bab ii (autosaved)
Post on 26-Nov-2015
21 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
dan garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya.7 Sedangkan ASI eksklusif adalah pemberian
hanya ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral
atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai usia 6 bulan.8
2.2 MANFAAT PEMBERIAN ASI
ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis,
mudah dicerna, serta memiliki banyak manfaat. Berikut ini beberapa manfaat
yang bisa didapatkan dari ASI: 9
a. ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kwantitas yang terbaik.
ASI yang dihasilkan oleh seorang ibu yang melahirkan secara prematur
komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan
cukup bulan. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan manajemen laktasi secara baik,
ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh bayi hingga
usia 6 bulan.
b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat kekebalan atau
daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan
3
cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi baru lahir akan
memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar
empat bulan. Pada saat kadar immunoglobulin dari ibu menurun dan yang
dibentuk sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode
kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Kesenjangan tersebut hanya dapat
dihilangkan atau dikurangi dengan pemberian ASI. Air Susu Ibu merupakan
cairan yang mengandung kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga dapat
menjadi pelindung bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur.
c. ASI Eksklusif Mengembangkan Kecerdasan
Perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan
otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak anak adalah nutrisi
yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat.
Lompatan pertumbuhan pertama atau growth sport sangat penting pada periode
inilah pertumbuhan otak sangat pesat.
d. ASI Jalinan Kasih Sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui dapat
merasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tenteram dan
terlindung. Perasaan terlindung dan disayang inilah yang menjadi dasar
perkembangan emosi anak, yang kemudian membentuk kepribadian anak
menjadi baik dan penuh percaya diri.
e. ASI mengandung zat lactoferin yang mengikat unsur besi, sehingga selama di
usus tidak ada zat besi yang hilang.
4
2.3 KOMPOSISI ASI
Berikut ini nutrien pada ASI yang tidak ada atau hanya sedikit terdapat pada
susu sapi :9
1) Taurin, suatu bentuk zat putih telur yang khusus terdapat dalam ASI.
2) Laktosa, hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit terdapat dalam susu
sapi.
3) Asam lemak ikatan panjang, merupakan asam lemak utama dari ASI yang
hanya sedikit terdapat dalam susu sapi.
Seperti halnya gizi pada umumya, ASI mengandung komponen mikro dan
makro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan
lemak. Sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. ASI hampir 90%nya
terdiri dari air. Volume dan komposisi gizi ASI berbeda untuk setiap ibu
bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga
terlihat pada masa menyusui (Kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada
saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang
menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1 – 5 menyusui
kaya akan zat gizi terutama protein, komposisi ASI meliputi asam amino dan
kandungan protein yang optimal untuk bayi normal. Asam lemak esensial dalam
jumlah yang berlimpah tetapi tidak berlebihan, kandungan natrium yang relatif
rendah tetapi adekuat, beban solut yang rendah dibandingkan dengan susu sapidan
absorbs yang sangat baik untuk zat besi, kalsium dan seng, yang menyediakan
jumlah yang adekuat dari zat nutrisi ini untuk bayi yang disusui ASI secara penuh
selama 4-6 bulan. ASI tidak saja mengandung makronutrien, vitamin,dan mineral
5
tatapi juga faktor pertumbuhan, hormondan faktor protektif. Paling sedikit
terdapat 100 komponen pada ASI, termasuk zat yang belum teridentifikasi dan
belum jelas perannya. ASI menyediakan laktosa, sistein, kolestrol dan
tromboplastin yang diperlukan untuk sintesis jaringan system syaraf pusat.
Namun, karena ASI merupakan nutrisi yang sempurna, analisis komponenya
memungkinkan kita memproduksi pengganti untuk ditambahkan kedalam susu
formula. Maka dari itu, susu formula tidak akan secara sempurna menyerupai
ASI. Walaupun ASI mungkin dapat dianggap nutrisi yang sempurna,
komposisinya bervariasi. Komposisi ASI bervariasi dari orang ke orang, dari satu
periode laktasi ke periode laindan setiap jam dalam sehari. Adapun komposisi ASI
antara lain mengandung protein, lemak, karbohidrat, garam mineral, air, Vitamin
seperti pada kolostrum. Kolostrum mengandung zat kekebalan, vitamin A yang
tinggi, lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan. Oleh karena itu, kolostrum
harus diberikan kepada bayi. Sekalipun produksi ASI pada hari pertama baru
sedikit, namun mencukupi kebutuhan bayi. Pemberian air gula, air tajin dan
masakan pralaktal (sebelum ASI lancar diproduksi) lain harus dihindari.10
Berdasrkan sumber dari food and Nutrition Board, National research
Council Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI
dan susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel berikut:10
6
Tabel 1.
Komposisi Kolostrum, ASI dan susu sapi untuk setiap 100 ml
Komposisi Kolostrum, ASI
dan susu sapi untuk setiap
100 ml Zat-zat Gizi
Kolostrum
ASI
Susu Sapi
Energi (K Cal)
Protein (g)
- Kasein/whey
- Kasein (mg)
- Laktamil bumil (mg)
- Laktoferin (mg)
- Ig A (mg)
Laktosa (g)
Lemak (g)
Vitamin
- Vit A (mg)
- Vit B1 (mg)
- Vit B2 (mg)
- Asam Nikotinmik (mg)
- Vit B6 (mg)
- Asam pantotenik
- Biotin
- Asam folat
- Vit B12
58
2,3
140
218
330
364
5,3
2,9
151
1,9
30
75
-
183
0,06
0,05
0,05
5,9
-
70
0,9
1 : 1,5
187
161
167
142
7,3
4,2
75
14
40
160
12-15
246
0,6
0,1
0,1
5
65
3,4
1 : 1,2
-
-
-
-
4,8
3,9
41
43
145
82
64
340
2,8
,13
0,6
1,1
7
- Vit C
- Vit D (mg)
- Vit Z
- Vit K (mg)
Mineral
- Kalsium (mg)
- Klorin (mg)
- Tembaga (mg)
- Zat besi (ferrum) (mg)
- Magnesium (mg)
- Fosfor (mg)
- Potassium (mg)
- Sodium (mg)
- Sulfur (mg)
1,5
-
39
85
40
70
4
14
74
48
22
0,04
0,25
1,5
35
40
40
100
4
15
57
15
14
0,02
0,07
6
130
108
14
70
12
120
145
58
30
Perbandingan komposisi kolostrum, ASI dan susu sapi dapat dilihat pada
tabel 1. Dimana susu sapi mengandung sekitar tiga kali lebih banyak protein
daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein dan sisanya
berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan membentuk
gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi susu sapi,
sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein, namun bagian
protein “whey”nya lebih banyak, sehingga akan membetuk gumpalan yang lunak
dan lebih mudah dicerna serta diserap oleh usus bayi.10
Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari
lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan
lemak susu sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak
8
(lipase). Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya, dari
satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung sekitar 1 –
2% lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu memuaskan
rasa haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut “Hand milk”,
mengandung sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak. Ini akan
memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting
diperhatikan agar bayi, banyak memperoleh air susu ini.10
Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat
dalam air susu murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan terdapat
lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi. Disamping fungsinya sebagai
sumber energi, juga didalam usus sebagian laktosa akan diubah menjadi asam
laktat. Didalam usus asam laktat tersebut membantu mencegah pertumbuhan
bakteri yang tidak diinginkan dan juga membantu penyerapan kalsium serta
mineral-mineral lain. 10
2.4 DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran/besar, jumlah sel atau jaringan
tubuh, dan bersifat kuantitatif, sehingga dapat diukur dengan penambahan berat
badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, misal anak
bertambah berat dan tinggi serta organ-organ tubuh tambah besar dan berat.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
proses pematangan dan belajar serta bersifat kualitatif sehingga pengukurannya
9
lebih sulit. Meliputi perkembangan motorik kasar (misalnya tengkurap, duduk,
berdiri), motorik halus (misalnya memegang, menulis), bahasa (berbicara,
menyebut warna), personal sosial/kemandirian (misalnya tersenyum, bermain,
memakai baju dll), emosi dan seksual.11
Pertumbuhan dan perkembangan (Tumbuh Kembang) anak merupakan
masa yang paling rumit dan kritis serta sangat penting dan penuh risiko, krena
pada anak (balita) dibentuk dasar-dasar kepribadian, kemampuan fisik organik
intelektual, proses berpikir, perkembangan keterampilan berbahasa dan berbicara,
bertingkah laku sosial/sosialisasi. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu
tumbuh dan berkembang sejak konsepsi, hal inilah yang membedakan anak
dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu yang berbeda
tetapi merupakan hal yang sangat berkaitan, saling mempengaruhi dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya.11
2.5 CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Ciri-ciri tumbuh kembang adalah sebagai berikut :11
a. Tumbuh kembang adalah proses yang berkelanjutan sejak di dalam
kandungan sampai dewasa, yang terjadi secara bersama-sama.
b. Dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dengan lainnya.
d. Arah perkembangan anak adalah dari atas ke bawah, contohnya: anak harus
dapat menegakkan kepala dulu, sebelum dapat berjalan.
10
e. Aktivitas seluruh tubuh diganti reaksi yang khas, contohnya: bayi akan
menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu
yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau
meraih benda tersebut.
2.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK
Secara umum terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu:11
1. Faktor Genetik. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor genetik antara lain adalah
berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku banga
atau bangsa. Di samping itu, banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh
kelainan kromosom, seperti sindrom Down, sindrom Turner, dll.
2. Faktor lingkungan. Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisiko-psiko-
sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai
akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi:11
a) Faktor lingkungan prenatal
Gizi ibu waktu hamil. Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan
maupun pada waktu sedang hamil lebih sering menghasilkan bayi BBLR
11
atau lahir mati dan tidak jarang menyebabkan cacat bawaan. Di samping
itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia,
mudah terinfeki, dan sebagainya.
Mekanis. Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan.
Toksin/zat kimia. Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka
terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide,
phenitoin, methadion, obat-obat anti kanker, dan lain sebagainya dapat
menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang
perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi berat badan
lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental.
Endokrin, misal somatotropin, hormone plasenta, hormone tiroid, insulin
dan peptide-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin.
Radiasi. Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat
bawaan lainnya.
Infeksi. Infeksi intrauterine yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH. Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie, Echovirus, malaria, lues,
HIV, dll.
Stres. Bisa menimbulkan cacat bawaan, dll.
Imunitas. Rhesus atau ABO inkompatibilitas sering menyebabkan abortus,
hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
12
Anoksia embrio. Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada
plasenta atau tali pusat menyebabkan berat badan lahir rendah.
b) Faktor lingkungan perinatal
Persalinan yang berjalan mulus tanpa komplikasi pada bayi akan member
dampak yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari.
Karena berbagai komplikasi persalinan seperti asfiksia dan trauma lahir dapat
mengakibatkan kelainan tumbuh kembang. Masa perinatal merupakan masa yang
paling penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, karena
menentukan suatu kehidupan selanjutnya, apakah anak akan tumbuh dengan baik
atau menjadi cacat dengan segala hambatannya. Masa perinatal adalah mulai
kehamilan 28 minggu sampai 7 hari setelah kelahiran.
Keadaan-keadaan penting yang harus diperhatikan pada masa perinatal
adalah:
Asfiksia. Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat
bernafas secara spontan, teratur, dan adekuat. Keadaan ini akan mengakibatkan
perubahan biokimia pada darah bayi, yang dapat menyebabkan kematian atau
kerusakan permanen pada Susunan Syaraf Pusat (SSP), sehingga bayi bisa
cacat seumur hidup. Akibatnya bayi-bayi ini mempunyai IQ yang lebih rendah
bahkan ada yang menderita retardasi mental.
Trauma lahir, dapat menyebabkan kematian dan menghambat tumbuh
kembang anak.
Hipoglikemia, bila tidak diobati dengan segera dapat menyebabkan kematian
atau kerusakan berat pada otak.
13
Hiperbilirubinemia, akan berpengaruh buruk apabila bilirubin indirek telah
melalui sawar otak, sehingga bisa terjadi kern ikterus atau ensefalopati biliaris
yang bisa mengakibatkan atetosis disertai gangguan pendengaran dan retardasi
mental di kemudian hari.
c) Faktor lingkungan post-natal
Faktor post-natal yang mempengaruhi kualitas anak adalah faktor bio-
psikososial. Pertumbuhan pesat terjadi pada masi bayi dan prasekolah, dimana
anak sangat sensitif terhadap lingkungannya.
Lingkungan biologis antara lain ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit (akut dan kronis), fungsi
metabolisme, hormon.
Faktor fisik antara lain cuaca/musim/keadaan geografis suatu daerah, sanitasi,
keadaan rumah, radiasi.
Faktor psikososial antara lain stimulasi, motivasi belajar, ganjaran ataupun
hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih saying,
kualitas interaksi anak-orang tua.
Faktor keluarga dan adat istiadat antara lain pekerjaan/pendapatan keluarga,
pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga, kepribadian
ayah/ibu, adat istiadat/norma-norma, agama, kehidupan politik masyarakat.
2.7 PENGARUH ASI TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK
Berbagai penelitian menunjukkan ASI terbukti bermanfaat pada semua
aspek perkembangan kognitif, dan berperan penting dalam perkembangan motorik
kasar dan halus serta perkembangan personal-sosial.12
14
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor nutrisi, salah satunya yaitu
pemberian ASI eksklusif. Nations International Children Education Found)
bersama World Health Assembly (WHA) dan banyak negara lainnya menetapkan
jangka waktu pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Hal ini berdasarkan bukti
ilmiah tentang manfaat ASI bagi pertumbuhan, perkembangan, dan daya tahan
hidup bayi. ASI juga memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan
bayi selama 6 bulan pertama hidupnya. Masa tumbuh kembang bayi 0-6 bulan
membutuhkan asupan gizi yang diperoleh melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif. Analisis situasi kondisi ibu dan anak yang menyangkut upaya
peningkatan pemberian ASI hingga kini masih belum menunjukkan kondisi yang
menggembirakan. Gangguan tumbuh kembang pada awal kehidupan bayi
diantaranya disebabkan karena : kekurangan gizi sejak bayi, pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu dini atau terlalu lambat, MP-ASI tidak
cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi, perawatan bayi yang kurang
memadai, dan yang tidak kalah pentingnya ibu tidak memberi ASI eksklusif
kepada bayinya. 13
Telah diketahui bahwa sampai usia 6 bulan air susu ibu (ASI) adalah
makanan yang ideal untuk bayi baik ditinjau dari segi kesehatan fisis maupun
psikis. Dengan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan
menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Air
susu ibu selain sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien khusus seperti
taurin, laktosa, AA, DHA, omega 3, omega 6, kolin, dan triptofan yang diperlukan
15
otak bayi agar tumbuh optimal untuk membantu proses sinaptogenesis dan proses
mielinisasi. Semakin banyak sinaps antara sel-sel saraf semakin kompleks pula
kemampuan menerima, mengolah, menyimpan, dan menjawab rangsang yang
diterima oleh sel saraf. Secara umum jumlah sinaps meningkat pesat antara usia 3-
4 bulan, kemudian terjadi hubungan dengan pusat pengolahan informasi
penglihatan sampai usia 6 bulan.14
Fungsi kognitif yaitu kemampuan persepsi, cara berpikir, dan belajar yang
menggambarkan kecerdasan seorang anak serta dapat dinilai dengan skor IQ.3
Hasil penelitian Riva E. didapatkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif, ketika
berusia 9,5 tahun mempunyai tingkat IQ sebesar 12,9 point lebih tinggi dibanding
anak yang ketika bayi tidak diberi ASI eksklusif. Penelitian yang dilakukan oleh
Dewey KG dkk. di Honduras mendapatkan bahwa bayi yang mendapat ASI
eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan mempunyai fungsi lokomotor
lebih baik, terlihat bahwa lebih cepat merangkak dan sudah dapat berjalan pada
usia 12 bulan, dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI sampai usia empat
bulan.14
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian oleh Horwood LJ dkk. di
New Zealand, bayi yang mendapat ASI lebih atau sama dengan delapan bulan
pada usia 7-8 tahun akan memiliki kemampuan bahasa dan tes penampilan yang
lebih tinggi, masing-masing 10,2 point dan 6,2 point. Angelsen NK dkk.
melaporkan bahwa bayi yang mendapat ASI kurang dari tiga bulan berisiko
terganggu perkembangan kognitif dibanding dengan bayi yang diberikan ASI
sampai usia 6 bulan, mempergunakan alat ukur Bayley scales of infant
16
development (BSID). Pada penelitian ini terbukti pemberian ASI noneksklusif
berpeluang bayi mempunyai IQ di bawah rata-rata sebesar 1,68 kali lebih besar
dibandingkan di atas rata-rata. Dari aspek fungsi kognitif pemberian ASI eksklusif
memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendapat ASI
eksklusif.14
Penelitian dalam bidang gizi bayi terutama komposisi asam lemak pada otak
hingga saat ini masih terus berkembang. Salah satu zat gizi yang akhir-akhir ini
menarik perhatian dalam bidang ini adalah docosahexaenoic acid (DHA) yang
merupakan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega 3.
Docosahexaenoic acid cukup banyak terdapat dalam air susu ibu, dan dalam
banyak penelitian dihubungkan dengan pertumbuhan otak serta kemampuan
kognitif, psikomotor maupun ketajaman penglihatan.15
Kramer menemukan bukti-bukti yang menyatakan bahwa perpanjangan
masa menyusui dan ASI eksklusif sebenarnya dapat mempercepat kenaikan berat
badan dan panjang badan dalam beberapa bulan pertama. Hasil penelitian Kramer
mendukung pernyataan WHO dan rekomendasi dari UNICEF tentang
perpanjangan masa menyusui dan ASI eksklusif. Keberhasilan ASI eksklusif
dapat terlihat dari status gizi bayi yang baik. Keberhasilan ini tentu saja harus
didukung berbagai faktor, baik faktor fisik maupun psikologi. Faktor fisik dapat
berupa posisi ibu menyusui, posisi bayi menyusu, teknik menyusui, dan
kecukupan energi. Psikologi ibu didukung pengetahuan ibu, dukungan dari
keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan. Menyusui adalah proses yang dinamis
dan kompleks. Menyusui adalah hubungan yang tidak hanya melibatkan ibu dan
17
bayi saja, tetapi juga praktik kehidupan yang multidimensi serta melibatkan
seluruh lingkungan mereka. ASI eksklusif bukanlah sarana untuk
mengoptimalkan potensi anak, jika prosesnya tidak didukung dan difasilitasi.
Dukungan dalam proses menyusui merupakan salah satu faktor untuk mencapai
keberhasilan ASI eksklusif, yaitu pertumbuhan bayi yang optimal.16
18
top related