apa itu khusyuk
Post on 29-Jan-2016
265 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
APA ITU KHUSYUK?RABU, 24 JUNI 2015 , 11:21:00 WIB
OLEH: NASARUDDIN UMAR
KITA sering memerintahkan orang untuk khusyuk, tetapi apa sesungguhnya
khusyuk itu? Pengertian khusyuk selama ini terlalu berat bagi orang awam.
Seolah-olah kita diperkenalkan khusyuk selama ini ialah fokus penuh, 100 %
mengingat Allah Swt. Jika ini dimaksud khusyuk maka terlalu sulit untuk kita
sebagai orang awam mencapainya. Jika shalat diterima setelah mencapai
khusyuk seperti itu, maka shalat itu tidak manusiawi. Apa yang dimaksud
khusyuk sebenarnya?
Suatu ketika
Nabi memimpin
shalat, tiba-tiba
cucunya, Hasan dan Husain keluar
dari kamarnya dan masuk ke
mihrab menaiki punggung Nabi
yang sedang sujud ketika
memimpin shalat. Nabi menunggu
cucunya turun baru bangkit
kembali. Seusai shalat, salah
seorang jamaah bertanya,
mengapa sujudnya Nabi tadi
panjang sekali tidak seperti
biasanya? Nabi menjelaskan kalau
cucunya sedang naik di
punggungnya ketika ia sujud. Ia
menunggu sampai turun baru
bangkit, khawatir jangan sampai
nanti jatuh. Dalam kesempatan
lain Nabi penah memimpin shalat
cepat sekali lantaran ada anak
kecil menangis di belakang yang
ibunya sedang shalat. Pertanyaannya di sini, apakah Nabi dengan shalat seperti tadi bisa
disebut khusyuk?
Sesungguhnya yang dimaksud khusyuk ialah ketenangan dan kepasrahan terhadap Tuhan di
dalam melaksanakan ibadah, khususnya dalam shalat. Soal di dalam shalat terlintas pikiran
lain maka itu manusiawi. Yang penting jangan sampai rukun dan syarat sah shalat terganggu
karena terlalu jauh terlena dan menghayal, terlebih jika ketiduran di dalam shalat. Khusyu'
secara harfiah berarti rendah, takluk, dan merendahkan diri kepada Tuhan. Khusyuk dalam
NASARUDDIN UMAR
pengerian popular dapat diartikan dengan sikap seorang hamba yang sangat tenang dan
fokus hanya kepada Allah Swt.
Di dalam Al-Qur'an dijelaskan: "Sungguh beruntunglah orang-orang beriman, yang khusyuk di
dalam melaksanakan shalat". Dalam ayat lain dikatakan: "Ketahuilah bahwa dengan mengin-
gat Allah jiwa menjadi tenang". Kedua ayat ini menggambarkan bahwa khusyuk adalah ses-
uatu yang sangat ideal di dalam shalat, namun kekhusyukan secara sempurna tidak boleh
menjadi alasan untuk meninggalkan shalat.
Sulit dibayangkan adanya shalat yang dari awal sampai akhir betul-betul tidak ada ingatan
lain selain Allah Swt. Sayyidina Ali ra, pernah menunjukkan suatu pengalaman tersendiri bagi
kita para umatnya. Suatu ketika ia pernah terkena anak panah di kakinya. Patahan panah itu
inpeksi, bernanah dan bengkak. Tabibnya merekomendasikan agar patahan anak panah itu
segera dicabut jika tidak ingin diamputasi. Sayyidina Ali berpesan: "Jika engkau akan
mencabutnya cabutlah ketika aku shalat dan sukses tanpa sedikitpun Ali bergerak". Seusai
shalat, Ali bertanya: "Mengapa kalian tidak mencabut patahan anak panah itu?" Sesudah
dicabut maka patahan anak panah itu keluar dengan berlumuran darah dan nanah.
Kekuatan khusyuk terletak di dalam hati. Hati yang aktif untuk menjalin komunikasi dengan
unsur dalam hati kita maka diharapkan mendatangkan keajaiban dalam berbagai bentuk,
sesuai tingkat kedalaman dan penghayatan kita. Khusyu' adalah pengalaman pribadi. Oleh
karena itu, kita perlu belajar, kalau perlu mencatat, pengalaman-pengalaman batin apa yang
dilakukan pada saat kekhusyukan itu terjadi. ***
top related