihan
c. Prinsip individual dalam
latihan
d. Pemanduan bakat
e. Seleksi pemain
f. Peran dalam pertandingan
g. Evaluasi pada saat latihan
dan setelah latihan.
4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11,
12, 13, 14,
15, 16, 17,
14
C Program latihan adalah bahan
atau kegiatan yang sudah
dipersiapkan dan harus
dilaksanakan saat latihan.
a. Penyusunan program
latihan
b. Materi - materi latihan
c. Evaluasi program latihan
18, 19, 20,
21, 22, 23,
24, 25, 26,
27, 28, 29,
30, 31, 32
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Lampiran 2
Daftar Pertanyaan (Angket)
Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan
Nama Pelatih :...........................................................................................................
Usia :...........................................................................................................
Pendidikan Terakhir :...........................................................................................................
Pengalaman Melatih :...........................................................................................................
Klub yang Dilatih :...........................................................................................................
(Tulis jika Pernah > 1 Klub) :...........................................................................................................
:...........................................................................................................
Petunjuk Pengisian :
Pilih alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda dengan memberi tanda ( √ ) pada
jawaban (ya, tidak) dan atau tuliskan jawaban yang membutuhkan penjelasan.
A. Identifikasi Pelatih
1) Apakah sebelumnya anda adalah mantan atlet cabang olahraga tenis lapangan?
{ } Ya
{ } Tidak
2) Apakah anda pernah mendapatkan pendidikan atau mengikuti kursus kepelatihan cabang
olahraga tenis lapangan?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, tuliskan sertifikat yang anda dimiliki :..................................................................
...............................................................................................................................................
3) Apakah sampai saat ini anda pernah melatih cabang olahraga tenis lapangan hingga
berprestasi?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, tuliskan semua prestasi yang pernah diraih:.............................................................
...............................................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
B. Metode Latihan
4) Apakah anda mengadakan pemanduan bakat untuk atlet cabang olahraga tenis lapangan
yang akan anda latih?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, jelaskan metodenya :................................................................................................
5) Apakah anda mengadakan proses seleksi kepada atlet cabang olahraga tenis lapangan
yang akan anda latih?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, jelaskan metodenya :................................................................................................
6) Apakah anda sudah menerapkan prinsip latihan yang disesuaikan dengan kemampuan
dan kondisi masing - masing atlet?
{ } Ya
{ } Tidak
7) Apakah anda sudah menerapkan prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan
terus - menerus?
{ } Ya
{ } Tidak
8) Apakah anda mempunyai dasar teori tentang penyusunan program latihan?
{ } Ya
{ } Tidak
9) Apakah anda memberikan materi yang cukup bervariasi dalam latihan?
{ } Ya
{ } Tidak
10) Apakah anda selalu menekankan prinsip latihan dengan disiplin tinggi?
{ } Ya
{ } Tidak
11) Apakah anda menerapkan prinsip work-relieve / recovery (saat kerja dan istirahat)
dengan seimbang dalam proses latihan?
{ } Ya
{ } Tidak
12) Apakah ada periodesasi latihan dalam program latihan yang anda susun? (Latihan
disesuaikan dengan pertandingan, baik sebelum, saat dan setelah pertandingan dan atau
kompetisi)
{ } Ya
{ } Tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
13) Apakah anda langsung menghentikan latihan dan memberikan penjelasan ketika seorang
atlet melakukan kesalahan dalam latihan?
{ } Ya
{ } Tidak
14) Apakah anda memberikan evaluasi, masukan dan saran kepada atlet secara individual?
{ } Ya
{ } Tidak
15) Apakah menurut anda jam latihan di klub cabang olahraga tenis lapangan yang anda latih
sudah mencukupi untuk menyusun program latihan yang tepat bagi atlet?
{ } Ya
{ } Tidak
16) Apakah sarana dan prasarana di klub cabang olahraga tenis lapangan yang anda latih saat
ini sudah cukup memadai dalam menunjang proses latihan?
{ } Ya
{ } Tidak
C. Penyusunan Program Olahraga Tenis lapangan
17) Apakah latihan di klub cabang olahraga tenis lapangan anda saat ini mempunyai jadwal
yang tetap dan berlangsung secara rutin?
{ } Ya
{ } Tidak
18) Apakah anda sudah membuat program latihan untuk jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang?
{ } Ya
{ } Tidak
19) Apakah program latihan yang sudah anda susun dan direncanakan dapat dijalankan
dengan maksimal?
{ } Ya
{ } Tidak
20) Apakah anda membedakan penyusunan program latihan untuk atlet pemula, junior dan
senior?
{ } Ya
{ } Tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Untuk soal nomor (21 - 25, 30, 31) apabila anda menjawab “Ya” berikanlah penjelasan
jawaban!
21) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di
klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kekuatan?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
22) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di
klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan daya tahan / stamina?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
23) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di
klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
24) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di
klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kelincahan?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
25) Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang anda susun untuk atlet di
klub ini sudah memuat latihan yang dapat meningkatkan kelentukan?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
26) Apakah anda senantiasa mendemostrasikan gerakan - gerakan dalam permainan kepada
atlet yang anda latih?
{ } Ya
{ } Tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
27) Apakah anda ikut aktif dalam melatih gerakan teknik permainan cabang olahraga tenis
lapangan?
{ } Ya
{ } Tidak
28) Apakah anda memberikan teknik gerakan dari yang mudah ke yang sukar terlebih
dahulu?
{ } Ya
{ } Tidak
29) Apakah anda memberikan latihan gerakan teknik secara berulang - ulang? (Menjadikan
gerakan atlet sempurna dan cepat / otomatisasi gerakan)
{ } Ya
{ } Tidak
30) Apakah dalam program latihan yang telah anda susun terdapat latihan taktik?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
31) Apakah dalam program latihan yang telah anda susun terdapat latihan pembentukan
mental?
{ } Ya
{ } Tidak
Jika ya, latihan apa saja yang digunakan:..............................................................................
...............................................................................................................................................
32) Apakah anda selalu mengadakan evaluasi terhadap program latihan yang telah anda
susun?
{ } Ya
{ } Tidak
*) Apabia dalam pengisian penjelasan anda kurang pada tempat yang tersedia mohon dengan
hormat bisa ditulis di sebalik halaman / kertas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Lampiran 3
Pedoman Wawancara
(Narasumber: Pelatih - Pelatih Klub Cabang Olahraga Tenis Lapangan di Karesidenan Surakarta Tahun 2010)
Judul Penelitian :
Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan
Variabel Pertanyaan 1. Identitas Pelatih 1. Apakah dahulu mantan atlet cabang olahraga tenis lapangan?
2. Pernahkah mendapatkan pendidikan atau mengikuti kursus kepelatihan cabang olahraga tenis lapangan?
3. Sampai saat ini apakah pernah melatih cabang olahraga tenis lapangan hingga berprestasi?
2. Program Latihan 1. Apakah selalu mengadakan pemanduan bakat untuk atlet cabang olahraga
tenis lapangan? 2. Apakah mengadakan proses seleksi kepada atlet cabang olahraga tenis
lapangan? 3. Apakah menerapkan prinsip latihan yang disesuaikan dengan
kemampuan dan kondisi masing - masing atlet? 4. Apakah menerapkan prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan
terus - menerus? 5. Apakah memiliki dasar teoritis tentang penyusunan program latihan? 6. Apakah dalam latihan memberikan materi latihan yang cukup bervariasi? 7. Apakah senantiasa menekankan prinsip latihan dengan disiplin tinggi? 8. Apakah dalam proses latihan menerapkan prinsip work-relieve/recovery
(saat kerja dan istirahat) dengan seimbang? 9. Apakah ada periodesasi latihan? (Latihan disesuaikan dengan
pertandingan, baik sebelum, saat dan setelah pertandingan dan atau kompetisi.)
10. Dalam sebuah latihan seorang atlet melakukan kesalahan, apakah langsung menghentikan latihan dan memberikan penjelasan?
11. Apakah memberikan evaluasi, masukan, saran kepada atlet secara individual?
12. Apakah sudah merasa bahwa jam latihan di klub yang saudara / saudari latih sudah mencukupi untuk menyusun program latihan yang tepat bagi atlet?
13. Apakah sarana dan prasarana di klub cabang olahraga tenis lapangan yang dilatih ini sudah cukup memadahi untuk menunjang proses latihan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
3. Penyusunan Program Latihan Olahraga Tenis lapangan
1. Apakah latihan di klub cabang olahraga tenis lapangan ini mempunyai jadwal yang tetap dan dapat berlangsung secara rutin?
2. Apakah sudah membuat program latihan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang?
3. Apakah program latihan yang sudah disusun dan direncanakan dapat dijalankan dengan maksimal?
4. Apakah membedakan penyusunan program latihan untuk atlet pemula, junior dan senior?
5. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kekuatan?
6. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan daya tahan / stamina?
7. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi?
8. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kelincahan?
9. Apakah program latihan cabang olahraga tenis lapangan yang disusun untuk atlet di klub ini memuat latihan yang dapat meningkatkan kelentukan?
10. Apakah senantiasa mendemostrasikan gerakan - gerakan dalam permainan kepada atlet?
11. Apakah ikut aktif dalam melatih gerakan teknik bermain cabang olahraga tenis lapangan?
12. Apakah memberikan teknik gerakan dari yang mudah ke yang sukar terlebih dahulu?
13. Apakah memberikan latihan gerakan teknik secara berulang - ulang? (Menjadikan gerakan atlet sempurna dan cepat / otomatisasi gerakan)
14. Apakah dalam program latihan yang disusun terdapat latihan taktik? 15. Apakah dalam program latihan yang disusun terdapat latihan
pembentukan mental? 16. Apakah selalu mengadakan evaluasi terhadap program latihan yang telah
disusun?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Lampiran 4
Lembar Observasi Latihan
Judul Penelitian:
Penerapan Metode Kepelatihan Cabang Olahraga Tenis Lapangan
Nama Klub :_______________________
No. Indikator Keterangan Ya Tidak
1. Pemanduan bakat untuk atlet cabang olahraga tenis lapangan 2. Proses seleksi kepada atlet cabang olahraga tenis lapangan 3. Prinsip latihan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing
- masing atlet
4. Prinsip penekanan beban latihan secara bertahap dan terus-menerus 5. Dasar teoritis tentang penyusunan program latihan 6. Dalam latihan memberikan materi latihan yang cukup bervariasi 7. Senantiasa menekankan prinsip latihan dengan disiplin tinggi 8. Dalam proses latihan menerapkan prinsip work-relieve/recovery (saat
kerja dan istirahat) dengan seimbang
9. Periodesasi latihan (Latihan disesuaikan dengan pertandingan, baik sebelum, saat dan setelah pertandingan dan atau kompetisi.)
10. Dalam sebuah latihan seorang atlet melakukan kesalahan, langsung menghentikan latihan dan memberikan penjelasan
11. Memberikan evaluasi, masukan, saran kepada atlet secara individual 12. Jam latihan sudah mencukupi untuk menyusun program latihan yang
tepat bagi atlet
13. Sarana dan prasarana sudah cukup memadahi untuk menunjang proses latihan
14. Latihan sudah mempunyai jadwal yang tetap dan dapat berlangsung secara rutin
15. Membuat program latihan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
16. Program latihan yang sudah disusun dan direncanakan dapat dijalankan dengan maksimal
17. Membedakan penyusunan program latihan untuk atlet pemula, junior dan senior
18. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kekuatan 19. Memuat latihan yang dapat meningkatkan daya tahan/stamina 20. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi 21. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kelincahan 22. Memuat latihan yang dapat meningkatkan kelentukan 23. Demostrasikan gerakan - gerakan dalam permainan kepada atlet 24. Ikut aktif dalam melatih gerakan teknik bermain 25. Memberikan teknik gerakan dari yang mudah ke yang sukar terlebih
dahulu
26. Memberikan latihan gerakan teknik secara berulang - ulang 27. Program latihan yang disusun terdapat latihan taktik 28. Program latihan yang disusun terdapat latihan pembentukan mental 29. Mengadakan evaluasi terhadap program latihan yang telah disusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5Tabulasi Hasil Data Instrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 HENDRA ANJAR P. KIDS SCHOOL BOYOLALI 18 Th SMA 2Th 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 53
2 A. BUDHI HARYANTO ABC 50 Th S2 15Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 53
3 ANDI SUTOMO TANJUNG PERAK 25 Th S2 2Th 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61
4 SANTOSO PELTI 51 Th SMA 20Th 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55
5 AGUNG TURYANI ABADI TENIS YUNIOR 37 Th S1 10Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 60
6 MARGONO SRAGEN TENIS CLUB 39 Th SMA 21 Th 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55
7 DIDIK KRISTANTO ESAKA 49 Th D3 10Th 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 57
8 SUMIDI MIDI CLUB 34 Th SMA 24Th 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 61
9 YOYONG ANANG P. SMP 1 WNG 31 Th S1 4Th 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59
10 I GUSTI BAGUS G. PEMBINAAN PRESTASI 43 Th S1 20Th 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59
11 Drs. BAMBANG S. TUNAS HARAPAN 70 Th DRS 20Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 55
12 SUTARNO YUNIOR TENIS CLUB 39 Th SMA 25Th 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62
13 WIJI ROHADI WIJI CLUB 46 Th SMA 5Th 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 56
14 WIDYO TETUKO USSI 60 Th S1 9Th 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 60
15 Drs. AGUSTIYANTO, M.Pd JPOK UNS CLUB 43 Th S2 18Th 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62
JUMLAH 28 25 30 27 19 26 28 29 30 26 27 27 26 29 20 25 30 24 23 25 30 29 25 30 30 30 30 30 30 27 27 26 868
TOTALNomor Butir SoalPengal
amanNAMANO KLUB USIA
Pendi
dikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Lampiran 6 Frekuensi dan Persentase Butir-Butir Soal
No Item F & % Ya Tidak Jumlah
1
F 13 2 15
% 86.7% 13.3% 100%
2
F 10 5 15
% 66.7% 33.3% 100%
3
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
4
F 12 3 15
% 80% 20% 100%
5
F 4 11 15
% 26.7% 73.3% 100%
6
F 11 4 15
% 73.3% 26.7% 100%
7
F 13 2 15
% 86.7% 13.3% 100%
8
F 14 1 15
% 93.3% 6.7% 100%
9
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
10
F 11 4 15
% 73.3% 26.7% 100%
11
F 12 3 15
% 80% 20% 100%
12
F 12 3 15
% 80% 20% 100%
13
F 11 4 15
% 73.3% 26.7% 100%
14
F 14 1 15
% 93.3% 6.7% 100%
15
F 5 10 15
% 33.3% 66.7% 100%
16
F 10 5 15
% 66.7% 33.3% 100%
17
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
18 F 9 6 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
% 60% 40% 100%
19
F 8 7 15
% 53.3% 46.7% 100%
20
F 10 5 15
% 66.7% 33.3% 100%
21
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
22
F 14 1 15
% 93.3% 6.7% 100%
23
F 10 5 15
% 66.7% 33.3% 100%
24
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
25
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
26
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
27
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
28
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
29
F 15 0 15
% 100% 0% 100%
30
F 12 3 15
% 80% 20% 100%
31
F 12 3 15
% 80% 20% 100%
32
F 11 4 15
% 73.3% 26.7% 100%
Keterangan :
F = Frekuensi
% = Persentase
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Lampiran 7
Dokumentasi Penelitian
Proses latihan fisik para atlet
Proses latihan fisik para atlet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Proses latihan dalam bentuk permainan
Program latihan yang dibuat pelatih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Pelatih memberikan contoh pada saat latihan
Pelatih memberikan evaluasi seusai latihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Proses pendinginan seusai latihan
Pengisian angket oleh pelatih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Wawancara dengan pelatih
Wawancara dengan pelatih
top related