bioetanol dari kulit pisang kepok
Post on 31-Dec-2015
188 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Selasa, 17 Desember 2013
REULEUT
SeminarProposal Tugas akhir
BIOETANOL DARI KULIT PISANG KEPOK DENGAN PROSES FERMENTASI
DWI HARTONO090140039
Pembimbing:1. Wusnah, ST., MT2. Ir, Syamsul Bahri, M.Sc
Pembahas:1. Dr. Suryati, ST., MT2. Meriatna, ST., MT
Moderator :Nazrul ZA, ST., MT
Latar BelakangSemakin bertambahnya jumlah populasi di dunia dan meningkatnya jenis kebutuhan manusia seiring dengan berkembangnya zaman, mengakibatkan kebutuhan akan energi semakin meningkat sehingga persediaan energi khususnya energi yang tidak dapat diperbarui (Unrenewable Energy) semakin berkurang kuantitasnya, bahkan lama-kelamaan akan habis.
Tahun
Produksi BBM Indonesia
2006 322,2 Juta Barel
2009 301,8 Juta Barel
2012 279,4 Juta Barel
No Negara Jumlah Penduduk
1 China 1.343.239.923 Jiwa
2 India 1.205.073.612 Jiwa
3 USA 313.847.465 Jiwa
4 Indonesia 237.641.326 Jiwa
5 Brazil 205.716.890 Jiwa
WAH BENER TERNYATA
Lanjutan ....
Bioetanol adalah sebuah bahan bakar alternatif yang diolah dari biomassa , dan biasa digunakan untuk campuran atau digunakan secara utuh untuk menggantikan peran premium/bensin.
1. Mengandung Gula
2. Mengandung Pati
3. Mengandung Selulosa
Lanjutan ....
Perumusan Masalah
1. Terus meningkatnya harga minyak dunia.
2. Menipisnya cadangan minyak.
3. Masalah emisi yang ditimbulkan.
Memanfaatkan limbah organik yang terdapat
dialam.
Kulit pisang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol karena banyak mengandung selulosa. Selulosa yang terdapat pada kulit pisang jika difermentasikan dengan bakteri Saccharomyces akan menghasilkan etanol.
Batasan Masalah
Penelitian ini pernah dilakukan sebelumnya dengan cara dan bahan baku yang berbeda, sehingga penelitian ini hanya menitik beratkan pada hasil bioetanol yang dihasilkan dengan memvariasikan waktu fermentasi dan yeast yang digunakan.
Tujuan Penelitian
Mengetahui berapa persen bioetanol yang dihasilkan dari bahan baku kulit pisang kepok.
Memanfaatkan bioetanol dari kulit pisang kepok sehingga dapat dijadikan alternatif bahan bakar premium
Menguji bioetanol yang dihasilkan menggunakan kendaraan bermotor.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai potensi kulit pisang kepok sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.
Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat agar mengembangkan bioetanol dari kulit pisang kepok sebagai salah satu sumber energi alternatif untuk mengantisipasi mahalnya minyak premium di pasaran.
Sebagai bahan referensi dan informasi pada penulis lainnya yang tertarik untuk mengkaji dan meneliti proses pembuatan bioetanol yang ramah lingkungan.
Sifat fisik etanol
1. Zat cair tak bewarna
2. Titik didih 78,5 oC
3. Densitas 0,789 g/cm3
4. Berat molekul 46,07 g mol-1
5. Viskositas 1.200 mPa.s (cP) at 20 oC
Sifat kimia etanol
1. Etanol pekat dapat bereaksi dengan logam K dan Na sehingga atom hidrogen dari gugus –OH diganti dengan logan K dan Na.
2. Membentuk ester jika bereaksi dengan asam etanoat, yang dinamakan dengan reaksi esterifikasi.
3. Etanol bereaksi dengan hidrogen halida yang disebut dengan halogenisasi dan menghasilkan etil halida seperti etil klorida dan etil bromida (Khairani 2006).
Bioetanol1. Bioetanol dengan kadar 99,6% dapat
digunakan untuk menggantikan premium.
2. Hasil pembakaran yang sempurna dengan rantai karbon lebih pendek.
3. Hasil pembakaran berupa CO2 + H2O sehingga lebih ramah lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA
SNI Bioetanol (SNI 3565:2009)
Kelebihan
1. Bersifat korosif jika penggunaan 100%
2. Rawan terhadap material karet dan polimer.
Kekurangan
1. Ramah Lingkungan
2. Proses Pembakaran Sempurna
3. Irit bahan bakar hingga 20%
Kandungan Kulit Pisang Kepok
Komposisi Persentase
Air 11,09
Abu 4,82
Lemak 16,47
Protein 5,92
Selulosa 14,04
Serat Kasar 20,96
Karbohidrat 40,74
Lignin 33,79
Total 100
Fermentasi
Fermentasi adalah proses penguraian zat kompleks yang dilakukan oleh mikroba menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk mendapatkan produk yang dikehendaki.
Faktor- faktor yang mempengaruhi fermentasi yaitu jumlah mikroba, lama fermentasi, pH (keasaman), substrat (medium), suhu, alkohol, oksigen, garam dan air.
Microorganisme yang biasa digunakan untuk mengurai selulosa menjadi etanol adalah Trichoderma viride, Zymomonas mobilis, dan Saccharomyces cerevisiae.
REAKSI PENGURAIAN SELULOSA MENJADI
ETANOL
Pati + Air GlukosaC6H10O5 + H2O C6H12O6
Glukosa Etanol + Karbon DioksidaC6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
Nama Peneliti Tahun Judul
Asteria Apriliani S, Franky Agustinus/UNDIP
2013 Pembuatan Etanol Dari Kulit Pisang Secara Fermentasi
M. Rizal/UNIMAL 2013 Pembuatan Asam Oksalat Dari Kulit Pisang Dengan Proses Oksidasi Asam Nitrat
Dyah Tri Retno, Wasir Nuri/UPN Veteran
2011 Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang
Nityasa M H Y T, Hafidh Frian P, Nur Hasanah, Dr. Widyastuti, S.Sc., M.Sc/ITS
2006 Pemanfaatan Kulit Pisang Sebagai Bahan Baku Bioetanol Berbasis Fermentasi
Beberapa Penelitian Tentang Kulit Pisang Sebelumnya
METODOLOGI PENELITIAN
Kulit pisang Ragi roti Ragi tape Aquades Gula Urea NPK CaO CH3COOH
Laboratorium teknik kimia UNIMAL
Desember
Bahan - Bahan
Alat - Alat Labu erlemeyer Gelas kimia Gelas ukur Neraca/timbangan Spatula Seperangkat peralatan distilasi Kertas saring Corong Panci Pisau Toples Alkohol meter Piknometer PH meter Termometer
VARIABLE PENELITIAN
Variable tetap
Variable bebas
Variable terikat
1. Volume sampel : 1 kg kulit pisang per 1 liter air.
2. Suhu perebusan : 100 oC
3. Suhu fermentasi : 30 oC
4. Suhu distilasi : 80 oC
1. Jenis ragi untuk pembuatan starter : ragi roti dan ragi tape.
2. Jumlah starter : 100 ml, 300 ml, 500 ml, dan 700 ml.
3. Waktu fermentasi : 1 hari, 3 hari, 5 hari, dan 7 hari.
1. PH bioetanol
2. Densitas bioetanol
3. Kadar bioetanol
TAHAP PEMBUATAN STARTER
Air Gula Urea
Starter100, 300 , 500,
dan 700 mlRagi Roti/Tape NPK
PROSES PEMBUATAN BIOETANOL
… WASSALAM …
… TERMA KASIH …
top related