bahan kuliah kd 3b fileduplik • diajukan oleh tergugat • ditujukan pd majelis hakim • tidak...
Post on 29-Mar-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
REPLIK
DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT
DITUJUKAN PD MAJELIS HAKIM
TIDAK PERLU DITULIS RINCIAN IDENTITASIDENTITAS
TUJUAN UNTUK MEMBANTAH/MENANGGAPI EKSEPSI, JAWABAN, REKONPENSI DAN MENGUATKAN DALIL GUGATAN
DUPLIK
• DIAJUKAN OLEH TERGUGAT
• DITUJUKAN PD MAJELIS HAKIM
• TIDAK PERLU DITULIS RINCIAN IDENTITAS
• TUJUAN UNTUK MEMBANTAH/MENANGGAPI • TUJUAN UNTUK MEMBANTAH/MENANGGAPI GUGATAN, REPLIK, DAN MENGUATKAN DALIL JAWABAN, REKONPENSI
PEMBUKTIAN
• Definisi :
–Memberikan kepastian kepada HAKIM
tentang kebenaran peristiwa yang
menjadi dasar gugatan/dasar bantahan menjadi dasar gugatan/dasar bantahan
dengan alat-alat bukti yang ada.
ASAS-ASAS DALAM PEMBUKTIAN
• AUDI ET ALTERAM PARTEM
• UNNUS TESTIS NULLUS TESTIS
• TESTIMONIUM DE AUDITU
• ACTORI INCUMBIT PROBATIO• ACTORI INCUMBIT PROBATIO
• NEGATIVA NON SUNT PROBANDA
• IUS CURIA NOVIT
APA YANG HARUS DIBUKTIKAN
• Pokok sengketa, yi : semua yg didalilkan dalam
gugatan, dan yang dibantah dlm jawaban
• Yang harus dibuktikan adalah PERISTIWANYA,
bukan hukumnya.bukan hukumnya.
• Berupa peristiwa, hak atau hubungan hukum
Hal-hal yang TIDAK perlu dibuktikan
• Hal-hal yang diakui oleh Tergugat
• Hal-hal yang tidak dibantah oleh Tergugat
• Hal-hal yang diketahui Hakim di dlm
persidanganpersidangan
• Fakta NOTOIR (Notoir feiten) : pengetahuan
umum
Beban Pembuktian
• Pasal 163 HIR, 1865 BW :
“Barang siapa yang mengaku mempunyai hak,
atau menyebut suatu kejadian untuk
meneguhkan haknya itu, atau untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk
membantah hak orang lain, maka orang itu
harus membuktikan adanya hak itu atau
adanya kejadian itu.”
• Yang harus membuktikan adalah para Pihak
(Penggugat dan Tergugat)
Permasalahan :Permasalahan :
– Apa yg harus dibuktikan oleh Penggugat ?
– Apa yg harus dibutikan oleh Tergugat ?
Kebenaran yg dicari dlm PEMBUKTIAN
• Dlm Hk. Acara Perdata
– Kebenaran formal
– Hakim bersifat pasif
– Tidak mensyaratkan adanya keyakinan hakim– Tidak mensyaratkan adanya keyakinan hakim
• Dlm Hk. Acara Pidana
– Kebenaran materiil
– Harus dengan keyakinan hakim
Alat bukti
Pasal 164 HIR
• Surat/tulisan
• Saksi
• Pengakuan• Pengakuan
• Persangkaan
• Sumpah
Alat bukti Lain :
• Pemeriksaan Setempat (90 RO)
• Keterangan Ahli (154 HIR)
1. ALAT BUKTI SURAT
Bukti Surat/Tulis : adalah segala sesuatu yg
memuat tanda baca yg dimaksud untuk
mencurahkan isi hati atau menyampaikan
buah pikiran seseorang dan digunakan sebagai buah pikiran seseorang dan digunakan sebagai
pembuktian.
BUKTI SURAT/TULIS
Dibagi menjadi 2 :
ambtelijk
otentik
partijpartij
• Akta
dibawah tangan
• Bukan akta
AKTA
• AKTA : Surat sebagai alat bukti yang diberi
tanda tangan, yg memuat peristiwa yg
menjadi dasar suatu hak atau perikatan.
• BUKAN AKTA : tidak ada tanda tangan, cth: • BUKAN AKTA : tidak ada tanda tangan, cth:
karcis, buku register, catatan
• AKTA OTENTIK : akta yang dibuat dlm bentuk yg ditentukan perat per-UU-an oleh/ dihadapan pejabat umum yg berwenang.
Akta ambtelijk : akta pejabat publikAkta ambtelijk : akta pejabat publik
Akta partij : akta notaris
• Akta dibawah tangan : akta yg dibuat oleh para pihak sendiri.
KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA
• AKTA OTENTIK : kekuatan pembuktiannya
lengkap dan sempurna.
• AKTA DIBAWAH TANGAN : kekuatan • AKTA DIBAWAH TANGAN : kekuatan
pembuktiannya tergantung diakui atau
tidaknya akta tersebut. Jika diakui kekuatan
pembuktiannya sama dengan akta otentik
2. BUKTI SAKSI
• Kesaksian : kepastian yang diberikan kepada
Hakim di persidangan ttg peristiwa yg
disengketakan dgn jalan pemberitahuan scr
lisan dan pribadi oleh orang yang lisan dan pribadi oleh orang yang
bersangkutan, bukan salah satu pihak yg
berperkara.
SAKSI MENJADI BUKTI JIKA :
• Saksi melihat, mendengar atau mengalami sendiri peristiwa yg dipersaksikan.
• Tidak berupa kesimpulan/pendapat dari saksi
• Dapat menjelaskan sumber kesaksiannya• Dapat menjelaskan sumber kesaksiannya
• Tidak Testimonium de auditu
• Tidak Unnus testis nullus testis
• Mengucapkan sumpah
3. BUKTI PERSANGKAAN
Persangkaan merupakan bukti sementara, dan
bersifat alat bukti tidak langsung, bukan alat
bukti yg berdiri sendiri.
Cth. Membuktikan ketidak hadiran seseorang pd
suatu waktu di tempat ttt, dgn membuktikan
kehadirannya pd waktu yg sama di tempat lain
• Kesimpulan yang ditarik oleh Hakim atau
UU ditarik dari suatu peristiwa yang
terang dan nyata kearah peristiwa lain
yang belum terang keadaannya.yang belum terang keadaannya.
PERSANGKAAN dibedakan menjadi:
1. Persangkaan berdasarkan kenyataan
2. Persangkaan berdasarkan hukum
• Perbuatan-perbuatan yg oleh UU dinyatakan
batal, karena dari sifat dan keadaannya dapat
diduga dilakukan untuk menghindari
ketentuan UU.
Persangkaan Berdasarkan Hukum
ketentuan UU.
4. Pengakuan
• Pengakuan dapat diberikan di dlm mauoun
diluar persidangan
• Tertulis maupun lisan
• Membenarkan seluruh maupun sebagian• Membenarkan seluruh maupun sebagian
Pengakuan Murni
• Pengakuan yg sederhana & sesuai dengan
tuntutan lawan
• Cth : Penggugat menyatakan tergugat
membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 membeli rumah dr penggugat dgn harga 5
juta, tergugat dlm jawabannya mengakui
membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 juta
Pengakuan dengan kualifikasi
• Pengakuan disertai dengan sangkalan
terhadap sebagian tuntutan
• Cth :Penggugat menyatakan tergugat membeli
rumah dr penggugat dgn harga 5 juta, rumah dr penggugat dgn harga 5 juta,
tergugat dlm jawabannya mengakui membeli
rumah dr penggugat, tetapi harganya 3 juta,
bukan 5 juta.
Pengakuan dengan clausula
• Pengakuan yg disertai dgn keterangan
tambahan yg bersifat membebaskan
• Cth : Penggugat menyatakan tergugat
membeli rumah dr penggugat dgn harga 5 membeli rumah dr penggugat dgn harga 5
juta, tergugat dlm jawabannya mengakui
membeli rumah dr penggugat, tetapi telah
dibayar lunas.
Pengakuan tidak boleh dipisah-pisahkan
(onsplitsbare aveu)
• Pengakuan harus diterima bulat
• Hakim tidak boleh memisah-misahkan
pengakuan itu dan menerima sebagian dari
pengakuan sehingga tidak perlu lagi pengakuan sehingga tidak perlu lagi
dibuktikan dan menolak sebagian lainnya yang
masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
5. Bukti Sumpah
• Sumpah promissoir : sumpah untuk berjanjiuntuk melakukan atau tidak melakukansesuatu.
• Sumpah Comfirmatoir : sumpah untuk• Sumpah Comfirmatoir : sumpah untukmemberi keterangan bahwa sesuatu benaratau tidak benar
• Sumpah Comfirmatoir dibagi menjadi 2 : Sumpah supletoir dan sumpah decisoir
Sumpah Supletoir/Pelengkap
• Ada bukti permulaan/alat bukti lain
• Diperintahkan oleh hakim
• Tidak dapat dikembalikan oleh lawan
• Kekuatan pembuktiannya SEMPURNA• Kekuatan pembuktiannya SEMPURNA
sumpah Decisoir
• Sama sekali tidak ada bukti lain
• Dibebankan oleh salah 1 pihak kepada pihak
lawan
• Dapat dikembalikan• Dapat dikembalikan
• Kekuatan pembuktiannya MENENTUKAN
6. Pemeriksaan Setempat
• Pada prinsipnya pemeriksaan persidangan dilakukan di gedung Pengadilan
• Untuk memeriksa benda tetap tidak mungkin dilaksanakan di gedung Pengadilandilaksanakan di gedung Pengadilan
• Untuk mendapatkan kepastian, hakim dapat melakukan pemeriksaan setempat di tempat benda tetap berada (Pasal 90 RO)
• Dapat diajukan oleh para pihak atau oleh
Hakim
• Untuk memeriksa kejelasan dan kepastian
objek sengketa (letak, batas-batas, luas)objek sengketa (letak, batas-batas, luas)
• Kekuatan pembuktian bebas
7. Bukti Saksi Ahli
• Hakim menggunakan keterangan ahli agar
memperoleh keterangan yg lebih mendalam
ttg sesuatu yg hanya dimiliki oleh seorang ahli
tertentutertentu
• Dasar hukum 154 HIR/181 RBg/215 RV.
• Hakim atau para pihak dapat mengajukan
saksi ahli
• Kedudukannya dapat digantikan oleh ahli yang
sama
• Saksi ahli memberikan pendapat/kesimpulan
• Kekuatan Pembuktian bebas• Kekuatan Pembuktian bebas
Pasal 1 angka 1 UU ITE
• Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Pasal 1 angka 4 UU ITE
• Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makan atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
Pasal 5 UU ITE
(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknyamerupakan alat bukti hukum yang sah.
(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknyasebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.
(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabilamenggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang ini.Undang-Undang ini.
(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektroniksebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis;
b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat
dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.
top related