case orto fraktur-olecranon

Post on 06-Feb-2016

286 Views

Category:

Documents

21 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

adga

TRANSCRIPT

Fraktur OlecranonDita Nelvita Sari(0910313228)

Pembimbing:dr. Ardian Riza, SpOT M.Kes

Anatomi

0 Siku terdiri dari bagian-bagian dari ketiga tulang, yaitu:

0 Distal humerus adalah pusat dari siku (sendi engsel).

0 Kepala radial bergerak di sekitar humerus distal dan juga berputar ketika pergelangan tangan diaktifkan atas dan ke bawah.

0 Olekranon adalah bagian dari tulang ulna yang berbentuk cangkir pada ujung humerus dan berputar disekitar ujung humerus seperti engsel.

Otot

PEMBULUH

DARAH

PERSARAFAN

Definisi

0Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, sendi, epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial. Fraktur olecranon adalah fraktur yang terjadi pada siku yang disebabkan oleh kekerasan langsung, biasanya kominutas dan disertai oleh fraktur lain atau dislokasi anterior dari sendi tersebut

Mekanisme Cedera

0 Trauma langsung0 Lokasi subkutan dari olecranon menjadikannya rentan terhadap trauma

langsung, dimana olecranon terimpaksi pada distal humeri, sering menghasilkan fraktur komunitif dengan depresi dari bagian permukaan sendi. Terjadi pada saat jatuh (mendarat langsung pada siku) atau dengan dipukul oleh benda keras (pemukul bisbol, dashboard mobil saat kecelakaan).

0 Trauma tidak langsung 0 Fraktur olecranon dihasilkan melalui kontraksi paksa otot triceps pada saat

terjatuh pada tangan yang terentang, mendarat di pergelangan tangan dengan siku terkunci lurus, otot trisep di bagian belakang lengan atas menarik olekranon keluar dari posisinya, dan biasanya menghasilkan traktur transversal atau obliq.

KlasifikasiSistem klasifikasi Schatzker-Schmeling (tipe A, B, dan C adalah fraktur intra-artikular): 0Tipe A adalah fraktur melintang sederhana.0Tipe B adalah fraktur dampak melintang.0Tipe C merupakan fraktur oblik.0Tipe D adalah fraktur comminuted.0Tipe E adalah fraktur lebih distal, yang sebenarnya adalah ekstra-

artikular.0Tipe F adalah dislokasi fraktur.

Klasifikasi (lanj)

Lanjutan…0Klasifikasi Mayo : derajat stabilitas,

displacement dan comminution

Diagnosa

0AnamnesisPasien dengan fraktur olecranon akan datang dengan rasa sakit dan bengkak di siku, serta nyeri yang timbul saat bergerak. Deformitas muncul pada pasien dengan fraktur dislokasi. Mekanisme saat cedera dan komplikasi neurovaskuler yang berhubungan dengan cedera harus ditanyakan.

0Pemeriksaan fisikPenilaian jaringan lunak disekitar siku, seperti edema, ekimosis, dan laserasi, serta penilaian range of motion dari sendi siku. Sulkus dapat teraba di lokasi olecranon yang fraktur, yang disertai dengan nyeri dan rentang gerak yang terbatas. Tanda penting dari fraktur olecranon adalah ketidakmampuan mengekstensikan sendi siku melawan gaya gravitasi. Meskipun rasa sakit yang terkait dengan manuver ini membuat pasien ragu-ragu untuk bekerja sama, ketidakmampuan dalam hal ini menunjukkan diskontinuitas dari mekanisme triceps. Pemeriksaan neurovaskular diperlukan terutama sebelum dilakukan manipulasi dari sendi siku.

0Pemeriksaan penunjangFoto polos anteroposterior dan lateral biasanya memberikan informasi yang cukup akurat untuk diagnosis.

Penatalaksanaan0Terapi nonoperatif

Pada fraktur nondislokasi dimana mekanisme ekstensor siku utuh, dapat diterapi secara nonoperatif. Immobilisasi sendi siku pada 45sampai 90 derajat dari fleksi selama lebih kurang 3 minggu telah direkomendasikan untuk fraktur nondislokasi. Pergerakan kemudian dimulai, dengan pembatasan fleksi hingga 90 derajat sampai ada bukti radiografi penyembuhan patah tulang.

Mayo klasifikasi dari fraktur olecranon

Tipe Terapi

Tipe I A dan B Splint

Tipe II A TBW

Tipe II B Plate dan screw, pertimbangkan

eksisi pada pasien diatas 60 tahun

yang memiliki patah tulang

komunitif luas, atau ketika ada

fragmen kecil

Tipe III A Plate dan screw

Tipe III B Plate dan screw

Eksisi fragmen dan penyambungan trisep

Tension Band Wiring

Fiksasi Plat

Fiksasi Sekrup Intramedullar

Komplikasi

0Komplikasi yang timbul dapat berupa:0 Iritasi jaringan lunak merupakan salah satu komplikasi yang paling

umum setelah fiksasi interna fraktur olecranon0Kehilangan kemampuan untuk mengekstensikan siku, biasanya 10-15

derajat dari ekstensi, tetapi pada pasien dengan fraktur caput radius, dislokasi fraktur monteggia, capittelum, atau coronoid, renteng gerak mungkin lebih terbatas.

0Fraktur nonunion jarang terjadi, dan pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri, ketidakstabilan, atau hilangnya gerak.

BAB II LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

0Nama : Ny. LS0MR : 1047xx0Umur : 50 tahun0 Jenis Kelamin : Perempuan 0Agama : Islam0Bangsa : Indonesia0Alamat : Perumahan Nuansa Indah, Padang 0MRS : 12 April 2015

Anamnesis

0Primary Survey0Airway and cervical control

0 Objective ; Pasien dapat berbicara dengan baik saat ditanya

0 Assesment : Airway clear

0Breathing0 Objective : Gerakan dada

simetris, tidak ada jejas, RR

20x/menit

0Assesment : Breathing clear

0Circulation and hemorrhagic control0 Objective

0Nadi 80x/menit, regular0Akral hangat, CRT <2 detik

0 Assesment0Circulation clear

Keluhan Utama:Nyeri pada siku kiri sejak 2 jam SMRS post KLL

Anamnesis0Disabilitya. Objective

0 Pupil isokor (+/+), refleks cahaya (+/+)

0 Glasglow coma scale (GCS) 15 (E4V5M6)

Eyes : mata membuka spontan (E4)

Verbal : berbicara dengan baik dan berorientasi baik (V5)

Motorik : bergerak sesuai perintah(M6)

Secondary Survey :0Pasien mengalami kecelakan lalu lintas, yaitu kecelakaan

tunggal. 0Pasien sedang digonceng dengan motor tidak menggunakan

helm, tiba-tiba pakaina pasien tersangkut pada rantai sepedaa motor sehingga pasien terjatuh ke aspal, mekanisme jatuh tidak jelas karna pasien tidak mengingat kejadian.

0Pasien tetap sadar setelah kejadian, tidak muntah dan tidak kejang.

0Pasien merasakan nyeri pada siku kiri setelah kejadian dan gerakkan terbatas, tidak ditemukan nyeri ditempat lain.

0Pasien langsung di bawa ke IGD RSUP M. Djamil.

Pemeriksaan Fisik

0Status Generalis0Keadaan Umum : Tampak sakit sedang0Kesadaran : Komposmentis GCS : 15 (E4 M5 V6) 0Pernafasan : 20x/menit0Nadi : 80x/menit0Tekanan Darah : 110/70 mmHg0Suhu : 37ºC

Pemeriksaan Fisik0 Kepala : Normocephal, deformitas (-), luka (-), nyeri tekan (-), hematom (-)

Mata : Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks cahaya +/+

Leher : JVP 5 -2 cmH20, pembesaran KGB (-)

0 Thorax :Jantung : dalam batas normalParu : dalam batas normal

0 Abdomen Inspeksi: Distensi (-), jejas (-),luka (-)Auskultasi : Bising usus (+)Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar lien tidak teraba

membesarPerkusi : Timpani

0 Genitalia : Tidak ada kelainan0 Ekstremitas : status lokalis

Status lokalis : Regio artikulatio cubiti

0Look Deformitas (-), udem (+), jejas (+), hematom (-)

0Feel Nyeri tekan (+), krepitasi (+), neurovaskular distal (+)

0MoveGerakan aktif dan pasif terhambat, nyeri bila digerakkan,

ganguan persarafan (-)0ROM terbatas

Foto klinis

Diagnosis Kerja

0Closed # Olekranon Sinistra

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

0Fraktur dislokasi olekranon sinistra stabil nonkomunitif tertutup

Penatalaksanaan

0Medikamentosa : IVFD RL 20tts/menit Inj. Ceftriaxon 1 x 2 amp

(IV)Inj. Ranitidin 1 x 1 amp

(IV)

0Pre Operative : Imobilisasi dengan pemasangan gips dengan siku di fleksikan 900

0Operative : Open Reduction Internal Fixation (ORIF) dengan Tension Band Wiring

Terima kasih

top related