analisis roman
Post on 20-Jan-2016
50 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ANALISIS ROMAN
“Gairah Untuk Hidup dan Untuk Mati”
Karya Nasjah Djamin
UNSUR INSTRINSIK
A. Tema Cerita
Roman ini bertemakan kehidupan, bekerja keras, social kemasyarakatan,
dimana diceritakan bahwa seseorang dalam kehidupannya harus sanggup
dalam bertanggung jawab kepada hal apapun yang terjadi.
B. Setting
1. Setting Tempat : Tokyo, Jepang
2. Setting Waktu : antara tahun 1994 (sesuai cetakan pertama novel)
C. Penokohan (Tokoh Dan Sifat) :
1. Thalib : Asli Indonesia, pemeran utama dalam cerita ini yaitu
seorang pemuda yang mengikuti training di Tokyo,
Jepang.
2. Shimada : Seorang pemuda asli jepang yang berprofesi sebagai
mahasiswa dan waiter di sebuah club di kota Tokyo,
Jepang.
3. Fuyuko : Seorang wanita jepang yang tertipu oleh laki-laki hidung
belang asal singapura yang merupakan kakak dari
Shimada.
4. Husen : Seorang birokrat, perwakilan perdagangan singapura
untuk Negara Jepang yang suka main perempuan.
5. Masako : Perempuan baik-baik Jepang kekasih dari Shimada.
D. Gaya Bahasa
Roman ini menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Walaupun struktur dan kosakatanya beberapa masih menggunakan aturan
bahasa lama.
E. Alur
Alur yang digunakan dalam roman ini adalah alur Maju-Mundur.
F. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan oleh penulis roman ini adalah dalam hidup
kita seharusnya lebih arif dalam menyikapi semua hal, tidak hanya melihat
sebuah kenistaan dari satu sudut pamdang saja, juga kita diharuskan untuk
bejuang untuk meraih apa yang kita citakan, tentunya dengan jalan yang
benar. Komunikasikan segala persoalan dengan kekeluargaan serta kepala
dingin, lupakan emosi jangan malah sebaliknya meluapkan emosi. Tanggung
jawab adalah hal penting dalam menyikapi persoalan yang terjadi.
UNSUR EKSTRINSIK
A. Latar Belakang Pengarang
NASJAH DJAMIN, lahir 24 september 1924 di Perbaungan, sumatera utara.
Dia dapat dikatakan seorang yang serba bisa. Dia berkecimpung dalam dunia
seni lukis, sastra, drama dan film. Pada umurnya yang hampir enam puluh
tahun (1985) dia masih aktif terus menulis. Suatu prestasi yang sukar dicapai
oleh pengarang Indonesia terutama yang telah mencapai umur di atas setengah
abad
Buku-bukunya yang sudah terbit antara lain : Hilanglah Si Anak Hilang
(novel), Gairah Untuk Hidup Dan Untuk Mati (novel), Malam Kuala Lumpur
(novel), dan Senja Pun Turun (novel), Bukit Harapan (novel), Sekelimut
Nyanyian Sunda (drama), Titik-Titik Hitam (drama), Perkawinan (kumpulan
cerpen), dan beberapa cerita bergambar dan cerita anak-anak.
Nasjah djamin pernah memperdalam pengetahuannya di bidang teater
(kabuki), film dan TV di tokyo, jepang pada tahun 1961-1964. di bidang
perfilman dia pernah menjadi art director, asisten sutradara, make up-man
dalam berbagai produksi film.
Drama Sekelimut Nyanyian Sunda mendapat hadiah BKMN tahun 1958, tahun
1970 Nasjah mendapat anugerah seni dari pemerintah RI untuk novelnya
Gairah Untuk Hidup Dan Untuk Mati. Tahun 1980 novel Harapan Undian
Harapan yang kemudian berjudul Bukit Harapan mendapat hadiah utama
penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta. Novelnya Hilanglah Si Anak Hilang
telah diterjemahkan ke dalam bahasa prancis.
Di bidang seni lukis Nasjah djamin telah mengadakan pameran lukisan baik
secara nasional maupun internasional. Likisan-lukisannya menjadi koleksi
beberapa pejabat penting Indonesia dan Malaysia.
B. Sosial Culture
Kehidupan nyata Nasjah djamin sangat mempengaruhi cerita dalam roman
ini, Nasjah djamin yang notabene memang seorang pengembara, baik hati,
suka menolong, “diperankan” Thalib, tokoh utama cerita ini.
C. Ringkasan Cerita
REFERESNI
Lembar Resensi Novel “Gairah Untuk Hidup dan Untuk Mati” Karya Nasjah
Djamin
http://rumahreview.blogspot.com/2013/05/gairah-untuk-hidup-dan-untuk-
mati.html
top related