“pltmg/pltd dual fuel” -...
Post on 16-Oct-2019
20 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Mengetahui perbedaan antara PLTMG dan PLTD dual Fuel
Memahami prinsip kerja engine untuk memutar generator
Mengetahui pembakuan Skala PLTMG/PLTD
Mengenal Vendor & Manufacturer PLTMG/PLTD
Mengetahui beberapa system utama PLTMG/PLTD (Main Engine + Auxiliary)
Mengetahui parameter performance dari PLTD/PLTMG
Tujuan
PLTMG 20-25 MW Panaran Batam
PLTD Gas 200 MW Pesanggaran Bali
Apa itu PLTMG & PLTD?
An internal combustion engine driven by a mixture of air and gas.
An internal combustion engine that uses the heat of highly compressed air to ignite a spray of fuel. Dual Fuel = can be switch to gas with pilot fuel
Lean Burn Gas Engine Overview
• SG Fuel : Gas Only + Spark Ignition • DF Fuel: Duel mode, Fuel Oil Only and Gas + Pilot Fuel • GD Fuel: always use Gas + Fuel Oil
PLTD Dual Fuel System
Main equipment: Engine Fuel Oil + Gas Supply system Lubricating System Compressed air system Cooling System (HT + LT) Intake & Exhaust system Heat Recovery System
Marine Fuel Oil (MFO)
High Speed Diesel (HSD) Oil
Industrial Diesel Oil (IDO)
Biofuel/CPO
Natural Gas
Fuel System
PLTD Bakal
Kelas 100 kW
PLTD Kecil
Kelas 250 kW, 500 kW, 750 kW, 1000 kW
PLTD Sedang
Kelas 2500 kW, 4000 kW, 6000 kW, 8000 kW
PLTD Besar
Kelas 12000 kW
Pembakuan Skala PLTD
PLTD Bakal adalah PLTD yang menggunakan Satuan Pembangkit Diesel (SPD) berkapasitas 100 – 120 kW
Putaran mesin maksimum 1500 rpm
Mesin 4 Langkah dengan jumlah silinder maksimum 8 buah
Pemasukan udara alamiah, tanpa turbocharger. Bila memakai turbocharger, tidak menggunakan intercooler
Pendinginan dengan radiator
Dijalankan dengan motor listrik dengan sumber aki
Generator bertegangan 220/380 V
PLTD Bakal
PLTD Kecil adalah PLTD yang menggunakan SPD berkapasitas: 250 – 300 kW, 500 – 600 kW, 750 – 900 kW, 1000 – 1200 kW
Putaran mesin maksimum 750 rpm
Mesin 4 langkah dengan jumlah silinder maksimum 12 buah
Pemasukan udara dengan turbocharger dan intercooler
Pendinginan dengan radiator
Dijalankan dengan compressed air starting
Compressed air bottle berkapasitas sedikitnya untuk 6 kali menjalankan (start) mesin
Radiator ditempatkan diluar gedung dan mempunyai aliran udara vertikal
Generator bertegangan 6300 V
PLTD Kecil
PLTD Sedang adalah PLTD yang menggunakan SPD berkapasitas 2500 – 3000 kW, 4000 – 4800 kW, 8000 – 8800 kW
Putaran mesin maksimum 750 rpm
Mesin 4 langkah dengan jumlah silinder maksimum 16 buah
Pengisi udara menggunakan turbocharger dan intercooler
Pendinginan dapat mengunakan radiator, cooling tower, pendinginan langsung (dengan air sungai, laut, danau)
Dijalankan dengan compressed air starting
Compressed air bottle berkapasitas sedikitnya untuk 6 kali menjalankan (start) mesin
Radiator ditempatkan diluar gedung dan mempunyai aliran udara vertikal
Generator bertegangan 6300 V atau lebih tinggi dengan maksimum 11000 V
PLTD Sedang
PLTD besar adalah PLTD yang menggunakan SPD berkapasitas 12000 kW dan lebih besar
Putaran mesin maksimum 500 rpm
Mesin 4 atau 2 langkah dengan jumlah silinder maksimum 18 buah
Pengisi udara menggunakan turbocharger dan intercooler
Pendinginan dapat mengunakan radiator, cooling tower, pendinginan langsung (dengan air sungai, laut, danau)
Dijalankan dengan compressed air starting
Compressed air bottle berkapasitas sedikitnya untuk 6 kali menjalankan (start) mesin
Radiator ditempatkan diluar gedung dan mempunyai aliran udara vertikal
Generator bertegangan 6300 V atau lebih tinggi dengan maksimum 11000 V
PLTD Besar
Engine Vendor (Rolls Royce)
Rolls-Royce medium-speed liquid fuel and gas engines are characterized by high availability and low operating costs. We support your business with reliable power solutions from 1,400 kW to 9,600 kW per engine, and complete power systems that can deliver an output of beyond 200 MWe.
1. Power and Mechanical Efficiency
2. Specific Fuel Consumption
3. Thermal Efficiency
4. Heat Rate
Performance of I.C. Engines
i) Indicted Power: The total power developed by the consumption of fuel in the combustion chamber is called indicated power.
Power and Mechanical Efficiency
ii) Brake Power (B.P.) The power developed by engine at the output shaft is called brake power.
The difference between I.P. and B.P. is called frictional power (F.P.) (F.P. = I.P. – B.P.)
The ratio of B.P. to I.P. is called Mechanical Efficiency. (Ƞ mech = B.P. / I.P.)
Power and Mechanical Efficiency
It is defined as the amount of fuel consumed for each unit of brake power per hour it indicates the efficiency with which the engine develops the power from fuel. it is used to compare performance of different engines.
Specific Fuel Consumption
Heat Rate
kJ/kWh
Heat rate is the common measure of system efficiency in a steam power plant. It is defined as "the energy input to a system”. Typically in Btu/kWh or kJ/kWh
top related