aplikasi alat bantu anak retardasi mental
Post on 31-Dec-2015
189 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
APLIKASI ALAT BANTU ANAK RETARDASI MENTAL
MENGGUNAKAN ANDROID
Abstrak: Retardasi mental merupakan kelemahan yang terjadi pada fungsi
intelek. Kemampuan jiwa retardasi mental gagal berkembang secara
wajar. Anak yang terlahir dengan retardasi mental memiliki
kemampuan motorik yang sangat terbatas. Oleh karena itu anak – anak
tersebut membutuhkan perhatian khusus agar kemampuan otaknya
dapat terus meningkat. Aplikasi alat bantu ini memcoba membuat
terobosan baru untuk membantu proses belajar anak retardasi dengan
memanfaatkan teknologi Android. Desain dan materi pembelajaran
dari aplikasi juga disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak
retardasi mental.
Kata kunci : Retardasi, Grahita, Keterbelakangan, Android
Istilah Retardasi mental mungkin tidak banyak dikenal oleh masyarakat
awam kebanyakan. Retardasi mental adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan
inteligensi yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau
sejak masa anak). Dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh Majalah CDK
(Cermin Dunia Kedokteran), angka retardasi mental mencapai 1% dalam satu
populasi (1000) kelahiran. Tidak semua anak telahir dengan kesempurnaan fisik
dan mental.
Di Indonesia 1-3 persen penduduknya menderita kelainan ini. Kasus
retardasi mental tertinggi pada masa anak sekolah dengan puncak umur 10 sampai
14 tahun. Dalam 10 tahun terakhir, tingkat anak lahir dengan retardasi mental
semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor dan salah
satunya adalah meningkatnya pemanfaatan jumlah bahan – bahan kimia dalam
kehidupan manusia yang dapat memicu terjadinya mutasi gen dalam kromoson.
Pendidikan luar biasa untuk anak retardasi mental selama ini masih kurang
efektif, karena pada kenyataannya banyak pihak pengajar yang masih
menggunakan cara – cara konvensional, seperti menggunakan kartu, papan tulis,
spidol, kapur, dan gambar ilustrasi. Cara belajar demikian akan menghambat
perkembangan mental anak, karena anak hanya terpaku pada kegiatan monoton
sehingga membuat anak cepat bosan dan tertinggal dengan kepesatan teknologi di
era globalisasi ini. Perlu adanya inovasi dalam pembelajaran untuk anak
berkebutuhan khusus, dengan tidak meninggalkan teknologi yang semakin
berkembang.
Maraknya perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran anak retardasi mental. Sistem belajar dengan menggunakan media –
media konvensial seperti kartu akan dikonversikan pada bentuk digital berbasis
teknologi mobile khususnya Android. Pada device Android dapat menampilkan
objek – objek dengan lebih nyata serta desain layout dapat ditampilkan dengan
berbagai kombinasi warna. Dengan demikian anak akan lebih tertarik dan mampu
berkonsentrasi lebih lama.
Proyek ini mencoba memberikan terobosan baru pada dunia pendidikan
terutama pada sekolah luar biasa. Tujuan utama dari proyek ini adalah
memberikan fasilitas belajar untuk anak berkebutuhan khusus dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga anak yang
mengalami retardasi mental tidak tertinggal dengan anak-anak normal pada
umumnya. Berikut ini akan dipaparkan secara lebih detail berkaitan dengan
perancangan sistem.
Gambar 2. 1 Gambaran Umum Aplikasi
Dalam aplikasi tersebut terdapat tiga sistem utama. Ketiga sistem utama
tersebut adalah sistem belajar, sistem tes, dan sistem nilai. Setiap data yang masuk
ke dalam sistem akan diolah terlebih dahulu sebelum disimpan kedalam database.
Setiap sistem disusun sesuai dengan kebutuhan anak dan orang tua.
Terdapat beberapa tahapan – tahapan dalam proses pengerjaannya. Bagan
tahapan –tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2. Pengerjaan alat bantu ini
dimulai dari Studi Literatur hingga Uji Coba langsung pada anak retardasi mental.
Materi yang akan ditampilkan dalam aplikasi adalah materi ringan untuk
melatih kinerja otak anak, seperti pengenalan benda-benda lingkungan sekitar dan
pengetahuan dasar. Contohnya angka, huruf, warna, buah, hewan, alat
transportasi, dan perlengkapan sehari – hari. Data yang diinputkan merupakan
gambar – gambar dan suara- suara dari materi yang akan ditampilkan. Serta data
dari user yang akan mengakses aplikasi ini. Adapun daftar tabel yang digunakan
seperti pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tabel yang digunakan
Nama
Database
Jumlah kolom Fungsi
tblMurid 2 Menyimpan data – data user yang
telah terdaftar
tblNilai 6 Menyimpan data – data hasil
evaluasi user
Use case diagram merupakan dialog antara aktor dengan sistem. Usecase
mempresentasikan fungsionalitas yang disediakan oleh sistem yang tampak oleh
aktor (pengguna). Sebuah use case adalah suatu fungsionalitas tingkat tinggi yang
disediakan sistem. Dengan kata lain use case menggambarkan bagaimana aktor
menggunakan sistem. Terdapat dua aktor yang berinteraksi dengan sistem aplikasi
ini. Kedua aktor tersebut adalah orang tua atau tenaga pengajar dan anak retardasi
mental itu sendiri.
Gambar 2. 3 Use Case Diagram
Proses pembuatan desain aplikasi ini menggunakan bantuan software
Adobe Photoshop. Desain yang akan ditampilkan menggunakan tema soft dan
colourfull yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Adapun proses pembuatan
desain dapat dilihat dalam gambar 2.4.
Gambar 2. 4 Pengkodean dengan dreamweaver 8
Uji coba dan analisa merupakan proses akhir dari pembuatan aplikasi ini.
Tahap uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi
yang telah dibangun, serta untuk mengetahui apakah telah berjalan dengan baik
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Setelah lulus uji para ahli, uji
coba aplikasi akan dilakukan pada sekolah-sekolah atau yayasan Pendidikan Luar
Biasa. Perhatikan gambar 3.1 halaman utama aplikasi alat bantu retardasi mental.
Halaman pada gamabr 3.1 merupakan halaman untuk memilih user yang
akan mengikuti tes atau evaluasi.
Menu Belajar menampilkan halaman untuk sarana belajar anak. Halaman
belajar anak didesain dengan komposisi warna yang jelas agar tidak mengganggu
konsentrasi Gambar 3.2 merupakan tampilan halaman belajar aplikasi Anantas ini.
Halaman tes atau evaluasi bertujuan untuk mengetahui seberapa
pemahaman anak akan materi yang diberikan. Menu tes akan melakukan evaluasi
kemampuan anak dalam mengidentifikasi objek – objek yang ada disekitarnya.
Sebelum pada halaman untuk melakukan tes terlebih dahulu menentukan kategori
serta level dari evaluasi.
Gambar 3.3 Halaman Tes
Pada halaman grafik akan menampilkan nilai hasil evaluasi dalam bentuk
grafik prosentase.
Gambar 3.4 Halaman Tes
Analisa aplikasi ini dilakukan dengan kunjungan dan konsultasi dengan
tenaga pengajar di SLB, selain itu juga melalui kuisioner. Analisa dibuat melalui 5
aspek, yaitu (1) aspek kesesuai materi, (2) aspek fungsional aplikasi, (3) aspek
antarmuka aplikasi, (4) aspek kondisi responden Dalam hal ini responden
merupakan orang tua dan guru anak sekolah luar biasa
Pada penelitian sebelumnya, dapat diketahui hasil uji coba aplikasi
Android sebagai berikut. Para tenaga pengajar memberikan respon positif pada
aplikasi tersebut, karena aplikasi tersebut dapat membantu siswa kegiatan
pembelajaran. Seperti yang telah kita ketahui pada penjelasan sebelumnya bahwa,
1. Aplikasi ini mencakup kompetensi dasar untuk mengenal objek disekitar anak
2. Materi yang diterapkan pada aplikasi mencakup mata pelajaran :
a. Matematika melalui kategori Angka
b. Ilmu Alam melalui kategori Warna, Buah, Hewan
c. Ilmu Sosial melalui kategori Alat Transportasi, Perlengkapan Sehari – Hari
d. Bahasa Indonesia memalui kategori Huruf
3. Tampilam antarmuka sesuai dengan kebutuh anak, hal ini dapat dilihat anak
antusias dan dapat mengikuti halaman belajar lebih dari 10 menit.
Analisa dari aspek fungsional aplikasi dapat dilihat dari hasil kunjungan
dan survei yang dilakukan oleh penguji. Bahwasannya sistem ini telah mampu
meningkatkan kemampuannya dalam memahami materi. Sedangkan untuk
kategori angka dan huruf masih sulit untuk dikembangkan. Anak dengan retardasi
mental pada dasarnya cenderung lebih mudah untuk belajar dalam bentuk visual
dengan karakter yang jelas. Anak juga lebih mudah mempelajari sesuatu hal – hal
yang disukainya. Sebagai contoh anak yang menyukai makan buah – buahan
maka anak tersebut cenderug memilih untuk belajar kategori buah, dan apabila
ada buah yang mungkin belum pernah dikenal maka anak akan berkeinginan
untuk mengetahui bentuk dan rasa dari buah tersebut. Keinginan tersebut
ditunjukkan anak dengan menanyakan pada gurunya mengenai bagaimana rasanya
dan menanyakan tempat untuk membeli buah tersebut.
Pada aspek antarmuka aplikasi sebagian besar responden memberikan
tanggapan cukup hingga sangat baik. Hal dapat terlihat dari hasil responden tidak
ada yang memilih “tidak baik” maupun kurang. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa aplikasi ini memiliki antarmuka yang baik bagi anak-anak
dengan retardasi mental.
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa yang telah di bahas pada bab
sebelumnya maka dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi Alat Bantu Anak Retardasi Mental (Anantas) menyajikan tujuh
kategori meliputi: angka, huruf, warna, buah – buahan, hewan, alat
transportasi dan perlengkapan sehari – hari.
2. Halaman belajar disajikan dengan menggunakan gambar yang menarik
dan disertai suara yang dapat berulang.
3. Berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan selain dapat membantu
orang tua dalam mendampingi anak belajar, Anantas juga mengmbantu
orang tua dalam mengenali objek kesukaan anak.
4. Hasil tes dari setiap user ditampilkan dalam bentuk grafik berdasarkan
prosentase tingkat kebenaran menebak gambar pada halaman tes.
5. Dalam proses pembuatan desain aplikasi disesuaikan dengan kondisi user
yang akan menggunakan aplikasi yaitu anak retardasi mental.
Dari beberapa kesimpulan yang telah diambil, maka dapat dikemukakan
saran-saran yang akan sangat membantu untuk pengembangan perangkat lunak ini
selanjutnya.
1. Diharapkan aplikasi ini dapat dikembangkan untuk menampilkan
kombinasi antara pengenalan objek atau benda dengan konsep perhitungan
aritmatika dasar.
2. Dalam pengembangan aplikasi ini diharapkan materi – materi dapat
disajikan dalam bentuk animasi supaya anak lebih tertarik dan lebih
paham.
3. Instansi pendidikan Sekolah Luar Biasa mengharapkan aplikasi – aplikasi
untuk anak berkebutuhan kusus terus dikembangkan. Karena mereka
sangat membutuhkan bantuan untuk mengembangkan diri.
Daftar Pustaka
Mulyadi, 2010, “ANDROID”. ____: Aka Mazadi
Michael Siregar, Ivan. 2010. Membongkar Source Code berbagai Aplikasi
Android “. Jakarta: Gava Media.
Salmah, Siti. 2010. Retardasi Mental. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatra Utara.
Rohman, F. Fauzijah, Ami . 2008 ."Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak. Media
Informatika.
____. 2010. Retardasi Mental.
(http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/16/retardasi-, diakses
pada 30 November 2013).
____. 2011. Retardasi Mental pada Anak.
(http://artikelkesehatan.onsugar.com/date/2010/03?page, diakses 30
November 2013).
top related