bab iii data tentang kegiatan mujahadah usbuiyah...
Post on 02-Mar-2019
249 Views
Preview:
TRANSCRIPT
54
BAB III
DATA TENTANG KEGIATAN MUJAHADAH USBUIYAH KANAK-
KANAK WAHIDIYAH DI KECAMATAN BALEN KABUPATEN
BOJONEGORO
A. Tinjauan Umum Tentang Wahidiyah
1. Sejarah Singkat Lahirnya Shalawat Wahidiyah
Berikut ini ringkasan sejarah lahirnya shalawat wahidiyah :1
1. Pada awal bulan Juli 1959, Hadlratul Mukarrom Romo K. H.
Abdoel Madjid Ma’roef, pengasuh pesantren Kedunglo, Desa
Bandar Lor, kota Kediri, menerima “alamat ghoib” dalam keadaan
sadar, bukan dalam mimpi. Isinya “supaya ikut berjuang
memperbaiki mental masyarakat lewat jalan bathiniyah”. Sesudah
menerima alamat ghaib tersebut, beliau memusatkan kekuatan
bathiniyah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohonkan doa
bagi kesejahteraan umat masyarakat, terutama perbaikan mental /
akhlak dan kesadaran kepada Allah wa Rasulihi SAW, disertai
dengan memperbanyak amalan shalawat, baik shalawat Nariyah,
shalawat Munjiyat dan lain sebagainya.
2. Pada awal tahun 1963 beliau menerima alamat ghaib lagi, sebagai
peringatan terhadap alamat ghaib yang pertama. Sampai ketiga
kalinya, pada tahun yang sama. Karena sangat kerasnya peringatan
dalam alamat ghaib yang ketiga ini, menyebabkan beliau gemetar
sehingga bertambahlah prihatin, mujahadah, taqarrub kepada Allah
SWT. Selanjutnya beliau menyusun suatu do’a shalawat :
1 Sejarah singkat lahirnya shalawat wahidiyah dikutip dari buku AD & ART yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Shalawat Wahidiyah hlm. 1-9.
55
اخل.... اللهم كما انت اهله
Kemudian beliau menyuruh tiga orang yaitu bapak Abdul Jalil,
bapak Muhtar dan seorang santri pondok Kedunglo namanya
Dahlan agar mencoba mengamalkan shalawat tersebut, dan hasilnya
mereka dikaruniai rasa tentram dalam hati.
3. Pada tahun 1963 juga bertepatan dengan bulan Muharram, beliau
menyusun shalawat lagi yaitu :
اخل... اللهم يا واحد يا احد، يا واجد يا جواد
Shalawat tersebut kemudian diletakkan pada urutan pertama dalam
susunan shalawat wahidiyah. Untuk mencoba khasiatnya beliau
menyuruh beberapa orang supaya mengamalkannya. Hasilnya
Alhamdulillah lebih positif lagi. Mereka diberi ketenangan batin,
kesadaran hati kepada Allah SWT. Semenjak itulah beliau memberi
ijazah shalawat kepada masyarakat umum.
4. Kemudian beliau menyusun shalawat lagi sebagai pendingin hati
(disebut shalawat saljul ghuyub li tabridi hararatil qulub) dengan
susunan sebagai berikut :
عليك نور اخللق هادى االنام# ياشافع اخللق الصالة والسالم
5. Ketiga rangkaian shalawat tersebut diawali dengan surat al-Fatihah,
diberi nama shalawat wahidiyah.
6. Pada tahun 1964, setelah pelaksanaan peringatan ulang tahun
shalawat wahidiyah yang pertama, di Kedunglo diadakan Asrama
Wahidiyah I diikuti para kyai ulama’ tokoh agama dan sebagainya.
Dalam asrama ini lahirlah kalimat nidak :
56
ياسيدى يارسول اهللا
7. Pada saat Asrama Wahidiyah II selama 6 hari tanggal 5-11 Oktober
1965 di Kedunglo, beliau menerangkan tentang Ghautsuz Zaman
dengan panjang lebar. Saat inilah lahir dari kandungan beliau :
عليك ربىن باذن اهللا# يا ايها الغوث سالم اهللا
8. Pada tahun 1965 beliau memberi ijazah lagi berupa kalimat اهللا ففروا الى
dan . ”وقل جاء الحق “
9. Pada tahun 1968 lahir shalawat :
على حممد شفيع االمم# ياربنا اللهم صل سلم
10. Pada tahun 1971, menjelang pemilu di negara Indonesia, lahirlah
shalawat:
صالته عليك مع سالمه# ياشافع اخللق حبيب اهللا
Pada tahun 1973 beliau menambah do’a :
اللهم بارك فيما خلقت وهذه البلدة يا اهللا وىف هذه ااهدة يا اهللا
Pada tahun 1973 bacaan nidak “fafirru ilallah” dirangkaikan
dengan “waqul jaal haqqu…” dan didahului dengan do’a :
.بسم اهللا الرمحن الرحيم ك االعظماللهم حبق امس
بلغ مجيع العاملني فانك على كل شيئى قدير
Masing-masing 3 kali
57
Pada kira-kira tahun 1976 mulai dilaksanakan nidak “fafirru
ilallah” dengan berdiri menghadap empat penjuru pada saat acara
mujahadah dalam rangka peletakan batu pertama masjid desa
Tanjung Sari Tulungagung.
Pada tanggal 27 Jumadil Akhir 1401 H atau 2 Mei 1981 M,
lembaran shalawat wahidiyah disusun lengkap dengan huruf Arab
disertai petunjuk cara pengamalannya.
Demikian secara kronologis sejarah singkat shalawat wahidiyah dari
awal sampai penyempurnaan.
2. Pengertian Wahidiyah
Wahidiyah merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu
wahid artinya “esa’. Disebut ” الواحد“ artinya yang esa, kemudian
kata ditambah dengan ya’ nisbah الواحد ) ياء النسبة ( dan huruf “ta’
marbuthoh”, sehingga menjadi ” الواحدية“ berarti “yang mengesakan”2
Nama “wahidiyah” diambilkan dari asma’ al a’dlom “al-
Waahidu” yang terdapat di dalam shalawat yang pertama dari susunan
shalawat wahidiyah, yaitu “Allahumma yaa waahidu yaa ahad …” dan
seterusnya. Waahidu artinya “satu”. Satu tidak terpisahkan lagi, mutlak
satu, azlan wa abadan, satu tidak seperti satunya makhluk.3
Al-Waahidu termasuk salah satu dari asma Allah yang agung
(asma’ al-a’dlom) yang barangsiapa berdoa dengan disertai kalimah itu
maka insya Allah akan dikabulkan / diijabahi. Para ahli juga
mengatakan bahwa di antara khasiatnya kalimah “al-Waahidu” yaitu
menyembuhkan rasa kebingungan, rasa gelisah dan kesusahan dalam
2 Muhammad Makhin “Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Shalawat Wahidiyah
terhadap Moral Keagamaan Mahasiswa IKAHA di Pesantren At-Tahdzib desa Rejoagung kecamatan Ngoro kabupaten Jombang”, Skripsi IKAHA Jombang, (Jombang: Perpustakaan IKAHA Jombang, 2004), hlm. 16, t.d.
3 Ibid, hlm. 17.
58
jiwa / hati. Barang siapa membacanya dengan sepenuh hati hudlur
sebanyak 1000 kali, maka dia dikaruniai Allah SWT tidak mempunyai
rasa takut, dan khawatir kepada makhluk, yang takut terhadap makhluk
itu adalah sumber dari babak bencana dunia dan akhirat.4
Kata wahidiyah juga diambil dari nama pengetrapan dan
pengamalan ilmu-ilmu tauhid / ilmu yang membahas tentang sifat-sifat
wajibnya Allah yang dua puluh yang merupakan kandungan dari
kalimah syahadat: “Asyhadu an laa ilaaha illallah”. Pengetrapannya:
Harus selalu menyadari di hati, bahwa wujud manusia sebagai makhluk
ini diwujudkan oleh Allah (wujud al-khalqi bi wujudillah) tidak wujud
dengan sendirinya, jadi billah. Hayat al-khalqi bi hayatillah, billah.
Sami’ al-khalqi bi asma’illah, billah, dan seterusnya. Tidak disadari
dalam hati rasa billah itu pasti binnafsi, sehingga ia menjadi syirik,
karena menyekutukan / menyamakan dirinya dengan Tuhan Allah yang
mempunyai sifat qiyamuhu.5
Untuk menempuh dan mengetrapkan ilmu ini, cara yang dipakai
oleh pengamal wahidiyah dengan bermujahadah memakai dan
mengamalkan shalawat wahidiyah, sebab menurut pengalaman, cara ini
dapat sampai pada hakekat ilmu tauhid hingga sampai kepada perasaan
hati, berarti dia dapat sampai kepada ilmu wahidiyah.
Untuk mempercepat proses dalam menguasai wahidiyah maka
disusunlah do’a-do’a yang mengarah ke arah ilmu yang diberi nama
do’a wahidiyah. Dengan adanya kelebihan tersendiri dalam kata wahidu
/ wahidiyah tersebut, maka selanjutnya wahidiyah digunakan sebagai
nama shalawat oleh muallifnya yaitu Romo K. H. Abdoel Madjid
Ma’roef. Demikian halnya karena redaksi / susunannya dibarengi
4 Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Shalawat Wahidiyah, “Penjelasan Mengenai AD &
ART”, (Jombang: PSWP, tt), hlm. 6-7. 5 Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Shalawat Wahidiyah, “Materi Pembinaan Kader
Wahidiyah”, (Kediri: PSWP, 1982), hlm. 10.
59
dengan shalawat, maka rangkaian do’a shalawat tersebut diberi nama
“shalawat wahidiyah”.
3. Mujahadah Usbuiyah Kanak-kanak Wahidiyah
Dalam segi etimologi mujahadah berarti sungguh-sungguh. Pada
dasarnya mujahadah dalam istilah ialah mencegah jiwa dari kebiasaan-
kebiasannya dan memaksanya menentang hawa nafsunya sepanjang
waktu.6
Definisi mujahadah menurut ahli tasawuf / hakekat bahwasanya
arti mujahadah menurut bahasa adalah perang, menurut aturan syara’
ialah perang melawan musuh-musuh Allah (orang-orang kafir), dan
menurut ahli hakikat adalah memerangi nafsu amarah bi as-suu’ dan
memberi beban kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berat baginya
yang sesuai dengan aturan syara’ (agama). Sebagian ulama’
mengatakan: “Mujahadah adalah menentang (tidak menuruti) kehendak
nafsu”, dan ada yang mengatakan: “Mujahadah adalah menahan nafsu
dari kesenangannya”.7
Adapun yang dimaksud mujahadah dalam wahidiyah adalah
pengamalan shalawat wahidiyah atau bagian dari padanya menurut cara
/ kaifiyah yang ditentukan oleh muallif, sebagai penghormatan kepada
Rasulullah SAW dan sekaligus merupakan do’a permohonan kepada
Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang diperuntukkan bagi diri pribadi
dan keluarga, bagi bangsa dan negara, bagi segenap makhluk ciptaan
Allah.8
6 Abul Qasim al-Qusyairy an-Naisabury, “Risalatul Qusyairiyah”, terj. Muhammad
Luqman Hakim, op. cit, hlm. 88. 7 Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Shalawat Wahidiyah, “Panduan Pembinaan Kanak-
Kanak Wahidiyah”, (Jombang: PSW Pusat, 2004), cet. II, hlm. 7. 8 Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Shalawat Wahidiyah, “Pedoman Dasar dan
Pedoman Rumah Tangga”. (Kediri: PSWP, tt), hlm. 4.
60
Usbuiyah diperoleh dari bahasa Arab “usbu’ ” )اسبوع( yang
berarti minggu. Usbuiyah memiliki arti mingguan. Sedangkan kanak-
kanak wahidiyah yang dimaksud di atas adalah anak-anak putra-putri
wahidiyah yang berusia antara 6-15 tahun atau terdiri dari anak pra
sekolah dan anak usia sekolah, yang mana mereka mengikuti kegiatan
mujahadah pengamalan shalawat wahidiyah. Dengan demikian yang
dimaksud mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah ialah
mujahadah berjamaah yang dilaksanakan satu minggu sekali oleh
kanak-kanak wahidiyah sekampung / lingkungan / desa, yang sesuai
dengan adab dan tata cara yang telah ditentukan.9
B. Kegiatan Mujahadah Usbuiyah Kanak-Kanak Wahidiyah.
1. Sejarah dan Status Keberadaan Kegiatan.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, didapatkan secara
jelas bahwa munculnya shalawat wahidiyah dan penyebarannya di
wilayah Bojonegoro, sekitar pada tahun 1975 M, disebarkan oleh kyai
Munatsir asal Desa Kedungbondo Kecamatan Balen keseluruh pelosok
desa. Kemudian setelah didalaminya shalawat wahidiyah tersebut oleh
masyarakat luas, maka dibentuklah suatu kepengurusan dalam rangka
membantu program penyiaran selanjutnya yang disebut Dewan
pimpinan cabang penyiar shalawat wahidiyah (DPC PSW) Kabupaten
Bojonegoro, sampai di tingkat Kecamatan sehingga terbentuklah suatu
badan pembina kanak-kanak wahidiyah (BPKW).10
Dalam rangka mendidik dan melatih anak-anak supaya gemar
membaca shalawat khususnya shalawat wahidiyah, dan juga melatih
mental mereka, maka badan (BPKW) yang berada di Kecamatan Balen
membuat program khusus untuk kanak-kanak yaitu kegiatan mujahadah
9 DPP PSW, “Panduan Pembinaan Kanak-Kanak Wahidiyah”, op. cit, hlm. 20. 10 Wawancara dengan ustadz Abdul Syahad selaku mantan Sekretaris DPC PSW
Bojonegoro, tanggal 25 Mei 2005 di rumahnya Pilanggede Balen Bojonegoro
61
usbuiyah kanak kanak wahidiyah. Kegiatan tersebut muncul atau
berdiri pada tahun 1979 M, dimulai dari daerah / Desa Margomulyo
sampai terlaksana di berbagai desa di Kecamatan Balen. Selain dari
hal itu kegiatan tersebut merupakan salah satu dari berbagai program
BPKW dalam rangka melaksanakan wewenang dan kewajiban dari
pimpinan pusat penyiar shalawat wahidiyah yakni menyiarkan atau
menyebarkan amalan shalawat wahidiyah serta memperjuangkan
kesadaran fafirruu ilallah warasulihi sallallahu alaihi wasallam.
Dengan demikian status keberadaan kegiatan mujahadah usbuiyah
kanak-kanak wahidiyah benar- benar diakui oleh pimpinan pusat
penyiar salawat wahidiyah.11
2. Letak Geografis.
Sesuai dengan data yang telah dihimpun oleh penulis melalui
pengamatan secara langsung, bahwa kegiatan mujahadah usbuiyah
kanak kanak wahidiyah ini terlaksana di beberapa daerah / desa di
Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro. Sebagian daerah tersebut di
antaranya yaitu;
a. Desa Margomulyo berada di sebelah timur Kecamatan Balen.
b. Desa Kedungbondo berada di sebelah utara Kecamatan Balen.
c. Desa Kedungdowo I (kuniran) berada di sebelah utara Kecamatan
Balen.
d. Desa Kedungdowo II berada di sebelah utara Kecamatan Balen.
e. Desa Pilanggede berada di sebelah utara Kecamatan Balen.
f. Desa Bulu berada di sebelah selatan Kecamatan Balen.
3. Struktur organisasi.
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kegiatan
mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah ini sebagai salah satu
11 Data diambil dari lampiran Surat Penyiar Shalawat Wahidiyah Pusat, Januari 1992,
dan wawancara dengan ustadz Abdul Syahad selaku mantan sekretaris DPC PSW Bojonegoro, di rumahnya pada tanggal 25 Mei 2005
62
program BPKW kecamatan Balen, selanjutnya penulis akan sertakan
nama-nama pengurus penyiar shalawat wahidiyah seksi pembina
kanak-kanak wahidiyah atau yang memiliki jabatan pada badan
pembina kanak-kanak wahidiyah yang berada di Kecamatan Balen.
Tabel I
Data nama-nama pengurus BPKW kecamatan Balen12
Nama Alamat Jabatan
Fatkhur Rahman
Wahib Zaini
Hartini
Moh. Dzuhri
Mukarromah
Amin Tohari
Purwanto
Subhan
Moh. Syafii
Kedungdowo
Lengkong
Margomulyo
Kedungdowo
Kedungdowo
Margomulyo
Kedungdowo
Margomulyo
Margomulyo
Ketua
Wakil ketua
Sekretaris
Seksi Dakwah
Seksi Dakwah
Seksi Mujahadah
Seksi Mujahadah
Seksi Perlengkapan
Pembantu umum
12 Wawancara dengan ustadz Wahib Zaini selaku wakil ketua dan staff ahli BPKW
kecamatan Balen, di rumahnya pada hari Rabu tanggal 15 Juni 2005
63
Tabel II
Bagan Struktur Organisasi Badan Pembina Kanak-Kanak
Wahidiyah Kecamatan Balen
2002-2005
Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Shalawat Wahidiyah
(Pelindung)
Badan Pembina Kanak-kanak Wahidiyah Kecamatan Balen
(penanggung Jawab)
Ketua Fatkhur Rahman
Wakil Ketua Wahib Zaini
Seksi Sekretaris Hartini
Bendahara Nurlin Handayani
Seksi Dakwah Moh.Dzuhri Mukarromah
Seksi MujahadahAmin Tohari
Purwanto
Seksi Perlengkapan Subhan
Seksi Pem. Umum Syafi’i
64
Keterangan;
a. Dewan pimpinan pusat penyiar shalawat wahidiyah (DPP PSW)
yang dimaksud yaitu personel PSW pusat sebagai pelindung
semua program penyiaran, berkoordinasi dengan DPC PSW
Kabupaten hingga BPKW Kecamatan.
b. Badan pembina kanak-kanak wahidiyah yaitu personel yang
bertugas sebagai penanggung jawab serta pelaksana program
penyiaran shalawat wahidiyah.
Personel/pengurus BPKW Kecamatan Balen terdiri dari;
1. Ketua; sebagai pemimpin yang mengarahkan, memotivasi dan
mengawali dalam menjalankan program penyiaran shalawat
wahidiyah.
2. Wakil ketua; bertugas membantu ketua dalam menjalankan
program wahidiyah.
3. Sekretaris bertugas mencatat, mengarsip keseluruhan program
dalam setiap kegiatan.
4. Bendahara bertugas membawa, mengatur keluar masuknya dana
(keuangan).
5. Seksi/bidang dakwah bertugas mengadakan penyiaran shalawat
wahidiyah setiap satu bulan sekali di masing-masing desa/daerah
tempat pelaksanaan mujahadah.
6. Seksi/bidang mujahadah bertugas mengadakan pengamatan atau
survei setiap satu bulan sekali di setiap desa/daerah tempat
pelaksanaan mujahadah.
7. Seksi/bidang perlengkapan, mengadakan sarana prasarana dalam
rangka membantu pelaksanaan.
8. Pembantu umum bertugas membantu semua bidang dalam
menjalankan tanggung jawab perjuangan serta penyiaran shalawat
wahidiyah.
65
C. Pelaksanaan Kegiatan Mujahadah
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Sebagaimana tertera di bagian sebelumnya bahwa pelaksanaan
kegiatan mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah ini terdapat di
setiap daerah/desa di Kecamatan Balen. Kegiatan mujahadah tersebut
dilaksanakan di setiap mushalla pada masing-masing daerah dengan
jadwal yang telah ditentukan.
Hasil pengamatan penulis mengenai tempat pelaksanaan
kegiatan mujahadah13 tersebut, yaitu sebagaimana dalam tabel berikut:
Tabel III
Data Tempat Pelaksanaan Mujahadah Usbuiyah Kanak-kanak
Wahidiyah di Kecamatan Balen.
No Nama Desa Tempat Kegiatan Mujahadah Waktu Pelaksanaan
1. Margomulyo Mushalla at-Tahdzib Hari Kamis pukul 14.00-16.00 WIB
2. Kedungbondo Mushalla Darussalam Hari Ahad pukul 19.30-21.00 WIB
3. Kedungdowo I Mushalla al-Barokah Hari Jumat pukul 14.00-16.00 WIB
4. Kedungdowo II Mushalla Darul Muttaqin Hari Jumat pukul 14.00-16.00 WIB
5. Pilanggede Mushalla al-Mujahidin Hari Jumat pukul 13.00-16.00 WIB
6. Bulu Mushalla Nurul Huda Hari Jumat pukul 15.30-17.30 WIB
13 Data hasil observasi di tempat pelaksanaan mujahadah usbuiyah kanak-kanak
wahidiyah pada tanggal 16 s.d 17 Juni 2005
66
2. Keadaan Pembina dan Peserta14
Pelaksanaan kegiatan mujahadah usbuiyah kanak-kanak
wahidiyah tersebut, didukung dengan adanya pembimbing atau
pembina di setiap desa tempat pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan
diikuti oleh beberapa peserta kanak-kanak putra dan putri dengan
jumlah yang berbeda-beda dari masing-masing desa.
Adapun nama-nama pembina dan peserta mujahadah kanak-
kanak wahidiyah di kecamatan Balen adalah sebagai berikut:
a. Desa Margomulyo
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa data pembina
mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah di Desa Margomulyo
ini terdapat lima ustadz dengan peserta terdiri dari 35 anak putra
dan putri.
Tabel IV
Data Pembina Kanak-kanak Wahidiyah Desa Margomulyo.
No Nama Pembina Pendidikan Terakhir 1. Ust. Syafi’I Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah Jombang
2. Ust. Khoirul Amin MtsAI at-Tanwir Bojonegoro
3. Ust. Amin Tohari Pesantren at-tahdzib al-Wahidiyah Bojonegoro
4. Ust. Khoirul Anam Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah Bojonegoro
5. Ust. Abdul Rahman Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah Bojonegoro
14 Wawancara dengan koordinator masing-masing pelaksana kegiatan mujahadah
usbuiyah kanak-kanak wahidiyah di setiap desa sekecamatan Balen, pada hari kamis tanggal 16 Juni 2005. Di desa Margomulyo dengan ustadz Khoirul Amin, di desa Kedungbondo dengan ustadz Suwono, di desa Kedungdowo I dengan ustadz Shoim, di desa Kedungdowo II dengan ustadz Fatkhur Rahman, di desa Pilanggede dengan ustadz Agung Hidayatullah dan di desa Bulu dengan ustadzah Siti Muawanah
67
Tabel V
Data Peserta Mujahadah Usbuiyah Kanak-Kanak Wahidiyah
Desa Margomulyo
No. Nama Peserta No. Nama Peserta
1. M. Taufiq 19. Syariatin Fitria
2. M. Arif 20. Siti Kholifah
3. Arif Sugiarto 21. Siti Rosyidah
4. Yusuf Efendi 22. Tanti.D
5. Sumanto 23. Yanti
6. Moh. Ghafar 24. Kanita P.S
7. Deni 25. Ifa.S
8. Aris Candra Dinata 26. Dwi Maria Ulfa
9. Abdul Aziz 27. Ainur Rofiah
10. Agus Suprayitno 28. Makrifatun
11. M.Rizal 29. Umi Musyarofah
12. M. Ilham 30. Yeni
13. Rozak Arioprabowo 31. Siti Nur Maliyana Ulfa
14. Pungki 32. Eva Fitriyah
15. Farida Faqih 33. Ana Mahfudlotin Rosyidah
16. Alfi Nuril Mufidi 34. Evi cahyati
17. Dilla.A 35. Ika fitriyah
18. Ifa.F
b. Desa Kedungbondo
Jumlah pembina kanak-kanak wahidiyah di Desa
Kedungbondo ini yaitu 5 ustadz dan ustadzah. Sedangkan peserta
mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyahnya berjumlah 33 anak
putra dan putri.
68
Tabel VI
Data Nama-Nama Pembina Kanak-Kanak Wahidiyah
Desa Kedungbondo
No Nama Pembina Pendidikan Terakhir
1 Ustadz Suwono Pesantren al-Wahidiyah Kediri
2 Ustadz Husna Abdullah Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
3 Ustadz Aris Gunawan MtsAI at-Tanwir Bojonegoro
4 Ustadz. Moh.Ghofar Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
5 Ustadzah Lailatussa’diyah Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
Tabel VII
Data Peserta Mujahadah Usbuiyah Kanak-Kanak Wahidiyah
Desa Kedungbondo
No Nama Peserta No Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nur Aziz
Abdul Qahar Al-Abshor
Ali Rahmanto
Ashabul Kahfi
Zainal Abidin
Shofi Anshori
Abdul Qadir
Purnomo
Abdul Aziz Azzidin
Rifqo Faisal Alfaruqi
Muhlisin
Prasitiyo
Ardis.A
Agus.H
Andrei.R
Abdul Mukrrom
Nafi’uddin
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Sasa
Nunung Maghfiroh
Siti Nur Qamariyah
Nurul Ilmiyah
Munawaroh
Asia Rohana
Ani Alfi Nur Fadilah
Darul Fitriyah
Siti Utami
Siti Zulaikhah
Putri Mukarromah
Nur Hayati
Riani
Erinda Elsafani
Laily Silfiana
Eri .S
69
c. Desa Kedungdowo I
Pelaksanaan mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah di
Desa Kedungdowo I (kuniran) ini didukung oleh 5 pembina terdiri
dari ustadz dan ustadzah. Sedangkan jumlah pesertanya mencapai
50 kanak-kanak putra dan putri.
Tabel VIII
Data Nama-nama Pembina Kanak-kanak Wahidiyah
Desa Kedungdowo I
No Nama Pembina Pendidikan Terakhir
1 Ustadz K. M.Shoim Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah
Ngoro Jombang
2 Ustadz M.Basuki Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
3 Ustadzah Lindatul Mudrikah Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah
Bojonegoro
4 Ustadzah Siti Khoiriyah Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
5 Ustadzah Siti Fadriah Pesantren at-Tahdzib Jombang
Tabel IX
Data Peserta Mujahadah Usbuiyah Kanak-kanak Wahidiyah
Desa Kedungdowo I.
No Nama Peserta No Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
A.Ikhwan Habibie
Masrokhul Munir
Afif Kafana
Nuzlal Muntasir
Agus Suprianto
Adi Winarno
Alam Budi Kusumo
Sulhan Fauzi
26
27
28
29
30
31
32
33
Mamluatun Ni’mah
Umi Khoirun Ni’mah
Nur Lailiyah
Sukarsih
Nia Fuadana
Dwi Astutik
Noviana
Latifah
70
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Bayu Setiawan
Yogi.T
Irfan.S
Dedi Wijaya
Zaenal Arifin
Mustaqim
Wigianto
Hendrik
Andrianto
Arianto
Rizqi Yananta
Andik Anggi Zulianto
Khoirur Rizqi
Syahroni
Budianto
Abidin
Aziz Jarno
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Oktavia Sofiani
Mar’atul Muslihah
Vita Listiana
Lailatul Masfiyah
Muarifah
Imamatul Mardiyah
Ririn
Siti Fatimah
Faizatul Husna
Isma Fitriana
Fitri
Zumrotus Sholihah
Zuni
Ernawati
Rianawati
Ayu Millatina
Himmatus Sa’diyah
d. Desa Kedungdowo II
Hasil yang diperoleh dari penelitian melalui
pengamatan/observasi di lapangan, menunjukkan bahwa jumlah
pembina kanak-kanak wahidiyah di lingkungan / Desa
Kedungdowo II ini ada 6 ustadz dan ustadzah dengan peserta
mujahadahnya berjumlah 30 anak putra dan putri.
71
Tabel X
Data Nama-Nama Pembina Kanak-Kanak Wahidiyah
Desa Kedungdowo II
No Nama Pembina Pendidikan Terakhir
1 Ustadz Fatkhur Rahman Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah
Ngoro Jombang
2 Ustadz Moh.Dzuhri Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
3 Ustadz Purwanto Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
4 Ustadzah Ruhaniyah Pesantren at-Tahdzib Jombang
5 Ustadzah Uswatun Hasa-
Nah
Pesantren at-Tahdzib Jombang
6 Ustadzah Mukarromah Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
Tabel XI
Data Peserta Mujahadah Usbuiyah Kanak-kanak Wahidiyah
Desa Kedungdowo II
No Nama Peserta No Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nanang Adi Purna
Ilham Rosyadi
Syifa’ul Umam
Imam.S
Hanif
Ulil Albab
Hamim .J
Nadzib
M.Marno
Khoirul Anam
Antok
Afif
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Udzma
Ilsa .Y
Ida.S
Milatul Zakiyah
Nur Laili
Fitriyah
Alfi Minayatul Ulum
Hamidah
Ernawati
72
e. Desa Pilanggede.
Pelaksanaan mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah di
Desa Pilanggede ini sangat didukung oleh segenap tokoh agama
dan masyarakat sekitar. Hal itu menunjukkan paling aktif dan
istiqamah dalam kegiatannya. Hal itu dibuktikan dengan sering di
adakannya kemah kanak-kanak wahidiyah serta acara yang sangat
padat, seperti cerdas cermat, up grading wahidiyah, festival anak
saleh, permainan islami dan sebagainya. Semua itu tak lepas
dengan adanya pembina yang profesional, berkualitas, beriman dan
bertakwa.
Dari data yang ada, jumlah pembina kanak-kanak wahidiyah
di Desa Pilanggede ini terdiri dari 9 ustadz dan ustadzah, dengan
jumlah peserta mujahadahnya mencapai sekitar 47 anak putra dan
putri.
Tabel XII Data Pembina Kanak-kanak Wahidiyah Desa Pilanggede
No Nama Pembina Pendidikan Terakhir
1 Ustadz Syamsul Hadi Pesantren at-Tahdzib al-Wahidiyah Ngoro Jombang
2 Ustadz Habib Baihaqi Pesantren al-Anwar Rembang Program S.1 GPAI IAIN W.S
3 Ustadz As’adur Rahman Pesantren at-Tanwir Bojonegoro Akademi keperawatan Bojonegoro
4 Ustadz Saiful Arif Fakultas Tarbiyah STAI Bojonegoro 5 Ustadz M. Agung Hidayatullah Pesantren Langitan Tuban
UIN Malang 6 Ustadzah Uswatun Munawaroh Pesantren at-Tanwir Bojonegoro 7 Ustadzah Naning Nadziroh MAI at-Tanwir Bojonegoro 8 Ustadzah Siti Miftahul
Jannah Pesantren Suci Gresik
9 Ustadzah Ninik Toyyi- batun Nasihah
STAI Bojonegoro
73
Tabel XIII
Data Nama-Nama Peserta Mujahadah Usbuiyah Kanak-kanak Wahidiyah
Desa Pilanggede.
No Nama Peserta No Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
M.Salahuddin Al-Ayyubi
M.Alaika Kurnia Adzim
M.Ali Mahbub
M.Ibnu Akhwan
M.Saddam Husain
M.Husain Al-Amin
Khoiru Roziqin
M.Bahruddin
Misbahul Khoir
Fahrur Rifa’i
Lukfi Hidayatullah
Wahyul Muhibbin
Ahmad Nafi’
Imam Bukhori
M.Sulthon
Nasihul Umam
Saiful Adzim
Fahrur Rizqi
Ashabun Nur
Miftahul Anam
Fikri Aulia Wahyu Ananda
Agus Setiawan
Ferry.G
Afwan Fanani
Farid
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Ayu Anggraini Safitri
Maulina Alfiatin
Lina Agustina
Rina
Ika Fitriana
Siti Zuhriyah
Henik Azizah
Dwi Yuliana Arini
Nina Faizatun Nisa’
Ainur Rofi’ah
Nurul Faizahtin
Iin Jauharotunniswah
Khotimatul Husna
Devi Aliatun Yunisari
Cicik Nur Atiqoh
Siti Nur Fauziyah Ulya
Siti Maria Ulfa
Dewi Alfiyani Hamidah
Novi Ni’matul Khoiriyah
Dewi Wardah Tazkiyah
Dinka Nusrotul Amalia
Fatimatuz Zahro’
74
f. Desa Bulu
Untuk meningkatkan pelaksanaan mujahadah usbuiyah
kanak-kanak wahidiyah di Desa Bulu ini didukung oleh pembina-
pembina yang berkualitas, beriman dan bertakwa. Adapun data
pembinanya berjumlah 3 orang ustadz dan ustadzah dan jumlah
peserta yang sangat minim antara 18 sampai 20 anak putra dan
putri, karena baru berjalan pada periode ini.
Tabel XIV
Data Pembina Kanak-Kanak Wahidiyah Desa Bulu
No Nama Pembina Pendidikan Terakhir
1 Ustadz Khoirul Amin MtsAI at-Tanwir Bojonegoro
2 Ustadzah Siti Muawanah Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
3 Ustadzah Siti Zubaidah Pesantren at-Tahdzib Bojonegoro
Tabel XV
Data Peserta Mujahadah Usbuiyah Kanak-kanak Wahidiyah
Desa Bulu
No Nama Peserta No Nama Peserta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Hari Wibowo
M.Rizal
Saiful Amin
Teguh A. Susanto
M.Rosyid
Deni
Djalaluddin Rosandani Rojal
Ari Setiawan
Andika
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Albi .F
Zuliyanti
Leni Aprilia Ismail
Rizqi Fahimatin
Aninda Prihastini
Anita Mulyaningsih
Ana Mar’tus Salihah
Evi Uswatun Hasanah
Eka Lusia
75
3. Rangkaian Acara 15
Yang dimaksud acara wahidiyah adalah kuliah dan mujahadah
dalam rangka penyiaran dan pembinaan wahidiyah.16
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan mujahadah
usbuiyah kanak-kanak adalah :
1. Sebelum melaksanakan mujahadah usbuiyah, supaya mengadakan
persiapan lahir dan batin sebagaimana mestinya.
2. Sambil menunggu datangnya peserta mujahadah, supaya
mengadakan tasyafu’an berulang-ulang dengan adab lahir dan batin
yang sebaik-baiknya
3. Jika akan dimulai, pembina kanak-kanak memberi aba-aba al-
Fatihah
1 X, istighotsah 1 X, al-Fatihah 1 X kemudian mempersilahkan
kepada protokol (pembawa acara).
4. Protokol berdiri atau tetap duduk dengan mengulangi tasyafu’an
ditutup dengan ya sayyidii ya Rasulallah 1 X, istighotsah 1 X al-
Fatihah 1 X.
15 Data diambilkan dari hasil observasi dan wawancara serta dokumen/arsip
pelaksanaan mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah desa Pilanggede, desa Margomulyo dan Kedungbondo
16 Badan pembina Kanak-kanak Wahidiyah, Panduan Pembinaan Kanak-Kanak Wahidiyah, (Jombang: DPP PSW, 2004), hlm. 20
76
(1) Teks Protokol (pembawa/Penata Acara) kanak-kanak. 17
ركاتهالسالم عليكم ورمحة اهللا وب بسم اهللا الرمحن الرحيم
عليك واالل ايا خري االنام احلمد هللا الصالة والسالم فاشفع لنا فاشفع لنا عند الكرمي رب كرمي وانت ذو خلق عظيم
عليك ربىن بإذن اهللا يا ايها الغوث سالم اهللا رة العليةموصلة للحض وانظر اىل سيدى بنظرة
Hadratul mukarrom mbah yai Abdoel Madjid Ma’roef
qaddasallaahu sirrah wa radliyallahu ‘anh yang kami dereki.
Hadratul mukarrom ‘alim ulama’ yang kami mulyakan, khususnya
beliau ….. yang kami taati.
Para kakak-kakakku pembina kanak-kanak yang kami taati
Teman-temanku kanak-kanak putra-putri yang kami cintai.
Pertama-tama kami ikut memanjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Biqauli “Alhamdulillahi rabbil ’alamin”. Atas
segala ni’mat yang telah diberikan kepada kita, sehingga kita bisa
berkumpul bersama dalam acara mujahadah usbuiyah ini tanpa
halangan suatu apapun.
Sanjungan shalawat dan salam yang setepat-tepatnya semoga
senantiasa melimpah ruah kepangkuan junjungan kita kanjeng nabi
besar Muhammad SAW. Dan para nabi, para utusan Allah serta para
malaikat al-Muqorrobin ’alaihimus sholatu wassalam kepada para
keluarga dan sahabat serta para tabi’it tabi’in, dengan ucapan :
17 Kutipan dari arsip/dokumen mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah musalla
al-Mujahidin desa Pilanggede.
77
الصالة والسالم عليك وعلى الك يا سيدى يارسول اهللا
Salam ta’dzim dan hormat kita haturkan pula kepangkuan beliau
ghoutsu hadza zaman qaddasallahu sirrah wa radhiyallahu anh wa
a’wanihi serta segenap auliyaillah dari awal hingga akhir radliyallahu
‘anhum, dengan harapan semoga para beliau yang tersebut di atas
berkenan mencurahkan syafa’at, tarbiyah, barokah, karomah, nadhroh
dan do’a restunya kepada kita semua sehingga acara yang kita
laksanakan bersama ini benar-benar diridlai Allah wa Rasulihi SAW.
Sehingga membuahkan manfaat, maslahah, barakah fiddini waddunya
wal aakhirah. Amin.
Para hadirin sahabatku kanak-kanak yang tercinta, kami di
tugaskan oleh panitia penyelenggara untuk menjadi penata acara dalam
acara ini. Sehubungan dengan itu kami mohon doa restu kepada para
hadirin hadirat khususnya beliau hadratul mukarrom mbah kyai muallif
shalawat Wahidiyah Qaddasallahu sirrah wa radliyallahu anhum.
Semoga kami dapat melaksanakan tugas yang mulia ini dengan sebaik-
baiknya, sehingga diridlai Allah wa Rasulihi SAW. Amin.
Adapun susunan acara yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci al-Qur’an dan terjemahnya
3. Muqaddimah shalawat wahidiyah
4. Tahlil
5. Prakata panitia
6. Sambutan-sambutan
7. Puisi Wahidiyah
8. Kuliah Wahidiyah
9. Penutup/nida’.
78
Para hadirin hadirat yang dimulyakan Allah dan sahabat-
sahabatku kanak-kanak yang tercinta, marilah acara ini kita buka
bersama-sama dengan bacaan surah al-Fatihah, sebagai permohonan
kepada Allah SWT, marilah kita hayati sungguh-sungguh isi dan makna
kandungan surat yang kita baca ini, terutama pada bacaan :
اهدنا الصراط املستقيم. اياك نعبد واياك نستعني
“Hanya kepada-Mu Ya Allah hamba menyembah dan hanya kepada-Mu ya Allah kami mohon pertolongan, tunjukilah kami ke jalan yang lurus”. Mari kita hayati dengan sungguh-sungguh dan merintih kepada Allah, mari …. al Faatihah !
Bersambung acara kedua pembacaan ayat suci al-Qur’an dan
terjemahnya, mari kita dengarkan dengan penuh khidmah dan beradab,
ini adalah kalam Allah, yang akan dibacakan oleh rekan kita ……,
Kepadanya dipersilahkan.
Bersambung acara yang ketiga, kemudian keempat, kelima dan
seterusnya.
Atas nama hadirin hadirat kami sampaikan ribuan terima kasih
teriring do’a :
امني. جزاكم اهللا خريات وسعادات الدنيا واالخرة
Hadirin hadirat sahabatku kanak-kanak yang tercinta, marilah
acara ini kita tutup bersama dengan mengadakan nida’ keempat
penjuru, kami mohon para hadirin hadirat menghadap ke barat kita
panggil umat masyarakat jami’al alamin supaya cepat-cepat lari
kembali kepada Allah dan mengabdikan diri sadar kepada Allah SWT.
wa Rasulihi SAW.
79
Al Faatihah …. 1 X
Fafirru Ilallah …. 3 X
Waqul jaa al- haqqu..1 X
Terus menghadap ke arah utara (seperti di atas)
Menghadap ke arah timur (seperti di atas)
Menghadap ke arah selatan (seperti di atas)
Para hadirin hadirat kami mohon menghadap ke podium. Mari acara ini
kita akhiri dengan sowan keharibaan junjungan kita Rasulillahi
Shallallahu alaihi wa sallam dan kepangkuan ghouthsi hadza zaman
qaddasallaahu sirrah wa radliyalahu anh memohon syafaah dan
barakah serta nadhroh.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan kakak-kakakku remaja tolong tuntunlah kami
kanak-kanak yang belum tahu adab kesopanan ini sowan kepangkuan
ghoutsu hadza zaman q.s, r.a.
Al-Faatihah … 1X
Ya Syaafi’al khalqi … 1X
Ya Sayyidii ya Rasulallah… 3 X dilagukan lirih
Ya Ayyuhal Ghouts … 1 X
Al Fatihah …. 1 X
Para hadirin hadirat, demikian tadi rangkaian acara mujahadah
usbuiyah kanak-kanak pada hari ini. Akhirnya kami selaku
penata/pembawa acara, mohon maaf sebesar-besarnya :
وباهللا التوفيق واهلداية ومن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم الشفاعة اخل... التربية، النظرة والرباكة، والكرامة، والسالم عليكم
(2) Petunjuk Bagi Pembaca Al-Qur’an
1. Bermujahadah sebelum menjalankan tugas dan terus menerus
membaca nida’ ya Sayyidii ya Rasulallah.
2. Usahakan dalam keadaan tidak batal (suci)
80
3. Setelah dipersilahkan oleh protokol, berjalan menuju podium
dengan sopan sambil membawa kitab suci dengan tangan kanan dan
ditempelkan di dada.
4. Berdiri tegak di podium, kepala menunduk dan membuka halaman
yang akan di baca sambil konsentrasi mengetrapkan lillah – billah,
lirrasul – birrasul, lil ghouts bil ghouts, dan seterusnya, kemudian
memandang ke arah hadirin hadirat dan mengucapkan salam,18
kemudian :
بسم اهللا الرمحن الرحيم ايا خري االنامعليك واالل احلمد هللا الصالة والسالم
فاشفع لنا فاشفع لنا عند الكرمي رب كرمي وانت ذو خلق عظيم عليك ربىن بإذن اهللا يا ايها الغوث سالم اهللا موصلة للحضرة العلية وانظر اىل سيدى بنظرة
واذا قرئ القران فاستمعوا له وانصتو لعلكم ترمحون اخل... حيمبسم اهللا الرمحن الر. اعوذ باهللا من الشيطان الرجيم
Petunjuk bagi penterjemah al-Qur’an:
Jika terjemah dirangkai menjadi satu dengan pembaca al-Qur’an
maka terjemahnya langsung sesudah pembacaan ayat suci al-Qur’an
dan tanpa mengucapkan salam. Begitu pula pembaca al-Qur’an tidak
mengucapkan salam penutup sebelum selesai terjemah.
Contoh teks tarjamah:
Tatkala al-Qur’an dikumandangkan diam dan dengarlah dengan penuh
perhatian agar rahmat Allah diturunkan kepada kamu sekalian.
18 Hasil observasi di musalla al-Mujahidin tempat pelaksanaan mujahadah usbuiyah
kanak-kanak wahidiyah desa Pilanggede dan wawancara dengan ustadz Habib Baihaqi selaku pembinanya, pada hari Jumat tanggal 17 Juni 2005.
81
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk …. dan
seterusnya sampai akhir, Maha benar Allah dengan segala firmannya.
(3) Petunjuk/contoh teks Muqaddimah Shalawat Wahidiyah.19
بسم اهللا الرمحن الرحيم السالم عليكم ورمحة اهللا وبركاته الواحد الصمد يهدى للرشاد احلمد هللا الذى هو االحد ياربنا صل عليه وسلم خبري خلقك شفيع االمم
ىف كل حال دائما والساعة واالل غرقنا ببحر الوحدة اخل... عليك ربىن ياايها الغوث سالم اهللا
Para hadirin hadirat yang dimulyakan Allah, dan sahabatku kanak-
kanak yang tercinta.
Marilah acara penghormatan kepada Rasulullah SAW ini kita
laksanakan bersama-sama dengan adab lahir batin yang setepat-
tepatnya. Marilah kita terapkan sungguh-sungguh ajaran Lillah Billah,
Lirrasul–Birrasul, dan Lilghouts Bil Ghouts, Maaf para hadirin hadirat,
sekali lagi maaf bagi yang belum kenal atau tidak mungkin membaca
shalawat Wahidiyah kami mohon membaca “Ya sayyidii ya Rasulallah”
diulang sampai acara ini selesai, yang penting hati merasa benar-benar
di hadapan Allah wa Rasulihi saw. Yang disertai dengan tawadlu’-
ta’dhim dan mahabbah setulus hati.
Mari hadirin – hadirat. Al Faatihah
Al Faatihah ……………….. 1 X
Allahumma ya wahidu ya ahad…… 3 X
Allahumma kamaa anta ahluh………1 X
19 Hasil kutipan dari dokumen/arsip kegiatan mujahadah usbuiyah kanak-kanak
wahidiyah musalla at-Tahdzib desa Margomulyo
82
Yaa syafi’al khalqi sholaatu……… 3 X
Ya Sayyidii ya Rasulallah………… 7 X
Ya Ayyuhal ghoutsu salaamullah… 3 X
Ya Syafi’il khalqi habiballahi……… 3 X
Ya sayyidii ya Rasulallah…………… 7 X
Ya RobbanaIlaahumma sholli…… 3 X
Al Faatihah ………………… 1 X.
(4) Petunjuk/Teks Tahlil
Contoh bacaan tahlil
Sebagaimana dalam teks tahlil yang biasa diamalkan kaum
muslimin. Namun katika pada waktu selesai membaca lafadl :
اخل ... ان اهللا ومالئكته يصلون على النىب
Kemudian membaca shalawat wahidiyah, susunan paragraf kedua
(shalawat ma’rifah)
اخل... اللهم كما انت اهله (5) Petunjuk/teks prakata Panitia20
السالم عليكم ورمحة اهللا وبركاته بسم اهللا الرمحن الرحيم باملصطفى حممد حبيبنا احلمد هللا الذى كرمنا عليك يارؤف يارحيم ياسيدى الصالة والسالم بك اهلدى الرضا الفتوح الفرج واالل قد اسرعت احلوائج
اما بعد... عند الكرمي ابدا وربنا انت املشفع الشفع اشفع لنا
20 Teks Prakata panitia diambil dari arsip data Mujahadah usbuiyah Kanak-kanak
Wahidiyah Desa Pilanggede dan Kedungbondo Kecamatan Balen Bojonegoro.
83
Kepada Yth …. Kakak pembina dan sahabat kanak-kanak tercinta.
Pertama-tama : ucapan rasa syukur kepada Allah SWT.
Kedua kalinya ; ucapan shalawat dan salam kepada Rasulullah
Ketiga kalinya : ucapan salam ta’dzim, ikrom dan mahabbah kepada
Auliyaillah khususnya kepada ghoutsu hadzaz zaman
waa’wanihii r.a.
Para hadirin hadirat, kakak-kakak pembina serta sahabat kanak-
kanak yang berbahagia, saya di sini ditugasi oleh teman-teman untuk
mewakili teman-teman panitia penyelenggara mujahadah usbuiyah
kanak-kanak pada siang hari ini, perlu saya sampaikan,
Pertama, kami panitia penyelenggara mengucapkan banyak
terima kasih yang tak terhingga kepada bapak-bapak, ibu-ibu yang telah
memberikan bantuan baik berupa moril maupun materiil sehingga acara
mujahadah siang hari ini bisa terselenggara dengan lancar. Kami
haturkan terima kasih dengan iringan do’a : “Jazaakumullaahu
khairaati wa sa’aadatid dunya wal akhiroh”. Amin ya Rabbal ’alamin.
Kedua, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada hadirin
hadirat atas segala kekurangan dari panitia penyelenggara, itu semua
karena keterbatasan kami.
Yang terakhir, marilah kita ikuti acara mujahadah usbuiyah
kanak-kanak wahidiyah siang hari ini dengan sungguh-sungguh,
marilah kita dengarkan nasehat-nasehat dari kakak-kakak pembina
dengan seksama : marilah kita benahi niat kita bersama-sama untuk
mengikuti mujahadah usbuiyah dengan kesadaran Lillah – Billah
Lirrasul Birrasul serta Lil ghouts Bilghouts.
Akhirnya segala kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya dan terima kasih atas segala perhatiannya.
84
(6) Petunjuk/Teks Sambutan kanak-kanak.21
السالم عليكم ورمحة اهللا وبركاته بسم اهللا الرمحن الرحيم
اخل... احلمد هللا الصالة والسالم عليك واالل بك اهلدى النعم
Para hadirin hadirat, kakak-kakak pembina serta sahabatku kanak-
kanak yang saya hormati.
Pertama : ucapan rasa syukur kepada Allah SWT/
Kedua : ucapan shalawat salam kepada Rasul dan Auliyailllah.
Hadirin hadirat yang kami hormati, kami mohon maaf dan doa
restu untuk melaksanakan tugas yang mulia ini, kami kanak-kanak
diibaratkan kertas yang putih bersih, yang mungkin di coret dengan
tinta dosa yang sukar terbaca, tidak terpandang mata oleh siapa saja
baik di dunia maupun di akhirat, dan mungkin juga bisa ditulisi dengan
tinta emas yang harum baunya serta sedap dipandang mata, manfaat
bagi siapa saja.
Namun bila ayah ibu mencoret-coret hatimu, hati kita dengan
tinta kemaksiyatan, kemusyrikan dan kebodohan segala resikonya akan
ditumpahkan di atas pundak ayah ibu.
Rekan-rekanku kanak-kanak yang tercinta, mari kita bersyukur
kepadanya atas jasa Rasulullah SAW. Andai kita tidak ada pertolongan
beliau kita pasti menjadi hewan walaupun dengan bentuk manusia.
Mari memperbanyak shalawat dan mujahadah, rekan-rekan mari kita
memohonkan maaf kepada Allah SWT untuk bapak terutama ibu kita,
dan seterusnya.
21 Hasil obsrvasi dan kutipan arsip dari pelaksana mujahadah usbuiyah kanak-kanak
wahidiyah desa Pilanggede.
85
(7) Petunjuk dan Teks Puisi (Deklamasi) Wahidiyah
Petunjuk :
Deklamasi wahidiyah dilakukan oleh seorang anak dan dibantu
oleh 6 (enam) anak yang berdiri di belakangnya bila memungkinkan,
tiga di sebelah kiri dan tiga di sebelah kanan. Selama pembacaan
deklamasi, enam anak itu membaca ya sayyidi ya rasulallah (tasyafu’
dan istighotsah) mengikuti irama deklamasi. Salam diucapkan oleh
pembawa/pembaca deklamasi, salah satu dari enam anak memimpin
tasyafu’ bersama-sama.
Teks Deklamasi :
Duhai kanjeng nabi …. Pemberi syafaat makhluq
Kepangkuanmu shalawat dan salam ku sanjungkan
Duhai nur cahaya makhluk
Pembimbing manusia
Duhai unsur dan jiwa makhluk
Bimbing …. Bimbing…. Bimbing dan didiklah diriku
Sungguh aku manusia yang dhalim selalu.
Dan seterusnya.
Teks/contoh puisi
# Sebuah Rintihan #
Karya : Dra. Ning Jauharatul Maknunah
Untuk kesekian kali
Tak tahan air mata menetes di pipi ini
Ketika kudengar asma keagunganmu
Yaa sayyidii … yaa Rasulallah
Terlalu hina daku dihadapanmu
Kemanakah harus ku sembunyikan mukaku
Yang telah menjadi budak imperialis nafsu
86
Darahku telah bercampur dengan titik noda dan dosa
Hatiku kelam … hitam mengarang bara
Keras ! lebih keras dari batu gua
Aku tahu, tiada kan bahagia bila tiada mengingatmu
Tapi, mengapa aku senantiasa menyembah nafsuku
Pantaskah ? daku memanggilmu
Habibi … yaa … Qurrota’aini … “
Padahal tiada realisasi
Engkau lebih tahu tentang aku, duhai junjunganku.
Daku bersimpuh di pangkuanmu, dengan dosa-dosaku
Ulurkanlah astamu duhai penolongku
Hingga daku, selalu sadar kepada Allah yang satu
Fafirru …. ilallah …. 3X
Wahai manusia segeralah sadar
Kembali kepada Allah yang Maha Esa. 22
# Shalawat Kesadaran #
Yaa Tuhan kami Yaa Allah
Limpahkan shalawat dan salam
Atas kanjeng Nabi Muhammad
Pemberi syafa’at ummat
Dan atas keluarga beliau
Jadikanlah umat manusia cepat, cepat lari, lari
Lari kembali mengabdikan diri
Dan sadar kepada Rabbil’alamin
Ya Tuhan kami
Ampunilah dosa-dosa kami
Ampunilah dosa-dosa bangsa kami
22 Kutipan dari arsip/dokumen kegiatan mujahadah usbuiyah kanak-kanak wahidiyah
musalla at-Tahdzib desa Margomulyo.
87
Permudahkanlah segala urusan kami
Bukalah hati dan jalan kami, tunjukkanlah kami
Akrabkan ! pereratlah! Persaudaraan dan persatuan kami.23
(8) Petunjuk/isi Kuliah Wahidiyah
Kuliah wahidiyah yang tercantum dalam acara mujahadah
usbuiyah kanak-kanak ini merupakan kuliah atau materi-materi
mengenai kewahidiyahan dan nasehat-nasehat yang disampaikan oleh
pembina/ustadz dan ustadzah kepada kanak-kanak wahidiyah yang
bertujuan membimbing, mendidik serta mengarahkan kanak-kanak
menuju kesadaran Lillah – Billah Lirrasul bir Rasul lil Ghouts bil
Ghouts, menuju insan kamil.
Adapun isi kuliah,24 sebagai berikut :
1. Mengenalkan kanak-kanak kepada siapa Allah itu dan siapa
utusannya serta siapa ghoutsu hadza zaman ?
2. Memberikan pengertian soal lillah – billah, lirrasul – birrasul, dan
lilghouts bilghouts menurut kemampuan kanak-kanak.
3. Memberikan pengertian ajaran yuktikulladzi haqqin haqqah,
taqdimul aham fal aham, tsumma anfa’ fal anfa’ dengan selingan-
selingannya.
4. Memberi penjelasan tentang keuntungan orang yang selalu
menerapkan lillah – billah, lirrasul – birrasul dan lil ghouts – bil
ghauts, dan menjelaskan kerugian, jeleknya orang yang tidak
menerapkan ajaran tersebut.
5. Mendidik budi pekerti yang baik antara lain : wajib berbakti kepada
orang tuanya dengan diberi dongeng/hikayah yang berhubungan
dengan baiknya berbakti kepada orang tua, dan hikayah yang ada
hubungannya dengan jeleknya berani kepada orang tua, menyerukan
23 Puisi dengan judul “Shalawat Kesadaran” diambil dari arsip data Mujahadah
Usbuiyah Kanak-kanak Wahidiyah Desa Pilanggede Kec. Balen. 24 Hasil wawancara dengan ustadz Habib baihaqi (pembina kanak-kanak wahidiyah
desa Pilanggede) pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2005.
88
rajin belajar, bermujahadah dan berjamaah, baik jamaah salat atau
jamaah mujahadah rajin baca al-Qur’an dan amar ma’ruf nahi
munkar lainnya.
Setelah menyampaikan materi/kuliah, pembina mengajak peserta
kanak-kanak untuk bermujahadah mengamalkan shalawat wahidiyah
sesuai yang tercantum dalam lembaran shalawat wahidiyah dengan
bilangan mujahadah 7 – 17. dengan rangkaian sebagai berikut :
x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . الفاحتة x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . اللهم ياواحد يا احد x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . اللهم كما انت اهله x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ياشافع اخللق الصالة
x 17 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ياسيدى يارسول اهللا x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ياايها الغوث سالم اهللا x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ياشافع اخللق حبيب اهللا x 17 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ياسيدى يارسول اهللا x 7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ياربنا اللهم صل سلم
x 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . الفاحتةلهم حبق امسك االعظم وجباه سيدنا حممد صلى اهللا عليه وسلم، ال
رضى x 3 وبربكة غوث هذا الزمان واعوانه وسائر اوليائك يا اهللا اخل... x 3اهللا تعاىل عنهم
89
(9) Petunjuk Penutupan/Nida’
Penutup ini diisi dengan nida’ (panggilan) kepada Allah dan
Rasulnya dalam rangka memanggil dan mengajak masyarakat jami’al
alamin untuk sadar kehadirat Allah wa Rasulihi saw. Dengan melalui
empat arah/penjuru
Pertama, menghadap barat/kiblat membaca :
x 1 : الفاحتة x 3: اهللا اىل ففروا x 1: احلق جاء وقل
Kedua arah utara dan seterusnya dengan lafadl tersebut
Ketiga arah timur
Keempat arah selatan
Terakhir menghadap kembali ke podium.
top related