artikel pdf
Post on 14-Dec-2015
219 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
HUBUNGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
MEDIA COMPUTER-ASSISTED INSTRUCTION TIPE TUTORIAL
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Mohammad Arif Rahman Hakim
Faridatul Masruroh, M.Si.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang
e-mail: arifbaru@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berlatar belakang rendahnya motivasi belajar matematika disebabkan terbatasnya penggunaan media pembelajaran yang tidak tepat. Keabstrakkan objek kajian matematika menambah kesulitan belajar peserta didik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memotivasi peserta didik adalah dengan menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe
tutorial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pembelajaran matematika menggunakan media CAI tipe tutorial dengan motivasi belajar. Metode penelitian ini adalah metode kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang. Sedangkan sampel yang digunakan adalah kelas XI TKJ yang berjumlah 29 peserta didik. Setelah
dilakukan analisis data menggunakan korelasi product moment dengan , diperoleh =
dan = 0,367. Hal ini berarti bahwa . Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa diterima atau ada hubungan pembelajaran matematika menggunakan media CAI tipe
tutorial dengan motivasi belajar matematika di kelas XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang.
Kata Kunci: Media, Motivasi Belajar Matematika.
ABSTRACT
This research is quantitative research background as a the lack of motivation learning about
mathematics caused by the limited the use of learning media is inaccurate. The immateriality object of study math also increased difficulty learning learners. One of the efforts to be done to motivate the students are using media CAI (Computer-Assisted Instruction) type tutorial. The aim of this research is to find
whereabouts the link between the mathematics using media CAI type tutorial in the study. A method of this research is a questionnaire method. The population in this research was learners classes XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang. While the sample used is XI TKJ class which totaled 29 learners. After analyzing the
data using product moment correlation with α = 5%, the value = and = 0,367.
This means that > . Thus, it can be concluded that received or there is a correlation between
CAI (Computer-Assisted Instruction) type tutorial with math learning motivation in XI grade SMK NU Al-Hidayah Ngimbang.
Key words: Media, Math Learning Motivation
1. PENDAHULUAN
Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor utama adalah di dalam dunia pendidikan. Secara formal dunia pendidikan meliputi pendidikan
di tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Untuk menciptakan suatu negara yang mempunyai
masyarakat yang maju maka suatu negara dituntut untuk aktif dan kreatif dalam menciptakan inovasi-
inovasi baru sebagai upaya memajukan dunia pendidikan di setiap jenjang pendidikan tersebut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1).
Mulyasa (2010:3) menegaskan bahwa sedikitnya terdapat tiga syarat utama yang harus
diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM), yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga
kependidikan yang profesional. Sehingga, mutu pendidikan dapat dirasakan secara langsung dalam
perkembangan masyarakat, baik secara kelompok maupun individu. Peningkatan mutu pendidikan sangat
penting untuk mengantisipasi perkembangan teknologi yang tidak terlepas dari perkembangan
matematika. Matematika merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam berkembangnya daya
pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang ilmu teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, tidak
terlepas dari peran perkembangan matematika. Namun ditemukan indikasi rendahnya prestasi belajar
matematika peserta didik terjadi di kelas XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang. Peserta didik di sekolah
tersebut masih banyak yang memiliki hasil belajar yang rendah. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian
peserta didik, masih banyak yang memperoleh nilai di bawah kriteria kelulusan minimal yang ditetapkan
sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika tanggal 3 Desember 2014
menyebutkan bahwa masih banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran matematika,
diantaranya adalah hanya beberapa peserta didik yang mau mendengarkan penjelasan dari guru dan mau
menjawab soal-soal yang diberikan guru di dalam kelas dan kebanyakan peserta didik tidak mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik kelas XI SMK NU Al-Hidayah
Ngimbang masih memiliki motivasi belajar matematika yang rendah.
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sebagian peserta didik sulit
dipelajari. Peserta didik yang pada mulanya menyukai pelajaran matematika kemudian sikapnya acuh
terhadap matematika, sehingga pada saat kegiatan belajar mengajar ada yang bermain, berbicara, dan
aktivitas yang tidak mendukung proses belajar lainnya. Sehingga pada kenyataanya proses belajar tidak
berjalan dengan baik. Padahal hasil belajar yang bermutu hanya tercapai melalui proses belajar yang
bermutu (Tirtarahardja, 2005:232).
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu (Arsyad, 2011:15). Media pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang
memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar (Rusman,
2012:160). Penggunaan media pembelajaran yang tepat mampu membuat siswa untuk mengembangkan
potensi yang tersimpan dalam dirinya sehingga mereka akan lebih semangat untuk belajar matematika
dan tidak menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit. Dalam proses pembelajaran siswa akan
lebih tertarik untuk belajar jika apa yang dipelajarinya dianggap baru yang dapat menarik perhatian siswa
untuk mempelajari hal baru tersebut.
Seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif, efisien dan
memberikan nuansa menyenangkan pada siswa, maka penggunaan media bisa menjadi alternatif penarik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar, salah satunya adalah penggunaan media
komputer. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran dengan
bantuan komputer (Computer-assisted Instruction – CAI, atau Computer-assisted Learning-CAL)
(Arsyad, 2011:158).
Menurut Arsyad (2011:158) media CAI (Computer-Assisted Instruction), bisa berbentuk
Tutorial, Drill and practice, Simulasi, dan permainan. Program pembelajaran tutorial dengan bantuan
komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Program drill and practice
menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan ketrampilan.
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di
dunia nyata. Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilannya. McGraw dalam Ronaldo (2010:6) mengatakan dari keempat tipe yang
ada dalam CAI (Computer-Asissted Instruction), tutorial merupakan alat yang paling efektif untuk
mengirimkan pesan dari sebuah informasi baru atau menjelaskan sebuah materi pelajaran baru.
Pemanfaatan teknologi komputer telah banyak memberikan kontribusi terhadap proses pembelajaran
salah satunya adalah dengan penerapan pembelajaran berbasis komputer. Menurut Arsyad (2011:158) di
Negara maju, misalnya Amerika Serikat, komputer sudah digunakan di sekolah-sekolah dasar sejak tahun
1980-an dan kini di setiap sekolah komputer sudah merupakan barang yang lumrah.
Seringkali peserta didik merasa tidak mengerti dan kurang memahami dari pelajaran yang
diberikan oleh guru. Salah satu penyebabnya adalah penjelasannya yang kurang jelas, hal ini disebabkan
oleh metode yang diajarkan tidak menarik, kurang variatif, dan fasilitas yang kurang mendukung dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media CAI
(Computer-Asissted Instruction) tipe tutorial dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan
belajar peserta didik yang berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. Berdasarkan alasan
tersebut maka perlu diadakan penelitian tentang “Hubungan Pembelajaran Matematika Menggunakan
Media CAI (Computer-Assisted Instruction) Tipe Tutorial terhadap Motivasi Belajar Matematika Peserta
Didik Kelas XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang”.
2. METODE PENELITIAN
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan untuk
mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain (Sukmadinata, 2011:56). Dalam
penelitian ini, variabel yang akan dikorelasikan adalah pembelajaran matematika menggunakan media
CAI tipe tutorial sebagai variabel bebas atau variabel independen ( ) dan motivasi belajar
matematika sebagai variabel terikat atau variabel dependen ( ). Setelah data diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menganalisis data tersebut dengan uji statistik korelasi product moment untuk
mengetahui hubungan antara peserta didik yang mendapatkan pembelajaran matematika
menggunakan media CAI tipe tutorial dengan motivasi belajar matematika kelas XI SMK NU Al-
Hidayah Ngimbang tahun pelajaran 2014/2015. Kuat lemahnya korelasi antara variabel dan
variabel dilihat dari besarnya nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan. Semakin besar dan
positif nilai yang diperoleh maka korelasinya semakin kuat dan sebaliknya.
b. Variabel Penelitian
Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.N.
Kerlinger (dalam Riyanto, 2007:38) menyebut variabel sebagai sebuah konsep. Sedangkan menurut
Sutrisno Hadi (dalam Arikunto, 2010:159) mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi.
Gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. Terdapat
dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas atau
independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika menggunakan
media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe Tutorial. Variabel terikat atau dependent variable
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik.
c. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah keseluruhan obyek penelitian. Sedangkan Fraeenkel
dan Wallen (dalam Riyanto, 2007:50) populasi adalah kelompok yang menarik peneliti, dimana
kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai obyek untuk menggeneralisasikan hasil penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang
yang berjumlah 56 peserta didik. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2009:215). Sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TKJ
SMK NU Al-Hidayah Ngimbang yang berjumlah 29 peserta didik. Teknik sampling merupakan
teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009:215). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah random sampling dimana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan
yang sama kepada semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel. Teknik
sampling yang digunakan pada penelitian ini dengan cara sistem undian. Undian ini dimaksudkan
untuk menentukan kelas sampel. Adapun tekniknya dengan mengundi gulungan kertas sejumlah kelas
yang didalamnya tertulis nama kelas sampel.
d. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data (Arikunto, 2010:100). Pada penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner.
Metode kuesioner dalam penelitian ini ada dua, yaitu kuesioner untuk mengetahui tanggapan peserta
didik terhadap media yang digunakan dan kuesioner untuk mengetahui data nilai motivasi belajar
peserta didik setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media CAI tipe tutorial.
e. Instrumen Penelitian
Ada dua kuesioner yang digunakan, yaitu kuesioner media pembelajaran dan kuesioner instrumen
motivasi belajar.
1. Kuesioner Media Pembelajaran
Lembar kuesioner media pembelajaran pada penelitian ini menggunakan skala guttman. Skala
pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas, yaitu terdiri “ya-tidak”. Responden
dapat memilih jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang dipilih.
Pilihan jawaban “ya” diberi skor 1 dan pilihan jawaban “tidak” diberi skor 0 sehingga apabila
dikumulatifkan akan diperoleh skor maksimum 10. Untuk mengetahui skor total pada angket
maka digunakan rumus . Rumus tersebut digunakan agar skor total pada
kuesioner media pembelajaran seimbang dengan skor total kuesioner motivasi belajar
matematika.
2. Kuesioner Motivasi Belajar Matematika
Kuesioner motivasi belajar matematika pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert
merupakan salah satu skala sikap yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap
objek tertentu. Skala likert ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden,
apakah pernyataan itu didukung atau ditolaknya melalui rentang nilai tertentu. Pernyataan yang
diajukan dibagi ke dalam dua kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dengan
demikian instrumen itu akan menghasilkan total skor bagi setiap responden.
f. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian penelitian ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Yang
termasuk tahap persiapan adalah mengkaji masalah penelitian, menyusun instrumen penelitian,
menvalidasi instrumen penelitian, mempersiapkan surat izin penelitian, menentukan waktu penelitian.
Tahap pelaksanaan meliputi memberikan kuesioner kepada responden. Dan tahap akhir meliputi
melakukan analisis data, membuat generalisasi dari hasil analisis data, dan membuat simpulan.
g. Teknik Analisa Data
1. Uji normalitas
Normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diuji dengan uji hipotesis
berdistribusi normal atau tidak. Data yang akan diuji kenormalannya adalah data kuesioner
motivasi belajar matematika. Uji normalitas menggunakan uji Chi-Kuadrat (perhitungan manual)
dan uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS). Adapun rumus Chi Kuadrat ( ) yang digunakan adalah
sebagai berikut:
∑
(Sugiyono, 2012: 107)
dimana;
= Chi Kuadrat
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Jika hasil pada perhitungan normalitas diperoleh data berdistribusi normal maka analisis uji
hipotesis data dapat menggunakan uji statistik parametrik yakni uji korelasi Product Moment.
Namun, jika hasil pada perhitungan normalitas diperoleh data tidak berdistribusi normal maka
analisis uji hipotesis data digunakan uji statistik nonparametrik yakni uji korelasi Spearman.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis jika data berdistribusi normal maka menggunakan rumus korelasi Product
Moment. Adapun rumus korelasi Product Moment yaitu:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]
Keterangan:
= angka indeks korelasi “r”
= jumlah data
∑ XY = jumlah dari perkalian skor kuesioner media pembelajaran dan skor kuesioner motivasi
belajar matematika
∑ X = jumlah seluruh skor kuesioner media pembelajaran
∑ Y = jumlah seluruh skor kuesioner motivasi belajar matematika
∑ = jumlah kuadrat dari skor kuesioner media pembelajaran
∑ = jumlah kuadrat dari skor kuesioner motivasi belajar matematika
Pengujian hipotesis jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan rumus korelasi
Spearman (baik pada perhitungan manual maupun dengan bantuan program SPSS). Adapun
rumus korelasi Spearman yaitu:
∑
dimana koefisien korelasi Spearman Rank
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data hasil penelitian Setelah tahapan pengumpulan data dalam penelitian selesai, tahap
selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap data agar dapat ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan
hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya. Sebelum dianalisis, data diuji normalitas terlebih dulu untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas data menggunakan uji Chi-
Kuadrat (manual) dan uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS). Pengujian data kuesioner peserta didik mengenai
media pembelajaran dengan menggunakan Chi-Kuadrat diperoleh nilai . Untuk = 5
% dengan diperoleh . Pengujian data kuesioner peserta didik mengenai
media pembelajaran dengan uji Kolmogorov-Smirnov (SPSS) diperoleh hasil Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar > . Karena nilai <
dan Asymp.Sig (2-tailed) > maka dapat
disimpulkan bahwa data kuesioner peserta didik mengenai media pembelajaran tersebut memiliki
distribusi normal. Pengujian data kuesioner motivasi belajar matematika peserta didik dengan
menggunakan Chi-Kuadrat diperoleh nilai Untuk = 5 % dengan
diperoleh . Pengujian data kuesioner motivasi belajar matematika dengan uji Kolmogorov-
Smirnov (SPSS) diperoleh hasil Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar > .. Karena nilai <
dan Asymp.Sig (2-tailed) > maka dapat disimpulkan bahwa data kuesioner motivasi belajar
matematika memiliki distribusi normal.
Jenis uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik parametrik korelasi product moment
karena data berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan secara manual diperoleh nilai =
. Selanjutnya, nilai tersebut dikonsultasikan dengan tabel product moment. Dari
tabel product moment diperoleh nilai = 0,367 ( = 29 dan ). Perhitungan uji korelasi
product moment dengan SPSS diperoleh nilai signifikansi sebesar . Berdasarkan hasil
tersebut dapat dilihat bahwa dan Asymp.Sig (2-tailed) < . Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan pembelajaran matematika menggunakan media CAI (Computer-
Assisted Instruction) tipe tutorial terhadap motivasi belajar peserta didik kelas XI SMK NU Al-Hidayah
Ngimbang ( diterima).
4. PENUTUP
a. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai (manual) dan (SPSS)
dengan sehingga . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
ditolak. Dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pembelajaran
matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial terhadap
motivasi belajar peserta didik kelas XI SMK NU Al-Hidayah Ngimbang.
2) Berdasarkan nilai diperoleh hubungan pembelajaran matematika menggunakan media CAI
(Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial terhadap motivasi belajar peserta didik kelas XI
SMK NU Al-Hidayah Ngimbang memiliki korelasi (+). Dan jika dilihat dari nilai maka
dapat disimpulkan bahwa hubungannya memiliki interpretasi yang tinggi. Hal ini berarti bahwa
peserta didik yang mengikuti bimbingan belajar dimungkinkan atau diyakini sebesar 95% hasil
belajar di sekolahnya akan meningkat.
b. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, dapat disarankan beberapa hal, yaitu:
1) Bagi Peserta Didik
Sehubungan dengan simpulan di atas, maka sebaiknya peserta didik menggunakan media
pembelajaran CAI tipe tutorial dalam belajar matematika sehingga lebih termotivasi untuk
belajar.
2) Bagi Guru
Sebaiknya guru menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang
diajarkan. Dengan demikian, diharapkan motivasi belajar peserta didik tersebut dapat meningkat.
3) Bagi Peneliti
Arah hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini masih dalam hubungan satu arah.
Bagi penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian untuk mengetahi hubungan antara
varabel-variabel penelitian dalam hubungan dua arah.
5. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta
Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2010. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya: Unesa University Press
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Siregar, Sofyan. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers
Slameto. 2005. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda
Tirtarahardja, Umar & La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Fermana
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Komtemporer. Jakarta: PT. Bumi Aksara
top related