bab iii berbagai hambatan dan strategi dalam...
Post on 05-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
44
BAB III
BERBAGAI HAMBATAN DAN STRATEGI
DALAM PENGEMBANGAN MUSEUM NASIONAL JAKARTA
A. Kendala Dalam Pengembangan Museum Nasional Jakarta
Upaya melestarikan berbagai peninggalan sejarah dan kepurbakalaan
sebagai kekayaan budaya dan kebanggaan nasional ditingkatkan antara lain
melalui pengamanan dan perlindungan benda cagar budaya dari kemungkinan
perusakan, pencurian, penyelundupan, dan perdagangan benda tersebut, serta
penyuluhan mengenai pentingnya nilai peninggalan sejarah dan purbakala
untuk meningkatkan kesadaran dan rasa memiliki dari masyarakat. Untuk itu,
kerja sama antar lembaga pemerintah dan masyarakat di dalam maupun di
luar negeri terus dikembangkan. (Agus Aris Munandar : 2011)
Tugas dan peranan museum dikembangkan, tidak hanya menjadi
tempat menyimpan benda peninggalan sejarah dan purbakala, tetapi juga
sebagai tempat penelitian serta pendidikan budaya dan jati diri bangsa
terutama bagi generasi muda. Upaya pembinaan dan pengembangan
permuseuman di Indonesia masih belum dapat berjalan dengan baik. Dalam
pengembangannya, pengelola Museum Nasional Jakarta memiliki berbagai
kendala atau hambatan. Berikut merupakan berbagai kendala-kendala atau
hambatan yang dihadapi dalam pengembangan, antara lain:
45
1. Masyarakat
Kendala ini terjadi karena masyarakat pada umumnya masih
berfikir bahwa museum adalah tempat yang membosankan. Masyarakat
lebih memilih mall atau tempat rekreasi lainnya yang lebih
menyenangkan. Kurangnya minat masyarakat dalam pengembangan
Museum, membuat museum masih harus memperbaiki diri, agar minat
masyarakat datang ke museum meningkat. Masyarakat sekarang lebih
banyak mengarah kepada gaya hidup modern atau bersifat material,
sehingga lama kelamaan dapat melupakan sejarah budaya bangsa.
(Wawancara dengan Daromi selaku Tour Guide 1 Juni 2016)
2. SDM Permuseuman
Manajemen pengelolaan museum yang belum optimal,yakni: SDM
Museum Indonesia masih belum memadai karena masih terbatasnya
ketersediaan ahli di bidang terkait yang seringkali sangat spesifik. Baik
untuk bidang yang sangat teknis seperti konservasi; bidang kreatif seperti
desain tata pamer, edukasi, storytelling; bidang administratif dan
manajemen. Ketersediaan lembaga pengajaran Museologi di Indonesia
kini pun masih melingkup pengelolaan museum secara umum. Kendala
ini masih membutuhkan Sumber Daya Manusia yang ahli baik secara
kuantitas dan kualitas. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala
Seksi Promosi I Juni 2016)
3. Fisik Bangunan
Kurangnya ruangan untuk menyimpan benda koleksi di Museum
Nasional membuat beberapa benda koleksi belum dapat dipamerkan.
46
Gedung A dan gedung B Museum Nasional masih tidak cukup
menampung banyaknya koleksi yang ada, sehingga memerlukan
perawatan khusus dalam pemnempatannya. Selain itu untuk bangunan
baru pada umumnya menghadapi masalah prosedur pengadaan tanah dan
kesulitan mendapatkan arsitek di bidang permuseuman pada waktu
pembangunannya. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi
Promosi I Juni 2016)
4. Promosi
Kurangnya promosi pada daerah-daerah di luar kota Jakarta untuk
mengenalkan Museum Nasional Jakarta kepada masyarakat luas yang
ada di Indonesia. Karena masih banyak masyrakat Indonesia yang masih
belum mengetahui Musuem Nasional, walaupun museum sudah berskala
Nasional. Pihak pengelola sudah melakukan berbagai aktivitas yang
mampu mendukung peningkatan kunjungan wisatawan, namu belum
optimal. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi Promosi I
Juni 2016)
5. Peraturan Daerah
Perda Pembatasan lalu lintas sepeda motor ini dilakukan dengan
cara melarang sepeda motor untuk melalui lajur atau jalur pada jalan
tertentu Pasal 71 PP 32/2011 dan Pasal 78 ayat (2) huruf h Peraturan
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014
tentang Transportasi (“Perda 5/2014”) yang berlaku saat ini kurang
menguntungkan bagi Museum Nasional, dikarenakan motor telah
dilarang melintas di jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran HI
47
sejak Desember 2014. Atas larangan tersebut berimbas pada jumlah
pengunjung Museum Nasional saat ini. (Wawancara dengan Oting Rudy
selaku Kepala Seksi Promosi I Juni 2016)
6. Sumber Dana
Sumber pendanaan adalah salah satu yang dapat menyebabkan
munculnya masalah sarana, prasarana, dan tidak lancarnya kegiatan
fungsionalisasi museum. Bila museum-museum pemerintah hanya
mengandalkan dana dari pemerintah maka kebutuhan dana museum tidak
akan terpenuhi. (Wawancara dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi
Promosi I Juni 2016)
Dalam kendala yang dihadapi Museum Nasional Jakarta, membuat
museum selalu melakukan inovasi terbaru, agar persepsi masyarakat
tentang museum dapat berubah. Program-program kebudayaan yang
selalu diselenggarakan di Museum Nasional Jakarta menjadi salah satu
penunjang kedatangan wistawan lokal maupun asing ke museum.
48
B. Strategi Pengembangan Museum Nasional Jakarta
Museum merupakan sarana dalam pengembangan budaya dan peradaban
manusia. Dengan kata lain, museum tidak hanya bergerak di sektor budaya,
melainkan juga dapat bergerak di sektor ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain. Di
samping itu, museum merupakan wahana yang memiliki peran strategis terhadap
penguatan identitas masyarakat.
Para ahli kebudayaan meletakkan museum sebagai bagian dari pranata
sosial dan sebagai media edukasi untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan alam dan budaya manusia kepada publik. Dalam pengembangannya,
Museum Nasional memiliki beberapa strategi khusus untuk mengupayakan
peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Berikut ini beberapa strategi
yang sudah dilakukan Museum Nasional Jakarta, antara lain :
1) Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Manusia sebagai subjek pendukung sekaligus pencipta dan tujuan
pemeliharaan kebebasan untuk berkreativitas. Manusia yang berbudaya
adalah tidak reifikasi, artinya, manusia dalam permuseuman seharusnya
tidak mengukur segala sesuatu berdasarkan material semata atau kuantitas
saja, tetapi harus mampu dipersiapkan secara kualitas dan berorientasi
pada tujuan dan masa depan.
45
1
Tidak manipulasi artinya persepsi yang dibangun bukan sekedar
peran media mengkontruksikan peranan museum, tetapi timbulnya
kesadaran yang mendalam pentingnya keberadaan museum. Tidak
fragmentasi berlebihan artinya tidak terjadi kesombongan jika individu
mempunyai posisi jabatan, kedudukan, kekuasaan dalam
menyelenggarakan dan mengelola museum, tetapi perlu diwujudkan rasa
pentingnya belajar terus menerus dalam mengembangkan museum. Tidak
individualisasi artinya tidak egois dalam membangun dan
mengembangkan museum dan tidak serakah atau bertindak dalam
pengelolaan museum. (http://museumntb.com diakses 21 Mei pukul 18.00)
Aspek Manajemen dari Sumber Daya Manusia Museum Nasional,
sebagai salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang memegang peran penting sebagai pusat informasi
budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional,
serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa. Museum
Nasional tidak hanya mengembangkan diri dalam pembangunan fisik
semata, tetapi juga melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) di dalamnya.
Manajemen sumber daya manusia meliputi upaya peningkatan
sumber daya manusia yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam hal ini
Direktorat Permuseuman, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala di
46
antaranya Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Tingkat Dasar,
Menengah, dan Lanjut. Pengembangan SDM museum melalui peningkatan
kegiatan pendidikan dan pelatihan adalah cara yang diberikan pengelola
museum agar SDM museum mampu melaksanakan tugasnya secara
optimal.
Museum Nasional Jakarta memiliki pegawai, diantaranya Pegawai
Negeri Sipil maupun pegawai honorer. Berikut ini merupakan tabel jumlah
pegawai yang ada di Musuem Nasional Jakarta :
Tabel 1 Jumlah Pegawai di Museum Nasional Jakarta
(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2016)
Dengan semakin kuatnya SDM museum maka akan semakin
tercipta program-program yang menarik bagi masyarakat, pembangunan
fisik museum dan juga dukungan kebijakan pemerintah. Setiap museum
harus memiliki tenaga ahli khusus untuk membantu pengembangan
museum itu sendiri.
2) Pengembangan Program Kerja
Aspek Program Museum Nasional bertujuan untuk mengembangkan
program yang inovatif dan kreatif. Untuk meningkatkan apresiasi
Pegawai PNS Honorer
Pria 63 56
Wanita 38 13
Jumlah 101 69
47
masyarakat, museum melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunjang
peran Museum Nasional sebagai pusat studi kebudayaan dan tempat wisata
edukatif. Museum Nasional juga memiliki program khusus dalam upaya
menarik minat wisatawan berkunjung ke museum, beberapa program yang
dimaksud antara lain :
a) Pameran Tetap
Pihak museum memilih bagaimana mereka akan menyajikan
pameran tetapnya, setelah mengetahui apa yang menjadi keinginan
dan kebutuhan pengunjung. Walaupun bertindak sebagai fasilitator,
pihak museum menggunakan cara didaktik dalam penyajian
pamerannya. Metode didaktik ini menampilkan sajian yang tertata
secara sistematis dan terstruktur.
Penataan ruang pameran diperhatikan oleh pihak museum
dalam metode penyajian pameran yaitu dengan alur cerita yang
disajikan jelas, sehingga pengunjung tahu arah pergerakan mereka
setelah melihat satu sajian menuju sajian berikutnya, walaupun
tanpa arahan dari pemandu. Koleksi yang ditampilkan juga benar-
benar mewakili periode tertentu dari sejarah dimasa lalu.
(Wawancara dengan Oting Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi
Promosi tanggal 1 Juni 2016)
b) Museum Keliling
Museum Keliling menjadi media untuk memperkenalkan
Museum Nasional sejak tahun 2014, museum terbesar di Indonesia
yang telah berusia 238 tahun. Tujuan diselenggarakannya Museum
48
Keliling memang untuk menambah pengetahuan siswa mengenai
Museum Nasional serta menambah minat siswa agar
memanfaatkan museum dan mempelajari koleksi-koleksinya
sebagai salah satu sumber ilmu.
Museum Keliling juga membantu program pemerintah
dalam upaya mendorong generasi muda untuk mencintai dan
menghargai nilai-nilai luhur warisan budaya bangsa, sekaligus
memperat dan mempersatukan bangsa. Museum Nasional Jakarta
melakukan kunjungan Museum Keliling disekolah-sekolah yang
ada didaerah Jakarta dan sekitarnya. (Wawancara dengan Oting
Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi Promosi tanggal 1 Juni 2016)
c) Museum Goes to Mall / Museum Goes to Campus
Museum Nasional Jakarta melakukan berbagai cara untuk
memperkenalkan museum kepada masyarakat luas, contohnya
dengan cara museum goes to mall dan museum goes to campus.
Museum akan mengadakan acara ini setiap tahun pada bulan
Oktober di Mall Bintaro. Untuk mueseum goes to campus, museum
pernah bekerjasama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH). .
(Wawancara dengan Oting Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi
Promosi tanggal 1 Juni 2016)
d) Pelatihan Kesenian Gamelan & Tari
Salah satu cara yang paling efektif bagi museum untuk
menyediakan layanan edukasi adalah dengan mengorganisir
49
acara-acara kebudayaan. Acara-acara ini dapat mengambil satu
tema khusus, dengan berbagai aktivitas didalamnya. Pelatihan
kesenian bermain gamelan dan tari ini diharapkan mampu
menarik perhatian warga Indonesia dan mancanegara untuk
mempelajari dan mengenal lebih jauh tentang salah satu alat
musik tradisional Indonesia ini dan tari tradisional Indonesia.
Untuk pelatihan tari tradisional ini Museum Nasional
Jakarta bekerjasama dengan Belantara Budaya. Sedangkan untuk
kesenian gamelan Museum Nasional Jakarta bekerjasama dengan
siswa-siswi SMP Makna Bakti yang sudah terampil memainkan
gamelan.
Rangkaian kegiatan ini rutin dilakukan setiap hari sabtu dan
minggu. Begitu pula dengan pelatihan kesenian tari tradisional
yang diselenggarakan Museum Nasional di depan Ruang Pameran
Temporer Gedung B, Museum Nasional. Program ini akan
diadakan setiap Sabtu pukul 10.00-12.00 di Museum Nasional.
Museum Nasional menyelenggarakan workshop gamelan dan tari
tradisional tanpa dikenakan biaya. (Wawancara dengan Oting
Rudy Hidayat selaku Kepala Seksi Promosi tanggal 1 Juni 2016)
e) Workshop, Seminar dan Kajian Pengelolaan Permuseuman
Seperti halnya program kunjungan sekolah, kegiatan seperti
workshop dan diskusi ini merupakan program yang dilaukan di
dalam museum. Sebelum museum mengadakan kegiatan seperti
50
workshop atau diskusi, harus ditentukan terlebih tema dan sasaran
atau target yang ingin dicapai, apakah untuk pengunjung umum,
anak sekolah, atau untuk para guru misalnya. Target ini dapat
disesuaikan dengan tema yang akan diambil oleh museum.
Workshop dan Pameran Mainan Tradisional ini merupakan
salah satu yang diadakan Museum Nasional Jakarta. Workshop
pembuatan beberapa jenis permainan yang bermanfaat bagi anak-
anak dan remaja sebagai tambahan pengetahuan. Tujuannya anak-
anak dapat berpikir terbuka untuk menciptakan maupun
memodifikasi pembelajaran yang lebih kreatif. Untuk pameran,
pengunjung akan disuguhkan dan bisa merasakan langsung
permainan-permainan tradisional seperti congklak, dakon,
bekelan, cublak-cublak suweng, enggrang, dan sudamanda.
Workshop Membatik juga menjadi salah satu yang
dilakukan Museum Nasional Jakarta dalam melakukan strategi
pengembangan. Kegiatan ini berlokasi di lantai 1 gedung baru
Museum Nasional. Di sini akan diajari bagaimana proses
membatik dan mengkreasikan batik dengan peralatan yang sudah
desediakan oleh Museum Nasional. Kegiatan ini dilakukan setiap
sabtu, pukul 10.00 – 12.00 dan disediakan secara gratis oleh
Museum Nasional. (Wawancara dengan Oting Rudy Hidayat
selaku Kepala Seksi Promosi tanggal 1 Juni 2016)
51
f) Bekerjasama dengan Organisasi
Museum Nasional juga bekerjasama dengan
Indonesian Heritage Society (IHS), sebuah organisasi sosial
yang menawarkan kepada anggotanya kesempatan untuk
mendalami lebih jauh mengenai kekayaan warisan
budaya di Indonesia. IHS telah mendukung Museum Nasional
dalam mempromosikan pengetahuan, penghargaan dan
pemahaman tentang budaya warisan budaya Indonesia.
IHS membantu Museum Nasional terutama dalam
hal pemanduan (guidance) dalam bahasa non Inggris, dengan
jadwal sebagai berikut : English tours : Pukul 10:30 WIB setiap
hari Selasa , Pukul 10:30 WIB dan Pukul 13:30 WIB setiap hari
Kamis , setiap hari Sabtu kedua dan Sabtu terakhir setiap bulan.
French tours : Pukul 9:30 WIB setiap hari Rabu ketiga setiap
bulan. Korean tours : Pukul 9:30 WIB setiap hari Selasa
pertama dan Sabtu ketiga setiap bulan. Japanese tours : Pukul
9:30 WIB setiap hari Selasa dan Sabtu pertama setiap bulan.
Tour dalam bahasa-bahasa lain disediakan atas permintaan.
(http://www.museumnasional.or.id/ diakses 27 Mei pukul 19.00)
Selain itu Museum Nasional Jakarta juga
bekerjasama dengan berbagai perusahaan, maupun instansi
pendidikan yang bersifat resmi menggunakan surat perjanjian
kerjasama, antara pihak museum dan pihak yang ingin
52
menyelenggarakan acara di Museum Nasional Jakarta.
Contohnya seperti pelaksanaan kegiatan Fun Youth
Collaboration yang diselenggarakan mahasiswa UI pada 21
Maret 2015. Museum Nasional Jakarta juga bekerjasama dengan
perusaahan dalam fotografi yang menggunakan koleksu
museum sebagai objek foto, sehingga diperlukan surat
perjanjian kerjasama antara kedua pihak. (Sumber: Dokumen
Museum Nasional Jakarta)
3) Pembangunan Sarana dan Prasarana
Aspek Fisik yaitu bangunan gedung Museum Nasional menjadi
bagian yang dilakukan Museum Nasional dalam melakukan
pengembangan. Terbukti dengan adanya gedung A yang tidak cukup
menampung koleksi pameran, sehingga perlu diadakannya penambahan
gedung B yang dibangun sejak 1997 hingga 2007. Gedung dan ruang ini
berkaitan langsung dalam pengembangan ruang pamer dan rehabilitasi
fisik bangunan. Selama lebih dari dua abad gedung Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenscappen digunakan sebagai museum.
Gambar 14 Gedung A Museum Nasional Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016)
53
Musuem Nasional mengembangkan diri dengan bantuan dana
pemerintah. Uang itu digunakan untuk beragam keperluan, termasuk
perluasan wilayah dan pembangunan Gedung B yang mulai dibangun
sejak tahun 1996 dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 20 Juni 2007. Ini diperlukan karena gedung lama
yaitu Gedung A butuh renovasi akibat lapuk terkikis masa.
Gedung B atau gedung Arca, selain diperuntukan sebagai ruang
pameran, juga digunakan untuk kantor, ruang konferensi dan
perpustakaan. Gedung B ini pun dilengkapi informasi dan diorama untuk
memudahkan pengunjung mengenal benda sejarah lebih banyak. Penataan
di Gedung B ini pun cukup lega dan layak bagi artefak yang telah berusia
berabad-abad. Eskalator dan elevator memudahkan pengunjung untuk
berpindah melihat koleksi pameran pada empat lantai di Gedung B dengan
mudah.
Gambar 15 Koleksi di Gedung B Museum Nasional Jakarta
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Pembangunan fondasi untuk gedung baru di kompleks
Museum Nasional Jakarta sudah dimulai sejak tahun 2013. Pada tahun
54
2015 pembangunan gedung tersebut akan dilanjutkan kembali, gedung
tersebut dinamakan Gedung C, dan akan terdiri dari tujuh lantai. Gedung
C akan selesai pada 2018. Penataan interior direncanakan dimulai pada
tahun 2016. Museum Nasional juga akan merevitalisasi Gedung A dan B
yang dijadwalkan selesai pada 2017. Selain pembangunan gedung C dan
revitalisasi gedung A dan B, Museum Nasional juga akan menambah
ruangan teater, toko suvenir dan juga kafe dan tempat makan untuk para
pengunjung.
Gambar 16 Pembangunan Gedung C Museum Nasional
(Sumber: Dokumentasi Pribadi 2016)
Museum Nasional merencanakan akan membangun gedung
penyimpanan benda-benda bersejarah milik Museum Nasional di Taman
Mini. Tanah seluas satu hektare yang ada disana akan dijadikan gedung
penyimpanan. Dan juga akan membeli 7.000 meter persegi untuk
membangun pusat pelatihan Museum Nasional.
(http://www.beritasatu.com/ diakses 20 Juli pukul 20.00)
55
Museum Nasional Jakarta juga memiliki fasilitas tambahan
guna menunjang kebutuhan wisatawan yang datang berkunjung. Fasilitas
yang dimiliki Museum Nasional Jakarta , antara lain :
a) Perpustakaan
Museum Nasional memiliki koleksi sekitar 7.000 buku terdiri
dari jurnal, buletin, ensiklopedia dan buku-buku tentang kebudayaan
indonesia dan Kebudayaan Negara-negara di dunia, sebagian koleksi
merupakan koleksi dari Batavias Geenotscape Van Kunsten en
Wetwnscapen (1877).
b) Kids Corner
Kids Corner merupakan fasilitas khusus untuk anak-anak yang
berkunjung ke Museum Nasional, di area ini anak-anak dapat
mengolah daya kreativitasnya melalui media-media yang telah tersedia
diantaranya : angkung, mainan tradisional, puzzle, menggambar,
melukis, membatik, memakai baju adat nusantara dan kegiatan lainnya.
c) Auditorium
Auditorium berada di gedung Arca tepatnya di basemen 1,
dengan luas 552 m² mampu menampung hingga 300 orang. Digunakan
untuk berbagai kegiatan seperti seminar, diskusi, workshop dan
kegiatan lainnya.
56
d) Ruang Pameran Temporer
Museum Nasional mempunyai dua Ruang Pameran
Temporer berada di Gedung Arca di lantai 1 dan di Gedung Gajah.
e) Toko Cinderamata & Makanan/Minuman
Museum Nasional menyediakan toko cinderamata
berupa buku, kartupos, kain dan lain-lain sebagai kenang-kenangan
sehabis kunjungan ke ruang-ruang pameran, juga makanan kecil dan
minuman pelepas dahaga. Toko-toko tersebut dibuka selama hari dan
jam kunjungan museum.
f) Parkir Kendaraan
Museum Nasional menyediakan tempat parkir kendaraan
di basement 1 dan 2 di gedung baru (Gedung Arca) yang dapat
menampung sekitar 200 kendaraan kecil/sedang, kecuali bus. Untuk
bis wisata dapat di parkir di halaman gedung lama, maksimal 5
bus. Di halaman belakang Museum sementara dapat juga digunakan
dan dapat menampung sekitar 10 bus wisata.
g) Musholla
Museum Nasional menyedikan tempat ibadah bagi wisatawan
yang akan hendak melakukan ibadah, letaknya berada dibasement 1.
57
C. Data Kunjungan Wisatawan
Strategi pegembangan yang dilakukan Museum Nasional Jakarta
berdampak positif bagi kunjungan wisatawan yang datang ke museum. Berikut ini
merupakan tabel kunjungan wisatawan yang ada dari tahun 2013 sampai dengan
2016 yang menunjukan peningkatan.
Tabel 2 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta tahun 2013
(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2013)
Pada tahun 2013 jumlah kunjungan yaitu terdapat 192.166 wisatawan yang
datang ke Museum Nasional Jakarta. Namun pada setiap bulannya masih
mengalami penaikan kunjungan wisatawan dan juga penurunan kunjungan
wisatawan.
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES
ANAK-ANAK
1 Umum 965 849 1558 1364 1044 2015 1203 1230 1594 1613 1589 2548 17.572
2 TK/ SD 1445 4130 5134 3944 2160 3347 204 142 1951 3127 4241 8374 38.199
3 SLTP 996 3627 3951 1297 1368 1511 144 77 755 1669 1979 2438 19.812
DEWASA
4 SLTA 445 955 707 1253 403 785 0 240 468 1153 1454 2249 10.112
5 Mahasiswa 0 0 250 0 215 251 0 0 0 157 325 0 1.198
6 Organisasi 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
7 Wis. Mancanegara 971 2385 2067 1795 1902 2311 2128 2241 3455 2680 2692 2254 26.881
8 Wis. Nusantara 2735 3396 5173 4194 3333 6111 3115 3786 6460 5110 6220 8353 57.986
KHUSUS
9 Tamu Negara 51 47 34 28 35 76 138 72 14 42 74 24 635
10 Pameran *) 0 500 0 0 0 0 0 9600 0 500 5000 5000 20.600
11 Karya Tulis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Penelitian 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 3 12
13 Praktek kerja/OJT 19 21 10 7 14 7 0 12 9 5 10 54 168
14 Ceramah ilmiah/ Seminar 0 0 0 0 300 350 150 100 100 200 100 0 1.300
15 Lain-lain 40 500 600 2100 2450 3150 500 2400 400 4100 1150 900 18.290
JUMLAH 7668 15912 19485 15983 13225 19916 7583 10301 15206 19856 19834 27197 192.166
43065
Catatan : Jakarta, Desember 2013
*) tidak dimasukkan dalam total tahunan Kabid. Kemitraan dan Promosi
DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA
TAHUN 2013
NO. PENGUNJUNGBULAN
JUMLAH
Triwulan I
58
Tabel 3 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta tahun 2014
(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2014)
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan di Museum Nasional Jakarta
mengalami peningkatan yaitu 245.848 wisatawan. Dapat dilihat dari data tabel
kunjungan wisatawan tahun 2014, kunjungan yang paling banyak ada pada
wisatawan nusantara dan pada kunjungan anak-anak sekolah dari tingkat SD,
SMP, SMA.
Kunjungan wisatawan pada tahun 2015 juga mengalami kenaikan
kunjungan wisatawan. Dari bulan Januari hingga Mei 2015 mengalami kenaikan,
namun sekitar bulan Juni 2015 hingga Sepetember 2015 mengalami penurunan,
dan pada bulan Oktober 2015 hingga Desember 2015 mengalami kenaikan
kunjungan wisatawan.
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES
ANAK-ANAK
1 Umum 1688 1489 2440 1945 1044 2513 1068 2487 2038 1730 3202 3737 25.381
2 TK/ SD 3025 3757 4946 3250 2981 2511 216 437 2323 3446 5716 4095 36.703
3 SMP 538 2818 3190 1785 1511 1118 0 0 382 2281 5987 5258 24.868
4 SMA 258 1925 2981 1965 1036 1322 0 0 352 1118 1921 3719 16.597
DEWASA
5 Mahasiswa 0 0 183 0 0 0 0 0 50 345 437 689 1.704
6 Organisasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Wis. Mancanegara 2887 3193 3287 1947 1808 2082 2072 3164 3626 3326 3380 2572 33.344
8 Wis. Nusantara 4929 5080 8196 6149 3666 8233 3544 7584 7648 7798 11570 12961 87.358
KHUSUS
9 Tamu Negara/Khusus 23 0 10 0 34 0 0 44 5 21 253 34 424
10 Pameran/Museum Keliling*) 0 0 0 500 0 0 0 0 875 3950 0 0 5.325
11 Akhir Pekan di Museum *) 0 0 0 0 437 896 0 0 0 0 0 0 1.333
12 Karya Tulis/Penelitian 5 5 2 1 0 2 1 2 0 0 1 0 19
13 Praktek kerja/OJT 49 16 12 12 13 8 13 26 11 10 11 11 192
14 Ceramah ilmiah/ Seminar 0 0 0 250 300 0 0 118 0 0 150 0 818
15 Media/Lembaga 2 9 6 4 2 6 9 5 4 2 1 0 50
16 Lain-lain 1200 1000 1600 1350 5400 0 150 1500 2390 1600 350 850 17.390
JUMLAH 14604 19292 26853 19658 17795 17795 7073 15367 18829 21677 32979 33926 245.848
Catatan : Jakarta, Januari 2015
*) tidak dimasukkan dalam total tahunan Kabid. Kemitraan dan Promosi
DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA
TAHUN 2014
NO. PENGUNJUNGBULAN
JUMLAH
59
Tabel 4 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta tahun 2015
(Sumber: Dokumen Museum Nasional 2015)
Dilihat dari tabel data kunjungan wisatawan periode 2015 sampai
dengan 2016, setiap bulannya Museum Nasional Jakarta terus mengalami
peningkatan. Hal tersebut memungkinkan Museum Nasional Jakarta untuk terus
berkembang dengan berbagai tantangan didalamnya. Dengan mengupayakan
melakukan berbagai macam aktivitas yang mengundang banyak wisatawan lokal
maupun asing datang ke museum.
Pada tahun 2016 ini kunjungan wisatawan meningkat pada bulan Maret
2016. Pengunjung Museum Nasional Jakarta terdiri dari kunjungan belajar siswa,
instansi, organisasi, penelitian, kunjungan kenegaraan, masyarakat umum dan
komunitas serta wisatawan mancanegara. Pengunjung Museum Nasional Jakarta
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES
ANAK-ANAK
1 Umum 2.626 1.894 2.378 2.433 2.239 1.364 2.503 2.346 2.311 3.320 2.840 4.101 30.355
2 TK/PAUD 295 105 476 101 443 127 37 - 131 813 412 142 3.082
3 SD 2.363 5.562 6.500 4.545 3.337 1.728 495 462 2.869 3.273 4.328 4.657 40.119
4 SMP 3.337 3.110 2.751 2.819 2.852 1.497 294 364 1.555 5.041 5.249 5.846 34.715
5 SMA 1.276 1.700 686 565 655 497 - 155 788 1.255 1.451 1.929 10.957
DEWASA
6 Mahasiswa 324 203 955 198 871 165 - - 128 341 433 185 3.803
7 Organisasi -
8 Wis. Mancanegara 3.301 2.843 2.474 2.463 2.720 1.930 2.246 3.652 3.064 2.695 3.302 3.638 34.328
9 Wis. Nusantara 8.711 7.093 7.541 7.239 8.937 5.518 7.924 8.831 9.144 12.265 10.985 12.891 107.079
KHUSUS
10 Tamu Negara 45 24 25 65 26 12 63 61 14 75 61 149 620
11 Pameran/Museum Keliling*) -
12 Akhir Pekan di Meseum *) - - - 346 377 - - - 514 270 1.507
13 Karya Tulis/Penelitian 1 13 5 4 6 1 1 6 1 38
14 Praktek kerja/OJT 16 21 8 20 30 33 10 31 10 10 16 16 221
15 Ceramah ilmiah/Seminar - - - 116 - 259 160 - - - 100 635
16 Media/Lembaga 9 13 7 60 43 4 3 17 35 27 7 2 227
17 Lain-lain 144 722 886 510 4.811 900 107 1.361 721 2.222 3.603 4.968 20.955
JUMLAH 22.447 23.291 24.700 21.139 26.968 14.040 13.842 17.281 20.771 31.343 32.787 38.525 287.134
Catatan :
TAHUN 2015
DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA
*) tidak dimasukkan dalam total tahunan
Jakarta, Desember 2015
Kabid. Kemitraan dan Promosi
NO. PENGUNJUNGBULAN
JUMLAH
60
setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2013 Museum Nasional
Jakarta dikunjungi sebanyak 192.166 pengunjung, tahun 2014 sebanyak 245.848
sedangkan tahun 2015 pengunjung telah mencapai 287.134 terdiri dari wisatawan
lokal dan mancanegara.
(Tabel 5 Data Pengunjung Museum Nasional tahun 2016
(Sumber: Dokumen Museum Nasional Jakarta 2016)
Museum Nasional menargetkan satu juta pengunjung untuk tahun 2017
mendatang. Apabila masih ada kendala atau hambatan yang belum terpenuhi
bagaimana bisa museum bersaing dengan tempat wisata yang lebih diminati
masyarakat. Dalam setahun pengunjung Museum Nasional hanya mencapai angka
100.000 orang. Masih kalah jauh dengan jumlah pengunjung mal yang mencapai
angka 30.000 tiap akhir pekan. ( http://properti.kompas.com/ diakses 9 Juli pukul
15.00)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES
ANAK-ANAK
1 Umum 3.569 1.926 2.189 1.514 9.198
2 TK/PAUD 187 838 7.714 21.284
3 SD 1.684 4.680 6.364
4 SMP 2.478 4.821 7.299
5 SMA 725 1.400 12.545 2.125
DEWASA
6 Mahasiswa 224 - - - 224
7 Organisasi -
8 Wis. Mancanegara 2.234 2.734 2.709 1.752 9.429
9 Wis. Nusantara 9.712 8.639 31.531 7.297 57.179
KHUSUS
10 Tamu Negara 34 88 99 92 313
11 Pameran/Museum Keliling*) -
12 Akhir Pekan di Meseum *) -
13 Karya Tulis/Penelitian 2 1 6 9
14 Praktek kerja/OJT 680 464 252 237 1.633
15 Ceramah ilmiah/Seminar 104 104
16 Media/Lembaga 4 1 46 51
17 Lain-lain 1.017 394 15.241 6.630 23.282
JUMLAH 22.550 26.090 64.618 25.236 - - - - - - - - 138.494
Catatan :
TAHUN 2016
DATA PENGUNJUNG MUSEUM NASIONAL INDONESIA
*) tidak dimasukkan dalam total tahunan
Jakarta, Maret 2015
Kabid. Kemitraan dan Promosi
NO. PENGUNJUNGBULAN
JUMLAH
61
D. Pemecahan Masalah Dalam Pengembangan Museum Nasional Jakarta
Dalam perkembangannya, Museum Nasional Jakarta mengalami
beberapa hambatan atau kendala. Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu
pemecahan masalah atau solusi. Solusi untuk menjawab semua hambatan
agar tidak menganggu aktivitas dalam pekembangan Museum Nasional
Jakarta agar dapat menarik wisatawan lebih banyak untuk berkunjung ke
museum. Solusi tersebut antara lain :
1. Masyarakat
Kendala tersebut dapat diselesaikan dengan kegiatan yang
inovatif dan kreatif, agar masyarakat mengapresiasi museum. Di
samping itu perlu dilakukan kajian pengunjung seperti kotak kritik
dan saran pengunjung untuk mengetahui ekspektasi masyarakat
terhadap museum. Sasaran pembinaan dan pengembangan
permuseuman di Indonesia menargetkan peningkatan fungsi dan peran
seluruh komponen yang mendukung tugas-tugas museum sebagai
lembaga tempat studi, pendidikan, dan rekreasi.
Masyarakat sendiri semakin lama sudah dapat menilai bahwa
museum merupakan suatu lembaga yang bertujuan melestarikan
benda-benda bersejarah yang ada. Lewat museum masyarakat dapat
belajar serta berekreasi. Terutama untuk kegiatan yang sering
diadakan museum dapat menambah kunjungan wisatawan yang
datang untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan yang ada dimuseum.
(Wawancara dengan Maltha selaku wisatawan 1 Juni 2016)
62
2. SDM Permuseuman
Manajemen yang belum optimal, dapat diatasi melalui
pelatihan dibidang permuseuman baik melalui pelatihan dalam negeri
maupun di luar negeri. Dengan cara memberikan para siswa-siswi atau
mahasiswa-mahasiswi melakukan praktek kerja dimuseum, agar dapat
belajar tentang museum serta koleksinya yang ada di Museum
Nasional Jakarta, serta memberikan beasiswa pendidikan untuk
Spesialis Keahlian Museum kepada anak-anak Indonesia yang ingin
melestarikan budaya Indonesia lewat Museum.
Kerjasama antara lembaga pendidikan yang ada khususnya
dibidang ahli permuseuman sangat perlu dioptimalkan untuk
kelanjutan pengembangan museum dimasa depan. Dengan begitu
semakin banyak Sumber Daya Manusia yang berkualitas dapat bekerja
dimuseum.
3. Fisik Bangunan
Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan tindakan
perawatan khusus untuk bangunan museum tersebut, disamping itu
dilakukan perluasan dalam rangka pengembangan museum. Untuk
gedung museum yang baru dan akan didirikan perlu diadakan
pendekatan dengan berbagai pihak untuk memperoleh kemudahan
memperoleh areal tanah yang memenuhi persyaratan museum.
Melihat kekuatan dari Museum Nasional, yaitu, berskala
nasional, berada di pusat kota (Jakarta), memiliki koleksi sekitar
63
141.899 benda, memiliki berbagai kegiatan kebudayaan untuk
memajukan masyarakat, maka kekurangan ruangan untuk menyimpan
benda koleksi dapat diatasi melalui pembangunan gedung dengan
usulan kepada pemerintah pusat melalui APBN. Pada saat ini sedang
Museum Nasional Jakarta sedang berproses membangun gedung C
untuk menambah penempatan koleksi pameran. (Wawancara dengan
Oting Rudy selaku Kepala Seksi Promosi 1 Juni 2016)
4. Promosi
Menumbuhkan kembali minat wisatawan untuk belajar
mengenal peninggalan–peninggalan sejarah ilmu pengetahuan dan
budaya, salah satunya dengan mengunjungi Museum Nasional Jakarta.
Melalui pendekatan promosi ke daerah-daerah seluruh Indonesia
maupun ke setiap sekolah atau instansi pemerintah.
Dengan melakukan kegiatan museum keliling, kegiatan yang
bersifat kebudayaan seperti berlatih gamelan maupun tari tradisional
dapat menambah minat wisatawan untuk belajar dan berkunjung ke
museum. Sehingga masyarakat dapat berfikir museum tidak hanya
sebagai tempat penyimpanan benda kuno, namun sebagai sarana
edukasi dan rekreasi yang dapat menambah pengetahuan. (Wawancara
dengan Oting Rudy selaku Kepala Seksi Promosi 1 Juni 2016)
5. Peraturan Daerah
Bekerjasama dengan pemerintah, khususnya untuk perda yang
melarang kendaraan bermotor lewat di depan Jl. Merdeka Barat, Pasal
71 PP 32/2011 dan Pasal 78 ayat (2) huruf h Peraturan Daerah Provinsi
64
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Transportasi (“Perda 5/2014”) yang sangat merugikan museum,
karena sebagian wisatawan yang berkunjung merupakan pelajar yang
menggunakan sepeda motor.
Perda harus mampu mendukung setiap aspek, baik secara
ekonomi sosial maupun budaya tidak terkecuali mendukung pariwisata
nasional. Pengelola museum juga dapat berpartisipasi memberikan
petujuk arahan kepada wisatawan agar dapat mengetahui letak lokasi
parkir yang ada. (Wawancara dengan Okta selaku wisatawan)
6. Sumber Dana
Upaya untuk mengatasi kendala ini adalah setiap museum
dapat memasarkan dirinya untuk mencari sponsor dan donatur. Dengan
bekerjasama pada organisasi swasta yang melibatkan museum sebagai
medianya. Oleh karenanya museum-museum di Indonesia harus
berusaha mencapai terobosan-terobosan yang kreatif.
Perubahan paradigma dan perkembangan peran edukasi membuat museum
menyadari pentingnya untuk memberi perhatian terhadap apa yang menjadi
kebutuhan pengunjung museum saat ini, dan masyarakat yang berpotensi menjadi
pengunjung museum mereka. Oleh karena itu museum kemudian memasukkan
metode dan strategi pemasaran ke dalam pengelolaan museumnya. Strategi
pemasaran museum saat ini dianggap dapat menjadi salah satu jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi oleh museum berkaitan dengan upaya membuka
akses kepada masyarakat luas untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
di museum, sekaligus memenuhi kebutuhan pengunjung.
65
Dalam pemasaran museum, ada tiga langkah yang mempengaruhi
pembuatan strategi pemasaran, yaitu segmentasi (segmentation), penentuan pasar
sasaran (targeting) dan posisi produk dalam benak konsumen (positioning).
Namun, karena museum merupakan lembaga yang menawarkan layanan jasa
kepada masyarakat, maka pendekatan dan strategi pemasaran yang dapat
diterapkan oleh museum adalah pemasaran jasa (marketing service). Layanan jasa
museum memiliki karakteristik tersendiri, yang menjadi ukuran sebuah pelayanan
di museum. Karakteristik ini akan diintegrasikan ke dalam teori pemasaran
museum, yaitu konsep bauran pemasaran (marketing mix) untuk menentukan
strategi pemasaran yang tepat bagi sebuah museum. (http://www.academia.edu/
diakses 16 Juli pukul 18.00)
Tantangan yang dihadapi untuk membuat museum yang hidup, apalagi
masyarakat dengan lingkungannya memang tidaklah mudah, tetapi tetap harus
dilakukan usaha yang maksimal. Penghayatan tentang dasar serta tujuan
penyelenggaraan dan pengelolaan museum tentu harus diperhatikan dan dipahami
secara komprehensif dengan implementasi sikap yang diorientasikan pada
kepentingan public, pemahaman dan karakteristik sosial budaya daerah, dan terus
up to date dengan seluruh hal yang aktual bagi masyarakat dan lingkungannya
serta kajian yang serius dan terus menerus terhadap museum. Hal ini tentu berkait
dengan pokok permuseuman, di mana pengelola dan penyelenggaran museum tak
lepas dengan museum itu sendiri, museum terkait dengan koleksi, dan koleksi
dinikmati oleh publik. Dengan demikian, yang tidak boleh dilupakan dan perlu
segera diwujudkan adalah membentuk leadership dalam permuseuman. (Moh.
Amir Sutaarga : 1997/1998)
top related