analisis pengendalian kualitas produk dengan …berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa jumlah kecacatan...
Post on 14-Nov-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL
(SPC) PADA UD.BAROKAH
Moh Irfa’ Alif
Tjahyo Purtomo
Siti Muhimatul Khoiroh
Program Studi Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
irfak.alif@gmail.com
ABSTRAK
UD. Barokah Mojokerto merupakan perusahaan yang memproduksi sandal slop yang
tiap bulannya sering mengalami cacat. Sehingga mengakibatkan jumlah produk yang
mengalami cacat setiap bulannya menjadi sangat bervariasi. Pada penelitian ini
mengaplikasikan metode Statistical Process Control (SPC) dan SOP untuk kecacatan
paling tinggi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa UD.Barokah terdapat tiga jenis
kecacatan yaitu lem mengelupas, jahitan rusak dan perataan alas kaki. Kecacatan yang
paling tinggi terjadi pada Lem mengelupas sebanyak 490 unit, kecacatan yang kedua
adalah perataan alas kaki sebanyak 133 unit dan kecacatan yang terakhir adalah jahitan
rusak sebanyak 100 unit dari semua jumlah produksi pada bulan Februari 2018 sebanyak
12800 unit. Dari hasil penelitian faktor yang menjadi penyebab-penyebab kecacatan adalah
faktor material, manusia dan metode.
Kata Kunci: Kualitas produk, Cacat, Statistical Process Control (SPC)
ABSTRACT
UD. Barokah Mojokerto is a company that produces slippers slippers every month
often experience defects. So as to result in the number of defective products each month to
be very varied. In this research apply Statistical Process Control method (SPC) and SOP
for the highest disability. The results of this study indicate that UD.Barokah there are three
types of disability that is glue peel, broken seam and alignment of footwear. The highest
defect occurred in Lem peeled as many as 490 units, the second defect is a footwear
alignment of 133 units and the last defect is damaged sutures as much as 100 units of all
production amount in February 2018 as many as 12800 units. From the observation of
factors that become the causes of disability is the material, human factors and methods.
Keywords: Product quality, Disability, Statistical Process Control (SPC)
PENDAHULUAN
UD. Barokah adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sandal
yang terletak di Dsn. Ngerumek, Desa Karang Kedawang, RT 2 RW 2 Kecamatan Sooko,
Kabupaten Mojokerto. Produk yang dihasilkan adalah sandal dngan berbagai variasi
2
bentuk dan mengikuti tren jaman sekarang. Di penelitian ini produk yang di analisa adalah
sandal slop karena banyaknya permintaan oleh konsumen yang sandal slop. Di UD.
Barokah sendiri masih sering terdapat produk yang cacat.
Karena banyaknya kecacatan di bulan Februari maka data untuk menganalisis
pengendalian kualitas hanya data dari bulan Februari saja. Berikut data tabel produksi
bulan Februari 2018:
Tabel 1 Data jumlah produksi dan jumlah produk cacat bulan Februari 2018
Hari ke- Jumlah
Produksi
Jenis Kecacatan
Jumlah
Kecacatan
(unit)
Persentase
proporsi
cacat (%)
Lem
Mengelupas
(unit)
Jahitan
yang
Rusak
(unit)
Perataan
Alas
Kaki
(unit)
1 511 14 4 8 26 5,1
2 492 16 5 6 27 5,4
3 524 20 5 6 31 5,9
4 505 11 3 9 23 4,5
5 482 23 2 4 29 6.0
6 534 21 4 6 31 5,8
7 510 22 4 4 30 5,8
8 514 22 6 7 35 6,8
9 539 19 2 3 24 4,4
10 511 21 4 5 30 5,8
11 472 18 3 4 25 5,2
12 512 24 3 4 31 6,0
13 512 10 4 7 21 4,1
14 542 13 5 5 23 4,2
15 522 20 6 7 33 6,3
16 513 22 6 6 34 6,6
17 485 24 3 3 31 6,3
18 510 20 5 8 33 6,4
3
19 514 23 2 5 30 5,8
20 490 18 4 5 27 5,5
21 542 26 3 4 33 6,1
22 519 19 5 3 27 5,2
23 500 16 5 5 26 5,2
24 532 23 4 3 30 5,6
25 513 24 3 6 33 6,4
Total 12.800 490 100 133 723 5,6
Banyaknya jenis cacat tentu berpengaruh terhadap kualitas produk, selain itu kalau
kurang teliti dalam pengecekan mengakibatkan produk cacat terkirim pada konsumen.
Metode Statistical Process Control (SPC) cocok untuk penelitian ini. Adapun tujuan
penilitian dari tugas akhir ini adalah :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat produk.
2. Untuk menentukan perbaikan yang harus dilakukan dalam upaya meminimalkan
jumlah produk cacat
MATERI DAN METODE
Proses produksi adalah suatu proses membuat nilai produk menjadi ekonomi.
Didalam pembuatannya terjadi perubahan bentuk fisik maupun non fisik. Komposisi input
dan output harus diperhatikan dalam pembuatan proses produksi.
Kualitas sendiri merupakan proses yang berhubungan dengan barang, produk dan
jasa yang untuk memberi harapan konsumen dengan merasa puas kepada konsumen itu
sendiri. Dari baik tidaknya kualitas bisa dilihat dari dimensi, dimensi juga dapat
mebedakan apakah itu produk jasa atau produk manufaktur. Berikut merupakan macam-
macam dimensi: Performa, kehandalan, konformasi, fitur, perbaikan, daya tahan, dan
estetika.
Dalam kualitas dilakukan penegndalian kualitas agar untuk memenuhi tuntutan
pasar atau konsumen. Dengan adanya pengendalian kualitas bisa memnimalkan produk
yang tidak dinginkan atau bisa menekan bahkan menghilangkan produk cacat. Agar bisa
terealisasikan dibutuhkan kerjasama dalam semua lini perusahaan.
4
Pada penelitian ini mengaplikasikan metode Statistical Process Control (SPC) dan
Standart Operasional Procedure (SOP) untuk kecacatan paling tinggi. Dari hasil akan
didapatkan faktor apa saja yang menjadi penyebab kecacatan dan untuk menentukan
perbaikan apa yang harus dilakukan.
Gambar 1 Diagram alir penelitian
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka Studi Lapangan
Pengolahan Data
- Lembar Periksa (Check Sheet)
- Histogram
- Peta Kontrol P
- Digram Sebab Akibat
- Diagram Pareto
- SOP untuk tingkat kecacatan paling tinggi
Analisis Data
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Pengumpulan Data - Jumlah produksi - Jumlah produk cacat - Mengidentifikasi macam-macam cacat
Observasi Wawancara
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Check Sheet
Langkah pertama yang dilakukan untuk menganilisis pengendalian kualitas adalah
dengan membuat tabel check sheet jumlah produksi dan jumlah cacat produk. Cara ini
berguna untuk mempermudah pengumpulan data. Data produksi selama bulan Februari
2018
Tabel 2 Data jumlah produksi dan jumlah produk cacat bulan Februari 2018
Hari ke- Jumlah
Produksi
Jenis Kecacatan
Jumlah
Kecacatan
(unit)
Persentase
proporsi
cacat (%)
Lem
Mengelupas
(unit)
Jahitan
yang
Rusak
(unit)
Perataan
Alas
Kaki
(unit)
1 511 14 4 8 26 5,1
2 492 16 5 6 27 5,4
3 524 20 5 6 31 5,9
4 505 11 3 9 23 4,5
5 482 23 2 4 29 6.0
6 534 21 4 6 31 5,8
7 510 22 4 4 30 5,8
8 514 22 6 7 35 6,8
9 539 19 2 3 24 4,4
10 511 21 4 5 30 5,8
11 472 18 3 4 25 5,2
12 512 24 3 4 31 6,0
13 512 10 4 7 21 4,1
14 542 13 5 5 23 4,2
15 522 20 6 7 33 6,3
16 513 22 6 6 34 6,6
17 485 24 3 3 31 6,3
18 510 20 5 8 33 6,4
6
19 514 23 2 5 30 5,8
20 490 18 4 5 27 5,5
21 542 26 3 4 33 6,1
22 519 19 5 3 27 5,2
23 500 16 5 5 26 5,2
24 532 23 4 3 30 5,6
25 513 24 3 6 33 6,4
Total 12.800 490 100 133 723 5,6
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa jumlah kecacatan produk di UD.Barokah
secara keseluruhan berjumlah 723 dengan jumlah produksi yang berjumlah 12800.
kecacatan terbanyak dalam satu hari kerja sebanyak 35, sedangkan kerusakan paling
sedikit dalam satu hari kerja sebesar 21. Terlihat bahwa persentase kecacatan tertinggi
adalah sebesar 6,8% sedangkan kecacatan terendah sebesar 4,1%. Sedangkan rata-rata
kecacatan sebesar 5,6% yang berada diatas ketetapan perusahaan yaitu sebesar 5%
Histogram
Histogram ini berguna untuk melihat jenis kerusakan mana yang paling sering
terjadi dalam bentuk grafis balok yang memperlihatkan distribusi nilai yang di proleh
dalam bentuk angka. Berikut histogram jumlah setiap jenis cacat:
Gambar 2 Histogram Jumlah Setiap Jenis Cacat
490
100 1330
100
200
300
400
500
600
Lem mengelupas Jahitan rusak Perataan alas kaki
Lem mengelupas Jahitan rusak Perataan alas kaki
7
Dari histogram diatas, dapat dilihat jenis kecacatan yang paling tinggi adalah lem
mengelupas dengan jumlah cacat sebanyak 490 unit, disusul dengan jenis kecacatan
perataan alas kaki sebanyak 133 unit dan yang paling terendah adalah jenis kecacatan
jahitan rusak dengan jumlah cacat sebanyak 100 unit.
Peta Kendali p (p-Chart)
Langkah selanjutnya setelah membuat histogram adalah membuat peta kendali p
(p-chart) yang berguna untuk melihat apakah hasil yang diproduksi oleh setiap tahapan
proses sudah terkendali atau belum. Berikut langkah-langkah dalam membuat peta kendali
p sebagai berikut:
a. Menghitung presentase kecacatan
b. Menghitung garis pusat atau Central Line (CL)
c. Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL)
d. Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL)
Berikut adalah grafik kendali dari setiap jenis kecacatan yang terjadi pada sandal
slop UD.Barokah:
a. Grafik kendali cacat lem mengelupas
Sample
Prop
orti
on
252321191715131197531
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
_P=0.03820
UCL=0.06359
LCL=0.01281
P Chart of Lem Mengelupas
Tests performed with unequal sample sizes
Gambar 3 Grafik kendali cacat lem mengelupas
Dari gambar 3 dapat kita lihat bahwa pada grafik cacat lem mengelupas tidak
terdapat data yang melebihi batas kontrol yang sudah ditetapkan. Dari grafik cacat lem
mengelupas diketahui bahwa batas kontrol atas yaitu 0,06359 persentase cacat yaitu
0,03820, dan batas control bawah yaitu 0.01281.
8
b. Grafik kendali cacat jahitan rusak
Sample
Prop
ortio
n
252321191715131197531
0.020
0.015
0.010
0.005
0.000
_P=0.00781
UCL=0.01947
LCL=0
P Chart of Jahitan Rusak
Tests performed with unequal sample sizes
Gambar 4 Grafik kendali cacat jahitan rusak
Dari gambar 4 dapat kita lihat bahwa pada grafik cacat jahitan rusak tidak terdapat
data yang melebihi batas kontrol yang sudah ditetapkan. Dari grafik cacat jahitan rusak
diketahui bahwa batas kontrol atas yaitu 0,01947 persentase cacat yaitu 0,00781, dan batas
kontrol bawah yaitu 0.
c. Grafik kendali cacat perataan alas kaki
Sample
Prop
orti
on
252321191715131197531
0.025
0.020
0.015
0.010
0.005
0.000
_P=0.01039
UCL=0.02382
LCL=0
P Chart of perataan alas kaki
Tests performed with unequal sample sizes
Gambar 5 Grafik kendali cacat perataan alas kaki
Dari gambar 5 dapat kita lihat bahwa pada grafik cacat jahitan rusak tidak terdapat
data yang melebihi batas kontrol yang sudah ditetapkan. Dari grafik cacat jahitan rusak
diketahui bahwa batas kontrol atas yaitu 0,02382 persentase cacat yaitu 0,01039, dan batas
kontrol bawah yaitu 0.
9
Diagram Pareto
Diagram pareto mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah paling banyak
terjadi yang ditunjukan dengan grafik batang yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi
paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukan oleh
grafik batang yang terendah serta ditempatkan pada sisi paling kanan. Perhituungan
presentase nilai pada diagram pareto:
a. Lem mengelupas
Persentase % = jumlah cacat lem mengelupas
jumlah cacat keseluruhan x 100%
= 490
723 x 100% = 67,8%
b. Jahitan rusak
Persentase % = jumlah cacat lem mengelupas
jumlah cacat keseluruhan x 100%
= 100
723 x 100% = 13,8%
c. Perataan alas kaki
Persentase % = jumlah cacat lem mengelupas
jumlah cacat keseluruhan x 100%
= 133
723 x 100% = 18,4%
Gambar 6 Diagram pareto kecacatan sandal slop
Dari diagram pareto didapatkan hasil bahwa jumlah persentase yang tertinggi yaitu
pada jenis kecacatan lem mengelupas sebesar 67,8% dengan jumlah kecacatan 490 unit,
yang kedua adalah jenis kecacatan perataan alas kaki sebesar 18,4% dengan jumlah
Frek
uens
i
Perc
ent
jenis kecacatanCount
67.8 86.2 100.0
490 133 100
Percent 67.8 18.4 13.8
Cum %
jahitan rusakperataan alas kakilem mengelupas
800
700
600
500
400
300
200
100
0
100
80
60
40
20
0
Pareto Chart of jenis kecacatan
10
kecacatan 133 unit dan yang paling terendah yaitu pada jenis kecacatan jahitan rusak
sebesar 13,8% dengan jumlah kecacatan 100 unit.
Diagram Fishbone
a. Kecacatan Lem Mengelupas
Dari hasil pengujian pendugaan telah diketahui penyebab dari cacat lem
mengelupas yaitu karena faktor material dan metode. Berikut adalah fishbone diagram dari
cacat lem mengelupas.
Gambar 7 Diagram sebab akibat kecacatam lem mengelupas
Dari gambar 7 diketahui bahwa penyebab kecacatan lem mengelupas adalah faktor
metode yang pengeleman tidak merata dan material karena kualitas lem jelek yang
mengakibatkan hasil tidak maksimal.
b. Kecacatan Jahitan Rusak
Dari hasil pengujian pendugaan telah diketahui penyebab dari cacat jahitan rusak
yaitu karena faktor manusia dan metode. Berikut adalah fishbone diagram dari cacat lem
mengelupas.
Gambar 8 Diagram sebab akibat kecacatan jahitan rusak
Metode
Lem
Mengelupas
Pengeleman
tidak merata
Material
Kualitas
lem jelek
Jahitan
Rusak
Manusia
Kurang teliti
11
Dari gambar 8 diketahui bahwa penyebab kecacatan jahitan rusak adalah faktor
manusia yang kurang teliti dalam bekerja menyebabkan hasil tidak maksimal.
c. Kecacatan Perataan Alas Kaki
Dari hasil pengujian pendugaan telah diketahui penyebab dari cacat perataan alas
kaki yaitu karena faktor manusia. Berikut adalah fishbone diagram dari cacat perataan alas
kaki.
Gambar 9 Diagram sebab akibat kecacatam perataan alas kaki
Dari Gambar 9 diketahui bahwa penyebab kecacatan perataan alas kaki adalah
faktor manusia dikarenakan kurang terampil yang mengakibatkan hasil pengerjaan tepi alas
kaki tidak rata.
Usulan Untuk Mengatasi Penyebab Kecacatan
Setelah mengetehaui penyebab kecacatan atas produk sandal slop yang terjadi di
UD.Barokah. Maka disusun suatu rekomendasi atau usulan tindakan perbaikan untuk
mengatasi atau menanggulangi masalah-masalah penyebab terjadinya cacat proses
produksi. Berikut usulan perbaikan:
Tabel 3 Usulan tindakan untuk cacat lem mengelupas
Faktor Penyebab kecacatan Usulan tindakan
Material Kualitas lem yang
jelek
Memeriksa kembali bahan baku yang
diterima dari pemasok dengan lebih teliti
dan memeriksa apakah sudah memenuhi
spesifikasi yang ditentukan atau tidak.
Metode Instruksi kerja kurang
Memberikan instruksi kerja yang jelas
sambil mengadakan briefing secara rutin
disetiap awal dan akhir kerja.
Perataan
alas kaki
Manusia
Kurang terampil
12
Tabel 4 Usulan tindakan untuk cacat jahitan rusak
Faktor Penyebab kecacatan Usulan tindakan
Manusia Kurang teliti dalam
pengerjaan
Memberikan pengarahan lebih intensif
kepada bagian operator agar bekerja lebih
teliti.
Metode Kurang koordinasi Selalu melakukan komunikasi guna
memudahkan dalam melakukan koordinasi
antar karyawan.
Tabel 5 Usulan tindakan untuk perataan alas kaki
Faktor Penyebab kecacatan Usulan tindakan
Manusia Pekerja kurang
terampil saat bekerja
1.Memberikan pengarahan lebih sering
kepada pekerja agar bekerja lebih baik
2.Mengadakan program pelatihan bagi
karyawan yang masih kurang terampil.
Material Bahan yang kurang
bagus
1.Memeriksa kembali bahan baku yang
diterima dari pemasok dengan lebih teliti
dan memeriksa apakah sudah memenuhi
spesifikasi yang ditentukan atau tidak.
2.Memisahkan bahan baku yang rusak/
mengalami cacat dengan bahan baku yang
berkualitas baik.
KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat dapat diketahui faktor penyebab
kecacatan dalam proses produksi, yaitu berasal dari faktor material, manusia dan
metode.
13
2. Untuk meminimalkan produk cacat perusahaan menggunakan metode statistic dan
menerapkan standard operational procedure (SOP) pada kecacatan yang tertinggi
yaitu lem mengelupas.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendlian Kualitas Statistk (Pendekatan Kuantitatif
dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksmana
Montogomery, Douglas C. 1998. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Jakarta: Gajah
Mada University Press
Montogomery, Douglas C. 2001. Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
Sailendra, Annie. 2015. Langkah-langkah Praktis Membuat SOP dan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Jakarta
Tannady Hendy. 2015. Pengendalian Kualitas. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tjiptono Fandy dan Anastasia Diana. 1996. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi
Offset
Tjiptono Fandy dan Anastasia Diana. 2001. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi
Vera Devani, Fitri Wahyuni. 2016. Pengendaalin Kualitas Kertas Dengan Menggunakan
Statistical Process Control di Paper Machine 3
Vincent, Gaspersz. 1998. Manajemen Produkvitas Total : Strategi Peningkatan
Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: Gramedia
Vincent, Gaspersz. 2001. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia
top related