bedah (restrain dan casting pada sapi) new
Post on 09-Oct-2015
439 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/19/2018 Bedah (Restrain Dan Casting Pada SAPI) NEW
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sapi merupakan hewan ternak yang sering dijumpai dan secara umum
banyak ditemukan di Indonesia. Sapi diternakkan terutama untuk
dimanfaatkan susu maupun dagingnya sebagai sumber pangan manusia.
Selain itu, sapi juga memiliki fungsi lain seperti sebagai hewan pembajak
sawah ataupun sebagai hewan yang digunakan untuk transportasi di
beberapa daerah.
Beberapa jenis sapi seperti Sapi Bali yang memiliki keturunan
Banteng, harus dikendalikan atau direstrain agar mudah dikendalikan. Bisa
direstrain dengan cara menggunakan tali keluh yang dimasukan ke hidung
sapi, tetapi ini hanya digunakan untuk sapi dewasa bukan anak sapi.
Sapi termasuk hewan besar, yang memiliki kekuatan tak kalah
besarnya. Saat dokter hewan akan melakukan pemeriksaan kesehatan atau
bahkan melakukan operasi, tak jarang sapi akan memberontak atau bahkan
menendang. Tentu saja hal ini akan membahayakan tim medis. Untuk
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, maka sapi sebelumnya
akan dilumpuhkan ekstremitasnya dengan menggunakan tali atau di casting.
1.2 Rumusan Masalah
1. pa yang dimaksud restrain dan casting !
". pa fungsi dan tujuan di lakukannya restrain dan casting !
#. pa saja jenis restrain dan casting yang dapat digunakan pada
sapi !
-
5/19/2018 Bedah (Restrain Dan Casting Pada SAPI) NEW
2/16
1.3 Tujuan Dan Manaat
a$ %apat mengetahui dan menguasai cara&cara merestrain ataupun
mengcasting hewan, sapi utamanya
b$ 'empraktekkan teori restrain dan casting yang telah diberikan
agar lebih mengerti dan terampil
c$ %apat melakukan restrain dan casting secara benar dan tepat
sehingga tidak membahayakan bagi pelaku maupun hewan yang
dijadikan obyeknya
-
5/19/2018 Bedah (Restrain Dan Casting Pada SAPI) NEW
3/16
BAB II
PEMBAHA!AN
2.1 Restra"n #a$a !a#"
(estrain adalah menghalangi gerak atau aksi dari hewan sapi sehingga
dapat menghindari atau mengurangi bahaya untuk dokter hewan, asisten
maupun sapi itu sendiri. Bahaya tersebut dapat berupa sepakan, desakan,
injakan dari sapi pada waktu sapi akan diperiksa kesehatannya , dilakukan
pemeriksaan, pengobatan, dioperasi, dibersihkan, maupun pada waktu akan
diperah )bagi sapi perah$.
Bahaya atau resiko untuk sapinya sendiri dapat berupa luka benturankarena sepakan yang mengenai dinding kandang yang tajam atau keras
seperti paku, potongan kayu dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan
luka memar atau tergores dan pendarahan sampai patah tulang.
*enis dari restrain terdiri dari # tipe dasar, yaitu sebagai berikut +
1. (estrain erilaku )Beha-ioral (estraining$
". (estrain imia )/hemical (estraining$
#. (estrain 0isik )hysical (estraining$
Sebelum melakukan restrain pada sapi pertama yang dilakukan adalah
inspeksi dari jarak jauh, perhatikan hewan maupun keadaan sekitarnya
)hanya untuk pemeriksaan di tempat di kandang$. 2akukan inspeksi dari
segala arah. Bila hewan menunjukan sikap atau posisi abnormal, usahakan
agar posisinya normal dan perhatikan apakah hewan mampu untuk berdiri
pada posisi yang normal atau tidak.
2.1.1 Met%$e Restra"n #a$a !a#"
'etode restrain ada bermacam&macam dan sangat tergantung pada
cara penanganan yang baik adalah penanganan yang lembut tetapi tegas.
%alam melakukan restrain haruslah tenang, percaya pada kemampuan, tidak
ragi&ragu, waspada, dan tidak sembarangan. Sebelum bertindak haruslah
merencanakan metodenya serta menyiapkan peralatannya.
(estrain untuk mengalihkan perhatian sapi disini dilakukan tindakan
atas perlakuan pada sapi sampai menimbulkan rasa sakit yang bersifat
-
5/19/2018 Bedah (Restrain Dan Casting Pada SAPI) NEW
4/16
sementara sehingga perhatian sapi mengarah pada rasa sakit tersebut dan
selama itu tindakan pengobatan dan pemeriksaan dapat dilakukan.
(estrain erilaku )Beha-ioral (estraining$
erilaku tiap jenis sapi berbeda, sapi perah umumnya bersifat lebih
tenang dan jinak dibanding dengan sapi potong )sapi bali$ hal ini disebabkan
karena sapi perah sering bertemu dengan manusia dan juga kontak dengan
manusia secara langsung. Sementara sapi potong seperti sapi bali jarang
bertemu dan berkontak langsung dengan manusia terkecuali petugas
kandang pemiliknya yang menggembalakan.
*arak perlu diperhatikan ketika akan merestrain sapi. Sapi
mempertahankan diri atau membela dirinya dengan cara menggunakan
kepala untuk menyundul, tanduk untuk menanduk, dan kaki untuk
menendang. Temperamen sapi hanya dipengaruhi oleh faktor breed.
Bila sapi semasa pedet sering di restrain secara ramah semasa pedet
akan bermanfaat dan berpengaruh di saat dewasa. arena sapi juga biasanya
mengingat pengalaman atau perlakuan yang buruk.
Sebagai dokter hewan, kita juga harus dapat mengerti dan dapat
membaca temprament yang ditunjukan oleh sapi dengan menggunakan
bahasa tubuh. Seperti bila sapi dalam posisi siaga, waspada, posisi telinga
tegak bisa saja sapi mengalami ketakutan. 2alu bila sapi mulai mengangkat&
angkat kaki belakang kemungkinan itu suatu peringatan bahwa sapi akan
menendang.
Sapi tidak melihat, mendengar atau membau sebagaimana pada
manusia. 'atanya terletak disamping kepala, ini bisa membuat mereka
mampu melihat sampai #344. Sapi memiliki penglihatan binokular untuk
sudut yang kecil yaitu "5&54 derajat kedepannya sehingga mampu
merasakan kedalaman, jarak, dan kecepatan.
Sedangkan mereka memiliki penglihatan monokular pada
sampingnya yang hanya bisa mendeteksi pergerakan. Sapi sensitif untuk
suara dengan frekuensi tinggi yang tidak bisa didengar manusia. Sapi juga
memiliki pembauan yang lebih baik daripada manusia, oleh karena ini saat
akan merestrain sapi sebaiknya dokter hewan di dampingi oleh pemilik sapi.
-
5/19/2018 Bedah (Restrain Dan Casting Pada SAPI) NEW
5/16
Sapi akan lebih tenang dan tidak beringas bila kepalanya dielus atau
di usap lembut oleh pemiliknya. Sehingga dapat memudahkan dalam tahap
pengobatan.
rousal )penimbulan$ adalah ukuran dari akti-itas sapi. Tidur adalah
kondisi arousal yang sangat rendah, sedangkan ketika lari atau bertarung
arousalnya sangat tinggi. eningkatan arousal bisa terjadi karena lapar,
akti-itas seksual, gaduh, ada anjing menyalak, dipukul, disakiti, dsb.
enurunan arousal terjadi karena kekeluargaan, lampu dim, suara dengan
frekuensi rendah, pukulan, suara ritmis, musik, hening, dan orang yang
familiar.
(estrain imia )/hemical (estraining$
lpha&" agonis adalah obat yang saat ini paling umum digunakan
untuk menginduksi tran6uili7ation danatau sedasi pada sapi. 8yla7ine,
detomidine, medetomidine, dan romifidine adalah alpha&" agonis. %ari jenis
tersebut, 9yla7ine saat ini paling sering digunakan di merika Serikat untuk
memberikan sedasi pada sapi. :bat lain seperti ceproma7ine, kloral hidrat,
dan pentobarbital memiliki sejarah panjang digunakan dengan ternak danterus menjadi tersedia secara komersial, namun, kepentingan obat&obat ini
terbatas pada keadaan khusus.
%erajat sedasi atau pembatasan yang dihasilkan oleh 9yla7ine
tergantung pada rute injeksi, dosis yang diberikan, dan temperamen hewan.
%osis rendah )4,415&4,4"5 mgkg I; atau I'$ akan memberikan sedasi
tanpa menyebabkan sapi rubuhkehilangan keseimbangan. %osis tinggi
9yla7ine )4,1 mg kg I; atau 4," mg kg I'$ akan memberikan efek
hilangnya kesadaran atau teranestesi secara umum pada sapi selama kurang
lebih satu jam.
%etomidine diberikan pada ",5&14,4 mgkg I; pada sapi untuk
memberikan sedasi berdiri sekitar #4 & 34 menit. %etomidine pada
-
5/19/2018 Bedah (Restrain Dan Casting Pada SAPI) NEW
6/16
ternak liar. 'edetomidine telah diberikan pada #4,4 mgkg I' untuk
menghasilkan hilangnya kesadaran berlangsung 34&=5 menit.
ombinasi 9yla7ine dan butorfanol telah digunakan pada sapi untuk
memberikan neuroleptanalgesia. %osis adalah 4,41 > 4,4" mgkg I; masing&
masing obat yang diberikan secara terpisah pada sapi. %urasi kerja adalah
sekitar 1 jam. ombinasi detomidine )4,4= mgkg$ dan butorphanol )4,4
top related