anatomi superior
Post on 10-Dec-2015
90 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB II
ANATOMI REGIO EKSTREMITAS SUPERIOR
A. Struktur jaringan keras pembentuk ekstremitas superior
Adapun tulang pembentuk regio ekstremitas superior yaitu: Scapula, Clavicula,
Humerus, Radius, Ulna, carpal, Metacarpal, Phalangs
1. Scapula (tulang belikat)
Scapula Tampak Posterior
Scapula Tampak Posterior
1
Scapula Tampak Lateral
2
1. Clavicula (tulang selangka)
3
2. Humerus (tulang lengan atas)
Humerus Tampak Anterior Humerus Tampak Posterior
4
3. Radius ( Tulang rpengumpil)
5
4. Ulna ( Tulang hasta)
Tampak Anterior Tampak Posterior Tampak Lateral
6
5. Carpal, Metacarpal dan Phalangs
Tampak Palmar
7
B. Struktur jaringan lunak pembentuk ekstremitas superior
1. Otot-otot ventral bahu
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Pectoralis major
Nn. Pectoralis
medialis et lateralis.
Pars clavicularis :
Clavicula (setengah
sternal)
Pars sternocostali :
Manubrium sterni dan
Corpus sterni, cartilago
costa 1 – 6.
Pars Abdominalis :
Aponeurosis musculi
abdominalis
Crista Tuberculi
minoris humeri
Sendi bahu : Adduksi
( terutama dari posisi
elevasi lengan ) rotasi
kedalam .
Pars clavicularis
anteversi
M. Pectoralis minor
Nn. Pectoralis
medialis et lateralis
Iga (ke2) 3-5 dekat batas
tulang rawan
Ujung lancip
processus
coracoideus
clavicula
Lin gkar bahu :
Mengangkat iga bagian
atas pada saat lengan
diangkat dan pada saat
fiksasi lingkar bahu
Thorax :
Memperlebar thorax
(otot bantu pada saat
inspirasi dalam)
M. Subclavius
N. Subclavius
Iga ke I (batas tulang
rawan)
Clavicula
(sepertiga lateral)
Lin gkar bahu :
Menarik tarikan kearah
samping pada clavicula
M. Subscapularis
N. Subclavius
Facies costalis, fossa
subscapularis
Tuberculum
minus dan bagian
yang membatasi
crista tuberculi
Sendi bahu
Rotasi kedalam
8
minoris humeri
2. Otot-otot lateral bahu
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Deltoideus
N. Axilaris
Pars clavicularis :
Sepertiga acromial
clavicula
Pars acromialis :
acromion
Pars Spinalis
Tepi bawah spina scapula
Tuberositas
deltoidea
Sendi bahu :
Pars clavicularis :
Adduksi (abduksi kira-
kira 60 keatas), rotasi
kedalam anteversi
Pars acromialis :
Abduksi sampai
horisontal
Pars Spinalis
Adduksi (abduksi kira-
kira 60 keatas), rotasi
keluar
M. Supraspinatus
Nn. suprascapularis
Fossa supraspinata
Fascia supraspinata
Faset proksimal
tuberculum
majus
Sendi bahu :
Abduksi pada bidang
scapular sampai posisi
hirisontal, rotasi keluar
3. Otot-otot dorsal bahu
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Infraspinatus
Nn.Supraclavicularis.
Fossa infraspinata
Fascia infraspinata
Faset tengah
tuberculum
majus
Sendi bahu : Rotasi
keluar
M. Teres minor
Nn. Axilaris
Bagian caudal fossa
infraspinata, sepertiga
tengah margo lateralis
Faset distal
tuberculum
majus
Sendi bahu :
Rotasi keluar, adduksi
pada bidang scapular
M. Teres major
N. Subscapulares
Margo lateralis dan
angulus inferior
Crista tuberculi
minoris humeri
Sendi bahu :
Rotasi kedalam,
9
atau thoracodorsalis adduksi pada bidang
scapular
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Latissimus dorsi
N. Thoracodorsalis
Proc. Spinosi enam
vertebra bagian
bawah,vertabra
lumbalis, Fasis dorsalis
ossis sacri, labium
eksternal crista iliaca,
iga ke (9), 10 – 12,
seringkali berorigo pada
angulus inferior
scapulae.
Crista tuberculi
minoris humeri
Sendi bahu :B
Adduksa
Rotasi kedalam,
Retroversi
Lingkar bahu :
Adduksi dan
penurunan scapula.
4. Otot-otot ventral lengan atas
Otot/persarafan Origo Insertio FungsiM. Bicep BrachiiNn. Musculocutaneus
Caput longum :Tuberculum supraglenoidale, labrum supraglenoidale.Caput Brevis :Ujung proc. coracoideus
Tuberositas radii Sendi bahu : Caput longum :Abduksi anteversi rotasi kedalamCaput brevis: Adduksi anteversi rotasi kedalamKedua bagian:menopang beban lenganSendi siku :Fleksi, Supinasi
M. CoracobrachialisNn. Musculocutaneus
Ujung Processus coracoideus
Facies anterior humeri (medial dan distal dari crista tuberculi minoris humeri)
Sendi bahu :Rotasi kedalam, abduksi dan anteversi
M. BrachialisNn. Musculocutaneus
Facies anterior humeri Tuberositas ulnae
Sendi siku :Fleksi
5. Otot-otot dorsal lengan atas
Otot/persarafan Origo Insertio FungsiM. Triceps brachiiN. Radialis
Caput longum :Tuberculum infraglenoidaleCaput mediale:Facies posterior humeri (medial,distal dari sulcus nefri radialis)Capul lateral :
Olecranon Sendi bahu : Adduksi (hanya caput longum yang menahan beban)Sendi siku : Ekstensi
10
Facies posterior humeri (Lateral, proksimal dari sulcus nefri radialis)
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. AnconeusN. Radialis
Epicondylus lateralis Fascies posterior ulna sedikit kearah distal dari olecranon
Sendi siku : Ekstensi
6. Otot-otot radial lengan bawah
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Brachioradialis
N. Radialis
Margo lateralis humeri Proc. Styloideus
radii
Sendi siku :
Fleksi., pronasi atau
supinasi (Pergerakan
memutar dari posisi
akhir yang berlawanan
ke posisi tengah).
M. Ekstensor carpi
radialis longus
N. Radialis
Margo lateralis, humeri
Epicondilus lateralis
Permukaan darsal
dari dasar os
metacarpi II
Sendi siku :
Fleksi., pronasi atau
supinasi (Pergerakan
memutar dari posisi
akhir yang berlawanan
ke posisi tengah –
tergantung dari sudut
tekuk).
M. Ekstensor carpi
radialis brevis
N. Radialis
Epicondilus lateralis
humeri, lig. Annulare
radii
Permukaan darsal
dari dasar os
metacarpi III
Sendi tangan :
Fleksi dorsal, abduksi
keradial.
7. Otot-otot permukaan ventral lengan bawah
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Fleksor carpi
Radialis
N. Medianus
Epicondilus medialis
Humeri, fascia
antebrachii
Permukaan
palmar dasar Os
metacarpi II
(seringkali juga
III)
Sendi Siku :
Fleksi, pronasi
Sendi tangan
Fleksi palmar, abduksi
11
kearah radial
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Palmaris
Longus
N. Medianus
Epicondilus medialis
Humeri, fascia
antebrachii
Aponeurosis
Palmaris
Sendi Siku :
Fleksi, pronasi
Sendi tangan
Fleksi palmar,
penegangan
aponeurosis Palmaris
M. Fleksor
Digitorum
superficialis
N. Medianus
Caput humero ulnare:
Epicondilus medialis
Humeri, Proc.
Coronoideus
Caput Radiale :
Facies anterior radii
Dengan empat
tendo panjang
pada landasan
phalanx media
jari ke 2 – 5.
Sendi Siku :FleksiSendi tanganFleksi palmar, abduksi kearah ulnarSendi-sendi dasar jari (II -V) :Fleksi, adduksiSendi jari proksimal (II -V) : Fleksi,
M. Fleksor Fleksor
carpi ulnaris
N. Ulnaris
Caput humerale :
Epicondilus medialis
Humeri, Septum
intermusculare brachii
mediale
Caput ulnare :
Olecranon, margo
posterior ulna.
Os pisiforme,
dasar os
metacarpi V dan
Os hamatum.
Sendi Siku :
Fleksi
Sendi tangan
Fleksi palmar, abduksi
kearah ulnar
8. Otot-otot permukaan ventral lengan bawah sebelah dalam
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Fleksor
digitorum
profundus
N.Ulnaris untuk
bagian ulnar N
Facies anterior ulna
(duapertiga proksimal)
Membrana interossea
Basis phalanx
distalis jari ke 3-5
Sendi siku :
Fleksi
Sendi dasar jari (II-
V)
12
Medianus untuk
bagian radial.
Fleksi, adduksi
Sendi jari ( II - V)
Fleksi
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Fleksor policis
longus
N. Medianus
Caput humeral :
Epicondilus medialis
Humeri
Caput radiale :
Facies anterior radii
(distal dari tuberositas
radii )
Basis phalanx
distalis ibu jari
Sendi tangan :
Fleksi palmar
Sendi pelana ibu jari
Adduksi, oposisi
Sendi ibu jari
Fleksi
M. Pronator
Quadratus
N. Medianus
Margo anterior ulna
(seperempat distal)
Margo dan facies
anterior radius)
Sendi radioulnar :
Pronasi
9. Otot-otot permukaan dorsal lengan bawah
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Ekstensor
digitorum
(comonis)
N. Radialis
Epicondilus lateralis
humeri, lig. Collateral
radial dan Annulare radii
Yang dinamakan
aponeurosis
dorsalis jari ke 2
sampai ke 5
Sendi siku :
Ekstensi
Sendi tangan: Fleksi
dorsal, abduksi kearah
ulnar
Sendi dasar jari(II-V)
Sendi jari (V)
Ekstensi
M. Ekstensor carpi
radialis longus
N. Radialis
Epicondilus lateralis
humeri, lig. Collateral
radial dan Annulare radii
Yang dinamakan
aponeurosis
dorsalis jari ke 5
Sendi siku :
Ekstensi
Sendi tangan: Fleksi
dorsal, abduksi kearah
ulnar
Sendi dasar jari (V)
Sendi jari (V)
Ekstensi
M. Ekstensor carpi
ulnaris
Caput Humeral :Epicondilus lateralis humeri, lig. Collateral radiale
Permukaan darsal
dari dasar os
Sendi siku :
Ekstensi
13
N. Radialis Caput Ulnar :Facies posterior ulnae (duapertiga proksimal)
metacarpi V Sendi tangan: Fleksi
dorsal, abduksi kearah
ulnar.
10. Otot-otot radial lengan bawah
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Brachioradialis
N. Radialis
Margo lateralis humeri,
septum intermusculare
brachii laterale
Proc. Styloideus
radii
Sendi Siku
Fleksi
M. Ekstensor carpi
radialis Longus
N. Radialis
Margo lateralis humeri,
Epicondylus lateralis
humeri, septum
intermusculare brachii
laterale
Permukaan dorsal
dari dasar os
metacarpi II
Sendi Siku
Fleksi, pronasi dan
supinasi
Sendi tangan
Fleksi dorsal dan
abduksi radial.
M. Ekstensor carpi
radialis Brevis
N. Radialis
Permukaan dorsal
dari dasar os
metacarpi III
Sendi Siku
Fleksi, pronasi dan
supinasi
Sendi tangan
Fleksi dorsal dan
abduksi radial.
11. Otot-otot permukaan dorsal lengan bawah bagian dalam
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Supinator
N. Radialis
Epicondilus lateralis humeri, lig. Collateral radial dan Annulare radii, crista musculi supinatoris ulnae
Facies anterior
radii (proksimal
dan distal dari
tuberositas radii)
Sendi radioulnal
Supinasi
M. Ekstensor policis
longus
N. Radialis
Ficies posterior ulna
(seperempat distal),
membrana interossea
Pahlanx distalis ibu
jari
Sendi tangan: Fleksi dorsal, abduksi kearah radialSendi pelana ibu jariAdduksi reposisiSendi dasar ibu jari (V0/sendi dasar ibu jari)Ekstensi
M. Ekstensor indicis
N. Radialis
Ficies posterior ulna
(seperempat distal),
Aponeurosis
dorsalis jari
Sendi tangan: Fleksi dorsal, abduksi kearah radial
14
membrana interossea telunjuk Sendi dasar jari (II) EkstensiSendi jari IIEkstensi
12. Otot-otot dalam dorsal lengan bawah
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Abductor policis
longos
N. Radialis
Facies posterior ulna,
membrana interossea,
Facies posterior radii,
Basis ossis
metacarpi I
Sendi radioulnalSupinasiSendi tanganFleksi palmar, abduksi kearah radialSendi pelana ibu jariEkstensi
M. Ekstensor
policis brevis
N. Radialis
Ficies posterior radii,
membrana interossea
Basis phalanx
proximalis ibu jari.
Sendi tanganFleksi palmar, abduksi kearah radialSendi pelana ibu jariAbduksi, reposisiSendi dasar ibu jariEkstensi
13. Otot-otot hypothenar
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Palmaris brevis
N. Ulnaris
Tepi medial aponeurosis
palmaris
Kulit hypothenar Meregangkan kulit
daerah hypothenar
M. Abductor Digiti
minimi
N. Ulnaris
Os pisiforme,
Lig. Pisohamatum,
Retinaculum
musculorum fleksorum
Aponeurosis
dorsalis jari ke 5
Sendi carpometacarpal (V)OposisSendi dasar jari (V)AbduksiSendi jari tangan (V)ekstensi
M. Fleksor Digiti
minimi brevis
N. Ulnaris
Retinaculum
musculorum fleksorum,
hamulus ossis hamati.
Basis phalanx
proximalis jari ke 5
Sendi
carpometacarpal
(V)
Oposisi
15
Sendi dasar jari
Fleksi, Abduksi
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Opponen Digiti
minimi
N. Ulnaris
Retinaculum
musculorum fleksorum,
hamulus ossis hamati
Permukaan ulnar os
metacarpi 5
Sendi
carpometacarpal
(V)
Oposisi
14. Otot thenar
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Abductor policis
brevis
N. Medianus
Retinaculum musculorum
fleksorum, tuberositas
ossis scaphoidei.
Ossa sesamoidea
radial sendi dasar ibu
jari
M. Flexor policis
brevis
Caput Superfisialis
(N. Medianus)
Caput Profundus (N.
Ulnaris)
Caput Superfisialis:
Retinaculum musculorum
fleksorum
Caput Profunda : Ossa
Capitatum, Trapezium,
Trapezoideum dan basis
osis carpi I
Ossa sesamoidea
radial sendi dasar ibu
jari/ aponeurosis ibu
jari.
Sendi pelana Ibu
jari
Adduksi, oposisi
Sendi dasar ibu
jari
Fleksi
M. opponen policis
Caput Superfisialis
(N. Medianus dan
N. Ulnaris)
Retinaculum
musculorum fleksorum,
Tuberculum ossis
trapezii
Ossa sesamoidea
radial sendi dasar ibu
jari/ aponeurosis ibu
jari.
Sendi pelana Ibu
jari
Adduksi, oposisi
Sendi dasar ibu
jari
Fleksi
M. adductor policis
Caput Superfisialis
(N. Medianus dan
N. Ulnaris)
Caput oblicuum :Os Capitatum , basis ossis metacarpi IICaput transversum :Permukaan palmar os metacarpi III
Ossa sesamoidea
ulnar sendi dasar ibu
jaridan basis phalanx
proximal ibu jari.
Sendi pelana Ibu jariAdduksi, oposisiSendi dasar ibu jari Fleksi
15. Otot telapak tangan
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Lumbricalis
(I–IV)
N. Medianus (I-II)
Sisi radial tendo I dan II
serta sisi yang
be5rhadapan dari tendo
Mulai dari sisi radial
masuk kedalam
aponeurosis dorsalis
Sendi dasar jari
(II-V)
Fleksi, abduksi ke
16
N.Ulnaris (III-IV) II-IV M. flexor digitorum
profundus.
jari II - IV sisi radial
Sendi jari (II-IV)
ekstensi
Otot/persarafan Origo Insertio Fungsi
M. Interossei
palmaris I-III
N.Ulnaris
Sisi ulnar Os metacarpi
II, sisi radial ossa
metacarpi IV dan V.
Bersatu kedalam
aponeurosis dorsalis
jari II, IV dan V
Sendi dasar jari
(II, IV danV)
Fleksi, adduksi ke
sisi radial
Sendi jari (II, IV
dan IV)
ekstensi
M. Interossei
palmaris I-IV
N.Ulnaris
Sisi yang saling
berhadapan dari ossa
metacarpi I -V
Bersatu kedalam
aponeurosis dorsalis
jari II - V
Sendi dasar jari
(II - IV)
Fleksi, abduksi ke
sisi radial
Sendi jari (II - IV)
ekstensi
17
Lengan Atas tampak Anterior
18
Lengan Atas anterior profunda
19
Lengan atas tampak posterior
20
Lengan atas Posterior profunda
21
C. Jaringan keras dan jaringan lunak yang dapat dipalpasi pada ekstremitas
superior
1. Jaringan Keras
a. Regio Shoulder :
Pasien duduk dengan dengan pemeriksa dibelakangnya : letakkan tangan
diatas deltoid dan acromion. Pertama pegang daerah pemeriksaan dengan
mantap sehingga menimbulkan rasa aman bagi pasien.
1) Sudut Suprasternal
Gerakkan tangan kemedial dari posisi posisi awal diatas deltoid dan
acromion sehingga sudut sternal dapat dirasakan.
2) Sternoclavicular joint
Sendi ini tepat berada disebelah lateral sudut suprasternal dan dapat
dipalpasi secara bilateral.
3) Clavicula
Bergeraklah kelateral dari sternoclavicular joint dengan tetap
mempalpasi secara meluncur dengan halus ke permukaan anterior dan
superior dari clavicula.
4) AC joint
Palpasi dilanjutkan kelateral kira-kira 1 inchi. Acromioclavicular joint
sangat mudah dipalpasi jika ditekan kedalam dan dilakukan fleksi dan
ekstensi shoulder beberapa kali.
5) Acromion
Acromion berbentuk rectangular (persegi panjang), kadang-kadang
menunjukkan puncak dari shuolder, yang melengkapi struktur shoulder
secara keseluruhan. Yang dapat dipalpasi adalah bagian anterior dan
posteriornya.
6) Proc. Coracoideus
Terletak lebih dalam dari bagian clavicula yang concav, dibawah ujung
jari sekitar 1 inchi dari tepi anterior clavicula. Permukaan antero lateral
processus coracoideus hanya di medial dan ujungnya saja . ini
merupakan suatu garis yang dalam yang terletak dibawah penutup
22
musculus pectoralis mayor, tapi ini hanya dapat dirasakan jika menekan
pectoralis major secara mantap kedalam triangle pectoral.
7) Tuberculum majus humeri
Dari bibir lateral acromion, palpasi lateral dari tuberculum majus
humeri, dimana letaknya dibagian inferior dari ujung lateral acromion.
8) Sulcus bicipitalis
Sulcus bicipitalis terletak terletak dibagian anterior dan medial dari
tuberculum majus. Sulcus bicipitalis ini lebih mudah dipalpasi jika
lengan dalam keadaan eksternal. rotasi.
9) Spina scapulae
Gerakan posterior dan medial pada palpasi acromion yang berbentuk
lonjong juga ada pada spina scapula. Yang perlu diingat adalah
acromion dan spina scapula berada pada suatu sudut yang berkelanjutan.
10) Margo medial scapula
Dari sisi bawah bagian medial scapula, kira-kira 2 inchi dari proc.
Spinosus vertebra thoracalis dan akhir dari trigonum spina scapula
sejajar dengan T3.
b. Regio elbow
Berdirilah disamping pasien dan peganglah anterior lateral arm pasien.
Tangan disekeliling biceps, Abduksi dan ekstensikan arm hingga processus
olecranon lebih jelas terlihat. Fleksi elbow kira-kira 90 .
1) Epicondylus Medial
Terletak di atas sisi medial dari ujung distal humerus. Ini lebih besar dan
berada dibwawh kulit, bentuk tulangnya tampak keluar dari jaringan
disekitarnya.
2) Margo Supracondylar Medialis
Gerakan keatas pada pada garis yang tampak dari epicondylus dan palpasi
ujung tulang yang pendek. Sekalipun ini ditutup origo otot fleksor yang
tebal sehingga tidak terlampau jelas. Pada saat menyusuri garis, periksalah
tonjolan sepanjang permukaan tersebut. Kadang-kadang suatu proses
perkembangan tulang kecil pada garis supracondylar medial.
23
3) Olecranon
Olecranon adalah suatu proses yang besar pada bagian ujung atas ulna.
Berbentuk conikal dan relatif dan relatif runcing, tanpa penutup dan
melekat pada kulit sehingga memungkinkan terjadi fleksi elbow secara
ekstrim. Pada gerakan fleksi, olecranon keluar dari fossa olecranii
sehingga mudah di palpasi. Meskipun olecranon dapat diraba, sebenarnya
ia ditutupi oleh bursa olecranii dan tendon tricepss serta aponeurosis/
penyatuannya. Karena bursa dan tendon triceps sangat tipis sehingga tidak
menghalangi saat dipalpasi.
4) Batas Ulna
Pegang arm pasien pada adduksi dan palpasi dari olecranon di bawah
lapisan kulit dari ulnar bagian posterior yang relatif lurus pada garis di
processus stiloideus ulna dan writs. Kemudian ulangi pada bagian atas
ulna dengan cara yang sama.
5) Fossa Olecranii
Fossa olecranii terletak di ujung distal posterior humerus, dan merupakan
tempat olecranon selama ekstensi elbow. Yang dipenuhi oleh lemak dan
ditutup sebagian oleh musculus triceps dan penyatuannya, sehingga sulit
untuk dipalpasi ketepatannya. Pada ekstensi elbow sebagian dihambat oleh
musculus triceps yang mengakibatkan origo dan insertionya tertutup
bersamaan dan membukan bagian fossa untuk dipalpasi. Jika elbow
ekstensi beberapa jauh, sehingga processus olecranon akan mengisi fossa
olecrani dan membuat fossa ini tidak bisa dipalpasi.
6) Epicondylus Lateralis
Letaknya di lateral processus olecrani dan agak tinggi tapi lebih kecil,
kurang lebih seperti epicondylus medialis.
7) Margo Supracondylar Lateralis
Ini lebih baik dan lebih panjang dari garis supra condylar medial, meluas
ke tuberositas deltoidea. Dari epicondylus lateralis, palpasi bagian atas
garis supracondylar lateral dan kembali ke epicondilus lateralis
8) Epicondylus Lateralis
24
Processus olecranon dan epicondylus lateralis saling berkait, hampir
sebidang dan segaris, dimana ini dapat diketahui jika tanganmu berada
diatas epicondylus lateralis. Saat fleksi elbow 90o. Jarimu membentuk
suatu garis yang relatif lurus. Beberapa perubahan dari garis ini mungkin
merupakan tanda adanya gangguan anatomi dan membutuhkan
penyeledikan lebih lanjut.
9) Caput Radii
Arm abduksi, mintalah pasien untuk mempertahankan fleksi elbow 90o,
perhatikan epicondylus lateralis, dan gerakkan jarimu sekitar 1 inchi
kebawah sehingga didapatkan suatu penurunan, hanya di medial dan
posterior group otot ekstensor writs. Caput radii lebih dalam daripada
penurunan ini dan palpasi diteruskan ke ekstensor writs. Minta pasien
untuk memutar forearm dengan pelan. Pertama supinasi kemudian pronasi.
Dan caput radii akan berotasi ke thumb kamu. Jika pasien dapat
melakukan pronasi – supinasi secara penuh, kurang lebih ¾ caput radii
yang dipalpasi. Persendian radius pada capitulum humeri diujung
distalnya dengan ujung distal incisura ulna. Kedua capitulum dan incisura
radialis lebih dalam dan tidak bisa dipalpasi.
c. Regio writs dan hand
Untuk memulai palpasi writs dan hand, thumb pemeriksa diatas processus
styloideus radii pasien (bagian proksimal thumb) dan index serta middle
finger pemeriksa diatas processus styloideus ulna (bagian proksimal jari
kelingking). Dibagian peninggian tulang yang merupakan dasar dari
referensi bentuk pada regio carpal. Dari titik itu palpasi dilanjutkan pada garis
linear kearah tulang dan struktur jaringan lunak di hand.
Tulang-tulang di writs disusun oleh 8 tulang carpal yang terdiri dari bagian
proksimal dan bagian distal. Bagian proksimal terdiri dari scapoid, lunatum,
triquetrum, dan pisiform. Sedangkan bagian distal terdiri dari trapezium,
trapezoid, capitatum dan hamatum.
1) Processus styloideus radii
25
Bentuknya di lateral hand, pada posisi anatomi (palmar menghadap
keanterior) . Seperti pada saat palpasi diujung distal, tandai sesuatu yang
kecil ditepi sulcus yang dapat dirasakan sepanjang sudut lateral. Dari
situ, palpasi panjangnya processus styloideus, dan dilanjutkan ke shaf
radial hingga tidak teraba lagi karena ditutupi oleh jaringan lunak kira-
kira pada pertengahan forearm. Kemudian ulangi pada titik di
peninggian processus styloideus radii, yang terletak hanya di bagian
proksimal carpal joint.
2) Anatomi snuffbox
Merupakan suatu lekukan kecil yang letaknya agak dibawah dan sedikit
kedorsal dari processus styloideus radii. Letaknya agak keluar dari
garis dan dapat dipalpasi ketika pasien mengekstensikan thumb kelateral
dari jari-jari.
3) Scapoid
Letaknya diatas sisi radial dari carpus. Os ini merupakan lantai dari
snuff box. Scapoid merupakan os terbesar dabagian proksimal carpal.
Dari semua os carpal, scapoideum sering mengalami fraktur. Pada ulnar
deviasi menyebabkan ulnar menggelincir/slide keluar dari bawah
processus styloideus radii yang memungkinkan scapoid dapat dipalpasi.
4) Trapezium
Letaknya diatas sisi radial ulna pada carpus dimana merupakan
articulatio dengan metacarpal I. Bergeraklah ke bagian distal snuffbox
untuk mempalpasi trapezium/ metacarpal I articulatio. Articulatio
berbentuk saddle dan berjalan kebagian proksimal pada peninggian
thenar. Ini lebih mudah dipalpasi jika pasien disuruh memfleksi dan
mengekstensiksn thumbnya.
5) Tuberculum radii
Terletak disekitar 1/3 menyilang dorsum writs dari processus styloideus
radii. Terasa seperti suatu benda kecil, berbentuk tulang yang
longitudinal; yang meninggi atau nodule.
6) Capitatum
26
Gerakkan kedistal dari tuberculum radii, maka akan didapatkan dasar
dari metacarpal III yang lebih besar dan lebih tinggi dari dasar
metacarpal.
7) Carpal
Capitatum terletak dibaris distal dari carpal diantara metacarpal III dan
tuberculum radii. Bentuknya lebih besar dari semua lebih besar dari
semua os carpal dan dapat dipalpasi pada bagian proksimal dari dasar
metacarpal III. Saat writs pada posisi netral, maka akan didapatkan suatu
lekukan kecil area capitatum, yang merupakan suatu lekukan dan
berbentuk kurva dari capitatum itu sendiri.
Saat writs fleksi lekukan ini berputar kedistal dan capitatu slide ke luar
dibawah lunatum untuk menghasilkan lekukan yang nyata.
8) Lunatum
Letaknya diproksimal capitatum dan perbedaanya adalah lebih sering
mengalami dislokasi dan merupakan tulang kedua yang sering
mengalami fraktur untuk tulang-tulang dibawah writs joint. Letaknya
dibarisan proksimal carpal dan diproksimal berarticulatio dengan radius
dan distal dengan capitatum.Dan hanya dapat bisa dipalpasi di distal dari
tuberculum radii. Saat mempalpasi minta pasien untuk memfleksi dan
ekstensikan writsnya, maka gerakan lunatum/capitatum articulatio dapat
dirasakan. Lunatum, capitatum dan dasar dari metacarpal III adalah
sebaris dengan yang lainnya dan ditutup dengan tendon ekstensor carpi
radialis brevis yang berinsertio pada dasar metacarpal III
9) Processus styloideus ulna
Ulangi pada posisi dasar dengan jari-jari diatas processus styloideus ulna
dan radii. Tanda pertama pada proc. Styloideus radii lebih rendah dari
processus styloideus ulna dan lebih tinggi dan tebal dari radius jika
dibandingkan. Pada posisi anatomi processus styloideus ulna tidak
secara langsung berada di sepanjang sisi writs tapi kedua sisi medial dan
posteriornya. Ulna dan processus stiloideus sesungguhnya berada tidak
pada writs, hanya articulatio radii dengan deret carpal proksimal. Palpasi
27
bagian atas tengahnya, sisi ulna yang dibawah kulit pada processus ulna
melalui rute yang sama. Diatas ujung distal processus styloideus ulna,
akan dirasakan sesuatu yang kecil, suatu sulcus yang dangkal dari arah
longitudinal. Tendon ekstensor carpi ulnaris berjalan menembus calah
ini. Ini mudah dipalpasi ketika tangan berdeviasi ke radial dan terjadi
kontraksi tendon.
10) Triquetrum
Letaknya di distal processus styloideus ulna, di basis proksimal carpal.
Untuk mempalpasi, hand harus radial deviasi maka tendon akan
bergerak keluar dari bawah processus styloideus ulna.
Meskipun begitu triquetrum mungkin sangat sulit untuk ditemukan
karena terletak dibawah pisiforme.
11) Pisiforme
Saat memeriksa bagian anterolateral tendo, kamu akan merasakan suatu
tulang sesamoidea yang kecil, yaitu pisiforme. Dimana bentuknya
didalam fleksor carpi ulnaris.
12) Hamatum
Letaknya agak di distal dan radial dari pisiform. Untuk menemukannya,
letakkan interphalangeal joint dari thumb pemeriksa diatas pisiform.
Tandai dengan ujung thumb kemudian berputar ke web (sela antar jari)
diantara thumb pasien dan indeks finger, dan berhenti diujung thumb
pemeriksa, tapi ditutup agak dalam dibawah lembaran jaringan lunak.
Pemeriksa harus menekan dengan gentle untuk menentukannya.
13) Metacarpal
Bisa dipalpasi secara berurutan, bergerak dari indeks ke little. Tekan
thumb pemeriksa diatas palmar pasien, letaknya pada dasar dari
metacarpal II dengan index dan little finger pemeriksa mempalpasi
panjang tulang tersebut.
Metacarpal II dan III bentuknya seperti jangkar pada bagian corpusnya
dan biasanya immobile. Hal ini untuk memudahkan saat menstabilisasi
28
indeks dan middle finger untuk gerakan mencubit dilakukan dengan
sangat halus. Biasanya metacarpal IV dan V mobile. Kedua mempunyai
ROM yang yang lebih besar untuk jari manis dan jari kelingking dan
dapat menutup palmar pada sisi ulnar dan mencegah suatu benda
tergelincir keluar.
14) Metacarpal I
Palpasi metacarpal I merupakan kelanjutan dari struktur tulang pada
anatomic snuff box. Pada metacarpho phalangeal joint. Cirinya adalah
berbentuk pendek dan lebih besar dari metacarpal yang lain. Tendernes
yang timbul pada salahsatu sendi bisa ditemukan.
15) Metacarpohalangeal Joint
Bergeraklah kedistal dari metacarpal I dan palpasi fusiform joint
dimana saat fleksi maka persendian ini akan menonjol sekali. Condylus
pada ujung tulang metacarpal akan didekati, dan garis sendinya akan
lebih nyata. Suatu lekukan yang ringan dapat dipalpasi dari aspek dorsal
sendi ini.
16) Phalangs
Ada 14 phalang pada setiap tangan, hanya thumb yang memiliki 2
phalang dan jari yang lain masing-masing 3
.
29
A. Jaringan keras dan jaringan lunak yang dapat di palpasi pada regio kepala dan
wajah
2. Palpasi Tulang
a. Aspek Anterior
b. Aspek Posterior
3. Palpasi Otot
a. Aspek Anterior
b. Aspek Posterior
30
top related