analisis pengulangan kata dalam teks berita karya …
Post on 26-Oct-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA
SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Diajukan Oleh :
INDAH SETIAWATI
A310130020
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
2
i
3
ii
4
iii
1
ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA
SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini
mempunyai 2 tujuan. (1) untuk mendiskripsikan bentuk pengulangan kata yang
terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6
Surakarta. (2) untuk mengkaji makna pengulangan kata dalam teks berita karya
siswa SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Objek penelitian ini ialah reduplikasi
atau pengulangan kata yang terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tek ik simak dan catat. Untuk menganalisis data dalam penelitian
ini menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ulang. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk reduplikasi yang ditemukan
adalah (a) perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi vonem dan afiksasi
sejumlah 26 data, (b) pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks
sejumlah 1 data, (c) pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-
sejumlah 2 data. Kedua, makna reduplikasi yang ditemukan adalah (i) menyatakan
makna menyerupai atau menirukan sejumlah 2 makna berdasarkan data, (ii)
menyatakan makna banyak atau bermacam-macam sejumlah 24 makna
berdasarkan data, dan (iii) menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang sejumlah 3 makna berdasarkan data.
Kata kunci: reduplikasi, teks berita, dan makna.
ABSTRACT
This type of research is a qualitative research. This study has 2 objectives.
(1) to describe the form of repetition of the word contained in the text of the work
of class VIII students of SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. (2) to study the
meaning of repetition of words in the text of the work of SMP Muhammadiyah 6
Surakarta students. The object of this research is reduplication or repetition of the
word contained in the text of the news work of students of class VIII SMP
Muhammadiyah 6 Surakarta. Technique of collecting data in this research using
tek ik refer and note. To analyze the data in this research using the method of agih
with advanced technique of repeated technique. The results are as follows. First,
the form of reduplication found is (a) the repetition of all basic forms without
variation of vonem and affixation of 26 data, (b) partial repetitions with complex
wording of complexes of data 1, (c) partial repetition with the base word
attributed to 2 data. Second, the meaning of reduplication is found (i) to declare
the meaning of resembling or imitating a number of 2 meanings based on the data,
(ii) expressing the meaning of many or various 24 meanings based on the data,
and (iii) expressing the meaning of the work done repeatedly 3 meaning based on
data.
Keywords: reduplication, news text, and meaning
2
1. PENDAHULUAN
Ketika mendengar kata morfologi maka seketika pikiran kita akan jauh
mengarah pada tataran kata dan frasa. Dalam bidang bahasa, morfologi sudah jauh
dikenal dengan baik oleh para ahli. Penelitian mengenai morfologi juga sudah
asngat banyak dilakukan oleh para ahli di bidang bahasa. Pembicaraan mengenai
morfologi bahasa Indonesia sebenarnya telah banyak dilakukan orang, baik dalam
sebuah buku khusus, maupun sebagai bagian dari sebuah buku yang lebih luas
(Chaer, 2008:1). Dari berbagai jenis bahasa jika dilihat dari segi internnya,
morfologi adalah jenis bidang bahasa yang paling menarik untuk dipelajari.
Kemenarikan morfologi terletak pada bahan yang diteliti yaitu pada frasa dan
kata.
Banyak para ahli bidang bahasa yang memiliki penilaian mengenai
morfologi. Salah satunya adalah Arumsari. Arumsari (2015:46) mengugkapkan
bahwa morfologi tersebut merupakan ilmu yang mempelajari seluk-beluk kata,
dan morfologi tersebut membahas tentang pembentukan afiksasi, reduplikasi, dan
komposisi. Morfologi mempelajari seluk-beluk struktur kata (Ramlan, 2012:13-
14). Segala seluk-beluk struktur kta diulas dalam morfologi.
Peneliti menggambil judul penelitian mengenai reduplikasi yang terdapat
dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhaamadiyah 6 Surakarta karena
menurut peneliti judul tersebut sangat menarik. Bisa sedemikina menarik karena
penggunaan reduplikasi yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 6 Surakarta hanya sebagai pengindah kata dan kemenarikan
makna saja. Penelitian ini dikaitkan dengan SK-KD yang terdapat pada
kurikulum yang digunakan oleh SMP Muhammadiyah 6 Surakarta, yakni
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan sebutan
KTSP 2016. KD yang digunakan adalah KD mengenai teks berita. Teks berita
terletak di poin 12.2 pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikna.
Untuk mengkaji suatu makna yang terkandung dalam sebuah wacana tulis
berita, kita bisa melihat melalui proses reduplikasi. Reduplikasi juga biasa
disebut dengan pengulangan kata. Proses perulangan merupakan peristiwa
pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar baik seluruhnya maupun
3
sebagian (Mayasari, 2015:27).Kajian makna sebagai penghubung bahasa yang
digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan kesepakatan para
pemakainya.
Memberikan suatu makna atau mengkaji suatu makna dalam sebuah kata
merupakan cara mengerti dan menafsirkan suatu kajian kata yang terkait dengan
satuan-satuan makna yang menjadikan kata tersebut memiliki perbedaan dengan
kata yang lainnya. Makna dapat dianalisis melalui struktur dalam pemahaman
tataran bahasa (fonologi, morfologi, dan sintaksis).
Setiap berita biasanya berisi mengenai informasi yang berbeda-beda sesuai
dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dalam wacana tulis berita, informasi yang
ingin disampaikan biasanya tidak selalu dijelaskan pada apa yang terjadi saja
namun penulis berita juga sering menggunakan kata-kata tersurat yang terkadung
dalam suatu kata yang dimuat dalam berita. Penggunaan kata-kata tersurat atau
makna terselubung yang biasanya digunakan dalam wacana tulis berita bisa
berupa penggunaan kata-kata reduplikasi. Makna yang ditimbulkan dalam
menggunaan kata reduplikasi akan membuat penulisan sebuah berita menjadi
lebih menarik.
Sebagai seorang peneliti di bidang bahasa utamanya adalah morfologi,
peneliti harus memiliki waasan yang luas sebagai bekal bahan penelitianya.
Pemahaman tentang proses morfologis menjadi kunci utama dalam
mempelajari tataran linguistik yang lebih besar (Rofi, 2014:1). Reduplikasi
ialah proses morfologis melalui peristiwa pengulangan bentuk yang menghasilkan
bentuk ulang (Rohmadi, dkk., 2009:41). Objek kajian morfologi adalah salah satu
bagian dari gramatika yakni bentuk dan pembentukan kata (Sudayat, 2013:95).
Proses morfologi yang berbentuk bagian dari gramatikal juga bisa dijumpai
dalam berbagai objek. Objek terluas morfologi ialah wacana. Wacana merupakan
kumpulan bahasa lengkap yang merupakan satuan gramatikal terting gi dan
terbesar. Di dalam sebuah penelitian pengkajian bentuk wacana terdapat
sumber data yang berbeda. Sumarlam (2003:1) bentuk wacana lisan
misalnya terdapat pada pidato, siaran berita, khotbah, dan iklan yang
disampaikan secara lisan. Sementara itu, bentuk wacana tulismisalnya pada
4
buku-buku teks, surat, dokumen tertulis, koran, majalah, prasasti, dan naskah-
naskah kuno. Menganalisis sebuah wacana harus direalisasikan dalam bentuk
karangan yang utuh salah satunya yaitu wacana tulis yang berbentuk berita.
Jenis wacana tulis berita ini berbeda dengan jenis wacana atau bentuk wacana
lainnya, wacana berita memiliki kekhasan tersenndiri. Kekhasan tersebut biasanya
muncul dalam isi serta kejadian yang tercantum yang ingin disampaikan oleh
berita tersebut bagi para dan pembacanya. Pada dasarnya jenis berita dilihat dari
bentunya ada dua, yakni berita tulis dan berita lisan. Dalam penelitian ini hanya
dijelaskan mengenai jenis wacana berita tulis saja karena peneliti hanya meneliti
jenis wacana tulis tersebut.
Penelitian mengenai reduplikasi atau kata ulang juga dilakukan oleh beberapa
para ahli. Para ahli tersebut antara lain ialah Murtiani (2013), Marliana (2014),
Lestari (2014), Schwaiger (2011), Giyatmi (2014), Bakhtiari (2015). Penelitian
Murtiani (2013 menunjujkkan reduplikasi dalam sebuah wacana dengan jenis
reduplikasi yaitu berupa 1). kata ulang utuh, 2). kata ulang sebagian, 3). kata
ulang yang mengalami perubahan fonem dan 4). kata ulang berafiks atau
berimbuhan atau kata ulang yang mendapatkan imbuhan baik awalan, akhiran,
ataupun sisipan kata dan mengalami proses pengulangan kata yang termasuk
reduplikasi. Penelitian Marliana (2014) menunjukkan tentang penggunaan
reduplikasi bahasa melayu dialek desa pengujan kecamatan teluk bintan
kabupaten bintan provonsi kepulauan riau. Penelitian Lestari (2014)
menunjukkan bentuk reduplikasi semantis dalam novel Sunset Bersama Rosie
karya Tere-Liye . Penelitian Schwaiger (2011) menunjukan konstruksi di mana
materi linguistik yang bermakna iterasi (atau berulang) dan hubungannya dengan
daerah prototipe dan marginal morfologi. Penelitian Giyatmi (2014) menunjuka
reduplikasi nama-nama merek dengan bahasa Inggris di produk Indonesia dapat
dibuat dengan menerapkan formasi kata seperti peracikan, pencampuran, afiksasi,
reduplikasi, onomatopoeia, singkatan, akronim dan kliping. Penelitian Behrooz
(2015) menunjukanbentuk yang dominan, makna dan sifat-sifat semantik dasar
reduplikasi.
5
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan
dokumen (Moleong, 2010:9). Menurut Rohmadi (2015:24) metode penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada data gabungan yang
diperoleh di lapangan dala wujud kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana yang
dikumpulkan dengan purposive sampling dan menggunakan prosedur ilmiah
secara sistematis dan lebih mengedepankan makna atau kualitatifnya daripada
menggenaralisasi hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dikatakan sebagai
penelitia kualitatif karena hasil dari penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat
mengenai penggunaan reduplikasi atau pengulangan kata. Penelitian kualitatif
yang dimaksud ialah penelitian kualitatif deskriptif.
Untuk analisis data ada metode yang menjadi plihan peneliti, yaitu metode
agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa
yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 18). Analisis data pada
penelitin ini mengguakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ulang.
Sedangkan untuk keabsahan data yang menjadi pilihan peneliti yaitu keabsahan
data menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012: 241).
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
pengidentifikasian bentuk dan makna reduplikasi atau kata ulang pada teks berita
karya siswa kelas VIII SP Muhammadiyah 6 Surakarta.
3.1 Bentuk Reduplikasi atau Kata Ulang
No Data Makna
1 Bulat-bulat Menyerupai atau menirukan
2 Televisi-televisi Banyak atau bermacam-macam
3 Tanah-tanah Banyak atau bermacam-macam
4 Tebing-tebing Banyak atau bermacam-macam
5 Laki-laki Menyerupai atau menirukan
6
6 Penjahat-penjahat Banyak atau bermacam-macam
7 Luka-luka Banyak atau bermacam-macam
8 Musuh-musuh Banyak atau bermacam-macam
9 Desa-desa Banyak atau bermacam-macam
10 Data-data Banyak atau bermacam-macam
11 Trotoar-trotoar Banyak atau bermacam-macam
12 Jalan-jalan Banyak atau bermacam-macam
13 Dagangan-dagangan Banyak atau bermacam-macam
14 Kericuhan-kericuhan Banyak atau bermacam-macam
15 Gerobak-gerobak Banyak atau bermacam-macam
16 Warga-warga Banyak atau bermacam-macam
17 Guncangan-guncangan Banyak atau bermacam-macam
18 Peristiwa-peristiwa Banyak atau bermacam-macam
19 Aktivitas-aktivitas Banyak atau bermacam-macam
20 Informasi-informasi Banyak atau bermacam-macam
21 Lomba-lomba Banyak atau bermacam-macam
22 Teman-teman Banyak atau bermacam-macam
23 Hewan-hewan Banyak atau bermacam-macam
24 Rumah-rumah Banyak atau bermacam-macam
25 Korban-korban Banyak atau bermacam-macam
26 Stasiun-stasiun Banyak atau bermacam-macam
27 Berpanas=panasan Pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang
28 Terkagum-kagum Pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang
29 Terkesan-kesan Pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang
3.2 Identifikasi makna reduplikasi atau kata ulang teks berita karya
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta.
Data yang ditemukan pada penelitian ini sejumlah 29 data. Dari 29 data
ada 3 jenis reduplikasi atau kata ulang dengan makna yang berbeda bula/
Meskipun penggolongan makna dari masing-masing data berbeda, namun
cara mengidentifiksinya tidak berbeda. Di bawah ini ialah identifikasi makna
dalam kata reduplikasi atau pengulangan kata yang peneliti lakukan.
7
Korpus Data 1
Produksi tahu bulat ini dibangun terjadi karena majunya alat produksi yang
canggih yang bisa membuat tahu dengan bentuk bulat-bulat.
Jenis:
Data (1) tersebut yang menunjukkan adanya bentuk reduplikasi atau kata
ulang terdapat pada kata bulat-bulat. Bentuk reduplikasi atau kata ulang
tersebut termasuk jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem
dan afiksasi. Dikatakan perulangan seluruh karena bentuk pengulangannya
dilakukan secara keseluruhan dari bentuk dasarnya tanpa adanya penambahan
fonem atau afiksasi. Bentuk dasar kata bulat-bulat ialah kata bulat.
Fungsi:
Bentuk ulang bulat-bulat berasal dari bentuk dasar kata bulat yang berarti
berbentuk lingkaran. Kata bulat memiliki fungsi sebagai verba. Setelah
mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi bulat-bulat,
fungsinya tetap sebagai verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut
tidak mengalami perubahan.
Nosi:
Nosi dari kata bulat-bulat ialah menyerupai atau menirukan bentuk bulat-
bulat, maksud dari data di atas ialah alat produksi canggih yang digunakan
dalam pembuatan tahu mampu menghasilkan tahu yang menyerupai atau
menirukan bentuk bulat-bulat atau lingkaran dan tidak seperti tahu yang
biasanya yaitu berbentuk kotak. Jadi bentuk ulang tersebut berarti ada tahu
berjumlah lebih dari satu yang bentuk bulat.
Korpus Data 2
Sementara itu informasi yang dirilis oleh televisi-televisi sekitar
menyebutkan gempa terbesar di Aceh.
Jenis:
Reduplikasi atau kata ulang yang lain terdapat pada kata televisi-televisi
yang merupakan data (2). Reduplikasi atau kata ulang data (2) ini termasuk
jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi.
Karena bentuk pengulangannya dilakukan secara keseluruhan dari bentuk
8
dasarnya tanpa adanya penambahan fonem atau afiksasi, maka bentuk ini
dikatakan sebagai pengulangan bentuk seluruh
Fungsi:
Kata televisi-televisi merupakan bentuk ulang yang meiliki bentuk dasar
kata televisi. Kata televisi memiliki arti yaitu sistem penyiaran gambar yang
disertai dengan bunyi melalui kabel atau melalui angkasa dengan
menggunakan alat yang mengubah cahaya dan bunyi menjadi gelombang
listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat
dan bunyi yang dapat didengar. Fungsi dari kata televisi yaitu nomina.
Meskipun mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi televisi-
televisi, fungsi dari kata ini tetap sama yaitu sebagai nomina. Bentuk kata
ulang tersebut tidak mengalami perubahan pada fungsinya.
Nosi:
Kata televisi merupakan bentuk dasar dari kata ulang televisi-televisi.
Bentuk kata tersebut menduduki fungsi nomina karena merupakan kata
benda. Kata televisi-televisi memiliki nosi banyak atau bermacam-macam.
Kata ulang televisi-televisi berarti bahwa televisi itu banyak dan lebih dari
satu, jadi banyak televisi-televisi yang merilis berita yang menyebutkan
bahwa gempa terbesar terjadi di Aceh.
Korpus Data 3
Mereka rela berpanas-panasan dan menunggu lama.
Jenis:
Reduplikasi atau kata ulang yang lain terdapat pada kata berpanas-
panasan yang merupakan data (27). Reduplikasi atau kata ulang data (27) ini
termasuk jenis pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks.
Dikatakan perulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks karena
bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya.
Fungsi:
Kata berpanas-panasan merupakan bentuk ulang yang meiliki bentuk
dasar kata panas. Kata teman memiliki arti hangat sekali ata lawannya dingin.
Kata panas memiliki fungsi sebagai adjektiva. Setelah mengalami proses
9
reduplikasi atau pengulangan menjadi berpanas-panasan, fungsinya berubah
menjadi verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut mengalami
perubahan.
Nosi:
Kata panas merupakan bentuk dasar dari kata ulang berpanas-panasan.
Bentuk kata tersebut menduduki fungsi adjektiva. Kata berpanas-panasan
memiliki nosi pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Kata ulang
berpanas-panasan berarti banyak orang yang melaukakn aktivitas berpanas-
panasan, berpanas-panasan yang dimasud ialah berpanasan yang dilakukan
berulang-ulang.
Korpus Data 4
Dibuat terkagum-kagum karena kepintaran dan kecerdasan seorang anak
SD Cemara.
Jenis:
Pada data (28) bentuk reduplikasi atau kata ulang terdapat pada
terkagum-kagum. Kata terkagum-kagum termasuk jenis perulangan sebagian
dengan kata dasar berimbuhan ter-. Dikatakan perulangan sebagian dengan
dengan berimbuhan ter- karena bentuk pengulangannya dilakukan secara
sebagian dari bentuk dasarnya dan mendapat imbuhan ter-. Bentuk dasar kata
terkagum-kagum ialah kata kagum.
Fungsi:
Kata kagum ialah bentuk dasar dari kata terkagum-kagum. Kata kagum
ini memiliki arti heran (dengan rasa memuji), takjub, dan tercengang. Kata
kagum memiliki fungsi sebagai verba. Fungsi dari kata kagum tidak berubah
setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan.
Nosi:
Bentuk ulang terkagum-kagum merupakan bentuk dasar dari kata kagum
yang menduduki fungsi sebagai verba. Sehingga nosi dari kata terkagum-
kagum ialah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Maksud dari kata
reduplikasi atau kata ulang terkagum-kagum ialah orang-orang mengalami
10
kekaguman berkali-kali terhadap anak SD yang begitu pintar dan cerdas yang
berasal dari SD Cemara.
Korpus Data 5
Setelah pementasan yang melihatpun merasa sangat terkesan-kesan.
Jenis:
Kata terkesan-kesan merupakan bentuk reduplikasi atau kata ulang yang
terdapat pada data (29). Bentuk reduplikasi atau kata ulang tersebut termasuk
jenis perulangan pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-.
Dikatakan perulangan sebagian dengan dengan berimbuhan ter- karena
bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya dan
mendapat imbuhan ter-.
Fungsi:
Bentuk kata kesan merupakan bentuk dasar dari kata ulang terkesan-
kesan. Kata kesan yang berarti bekas. Kata kesan memiliki fungsi sebagai
adjektiva. Setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi
terkesan-kesan, fungsinya berubah menjadi verba. Jadi fungsi dari bentuk
kata ulang tersebut mengalami perubahan.
Nosi:
Kata ulang terkesan-kesan merupakan bentuk dasar dari kata kesan yang
menduduki fungsi sebagai adjektiva. Sehingga nosi dari kata Sehingga nosi
dari kata terkesan-kesan ialah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Jadi
bentuk ulang tersebut berarti lebih dari satu keterkesanan. Makna kata bentuk
ulang terkesan-kesan dari data di atas berarti banyak penonton yang terkesan
setelah melihat pementasan tersebut.
4. PENUTUP
Ada dua simpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis rumusan masalah
dalam penelitian ini. Terdapat 29 data yang ditemukan. (1) Bentuk reduplikasi
atau kata ulang didominasi reduplikasi dari jenis perulangan seluruh bentuk dasar
tanpa variasi fonem dan afiksasi. (2) Bentuk reduplikasi atau kata ulang dalam
peneltian ini terdiri dari 3 bentuk, yaitu; (a) Ada 26 data berupa perulangan
11
seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi, (b) 1 data berupa
pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks, dan (c) 2 data berupa
pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-.
DAFTAR PUSTAKA
Arumsari, Wahyu Fitriana Indah. 2015. Afiksasi Dan Reduplikasi Bahasa Jawa pada
Cerita Rakyat “Maling Kapa Lan Malng Genthiri” Karya Sudadi dalam
Majalah Djaka Lodang. Jurnal Program Strudi Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7(3).
Bakhtiari, Behrooz Mhamaudi. 2015. “Full Reduplication in Persian Language: A
Corpus Based Study.” Iranian journal of Information Processing
&Management 31(1): 151-165. Diakses pada 4 Maret 2017
(file:///C:/Users/User/Downloads/JIST-v31n1p147-en.pdf).
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Giyatmi, Endang Dwi Hastuti, Ratih Wijayava, dkk. 2014. “The Analysis of English
Word Formations Used on Brand Names Found in Indonesian Products.”
Journal Register 7(2): 179-204. Diakses pada 4 Maret 2017
(http://journalregister.iainsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/214/17
3).
Lestari, Deni Indah. 2014. “Reduplikasi Semantis Dalam Novel Sunset Bersama
Rosie Karya Tere-Liye”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Marliana, Erlis. 2014. “Analisis Reduplikasi Bahasa Indonesia dalam Dialek Bahasa
Melayu Desa Pengujan Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi
Kepulauan Riau”. Skripsi. Tanjung Pinang: FKIP PBSI UMRAH.
Mayasari, Diana. 2015. Reduplikasi Tuturan Masyarakat Manduro. Jurnal
SASTRANESIA 3(4).
Moleong, Lexy J. 2010. Bandung Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Murtiani, Desti. 2013. “Analisis Pegulangan Kata (Reduplikasi) Dalam Artikel
Motivasi di www.andriewogso.com”. Skripsi. Semarang: FIB JSI UNDIP.
Ramlan, M. 2012. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
12
Rofi, Afifi, dkk. 2014. Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis
Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia pada Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Imu
Pendidikan Universitas Batanghari Jambi. Jurnal Bahasa, dan Sastra
Pembelajaran 2(3).
Rohmadi, Muhammad, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta:
Yuma Pustaka.
Schwaiger . 2011. “Linguistica dengna judul “The Relation Between Prototypical
And Marginal Morphology: The Case Of Reduplicative Constructions”
Linguistica 51(1): 121-134. Diakses pada 4 Maret 2017 (http://revije.ff.uni-
lj.si/linguistica/article/view/3610).
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana
Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sudaryat, Yayat. 2013. Fungsi Gramatikal Dan Semantis Sufiks Eun dalam Bahasa
Sunda. Jurnal Lokabasa l4(1).
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
top related