bab iii metode penelitian a. jenis dan pendekatan penelitianeprints.stainkudus.ac.id/598/6/file 6...
Post on 10-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian dengan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan
sisitematis. Rasional berarti kegiatan ini dilakukan dengan cara-cara masuk
akal. Empiris berarti cara-cara yang dapat diamati oleh indra manusia yaitu
peneliti dapat melihat bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung
dengan menggunakan strategi video critic di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo
Dawe Kudus. Sistematis berarti cara-cara yang digunakan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.1 Jadi metode
penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah mendapatkan data yang masuk
akal, dapat diamati oleh indra manusia serta menggunakan langkah-langkah
yang masuk akal.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dijelaskan oleh peneliti bahwa
yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian atau research. Adapun dalam hal ini peneliti
menggunakan jenis penelitian yang dilakukan dalam lapangan atau penilitian
lapangan (field research) yang mana peneliti langsung terjun ke lapangan
(lokasi penelitian) untuk melakukan penelitian dan mengumpulkan informasi.
Lapangan (lokasi penelitian) yaitu di dalam kelas-kelas dimana penerapan
strategi video critic yang melibatkan peserta didik kelas XI IPA II Madrasah
Aliyah Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.
Proses pembelajaran di dalam kelas dimana peserta didik mendapatkan
materi-materi pelajaran fikih dengan menggunakan strategi video critic yang
telah digunakan oleh guru fikih. Di dalam kelas peserta didik melakukan suatu
pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang menggunakan bantuan media
1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R &D),
Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 3.
39
yang berupa video, peran guru menyampaikan proses pembelajaran dengan
cara siswa dikelompokkan, kemudian dengan bantuan media video tersebut
siswa terfokus pada materi yang ditayangkan guru, sehingga siswa tersebut
faham dengan materi yang telah di lihat melalui video tersebut, setelah peserta
didik selesai menonton tayangan video yang berisi materi pembelajaran
tersebut peserta didik akan membuat suatu diskusi yang diskusi ini nantinya
akan terbentuk secara berkelompok yang bertujuan untuk mengulas secara
kritis materi yang telah ditayangkan melalui video critic tersebut.
Pembelajaran aktif ini tidak hanya berhenti pada diskusi saja akan tetapi
untuk menghidupkan suasana kelas yang aktif, disini guru mempunyai peran
aktif dalam pembelajaran, yaitu guru melakukan jajak pendapat terhadap kelas
ataupun setiap kelompok diskusi harus memberikan pendapat mereka
mengenai isi dari materi tersebut dan isi dari diskusi yang telah mereka
diskusikan secara kritis.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek alamiah (natural setting) dimana peneliti sebagai
instrument kunci. Teknik pengumpulan data dalam pendekatan kualitatif
diantaranya adalah dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif, hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya
terbangun obyektivitas, dapat diklasifikasikan konkrit, teramati dan terukur,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.2Jadi penelitian kualitatif ini lebih menekankan makna dari
strategi video critic pada pembelajaran Fikih.
Oleh karena itu, untuk mengungkapkan makna dari fakta yang ada,
dilakukan dengan menghimpun data dalam keadaan yang sewajarnya,
mempergunakan cara bekerja yang sistematik, terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya.
Pendekatan kualitatif ini dapat dipandang sebagai prosedur penelitian yang
2Sugiyono,Memahami Penelitian Kualitatif,Alfa Beta, Bandung, 2005,hlm. 1.
40
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.3
Sedangkan peneliti yang menjadi instrumen kunci dimaksudkan, dalam
memahami penerapan strategi video critic pada pembelajaran Fikih di MA NU
Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.
Peneliti menjadi instrumen penelitian dalam menggali data-data yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian. Keontentikkan, keabsahan dari
data-data yang didapatkan adalah murni dari usaha peneliti, bukan angket
sebagai instrument utama pada penelitian kuantitatif.
B. Sumber Data
Setiap penelitian ilmiah memerlukan data dalam memecahkan masalah
yang dihadapinya. Data harus diperoleh dari sumber data yang tepat, agar data
yang terkumpul relevan dengan masalah yang diteliti sehingga tidak
menimbulkan kekeliruan. Adapun data penelitian ini dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Data Primer
Data primer atau data tangan pertama adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. dari subyek penelitian
melalui observasi, wawancara dan alat lainnya.4
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kepala madrasah,
waka kurikulum, seorang guru mata pelajaran Fiqih dan peserta didik dari
perwakilan kelas XI IPA II MA Ibtidaul Falah Sairejo Dawe Kudus.
2. Data Sekunder
Data sekunder atau data tangan kedua merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen.5 Dalam hal ini data sekunder diperoleh dari
3 Lexy J. Moloeng,Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung,
1991,hlm.3. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
&D), Op. Cit, hlm. 193. 5 Ibid,hlm. 193.
41
sumber lain yang berguna sebagai penunjang bagi data primer dari segi
sumber tertulis dapat dibagi atas sumber dari buku, sumber data dari arsip,
dokumen pribadi dan dokumen resmi. Sedangkan sumber data tambahan
atau sumber tertulis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, terdiri
dari dokumen yang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran yang
mendukung peneliti dalam menguraikan bagaimana proses pembelajaran
yang dilaksanakan guru dalam pembelajaran fikih. Strategi apa yang dipakai
guru dalam mengembangkan keterampilan peserta didik dalam
pembelajaran. Foto dokumentasi hasil proses pembelajaran fikih.
C. Lokasi
Madrasah Aliyah Ibtidaul Falah Samirejo, Dawe, Kudus dalam
pembelajarannya sudah menerapkan pembelajaran aktif, salah satu yang
digunakan adalah strategi video critic. Maka dari itu, peneliti memutuskan
untuk melaksanakan penelitian di Madrasah Aliyah Ibtidaul Falah Kudus yang
terletak di Desa Samirejo, Kecamatan Dawae, Kabupaten Kudus.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan bagian utama dalam metodologi
penelitian kualitatif. Karena dengan teknik-teknik inilah, data digali dan
dikumpulkan.6 Adapun metode pengumpulan data yang dipakai dalam
penelitian ini meliputi:
1. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian7. Penelitian yang
dilakukan peneliti termasuk penelitian kualitatif, maka observasi yang
penulis lakukan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang. Dalam
hal ini, peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa
6Andi Prastowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif, DIVA
Press, Yogyakarta, 2010, hlm. 310. 7Jamal Ma’mur Asmani, Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan,
DIVA Press, 2011, hlm 123
42
peneliti sedang melakukan penelitian. Peneliti juga menggunakan
observasi partisipasi pasif (passive participation), yaitu peneliti datang
ketempat penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan di tempat
penelitian.
Peneliti melakukan observasi dengan mengamati situasi yang ada
dikelas tentang proses pembelajaran Fiqih yang dilakukan guru. Disini
guru menggunakan model pembelajaran active learning dengan strategi
video critic karena sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi selama proses
pembelajaran.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara atau interview yaitu pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Ada tiga jenis
wawancara diantaranya adalah wawancara terstruktur, wawancara
semiterstruktur, wawancara tak berstruktur8.
Pertama, peneliti mengajukan wawancara kepada kepala madrasah,
peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur. Dengan menanyakan
beberapa pertanyaan seperti bagaimana perkembangan peserta didik di
MA NU Ibtidaul Falah, bagaimna kinerja guru dalam melaksanakan tugas
mengajar, apakah madrasah mengadakan evaluasi setiap akhir semester
terhadap kinerja guru, apakah bapak Suja’i mengajar Mata Pelajaran
Fiqih,bagaimana peranan strategi video critic dalam proses pembelajaran.
Dari wawancara yang nantinya tanyakan kepada narasumber, peneliti
dapat mengetahuikinerja guru di madrasah dalam mengajar terutama data
mengenai bapak Suja’i selaku guru fiqih yang menerapkan strategi video
critic.
8 Sugiyono, MetodePenelitianPendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R &D),
Op.Cit,hlm. 317 - 320
43
Kedua, peneliti mendapatkan data dari Waka Kurikulum MA NU
Ibtidaul Falah, dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur
dengan beberapa pertanyaan seperti, berapa alokasi waktu pada mata
pelajaran fiqih, pentingkah pembelajaran fiqih bagi peserta didik,
bagaimana prosespembelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah, mulai
tahun berapa MA ini mempunyai sarana prasarana yang memadai yaitu
media LCD dan Proyektor, apa benar strategi video critic sudah diterapkan
di Madrasah ini, berapa standar nilai KKM pada mata pelajaran Fiqih.
Ketiga, peneliti mendapatkan data dari Guru Mata Pelajaran Fiqih,
dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dengan beberapa
pertanyaan seperti, persiapan apa yang bapak lakukan sebelum
pembelajaran Fiqih dimulai, untuk mnecapai suatu keberhasilan strategi
apa yang bapak gunakan, sejak tahun berapa bapak menggunakan strategi
video critic, sebelum adanya media LCD dan Proyektor yang memadai di
Madrasah ini strategi atau metode apa yang bapak gunakan.
Keempat, peneliti mendapatkan data dari peserta didik dari
perwakilan kelas XI IPA II MA Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.
Dengan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur dengan beberapa
pertanyaan seperti, bagaimana cara guru dalam menyampaikan strategi
video critic pada pembelajaran Fiqih, bagaimana kondisi kelas pada saat
pembelajaran fiqih berlangsung, apakah anda senang ketika guru
menerapkan strategi video critic pada pembelajaran Fiqih, apakah kamu
bisa mengikuti dan memahami apa yang disampaikan guru dalam
pembelajaran Fiqih dengan menggunakan strategi video critic.
3. Dokumentasi
Selain menggunakan teknik wawancara, peneliti juga
menggunakan teknik dokumentasi, yakni mencari data pendukung yang
berkaitan dengan judul yang peneliti angkat. Melalui teknik ini diperoleh
data dan dokumen seperti rencana pelaksanaan pembelajaran yang didalam
nya termuat mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan
disampaikan pendidik kepada peserta didik.
44
E. Uji Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, pengujian kredibilitas dilakukan melalui:
1. Perpanjangan Pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, dan wawancara lagi dengan sumber
data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan
pengamatan ini, berarti hubungan yang baru antara peneliti dengan
narasumber akan semakin akrab, saling terbuka, dan saling mempercayai,
sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.9
Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali
apakah data yang telah diberikan melalui pengamatan selama ini
merupakan data yang sudah benar atau tidak. Apabila data yang diperoleh
dari MA NU Ibtidaul Falah Kudus. Selama ini setelah dicek kembali pada
sumber data asli atau sumber data lain ternyata tidak benar, maka peneliti
melakukan pengamatan lagi di MA NU Ibtidaul Falah Kudus secara lebih
luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
2. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan.10
Pengujian kredibilitas dengan
meningkatkan ketekunan ini dilakukan dengan cara peneliti membaca
seluruh catatan penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui
kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga dengan meningkatkan
ketekunan, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat
dan sistematis tentang apa yang diamati di MA NU Ibtidaul Falah Kudus.
3. Triangulasi
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Dengan demikian terdapat trianggulasi sumber, triangulasi teknik
9 Sugiyono,MetodePenelitianPendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R
&D),Op. Cit, hlm. 369. 10
Ibid, hlm. 370.
45
pegumpulan data dan triangulasi waktu.11
Untuk mengetahui hasil dari
penerapan strategi video critic pada pembelajaran fiqih, peneliti meneliti
perilaku peserta didik tersebut, mengumpulkan dan menguji data dari
berbagai sumber seperti kepada peserta didik dan kepada guru mata
pelajaran Fiqih (triangulasi sumber). Data dari sumber tersebut kemudian
di analisis dan diambil kesimpulan.
Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti
menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan
dokumentasi (triangulasi teknik). Peneliti mencari informasi bagaimana
penerapan strategi video critic pada pembelajaran fiqih. Peneliti
menggunakan berbagai macam teknik untuk mendapatkan informasi
tersebut, yaitu wawancara kepada guru mata pelajaran Fiqih, Kepala
Madrasah, Waka Kurikulum dan peserta didik dan juga melakukan
observasi dan dokumentasi. Wawancara tidak hanya dilakukan sekali,
kalau perlu berulang-ulang dalam waktu dan kondisi yang berbeda
(triangulasi waktu) sampai mendapatkan data yang jenuh.
4. Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi disni adalah adanya
pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Dalam hal ini dapat menggunakan foto-foto atau dokumen autentik,
sehingga menjadi lebih dapat dipercaya.12
5. Mengadakan Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh
para pemberi data maka data dapat dikatakan valid, sehingga semakin
kredibel atau dapat dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti
tidak disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi
11
Ibid, hlm. 372. 12
Ibid, hlm. 375
46
dengan pemberi data. Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data
diminta untuk menandatangani, supaya lebih otentik dan sebagai bukti
bahwa peneliti telah melakukan member check. Dalam penelitian ini,
member check dilakukan kepada kepala sekolah, waka kurikulum, guru
mata pelajaran yang menggunakan strategi video critic dan siswa.13
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.14
Adapun langkah-langkah analisis yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu.15
Untuk itu perlu dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Dalam mereduksi data, penelitian ini memfokuskan
terhadap hal-hal pokok yaitu: pertama media video, kedua diskusi, dan
yang ketiga berfikir kritis. Setelah nanti peneliti memasuki lokasi
penelitian yaitu MA NU Ibtidaul Falah, data yang diperolehsudah pasti
jumlahnya banyak, kompleks dan rumit, seperti data hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi, terhadap guru, waka kurikulum, kepala
madrasah dan peserta didik, melalui reduksi data.
Hal-hal pokok dalam mereduksi data yaitu:
13
Ibid, hlm. 375-376 14
Ibid,hlm. 335. 15
Ibid, hlm. 338.
47
a. Media video, merupakan alatyang digunakan dalam proses
pembelajaran, melalui bantuan dari media video tersebut peserta
didik nantinya akan melihat atau menyaksikan tayangan dari
video yang berisi materi pembelajaran. Dengan bantuan media
video peserta didik dapat terfokus pada materi yang dkitayangkan
guru, sehingga siswa tersebut faham dengan materi yang dilihat
melalui tayangan video tersebut.
b. Diskusi, diskusi adalah interaksi komunikasi antara dua orang
atau lebih dan bisa secara kelompok. Pada proses pembelajaran
komunikasi yang terjadi adalah berupa pengetahuan-
pengetahuan. Setelah peserta didik selesai menonton tayangan
video yang berisi materi pembelajaran, peserta didik akan
membuat suatu diskusi, diskusi ini nantinya akan terbentuk
secara berkelompok yang bertujuan untuk mengulas secara kritis
materi yang telah ditayangkan melalui bantuan meda video.
c. Berfikir Kritis, kemampuan dalam menganalisis fakta,
mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat,
membuat perbandingan,menarik kesimpulan, menganalisis
pembelajaran dan memecahkan masalah, proses diskusi ini
diawali dari tayangan video dan melalui tayangan yang dilihat
peserta didik ini menjadi fokus dan faham mengenai isi dari
materi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan diskusi, maka
pembelajaran ini akan terbentuk pada kemampuan peserta didik
dalam berfikir kritis. Kemampuan berfikir kritis ini dapat digali
dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dalam penelitian kualitatif biasa dilakukan dalam
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
48
Tapi yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif16
.
Berdasarkan skema yang tergambar diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam proses pembelajaran yang terjadi guru adalah seorang yang
bertugas menyusun desain pembelajaran dan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran, hal-hal pokok dalam penelitian ini berfokus pada:
Pertama, Media Video, media video, merupakan alat yang
digunakan dalam proses pembelajaran, melalui bantuan dari media video
tersebut peserta didik nantinya akan melihat atau menyaksikan tayangan
dari video yang berisi materi pembelajaran. Dengan bantuan media video
peserta didik dapat terfokus pada materi yang dkitayangkan guru, sehingga
siswa tersebut faham dengan materi yang dilihat melalui tayangan video
tersebut.
Kedua, Diskusi, dengan adanya diskusi, setelah peserta didik
selesai menonton tayangan video yang berisi materi pembelajaran, peserta
didik akan membuat suatu diskusi, diskusi ini nantinya akan terbentuk
secara berkelompok yang bertujuan untuk mengulas secara kritis materi
yang telah ditayangkan melalui bantuan meda video.
Ketiga adalah Berfikir Kritis,setelah pembelajaran ini diawali dari
tayangan yang dilihat peserta didik ini menjadi fokus dan faham mengenai
isi dari materi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan diskusi, maka
pembelajaran ini akan terbentuk pada kemampuan peserta didik dalam
16 Ibid, hlm 341
Media Video
Diskusi Berfikir Kritis
49
berfikir kritis. Kemampuan berfikir kritis ini dapat digali dari proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
3. Conclusion drawing/ verification
Setelah peneliti melakukan reduksi dan penyajian data, langkah
selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif diharapkan menemukan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau
interaktif, hipotesis atau teori.17
Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
kesimpulan yang dapat menjawab dari rumusan masalah yang sejak awal
sudah dirumuskan, yaitu menjelaskan tentang bagaimana pembelajaran
fikih di madrasah Aliyah Ibtidaul Falah, bagaimana pelaksanaan
penerapan strategi video critic pada pembelajaran Fikih, serta apa saja
faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan strategi video critic
pada pembelajaran Fikih. Dengan tujuan penerapan strategi tersebut adalah
dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga tercapainya
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik pada peserta didik .
.
17
Ibid.,hlm. 345.
top related