bab 2 landasan teori gambaran umum obyek …library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-1... ·...
Post on 31-Jan-2018
262 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Underpass adalah jalan melintang di bawah jalan lain atau persilangan tidak
sebidang dengan membuat terowongan di bawah muka tanah. Di perlukan konstruksi
yang tepat dalam pembuatan jalan underpass tersebut. Sistem box tunnel atau box
underpass dipakai pada proyek underpass Padalarang.
Gambar 2.1 Denah Situasi dan Pengamanan Rel Kereta Api
Sumber : PT. VSL Indonesia
6
Gambar 2.2 Lokasi Box Underpass
Sumber : PT. VSL Indonesia
Box underpass adalah sebuah panel terowongan yang didesain dengan ukuran
tertentu sebagai tempat lewatnya kendaraan pada jalan underpass.
Gambar 2.3 Denah Nose dan Tampak Depan
Sumber : PT. VSL Indonesia
7
2.1.1 Detail Proyek
• Nama proyek : Underpass Jalan Kereta Api Padalarang
• Lokasi Proyek : Padalarang, Bandung Barat
• Masa Pelaksanaan : 54 hari
• Kontraktor : PT. Modern Surya Jaya
• Dimensi Terowongan
o Panjang : 38,8 m
o Lebar : 10,60 m
o Tinggi Total : 6,80 m
• Mutu Beton Box Culvert : K-500
• Mutu Beton Blok Beton Tumpuan : K-500
• Mutu Beton Bore Pile untuk Tumpuan Jacking : K-300
• Mutu Beton Pile Cap : K-500
• Mutu Baja Tulangan
o BJTP 24 (fy-240) untuk Ø kurang dari samadengan 8mm
o BJTD 40 (fy-400) untuk Ø lebih dari samadengan 10mm
Gambar 2.4 Gambar Potongan Melintang Box Culvert
Sumber : PT. VSL Indonesia
8
Gambar 2.5 Gambar Potongan Memanjang Box Culvert
Sumber : PT. VSL Indonesia
Gambar 2.6 Blok Beton
Sumber : PT. VSL Indonesia
2.2. Landasan Teori
Proyek pembangunan, terutama pembangunan jalan terowongan atau
underpass merupakan bukan hal yang baru, apa yang berubah dan merupakan hal
yang baru ialah dimensi dari proyek tersebut, baik dari segi kualitas maupun
9
kuantitas. Seiring dengan perubahan tersebut munculah persaingan yang ketat, hal ini
yang mendorong para pengusaha mencari dan menggunakan cara-cara pengolahan,
metode serta teknik yang baik, sehingga penggunaan seumber daya benar-benar
efektif dan efisien.
Metode konstruksi jacking box adalah metode pembangunan jalan underpass
dimana dengan cara didorong. Metode ini dilakukan dari salah satu sisi box
underpass untuk peletakkan unit alat jack. (Anthony Lynn, 2006)
2.2.1 Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari segala
aspek-aspek manajerial dan teknologi industry konstruksi. Manajemen juga bisa
dikatakan sebagai metode untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau
infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan menggunakan sumber daya yang ada
secara efektif dengan tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan. (Victor Michael Tyson Lempoy, 2013)
Gambar 2.7 Skema Manajeman proyek
Sumber : Google Image
Dalam hal ini manajemen mempunyai beberapa tinjauan sebagai berikut
(Victor Michael Tyson Lempoy, 2013) :
a. Fungsi Manajemen
Secara umum, fungsi-fungsi manajemen adalah :
• Fungsi perencanaan
Berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung informasi,
asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada
masa mendatang.
• Fungsi organisasi
Berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan kumupulan kegiatan
manusia yang memiliki pekerjaan masing-masing, saling berhubungan
10
satu sama lainnya dengan tata cara tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
• Fungsi pelaksanaan
Berupa tindakan untuk mnyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam
kegiatan pelaksanaan, serta untuk seluruh anggota organisasi dapat
bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.
• Fungsi pengendalian
Berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganalisaan
serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan
yang akan diambil terhadap penyimpangan yang terjadi.
b. Manfaat Manajemen
Manfaat manajemen konstruksi jika dibandingkan dengan sistem tradisional
dapat dilihat dari beberapa segi.
• Segi biaya proyek
o Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sudah mengikuti
pada tahap perencanaan.
o Biaya pembangunan keselurahan proyek dapat dihemat dibandingkan
dengan sistem tradisional, karena tidak ada pembebanan ganda dari
keuntungan kontraktor dan sub kontraktor.
• Segi waktu
o Dengan sistem fast track.
o Waktu yang dipergunakan untuk perencanaan dan rancangan
bangunan dapat lebih panjang sehingga kualitas desain akan
sempurna.
o Pengadaan material atau peralatan dapat diukur secara awal sehingga
kemungkinan terlambat akan dapat dihindarkan.
• Segi kualitas
o Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontraktor dalam
hal metode pelaksanaan, implemantasi dan quality control.
o Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh owner
dibantu dengan tim MK.
o Kesempatan untuk pnyempurnaan rancangan relatif banyak karena
paket yang dilelang dilakukan secara bertahap dan per paket.
11
• Segi program pemerintah
o Pemerataan kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada
pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat terwujud.
o Owner tidak perlu menyediakan banyak staf karena praktis semua
keinginannya dapat ditangani dengan baik melalui pendekatan metode
MK.
2.2.2 Infrastruktur
Infrastruktur adalah keseluruhan elemen yang dapat berguna untuk
berfungsinya perekonomian dengan memfasilitasi sirkulasi barang, manusia dan ide.
Setiap usaha untuk meningkatkan dan mendiversivikasi produksi, memperluas
perdagangan, menyebarkan penduduk, mengurangi kemisikinan, serta memperbaiki
kondisi lingkungan dengan membutuhkan prasarana infrastruktur. (Meiningtyas Dwi
Hidayatika, 2007).
Menurut Macmillan Dictionary of Modern Economics (1996), infrastruktur
merupakan elemen structural ekonom yang memfasilitasi arus barang dan jasa.
Sedangkan The Routledge Dictionary of Economics (1995) memberikan pengertian
yang lebih luas yaitu bahwa infrastruktur juga merupakan pelayan utama dari suatu
Negara yang membantu kegiatan ekonomi dan kegiatan masyarakat sehingga dapat
berlangsung melalui penyediaan transportasi dan fasilitas pendukung lainnya.
Banyak definisi dari bacaan mengenai infrastruktur menunjukkan adanya beberapa
kesamaan unsur (Slootweg dan Verhoef, 1999), seperti:
a. Infrastruktur adalah suatu sistem yang besar.
b. Infrastruktur memiliki dimensi teknologi yang kuat.
c. Infrastruktur terdiri dari komponen fisik yang tidak dapat dipindah-pindah.
d. Infrastruktur memberikan jasa yang penting dan sulit tergantikan.
2.2.3 Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi seluruh bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan
kabel dan jalan lori. (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006)
12
Jalan raya adalah jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh
manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat
digunakan untuk menyalurkan lalu lintas hewan, manusia dan kendaraan yang dapat
mengangkut barang dari suatu tempat menuju tempat lainnya dengan mudah dan
cepat. (Clarkson H.Oglesby, 1999)
Jalan menurut Undang Undang No.13 Tahun 1980 adalah suatu prasarana
penghubung darat dalam bentuk apapun, tidak terbatas pada bentuk jalan yang
konvensional yaitu jalan pada permukaan tanah, akan tetapi juga jalan yang melintasi
sungai besar/danau/laut, di bawah permukaan tanah dan air (terowongan) dan di atas
permukaan tanah (jalan layang), meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperhitungkan bagi lalu lintas (kendaraan,
orang atau hewan). Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah jalan rel (jalan kereta
api, jalan lori, dan jalan kabel).
Bangunan pelengkap jalan adalah bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari
jalan, Antara lain : jembatan, lintas atas (overpass), lintas bawah (underpass), tempat
parker, gorong-gorong, tembok penahan tanah dan saluran air jalan. Sedangkan yang
termasuk perlengkapan jalan Antara lain : rambu-rambu lalu lintas, tanda-tanda jalan
(marka), pagar pengaman lalu lintas, pagar Daerah Milik Jalan (DMJ) dan patok-
patok DMJ, patok hectometer, patok kilometer, lampu penerangan jalan, lampu
pengatur lalu lintas (traffic light).
Sedangkan menurut UU No.38 Tahun 2004 adalah prasarana transportasi
darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/ air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.
Berdasarkan pembinaan jalan dan statusnya dapat dibedakan menjadi : Jalan
Nasional adalah jalan umum yang pembinaannya dilakukan oleh Menteri Pekerjaan
Umum. Adapun Jalan Daerah ialah jalan umum yang pembinaannya dilakukan oleh
Pemerintah Daerah, yaitu Jalan Propinsi dibina oleh Pemerintah Daerah Tingkat I,
Jalan Kabupaten/Kotamadya dibina oleh Pemerintah Tingkat II, serta Jalan
Kabupaten/Kotamadya dibina oleh Pemerintah Desa. Jalan Khusus pembinaannya
dilakukan oleh Instansi/Badan Hukum yang terkait dengan pengunaannya.
13
Kegunaan serta fungsi jalan dapat didasarkan pada berbagai hal baik secara
fisik maupun pelayannannya. Berdasarkan kapasitas jalan dan muatannya maka
menurut UU No. 38 tahun 2004 diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jalan Arteri
Yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jauh,
dengan kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk (akses) dibatasi
secara efisinesi.
b. Jalan Kolektor
Merupakan jalan yang melayani angkutan pengumpul dengan ciri perjalanan
jarak sedang, dengan kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk
dibatasi.
c. Jalan Lokal
Yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak
dekat, dengan kecepatan rata-rata rendah dan akses jalan masuk tidak
dibatasi.
Gambar 2.8 Diagram Penentuan Kelas Jalan
Sumber : Google Image
14
2.2.4 Jalan Lintas Bawah (Underpass)
Underpass merupakan banngunan terowongan yang termasuk sebagai sarana
transportasi barang dan manusia. Menurut Asiyanto dalam hand outnya, setelah
perencana menetapkan penampang dalam terowongan yang dikehendaki (inside
cross-section), maka segera diikuti dengan keputusan material yang digunakan
umumnya adalah kayu dan besi. Terkadang suatu terowongan melalui berbagai jenis
tanah. Untuk tanah yang stabil diperlukan penyangga yang lebih sedikit/kecil
dibanding untuk tanah yang kurang stabil, karena berbeda beban yang harus dipikul
oleh penyangga tersebut.
Dalam hand outnya Asiyanto juga mengatakan masalah yang dihadapi untuk
pelaksanaan terowongan adalah stabilitas struktur tanah yang terganggu akibat galian
terowongan dan air tanah yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Untuk
mengahadapi jensi tanah yang lunak biasanya lebih sulit karena setelah penggalian,
tanah harus segera disupport.
Gambar 2.9 Underpass
Sumber : Google Image
2.2.5 Metode Konstruksi
Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi
yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau
standar yang telah diuji cobakan. Cara atau metoda tersebut tidak terlepas dari
penggunaan teknologi sebagai pendukung dan mempercepat proses pembuatan suatu
bangunan, agar kegiatan pembangunan dapat berjalan sebagai mana mestinya sesuai
15
dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis dalam biaya pemakaian bahan. Metode
konstruksi merupakan suatu aspek inovasi teknologi yang dibutuhkan atau
disyaratkan dalam persyaratan kontrak. Metode konstruksi yang dipilih harus
disesuaikan dengan berbagai kondisi lingkungan proyek. Metode konstruksi
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. Sedangkan industry konstruksi dalam
garis besarnya dapat dibagi-bagi menjadi empat bagian berdasarkan jenis-jenis
pekerjaan dan rancangan yang berbeda-beda yaitu :
a. Bangunan Pemukiman dan Perumahan
b. Bangunan gedung bertingkat
c. Bangunan sarana prasarana berat, msialnya PLTA, Pelabuhan Udara, laut dan
jalan
d. Bangunan industri
Proyek konstruksi dimulai sejak timbulnya prakarsa dari pemiliknya untuk
membangun, dimana dalam proses berikutnya akan melibatkan dan sekaligus
dipengaruhi oleh perilaku berbagai unsur seperti : konsultan, kontraktor dan
termasuk pemiliknya sendiri. (Dipohusodo, 1996)
Pelaksanaan suatu proyek pada dasarnya adalah proses merubah sumber daya
dan dana tertentu secara terorganisir menjadi suatu hasil pembangunan yang baik
sesuai dengan tujuan dan target awal, keseluruhannya harus dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu.
Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu yang terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan
jelas. (Suharto, 1997)
Kegiatan proyek konstruksi bangunan baru pada umumnya memilii tahapan-
tahapan perkembangan yang masing-masing tahapan mempunyai beberapa kegiatan
yang dominan sesuai dengan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung
Negara Departemen KIMPRASWIL tahun 2002, seperti dibawah ini :
a. Persiapan
b. Perencanaan Konstruksi
c. Pelaksanaan Konstruksi
d. Pemeliharaan Konstruksi
16
Gambar 2.10 Diagram Hubungan Proses Tahapan Konstruksi
Sumber : Google Image
Berbagai perkembangan teknologi konstruksi antara lain :
a. Teknologi Bahan
Bahan bangunan yang umum dipakai pada struktur bangunan gedung adalah
beton dan baja, kemajuan pada proses pembuatan baja dan beton berdampak
pada peningkatan kekuatan bahan beton dan baja.
b. Teknologi Desain
Dengan tersedianya perangkat computer yang semakin canggih memberikan
dampak pada metode desain yang lebih cepat dan bervariasi, sehingga dapat
membuat berbagai alternatif desain lebih baik lagi dalam waktu yang singkat,
demikian pula dengan bahan-bahan miniature tahap perancanangan
arsitektural, lebih dapat memuaskan pengguna rancangan dengan berbagai
variasi warna dan bentuk.
c. Metode Konstruksi Underpass
Dengan adanya bahan-bahan baru yang semakin lebih baik dan kemajuan
teknologi dalam peralatan lebih sempurna, memberikan dampak pada jadwal
dan biaya pelaksanaan dapat lebih memenuhi persyaratan kontrak.
Beberapa metode pelaksanaan underpass yang dapat dipertimbangkan adalah :
a. Metode Open Cut atau Cut and Cover
Sistem pembuatan terowongan dengan menggali tanah dari permukaan
tanah kemudian menuju kedalaman yang sudah direncakan setelah itu
bagian permukaan ditutup kembali. Adapun keunggulan dan kelemahan
dari metode ini yaitu :
17
Keunggulan
- Apabila MAT (muka air tanah) dari dasar galian, metode ini dapat
diterapkan pada kondisi tersebut.
- Cocok untuk galian yang cukup dalam dengan lahan yang cukup
sempit.
- Dapat diterapkan pada tanah berlempung tanpa perlu perawatan untuk
mencegah tanah tersebut mengembang (swell).
Kelemahan
- Tidak boleh ada bangnan diatas saat proses pembangunan.
- Tidak disarankan pada lokasi perkotaan.
- Harus ada dinding penahan tanah agar tidak lomgsor.
Gambar 2.11 Metode Open Cut
b. Metode Top Down Construction
Pada metode ini, sistem konstruksi pembangunan struktur underpass
dilaksanakan secara bersamaan dengan galian underpass. Adapun
keunggulan dan kelemahan dari metode ini adalah:
Keunggulan
- Relatif tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
- Resiko teknis lebih kecil.
- Mutu dinding penahan tanah (retaining wall) dapat lebih dikontrol.
Kelemahan
- Diperlukan alat berat yang khusus.
18
- Diperlukan ketelitian dan ketepatan.
- Area lahan proyek harus luas.
Gambar 2.12 Metode Top Down
c. Metode Precast unit Jacking
Dalam proyek ini, metode galian terbuka dan metode konstruksi top-down
tidak dapat diterapkan mengingat kondisi lingkungan sekitar yang terdapat
perlintasan kereta api yang tidak bisa berhenti jam operasinya. Jadi satu-satunya
metode yang layak untuk diterapkan hanyal metode precast unit jacking yang dapat
dilakukan dengan sedikitnya 3 (tiga) cara:
a. Unit pracetak didorong
b. Unit pracetak ditarik dari satu arah
c. Unit pracetak ditarik dari dua arah
Gambar 2.13 Metode Precast Unit Jacking
19
2.2.6 Metode Jacking Box
Box tunnel yaitu sebuah panel terowongan dengan dimensi tertentu sebagai
tempat lewatnya kendaraan pada underpass. Sistem jacking box yaitu struktur
dibangun dengan mendorong box tunnel ke dalam tanah dengan sistem hidraulik atau
metode jacking untuk mendorong box tunnel masuk tegak lurus ke dalam tanah pada
jalur yang telah direncanakan. Tahapan yang dilakukan saat pendorongan unit
pracetak :
• Penempatan unit hydraulic jack.
• Pemasangan central hydraulic jack dan sistem penyambungan ke semua
hydraulic jack terpasang.
• Pemasangan blower untuk memasok udara segar.
• Pemasangan jembatan sementara di antara segmen-segmen unit pracetak
untuk akses kerja alat berat.
• Penempatan blok-blok beton di antara jacking abutment dan setiap unit
hydraulic jack.
Keuntungan penggunaan metode jacking box adalah :
a. Metode konstruksi yang non-intrusif.
b. Gangguan terhadap infrastruktur di permukaan kecil.
c. Arus lalu lintas dapat dipertahankan selama masa konstruksi.
d. Kualitas tinggi dengan bebas perawatan stuktur.
Kekurangan dari metode jacking box adalah :
a. Sulitnya jika diterapkan pada tanah yang lunak.
b. Adanya pekerjaan tambahan yaitu pembongkaran kembali perlengkapan
unit hydraulic jack serta pengecoran bekas alat jacking.
20
Gambar 2.14 Ilustrasi Metode Jacking
Sumber : Google Ima
top related