bab i pendahuluan - iterarepo.itera.ac.id/assets/file_upload/sb2101280020/... · 2021. 1. 28. · 1...
Post on 28-Jun-2021
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian bab pendahuluan memuat hal-hal dasar dalam melakukan penelitian
yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan
sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika
penelitian dan kerangka penelitian.
1.1 Latar Belakang
Salah satu persoalan yang ada disuatu perkotaan maupun daerah adalah
sampah. Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat
dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan
dibuang ke lingkungan (Slamet, 2002). Sampah adalah salah satu permasalahan
yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Sebab, produksi sampah setiap hari
semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi
masyarakat (Nur, dkk. 2015).
Wilayah yang sedang memiliki permasalahan sampah adalah Kelurahan
Kota Baru, yaitu salah satu kelurahan yang berada di Kota Bandar Lampung.
Kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Tanjung
Karang Timur dengan luas 135 Ha dan jumlah penduduk 15,645 jiwa.. Kelurahan
ini memiliki lingkungan permukiman yang padat dan secara fisik ditunjukkan oleh
kumpulan rumah dengan kepadatan tinggi yang mendominasi tata ruang. Selain
itu batas wilayah antara Kelurahan Kota Baru dengan kelurahan lainnya dibatasi
oleh sungai yang memutari area kelurahan.
Padatnya permukiman dan jumlah penduduk masyarakat menimbulkan
tingginya produksi sampah yang dihasilkan Kelurahan Kota Baru. Menurut
Peraturan Menteri PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan sampah
bahwa banyaknya sampah seharusnya diimbangi dengan ketersediaan
infrastruktur sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang mencukupi hingga
2
tersedianya penanganan sampah yang baik. Apabila peningkatan sampah terus
meningkat namun tidak diimbangi dengan penanganan yang baik mengakibatkan
buruknya sistem pengelolaan sehingga dapat menjadi permasalahan sampah yang
semakin kompleks (Jailan dkk, 2016).
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, pengelolaan sampah
adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah termasuk
dalam pelayanan publik yang bertujuan untuk melayani masyarakat dalam
pengolahan sampah yang dihasilkan. Dalam pelayanan sampah sangat dibutuhkan
keterkaitan yang baik antara sistem pengelolaan sampah sehingga pengelolaan
sampah dapat berjalan efektif dan efisien serta dapat memberikan kepuasan
kepada masyarakat sebagai pelanggan (Widi, 2006).
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
kualitas, kuantitas dan waktu telah tercapai (Hidayat, 1986). Efektivitas sangat
berkaitan dengan cara yang digunakan dan waktu yang ada berjalan secara tepat.
Menurut Haryono (2002), efektivitas merupakan suatu kondisi atau keadaan
dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana maupun peralatan yang
digunakan disertai dengan kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga
tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.
Permasalahan sampah yang ada di Kelurahan Kota Baru meliputi
permasalahan penumpukan sampah masyarakat yang berada di tiap-tiap halaman
rumah, aliran sungai Kelurahan Kota Baru dan sepanjang jalan menuju tempat
pembuangan sampah Tanjung Karang Timur (TPS TKT) yang berlokasi di
Kelurahan Kota Baru. Hal ini diakibatkan karena adanya permasalahan pada alat
pengumpulan sampah yang kerap mengalami kerusakan, selain itu pengumpulan
sampah dilakukan dalam kurun waktu yang tidak pasti hingga berkepanjangan.
Sedangkan penumpukan sampah yang ada lambat laun berserakan akibat tidak
tersedianya tempat pewadahan komunal dilingkungan masyarakat yang ingin
menempatkan sampahnya sebelum diambil petugas kebersihan. Pada
permasalahan aliran sungai, hal ini telah disorot oleh media online Tribun
Lampung Tahun 2017 yang memberitahukan bahwa terdapat penumpukan
sampah yang terjadi di salah satu aliran sungai Kecamatan Tanjung Karang Timur
3
dan jejamo.com tahun 2019 menyorot kembali hal ini diakibatkan karena
masyarakat tetap membuang sampah rumah tangganya ke sungai terdekat akibat
petugas kebersihan di wilayah Kelurahan Kota Baru belum tersebar merata.
Tersedianya pelayanan petugas kebersihan yang belum bekerja secara
maksimimal menyebabkan masyarakat Kelurahan Kota Baru kerap membuang
sampah rumah tangga mereka secara mandiri, melakukan penimbunan sampah,
melakukan pembakaran sampah, hingga membuang sampah rumah tangga mereka
ke sungai terdekat.
Dari berbagai permasalahan penumpukan sampah di Kelurahan Kota Baru
menimbulkan banyaknya keluhan masyarakat akibat ketidaknyamanan lingkungan
permukiman mereka, mengingat lingkungan permukiman mereka adalah
lingkungan permukiman yang padat. Penumpukan maupun pembuangan sampah
ke sungai juga dapat menyebabkan pencemaran air disekitar permukiman dan
menimbulkan pencemaran udara berupa bau yang tidak sedap serta berpotensi
mengakibatkan banjir.
Dari uraian permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kelurahan
Kota Baru merupakan lingkungan permukiman padat dengan batas kelurahan
yang dikelilingi oleh sungai dan sedang mengalami permasalahan penumpukan
sampah berkepanjangan pada area permukiman, area sungai dan sepanjangan
jalan menuju TPS TKT. Permasalahan sampah ini terjadi akibat Kelurahan Kota
Baru telah memiliki petugas kebersihan yang belum tersebar secara merata, kerap
terjadinya kerusakan pada alat pengumpulan sampah, ketidakpastian dalam ritasi
pengumpulan sampah, dan tidak tersedianya pewadahan komunal pada
lingkungan permukiman masyarakat. Hal ini menyebabkan sampah - sampah yang
ada di Kelurahan Kota Baru belum sepenuhnya tertampung dengan baik akibat
pelayanan penanganan sampah yang mereka miliki belum bekerja secara
maksimal dan menyeluruh pada Kelurahan Kota Baru dan membuat
ketidaknyamanan masyarakat Kelurahan Kota Baru akibat adanya penumpukan
sampah, lingkungan permukiman yang kotor, terjadinya pencemaran air sungai
dan pencemaran udara berupa bau yang tidak sedap. Selain itu permasalahan
sampah ini dapat mengakibatkan banjir dan berdampak negatif bagi kesehatan
masyarakat Kelurahan Kota Baru.
4
Maka dilakukanlah penelitian terkait efektivitas untuk mengukur suatu
keberhasilan dari target penanganan sampah yang ada. Dimana semakin besar
persentase target yang dicapai maka semakin tinggi efektivitas penanganan
sampah yang telah dilakukan. Berdasarkan kondisi dan permasalahan diatas
melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Adapun kajian tentang efektivitas
penanganan sampah rumah tangga di Kelurahan Kota Baru menjadi topik kajian
utamanya.
1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam
penelitian ini yaitu apakah penanganan sampah di Kelurahan Kota Baru sudah
efektif?
1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai seberapa efektivitas
penanganan sampah yang ada di Kelurahan Kota Baru. Untuk mencapai penelitian
ini terdapat 4 sasaran. Berikut merupakan sasarannya:
1. Identifikasi kondisi teknik operasional penanganan sampah di Kelurahan
Kota Baru.
2. Menghitung jumlah timbulan sampah di Kelurahan Kota Baru.
3. Identifikasi jangkauan pelayanan petugas kebersihan sampah di Kelurahan
Kota Baru.
4. Menilai tingkat efektivitas penanganan sampah di Kelurahan Kota Baru.
1.4 Manfaat Penelitian
Terdapat beberapa manfaat dari penelitian ini dari konteks sosial dan lingkungan.
Berikut beberapa manfaat penelitian:
1. Penelitian ini dapat berguna sebagai pengetahuan teknik operasional
persampahan yang ada di Kelurahan Kota Baru.
5
2. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pengoptimalan
pola dan penanganan sampah yang dilakukan oleh masyarakat.
3. Masukan bagi pemerintahan kota dalam penanganan persampahan.
4. Menambah pengetahuan atau referensi bagi pembaca terkait teori maupun
metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini mencakup 3 ruang lingkup yakni ruang lingkup
wilayah, ruang lingkup waktu dan ruang lingkup materi. Berikut ketiga ruang
lingkup penelitian yang ada:
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah pada penelitian ini berada pada Kelurahan Kota Baru,
Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung. Secara administrasi
Kelurahan Kota Baru berbatasan dengan kelurahan lainnya, antara lain:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kedamaian, Kelurahan Kebon
Jeruk, dan Kelurahan Tanjung Agung.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Raya dan
Kelurahan Rawa Laut.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Agung Raya.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Enggal.
Berikut merupakan peta ruang lingkung wilayah, yaitu Kelurahan Kota Baru.
6
Sumber: Hasil Olahan, 2020
GAMBAR 1. 1
PETA KELURAHAN KOTA BARU
1.5.2 Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dan dimulai dari tanggal 10 Oktober 2019, lalu
dilanjutkan dengan pengajuan seminar hasil tanggal 24 Januari 2020 dan
dilanjutkan dengan seminar hasil pada 11 Desember 2020 dan Sidang Akhir pada
tanggal 19 Januari 2021.
1.5.3 Ruang Lingkup Materi
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan
dengan penanganan sampah yang ada di Kelurahan Kota Baru. Secara spesifik
batasan materi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Penelitian ini berfokus terhadap penanganan sampah di Kelurahan Kota
Baru meliputi proses teknik operasional berupa teknik pewadahan,
7
pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pemrosesan akhir yang ada
di Kelurahan Kota Baru dan menghitung persentase tingkat layanan berupa
penduduk terlayani, luas daerah terlayani, dan jumlah timbulan sampah
terlayani.
2. Penelitian ini berfokus terhadap efektivitas penangan sampah rumah
tangga yang ada di Kelurahan Kota Baru.
Sumber: Peneliti, 2021
GAMBAR 1. 2
KEDUDUKAN PENANGANAN SAMPAH
1.6 Metodologi Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini, yaitu terdiri dari pendekatan dan metode
penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.
1.6.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deduktif campuran (mix methods). Menurut W.Gulo (2002) dalam buku berjudul
Metodologi Penelitian, pendekatan deduktif adalah pendekatan yang ditarik dari
teori-teori dengan proporsi tertentu kemudian dilakukan pengamatan secara
empiris dilapangan. Menurut Arikunto (2006), pendekatan ini termasuk dalam
jenis penelitian non eksperimental, karena data yang diteliti sudah ada dan bukan
sengaja ditimbulkan. Sedangkan untuk jenis penelitian ini bersifat campuran (mix
methods) dengan menggabungkan dua bentuk pendekatan dalam penelitian yang
Pengelolaan
Penanganan
8
mengkombinasikan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif (Creswell,
2010:5)
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan metode pengumpulan data yang berguna
sebagai bahan untuk mendapatkan informasi dalam melakukan analisis. Metode
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu pengumpulan
data primer dan pengumpulan data sekunder.
TABEL I. 1
TABEL PENGGUNAAN DATA
No Kebutuhan Data
Jenis Data
Sumber Data Primer Sekunder
k w o
1 Luas wilayah (per RT) v Kantor Kelurahan
2 Jumlah Penduduk (per RT) v Kantor Kelurahan
3 Peta Administrasi v BPS
4 Kepadatan Penduduk v BPS
5 Timbulan Sampah Kelurahan
Kota Baru v Survei TPS/TPA
6 Jumlah Kapasitas timbulan
Sampah yang di desain awal v Survei TPS/TPA
7 Jumlah Keterangkutan Sampah v v Survei TPS/TPA
8 Jangkauan Pelayanan v v Survei Kelurahan
9 Sistem Pewadahan v v Survei Kelurahan
10 Sistem Pengumpulan v v Survei Kelurahan
11 Sistem Pemindahan (TPS) v v Survei Kelurahan
12 Sistem Pengangkutan v v Survei Kelurahan
13 Waktu Pengangkutan v v Survei Kelurahan
14 Pola pembuangan sampah v Survei Kelurahan
Sumber: Peneliti, 2019
Keterangan:
K: Kuesioner W: Wawancara
O: Observasi S: Sekunder
9
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan cara peneliti
melakukan survei langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data. Bentuk
dari data primer dari penelitian ini berupa observasi atau pengamatan langsung,
kuesioner serta wawancara.
a. Observasi atau pengamatan langsung dilapangan merupakan pengamatan
yang sistematis dan berguna untuk melihat langsung kondisi sistem
penyediaan infrastruktur yang meliputi lokasi terkait keberadaan TPA
yang melayani Kelurahan Kota Baru, lokasi penempatan TPS, kondisi
teknik operasional persampahan yang meliputi sistem pewadahan,
pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah
yang ada pada setiap RT di Kelurahan Kota Baru .
b. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner
kepada masyarakat. Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan informasi
pewadahan sampah yang digunakan, lokasi pewadahan sampah, peralatan
pengangkutan dan pengumpulan sampah, ketersediaan petugas kebersihan,
penggunaan jasa kebersihaan, tindakan yang dilakukan ketika petugas
tidak mengambil sampah yang ada pada RT di Kelurahan Kota Baru.
Informasi yang didapatkan nantinya akan menjadi bahan untuk
menganalisis.
c. Wawancara akan dilakukan kepada petugas kebersihan TPS TKT terkait
ketersediaan pewadahan yang disediakan pemerintah, jumlah dan
kapasitas peralatan, jenis umur dan bahan peralatan, frekuensi dan waktu
pengumpulan dan pengangkutan sampah, pola pengumpulan dan
pengangkutan, jumlah personil, lokasi penempatan TPS, rute
pengangkutan sampah, , jumlah sampah yang terangkut dan kendala yang
sering dihadapi saat proses penanganan sampah.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Metode pengumpulan data sekunder digunakan sebagai media pencarian
data ke TPA Bakung maupun TPS Kelurahan Kota Baru terkait data jumlah
timbulan sampah, jumlah keterangkutan sampah dari Kelurahan Kota Baru
menuju TPA Bakung, jumlah kapasitas timbulan sampah awal di desain. Adapun
10
pengambilan data ke Kelurahan Kota Baru berupa data luas daerah setiap RT di
Kelurahan Kota Baru dan jumlah penduduk setiap RT di Kelurahan Kota Baru.
1.6.3 Metode Analisis Data
Pada bagian metode analisis data dilakukan untuk menjawab tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah dirumuskan sebelumnya. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistic inferensial serta metode
analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penjelasan dari masing-masing
analisis akan dijelaskan berdasarkan setiap sasaran yang telah dirumuskan yaitu
sebagai berikut:
Sasaran 1: Identifikasi Kondisi Teknik Operasional Penanganan Sampah di
Kelurahan Kota Baru
Untuk mengkaji kondisi teknik operasional penanganan sampah yang meliputi
teknik pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan, serta
pemrosesan akhir. Dari data yang telah didapatkan akan dibandingkan dengan
SNI yang telah ditetapkan. Pengambilan data ini menggunakan teknik wawancara
kepada petugas kebersihan, kuisioner kepada masyarakat dan observasi ke
lapangan untuk mengetahui kondisi teknik operasional yang ada. Setelah data-data
didapatkan maka akan didapatkan kondisi teknik operasional persampahan di
Kelurahan Kota Baru yang dilanjutkan dengan pendeskripsian hasil wawancara
kuisioner dan observasi melalui metode analisis deskriptif kualitatif.
Sumber: peneliti, 2019
GAMBAR 1. 3
SKEMA OPERASIONALISASI KONDISI TEKNIK OPERASIONAL
Kondisi Teknik
Operasional
penanganan sampah di
Kelurahan Kota Baru
Kondisi Teknik Operasional
berupa teknik
Pewadahan,Pengumpulan,
Pemindahan,Pengangkutan,
pemrosesan akhir.
Analisis
Deskriptif
Kualitatif
Kondisi Teknik
Operasional
Persampahan
11
Sasaran 2: Menghitung Jumlah Timbulan Sampah di Kelurahan Kota Baru
Pada sasaran kedua, dilakukan perhitungan jumlah sampah menggunakan SNI
3242-2008 dan jumlah sampah menurut kondisi eksisting. Pada jumlah sampah
menurut SNI, dilakukan perhitungan menggunakan laju timbulan sampah untuk
kota kecil sebesar 2,5 liter/orang/hari atau 0.4 kg/orang/hari. Sedangkan jumlah
sampah menurut kondisi eksisting dilakukan pengambilan data jumlah sampah
perkartu keluarga menggunakan sampel yang telah ditentukan. Selanjutnya
dilakukan penganalisisan menggunakan analisis statistic inferensial untuk
mengetahui rata-rata jumlah timbulan sampah di Kelurahan Kota Baru menurut
kondisi eksisting. Selain itu akan dilakukan pengambilan data keterangkutan
timbulan sampah menuju TPA Bakung, data timbulan sampah dengan kapasitas
awal yang didesain oleh petugas kebersihan, serta data timbulan sampah di
masing-masing RT. Dari data yang telah didapatkan akan dilanjutkan proses
analisis menggunakan deskriptif kuantitatif dengan membandingkan data-data
tersebut.
Sumber: Peneliti, 2019
GAMBAR 1. 4
SKEMA OPERASIONALISASI TIMBULAN SAMPAH
Sasaran 3: Identifikasi Jangkauan Pelayanan Petugas Kebersihan di
Kelurahan Kota Baru
Untuk mengkaji jangkauan pelayanan sampah di Kelurahan Kota Baru, akan
dilakukan pengambilan data berupa kuisioner kepada masyarakat masing-masing
RT untuk mendapatkan informasi wilayah mana saja yang telah mendapatkan
Jumlah
Timbunan
Sampah di
Kelurahan
Kota Baru
• Jumlah sampah yang dihasilkan
menurut SNI 3242-2008
• Total timbunan sampah Kelurahan Kota
Baru perhari
• Jumlah timbulan sampah per RT
• Data keterangkutan sampah menuju
TPA Bakung
• Jumlah timbulan sampah yang didesain
awal pembuatan TPS
Analisis
Deskriptif
Kuantitatif,
Statistik
Inferensial
Data timbunan
sampah, dan
peta timbulan
sampah
Kelurahan
Kota Baru
12
pelayanan dari petugas kebersihan.Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah luas
wilayah dan penduduk yang telah mendapatkan pelayanan kebersihan. Data-data
tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari data tersebut
juga akan dilakukan pembuatan peta jangkauan pelayanan. Output yang akan
dihasilkan dari sasaran ketiga ini jangkauan pelayanan petugas kebersihan, jumlah
penduduk terlayani, luas daerah terlayani.
Sumber: Peneliti, 2019
GAMBAR 1. 5
SKEMA JANGKAUAN PELAYANAN
Sasaran 4: Menilai Tingkat Efektivitas Penanganan Sampah di Kelurahan
Kota Baru
Dalam menganalisis tingkat efektivitas penanganan sampah maka akan dilakukan
analisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan melihat kondisi eksisting teknik
operasional penanganan sampah yang ada di Kelurahan Kota Baru, dimana data
telah didapatkan pada sasaran sebelumnya menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat layanan yang didapatkan,
terdiri dari jumlah sampah yang terlayani (terangkut), jumlah penduduk yang
terlayani dan luas daerah yang terlayani. Kelurahan Kota Baru sendiri memiliki
kepadatan 116 jiwa/ha, yang mana kepadatan 100 – 150 jiwa/ha memerlukan rata-
rata persentase tingkat layanan sebesar minimal 75% untuk dapat dikatakan
efektiv menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berikut merupakan rumus
tingkat layanan untuk menghitung jumlah timbulan, jumlah penduduk, dan jumlah
luas daerah yang terlayani yatiu:
Jangkauan
pelayanan sampah
di Kelurahan Kota
Baru
• RT yang mendapatkan
pelayanan sampah dan
belum mendapatkan
pelayanan
• Luas RT yang
terlayani
• Jumlah penduduk yang
terlayani
Analisis
Deskriptif Kuantitatif
Wilayah terlayani, luas
wilayah terlayani dan jumlah
penduduk terlayani, peta
jangkauan pelayanan petugas
kebersihan Kelurahan Kota
Baru
13
𝐴 =𝐵
𝐶𝑥100%
Keterangan:
A= Tingkat Pelayanan
B= Jumlah Terlayani (jumlah luas wilayah yang terlayani/jumlah timbulan
sampah yang terangkut ke TPS/jumlah penduduk yang terlayani)
C= Jumlah Keseluruhan (jumlah luas wilayah keseluruhan/jumlah timbulan
keseluruahan / jumlah penduduk keseluruhan)
Sumber: Peneliti, 2019
GAMBAR 1. 6
SKEMA OPERASIONALISASI PENANGANAN SAMPAH
1.6.4 Unit Amatan dan Unit Analisis
Selanjutnya dalam penelitian ini, terdapat 2 unit yang akan dilakukan yaitu unit
amatan dan unit analisis. Berikut penjelasannya.
a. Unit amatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah RT yang ada di
Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar
Lampung. Pemilihan Kelurahan Kota Baru sebagai objek penelitian
bertujuan untuk menilai tingkat efektivitas penanganan sampah rumah
tangga yang ada di kelurahan tersebut. Fenomena pada wilayah ini ialah
terjadinya penumpukan sampah berkepanjangan di lingkungan
permukiman dan sungai terdekat hingga menimbulkan pencemaran air
sungai dan pencemaran udara berupa bau yang menyengat.
Efektivitas
Penanganan
Sampah di
Kelurahan Kota
Baru
• Kondisi teknik opersional
penanganan sampah
• Timbulan sampah yang
terlayani (terangkut)
• Luas daerah terlayani
• Jumlah penduduk
terlayani
Analisis
Deskriptif
Kualitatif
Efektivitas
Penanganan
Sampah di
Kelurahan Kota
Baru
14
b. Unit Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini berupa individu yaitu
keluarga yang ada di Kelurahan Kota Baru dan petugas kebersihan di
Kelurahan Kota Baru.
1.6.5 Metode Pemilihan Sampel
Pada penelitian ini akan digunakan metode pengambilan sampel dengan
Expert Judgement yaitu melakukan wawancara kepada petugas kebersihan
Kelurahan Kota Baru yang dianggap mengerti akan persampahan yang ada dan
menggunakan Cluster Random Sampling untuk pengambilan kuisioner yang
dilakukan kepada masyarakat. Berdasarkan data kependudukan diketahui bahwa
Kelurahan Kota Baru memiliki 3 lingkungan dengan 36 RT dan luas daerah 135
ha serta jumlah penduduk sebanyak 15,645 jiwa dengan kepadatan 116 jiwa/ha.
Adapun asumsi satu rumah terdiri dari 5 jiwa menurut PERPEM PUPR No
29/PRT/M/2018;
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝐾 =15645
5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
= 3129 KK
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah jumlah kartu keluarga
yang tinggal di Kelurahan Kota Baru, sebab penghasil sampah pada lingkungan
permukiman/rumah tangga adalah unit keluarga. Penentuan jumlah sampel
ditentukan dengan rumus Issac dan Michael(1981); Smith, MF (1983).Berikut
merupakan tabel ukuran sampel menurut Issac dan Michael; Smith, MF :
TABEL I. 2
DISTRIBUSI SAMPEL PENELITIAN
Ukuran Populasi Ukuran Sampel
5% 10%
3000 353 97
4000 364 98
Sumber: Riadi Ed (Statistika Penelitian), 2015:38
15
Berdasarkan perhitungan rumus di atas ukuran populasi dibulatkan keatas menjadi
4000 KK dengan taraf signifikasi 10% yaitu terdiri dari 98 sampel (Lampiran I).
Dimana jumlah sampel yang digunakan sudah cukup untuk mewakili informasi
yang ingin didapatkan. Kemudian kuisioner akan disebarkan secara merata pada
setiap masing-masing RT yang ada yaitu 36 RT, yang mana satu RT mendapatkan
2 - 3 sampel. Pengambilan sampel dilakukan setiap 10 rumah sekali di masing-
masing RT.
1.6.6 Variabel Pelitian
Pada penelitian ini variabel atau objek yang diteliti didapat dari sintesa variabel
yang telah dilakukan dan bersumber dari penelitian sebelumnya yaitu variabel
penelitian kondisi teknik operasional, variabel penelitian jumlah timbulan sampah,
variabel jangkauan pelayanan sampah dan variabel tingkat efektivitas penanganan
sampah menggunakan dua parameter, yaitu SNI 3242-2008 tentang pengelolaan
sampah di permukiman dan tingkat layanan yang didapatkan menurut P3KT untuk
wilayah permukiman dengan kepadatan 100-150 jiwa/ha sebesar 75%. Variabel
penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk sebagai berikut.
TABEL I. 3
VARIABEL PENELITIAN KONDISI TEKNIK OPERASIONAL
No Variabel
Konseptual
Variabel
Operasional Nilai Parameter
1 Pewadahan
Teknik Pewadahan
Disediakan sendiri
(cth:rumah)
Setiap rumah harus
memiliki pewadahan
Disediakan
pemerintah ( cth: tong
sampah pinggir jalan)
20-40 KK memiliki
wadah komunal
Sarana Pewadahan
Keranjang Bambu
Kantong Plastik
Tong
Kontainer
Batu Bata
Lubang
Sampah/Timbunan
Lainnya
Lokasi Pewadahan Depan Rumah
16
No Variabel
Konseptual
Variabel
Operasional Nilai Parameter
Depan Jalan
Lainnya
2 Pengumpulan
Jumlah dan
Kapasitas Peralatan
(Kendaraan)
Jenis Bahan
Sifat Bahan
Frekuensi
Pengumpulan 1 /2/3 hari sekali
dalam seminggu
Pola Pengumpulan
individu langsung
individu tak langsung
komunal langsung
komunal tak langsung
Jenis dan Sifat
Bahan Peralatan
Jumlah Personil
Pengumpul
3 Pemindahan Lokasi Penempatan
TPS
Jarak bebas TPS
dengan lingkungan
hunian minimal 30m
4 Pengangkutan
Jumlah Perlatan
Kapasitas Peralatan
(Kendaraan)
Frekuensi
Pengangkutan
3 hari sekali /
maksimal 2 kali
seminggu
Waktu
Pengangkutan
Rute Pengangkutan
Jenis
Truk bak terbuka
(kayu) Dump Truk
Armr Roll Truk
Container
Jumlah Personil
Pengangkutan
Pola Pengangkutan
Transfer Depo
Pengosongan
container Cara I
Pengosongan
container Cara II
Pengosongan
container Cara III
Kontainer Tetap
5 Pembuangan
Akhir
Lokasi Pembuangan
Akhir 0 − ~
Sumber: Peneliti, 2019
17
TABEL I. 4
VARIABEL PENELITIAN JUMLAH TIMBUNAN SAMPAH
No
Variabel
Konseptual
Variabel
Operasional Nilai Parameter
1
Jumlah
Timbulan
Jumlah timbulan
keseluruhan
2.5 liter/orang/hari Sumber: Peneliti, 2019
TABEL I. 5
VARIABEL PENELITIAN JANGKAUAN PELAYANAN
No
Variabel
Konseptual
Variabel
Operasional Nilai Parameter
1
Jangkauan
Pelayanan
Daerah yang
mendapat pelayanaan
kebersihan
75%
Sumber: Peneliti, 2019
TABEL I. 6
VARIABEL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENANGANAN SAMPAH
No Variabel
Konseptual
Variabel
Operasional Nilai Parameter
1
Efektivitas
Penanganan Sampah
Rumah Tangga
Kondisi Teknik
Operasional
Jumlah Penduduk
Terlayani
75%
terlayani
Jumlah Luas Daerah
terlayani
75%
terlayani
Jumlah
Keterangkutan
Timbulan Sampah
75 %
terlayani
Sumber: Peneliti, 2019
1.6.7 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap analisis
data, tahp pembahasan serta tahap dokumentasi. Setelah itu terdapat kegiatan yang
akan dilakukan selama kegiatan, dari dimulainya kegiatan sampai selesai.
Keluaran dari kegiatan yang telah dilakukan akan di peroleh hasil dari penelitian.
Tahapan penelitian ini akan digambarkan dalam bentuk flowchart sebagai berikut:
18
Sumber:Peneliti, 2019
GAMBAR 1. 7
FLOWCHART TAHAPAN PENELITIAN
SELESAI
TAHAP KEGIATAN HASIL
Tahap 3
Pengumpulan data
MULAI
• Observasi
• Wawancara
• Kuisioner
Data Primer
Data Sekunder
Tahap 4
Dokumentasi
• Dokumentasi
laporan tugas akhir
• Presentasi Hasil
Penelitian
Laporan Tugas
Akhir
Tahap 1 Perencanaan
• Menentukan masalah
• Menentukan ruang
lingkup dan tujuan
• Menentukan judul
Proposal Tugas
Akhir
Tahap 3
Analisis Data
• Statistic Inferensial
dan deskriptif
kualitatif,
• Kondisi teknik
operasioan
penaganan sampah
• Jumlah timbunan
sampah
• Jangkauan
pelayanan sampah
• Efektivitas
penanganan
sampah
Tahap 2
Sintesis Variabel
Menentukan sintesa
variabel • Variabel Penelitian
• Instrumen Koleksi
Data
19
1.7 Sistematika Penulisan
Pada bagian ini akan dijelaskan sistematika penulisan yang terbagi kedalam lima
bab yaitu sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis memaparkan latar belakang dari topik penelitian yang akan
diteliti. Kemudian dipaparkan pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian
ini, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, manfaat penelitian, ruang lingkup
penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan, alur berfikir, serta
keaslian penelitian dengan penelitian terdahulu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini, penulis memaparkan tinjauan pustaka yang merupakan rangkaian
terpadu dari teori dan konsep dalam penelitian ini. Rangkaian terpadu tersebut
akan membentuk batasan pengertian dalam penelitian, dan sudut pandang
penelitian.
BAB III GAMBARAN UMUM
Pada bab ini, penulis memaparkan hasil dari gambaran umum dari wilayah
penelitian dalam skala makro dan mikro. Gambaran wilayah studi dibuat
berdasarkan ruang lingkup penelitian yang telah ditentukan pada Bab I.
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini, penulis memaparkan hasil dari pencarian data yang dilakukan di
lapangan. Secara garis besar, bab ini memiliki 4 bagian analisis, yaitu analisis
kondisi teknik operasional persampahan, menghitung jumlah timbulan sampah,
identifikasi jangkauan pelayanan dan menilai tingkat efektivitas penanganan
sampah di Kelurahan Kota Baru
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, penulis memaparkan temuan studi secara keseluruhan, diikuti
dengan kesimpulan, rekomendasi studi, keterbatasan studi, serta saran untuk studi
lanjutan.
20
1.8 Kerangka Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini berupa pendekatan deduktif
dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang digunakan untuk
mengetahui tingkat efektivitas penanganan sampah rumah tangga di Kelurahan
Kota Baru ialah dengan menggunakan analisis statistic inferensial, analisis
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berikut merupakan kerangka penelitian dari
penelitian ini:
21
Sumber: Peneliti 2019
GAMBAR 1. 8
GAMBAR KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Sampah adalah salah satu permasalahan yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Sebab, produksi sampah setiap hari semakin
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Peningkatan jumlah sampah
seharusnya diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang mencukupi hingga
tersedianya penanganan sampah yang baik
Salah satu wilayah yang memiliki permasalahan sampah adalah Kelurahan Kota Baru. Kelurahan ini didominasi oleh
permukiman kepadatan padat yang mendominasi tata ruang dengan batas kelurahan berupa sungai yang mengelilingi wilayah
Kelurahan Kota Baru
Merupakan pemasalahan berkepanjangan dari tahun 2017-2019 yang meliputi permasalahan penumpukan sampah masyarakat
pada tiap-tiap halaman, area sungai dan sepanjang jalan TPS TKT. Hal ini terjadi akibat alat pengumpulan sampah kerap
mengalami kerusakan, ritasi pengumpulan yang tidak pasti dan berkepanjangan, belum tersedianya pewadahan komunal serta
petugas kebersihan yang belum tersebar merata. Adanya penanganan sampah tidak memungkiri bahwa masyarakat tetap
membuang sampah secara mandiri, menimbun dan membakar sampah hingga membuang sampah ke sungai terdekat.
apakah penanganan sampah di Kelurahan Kota Baru sudah efektif?
PERTANYAAN PENELITIAN
identifikasi kondisi teknik
operasional penanganan
sampah di Kelurahan Kota
Baru.
Menghitung jumlah
timbulan sampah di
Kelurahan Kota Baru
Identifikasi jangkauan
pelayanan sampah di
Kelurahan Kota Baru.
Menilai tingkat efektivitas penanganan sampah rumah tangga yang ada di Kelurahan Kota Baru
TUJUAN
SASARAN
HASIL
Efektivitas penanganan sampah rumah tangga di
Kelurahan Kota Baru Kecamatan Tanjung Karang Timur
Deskriptif Kualitatif Statistic Inferensial
Deskriptif Kuantitatif
Deskriptif Kuantitatif Deskriptif Kualitatif
dan Kuantitatif.
Menilai tingkat
efektivitas penanganan
sampah di Kelurahan
Kota Baru.
Dilakukanlah penelitian terkait efektivitas penanganan sampah rumah tangga di Kelurahan Kota Baru untuk mengukur suatu
keberhasilan dari target penanganan sampah yang ada.
REKOMENDASI
22
1.9 Keaslian Penelitian
TABEL I. 7
KEASLIAN PENELITIAN
NO REFERENSI
NAMA DAN
TAHUN
PENULIS
JUDUL FOKUS PENELITIAN LOKASI
STUDI
METODE
PENELITIAN
1. Jurnal
Beta Dwi
Utami, Nastiti
Siswi Indrasti,
Arya Hadi
Dharmrawan
(2008)
Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Berbasis
Komunitas: Teladan Dari
Dua Komunitas Di
Seleman Dan Jakarta
Selatan
1. Mengetahui Efektivitas Dan Efisiensi
Pola Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga Pada Sumbernya Di
Wemartani (Sleman, Yogyakarta) Dan
Banjarsari (Jakarta Selatan)
2. Menyusun Sintesis Pola Pengelolaan
Sampah Yang Disarikan Dari
Pengelolaan Sampah Di Wedomartani
Dan Banjarsari.
3.Menguji Coba Dan Menilai Efektivitas
Dan Efesiensi Pola Pengelolaan
Sampah Hasil Sintesis/ Perpaduan
Anatara Pola Wedomartani Dan
Banjarsari Dengan Basis Komunitas
Wedomartani
(Sleman,
Yogyakarta)
Dan Banjarsari
(Jakarta Selatan)
Analisis Deskriptif,
Analisis Biaya
Efektif, Statistik
Pendugaan
Populasi,Analisis
Regresi Berganda,
Anova, Dan Uji T
Serta Perbandingan
Manfaat
23
NO REFERENSI
NAMA DAN
TAHUN
PENULIS
JUDUL FOKUS PENELITIAN LOKASI
STUDI
METODE
PENELITIAN
2. Jurnal
Mutmaina
Albanjar
Ir.Roosje
J.Poluan
Michael M.R
(2008)
Evaluasi Pengelolaan
Persampahan Di Kota
Manado (Studi Kasus:
Kec.Wenang)
1.Mengidentifikasi Sistem Pengelolaan
Sampah
2.Mengevaluasi Tingkat Pencapaian
Kota Manado
(Kec.Wenang)
Deskriptif
Kualitataif
3. Jurnal
Mohamad Rizal
(2011)
Analisis Pengelolaan
Persampahan Perkotaan
(Studi Kasus Kelurahan
Boya Kecamatan
Banawa Kabupaten
Donggala
1.Mengetahui Sistem Pengelolaan
Persampahan Yang Dilaksanaan Dinas
Permukiman Dan Penataan Wilayah
2.Mengidentifikasi Faktor Yang
Mempengaruhi Pelaksanaan
Pengelolaan Persampahan Di Kota
Donggala
Kabupaten
Donggala
(Kec. Banawa)
Teknik Analisa
Kuantitaif
4. Jurnal
Sunarno
(2012)
Kajian Kinerja
Pelayanan Pengelolaan
Sampah Di Kota
Karanganyar Ditinjau
Dari Aspek Teknik
Operasional
1.Sarana Dan Prasarana Pengelolaan
Sampah Di Kota Karanganyar
2.Bagaimana Persepsi Masyarakat
Tentang Kinerja Pelyanan
Pengelolaan Sampah
3.Kondisi Pewadahan Dan Armada
Angkutan Sampah
Kota
Karanganyar
Deskriptif Kualitatif,
Analisis Distribusi
Frekuensi
5. Jurnal Ulfa Ayu Efektivitas Pelaksanaan Mendeskripsikan Efektivitas Kecamatan Metode Analisis
24
NO REFERENSI
NAMA DAN
TAHUN
PENULIS
JUDUL FOKUS PENELITIAN LOKASI
STUDI
METODE
PENELITIAN
Nindya, Dra.Inti
Wasiati, M.M,
Hadi
Mamkmur,S.So
s, M.Si (2013)
Pengangkutan Sampah
Di Kecamatan
Sumbersari Oleh Dinas
Pekerjaan Umum Cipta
Karya Dan Tata Ruang
Kabupaten Jember
Pelaksanaan Pengangkutan Sampah Di
Kecamatan Sumbersari
Sumbersari,
Kabupaten
Jember
Deskriptif Kualitatif
6. Jurnal
Swanlayli
Octrinda
Sihombing
(2015)
Efektivitas Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga
Di Kota Medan (Studi
Kasus Di Kelurahan
Binjai Kecamatan Denai)
1. Mengetahui Efektivitas Pengelolaan
Sampah Di Kelurahan Binjai,
Kecamatan Medan Denai, Kota
Medan.
2. Mengetahui Faktor-Faktor Apa Saja
Yang Mempengaruhi Efektivitas
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Di Kelurahan Binjai Kecamatan
Medan Denai, Kota Medan
Kelurahan
Binjai,
Kecamatan
Medan Dinai
Metode Accindetal,
Deskriptif Kualitatif
7. Jurnal
Puspa Rini
Ganjar Samudro
Mochtar
Hadiwidodo
(2016)
Perencanaan Sistem
Pengelolaan
Persampahan Pelayanan
Tpa Semali Kabupaten
Kebumen
1.Mengidentifikasi Daerah Pelayanan
2.Mengidentfikasi Tingkat Pelayanan
3.Mengidentifikasi Timbulan Dan
Komposisi Sampah
4.Menganalisis Perencanaan
Pengelolaan Persampahan.
Kabupaten
Kebumen
Analisis Deskriptif
Kualitatif
25
NO REFERENSI
NAMA DAN
TAHUN
PENULIS
JUDUL FOKUS PENELITIAN LOKASI
STUDI
METODE
PENELITIAN
8. Jurnal
Jailan Sahil
Mimien Henie
IAM
Fachtur Rohman
Istamar
Syamsuri
(2016)
Sistem Pengelolaan Dan
Upaya Penanggulangan
Sampah Di Kelurahan
Dufa-Dufa Kota Ternate
1.Kondisi Pengelolaan Persampahan Di
Kota Ternate
2.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Sistem Pengelolaan Sampah
3.Stategi Pencapaian Model
Penanggulangan
Kota Ternate
(Kel. Dufa-Dufa
Kota Ternate)
Deskriptif Kualitatif,
Analisis Distribusi
Frekuensi.
9. Tesis Aditya Nugraha
(2017)
Analisis Efektivitas
Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga
Menggunakan
Pendekatan Bank
Sampah Di Jakarta
Selatan
1.Mengidentifikasi Persepsi Dan
Partisipasi Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
2.Menganalisis Hubungan Antara Faktor
Internal Dan Ekternal Individu Dengan
Persepsi Sampah Rumah Tangga.
3.Menganalisis Hubungan Antara
Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat
Dalam Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga.
4. Menganalisis Timbulan Sampah Yang
Terkumpul Di Bank Sampah
Jakarta Selatan Deskriptif
Kuantitatif
26
NO REFERENSI
NAMA DAN
TAHUN
PENULIS
JUDUL FOKUS PENELITIAN LOKASI
STUDI
METODE
PENELITIAN
10. Jurnal
Yohanes
Sudiantha,
Cristia
Meidiana,
Dadang Meru
Utomo (2017)
Efektivitas Kinerja
Sistem Pengumpulan
Sampah Di Kecamatan
Singosari
Menganalisis Kinerja Sistem
Pengumpulan Sampah Di Kecamatan
Singosari
Kecamatan
Singosasi,
Kabupaten
Malang
Metode Pendekatan
Penelitian Dengan
Deskriptif
Kuantitatif
11. Tugas Akhir
Anisa Rizqi Nur
Fa’izah
(2019)
Analisis Aspek Teknik
Operasional Dan Peran
Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah
1.Mengetahui Pengelolaan Sampah Di
Daerah Terlayani Oleh Tps Ditinjau
Dari Aspek Teknik Oeprasional
Pengelolaan Sampah
2.Mengetahui Peran Serta Masyarakat
Ditinjau Dari Sikap Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Di Daerah
Layanan Tps
3.Menganalisis Aspek Teknik
Operasional Pengelolaan Sampah
Didaeah Layanan Tps
Kabupaten
Lamongan
(Kec.Lamongan)
Uji Reliabilitas,
Skoring, Proyeksi
Penduduk
27
NO REFERENSI
NAMA DAN
TAHUN
PENULIS
JUDUL FOKUS PENELITIAN LOKASI
STUDI
METODE
PENELITIAN
12 Tugas Akhir Trisa Maulidya
Putri (2020)
Efektivitas Penanganan
Sampah di Kelurahan
Kota Baru Kecamatan
Tanjung Karang Timur
1. Mengidentifikasi kondisi teknik
operasioanal.
2. Menghitung jumlah timbulan
sampah
3. Mengidentifikasi jangkauan
pelayanan petugas kebersihan
sampah
4. Menilai tingkat efektivitas
penanganan sampah
Kelurahan Kota
Baru,
Kecamatan
Tanjung Karang
Timur
Metode penelitian
dengan deskriptif
kualitatif dan
kuantitatif, statistik
inferensial.
Sumber: Peneliti, 2019
28
Dari tabel diatas menunjukan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya baik
dari tugas akhir, jurnal dan paper serta sumber lainya yang memiliki kemiripan
atau kesamaan karakteristik dengan topik penelitian yang diangkat oleh peneliti.
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa terdapat perbedaan dari penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya yang jika dilihat dari segi judul, fokus penelitian,
lokasi studi penelitian dan metode penelitian, tidak ada satupun kesamaan dengan
penelitian yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian, maka topik penelitian
yang dilakukan oleh peneliti benar-benar asli dari segi judul, fokus penelitian,
lokasi studi penelitian dan metode penelitian.
top related