buku ajar manajemen keuangan i
Post on 30-Oct-2015
865 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 1/127
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN DAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
(Financial Management Main Frame)
1.1 KEUANGAN DAN BISNIS
Keuangan didefinisikan dalam Gitman (2009:4) adalah seni dan
ilmu dalam mengelola uang. Keuangan memiliki arti yang luas dan sangat
dinamis mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Saat ini,banyak karier yang ditawarkan di bidang keuangan, dimana ruang
lingkup dapat terbagi dalam 2 (dua) kelompok, financial service dan
managerial finance.
Dalam bukunya, Gitman menyebutkan bahwa financial service is the area
of finance concerned with the design and delivery of advice and financial
products to individuals, business and government. Sedangkan
managerial finance berhubungan dengan the duties of financial manager
in the business firm.
1.2 BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS
Pemilihan bentuk organisasi bisnis ditentukan oleh hal-hal sebagai
berikut:
- Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb).
- Ruang lingkup usaha
- Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
- Besarnya resiko kepemilikan
- Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang
perusahaan
- Kebutuhan modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha
- Kemampuan manajerial yang dimiliki untuk menjalankan
proses manajemen perusahaan
- Jangka waktu berdirinya perusahaan
- Peraturan-peraturan pemerintahan
1
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 2/127
Masing-masing bentuk bisnis yang dikelola antara lain sebagai
berikut (Direktorat Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional 2010) :
- Perusahaan Perseorangan, bentuk organisasi bisnis yang
dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola
perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, dan ia
juga menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan
perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur
dalam KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) dan tidak
memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang
pengusaha saja.
- Persekutuan Firma, bentuk organisasi bisnis yang didirikan oleh
beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu
nama digunakan bersama. Dalam firma semua anggota
bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun
bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila
perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau
perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.
- Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV),
bentuk organisasi bisnis berupa persekutuan yang didirikan oleh
beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan
uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota
persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan
dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan
di dalam persekutuan.
- Perseroan Terbatas, adalah bentuk organisasi bisnis berupa
Badan Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 2
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 3/127
Gambar 1.1 memperlihatkan contoh struktur organisasi bisnis
perusahaan dengan fungsi keuangan yang dijalankan dalam operasi
bisnis.
Gambar 1.1Struktur Organisasi Bisnis Perusahaan
Sumber : Gitman 2009
- Koperasi adalah bentuk organisasi bisnis berupa badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 3
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 4/127
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
- Yayasan, adalah bentuk organisasi yang berbentuk korporasidengan memberikan layanan sosial kepada masyarakat dan tidak
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.
1.3 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
Untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Fungsi-fungsi perusahaan
minimal meliputi fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya
maanusia dan fungsi operasional. Keempat fungsi tersebut memiliki
peran sendiri-sendiri dalam perusahaan dan pelaksanaannya saling
berkaitan.
Brigham (2008, 4) menyebutkan ruang lingkup finance yang diberikan di
Universitas secara umum terbagi dalam 3 (tiga) area : (1) financial
management, (2) capital markets, dan (3) investments.
Financial management yang disebut juga corporate finance to
acquire, berfokus kepada ”decisions relating to how much and what types
of assets to acquire, how to raise the capital needed to buy assets, and
how to run the firm so a to maximize its value”. Capital Markets
berhubungan dengan pasar dimana tingkat suku bunga, berkaitan
dengan harga saham dan obligasi, ditentukan. Sedangkan investments
berkaitan dengan keputusan pada penempatan assets perusahaan
terutama pada saham dan obligasi.
Manajemen keuangan (Financial Manajemen) adalah segala
aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperolehdana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan
merupakan manajemen (pengelola) mengenai bagaimana memperoleh
asset, mendapat aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan
perusahaan.
1.3.1 TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 4
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 5/127
Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk ”maximize
the wealth of the owners for whom it is being operated”. Menurut Gitman
(2009:15), kemakmuran dari pemegang saham diukur dari harga pasarsaham (share price of stock) yang dipengaruhi oleh timing of returns,
magnitude dan risk.
Manajemen keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan
dana dan mengelola aset secara efisien untuk mencapai beberapa tujuan
dan sasaran. Untuk menilai apakah tujuan tersebut telah mencapai atau
belum, maka dibutuhkan beberapa standar dalam mengukur efesiensi
keputusan perusahaan. Sebagai tujuan normatif (seharusnya) tujuan
manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan dibidang keuangan
untuk memaksimumkan nilai perusahaan (maximizing value of the
firm).
Bagi perusahaan yang sudah go public, maka maksimasi nilai
perusahaan akan tercermin dari nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi
harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang
belum go public, maka nilai perusahaan adalah nilai yang terjadi apabila
perusahaan tersebut dijual.
1.3.2 FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 (tiga) fungsi utama dalam
manajemen keuangan yaitu melakukan :
1. Keputusan Investasi (Investment Decision)
2. Keputusan Pembiayaan (Financing Decision)
3. Keputusan Dividen (Dividend Decision)
1. Keputusan Investasi (Investment Decision)
Keputusan investasi berkaitan dengan bagaimana manajer
keuangan mengalokasikan dana yang diperoleh kedalam asset yang akan
menghasilkan keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan dimasa
yang akan datang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang berkorelasi
dengan besarnya resiko yang akan dihadapi.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 5
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 6/127
Gambar 1.2Keputusan InvestasiSumber: Gitman, 2009
2. Keputusan Perdanaan (Financing Decision)
Keputusan pembiayaan yang diambil oleh suatu perusahaan akan
terlihat pada stuktur modalnya dalam Neraca. Keputusan yang diambil
harus memperhatikan tingkat ekonomis dari sumber dana yang
digunakan.
Gambar 1.3.Keputusan Pembiayaan
Sumber: Gitman, 2009
Sumber dana yang diperlukan perusahaan jika ditinjau dari asalnya
sumber dana bisa dipisahkan kedalam 2 jenis yaitu :
a. Sumber dana intern
Merupakan sumber dana yang berasal dari laba yang tidak dibagikan,
modal yang disetor dari pemilik, cadangan-cadangan dan sumberdana intensif, yaitu dana dari penyusutan-penyusutan aktiva tetap.
b. Sumber dana ekstern
Merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan seperti
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, dan hasil
penjualan saham kepada masyarakat di Pasar Modal.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 6
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 7/127
Gambar 1.4Sumber Dana Perusahaan
3. Keputusan Dividen (Dividend Decision)
Keputusan Dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan
dibagikan atau tidaknya bagian dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan kepada para pemegang saham, jika dibagikan akan berkaitan
dengan proporsi, jenis dan waktu pembagian.
1.3.3 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN KEUANGAN
Manajer keuangan yang memiliki tugas berkaitan dengan
pengambilan 3 (tiga) keputusan di atas jelas harus melakukan
pengalokasian sumber-sumber ekonomi agar meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan dapat menghadapi perubahan lingkungan berkiatan dengan
pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Riyanto (1998) terdapat 4
(empat) kegiatan yang dilakukan oleh manajer keuanganya, yaknimenyangkut :
1. Peramalan dan perencanaan keuangan
2. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
3. Pengkoordinasikan dan pengendalian
4. Interaksi dengan pasar modal
Secara skematis kegiatan manajer keuangan dapat digambarkan
sebagai berikut :
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 7
Sumber Dana
Eksternal
Internal
Hutang / Debt / Liabilities(jangka pendekdanpanjang)
Modal Sendiri/Equity( saham )
Laba tidak dibagi /Retained Earning (labaditahan)
Depresiasi (Penyusutan)
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 8/127
(2) (1)
(4b)
(3) (4a)
Gambar 1.5Kegiatan-kegiatan Utama Manajer Keuangan
Sumber Husnan, 2006.
Keterangan :
(1) Manajer keuangan perlu memperoleh dana (keputusan pembiayaan)
dari pasar keuangan (financial market) . Pasar keuangan
menunjukkan pertemuan antara supply dan demand akan dana.
Pasar keuangan pada prakteknya dibedakan menjadi 2 (dua), pasar
keuangan (money market) dan pasar modal (capital market) ditinjau
dari periode pembiayaan. Keputusan ini akan terlihat dari sisi pasiva
perusahaan.
(2) Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva
perusahaan (keputusan investasi) . Keputusan ini akan terlihat dari
sisi aktiva perusahaan.
(3) Dari keputusan investasi tersebut diharapkan akan diperoleh profit ,yang akan diputuskan apakah akan dikembalikan kepada pemilik
dana (4a) atau diinvestasikan kembali ke perusahaan (4b)
(4a) Jika keputusan ini diambil, maka perusahaan akan memberikan
return kepada pemilik dana berupa bunga (pemegang obligasi)
maupun dividen (pemegang saham).
(4b) Jika keputusan ini diambil, maka akan menambah pos laba ditahan,
yang harus diperhitungkan dengan jelas tingkat pengembalian di
masa yang akan datang.
Keputuan 4a dan 4b ini disebut dengan keputusan dividen.
1.4 FINANCIAL INSTITUTIONS AND MARKET
Perusahaan dapat memperoleh pembiayaan dari lingkungan
eksternal yang berasal dari 3 (tiga) sumber, yakni :
1. Financial Institutions, yakni institusi yang berfungsi sebagai perantara
(intermediary) yang menghubungkan antara peminjam (loans) dan
penyimpan (savings) dana. Sebagai contoh : commercial banks,
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 8
AktivaPerus
ahaan
Pasar
Keuangan
ManajerKeuangan
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 9/127
mutual funds, saving and loans, credit unions, saving banks, insurance
companies and pension funds.
2. Financial Markets, yakni suatu forum yang menghubungkan antarasuppliers dan demanders dari dana yang dapat langsung bertransaksi
dalam bisnis secara langsung, dalam hal ini adalah pasar uang
(money market) dan pasar modal (capital market).
3. Private Placement , yakni penjualan dari penerbitan baru atas surat
berharga, yakni obligasi dan saham preferen, langsung kepada
investor atau grup dari investor.
Gambar 1.6Aliran Dana untuk Financial Institution dan Financial Market
Sumber: Gitman, 2009
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan
seperti yang terangkum dari buku Brigham & Houston adalah sektor
keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan
(financial markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan
instrumen keuangan (financial instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan
penawaran akan aktiva finansial (financial asset ) atau sering disebut
sebagai sekurities. Sekuritis adalah secarik kertas (surat) yang
mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 9
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 10/127
aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku,
barang dagangan, merek dagang, dll.)
2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembagaintermediary (financial intermediation) dengan mempertemukan unit
surplus dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem
moneter adalah Bank Sentral, Bank Pencipta Uang Giral/Bank Umum.
Lembaga keuangan dan diluar sistem moneter (Bank Bukan Pencipta
Uang Giral/BPR), lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, dana
pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dll.
3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan
surat berharga di pasar uang dan pasar modal lainnya.
Berdasar pada tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya, mengharuskan
manajer keuangan untuk memahami keputusan-keputusan keuangan dan
reaksi pasar terhadap keputusan-keputusan keuangan tersebut. Oleh
karena itu, manajer keuangan harus memahami betul fungsi Pasar Uang
dan Pasar Modal dalam kegiatan ekonomi. Pasar Uang merupakan pasar
untuk pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek, sehingga Pasar Uang
merupakan tempat untuk mempertemukan calon peminjam dan pihak
yang mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Pasar Uang terbentuk
karena adanya penawaran dan permintaan dana jangka pendek dalam
bentuk surat berharga, seperti commercial paper, sertifikat Bank
Indonesia (SBI), dan sertifikat deposito atas unjuk. Sedangkan Pasar
Modal adalah pasar untuk transaksi jangka panjang seperti transaksi
saham dan obligasi (hutang jangka panjang) yang diperjualbelikan di
bursa saham contohnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Disamping Pasar Modal dan Pasar Uang yang dapat digunakan oleh
perusahaan dalam menarik dana, ada lembaga keuangan lainnya yang
dapat dimanfaatkan. Lembaga keuangan adalah perantara yang
menyalurkan tabungan para individu, perusahaan dan pemerintah
kepada peminjam atau investor (berupa kredit atau dana investasi).
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 10
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 11/127
1.5 MASALAH KEAGENAN ( AGENCY PROBLEM)Masalah keagenan atau Agency Problem seperti yang dikutip dari
Widyaningdyah (2001) adalah konflik yang timbul antara pemilik,
karyawan, dan manajer perusahaan di mana ada kecenderungan manajer
lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Agency
problem muncul terutama apabila perusahaan menghasilkan free cash
flows yang sangat besar (Jensen, 1992, dalam Agus Sartono, 1998). Free
cash flows adalah aliran kas bersih yang tidak dapat diinvestasikan
kembali karena tidak tersedia kesempatan investasi yang profitable.
Masalah keagenan dapat timbul antara:
1. Pemegang saham dengan manajer (sering terjadinya perbedaan
kepentingan antara pemegang saham dan manajer, sehingga untuk
meminimalisasinya pemilik biasanya memberikan fasilitas yang bagus
dan kadang juga berupa saham kepada manajer,agar manajer
bertindak seperti sebagai pemegang saham)
2. Manajer dengan kreditor (misalnya, ketika perusahaan sudah dalam
keadaan pailit, dan kreditor menginginkan perusahaan dilikuidasi, tapi
manajer masih berusaha untuk mempertahankan perusahaan dan
berusaha untuk memperbaikinya)
3. Manajer, pemegang saham dan kreditor dalam kasus perusahaan
menghadapi kesulitan keuangan
Dalam upaya meminimumkan agency problem diperlukan biaya
yang disebut agency costs dan tercermin dalam empat alternatif:
1. Pengeluaran untuk monitoring seperti halnya biaya untuk
pemeriksaan akuntansi dan prosedur pengendalian intern.
2. Pengeluaran insentif sebagai kompensasi untuk manajemen atas
prestasi yang konsisten – memaksimumkan nilai perusahaan. Bentuk
insentif yang umum adalah stock option yaitu pemberian hak kepada
manajemen untuk membeli saham perusahaan di masa yang akan
datang dengan harga yang telah ditentukan. Bentuk yang kedua
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 11
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 12/127
adalah performance shares yaitu pemberian saham kepada
manajemen atas pencapaian tujuan –pencapaian tingkat return
tertentu. Bentuk insentif lain adalah cash bonus atau bonus kas yangdikaitkan dengan pencapaian tujuan tertentu.
3. Fidelity bond adalah kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga
di mana pihak ketiga –bonding company – setuju untuk membayar
perusahaan jika manajer berbuat tidak jujur sehingga menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.
4. Golden parachetus dan poison pill dapat dipergunakan pula untuk
mengurangi konflik antara manajemen dan pemegang saham. Golden
parachutes adalah suatu kontrak antara manajemen dan pemegang
saham yang menjamin bahwa manajemen akan mendapat
kompensasi sejumlah tertentu apabila perusahaan dibeli oleh
perusahaan lain atau terjadi perubahan pengendalian perusahaan.
Poison pill adalah usaha pemegang saham untuk menjaga agar
perusahaan tidak diambil alih oleh perusahaan lain.
SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Apa perbedaan antara stock price maximization, firm value
maximization and stockholder wealth maximization
2. Jelaskan pengertian agency problem dan agency costs.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 12
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 13/127
BAB II
ANALISIS RASIO KEUANGAN
(Financial Analysis Ratio)
II.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil
perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan
suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan Keuangan
melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan
dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat
proyeksi dan peramalan untuk masa depan.
II.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
(Dermawan Sjahrial, 2007:27).
II.3 JENIS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
berlaku di Indonesia menurut Kieso dan WeyGandt (2007) terdiri dari:
a. Neraca (balance sheet) : laporan yang sistematis tentang aktiva,hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu
menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat
tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di
mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir
tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31
Desember 200x)
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 13
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 14/127
b. Laporan laba rugi (Income Statement = Profit and Loss Statement) :
suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan,
berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selamaperiode tertentu
c. Laporan arus kas (Cash Flow Statement) : Menunjukkan arus kas
selama periode tertentu.
II.4 PENYUSUTAN
Definisi penyusutan menurut PSAK No. 17 adalah alokasi jumlah
suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang
diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke
pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:
a. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi;
dan
b. memiliki suatu masa manfaat yang terbatas; dan
c. ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau
memasok
barang dan jasa, untuk disewakan, atau untuk tujuan administrasi.
Masa manfaat adalah:
a. periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan; atau
b. jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari
aktiva oleh perusahaan.
Estimasi dari masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan
atau suatu kelompok aktiva serupa yang dapat disusutkan adalah suatu
masalah pertimbangan yang biasanya berdasarkan pengalaman dengan
jenis aktiva yang serupa. Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke
setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai
metode yang sistematis.
Menurut PSAK No.17 penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai
metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut:
a. berdasarkan waktu:
I. metode garis lurus (straight line method)
II. metode pembebanan yang semakin menurun
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 14
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 15/127
III. metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
IV. metode saldo menurun (declining balance method)
b. berdasarkan penggunaanI. metode jam-jasa (service hours method)
II. metode jumlah unit produksi ( productive-output method)
c. berdasarkan kriteria lainnya
I. metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite
method)
II. metode anuitas (annuity method)
III. sistem persediaan (inventory method)
II.5 ARTI PENTING ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada
dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan
tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan
dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai
prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat
memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi
yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu,
keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi
informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat
bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,
bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,
kompensasi, pengembangan karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan,
pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi
utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 15
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 16/127
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan
kerja
Berdasarkan sumbernya, analisis rasio keuangan dapat dibedakan
menjadi:
1. Analisis Trend atau Time Series atau Analisis Deret Berkala, adalah
analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode. Dengan analisis
trend ini akan terlihat apakah prestasi perusahaan itu meningkat atau
menurun selama periode tertentu.
2. Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini membandingkan rasio
perusahaan dengan rata rasio perusahaan sejenis atau industri.
Berikut contoh perbandingan rata-rata rasio antar industri :
Gambar 2.1Perbandingan Rata-rata Rasio Antar Industri
Sumber : Gitman, 2009
3. Analisis Kombinasi, sebagai gabungan antara cross sectional analysis
dan time series analysis.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 16
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 17/127
Gambar 2.2
Analisis Kombinasi (Crossectional Analysis & Time Series Analysis)Sumber : Gitman, 2009
Menurut Gitman (2009) terdapat beberapa pengelompokkan rasio
keuangan yang didasarkan pada kegunaanya :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan didalam memenuhi kewajiban
(hutang) jangka pendek
2. Rasio Hutang (Leverage Ratio), yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur seberapa besar assets perusahaan dibiayai dengan
menggunakan hutang
3. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio), yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan operasionalnya
4. Rasio Kemampuan dalam menghasilkan laba (Profitability ), yakni rasio
yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan
5. Rasio Penilaian (Valuation) atau Market Ratio, yakni rasio yangdipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan value of the firm .
Untuk lebih jelas dapat dilihat contoh ilustrasi perhitungan yang
didaptasi dari Gitman (2009) rasio keuangan PT Belly sebagai berikut :
Tabel 2.1Belly Company
Neraca
Tanggal 31 Desember 2009
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 17
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 18/127
(dalam ribuan dolar)
31-Dec
Assets 2009 2008
Current assetsCash $550 $519
Marketable securities 70 50
Account receivable 500 350
Inventories 275 355
Total current assets$1,39
5$1,27
4Gross fixed assets (atcost)
Land and buildings$2,05
0$1,95
0Machinery and equipment
1500 1425Furniture and fixtures
300 275
Vehicles 206 250Other(includes financialleases) 100 95
Total gross fixed assets(atcost)
$4,156
$3,995
Less: Accumulated
depreciation 1750 1650
Net fixed assets$2,40
6$2,34
5
Total assets$3,80
1$3,61
9
31-DecLiabilities and Stockholders'Equity 2009 2008
Current liabilities
Account payable $425 $350
Notes payable 75 100
Accruals 125 75
Total current liabilities $625 $525Long-term debt (includesfinancial leases)
$1,100
$1,050
Total liabilities$1,7
25$1,5
75
Stockholders' equityPreferred stock-cumulative 5%,
$100 par, 2000 shares
$200 $200
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 18
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 19/127
outhorized and issued
Common stock-$3, 100,000
shares authorized, sharesissued and outstanding in2009; 76,000 ; in 2008; 75,995 228 227Paid-in capital in excess of paron common stock 442 432
Retained earnings 1206 1185
Total stockholders' equity$2,0
76$2,0
44 Total liabilities andstockholders' equity
$3,801
$3,619
Tabel 2.2Belly Company
Laporan Laba Yang Ditahan untuk Tahun yang BerakhirTanggal 31 Desember 2009
(dalam ribuan dolar)
retained earning balance (January 1, 2009) $1,185
Plus: Net profits after taxes (for 2009) $136
Less: Cash dividend (paid during 2009)
Preferred stock $15
Common stock 100 Total dividend paid $115
Retained earning balance (Dec31,2009) $1,206
Table 2.3
Laporan Laba RugiBelly Company
Per 31 Desember(dalam ribuan dolar)
2009 2008
Sales Revenue $2,500 $1,900
Less: Cost of good sold 1,550 1,150
Gross profits $950 $750
Less: Operating expenses
Selling expense $175 $110
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 19
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 20/127
General and administrativeexpense
210 175
Lease expense 75 50
Depreciation expense 225 190 Total operating expense $685 $525
Operating profits $265 $225
Less: Interest xpense 95 90
Net profits before taxes $170 $135
Less: Taxes (rate = 20%) 34 27
Net profits after taxes $136 $108
Less: Preferred stock dividend 15 15
Earning available for commonstockholders
$121 $93
Earning per share (EPS) $1.59 $1.22Dividend per share (DPS) $1.32 $0.79
Dengan ketentuan bahwa :
a. Jumlah lembar saham biasa yang beredar pada tahun 2008
sebanyak 75,995 lembar dan pada tahun 2009 sebanyak 76,000
lembar.
b. Jumlah dividen yang dibagikan pada tahun 2008 sebesar $60,000
dan tahun 2009 sebesar $ 100,000.
II.6 PERHITUNGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
Berikut ditampilkan rasio-rasio keuangan berikut perhitungannya:
1. Rasio Likuiditas, yakni kemampuan perusahaan dalam
memenuhi memenuhi kewajiban jangka pendeknya (short-term
obligations) dengan aktiva lancar (current assets, seperti yang disadur
dari Gitman (2009) . Terdapat beberapa ukuran yang dipergunakan :
a. Current Ratio yakni dipergunakan untuk mengukur solvabilitas
jangka pendek dengan membandingkan antara current assetsdengan short term liabilities.
a. Current Assets meliputi cash, marketable securities,
inventory, account receivable.
b. Short-term Liabilities tax liabilities, hutang gaji, hutang pajak,
hutang wesel dan lainnya yang kurang dari 1 (satu) tahun.
meliputi utang pajak, utang bunga, utang wesel, utang gaji,
jangka pendek lainnya.
Rumusnya adalah :
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 20
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 21/127
Contoh : Current Ratio Perusahaan tahun 2009
Current Ratio = kali x 23,2%223%100625$
1395$==
Artinya : Kemampuan perusahaan dalam memenuhi setiap 1$
kewajiban jangka pendeknya adalah sebesar 2.23 kali atau untuk setiap
1$ current liabilities maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi
dengan current asset sebesar $ 2.23.
b. Quick Ratio (Acid Test Ratio) yakni dipergunakan untuk mengukur
solvabilitas jangka pendek tetapi dengan tidak memperhitungkan
inventory karena inventory digolongkan kepada current assets
yang paling tidak likuid. Dihitung dengan membandingkan current
assets dikurangi dengan inventory dibandingkan dengan current
liabilities.
Rumusnya adalah :
Contoh : Quick Ratio Perusahaan tahun 2009
Quick Ratio = kali x 79,1%179%100625$
275$1395$==
−
Artinya : Setiap $1 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar yang
cepat cair sebesar $1,79.
c. Cash Ratio yakni dipergunakan untuk mengukur kemampuandalam memenuhi kewajiban membayar current liabilities dengan
cash dan securities yang mudah untuk ditunaikan
Rumusnya adalah :
%100 xbilitiesCurrentLia
SecuritiesCashCashRatio
+=
Contoh : Cash Ratio Perusahaan tahun 2009
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 21
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 22/127
kali xCashRatio 992,0%2,99%100625$
70550$==
+=
Artinya : Untuk setiap $1 current liabilities maka akan dijamin oleh
cash dan securities sebesar $0,992.
d. Working Capital to Total Assets Ratio dipergunakan untuk
mengukur likuiditas dari net working capital dibandingkan dengan
tottal assets.
Rumusnya adalah:
%100 x
sTotalAsset
bilitiesCurrentLiaetsCurrentAssiolAssetsRat italToTotaWorkingCap
−=
Contoh : Working Capital to Total Assets ratio Perusahaan
tahun 2009
%,%$
$$2520100
3801
6251395=
−= xiolAssetsRat italToTotaWorkingCap
Artinya : Komposisi working capital adalah 20.25% dari total
assets
2. Rasio Leverage, yakni rasio yang mengukur seberapa besarleverage (utang) yang ditanggung oleh perusahaan, dengan kata lain
memperlihatkan besarnya kebutuhan pendanaan perusahaan yang
dibiayai oleh hutang (pinjaman). Sutrisno (2005, 233) menyebutkan
bahwa penggunaan dana hutang bagi perusahaan tersebut
mempunyai 3 (tiga) dimensi : (1) pemberi kredit akan menitikberatkan
pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan; (2) dengan
menggunakan dana hutang, maka apabila perusahaan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik
perusahaan keuntungannya akan meningkat; dan (3) dengan
penggunaan hutang maka pemilik mendapatkan dana tanpa
kehilangan pengendalian pada perusahaannya.
a. Total Debt to Total Asset Ratio, digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi sumber dana yang diperoleh dari hutang (debt).
Rumusnya adalah:
Debt to Total Assets = x 100%
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 22
Total Debt
Total Assets
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 23/127
Contoh : Total Debt to Total Asset Ratio Tahun 2009
Artinya : Aktiva perusahaan 45.38% dibelanjai dari hutang. Semakin
tinggi debt ratio maka akan menunjukkan resiko perusahaan
semakin tinggi. Hal ini akan sejalan dengan high risk, high
return
b. Debt to Equity Ratio, digunakan sebagai ukuran untuk melihat
perimbangan antara penggunaan hutang (debt) dan modal sendiri
(equity).
Rumusnya adalah:
Debt to Equity Ratio = x 100%
Contoh : Total Debt to Total Equity Ratio Tahun 2009
Artinya :
Ketika hasilnya menunjukkan di bawah 100%, maka berarti
penggunaan sumber dana yang berasal dari modal sendiri (equity)
lebih besar dibanding dari sumber eksternal. Untuk pendekatan
konservatif, besarnya hutang maksimal sama dengan modal sendiri
(100%).
c. Time Interest Earned Ratio (Interest Coverage Ratio), yaknirasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
didalam memenuhi kewajiban beban tetap yang berupa bunga.
Semakin tinggi nilai yang dihasilkan, berarti semakin bagus
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban tersebut.
Rumusnya adalah :
Interest
TaxeandInterestBeforeEarningRatioEarnedInterest Time =
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 23
%38,45%1003801$1725$
== xtRatiooTotalAsseTotalDebtT
%09,83%1002076$
1725$== xtyRatiooTotalEquiTotalDebtT
Total Debt
Total Equity
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 24/127
Contoh : kalitime x Ratio Earned Interest Time 792195
265,
$
$==
Artinya : Setiap $1 pembayaran beban bunga dijamin oleh laba
operasi bersih sebesar 2,79 kalinya.
d. Fixed-Payment Coverage Ratio, yakni rasio yang dipergunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua
kewajiban yang bersifat tetap seperti : loan interest, lease
payments, dan preferred stocks devidends.
Rumusnya adalah ;
Fixed-Payment Coverage Ratio =
Contoh : kalitime xatioeCoverageR FixedCh 2175$95$
75$265$arg =
+
+=
Artinya : Setiap $1 pembayaran beban bunga dan sewa dijamin oleh
laba operasi bersih ditambah dengan uang sewa sebesar 2
kalinya.
3. Rasio Aktivitas, yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan
operasionalnya
a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover), yakni rasio yang
dipergunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
mengelola persediaan. Semakin tinggi rasio yang dihasilkan, artinya
semakin efektif pengelolaan yang dilakukan.
Rumus :
2,79kax1timeInventory
SoldGoodof Cost TurnoverInventory ==
Contoh : kalitime xurnover InventoryT 55,51275$
1550$==
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 24
Earning Before Interest and Taxes +Lease
Payments
Interest + Lease Payments + [(PrincipalPa ments + Prefferred Stock Dividends x 1 1-
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 25/127
Artinya : persediaan (barang atau bahan baku) berputar 5.55 kali
dalam setahun. Sedangkan untuk mengetahui berapa lama
rata-rata persediaan tersebut tersimpan di gudang sebelumterjual atau masuk ke proses produksi selanjutnya, maka
dihitung dengan rumus sbb :
COGS
36xInventoryAverageInventorysDay'Average =
b. Perputaran Piutang (Average Collection Period), yakni rasio yang
dipergunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam
pengelolaan piutang. Semakin cepat, maka semakin baik, karena jelas piutang timbul akibat penjualan yang dilakukan secara kredit.
Rumus :
Da per Sales Average
sReceivable AccountPeriod Collection Average =
Contoh :
hari95103652500
75,
):($
$==Period Collection Average
Artinya : Lamanya periode pengumpulan piutang rata-rata adalah11 hari.
c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) yakni rasio
yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas dari pengelolaan
aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan. Semakin besar tingkat
perputaran yang dihasilkan, menunjukkan semakin efektif
pengelolaan aktiva yang dilakukan.
Rumus :
AssetFixed
Sales TurnoverAsset Total =
d. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover), yakni rasio yang
dipergunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan aktiva dalam
menghasilkan penjualan. Semakin besar tingkat perputaran yang
dihasilkan, menunjukkan semakin efektif pengelolaan aktiva yang
dilakukan.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 25
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 26/127
Rumus :
Asset Total
Sales Turnover Asset Total =
Contoh : kali0,661timex$3801
$2500 Turnover Assets Total ==
Artinya : Dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-
rata dalam satu tahun berputar 0,66 kali atau setiap $1
aktiva selama setahun dapat menghasilkan pendapatan
sebesar $0.66.
e. Average Payment Period , yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur efektivitas dalam pengelolaan hutang.
Rumus :
Da Per Purchase Average
Payable Account Period Payment Average =
4. Rasio Profitabilitas, yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan
a. Profit Margin, merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dibandingkan dengan tingkat penjualan yang
dihasilkan. Dapat mempergunakan nilai Gross Profit, Operating
Profit dan Net Profit. Semakin tinggi maka semakin baik
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Sales
COG-SalesMargin Profit Gross =
Sales
Profit OperatingMargin Profit Operating =
Sales
rsStockholde Commonfor AvailableEarningMargin Profit Net =
b. Return On Investment (ROI) atau Return on Total Assets, yakni
rasio yang dipergunakan untuk mengukur efektivitas keseluruhan
dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan seluruh
assets yang dimiliki. Semakin tinggi, semakin baik.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 26
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 27/127
Assets Total
rsStockholde Common for Available EarningROI=
c. Return on Common Equity (ROE) , yakni rasio yang
dipergunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang
diperoleh yang dihasilkan dari keputusan pendanaan
menggunakan common equity.
Equity Stock Common
rsStockholde Common for Available EarningROE=
d. Earning per Share (EPS), yakni rasio yang dipergunakan untukmengukur besarnya keuntungan yang diperoleh pemegang saham
per lembar saham yang dimiliki.
gOutstandi Stock Commonof Sharesof Number
rsStockholde Common for Available EarningEPS=
5. Rasio Penilaian (Valuation) atau Market Ratio ,
a. Price/ Earning (P/E) Ratio , yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengevaluasi penilaian pemilik terhadap nilai saham.Rumus :
Share per Earning
Stoc Commonof Share per Price Market Ratio P/E =
b. Market/Book (M/B) Ratio, yakni rasio yang dipergunakan untuk
mengevaluasi kinerja harga pasar saham dibandingkan dengan
nilai bukunya.
Sebelum menghitung M/B ratio, harus dihitung terlebih dahuluBook Value per Share of Common Stock :
Outst Stock Commonof Sharesof Number
Equity Stock Common Stock Commonof Share per ValueBook =
Setelah itu, baru dimasukkan dalam rumus sbb :
Stoc Commonof Share per Value Book
Stoc Commonof Share per Price Market Ratio(M/B)Book/Market =
Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 27
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 28/127
o Perbedaan metode akuntansi yang dipakai sehingga menimbulkan
perbedaan persepsi bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk adanya
manipulasi data.o Kesulitan untuk menentukan jenis industri apabila perusahaan
mempunyai berbagai lini produk, karena kebanyakan perusahaan
justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata – rata industri.
Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industri leader’s
ratios.
o Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan
bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin
dengan baik.
o Perusahaan dapat melakukan “window dressing” yaitu suatu aksi dari
corporate untuk menaikkan harga sahamnya, guna memperbagus
pada pembukuannya menjelang akhir tahun (penutupan buku).
II.7 ANALISIS DUPONT
Menurut Keown (2004), analisa Du Pont merupakan sistem rasio
keuangan yang dirancang untuk menyelidiki determinan rasio
pengembalian ekuitas pemegang saham dan pengembalian aktiva.
Penggunaan persamaan Du Pont memungkinkan manajemen melihat
lebih jelas faktor pemicu tingkat pengembalian ekuitas serta hubungan
antara margin laba bersih, perputaran aktiva dan rasio utang.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 28
ROI
Margin Laba
Perputarantotal aktiva
Penjualan
Total aktiva
Penjualan
Laba Bersih
Penjualan
Bank
Harga PokokPenjualan
Biaya Penjualan
BiayaAdministrasi
Bunga
Pajak
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Kas
Piutang
Total Biaya
Persediaan
dibagi
ditambah
dibagi
dikurangi
dikali
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 29/127
Gambar 2.3Bagan Du Pont
Sumber: Weston dan Copeland, 1999
II.8 PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN
Pro forma financial statement yang disadur dari Sutrisno 2005
merupakan estimasi susunan dari laporan keuangan pada periode yang
akan datang.
Contoh :
Berdasarkan rasio industri tahun 2009 di bawah ini, susunlah
neraca dan proyeksi rugi laba. Adapun data rasio industri sebagai
berikut :
1. Total Debt to Total Equity Ratio 60%2. Acid Test Ratio 140%3. Total Assets Turnover 3 x4. Receivable Collection Period 39 hari (1 tahun = 360
hari)5. Gross Profit Margin 45%6. Inventory Turnover 9 x
7. Common Stock Rp.250.000.0008. Retained Earning Rp.175.000.000Catatan : - Semua hutang adalah utang lancar
- Semua penjualan adalah penjualan kredit
Jawab :
1.
0255.000.00Rp.0.000)0.6(425.00DebtTotal
0175.000.000250.000.00
DebtTotal 0.6
EquityTotal
DebtTotal RatioEquityTotalDebt toTotal
==
+
=
=
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 29
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 30/127
2.0680.000.00 p.PasivaTotalAktivaTotal
0425.000.00Rp.0255.000.00Rp.PasivaTotalAktivaTotal
SendiriModalTotalUtangTotalPasivaTotalAktivaTotal
R==
+==
+==
3.
0357.000.00Rp.0)255.000.00(Rp.1.4PiutangKas
0255.000.00Rp.
PiutangKas 1.4
AssetsCurrent
PiutangKas RatiotestAcid
==+
+=
+=
4.
0002.040.000.Rp.0)680.000.00(Rp.3Sales
0680.000.00Rp.
Sales 3
AssetsTotal
Sales turnover AssetsTotal
==
=
=
5.
0221.000.00Rp.360
000)2.040.000.(Rp.39 Re
0002.040.000.Rp.
hari360xRe 39
Sales
hari360xRe PeriodCollectionReceivable
==
=
=
ceivable Average
ceivable Average
ceivable Average
6. 0 146.000.0Rp.0 211.000.00Rp.-0 357.000.00Rp.Kas0 357.000.00Rp.0 221.000.00Rp.Kas
0 357.000.00p.PiutangKas
==
=+
=+ R
7.
0918.000.00Rp.000)2.040.000.(Rp.0.45Kotor Laba
0002.040.000.Rp.
Kotor Laba 0.45
Sales
Kotor Laba MarginProfitGross
==
=
=
8.
7124.666.6Rp.9:0001.122.000.Rp.InventoryinventoryAverage
0001.122.000.Rp. 9
0001.122.000.Rp.COGS0918.000.00Rp.-0002.040.000.Rp.COGS
ProfitGross-SalesCOGSInventoryAverage
TurnoverInventory
==
=
=
=
=
=COGS
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 30
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 31/127
9.
3188.333.33Rp.TetapAktiva
7124.666.66Rp.0221.000.00Rp.0146.000.00(Rp.-0680.000.00 p.TetapAktiva
Inventory)Piutang(Kas-AktivaotalTetapAktiva
=
++=
++=
R
T
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disusun neraca dan
laporan rugi laba pro-forma sebagai berikut :
Neraca Pro-forma
AKTIVA PASIVA
Aktiva UtangKas 146.000.0
00
Utang lancar 255.000.0
00Piutang 221.000.0
00
Modal saham 250.000.0
00Inventory 124.666.6
67
Laba ditahan 175.000.0
00Aktiva tetap 188.333.3
33
Jumlah Aktiva 680.000.000
Jumlah Utang danModal
680.000.000
Laporan Rugi-Laba Pro-forma
Penjualan 2.040.000.000Harga pokok penjualan 1.122.000.000
Laba Kotor 918.000.000
SOAL LATIHAN MANDIRI
A. TINJAUAN KONSEP1. Jelaskan pentingnya hasil dari suatu analisis rasio keuangan bagi
perusahaan.
2. Pihak-pihak mana saja yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan suatu perusahaan.
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis rasio keuangan.
4. Pilihlah sebuah perusahaan, lalu carilah laporan keuangannya
dan susun sesuai dengan jenis rasio keuangannya.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 31
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 32/127
B. HITUNGAN KASUS
Buatlah analisis rasio keuangan dari Laporan Keuangan pada
lampiran 1.1. Bandingkan rasio keuangan perusahaan untuk setiap periode berjalan
2. Bandingkan antara rasio keuangan perusahaan dengan rasio
industrinya sehingga dapat dianalisis kondisi keuangan perusahaan,
apakah sehat atau tidak. Jika dari hasil analisis tidak sehat maka dicari
penyebabnya untuk kemudian diperbaiki.
BAB KE-3 (Tiga)
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
(FUND STATEMENT ANALYSIS)
Analisa sumber dan penggunaan dana adalah teknik analisis yang
digunakan untuk mengetahui darimana kebutuhan dana diperoleh dan
bagaimana dana tersebut digunakan. Hal ini berkaitan erat dengan
proses pengambilan keputusan pendanaan (financing) dan investasi
(investing). Untuk menganalisis sumber dan penggunaan dana, harus
dipahami, apa saja yang termasuk dalam sumber dana, dan apa yang
termasuk dalam kategori penggunaan dana. Pemahaman ini diperlukan,
agar kita bisa mengelola keuangan dengan benar, dan tidak terjadi
missmatch antara sumber dan penggunaan dana.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyusun Laporan
Sumber dan Penggunaan dana adalah sebagai berikut :
1. Menyusun laporan perubahan neraca yang disusun dari neraca 2
(dua) tahun berurutan
2. Melakukan analisis elemen-elemen dari neraca yang memperbesar
dana dan memperkecil dana
3. Melakukan pengelompokkan elemen yang memperbesar dan
memperkecil dana
4. Menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, baik dalam
definisi kas maupun modal kerja.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 32
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 33/127
Dalam analisa sumber dan penggunaan dana, dana diartikan
dalam 2 (dua) definisi, dalam artian kas dan modal kerja.
13.1 DANA DALAM DEFINISI KASPengertian dana kas yaitu menggambarkan suatu ringkasan
sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan.
Penggunaan kas disusun untuk menunjukan dari mana sumber-sumber
kas dan penggunaannya. Laporan perubahan kas dapat digunakan untuk
menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-
sumber yang ada dan sebagai dasar perencanaan dan peramalan
kebutuhan kas atau di masa yang akan datang.
Elemen-elemen yang memperbesar dan memperkecil dana :
Elemen yang Memperkecil
Dana
Elemen yang Memperbesar
DanaBertambahnya aktiva lancar selain
kas :
Berkurangnya aktiva lancar selain
kas :
- Berkurangnya barang (inventory )
- Berkurangnya piutang
- Berkurangnya surat-surat berharga
(efek)Bertambahnya aktiva tetap
(bruto / netto)
Berkurangnya aktiva tetap (bruto /
netto)Berkurangnya utang Bertambahnya setiap jenis utangBerkurangnya modal Bertambahnya modalKerugian operasi perusahaan Adanya keuntungan dari operasi
perusahaan
Contoh :
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 33
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 34/127
31 Des 2009 31 Des 2010
Assets
Current Assets
Cash 3,375,000 3,937,500
Marketable Securities 3,937,500 2,812,500
Account Receivable 6,750,000 5,625,000
Inventory 12,375,000 14,625,000
Fixed Assets
Machine 22,500,000 28,125,000
Less : Accumulated Depreciation (2,250,000) (3,375,000)
Building 22,500,000 22,500,000
Less : Accumulated Depreciation (3,375,000) (5,062,500) Land 12,937,500 20,812,500
Total Assets 78,750,000 90,000,000
Liabilities and Stockholders' Equity
Current Liabilities
Account Payable 8,437,500 5,625,000
Notes Payable 5,625,000 6,750,000
Long Term Debt 25,312,500 33,750,000
Stockholder's Equity
Common Stock 33,750,000 33,750,000 Retained Earnings 5,625,000 10,125,000
Total Liabilities and Stockholders' Equity 78,750,000 90,000,000
Neraca PT Sejahtera
Sales 135,000,000
Less : COGS (90,000,000)
Gross Profit 45,000,000 Less : Operating Expenses (27,000,000)
Operating Profit 18,000,000
Interest (6,750,000)
Earning Before Taxes 11,250,000
Less: Taxes (2,812,500)
Earning After Taxes 8,437,500
Laporan Rugi Laba PT Sejahtera
RUPS memutuskan untuk membagi sebagian laba sebagai deviden
sebesar Rp.21,875,000
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 34
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 35/127
Maka dapat dihasilkan laporan sumber dan penggunaan dana sbb :
III.1.1LAPORAN DALAM ARTI KAS
a. Dihitung terlebih dahulu Laporan Perubahan Neraca
Dari laporan rugi laba, diperoleh laba sebesar Rp.8,437,500,- dan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen sebesar Rp.
3,937,500,- sehingga ada laba ditahan sebesar Rp. 4,500,000,-.
Dari informasi tersebut dapat dibuat laporan sumber dan
penggunaan dana sebagai berikut:
b. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 35
1. Laporan Perubahan dalam arti Kasa. Laporan Perubahan Neraca
Sumber Penggunaan
Assets
Current Assets
Cash 3,375,000 3,937,500 562,500
Marketable Securities 3,937,500 2,812,500 1,125,000
Account Receivable 6,750,000 5,625,000 1,125,000
Inventory 12,375,000 14,625,000 2,250,000
Fixed Assets
Machine 22,500,000 28,125,000 5,625,000
Less : Accumulated Depreciation (2,250,000) (3,375,000) 1,125,000
Building 22,500,000 22,500,000
Less : Accumulated Depreciation (3,375,000) (5,062,500) 1,687,500
Land 12,937,500 20,812,500 7,875,000
Total Assets 78,750,000 90,000,000
Liabilities and Stockholders' Equity
Current Liabilities 8,437,500 5,625,000 2,812,500
Account Payable 5,625,000 6,750,000 1,125,000
Notes Payable 25,312,500 33,750,000 8,437,500 Long Term Debt 33,750,000 33,750,000
Stockholder's Equity
Common Stock 5,625,000 10,125,000 4,500,000
Retained Earnings 78,750,000 90,000,00019,125,000 19,125,000
Earning After Taxes 8,437,500
Dividen 21,875
Retained Earning 8,415,625
31 Des 201031 Des 2009Perubahan
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 36/127
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 36
Sumber
Jumlah
Penggunaan
JumlahLaba
Operasi
8,437,50
0 Bertambahnya
Kas
562,50
0
Penyusutan 2,812,500
Bertambahnya Persediaan 2,250,000
BerkurangnyaEfek
1,125,000
Bertambahnya Mesin 5,625,000
BerkurangnyaPiutang
1,125,000
Bertambahnya Tanah
7,875,000
BertambahnyaHutang
1,125,000
Berkurangnya HutangDagang
2,812,500
BertambahnyaObligasi
8,437,500
Pembayaran Dividen 3,937,500
23,062,500
23,062,500
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 37/127
Dari laporan sumber dan penggunaan kas tersebut bisa
disimpulkan bahwa pada tahun 2010 perusahaan melakukan perluasan
atau ekspansi dengan menambah mesin, bangunan dan persediaan.Sumber dana untuk memenuhi perluasan tersebut berasal dari laba yang
tidak dibagi, penyusutan dan hutang obligasi.
3.1.2 LAPORAN DALAM ARTI MODAL KERJA
a. Laporan Perubahan Neraca
Sumber Penggunaan
Cash 3,375,000 3,937,500 562,500
Marketable Securities 3,937,500 2,812,500 1,125,000
Account Receivable 6,750,000 5,625,000 1,125,000
Inventory 12,375,000 14,625,000 2,250,000
Total Aktiva Lancar 26,437,500 27,000,000
Current Liabilities 8,437,500 5,625,000 2,812,500
Account Payable 5,625,000 6,750,000 1,125,000
Total Hutang Lancar 14,062,500 12,375,000 3,375,000 5,625,000
Bertambahnya Modal Kerja 2,250,000
31 Des 2009 31 Des 2010Perubahan
SOAL LATIHAN MANDIRI
A. TINJAUAN KONSEP
1. Jelaskan arti pentingnya analisis sumber dan penggunaan dana.
2. Jelaskan proses dari menyusun laporan sumber dan penggunaan dana
berdasarkan pengertian dana dalam laporan keuangan
3. Jelaskan elemen-elemen perubahan apa saja yang mempunyai efek
memperbesar kas dan yang memperkecil kas.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 37
b. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Sumber Jumlah Penggunaan Jumlah
Laba Operasi 8,437,500 Bertambahnya Mesin 5,625,000
Penyusutan 2,812,500Bertambahnya Tanah 7,875,000
Bertambahnya Obligasi 8,437,500 Pembayaran Dividen 3,937,500
Bertambahnya Modal Kerja 2,250,000
19,687,500 19,687,500
Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 38/127
4. Jelaskan perubahan-perubahan apa saja yang mempengaruhi besar
kecilnya modal kerja.
B. HITUNGAN KASUS
Dari Laporan Keuangan yang digunakan pada pertemuan Ke-tiga dan Ke-
empat (3 & 4), susunlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
BAB IVANALISIS LEVERAGE
4.1 PENGERTIAN LEVERAGE
Leverage adalah “results from the use of fixed cost assets or funds
to magnify returns to the firm's owners” yang merupakan kebijakan yang
diambil oleh manajemen dalam kaitannya dengan keputusan investasi
atau pendanaan yang diikuti dengan adanya beban/fixed cost yang harus
ditanggung perusahaan.
4.2 JENIS-JENIS LEVERAGE
1. Operating Leverage, berfokus kepada hubungan antara penjualan
perusahaan dan Earnings Before Interest and Taxes (EBIT). Dengan
mengetahui tingkat leverage operasi, maka dapat diperkirakan
dampak yang terjadi akibat perubahan penjualan terhadap laba
operasi. Ukuran yang digunakan adalah Degree of Operating Leverage
(DOL). Semakin tinggi nilai DOL, maka perusahaan akan dinilai makin
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 38
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 39/127
beresiko, karena artinya harus menanggung biaya tetap yang semakin
besar.
2. Financial Leverage, berfokus kepada hubungan antara EarningsBefore Interest and Taxes (EBIT) dan Common Stock Earnings Per
Share (EPS). Dengan mengetahui tingkat leverage finansial, maka
dapat dilihat akibat dari perusahaan menggunakan sumber
pendanaan yang berasal dari hutang sehingga perusahaan harus
menanggung biaya tetap.
3. Total Leverage, berfokus kepada hubungan antara firm’s sales
revenue dan EPS.
3 ( tiga) jenis leverage ini dapat digambarkan sbb :
Sales Revenue
Less : Cost of Goods Sold
Gross Profits
Less : Operating Expenses
Earnings Before and Taxes (EBIT)
Less : Interest
Net Profit Before Taxes
Earnings Available for Common Stockholders
Earnings per Share
Operating Leverage
Financial Leverage
Total Leverage
Penjelasan lebih lanjut mengenai jenis leverage yang didefinisikan
dengan acuan daftar laba rugi yang diambil dari berbagai literatur adalah
sebagai berikut :
1. Leverage Operasi (Operating Leverage)
Merupakan penggunaan aktiva dengan fixed cost yang bertujuan
untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk menutup fixed cost
dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan adanya
biaya tetap pada struktur biaya perusahaan, maka untuk mencapai
tingkat keuntungan tertentu, perusahaan harus mampu menghasilkan
penjualan pada tingkat minimum tertentu. Jika biaya sebuah perusahaan
bersifat variable, maka tidak ada risiko bagi perusahaan. Biaya tetap
dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Biaya tetap operasi
Biaya tetap operasi menimbulkan risiko operasi bagi perusahaan,
biaya ini timbul dari kegiatan operasi keuangan.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 39
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 40/127
b. Biaya tetap keuangan
Biaya tetap keuangan menimbulkan risiko keuangan, biaya ini
timbul karena penggunaan hutang sebagai sumber danaperusahaan.
c. Biaya tetap total
Biaya tetap total adalah penjumlahan dari biaya tetap operasi
dengan biaya tetap keuangan.
Seluruh biaya tetap menimbulkan risiko bagi perusahaan. Risiko
yang ditimbulkan oleh biaya tetap operasi disebut risiko operasi. Tingkat
risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage operasi.
Risiko yang ditimbulkan dari biaya tetap keuangan disebut risiko
keuangan. Tingkat risiko tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan
leverage keuangan. Secara keseluruhan risiko operasi dan risiko
keuangan disebut risiko bisnis atau risiko perusahaan. Tingkat risiko
tersebut secara kuantitatif dapat diukur dengan leverage total.
Leverage operasi mengukur perubahan pendapatan atau penjualan
terhadap keuntungan operasi perusahaan. Dengan mengetahui tingkat
leverage operasi, maka manajemen bisa menaksir perubahan laba
operasi sebagai akibat adanya perubahan penjualan. Oleh karena itu,
leverage operasi berkaitan dengan penjualan perusahaan dan laba
sebelum bunga dan pajak.
Ukuran leverage operasi adalah tingkat operating leverage yang
disebut dengan Degree of Operating Leverage (DOL). DOL didefinisikan
sebagai persentase perubahan dalam laba operasi sebagai akibat
prosentasi perubahan dalam unit yang dijual.
FC-VC)-(PQ
VC)-(PQ DOL
unitperbiayadiketahui jikadipakaiyangRumus2.
TFC- TVC- TS
TVC- TS DOL
:biaya-biayadaritotaldiketahui jikadipakaiyangRumus1.
TerjualyangUnitPerubahanProsentasi
OperasiLabaPerubahanProsentasi
DOL Tingkat
Q
Q
=
=
=
atau
Keterangan :
TVC = Total biaya variabel
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 40
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 41/127
P = Harga jual/unit
TVC = Total biaya variabel
VC = Biaya variabel/unit TS = Hasil penjualan
2. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki
beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan
keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan
meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Financial
leverage dengan demikian menunjukan perubahan laba per lembarsaham (Earning Per Share atau EPS) sebagai akibat perubahan EBIT.
Leverage keuangan terjadi akibat perusahaan menggunakan
sumber dana dari pinjaman dan saham preferent yang menyebabkan
perusahaan harus menanggung beban tetap berupa pembayaran bunga
dan dividen saham preferent. Biaya-biaya tersebut harus dibayar tanpa
memperhatikan jumlah EBIT yang tersedia.
Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuntungan
operasi (EBIT) terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham
(EAT), yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap pendapatan
per lembar saham (EPS). Oleh karena itu, leverage keuangan berkaitan
dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan
saham biasa per lembar. Ukuran leverage keuangan adalah Degree of
Financial Leverage (DFL). DFL didefinisikan sebagai persentase
perubahan pendapatan per lembar saham sebagai akibat prosentasi
perubahan dalam laba operasi (EBIT).
Bunga-FC-VC)-(PQ
TFC-VC)-P(Q DFL
Interest-EBIT
EBIT DFL
Atau
EBIPerubahanProsentasi
EPSPerubahanProsentasi DFL Tingkat
=
=
=
Jika dalam struktur modal perusahaan menggunakan saham
preferent, maka perhitungan DFL digunakan rumus :
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 41
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 42/127
)t-(1
Div(-Bunga-EBIT
EBIT DFL=
Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap
dihadapkan pada 2 keadaan, yaitu :
a. Favourable Financial
Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan
menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial
leverage) atau efek yang positif kalau pendapatan yang diterima dari
penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari
penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan danadengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan
dana bagi pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) yaitu dalam
bentuknya memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan itu
menjalankan “trading on the equity”
b. Unfavourable Financial
Financial leverage itu merugikan (unfavorable leverage) kalau
perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan
dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Salah satu
tujuan dalam pemilihan berbagai alternative metode pembelanjaan
adalah untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal sendiri
atau pemegang saham biasa.
Dalam kenyataan pelaksanaan trading on equity , mungkin
perusahaan melakukan :
a. Trading in thick equity
Yaitu kebijakan suatu perusahaan yang lebih banyak menggunakan
modal sendiri dari pada modal pinjaman
b. Trading in thin equity
Yaitu kebijakan suatu perusahaan yang lebih banyak menggunakan
modal pinjaman daripada modal sendiri.
3. Leverage Total / Leverage Gabungan (Combine Leverage)
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 42
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 43/127
Leverage kombinasi merupakan pengaruh perubahan penjualan
terhadap perubahan laba setelah pajak ataupun pendapatan per lembar
saham (EPS).
Untuk mengukur secara langsung efek perubahan penjualan
terhadap perubahan laba bagi pemegang saham atau EAT dapat dilihat
dari Degree of Combine Leverage (DCL). DCL menurut Susan Irawati
(2006: 176) didefinisikan sebagai persentase perubahan pendapatan
per lembar saham sebagai akibat prosentasi perubahan dalam unit yang
terjual.
C-F -V)-(PQ
V)-(PQ DCL
TerjuyangUnitPerubahanProsentasiEPSPerubahanProsentasi DCL Tingkat
Rp=
=
atau
Jika dalam struktur modal perusahaan menggunakan saham
preferent, maka perhitungan DCL digunakan rumus :
[ ])( t Div Bunga EBIT
TVC TS DFL
−−−−
−=
1
Contoh diambil dari Sartono 2001 :
Ada dua alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahaan untuk
mendukung proses produksinya. Kedua mesin tersebut mempunyai
karakteristik yang berbeda. Mesin X mempunyai fixed cost tinggi, tapi
biaya variabelnya rendah, sedangkan Mesin Z mempunyai fixed cost
rendah, tapi variable cost nya tinggi. Berikut data kedua mesin tersebut :
Mesin X Mesin ZHarga per unit Rp.10.000 Rp.10.000Variable cost Rp.4.000 Rp.6.000Fixed cost Rp. 750.000.00 Rp. 250.000.00
Volume penjualan diperkirakan sebesar 300.000 unit per tahun dan
perusahaan termasuk kelompok pembayar pajak 40%. Untuk membeli
mesin tersebut perusahaan melakukan penarikan pinjaman yang berbeda
untuk kedua mesin tersebut, sehingga beban bunga yang dibayarpun
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 43
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 44/127
berbeda. Pembayaran bunga untuk mesin X Rp.250.000.000 dan untuk
mesin Z Rp.175.000.000. Dari data tersebut dapat dihitung
Degree of Operating Leverage (DOL)
Perhitungan laba operasi
Keterangan Mesin X Mesin ZPenjualan (200.000 unit) 3.000.000.000 3.000.000.000Variable cost 1.200.000.000 1.800.000 .000Kontribusi marjin 1.800.000.000 1.200.000.000Fixed cost 750.000.000 250.000.000EBIT 1.050.000.000 950.000.000Bunga 250.000.000 175.000.000EBT 800.000.000 775.000.000
Pajak 40% 320.000.000 310.000.000EAT 480.000.000 465.000.000
1.0750.000.00Rp.-0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp.
0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DOLX ==
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan
penggunaan mesin X, maka EBIT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 51% (1.7 x 30%), sehingga besarnya EBIT menjadi
Rp.1.585.500.000 (1.050.000.000 x 151%).
1.0250.000.00Rp.-0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp.
0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DOLZ ==
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan
penggunaan mesin Z, maka EBIT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 39% (1.3 x 30%), sehingga besarnya EBIT menjadi
Rp.1.320.500.000 (950.000.000 x 139%).
Degree of Financial Leverage (DFL)
1.0250.000.00Rp.-0001.050.000.Rp.
0001.050.000.Rp. DFLX ==
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 44
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 45/127
Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan
penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 65% (1.3 x 50%), sehingga besarnya EAT menjadiRp.792.000.000 (480.000.000 x 165%).
1.20175.000.00Rp.-0950.000.00Rp.
0950.000.00Rp. DFLZ ==
Bila EBIT perusahaan mengalami kenaikan sebesar 50% dengan
penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 60% (1.2 x 50%), sehingga besarnya EAT menjadi
Rp.744.000.000 (465.000.000 x 160%).
Degree of Combine Leverage (DCL)
2.0250.000.00Rp.-0750.000.00Rp.-0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp.
0001.200.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DCLX ==
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan
penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 167.5% (2.25 x 30%), sehingga besarnya EAT menjadi
Rp.804.000.000 (480.000.000 x 167.5%).
1.0175.000.00Rp.-0250.000.00Rp.-0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp.
0001.800.000.Rp.-0003.000.000.Rp. DCLX ==
Bila penjualan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 30% dengan
penggunaan mesin X, maka EAT perusahaan akan mengalami kenaikan
sebesar 48% (1,6 x 30%), sehingga besarnya EAT menjadi
Rp.688.200.000 (465.000.000 x 148%).
4.3 HUBUNGAN ANTARA LEVERAGE OPERASI, KEUANGAN DAN
GABUNGAN
Leverage gabungan mencerminkan pengaruh kombinasi dari
leverage operasi dan keuangan suatu perusahaan. Leverage keuangan
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 45
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 46/127
dan operasi yang tinggi akan menyebabkan leverage kombinasi yang
tinggi, demikian juga sebaliknya. Hubungan antara pengaruh operasi dan
pengaruh keuangan dapat ditunjukkan dengan laporan rugi laba berikut :Format Rugi-Laba
Sehingga leverage kombinasi bisa dihitung dengan :
DCL = DOL x DFL
4.4 INDIFFERENT POINT ANTARA HUTANG DAN SAHAM
Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi
dengan saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian
lain dengan saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang
terakhir adalah disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan
bunga). Untuk menentukan “income effect” dari berbagai pembayaran
(mix) atau berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap
pendapatan pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) perlulah
diketahui tingkat EBIT (Earning Before Interest & Tax) yang dapat
menghasilkan EPS (Earning Per Share) yang sama besarnya antara
berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan dana tersebut.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 46
Penjualan Bersih Rp5.000.000,-
Biaya operasi variabel Rp3.000.000,-
Biaya operasi tetapRp.1.000.000,- Leverage Operasi
Total Biaya Rp4.000.000,-
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp1.000.000,-
Leverage
Bunga pinjaman Rp. 250.000,-
Kombinasi
Laba sebelum pajak (EBT) Rp 750.000,- Leverage Keuangan
Pajak penghasilan (40%) Rp. 300.000,-
Laba setelah pajak (EAT) Rp 450.000,-
Deviden saham prefen Rp. 150.000,-
Laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa Rp 300.000,-
Laba per lembar saham (EPS) – 100.000 lembar Rp 3.000,-
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 47/127
Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada
berbagai perimbangan pembelanjaan (financing mix) dinamakan
“Indifferent Point” atau “Break-event point” (dalam financial leverage).Pembedaan tingkat EBIT akan mempunyai “income effect” yang
berbeda terhadap EPS pada berbagai perimbangan pembelanjaan atau
“financing mix” . Pada suatu tingkat EBIT tertentu, suatu peimbangan
pembelanjaan Hutang - Saham Biasa: 40 – 60 (atau leverage factor 40%)
mempunyai “income effect” yang paling besar terhadap EPS
dibandingkan dengan perimbangan yang lain, misalkan: 15 – 85 (LF 15%).
Apabila tingkat EBIT turun misalkan, maka mungkin perimbangan yang
lain yang mempunyai efek paling menguntungkan terhadap EPS. Untuk
dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang
mempunya “income effect” yang terbesar terhadap EPS pada setiap
tingkat EBIT, maka perlulah ditentukan lebih dahulu “indifference point”
antara berbagai perimbangan pembelanjaan tersebut. Analisis
“indifference point” ini sering pula disebut “analisis EBIT – EPS”
Contoh :
Alternatif I
Hutang 45 %Saham Biasa
55%
Alternatif II
Hutang 20 %Saham Biasa
80%
Alternatif III
Hutang 0 %Saham Biasa
100%
Jumlah dana yangdiperlukan Rp
2.000.000,00Rp
2.000.000,00Rp
2.000.000,00Dipenuhi dengan:1) Saham Biasa
Lembar saham(Rp 100,00
/lembar)2) 5% Obligasi
Rp1.100.000,00
11.000lembar
Rp 900.000,00
Rp1.600.000,00
16.000 lembarRp 400.000,00
Rp2.000.000,00
20.000 lembarRp 0,00
EBIT = Rp 60.000,00EBIT Rp 60.000,00 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00Bunga Obligasi (5%) Rp 45.000,00 Rp 20.000,00 Rp 0,00
KeuntunganSebelum Pajak (EBT) Rp 15.000,00 Rp 40.000,00 Rp 60.000,00Pajak Penghasilan(50%)
Rp 7.500,00 Rp 20.000,00 Rp 30.000,00
Keuntungan Netto
sesudah Pajak (EAT) Rp 7.500,00 Rp 20.000,00 Rp 30.000,00
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 47
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 48/127
Alternatif IHutang 45 %Saham Biasa
55%
Alternatif IIHutang 20 %Saham Biasa
80%
Alternatif IIIHutang 0 %Saham Biasa
100%
Pedapatan perlembar saham (EPS)=
EAT Jml lembar saham
biasa
Rp 0,68 Rp 1,25 Rp 1,50
Dari tabel tampak bahwa pada tingkat EBIT Rp 60.000,00 alternatif yang
mempunyai efek pendapatan yang paling besar terhadap EPS adalah
alternatif III dimana EPS-nya adalah Rp 1,50, sedangkan alternatif I dan II
masing-masing sebesar Rp 0,68 dan Rp 1,25.
Berdasarkan rumus tersebut, indifference point dari contoh di atas
dengan mengambil alternatif I dan III dapat dihitung sbb.:
a. Saham Biasa versus
Obligasi :
0,5 x
=
0,5 (x -
45.000)
20.00
0
11.000
0,5 x (11.000) = 20.000 (0,5 x -
22.500)
5.500 x = 10.000 x – 450.000.000
4.500 x = 450.000.000
x = 100.000
x = Rp 100.000,00
Apabila diambil alternatif II dan III, hasilnya pun akan sama, yaitu:
b. Saham Biasa versus
Obligasi :
0,5 x = 0,5 (x -
20.000)
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 48
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 49/127
20.00
0
16.000
0,5 x (16.000) = 20.000 (0,5 x -
10.000)
8.000 x = 10.000 x – 200.000.000
2.000 x = 200.000.000
x = 100.000
x = Rp 100.000,00
Bila digambarkan hubungan antara EBIT dengan EPS, sebagai berikut :
Gambar 4.1Hubungan Antara EBIT - EPS
Dari gambar grafik hubungan antara EBIT dan EPS, dapat disimpulkan
bahwa indifferent point dapat digunakan sebagai tingkat pembatas dalam
pemilihan sumber dana. Bila EBIT lebih besar dari indifferent point maka
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 49
III II I
2,5
3,0
3,0
3,0
3,1
20 40 100 120
EBIT (dalam ribuanrupiah)
P e n d a p a t a n p e r l e m b a r s a h a m b
i a s a
( E P S )
( d a l a m r
u p i a h )
Indifferent PointSaham biasa -hutang
Alternatif I = Hutang 40% ; Saham 60%Alternatif II = Hutang 15%; Saham biasa 85%Alternatif III= Hutang 0%; Saham biasa 100%
0
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 50/127
perusahaan sebaiknya menggunakan sumber dana yang berasal dari
obligasi/pinjaman, tetapi jika EBIT lebih kecil dari indifferent point , maka
sebaiknya menggunakan sumber dana dari saham/modal sendiri.
SOAL LATIHAN MANDIRI
A.TINJAUAN KONSEP
1. Apa yang dimaksud dengan leverage, jelaskan.
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari leverage.
3. Apakah leverage operasi dengan leverage keuangan berhubungan jika
ditunjukkan dalam laporan rugi laba.
4. Apa manfaat dari penggunaan leverage bagi perusahaan, sebutkan
dan jelaskan.
5. Jika sebuah perusahaan menggunakan leverage, dampak seperti apa
yang akan dihadapi oleh perusahaan
6. Apa yang dimaksud dengan indifferent point, jelaskan.
B. HITUNGAN KASUS (diambil dari dari Dermawan dan Sutrisno)
1. Perusahaan SEHAT adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
kesehatan. Perusahaan SEHAT memproduksi obat-obatan dengan
kapasitas 125.000 botol per bulan, dengan harga jual per botol
sebesar Rp. 7.500,-. Total biaya tetap sebesar Rp. 175.000.000,- dan
total biaya variabel sebesar Rp. 275.000.000,-. Berdasarkan data
tersebut hitunglah BEP dalam unit dan rupiah
2. Taksiran distribusi penjualan untuk tahun yang akan datang
perusahaan SEHAT (soal no1) adalah sebagai berikut:
Penjualan Probabilitas150.000176.000210.000223.000278.000
0,150,210,340,200,10
Dengan menggunakan tafsiran tersebut , berapakah probabilitas
penjualan tidak akan mempu mencapai break even?
3. Perusahaan SEHAT (soal nomor 1) saat ini menggunakan hutang
sebesar Rp. 450 juta dan membayar bunga 16% per tahun.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 50
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 51/127
Berapakah tingkat Leverage finansial pada saat perusahaan
memperkirakan penjualan sebesar 375.000 unit?
4. berapakah kombinasi tingkat Leverage operasi dan finansialPerusahaan SEHAT pada soal nomor 1 dan 3 tersebut?
5. Jika perusahaan SEHAT (soal nomor 1dan 3) menginginkan agar
kombinasi tingkat Leverage operasi dan finansial tidak lebih besar dari
10x, apa yang harus dilakukannya?
6. Satu perusahaan mempunyai fungsi biaya sebagai berikut.
TC = 75 +8x + 1,5X2
Dalam hal ini X adalah unit yang dihasilkan dan dijual. Sedangkan
harga jual produk yang dihasilkan tetap sebesar Rp.50 per unit.
Apabila perusahaan merencanakan akan memproduksikan dan
menjual sebanyak 15 unit, berapa laba atau rugi yang akan diperoleh?
a. Berapa unit yang harus di hasilkan dan dijual agar memberikan laba
maksimum?
b. Berapa banyak besarnya laba maksimum tersebut?
7. Sebuah perusahaan sedang memilih dua alternatif mesin yang akan
dibeli untuk mendukung proses produksinya. Mesin X berkarakterstik
fixed cost tinggi tapi biaya variabelnya rendah, mesin Y berfixed cost
rendah tapi biaya variabelnya tinggi. Berikut data kedua mesin
tersebut : (data dalam jutaan rupiah)
MESIN X MESIN Y
Harga per unit Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
Biaya variabel Rp. 4.000,00 Rp. 6.000,00
Fixed cost Rp. 800,00 Rp. 200,00
Volume penjualan diperkirakan sebesar 200.000 unit per tahun, bungayang dibayarkan untuk mesin X Rp. 400.000.000,00 dan Mesin Y Rp.
200.000.000,00
Diminta :
a. Menghitung Degree of Operating Leverage dan efeknya
terhadap EBIT bila ada kenaikan penjualan sebesar 30%
b. Menghitung Degree of Financial Leverage dan efeknya
terhadap EAT bila ada kenaikan EBIT sebesar 50%
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 51
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 52/127
c. Menghitung Degree of Combine Leverage dan efeknya bila
ada kenaikan penjualan sebesar 30%
8. Perusahaan BAJAHANA saat ini beroperasi dengan total aktiva sebesarRp.950.000.000,00 dengan komposisi modal saham Rp.
600.000.000,00 @ Rp. 20.000,00 per lembar, dan hutang Rp.
350.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun. Tahun depan
perusahaan akan menambah modalnya sebesar Rp. 250.000.000,00
dengan harapan akan meningkatkan keuntungan sebelum bunga dan
pajak sebesar Rp. 200.000.000,00. Tambahan dana sebesar Rp.
250.000.000,00 tersebut bisa dipenuhi dengan dua alternatif sumber
dana yaitu :
a. Modal saham dengan mengeluarkan 15.000 lembar saham
b. Obligasi dengan tingkat coupon 16%
Diminta :
a. Mana alternatif yang
seharusnya dipilih
b. Hitung indifferent
pointnya
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 52
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 53/127
BAB V
ANALISIS BEP
(Break Even Analysis)
5.1 PENGERTIAN BEP
Break Even Point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan
dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen
pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan / profit. Dengan kata lain, BEP adalah suatu
keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung
maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)
5.1.1 Manfaat BEP
Analisis break even secara umum dapat memberikan informasi
kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan,
cost /biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level
penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan
dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan
tidak mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
tertentu.c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Setelah mengetahui betapa bermanfaatnya BEP dalam usaha yang
telah dijalankan, dalam hal ini komponen yang berperan yaitu biaya,
dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap,
dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 53
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 54/127
biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah,
Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproduksi ataupun tidak memproduksi, sedangkan biaya variabeladalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi
jadi tetapi jika tidak produksi maka tidak ada biaya variable.
Selain memiliki manfaat, BEP pun memiliki kelemahan, dimana
salah satu kelemahan dari BEP adalah bahwa hanya ada satu macam
barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka
kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix ) akan tetap konstan.
Jika dilihat dari perkembangan ekonomi saat ini, perusahaan harus
melakukan peningkatan daya saingnya melalui menciptakan banyak
produk yang unik dan dengan satu asumsi lagi yaitu harga jual persatuan
barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual
atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit
ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya
Secara definisi, Break Even Analysis adalah suatu analisis untuk
menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual
kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang
timbul serta mendapatkan profit. Atau dengan kata lain Break Even
Analysis adalah suatu analisa berupa metode break even point dimana
revenue = cost sehingga terjadi titik impas (tidak ada profit atau pun
loss).
5.2 KEGUNAAN BREAK EVEN ANALYSIS
5.2.1 ANGGAPAN-ANGGAPAN DAN KETERBATASAN
ANALISA BREAK-EVEN
Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break
even dapat dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat
dipertahankan apabila biaya-biaya dan harga jual adalah konstan, karena
naik turunnya harga jual dan biaya akan mempengaruhi titik break even.
Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untuk diterapkan. Oleh sebab itu
perlu diketahui bahwa analisis break even mempunyai limitasi-limitasi
tertentu, yaitu:
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 54
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 55/127
• Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of output
tertentu
• Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan
• Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu
• Sales mix adalah konstan
Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, Break Even Point (BEP) akan
bergeser atau berubah apabila:
1. Perubahan fixed cost atau FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya
kapasitas produksi, dimana perubahan ini di tandai dengan naik
turunnya garis fixed cost dan total cost -nya, meskipun perubahannya
tidak mempengaruhi kemiringan garis total cost . Bila fixed cost naik
Break Even Point akan bergeser keatas atau sebaliknya.
2. Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana
perubahan ini akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost .
Naiknya biaya VC per unit akan menggeser Break Even Point keatas
atau sebaliknya.
3. Perubahan dalam sales price per unit
Perubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR).Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama walaupun
semua biaya adalah tetap, akan menggeser kebawah atau sebaliknya.
4. Terjadinya perubahan dalam sales mix
Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk
maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan
produk lain (sales mix ) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan
misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B
tetap maka BEP pun akan berubah.
5.2.2 KEGUNAAN ANALISIS BREAK-EVEN BAGI MANAGEMENT
Menurut Harahap (2002 ) kegunaan Break Even Point sebagai
berikut :
1. Hubungan antara penjualan biaya dan laba
2. Untuk mengetahui struktur biaya tetap dan variable
3. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan memberikan margin
untuk menutupi biaya tetap
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 55
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 56/127
4. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menekan biaya
dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
Sedangkan menurut Syafaruddin Alwi (1994 : 266) analisa break event secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,
bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya dan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu, sehingga
break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan
antara lain mengenai :
1. Jumlah minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian
2. Jumlah penjualan yang harus dibayar untuk memperoleh keuntungan
tertentu
3. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak
menderita rugi
4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan
volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh
Tujuan dari pada analisis break even yang digunakan perusahaan adalah
untuk :
a. Mengevaluasi tujuan laba dari perusahaan secara keseluruhan
b. Menyajikan data-data biaya dan laba kepada top managemen
c. Mengganti system laporan yang tebal-tebal dengan suatu grafik yang
mudah dibaca dan dimengerti.
5.3 ASUMSI YANG DIGUNAKAN
1. Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan
dalam biaya variabel dan biaya tetap.2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara
proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti
bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.
3. Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada
perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya
tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume
kegiatan.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 56
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 57/127
4. Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit
produk yang diproduksi.
5. Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.6. Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih
dari satu jenis komposisi masing-masing jenis produk dianggap
konstan (tetap).
5.4 METODE PERHITUNGAN BEP
5.4.1 Dengan Pendekatan Matematik:
Ada dua cara perhitungan BEP dengan pendekatan matematik, yaitu:
(1). Atas dasar unit :
VC-P
TFC QBEP=
(2). Atas dasar rupiah :
p
V -1
TFC QRp=
Contoh:Contoh:
Misalnya ada perusahaan konveksi kaos anak-anak dengan harga jual
satu buah kaos adalah Rp. 10.000 dengan biaya variabel sebesar Rp.
5.000 dan biaya tetap sebesar Rp. 10.000.000
Hitung BEP baik dalam : (1) unit ; (2) rupiah.
1) BEP dalam Unit
unit2.0005.000-10.000
10.000.000
VC-
==
=
BEP
BEP
Q
P
TFC Q
2) BEP dalam Rupiah
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 57
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 58/127
0200.000.0Rp.
10.000
5.000 -1
10.000.000 Q
p
V -1
TFC Q
Rp
Rp
==
=
5.4.2 Dengan Pendekatan Grafik:Berdasarkan contoh di atas, kita akan menentukan BEP dengan
menggunakan pendekatan grafik:
Y4 Garis Pendpt Penjualan
/ TR
Y3 Garis T otal Biaya / TC
Y2 (Rp. 200.000.000) E Biaya
Variabel / TVC
Y1 Garis Biaya Tetap / TFC
Rugi
0 X1 X2000 Unit X3
Volume / Q
Gambar 5.1
5.4.3 MARGIN OF SAFETY
Merupakan persentase batas penurunan penjualan sampai dengan
keadaan BEP. Margin Of Safety ini juga merupakan batas risiko
penurunan penjualan hingga tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian.
Rumus
100xPenjualanAnggaran
BEP-njualanAnggaranPe SafetyOf Margin =
Contoh:
Misalnya pada contoh di atas dianggarkan sebesar Rp. 1.000.000.000
Maka margin of safetynya adalah:
100xPenjualan Anggaran
BEP-Penjualan Anggaran SafetyOf Margin =
5%100%x0001.000.000.
0950.000.00-0001.000.000.
SafetyOf rgin==Ma
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 58
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 59/127
Anggaran Penjualan – BEP
Artinya: bila realisasi penjualan turun lebih dari 5%, maka perusahaan
akan mengalami kerugian.
5.4.4 SHUT DOWN POINT
Suatu usaha harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh
tidak dapat menutup biaya tetap tunainya (Cash cost atau out of pocket
costs).
Contoh biaya tunai : gaji pengawas pabrik dan biaya pemeliharaan
Contoh biaya terbenam : biaya depresiasi, amortisasi dan deplesi
* Rumus :
RatioMarginContribu
Tunai TetapBiaya UsahaPenutupan Titik
tion=
Titik penutupan usaha dalam satuan produk
VariabBiaya-Penjualanendapatan
Tunai TetapBiaya UsahaPenutupan TitikP
=
Contoh:Perusahaan XYZ yang menjual produknya dengan harga Rp. 20.000
per unit, biaya variabel Rp. 12.000 per unit, dan fixed cost sebesar Rp.
400.000.000 (40% fixed cost tunai), maka:
0400.000.00
0.4
0160.000.00 Usaha Penutupan Titik
Ratio Margin Kontribusi
Tunai TetapBiaya Usaha Penutupan Titik
40%0.420.000
8.000 Ratio Margin Kontribusi
Unit per JualHarga
Kontribusi Laba Ratio Margin Kontribusi
8.00012.000-20.000 Kontribusi Laba
Unit per Variabel Biaya-Unit per JualHarga Kontribusi Laba
unit20.0008.000
0160.000.00 Usaha Penutupan Titik
12.000-20.000
0160.000.00 Usaha Penutupan Titik
VariabBiaya-Penjualan Pendapatan
Tunai TetapBiaya Usaha Penutupan Titik
rupiah
rupiah
unit
unit
unit
==
=
===
=
==
=
==
=
=
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 59
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 60/127
Artinya :
Jika perusahaan hanya mampu menjual produknya sebanyak 20.000 unit
atau jika perusahaan hanya mampu mendapatkan laba sebesar Rp.400.000.000, maka secara ekonomis sebaiknya perusahaan ditutup
karena pendapatan penjualannya hanya dapat digunakan untuk menutup
biaya tunai saja
SOAL LATIHAN MANDIRI (diambil dari Gitman, 2009)
A. TINJAUAN KONSEP
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan break event point
2. Apa yang melatarbelakangi munculnya break event point
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variable cost dan fixed cost ,
berikan contoh dari kedua jenis biaya tersebut
4. Apa manfaat dari adanya break event point.5. Apa yang dimaksud dengan dengan shut down point. Jika perusahaan
sudah mencapai titik ini, apa yang harus dilakukan oleh perusahaan,
berikan penjelasannya.
B. HITUNGAN KASUS diambil dari Sutrisno 2005
1. PT. JAYA sedang merencanakan penjualan untuk tahun 2009.
Perusahaan mempunyai kapasitas normal sebanyak 60.000 unit dalam
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 60
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 61/127
setahun. Pada tahun 2009 ini perusahaan akan bekerja dengan
kapasitas 40.000 unit dengan biaya biaya per unit sebagai berikut :
Biaya bahan baku Rp. 8.000,00Biaya TKL Rp. 6.000,00
Biaya FOH Variabel Rp. 5.000,00
Biaya FOH Tetap Rp. 6.500,00
Biaya Komersial Variabel Rp. 3.000,00
Biaya Komersial Tetap Rp. 3.500,00
Harga jual ditentukan sebesar Rp. 40.000,00 per unit
Diminta :
a. Hitunglah BEP
b. Hitunglah besarnya penjualan minimal bila ditetapkan
target laba :
I. Rp. 190.000.000,00
II. 25% dari penjualan
III. 25% dari biaya variabel
c. Menghitung besarnya Margin of Safety bila anggaran
penjualan seperti pada point b-ii.
2. PT. SEJAHTERA merencanakan akan memproduksi barang jadi
sebanyak 60.000 unit. Rencana biaya yang akan dikeluarkan untuk
memproduksi barang tersebut adalah sbb:
Biaya Bahan Baku Rp. 500.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 350.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp. 250.000.000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp. 350.000.000
Biaya Operasi Variabel Rp. 175.000.000
Biaya Operasi Tetap Rp. 70.000.000
Harga produk tersebut ditetapkan sebesar Rp. 60.000 per unit.
Diminta:
a. Menghitung BEP
b. Menghitung besarnya penjualan minimal bila diinginkan laba
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 61
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 62/127
- Rp. 250.000.000
- 15% dari penjualan
c. Margin of safety bila anggaran penjualan sebesar Rp.
1.050.000.000
3. PT. SEJAHTERA pada tahun 2002 mampu menjual produknya sebesar
25.000 unit dengan harga Rp. 35.000 per unit, biaya variabel per unit
Rp. 22.000. Pada tahun tersebut perusahaan dalam kondisi BEP.
Tahun 2003 perusahaan akan meningkatkan kinerjanya agar dapat
dihasilkan keuntungan yang optimal. Untuk itu perusahaan akan
menambah biaya promosi sebesar Rp. 76.000. dan akan memberikan
bonus pada tenaga pemasaran dan pengecer sebesar Rp. 2.000 per
unit. Dan harga juga akan dinaikkan menjadi Rp. 45.000 per unitnya.
Diminta:
a. Hitunglah besarnya BEP
b. Menghitung besarnya penjualan minimal bila diinginkan laba
Rp.350.000.000
c. Kapan perusahaan harus ditutup bila 60% dari fixed cost
merupakan fixed cost tunai.
BAB VI
MODAL KERJA (WORKING CAPITAL)
6.1 PENDAHULUAN
Manajemen harus aktif dalam menyediakan modal kerja yang
diperlukan dalam menunjang kegiatan perusahaan. Peran modal kerja
sangat penting bagi setiap perusahaan, walaupun peran tersebut berbeda
pada setiap jenis usaha.
6.2 PENGERTIAN MODAL KERJA
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 62
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 63/127
Pengertian Modal Kerja dan Modal berbeda dalam pandangan
pedagang, ahli ekonomi, kreditur dan ahli hukum (Manullang, 2005). RD
Kennedy dan SY Mc Mullen (dalam Manullang, 2005:13) memberipengertian modal kerja sbb :
1. Working Capital is the current assets over current liabilities, the
amount of current assets that has been supplied by long term creditors
and the stockholders. In the other words, working capital represents
the amount of current assets that have not been supplied byt current,
short term creditors. This definitions is qualitative of current assets in
excess of the current liabilities, ….
2. Working capital is the amount of the current assets. This interpretation
is qualitative in characters, since it represents the total amount of
funds used for current operating purposes.
Sutrisno (2005,44) mengemukakan tiga konsep pengertian modal kerja,
yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini didasarkan atas kualitas dana yang ditanam dalam unsur-
unsur aktiva lancar, yaitu aktiva yang dipakai sekali dan akan kembali
dalam bentuk semula, atau aktiva dengan dana tertanam di dalamnya
yang akan bebas lagi dalam waktu singkat. Konsep ini disebut Gross
Working Capital.
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini didasarkan pada aspek kualitatif, yaitu kelebihan aktiva
lancar dari hutang lancarnya. Modal kerja menurut konsep ini adalah
sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dihunakan untuk
membiayai operasi perusahaan yang bersifat rutin tanpa mengganggu
likuiditasnya. Konsep ini disebut Net Working Capital.
3. Konsep Fungsional
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 63
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 64/127
Konsep ini didasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan, dengan kalkulasisebagian dana digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada
periode tersebut (current income) dan sebagian lagi digunakan untuk
menghasilkan pendapatan pada periode-periode berikutnya (future
income).
6.3 PERBEDAAN MODAL KERJA DENGAN MODAL
Perbedaan antara modal kerja dengan modal tetap dapat dilihat
dari beberapa aspek, yaitu :
Tabel 6.1 Perbedaan Antara Modal Kerja dan Modal
No. ITEM Modal Kerja Modal
1. Perputar
an
Tingkat perputaran untuk menjadi
uang tunai kurang dari satu tahun
Tingkat perputaran untuk
menjadi uang tunai lebih
dari satu tahun2. Fleksibil
itas
Besar kecilnya kebutuhan modal
kerja lebih mudah untuk
disesuaikan dengan rencana
produksi/penjualan perusahaan
Besar kecilnya kebutuhan
modal kerja tidak mudah
untuk disesuaikan dengan
rencana produksi/penjualan
perusahaan3. Variabili
tas
Struktur kekayaan pada berbagai
unsur modal kerja (kas, piutang,
persediaan, dan efek) dapat
berubah setiap saat
Struktur kekayaan pada
berbagai unsur modal tetap
tidak mengalami perubahan
kecuali dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun,
misalnya karena adanya
penyusutan modal kerja.
4. Fisik Secara fisik mengalami perubahan
bentuk karena adanya kegiatan
proses produksi
Tidak mengalami perubahan
bentuk.
6.4 JENIS MODAL KERJA
Seperti dikutip dari Sutrisno (2005;45) kebutuhan modal kerja dari
waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama, hal ini disebabkan
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 64
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 65/127
oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan
oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya
permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu, seperti adanyapermintaan disebabkan musiman. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja
juga bisa mengalami perubahan. Menurut A.W. Taylor modal kerja bisa
dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:
1. Modal Kerja Permanen
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada
dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi
menjadi dua macam yakni:
a. Modal Kerja Primer
Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahan tetap bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa
beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang
sebesar kapasitas normal perusahaan.
2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-
ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang
mempengaruhi perusahaan. Modal kerja variable terdiri dari:
a. Modal Kerja Musiman
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan
biscuit harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat musim
hari raya.
b. Modal Kerja Siklis
Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
fluktuasi konjungtur.
c. Modal Kerja Darurat
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 65
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 66/127
Bila digambarkan, jenis-jenis modal kerja akan tampak seperti
pada gambar dibawah ini.
MK
Darurat
MK
Siklus
Modal Kerja Normal
MK
Musiman Modal Kerja Primer
Gambar 6.1. Jenis-Jenis Modal KerjaSumber: Dermawan, 2007
6.5 KEBIJAKAN MODAL KERJA
Kebijakan modal kerja yang disadur dari buku Sutrisno (2005;45)
merupakan strategi yang diharapkan oleh perusahaan dalam rangka
memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber
daya. Seperti diketahui bahwa sumber dana untuk memenuhi modal kerja
bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana
berjangka pendek. Masing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan
keuntungan. Modal kerja pada dasarnya adalah dana yang masa
perputarannya berjangka pendek, tapi karena ada dana (modal kerja)
yang selalu harus ada dalam perusahaan (modal kerja permanen) artinya
dana tersebut harus ada dalam jangka panjang, maka perlu
kebijaksanaan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh
biaya dana yang paling murah.
Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh
perusahaan ini tergantung dari seberapa besar manajer berani
mengambil risiko. Kebijaksanaan modal kerja yang bisa diambil oleh
perusahaan adalah:
a. Kebijaksanaan Konservatif
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 66
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 67/127
Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif merupakan rencana
pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber
dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek. Dalamkebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel
dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal
kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena sumber dana
jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama, sehingga
perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali artinya
perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang
besar. Bila digambarkan kebijakan konservatif nampak sebagai berikut.
Gambar 6.2Kebijakan Konservatif
Sumber : Sutrisno, 2005
Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa sebagian modal kerja
variabel didanai sumber jangka panjang, risikonya apabila kebutuhan
modal kerja variabel kecil akan mengakibatkan adanya dana
menganggur. Dana menganggur ini akan ditanamkan ke dalam surat
berharga jangka pendek.
b. Kebijaksanaan Moderat
Pada kebijaksanaan atau strategi pendanaan ini perusahaan
membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya kurang
lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Artinya
aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap dan modal kerja
permanen akan didanai dengan sumber dana jangka panjang, dan aktiva
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 67
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 68/127
yang bersifat variabel atau modal kerja variabel akan didanai dengan
sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan atas prinsip
matching principle yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber danasebaiknya disesuaikan dengan lamanya dana tersebut diperlukan. Bila
dana yang diperlukan hanya untuk jangka pendek maka sebaiknya
didanai dengan sumber dana jangka pendek, demikian pula kalau dana
tersebut diperlukan untuk jangka panjang maka sebaiknya didanai
dengan sumber dana jangka panjang. Dengan demikian risiko yang
dihadapi hanya berupa terjadinya penyimpangan aliran kas yang
diharapkan. Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah
memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran
hutang, yang slalu terdapat unsur ketidakpastian. Dan pada kebijakan ini
akan muncul trade-off antara profitabilitas dan risiko. Semakin besar
margin of safety yang ditentukan untuk menutup penyimpangan arus kas
bersih semakin aman bagi perusahaan, tetapi harus menyediakan dana
yang jangka waktunya melebihi kebutuhan dana yang digunakan,
akibatnya akan terjadi dana menggur dan hal ini akan menurunkan
profitabilitas. Dengan kata lain bila risiko rendah akan mengakibatkan
profitabilitas juga rendah. Bila digambarkan akan nampak seperti berikut.
Gambar 6.3Kebijakan Konservatif
Sumber : Sutrisno, 2005
c. Kebijaksanaan Agresif
Bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan
faktor keamanan sehingga margin of safety -nya sangat besar, tetapi
tentunya akan mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi rendah.
Sebaliknya dengan kebijakan agresif, maka sebagian kebutuhan dana
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 68
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 69/127
jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada
pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar,
sedangkan trade-off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitasyang lebih besar. Pendekatan ini bila digambarkan seperti di bawah ini.
Gambar 6.4Kebijakan Konservatif
Sumber : Sutrisno, 2005
Untuk aplikasinya akan disajikan ilustrasi ketiga alternatif strategi,
dengan contoh sebagai berikut: (Sutrisno, 2005;45)
PT. Elang Sakti sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktivalancar yang optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan
bahwa penjualan akan meningkat Rp. 200.000.000,- karena
ditawarkannya produk baru. Perusahaan ingin tetap mempertahankan
rasio utangnya 50% dan nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp.
80.000.000,-. Tingkat bunga baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang saat ini 12%. Manajer keuangan PT. Elang Sakti menginginkan
untuk menganalisis tiga alternatif kebijakanan yakni:
a. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari
penjualan.
b. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar
50% dari penjualan.
c. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan.
Mana kebijakan yang sebaiknya diambil dengan mengukur ukuran return
on equity untuk ketiga alternatif tersebut dengan asumsi: EBIT sebesar
10% dari penjualan dan pajak sebesar 25%.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 69
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 70/127
Untuk memilih alternatif mana sebaiknya yang diambil oleh
perusahaan, maka kita mencari return on equity untuk masing-masing
alternatif.
Aktiva Konserv
atif
Moderat Agresif
Aktiva Tetap
Aktiva Lancar
80.000.00
0120.000.0
00
80.000.00
0100.000.0
00
80.000.00
080.000.00
0 Total Aktiva
Hutang/Total Aktiva
(50%)
200.000.0
00
100.000.0
00
180.000.0
00
90.000.00
0
160.000.0
00
80.000.00
0Modal Sendiri 100.000.0
00
90.000.00
0
80.000.00
0
EBIT (10% dari
penjualan)
Bunga 12%
20.000.00
0
12.000.00
0
20.000.00
0
10.800.00
0
20.000.00
0
9.600.000
EBT
Pajak 25%
8.000.000
2.000.000
9.200.000
2.300.000
10.400.00
0
2.600.000EAT
Return on Equity
6.000.000
6,00%
6.900.000
7,67%
7.800.000
9,75%
Dari perhitungan tersebut, ternyata kebijakan agresif memberikan
return on equity paling besar. Namun demikian jumlah aktiva lancar yang
rendah menunjukan bahwa likuiditas perusahaan juga rendah, sehingga
akan meningkatkan risiko ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendeknya.
Kebutuhan modal kerja permanen sebaiknya ditanggung oleh
pemilik perusahaan atau para pemegang perusahaan. Semakin besar
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 70
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 71/127
jumlah modal kerja yang dibiayai atau berasal dari investasi pemilik
perusahaan, maka credit rating akan semakin baik dan jaminan bagi
kreditor jangka pendek semakin besar.Sumber modal kerja bagi suatu perusahaan seperti disebutkan dalam R.D
Kennedy and S.Y, Muller (dalam Manullang, 2005), dapat berasal dari :
1. Working capital provided by current operations
2. Profit on the sale of marketable securities
3. Sale of fixed assets, long term investments and other non current
assets.
4. Federal income tax refunds and other similar extra ordinary “gain”
items
5. Sales of bonds and capital stock and contributions of funds by owners
6. Bank and other short term loans
7. Trade creditors (accounts, trade acceptances and notes payables).
6.6 RASIO PENGUKUR MODAL KERJA
Tujuan dari rasio ini adalah untuk melakukan analisis hubungan
dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan sebagai dasar
interpretasi kondisi keuangan dari hasil operasional suatu perusahaan.
Beberapa rasio yang sering digunakan :
1. Current Ratio
2. Acid Test Ratio
3. Turnover of Receivables
4. Inventory Turnover
5. Turnover of Net Working Capital
Dengan melakukan analisis menggunakan rasio, maka dapat
diketahui dan diinterpretasikan posisi keuangan jangka pendek
perusahaan serta meneliti efisiensi dan penggunaan modal kerja dalam
perusahaan
LATIHAN SOAL MANDIRI (Sutrisno, 2005;57)
1. Tahun depan manajemen memperkirakan akan tejadi
kenikanpermintaan yang cukup signifikan, PT. Kresna sedang
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 71
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 72/127
mempelajari untuk menentukantingkat modal kerja yang optimal
untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan bahwa penjualan
akan meningkat sebesar Rp. 250.000.000,- dengan adanyapeningkatan promosi penjualan. Perusahaan ingin tetap
mempertahankan struktur modalnya sebesar 50% dan nilai aktiva
tetap saat ini sebesar Rp. 120.000.000,-. Tingkat bunga hutang jangka
pendek dan jangka panjang sebesar 16%. Manajer keuangan PT.
Kresna menginginkan untuk menganalisa tiga alternatif kebijakan
modal kerja, yakni:
a. Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari
penjualan.
b. Kebijakan moderat dengan mempertahankan aktiva lancar 50%
dan
c. Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar hanya 40% dari
penjualan.
Diminta:
a. Tunjukkan return on equity untuk ketiga alternatif kebijaksanaan
tersebut, anggaplah bahwa EBIT sebesar 15% dari penjualan dan
tarif pajak sebesar 30%, maka kebijaksanaan mana yang paling
baik?
b. Bagaimana komentar saudara dengan kebijakan tersebut?
2. Perusahaan Baruna mempunyai rencana produksi 2.400 unit barang
jadi dalam sebulan. Untuk membuat satu unit barang jadi tersebut
dibutuhkan 2 kg bahan baku dengan harga Rp. 1.250,- per kg. bahan
baku tersebut rata-rata disimpan di gudang selama 10 hari sebelum
masuk proses produksi. Lamanya proses produksi 5 hari. Barang jadi
berada digudang sebelum terjual rata-rata 15 hari. Rata-rata piutang
tertagih selama 45 hari. Upah langsung per unit barang jadi sebesar
Rp. 1.500,-. Biaya tunai lainnya adalah biaya pemasaran tunai sebulan
sebesar Rp. 21.000.000,-. Biaya administrasi & umum sebulan Rp.
16.500.000,- dan biaya-biaya lain per bulan rata-rata Rp. 13.500.000,-.
Kas minimal ditentukan sebesar Rp. 5.000.000,-.
Hitunglah besarnya modal kerja.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 72
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 73/127
BAB VII
MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA
Kas adalah suatu bentuk kekayaan perusahaan yang paling likuid.
Menurut Indriyo (1995:61), kas adalah sebagai nilai uang kontan yang
ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka
waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan
financial, yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Menurut Manullang (2005:24), dalam neraca perusahaan biasanya kas
dicatat dalam 2 (dua) kategori ;
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 73
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 74/127
1. Cash, yang termasuk dalam kategori ini adalah uang tunai dan valuta
asing yang disimpan dalam kas register, petty cash dan bank. Uang ini
dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban yangada.
2. Marketable Securities, Jika perusahaan mempunyai kasi yang
berlebihan maka dapat diinvestasikan ke dalam investasi jangka
pendek. Manajer keuangan akan membeli surat –surat berharga yang
beresiko rendah dengan likuiditas tinggi yang dapat diuangkan
dengan cepat bila ada keperluan mendadak.
7.1 JENIS-JENIS ALIRAN KAS
Ditinjau dari segi perputarannya menurut Dermawan Sjahrial
(2007;125), pola kas meliputi :
1. Aliran kas masuk, terbagi atas:
a. bersifat kontinyu, misalnya hasil penjualan produk tunai dan
penerimaan piutang
b. bersifat tidak kontinyu (intermittent) , misalnya penyertaan pemilik
perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit bank, penjualan
aktiva tetap yang tidak terpakai.
2. Aliran kas keluar, terbagi atas:
a. bersifat kontinyu, misalnya pembelian bahan baku/mentah,
pembayaran upah langsung, pembayaran gaji, biaya operasional :
biaya administrasi & umum, pembayaran utang dagang
b. bersifat tidak kontinyu (intermittent) , misalnya pembayaran bunga,
pembayaran deviden, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran
angsuran utang bank, pembelian aktiva tetap.
Ditinjau dari segi aliran menurut Dermawan Sjahrial (2007;127), meliputi :
1. Aliran Operasi, aliran kas yang berhubungan dengan perputaran
produksi dan penjualan
2. Aliran Investasi, aliran kas yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan aktiva tetap serta investasi dan divestasi pada bisnis lainnya
3. Aliran Pembiayaan, aliran kas yang berhubungan dnegan sumber
pembiayaan/pinjaman jangka pendek dan panjang serta
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 74
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 75/127
penerbitan/penjualan saham (ekuitas) dan pembelian kembali serta
pembayaran deviden tunai.
7.2 MOTIF MEMILIKI KAS
Sebagaimana diungkapkan oleh teori ekonomi dari John Maynard
Keynes yang dikutip dari buku Sutrisno (2001;74) dengan teori Liquidity
preference-nya,masyarakat cenderung untuk menguasai uang berbentuk
tunai dengan tiga motif di belakang pemikirannya, yaitu:
1. Motif Transaksi (Transaction Motive),
Berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk
keperluan realisasi dari berbagai transaksi bisnisnya, baik transaksi yang
rutin (reguler) maupun yang tidak rutin. Seperti pembayaran upah,
pembayaran hutang, pembelian bahan dan pembayaran-pembayaran
tunai lainnya baik yang dibayar dengan uang tunai maupun dengan cek.
2. Motif Spekulasi (Speculation Motive)
Berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai yang
dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kebutuhan-kebutuhan yang
bersifat mendadak. Pada perusahaan motif berjaga-jaga ini bisa dilihat
dari saldo kas minimum yang ditetapkan. Besarnya saldo kas minimum
yang ditentukan sebagai indikator penyimpangan aliran kas yang
dianggarkan. Penerimaan dan pengeluaran di perusahaan biasanya
diprediksikan melalui anggaran kas atau budget cash. Apabila antara
penerimaan dan pengeluaran bisa diprediksi dengan tepat, maka
kebutuhan kas yang bersifat mendadak bisa ditentukan sekecil mungkin
berarti saldo kas minimum kecil, tetapi bila prediksi penerimaan dan
pengeluaran kas tidak bisa diprediksi dengan akurat, maka
membutuhkan saldo kas minimum yang besar karena kemungkinan
kebutuhan kas mendadak sangat besar.
3. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Adalah memotivasi seseorang atau perusahaan memegang uang
dalam bentuk tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan
yang besar dari suatu kesempatan investasi, biasanya investasi yang
bersifat liquid. Misalnya pada saat kondisi ekonomi yang kurang baik di
mana harga surat berharga seperti saham mengalami penurunan yang
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 75
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 76/127
drastis, maka perusahaan bisa menggunakan uangnya untuk membeli
sekuritas tersebut harganya juga akan ikut naik.
Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah kas, yakni :
1. Tersedianya kredit jangka pendek dari bank
2. Tingkat suku bunga pasar
3. Variasi dan fluktuasi aliran kas
4. Compensating Balance, yakni saldo minimum yang ditentukan oleh
bank.
5. Persediaan besi kas.
7.2.1 ANGGARAN KAS (CASH BUDGET)
Semua ramalan yang dibuat perusahaan baik ramalan penjualan,
ramalan biaya, ramalan kebutuhan aktiva tetap, ramalan persediaan,
ramalan penagihan piutang, pembayaran pajak, pembayaran gaji dan
upah, pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran sewa,
pembayaran bahan baku dan lain sebagainya diikhtisarkan dalam bentuk
anggaran kas (cash budget) yang merupakan proyeksi arus kas masuk
dan keluar untuk periode tertentu.
Jika perusahaan terdiri dari beberapa divisi, anggaran kas yang
dibuat setiap divisi harus dikonsolidasikan dalam satu anggaran kas
perusahaan yang menyeluruh.
7.2.2 BENTUK ANGGARAN KAS
1. Bagian 1 Kas Penerimaan (Cash Inflow), terdiri dari:
- Penjualan Tunai
- Penjualan Kredit
Bulan penerimaaan uang tidak sama dengan saat penjualan →
Budget Pengumpulan Piutang.
2. Bagian 2 Kas Pengeluaran (Cash Outflow), terdiri dari:
- Pembelian tunai atau pembelian kredit bahan baku/bahan mentah.
- Pembayaran upah langsung.
- Pembayaran gaji dan biaya administrasi & umum.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 76
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 77/127
- Biaya perjalanan.
- Pembayaran asuransi, pajak.
- Pembayaran Utang pokok dan bunga simpanan.- Pembayaran dividen.
3. Bagian 3 Sumber Pembiayaan (Financing), terdiri dari:
- Menunjukkan besarnya aliran kas neto (net cashflow) dan besarnya
kebutuhan dana jika terjadi defisit.
7.2.3 KEGUNAAN BUDGET KAS (Dermawan, 2007;127)
1. Dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhan dana karena
defisit dan surplus
2. Dapat dipergunakan untuk mencapai target dan mengukur
keberhasilan
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan.
7.3 MANAJEMEN KAS YANG EFISIEN
Saldo kas dan saldo pengaman kas seperti yang dikutip dari Dermawan
(2007;132) dipengaruhi oleh :
- produksi perusahaan
- teknik penjualan
- prosedur penagihan piutang
- pembayaran utang
Pengelolaannya akan terlihat dengan menggunakan analisa :
1. Siklus Operasi (Operation Cycle), yakni waktu yang diperlukanmulai dari adanya pengeluaran untuk membeli bahan baku dan
membayar tenaga kerja untuk keperluan proses produksi sampai
diperolehnya uang kas yang didapat dari penjualan produk akhir.
Operation Cycle (OC) = Average Age Inventory (AAI) +
Average Collection Period (ACP)
Contoh :
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 77
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 78/127
Sebuah perusahaan akan menjual semua produknya secara kredit,
dimana pelanggan yang tertarik diharuskan membayar dalam jangka
waktu 60 hari dari waktu penjualan. Perusahaan menghitung rata-ratawaktu yang diperlukan yaitu 85 hari untuk memproduksi sampai saat
menjual barang jadi dan rata-rata periode penagihan piutang yaitu 70
hari.
Siklus operasi = 85 hari + 70 hari = 155 hari
2. Cash Convertion Cycle (CCC), yakni sejumlah waktu dimana uang
kas perusahaan terikat antara pembayaran untuk input produksi dan
penerimaan atas pembayaran dari penjualan barang jadi;
dikalkulasikan sebagai jumlah hari dalam siklus operasi perusahaan
dikurangi rata-rata periode pembayaran utang dagang.
Cash Convertion Cycle ( CCC) = Operation Cycle OC – Average Payment
Period (APP)
Cash Convertion Cycle ( CCC) = AAI + ACP – APP
Contoh
Syarat kredit untuk sebuah perusahaan jika ingin membeli bahan baku
adalah membayar dalam jangka waktu 340 hari sejak pembelian
dilakukan dan tenaga kerja dibayar setiap 15 hari. Perusahaan
menghitung rata-rata tertimbang periode pembayaran utang dagang
untuk bahan baku dan tenaga kerja adalah 30 hari
CCC = 155 hari – 35 hari = 120 hari
0 35 85 155
Waktu (hari)
Rata-rata Periode
Pembayaran
35 hari
Pembayaran Utang
Dagang
Siklus Konversi Kas 120 hari =155 - 35
Kas Keluar Kas Masuk
Pembelian Bahan Baku Secara
Kredit
Penjualan Barang Jadi Secara
KreditPenagihan Piutang Dagang
Siklus Operasi (SO)
155 hari =85 +70
Rata-rata Umur Persediaan
85 hari
Rata-rata Periode Tagih
70 hari
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 78
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 79/127
Gambar 7.1 Siklus Operasi dan Siklus Konversi Kas
7.4 SURAT-SURAT BERHARGA
Surat-surat berharga seperti dikutip dari Dermawan (2007;141)
dalam arti sempit seperti saham adalah instrument pasar modal jangka
pendek menghasilkan keuntungan (return) yang dengan mudah ditukar
kedalam bentuk uang tunai/kas.
Surat berharga dalam arti luas dapat berupa surat pengakuan
utang, wesel/promes, saham, obligasi sekuritas kredit atau turunan
(derivatif ) dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban
dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar dan
pasar modal.Motif memiliki surat berharga adalah :
a. Sebagai pengganti kas, pada umumnya untuk mengganti jumlah
minimum kasi yang harus ada (safety cash) misalnya deposito
b. Sebagai investasi sementara, seperti pada perusahaan yang
beroperasi musiman atau mempunyai rencana modernisasi.
7.5 KARAKTERISTIK SURAT BERHARGA
Dalam memilih surat berharga seperti yang dikutip dari Dermawan
(2007;141) perlu diperhatikan beberapa hal:
a. Surat berharganya haruslah yang dengan segera dapat dijual
(marketability) dan dapat dilihat dari:
• “luasnya suatu pasar” yaitu jumlah pembeli dari surat berharga
tersebut,
• “kedalaman pasar” yaitu kemampuan pasar untuk bisa membeli
atau menjual surat berharga dalam jumlah besar.
b. Jaminan utama bahwa surat berharga hendaknya dapat dijual
minimum sama atau kurang sedikit dari nilai pada saat membeli surat
berharga tersebut. Surat berharga yang dapat menjadi kas tanpa
penurunan nilai pokoknya merupakan sarana investasi jangka pendek
yang baik.
7.6 MODEL-MODEL KONVERSI KAS
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 79
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 80/127
Manajer Keuangan menghadapi tanggung jawab yang penting
untuk menentukan jumlah optimal surat berharga yang diubah ke dalam
bentuk kas jika diperlukan tambahan kas dan sebaliknya untukmenentukan jumlah optimal dari kas yang diubah menjadi surat berharga
jika terjadi surplus kas.
Perusahaan mengelola persediaan kas dengan menghitung dua macam
biaya :
a. Biaya konversi dari surat berharga menjadi kas dan sebaliknya
(convertion cost)
b. Biaya memegang kas dibanding memegang surat berharga
(opportunity cost)
1. MODEL BAUMOL, model ini menentukan konversi kas yang
merupakan suatu model sederhana untuk menetapkan biaya saldo kas
transaksi kas yang efisien dengan menentukan kuantitas konversi kas
yang optimal. Asumsi model ini adalah permintaan akan kas dapat
diprediksi dengan pasti sehingga dapat menentukan Economic
Conversion Quantity (ECQ).
CostyOpportunit
KasUangPermintaan x CostCoversion x 2ECQ=
Total Biaya = (biaya per konversi x jumlah konversi) + (biaya
kesempatan x rata2 saldo kas)
Tujuan Model Baumol adalah menghitung ECQ dari kas untuk
meminimumkan total biaya.
Contoh
PT PP mengantisipasi pembayarn untuk tahun yang akan datang sebesar
Rp.95.000.000. Perusahaan menentukan bahwa biaya untuk
mengkonversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya sebesar
Rp.21.000. Saat ini investasi pada portofolio surat berharga menghasilkan
14% setahun.
ECQ = 5393385140
95000000210002...
. Rp
xRp xRp=
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 80
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 81/127
Nilai sebesar Rp.5.338.539 diterima setiap pengisian kas. Selama setahun
ada 18 konversi (Rp.95.000.000 : Rp.5.338.539). Rata-rata saldo kas
adalah sebesar Rp.2.669.270 (Rp.5.338.539 : 2). Total biaya untuk mengelola kas sebesar :
(Rp.21.000 x 18) + (0.14 x Rp.2.669.270) = Rp.751.698
Saldo Kas (Rp)
ECQ
ECQ / 2 Rata -rata Saldo Kas
0
WAKTU
Gambar 7.2Model Baumol
Sumber : Weston 2006
2. MODEL MILLER-ORR, model ini memberikan efisiensi biaya saldo kas
dengan menentukan batas atas (nilai maksimum) dan titik balik
(return point) yang merupakan target titik saldo kas. Saldo kas
diperbolehkan berfluktuasi antara batas atas dan bawah, dimana
mengasumsikan menjadi saldo nol.
Nilai yang dipilih perusahaan untuk titik balik tergantung pada :
a. Biaya konversi
b. Biaya kesempatan dana harian
c. Varians dari aliran kas bersih harian
Varians diperkirakan dengan menggunakan aliran kas bersih hasrian(aliran kas masuk dikurangi dengan aliran kas keluar per hari).
HarianKesempatanBiayax4
BersiKasAlirandariHarianVariansxKonversiBiayax3 TitikBalik=
Contoh
Perusahaan ABC mengeluarkan biaya sebesar Rp.25.000 untuk
mengkonversi surat berharga menjadi kas dan sebaliknya. Portofolio
surat berharga menghasilkan 14% per tahun. Varians aliran kas bersih
per hari diperkiraan sebesar Rp.5.500.000
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 81
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 82/127
Titik Balik = 54005616000404
0005005250003...
.
.. Rp
x
xRp x=
Batas atas adalah 3x titik balik = 3 x Rp.16.056.540 = Rp. 48.169.622
Saldo kas perusahaan akan bervariasi antara Rp. 48.169.622. Jika batas
atas dicapai, maka Rp.32.113.082 (Rp. 48.169.622 - Rp.16.056.540)
dikonversi dari kas ke surat berharga.
Jika saldo kas = 0 batas bawah, maka Rp.16.056.540 akan dikonversi
dari surat berharga ke kas (Rp. 16.056.540 – (Rp. 16.056.540-0))
Batas Atas (Upper Limit)
Kas ditransfer ke Surat Berharga
Titik Pengembalian
Surat Berharga
ditransfer ke Kas
Saldo Kas (Rp)
(Return Point)
Gambar 7.2Model Miller-Orr
SOAL LATIHAN MANDIRI
HITUNGAN KASUS Disadur dari Dermawan (2007;146) dengan beberapa
penyesuaian.
SOAL 1
PT. BANA yang telah beroperasi sejak tahun 2004 memiliki rencanapenjualan dan biaya pada tahun 2008 sbb :
1. Rencana Penjualan
Januari Rp. 9.000.000 Kuartal 2 Rp.13.800.000
Februari Rp. 9.600.000 Kuartal 3 Rp.16.000.000
Maret Rp. 11.100.000 Kuartal 4 Rp.19.200.000
Penjualan bulanan :
a. Penjualan bulanan berdasarkan transaksi awal bulan
b. Penjualan tunai 50% dengan discount 5%
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 82
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 83/127
c. Penjualan kredit dengan syarat 5/20 net 30
d. 50% dari penjualan kredit menggunakan hak discount
e. Penjualan kredit yang tidak menggunakan hak discount tersebut 80%diterima pada bulan yang sama, sedangkan 20% lagi diterima pada
bulan atau kuartal berikutnya.
Penjualan Kuartalan
a. Penjualan tunai 50% dengan discount 5%
b. Penjualan kredit dengan syarat 5/20 net 30
c. 80% dari penjualan kredit menggunakan hak diskon dan 20%
diterima pada kuartal berikutnya
2. Rencana pengeluaran biaya
a. Gaji pegawai
Januari Rp. 750.000 Kuartal 2 Rp.3.600.000
Februari Rp. 1.100.000 Kuartal 3 Rp.3.600.000
Maret Rp. 1.650.000 Kuartal 4 Rp.3.600.000
b. Bahan baku
Januari Rp. 1.950.000 Kuartal 2 Rp.6.000.000
Februari Rp. 2.250.000 Kuartal 3
Rp.8.100.000
Maret Rp. 2.900.000 Kuartal 4 Rp.6.500.000
c. Hutang pajak tahun lalu akan dibayar pada kuartal IV Rp.1.000.000
d. Pembelian alat-alat kantor direncanakan pada bulan Februari
Rp.1.500.000
3. Saldo kas pada 31 Desember 2007 sebesar Rp.550.000 dan
perusahaan menetapkan bahwa saldo kas minimal sebesar Rp.350.000
Hitunglah :
1. Rencana pengumpulan piutamg tahun 2005
2. Anggaran kas dengan ketentuan :
a. Pisahkan antara transaksi usaha dengan financial
b. Jika defisit akan ditutup dengan pinjaman dari bank dengan bunga
5% per bulan
c. Jika surplus diusahakan untuk mengangsur pinjaman
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 83
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 84/127
SOAL 2
Pabrik Particle Board PT PP mempunyai perputaran persediaan barang 6
kali setahun dan mempunyai rata-rata waktu penagihan 45 hari dan rata-rata pembayaran utang dagangnya 30 hari. Investasi tahunan dalam
siklus operasi perusahaan sebesar Rp.120.000.000.000. Diasumsikan 1
tahun = 360 hari
a. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan, pengeluaran kas harian dan
jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendukung siklus konversi kas
b. Hitunglah siklus konversi kas perusahaan dan dana yang dibutuhkan
jika ada ada perubahan sbb :
i. Rata-rata umur persediaan diperpendek 5 hari
ii. Penagihan piutang dipercepat rata-rata 10 hari
iii. Memperlambat periode pembayaran selama 10 hari
c. Jika perusahaan membayar dana pinjaman 13% per tahun, berapa
besar dana yang dibutuhkan untuk dapat meningkatkan laba sebagai
akibat adanya perubahan seperti pada poin b?
d. Jika biaya tahunan untuk mencapai laba dari poin c sebesar
Rp.1.200.000.000 tindakan apa yang dapat saudara rekomendasikan
kepada perusahaan?
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 84
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 85/127
BAB VIII
MANAJEMEN PIUTANG
8.1 PENGERTIAN PIUTANG
Piutang timbul akibat perusahaan menjual barangnya secara
kredit. Jumlah piutang ditentukan oleh faktor (1) jumlah penjualan kredit,
(2) rata-rata waktu penagihan yang sangat bergantung pada kondisi
perekonomian dan (3) kebijaksanaan kredit. Kebijaksanaan kredit
menyangkut standar kredit, persyaratan kredit dan kebijaksanaan
penagihan. Standar kredit menyangkut resiko maksimum yang dapat
ditolerir, persyaratan kredit menyangkut tentang lamanya kredit diizinkan
dan persentase pemberian potongan pada pembayaran yang cepat.
8.2 EVALUASI KREDIT DAN PEMBERIAN ANGKA
Kredit yang diberikan akan memunculkan piutang dagang, dan
piutang dagang ini tidak ada jaminan undang-undangnya, sehingga
apabila terjadi piutang tidak terbayar (macet) maka sulit di selesaikan di
pengadilan. Risiko yang selalu dihadapi oleh perusahaan yang menjual
produknya secara kredit adalah tidak terbayarnya piutang tersebut. Oleh
karena itu untuk mengantisipasi sedini mungkin terjadinya risiko kredit
tersebut, maka sebelum memberikan kredit perlu diadakan evaluasi
terhadap calon-calon pelanggan. Pertimbangan yang lazim digunakan
untuk mengevaluasi calon pelanggan sering disebut dengan prinsip 5
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 85
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 86/127
(lima) C atau the five C’s principles. Prinsip tersebut menurut Sutrisno
(2005;62) adalah :
1. Character Data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat
pribadi, kebiasaan, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga
maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon
nasabah ini secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya,
dengan kata lain inimerupakan willingness to pay .
2. Capacity
Kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat
dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha (business
record), sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami
masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini
merupakan ukuran dari ability to pay atau kemampuan dalam membayar.
3. Capital
Kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya.
Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba,struktur permodalan,
ratio-ratio keuntungan yang bisa diperoleh seperti return on equity,
return on investment . Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon
pelanggan diberi kredit, dan berapa besar plafon kredit yang layak
diberikan.
4. Collateral
Jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan
benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini
diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu
kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa
menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
5. Conditions
Kredit yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi
ekonomi yang dikaitkan dengan aspek usaha calon nasabah. Ada suatu
usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu
perlu mengkaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon pelanggan.
8.3 PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 86
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 87/127
Pemberian angka kredit menurut Dermawan (2007;169)
merupakan proses perhitungan suatu peringkat angka untuk seorang
pelanggan yang didasarkan pada informasi yang dikumpulkan, kredityang kemudian diberikan atau ditolak berdasarkan pada hasil angka
kredit tersebut.
Angka kredit merupakan prosedur yang dihasilkan dalam bentuk
angka untuk mengukur keseluruhan kemampuan peminjam dalam
membayar kredit, yaitu dengan pembobotan rata-rata data keuangan dan
karakteristik kredit. Angka kredit biasa digunakan oleh perusahaan yang
memiliki operasi kredit yang besar.
Contoh :
PT ABC menggunakan metode angka kredit untuk membuat suatu
keputusan pemberian kredit bagi konsumennya. Setiap pemohon kredit
harus mengisi daftar isian dan mengajukan permohonan kredit ke
perusahaan. Permohonan diperiksa dan dinilai oleh analis kredit
perusahaan dan kemudian informasi yang relevan diinput ke computer.
Proses lainnya, meliputi pembuatan keputusan kredit yang menghasilkan
surat penerimaan atau penolakan permohonan dan pengiriman kredit
secara otomatis.
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
Karakteristik Keuangan dan KreditAngka
( 0 s.d 100)
Bobot
yang
Ditentuka
n
Bobot
Angka
Referensi Kredit
Kepemilikan Rumah
Tingkat Pendapatan
Riwayat Pembayaran
Lamanya tinggal di Alamat Terakhir
Lamanya di Pekerjaan Terakhir
80
100
70
80
80
90
0.15
0.15
0.25
0.25
0.10
0.10
12.00
15.00
17.50
20.00
8.00
9.00 Total Angka Kredit 1 81.50
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 87
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 88/127
STANDAR ANGKA KREDIT
AngkaKredit
Tindakan
>75
65 – 75
<65
Dapat diberikan kredit
Dapat diberikan kredit tetapi terbatas. Jika pelaksanaanya baik
setelah satu tahun dapat diberikan kredit sesuai standar kredit
Ditolak
Bila standar kredit perusahaan 75, maka debitur tersebut bisa
mendapat kredit
Terdapat persyaratan minimum untuk memberikan kredit kepadapelanggan yang diistilahkan dengan Standar Kredit. Untuk dapat
mendapatkan gambaran bagaimana pengambilan keputusan atas standar
kredit tersebut, terdapat variable utama yang akan dipertimbangkan,
yakni :
1. Volume penjualan (unit) atau hasil penjualan (Rupiah)
2. Investasi pada piutang
3. Biaya piutang ragu-ragu
Persyaratan kredit mencantumkan jangka waktu kredit dan jumlah
potongan bila dibayar lebih awal. Misalnya kepada pelanggan diberikan
persyaratan “2/10 net 30” artinya akan diberikan potongan 2% apabila
pelanggan dapat melunasi dalam waktu 10 hari, dan bila tidak
memanfaatkan potongan tersebut seluruh tagihan harus dilunasi dalam
waktu 30 hari. Jika dalam persyaratan hanya menyebutkan “net 60”
berarti tidak ada potongan dan piutang harus dibayar dalam waktu 60
hari.
Piutang yang diberikan kepada para pelanggan tentunya harus bisa
mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu perlu diketahui
efisiensi piutang tersebut. Untuk mengukur tingkat efisiensi piutang bisa
digunakan dua ukuran yakni tingkat perputaran piutang atau rata-rata
terkumpulnya piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang
semakin efisien piutang tersebut atau semakin cepat piutang dibayar
semakin efisien.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 88
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 89/127
Perputaran piutang
Piutang sebagai salah satu elemen modal kerja selalu dalamkeadaan berputar. Tingkat perputaran piutang tergantung dari syarat
pembayaran yang diberikan oleh perusahaan. Makin lama syarat
pembayaran semakin lama dana terikat dalam piutang, yang berarti
semakin rendah tingkat perputaran piutang. Tingkat perputaran piutang
atau receivable turnover dapat diketahui dengan cara membagi
penjualan kredit dengan jumlah rata-rata piutang.
g Piurata Rata
Kredit PenjualanTurnover ceivable
tan
Re
−
=
Sedangkan periode terikatnya dana dalam piutang atau periode
pengumpulan piutang ( Average Collection Period) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Turnover ceivable Average
RePeriodColl
360=
Piutang bagaimanapun merupakan aktiva lancar yang kurang
liquid, karena tidak bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu. Perusahaan pada
dasarnya lebih menginginkan aliran uang tunai (cashflow) daripada
jumlah piutang yang besar, karena kas bisa segera dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Dalam penjualan kredit, saat penjualan barang tidak
bersamaan waktunya dengan penerimaan kas. Oleh karena itu atas
penjualan kredit tersebut perlu dibuat perencanaan kapan piutang
tersebut bisa diterima kas. Kegiatan perencanaan penerimaan piutang
menjadi uang tunai tersebut disebut anggaran pengumpulan piutang
(receivable collection budget ). Budget pengumpulan piutang dapat
disusun berdasarkan anggaran penjualan kredit dengan memperhatikan
kebiasaan pembayaran pelanggan dalam melunasi piutang.
8.4 PERUBAHAN PERSYARATAN KREDIT
Persyaratan kredit seperti yang dikutip dari Dermawan (2007;179)
adalah syarat pembayaran yang dibutuhkan para pelanggan. Misalnya,
syarat kredit dinyatakan seperti 2/10 – n/30 artinya pembeli menerima
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 89
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 90/127
potongan tunai seperti 2% bila pembayaran dilakukan dalam masa
periode diskon / potongan tunai 10 hari, tetapi jika pelanggan tidak
mengambil potongan tunai maka keseluruhan pembayaran harusdilakukan dalam periode kredit 30 hari setelah awal periode kredit.
Persyaratan kredit terdiri dari 3 hal yaitu:
1. Potongan tunai, jika ada, misalnya 2%.
2. Periode potongan tunai, misalnya 10 hari.
3. Periode kredit, misalnya 30 hari.
8.5 POTONGAN TUNAI DAN PERIODE POTONGAN TUNAI
8.5.1 POTONGAN TUNAI
Jika suatu perusahaan bermaksud memberikan potongan tunai,
maka:
• Volume penjualan akan meningkat dan pengaruhnya terhadap laba
positif.
• Investasi dalam piutang dagang yang disebabkan oleh pelanggan non
potongan tunai membayar lebih cepat akan menurun, tetapi
pengaruhnya terhadap laba positif.
• Investasi pada piutang dagang untuk pelanggan baru meningkat,
tetapi pengaruhnya terhadap laba negatif.
• Biaya piutang ragu-ragu akan menurun, tetapi pengaruhnya terhadap
laba positif.
• Laba per unit menurun, sehingga pengaruh secara keseluruhan
terhadap laba perusahaan negatif.
8.5.2 PERIODE POTONGAN TUNAI
Pengaruh perubahan periode potongan tunai dari 2/10 – n/30
menjadi 2/20 – n/30 sangat tergantung dari kondisi yang dihadapi
perusahaan. Misalnya, jika periode potongan tunai diperpanjang dari 2/10
menjadi 2/20, maka:
• Volume penjualan akan meningkat dan pengaruhnya terhadap laba
positif.
• Investasi dalam piutang dagang yang disebabkan oleh pelanggan non
potongan tunai membayar lebih cepat akan menurun, tetapi
pengaruhnya terhadap laba positif.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 90
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 91/127
• Investasi pada piutang dagang untuk pelanggan baru meningkat,
tetapi pengaruhnya terhadap laba negatif.
• Biaya piutang ragu-ragu akan menurun, tetapi pengaruhnya terhadaplaba positif.
• Laba per unit menurun, sehingga pengaruh secara keseluruhan
terhadap laba perusahaan negatif.
Jika perusahaan memperpendek periode potongan tunai maka
dampaknya mungkin berlawanan dengan yang dijelaskan.
SOAL LATIHAN MANDIRI diambil dari Dermawan (2007) dan Sutrisno
(2005)
HITUNGAN KASUS
1. Manakah persyaratan kredit di bawah ini yang menghasilkan biaya
paling tinggi apabila potongan tunai tidak dimanfaatkan?
a. 4/10 – n/45 b. 2/10 – n/30 c. 3/15 – n/40 d. 5/30 – n/60
2. PT X merencanakan membuat anggaran pengumpulan piutang untuk 6
bulan pertama tahun 2008. Anggaran penjualan kredit selama 6 bulan
pertama tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Januari Rp. 115.000.000 April Rp. 132.000.000
Februari Rp. 122.000.000 Mei Rp. 110.000.000
Maret Rp. 125.000.000 Juni Rp. 143.000.000
Syarat pembayaran 7/10-n/60. Penjualan dianggap awal bulan,
penjualan bulan November dan Desember 2007 masing-masing
sebesar Rp. 95.000.000 dan Rp. 100.000.000. Menurut pengalaman,
pembayaran piutang adalah sebagai berikut :
a. 35% dibayar dengan memanfaatkan masa diskon
b. 15% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan masa
diskon
c. 45% dibayar satu bulan setelah penjualan
d. 5% dibayar dua bulan setelah penjualan
Buatlah anggaran pengumpulan piutang!!
BAB IX
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 91
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 92/127
MANAJEMEN PERSEDIAAN
9.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
Terdapat tiga jenis persediaan menurut Dermawan (2007;190),
yaitu (1) persediaan bahan baku, (2) persediaan barang dalam proses
dan (3) persediaan barang jadi. Penyebab timbulnya persediaan tersebut
karena tidak sinkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu yang
digunakan untuk memproses bahan baku. Terdapat empat faktor yang
dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan, yaitu waktu, ketidakpastian
waktu yang akan datang, ketidakpastian penggunaan dalam pabrik dan
faktor ekonomis.
Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam
persediaan merupakan masalah yang penting bagi perusahaan, karena
mempunyai efek langsung terhadap keuntungan perusahaan.
Bila investasi dalam persediaan lebih besar dari kebutuhannya menurut
Dermawan (2007;189), maka :
- Akan memperbesar beban bunga, terutama sumber modal kerja yang
berasal dari pinjaman
- Akan memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan
- Akan memperbesar kerugian karena kerusakan persediaan
- Turunnya kualitas persediaan
- Persediaan dapat mengalami keusangan, ketinggalan mode
Sebaliknya investasi yang terlalu kecil akan mengakibatkan
kekurangan bahan baku sehingga kapasitas produksi tidak penuh yang
pada akhirnya akan mengakibatkan biaya produksi menjadi tinggi.
Pengertian persediaan mencakup pengertian yang sangat luas
karena sangat tergantung kepada sifat, jenis dan bidang usaha
perusahaan. Persediaan bagi perusahaan yang satu mungkin bukan
merupakan persediaan bagi perusahaan yang lain. Pada perusahaan
dagang, sesuai dengan kegiatannya dimana perusahaan ini melakukan
kegiatan membeli barang untuk dijual lagi, maka persediaan utama yang
dimiliki berupa persediaan barang dagangan, dan persediaan bahan
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 92
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 93/127
penolong serta persediaan perlengkapan kantor. Perusahaan jasa
mempunyai persediaan biasanya dalam bentuk persediaan bahan
pembantu atau persediaan yang habis pakai, termasuk di didalamnyapersediaan kertas, karbon, stempel, tinta, materai dan persediaan lainnya
yang berhubungan dengan jasanya. Sedangkan untuk untuk perusahaan
manufaktur mempunyai beberapa macam persediaan utama sebagai
berikut:
a. Persediaan bahan baku (raw material inventory)
b. Persediaan bahan setengah jadi (work in process inventory )
c. Persediaan barang jadi (finished goods inventory )
Bab ini akan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai
contoh, dimana pada umumnya memiliki 3 (tiga) jenis persediaan, yakni :
1. Persediaan bahan baku / bahan pembantu
2. Persediaan barang dalam proses
3. Persediaan barang jadi.
9.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN
BAHAN BAKU
Dalam bukunya, Dermawan (2007;193) menjelaskan faktor yang
mempengaruhi persediaan bahan baku adalah:
1. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan
terhadap gangguan kehabisan persediaan mengakibatkan produksi
terganggu
2. Volume produksi yang direncanakan sangat tergantung pada volume
penjualan yang direncanakan
3. Besarnya pembelian bahan baku setiap kali pembelian untuk
mendapatkan biaya pembelian yang minimal
4. Estimasi fluktuasi bahan baku di masa yang akan datang
5. Peraturan Pemerintah yang menyangkut persediaan material / bahan
baku
6. Harga pembelian bahan baku
7. Biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan di gudang
8. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak atau turun kualitasnya.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 93
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 94/127
9.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA
SAFETY STOCK
Menurut Dermawan (2007;194) faktor yang mempengaruhi besarkecilnya safety stock adalah:
1. Resiko kehabisan persediaan, besar kecilnya dipengaruhi oleh :
a. Kebiasaan para supplier menyerahkan barangnya apakah tepat
waktu atau terlambat
b. Besar kecilnya jumlah bahan baku yang dibeli setiap saat
c. Dapat diduga atau tidaknya dengan tepat kebutuhan bahan baku
untuk produksi
2. Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang di satu pihak dengan
biaya-biaya ekstra yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari
kehabisan persediaan di lain pihak.
9.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR KECILNYA
PERSEDIAAN MINIMAL BARANG JADI
Menurut Dermawan (2007;194) faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya persediaan minimal barang jadi adalah:
1. Sifat penyesuaian jadwal produksi dengan pesanan tambahan (ekstra)
2. Sifat persaingan industri
3. Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang (carrying cost) dengan
biaya kehabisan persediaan (stockout cost)
9.5 BIAYA PERSEDIAAN
Tujuan manajemen persediaan adalah untuk menyediakan jumlah
bahan baku yang tepat, lead time yang tepat dan biaya minimum. Biaya
persediaan didasarkan pada parameter ekonomis yang relevan dengan
jenis biaya sbb :
1. Biaya pembelian ( purchase cost) adalah harga per unit apabila item
dibeli dari pihak luar atau biaya produksi per unit apabila diproduksi
dalam perusahaan.
2. Biaya pemesanan (order cost/set-up cost/procurement cost) adalah
apabila biaya yang berasal dari pembelian pesanan atau biaya
persiapan apabila item diproduksi dalam pabrik. Sebagai contoh : biaya
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 94
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 95/127
pengiriman pesanan, biaya penerimaan (pembogkaran dan pemasukan
ke gudang, pemeriksaan), pemrosesan pembayaran.
3. Biaya penyimpanan (carrying cost / holding cost/storage cost) adalahbiaya yang dikeluarkan atas investasi dalam persediaan, biaya
pemeliharaan persediaan dan biaya investasi sarana fisik untuk
menyimpan persediaan.
4. Biaya kekurangan persediaan (stockout cost) adalah konsekuensi
ekonomis apabila terjadi kekurangan dari luar perusahaan maupun dari
dalam perusahaan. Sebagai contoh : biaya penggunaan/sewa ruangan
gudang, pajak daripada stock yang ada dalam gudang, biaya asuransi.
9.6 TEKNIK-TEKNIK MANAJEMEN PERSEDIAAN
Menurut Dermawan (2007;196) teknik manajemen persediaan ada
3 (tiga) teknik yang digunakan, yaitu:
1. Pendekatan ABC, merupakan pendekatan yang sederhana untuk
manajemen persediaan dengan dasar pemikiran adalah membagi
persediaan dalam 3 (tiga) kelompok. Pemikiran utamanya adalah
bahwa suatu bagian kuantitas yang kecil dari persediaan mewakili
suatu porsi yang dari nilai persediaan. Sebagai contoh, situasi ini
selalu ada untuk suatu pabrik/manufaktur yang menggunakan bahan
baku yang bernilai tinggi, komponen-komponen teknologi tinggi dan
bahan baku yang bernilai rendah dalam memproduksi produknya.
80
60
40
20
0
20
40
60
80
100
Percentage of
Inventory Value
Percentage of
Inventory Items
57%
10%
27%
40%
16%
50%
Gambar 9.1
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 95
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 96/127
Perbandingan ABC dalam bentuk persentase nilai persediaannya yang mewakilimasing-masing kelompok terhadap persentase barang yang diwakilinya
Sumber: Dermawan, 2007
Gambar tersebut memperlihatkan bahwa kelompok A yang porsinya
hanya 10% dari total persediaan mempunyai nilai persediaan tertinggi
meliputi nilai persediaan 57% dari total nilai persediaan, Sebaliknya untuk
kelompok C, yang porsinya 50% dari total persediaan mempunyai nilai
persediaan paling kecil yaitu 16% dari total nilai persediaan.
2. Model Kuantitas Pesanan yang Paling Ekonomis (Economic
Order Quantity Model = EOQ Model)
Model ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan
baku yang optimal yaitu jumlah yang harus dipesan dengan biaya yang
paling rendah (ekonomis).
Ada dua keputusan dasar dalam EOQ, yaitu:
1. Berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan pada saat bahan baku
tersebut perlu dibeli kembali (Replenisment Cyle)2. Kapan perlu dilakukan pembelian kembali (Reorder point )
Kondisi EOQ terjadi pada saat carrying cost sama dengan ordering
cost, atau dengan kata lain pada saat total cost mencapai nilai minimum
Gambar 9.2
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 96
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 97/127
Total cost pada saat bernilai Nilai minimumSumber : Sutrisno (2001;94)
Dengan demikian jumlah pemesanan yang paling optimal adalah
sebesar :
C
OR..2= EOQ
KEBIJAKAN PERSEDIAAN DENGAN ADANYA LEAD TIME
Gambar 9.3Sumber : Sutrisno (2001;96)
9.7 DAMPAK INFLASI PADA EOQ
Selama masa inflasi, model EOQ harus disesuaikan. Sehingga
asumsi yang mendasari penggunaan model EOQ adalah :
a. Jumlah kebutuhan bahan baku sudah dapat ditentukan lebih dahulu
secara pasti untuk penggunaan selama 1 tahun/ 1 periode tertentu.
b. Penggunaan bahan baku selalu pada tingkat yang konstan secara
kontinyu
c. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol
(0) atau di atas safety stock (persediaan minimal)
d. Harga konstan selama periode tertentu
9.8 PENGELOLAAN PERSEDIAAN BERDASARKAN PERMINTAAN
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 97
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 98/127
Ada 2 (dua) macam pengelolaan persediaan berdasarkan
permintaan, yaitu :
1. Material Requirement Planning, dimana pemikiran dasarnya adalahsetiap waktu tingkat persediaan barang jadi telah ditentukan,
kemungkinan untuk menentukan tingkat persediaan barang dalam
proses harus cocok dengan kebutuhan terhadap barang jadi. MRP
khususnya sangat penting untuk produk-produk yang rumit untuk
mana dibutuhkan berbagai macam komponen yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang jadi.
2. Just in Time Inventory, merupakan pendekatan modern untuk
mengelola ketergantungan terhadap persediaan. Tujuannya adalah
untuk meminimalisir persediaan, selanjutnya memaksimalkan
perputaran.
SOAL LATIHAN MANDIRI diambil dari dari Sutrisno 2001
HITUNGAN KASUS
1. Perusahaan ABC mempunyai informasi persediaan sbb:
Pesanan hanya dilakukan dg kelipatan 100 unit
Penggunaan per tahun 300.000 unit (asumsi: 50 minggu/th)
Biaya penyimpanan 30% dr harga beli
Harga beli $10/unit
Biaya pemesanan $50/pesanan
Safety stock 1000 unit (tdk termasuk stok selama pengiriman)
• Masa pengiriman 2 minggu
Tentukan:
a. EOQ optimal
b. Jumlah pesanan dalam 1 thn
c. Tingkat persediaan untuk melakukan pemesanan ulang
2. PT BMC membeli 8000 unit produk setiap tahun dengan harga
Rp.10.000 per unit. Biaya pemesanan Rp.30.000 setiap kali pesan dan
biaya simpan Rp.3.000 per unit per tahun. Seorang supplier
menawarkan diskon khusus untuk sementara waktu harga turun dari
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 98
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 99/127
Rp.10.000 per unit menjadi Rp.9.000 per unit. Apakah tawaran diskon
tersebut cukup ekonomis?
3. Sebuah perusahaan computer beroperasi dalam kondisi persaingan
pasar yang sangat tajam dalam pembuatan semi konduktor. Direktur
perusahaan tersebut sangat sensitive terhadap hilangnya goodwill
yang disebabkan oleh adanya stock out. Ia meminta manajer gudang
untuk mempertahankan persediaan pengaman sebesar 10.000 unit.
Penjualan tahunan diperkirakan sebesar 5.000.000 unit. Biaya
pembuatan semi konduktor Rp.10.000 per unit. Biaya simpan adalah
40% karena tingkat keusangan yang tinggi. Biaya jalannya jadwal
produksi (scheduling production run) Rp. 500.000
Diminta :
a. Berapa skala produksi yang paling ekonomis (gunakan Model EOQ)
b. Berapa biaya persediaan total setiap tahun
c. Jika persediaan pengaman diturunkan menjadi 5000 unit,bagaimana
pengaruhnya terhadap biaya persediaan
d. Jika biaya production run meningkat menjadi sebesar Rp.800.000 ,
berapakah kuantitas produksi optimal
4. Perusahaan MILANA dalam setahunnya membutuhkan bahan baku
sebesar 15.000 unit. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut
perusahaan harus memesan terlebih dahulu dengan biaya pesan
sebesar Rp. 225.000,- untuk setiap kali pesanan. Sedangkan untuk
menjaga kualitas bahan, bahan baku harus dirawat dan diasuransikan,
sehingga mengeluarkan biaya simpan per unit bahan baku sebesar
20% dari harga bahan baku. Harga bahan baku tersebut per unitnya
sebesar Rp. 6.750,-. Namun bila perusahaan membeli dalam jumlah
yang banyak akan diberikan diskon, dengan ketentuan sebagai
berikut.
Jumlah pesanan Harga per unit
Kurang dari 2.500 unitRp. 6.750
2.500 unit s/d 3.999 unit Rp. 5.900
Lebih 4.000 unit Rp. 5.200
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 99
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 100/127
Dari data tersebut, apakah sebaiknya perusahaan mengambil
kebijaksanaan pembelian bahan baku sesuai dengan EOQ. Bila tidak
pada unit berapa sebaiknya perusahaan membeli bahan baku setiapkali pembelian.
BAB XPEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
10.1 PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
Seperti disebutkan pada bab I, salah satu tugas manajer keuangan
adalah mencari sumber pembiayaan. Salah satu sumber pembiayaan
adalah dengan menggunakan sumber pembiayaan jangka pendek.
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term Financial Management )
merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang,persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar,
kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan
antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai
perusahaan. Misalnya aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada
peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan
hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 100
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 101/127
(spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi
normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang
dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar(accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan). Account Payable dan Accruals merupakan Unsecured Short-
Term Financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh
tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
Mengapa perusahaan membutuhkan pendanaan jangka pendek?
Beberapa alasan antara lain:
• Laba boleh jadi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan
• Pihak manajemen cenderung memilih untuk meminjam sekarang
terhadap kebutuhannya daripada menunggu hingga perusahaan
memiliki cukup dana untuk membiayainya.
• Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan
biasanya lebih rendah biayanya dibanding dengan sumber
pendanaan jangka panjang.
Bila pihak manajemen menggunakan pendanaan jangka pendek
untuk menutupi defisit kas, maka beberapa hal yang menjadi
pertimbangan antara lain; biayanya, risiko, batasan kredit, fleksibilitas
pendanaan, situasi modal kerja perusahaan.
Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sehubungan dengan
pendanaan jangka pendek termasuk:
• Berapa lama pendanaan tersebut dibutuhkan perusahaan?
• Berapa besar jumlah uang kas yang dibutuhkan?
• Akan digunakan untuk apa dana yang dipinjam tersebut?
• Kapan dan bagaimana perusahaan akan mengembalikan pinjaman
tersebut
Didalam sumber pembiayaan perusahaan yang berupa hutang,
terdapat jenis hutang yang berdasarkan maturity-nya memiliki jangka
waktu kurang dari satu tahun yang bisa disebut dengan hutang jangka
pendek (short-term debt ). Martin et.al . (1998 : 137) juga menyatakan
bahwa semua sumber pembiayaan yang harus dibayar kembali paling
lama satu tahun digolongkan sebagai sumber pembiayaan jangka
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 101
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 102/127
pendek. Dalam hal ini sumber pembiayaan jangka pendek hanya
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya temporer.
Dalam konsep pembiayaan jangka pendek yang lebih modern,Martin et.al . (1998 : 140) menampilkan beberapa bentuk instrumen
hutang jangka pendek lain, seperti :
1. Line of Credit
Merupakan saling pengertian atau perjanjian informal
dimana bank menyediakan sejumlah dana yang bisa
dipinjam sewaktu-waktu dibutuhkan oleh perusahaan dan
nasabahnya yang terpercaya.
2. Transaction Loans
Merupakan suatu pinjaman dari bank untuk keperluan suatu
transaksi khusus.
3. Commercial Paper
Merupakan surat promes jangka pendek berisikan janji
debitur untuk membayar sejumlah pinjaman (plus bunga).
10.2 TIPE PENDANAAN JANGKA PENDEK :
1. Pendanaan Spontan
adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari
penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahaan
berubah maka sumber pendanaan pun ikut berubah secara
otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain :
utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran
upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul
karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit,
sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal
tertentu dalam satu tahunnya.
UtangPerputaran
UtangdagangutangRe
Nilairata =
KreditWaktuJangka
Waktusatu tahundalamutang
Periode Perputaran =
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 102
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 103/127
2. Pendanaan Tidak Spontan
adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utangyang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter
bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana,
perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak
spontan antara lain :
1) Commercial Paper . Merupakan surat utang jangka pendek
(jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan
perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasanya
hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commercial
paper .
2) Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga
keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit
Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik
tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa
meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi
plafon (batas atas pinjaman)
3) Faktoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.
Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, faktoring
memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu
sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang
juga memperoleh manfaat karena faktoring merupakan
alternative investasi.
4) Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang
adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk
memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan
piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak
terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk
melunasi pinjaman.
5) Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa
menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman.
Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 103
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 104/127
Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian
akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai
persediaan yang dijaminkan.6) Akseptasi Bank
7) Report
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer
keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Ketersediaan
• Fleksibilitas
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh
dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans) sebagai sumber utama pendanaan yang
dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha.
Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai
piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara
musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara
cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman
dapat diperoleh dengan sendirinya.
10.3 PERHITUNGAN TINGKAT BUNGA PINJAMAN (LOAN INTEREST
RATES)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
1. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada
akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta
pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15
juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
2. Discount basis
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 104
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 105/127
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun
(karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100
juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
3. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta
membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran
per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian,
tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep
time value of money:
12 9.583.000 100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error , akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar
2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
10.4 DASAR PEMBAGIAN TINGKAT BUNGA PINJAMAN
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank
komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan
credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest
setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampaidengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest
setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa
berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo
Contoh:
Diketahui : Jumlah kredit $ 20,000
Bunga 1 tahun $ 1,000
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 105
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 106/127
Ditanyakan tingkat effective annual rate:
Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo?
($1,000 / $20,000) x 100% = 5%.Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan
pinjaman)?
{$1,000 / ($20,000 – $1,000) x 100%} = 5,26%
10.5 BENTUK PINJAMAN JANGKA PENDEK
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan
kredit harus lunas pada saat jatuh tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah
misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan
pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per
tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya
adalah:
($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan
sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”,
yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu
pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan
untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya
kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.
10.6 SURAT BERHARGA (COMMERCIAL PAPER/CP)
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 106
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 107/127
Merupakan salah satu bentuk pembiayaan jangka pendek yang
terdiri dari promes tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang memiliki standar kredit yang tinggi. Umumnya hanya perusahaan-perusahaan besar saja dengan kondisi keuangan dan reputasi yang baik
yang dapat menerbitkan commercial paper.
10.6.1 KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN COMMERCIAL PAPER
Rendahnya tingkat bunga CP dibandingkan tingkat bunga pinjaman
bank. Tidak diperlukan adanya agunan khusus untuk CP yang diterbitkan
perusahaan penerbit. Akan tetapi ada lini kredit dengan jumlah nominal
sama dengan CP yang diterbitkan untuk menjamin bila CP yang
diterbitkan tidak laku dijual atau untuk menjamin pembayaran CP bila
telah jatuh tempo.CP mendatangkan sejumlah besar dana jangka pendek
dalam tiap penerbitannya.
CP juga meningkatkan nama baik dan prestasi perusahaan
penerbitkarena opini umum yang berlaku bahwa hanya perusahaan
dengan kredibilitas tinggi saja yang dapat menerbitkan dan menjual CP di
pasaran. Perusahaan penerbit akan lebih mudah memperoleh pinjaman
lain dari bank komersial di masa yang akan datang. CP dapat bertindak
sebagai “jembatan” antara satu pinjaman bank dengan yang lainnya,
sehingga kebutuhan dana yang muncul pada selang waktu antara dua
pinjaman bank dapat ditutupi dengan dana dari penjualan CP.
10.6.2 KETERBATASAN COMMERCIAL PAPER
Sifat CP sulit diramalkan perkembangannya dibandingkan dengan
pinjaman bank, sehingga sering mengakibatkan CP memiliki kadar risikoyang lebih tinggi. Dengan demikian, beberapa keterbatasan penerbitan
CP adalah sebagai berikut:
Masih ada kemungkinan CP tidak laku dijual sedangkan pinjaman
bank sudah pasti akan diterima pada periode tertentu. Dengan demikian,
bila CP tidak laku ada kemungkinan dana yang diperlukan tidak tersedia
pada periode yang telah direncanakan. Bila perusahaan penerbit
mengalami kesulitan keuangan saat CP jatuh tempo sehingga tidak
mampu membayar kembali CP tersebut, sulit meminta waktu penundaan
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 107
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 108/127
pembayaran pada para investornya. Perusahaan kecil dengan kredibilitas
tinggi dalam masalah kreditnya, tidak dapat ikut menerbitkan CP sebagai
sumber dana jangka pendeknya. Perhitungan bunga efektif commercialpaper. Tingkat suku bunga efektif CP ditentukan oleh berapa besar
discount yang diberikan dan lamanya jatuh tempo, penjualan CP dapat
dilakukan dengan perhitungan discount dari nilai par ( par value atau face
value) dan bunga sebenarnya yang diperoleh pembeli ditentukan dengan
perhitungan tertentu.
Contoh: PT Venus menerbitkan commercial paper seharga Rp.
4.000.000,- yang akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari dan menjual
dengan harga Rp. 3.840.000,-. Pada hari ke-90 pembeli akan menerima
Rp. 4.000.000,- untuk investasi sebesar Rp. 3.840.000,-. Bunga yang
dibayar pada pembiayaan ini sebesar Rp. 160.000,- dengan pokok Rp.
3.840.000,-. Tingkat bunga efektifnya dengan demikian adalah (Rp.
160.000,- : Rp.3.840.000,-) = 4,17% untuk 90 hari. Bila diasumsikan
commercial paper diperpanjang setiap 90 hari sepanjang tahun, maka
tingkat bunga efektif untuk commercial paper dengan persamaan:
1-nI)(1+=k
m EAR adalah sebesar (1 + 4,17%) 4 – 1 = 15,51%
di mana:
EAR = tingkat bunga efektif (effective annual rate)
k = tingkat bunga nominal
m = compounding frequency (frekuensi pemajemukan)
Contoh di atas menunjukkan bahwa m = 4 diperoleh dari informasi bahwa
commercial paper jatuh tempo setelah 90 hari di mana asumsi 1 tahun =360 hari, dengan demikian m = 360/90 = 4.
10.7 PENDANAAN SPONTAN
1. Jenis Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada beberapa
contoh jenis pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-
rekening akrual. Hutang dagang timbul karena perusahaan membeli
pasokan dari supplier dengan kredit.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 108
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 109/127
2. Mengevaluasi Tawaran Potongan Kas
Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan
penjualan kredit (kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah agardebitur melunasi hutangnya lebih cepat. Biaya ditanggung oleh
kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas dan perusahaan
(debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan
(opportunity cost ) yang hilang.
Contoh:
Perusahaan ditawari term kredit: 4/10 n/30 Term ini berarti, jika
perusahaan melunasi utang dagang pada hari ke-10 atau sebelumnya
maka akan mendapat potongan sebesar 4% Utang dagang tersebut
akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari.
Apakah perusahaan menerima tawaran tersebut?
Biaya bunga efektif dari tawaran tersebut bisa dihitung sebagai
berikut ini (satu tahun diasumsikan 360 hari).
4 360
Kd = —– × —— = 75%
96 20
Perhitungan diatas menggunakan tingkat bunga sederhana (tidak
memasukkan efek penggandaan). Jika kita ingin memasukkan efek
penggandaan, kita bisa menghitung
sebagai berikut ini
4
kd = ( 1 + —–) 360 / (30-10) –1 = 79,95%
96
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 109
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 110/127
BAB XI
NILAI WAKTU DARI UANG
(Time Value of Money)
Pemahaman konsep nilai waktu dari uang (Time Value of Money )
diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan baik
keputusan mencari sumber dana (financing) maupun memutuskan
investasi pada suatu aktiva (investment ). Secara bahasa, time value of
money adalah nilai waktu uang. Namun secara definisi, time value of
money adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda, terkadang
nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini. Uang yang secara
nominal sama namun memiliki nilai yang berbeda di waktu yang berbeda
lebih disebabkan oleh opportunity cost yang dimiliki uang tersebut.
Misalnya saja, dengan memiliki uang saat ini Rp. 10 juta, apakah
akan digunakan untuk investasi atau dihabiskan untuk konsumsi? Apabila
dengan melakukan investasi kita mendapatkan bunga lebih besar, maka
lebih baik kita gunakan uang itu untuk investasi. Bila tidak, kemungkinan
dihabiskan saja. Selain bunga bisa dilihat pula dampak dari inflasi,
dimana semakin naik inflasi maka nilai uang akan semakin berkurang..
Pada dasarnya banyak cara yang dapat digunakan dalam
menghitung nilai waktu dari uang (time value of money ) baik itu untuk
future value maupun untuk present value yaitu dengan cara
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 110
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 111/127
komputerisasi dengan program excel, kalkulator scientific dan
menggunakan cara manual yaitu dengan tabel future value maupun tabel
present value.
11.1 FUTURE VALUE
Sesuai namanya future value digunakan untuk menghitung nilai investasi
yang akan datang apabila uang tersebut diberikan sekarang berdasarkan
tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu.
a. Perhitungan future value dengan bunga tunggal
FV = PV ( 1 + i ) n
Dimana FV : Future Value ; PV = Present Value ; i= bunga ; n = jangka
waktu
b. Perhitungan Future Value dengan bunga majemuk
FV = PV ( 1 + i/ m) n.m
Dimana FV : Future Value ; PV = Present Value ; i= bunga ; n = jangka
waktu; m = banyaknya bunga dibagikan dalam 1 (satu) tahun
Contoh:
Apabila seorang pengusaha makanan ingin memperluas bisnisnya dan
membutuhkan dana dengan sebesar Rp.10.000.000 yang bersumber dari
bank untuk membeli lemari pajang dengan jangka waktu pinjaman 5
tahun dan bunga sebesar 15% p.a. Berapa jumlah pinjaman yang harus
dibayarkan oleh pengusaha tersebut pada akhir tahun ke 5?
FV = PV ( 1 + i ) n
= 10.000.000 ( 1 + 0.15 ) 5 = 20.113.572
Jadi dengan perhitungan sederhana itu, disimpulkan bahwa denganmeminjam dana dari Bank sebesar Rp. 10.000.000 di tahun ke 1 maka pada
jatuh tempo di akhir tahun ke-5 jumlah yang harus dibayarkan oleh
perusahaan mencapai Rp. 20.113.752
11.2 PRESENT VALUES
Sedangkan present value, digunakan untuk mengetahui nilai investasi
sekarang dari suatu nilai dimasa datang .
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 111
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 112/127
( )
n
i1
1 nFV
n
i1
nFV PV
+=
+=
Dimana FV : Future Value ; PV = Present Value ; i= bunga ; n = jangka
waktu
Mencari nilai sekarang disebut diskonting (discounting) yang merupakan
kebalikan dari penggandaan (compounding).
Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika
dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan
tingkat bunga tertentu (discount factor ).
Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang
maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga
tertentu ( compound factor)
Contoh :
Saat pensiun 25 tahun lagi Tn.Brata akan mendapatkan uang sebesar Rp.
500.000.000, berapakah nilai uang Rp. 500.000.000 saat ini, dengan
asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8%
per tahun?
73.008.952Rp.0.08)(1
0500.000.00
25=
+=V P
Jadi, dengan perhitungan sederhana itu, uang Rp. 500.000.000 pada 25
tahun lagi sama nilainya dengan uang Rp. 73.008.952 saat ini dengan
asumsi inflasi konsisten sebesar 8% setiap tahun selama 25 tahun
Dapat disimpulkan bahwa konsep time value of money dapat digunakan
untuk menggambarkan nilai uang di masa depan atau nilai saat ini yang
dapat dimanfaatkan untuk memberikan pandangan berapa uang yang
diterima atau yang harus dibayarkan setelah jatuh tempo. Selain itu,
dapat juga terlihat berapa nilai saat ini ketika kita menerima uang di
masa depan. Kenapa time value of money penting? Setidak-tidaknya
terdapat dua alasan kenapa demikian,
1. Resiko pendapatan di masa mendatang lebih tinggi dibandingkan
dengan pendapatan saat ini.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 112
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 113/127
2. Ada biaya kesempatan (opportunity cost ) pendapatan masa
mendatang. Jika pendapatan diterima sekarang, kita bisa
menginvestasikan pendapatan tersebut (misal pada tabungan), danakan memperoleh bunga tabungan. Nilai waktu uang merupakan
konsep sentral dalam manajemen keuangan. Ada beberapa pakar
yang mengatakan bahwa pada dasrnya manajemen keuangan
merupakan aplikasi konsep nilai waktu uang. Pemahaman nilai waktu
uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak
keputusan dan teknik dalam manajemen keuangan yang memerlukan
pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal (Cost Capital), analisis
keputusan investasi (Capital Budgeting), analisis alternatif dana,
penilaian surat berharga (Valuation), penetapan skedul pelunasan
hutang, investasi, pembelian peralatan merupakan contoh-contoh
teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman konsep nilai waktu
uang.
11.3 TABEL BUNGA
Perhitungan future value dan present value dapat juga dengan
menggunakan tabel bunga yakni dengan mengalikan yaitu dengan
mengalikan jumlah uang baik pada saat PV atau FV dengan interest
factor sesuai dengan kebutuhan (discount factor untuk present value
atau compound factor untuk future value ) .
Contoh :
Future Value, dengan menggunakan contoh hitungan di atas , maka :
FV = PV (FVIFi, n) = 10.000.000 (FVIF15%, 5 ) = 10.000.000 (2.011) =
20.110.000
Present Value dengan menggunakan contoh hitungan di atas, maka :
PV = FV (PVIFi, n ) = 500.000.000 (PVIF8%, 25) = 500.000.000 (0.146) =
73.000.000
11.4 PERHITUNGAN SUKU BUNGA
Pada penggunaan rumus Future Value maupun Present Value,
jelas terdapat 4 (empat) komponen yang terlibat, yakni PV, FV, tingkat
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 113
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 114/127
suku bunga (i) dan jangka waktu (n). Artinya dalam satu kasus tertentu,
terdapat kemungkinan yang dicari adalah nilai tingkat suku bunga (i)
atau jangka waktu (n).
Contoh :
Tn. Indra ditawari untuk menginvestasikan dananya kedalam surat
berharga (obligasi). Obligasi ditawarkan untuk dibeli seharga $150 yang
memiliki masa jatuh tempo 7 tahun dengan maturity sebesar $210.
Berapa besarnya bunga obligasi yang ditawarkan kepada Tn.Indra?
Jawab :
a. Menggunakan compound factor
FV = PV (FVIFi, n)
$210 = $150 (FVIF i. 7)
(FVIF i.7 ) = $210/$150
= 1.4
Dalam tabel FVIF dengan jangka waktu 7 (tujuh) ditemukan nilai
1.4 sesuai jika i= 5%.
b. Menggunakan discount factor
PV = FV (PVIFi, n )
$150 = $210 (PVIFi, 7 )
(PVIFi, 7 ) = 0.714
Dalam tabel PVIF dengan jangka waktu 7 (tujuh) ditemukan nilai
0.714 sesuai jika i= 5%.
11.5 ANUITY
Anuitas (annuity ) adalah rangkaian pembayaran/penerimaan
sejumlah uang, umumnya sama besar, dengan periode waktu yang sama
untuk setiap pembayaran. Angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) dan
bunga obligasi adalah beberapa contoh anuitas; sedangkan perpetuitas
( perpetual annuity ) adalah anuitas tak hingga yaitu jika periode waktu
relatif tidak terbatas seperti pembayaran dividen saham, uang pensiun,
royalty, dan hak cipta.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 114
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 115/127
11.5.1 JENIS ANUITAS
Pembayaran/penerimaan pertama sebuah anuitas bisa hari ini,
satu periode lagi, atau setelah beberapa periode. Jikapembayaran/penerimaan adalah hari ini, anuitas disebut anuitas di muka
atau annuity due atau annuity in advance. Jika pembayaran/penerimaan
adalah satu periode lagi atau di akhir periode, maka anuitas disebut
anuitas biasa atau ordinary annuity atau annuity in arrears.
Comparison of Ordinary Annuity andAnnuity Due Cash Flows ($1,000, 5 years)
Annual cash flows
End of year
Annuity A(ordinary)
Annuity B (annuitydue)
0 $0 $1,000
1 1,000 1,000
2 1,000 1,000
3 1,000 1,000
4 1,000 1,000
5 1,000 0
Totals $5,000 $5,000
Pada ilustrasi perbandingan antara anuitas biasa dengan anuitas di
muka, tidak memiliki jumlah yang perbeda tetapi hanya periodenya
cash flownya saja yang berbeda.
11.5.2 MENGHITUNG NILAI YANG AKAN DATANG DENGAN
ANUITAS BIASA
$
1,9671,83
81,71
81,60
5
$1,50 $1,50 $1,50 $1,50 $1,50 1,50
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 115
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 116/127
0 0 0 0 0 0
0 1 2 3 4 5
$
8,628Ilustrasi diatas adalah bahwa jika Bapak Budi memiliki uang
sebesar $1,500 sekarang dan dia memilih mendepositokan uangnya
dengan tingkat bunga 7%, maka berapa besar uangnya pada akhir tahun
ke 5?
Jawab :
a. Menggunakan Persamaan
1; )1(
),
−
=+∑=
=
t
n
it ni i FVIFA
ni;n(FVIFAxPMTFVA
( )
8.628
x1.500
=
++++= 311.1225.1145.1070.11
b. Menggunakan Tabel Future Value Interest Factor Annuity (FVIFAi.n)
Dalam tabel, diperoleh FVIFA 7%.5 = 5.751
FVAn = PMT (FVIFA 7%.5)
= 1.500 (5.571)= 8.628
11.5.3 Menghitung Nilai Sekarang Dengan Anuitas Biasa
0 1 2 3 4 5$ 1,000 $
1,000$
1,000$
1,000$ 1,000
$ 935$ 857$ 794%735
681$ 3,993
Ilustrasi diatas dapat digambarkan ketika Bapak Budi selaku direktur
sebuah perusahaan mainan, akan pembayaran atas sebuah transaksi
dengan cara annuity biasa dengan tingkat pengembalian minimal 8%,
jika pembayaran dicicil selama 5 tahun dimana besarnya cicilan tiap akhir
tahun sebesar $ 1,000, makaberapa pembayaran total yang dikeluarkan
oleh Bapak Budi?
Jawab :
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 116
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 117/127
a. Menggunakan Persamaan
1;)1(1
),
−= +∑=
=
t
n
it ni
i FVIFA
ni;n (PVIFAxPMTFVA
( )
3.993
x1.000
=
++++= 993.3312.3577.2783.1926.0
b. Menggunakan Tabel Present Value Interest Factor Annuity (PVIFAi.n)
Dalam tabel, diperoleh PVIFA 8%.5 = 3.993
PVAn = PMT (PVIFA 8%.5)
= 1.000 (3.993)
= 3993
11.5.4 MENGHITUNG NILAI YANG AKAN DATANG DENGAN
ANUITAS DI MUKA
Setelah membahas mengenai anuitas biasa, sekarang kita beralih pada
anuitas jatuh tempo atau anuitas di muka. Yang perlu diperhatikan disini
adalah bahwa arus kas dari suatu anuitas jatuh tempo terjadi pada awal
periode. Konversi sederhana diterapkan dengan menggunakan faktor-
faktor nilai bunga masa depan untuk suatu anuitas biasa dengan anuitas
jatuh tempo. Untuk lebih mempermudah memahami, berikur disajikan
ilustrasi soal latihan:
Bapak Budi memiliki uang sebesar $1,500 sekarang dan dia memilih
mendepositokan uangnya dengan tingkat bunga 7%, maka berapa besar
uangnya pada akhir tahun ke 5?
Jawab :
Menggunakan Persamaan
)1(
),
; i FVIFA ni +=
=
ni;
ni;n
FVIFA
(FVIFAxPMTFVA
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 117
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 118/127
$9.231
6.154x$1.500 FVA
6.154
1.07x
FVIFA due)(annuityFVIFA
5
7%;57%;5yrs
==
=
=
+=
571.5
)07.01( x
Jika dibandingkan hasil perhitungan nilai yang akan datang dengan
menggunakan 2 anuitas yang berbeda, nilai dari anuitas di muka selalu
lebih besar dibandingkan dengan nilai anuitas biasa. Hal ini terjadi karena
arus kas pada anuitas di muka terjadi pada awal periode sementara pada
anuitas biasa terjadi pada akhir periode.
Anuitas Biasa = $ 8.628 Anuitas Di Muka = $ 9.231
11.5.5 MENGHITUNG NILAI SEKARANG DENGAN ANUITAS DI
MUKA
Menghitung nilai yang akan datang dengan anuitas di muka dapat
dilakukan dengan menyesuaikan perhitungan anuitas biasa. Seperti
ilustrasi diawal materi anuitas, bahwa anuitas di muka merupakan
kebalikan dari anuitas biasa. Untuk lebih mempermudah pemahaman,
berikut disajikan ilustrasi soal:
Bapak Budi selaku direktur sebuah perusahaan mainan, akan melakukan
pembayaran atas sebuah transaksi dengan cara annuity biasa dengan
tingkat pengembalian minimal 8%, jika pembayaran dicicil selama 5
tahun dimana besarnya cicilan tiap akhir tahun sebesar $ 1,000, maka
berapa pembayaran total yang dikeluarkan oleh Bapak Budi?
Jawab :
Menggunakan Persamaan
)1(
),
; i PVIFA ni +=
=
xPVIFA
(PVIFAxPMTPVA
ni;
ni;n
$4,312
4.312x$1.000 FVA
4.312
1.08x
PVIFA due)(annuityPVIFA
5
8%;58%;5yrs
=
=
=
=
+=
993.3
)08.01( x
Jika dibandingkan hasil perhitungan nilai yang akan datang dengan
menggunakan 2 anuitas yang berbeda, nilai dari anuitas di muka selalu
lebih besar dibandingkan dengan nilai anuitas biasa. Hal ini terjadi karena
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 118
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 119/127
arus kas pada anuitas di muka terjadi pada awal periode sementara pada
anuitas biasa terjadi pada akhir periode.
Anuitas Biasa = $ 3.993 Anuitas Di Muka = $ 4.312
11.6 MENGHITUNG PRESENT VALUE OF A PERPETUITY
Perpetuitas adalah anuitas dengan periode waktu yang tak
terbatas, sebuah anuitas yang terus menerus sama jumlahnya pada
setiap akhir periode. Contoh soalnya adalah Bapak Budi ingin
menyumbangkan sebagian pendapatannya untuk bangku kuliah pada
almamater tempat dia dahulu kuliah, pihak kampus mengatakan bahwa
dibutuhkan $100.000 per tahun untuk mendukung perbaikan bangkukuliah, dan sumbangan akan dialokasikan sebesar 10% per tahun. Untuk
menentukan jumlah besarnya yang harus diberikan oleh Bapak Budi
kepada kampusnya, kita harus menentukan nilai sekarang sebesar
$100.000 dengan diskon perpetuitas sebesar 10%. Tingkat bunga nilai
sekarang yang sesuai dapat ditemukan dengan membagi 1 dengan 0.10,
atau mensubstitusi hasil factor, PVIFA10%,∞ = 10 dan nilai perpetuitas, PMT
= $100.000, maka didapatkan hasil nilai sekarang sebesar $1.000.000
untuk perpetuitas. Dengan kata lain, untuk menghasilkan $100.000
setiap tahun selama periode tertentu dengan jumlah permintaan $
1.000.000 maka Bapak Budi dapat memberikan 10% sumbangannya. Jika
pihak kampus dapat menghasilkan bunga 10% per tahun dari
$1.000.000, pihak kampus akan dapat $100.000 per tahunnya tanpa
mengganggu jumlah total yang akan disumbangkan.
11.7 PENGGABUNGAN ANTARA DUA ANUITAS
11.7.1 FUTURE VALUE DENGAN PENGGABUNGAN ANUITAS
Menentukan nilai yang akan datang dari aliran campuran arus kas
secara langsung mudah untuk dipahami. kita menentukan nilai yang akan
datang dari setiap arus kas di masa yang akan datang ditentukan dan
kemudian tambahkan semua nilai masa yang akan datang untuk mencari
total nilai masa datang.
Berikut disajikan ilustrasi soal latihan:
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 119
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 120/127
PT. Citizen mengharapkan untuk menerima aliran campuran berikut arus
kas selama 5 tahun ke depan dari salah satu pelanggannya. Jika PT.
Citizen mengharapkan untuk mendapatkan 8% dari investasi yangdilakukannya, berapa yang akan didapatkannyapada akhit tahun ke 5 jika
segera menginvestasikan arus kas ini ketika mereka diterima
End of
Year
Cash
Flow1
2
3
45
$ 12.000
$
15.000
$10.500
$
17.500
$
19.000 Jawab:
Year Cash FlowNumber of YearsEarning Interest
(n)
FVIF8
%,na
FutureValue
[(1)x(3)]
(1) (2) (3) (4)
1 $ 12.000 5-1=4 1.36 $ 16.320
2 $ 15.000 5-2=3 1.26 $ 18.900
3 $ 10.500 5-3=2 1.166 $ 12.243
4 $ 17.500 5-4=1 1.08 $ 18.900
5 $ 19.000 5-5=0 1b $ 19.000
Future Value of Mixed Stream $ 85.359Ket: a= berdasarkan tabel
b= (1+0.08)0
= 1
11.7.2 PRESENT VALUE DENGAN PENGGABUNGAN ANUITAS
Pada dasarnya tidak berbeda pada saat kita akan mencari nilai
yang akan datang dari aliran campuran arus kas. kita menentukan nilai
sekarang dari setiap arus kas di masa yang akan datang ditentukan dan
kemudian tambahkan semua nilai sekarang untuk mencari total nilai
sekarang.
Berikut disajikan ilustrasi soal latihan:
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 120
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 121/127
PT. Citizen mengharapkan untuk menerima aliran campuran berikut arus
kas selama 5 tahun ke depan dari salah satu pelanggannya. Jika PT.
Citizen mengharapkan untuk mendapatkan 8% dari investasi yangdilakukannya, berapa yang akan didapatkannya pada akhit tahun ke 5
jika segera menginvestasikan arus kas ini ketika mereka diterima
End of
Year
Cash
Flow
12
3
4
5
$ 1.000$ 5.000
$ 1.500
$ 1.000
$ 900 Jawab:
Year Cash FlowPVIF8
%,na
Future Value[(1)x(3)]
(1) (3) (4)
1 $ 1.000 0.926 $ 926
2 $ 5.000 0.857 $ 4.285
3 $ 1.500 0.794 $ 1.191
4 $ 1.000 0.735 $ 735
5 $ 900 0.681 $ 612.9Present value of Mixed
stream $ 7.746Ket: a= berdasarkan tabel
11.7.3 PENGGABUNGAN BUNGA LEBIH DARI SATU TAHUN
11.7.3.1 SEMIANNUAL COMPOUNDING
Semiannual compounding dilakukan dengan cara menggabungkan
dua compounding dalam 1 periode yang sama. Dimana tingkat bunga
dibayar dua kali dalam satu tahun periode.
11.7.3.2 QUARTERLY COMPOUNDING
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 121
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 122/127
Quarterly compounding dilakukan dengan cara menggabungkan empat
compounding dalam 1 periode yang sama. Dimana tingkat bunga yang
dibayar empat kali dalam satu tahun periode.Contoh soal:
Bapak Budi akan mendepositokan uangnya sebesar $250 dengan tingkat
bunga 10% secara semiannually compounded dan compounded quartely .
Jawab:
Untuk semiannually :
88.303
)
2
1.0250
2
22
=
+=
FV
x(1x$FV2
Untuk quartely :
60.304
)4
1.0250
2
24
=
+=
FV
x(1x$FV2
11.7.3.3 CONTINUOUS COMPOUNDING
Dalam beberapa kasus tingkat bunga dapat ditambah terus menerus.
Penambahan tersebut dapat terjadi sedemikian cepatnya.
FVIFi,n (Continuous compounding) = ei x n
FVn (Continuous compounding) = PV x (ei x n)
Contoh soal :
Untuk mendapatkan uang yang lebih, Bapak Budi mendepositokan uang
sebesar $250 selama 4 tahun dengan bunga tahunan sebesar 8% yang
terus menerus bertambah.
Jawab:
$293.371.1735x$
2.7183x$
ex$FV2
==
=
=
250)(
250)(
250)(
2
208.02
208.0
g compoundincontinuous FV
g compoundincontinuous FV
g compoundincontinuous
x
x
11.7.4 NOMINAL AND EFFECTIVE ANNUAL RATES OF
INTEREST
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 122
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 123/127
Baik dalam dunia bisnis dan investor perlu membuat perbandingan
objektif mengenai biaya pinjaman atau pengembalian investasi selama
periode majemuk. untuk menempatkan suku bunga secara umum,sehingga memungkinkan perbandingan, kita membedakan antara tingkat
tahunan nominal dan efektif. Untuk tingkat tahunan nominal, atau
menyatakan tahunan tingkat tahunan kontraktual bunga yang
dibebankan oleh pemberi pinjaman atau dijanjikan oleh peminjam. Untuk
tingkat efektif, atau tingkat tahunan (EAR) adalah tingkat bunga tahunan
yang sebenarnya dibayar atau diperoleh. bunga tahunan yang efektif
mencerminkan efek dari frekuensi majemuk, sedangkan tingkat tahunan
nominal tidak.
1) −+=m
m
i(1EAR
Contoh soal:
Bapak Budi ingin mendapatkan tingkat bunga yang efektif dengan bunga
10% ketika tingkat bunga majemuk :
1. Annually (m = 1)
2. Semiannually (m = 2)
3. Quarterly (m = 4)
Jawab
Untuk Annually (m = 1)
%101.0
11.01
1)1.01(
1)1
1.0
1
1
==
−+=
−+=
−+=
EAR
EAR
EAR
(1EAR
Untuk Semiannually (m = 2)
%25.101025.0
11025.1
1)05.01(
1)2
1.0
2
2
==
−=
−+=
−+=
EAR
EAR
EAR
(1EAR
Untuk Quarterly (m = 4)
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 123
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 124/127
%38.101038.0
11038.1
1)025.01(
1)4
1.0
4
4
==
−=
−+=
−+=
EAR
EAR
EAR
(1EAR
SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Seorang nasabah mempunyai uang sebesar Rp.20.000,000 saat ini
dan disimpan di bank dengan bunga 7% per tahun, yang dibayarkan
bulanan. Uang tersebut tidak pernah diambil sampai dengan tahun
kelima. Berapa nilai uang nasabah tersebut pada akhir tahun kelima?
2. Sebuah investasi membutuhkan dana sebesar Rp.500.000.000 dengan
umur ekonomis 6 tahun. Perkiraan cash inflow adalah sbb :
Tahun 1 Rp.150.000.000
Tahun 2 Rp.155.000.000
Tahun 3 Rp.225.000.000 Tahun 4 Rp.230.000.000
Tahun 5 Rp.225.000.000
Hitunglah Net Present Value proyek tersebut bila keuntungan yang
diharapkan sebesar 12%
3. Seorang nasabah memerlukan dana sebesar Rp 225.000.000,- pada
akhir tahun ke 5. Nasabah tersebut akan membayar sejumlah tertentu
setiap tahunnya ke rekening tabungan dengan bunga 12% per tahun.
Pembayaran pertama dilakukan pada akhir tahun pertama.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 124
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 125/127
Diminta:
a. berapa rencana jumlah yang akan dibayarkan tahunan untuk
sampai jumlah tersebut.b. Jika nasabah menyetorkan uang sekaligus, berapa yang harus
nasabahkan setorkan untuk sampai jumlah tersebut pada akhir
tahun 5.
4. Seorang ayah merencanakan untuk menabung guna membiayai kuliah
anaknnya ke luar negeri. Anaknya saat ini berusia 10 tahun dan akan
memasuki universitas 8 tahun lagi dan akan meyelesaikan kuliah 4
tahun. Saat ini biaya kuliah $ 10.000 dan ada inflasi 8% per tahun.
Anak tersebut saat ini memiliki $ 15.000 yang disimpan di bank
dengan memperoleh bunga 6%. Kekurangan biaya akan ditambah
oleh ayahnya. Sang ayah merencanakan akan menabung setiap tahun
mulai tahun sekarang sampai dimana anaknya masuk universitas. Ia
menabung dalam dollar di suatu bank dengan bunga 8%. Berapa
besar tabungan yang harus dilakukan sang ayah setiap tahun agar
anaknya dapat menyelesaikan kuliahnya.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 125
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 126/127
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono., 2001, Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), EdisiKeempat, Yogyakarta, BPFE
Alwi, Syafaruddin. 1994. Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. AndiOffset. Yogyakarta.
Bambang Riyanto, 1998, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4,BPFE, Yogyakarta
Brealey,Richard A., and Myers, Stewart C.,And Marcus, Alan J., 1998,Fundamental of Corporate Finance, Second Edition, Irwin McGraw-Hill, New York
Brigham, Eugene F, and Houston, Joel F.,2008, Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, JakartaBuku 5 Modul 4 Legalitas Bentuk Perusahaan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional2010
Dermawan Sjahrial. 2007. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media : Jakarta.
Gitman, 2009, Principles of Managerial Finance, twelfth edition, PrenticeHall,
Gitosudarmo, Indriyo, Drs., dan Drs. Basri. (1995). Manajemen keuangan. Yogyakarta : BPFE
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. ”Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Ikatan Akuntan Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 17, Cetakan Keempat, Buku Satu, Penerbit SalembaEmpat, Jakarta.
Keown, Arthur. J, dkk, 2004, Manajemen Keuangan Prinsip-prinsip danAplikasi, Edisi Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Kieso, Donald J. Dan Jerry Weygandt. 2007. Intermediate Accounting. 12st
edition. John Wiley and Sons, Inc.
Manullang, 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, PenerbitAndi,Yogyakarta.
Martin, John D., William Petty, Arthur J. Keown and David F. Scott Jr.,1998. “Basic Financial Management” , Prentice Hall
Ridwan S. Sundjaja & Inge Barlian, 2002, Manajemen Keuangan I,Prenhallindo, Jakarta
Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti, 2006, Dasar-Dasar ManajemenKeuangan, Edisi 5, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Suad Husnan, 1998, Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Buku 1dan 2, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.
Rangkuman Manajemen Keuangan 1 Page 126
7/16/2019 Buku Ajar Manajemen Keuangan I
http://slidepdf.com/reader/full/buku-ajar-manajemen-keuangan-i 127/127
Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Pustaka: Bandung.
Sutrisno, 2005, Manajemen Keuangan, Yogyakarta, konisia FE UII
Van Horne, James C.,and Wachowicz, John M.,1998, Fundamental of Financial Management, Tenth Edition, Prentice Hall, Singapore
Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D, 2007,Accounting Principles Pengantar Akutansi, Edisi Ketujuh, PenerbitSalemba Empat, Jakarta.
Weston, Fred J. & Brigham F. Eugene, 1996, Essential of FinancialManagement, Tenth Edition, Erlangga: Surabaya..
Weston J, Fred dan Copeland Thomas E, 1999, Manajemen Keuangan, Jilid1, Terjemahan Jaka Wasana dan Krisbandono, Penerbit Kina RupaAksara, Jakarta.
top related