asma, revisi ke 7
Post on 26-Jun-2015
789 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Melalui pendidikan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik dapat dikembangkan
secara optimal. Selain itu pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang menentukan
maju mundurnya pembangunan suatu negara.
Menyadari pentingnya pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas, 2003:6) telah melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki mutu
pendidikan. Diantaranya adalah dengan meningkatkan kemampuan guru dan
menyempurnakan kurikulum serta pedoman pelaksanaannya. Akan tetapi, meskipun
kemampuan profesional guru sudah ditingkatkan dan kurikulum sudah disempurnakan,
namun kunci keberhasilan tidak terlepas dari berbagai cara pendidik yang
melaksanakannya.
Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut memiliki ketrampilan
dalam menyampaikan materi yang akan diberikan. Cara guru menciptakan suasana di
kelas sangat berpengaruh pada reaksi yang ditampilkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang membuat siswa
termotivasi dan aktif dalam belajar, kemungkinan meningkatnya hasil belajar siswa
sesuai dengan yang diharapkan. Dimyati (2002:62) mengatakan, “Guru dapat
menggunakan metode dan tehnik mengajar secara bervariasi sehingga dapat menarik
1
perhatian siswa dalam proses pembelajaran.” Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang
diajarkan dan disukai oleh siswa maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung
secara efektif, efesien dan mengena pada tujuan yang diharapkan.
Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran
ekonomi, salah satunya adalah meningkatkan pemahaman guru tentang penggunaan
metode dan sistem penyampaian bahan pelajaran kepada siswa. Dalam proses belajar
mengajar ekonomi terdapat beberapa metode yang digunakan seperti metode Ceramah,
Tanya Jawab, Diskusi, Brain Storming, Discovery, dll. Untuk memilih salah satu atau
lebih metode yang digunakan dalam mengajar materi–materi ekonomi terlebih dahulu
harus diperhatikan kemampuan siswa, tujuan dan fungsi metode sarana dan prasarana
metode tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Johar, dkk (2006:101) “Efektivitas
penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua
komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran”.
Pada umumnya dalam kegiatan belajar mengajar banyak siswa yang tidak
berani atau takut menyampaikan gagasan, ide ataupun pertanyaan kepada guru terhadap
meteri yang tidak dipahami, siswa takut pendapatnya akan dianggap salah dan tidak
percaya diri pada gagasan yang diungkapkannya sehingga pada saat proses pembelajaran
siswa hanya terpaku pada apa yang diberikan oleh guru dan proses belajar mengajar
tidak dapat berjalan dengan efesien. Oleh karena itu seorang guru hendaknya memilih
metode pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif dalam menemukan konsep dan
2
menyelesaikan masalah seperti penggunaan metode Brain Storming (sumbang saran atau
curah pendapat).
Metode Brain Storming (sumbang saran) adalah suatu metode mengajar yang
memberikan suatu masalah kepada siswa, kemudian siswa memberikan gagasan untuk
menjawab masalah tersebut sehingga berkembang menjadi masalah baru seperti
dikemukakan Roestiyah (2001:73) “Metode Brain Storming adalah cara mengajar yang
dilaksanakan oleh guru didalam kelas yang melontarkan suatu masalah, kemudian siswa
menjawab, menyatakan pendapat atau komentar sehingga masalah tersebut berkembang
menjadi masalah yang baru”. Metode Brain Storming juga dapat mendorong siswa
merangsang pikirannya untuk berpikir kreatif dengan adanya masalah yang diberikan
oleh guru. Munandar (2004:196) mengatakan, “Metode Brain storming bertujuan untuk
menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang
diajarkan guru dikelas”. Akhir dari proses pembelajaran ini diharapkan akan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, pada prinsipnya semua siswa memiliki kemampuan
yang sama dan bisa belajar apa saja. Hanya waktu yang diperlukan untuk mencapai
kemampuan tertentu yang berbeda.
Hasil observasi di SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur menunjukkan bahwa
dalam penerapan pembelajaran ekonomi, para guru masih banyak yang menggunakan
metode ceramah, hal ini membuat siswa merasa jenuh dalam belajar sehingga dapat
mempengaruhi prestasi belajarnya. Mengingat persoalan yang timbul akibat masalah
mengajar pada guru dalam memberikan materi kepada siswa maka perlu dilakukan
kegiatan belajar dengan menggunakan metode lain agar terbentuk siswa yang mandiri
3
dalam belajar, dalam berfikir dan memotivasi dirinya sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan efektif. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode
brain storming. Namun metode ini harus diuji dan diteliti dulu untuk memperoleh hasil
yang baik.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan metode pembelajaran Brain Storming terhadap prestasi belajar siswa pada
pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran pada siswa kelas XIIPS di SMA N 1
Idi Rayeuk Aceh Timur dan apakah guru melakukan mekanisme metode Brain storming
dengan tepat pada siswa kelas XIIPS di SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur. Untuk
menjawab permasalahan tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Metode Pembelajaran Brain Storming Terhadap Prestasi Belajar Siswa
pada Pokok Bahasan KetenagaKerjaan dan Pengangguran di Kelas XI IPS SMA
Negeri 1 Idi Rayeuk Aceh Timur.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode Brain Storming terhadap prestasi
belajar siswa pada materi ketenagakerjaan dan pengangguran di kelas XI IPS
SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur.
4
2. Bagaimana tanggapan siswa dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode Brain Storming pada materi ketenagakerjaan dan
pengangguran di kelas XI IPS SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur.
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode
Brain Storming pada materi ketenagakerjaan dan pengangguran di kelas XI IPS
SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur.
2. Untuk mengetahui tanggapan siswa dalam penerapan metode Brain Storming
pada materi ketenagakerjaan dan pengangguran di kelas XI IPS SMA N 1 Idi
Rayeuk Aceh Timur.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti sendiri dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dalam
proses belajar mengajar.
2. Akan dapat memperkaya pengembangan pengetahuan proses belajar mengajar
yang berbasis pada ilmu pendidikan, khususnya mengenai kajian penggunaan
metode Brain Storming dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai informasi dan masukan kepada pendidik terutama para guru ekonomi
agar dapat berperan aktif untuk berusaha meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam proses belajar mengajar.
5
1.5 Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan pegangan segala pandangan atau kegiatan terhadap
masalah yang akan diteliti. Menurut Arikunto (2002:17) mengemukakan: “Anggapan
dasar merupakan dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti serta
merupakan dasar menentukan hipotesis”. Yang menjadi anggapan dasar dalam
penelitian ini adalah“metoda adalah cara guru melaksanakan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan.”
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya. Arikunto
(2002:25) mengatakan bahwa, “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.” Yang
menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penggunaan metode Brain Storming
dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di kelas XI IPS SMA N 1 Idi
Rayeuk Aceh Timur.”
1.7 Ruang lingkup Penelitian dan Definisi Operasional
Ruang lingkup penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar, kajiannya
dibatasi pada prestasi atau hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode Brain
Storming pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran. Penelitian ini
dilakukan pada siswa kelas XI IPS semester 1 di SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh Timur.
6
Untuk mempermudah pemahaman skripsi ini, maka didefenisikan istilah-istilah
penting yang menjadi pokok bahasan utama, yaitu:
1. Metode mengajar adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan (Djamarah,
2002:85). Secara operasional metode mengajar yang dimaksud adalah suatu cara
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Metode Brain Storming adalah suatu cara mengajar di mana guru memberikan
suatu masalah yang mampu merangsang pikiran siswa sehingga siswa tersebut
dapat menanggapi dengan mengeluarkan ide-idenya (Roestiyah, 2001:74).
3. Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan yang dicapai oleh seorang individu
melalui proses belajar.
7
BAB II
LANDASAN TEORETIS
2.1 Prestasi Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Untuk mencapai cita-citanya siswa harus belajar dengan giat. Meskipun demikian
banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Slameto (2003:2) mengatakan “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Sedangkan Winkel (1996:115) mendefinisikan “belajar adalah suatu
proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill, kebiasaan
atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga menimbulkan
tingkah laku yang progresif dan adaptif”.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
perubahan pada diri manusia baik berupa perubahan pengetahuan. Tingkah laku maupun
keterampilan dengan berbagai kegiatan misalnya dengan membaca, mendengar,
mengamati dan sebagainya.
2.1.2 Pengertian Prestasi Belajar
Setelah suatu proses belajar mengajar selesai dilaksanakan, maka perlu
diadakan evaluasi untuk melihat hasil dari pelaksanaan proses tersebut. Melalui hasil
8
evaluasi tersebut akan diperoleh data tentang prestasi belajar siswa, hal ini sesuai dengan
Winkel (1996:162) “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat
dicapai.” Istilah prestasi belajar juga sering disingkat dengan indeks prestasi. Slameto
(2003:2) mengartikan “Indeks prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan
satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program belajar.”
Nasution (2005:67) mengemukakan pengertian prestasi belajar, yakni “prestasi
adalah hasil belajar yang merupakan gambaran kualitas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan atau ukuran derajat penguasaan siswa atas materi yang diajarkan yang
dinyatakan dengan angka-angka atau kualitas tertentu yang menggambarkan tingkatan
tertentu.”
Dari kutipan diatas, adanya hubungan antara belajar dan prestasi belajar,
dimana hasil dari pada belajar dinyatakan dengan prestasi. Maka dapatlah disimpulakan
bahwa prestasi belajar siswa keseluruhan adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari
kegiatan yang dilakukan, yaitu belajar seperti kelompok belajar yang merangsang
pengetahuan baru, ketrampilan dan sikap yang menimbulkan tingkah laku bagi siswa
yang melaksanakan kegiatan belajar dalam penilaian ini yang menjadi prestasi anak
didik adalah nilai dari daftar kumpulan nilai yang diberikan pihak sekolah atau raport.
Untuk melihat sejauh mana kemampuan prestasi yang dicapai oleh seseorang,
maka perlu diadakan perbandingan dengan prestasi orang lain. Prestasi belajar dapat
dicapai oleh seseorang dikatakan lebih dari presatasi orang lain apabila prestasi
seseorang itu lebih bearti dari prestasi orang yang didasari pada hal kriteria yang sama.
9
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam proses belajar mengajar, baik disekolah maupun dirumah , guru dan
orang tua selalu mengharapkan agar anaknya dapat memperoleh hasil yang sebaik-
baiknya sesuai dengan tujuan pendidikan. Namun dalam kenyataannya tidaklah semua
anak didik dapat mencapai hasil belajar sebagaimana yang diharapkan, hal ini
disebabkan karena anak didik sering mengalami kesulitan dalam belajar yang
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Slameto (2003:54) bahwa: “Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern.”
2.1.3.1 Faktor-faktor Internal
Yang dimaksud faktor intern adalah faktor yang menyangkut seluruh pribadi,
termasuk fisik maupun mental yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya seseoran
dalam belajar. Munandar (2004:18) menegaskan bahwa: “orang yang berbakat dalam
bidang studi diperkirakan akan mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang itu.”
Faktor intern terbagi tiga faktor yaitu sebagai berikut:
1. Faktor fisiologis (jasmani), merupakan suatu faktor yang menunjukkan tahap
perkembangan seseorang.
2. Faktor psikologis (rohani), merupakan faktor kejiwaan siswa antara lain terdiri
dari minat dan bakat siswa.
3. Faktor kelelahan. Kelelahan pada seseorang dapat dilihat dari kondisi tubuhnya
seperti lemah atau bosan
10
2.1.3.2 Faktor Eksternal
1. Faktor keluarga.
Keluarga merupakan tempat pertama seorang anak memperoleh pendidikan.
Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan usaha memberikan
dorongan belajar pada siswa, sehingga tercapai prestasi yang baik sesuai dengan yang
diharapkan. Sehubungan dengan halitu Slameto (2003:62) mengemukakan “Keluarga
adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.”
2. Faktor sekolah
Belajar disekolah merupakan cara belajar formal dan mempunyai kurikulum
tertentu, dimana pada tempat tersebut berlangsungnya prosesbelajar. Eksistensi sekolah
sudah sudah tentu sangat besar pengaruhnya terhadap kemejuan siswa dalam
pendidikan. Slameto (2003:66) menyebutkan bahwa: “Faktor sekolah yang
mempengaruhi prestasi siswa antara lain kurikulum dan standar pelajaran di atas ukuran
dan lain-lain.” Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa, khisusnya menyangkut dengan proses belajar mengajar.
3. Faktor masyarakat
Selain dari faktor keluarga, mutu belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan
(masyarakat). Kemampuan anak dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat bisa saja
berpengaruh baik, dan bisa saja buruk. Menurut Slameto (2003:70) “Ada beberapa
faktor masyarakat yang mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti kegiatan siswa
dalam masyarakat dan teman bergaul.”
11
2.2 Metode Brain Storming
Metode adalah suatu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan kegiatan, oleh karena itu dalam memilih suatu metode yang akan
digunakan oleh seorang guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor yang
mendukung pemilihan metode tersebut, seperti karakteristik tujuan kegiatan dan
karakteristik anak yang diajarkan.
Johar,dkk (2006:148) mengemukakan, “Metode mengajar merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur, metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar merupakan motif-motif yang aktif dan berfungsi sebagai perangsang dari luar yang juga sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kegiatan.”
Djamarah (2002:82), “metode merupakan alat motivasi ekstrinsik sebagai
strategi pengajaran dan sebagai alat mencapai tujuan kegiatan”. Contoh metode dalam
pembelajaran ekonomi antara lain metode Ceramah, Tanya Jawab, Brain Storming dan
sebagainya.
Hamalik (2001:101) menyatakan bahwa dalam mengklasifikasikan metode-
metode mengajar perlu memperhatikan:
1. Komposisi kelompok siswa
2. Karakteristik kelompok
3. Cara anggota kelompok melakukan interaksi
4. sifat sumber material yang tersedia
5. cara menggunakan sumber
6. faktor waktu
12
Metode Brain Storming adalah metode mengajar yang berupa pemberian
masalah-masalah, soal-soal kepada sekelompok siswa kemudian siswa mengeluarkan
ide-ide apapun sehingga membentuk masalah yang baru (Roestiyah, 2001:73). Segala
sesuatu yang dikerjakan pasti memiliki tujuan, demikian pula guru memberkan masalah
pada siswanya, adapun tujuan metode Brain Storming, Roestiyah (2001:74)
mengemukakan, “Tujuan penggunaan metode Brain Storming adalah untuk menguras
habis apa yang dipikirkan oleh siswa dalam menanggapi masalah yang di ajarkan guru
dikelas.’’ Dengan demikian siswa belajar dan melatih mengemukakan pendapatnya
dengan bahasa dan kalimat yang baik. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing dengan
pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif dan berani mengemukakan
pendapatnya.
2.3 Aturan-aturan Dasar Metode Brain Storming
Ada empat aturan dasar metode Brain Storming yang dikemukakan oleh
Munandar (2004:196) adalah sebagai berikut:
1. Tidak memberikan Kritikan
Asas pertama dari berfikir divergen ialah meniadakan sensor untuk kala waktu tertentu. Hal ini lebih mudah di katakan dari pada di laksanakan, karena pada umumnya kita cenderung kritis dan berhati-hati, kita di ajarkan untuk selalu mempertimbangkan, selektif dan lebih menghargai kualitas dari pada kuantitas. Kecenderungan untuk kritis itu menyebabkan bahwa kita lebih memperhatikan apa yang salah, apa yang lemah, apa yang keliru pada gagasan yang di berikan orang lain dari pada memperhatikan apa yang baik. Kritik yang di berikan terlalu cepat tanpa memberikan kesempatan mengembangkan suatu gagasan baru dapat mematikan kreativitas. Kritik yang sering di dengar terhadap suatu gagasan yang di berikan adalah:- Hal itu sudah sering di akukan- Hal itu belum pernah dil akukan- Rasanya tidak ada jalan
13
- Gagasan itu aneh sekaliDan masih banyak lainnya memang tidak mudah untuk tidak memberikan kritik. Setiap anggota kelompok yang menggunakan teknik sumbang saran harus di latih atau di ingatkan untuk lebih bersifat terbuka terhadap gagasan orang lain (dan terhadap gagasan itu sendiri), dan dapat menangguhkan pemberian kritik.
2. Kebebasan dalam memberi gagasan (Freewheeling)Di perlukan keadaan tertentu agar seseorang bebas dalam mementukan gagasan, yaitu keadaan di mana dia merasa aman, di akui dan di hargai, apalagi jika siswa belum biasa untuk bebas berbicara, hal inipun memerlukan latihan.
3. Memberi banyak gagasanDi sini berlaku asas quantity breeds quality, dengan memberikan banyak gagasan, makin besar kemungkinan bahwa di antara sekian banyak gagasan ada beberapa yang baik dan berkualitas. Jika dalam sidang sumbang saran, 10 persen dari gagasan adalah gagasan yang baik yang dapat di kerjakan, maka jika ada 100 gagasan bearti ada 10 gagasan yang baik, sedangkan bila yang diberikan 10 gagasan saja maka yang termasuk baik hanya satu. Dengan menekankan kualitas disamping kemungkinan memilih yang lebih besar, peserta untuk lebih berusaha lebih keras dalam menyumbangkan saran.Karena tuntutan akan kuantitas ini maka gagasan sebaiknya di nyatakan dengan singkat, elaborasi dapat menyusul yang dicatat hanya inti pemikiran karena sidang sumbang saran yang baik berlangsung begitu cepat dengan peserta aktif dan bersemangat memberiakan gagasan yang sama diberikan lebih dari satu kali, yang penting bahwa semua gagasan di catat dengan cepat, baru kemudian yang sama di keluarkan. Lagi pula ada kemungkinan bahwa suatu gagasan kedengarannya sama tetapi sebetulnya yang di maksud lain karena di berikan oleh peserta yang berbeda. Dengan mengatakan “Gagasan itu tadi sudah di berikan ” kita dapat menghambat kelancaran pencetusan ide bearti menghambat proses kreativitas.
4. Gabungan dan perbaikan ideDalam sidang sumbang saran tidak jarang terjadi bahwa gagasan yang di berikan seseorang menyambung pada gagasan yang lain. Ini merupakan salah satu manfaat terbesar dari teknik sumbang saran bahwa peserta sidang saling memacu dalam memberi gagasan. Biasanya suasananya menyenangkan dan mencerminkan keasyikan, memberikan pengalaman positif bekerja sama untuk mencapai tujuan memecahkan masalah.
2.4 Langkah-langkah Metode Brain Storming
Pembelajaran dengan metode Brain Storming mengikuti pokok yang ditetapkan
Langkah-langkah pokok metode Brain Storming yang dikemukakan oleh Johnson
(dalam Gulo, 2002:117), adalah sebagai berikut:
14
1. Guru memberikan masalah kepada siswa, baik melalui bahan tertulis maupun secara lisan.
2. Guru meminta kepada setiap siswa untuk merumuskan masalahnya dalam suatu kalimat sederhana.
3. Kemudian guru menampung semua pendapat mereka dengan menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya benar atau salahnya pendapat tersebut.
4. Setiap pendapat ditinjau kembali dengan meminta penjelasan dari siswa yang bersangkutan.
5. kemudian guru memperkuat penjelasan yang disampaikan siswa atau menjelaskan kembali apa yang dimaksud oleh siswa tersebut. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan atau dipilih rumusan yang lebih tepat.
6. Akhirnya kelas memilih satu perumusan yang paling tepat yang dapat dipakai oleh semua.
Berdasarkan langkah tersebut diatas, maka dalam pelaksanaanya guru
memberikan masalah yang mampu merangsang pemikiran siswa, sehingga siswa
menanggapi dan guru tidak boleh memberikan kritikan juga tidak perlu menyimpulkan.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Brain Storming
Metode Brain Storming (sumbang saran) mempunyai kelebihan seperti yang
dikemukakan Roestiyah (2001:74), yaitu:
1. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.2. Melatih siswa berfikir dengan cepat dan tersusun logis.3. Merangsang siswa untuk selalu siap perpendapat yang berhubungan
dengan masalah yang diberikan oleh guru.4. Meningkatkan prestasi siswa dalam menerima pelajaran.5. Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai
atau dari guru.6. Terjadi persaingan yang sehat.7. Anak merasa bebas dan gembira.8. Suasana demokratis dan disiplin dapat ditimbulkan.
Disamping ada kelebihan, metode ini juga mempunyai kekurangan antara lain
dikemukakan Roestiyah (2001:75):
15
1. Guru kurang memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk berfikir yang baik.
2. Anak yang kurang selalu ketinggalan.3. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak pandai saja 4. Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan5. Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu benar atau salah6. Tidak menjamin hasil pemecahan masalah7. Masalah bisa berkembang kearah yang tidak diharapkan.
Berdasarkan kekurangan dalam penggunaan metode Brain Storming, seorang
guru harus bisa mengarahkan siswa-siswa yang memerlukan waktu yang lama untuk
berfikir (inkubasi) yang dapat menimbulkan frustasi bagi siswa. Dalam hal ini guru
dapat memudahkan proses dengan memberikan kerangka berfikir yang berkaitan dengan
masalah.
2.6 Ketenagakerjaan dan Pengangguran
Salah satu persoalan sulit sebagaimana sering dihadapi oleh pemerintah di
berbagai negara adalah penyediaan kesempatan kerja bagi pendudukanya. Itulah
mengapa keberhasilan pemerintah dari suatu negara sering diukur dari kemampuannya
dalam menyediakan lapangan kerja atau menekankan tingkat pengangguran bagi
penduduknya. Menurut Ritongga (2004:11) ”Tenaga kerja merupakan salah satu faktor
produksi yang penting, bukan hanya karena peranannya pada proses produksi, tetapi
juga karena menyangkut kesejahteraan masyarakat. Selain itu untuk menciptakan, untuk
menciptakan hasil produksi perlu keterpaduan antara tenaga kerja atau angkatan kerja
dan kesempatan kerja”.
16
2.6.1 Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, dan Pengangguran
Alam (2004:15) mengatakan ”Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja
yang siap melakukan perkejaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang
sedang mencari perkerjaan, mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah
tangga. Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja
maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab. Di samping itu,
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari perkerjaan disebut
pengangguran”.
2.6.2 Kesempatan Kerja
2.6.2.1 Pengertian Kesempatan Kerja
Alam (2004:12) mengungkapkan ”Kegiatan ekonomi di masyarakat
membutuhkan tenaga kerja.kebutuhan akan tenaga kerja itu juga dapat disebut sebagai
kesempatan kerja. Selain itu, kesempatan kerja juga dapat didefinisikan sebagai suatu
keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan kerja (pekerjaan) untuk diisi
pencari kerja. Kesempatan kerja dapat juga diartikan sebagai permintaan akan tenaga
kerja atau seberapa banyak tenaga kerja yang terserap ke dalam dunia kerja”.
2.6.2.2 Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja menurut Ritongga (2004:10) ”adalah keseluruhan aktivitas
yang mempertemukan penawaran tenaga kerja (pencari kerja) dengan permintaan tenaga
kerja (lowongan kerja). Penawaran tenaga kerja datang dari sektor rumah tangga.
17
Sementara itu, permintaan tenaga kerja datang dari perusahaan atau unit-unit usaha dan
kantor-kantor pemerintah”.
Berikut adalah sejumlah informasi sebagaimana dibutuhkan oleh pencari kerja
Ritongga (2004:13)
1. Jenis usaha dan gambaran umum dari perusahaan di mana lowongan pekerjaan
itu berada.
2. kecocokan pekerjaan tersebut dengan pendidikan atau latar belakang si pencari
kerja.
3. tingkat upah atau gaji dan lingkungan pekerjaan.
4. keuntungan-keuntungan di luar gaji (fringe benefits), seperti tunjangan
kesehatan, hari tua, libur, dan lain-lain.
5. prospek masa depan seperti kemungkinan naik pangkat, kesempatan menjadi
menjadi anggota pimpinan, kesempatan latihan di dalam dan di luar negeri.
2.6.3 Jenis-jenis Pengangguran dan Penyebabnya
Jenis-jenis penganguran dan penyebabnya menurut Alam (2004:12) adalah:
1. jenis pengangguran menurut lama waktu kerja
pengangguran terbuka
setengah menganggur
pengangguran terselubung
2. jenis pengangguran menurut penyebab
pengangguran struktural
18
pengangguran siklikal
pengangguran musiman
pengangguran friksional
2.6.4 Cara-cara Mengatasi Pengangguran
Berikut ini cara mengatasi pengangguran pada beberapa jenis pengangguran,
Alam (2004:15):
1. Peningkatan mobilitas tenaga kerja dan modal.
2. Pengelolaan permintaan masyarakat
3. Penyediaan informasi tentang kebutuhan tenaga kerja
4. Pertumbuhan ekonomi
5. Program pendidikan dan pelatihan kerja
6. Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri
7. Wiraswasta
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Sugiono (1999:15)
menyatakan bahwa “Pendekatan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan (skoring).” Pendekatan kuantitatif digunakan atas dasar
bahwa penelitian ini merupakan suatu penelitian yang pembahasan hasilnya akan
dijelaskan dalam bentuk angka.
Berdasar judul dan rumusan masalah, maka penelitian ini digolongkan dalam
jenis penelitian eksperimental, Arikunto (2002:78) “Studi eksperimental adalah
mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat
pengaruhnya terhadap prestasi belajar.”
Peneliti memilih untuk mengambil pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian
eksperimental adalah untuk melihat prestasi belajar siswa dan membandingkan antara
siswa yang pembelajarannya menggunakan metode brain storming dengan siswa yang
menggunakan pengajaran secara langsung. Dengan cara ini kita dapat melihat
perbandingan prestasi belajar dari nilai tes yang diadakan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri I Idi Rayeuk Aceh Timur, yang
berlokasi pada Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Tanoh Anou, Kec.Idi Rayeuk, Kab.Aceh
20
Timur. Jadwal penelitian akan dilaksanakan awal tahun ajaran baru 2009/2010 pada
semester pertama (jadwal penelitian, terlampir).
3.3 Populasi dan sampel Penelitian
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 1
Idi Rayeuk Aceh Timur yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya 92
siswa. Sampel yang diambil adalah kelas XIIPS-2 yang berjumlah 30 siswa sebagai
kelompok eksperimen dan kelas XIIPS-3 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol.
Pemilihan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan metode sampling purposif.
Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dijenjang SMA
memiliki banyak pokok bahasan yang diatur dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Peneliti memberi materi pelajaran yang telah telah dikonsultasikan/disepakati
dengan guru yang mengajar bidang study ekonomi khususnya kelas XI yang ada pada
SMA Negeri I Idi Rayeuk Aceh Timur.
3.4 Pelaksanaan penelitian
Sebelum dilaksanakan penelitian kedua kelas tersebut (kelas kontrol dan
eksperimen) diberikan materi yang sama dengan perlakuan yang berbeda yaitu Pada
kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Brain Storming
dan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran secara langsung. Proses
belajar mengajar akan berlangsung selama tiga kali pertemuan dan pada setiap akhir
pertemuan akan diberikan evaluasi. Evaluasi yang diberikan pada kelas eksperimen
21
menggunakan Snowball Throwing (lempar bola salju) sedangkan pada kelas kontrol
akan diberikan evaluasi yang berbentuk kuis. Pada akhir proses pembelajaran pertemuan
ketiga juga akan diberikan tes akhir dimana soal dalam tes tersebut sudah terlebih dahulu
penulis konsul kepada yang lebih ahli yaitu guru ekonomi di SMA Negeri 1 Idi Rayeuk.
Jumlah soal 15 butir, 10 pilihan ganda dengan setiap jawaban yang benar akan diberi
skor 5, dan 5 essay dengan setiap jawaban yang benar akan diberi skor 10, dengan waktu
yang tersedia 1 x 45 menit.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapat informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, meliputi pengamatan aktivitas guru dan aktivitas
siswa selama kegiatan belajar mengajar.
2. Tes
Test merupakan suatu cara untuk memperoleh data penelitian tentang hasil
perbedaan prestasi belajar yang dicapai siswa, test diberikan setelah materi
ketenagakerjaan dan pengangguran diajarkan dengan menggunakan metode Brain
Storming di kelas eksperimen dan pembelajaran secara langsung di kelas kontrol.
3.6 Teknik Pengolahan data
Dalam pengolahan data alat analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah uji-Z, menurut Sudjana (2005:239) mengatakan bahwa “Apabila suatu penelitian
memiliki sampel besar (30 sampel) maka sebaiknya membandingkannya dengan
22
menggunakan uji-Z” dengan rumus sebagai berikut:
Terlebih dahulu ditentukan rata-rata ( ) dan simpangan baku (σ) dari masing-
masing kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan rumus:
(Sudjana, 2005:67)
(Sudjana, 2005:95)
Keterangan:
1 = Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen2 = Nilai rata-rata siswa kelas kontrol
σ = Simpangan baku n1 = Jumlah siswa kelas ekserimen
n2 = Jumlah siswa kelas kontrol f1 = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi = Tanda kelas interval
sedangkan mencari nilai gabungan (kelas eksperimen dan kelas kontrol) dapat
dihitung dengan rumus:
(Sudjana, 2005:239)
Keterangan : = Varians kelas eksperimen
= Varians kelas kontrolHipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: μ1 = μ2 : prestasi siswa yang diajarkan dengan metode Brain Storming lebih
23
rendah atau sama dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara langsung.
H1: μ1 μ2 : prestasi belajar siswa yang telah diajarkan dengan metode Brain
Storming lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara
langsung. Dengan kriteria yang berlaku adalah terima Ho jika –Z tabel < Zhitung < Ztabel, yaitu
(-Z½(1-α)<Z<Z½(1-α)) dalam hal lainnya Ho ditolak. Pada taraf kepercayaan 95% atau
5%.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24
4.1 Hasil Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan penggunaan metode Brain storming dalam
pembelajaran dibandingkan dengan metode ceramah, maka peneliti secara langsung
melakukan pengajaran terhadap dua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Kelas
pertama diberi nama kelas ekperimen dan kelas ke dua diberi nama kelas kontrol.
Terhadap kelas eksperimen metode pembelajaran menggunakan brain srtorming
sedangkan kelas kontrol melalui metode ceramah. Materi yang diberikan adalah
ketenagakerjaan dan pengangguran. Sebelum melakukan proses pembelajaran maka
peneliti mempersiapkan RPP untuk metode brain storming dan RPP untuk metode
ceramah. RPP diperlukan sebagai bahan persiapan guru dalam melakukan
pembelajaran. RPP disesuaikan dengan silabus dan kurikulum yang sedang berlangsung
agar materi yang diajarkan sesuai dengan materi sebelumnya.
Berikut ini adalah RPP dengan metode Brain Storming: (halaman berikutnya)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1(kelas eksperimen)
Tingkat Sekolah : SMA
25
Mata Pelajaran : EkonomiKelas/Semester : XI (sebelas)/I (satu)Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
I. STANDAR KOMPETENSI1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
II. KOMPETENSI DASAR1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
III. INDIKATOR1. Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja2. Membedakan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini siswa dapat: Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja Membedakan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
V. MATERI PEMBELAJARAN Pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan pengangguran
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN Metode : Brain Storming, diskusi, snowball
throwing. Strategi : Pembelajaran kooperatif
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
26
LANGKAH-
LANGKAH
AKTIVITAS
GURU SISWA
Pendahuluan
(15 menit)
a. Apersepsi:
Pernakah
mendengar sebutan
pengangguran?
b. Motivasi:
Kenapa sekarang
ini banyak kali
yang menganggur?
- Kesiapan mengajar.
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai siswa.
- Mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat
pengetahuan dan untuk
memotivasi siswa.
- Kesiapan belajar
- mendengar penjelasan
dari guru.
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
Kegiatan inti
(105 menit)
- Dapat menjelaskan
pengertian
angkatan kerja,
tenaga kerja,
kesempatan kerja
dan pengangguran
- Dapat
menyebutkan
penyebab
terjadinya
pengangguran
- Dapat
Membedakan
angkatan kerja,
tenaga kerja, dan
- Membagi siswa dalam 4
kelompok mengajar.
- Menyampaikan pada
siswa tentang pokok yang
akan dipelajari dengan
melibatkan siswa.
- Memberikan atau
melontarkan masalah
tentang angkatan kerja,
tenaga kerja, kesempatan
kerja dan pengangguran
- Menampung semua
jawaban/gagasan siswa
dengan menuliskan di
papan tulis tampa
- Menduduki kelompok
masing-masing.
- memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
dari guru..
- Memberi gagasan
terhadap masalah yang
diberikan oleh guru.
- Memperhatikan gagasan
yang ada di papan tulis.
27
kesempatan kerja.
- Evaluasi
mempersoalkan tepat atau
tidaknya, benar atau
salahnya pendapat
tersebut.
- Membimbing siswa dalam
melakukan diskusi.
- Meninjau kembali
pendapat siswa dengan
meminta penjelasan dari
siswa yang bersangkutan.
- Menjelaskan kembali
penjelasan dari siswa
- Meminta siswa menarik
kesimpulan terhadap
rumusan masalah yang
paling tepat.
- Meminta siswa membuat
pertanyaan pada sehelai
kertas mengenai materi
yang sudah dipelajari.
- Meminta siswa untuk
membuat kertas
pertanyaan tersebut seperti
bola dan dilemparkan
kesiswa yang lain.
- Meminta siswa yang lain
menjawab.
- Melakukan diskusi
- Menanggapi pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
- Menarik kesimpulan yang
mana rumusan masalah
yang paling tepat.
- Membuat pertanyaan.
- Melakukan apa yang
dianjurkan oleh guru.
- Menjawab pertanyaan.
Penutup
(15 menit)
- Menilai hasil kerja
kelompok dan memberi
penghargaan.
- Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi
- Menyimpulkan materi
pembelajaran dan
28
pelajaran dan
Menyampaikan materi
pelajaran pertemuan
selanjutya.
mencatat dibuku catatan.
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN Buku Ekonomi SMA (KBK) untuk kelas X, Erlangga. Buku Ekonomi SMA (KTSP) untuk kelas XI, PT Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIANJenis penilaian : tugas kelompok, tugas individu.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2(kelas eksperimen)
29
Tingkat Sekolah : SMAMata Pelajaran : EkonomiKelas/Semester : XI (sebelas)/I (satu)Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
I STANDAR KOMPETENSI1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
II. KOMPETENSI DASAR1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
III. INDIKATOR1. Mengidentifikasi upaya peningkatan kulitas kerja 2. Mengidentifikasi macam-macam sistem upah
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini siswa dapat: Mengidentifikasi upaya peningkatan kulitas kerja Mengidentifikasi macam-macam sistem upah
V. MATERI PEMBELAJARAN Upaya peningkatan kualitas kerja Sistem upah
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN Metode : Brain Storming, diskusi, snowball
throwing. Strategi : Pembelajaran kooperatif
30
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
LANGKAH-
LANGKAH
AKTIVITAS
GURU SISWA
Pendahuluan
(15 menit)
a. Apersepsi:
Apakah yang
dimaksud dengan
kulitas kerja?
b. Motivasi:
Tahukah kalian apa
upaya untuk
mencegah adanya
pengangguran?
- Kesiapan mengajar.
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai siswa.
- Mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat
pengetahuan dan untuk
memotivasi siswa.
- Kesiapan belajar.
- Mendengar penjelasan
dari guru.
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
Kegiatan inti
(105 menit)
- Dapat mengetahui
upaya peningkatan
kualitas kerja.
- Dapat menyebutkan
upaya-upaya yang
harus dilakukan
pemerintah
- Dapat menyebutkan
- Membagi siswa dalam 4
kelompok mengajar.
- Menyampaikan pada
siswa tentang pokok yang
akan dipelajari dengan
melibatkan siswa.
- Melakukan Tanya jawab
tentang upaya
peningkatan kualitas kerja
- Memberikan atau
- Menduduki kelompok
masing-masing.
- memperhatikan dan
mendengarkan
penjelasan dari guru.
- Menanyakan tentang
upaya peningkatan
kualitas kerja .
- Memberi gagasan
31
macam-macam
sistem upah
- Evaluasi
melontarkan masalah
tentang macam-macam
sistem upah
- Menampung semua
jawaban/gagasan siswa
dengan menuliskan di
papan tulis tampa
mempersoalkan tepat atau
tidaknya, benar atau
salahnya pendapat
tersebut.
- Membimbing siswa
dalam melakukan diskusi.
- Meninjau kembali
pendapat siswa dengan
meminta penjelasan dari
siswa yang bersangkutan.
- Menjelaskan kembali
penjelasan dari siswa
- Meminta siswa menarik
kesimpulan terhadap
rumusan masalah yang
paling tepat.
- Meminta siswa membuat
pertanyaan pada sehelai
kertas mengenai materi
yang sudah dipelajari.
- Meminta siswa untuk
membuat kertas
terhadap masalah yang
diberikan oleh guru.
- Memperhatikan gagasan
yang ada di papan tulis.
- Melakukan diskusi
kelompok.
- Menanggapi pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
- Menarik kesimpulan
yang mana rumusan
masalah yang paling
tepat.
- Membuat pertanyaan.
- Melakukan apa yang
dianjurkan oleh guru.
32
pertanyaan tersebut
seperti bola dan
dilemparkan kesiswa
yang lain.
- Meminta siswa yang lain
menjawab.
- Menjawab
pertanyaan.
Penutup
(15 menit)
- Menilai hasil kerja
kelompok dan memberi
penghargaan.
- Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi.
- Menyampaikan materi
pelajaran pertemuan
selanjutya.
- Menyimpulkan materi
pembelajaran dan
mencatat dibuku
catatan.
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN Buku Ekonomi SMA (KBK) untuk kelas X, Erlangga. Buku Ekonomi SMA (KTSP) untuk kelas XI, PT Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIANJenis penilaian : Tugas kelompok, tugas individu.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3
33
(kelas eksperimen)
Tingkat Sekolah : SMAMata Pelajaran : EkonomiKelas/Semester : XI (sebelas)/I (satu)Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I STANDAR KOMPETENSI1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
II. KOMPETENSI DASAR1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
III. INDIKATOR1. Mendeskripsikan pengangguran2. Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini siswa dapat: Mendeskripsikan pengangguran Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
V. MATERI PEMBELAJARAN Jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya Dampak dan cara mengatasi pengangguran
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN Metode : Brain Storming, diskusi, snowball
throwing. Strategi : Pembelajaran kooperatif
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
34
LANGKAH-
LANGKAH
AKTIVITAS
GURU SISWA
Pendahuluan
(10 menit)
a. Apersepsi:
Ada berapa jenis
pengangguran?
b. Motivasi:
Apa saja penyebab
pengangguran?
- Kesiapan mengajar.
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai siswa.
- Mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat
pengetahuan dan untuk
memotivasi siswa.
- Kesiapan belajar
- mendengar penjelasan
dari guru.
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
Kegiatan inti
(65 menit)
- Dapat menjelaskan
sebab-sebab
terjadinya
pengangguran
- Dapat menyebutkan
sebab-sebab
terjadinya
pengangguran
- Dapat menyebutkan
dampak dan cara
mengatasi
pengangguran.
- Membagi siswa dalam 4
kelompok mengajar.
- Menyampaikan pada
siswa tentang pokok yang
akan dipelajari dengan
melibatkan siswa.
- Melakukan Tanya jawab
tentang sebab-sebab
terjadinya pengangguran
- Memberikan atau
melontarkan masalah
tentang dampak dan cara
mengatasi pengangguran
- Semua jawaban/gagasan
siswa dengan menuliskan
- Menduduki kelompok
masing-masing.
- memperhatikan dan
mendengarkan
penjelasan dari guru.
- Menanyakan tentang
penyebab terjadinya
pengangguran
- Memberi gagasan
terhadap masalah
yang diberikan oleh
guru.
35
di papan tulis tampa
mempersoalkan tepat atau
tidaknya, benar atau
salahnya pendapat
tersebut.
- Membimbing siswa
dalam melakukan diskusi.
- Meninjau kembali
pendapat siswa dengan
meminta penjelasan dari
siswa yang bersangkutan.
- Menjelaskan kembali
penjelasan dari siswa
- Meminta siswa menarik
kesimpulan terhadap
rumusan masalah yang
paling tepat.
- Memperhatikan gagasan
yang ada di papan tulis.
- Melakukan diskusi
kelompok.
- Menanggapi pertanyaan
yang diberikan oleh
guru.
- Menarik kesimpulan
yang mana rumusan
masalah yang paling
tepat.
Penutup
(15 menit)
(45 menit)
- Menilai hasil kerja
kelompok dan memberi
penghargaan.
- Membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi
pelajaran.
- Menyampaikan materi
pelajaran pertemuan
selanjutya.
- Memberikan tes akhir
- Menyimpulkan materi
pembelajaran dan
mencatat dibuku
catatan.
- Mengerjakan tes akhir
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN
36
Buku Ekonomi SMA (KBK) untuk kelas X, Erlangga. Buku Ekonomi SMA (KTSP) untuk kelas XI, PT Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIANJenis penilaian : Tugas kelompok, tes akhir.
Selama melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode brain storming
pada kelas eksperimen terlihat antusias siswa dalam menyampaikan pendapat dan
masukan. Peneliti mencoba ”melemparkan” masalah pengangguran yang ada di provinsi
aceh pasca berakhirnya tugas BRR Aceh dan Nias. Terlihat berbagai tanggapan-
tanggapan yang disampaikan siswa. Setidaknya hampir 75% siswa didalam kelas
mengeluarkan pendapat. Suasana kelas menjadi ruang diskusi yang menarik. Sebagai
seorang guru yang berperan sebagai fasilitator didalam kelas peneliti berusaha agar
pembicaraan tidak keluar terlalu jauh terhadap marteri pembelajaran.
Setelah melakukan pembelajaran di kelas eksperimen maka peneliti juga
melakukan pembelajaran pada kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah metode
ceramah. Berikut ini adalah RPP yang digunakan pada kelas kontrol (halaman
berikutnya)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1
37
(kelas kontrol)
Tingkat Sekolah : SMAMata Pelajaran : EkonomiKelas/Semester : XI (sebelas)/I (satu)Alokasi Waktu : 3x45 menit
I STANDAR KOMPETENSI1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
II. KOMPETENSI DASAR1.2 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
III. INDIKATOR3. Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja4. Membedakan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini siswa dapat: Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja Membedakan angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja
V. MATERI PEMBELAJARAN Pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja dan pengangguran
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN Metode : Konvensional, tanya jawab. Strategi : Pembelajaran langsung
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJAR
38
LANGKAH-LANGKAH
AKTIVITASGURU SISWA
Pendahuluan
(15 menit)
a. Apersepsi:
Pernakah mendengar
sebutan
pengangguran?
b. Motivasi:
Kenapa sekarang ini
banyak kali yang
menganggur?
- Kesiapan mengajar
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai siswa.
- Mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat
pengetahuan dan untuk
memotivasi siswa.
- Kesiapan belajar
- Mendengar penjelasan
dari guru.
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
Kegiatan inti
(105 menit)
- Dapat menjelaskan
pengertian angkatan
kerja, tenaga kerja,
kesempatan kerja
dan pengangguran
- Dapat menyebutkan
penyebab terjadinya
pengangguran
- Dapat Membedakan
angkatan kerja,
tenaga kerja, dan
kesempatan kerja.
- Guru menjelaskan tentang
pokok bahasan yang
dibahas.
- Guru merincikan sub
pokok bahasan tentang
materi yang disajikan.
- Guru menyuruh siswa
untuk mendengarkan dan
mencatat materi yang
telah dijelaskan oleh guru.
- Guru memberi
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
- Guru menjawab
- Siswa mendengar
pengarahan dan
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mendengar dan
mencatat penjelasan
yang diberikan oleh
guru.
- Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
materi yang belum
39
- Evaluasi
pertanyaan yang diajukan
siswa.
- Guru mengarahkan dan
membimbing siswa yang
belum mengerti.
- Memberi latihan
dimengerti.
- Siswa mendengar
pengarahan dan
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
- Mengerjakan latihan.
Penutup
(15 menit)
- Guru membuat
kesimpulan materi dan
memberikan masukan dari
hasil penjelasan.
- Guru memberi tugas
rumah.
- Guru menyarankan agar
siswa yang tidak aktif
agar dapat mendalami
materi dengan baik
sehingga untuk materi
selanjutnya lebih aktif.
- Guru menutup pelajaran.
- Siswa menyimak dan
mencatat kesimpulan
dari guru.
- Siswa mencatat tugas
rumah.
- Siswa mendengarkan.
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN Buku Ekonomi SMA (KBK) untuk kelas X, Erlangga. Buku Ekonomi SMA (KTSP) untuk kelas XI, PT Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIANJenis penilaian : tugas rumah, kuis.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2
40
(kelas kontrol)
Tingkat Sekolah : SMAMata Pelajaran : EkonomiKelas/Semester : XI (sebelas)/I (satu)Alokasi Waktu : 3x45 menit
I STANDAR KOMPETENSI1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
II. KOMPETENSI DASAR1.2 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
III. INDIKATOR3. Mengidentifikasi upaya peningkatan kulitas kerja 4. Mengidentifikasi macam-macam sistem upah
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini siswa dapat: Mengidentifikasi upaya peningkatan kulitas kerja Mengidentifikasi macam-macam sistem upah
V. MATERI PEMBELAJARAN Upaya peningkatan kualitas kerja Sistem upah
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN Metode : Konvensional, Tanya jawab Strategi : Pembelajaran langsung
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJAR
41
LANGKAH-LANGKAH AKTIVITASGURU SISWA
Pendahuluan
(15 menit)
a. Apersepsi:
Apakah yang dimaksud
dengan kulitas kerja?
b. Motivasi:
Tahukah kalian apa
upaya untuk mencegah
adanya pengangguran?
- Kesiapan mengajar
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai siswa.
- Mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat
pengetahuan dan untuk
memotivasi siswa.
- Kesiapan belajar
- Mendengar penjelasan
dari guru.
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
Kegiatan inti
(105 menit)
- Dapat mengetahui
upaya peningkatan
kualitas kerja.
- Dapat menyebutkan
upaya-upaya yang
harus dilakukan
pemerintah
- Dapat menyebutkan
macam-macam sistem
upah.
- Guru menjelaskan
tentang pokok bahasan
yang dibahas.
- Guru merincikan sub
pokok bahasan tntang
materi yang disajikan.
- Guru menyuruh siswa
untuk mendengarkan
dan mencatat materi
yang telah dijelaskan
oleh guru.
- Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
- Guru menjawab
pertanyaan yang
- Siswa mendengar
pengarahan dan
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mendengar dan
mencatat penjelasan
yang diberikan oleh
guru.
- Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
materi yang belum
dimengerti.
42
- Evaluasi
diajukan siswa.
- Guru mengarahkan dan
membimbing siswa
yang belum mengerti.
- Guru membuat
kesimpulan akhir dari
materi yang telah
disampaikan.
- Memberi latihan
- Siswa mendengar
pengarahan dan
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mencatat
kesimpulan akhir.
- Mengerjakan latihan
Penutup
(15 menit)
- Guru membuat
kesimpulan materi dan
memberikan masukan
dari hasil penjelasan.
- Guru memberi PR
- Guru menyarankan agar
siswa yang tidak aktif
agar lebih mendalami
materi dengan baik..
- Guru menutup
pelajaran.
- Siswa menyimak dan
mendngarkan
pengarahan dari guru.
- Siswa mencatat PR
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN Buku Ekonomi SMA (KBK) untuk kelas X, Erlangga. Buku Ekonomi SMA (KTSP) untuk kelas XI, PT Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIANJenis penilaian : Tugas rumah, latihan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3
43
(kelas kontrol)
Tingkat Sekolah : SMAMata Pelajaran : EkonomiKelas/ Semester : XI (sebelas)/ I (satu)Alokasi Waktu : 3x45 menit
I STANDAR KOMPETENSI1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan
ekonomi
II. KOMPETENSI DASAR1.2 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
III. INDIKATOR3. Mendeskripsikan pengangguran4. Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi ini siswa dapat: Mendeskripsikan pengangguran Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya.
V. MATERI PEMBELAJARAN Jenis-jenis pengangguran dan sebab-sebabnya Dampak dan cara mengatasi pengangguran
VI. STRATEGI PEMBELAJARAN Metode : Konvensional, Tanya jawab Strategi : Pembelajaran langsung
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJAR
44
LANGKAH-LANGKAH AKTIVITASGURU SISWA
Pendahuluan
(15 menit)
a. Apersepsi:
Ada berapa jenis
pengangguran?
b. Motivasi:
Apa saja penyebab
pengangguran?
- Kesiapan mengajar
- Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai siswa.
- Mengajukan pertanyaan
sebagai prasyarat
pengetahuan dan untuk
memotivasi siswa.
- Kesiapan belajar
- Mendengar penjelasan
dari guru.
- Menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
Kegiatan inti
(70 menit)
- Dapat menjelaskan
sebab-sebab terjadinya
pengangguran
- Dapat menyebutkan
sebab-sebab terjadinya
pengangguran
- Dapat menyebutkan
dampak dan cara
mengatasi
pengangguran
- Guru menjelaskan
tentang pokok bahasan
yang dibahas.
- Guru merincikan sub
pokok bahasan tntang
materi yang disajikan.
- Guru menyuruh siswa
untuk mendengarkan
dan mencatat materi
yang telah dijelaskan
oleh guru.
- Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
- Guru menjawab
pertanyaan yang
diajukan siswa.
- Siswa mendengar
pengarahan dan
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mendengar dan
mencatat penjelasan
yang diberikan oleh
guru.
- Siswa mengajukan
pertanyaan tentang
materi yang belum
dimengerti.
- Siswa mendengar
pengarahan dan
45
- Guru mengarahkan dan
membimbing siswa
yang belum mengerti.
- Guru membuat
kesimpulan akhir dari
materi yang telah
disampaikan.
penjelasan yang
diberikan oleh guru.
- Siswa mencatat
kesimpulan akhir.
Penutup
(15 menit)
(45 menit)
- Guru membuat
kesimpulan materi dan
memberikan masukan
dari hasil penjelasan.
- Guru menyarankan dan
mengajukan agar siswa
yang tidak berperan
aktif agar dapat
mendalami materi
dengan baik.
- Guru menutup pelajaran
dan mengingatkan siswa
agar lebih giat belajar.
- Memberikan tes akhir
- Siswa menyimak dan
mendengarkan
pengarahan dari guru.
- Mengerjakan tes akhir.
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN Buku Ekonomi SMA (KBK) untuk kelas X, Erlangga. Buku Ekonomi SMA (KTSP) untuk kelas XI, PT Phibeta Aneka Gama.
IX. PENILAIANJenis penilaian : Tes akhir
46
Pada proses pembelajaran dengan metode ceramah awalnya terlihat para siswa
sangat antusias mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru, namun setelah
tigapuluh menit terlewati terlihat siswa nampak bosan dan jenuh dalam mendengarkan
penjelasan guru. Pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya hanya dua
orang saja yang mengemukakan pertanyaan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes
kepada kedua kelas sampel setelah proses belajar mengajar berlangsung, dengan
penerapan metode brain storming pada kelas eksperimen dan metode ceramah pada
kelasa kontrol, tes tersebut dalam bentuk multiple choice dan essey. Adapun pada kelas
ekperimen juga diberikan angket yang memuat tentang tanggapan siswa terhadap
penerapan metode brain storming.
Nilai prestasi siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut:
A. Nilai Kelas Eksperimen
75 80 90 95 75 85 80 75 85 75
90 85 90 70 80 90 70 75 80 60
90 90 60 90 70 85 80 65 70 75
B. Nilai Kelas Kontrol
55 65 60 60 90 45 65 65 70 70
60 60 60 70 70 60 60 60 45 60
90 55 65 45 50 45 50 65 55 65
(Data lengkap terlampir)
47
4.1.1 Ketuntasan Hasil Belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ketuntasan hasil belajar
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
SAMPELNilai Ketuntasan Kelas Eksperimen Nilai Ketuntasan Kelas Kontrol
NilaiTuntas
NilaiTuntas
YA TIDAK YA TIDAKE1/K1 75 55 E2/K2 80 65 E3/K3 90 60 E4/K4 95 60 E5/K5 75 90 E6/K6 85 45 E7/K7 80 65 E8/K8 75 65 E9/K9 85 70
E10/K10 75 60 E11/K11 90 60 E12/K12 85 60 E13/K13 90 60 E14/K14 70 70 E15/K15 80 70 E16/K16 90 60 E17/K17 70 60 E18/K18 75 60 E19/K19 80 45 E20/K20 60 60 E21/K21 90 90 E22/K22 90 55 E23/K23 60 65 E24/K24 90 45 E25/K25 70 50 E26/K26 85 45 E27/K27 80 50 E28/K28 65 65 E29/K29 70 55 E30/K30 75 65
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk A. Timur 2009
48
Tuntas tidaknya siswa dilihat berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Mimimal
(KKM) pada standar kompetensi yang didasarkan pada tiga komponen, yaitu intake
siswa, kompleksitas, dan daya dukung. Dari hasil penilaian diperoleh nilai KKM
sebesar 65. Sehingga siswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai lebih atau sama
dengan 65.
A. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa:
- Jumlah siswa kelas eksperimen yang tuntas secara individual : 28 orang
- Jumlah siswa kelas eksperimen yang belum tuntas secara individual : 2 orang
- Jumlah siswa kelas eksperimen yang tuntas secara klasikal adalah:
= 93 %
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa
kelas eksperimen pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran telah
mencapai ketuntasan secara klasikal. Berdasarkan hasil tes diperoleh 93% dari jumlah
siswa telah mencapai nilai standar yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65.
B. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Kontrol.
49
Berdasarkan tabel 4.1, maka dapat diketahui bahwa:
- Jumlah siswa kelas kontrol yang tuntas secara individual : 11 orang
- Jumlah siswa kelas kontrol yang belum tuntas secara individual : 19 orang
- Jumlah siswa kelas kontrol yang tuntas secara klasikal adalah:
= 37%
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa
kelas kontrol pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran belum mencapai
ketuntasan secara klasikal. Bersdasarkan hasil tes yang diperoleh 37% dari jumlah siswa,
hasil tes pada kelas kontrol belum mencapai nilai standar ketuntasan secara klasikal
karena masih banyak siswa yang mendapat nilai ≤ 65, sedangkan nilai ketuntasan secara
klasikal yang harus dicapai yaitu 75% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65.
Dari perhitungan diatas, diperoleh P1> P2 (persentase kelas eksperimen lebih
besar dari pada kelas kontrol, yaitu 93% > 37%. Berdasarkan hal ini maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara ketuntasan kelas
eksperimen yang diajarkan dengan metode brain storming dengan ketuntasan kelas
kontrol yang tidak diajarkan dengan metode brain storming.
4.1.2 Perbedaan Prestasi Belajar Siswa
50
Untuk melihat adanya perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan
ketenagakerjaan dan pengangguran yang menggunakan metode brain storming dan yang
tidak menggunakan metode brain storming di kelas XIIPS SMA Idi Rayeuk Aceh Timur,
perlu menghitung rata-rata dan varians. Untuk memudahkan dalam menghitung rata-rata
prestasi belajar siswa, maka data terlebih dahulu disusun dalam daftar distribusi
frekuensi. Sudjana (2005:47) menyatakan bahwa untuk menyusun tabel distribusi
frekuensi dengan panjangnya kelas yang sama, terlebih dahulu harus ditentukan:
a. Rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil
b. Banyak kelas interval, dalam hal ini ditentukan dengan menggunakan aturan
sturge, yaitu:
K = 1+(3,3) log n
c. Panjang kelas interval P, ditentukan oleh aturan:
P =
d. Ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil data terkecil atau
nilai terkecil dari nilai terkecil dari tetapi selisihnya harus kurang dari panjang
kelas yang telah ditentukan.
A. Pengolahan Data Kelas Eksperimen
Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi, maka terlebih dahulu ditentukan:
- Rentang = data terbesar – data terkecil
51
= 95 - 60
= 35
- Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4771)
= 1 + 4, 8744
= 5,87 (diambil k = 6)
- Panjang interval kelas (p) =
=
= 5,8 (diambil p = 6)
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Tes Kelas Eksperimen
Nilai Tes fi Xi
fi.xi89 - 9582 - 8875 - 8168 - 7461 - 6754 - 60
8411412
928578716457
846472256084504140963249
73634085828464114
54169611560073616480656409612996
Jumlah 30 2396 1491208Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk A. Timur 2009
Dari data diatas diperoleh rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut:
52
= 79,87
=
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh skor rata-rata ( 1) : 79,33 varians
: 44822,33 dan standar deviasi : 211,71
B. Pengolahan Data Kelas Kontrol
Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi, maka terlebih dahulu ditentukan:
- Rentang = data terbesar – data terkecil
= 80 - 45
= 35
- Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 3,3 (1,4771)
53
= 1 + 4, 8744
= 5,87 (diambil k = 6)
- Panjang interval kelas (p) =
=
= 5,8 (diambil p = 6)
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Tes Kelas Kontrol
Nilai Tes fi Xi
fi.xi74 - 8067 - 7360 - 6653 - 5946 - 5239 - 45
2316324
777063564942
592949003969313624011764
154210100816898168
2371644100
101606428224960428224
Jumlah 30 1806 1149932Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk, A.Timur 2008 (data diolah)
Dari data diatas diperoleh rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut:
= 60,2
54
=
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh skor rata-rata ( 2) : 60,17 varians
: 35903,82 dan standar deviasi : 189,48
4.1.3 Pengujian Hipotesis
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-z, adapun rumusan
hiotesis yang akan diuji sebagai berikut:
Ho: μ1 = μ2 : Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode brain storming
lebih rendah atau sama dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara
langsung.
H1: μ1 μ2 : Prestasi belajar siswa yang telah diajarkan dengan metode brain
storming lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara
langsung.
Langkah-langkah yang akan dibahas selanjutnya adalah menghitung atau
membandingkan kedua hasil perhitungan tersebut. Dari hasil perhitungan sebelumnya
55
diperoleh nilai rata-rata dan varians pada masing-masing yaitu:
1 = 79,33 = 211,71
2 = 60,17 = 189,48
Sehingga diperoleh:
= 200,59
= 14,16
Untuk = 200,91 maka nilai Z diperoleh:
56
z = 5,54
Pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh ztabel = 1,96. kriteria yang digunakan
adalah terima Ho jika –Ztabel < Zhitung < Ztabel, sebaliknya tolah Ho jika z mempunyai harga
yang lain. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa –Ztabel < Zhitung > Ztabel yaitu -
196 < 5,54 > 1,96, sehingga Ho ditolak dan diterima H1. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode brain storming
lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran secara langsung.
4.1.4 Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Metode Brain Storming
Untuk memperoleh respon atau masukkan dari para siswa terhadap
pembelajaran dengan metode brain storming pada kelas eksperimen maka peneliti
melakukan observasi dengan memberikan angket setelah berlangsungnya pembelajaran
seluruhnya.
Menurut Bungin (2004:134) ”observasi dapat dilakukan dengan menggunakan
skala rating. Penggunaan skala rating dalam pengamatan sebagai instrumen,
mengharuskan pengamat menetapkan subjek pada katagori atau kontinum dengan
57
memberi nomor atau angka pada katagori-katagori tersebut seperti amat senang, senang,
tidak senang dan amat tidak senang”.
Adapun respon siswa terhadap penerapan metode brain storming dapat dilihat
pada tabel-tabel pernyataan berikut ini:
Tabel 4.4 Menggunakan Metode Brain StormingNo Alternatif Jawaban F Bobot ni.fiABCD
Sangat MenyenangkanMenyenangkanTidak MenyenangkanSangat Tidak Menyenangkan
17103-
4321
4x17 = 683x10 = 30 2x3 = 6 1x0 = 0
Jumlah 30 104Skor Rata-rata 3,47
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk A. Timur 2009
Tabel ini memperlihatkan sebagian besar siswa menjawab sangat
menyenangkan dengan pernyataan diatas, sebagian juga menyatakan menyenangkan,
hanya sedikit sekali yang menjawab tidak menyenangkan dan tidak ada yang menjawab
sangat tidak menyenangkan.
Dengan skor rata-rata 3,47 maka pendapat siswa dalam hal ini sangat Positif
Mayoritas siswa menyatakan sangat menyenangkan dengan pertanyaan bahwa belajar
ekonomi dengan penerapan metode brain storming. Artinya, metode brain storming
dapat membuat siswa senang dalam belajar ekonomi karena dengan metode ini siswa
dapat leluasa mengeluarkan pendapatnya dengan ketentuan yang berlaku.
Tabel 4.5 Materi Ketenagakerjaan dan pengangguran yang Diajarkan dengan Metode Brain Storming
No Respo Siswa F Bobot ni.fiAB
Sangat Mudah dipahamiMudah dipahami
722
43
4x7 = 283x22 = 66
58
CD
Tidak Mudah dipahamiSangat Tidak Mudah dipahami
1-
21
2x1 = 2 1x0 = 0
Jumlah 30 96Skor Rata-rata 3,2
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh timur, 2009 (data diolah)
Tabel ini memperlihatkan sebagian besar siswa menyatakan belajar dengan
menggunakan metode brain storming mudah dipahami, sebagian ada yang menjawab
sangat mudah dipahami, hanya satu orang yang menjawab tidak mudah dipahami dan
tidak ada yang menjawab sangat tidak mudah dipahami.
Dengan skor rata-rata 3,2 maka dalam hal ini respon siswa sangat Positif.
Sebagian besar siswa menyatakan bahwa belajar ekonomi dengan metode brain storming
itu lebih mudah memahaminya. Artinya, belajar dengan metode brain storming dapat
membuat siswa bisa memahami materi yang diajarkan karena mereka bisa bebas
berpendapat tampa ada rasa takut dikomentari.
Tabel 4.6 Cara Penyajian Materi dengan Metode Brain StormingNo Alternatif Jawaban F Bobot Skor ni.fiABCD
Sangat BaikBaikTidak BaikSangat Tidak Baik
10173-
4321
4x10 = 403x17 = 51 2x3 = 6 1x0 = 0
Jumlah 30 97Skor Rata-rata 3,23
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk,A. Timur, 2009 (data diolah)
Tabel ini memperlihatkan sebagian siswa mengatakan Baik cara penyajian
materi dengan metode brain storming, sebagian menjawab sangat baik, hanya sedikit
sekali yang menjawab tidak baik dan tidak ada yang menjawab sangat tidak baik.
59
Dengan skor rata-rata 3,23 maka dalam hal ini respon siswa sangat Positif.
Sebagian siswa mengatakan bahwa cara penyajian materi ketenagakerjaan dan
pengangguran dengan penerapan metode brain storming itu baik. Artinya, cara penyajian
materi dengan metode brain storming sangat tepat dan ini juga dapat membuat siswa
lebih menyukai pembelajaran ekonomi.
Tabel 4.7 Keinginan Belajar dengan Metode Brain StomingNo Respo Siswa F Bobot ni.fi
ABCD
Sangat InginInginTidak InginSangat Tidak Ingin
5241-
4321
4x5 = 203x24 = 72 2x1 = 2 1x0 = 0
Jumlah 30 94Skor Rata-rata 3,13
Sumber: SMA N 1 Idi Rayeuk Aceh timur, 2009 (data diolah)
Tabel ini memperlihatkan sebagian besar siswa ingin belajar dengan metode
brain storming setiap masuk pelajaran ekonomi, sebagian menjawab sangat ingin, ada
juga yang menjawab tidak ingin dan tidak ada yang menjawab sangat tidak ingin.
Dengan skor rata-rata 3,13 maka respon siswa dalam hal ini sangat Positif.
Mayoritas siswa menyatakan ingin belajar ekonomi materi yang lain dengan
menggunakan metode brain storming. Artinya, metode brain storming merupakan salah
satu metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran ekonomi karena dapat
memotivasi belajar siwa..
4.2 Pembahasan
4.2.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
60
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil belajar
siswa kelas eksperimen pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran terdapat
nilai dibawah 65 hanya 2 orang, sedangkan yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak
28 orang. Dengan pengolahan data ini dapat diambil kesimpulan bahwa kelas
eksperimen yang menggunakan metode brain Storming mempunyai ketuntasan belajar
secara klasikal sangat baik.
Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh nilai dibawah 65 sebanyak 14 orang,
dan yang memperoleh nilai diatas 65 sebanyak 11 orang, ini memperlihatkan bahwa
kurang dari 75 % siswa memperoleh nilai 65 keatas. Dari pengolahan data dapat
disimpulkan bahwa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran secara langsung
mempunyai ketuntasan belajar secara klasikal kurang memuaskan.
Pengolahan data signifikan ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen
secara klasikal diperoleh 93 % dan kelas kontrol memperoleh ketuntasan secara klasikal
37 % ini memperlihatkan bahwa P1 > P2 (ketuntasan kelas eksperimen lebih besar dari
kelas kontrol). Dengan demikian dapat dianalisa bahwa adanya perbedaan ketuntasan
belajar siswa kelas XIIPS SMA Negeri 1 Idi Rayeuk, A. Timur yang menggunakan
metode Brain Storming dan yang tidak menggunakan metode Brain storming, dan
perolehan nilai ini membuktikan bahwa penggunaan metode Brain Storming sangat tepat
untuk memperoleh ketuntasan belajar yang ingin dicapai.
Dengan penerapan metode Brain Storming pada siswa dapat menunjukkan
perkembangan yang sangat bagus, siswa dapat lebih aktif, agresif dan mampu
mengemukakan ide-ide yang brilian dalam mengikuti pelajaran ekonomi yang diajarkan,
61
sehingga siswa dapat lebih memahami inti dari mata pelajaran ekonomi yang diberikan
oleh guru. Penerapan metode Brain Storming juga mampu meningkatkan daya
nalarsiswa dan terciptanya ide-ide baru dalam setiap sub pokok bahasan ketenagakerjaan
dan pengangguran, dengan penggunaan metode ini siswa lebih menguasai permasalah
yang ingin dipecahkan bersama-sama.
4.2.2 Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh nilai rata-rata
kelas kontrol 60,17 dengan standar deviasi 189,48 dan nilai rata-rata rata-rata kelas
eksperimen 79,33 dengan standar deviasi 211,71. Hal ini menunjukkan ada perbedaan
yang bearti antara hasil tes kelas eksperimen dengan hasil tes kelas kontrol. Dengan
perolehan data ini dapat diambil kesimpulan bahwa kelas eksperimen dengan penerapan
metode brain storming lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Hasil ini dapat
dikatakan bahwa terdapat kaitan yang erat antara hasil belajar siswa dengan penerapan
metode brain storming.
Setelah diadakan pengujian hipotesis diperoleh –Ztabel < Zhitung > Ztabel yaitu -196
< 4,88 > 1,96, sehingga H1 diterima dan Ho ditolak. Ini berarti bahwa metode brain
storming lebih efektif dari pada pembelajaran secara langsung.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata hipotesis penelitian diterima.
Hasil pengujian tersebut memberikan keterangan bahwa prestasi belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode brain storming sangat efektif dan signifikan
dibandingkan dengan metode pembelajaran secara langsung. Hasil ini tidak terlepas dari
62
peran guru yang mampu melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik, setiap
proses dan langkah-langkah pembelajaran yang berorientasi pada metode pembelajaran
brain storming.
Pembelajaran dengan metode brain storming tidak hanya meningkatkan hasil
belajar siswa, tapi juga menumbuhkan keberanian, keaktifan dan rasa percaya diri yang
tinggi. Kemampun siswa dalam menggungkapkan ide-ide sangat mempengaruhi
keingginan belajar yang tinggi sehingga perolehan prestasi belajar akan diperoleh secara
maksimal seperti yang diharapkan.
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode brain storming sangat membantu siswa dalam menguasai materi-
materi yang diberikan dengan cara membangun sendiri ide-ide dan pengertian yang
memiliki makna pribadi, sehingga siswa lebih mudah memahami materi-materi yang
diajarkan guru serta aplikasinya didalam masyarakat.
BAB V
PENUTUP
63
5.1 KESIMPULAN
Bedasarkan hasil penelitian yang telah diolah dapat diambil kesimpulan :
1. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa kelas XIIPS SMA Negeri 1 Idi Rayeuk Aceh
Timur pada pokok bahasan ketenagakerjaan dan pengangguran, yang menggunakan
metode Brain Storming dan yang tidak menggunakan metode Brain storming, hal ini
dapat dilihat dari ketuntasan yang diperoleh siswa kelas XIIPS 1 lebih baik dari siswa
kelas XIIPS 2, yaitu 93% > 37%.
2. Hasil perhitungan data diperoleh Zhitung = 5,54 sedangkan Ztabel = 1,96, ini
menunjukan bahwa -1,96 < 5,54 > 1,96, maka Ho ditolak pada taraf signifikan α =
0,05 dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode brain
storming sangat tepat karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Pengaruh positif penerapan metode brain storming terhadap peningkatan prestasi
belajar siswa SMA Negeri 1 Idi Rayeuk Aceh timur, diantaranya minat belajar siswa
bertambah, prestasi atau kompetensi meningkat dan aktif dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru ekonomi.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk mencapai kualitas proses belajar mengajar, diharapkan kepada guru untuk
melatih ketrampilan proses pada siswa dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berperan lebih dominan dalam waktu ideal yang telah ditentukan dalam
rencana pembelajaran, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator.
64
2. Untuk memilih pendekatan pembelajaran, metode brain storming merupakan salah
satu pendekatan yang layak digunakan oleh guru untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa.
3. Bagi pihak yang ingin menerapkan pembelajaran metode brain storming, sedapat
mungkin terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang dengan menyesuaikan
beberapa kondisi, terutama dalam hal pembagian waktu, fasilitas pendukung dan
kesiapan guru pengajar disekolah.
4. Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, kepada peneliti lain
diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan mengambil
wilayah penelitian yang lebih luas, sampel yang lebih banyak dan menggunakan
rancangan penelitian yang lebih komplek dengan metode dan pengumpulan data
yang lebih detail pada pelajaran-pelajaran yang lain, juga mengadakan penelitian
pada tingkat yang lain seperti pada MI/SD, SMP/MTs sehingga dapat ditemukan
hasil yang lebih dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, dapat
digeneralisasikan secara tepat dan tindak lanjut hasil penelitian dapat dirumuskan
dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2004. Ekonomi SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
65
_________________2001. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Bungin, Burhan. (2004). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Kencana
Depdiknas. 2008. Perangkat Pembelajaran KTSP SMA. Jakarta: Balai Pustaka.
_________2004. Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.
Hamalik, Umar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
_____________2003. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Johar, Rahmah. Dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta
Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Ritongga, Dkk. 2004. Ekonomi SMA Untuk Kelas X.Jakarta: Erlangga.
_____________2007. Ekonomi SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: PT Phibeta Aneka Gama.
Roestiyah, N K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sitanggang, Cormentyna. Dkk. 2003. Kamus Pelajar SLTA. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudijiono, Anas. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung. Tarsito.
Sugiono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV.Alfabeta
66
Sukardi. 2004. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutan, Suriya. 2006. Paduan Menulis skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya-karya Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Pena.
Winkel, W.S. 1996. PsikologiPendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
67
top related