analisis penggunaan anggaran sebagai alat …
Post on 16-Oct-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA
CV SAI TENRISAU
SKRIPSI
Oleh NURJANNA
NIM 105731117216
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL PADA
CV SAI TENRISAU
SKRIPSI
Oleh NURJANNA
NIM 105731117216
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
”Rahasia sebuah kesuksesan adalah mengetahui apa yang orang lain tidak ketahui”
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada:
1. Kepada kedua orang tua saya ayah Tabi dan ibu Halima dimana
mereka yang selalu memberikan semangat kepada saya untuk
selalu berjuang walau kadang sudah muncul rasa menyerah tapi
mereka yang selalu menopang dari belakang untuk saya selalu
berjuang.
2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kepada pembimbing yang selama
ini tulus membimbing dan meluangkan waktunya menuntun dan
memberikan arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Para sahabat-sahabatku yang selalu memberikan bantuan serta
semangat sampai dengan sekarang ini.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis
kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW berserta keluarga, sahabat dan
para pengikutnya. Berupa nikmat yang tiada ternilai manakala penulis skripsi
yang berjudul ”analisis penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian biaya
operasional pada CV SAI TENRISAU”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan
dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
berupa material, doa, tenaga, informasi serta waktu, penulis dapat mengatasinya.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, perkenankan penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag. Rektor Universitas
Muhammadiyah Maassar
2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA., CSP., selaku Ketua
Prodi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar
4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Abd Salam, HB, SE., M.Si.AK.CA.CSP selaku pembimbing II
telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
viii
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam
memberikan ilmu kepada penulis.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Segenap Staf dan Karyawan pada CV SAI TENRISAU
Terima Kasih kepada Sahabat Bismillah dan Work yang selalu
memberikan bantuan serta semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Terima kasih kepada semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberi semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulis skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami
harapkan dari semua pihak, demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii sabilil haq, fastabikul khairat, wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 2020
NURJANNA
ix
ABSTRAK
NURJANNA (2020). Analisis Penggunaan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Operasional Pada CV SAI TENRISAU. Dibimbing oleh Mahmud Nuhung, MA dan Abd Salam, HB.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian biaya operasional pada CV SAI TENRISAU metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang di lakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis penelitian deskriptif dimana untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian biaya operasional pada CV SAI TENRISAU.
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh CV SAI TENRISAU dalam proses menganlisis penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian biaya operasional pada perusahaan sesuai dengan teori yang ada meskipun masi ada beberapa kelemahan.
Kata kunci : Anggaran, Biaya Operasional
x
ABSTRACT
NURJANNA (2020). Analysis of the Use of Budget as a Tool to Control Operational Costs at CV SAI TENRISAU. Supervised by Mahmud Nuhung, MA and Abd Salam, HB.
This study aims to analyze the use of the budget as a means of controlling operational costs at CV SAI TENRISAU. This research method uses descriptive quantitative methods is research conducted to determine the value of the independent variable, either one or more variables without making comparisons or linking with other variables. The type of research used by researchers is descriptive research in which to obtain an overview of the use of the budget as a means of controlling operational costs at CV SAI TENRISAU.
The implementation of activities carried out by CV SAI TENRISAU in the process of analyzing the use of the budget as a means of controlling operational costs in the company is in accordance with existing theories, although there are still several weaknesses.
Keywords: Budget, Control of Operational Costs
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR HASIL PENELITIAN ............. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................ ix
ABSTRACT .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7
A. Anggaran .................................................................................... 7
1. Pengertian anggaran ............................................................. 7
xii
2. Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran ................................. 11
3. Faktor Yang Mempengaruhi Penyusutan Anggaran ............... 12
4. Jenis – Jenis Anggaran .......................................................... 13
5. Fungsi Anggaran.................................................................... 14
6. Tujuan Dan Manfaat Anggaran .............................................. 15
B. Pengendalian Biaya .................................................................... 17
1. Pengertian Pengendalian ....................................................... 17
2. Tujuan Pengendalian ............................................................. 18
C. Biaya .......................................................................................... 19
D. Biaya Operasional ....................................................................... 22
1) Pengertian biaya Operasional ................................................ 22
2) Jenis-Jenis biaya Operasional ............................................... 24
3) Klasifikasi Biaya Operasional ................................................. 25
4) Tujuan Biaya Operasional ...................................................... 25
5) Penggolongan Biaya Operasional .......................................... 26
6) Unsur-Unsur Biaya Operasional ............................................. 29
E. Laba ............................................................................................ 30
a. Pengertian Laba..................................................................... 31
b. Jenis-Jensi Laba .................................................................... 34
F. Hubungan Laba Dengan Biaya Operasional ............................... 34
G. Pengertian Efisiensi..................................................................... 35
H. penelitian Terdahulu .................................................................... 37
xiii
I. Kerangka Pikiran ......................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 45
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 45
C. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian............................ 45
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 46
E. Metode Analisis Data ................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 49
A. Sejarah Berdirinya CV SAI TENRISAU ...................................... 49
B. Visi dan Misi CV SAI TENRISAU ............................................... 51
C. Tujuan CV SAI TENRISAU ......................................................... 52
D. Struktur Organisasi..................................................................... 53
E. Klasifikasi Biaya Operasional pada CV SAI TENRISAU ............. 58
F. Efisiensi Biaya Operasional ...................................................... 61
G. Hubungan Biaya Operasional dengan Laba ............................. 65
H. Pembahasan ............................................................................ 66
BAB V PENUTUP .............................................................................. 69
A. Kesimpulan ................................................................................ 69
B. Saran ......................................................................................... 69
Daftar Pustaka .................................................................................... 71
xiv
DAFTAR TABEL
1.1 CV SAI TENRISAU ....................................................................... 4
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 37
3.1 Tabel Standar Ukuran Tingkat Efisiensi .......................................... 48
5.1 Anggaran Biaya Operasional Pada Perusahaan CV Sai Tenrisau
Makassar Pada Tahun 2007 Sampai 2019 ................................ 59
5.2 Realisasi Biaya Operasional Pada Perusahaan CV Sai Tenrisau
Makassar Pada Tahun 2007 Sampai 2019 ................................. 60
5.3 Perbandingan anggaran dan realisasi biaya operasional ................ 63
5.4 Perbandingan anggaran dan realisasi laba .................................... 64
5.5 Perbandingan biaya Operasional dan Laba pada Perusahaan CV Sai
Tenrisau .................................................................................... 66
xv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pikir ............................................................................................... 44
4.1 Struktur Organisasi CV SAI TENRISAU ....................................................... 53
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Menurut Ridha Eka Anugrah (2019) Anggaran adalah suatu
rencana keuangan periode yang disusun berdasarkan program yang telah
disahkan. Anggaran (budget) merupakan suatu rencana yang disusun
secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan yang ada dalam
perusahaan yang dinyatakan dalam kesatuan unit moneter dan berlaku
untuk jangka panjang waktu tertentu untuk masa yang akan datang.
Menurut Munandar (2013) dalam jurnalnya Kros Iriyadi (2019)
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan
keuangan (Unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang
akan datang. Menurut M.Nafarin (2018) Anggaran merupakan
perencanaan keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar
sistem pengendalian keuangan untuk periode saat ini dan akan datang.
Menurut Mulyadi (2001:488) anggaran adalah suatu rencana kerja
yang dinyatakan secara kualitatif yang diukur dalam satuan moneter
standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu
tahun. Menurut Munandar (2001:4) karena anggaran merupakan suatu
rencana maka tujuan penyusunan anggaran adalah untuk menghadapi
waktu yang akan datang yang penuh tidak kepastian.
Anggaran selalu memberikan pandangan umum tentang
bagaimana perusahaan dimasa depan, sehingga perusahaan dapat
7
8
menjamin pertumbuhan yang konstan karena anggaran memberikan
persepsi umum baik perubahan internal maupun eksternal yang dihadapi
perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan dapat mencapai tujuan
dan menghindari perubahan yang tidak pantas yang dihasilkan dari
berbagai keadaan lingkungan sekitar.
Anggaran merupakan alat manajeman dalam mencapai tujuan.
jadi, anggaran bukan tujuan dan tidak dapat di gantikan manajeman.
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan
2. data than-tahun sebelumnya
3. kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi
4. pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing
5. kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah
6. penelitian untuk pengembangan perusahaan
Menurut Gunawan Adisaputra dan Marwan Asri, menyatakan
bahwa anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh
setelah menyelesaikan tugas perencanaan.
Sedangkan penganggaran menunjukkan suatu proses sejak dari
tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan
rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu,
pembagian tugas, dan pelaksanaan rencana tersebut sampai pada
akhirnya, tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil pelaksanaan rencana
itu. Menurut Ralph Estes anggaran adalah rencana keuangan yang
menunjukkan estimasi atau rencana pendapatan atau biaya.
9
Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-
angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang. pada
umumnya setiap perusahaan menyusun anggaran sebagai pedoman
untuk melaksanakan kegiatan. Ada beberapa pengertian tentang
anggaran antara lain sebagai berikut:
1. Anggaran dapat berupa fisik dan anggaran keuangan.
Anggaran lazim tersebut rencana kerja yang dituangkan
secara tertulis dalam bentuk angka-angka keuangan, lazim
disebut anggaran formal.
2. Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba,
yaitu proses yang ditujukan utnuk membantu manajeman
dalam perencanaan pengendalian secara efektif.
3. Anggaran adalah suatu perencanaan laba startegi jangka
panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek, suatu
sistem akuntansi berdasarkan tanggungjawab, suatu
penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan,
sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu
organisasi.
4. Anggaran adalah rencana tentang kegiatan perusahaan yang
mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu
organisasi. pada umumnya disusun secara tertulis.
5. Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki
kekhususan terdiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan
10
hubungan dengan sub-sistem lain yang ada dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
6. Anggaran dianggap sebagai sistem yang otonom karena
mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang
merupakan satu kebutuhan dan yang bverbeda sasaran serta
cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan, anggaran
sekaligus juga disebut sub-sistem.
7. Anggaran atau budgetr adalah sama dengan profit planning.
Perencanaan laba meliputi perencanaan penjualan,
perencanaan produksi, perencanaan, penggunaan bahan
baku, perencanaan tenaga kerja langsung, perencanaan biaya
overhead, perencanaan biaya pemasaran, perencanaan biaya
umum dan administrasi, dan seterusnya. Model tersebut pada
umumnya disebut anggaran berkala yang lengkap atau master
budget.
Setelah memaparkan pengertian anggaran menurut para ahli;
berikut merupakan anggaran menurut pandangan islam.
Anggaran merupakan suatu rencana keuangan periode yang
disusun berdasarkan program yang telah disahkan. didalam islam
anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian. perencanaan
merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan pedoman dan alat
pengawasan yang efektif dalam upaya mendapatkan keridhaan Allah
SWT.
11
2. Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran
1) Kegunaan Anggaran
kegunaan anggaran adalah untuk perencanaan dan pengendalian
evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan.
dalam perencanaan, perusahaan menyusun anggaran induk (maste
butget) berdasarkan prediksi masa mendatang yang terbaik mengenai
tingkat aktivitas. pada umunya tingkat aktivitas yang dianggarkan tidak
sama dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya, maka timbul
penyimpangan-penyimpangan. Untuk memahami penyimpangan-
penyimpangan harus disusun anggran Fleksibel.
Secara lebih spesifik, fungsi penganggaran terletak pada tiga
bidang, yaitu sebidang berikut:
a. dalam perencanaan (planning)
b. Dalam pengkoordinasian (coordinating)
c. Dalam pengendalian / pengawasan (controlling)
2) Keterbatasan anggaran
Disamping kegunaan yang diperoleh dari penganggaran tersebut
diatas, harus diperhatikan juga bahwa program penganggaran
mempunyai beberapa keterbatasan (limitation)
a. Program penganggaran disusun berdasarkan taksiran yang tidak
terlalu tepat. karena itu perbaikan dan penyesuaian dari taksiran
tersebut perlu diadakan apabila penyimpangan yang terjadi
mengubah program penganggaran.Apabila suatu program
penganggaran telah disusun harus dimungkinkan diadakan perbaikan
dan penyusuaian.
12
b. Program anggaran membutuhkan partisipasi dan kerja sama dari
semua anggota manajeman. Untuk itu dibutuhkan teritama rasa
antusuasisme dari manajeman puncak didalam pelaksanaan
anggaran. Suatu program anggaran yang hanya berupa “lips service”
tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi organisasi. Dalam hal
ini hubungan manusiawi sangatlah menentukan.
c. Penganggaran adalah untuk membantu bukan untuk menggantikan
pertimbangan manajeman. Program anggaran membantu manajeman
dengan menyediakan informasi yang rinci yang memungkinkan
manajer malaksanakan kegiatan dengan lebih yakni dan terarah
dalam mencapai tujuan perusahaan.
d. Penerapan suatu program pengaggaran di dalam suatu organisasi
memerlukan waktu. Seringkali manajemen kehilangan kesabaran
karena mengharapkan terlalu banyak dalam waktu yang terlalu
singkat. Setiap pelaksanaan program pengaggaran pertama-tama
harus diyakinkan dahulu mengenai manfaat dari program
pengaggaran. Kemudian diperlukan mereka diberi petunjuk,
pedoman-pendoman dan latihan mengenai pelaksanaan sistem
pengendalian anggaran.
e. Mungkin dapat berakibat bahwa pencapaian operasi kurang
maksimal.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusutan Anggaran
untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat diperlukan
berbagai data, informasi dan pengalam yang merupakan faktor-faktor
yang harus di pertimbangkan didalam menyusun budger.
13
Adapun faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu :
1. faktor-faktor internal, yaitu data, informasi dan pengalaman
yang terdapat didalam perusahaan sendiri.
2. Faktor-Faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman
yang terdapat diluar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
4. Jenis-Jenis Anggaran
Perusahaan menuyusun anggaran induk (master budget) yang
dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu anggaran operasional dan
anggaran anggaran keuangan. anggaran operasional terdiri atas
anggaran penjualan sampai anggaran neraca dan anggaran (proforma)
neraca.
Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan
kegiatan operasional yang dijalanka, sepeti kegiatan penjualan, produksi,
pemasaran, dan administrasi. anggaran induk adalah gabungan dari
seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan setiap tahunnya.
1. Anggaran penjualan
Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit be=arang jasa
sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh
perusahaan dimasa depan.
2. Anggaran produksi
Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang
harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode
14
anggaran. Barang jadi yang akan diproduksi untuk setiap
periode anggaran harus memperhatikann tingkat penjualan
dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal barang
jadi.
Jenis-jenis anggaran lainnya :
1. Appropriation Budget
budget ini memberikan batas dari pada pengeluaran yang boleh
dilakukan. batas ini merupakan jumlah maksimum yang boleh
dikeluarkan untuk suatu hal tertentu. misalnya anggaran dalam
pemerintah
2. performance Budget
Budget yang didasarkan atas fungsi, aktivitas dan proyek/ karena
ditujukan pada fungsi dan kegiatan yang harus dilakukan, maka
memungkinkan dibuatnya penilaian dari pada biaya-biaya yang
dihadapkan pada hasil-hasil yang dicapai, dan kemudian pada pula
kita membuat penilaian prestasi (efisiensi)
3. Anggaran Fleksibel
sutau anggaran yang dibuat dalam rentang aktivitas, artinya beebrapa
akltivitas dipecahkan-pecah dari suatu rentang yang relevan. Dengan
demikian fleksibel budget terdiri dari serangan fixed, dengan masing-
masing tingkat yang berlainan.
5. Fungsi Anggaran
Berikut beberapa fungsi anggaran :
1. Angaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan
perusahaan sebagai hasil negosiasi antar anggota organisasi
15
yang dominan anggaran mencerminkan konsesus organisasi
mengenal tujuan operasi untuk masa depan.
2. Anggaran merupakan cetak biru perusahaan untuk bertindak yang
mencerminkan prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya
organisasi. Anggaran menunjukkan cara beragam submit
organisasi bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang
menghubungkan beragam departemen atau devisi organisasi
antara yang satu dengan yang lainnya dengan manajemen
puncak. Arus informasi dari departemen ke departemen berfungsi
untuk mengkoordinasi dan memfasilitasi aktivitas organisasi
secara keseluruhan.
6. Tujuan dan Manfaat Anggaran
Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. dimana
tujuan dan manfaat dari pada anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tujuan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunya anggaran antara lain:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih
sumber dan investasi dana.
b. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang di cari maupun jenis.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat
mencapai hasil yang maksimal.
16
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena
dengan anggaran lebih jelas dan nyara terlihat.
f. Menampung dan menganalisi sertav memutuskan setiap
usulan yang berkaitan dengan keuangan.
2. Manfaat dan kelemahan anggaran
a. Adanya perencanaan terpadu
Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk
merumuskan rencana perusahaan dan untuk mejalankan
pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan
secara menyeluruh.
b. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan
Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik
bagi manajeman puncak maupun manajeman menengah.
Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat
bawahan menyadari bahwa manajeman memiliki
pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan
bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya.
c. Sebagai evaluasi kegiatan perusahaan
Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar
yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan
operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah
yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan
dengan baik, artinya menggunakan sumber daya
perusahaan yang dianggap paling mengntungkan.
17
Anggaran selain mempunyai banyak manfaat, juga memiliki
kelemahan, antara lain:
a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi, sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
b. menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang
dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua
perusahaan mampu menyusun secara lengkap dan akurat.
c. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran
dapat menggerutkan dan menentang, sehingga pelaksanaan
anggaran dapat menjadi kurang efektif.
B. Pengendalian Biaya
1. Pengertian Pengendalian
Manusia membutuhkan adanya suatu pengendalian dalam
kehidupan atas apa yang sedang dilakukan maupun yang telah dilakukan.
Adanya pengendalian juga dibuthkan oleh suatu perusahaan untuk
menjalankan kegiatan operasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
sebelumnya. Menurut Daljono pengendalian adalah kegiatan manajeman
setiap hari untuk meyakinkan bahwa aktivitas organisasi sesuai dengan
yang telah direncanakan. sedangkan menurut Hanse dan Mowen
pengendalianadalah aktivitas menajerial untuk memonitor implemantasi
rencana dan melakukan perbaikan sesuai kebutuhan. Pengendalian
biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik.
18
Pengendalian dalam arti yang umum, berarti meliputi langkah-
langkah yang harus ditempuh, supaya yang direncanakan dapat tercapa,
direalisasi, atau agar hasil yang diinginkan sesuai dengan hasil yang
dapat dicapai.
2. Tujuan Pengendalian
Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan, tetapi
berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan serta memperbaikinya
jika terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses,
saat proses dan setelah proses yakni hingga hasil akhir diketahui.
Dengan pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur
menajemen dilakukan secara efektif dan efisiensi.
Tujuan pengendalian merupakan sasaran yang ingin dicapai
dengan malaksanakan beberapa tindakan. Adapun tujuan pengendalian
a. Untuk mengetahui dan menyelidiki pelaksanaan kegiatan yang
sedang atau yang telah dijalankan, apakah sesuai dengan
yang direncanakan.
b. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan berjalan
secara efisiensi serta untuk mengetahui peningkatan efisiensi
dimasa yang akan datang.
c. Memperbaiki dan menilai tepat waktu atau setidaknya suatu
keputusan yang diambil.
19
C. Biaya
1. Pengertian Biaya
Biaya adalah salah satu yang paling penting dalam menjalankan
sebuah usaha utamanya dalam menjalankan suatu kegiatan
operasinya.selain itu, biaya adalah suatu pengorbanan ekonomis oleh
perusahaan yang akan menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
Meskipun biaya dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan
datang, namun perusahaan tetap harus berusaha untuk melakukan
efisiensai biaya agar tidak terjadi pemborosan biaya. Oleh karena itu,
sebelum kita membahas terkait biaya operasional alangkah baiknya kita
ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan biaya. Biaya yaitu kas
atau bisa dikatakan nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh
suatu barang atau jasa diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa
yang akan datang bagi suatu perusahaan. Berdasarkan pendapat dari
Amarican Accounting Association (AAA) yang menyatakan bahwa biaya
adalah pengeluaran yang dimana diukur dalam moneter atau suatu
potensi yang akan dikeluarkan untuk memperoleh atau mencapai suatu
tujuan tertentu. Selain itu, biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan/
pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau individu yang
berhubungan langsung dengan output atau produk yang yang dihasilkan
oleh perusahaan atau perorangan tersebut. Menurut MeryantiGobel biaya
adalah suatu pengorbanan ekonomis oleh perusahaan yang akan
menghasilkan keuntungan di masa mendatan. Meskipun biaya dapat
menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang namun perusahaan
tetap harus berusaha untuk melakukan efisiensi biaya agar tidak terjadi
pemborosan biaya meskipun demikian, efisiensi biaya bukan berarti
20
pemangkasan biaya secara tidak berstruktur dan asal-asalan. Menurut
Sentana (2006:131)`menyatakan efisiensi biaya dalam pengertian
sesungguhnya, bukanlah pemangkasan biaya. Pengingkatan efisiensi
biaya menyangkut perhitungan bahwa setiap rupiah yang di keluarkan
harus dengan memperthitangkan tingkat kemanfaatakn bagi pendapatan
perusahaan. Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat kita
simpulkan bahwa biaya yaitukas yang dikeluarkan oleh perusahaan atau
instansi sehingga untukn mendapat suatu barang artau jasa yang dimana
dibutuhkan agar dapat bermanfaat dalam meningkatkan suatau laba
dalam perusahaan dimasa yang akan datang.
2. Perilaku Biaya
Perilaku biaya yaitu istilah umum untuk mendiskripsikan apakah biaya
akan berubah seiring dengan perubahan keluaran. Perilaku biaya ini
terbagi atas beberapa bagaian diantaranya yaitu :
a. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya tetap yaitu biaya yang dalam jumlah keseluruhan tertap
konstan dalam rentang ketika seluruh aktivitas berubah. Maka
dapat kita simpulkan bahwa apabila keluaran atau output naik
atau turun maka biaya yang akan di keluarkan oleh perusahaan
tetap sama. Misalnya biaya penyusutan
b. Biaya variabel (variabel cost)
Biaya variabel yaitu biaya dimana dalam jumlah keseluruhan
bervariasi secara profesional terhadap perubahan keseluruhan.
Maka dapat kita katakan bahwa ketika biaya yang kita keluarkan
mengalami peningkatan atau penurunan maka ini akan
21
berpengaruh pada jumlah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
c. Biaya semi variabel atau biaya campuran
Biaya semi variabel dimana bisajuga dikatakan biaya campuran
yaitu biaya yang mengandung komponen biaya tetap dan biaya
variabel, sehingga kita dapat simpulkan bahwa biaya semi
variabel/ biaya campuran yang tidak sebnding terhadap
perubahan biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan.
3. Peran dan Pengendalian Biaya Operasional
Pengendalian biaya dipandang sebagai usaha manajemen untuk
mencapai sasaran biaya dalam kegiatan operasional perusahaan.
Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
melalui program-program perencanaan biaya, dan perhatian yang
terus-menerus terhadap pengembalian keputusan biaya dalam
kaitanya dengan pengeluaran biaya.
a. Biaya pegawai (gaji)
b. Biaya obat bahan medis
c. Biaya listrik dan air
d. Biaya bahan kantor (ATK)
e. Biaya telpon
f. Biaya pemeliharaan barang investasi.
22
D. Biaya Oprasional
1) Pengertian Biaya Operasional
Biaya operasional adalah salah satu jenis biaya dimana iya
dikeluarkan oleh perusahaan setiap tahunya baik itu perusahaan besar
maupun perusahaan kecil dalam jumlah yang telah ditentukan. Biaya
operasional bisa pula disebut dengan biaya komersial. Biaya operasional
meliputih seluruh biaya operasi terkecuali pada biaya bungan dan biaya
pajak penghasilan. Namun ada pula yang menyatakan bahwa biaya
operasional adalah biaya yang dimana muncul dari aktivitas penjualan
barang dan jasa oleh perusahaan kepada pelanggan. Selain itu, ada juga
yang berpendapat bahwa biaya operasional sebagai biaya yang memiliki
pengaruh besar dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan untuk
mencapai tujuanya. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa
bahwa biaya operasional merupakan biaya yang berhubungan langsung
dengan suatu aktivitas perusahaan. Sehingga apabila ingin mengetahui
biaya operasional suatu perusahaan maka dapat dilihat pada laporan
keuangan perusahaan, tepatnya pada laporan laba rugi. Dimana laporan
laba rugi itu adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam suatu periode
akuntansi atau satu tahun Meryanti Globel 2013
Berdasarkan pendapat dari Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim,
dalam suatu laporan laba rugi terdapat beberapa element yaitu :
1. Pendapat
Pendapat yaitu suatu aliran yang masuk atau keluar terhadap
kenaikan suatu aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian
23
kewajiban (konpensasi keduanya) selama periode tertenu,
yang dimana dari adanya penjualan barang-barang
penyerahan jasa, dan element pendapatan lainnya.
2. Biaya
Biaya yaitu kenaikan suatu ekiutas atau penggunaan selama
periode tertentu yang dimana timbul dari jumlah barang
penyerahan jasa dan lainnya.
3. Keuntungan
Keuntungan yaitu kenaikan dalam suatu aktiva bersih atau
pendapatan bersih yang dimana timbul dari adanya transaksi
atau kejadian lain dan karena dengan kondisi yang
mempengaruhi aktiva bersih.
4. Kerugian
Kerugian yang dimaksud dalam hal ini yaitu penurunan dari
aktiva bersih yang dimana timbul dari transaksi atau suatu
kegiatan lain kondisi yang mempengaruhi aktiva bersih.
Biaya operasional secara harafiah terdiri dari 2 kata yaitu biaya
dan operasional menurut kamus besar bahasa indonesia, biaya berarti
uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan dan
sebagainya) sesuatu. Ongkos, belanja, dan pengeluaran. sedangkan
operasional berarti secara (bersifat) operasi, berhubungan dengan
operasi.
Pengertian dari biaya operasi berdasarkan dari pendapat yusuf
(2008) adalah biaya operasi atau biaya operasional adalah biaya-biaya
24
yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi
berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari.
Berdasarkan pendapat dari Assauri (2006) yang menyatakan
bahwa suatu pengorbanan sumber daya yang dikeluarkan dalam rangka
kegiatan perusahaan dalam mentransformasikan masukan atau bisa
dikatan input menjadi keluaran output tercakup semua aktivitas atau
kegiatan yang menghasilkan barang ataupun jasa serta kegiatan lainnya
yang mendukung atau yang menunjang usaha untuk menghasilkan
produk tersebut. Dari beberapa pendapat diatas kami dapat menarik
kesimpulan bahwa biaya oprasional adalah jumlah pengeluaran yang
diukur dalam satuan uang dalam bentuk uang tunai. Penyerahan produk
atau jasa kewajiban-kewajiban yang ditimbulkan sehubungan barang atau
jasa yang diperlukan.
2) Jenis-Jenis Biaya Operasional
Biaya operasional dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok
yaitu :
a. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran yaitu biaya yang dimulai ketika biaya
produksi selesai atau ketika proses produksi selesai dan
barang-barang telah siap untuk diperjualkan.
b. Biaya administrasi umum
Biaya administrasi pada umumnya yaitu biaya yang dimana
secara keseluruhan berkaitan antara aktivitas operasional
perusahaan yang mengatur dan mengendalikan suatu instansi
atau perusahaan secara umum. Biaya administrasi umum
25
meliputi biaya gaji staf administrasi, gaji manajer, direktur,
biaya sewa dan biaya telpon listrik kantor administrasi.
3) Klasifikasi Biaya Operasional
Klasifikasi biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya yang
sistematis atas keseluruhan dari element-element yang ada dalam
golongan untuk itu, penulis mengambil pengklasifikasikan biaya menurut
supryono dalam bukunya “Akuntansi biaya” (2001:250), sebagai berikut:
4) Tujuan biaya operasional
Biaya yang dimana dikeluarkan oleh perusahaan mempunyai
suatu tujuan yang telah ditentukan tidak terkecuali pada biaya
operasional. Adapun tujuan dari biaya operasional itu sendiri yaitu
diantaranya :
a. Mengkoordinasikan antara kas yang masuk dengan kas yang keluar
serta mampu mengelolah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut. Sehingga pengolahan biaya operasional pada instansi lebih
efisien serta efektif.
b. Guna mengambil sebuah keputusan
c. Sebagai pedoman bagi manager ketika melakukan suatu kegiatan
operasional pada suatu instansi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa
tujuan dari biaya operasional pada suatu instansi yakni untuk
memperoleh sumber daya yang dimiliki oleh instansi sehingga segala
aktivitas suatu instansi mampu berjalan dengan baik. Sehingga
perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya serta mampu
menghasilkan laba yang semaksimal mungkin.
26
Berdasarkan pendapat supriyono (2004) yang menyatakan bahwa
biaya operasional dapat dikelompokkan menjadi dua golongan
diantaranya :
a. Biaya langsung (direct cost) biaya yang dapat dibebankan secara
langsung kepada objek biaya atau produk. .
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang tidak dapat
dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang
diproduksi.
Biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan
langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas
operasional perusahaan sehari-hari.
Biaya operasional ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel
dimana jumlah biaya variabel tergantung pada volume penjualan atau
proses produksi, jadi biaya bergantung pada peningkatan atau
penurunanya. Sedangkan biaya tetap selalu konstan meskipun volume
penjualan produksi mengalami peningkatan ataupun penurunan. Maka
biaya operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan
atau operasi perusahaan tetap berjalan denan baik.
5) Penggolongan Biaya Operasional
Berdasarkan pendapat dari Adisaputra (2003) menyatakan bahwa
jenis biaya operasional digolongkan sesuai dengan fungsi pokok kegiatan
perusahaan. Dalam hal ini biaya suatu perusahaan terbagi menjadi dua
kelompok besar diantaranya :
27
1. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk di jual. Menurut objek
pengeluaranya, secara garis besar biaya produsksi ini dibagi menjad tiga
bagian yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik (Mulyadi 2015:8). Biaya produksi meliputi semua biaya
yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam
rangka pengolahan bahan baku menjadi bahan selesai yang siap dijual
atau biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek
pengeluarannya secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi tiga
bagian yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik
Biaya produksi dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
a. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku yaitu harga perolehan berbagai macam bahan
baku yang dipakai dalam kegiatan pengolahan produk.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung yaitu balas jasa yang dimana diberikan
oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan manfaatnya
dapat di identifikasikankepada produk tertentu.
c. biaya overhead pabrik
biaya overhead pabrik yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk
mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi selain baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
28
Elemen-elemen biaya overhead pabrik dapat digolongkan
kedalam
a. biaya bahan penolong
b. biaya tenaga kerja langsung
c. biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
d. biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
e. biaya listrik dan air
f. biaya asuransi pabrik
g. biaya overhead pabrik lain-lain.
Menurut sadday (2014) tingginya biaya produksi berdampak pada tingkat
penjualan secara kuantitas, suatu perusahaan sudah membatasi hasil produk
secara kuantitas berkurang tentunya juga berdampak yang diterima.
Penggunaan bahan baku yang berkualitas baik akan menghasilkan produk yang
baik pula. Pengelolaan biaya produksi yang kurang baik mengakibatkan turunya
pendapatan yang diterima.. penggunaan bahan baku yang berkualitas baik akan
menghasilkan produk yang baik pula. Biaya produksi menjadi penentu besarnya
harga jual dari suatu produk atau jasa yang nantinya akan mempengaruhi
besarnya laba yang diperoleh.
2. Biaya non produksi
dengan semakin tajamnya persaingan dan perkembangan
teknologi yang semakin pesat mengakibatkan dan biaya non
produksi menjadi semakin penting pula. Sehingga manajeman
berkepentingan untuk mengendalikan informasi mengenai
kegiatan dan biaya non produksi tersebut. Pada umumnya biaya
produksi dapat digolongkan kedalam :
29
a. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran ini merupakan biaya-biaya yang terjadi
untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Sedangkan
b. Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi ini merupakan biaya yang
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.
6) Unsur–Unsur Biaya Operasional
Unsur-unsur biaya operasional yang biasanya terdapat pada satu
perusahaan dagang dan jasa yaitu :
a. Biaya tenaga kerja, gaji, komisi, bonus, tunjangan dan lain-
lain.
b. Biaya overhead, promosi
c. Biaya asuransi
d. Biaya administrasi dan umum.
e. Biaya pemeliharaan gedung, mesin, kendaraan dan peralatan.
Berdasarkan pendapat dari Nur Hasanah (2006) “efisiensi biaya
oprasional berarti biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari
penggunaan aktiva tersebut”.
Berdasarkan pendapat dari Anthanassopulus (2006) “ efisiensi
biaya oprasional adalah pemakaian sumberdaya yang dimiliki untuk
meraih pansa pasar dengan memberi layanan kepada nasabah”.
Perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan
operasional yaitu salah satu indikator untuk mengukur efisiensi biaya
30
operasional. Oleh karena itu, apabila biaya operasional dan pendapatan
operasioanl semakin tinggi maka semakin tidak efisiensi dalam
menggunakan dananya. Jika nilai biaya operasional dan pendapatan
operasional menurun maka suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi
dalam menggunakan dananya. Maka dari itu, nilai biaya noperasional dan
pendapatan operasional dapat dikatakan sebagai perbandingan biaya
dalam suatu perusahaan.
Biaya operasioan dapat dihitung berdasarkan hasil beban bungan
dan operasional lainnya, sedangkan pendapatan operasional dapat
dihitung berdasarkan jumlah dari total pendapatan operasional lannya.
Mengacu pada standar yang telah dibuat oleh PNPM mandiri pendesaan,
berikut kategori mengenai perbandingan biaya dan pendapatan.
a. Kurang dari 40% dapat dikatakn wajar
b. Antara 40% sampai 60% dikatakan tinggi
c. Lebih dari 60% dikatakan sangat tinggi
Berdasarkan kategori diatas maka dapat kita katakan bahwa apabila
dibawah 40% dianggap efisien.
E. Laba
1. Pengertian laba
Laba atau keuntungan dapat didefenisikan dengan dua cara. Laba
dalam ilmu ekonomi murni didefenisikan sebagai kekayaan seorang
investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya
yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk
31
didalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi
didefenisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan harga
produksi. Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal pendefenisian
biaya. Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakaian
karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, teori akuntansi sampai saat
ini, berbeda dengan elemen statemen keuangan lainnya, pembahasan
laba meliputi tiga tataran, yaitu: semantik, sintaktik, dan pragmatik.
Konsep dalam tataran semantik meliputi pemaknaan laba sebagai
pengukur kinerja, pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator laba
ekonomik. Meskipun akuntansi tidak harus dapat mengukur dan
menyajikan laba ekonomik, akuntansi paling tidak harus menyediakan
informasi laba yang dapat digunakan pemakaian untuk mengukur laba
ekonomik adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu periode yang dapat
dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap
dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep
pemertahanan kapital. Konsep ini membedakan antara laba dan kapital.
Kapital bermakna sebagai sediaan stok potensi jasa atau kemakmuran
sedangkan laba bermakna aliran (flow) kemakmuran. Dengan konsep
pemertahanan kapital dapat dibedakan antara kembalian atas investasi
dan pengembalian investasi serta antar transaksi operasi dan transaksi
pemilik. Lebih lanjut, laba dapat dipandang sebagai perubahan aset
bersih sehingga berbagai dasar penilaian kapital dapat diterapkan.
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari
transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan
32
usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai
badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan
(revenue)atau investasi pemilik (baridwan). Laba atau rugi sering
dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau
sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba perlembar saham.
Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan
dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya,
akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain:
laba kotor, laba oprasional, laba sebelum paja, dan laba bersih.
2. Jenis –Jenis Laba
Laba pada dasarnya terbagi atas beberapa bagaian diantaranya yaitu:
a. Laba kotor yaitu selisih antara penjualan dengan harga pokok
penjualan yang diindikasikan seberapa besar perusahaan dapat
menutupi biaya produknya.
b. Laba operasional yaitu selisih antara penjualan dengan seluruh
biaya dan biaya operasional yang diindikasikan seberapa baik
perusahaan melakukan aktivitasnya.
c. Laba sebelum pajak yaitu laba dari operasi berjalan
sebelumdikurangi pajak.
d. Laba bersih atau laba setelah pajak yaitu laba atau pendapatan
dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah dikurangi
bunga dan pajak.
33
F. Hubungan Laba Dengan Biaya Operasional
Perusahaan yang bersaing di dunia usaha yang tingkat
persainganya sangat ketat yaitu perusahaan yang dapat menghasilkan
pendapatan. Pendapatan tersebut harus melebihi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh pendapatan, sebuah
perusahaan membutuhkan biaya operasional.
Berdasarkan pendapata dari Harnanto dan Zulkifli yang
menyatakan bahwa hubungan antara biaya operasional dengan laba
sesuai dengan pengertian biaya adalah sesuatu yang berkonotasi
sebagai pengurangan yang harus dikorbankan untuk memperoleh tujuan
akhir yaitu mendatangkan laba. Selain itu, biaya juga dapat dikatakan
sebagai pengeluaran yang timbul akibat digunakan sumber dana dalam
rangka usaha memperoleh penghasilan.
Berdasarkan pemaparan diatas mengenai biaya dapat kita
simpulkan bahwa setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dalam
menjalankan perusahaannya yaitu untuk menghasilkan laba sebesar-
besarnya. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan tersebut setiap
perusahaan harus memiliki target laba yang jelas untuk periode
selanjutnya khususnya untuk perusahaan yang beriorientasi pada laba.
Dengan adanya target laba maka sebuat perusahaan itu akan berhati-hati
dalam menentukan anggaran biaya operasional untuk periode yang akan
datang. Begitupula dalam penggunaan biaya operasional.
34
G. Pengertian Efisiensi
Efisiensi didefenisikan sebagai perbandingan antara keluaran
(output) dengan pemasukan (input), atau jumlah yang dihasilkan satu
input yang dipergunakan (Purmono 2008). Efisiensi juga dapat
didefenisikan sebagai rasio antara output dengan input. Ada tiga faktor
yang menyebabkan efisiensi, yaitu apabila dengan input yang sama
menghasilkan output yang lebih besar.
Berdasarkan pendapat dari Muhammad Iqbal (2016) yang
menyatakan bahwa efisiensi dibagi menjadi dua pengeetian; yang
pertama, efisiensi teknis (technical efficiency) yaitu pilihan proses
produksi yang kemudian menghasilkan output tertentu dengan
minimalisasi sumberdaya. Yang kemudian, efisiensi ekonomis (cost
efficiency) yaitu bahwa pilihan apapun teknik yang digunakan dalam
kegiatan produksi haruslah yang menimumkan biaya. Pada efisiensi
ekonomis, kegiatan perusahaan akan dibatasi oleh garis anggaran
(lisocost) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Efisiensi produksi yang
dipilih adalah efisiensi yang didalamnya terkandung efisiensi teknis dan
efisiensi ekonomis.
Menurut puji (2001) ada tiga factor yang mempengaruhi efisiensi
sebagai berikut :
a. Input yang lebih kecil menghasilkan output yang sama
b. Input yang besar menghasilkan output yang lebih besar
c. Input yang sama menghasilkan output yang lebih besar
35
Faktor yang mempengaruhi efisiensi suatu perusahaan, menurut
sutawijaya (2009) yaitu :
a. Efisiensi karena aberasi ekonomis
b. Efisiensi karena ketepatan penilaian dasar asset-asetnya
c. Efisiensi karena lembaga keuangan bank mampu
mengantisipasi resiko yang akan muncul
d. Efisiensi karena berkaitan erat dengan mekanisme
pembayaran yang dilakukan oleh sebuah lembaga keuangan.
Sedangkan efisiensi alokasi mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan inputnya dengan
struktur harga dan teknologi produksinya. Kedua ukuran ini
dikombinasikan menjadi efisiensi secara ekonomi (efisiensi
ekonomi), apabila perusahaan tersebut dapat menimumkan biaya
produksi untuk menghasilkan output tertentu dengan suatu
teknologi yang umumnya digunakan serta harga yang berlaku.
H. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu
NO Nama & Judul
Penelitian Metode Penelitiian Hasil Peneitian
1. M.Findo Riatama
2017 Biaya
oprasional
Profitabilitas
perusahaan sektor
makanan dan
minuman yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
purposive sampling
yaitu Pengambilan
sample dilakukan
dengan menggunakan
teknik purposive
sampling, dan diperoleh
9 perusahaan. Pengujian
dilakukan dengan
menggunakan uji t
dengan tingkat
signifikansi 0.05
Dari hasil penelitian
menyatakan bahwa
keberhasilan suatu
perusahaan dapat diukur
dalam suatu biaya operasi
dalam menghasilkan laba,
pengelolaan biaya operasi
tersebut membuat
perusahaan harus bena-
benar mengetahui besarnya
36
menggunakan program
SPSS.
biaya operasi yang akan
dikeluaran sesuai dengan
kebutuan perusahaan .
sehingga tidak terjadi
kelebihan pengeluaran
biaya operasi pada
perusahaan tersebut,
karena jika hal ini terjadi
maka akan mempengaruhi
penurunan profitabilitas
atau perusahaan tidak
dapat menaikan laba
secara maksimal.
2. Annisa Nur Fauziah
(2017) Biaya
oprasional Laba
bersih pada unit
pengelolaan
keguatan (UPK)
selangit kecamatan
regresi linear
berganda, yaitu untuk
mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel
independen terhadap
variabel dependen yang
kemudian dilakukan uji
hipotesis t serta uji
hipote f untuk
mengetahui tingkat
signifikansi
pengaruhnya.
Efisiensi biaya operasional
dihubungan dengann
efisiensi yang berkaitan
dengan pelaksanaan
kegiatan dalam suatu
perusahaan
3. Hasmi Hasan (2019)
Penyusunan
Anggaran
Pengendalian biaya
Produksi
Diskripsi Kuantitatif
yaitu membandingkan
penyusunan anggaran di
perusahaan dengan
prosedur menurut kajian
teori.
Pada dasarnya realisasi biaya produksi pengelolahaan tahu UD. Bintang Mulia tidak menggunakan sistem penganggaran untuk periode selanjutnya UD. Bintang Mulia melakukan pembelian bahan baku produksi hanya dilakukan secara step by step. apabila bahan baku diproduksi menipis maka UD. Bintang Mulia membeli bahan baku dalam jumlah besar yaitu 2 ton kurang lebih bisa dipakai untuk memproduksi tahu selama 1 bulan.
4. Budiawan sulaeman
(2018) Pengendalian
kualitas produk
kuantiatif yang bertujuan
untuk menjelaskan
pengaruh biaya kualitas
terhadap profitabilitas
Laba atau keuntungan
dapat didefenisikan dengan
dua cara. Laba dalam ilmu
37
Menigkatkan laba
dengan biaya
operasional sebagai
variabel intervening RS
Kasih Ibu Surakarta
ekonomi murni
didefenisikan sebagai
kekayan seorang investor
sebagai hasil penanam
modalnya, setelah dikurangi
biaya-biaya yang
berhubungan dengan
penanaman modal tersebut
(termasuk didalamya, biaya
kesempatan). Sementra itu,
laba dalam akuntansi
didefenisikan sebagai
selisih antara harga
penjualan dengan harga
produksi. Perbedaan
diantara keduanya adalah
dalam hal pendefenisian
biaya. Laba merupakan
elemen yang paling menjadi
perhatian pemakaian
karena angka laba
diharapkan cukup kaya
untuk merepresentasi
kinerja perusahaan secara
keseluruhan
5. Fuancisca Ermawati
(2015) Pengaruh
Biaya Operasional
Terhadap Laba
Bersih Dengan
Perputaran
Persediaan Sebagai
Variabel
Deskriptif kuantitatif menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya
Hasil penelitian
menunjukkan (a) pengaruh
signifikan antara biaya
operasional dengan laba
bersih dimana biaya
operasionalberpengaruh
negatif terhadap laba bersih
UD. XYZ. Hal ini berarti
semakin rendah biaya
operasional maka semakin
tinggi laba yang di peroleh
dan sebaliknya; (b)
perputaran persediaan
sebagai variabel moderasi
berpengaruh negatif
terhadap hubungan antara
biayaoperasional dengan
laba bersih. Hal ini berarti
semakin rendah perputaran
persediaan mengurangi
pengaruh biaya bersih; (c)
38
pada hasil uji perputaran
persediaan adalah pure
moderator yang berarti
variabel perputaran
persediaan adalah variabel
moderasi murni.
6. Nugro Indah Panutur
(2019) Penyusunan
Anggaran
Operasional
Alat bantu
pengendalian pada
RM PRAMU
BANDAR LOR
KOTA KENDARI
Kuantitatif, data yang
akan dianalisis dalam
penelitian ini berbentuk
angka yang sifatnya
dapat diukur rasional
dan sistematik
RM PRAMU dalam
menjalankan kegiatan
anggaran usahanya
menggunakan metode
penjumlahan dan
pengurangan, sehingga
laba yang diperoleh tidak
maksimal. dilihat dari
kebutuhan bahan baku dan
penjualan jenis menu di RM
PRAMU memiliki jarak yang
sempit sehingga
mempengaruhi laba yang
diperoleh oleh pemilik RM
PRAMU.
7. Junaidi (2016)
Pengaruh biaya
operasional
Profitabilitas pada
UD. Sari Bumi
Probolinggo
Deskriptif kuanitatif menganalisis hubungan antara satuvariabel dengan variabel lainya
Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa
berpengaruh terhadap
operasional dan arus kas
berpengaruh terhadap
profitabilitas UD. Sari Bumi
Probolinggo
8. Ana Laili Susanti
(2016) Pengaruh
pendapatan
operasional,
pendapatan non
operasional, biaya
operasional dan
biaya non
operasional
Laba pada PT.
BANK BCA
SYARIAH
Regresi linear
berganda,yang
mensyaratkan
melakukan uji
normalitas, uji asumsi
klasik, uji regresi
berganda, uji hipotesis
dan uji koefisien
determinasi.
Hasil dari penelitian ini
menunjukkan (1) hasil
pengujian hipotesis antara
pengaruh pendapatan
operasional terhadap laba
adalah berpengaruh positif
dan signifikan pada Bank
BCA syariah, oleh karena
itu agar dapat
meningkatkan laba Bank
BCA syariah harus
meningkatkan pendapatan
operasionalnnya. (2) hasil
pengujian hipotesis antara
biaya operasional terhadap
laba, pengaruh biaya
39
operasional berpengaruh
positif dan signifikan pada
laba Bank BCA Syariah,
oleh karena itu biaya
operasional yang di
keluarkan oleh Bank
syariah dapat
mempengaruhi laba. (3)
hasil pengujian hipotesis
secara simultan
pendapatan operasional
pendapatan non
operasional, biaya
operasional dan biaya non
operasional berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap laba.
9. Mimelientesa Irman
(2019) Anggaran
biaya operasional
Perencanaan dan
pengendalian dalam
meningkatkan laba
pada PT.KIMIA
FARMA TRANDING
AND
DISTRIBUTION
PEKANBARU
Metode Analisis Varians.
Untuk Analisis Varians
Menggunakan Bantuan
Software Microsoft Excel
2010 Hasil Analisis Dari
Penelitian Ini
Menyatakan Bahwa
Anggaran Biaya
Operasional Sudah
Berperan Sebagai Alat
Perencanaan Dan
Pengendalian Dalam
Meningkatkan Laba, Dan
Sudah Diterapkan
Secara Efektif Oleh PT.
Kimia Farma Trading
And Distribution
Pekanbaru
Anggaran biaya operasional
adalah semua rencana
pengeluaran yang berkaitan
dengan operasional
perusahaan serta
pengeluaran untuk
menjalankan roda
perusahaan. yang termasuk
kedalam anggaran biaya
operasional adalah sebagai
berikut, anggaran biaya
tetap adalah anggaran yang
cenderung bersifat konstan
atau tetap secara total
berapapun jumlah yang
akan di produksi biayanya
tetap sama, anggaran biaya
variabel adalah anggaran
biaya yang jumlahnya
secara total selalu
mengalami perubahan
sebanding dengan
perubahan volume
produski.
10. Ketut Ali Suardana
(2016) Pengaruh
biaya operasional
Regresi linear berganda, digunakan untuk
mengetahui apakah ada
Hasil penelitian diketahui
bahwa biaya operasional
pendapatan operasional
40
pendapatan
operasional
pertumbuhan aset
dan non performing
loan
Return on asset
pengaruh antara variabel
independen dengan
variabel dependen
dan non performing loan
berpengaruh signifikan
terhadap return on asset.
Sedangkan untuk
pertumbuhan aset tidak
berpengaruh secara
segnifikan terhadap return
on asset.
11. Y. Casmadi, Irfan
Aziz (2019)
Pengaruh biaya
produksi & biaya
operasional
Laba bersih pada Pt.
Ultrajaya milk
industry & trading
company,Tbk.
Metode kuantitatif
dengan jenis perumusan
masalah asosiatif bentuk
hubungan kausal.
Dari hasil penelitian dapat
dikatakan bahwa
perkembangan biaya
produksi,biaya operasional,
dan laba bersih mengalami
fluktuasi setiap tahunnya.
Biaya produksi berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap laba bersih pada
PT. Ultrajaya Milk Industry
& Tranding company, tbk.
Periode 2012-2016. Dimana
jika biaya operasional
meningkat maka laba bersih
pun akan meningkat.
Variabel biaya produksi dan
biaya operasional secara
simultan berpengaruh
signifikan pada PT.
ultrajaya milk industry &
tranding company, tbk
periode 2012-2016
12. Rika Lidyah (2019)
Pengujian financing
to deposit ratio
sebagai mediasi
antara pembiayaan,
non performing
financing dan biaya
operasional
pendapatan
operasional
Laba pada bank
umum syariah di
indonesia
Asosiatif kausal dengan
pendekatan kuantitatif.
Penelitian asosiatif
kausal bertujuan untuk
meneliti hubungan
sebab dan akibat antara
satu variabel dengan
variabel yang lain.
Dari hasil penelitian
menyatakan bahwa biaya
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
financing to deposit ratio
(PDR) non reforming
financing (NPF) tidak
berpengaruh terhadap
financing to deposit ratio
(FDR), biaya operasional
pendapatan operasional
(BOPO) berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap financing to
41
deposit ratio (FDR)
pembiayaan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap laba, non
ferforming financing (NPF)
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap laba
financing to deposit ratio
(FDR) memediasi pengaruh
pembiayaan terhada laba,
financingto deposit ratio
(FDR) tidak mediasi
pengaruh non ferforming
financing (NPF) terhadap
laba financing to depoit
ratio(FDR) memediasi
pengaruh biaya operasional
pendapatan operasional
(BOPO) terhadap laba.
I. Kerangka pemikiran
Laba merupakan komponen yang sangat penting bagi suatu
perusahaan. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus menargetkan
jumlah laba yang ingin dicapai padatiap tahunnya. Karena dengan
tercapainya target suatu laba yang ditentukan oleh perusahaan maka
perusahaan tersebut dapat menjalankan roda perusahaanya semaksial
mungkin. Tapi pada kenyataanya tidak semua perusahaan dapat
mencapai suatu laba yang di inginkan atau laba yang di targetkan. Hal
ini dapat terjadi karena pembekakan biaya ataupun pendapatan yang
menurun.
Laba yang telah ditargetkan perusahaan dapat tercapai, maka
yang perlu dilakukan yaitu dengan menekan biaya seefisien mungkin
serta menggunakanya sebaik-baiknya. Karena pada dasarnya hubungan
42
antara laba dengan biaya itu berbanding terbalik. Ketika laba berkurang
maka biaya menjadi besar begitu pun sebaliknya ketika ketika laba besar
maka biaya berkurang. Dan biaya yang perlu ditekan yaitu biaya variabel
karena biaya variabel selalu berubah-ubah mengikuti volume bisnis. Tapi
sebelum melakukan penekanan biaya khususnya untuk biaya variabel
maka harus di amati sebaik mungkin apakah biaya tersebut harus di
kurangi atau tidak.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka yang akan dibahas dalam
peneitian ini kami berfokus pada pengaruh biaya operasional terhadap
suatu laba.
Salah satu tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh suatu laba
yang lebih meningkat dari tahun ke tahun. Apabila suatu perusahaan
telah mampu meningkatkan laba maka perusahaan tersebut maka dapat
dikatakan sebagai manajeman yang sukses. Laba bersih yaitu selisih
positif antara total pendaptan dengan total biaya, sehingga besarnya
jumlah laba yang diperoleh perusahaan tergantung kepada kedua pos
tersebut.
Adapun kerangka pemikiran pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan data laporan tahunan perusahaan manufaktur sub sektor
minum yang terletak di CV. SAI TENRISAU. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian biaya
operasional. Kerangka konse ptual yang menggambarkan suatu
hubungan antar variabel dalam penelitian ini, dapat digambarkan sebagai
berikut :
43
Tabel 2.2 : Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka penulis
dalam penelitian ini merumuskan bahwa dengan penggunaan anggaran akan
mempengaruhi terhadap suatu pengendalian dalam biaya operasional maka
diperoleh dari hasil penelitian perusahaan CV SAI TENISAU.
Anggaran
pengendalian Biaya Operasional
Hasil Analisis
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
variabel lain. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis
penelitian deskriptif dimana untuk memperoleh gambaran mengenai
analisis penggunaan anggaran sebagai alat pengendalian biaya
operasional pada CV SAI TENRISAU.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada CV SAI TENRISAU yang
bertempat di jl. Antang Indah RT.003 RW,007 Kel. Antang Kec.
Manggala, Makassar. Jangka waktu penelitian ini hingga perampungnya
diperkirakan lebih kurang lebih dua bulan dari juni sampai juli tahun 2020.
C. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian
Defenisi operasional dan variabel penelitian sebagai berikut :
1. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan
keuangan (Unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu
yang akan datang.
45
46
2. pengendalian adalah kegiatan manajeman setiap hari untuk
meyakinkan bahwa aktivitas organisasi sesuai dengan yang telah
direncanakan
D. Teknik Pegumpulan Data
Teknik pengumplan data untuk memperoleh informasi data yang
diperlukan yaitu:
a. wawancara
Dokumen wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan
berkompeten dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian
untuk mendapatkan penjelasan secara jelas dan detail.
b. observasi
observasi dilakukan dengan pengadaan pengamatan langsung ke
lokasi penelitian, guna mendapatkan informasi yang akura tentang
masalah yang ada diperusahaan tempat penelitian.
c. Dokumetasi
Yaitu berupa dokumen atau arsip yang relevan dengan tujuan
penelitian yang didapatkan dari catatan dan formulir perusahaan
yang berkaitan dengan biaya oprasional.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode
analisis deskriptif kuantitatif yang dimana diperoleh dari data keuangan
dan hasil wawancara yang diberikan oleh pihak Perusahaan, selain itu
penulis juga akan melakukan observasi terkait kegiatan penggunaan
anggaran sebagai alat pengendalian biaya operasional pada CV SAI
TENRISAU.
47
Data kuantitatif
Rumus Efisiensi
Efisiensi dihitung berdasarkan pendekatan pembahasan tentang
analisis finansial (keuangan) terhadap efisiensi biaya operasional,
dengan menggunakan rumus rasio efisiensi sebagai berikut :
Dari rumus di atas menurut pendapat Mahsun (2009) terkait pengukuran
tingkat efisiensi memerlukan data-data anggaran biaya serta realisasi biaya
untuk mengetahui tingkat efisiensi suatu perusahaan.
Adapun standar pengukuran efisiensi sesuai dengan acuan litbang depdagi di
antaranya :
Tabel 3.1 : Standar Ukuran Tingkat Efisiensi
Rasio Efisiensi Tingkat Capaian
Diatas 0,22 % Sangat baik
0,1 – 0,21 Cukup baik
0 Tidak baik
-0,1 kebawah Sangat tidak baik sumber: Jurnal Ni Luh Ayu Kartika STMIK STIKOM Bali
Melihat dari tabel standar ukuran tingkat efisiensi di atas. Dimana dalam
tabelnya menjelaskan bahwa apabila diatas 0,22 maka dikatakan sangat baik,
0,1 - 0,21 dikatakan cukup baik, 0 tidak baik dan -0,1 kebawah sangat tidak baik.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya CV SAI TENRISAU
CV SAI TENRISAU berdiri sejak 09 Mei 2016 berkantor dijalan
Wijaya Nomor 3 Perumahan Bukit Baruga RT 003 RW 011 Kelurahan
Antang Kecamatan Manggala, Makassar. Memiliki pabrik air minum yang
berlokasi di Jalan Antang Indah RT 003 RW 007 Antang Manggala
Makassar pada Muktamar Muhammadiyah di Makassar 5 (lima) tahun
oleh PT. Finishela dimana mempromosikan air dengan melepas air suli 5
pada peserta muktamar dan selanjutnya PT. Fineshela Suryawijaya
menawarkan seperangkat mesin produksi tersebut. Tujuan sebelumnya
agar mesin itu di beli oleh organisasi Muhammadiyah selain itu PT.
Fenishela Suryawijaya memberikan kesempatan juga kepada Pak
Rahman pribadi untuk membeli mesin itu.
Pak Rahman pada bulan yang sama dimana PT. Fineshela
memberikan tawaran kepada beliau, akhirnya beliau juga bersedia untuk
membelinya dan terjadilah transaksi penjualan mesin antara PT.
Fenishela Surya wijaya depok dengan CV. SAI TENRISAU Makassar.
Pada bulan berikutnya Pak Rahman/CV SAI TENRISAU mulai
membangung pabrik untuk usaha air minum itu yang mendapat tiga bulan
kemudian berdirinya gedung pabrik air minum suli 5, gedsung yang indah
dan fantastic di Jalan Antang Indah Nipa-Nipa Makassar.
Menurut info dari saudara Ismail karyawan salah satu perusahaan
lain Pak Rahman mengatakan bahwa “suli 5 dikelolah Pak Rahman
49
9
50
karena sanggup membeli mesin dan gedung untuk usaha air minum
dengn merek tersebut” menurut Pak Rahfi manager CV SAI TENRISAU
mengatakan “kerjasama PT.Fenishela Suryawijaya dengan CV SAI
TENRISAU tidak sama di pulau jawa, di pulau jawa suli 5 dikelolah semi
organisasi Muhammadiyah.
Air suli 5 dikelolah langsung oleh Pak Rahman/CV SAI TENRISAU
yang bergerak dan pemasaranya lebih banyak ke umum sedang di pulau
jawa dimodali patungan dan keuntungan untuk muhammadiyah.
Perkembanganya satu tahun kemudian perusahaan ini
berkembang dengan omset penjualan dengan baik, tertinggi penjualan di
Makassar, Maros dan sengkang. Untuk penjualan di kalangan
Muhammadiyah tertinggi penjualanya di Unismuh, Pendidikan
Muhammadiyah Cabang Bontoala dan sebagian kecil di Sekolah
Muhammadiyah Cabang Makassar. Dan insyaallah dalam waktu singkat
bila corona redah kata manager CV SAI TENRISAU, perusahaan ini akan
mencoba memasuki sasaran penjualan pada seluruh kacamatan untuk
warga Muhammadiyah atau bukan Muhammadiyah akan dilayani dengan
baik untuk mengkomsumsi air mineral suli 5 ini dalam rangka
meningkatkan omet penjualan.
Berdasarkan pendapat dari manager suli 5 air produksinya tetap
diminati masyarakat sehingga ada harapan untuk meningkat terus.
karena ada dua dasar keunggulan satu nawaitu keislaman dan mutu air
itu yang diproduksi baik. menurut CV SAI TENRISAU lebih diatas
dibandingkan denganair murni yang disebut dengan air organik sering
juga disebut dengan air kesehatan karena membawa misi kesehatan
51
sekaligus membawa misi keagamaan keislaman. Manager dalam
menjalankan usahanya diniatkan selain untuk Pak Rahman juga untuk
pengemangan keislaman.
Adapun surat perizinan usaha yang dimiliki oleh CV SAI TENRISAU
diantaranya :
1. Surat izin usaha perdagangan kecil tertanggal 26 mei 2016 yang
dilantik oleh badan perisinan terpadu dan penanaman modal pemkot
Makassar.
2. Surat izin BPOM tertanggal 07 november 2016 yang di tanda tangani
oleh kepala BPOM No. 265220001111 untuk botol 1500ml, 600ml.
330ml, galon 19 liter nNo. MD 26522000111
3. Surat izin dari lembaga sertifikasi produk (LSPro) BBIHA Makassar
No, 16/BPPI/LSPro BBIHP/VIII/2016 tanggal 14 oktober 2019.
B. VISI dan MISI CV SI TENRISAU
Adapun visi dan misi pada perusahaan CV SAI TENRISAU.
1. Visi CV SAI TENRISAU menjadi air minum kepercayaan konsumen
2. Misi CV SAI TENRISAU
a. Menjadikan minuman dalam kemasan yang bersih dan steril
b. Mengedepankan mutu/kualitas yang lebih baik
c. Menjadikan air minum yang tingkat kejernihan tertinggi TDS 0
PPM
52
C. Tujuan CV SAI TENRISAU
1. Menjadi air minum yang terpercaya akan mutu/kualitas yang lebih
baik
2. Menjadi air minum terdepan dan diminati semua manusia
3. Menjadi air minum yang lebih sehat
53
D. Struktur organisasi
Gambar 4.1
STURKTUR ORGANISASI CV SAI TENRISAU
Manager
Rafli Abdul Rahim
Bagian Keuangan
dan ADM
Syifa Ainun
Bagian
Persediaan
AMDK
1. Mala
2. Daeng Laha
Bagian
Pergudangan
Firsan
Bagian
Produksi
Abdul Mubni
Bagian Angkut
Barang
1. Bisnur
2. Rahmat
Direktur
prof. Dr. Abdul Rahman Rahim, SE, MM
54
Pembagian tugas (Job Description)
Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur
a. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan
b. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi
perusahaan, serta bertanggung jawab terhadap keuntungan
perusahaan
c. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam
perusahaan
d. Merencanakan, mengembangkan dan mengelolah berbagai sumber
pendapatan dan pembelajaran kekayaan milik perusahaan
e. Menyusun dan menetapkan berbagai strategi – strategi untuk
mencapai visi dan misi perusahaan
f. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,
mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang
g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
2. Manager
a. Membantu tugas direktur utama
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses operasional, produksi,
proyek hingga kualitas hasil produksi
c. Bertanggng jawab terhadap pengembangan kualitas produk maupun
karyawan yang terlibat
d. Menyusun strategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara
mencapai target tersebut
55
e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam
proses operasional perusahaan
f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan serta
melakukan koordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan
operasional perusahaan
g. Mengawasi seluruh karyawan dan memastikan mereka menjalankan
tugas sesuai dengan yang diperintahkan
h. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama
3. Bidang keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan
b. Bertanggung jawab membuat laporan keuangan perusahaan
c. Mengawasi laporan keuangan perusahaan
d. Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan
perusahaan
e. Meminimalisir resiko keuangan yang mungkin merugikan perusahaan
4. Bidang produksi
a. Merencanakan sebuah rencana dan mengatur jadwal proses produksi
b. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi supaya kualitas,
kuantitas dan waktu sesuai dengan rencana
c. Bertanggung jawab pada manajeman produksi agara selalu prima dan
fasilitas produski dapat maksimal dan berjalan lancar
d. Melaporkan kegiatan dalam bagian produksi secara berkala
e. Memastikan perkembangan dan skill karyawan dan bertanggung
jawab atas apa yang terjadi di dalamnya
56
f. Memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dialkukan
oleh karyawan
g. Berinovasi dalam mengembangkan produski
5. Bidang Persediaan
a. Memastikan persediaan tersedia (safety stock)
b. Mengurangi risiko keterlambatan dalam mengirim persediaan
c. Mengurangi risiko harga yang fluktuatif
d. Memperoleh diskon dari pemesanan dalam jumlah yang banyak
e. Menyesuaikan pembelian dengan jadwal produksi
f. Mengatisipasi perubahan yang terjadi pada penawaran maupun
permintaan
g. Mengantisipasi permintaan mendadak
h. Mengawasi pesanan persediaan yang tidak sesuai dengan sfesifikasi,
bisa dikembalikan ke supplier bila tidak cocok atau terjadi kerusakan
i. Menjaga komitmen terhadap costumer agar barang bisa diproduksi
dengan waktu dan kualitas yang diminta
j. Menentukan kuantitas persediaan yang harus di simpan untuk
menjaga jaga.
6. Bagian Gudang
a. Memastikan barang terjaga dengan baik
b. Memastikan barang terhitung dengan baik
c. Memastikan data di computer sama dengan data di fisik
d. Memastikan pengiriman bisa sampai tepat waktu
e. Memastikan target kerja tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan
oleh perusahaan
57
f. Menjaga dan memelihara kebersihan gudang.
7. Bagian pengangkutan barang
a. Melakukan pengiriman barang ke alamat dan penerima yang tepat
b. Memastikan barang yang diterima oleh konsumen atau pelanggan
dala keadaan baik dan tidak rusak
c. Menjaga kerahasiaan barang dan menjaga serta menjaga keamanan
dokument
d. Mengecek terlebih dahulu barang yang akan diterima kepada
konsumen agar tidak terjadi kesalahan pengiriman barang
e. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
f. Membuat laporan harian mengenai barang yang terkirim dan di terima
pelanggan atau konsumen
g. Mengambil barang atau dokumen dari konsumen
E. Klasifikasi Biaya Operasional pada Perusahaan CV SAI TENRISAU
Biaya operasional atau yang disebut juga dengan operating
Expenses merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan untuk mendukung operasi atau kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Biaya operasional biasanya dapat berupa biaya
untuk penjualan dan administrasi untuk mendongkrak pendapat serta
tidak termasuk pada pengeluaran yang telah diperhitungkan dalam harga
pokok penjualan (HPP) maupun faktor penyusutan. Biaya operasional
juga dapat diasumsikan sebagai biaya yang diperlukan untuk
mengelolabahan baku menjadi produk siap jual. Jika dilihat dari objek
pengeluaranya, secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
58
overhed pabrik. Biaya yang terikat dengan bahan baku dan tenaga kerja
langsung digolongkan sebagai biaya utama, sedangkan untuk biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik digolongkan sebagai
biaya konversi.
Secara umum dalam menjalankan kegiatan pada perusahaan CV
SAI TENRISAU ini dibutuhkan biaya yang dapat membantu dalam
kegiatan operasi sehari-hari. Adapun biaya-biaya operasional pada CV
SAI TE/NRISAU pada air suli 5 ini meliputi :
1. Biaya penjualan terdiri dari :
a. Gaji karyawan penjualan
b. Biaya penyusutan peralatan
c. Biaya kendaraan penjualan
d. Biaya perlengkapan bagian penjualan
e. Biaya iklan
f. Biaya lain-lain
2. Biaya administrasi dan umum, terdiri dari :
a. Gaji karyawan kantor
b. Biaya pemeliharaan kantor
c. Biaya listrik kantor
d. Biaya telpon kantor
e. Biaya Perlengkapan Kantor
f. Biaya Lebel
g. Biaya lain-lain
59
Berikut ini adalah data laporan biaya operasional yang di keluarkan pada
perusahaan CV SAI TENRISAU beralamat Jl. Antang Indah Kec.
Manggala Makasar untuk mampu memperoleh suatu laba. Selama (tiga)
3 tahun dimulai dari tahun 2017 sampai 2019 sebagai berikut :
Tabel 5.1 anggaran biaya operasional pada perusahaan CV Sai
Tenrisau Makassar Pada Tahun 2017 Sampai 2019
Unsur biaya
operasional Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Gaji dan Upah 75.880.000,- 83.745.000,- 85.280.000,-
Biaya umum 32.628.000,- 41.325.000,- 38.730.000,-
Biaya kendaraan 40.200.000,- 43.150.000,- 42.143.000,-
Biaya penyusutan 237.908.000,- 205.784.000,- 210.000.000,-
Jumlah biaya
operasional 386.616.000,- 374.004.000,- 376.153.000,-
Sumber laporan keuangan CV SAI TENR ISAU
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan dan
penurunan terhadap anggaran biaya operasional pada tahun 2017
sampai dengan 2019. Hal itu dapat dilihat pada tahun periode 2017
dengan anggaran biaya operasional sebesar 386.616.000, dan pada
periode tahun 2018 mengalami penyimpangan 374.004.000, sedangkan
pada periode tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 376.153.000.
Tidak jauh beda dengan kondisi realisasi biaya operasional pada
perusahaan CV SAI TENRISAU Makassar yang dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
60
Tabel 5.2 Realisasi Biaya Operasional Pada Perusahaan CV Sai Tenrisau Makassar Pada Tahun 2017 Sampai 2019
Unsur Biaya
Operasional Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Gaji dan Upah 128.126.306,- 80.736.000,- 74.210.000,-
Biaya umum 31.938.592,- 29.850.000,- 23.540.000,-
Biaya kendaraan 37.194.098,- 45.725.000,- 35.270.000,-
Biaya penyusutan 145.954.000,- 190.571.000,- 157.646.000,-
Jumlah biaya
operasional 343.212.996,- 346.882.709,- 290.666.000,-
Sumber : Laporan Keuangan CV SAI TENRISAU
Berdasarkan tabel 5.2 di atas terlihat bahwa jumlah biaya
operasional yang terealisasi lebih kecil dari biaya operasional yang telah
di anggarkan sebelumnya, atau dengan kata lain terjadi selisih yang
menguntungkan. Hal ini terbukti dari tahun 2017 dengan anggaran biaya
operasional sebesar 386.616.000 dengan realisasi yaitu 343.212.996,
Pada tahun 2018 dengan anggaran biaya operasional sebesar
374.004.000, dengan realisasi yakni 346.882.709, sedangkan pada tahun
2019 anggaran biaya operasional adalah 376.153.000 dengan realisasi
sebesar, 290.666.000.
F. Efisiensi biaya operasional
Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan yang di nilai dari suatu
besarnya sumber daya yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tertentu
pada perusahaan CV SAI TENRISAU berada di Jl. Antang Indah kec.
Manggala makassar. Efisien sangatlah penting karena selain untuk
mengehmat pengeluaran, efisiensi juga dapat meningkatkan kinerja dan
61
semangat karyawan karena sumber utama efisiensi sebenarnya ada
dalam diri individu masing-masing karyawan karena dengan akal fikiran
dan pengetahuan yang ada karyawan mampu meciptakan cara kerja
yang baik. Melalui efisiensi tersebut tidak hanya pengeluaran operasional
yang dapat ditekan namun juga mendorong karyawan untuk cermat
dalam menggunakan fasilitas efisiensi biaya yang dilakukan terkait
dengan listrik, telpon, dan peralatan yang ada pada perusahaan ini.
Dengan melakukan penghematan maka akan menjadi anggaran pada
perusahaan lebih efisien.
Rasio efisien menggambarkan perbandingan antara besarnya
biaya yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi
yang diterima. Kinerja perusahaan CV SAI TENRISAU Jl. Antang Indah
Kec. Manggala Makassar dikatakan efisiens apabila rasio yang dicapai
kurang dari 1 (satu) atau dibawah 100 persen. Semakin kecil efisiensi
menggambarkan kemampuan yang semakin baik. Untuk mengetahui
rasio efisiensi pada perusahaan CV SAI TENRISAU maka dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus
62
Melihat dari hasil pengolahan data diatas maka dapat dikatakan bahwa pada
tahun 2017 sampai 2018 tingkat efisiensi perusahaan sangat efisiensi dan pada
tahun 2019 tingakt efisiensi perusahaan hanya cukup efisiensi dilihat dari tabel
standar ukuran tingkat efisiensi. Dimana dalam tabelnya menjelaskan bahwa
apabila diatas 0,22 maka dikatakan sangat baik, 0,1 - 0,21 dikatakan cukup baik,
0 tidak baik dan -0,1 kebawah sangat tidak baik.
1. Keadaan Biaya Operasional
Biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis yang harus
dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa sedangkan biaya
operasional adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan suatu
perusahaan, sehubungan dengan operasi atau kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut. Biaya operasional (operational cast)
merupakan biaya yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan dalam
suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu
yang relative singkat (kurang dari satu tahun). Adapun data laporan biaya
operasional selama 3 (tiga) tahun dari tahun 2017-2019
63
Tabel :5.3 perbandingan anggaran dan realisasi biaya operasional
pada tahun 2017 sampai 2019
Tahun Anggaran biaya
operasional
Realisasi biaya
operasional Persentase %
2017 386,616,000,- 343,212,996 11%
2018 374,004,000,- 346,882,709,- 0,72%
2019 376,153,000,- 290,666,000,- 0,22%
Sumber : hasil olahan data pada perusahaan CV SAI TENRISAU
Hasil Dari data tabel diatas dapat dilihat peningkatan dan
penurunan presentase biaya operasional pada perusahaan CV SAI
TENRISAU berada di jalan antang indah RT.003 Rw.007 kelurahan
antang kecamatan manggala makassar,. Hal ini dapat dilihat pada
periode selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu dari tahun 2017 s/d 2019
dimana pada tahun 2017 biaya operasional yang dihasilkan sebesar
386.616.000 dari biaya yang di anggarkan 343.212.996 dengan
presentase 11%. Dan pada tahun 2018 biaya operasional mengalami
penurunan yaitu 374.004.000 dari biaya yang dianggarkan sebesar
346.882.709 dengan presentase 0,72% sedangkan pada tahun 2019
biaya operasional mengalami peningkatan sebesar 376.153.000 dari
biaya operasional yang dianggarkan yaitu 290.666.000 dengan
presentase 0,22%.
2. Keadaan Laba
Laba adalah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh
perusahaan satu tahun buku setelah dikurangi biaya atau penyusutan
laba pada perusahaan biasanya mengalami peningkatan dan penurunan
pada satu tahun tersebut. Dan laba merupakan bagian terpenting dalam
64
suatu perusahaan karena dari laba maka dapat diketehui berapa besar
balas jasa yang diterima setiap anggota.
Laba menurut anggaran dasar (AD) perusahaan CV SAI
TENRISAU Makassar merupakan pendapatan perusahaan yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan. Penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk
pajak yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan untuk
lebih jelasnya laba usaha dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel : 5.4 Perbandingan Anggaran Dan Realisasi Laba
Pada Tahun 2017 s/d 2019
Tahun Anggaran Laba
Usaha
Realisasi laba
usaha
presentase
2017 67.816.286 57.127.730 1.57%
2018 103.257.000 74.893.291 2.74%
2019 189.466.000 114.361.000 3.96%
Sumber : hasil olah data pada perusahaan CV SAI TENRISAU Makassar
Pada data di atas menunjukkan bahwa selama 3 (tiga) tahun
terakhir yaitu tahun 2017 s/d 2019 laba usaha pada CV SAI TENRISAU
yang beralamat Jalan Antang Indah Kelurahan Antang Kecamatan
Manggala Makassar mengalami peningkatan, yakni pada tahun 2017 laba
usaha yang dihasilkan sebesar 67.816.286 dengan tingkat presentase
1.57% dan tahun 2018 sebesar 103.257.000 dengan persentase 2.74%
sedangkan pada tahun 2019 sisa hasil usaha yang di hasilkan adalah
189.466.000 dengan persentase sebesar 3.96%
65
G. Hubungan Biaya Operasional dengan Laba
Biaya operasional merupakan biaya yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam kegiatanya untuk meningkatkan laba pada
perusahaan CV Sai Tenrisau berada di jalan antang indah kelurahan
antang kecamatan manggala makassar, dimana biaya operasional pada
laba berkaitan dalam suatu perusahaan, untuk itu akan dipaparkan
hubungan antara biaya operasional dan laba dalam mencapai
peningkatan pada perusahaan CV SAI TENRISAU yang beralamat di
jalan antang indah kelurahan antang kecamatan manggala Makassar.
Paparan biaya dengan laba usaha pada perusahaan CV SAI TENRISAU
yang berada di jalan antang indah kelurahan antang kecamatan
manggala Makassar sebagai berikut :
Tabel 5.5 Perbandingan Biaya Operasional Dan Laba Pada Perusahaan
CV SAI TENRISAU Jalan Antang Indah Kelurahan Antang Kacamatan
Manggala Makassar
Tahun Biaya
operasional
Presentase
% Laba
Presentase
%
2017 386.616.000 11% 67.816.286 1.57%
2018 374.004.000 0.27% 103.257.000 2.74%
2019 376.153.000 0.22% 189.466.000 3.96%
Rata-rata 382.253.666 3.83% 120.179.762 2.75%
Sumber : hasil olah data pada CV SAI TENRISAU
Dilihat Dari tabel diatas terlihat bahwa biaya operasional pada
tahun 2017 s/d 2019 mengalami peningkatan dan penurunan dengan nilai
rata-rata anggaran biaya operasional sebesar 382.253.666 dan
66
persentasenya adalah 3.83% sedangkan dengan laba pada tahun 2017
sampai dengan 2019 mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar
120.179.762 dengan persentase sebesar 2.75% hal ini berari adanya
kaitan antara biaya operasional dengan peningkatan laba pada
perusahaan CV SAI TENRISAU.
H. Pembahasan
Biaya operasional merupakan biaya usaha pokok. Biaya usaha
yang terdiri dari biaya pemasaran, biaya administrasi dan biaya umum.
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai
dalam kurung waktu yang relatif singkat (kurang dari satu tahun)
laba atau keuntungan dapat didefenisikan dengan dua cara. Laba
dalam ilmu ekonomi murni didefenisikan sebagai peningkatan kekayaan
seorang investor sebagai hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi
biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut
(termasuk didalamnya biaya kesempatan). Sementara itu, laba juga
elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba
diharapkan cukup kaya untuk merepresentasekan kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya operasional yang
dikeluarkan dalam meningkatkan laba pada perusahaan CV SAI
TENRISAU, dimana terdiri dari variabel bebas adalah biaya operasional
sedangkan variabel terikat adalah laba sehingga metode analisis yang
digunakan adalah metode kuantitatif.
67
Tabel 5.3 diatas dapat dilihat perkembangan dan penyimpangan
anggaran biaya operasional, yakni seluruh biaya operasional yang
dikeluarkan oleh perusahaan lebih kecil dari yang dianggarkan atau
terjadi penyimpangan yang sifatnya menguntungkan. Hal ini dapat dilihat
pada tahun periode analisis 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu dari tahun 2017
sampai dengan 2019.
Pada tahun 2017 biaya operasional yang dikeluarkan secara
keseluruhan sebesar 343.212.996 dari biaya yang dianggarkan yaitu
386.616.000 dengan presentase 11%, pada tahun 2018 biaya
operasional yang terealisasi sebesar 346.882.709 dari anggaran biaya
374.004.000 dengan presentase 0.72%.
Pada tahun 2019 biaya yang terealisasi sebesar 290.666.000 dari
anggaran biaya pada tahun yang sama 376.153.000 dengan presentase
0.22%. Tidak jauh beda dengan kondisi laba yang diperoleh suatu
perusahaan padab tahun yang sama yakni dari tahun 2017 sampai
dengan 2019. Pada tahun 2017 realisasi laba usaha 573127.730 dengan
anggaran laba usaha 67.816.286 dan presentase 1.57%, sedangkan
pada tahun 2018 adalah 74.893.291 dengan anggaran realisasi laba
usaha 103.257.000 dengan presentase 2.74% dan pada tahun 2019
realisasi anggaran 114.361.000 dengan anggaran laba usaha
189.466.000 dengan presentase 3.96%.
Hasil penelitian dan pembahasan analisis biaya oiperasional 3
(tiga) tahun terakhir dari tahun 2017 sampai dengan 2019 diatas bahwa
jumlah biaya operasional yang terealisasi lebih kecil dari biaya
operasional yang telah dianggarkan sebelumnya atau dengan kata lain
68
terjadi selisih yang menguntungkan. Sedangkan pada laba pada 3 (tiga
tahun terakhir lebih besar dari jumlah target yang di anggarkan atau yang
direncanakan. Hal membuktikan bahwa penggunaan biaya operasional
yang dialkukan oleh perusahaan telah efisiensi sehingga dapat
meningkatkan laba pada perusahaan CV SAI TENRISAU.
Hasil penelitian ini sejajar dengan penelitian menurut mimelientea
irman (2019) yang menyatakan bahwa anggaran biaya operasional
adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan operasional
pengusaha serta pengeluaran untuk menjalankan roda perusahaan
sedangkan menurut Anniza Nur Fauziah (2017) yang menyatakan bahwa
efisiensi biaya operasional dihubungkan dengan efisiensi yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan dalam suatu perusahaan.
69
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka
adapun kesimpulan dari analisis biaya operasional terhadap peningkatan
laba pada perusahaan CV SAI TENRISAU yang beralamat di Jalan
Antang Indah Rt.003 Rw.007 Kelurahan Antang Kecamatan Manggala
Makassar.
1. Jika dilihat dari keseluruhan dari tahun 2017 sampai 2019 biaya
operasional pada perusahaan CV SAI TENRISAU Makassar ini
mengalami peningkatan dan penurunan seperti yang terlihat pada
tabel diatas. Hal ini selain disebabkan oleh penambahan biaya dan
adanya pengendalian biaya untuk beberapa unsur pengeluaran,
misalnya pada tahun 2018 yang tidak bisa dihindari oleh perusahaan.
Ini semua dikarenakan adanya penyusutan anggaran yang menjadi
pedoman dalam pengeluaranb biaya-biaya tersebut.
2. anggaran pada CV SAI TENRISAU dapat dijadikan sebagai alat
pengendalian dengan adanya anggaran dan dapat diketahui berapa
selisih dan kekuranganya.
B. Saran
1. Untuk manajer Saran yang dapat diberikan sebagai bahan
pertimbangan adalah sebaiknya menerapkan anggaran standar
69
70
sebagai alat bantu pengendalian biaya operasional dan antisipasi
dengan cara mengurangi biaya operasional yang kurang perlu
2. Untuk akademisi sebagiknya lebih mendalami bagaimana cara
pengelolan anggaran sehingga mampu mengendalikan biaya
operasional.
3. Untuk Perusahaan Dengan adanya penurunan biaya operasional
pada tahun 2018 maka sebaiknya para tenaga kerja atau karyawan
CV SAI TENRISAU lebih meningkatkan /mengefisiensikan kinerjanya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Carter, william k. 2009. Akuntansi biaya, salemba empat. Jakarta.
Eddy. 2007, manajeman produksi dan operas. Edisi kedua. Cetakan ketiga
penerbit PT. Grasindo. Jakarta
Ernawati Fuancisca (2015) “pengaruh biaya operasional terhadap laba bersih
dengan perputaran perediaan sebagai variabel”jurnal ilmiah dan riset
manajeman.
Hasan Hasmi (2019) “penyusunan anggaran sebagai pendendalian biaya
operasional” skripsi fakultas ekonomi universitas widyatama.
Irman Mimelientesa (2019) “Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencana
Dan Pengendalian Dalam Meningkatkan Laba Pada PT. KIMIA FARMA
TRANDING AND DISTRIBUSI PEKANBARU. jurnal ilmia akuntansi V.4 n.1
ISSN 2685-5607.
Kros dan Iriyadi (2019) “ Analisis Anggaran dan Pengendalian Biaya Terhadap
Peningkatan Efisiensi Biaya “ Jurnal Sekolah Tinggi Ekonomi Kesatuan
Manda, G. S. (2018) “Pengaruh Pendapatan Dan Biaya Operasional Terhadap
Laba Bersih (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di BEI periode 2012-2016). E-Qien:jurnal
ekonomi dan bisnis, 5(1), 19-33.
Meryanti gobel 2013 “ analisis efisiensi biaya operasional melalui pengelolaan
tunjangan makanan dan jaminan pemeliharaan kesehatan pada
perusahaan jasa outsorcing. Jurnal EMBA vol.1 no.4
Muhammad iqbal, fauziah nur annisa (2019) “Pengaruh efisiensi biaya
operasional dan pengembalian pinjaman terhadap laba bersih pada unit
pengelolaan kegiatan (UPK) selangit kecamatan pameungpeuk periode
2010-2016 jurnal ilmiah akuntansi vol.8 no.3
Regiana Eka Anjani 2013 “Pengaruh Pendapatan Usaha Dan Biaya Operasional
Terhadap Laba Bersih (survey pada jasa sub sektor transpormasi yang
terdatar di bursa efek indonesia periode 2004-2013)”. Jurnal universitas
komputer indonesia program studi akuntansi.
72
Ridha Eka Anugrah (2019) “Analisis Penerapan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Biaya dan Pengukuran Kinerja Pada PT. Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Cabang Terminal Petikemas Domestik Belawan”
Skrisi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan
Rustam,Mutiarni, Idra Wahyuni (2019) “Analisis Varians Biaya Operasional
Dalam Pengukuran Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional Pada
Kantor Wilayah VI PT. Pegadaian (Persero) Makassar”. Jurnal Riset
Perpajakan Volume 2 Nomor 1 Mei 2019
Susilawati Endang, Mulyana Asep 2017 “Pengaruh Penjualan Dan Biaya
Operasional Terhadap Laba Bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa
(Persero)Tbk. Periode 2010-2017”. Jurnal saintifik manajeman dan
akuntansi.
Setyaningrum Rina Moestika, Muhammad Fauzan Hamid (2019) “Analisis biaya
produksi dengan pendekatan theory of constraint untuk meningkatkan laba”
jurnal riset dan bisnis vo;.8 no.1
Y. Aziz Irfan Casmadi (2019) Pengaruh Biaya Produksi & Biaya Operasional
Laba Bersih Pada PT. Ultrajaya Industri & Trading Company Tbk. jurnal
Vol.11 No.1 (2019)
BIOGRAFI PENULIS
NURJANNA, lahir di Lombo pada tanggal 10 Februari 1997.
anak ke empat dari 5 bersaudara buah cinta dari Bapak Tabi
dan Ibu Halima. saya mulai sekolah pada tahun 2004 dan
tamat pada tahun 2010 di SDN. SD Negeri 146 Botto
kemudian melakukan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 2
Lembang dan tamat pada tahun 2013 dan melanjutkan jenjang pendidikan di
SMA N 8 Pinrang dan tamat pada tahun 2016 kembali melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi Makassar yakni Universitas Muhammadiyah Makassar pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan mengambil jurusan Akuntansi hingga
menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2016
hingga tahun 2020 masa studi dan melakukann penelitian pada sebuah
perusahaan sebagai syarat untuk meraih gelas sarjana ekonomi. Adapun judul
penelitin yang di angkat yaitu “Analisis Penggunaan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Biaya Operasional Pada CV SAI TENRISAU”.
L
A
M
P
I
R
A
N
HASIL WAWANCARA
Dalam wawancara pada kesempatan kali ini untuk mengetahui apakah
penggunaan anggaran dapat meningkatkan efisiensi laba biaya operasional pada
CV SAI TENRISAU
1. Seberapa besar anggaran biaya operasional yang dikeluarkan oleh
perusahaan bapak untuk dapat memperoleh suatu laba?
menurut manager perusahaan CV SAI TENRISAU bapak Muh. Rafli
Abdul Rahim :
“Terkait dengan besarnya anggaran biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan kami tiap tahunya mengalami penurunan terkadang sejak tahun 2017 anggaran biaya operasional 386.616.000 dan pada 2018 itu sebesar 374.004.000 dan pada tahun 2019 sebesar 376.153.000.”
2. Kegiatan apa saja yang di lakukan oleh perusahaan bapak untuk dapat
mengefisiensikan biaya operasional?
“Untuk mengenai kegiatan efisiensi biayanya kami melakukan pengurangan karyawan serta biaya bensin yang dimana awalnya mobil yang mengangkut barang menggunakan bensin kemudian kami ganti dengan menggunakan solar pada salah satu kendaraan tersebut.”
3. Seberapa besar realisasi biaya operasional yang di keluarkan oleh
perusahaan bapak untuk dapat memperoleh laba?
“Mengenai realisasi biaya operasional untuk sementara ini realisasi biaya operasional tidak pernah melampaui batas anggaran biaya operasional yang disediakan. sehingga kami mampu memperoleh laba walaupun hanya diperkirakan 11 % terkadang pula 0,22% atau bahkan 0,72% memang tak terlalu banyak setidaknya tidak melampaui biaya yang di anggarkan.”
No KeteranganAnggaran Biaya
operasionalRealisasi
pendapatan penjualan
- hasil penjualan 452,486,706Rp 401,725,602Rp
- Piutang 145,094,844Rp 97,618,386Rp
597,581,550Rp 499,343,988Rp
HPP
Saldo awal 15,000,000Rp 15,047,246Rp
Pembelian 131,269,264Rp 91,000,000Rp
146,269,264Rp 106,047,246Rp
Persediaan Akhir 10,000,000Rp 16,043,984Rp
HPP
136,269,264Rp 90,003,262Rp
TOTAL PENDAPATAN 461,312,286Rp 409,340,726Rp
Biaya Operasional
- gaji dan upah 75,880,000Rp 128,126,306Rp
- biaya umum 32,628,000Rp 31,938,592Rp
- biaya kendaraan 40,200,000Rp 37,194,098Rp
- penyusutan 237,908,000Rp 145,954,000Rp
jumlah biaya operasional 386,616,000Rp 343,212,996Rp
Laba (rugi)bersih operasional 74,696,286Rp 66,127,730Rp
pendapatan (biaya)non
operasional
pendapatan non operasional 25,120,000Rp 18,000,000Rp
biaya non operasional 32,000,000Rp 27,000,000Rp
jumlah (6,880,000)Rp (9,000,000)Rp
laba (rugi)operasional sblm
pajak67,816,286Rp 57,127,730Rp
1
2
4
CV. SAI TENRISAU
Jl. Antang Indah RT.003 RW.007 Kel. Antang
Kec. Manggala, Makassar
Kantor, telepon 0411-8900672
Tabel 5.1 Anggaran Biaya Operasional 2017 CV SAI TENRISAU
No KeteranganAnggaran Biaya
operasionalRealisasi
pendapatan penjualan
- hasil penjualan 475,350,000Rp 420,738,000Rp
- Piutang 150,590,000Rp 99,540,000Rp
625,940,000Rp 520,278,000Rp
HPP
Saldo awal 15,000,000Rp 13,520,000Rp
Pembelian 128,150,000Rp 98,710,000Rp
143,150,000Rp 112,230,000Rp
Persediaan Akhir 15,000,000Rp 19,250,000Rp
HPP
128,150,000Rp 92,980,000Rp
TOTAL PENDAPATAN 497,790,000Rp 427,298,000Rp
Biaya Operasional
- gaji dan upah 83,745,000Rp 80,736,000Rp
- biaya umum 41,325,000Rp 29,850,328Rp
- biaya kendaraan 43,150,000Rp 45,725,000Rp
- penyusutan 205,784,000Rp 190,571,381Rp
jumlah biaya operasional 374,004,000Rp 346,882,709Rp
Laba (rugi)bersih operasional 123,786,000Rp 80,415,291Rp
pendapatan (biaya)non
operasional
pendapatan non operasional 10,720,000Rp 31,260,000Rp
biaya non operasional 31,250,000Rp 25,738,000Rp
jumlah (20,530,000)Rp 5,522,000Rp
laba (rugi)operasional sblm
pajak103,257,000Rp 74,893,291Rp
2
4
CV. SAI TENRISAU
Jl. Antang Indah RT.003 RW.007 Kel. Antang
Kec. Manggala, Makassar
Kantor, telepon 0411-8900672
Tabel 5.1 Anggaran Biaya Operasional 2018 CV SAI TENRISAU
1
No KeteranganAnggaran Biaya
operasionalRealisasi
pendapatan penjualan
- hasil penjualan 497,560,000Rp 395,641,000Rp
- Piutang 181,947,000Rp 110,735,000Rp
679,507,000Rp 506,376,000Rp
HPP
Saldo awal 13,950,000Rp 7,390,000Rp
Pembelian 112,320,000Rp 99,420,000Rp
126,270,000Rp 106,810,000Rp
Persediaan Akhir 15,500,000Rp 7,100,000Rp
HPP
110,770,000Rp 99,710,000Rp
TOTAL PENDAPATAN 568,737,000Rp 406,666,000Rp
Biaya Operasional
- gaji dan upah 85,280,000Rp 74,210,000Rp
- biaya umum 38,730,000Rp 23,540,000Rp
- biaya kendaraan 42,143,000Rp 35,270,000Rp
- penyusutan 210,000,000Rp 157,646,000Rp
jumlah biaya operasional 376,153,000Rp 290,666,000Rp
Laba (rugi)bersih operasional 192,584,000Rp 116,000,000Rp
pendapatan (biaya )Non
Operasional
pendapatan non operasional 15,260,000Rp 9,100,000Rp
biaya non operasional 12,142,000Rp 7,461,000Rp
jumlah 3,118,000Rp 1,639,000Rp
laba (rugi)operasional sblm
pajak189,466,000Rp 114,361,000Rp
2
4
1
CV. SAI TENRISAU
Jl. Antang Indah RT.003 RW.007 Kel. Antang
Kec. Manggala, Makassar
Kantor, telepon 0411-8900672
Tabel 5.1 Anggaran Biaya Operasional 2019 CV SAI TENRISAU
top related