artikel ilmiah inventarisasi jenis ikan laut …repository.unja.ac.id/1984/1/artikel ilmiah arif...
Post on 17-May-2019
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1
ARTIKEL ILMIAH
INVENTARISASI JENIS IKAN LAUT BERDASARKAN HASIL
TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SUNGAI ITIK
KECAMATAN SADU KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR
OLEH
ARIF SADIKA
RRA1C412008
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2017
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 2
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 3
THE INVENTORY OF SEA FISH BASED OF FISHING
CATCH IN SUNGAI ITIK VILLAGE SADU DISTRICT TANJUNG JABUNG TIMUR REGENCY
Arif Sadika1)
, Tedjo Sukmono1)
, Bambang Hariyadi 1)
Program Studi Biologi FKIP Universitas Jambi, Jl.Jambi Muara Bulian KM 15
Mendalo Darat, Jambi. e-mail: arifsadika204@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to obtain data on the diversity and abundance of fish species in the Itik River
Village Sadu District East of Tanjung Jabung. The research is Explorative descriptive using
purposive sampling methods. Sampling is done by joining the fishermen along the fishing lane.
The sampling location in this study is divided into 4 lines by using fishing gear: sero, bubu, trawl
(trawling), drifting nets drift and scoop net. The fish samples were taken from the catch of
fishermen, the samples taken and then washed and documented. The identification process was
performed by measuring the morphomethric of 10 characters and the meristics observed by 4
characters, as well as comparing specimens with identification books and online
www.fishbase.org data. The study was conducted from November 2016 to February 2017. The
results showed that most of the fish species were from Perciformes Order which reached 48%,
the number of fish found on Line 1: 27 species, Line 2: 37 species, Line 3: 21 species and on line
4 as many as 14 species. The conclusion of this research showed that the diversity of fish that are
found 13 ordo, 36 family, 42 genus, and 50 species. The dominancy of fish that have highest
total are 17,43% duri kuning (Arius venosus), 14,76% Seriding (Ambassis gymnocephalus),
13,33% Bagok (Netuma thalassina) and 12,76% duri putih (Hexanematichthys sagor). The
lowest dominancy of fish is Lizard Shark (Chilosyllium arabicum) yaitu 0,06%. For further
research it is advisable to conduct research on the weather conditions of the east monsoon, to
know the types of fish that have not been found in this study.
Keywords: Keywords: Diversity, Abundance, Marine Fish, Path.
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 4
PENDAHULUAN
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
secara geografis terletak pada 0°53’ - 1°41’
Lintang Selatan dan 103°23 - 104°31 Bujur
Timur dengan luas 5.445 Km² dan memiliki
11 Kecamatan, 73 Desa dan 20 Kelurahan
serta berpenduduk 212.084 jiwa (BPS,
2015:6). Kabupaten Tanjung Jabung Timur
merupakan wilayah pesisir yang memiliki
potensi sumber daya perikanan yang besar.
Melalui peraturan daerah Kabupaten
Tanjung Jabung Timur nomor 8 tahun 2014,
daerah ini dikembangkan sebagai pusat
pertumbuhan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil. Daerah yang dikembangkan
meliputi Kecamatan Sadu, Kecamatan Kuala
Jambi, Kecamatan Nipah Panjang, serta
Kecamatan Mendahara (Dinas Kelautan dan
Perikanan Tanjung Jabung Timur, 2011:1).
Kecamatan Sadu merupakan salah
satu daerah yang memiliki potensi perairan
laut yang besar. Kecamatan Sadu
memberikan kontribusi besar terhadap
peningkatan pendapatan daerah, seperti pada
tahun 2004 yang mencapai 3.227,6 ton.
Perubahan struktur dan kerusakan
yang terjadi di ekosistem terumbu karang
dan mangrove sangat mempengaruhi
produktivitas ekosistem laut. Berkurangnya
luas lahan hutan mangrove serta rusaknya
terumbu karang akan mempengaruhi
keanekaragaman biota laut, khususnya
keanekaragaman jenis ikan. Penelitian
keanekaragaman jenis ikan perlu dilakukan,
mengingat keberadaan ikan memberikan
informasi mengenai keadaan perairan
berdasarkan inventarisasi jenis ikan di Desa
Sungai Itik. Berdasarkan survei lapangan
yang sudah dilakukan pada tanggal 29
Desember 2015, terdapat banyak jenis ikan
laut hasil tangkapan nelayan di Kecamatan
Sadu, khususnya Desa Sungai Itik tetapi
belum ada data yang memberikan informasi
mengenai keanekaragaman jenis ikan yang
ada di Sungai Itik. Inventarisasi jenis ikan
di Desa Sungai Itik perlu dilakukan sehingga
diperoleh data mengenai keanekaragaman
jenis ikan dan memberi gambaran mengenai
kondisi perairan di Desa Sungai Itik.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu
dilakukan penelitian mengenai
“Inventarisasi Jenis Ikan Laut
Berdasarkan Hasil Tangkapan Nelayan
Di Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif eksplorasi yang
dilakukan di Desa Sungai Itik. Penelitian
dimulai dengan mengukur karakteristik
habitat dengan menggunakan Thermometer
untuk pengukuran suhu , pH meter untuk
mengetahui tingkat keasaman, Secchi disk,
Refraktometer,GPS (Global Positioning
System) untuk mengetahui lokasi sampling.
Pengambilan sampel dilakukan dengan ikut
nelayan menyusuri jalur nelayan melaut
yang diperkirakan terdapat banyak ikan
dengan menggunakan alat tangkap jaring
ingsang hanyut, jaring ingsang hanyut,
pukat/trawl, rawi, sero, bubu dan jala.
Lokasi penelitian dibagi menjadi 4
jalur sebagai berikut : Jalur 1 dengan jarak
berlayar yang ditempuh kurang dari 2 km,
dengan waktu mencari ikan dari jam 06.00
s.d. 08.00 WIB.Jalur 2 dengan jarak
berlayar yang ditempuh sejauh 5 km, dengan
waktu mencari ikan dari jam 07. 00 s.d.
16.00 WIB. Jalur 3 dengan jarak berlayar
yang ditempuh sejauh 5 km sampai dengan
12 km, dengan waktu mencari ikan dari jam
06.00 s.d. 16:00 WIB. Jalur 4 dengan jarak
berlayar yang ditempuh lebih dari 12 km
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 5
sampai dengan 20 km, dengan waktu
mencari ikan selama 4 hari.
Hasil tangkapan di dokumentasi
dengan menggunakan kamera kemudian di
awetkan dengan menggunakan alcohol 70%
dan di beri label. Data yang diambil
meliputi karakteristik morfologi (morfometri
dan meristik) setiap jenis ikan yang meliputi
panjang total (PT), panjang standar (PS),
tinggi badan (TB), panjang kepala (PK),
panjang dasar sirip punggung (PDSP), tinggi
sirip punggung (TSP), panjang sirip dubur
(PSD), tinggi sirip dubur (TSD), panjang
batang ekor (PBE), tinggi batang ekor
(TBE), jumlah jari-jari sirip punggung (D),
jumlah jari-jari sirip dubur (A), jumlah jari-
jari sirip dada (P), sisik pada gurat sisi
(Lampiran 3) (Sukmono dkk,2010:30).
Identifikasi ikan dilakukan di
Laboratorium Biologi Universitas Jambi
dengan menggunakan buku identifikasi
Saanin (1986), Koettelat (1993), dan White
(2013) dan www.fishbase.org. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan indeks
kelimpahan relatif (KR) dengan
perbandingan antara jumlah individu spesies
ke-i terhadap jumlah total spesies ke-i.
HASIL
Penelitian dilakukan di kawasan perairan
Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada
Bulan November 2016 sampai Bulan
Februari 2017. Jalur 1 dan 2 berada pada
kawasan bibir pantai, sedangkan jalur 3,
dan 4 berada di kawasan laut lepas jauh dari
bibir pantai. Data Parameter Lingkungan
keempat jalur dapat dilihat pada Tabel 1.
(Tabel 4.1). Tabel 1 Data Parameter Lingkungan
No Jalur Data Parameter Lingkungan
1 Jalur 1 Data Parameter Lingkungan
Suhu : 26.5 ºC
Kecerahan : 25.25 cm
Salinitas : 19 0/00
pH : 7.2 2 Jalur 2 Data Parameter Lingkungan
Suhu : 28.75 ºC
Kecerahan : 31.5 cm
Salinitas : 25 0/00
pH : 7.35 3 Jalur 3 Data Parameter Lingkungan
Suhu : 30.40 ºC
Kecerahan : 58,60 cm
Salinitas : 30 0/00
pH : 7.75 4 Jalur 4 Data Parameter Lingkungan
Suhu : 30.60 ºC
Kecerahan : 93 cm
Salinitas : 31,4 0/00
pH : 8.1
Hasil penelitian diperoleh 13 ordo, 36
famili, 42 genus dan 50 jenis ikan yang
didapatkan pada keempat jalur selama
penelitian disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis ikan hasil tangkapan nelayan.
No Family Nama Ilmiah Nama Lokal Potensi
1 Ambassidae Ambassis gymnocephalus Ikan Seriding K
2 Ariidae Arius venosus Ikan Duri Kuning K
Hexanematichthys sagor Ikan Duri Putih K
Netuma thalassina Ikan Bagok K
4 Balistidae Abalistes stellaris Ikan Jebong K
5 Carangidae Scomberoides tala Ikan Talang- Talang K
6 Clupeidae Anodontostoma chacunda Ikan Selanget K
7 Cynoglossidae Cynoglossus arel Ikan Sebelah K
8 Dasyatidae Telatygon zugei Ikan Pari K
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6
Neotrygon kuhlii Ikan Pari Tempakul K
9 Engraulidae Coilia dussumieri Ikan Bulu Ayam BD
10 Gobiidae Boleophthalmus birdsongi Ikan Gelodok BD
Boleophthalmus boddarti Ikan Gelodok BD
11 Haemulidae Pomadasys unimaculatus Ikan Gerot K
Plectorhinchus mediterraneus Ikan Kaci K
12 Hemiscylliidae Chilosyllium arabicum Ikan Hiu Cicak K
13 Leiognathidae Eubleekeria jonesi Ikan Kekek K
14 Lutjanidae Lutjanuus erythropterus Ikan Bambang K
Lutjanuus malabaricus Ikan Merah K
Lutjanus vitta Ikan Mentimun K
15 Mugilidae Chelon planiceps Ikan Belanak K
Chelon subviridis Ikan Belanak K
16 Muraenesocidae Muraenesox bagio Ikan Malung BD
17 Muraenidae Gymnothorax tile Belut Laut BD
18 Nemipteridae Nemipterus nemurus Ikan Kurisi K
19 Platycephalidae Platycephalus bassensis Ikan Bebaji K
20 Platycephalus Hyporhamphus quoyi Ikan Julung-Julung BD
21 Plotosidae Plotosus canius Ikan Sembilanng K
Plotosus lineatus Ikan Sembilanng K
22 Polynemidae Eleutreronema tetradctylum Ikan Senangin K
23 Pristigasteridae Ilisha elongate Ikan Balik Mata K
24 Rhinobatidae Rhynchobatus laevis Ikan Mejan K
25 Scatophagidae Scatophagus argus Ikan Kitang BD
26 Sciaenidae Pennahia argentata Ikan Gulanah Batu K
Otolithoides biauritus Ikan Gulana Jarang Gigi K
Argyrosomus amoenesis Ikan Gulamah K
Atrobucca nibe Ikan Selampai K
27 Scombridae Megalaspis cordyla Ikan Selikor K
28 Serranidae Epinephelus fuscoguttatus Ikan Kerapu Tiger K
Epinephelus quoyanus Ikan Kerapu Loreng K
29 Soleidae Pseudorhombus micrognatus Ikan Sebelah K
30 Stegostomatidae Stegostoma fasciatum Ikan Hiu Macan K
31 Stromateidae Parastomateus niger Ikan Bawal Hitam K
Pampus argentus Ikan Bawal Cermin K
32 Synodontidae Harpodon nehereus Ikan Lomek BD
33 Terapontidae Terapon theraps Ikan Kerong-Kerong K
34 Tetraodontidae Lagochephalus laevigatus Ikan Buntal BD
Dichotomyctere nigroviridis Ikan Buntal BD
35 Triacanthidae Triacanthus biaculeatus Ikan Kepala Babi BD
36 Trichiuridae Lepturacanthus savala Ikan Timah-timah BD
K = Kosumsi
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7
BD = Belum Dimanfaatkan
Dari keseluruhan jenis ikan yang
didapatkan, 27 jenis ikan didapatkan di Jalur
1, Jalur 2 didapatkan 36 jenis, jalur 3
didapatkan 21 jenis ikan dan 14 jenis ikan
didapatkan di jalur 4. Jenis ikan yang
ditemukan di setiap jalur tidak seluruhnya
sama. Beberapa jenis ikan ditemukan pada
beberapa jalur, tetapi sebagian jenis-jenis
ikan tertentu hanya ditemukan di jalur 4.
Jumlah jenis ikan untuk semua jalur
penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel
3.
Tabel 3 Jumlah sebaran dan kelimpahan jenis ikan hasil tangkapan nelayan.
No Species
Jalur 1 Jalur 2 Jalur 3 Jalur 4 Jumlah Kelimpahan T1 T2 T1 T2 T1 T2 T1 T2
1 Gymnothorax tile 7 4 12 16 0 0 0 0 39 0,64
2 Muraenesox bagio 2 3 18 16 0 0 0 0 39 0,64
3 Harpodon nehereus 7 5 14 18 0 0 0 0 44 0,72
4 Hyporhamphus quoyi 5 3 17 15 0 0 0 0 40 0,65
5 Anodontostoma chacunda 9 6 3 5 14 23 0 0 60 0,98
6 Ilisha elongate 23 14 7 11 0 0 0 0 55 0,9
7 Coilia dussumieri 3 2 9 8 0 0 0 0 22 0,36
8 Chelon planiceps 26 18 1 3 19 28 0 0 95 1,56
9 Chelon subviridis 7 5 0 2 24 17 0 0 55 0,9
10 Telatygon zugei 0 0 3 6 18 22 18 23 90 1,48
11 Neotrygon kuhlii 0 0 1 2 16 18 25 19 81 1,33
12 Stegostoma fasciatum 0 0 0 0 0 0 18 11 29 0,47
13 Chilosyllium arabicum 0 0 1 0 2 1 0 0 4 0,06
14 Terapon theraps 0 0 2 0 7 8 0 0 17 0,27
15 Scatophagus argus 9 12 24 18 0 0 0 0 63 1,03
16 Lepturacanthus savala 4 4 18 16 2 0 0 0 44 0,72
17 Eubleekeria jonesi 7 3 12 20 0 0 0 0 42 0,69
18 Pomadasys unimaculatus 0 0 4 2 1 3 0 0 10 0,16
19 Pennahia argentata 18 12 56 32 4 2 0 0 124 2,03
20 Otolithoides biauritus 8 17 23 27 6 0 0 0 81 1,33
21 Argyrosomus amoenesis 11 7 34 33 17 9 0 0 111 1,82
22 Nemipterus nemurus 0 0 8 2 11 4 0 0 25 0,41
23 Atrobucca nibe 0 0 17 13 8 3 0 0 41 0,67
24 Ambassis gymnocephalus 42 58 384 414 0 0 0 0 898 14,76
25 Boleophthalmus birdsongi 14 9 5 2 0 0 0 0 30 0,49
26 Boleophthalmus boddarti 7 5 2 4 0 0 0 0 18 0,29
27 Parastomateus niger 0 0 3 2 8 14 0 0 27 0,44
28 Pampus argentus 0 0 1 2 12 22 0 0 37 0,6
29 Lutjanuus erythropterus 0 0 0 0 0 0 26 32 58 0,95
30 Lutjanuus malabaricus 0 0 0 0 0 0 16 22 38 0,62
31 Epinephelus fuscoguttatus 0 0 0 0 0 0 9 12 21 0,34
32 Lutjanus vitta 0 0 0 0 0 0 4 6 10 0,16
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8
33 Eleutreronema tetradctylum 0 0 0 0 0 0 5 9 14 0,23
34 Scomberoides tala 0 0 0 0 0 0 11 14 25 0,41
35 Plectorhinchus mediterraneus 0 0 0 0 0 0 7 9 16 0,26
36 Epinephelus quoyanus 0 0 0 0 0 0 5 11 16 0,26
37 Megalaspis cordyla 0 0 0 0 9 11 0 0 20 0,32
38 Cynoglossus arel 7 9 24 18 8 5 0 0 71 1,16
39 Pseudorhombus micrognatus 4 3 12 13 6 9 0 0 47 0,77
40 Rhynchobatus laevis 0 0 0 0 0 0 6 10 16 0,26
41 Platycephalus bassensis 7 5 11 9 0 0 0 0 32 0,52
42 Arius venosus 22 29 514 488 2 5 0 0 1060 17,43
43 Hexanematichthys sagor 11 13 440 308 3 1 0 0 776 12,76
44 Plotosus canius 5 7 15 18 0 0 0 0 45 0,74
45 Plotosus lineatus 0 0 22 0 0 0 0 0 22 0,36
46 Netuma thalassina 0 0 0 0 0 0 423 388 811 13,33
47 Triacanthus biaculeatus 12 19 8 7 0 0 0 0 46 0,75
48 Lagochephalus laevigatus 9 5 18 12 0 0 0 0 44 0,72
49 Dichotomyctere nigroviridis 11 7 12 8 0 0 0 0 38 0,62
50 Abalistes stellaris 0 0 0 0 0 0 14 19 33 0,54
Jumlah Tangkapan 297 284 1755 1570 197 205 587 585 6150 100%
T1 = Tangkapan 1 T2 = Tangkapan 2
Hasil tangkapan pada empat jalur
memperlihatkan beberapa perbedaan jumlah
dan jenis ikan. Perbedaan jenis ikan antara
Jalur 1, Jalur 2, Jalur 3 dan Jalur 4
disebabkan oleh perbedaan alat tangkap
yang digunakan oleh nelayan. Jalur 1 alat
tangkap yang digunakan nelayan pada jalur
1 adalah sero dan bubu. Pada jalur 2 alat
tangkap yang digunakan adalah trawl
(pukat). Alat tangkap yang digunakan oleh
nelayan jalur 3 adalah jaring dan jalur 4 alat
yang digunakan adalah rawi. Alat Tangkap
dan Jumlah Jenis Ikan untuk semua jalur
penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4 Berdasarkan Alat Tangkap dan Jumlah Jenis Ikan No Jalur Alat Tangkap Jumlah Jenis
1 Jalur 1 Sero dan bubu 581 27
2 Jalur 2 Trawl (pukat) 3390 36
3 Jalur 3 Jaring 402 21
4 Jalur 4 Rawi 1172 14
Adapun deskripsi karakter jenis ikan dari
beberapa jenis ikan hasil tangkapan nelayan
didapatkan selama penelitian dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5 Jenis-jenis ikan hasil tangkapan nelayan
No Species Deskripsi Foto
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9
1. Pampus argentus Memiliki panjang total 21 cm, duri Punggung
lunak 37, Sirip dubur 38, diawali dengan duri
tajam 5 pisau, Sirip ekor bercagak dengan
lembaran bawah lebih panjang dari atas. Warna
abu-abu di atas gradasi ke putih keperakan
menuju perut, dengan titik-titik hitam kecil di
seluruh tubuh. Sirip yang samar-samar kuning;
sirip vertikal dengan pinggiran gelap.
Ikan Bawal Cermin
2. Epinephelus
fuscoguttatus
Memiliki panjang total 61 cm, duri punggung
keras 11, Punggung lunak 15, duri dubur keras
3, Sirip dubur lunak 8. Terdapat bintik-bintik
hitam pada seluruh badan dengan pucat warna
coklat kekuningan. bercak coklat gelap tidak
teratur pada kepala, badan dan sirip. Batang
ekor dengan kecil bagian punggung hitam.
Ikan Kerapu Tiger
3. Scomberoides tala Memiliki panjang total 96 cm, memiliki badan
memajang, sangat gepeng. jari-jari keras
punggug 8, masing-masing terpisah satu sama
lainnya, diikuti 1 jari-jari keras bersambug 19
sirip lemahnya. Sirip dubur terdiri 2 jari-jari
keras (lepas) dan 1 jari-jari keras bersambunng
denngan 17 jari-jari sirip lemah. Terdapat 8
totol warna hitam berbentuk bulat. Warna kulit
abu-abu keperakan bagian atas dan putih
keperkanan bagian bawah.
Ikan Talang- Talang
4. Epinephelus
quoyanus
Memiliki panjang total 96 cm, dan duri
punggung keras 11, sirip punggung lunak 16,
Duri dubur 3, Sirip dubur lunak 8. Badan
memanjang, gepeng, mulut besar, sirip ekor
bulat. Warna kulit bertotol coklat gelap bertotol-
totol pada seluruh badan yang menyerupai
sarang madu.
Ikan Kerapu Loreng
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di Desa Sungai Itik Kecamatan
Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
diperoleh 13 ordo, 36 famili, 42 genus dan
50 jenis ikan yang didapatkan pada keempat
jalur selama penelitian. Jenis ikan terbanyak
yaitu berasal dari Ordo porciformes (Tabel
2). Ordo porciformes yang didapat di
perairan Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur mencapai
48% atau 24 jenis ikan yang didapatkan.
Hal ini sejalan dengan apa yang
disampaikan oleh Abdullah, (2009:33)
bahwa hasil penelitian jenis-jenis ikan hasil
tangkapan nelayan yang didaratkan di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kuala Tuha
Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya, adalah dari Kelas
Osteichthyes (ikan bertulang keras) yaitu
dari Ordo Perciformes yang mencapai lebih
dari 50%, dan sejalan juga dengan penelitian
yang dilakukan Khaerudin (2015:36-37) di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pasar
ikan Kuala Tungkal Kecamatan Tungkal Ilir
ikan yang paling banak ditemukan yaitu dari
Ordo Perciformes sebanyak 55%. Menurut
Konishi (2007:1), Ordo Perciformes
merupakan kelompok ikan yang paling
banyak tersebar di kawasan Asia Tenggara,
ada 48 famili yang termasuk dalam ordo
Perciformes.
Keanekearagaman dan kelimpahan
jenis ikan yang ada Sungai Itik sebagian
telah memiliki potensi yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu sekitar
38 jenis ikan yang berpotensi untuk
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10
digunakan sebagai ikan konsumsi,
Sementara beberapa ikan yang belum
dimanfaatkan. Umumnya ikan yang belum
dimanfaatkan berukuran kecil sehingga
perlu dikelola dan dimanfatkan oleh
masyarakat menghasilkan produk yang
memiliki nilai ekonomis seperti pembuatan
pakan ikan atau pelet ikan, trasi dan
pengelolaan makanan lainnya dari ikan yang
belum dimanfaatkan sehingga dapat
dipasarkan kepada masyarakat.
Penelitian ini dillakukan pada saat
musim angin barat, dimana kondisi cuaca
yang tidak mendukung sehingga sebagian
besar nelayan lebih memilih untuk tidak
melaut pada saat cuaca buruk (Musim Barat
atau musim ombak).
Selain itu kondisi cuaca yang tidak
menentu membuat nelayan enggan melaut
lebih jauh ke tengah laut disebabkan angin
yang kencang dan gelombang yang tinggi,
oleh karena itu hasil tangkapannya ikan
sangat berkurang. Kalaupun ada yang
melaut, biasanya hanya di kawasan pinggir
pantai yang memang menjadi lokasi nelayan
jalur 1 dan jalur 2. Pada penelitian ini tidak
semua jenis ikan didapat oleh nelayan
disebabkan oleh faktor cuaca yang tidak
mendukung sehingga banyak nelayan yang
tidak pergi ke laut.
Hasil tangkapan pada empat jalur
memperlihatkan perbedaan jumlah dan jenis
ikan. Perbedaan jenis ikan antara Jalur 1,
Jalur 2, Jalur 3 dan Jalur 4 disebabkan oleh
perbedaan alat tangkap yang digunakan oleh
nelayan. Berdasarkan penelitian Hariyanto,
Mulyono, Iskandar (2008:17) dalam
pengembangan teknologi penangkapan ikan,
didukung penelitian oleh Chalimi
(2005:73) dalam pengaruh alat tangkap
terrhadap hasil tangkap dan penelitian
Riyanto (2005:59) penggunaan alat tangkap
yang efektif akan mempengaruhi hasil
tangkapan ikan. Jalur penangkapan
memperlihatkan beberapa perbedaan jumlah
dan jenis ikan. Perbedaan jenis ikan antara
Jalur 1, Jalur 2, Jalur 3 dan Jalur 4
disebabkan oleh perbedaan alat tangkap
yang digunakan oleh nelayan. Jalur 1 alat
tangkap yang digunakan nelayan pada jalur
1 adalah sero dan bubu alat ini hanya
dipasang lalu dilihat keesokan harinya
karena alat ini menetap dan hanya
mengandalkan air pasang surut dan jumlah
jenis yang didapatkan sebesar 27 jenis. Pada
jalur 2 alat tangkap yang digunakan adalah
trawl (pukat) sehingga jenis ikan yang
tertangkap lebih banyak, alat tangkap ini
bisa menangkap ikan yang berukuran kecil
dan besar serta area tangkapnya sangat luas
sehingga jumlah jenis yang didapatkan yaitu
36 jenis. Alat tangkap yang digunakan oleh
nelayan jalur 3 adalah jaring sehingga ikan
yang tertangkap hanya ikan dengan ukuran
tertentu saja jalur 3 didapatkan 21 jenis dan
jalur 4 alat yang digunakan adalah rawi ikan
yang tertangkap seperti ikan karnivora
karena alat tangkap rawi menggunakan
umpan ikan. Sehingga membuat perbedaan
jenis ikan yang tertangkap pada setiap
jalurpada jalur 4 didapatkan 14 jenis.
Perbedaan Jumlah jenis ikan untuk semua
jalur penelitian tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2 dan Tabel 3.
Perbedaan jumlah dan jenis ikan
pada tiap jalur juga disebabkan oleh
parameter lingkunan yang berbeda.
Parameter lingkungan di perairan sadu
setiap jalur diperoleh nilai parameter yang
berbeda-beda, seperti pada suhu, kecerahan,
salinitas dan pH. Hal ini dikarenakan
wilayah yang sama dengan jarak yang
lumayan berdekatan. Karakteristik
lingkungan jalur 1 dan jalur 2 terjadi karena
pegaruh aliran sungai, sehingga nilai
parameter lingkungannya bisa turun rendah.
Sedangkan pada jalur 3 dan jalur 4 nilai
parameter lingkungan cukup tinggi dapat
dilihat pada Tabel 1. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Nontji (2005:9)
bahwa faktor parameter lingkungan
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu curah
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11
hujan, aliran sungai, penguapan, dan pola
sirkulasi air.
Secara umum nilai parameter fisika-
kimia di lokasi penangkapan ikan nelayan
Kecamatan Sadu Kabupatenn Tanjung
jabung Timur Provinsi Jambi, berada dalam
kisaran yang baik untuk kehidupan plankton.
Sehingga wajar saja jenis-jenis ikan yang
tertangkap oleh nelayan di Kecamatan Sadu
masih beraneka ragam. Keberadaan
plankton pada perairan tersebut menandakan
bahwa masih banyak sumber makanan bagi
ikan-ikan yang ada di perairan Kecamatan
Sadu Kabupatenn Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi.
Simpulan
Keanekaragaman jenis ikan laut
berdasarkan hasil tangkapan nelayan di
Desa Sungai Itik Kecamatan Sadu
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
diperoleh 13 ordo, 36 famili 42 genus dan
50 jenis ikan. Kelimpahan jenis ikan laut
hasil tangkapan nelayan di Desa Sungai Itik
Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung
Jabung Timur menunjukan total kelimpahan
tertinggi sebanyak 17,43% Ikan duri kuning
(Arius venosus), 14,76% Ikan Seriding
(Ambassis gymnocephalus) , 13,33% Ikan
Bagok (Netuma thalassina) dan 12,76%
Ikan duri putih (Hexanematichthys sagor).
Sedangkan kelimpahan jenis terendah
adalah ikan Hiu Cicak (Chilosyllium
arabicum) yaitu 0,06%.
Saran
Berdasarkan penelitian ini maka dapat
disarankan Bagi peneliti selanjutnya
disarankan untuk melakukan penelitian pada
saat kondisi cuaca angin musim timur, untuk
mengetahui jenis ikan yang belum
ditemukan pada penelitian ini. Penelitian
lanjutan dapat dilakukan untuk mengetahui
bagaimana pemanfaatan jenis-jenis ikan
yang selama ini belum dimanfaatkan di Desa
Sungai Itik Kecamatan Sadu Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang terkait Kepala
Kesbangpol dan Limnas Tanjung Jabung
Timur, Dinas Kelautann dan Perikanan
Tanjung Jabung Timur, Camat Sadu, serta
nelayan Desa Sungai Itik yang telah sudi
memberi izin dan membantu penulis dalam
proses penelitian. Serta pihak-pihak yang
tidak bisa disebut satu persatu baik itu
berupa tenaga, waktu, serta arahan dan saran
sehingga dapat menyelesaikan penelitian
dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah. 2009. Jenis-jenis Ikan Hasil
Tangkapan Nelayan yang Didaratkan
di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya. Aceh:
Unsyiah
BPS. 2015. Provinsi Jambi Dalam Angka.
Jambi
DKP Tanjung Jabung Timur.2011. Renstra
Dinas Kelautan dan
Perikanan.Tanjung Jabung
Timur:Dinas Perikanan dan Kelautan.
Fauziyah dan Jaya A. 2006. Densitas ikan
pelagis kecil secara akustik di Laut
Arafura. Ilmu Kelautan FMIPA.
Universitas Sriwijaya, Sumatera
Selatan. Jurnal Penelitian Sains.
Volume 13 No 1 (D).
Froese, R. dan D. Pauly Editors. 2016.
FishBase. World Wide Web Electronic
Publication. www.fishbase.org.
Diakses Tanggal 12-30 Desember
2016.
Arif Sadika (RRA1C412008) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 12
Hariyanto, T. Mulyono S Baskoro. John
Haluan dan Budi H Iskandar. 2008.
Pengembangan Teknologi
Penangkapan Ikan Brbasis Komoditas
Potensial Di Teluk Lampung. Jurnal
Saintel Perikanan. Vol. 4 : 16 -24.
Huda, N. 2008. Strategi kebijakan
pengelolaan magrove berkelanjutan di
wilayah pesisir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur. Tesis. Semarang:
Universitas Dipenegoro.
Khairudin. 2015. Studi Jenis - Jenis Ikan
Hasil Tangkapan Nelayan Di Tempat
Pelelangan Ikan (Tpi) Dan Pasar Ikan
Kuala Tungkal Kecamatan Tungkal
Ilir Kabupaten Tanjung Jabung
Barat. Skripsi. Jambi: Universitas
Jambi
Konishi, Y. 2007. Guide to Identification to
Order and Family and Main
Characters of Larvae of
Commercially Important Fish in The
South East Asia Region. Thailand.
Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari
dan S. Wirjoatmodjo. 1993. Fresh
Water Fishes of Western Indonesia
and Sulawesi. Periplus Editions
Limited, Jakarta.
Nontji, A. 2004. Laut Nusantara. Jakarta:
Djambatan.
Prianto, E. dan N. K. Suryati. 2009.
Komposisi Jenis dan Potensi Sumber
Daya Ikan di Muara Sungai Musi.
Jurnal Penelitian Perikanan
Indonesia. 16(1):1-8.
Saanin, H. 1986. Taksonomi dan Kunci
Identifikasi Ikan . Jakarta: Bina Cipta.
Sonyenzellnd, N., Mustahal., Hartati, S.
2015.Studi mengenai morfometrik dan
meristik ikan payus (Elops
hawaiensis) di wilayah perairann
utara provinsi banten. Banten:
Universitas Sultan Ageng Tritayasa.
Jurnal perikanan dan kelautan vol. 5
No 1:5-11 juni 2015
Sukmono, T. 2015. Keanekaragaman Dan
Distribusi Ikan Di Perairan Hutan
Harapan Jambi. Bogor : Institut
Pertanian Bogor
White, W, T. 2013. Market Fish Of
Indonesia. ACIAR Monograph No.
155. Australian Centre For
International Agricultural Research:
Canberra. 438pp
top related