analisis pengaruh persepsi kemudahan, risiko, fitur ... · doa dari orang tua dan bantuan berbagai...
Post on 10-Feb-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, RISIKO,
FITUR LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
(Studi Kasus BRI Syariah Pusat)
Oleh:
ARIF PRIBADI
NIM: 11150810000092
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR SURAT PENELITIAN
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Arif Pribadi
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Januari 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Ceger Raya No.97A Pondok Aren
Agama : Islam
Telephone : 085782904445
Email : arifpribadi16@gmail.com
PENDIDIKAN
• 2000 – 2001 : TK Darunnajah Jakarta
• 2001 – 2007 : SDI Darunnajah Jakarta
• 2007 – 2010 : Mts Negeri 3 Jakarta
• 2010 – 2013 : MAN 4 Jakarta
• 2013 – 2015 : CCIT – FTUI
• 2015 – 2019 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
• 2011-2012 : Ketua Ekskul Pencak Silat MAN 4 Jakarta
• 2013 : Panitia Makrab CCIT-FTUI
• 2015-2016 : Anggota HMJ Manajemen UIN Jakarta
• 2015-2016 : Anggota acara dialog konsentrasi HMJ Manajemen
• 2015-2016 : Anggota Manajemen Project
• 2016-2017 : Anggota Keramik
• 2018 : Koordinator Acara Masa Orientasi Pesilat
vii
• 2018 : Badan Pengurus Harian PPSC Jaya MBP
PENGALAMAN BEKERJA
• 2016-Sekarang: Pelatih Pencak Silat MAN 4 Jakarta
viii
ANALYSIS ON INFLUENCE OF PERCEPTION OF
CONVENIENCE, RISK, SERVICES FEATURES ON
CUSTOMERS DECISION IN USING THE INTERNET BANKING
(Case Study on BRI Syariah Center)
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of perception of convenience, risk and
service features on customers decision in using internet banking at BRI Syariah
banks. Sampling method used is purposive sampling. Respondents in this study
amounted to 100 people who have the internet banking service application at the
BRI Syariah bank. The method of analysis used in this study is multiple linear
regression. The results show that perception of convenience, risk and service
features have significant influence to customer decision in using internet banking
BRI Syariah partially and simultaneusly.
Keywords: Perception of Convenience, Risk, Service Features, Decision Process,
Internet Banking, Bank BRI Syariah
ix
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN, RISIKO,
FITUR LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH
MENGGUNAKAN INTERNET BANKING
(Studi Kasus BRI Syariah Pusat)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kemudahan, risiko
dan fitur layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking pada
bank BRI Syariah Pusat. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
metode purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang
yang memiliki aplikasi layanan internet banking BRI Syariah Pusat. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil
penelitian menunjukan variabel persepsi kemudahan, risiko dan fitur layanan
berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap keputusan nasabah
dalam menggunakan internet banking.
Kata Kunci: Persepsi Kemudahan, Risiko, Fitur Layanan, Keputusan Nasabah,
Internet Banking, Bank BRI Syariah
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan
ke hadirat Allah SWT karena atas pertolongan-Nya serta limpahan Rahmat dan
Karunia-Nyalah skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta kepada para
keluarganya dan para sahabatnya yang telah membimbing kita, umatnya, dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. atas kehendak Allah SWT,
doa dari orang tua dan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelasaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan,
Risiko, Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Internet
Banking (Studi Kasus BRI Syariah Pusat)”. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan, dan doa, baik
langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada :
1. Terimakasih kepada Kedua orang tua, Ayahanda Hendriwen dan Ibunda
Susilawati yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang atas
dukungan dan doanya yang tiada henti selama ini sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini. Kepada mereka pula skripsi ini penulis
persembahkan.
2. Terimakasih kepada kedua adik kandung tercinta Afifah Pertiwi dan Muthia
Ulfah yang selalu membuat penulis sadar untuk menjadi pribadi yang lebih
baik agar menjadi cerminan bagi mereka.
xi
3. Terimakasih kepada Bapak Rachmat Gunawan, S.E,. M.Si, selaku dosen
pembimbing skripsi, yang telah memberikan banyak nasihat, ilmu, pendapat,
arahan, waktu luang membimbing dan terus memberikan motivasi dengan
penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
4. Terimakasih kepada Ibu Leis Suzanawaty, SE, M.Si selaku dosen penguji,
yang telah meluangkan waktu atas ilmu, saran, arahan dan nasihat yang
sangat berharga selama perbaikan penulisan ini.
5. Terimakasih kepada Bapak Prof. Ahmad Rodoni selaku dosen penasehat
akademik yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Terimakasih kepada Bapak Prof. Dr Dede Rosyada, MA selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Terimakasih kepada Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc,M.Si selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Terimakasih kepada Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku ketua jurusan
Manajemen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan atas segala
bantuannya kepada penulis selama ini.
9. Terimakasih kepada Ibu Ela Patriana, MM selaku sekretaris jurusan
Manajemen yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan atas segala
bantuannya kepada penulis selama ini.
10. Kepada Vinni Aprilia Nugrahanti, terimakasih telah memotivasi,
menyemangati dan mendoakan penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini,
dan apa yang telah kita harapkan, semoga didengar dan dikabulkan Allah Swt.
11. Kepada para sahabat dan teman seperjuangan Satria Ramadhan S, Luthfi
Firman R, Syauqi Azhari, Zadana Fadlu R, yang telah meluangkan waktunya
untuk membantu penulis mengerjakan skripsi.
12. Kepada MIPS 2015, Faust (Sale, Adel, Dafi), Home Base, Islamic House,
KKN Kincir, PPSC Jaya MBP, terimakasih atas segalanya dan bisa menjadi
bagian dalam sekumpulan orang-orang hebat, dan juga menjadi pacuan
penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
xii
13. Semua pihak yang belum disebut diatas, terimakasih atas segala bantuan
selama proses penulisan skripsi ini.
.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis mengharap
kritik dan saran dari pembaca. Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir
ini menjadi lebih baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Wassalamu’alaikum Wr.WB
Jakarta, 06 Februari 2019
Penulis,
Arif Pribadi
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR SURAT PENELITIAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 10
A. Pemasaran Jasa ........................................................................................... 10
1. Pengertian Jasa ....................................................................................... 10
2. Pengertian Pemasaran Jasa ..................................................................... 11
B. Pemasaran Bank ......................................................................................... 13
1. Pemasaran Bank Syariah ........................................................................ 14
C. Persepsi Kemudahan Penggunaan ............................................................. 15
D. Risiko ......................................................................................................... 16
E. Fitur Layanan ............................................................................................. 21
F. Keputusan Nasabah .................................................................................... 22
1. Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan ........................................ 23
G. Keterkaitan antar Variabel ...................................................................... 24
H. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 27
xiv
I. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 29
J. Hipotesis ..................................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 33
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 33
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................................... 34
1. Populasi .................................................................................................. 34
2. Sampel .................................................................................................... 34
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35
1. Data Primer ............................................................................................. 35
2. Data Sekunder ........................................................................................ 36
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 36
1. Uji Kualitas Instrumen ........................................................................... 37
2. Statistik Deskriptif .................................................................................. 39
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 39
4. Regresi Linier Berganda ......................................................................... 44
5. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 45
6. Koefisien Determinasi (Adjusted R²) ..................................................... 47
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 53
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 53
1. Sejarah Singkat BRI Syariah .................................................................. 53
2. Profil BRI Syariah .................................................................................. 55
3. Visi dan Misi BRI Syariah ..................................................................... 56
4. BRI Syariah internet banking ................................................................. 57
B. Hasil Analisis ............................................................................................. 58
1. Karakteristik Responden ............................................................................ 58
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen ...................................................................... 65
1. Hasil Uji Validitas .................................................................................. 65
2. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 68
D. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 71
1. Deskriptif Variabel Persepsi Kemudahan (X1) ...................................... 71
2. Deskriptif Variabel Risiko (X2) ............................................................. 74
xv
3. Deskriptif Variabel Fitur Layanan (X3) ................................................. 78
4. Deskriptif Variabel Keputusan Nasabah (Y) .......................................... 82
E. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 86
1. Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 86
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 88
3. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 90
F. Hasil Regresi Linier Berganda ................................................................... 92
G. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 94
1. Uji Statistik t ........................................................................................... 94
2. Uji Statistik F .......................................................................................... 98
H. Koefisien Diterminasi (R2) ................................................................... 100
I. Interpretasi................................................................................................ 101
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Keputusan Nasabah ........... 101
2. Pengaruh Risiko Terhadap Keputusan Nasabah................................... 102
3. Pengaruh Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah ...................... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 105
A. Kesimpulan .............................................................................................. 105
B. Saran ......................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 108
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 27
Tabel 3.1 Skala Likert ............................................................................................ 36
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ................................................................ 50
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ...................................................................... 59
Tabel 4.2 Umur Responden.................................................................................... 60
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir ............................................................................... 61
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ............................................................................. 62
Tabel 4.5 Tahun Pembukaan .................................................................................. 63
Tabel 4.6 Jenis Produk ........................................................................................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas .................................................................................. 67
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan ............................ 69
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Risiko .................................................... 69
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Fitur Layanan...................................... 70
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Nasabah Menggunakan
Internet banking ..................................................................................................... 70
Tabel 4.12 Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk digunakan ........ 71
Tabel 4.13 Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk dipahami .......... 72
Tabel 4.14 Layanan internet banking BRI Syariah jelas dan dapat dimengerti .... 73
Tabel 4.15 Layanan internet banking BRI Syariah tidak memiliki risiko yang
besar ....................................................................................................................... 74
Tabel 4.16 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keamanan transaksi
yang tinggi .............................................................................................................. 75
Tabel 4.17 Layanan internet banking BRI Syariah menjamin kebutuhan nasabah
dalam melakukan transaksi .................................................................................... 76
Tabel 4.18 Layanan internet banking BRI Syariah menjamin keamanan transaksi
yang dilakukan ....................................................................................................... 77
Tabel 4.19 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki kemudahan akses
informasi tentang produk dan jasa ......................................................................... 79
xvii
Tabel 4.20 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keberagaman layanan
transaksi.................................................................................................................. 80
Tabel 4.21 Layanan internet Banking BRI Syariah memiliki keberagaman fitur.. 81
Tabel 4.22 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki inovasi produk ....... 82
Tabel 4.23 Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk
dioperasionalkan .................................................................................................... 83
Tabel 4.24 Layanan internet banking BRI Syariah menguntungkan ..................... 84
Tabel 4.25 Layanan internet banking BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan
nasabah ................................................................................................................... 85
Tabel 4.26 Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan layanan
internet banking BRI Syariah ................................................................................ 86
Tabel 4.27 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien ............................................... 88
Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ............................................. 92
Tabel 4.29 Hasil Regresi Linier Berganda ............................................................. 93
Tabel 4.30 Hasil Uji Statistik t ............................................................................... 96
Tabel 4.31 Hasil Uji Statistik F ............................................................................ 100
Tabel 4.32 Hasil Koefisien Diterminasi ............................................................... 101
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Pengguna internet banking ...................................................... 4
Gambar 1.2 Total Visits ibank.brisyariah.co.id ........................................................ 6
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 30
Gambar 4.1 Logo BRI Syariah .............................................................................. 56
Gambar 4.2 Hasil Heteroskedastisitas.................................................................... 90
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas........................................................................... 91
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ......................................................................... 113
Lampiran 2 Jawaban Responden .......................................................................... 117
Lampiran 3 Uji Kualitas Data .............................................................................. 129
Lampiran 4 Hasil Analisis .................................................................................... 131
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 134
Lampiran 6 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 137
Lampiran 7 Uji Hipotesis ..................................................................................... 137
Lampiran 8 Koefisien Diterminasi R² .................................................................. 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hukum ajaran Islam dalam melaksanakan kegiatan
ekonomi yaitu dilarangnya melakukan riba. Apabila didasarkan pada
pengertian riba yang tercantum pada surat ar-Rum ayat 39, riba adalah nilai
atau harga yang ditambahkan kepada harta atau uang yang di pinjamkan
kepada orang lain. Sebagai muslim yang taat tentunya tidak ingin dan tidak
boleh bertentangan dengan hukum islam. Oleh sebab itu muncullah jawaban
akan kebutuhan sistem perbankan syariah di Indonesia untuk membantu
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Sebagai penduduk muslim terbesar dunia sudah seharusnya, Indonesia
memiliki potensi yang sangat besar dalam industri keuangan syariah sebagai
salah satu penggerak pertumbuhan perekonomian negara. Menurut Otoritas
Jasa Keuangan tahun 2017, kondisi perbankan syariah menunjukkan
perkembangan yang positif dengan tingginya pertumbuhan aset 19.08%,
pembiayaan yang disalurkan (PYD) 15.61% dan dana pihak ketiga (DPK)
20.86%. Seluruh indikator kinerja menunjukan perbaikan.
Kemudian menurut UU No. 10 tahun 1998, bank syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasar prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
Bank Islam muncul pertama kali pada tahun 1940-an, dengan gagasan
2
mengenai perbankan yang berdasarkan bagi hasil. Usaha pendirian bank
syariah yang paling sukses dan inovatif di masa modern ini dilakukan di
Mesir yaitu pada tahun 1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving
Bank. Bank ini mendapat sambutan yang cukup hangat di Mesir, terutama
dari kalangan petani dan masyarakat pedesaan. Mengikuti sukses ini, maka
pada dekade 70-an beberapa institusi keuangan Islam didirikan dan yang
paling penting diantaranya adalah IDB (Islamic Development Bank) dibawah
sponsor OKI (Organisasi Konferensi Islam) (Ausaf, 1987)
Perintis bank syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat yang berdiri
pada tahun 1991 dan dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah Indonesia, diikuti oleh beberapa bank umum yang membuka
industri perbankan syariah. Seiring perkembangnya perbankan syariah,
sampai saat ini sudah terdapat 12 bank umum syariah, 164 bank perkreditan
rakyat syariah, dan 22 unit usaha syariah yang tersebar di Indonesia (OJK :
2016)
Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,
dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah Nasional, sudah banyak
pencapaian kemajuan, baik dari aspek lembagaan dan infrastruktur
penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness
dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Sistem
keuangan syariah kita menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang
diakui secara internasional. Per Juni 2015, industri perbankan syariah terdiri
dari 12 Bank Umum Syariah, 22 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank
3
Umum Konvensional dan 162 BPRS dengan total aset sebesar Rp. 273,494
Triliun dengan pangsa pasar 4,61%. Khusus untuk wilayah Provinsi DKI
Jakarta, total aset gross, pembiayaan, dan Dana Pihak Ketiga (BUS dan UUS)
masing-masing sebesar Rp. 201,397 Triliun, Rp. 85,410 Triliun dan Rp.
110,509 Triliun.
Bank Indonesia dalam Outlook Perbankan Syariah tahun 2014
menyatakan bahwa pertumbuhan aset bank syariah di 4 Indonesia mencapai
angka 31,8% (yoy) atau setara dengan 18,2% dari total pertumbuhan aset
perbankan nasional dengan jumlah rekening kurang lebih 12,3 juta rekening
atau 9,2% dari total rekening perbankan nasional serta jumlah kantor
mencapai 2.526 kantor atau 14,1% dari total kantor perbankan nasional
(www.bi.go.id, 2014).
Dalam lingkungan bisnis yang semakin bergerak dinamis setiap
pelaku bisnis harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Dalam dunia
perbankan teknologi informasi sangat berpengaruh besar dalam aktivitas
perbankan. Diperlukan solusi yang cepat dan mudah untuk melakukan
transaksi perbankan. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui internet
banking dimana bertransaksi menjadi lebih cepat dan mudah.
Fasilitas layanan internet banking dapat diakses selama 24 jam selama
terdapat koneksi internet. Dapat digunakan kapan dan dimanapun berada
menggunakan laptop, smartphone dan personal computer. Dengan adanya
internet banking dapat memberikan kemudahan, keamanan serta kenyamanan
dalam melakukan transaksi secara online. Sehingga banyak di gemari oleh
4
nasabah, dapat dibuktikan dengan data jumlah pengguna internet banking di
Indonesia. Seperti dijelaskan pada gambar 1.1 dibawah ini
Gambar 1.1 Jumlah Pengguna internet banking
Sumber: sharingvision.com (2016:1)
Pada gambar 1.1 diketahui bahwa jumlah pengguna internet banking
pada tahun 2012 sebesar 5,3 juta, pada tahun 2013 sebesar 7,3 juta pengguna,
tahun 2014 sebesar 10 juta pengguna dan tahun 2015 sebesar 13,3 juta
pengguna. Disini terlihat peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2012-2015
yaitu 5,3 juta pengguna di tahun 2012 menjadi 13,3 juta pengguna pada tahun
2015.
Dengan adanya internet banking akan memberikan keuntungan bagi
beberapa pihak, baik kepada pihak nasabah maupun pihak perbankan itu
sendiri. Salah satu keuntungan bagi nasabah yaitu dapat memberikan
kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan serta menghemat waktu
5
dan biaya. Selain itu, dari sisi pihak perbankan internet banking dapat
meningkatkan kinerja (performance) bank dan biaya untuk memberikan
layanan perbankan dapat lebih murah dibandingkan dengan membuka kantor
cabang (Hadri dan Dwi, 2007 dalam Mislah dan Sutisna, 2015).
Namun jika layanan tersebut tidak dimanfaatkan dengan maksimal,
maka kesuksesan inovasi teknologi tersebut tidak akan diperoleh. Sebab hal
itu secara langsung tergantung dari penerimaan dan persepsi konsumen
(nasabah) terhadap teknologi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pihak
bank untuk mengetahui bagaimana para nasabah mengapresiasi layanan
internet banking agar dapat membantu menemukan rencana strategis dan
meningkatkan pangsa pasar (Ratih, 2009 dalam Mislah dan Sutisna, 2015).
Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan
internet banking yaitu persepsi kemudahan. Persepsi kemudahan penggunaan
merupakan tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi mudah
untuk dipahami. Suatu layanan yang dianggap mudah dalam penggunaanya,
akan menunjukkan layanan tersebut sering digunakan (Davis, 1989 dalam
Dewi, 2017).
Faktor risiko juga berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan internet banking. Persepsi risiko mencakup ketidakpastian dan
konsekuensi yang berkaitan dengan setiap kegiatan yang sedang dilakukan
oleh seseorang, dimana dari ketidakpastian tersebut menyebabkan setiap
orang akan memikirkan alternatif yang aman bagi mereka (Leeraphong &
6
Mardjo, 2013). Maka faktor risiko dapat membuat nasabah enggan
menggunakan internet banking.
Fakor lain yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
menggunakan internet banking yaitu fitur layanan. Menurut Ainscough dan
Luckett dalam Pranidana (2011:21) fitur merupakan perlengkapan untuk
interaktivitas nasabah yang merupakan kriteria penting yang menarik
perhatian para nasabah di dalam penyampaian jasa internet banking.
Berdasarkan hasil data yang di dapat oleh similarweb.com yang
mendasarkan diri pada jumlah kunjungan web pada subdomain internet
banking web BRI Syariah ternyata hasilnya mengalami penurunan.
Gambar 1.2 Total Visits ibank.brisyariah.co.id
Sumber: similarweb.com
Fenomena pertama, pada gambar 1.2 dari data yang diperoleh
similarweb.com mengenai total visits bahwa total visits subdomain internet
banking web BRI Syariah mengalami penurunan dari bulan bulan sebelumya.
7
Artinya pengunjung subdomain internet banking situs web BRI Syariah
menurun dari bulan juli 2018 hingga bulan agustus 2018 yaitu kunjungan
sebesar 244.081 menurun 50,16% dengan total kunjungan sebesar 121.650.
Fenomena kedua, kemudian adanya fenomena yang di dapatkan
melalui Pra-Survey yang di lakukan kepada 30 nasabah BRI Syariah , yaitu
23 nasabah mengetahui adanya fasilitas internet banking BRI Syariah, akan
tetapi hanya 12 nasabah saja yang menggunakan internet banking.
Fenomena ketiga, berdasarkan laporan keberlanjutan BRI Syariah
tahun 2016 jumlah nasabah BRI Syariah sebanyak 1.591.242 sedangkan
untuk pengguna internet banking menurut laporan tahunan BRI Syariah
sebanyak 27.023. Artinya hanya 1,69% saja nasabah yang menggunakan
internet banking di BRI Syariah.
Dengan semakin pesatnya perkembangan industri perbankan syariah
di Indonesia mengharuskan BRI Syariah untuk terus berinovasi dan
meningkatkan kualitasnya baik dari segi produk maupun layanan agar dapat
terus bersaing dan mempertahankan nasabahnya. Adanya layanan internet
banking dapat menjadi keunggulan bagi BRI Syariah dengan memberikan
layanan kemudahan untuk nasabahnya.
Berdasarkan fenomena-fenomena masalah di atas, di temukan adanya
dugaan pengaruh persepsi kemudahan, risiko, fitur layanan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking.
8
Oleh karena itu, berdasarkan dugaan diatas maka tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Persepsi
Kemudahan, Risiko, Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah
Menggunakan Internet Banking (Studi Kasus BRI Syariah Pusat)”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari persepsi kemudahan
terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking (studi kasus
BRI syariah pusat)?
2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari risiko terhadap keputusan
nasabah menggunakan internet banking (studi kasus BRI syariah pusat)?
3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari fitur layanan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking (studi kasus BRI
syariah pusat)?
4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari persepsi kemudahan,
risiko, fitur layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet
banking (studi kasus BRI syariah pusat)?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh secara parsial persepsi kemudahan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking (studi kasus BRI
syariah pusat).
2. Mengetahui pengaruh secara parsial risiko terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking (studi kasus BRI syariah pusat).
9
3. Mengetahui pengaruh secara parsial fitur layanan terhadap keputusan
nasabah menggunakan internet banking (studi kasus BRI syariah pusat).
4. Mengetahui pengaruh secara simultan persepsi kemudahan, risiko, fitur
layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking
(studi kasus BRI syariah pusat).
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan wadah untuk memberikan ilmu
yang sudah didapat oleh penulis dan salah satu syarat bagi penulis untuk
menyelesaikan ilmu studi dan memperoleh gelar sarjana.
2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai pengaruh persepsi kemudahan, risiko, fitur
layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking di
BRI Syariah Pusat.
3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan evaluasi dalam mempertimbangkan pengaruh persepsi kemudahan,
risiko, fitur layanan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet
banking.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran Jasa
1. Pengertian Jasa
Jasa mungkin cukup sulit dibedakan secara khusus dengan
barang. Untuk memahami hal ini, maka kita perlu mengetahui
pengertian, karakteristik dan klasifikasi jasa.
Jasa (service) menurut Kotler dan Keller (2012:214) : “any act or
performance that one party can offer another that is essensially
intangible and does not result in the ownership of anything. It’s
production may or not be tied to a physical product”.
Kotler mendifinisikan jasa adalah setiap aktifitas, manfaat atau
performance yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang
bersifat intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan
apapun dimana dalam produksinya dapat terikat maupun tidak dengan
produk fisik.
Karakteristik jasa adalah suatu sifat dari jasa yang ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain yang berfungsi untuk membedakan
dengan produk barang. Menurut Kotler dan Keller (2012:223)
menerangkan empat karakteristik jasa sebagai berikut :
a) Tidak berwujud (Intangibility) yaitu jasa bersifat abstrak dan
tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, didengar, dicium sebelum jasa itu dibeli.
11
b) Tidak dapat dipisahkan (Inseparability), artinya jasa pada
umumnya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang
bersamaan dengan partisipasi konsumen didalamnya.
c) Bervariasi (Variability), artinya jasa bersifat nonstandar dan
sangat variabel.
d) Daya tahan (Perishability), artinya jasa tidak mungkin disimpan
dalam bentuk persediaan.
2. Pengertian Pemasaran Jasa
Menurut Lovelock dan Wright (2007:52) pemasaran jasa adalah
bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut
memiliki sebuah bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari
pengiklanan hingga penagihan, hal itu mencakup kontak yang
dilakukan pada saat penyerahan jasa. Manajemen pemasaran mengatur
semua keinginan pemasaran, karena itu manajemen pemasaran sangat
penting bagi perusahaan. Manajemen pemasaran menurut Kotler dan
Keller (2007:6) dalam buku Marketing Management edisi 13 adalah:
“Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai
pelanggan yang umum”.
Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen
pemasaran adalah melakukan rangkaian proses untuk menciptakan
suatu nilai guna membantu pencapaian tujuan organisasi atau
12
perusahaan. Kegiatan pemasaran itu dilakukan melalui serangkaian
proses perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan penetapan harga,
pemetaan distribusi, serta kegiatan promosi.
Seperti yang dikemukakan oleh Kotler bahwa jasa merupakan
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Karakteristik unik yang dimiliki
oleh jasa memiliki esensi utama yaitu perlunya keterlibatan secara
langsung karyawan dalam delivery process, sehingga karyawan
menjadi ujung tombak keberhasilan jasa. Misalnya: bisnis perbankan
pada saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk
membantu konsumen melakukan self service berbagai keperluan yang
berkaitan dengan keuangan mereka. Ada 3 tipe pemasaran jasa, yaitu :
a) Pemasaran Eksternal
Strategi pemasaran eksternal ini dikenal dengan 7 P (product,
price, place, promotion, process, personil, and physical facility).
b) Pemasaran Internal
Untuk pemasaran jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran
eksternal (7 P) tetapi harus diikuti pula dengan peningkatan
kualitas atau keterampilan para personil yang ada dalam
perusahaan.
13
c) Pemasaran Interaktif
Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa,
misalnya, Bank yang dapat melayani nasabah untuk berinvestasi
dan menabung. Tetapi, juga harus dipadukan dengan melakukan
service quality improvement supaya peningkatan pelayanan
benar-benar meyakinkan.
B. Pemasaran Bank
Kasmir (2014:4) dalam bukunya “Pemasaran Bank” berpendapat
bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya yaitu
menghimpun dana (funding), menyalurkan dana (lending), dan memberikan
jasa-jasa bank lainnya (services). Dari segi cara menentukan harga di bank,
baik harga jual maupun harga beli dibagi menjadi dua yaitu bank yang
berdasarkan prinsip konvensional (Barat) dan bank yang berdasarkan prinsip
Syariah (Islam) menurut kasmir (2014:25). Bagi dunia perbankan atau badan
usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu
kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan.
Secara umum pengertian pemasaran bank menurut kasmir (2014:63) adalah:
“Suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau
jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah
dengan cara memberikan kepuasan”.
Dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki
banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum
tujuan pemasaran bank menurut Kasmir (2014) adalah untuk
14
memaksimumkan konsumsi, memaksimumkan kepuasan pelanggan,
memaksimumkan pilihan (ragam produk), memaksimumkan mutu hidup.
Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah
terletak pada praktik menjalankan operasional bisnisnya, dimana
operasionalnya berbasis prinsip syariah, dan prinsip inilah yang menjadi daya
tarik yang tinggi bagi nasabah untuk memanfaatkan jasa bank syariah.
Sebagai entitas bisnis yang berorientasi pada profit, bank syariah dituntut
untuk tidak hanya mencari keuntungan semata (profit oriented) tanpa
mempertimbangkan fungsi dan tujuannya sebagai sebuah entitas bisnis
syariah yang berlandaskan pada konsep Al-Quran dan Al sunnah (maqasid
syari’ah).
1. Pemasaran Bank Syariah
Pemasaran Bank Syariah menurut Muhammad (2011), bahwa
pemasaran bagi lembaga/jasa keuangan adalah mengidentifikasi pasar
yang paling menguntungkan sekarang dan di masa yang akan datang,
menilai kebutuhan/anggota saat ini dan masa yang akan datang,
menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk
mencapai sasaran tersebut, dan promosi untuk mencapai sasaran.
Menurut Muhammad (2011), lingkungan pemasaran bank syariah
dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal
terdiri dari: produk-produk, organisasi, penjualan secara pribadi,
reklame, distribusi fisik, saluran-saluran pemasaran, dan harga-harga.
Sedangkan faktor eksternal antara lain sebagai berikut: ilmu dan
15
teknologi, persaingan, kekuatan-kekuatan ekonomi, kekuatan kekuatan
sosiologis, kekuatan-kekuatan psikologis, faktor-faktor politis dan
yuridis, dan pengaruh kebudayaan.
C. Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) menurut
Widjana (2010:33) persepsi kemudahan penggunaan berarti keyakinan
individu bahwa menggunakan sistem teknologi informasi tidak akan
merepotkan atau membutuhkan usaha yang besar pada saat digunakan (free
of effort).
Roger dalam Raies ahmad (2013:69) menyatakan bahwa persepsi
kemudahan penggunaan merupakan sejauh mana teknologi inovatif dianggap
tidak sulit untuk dipelajari, dipahami dan dioperasikan. Konsep ini mencakup
kejelasan tujuan penggunaan teknologi informasi (TI) dan kemudahan
penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai.
Menurut Firda (2017:4) sesuai dengan konsep TAM, faktor persepsi
kemudahan untuk menggunakan sistem teknologi mempengaruhi sikap
seseorang pada pengguna sistem teknologi tersebut. Sikap pengguna terhadap
suatu produk dapat diwujudkan dalam bentuk penggunaan produk tesebut.
Sikap suka atau tidak suka terhadap sebuah produk tersebut selanjutnya dapat
mempengaruhi seseorang untuk menggunakan produk atau tidak
menggunakan produk. Pengaruh kemudahan terhadap adopsi internet
banking ialah nasabah percaya atas transaksi melalui media teknologi
informasi yang dapat mudah di pahami dan dapat mengurangi usaha (waktu
16
atau tenaga) para nasabah dalam mempelajari seluk-beluk bertransaksi
melalui layanan intenet banking. Sehingga apabila nasabah merasa
kemudahan dalam mengoperasikan layanan internet banking maka nasabah
akan lebih sering menggunakan layanan tersebut.
Menurut Sun dan Zhang (2006:644) indikator yang digunakan untuk
mengukur persepi kemudahan penggunaan adalah sebagai berikut:
a) Mudah untuk digunakan
b) Mudah untuk dipahami
c) Jelas dan dapat dimengerti
D. Risiko
Menurut Yudha (2015:4), risiko adalah suatu keadaan tidak pasti yang
dipertimbangkan orang untuk memutuskan atau tidak melakukan transaksi
secara online. Pertimbangan tersebut berupa jarak dan suasana impersonal
dalam transaksi online dan infrastruktur global yang mengandung banyak
unsur risiko.
Risiko didefinisikan sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk
menderita kerugian dalam menerima hasil diinginkan (Pavlou, 2001).
Menurut Dowling dan Staelin dalam Pavlou (2001), kalau resiko itu
meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian produk
(transaksi), resiko diasosiasikan dengan kepercayaan.
Hoyer dan Maclnnis (2010:59-60), menjelaskan tentang dimensi dari
perceived risk atau persepsi risiko yaitu:
17
1. Risiko kinerja adalah mencerminkan ketidakpastian tentang apakah
produk atau jasa akan melakukan seperti yang diharapkan.
2. Risiko keuangan adalah lebih tinggi jika korban adalah kemahalan,
seperti biaya membeli rumah.
3. Fisik atau keamanan risiko adalah mengacu pada potensi bahaya suatu
produk atau jasa yang mungkin menimbulkan keselamatan orang lain.
4. Risiko sosial adalah apakah potensi bahaya untuk seseorang dengan
status sosial yang mungkin timbul dari pembelian, menggunakan dan
membuang.
5. Risiko psikologikal adalah mencerminkan perhatian konsumen
mengenai sejauh mana suatu produk atau jasa sesuai dengan cara sesuai
dengan diri mereka sendiri.
6. Risiko waktu menceriminkan ketidakpastian tentang lamanya waktu
yang harus diinvestasikan dalam membeli, menggunakan, atau
membuang produk atau jasa.
Menurut Nasya (2014:3) internet banking pada dasarnya tidak
menimbulkan risiko baru yang berbeda dari produk layanan jasa perbankan
melalui media lain, tetapi disadari bahwa internet banking meningkatkan
risiko tersebut. Secara khusus intenet banking meningkatkan risiko likuiditas,
risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum serta risiko reputasi,
dimana:
18
a. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang dihadapi oleh bank dalam
rangka memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Layanan internet banking
dapat meningkatkan volatility deposito dari nasabah yang semata-mata
memelihara rekening pada basis rate.
b. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang terjadi sebagai
akibat dari inadequate atau failed internal process, people dan systems
atau sebagai akibat dari external events (Kasidi, 2010:67). Dapat
dikatakan bahwa risiko operasional adalah risiko yang terjadi akibat
adanya tindakan manusia. Dalam layanan internet banking, adanya
kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan layanan internet banking dapat
menimbulkan risiko tersebut. Misalnya terdapat kecurangan,
ketidakjujuran maupun kesalahan manajemen dan sistem dalam
internet banking dapat berakibat buruk karena internet banking sendiri
merupakan kegiatan yang sensitif akan risiko.
c. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena bank tidak
mau mematuhi atau tidak mau melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan lain yang berlaku (Kasidi, 2010:70). Risiko ini
dapat berdampak pada modal dan pendapatan yang diakibatkan adanya
pelanggaran terhadap hukum, regulasi atau standar etik. Dalam upaya
meminimalkan hal ini, maka keterbukaan dan kepastian dalam layanan
19
internet banking sangatlah penting. Wujudnya adalah dengan
sinkronisasi dan pengembangan saluran internet untuk menjamin
konsistensi keakuratan pesan nasabah dalam layanan internet banking
(Budi Agus, 2005:34).
d. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
kelemahan aspek yuridis, kelemahan tersebut antara lain disebabkan
oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaaan peraturan perundang-
undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak
dipenuhinya syarat sahnya suatu kontrak (Ferry N. Idroes, 2008:55).
Untuk menghindari risiko ini maka bank perlu untuk memperhatikan
persyaratan-persyaratan hukum terkait internet banking dengan baik
walaupun saat ini perundang-undangan yang ada belum sepenuhnya
mengatur mengenai internet banking. Dengan adanya perhatian yang
baik pada aspek tersebut maka akan dapat dihindari adanya tuntutan
hukum.
e. Risiko Reputasi
Risiko reputasi merupakan sebagian besar dari prospek risiko
yang berdampak pada pendapatan dan modal akibat adanya pendapatan
negatif dari publik. Hal ini berdampak pada penetapan hubungan baru
atau layanan atau kelanjutan layanan hubungan konvensional. Risiko
ini membuka persengketaan ke lembaga pengadilan, kehilangan
keuangan, atau kemunduran pada nasabahnya (Budi Agus 2005:34).
20
Reputasi suatu bank mungkin rusak apabila layanan internet banking
dilaksanakan dengan tidak baik yang dapat berakibat kepada hilangnya
kepercayaan nasabah dan masyarakat.
f. Risiko Pasar
Risiko pasar dapat muncul diakibatkan oleh bergeraknya harga
pasr ke arah yang merugikan. Risiko ini dapat dikatakan merupakan
risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga,
perubahan nilai tukar serta hal lain yang mempengaruhi harga pasar.
Dalam kegiatan layanan perbankan melalui intenet banking, risiko
pasar dapat muncul apabila dalam kegiatan transfer dana atau
pembayaran melalui internet banking tersebut menggunakan mata uang
asing maka akan berpengaruh kepada suku bunga. Adanya perubahan
suku bunga tersebut akan mempengaruhi harga pasar.
Menurut Amijaya (2010:29) risiko yang ditimbulkan jika transaksi
menggunakan internet banking yaitu dapat diukur melalui indikator:
a) Besarnya risiko
b) Keamanan transaksi
c) Kebutuhan transaksi
d) Jaminan keamanan dari bank
21
E. Fitur Layanan
Menurut Schmitt (2010:45) fitur adalah karakteristik yang menambah
fungsi dasar suatu produk. Karena fitur ini menjadi alasan konsumen untuk
memilih suatu produk, maka bagi pemasar tradisional fitur adalah alat kunci
untuk mendiferensiasikan produk mereka dengan produk pesaing.
Menurut Poon (2011:22) terdapat beberapa konstruk yang merupakan
indikator ketersediaan fitur (feature availability) suatu sistem internet
banking yaitu, kemudahaan akses informasi tentang produk dan jasa,
keberagaman layanan transaksi, keberagaman fitur, dan inovasi produk.
Menurut Amijaya (2010:16) fitur layanan merupakan salah satu faktor
penting untuk menumbuhkan kepercayaan bagi konsumen dalam
memutuskan akan melakukan transaksi secara online atau tidak.
Menurut Steward, dkk., dalam Pavlou (2001) faktor kepercayaan dalam
e-commerce adalah perkiraan subyektif dimana konsumen percaya mereka
dapat melakukan transaksi online secara konsisten dan lebih lengkap sesuai
dengan kebutuhan yang diharapkan. Konsep kepercayaan disini adalah
kepercayaan pada penyelenggara transaksi online
(banking/retailer/produsen) dan kepercayaan pada kelengkapan fitur layanan
yang terdapat di dalam internet banking.
Menurut Poon dalam Pranidana (2010:22) terdapat beberapa konstruk
yang merupakan indikator ketersediaan fitur (feature availability) suatu
sistem internet banking, yaitu:
22
a) Kemudahan akses informasi tentang produk dan jasa
b) Keberagaman layanan transaksi
c) Keberagaman fitur
d) Inovasi produk
F. Keputusan Nasabah
Keputusan pembelian menurut Kotler & Keller (2007:240) adalah
preferensi konsumen atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.
Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih
alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan
diantara beberapa perilaku yang berbeda. Pada intinya, pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan
memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2015:341).
Secara umum, variabel terkait dengan keputusan untuk menggunakan
teknologi informasi atau penggunaan aktual teknologi informasi dapat
dikelompokkan menjadi empat kategori: konteks individu, konteks sistem,
konteks sosial, dan konteks organisasi (Park 2009: 150-162).
Menurut Umar (2014:7) indikator keputusan nasabah dalam melakukan
transaksi di internet banking antara lain:
a) Mudah dioperasionalkan
b) Menguntungkan
c) Sesuai dengan kebutuhan
d) Tidak perlu biaya untuk menggunakan
23
1. Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler dan Keller (2007:235) Dalam melakukan
pembelian dari sebelum membeli sampai setelah melakukan pembelian,
proses pembelian konsumen melewati tahap-tahap membeli, yang
dikonseptualisasikan dalam model lima tahap proses pengambilan
keputusan membeli. Model tersebut yaitu sebagai berikut:
a) Pengenalan masalah
Masalah timbul dari dalam diri konsumen yang berupa
kebutuhan, yang digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar.
b) Pencarian informasi
Setelah timbul suatu masalah berupa kebutuhan yang digerakkan
oleh rangsangan dari luar, dan didorong untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, konsumen akan mencari informasi tentang
obyek yang bisa memuaskan keinginannya.
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
1) Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, kenalan;
2) Sumber komersial, iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan di toko;
3) Sumber publik, media massa, organisasi penentu peringkat
konsumen; dan
24
4) Sumber pengalaman, penanganan, pengkajian, dan
pemakaian produk.
c) Penilaian alternatif
Dari informasi yang diperoleh konsumen, digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-
alternatif yang dihadapi serta daya tarik masing-masing alternatif.
d) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen
tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang
paling disukai.
e) Perilaku setelah pembelian
Setelah melakukan pembelian konsumen akan merasakan
kepuasan atau mungkin ketidakpuasan.
G. Keterkaitan antar Variabel
1. Persepsi kemudahan
Fadhli (2016:266) mengemukakan kemudahan mempunyai
makna tanpa adanya kesulitan atau tidak perlu berusaha keras. Persepsi
kemudahan ini merujuk pada kepercayaann individu bahwa setiap
sistem ini membantu dan tidak memerlukan upaya serta biaya yang
besar dalam penggunaannya.
25
Jogiyanto (2009:115) menyatakan persepsi kemudahan
penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya
bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dari
definisinya maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan
merupakan suatu kepercayaan mengenai proses minat menggunakan
teknologi. Jika seseorang merasa percaya bahwa teknologi mudah
digunakan maka seseorang tersebut akan menggunakannya.
Berdasarkan hasil penilitian Fita Perwita menunjukan (2015)
dalam penilitianya yang berjudul “Pengaruh Resiko dan kemudahan
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan internet banking di
Yogyakarta” Kemudahan dalam penggunaan internet banking
mempunyai hubungan positif terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan internet banking.
2. Risiko
Salah satu risiko terbesar penggunaan internet banking adalah
ancaman hacker dan penyalahgunaan rekening nasabah. Jika tidak
dilindungi dengan sistem proteksi yang memadai dan berlapis maka
hal ini akan menjadi ancaman yang serius bagi pihak perbankan, karena
nasabah akan enggan melakukan transaksi melalui internet banking.
Akan tetapi risiko penggunaan internet banking juga semakin mudah
dipahami dengan adanya kemudahan akses informasi melalui internet
tentang penyalahgunaan layanan perbankan seperti cracking,
26
skimming, dan hacking melalui ATM, kartu kredit, dan internet
banking (menurut Wadie Nasri 2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Risky Perdita Sari (2017:4)
dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Persepsi manfaat,
kemudahan, dan resiko terhadap penggunaan internet banking nasabah
bank Mandiri di Surabaya” terdapat pengaruh yang signifikan pada
persepsi risiko terhadap penggunaan internet banking.
3. Fitur layanan
Menurut Ainscough dan Luckett dalam Pranidana (2011:21) fitur
merupakan perlengkapan untuk interaktivitas nasabah adalah kriteria
penting yang menarik perhatian para nasabah di dalam penyampaian
jasa internet banking.
Menurut Poon (2011:22) terdapat beberapa konstruk yang
merupakan indikator ketersediaan fitur (feature availability) suatu
sistem internet banking, yaitu kemudahan akses informasi tentang
produk dan jasa, keberagaman layanan transaksi, keberagaman fitur,
dan inovasi produk.
Berdasarkan penelitian Fadzilah Umar (2014:9) menunjukan
bahwa variabel kelengkapan fitur, memiliki pengaruh yang paling besar
terhadap keputusan penggunaan internet banking sehingga pihak bank
harus tetap mempertahankan kelengkapan fitur yang tersedia atau
bahkan melakukan inovasi lagi untuk meningkatkan keputusan
pengguna internet banking.
27
H. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Umar (2014) Pengaruh Kenyamanan,
Kepercayaan, dan
Kelengkapan Fitur terhadap
Keputusan Pengguna internet
banking
Hasil menunjukkan bahwa
variabel kenyamanan,
kepercayaan dan
kelengkapan fitur
berpengaruh terhadap
keputusan pengguna
internet banking
2. Hariyati
(2016)
Pengaruh Kepercayaan,
Kemudahan Penggunaan dan
Pengalaman Terhadap Minat
Nasabah Menggunakan
internet banking Pada Bank
BRI di Surabaya
Kepercayaan, Kemudahan
Penggunaan dan
Pengalaman berpengaruh
signifikan terhadap minat
nasabah menggunakan
internet banking BRI di
Surabaya
3. Sari (2017) Pengaruh Persepsi manfaat,
kemudahan, dan resiko
terhadap penggunaan internet
banking nasabah bank
Mandiri di Surabaya
Penelitian ini menunjukkan
bahwa persepsi manfaat,
kemudahan penggunaan,
dan resiko secara bersama-
sama berpengaruh
signifikan terhadap
penggunaan internet
banking Bank Mandiri di
Surabaya. Diharapkan
dapat memberikan
kontribusi terhadap Bank
28
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
khususnya Bank Mandiri,
agar dapat memberikan
pelayanan yang lebih cepat
dan mudah bagi para
nasabahnya.
4. Supriyadi
(2014)
Pengaruh Persepsi Teknologi
Informasi, Kemudahan
Penggunaan, Resiko
Transaksi, dan Fitur Layanan
Terhadap Penggunaan
internet banking BCA
Purworejo
Persepsi Teknologi
informasi terhadap
Kegunaan yang dirasa
memiliki dampak positif
secara signifikan pada
model penerimaan
teknologi, hal ini sesuai
dengan model
perpanjangan dari
penerimaan teknologi.
Kemudahan yang dirasa
dan resiko yang dirasa,
memiliki dampak tak
langsung pada keputusan
mengadopsi melalui
kegunaan yang dirasa,
sedangkan hubungan
secara langsung pada
dampak penggunaan pada
penelitian empiris ini
hasilnya signifikan.
29
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
5. Nasri dan
Charfeddine
(2012)
“Factors affecting the
adoption of internet banking
in Tunisia: An integration
theory of acceptance model
and theory of planned
behavior”.
Kemudahan penggunaan,
sikap, norma sosial, kontrol
perilaku berpengaruh
signifikan terhadap adopsi
internet banking
I. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi
dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat
disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan
keduanya (Abdul Hamid, 2010).
30
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Persepsi
Kemudahan (X1) Risiko (X2) Fitur Layanan
(X3)
Keputusan Nasabah
menggunakan
Internet Banking (Y)
Uji Kualitas Data:
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
Uji Asusmsi Klasik:
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Heteroskedastisitas
Regresi Linear Berganda
Koefisien Determinasi (R2)
Kesimpulan dan Saran
31
J. Hipotesis
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2015:64) mengatakan
bahwa, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka dalam penelitian ini dapat
dibuat hipotesisnya sebagai berikut:
1. Variabel Persepsi kemudahan
Ho : β1 = 0; Persepsi kemudahan tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking.
Ha : β1 ≠ 0; Persepsi kemudahan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking.
2. Variabel risiko
Ho : β2 = 0; Risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet
banking.
Ha : β2 ≠ 0; Risiko berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet
banking.
32
3. Variabel fitur layanan
Ho : β3 = 0; Fitur layanan tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking.
Ha : β3 ≠ 0; Fitur layanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking.
4. Variabel Simultan
Ho : β1 = β2 = β3 = 0; artinya antara persepsi kemudahan, risiko,
dan fitur layanan tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking.
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0; artinya antara Persepsi kemudahan, risiko,
dan fitur layanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi dengan judul penelitian, yaitu
analisis pengaruh persepsi kemudahan, risiko, fitur layanan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking (studi kasus BRI Syariah).
Responden pada penelitian ini adalah nasabah BRI Syariah yang
menggunakan jasa layanan internet banking pada BRI Syariah pusat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana
pengaruh variabel dependen persepsi kemudahan (X1), risiko (X2), fitur
layanan (X3) terhadap variabel independen keputusan nasabah menggunakan
internet banking (Y) pada BRI Syariah pusat.
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan terhitung dari 1
Maret 2018 dan diharapkan selesai sampai 1 Agustus 2018. Penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2013:13) metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode peneltian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di
tetapkan.
34
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115).
Dalam metode penelitian, kata populasi dipakai untuk
menyebutkan sekelompok objek yang menjadi tujuan penelitian.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh nasabah aktif di BRI Syariah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2012:118).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah
metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:82). Maka
pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah
BRI Syariah yang menggunakan internet banking BRI Syariah.
Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti,
maka dari itu peneliti menentukan ukuran sampel penelitian dari
populasi dapat menggunakan rumus berikut menurut Purba dalam
Sulistyari (2012:47):
𝑛 =𝑍²
4 (𝑚𝑜𝑒)²=
1,962
4 (0,1)2=
3,8416
0,04= 96,04
35
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel 95% = 1,96
moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa di toleransi,
disini ditetapkan sebesar 10% atau 0,1
Jumlah sampel yang didapat yaitu 96 responden untuk
membulatkan jumlah responden peneliti menetapkan sampel menjadi
100 responden BRI Syariah.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data yaitu
menggunakan metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Terdapat
berbagai cara untuk mengumpulkan data, sebagai berikut
1. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau sumber
pertama yang secara umum kita sebut sebagai narasumber. Data ini
tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-
file (Sarwono, 2012:37). Metode yang digunakan untuk pengumpulan
data adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur
variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner skala likert 5
poin. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap responden dalam
memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau masalah yang
36
diberikan kepada yang bersangkutan dalam suatu riset tertentu
(Sarwono, 2012:72).
Setelah pengukuran variabel dilakukan dengan skala likert maka
tingkat penilaian jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah diproses oleh pihak
tertentu sehingga data tersebut sudah tersedia saat kita memerlukan
(Sarwono, 2012:32). Yang termasuk data sekunder adalah data yang
diperoleh dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang
memiliki relevansi dengan objek yang diteliti.
D. Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah kuantitatif. Merupakan salah satu
jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Peneliti menggunakan dua statistik yakni statistik deskriptif dan statistik
Jawaban Skor/Nilai
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
N = Netral 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
37
inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi sedangkan
statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik
probabilitas) digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2013:207)
Pengujian data dilakukan untuk menguji parameter populasi melalui
statistik atau disebut dengan statistik parametri. Pertama, penulis melakukan
uji kualitas instrumen dengan melihat validitas data, dan reliabilitas.
Kemudian, penulis menganalisa data dengan uji statistik deskriptif.
Selanjutnya, untuk memenuhi asumsi dasar dalam statistik parametrik perlu
dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas (Sugiyono,2013:209). Setelah
itu, analisis regresi linier berganda digunakan untuk melakukan prediksi
terhadap variabel dependen bila dilakukan perubahan terhadap nilai variabel
independennya. Terakhir, uji simultan dan uji parsial dilakukan untuk melihat
besarnya pengaruh antar variabel dan signifikansinya.
1. Uji Kualitas Instrumen
Untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel maka
diperlukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Sehingga
penelitian menjadi valid dan reliabel. Instrumemn yang valid dan
reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2013:173).
38
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini
dilihat melalui pearson correlation yaitu dengan cara menghitung
korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total
skor. Signifikansi pearson correlation yang dipakai r tabel
dengan probalitasnya adalah 0,05. Apabila nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut valid. Uji
signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r table untuk
degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel. Jika nilai r hitung > r tabel maka jawaban tersebut
dinyatakan valid (Ghozali, 2016:52).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari varibel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan
cara One shot, hasil jawaban dibandingkan dengan pernyataan
lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
39
Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
> 0,70 (Ghozali, 2016:47-48).
2. Statistik Deskriptif
Metode statistik deskriptif dipilih untuk menjelaskan demografi
responden dan deskripsi variabel penelitian. Statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi), (Ghozali 2013:19).
3. Uji Asumsi Klasik
Menurut Ghozali (2013:95) regresi linear berganda adalah study
mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan lebih dari
satu variabel independen (variabel bebas). Jika data regresi linear
berganda memenuhi asumsi normalitas, maka asumsi klasik yang
diambil ialah uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji
heterokedasitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
40
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).
1) Analisis Grafik
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal, distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang diagonal
dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. (Imam Ghozali, 2016:154).
Pada prinsipnya normalitas dapat di deteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
Histogramnya menunjukan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
41
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram
tidak menunjukan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
(Ghozali, 2016:154-156).
2) Analisis Statistik
Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal
secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan
disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah
satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non-parametik
Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada alpha sebesar 5%. Jika
nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih
besar dari 0,05 berarti data normal, jika tidak maka data
tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2016:158-159).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji model
regresi yang mungkin ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independent. Jika variabel
independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama
42
dengan nol (Ghozali, 2016:105). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikoloniritas yaitu sebagai berikut:
1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel independent banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen/terikat.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel
bebas/independen. Jika antar variabel independen ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka
hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel indpenden tidak
berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat
disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (a) nilai tolerance
dan lawannya (b) variance inflation factor (VIF). Kedua
ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas (independen)
manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas (independen)
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen dan diregres
terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur
variablitas terhadap variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
43
tolerance yang rendah sama dengan nilal VIF tinggi (karena
VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap
peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih
dapat di tolerir. Sebagai misal nilai tolerance = 0,10 sama
dengan tingkat kolonieritas 0,95. Walaupun
multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan
VIF, tetapi masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel
independen mana sajakah yang saling berkorelasi (Ghozali,
2016:103).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:134) Uji heteroskedastisitas
dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Salah satu cara untuk melihat adanya problem heteroskedastisitas
adalah :
1. Melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), Wijaya
44
(2011:126). Cara menganalisisnya adalah dengan melihat
apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit. Jika
terjadi maka mengindikasikan terdapat heterosedastisitas.
Jika tidak pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara
variabel Independent dengan nilai absolut residualnya. Jika
nilai signifikansi antar variabel Independent lebih dari 0,05
maka tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Regresi Linier Berganda
Regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel
independent. Koefisien ini di peroleh dengan cara memprediksi nilai
variabel dependent dengan suatu persamaan. Koefisien regresi di hitung
dengan dua tujuan sekaligus: pertama, meminimkan penyimpangan
antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependent berdasarkan
data yang ada (Tabachnick, 1996 dalam Imam Ghozali,2016:93).
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen/terikat dengan satu atau lebih
variabel independen/bebas, dengan tujuan untuk mengistemasi dan atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata populasi atau nilai
45
rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui (Gujarati, 2003 dalam Imam Ghozali, 2016:93).
Dengan demikian model analisis dapat dinyatakan sebagai
berikut: Rumus regresi Linier Berganda (Umar, 2010:307):
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = keputusan nasabah menggunakan internet banking
a = nilai intercept (konstanta)
b = koefisien regresi
X1 = persepsi kemudahan
X2 = risiko
X3 = fitur layanan
e = faktor pengganggu (error)
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang
hendak di uji adalah apakah suatu parameter bi sama dengan 0
atau H0 : bi = 0. Artinya apakah suatu variabel bebas bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama
dengan nol atau HA : bi ≠0. Artinya variabel tersebut merupakan
46
penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Cara
melakukan uji t adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:07):
1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20
atau lebih, dan drajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0
yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar
lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain
penulis menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel bebas secara individual
mempengaruhi variabel terikat (dependen).
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitugan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, penulis menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel bebas
secara individual mempengaruhi variabel terikat
(dependen).
b. Uji f (Uji Simultan)
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien
parsial regresi secara individu dengan uji hipotesis terpisah
bahwa setiap kofesiensi regresi sama dengan nol. Uji menguji
joint hipotesia bahwa b1, b2 , dan b3 secara simutan sama dengan
nol.
H0: b1 = b= b3 = ..... = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠..... ≠ bk ≠ 0
47
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun
astimasi, apakah Y berhubungan dengan linier terhadap X1, X2,
dan X3 (Ghozali, 2016:96). Untuk menguji hipotesis ini
digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1) Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata
lain penulis menerima hipotesis alternatif, yang
menyatakan bahwa semua variabel bebas (independent)
secara serentak dan signifikan mempangaruhi variabel
terikat (dependen).
2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F
tabel, maka H0 ditolak dan menerima HA(Ghozali, 2016:
96).
6. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali,2013:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
48
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2013:97), jika dalam uji
empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R²
dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R² = 1, maka adjusted
R² = R² = 1, sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² = (1 – k) / (n
– k). Jika k > 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut seseorang atau objek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan objek
lain menurut Hatch dan Farhady, 1981 dalam (Sugiyono, 2015:38).
Sedangkan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015:38). Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini di klasifikasikan
menjadi beberapa jenis, yaitu variabel independent dan variabel dependent.
Seluruh variabel dalam penelitian ini akan di ukur dengan dimensi atau
indikator-indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala
pengukuran Likert. Berikut ini adalah operasional variabel yang akan diteliti,
yaitu:
49
1. Variabel Bebas/Independen (X)
Variabel bebas/independen adalah variabel yang sering disebut
dengan variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
2015:39). Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel
bebas/independen adalah: persepsi kemudahan (X1), risiko (X2), dan
fitur layanan (X3).
2. Variabel Terikat/Dependen (Y)
Variabel terikat/Dependen adalah variabel yang sering disebut
variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penilaian
terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking.
3. Instrumen Penelitian
Variabel bebas yang akan diukur dalam penelitian ini adalah
persepsi kemudahan (X1), risiko (X2), dan fitur layanan (X3),
sedangkan untuk variabel terikatnya adalah keputusan nasabah
menggunakan internet banking (Y).
50
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala
Persepsi
kemudahan
(X1)
Menurut Sun dan
Zhang (2011:644)
indikator yang
digunakan untuk
mengukur persepsi
kemudahan
penggunaan adalah
sebagai berikut:
Mudah untuk
digunakan, mudah
untuk dipahami,
jelas dan dapat
dimengerti
- Mudah untuk
digunakan
- Mudah untuk
dipahami
- Jelas dan dapat
dimengerti
- Tingkat
kemudahan
untuk
digunakan
- Tingkat
kemudahan
untuk
dipahami
- Tingkat
kejelasan
untuk
dimengerti
Likert
Risiko
(X2)
Menurut Amijaya
(2010:29) risiko
yang ditimbulkan
jika transaksi
menggunakan
internet banking
yaitu dapat diukur
melalui indikator:
besarnya risiko,
keamanan
transaksi,
kebutuhan
transaksi, jaminan
keamanan dari bank
- Besarnya risiko
- Keamanan
transaksi
- Kebutuhan
transaksi
- Jaminan
keamanan dari
bank
- Tingkat
besarnya
risiko
- Tingkat
keamanan
bertransaksi
- Tingkat
kebutuhan
bertransaksi
- Tingkat
jaminan
keamanan dari
bank
Likert
51
Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala
Fitur
layanan
(X3)
Menurut Poon
dalam Pranidana
(2010:22) terdapat
beberapa konstruk
yang merupakan
indikator
ketersediaan fitur
(feature
availability) suatu
sistem internet
banking, yaitu:
kemudahan akses
informasi tentang
produk dan jasa,
keberagaman
layanan transaksi,
keberagaman fitur,
dan inovasi produk
- Kemudahan
akses informasi
tentang produk
dan jasa
- Keberagaman
layanan transaksi
- Keberagaman
fitur
- Inovasi produk
- Tingkat
kemudahan
akses tentang
informasi
produk barang
dan jasa
- Tingkat
keberagaman
layanan
transaksi
- Tingkat
keberagaman
fitur
- Tingkat
inovasi produk
Likert
52
Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala
Keputusan
Nasabah
Menggunak
an Internet
Banking
(Y)
Menurut Fadzilah
Umar (2014:7)
Ketertarikan
nasabah dalam
melakukan
transaksi di internet
banking antara lain:
Mudah
dioperasionalkan,
Menguntungkan,
Sesuai dengan
kebutuhan, Tidak
perlu biaya untuk
menggunakan
- Mudah
dioperasionalkan
- Menguntungkan
- Sesuai dengan
kebutuhan
- Tidak perlu
mengeluarkan
biaya
- Tingkat
kemudahan
operasional
- Tingkat
keuntungan
yang didapat
- Tingkat
kesesuaian
pengguna
internet
banking
dengan
kebutuhan
- Tingkat
meminimalisir
pengeluaran
biaya
Likert
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT Bank BRIsyariah Tbk secara resmi beroperasi.
Kemudian PT Bank BRIsyariah Tbk merubah kegiatan usaha yang
semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih PT Bank BRIsyariah Tbk hadir
mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan
pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk
yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT Bank BRIsyariah Tbk di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang
mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan
tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT Bank
54
BRIsyariah Tbk yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan
modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari
warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
Aktivitas PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada
19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam
PT Bank BRIsyariah Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan
Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank
BRIsyariah Tbk.
Saat ini PT Bank BRIsyariah Tbk menjadi bank syariah ketiga
terbesar berdasarkan aset. PT Bank BRIsyariah Tbk tumbuh dengan
pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak
ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT Bank
BRIsyariah Tbk menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka
dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT Bank BRIsyariah Tbk merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis
55
yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan
kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
2. Profil BRI Syariah
a. Profil
Nama : PT Bank BRI Syariah (Perseroan Terbatas)
Alamat : Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat
Telepon : (021) 3810266
Faksimili : (021) 3924517
Swift Code : BRISIDJA
Tanggal Berdiri : 19 Desember 2007
Tanggal Beroperasi : 17 November 2008
Modal Dasar : Rp. 978.999.500.000,-
Modal Disetor : Rp. 979.000.000.000,-
Kantor Layanan : 280 Kantor Cabang di seluruh provinsi di
Indonesia
Kepemilikan Saham:
1. PT Bank BRI (Persero), Tbk: 1.957.999.000 lembar saham
2. Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI : 1000 lembar
saham
b. Otoritas Pengawas Bank: Otoritas Jasa Keuangan Gedung
Sumitro Djojohadikusumo Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-
4 Jakarta 10710 Indonesia Telp (62-21) 3858001 Faks (62-21)
3857917 www.ojk.go.id
56
c. Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo BRI Syariah
3. Visi dan Misi BRI Syariah
a. Visi BRI Syariah
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
b. Misi BRI Syariah
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi
beragam kebutuhan finansial nasabah.
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan
etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana
kapan pun dan dimana pun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan
kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.
57
4. BRI Syariah internet banking
Layanan transaksi perbankan melalui jaringan
https://ibank.brisyariah.co.id/ yang dapat digunakan oleh nasabah.
Transaksi yang dapat diakses dengan internet banking BRI Syariah BRI
Syariah yaitu layanan transaksi non financial (informasi saldo dan
mutasi rekening), layanan transaksi finansial (transfer online, SKN,
RTGS), melakukan pembayaran tagihan bulanan nasabah (listrik dan
telepon), melakukan transaksi pembelian.
a. Pendaftaran Aktivasi
Ada dua cara yaitu mendaftar secara online dan dapat datang
langsung ke kantor BRI Syariah.
Pendaftaran Online:
- kunjungi website ibank.brisyariah.co.id
- pilih tombol registrasi, masukan no. kartu BRI Syariah, PIN
kartu ATM BRI Syariah, lalu beri tanda ceklis di persetujuan
& ketentuan.
- Buat username. Kemudian masukkan password yang akan di
gunakan di internet banking. Masukan email dan nomor
telepon aktif dan pilih tombol pemesanan e-token BRI
Syariah.
- beri tanda ceklis pada pesanan e-token BRI Syariah dan pilih
tombol registrasi dengan pemesanan e-token.
58
- selanjutnya aktifasi layanan finansial ke KC/KCP/KK BRI
Syariah terdekat.
Pendaftaran melalui kantor cabang:
- nasabah datang langsung ke kantor datang langsung ke
KC/KCP/KK BRI Syariah terdekat.
- nasabah mengisi form layanan e-banking dan membawa
dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan ketentuan.
- apabila form telah dilengkapi oleh nasabah maka petugas CS
akan memproses permintaan registrasi layanan internet
banking nasabah.
- setelah proses registrasi selesai, nasabah dapat sekaligus
melakukan proses aktivasi fitur finansial.
B. Hasil Analisis
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu pada
nasabah BRI Syariah Pusat. Jumlah data yang berhasil didapatkan
sebanyak 100 responden. Berikut ini merupakan penjabaran 100
responden tersebut.
59
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pria 42 42,0 42,0 42,0
Wanita 58 58,0 58,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di atas, dapat
diketahui jenis kelamin responden nasabah BRI Syariah
mayoritas adalah wanita dengan jumlah 58 dari 100 orang
responden dengan persentase sebesar 58% orang dan sisanya 42%
orang adalah pria.
60
b. Karakteristik Responden Menurut Umur
Tabel 4.2 Umur Responden
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
18-28 32 32,0 32,0 32,0
29-39 44 44,0 44,0 76,0
40-50 20 20,0 20,0 96,0
>50 4 4,0 4,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.2 di atas, bahwa
responden yang memiliki umur 18-28 tahun sebanyak 32 orang
atau dalam presentase berjumlah 32 % Jumlah responden yang
berusia 29-39 tahun sebanyak 44 orang atau dalam persentase
sebesar 44 %. Jumlah responden yang berusia 40-50 tahun
berjumlah 20 orang atau dalam persentase sebesar 20 % Jumlah
responden yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 4 orang atau
dalam presentase sebesar 4 %.
61
c. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
SD 0 0,0 0,0 0,0
SMP 0 0,0 0,0 0,0
SMA 28 28,0 28,0 28,0
Sarjana/
Diploma
72 72,0 72,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 di atas, dapat
diketahui pendidikan terakhir responden nasabah BRI Syariah
mayoritas adalah Sarjana/Diploma sebanyak 72 orang, terbanyak
kedua adalah SMA jumlah 28 orang.
62
d. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pelajar/ Mahasiswa 28 28,0 28,0 28,0
Karyawan Swasta 29 29,0 29,0 57,0
Pegawai Negeri 12 12,0 12,0 69,0
Wiraswasta 25 25,0 25,0 94,0
Ibu Rumah Tangga 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 di atas, dapat
diketahui bahwa jumlah responden pelajar/mahasiswa yaitu
sebanyak 28 responden dengan persentase sebesar 28%, untuk
responden dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta yaitu
sebanyak 29 orang responden dengan persentase sebesar 29% ,
untuk responden dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri yaitu
sebanyak 12 orang responden yaitu dengan persentase sebesar
12% untuk responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu
sebanyak 25 orang responden dengan persentase sebesar 25% dan
untuk responden dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga
yaitu sebanyak 6 orang responden dengan persentase sebesar 6%
63
Jadi berdasarkan data di atas, untuk responden berdasarkan
pekerjaan didominasi oleh responden karyawan swasta sebesar
29%.
e. Karakteristik Responden Menurut Tahun Pembukaan
Layanan Internet Banking
Tabel 4.5 Tahun Pembukaan
Tahun Pembukaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2013 4 4,0 4,0 4,0
2014 11 11,0 11,0 15,0
2015 15 15,0 15,0 30,0
2016 34 34,0 34,0 64,0
2017 23 23,0 23,0 87,0
2018 13 13,0 13,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Dari tabel 4.5, diketahui bahwa jumlah responden yang
membuka layanan internet banking BRI Syariah pada tahun 2013
yaitu sebanyak 4 responden dengan persentase 4%, untuk
responden yang membuka pada tahun 2014 yaitu sebanyak 11
orang responden dengan persentase sebesar 11% untuk responden
yang membuka pada tahun 2015 yaitu sebanyak 15 orang
64
responden yaitu dengan persentase sebesar 15%, untuk responden
yang membuka pada tahun 2016 yaitu sebanyak 34 orang
responden dengan persentase sebesar 34%, untuk responden yang
membuka pada tahun 2017 yaitu sebanyak 23 orang responden
dengan persentase sebesar 23%, untuk responden yang membuka
pada tahun 2018 yaitu sebanyak 13 orang responden dengan
persentase sebesar 13%.
f. Karakteristik Responden Menurut Jenis Produk yang di
gunakan
Tabel 4.6 Jenis Produk
Jenis Produk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pembiayaan 9 9,0 9,0 9,0
Pendanaan 62 62,0 62,0 71,0
Jasa 18 18,0 18,0 89,0
lainnya 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 di atas, dapat
diketahui bahwa jumlah responden menggunakan produk
pembiayaan sebanyak 20 responden dengan persentase sebesar
9%, untuk responden menggunakan produk pendanaan sebanyak
65
62 orang responden dengan persentase sebesar 62% , untuk
responden yang menggunakan produk jasa yaitu sebanyak 18
orang responden yaitu dengan persentase sebesar 18%, untuk
responden yang menggunakan produk lainya yaitu sebanyak 11
orang responden dengan persentase sebesar 11%.
C. Hasil Uji Kualitas Instrumen
Kualitas intrumen yang baik haruslah memenuhi standar validitas dan
reliabilitas. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan
reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono,
2013:173).
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r Tabel dan nilai positif
maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r
hitung lebih kecil dari pada r Tabel maka pertanyaan atau indikator
tersebut tidak valid (Ghozali, 2016: 52-53). Kriteria yang digunakan
dalam menetukan valid tidaknya pertanyaan atau penyataan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
66
• Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
• Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk try out (uji coba)
• Dari 30 responden untuk menemukan r Tabelnya adalah n – 2,
30 – 2 = 28 , dan r Tabel dari 28 adalah = 0, 361
Uji validitas akan menguji masing-masing dari variabel yang
akan digunakan dalam penelitian ini. berikut ini adalah hasil uji
validitas dari variabel persepsi kemudahan, risiko dan fitur layanan
dengan 30 sampel responden.
67
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Pernyataan r tabel
Corrected Item-Total
Correlation
(r hitung)
Hasil
P1 0,361 0,744 Valid
P2 0,361 0,811 Valid
P3 0,361 0,741 Valid
R1 0,361 0,794 Valid
R2 0,361 0,839 Valid
R3 0,361 0,730 Valid
R4 0,361 0,703 Valid
F1 0,361 0,781 Valid
F2 0,361 0,798 Valid
F3 0,361 0,852 Valid
F4 0,361 0,880 Valid
K1 0,361 0,818 Valid
K2 0,361 0,579 Valid
K3 0,361 0,704 Valid
K4 0,361 0,872 Valid
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa butir
pertanyaan dari masing-masing variabel memiliki kriteria valid untuk
semua item pernyataan berdasarkan kriteria signifikansi yang mana
dapat dikatakan valid apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
68
rhitung lebih besar dari rTabel yaitu 0,361. Peneliti mendapatkan nilai rTabel
0,361 yaitu menggunakan rumus df = n -2, jadi 30 – 2 = 28 dan didapati
nilai 0,361 sebagai rTabel.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Salah satu metode penghitungan reliabilitas yang paling umum
digunakan adalah Alpha Cronbach (Rochaety, 2009:54). Metode ini
dikembangkan oleh Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach
menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benar/salah
ataupun bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan
koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Crobach Alpha (α). Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha>0,70 (Ghozali, 2016:47-48).
Sebelum memberikan kuesioner kepada seluruh obyek sampel,
peneliti melakukan try out terlebih dahulu terhadap 30 responden untuk
menguji reliabilitas kuesioner yang telah peneliti buat menggunakan
software SPSS versi 23. Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 30
responden dapat di lihat dalam Tabel di bawah berikut:
69
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Persepsi
kemudahan
(X1)
0,713 3 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
persepsi kemudahan menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,713 yang berarti
bahwa variabel persepsi kemudahan dikatakan reliabel.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Risiko
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Risiko (X2) 0,712 4 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
risiko menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,712 yang berarti bahwa variabel
risiko dikatakan reliabel.
70
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Fitur Layanan
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Fitur layanan
(X1)
0,760 4 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
fitur layanan menunjukan nilai > 0,70 yaitu 0,760 yang berarti bahwa
variabel fitur layanan dikatakan reliabel.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Nasabah Menggunakan
Internet Banking
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Keputusan
nasabah
menggunakan
internet
banking (X1)
0,729 4 Reliabel
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel di atas, nilai Cronbach’s Alpha dari variabel
keputusan nasabah menggunakan internet banking menunjukan nilai >
0,70 yaitu 0,729 yang berarti bahwa variabel keputusan nasabah
menggunakan internet banking dikatakan reliabel.
71
D. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui data berdasarkan atas
hasil yang di peroleh dari jawaban responden terhadap masing-masing
indikator pengukuran variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Deskriptif Variabel Persepsi Kemudahan (X1)
Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai variabel persepsi
kemudahan:
a) Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk digunakan
Tabel 4.12 “Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk digunakan”
P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Netral 11 11,0 11,0 13,0
Setuju 56 56,0 56,0 69,0
Sangat setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan
72
tidak setuju, terdapat 11 responden menyatakan netral, 56
responden menyatakan setuju, dan 31 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk
digunakan”.
b) Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk dipahami
Tabel 4.13 “Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk dipahami”
P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Netral 15 15,0 15,0 17,0
Setuju 52 52,0 52,0 69,0
Sangat setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.13 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 15 responden menyatakan netral, 52
responden menyatakan setuju, dan 31 menyatakan sangat setuju.
73
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk dipahami”.
c) Layanan internet banking BRI Syariah jelas dan dapat dimengerti
Tabel 4.14 “Layanan internet banking BRI Syariah jelas dan dapat
dimengerti”
P13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 6 6,0 6,0 6,0
Netral 17 17,0 17,0 23,0
Setuju 50 50,0 50,0 73,0
Sangat setuju 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 17 responden menyatakan netral, 50
responden menyatakan setuju, dan 27 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
74
“Layanan internet banking BRI Syariah jelas dan dapat
dimengerti”.
2. Deskriptif Variabel Risiko (X2)
a) Layanan internet banking BRI Syariah tidak memiliki risiko yang besar
Tabel 4.15 “Layanan internet banking BRI Syariah tidak memiliki risiko
yang besar”
R1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
Netral 10 10,0 10,0 14,0
Setuju 70 70,0 70,0 84,0
Sangat setuju 16 16,0 16,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.15 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju,
terdapat 10 responden menyatakan netral, 70 responden menyatakan
setuju, dan 16 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
setuju terhadap pernyataan “Layanan internet banking BRI Syariah
tidak memiliki risiko yang besar”.
75
b) Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keamanan
transaksi yang tinggi
Tabel 4.16 “Layanan Internet Bankng BRI Syariah memiliki keamanan
transaksi yang tinggi”
R2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Netral 12 12,0 12,0 14,0
Setuju 53 53,0 53,0 67,0
Sangat setuju 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.16 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 12 responden menyatakan netral, 53
responden menyatakan setuju, dan 33 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keamanan
transaksi yang tinggi”.
76
c) Layanan internet banking BRI Syariah menjamin kebutuhan
nasabah dalam melakukan transaksi
Tabel 4.17 “Layanan internet banking BRI Syariah menjamin kebutuhan
nasabah dalam melakukan transaksi”
R3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
Netral 13 13,0 13,0 17,0
Setuju 52 52,0 52,0 69,0
Sangat setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.17 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 13 responden menyatakan netral, 52
responden menyatakan setuju, dan 31 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah menjamin kebutuhan
nasabah dalam melakukan transaksi”.
77
d) Layanan internet banking BRI Syariah menjamin keamanan
transaksi yang dilakukan
Tabel 4.18 “Layanan internet banking BRI Syariah menjamin keamanan
transaksi yang dilakukan”
R4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0
Valid
Tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
Netral 9 9,0 9,0 12,0
Setuju 57 57,0 57,0 69,0
Sangat setuju 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.18 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 12 responden menyatakan netral, 57
responden menyatakan setuju, dan 31 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah menjamin keamanan
transaksi yang dilakukan”.
78
3. Deskriptif Variabel Fitur Layanan (X3)
a) Layanan internet banking BRI Syariah memiliki kemudahan
akses informasi tentang produk dan jasa
Tabel 4.19 “Layanan internet banking BRI Syariah memiliki kemudahan
akses informasi tentang produk dan jasa”
F1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
79
Valid
Tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0
Netral 4 4,0 4,0 5,0
Setuju 62 62,0 62,0 67,0
Sangat setuju 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.19 di atas menjelaskan bahwa tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden
menyatakan tidak setuju, terdapat 4 responden menyatakan netral,
62 responden menyatakan setuju, dan 33 menyatakan sangat
setuju. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah memiliki kemudahan
akses informasi tentang produk dan jasa”.
b) Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keberagaman
layanan transaksi
Tabel 4.20 “Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keberagaman
layanan transaksi”
F2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid Tidak setuju 0 0.0 0,0 0,0
80
Netral 14 14,0 14,0 14,0
Setuju 50 50,0 50,0 64,0
Sangat setuju 36 36,0 36,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.20 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, terdapat 14
responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju,
dan 36 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan setuju terhadap pernyataan “Layanan internet
banking BRI Syariah memiliki keberagaman layanan transaksi”.
c) Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keberagaman
fitur
Tabel 4.21 “Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keberagaman
fitur”
R3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid
Tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0
Netral 11 11,0 11,0 16,0
81
Setuju 44 44,0 44,0 60,0
Sangat setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.21 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 11 responden menyatakan netral, 44
responden menyatakan setuju, dan 40 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah memiliki keberagaman
fitur”.
d) Layanan internet banking BRI Syariah inovasi produk
Tabel 4.22 “Layanan internet banking BRI Syariah memiliki inovasi produk”
R4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid
Tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
Netral 10 10,0 10,0 13,0
Setuju 59 59,0 59,0 72,0
Sangat setuju 28 28,0 28,0 100,0
82
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.22 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 10 responden menyatakan netral, 59
responden menyatakan setuju, dan 28 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah memiliki inovasi
produk”.
4. Deskriptif Variabel Keputusan Nasabah (Y)
a) Layanan internet banking BRI Syariah mudah di operasionalkan
Tabel 4.23 “Layanan internet banking BRI Syariah mudah di
operasionalkan”
K1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid
Tidak setuju 3 3,0 3,0 3,0
Netral 7 7,0 7,0 10,0
Setuju 57 57,0 57,0 67,0
Sangat setuju 33 33,0 33,0 100,0
83
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Tabel 4.23 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 7 responden menyatakan netral, 57
responden menyatakan setuju, dan 33 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah mudah
dioperasionalkan”.
b) Layanan internet banking BRI Syariah menguntungkan
Tabel 4.24 “Layanan internet banking BRI Syariah menguntungkan”
K2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid
Tidak setuju 0 0,0 0,0 0,0
Netral 11 11,0 11,0 11,0
Setuju 48 48,0 48,0 59,0
Sangat setuju 41 41,0 41,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
84
Tabel 4.24 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, terdapat 11
responden menyatakan netral, 48 responden menyatakan setuju,
dan 41 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan setuju terhadap pernyataan “Layanan internet
banking BRI Syariah menguntungkan”.
c) Layanan internet banking BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan
nasabah
Tabel 4.25 “Layanan internet banking BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan
nasabah”
K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid
Tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0
Netral 15 15,0 15,0 19,0
Setuju 48 48,0 48,0 67,0
Sangat setuju 33 33,0 33,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
85
Tabel 4.25 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 15 responden menyatakan netral, 48
responden menyatakan setuju, dan 33 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Layanan internet banking BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan
nasabah”.
d) Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan
layanan internet banking BRI Syariah
Tabel 4.26 “Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan
layanan internet banking BRI Syariah”
K4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 0,0 0,0
Valid
Tidak setuju 2 2,0 2,0 2,0
Netral 13 13,0 13,0 15,0
Setuju 43 43,0 43,0 58,0
Sangat setuju 42 42,0 42,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
86
Tabel 4.26 di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden
yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan
tidak setuju, terdapat 13 responden menyatakan netral, 43
responden menyatakan setuju, dan 42 menyatakan sangat setuju.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan
“Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan
layanan internet banking BRI Syariah”.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asusmsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi yaitu
uji multikolinieritas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji liniearitas. Dalam
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan uji autokorelasi karena data yang
digunakan bukan data time series melainkan data cross section dimana
pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang
bersamaan. Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti
membangun model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
1. Hasil Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen (tidak terjadi Multikolonieritas). Salah satu
cara menguji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar
variabel independen. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk
87
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai toleransinya ≥ 0,10
atau sama dengan VIF ≤ 10. Jika nilai toleransinya ≥ 0,10 atau sama
dengan VIF ≤ 10, maka antar varibel tidak terjadi multikolonieritas dan
terjadi multikolonieritas apabila sebaliknya. Hasil uji multikolonieritas
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.27 Hasil Uji Multikolonieritas – Koefisien
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.27 di atas, dapat diketahui bahwa hasil
perhitungan nilai tolerance pada persepsi kemudahan (X1) sebesar
0,732, risiko (X2) sebersar 0,789, dan fitur layanan (X3) sebesar 0,822
. Nilai VIF pada persepsi kemudahan (X1) sebesar 1,365, risiko (X2)
sebesar 1,268 , dan fitur layanan (X3) sebesar 1,217. Karena variabel
independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Persepsi
Kemudahan
.732 1.365
Risiko .789 1.268
Fitur Layanan .822 1.217
a. Dependent Variable: Keputusan
88
kurang dari 10, maka dapat dinyatakan tidak terjadi multikolonieritas
antar variabel independen dalam model regresi.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual suatu pengamatan
ke penagamatan yang lainnya, jika variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016: 134). Terdapat beberapa cara untuk mengetahui apakah
model memiliki heteroskedastisitas atau tidak. Penulis menggunakan
cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentzed. Dasar analisis
sebagai berikut (Ghozali, 2016: 134):
1) Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
89
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Gambar 4.2 Hasil Heteroskedastisitas
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai untuk memprediksi variable dependent
berdasarkan variabel independent.
90
3. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), atau
keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti yang diketahui
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengukuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik manjadi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik atau uji statistik .
1) Analisa Grafik
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas
91
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan gambar 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa
model regresi pada garis tersebut dikatakan normal, karena data
menyebar disekitar garis dan mengikuti arah garis diagonal.
2) Analisa Statistik
Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .89967445
Most Extreme Differences Absolute .087
Positive .058
Negative -.087
Kolmogorov-Smirnov Z .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.28 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0.061 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi berdistribusi normal.
92
F. Hasil Regresi Linier Berganda
Dalam analisis regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan
antara variabel dependent dengan variabel independent. Variabel dependent
diasumsikan random, yang berarti memmpunyai distribusi probabilistic.
Variabel independent diasumsikan memiliki nilai yang tetap dimana variabel
yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu (Ghozali, 2016: 94).
Dalam penelitian ini, variabel dependent yang digunakan terdiri dari variabel
keputusan nasabah dan variabel independent adalah variabel persepsi
kemudahan, risiko dan fitur layanan. Dari analisis regresi yang dilakukan,
disajikan output nya secara lengkap dalam tabel sebagai berikut
Tabel 4.29 Hasil Regresi Linier Berganda
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.29 di atas, dapat ditemukan persamaan regresi sebagai
berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,507 1,372 ,369 ,713
Persepsi
Kemudahan ,254 ,088 ,204 2,899 ,005
Risiko ,159 ,071 ,152 2,245 ,027
Fitur Layanan ,639 ,067 ,633 9,531 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
93
Y = α + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Y = 0,507+ 0,254 X1+ 0,159 X2 + 0,639 X3 + 1,372
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Persepsi kemudahan
X2 = Risiko
X3 = Fitur layanan
Y = Keputusan nasabah
b1, b2, dan b3 = Koefisien Regresi
e = Eror
Dari Interpretasi persamaan analisis regresi di atas, menunjukan bahwa:
1. Nilai konstanta positif (0,507) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dari variabel independen (persepsi kemudahan, risiko, fitur
layanan).
2. Nilai koefisien regresi pada variabel persepsi kemudahan bernilai
positif. Maka dapat diartikan bahwa apabila pengaruh persepsi
kemudahan meningkat maka akan meningkatkan keputusan nasabah
menggunakan internet banking.
94
3. Nilai koefisien regresi pada variabel risiko bernilai positif. Maka dapat
diartikan bahwa apabila pengaruh risiko meningkat maka akan
meningkatkan keputusan nasabah menggunakan internet banking.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel fitur layanan bernilai positif. Maka
dapat diartikan bahwa apabila pengaruh fitur layanan meningkat maka
akan meningkatkan keputusan nasabah menggunakan internet banking.
G. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak di uji adalah apakah
suatu parameter bi sama dengan 0 atau H0 : bi = 0. Artinya apakah suatu
variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel
tidak sama dengan nol atau Ha : bi ≠ 0. Artinya variabel tersebut
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat (Ghozali,
2016: 96). Apabila suatu hipotesis alternatif diterima jika jumlah degree
of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan drajat kepercayaan sebesar
5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih
besar dari 2 (dalam nilai absolut). Membandingkan nilai statistik t
dengan titik kritis menurut Tabel. Apabila nilai statistik t hasil
perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t Tabel, maka hipotesis
alternatif dapat diterima.
95
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam penelitian
ini:
Tabel 4.30 Hasil Uji Statistik t
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.30 di atas, diketahui data yang dapat dilihat
untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independent secara parsial (individual) terhadap variabel dependent
adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh persepi kemudahan terhadap keputusan nasabah
H0 : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari persepsi
kemudahan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet
banking.
HA : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan dari persepsi
kemudahan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet
banking.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,507 1,372 ,369 ,713
Persepsi
Kemudahan ,254 ,088 ,204 2,899 ,005
Risiko ,159 ,071 ,152 2,245 ,027
Fitur Layanan ,639 ,067 ,633 9,531 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
96
Diketahui bahwa thitung persepsi kemudahan 2,899,
sedangkan tTabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunkan
hipotesis dua arah, ketika mencari tTabel, nilai a dibagi dua
menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat
nilai tTabel sebesar 1,984. Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel
dimana 2,899 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,005<
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima.
Hal ini berarti persepsi kemudahan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan internet
banking.
b. Pengaruh risiko terhadap keputusan nasabah
H0 : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari risiko
terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking.
HA : b2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan dari risiko terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking.
Diketahui bahwa thitung risiko 2,245, sedangkan tTabel dapat
dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984.
Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel dimana 2,245 > 1,984
dan nilai probabilitas signifikan 0,27 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti
97
risiko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah menggunakan internet banking.
c. Pengaruh fitur layanan terhadap keputusan nasabah
H0 : b3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dari fitur layanan
terhadap keputusan nasabah menggunakan internet banking.
HA : b3 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan fitur layanan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking.
Diketahui bahwa thitung fitur layanan 9,531, sedangkan tTabel
dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari tTabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df =
n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai tTabel sebesar 1,984.
Sehingga hasil yang didapat thitung > tTabel dimana 9,531 > 1,984
dan nilai probabilitas signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti
fitur layanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking.
98
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Hasil uji regresi secara bersama-sama atau simultan (uji statistik F)
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun astimasi,
apakah Y berhubungan dengan linier terhadap X1, X2, X3. Untuk
menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2016: 96):
a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5 %, dengan kata lain penulis
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua
variabel bebas secara serentak dan signifikan mempangaruhi
variabel terikat.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0
ditolak dan menerima HA. (Ghozali, 2016: 96).
99
Tabel 4.31 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 193,280 3 64,427 60,100 ,000b
Residual 102,910 96 1,072
Total 296,190 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Fitur Layanan, Risiko, Persepsi Kemudahan
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.31 di atas, diketahui dari hasil uji Anova atau
uji F dapat dilihat berdasarkan data di atas didapatkan dari nilai fhitung
60,100, sedangkan fTabel dalam penelitian ini dimana df1 = k – 1, dan df2
= n–k, yang dimana dalam penelitian ini jumlah variabel independen 3
dan variabel dependen 1 serta jumlah sampel penelitian 100, sehingga
df1 = 4-1 = 3 dan d2= 100 – 4 = 96, jadi, dapat dilihat fTabel pada
penelitian ini 2,70, sehingga dapat disimpulkan 60,100 > 2,70, dan
probabilitas signifikan pada penelitian ini 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan H0 ditolak dan HA diterima, yaitu persepsi kemudahan,
risiko dan fitur layanan berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking.
100
H. Koefisien Diterminasi (R2)
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependent).
Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi
variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
mempresiksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2016:95). Untuk mengetahui
determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4.32 Hasil Koefisien Diterminasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,808a ,653 ,642 1,03537
a. Predictors: (Constant), Fitur Layanan, Risiko, Fitur Layanan
(Sumber: data diolah SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel. 4.32 di atas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi (R)
sebesar 0,808, mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-variabel
independen (persepsi kemudahan, risiko, fitur layanan) dan variabel
dependen (keputusan nasabah) cukup erat. Menurut Sugiyono (2013:250)
korelasi antara variabel independen dan dependen bersifat positif. Artinya
jika nilai X naik, maka akan direspon dengan kenaikan nilai Y demikian pula
sebaliknya.
101
Koefisien determinasi Adjusted R2 sebesar 0,642 berarti kemampuan
variabel bebas variabel dependen keputusan nasabah dapat dijelaskan oleh
ketiga variabel independen, persepsi kemudahan, risiko, fitur layanan dalam
menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar 64,2 %. Berarti
terdapat 35,8% (100%-64,2%) varians variabel terikat dijelaskan oleh faktor
lain yang tidak termasuk ke dalam persamaan regresi dalam penelitian ini.
I. Interpretasi
1. Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa persepsi kemudahan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking, dimana terdapat 100 responden yang
merupakan nasabah BRI Syariah Pusat. Hal tersebut dapat di buktikan
dengan uji t dimana thitung lebih besar dari tTabel yaitu 2,899 > 1,984.
Sedangkan nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,005
< 0,05, sehingga dapat dsimpulkan bahwa HA diterima dan H0 ditolak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sari (2017:9) dengan judul “Pengaruh Persepsi
Manfaat, Kemudahan, Dan Resiko Terhadap Penggunaan internet
banking Nasabah Bank Mandiri Di Surabaya” dengan hasil bahwa
variabel persepsi kemudahan memiliki pengaruh yang dominan
terhadap keputusan nasabah.
102
Hasil uji deskriptif terhadap data kuesioner yang berkaitan
dengan variabel persepsi kemudahan ini menunjukan mayoritas
responden memilih setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan-
pernyataan dimensi persepsi kemudahan yang terdiri internet banking
BRI Syariah mudah untuk digunakan, mudah untuk dipahami, jelas dan
dapat di mengerti.
Dari hasil penelitian diatas, dapat simpulkan bahwa variabel
persepsi kemudahan berpengaruh terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking BRI Syariah Pusat.
2. Pengaruh Risiko Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa risiko berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking, dimana terdapat 100 responden yang merupakan
nasabah BRI Syariah Pusat. Hal tersebut dapat di buktikan dengan uji t
dimana thitung lebih besar dari tTabel yaitu 2,245 > 1,984. Sedangkan nilai
probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,027 < 0,05, sehingga
dapat dsimpulkan bahwa HA diterima dan H0 ditolak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh
Supriyadi (2014:54) dengan judul “Pengaruh Persepsi Teknologi
Informasi, Kemudahan Penggunaan, Resiko Transaksi, dan Fitur
Layanan Terhadap Penggunaan internet banking BCA Purworejo”
103
dengan hasil bahwa variabel risiko memiliki pengaruh yang dominan
terhadap keputusan nasabah.
Risiko menjadi faktor penting dalam mempengaruhi keputusan
nasabah menggunakan internet banking. Terdapat pengaruh yang
signifikan antara risiko terhadap penggunaan layanan internet banking
BRI Syariah Pusat. Hal ini mengindikasikan bahwa keputusan
penggunaan layanan internet banking di dasarkan pada variabel risiko.
3. Pengaruh Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa fitur layanan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking, dimana terdapat 100 responden yang
merupakan nasabah BRI Syariah Pusat. Hal tersebut dapat di buktikan
dengan uji t dimana thitung lebih besar dari tTabel yaitu 9,531 > 1,984.
Sedangkan nilai probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000
< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan H0 ditolak.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadzilah Umar
(2014:14) yang berjudul “Pengaruh Kenyamanan, Kepercayaan,
Kelengkapan Fitur Terhadap Keputusan Penggunaan internet banking”
Hasil penelitian Menunjukan bahwa variabel kelengkapan fitur
memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan nasabah
menggunaakan internet banking.
104
Hal ini dapat membuktikan bahwa fitur layanan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking. maka sebab itu pihak BRI Syariah diharapkan selalu
meng- update fitur-fitur yang dibutuhkan oleh nasabah, dengan adanya
kelengkapan fitur akan memudahkan nasabah dalam mendukung
aktivitasnya sehingga nasabah akan menggunakan internet banking.
BRI Syariah juga sebaiknya memberikan kesadaran kepada pihak
nasabah pengguna internet banking, tentang manfaat penggunaan
internet banking dan panduan serta tata cara penggunaan internet
banking sehingga terjadi pemahaman pada nasabah tentang bagaimana
menggunakan fasilitas tersebut.
105
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh
persepsi kemudahan, risiko, fitur layanan terhadap keputusan nasabah
menggunakan internet banking di BRI Syariah Pusat, maka kesimpulan dari
penelitian meliputi:
1. Persepsi kemudahan secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking di BRI Syariah
Pusat.
2. Risiko secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan
nasabah menggunakan internet banking di BRI Syariah Pusat.
3. Fitur layanan secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap
keputusan nasabah menggunakan internet banking di BRI Syariah
Pusat.
4. Persepsi kemudahan, risiko, fitur layanan secara simultan dan
signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking di BRI Syariah Pusat.
106
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memiliki beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan, risiko,
fitur layanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan
internet banking di BRI Syariah Pusat. Variabel yang paling dominan
dan besar pengaruhnya terhadap keputusan nasabah tersebut adalah
fitur layanan, sebaiknya terus dipertahankan.
a. Persepsi Kemudahan
Berdasarkan hasil penganalisaan deskriptif dari item
pernyataan pada indikator layanan internet banking BRI Syariah
jelas dan dapat dimengerti, banyak nasabah menyatakan tidak
setuju, dapat diartikan bahwa nasabah menganggap layanan
internet banking BRI Syariah tidak terlalu jelas dan dapat di
mengerti. Oleh karena itu, BRI Syariah diharapkan dapat
memberikan akses informasi dan edukasi yang mudah dimengerti
oleh nasabah sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan
penggunaan internet banking.
b. Risiko
Berdasarkan hasil penganalisaan deskriptif dari item
pernyataan pada indikator layanan internet banking BRI Syariah
menjamin kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi,
107
banyak nasabah menyatakan tidak setuju, dapat diartikan bahwa
nasabah menganggap layanan internet banking BRI Syariah tidak
terlalu menjamin kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi.
Oleh karena itu, BRI Syariah diharapkan meningkatkan jaminan
dengan mampu memberikan solusi dan kepastian waktu dalam
menyelesaikan masalah nasabah bertransaksi melalui internet
banking.
c. Fitur Layanan
Berdasarkan hasil penganalisaan deskriptif dari item
pernyataan pada indikator layanan internet banking BRI Syariah
memiliki keberagaman fitur, banyak nasabah menyatakan tidak
setuju, dapat diartikan bahwa nasabah menganggap layanan
internet banking BRI Syariah tidak terlalu memiliki keberagaman
fitur. Oleh karena itu, BRI Syariah diharapkan dapat
menambahkan fitur-fitur baru seperti fitur investasi.
2. Bagi Akademisi
Diharapkan bagi akademisi untuk terus dilakukan penelitian
secara berlanjut dengan menggunakan variabel-variabel lainnya untuk
pengembangan penelitian dan menambah referensi baru sebagai bahan
perbandingan untuk referensi ilmu pengetahuan dan juga menambah
wawasan yang baru untuk penelitian berikutnya.
108
DAFTAR PUSTAKA
Ausaf Ahmad, “Development and Problems of Islamic Bank, Islamic
Research and Training Institute Islamic Development Bank”,
Jeddah,1987.
Davis, F.D. “Perceived usefulness, perceived ease of use, and user
acceptance of information technology”. MS Quarterly (online), Vol.
13 Iss. 3, pg. 318, 1989.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.
________________, “Aplikasi Analisis Multivariente dengan Program IBM
SPSS 23”,Cetakan VII, Badan Penerbit Universitsas Dipenegoro,
2016.
Hadri Kusuma dan Dwi Susilowati.“Determinan Pengadopsian Layanan
Internet Banking: Perspektif Konsumen Perbankan Daerah
Intimewa Yokyakarta”.Jurnal JAAI, Vol. 125, No. 2. 2007.
Hoyer, Wayne D. dan Maclnnis, Deborah J. “Consumer Behavior”. South-
Western. Cangage Learning. 2010.
Jogiyanto.” Sistem Informasi Keprilakuan”, Yogyakarta, 2007.
Kasmir. S.E., M.M. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. 2014.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. “Manajemen Pemasaran I”, Edisi 12
Jilid 1, Jakarta: PT Indeks, 2007.
______________________________. “Manajemen Pemasaran”, Edisi 13
Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009.
109
______________________________. “Marketing Management”. Global
Edition 13, Pearson Prentice Hall.Inc, New Jersey, 2012.
Leeraphong dan Mardjo. “Trust and Risk in Purchase Intenation throught
Online Social Network”. Jurnal of Economic Business and
Management, Vol. 1, No. 4. 2013
Lovelock, Christopher H. dan Lauren K. Wright. “Manajemen Pemasaran
Jasa”, Cetakan II, Indeks, Jakarta, 2007.
Mislah Hayati dan Sutisna. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Terhadap Internet Banking”. Vol.1, No.1. 2015.
Muhammad. “Manajemen Bank Syari’ah”, edisi revisi cet. ke-2,
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.
Park, S.Y. “An Analysis of the Technology Acceptance Model in
Understanding University Students’ Behavioral Intention to Use e-
Learning Educational Technology & Society, 12 (3), 150–162, 2009.
Pavlou, Fred “Perceived Usefulnes, Perceived Ease of Use and User
Acceptance of Information Technology”, MIS Quarterly, September,
2001.
Perdita Sari, Risky. “Pengaruh Persepsi manfaat, kemudahan, dan resiko
terhadap penggunaan Internet Banking nasabah bank Mandiri di
Surabaya”, 2017.
Raies Ahmad, Rifat Arad and Dr. Altaf., “Customer Attitude and Factors
Influencing Users Acceptance of E-Banking in J&K”. International
Journal of Business and Management Invention. Vol 2, July, 2013.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2013.
110
_________________, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”,
Alfabeta, Bandung, 2015.
Sun, Heshan and Ping Zhang. “Causal Relationship Between Perceived
Enjoyment and Perceived Ease of Use: An Alternatif Apporach”.
Journal of the Association for Information Systems 7 (9), 2006.
Supriyadi. “Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan
Penggunaan, Resiko Transaksi, dan fitur layanan terhadap
peggunaan internet banking BCA Purworejo”. Vol. 4 No. 12, 2014.
Umar, Fadzilah. “Pengaruh Kenyamanan , Kepercayaan, dan Kelengkapan
fitur terhadap keputusan pengguna internet Bangking”, 2014.
Yudha, Hafid Nur. “Analisis Pengaruh Persepsi Nasabah Perbankan
Terhadap Internet Banking Adoption (Studi Pada Nasabah
Perbankan Yang Menggunakan Internet Banking Di Kota
Surakarta)”. Vol 4, No 4, 2015.
https://ojk.go.id
https://bi.go.id
https://sharingvision.com
111
LAMPIRAN - LAMPIRAN
112
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kemudahan,
Risiko, Fitur Layanan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan internet banking
(Studi Kasus BRI Syariah Pusat)” di program Studi Manajemen S1, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, maka saya:
Nama : Arif Pribadi
NIM : 11150810000092
Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen (MIPS)
Judul Skripsi : Pengaruh Persepsi Kemudahan, Risiko, Fitur Layanan Terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan internet banking (Studi Kasus BRI Syariah Pusat)
Mohon untuk ketersediaan bapak/ibu, saudara/i untuk menjadi responden dengan
mengisi lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar arti
dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon kepada responden untuk
mengisi kuesioner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan
setiap jawaban responden. Atas ketersediaan dan bantuan para responden untuk mengisi
kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Arif Pribadi
113
Petunjuk Pengisian
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner
2. Berikut ini keterangan altenatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda
check list (√) atau tanda silang (X) pada kotak yang disediakan di bawah ini
Profil Responden
1. Jenis Kelamin : Pria Wanita
2. Usia : 18-28 Tahun 40-50 Tahun
29-39 Tahun >50 Tahun
3. Pendidikan terakhir: SD SMA
SMP Sarjana/Diploma
4. Pekerjaan : Mahasiswa/Pelajar Wiraswasta
Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga
Pegawai Negeri
5. Membuka Layanan internet banking BRI Syariah sejak: 2013 2016
2014 2017
2015 2018
6. Jenis produk yang digunakan: Pendanaan Pembiayaan
Jasa Lain-lain
114
DAFTAR PERTANYAAN/PERNYATAAN
1. Persepsi Kemudahan (X1)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk
digunakan
2 Layanan internet banking BRI Syariah mudah untuk
dipahami
3 Layanan internet banking BRI Syariah jelas dan dapat
di mengerti
2. Risiko (X2)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Layanan internet banking BRI Syariah tidak memiliki
risiko yang besar
2 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki
keamanan transaksi yang tinggi
3 Layanan internet banking BRI Syariah menjamin
kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi
4 Layanan internet banking BRI Syariah menjamin
keamanan transaksi yang dilakukan
115
3. Fitur Layanan (X3)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki
kemudahan akses informasi tentang produk dan jasa
2 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki
keberagaman layanan transaksi
3 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki
keberagaman fitur
4 Layanan internet banking BRI Syariah memiliki
inovasi produk
4. Keputusan Nasabah Menggunakan Internet Banking (Y)
No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Layanan internet banking BRI Syariah mudah di
operasionalkan
2 Layanan internet banking BRI Syariah menguntungkan
3 Layanan internet banking BRI Syariah sesuai dengan
kebutuhan
4 Nasabah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
menggunakan layanan internet banking BRI Syariah
116
Lampiran 2 Jawaban Responden
Variabel Persepsi kemudahan
No. X1.1 X1.2 X1.3 Total
1 5 5 5 15
2 4 4 3 11
3 5 5 5 15
4 3 3 3 9
5 5 4 4 13
6 5 5 5 15
7 3 3 3 9
8 3 2 2 7
9 5 5 5 15
10 3 4 4 11
11 4 5 5 14
12 5 4 5 14
13 4 4 4 12
14 4 5 4 13
15 5 4 4 13
16 4 4 4 12
17 5 4 4 13
18 4 5 4 13
19 4 5 4 13
20 4 4 5 13
21 4 5 4 13
22 5 4 4 13
23 4 4 4 12
24 4 4 4 12
25 5 4 4 13
26 4 4 5 13
27 5 5 4 14
28 4 4 4 12
29 4 5 4 13
30 4 5 4 13
31 5 4 5 14
32 4 4 4 12
33 4 4 2 10
34 4 5 4 13
117
No. X1.1 X1.2 X1.3 Total
35 5 4 4 13
36 4 5 4 13
37 5 4 4 13
38 4 4 4 12
39 5 4 4 13
40 4 4 3 11
41 5 4 4 13
42 4 4 3 11
43 4 4 3 11
44 4 5 3 12
45 5 5 5 15
46 5 4 4 13
47 4 4 4 12
48 4 3 3 10
49 4 5 4 13
50 4 5 4 13
51 4 4 4 12
52 4 4 4 12
53 3 4 4 11
54 5 5 5 15
55 5 5 5 15
56 4 5 4 13
57 4 4 3 11
58 4 4 5 13
59 5 5 5 15
60 3 4 4 11
61 4 4 5 13
62 4 3 4 11
63 3 4 4 11
64 5 4 3 12
65 3 4 4 11
66 5 5 5 15
67 5 5 5 15
68 4 5 4 13
69 5 4 5 14
70 3 4 3 10
71 5 5 5 15
72 4 3 4 11
118
No. X1.1 X1.2 X1.3 Total
73 4 4 5 13
74 5 4 4 13
75 5 5 5 15
76 4 3 5 12
77 5 5 5 15
78 4 4 4 12
79 5 5 5 15
80 3 4 2 9
81 5 4 5 14
82 4 4 5 13
83 4 3 2 9
84 4 4 3 11
85 3 4 4 11
86 4 3 2 9
87 4 4 5 13
88 4 3 4 11
89 2 3 4 9
90 2 3 4 9
91 4 2 4 10
92 4 3 4 11
93 4 4 3 11
94 4 5 3 12
95 4 3 2 9
96 4 5 4 13
97 4 3 3 10
98 4 4 3 11
99 4 3 4 11
100 4 4 3 11
119
Variabel Risiko
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Total
1 5 5 5 5 20
2 3 3 3 4 13
3 5 5 5 5 20
4 4 3 3 3 13
5 4 5 4 5 18
6 4 4 4 4 16
7 3 3 3 3 12
8 4 4 4 4 16
9 4 5 5 5 19
10 3 4 4 4 15
11 4 5 5 4 18
12 4 4 5 5 18
13 4 5 5 4 18
14 4 4 5 5 18
15 4 4 5 4 17
16 4 4 4 5 17
17 4 4 5 4 17
18 4 5 5 4 18
19 4 4 4 5 17
20 4 4 4 5 17
21 4 4 5 4 17
22 4 4 4 5 17
23 4 5 4 4 17
24 4 4 4 5 17
25 4 4 5 4 17
26 4 4 5 4 17
27 5 4 4 4 17
28 4 4 4 5 17
29 5 4 4 4 17
30 5 4 4 4 17
31 5 4 4 5 18
32 4 5 4 4 17
33 4 5 4 4 17
34 4 5 4 2 15
35 4 5 4 4 17
36 4 5 4 4 17
120
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Total
37 5 4 4 4 17
38 4 5 4 4 17
39 2 4 4 4 14
40 4 4 5 4 17
41 4 4 4 3 15
42 4 4 4 5 17
43 4 4 3 4 15
44 3 4 5 4 16
45 4 3 4 4 15
46 3 4 4 4 15
47 4 4 4 4 16
48 4 3 4 4 15
49 3 4 4 5 16
50 4 4 4 5 17
51 5 4 4 4 17
52 5 4 3 4 16
53 4 4 3 4 15
54 5 5 5 5 20
55 5 5 5 5 20
56 3 4 4 4 15
57 4 4 5 3 16
58 5 4 3 4 16
59 5 5 5 5 20
60 4 4 5 4 17
61 4 4 3 4 15
62 4 5 3 4 16
63 4 5 4 3 16
64 2 3 4 4 13
65 4 3 4 4 15
66 4 4 4 4 16
67 4 5 5 5 19
68 4 5 4 4 17
69 4 4 4 4 16
70 2 4 4 3 13
71 4 5 5 4 18
72 4 5 4 4 17
73 4 5 5 4 18
74 4 4 5 4 17
121
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Total
75 4 4 4 5 17
76 4 4 5 3 16
77 4 5 4 5 18
78 4 2 3 5 14
79 5 5 5 5 20
80 4 5 4 3 16
81 4 4 5 5 18
82 4 3 4 5 16
83 4 3 5 4 16
84 4 5 4 4 17
85 5 5 4 4 18
86 4 4 2 4 14
87 3 2 5 4 14
88 3 4 4 5 16
89 4 5 3 4 16
90 4 4 2 3 13
91 5 3 4 2 14
92 4 4 2 5 15
93 4 3 4 2 13
94 4 3 2 5 14
95 2 5 3 5 15
96 4 5 3 4 16
97 4 4 5 4 17
98 4 4 5 4 17
99 3 4 4 5 16
100 4 5 4 4 17
122
Variabel Fitur layanan
No. X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Total
1 5 5 5 5 20
2 3 4 3 4 14
3 5 5 5 5 20
4 3 3 3 3 12
5 4 4 5 4 17
6 4 4 5 5 18
7 3 3 3 3 12
8 2 3 2 2 9
9 5 4 5 5 19
10 4 3 3 3 13
11 5 5 4 4 18
12 4 5 5 4 18
13 4 5 4 4 17
14 4 5 5 4 18
15 5 4 4 4 17
16 4 4 5 4 17
17 4 5 4 4 17
18 4 5 5 5 19
19 5 4 4 4 17
20 4 4 5 4 17
21 4 4 4 5 17
22 4 5 5 4 18
23 4 5 5 4 18
24 5 4 4 4 17
25 4 4 5 4 17
26 4 4 5 4 17
27 5 4 4 4 17
28 4 4 4 5 17
29 4 4 5 4 17
30 4 5 4 4 17
31 4 5 4 4 17
32 5 4 4 5 18
33 4 5 4 5 18
34 5 4 4 4 17
35 5 4 5 4 18
36 4 4 5 4 17
123
No. X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Total
37 4 4 4 4 16
38 4 5 4 4 17
39 4 5 4 4 17
40 5 4 4 3 16
41 5 4 4 4 17
42 4 4 5 4 17
43 4 4 5 4 17
44 4 5 4 4 17
45 5 5 5 5 20
46 4 5 4 4 17
47 5 4 4 4 17
48 4 4 5 4 17
49 4 4 4 5 17
50 5 4 4 4 17
51 4 4 5 4 17
52 4 4 4 3 15
53 5 4 4 3 16
54 5 5 5 5 20
55 5 5 5 5 20
56 5 4 3 4 16
57 4 3 4 4 15
58 4 5 3 4 16
59 5 5 5 5 20
60 4 4 5 5 18
61 4 4 5 4 17
62 4 3 4 4 15
63 4 4 5 4 17
64 4 4 4 4 16
65 4 4 5 4 17
66 5 5 5 4 19
67 5 5 5 5 20
68 4 4 5 4 17
69 5 5 5 5 20
70 4 3 4 4 15
71 5 5 4 5 19
72 4 5 5 4 18
73 5 5 5 5 20
74 4 4 3 5 16
124
No. X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Total
75 5 4 4 5 18
76 4 5 4 4 17
77 5 5 4 4 18
78 4 4 5 4 17
79 5 5 5 5 20
80 4 5 4 3 16
81 5 5 4 5 19
82 4 5 4 2 15
83 4 3 4 5 16
84 5 4 4 5 18
85 4 4 3 5 16
86 3 4 3 4 14
87 4 3 4 2 13
88 4 4 3 3 14
89 4 3 5 4 16
90 4 4 2 4 14
91 4 5 4 4 17
92 4 3 2 5 14
93 5 4 3 4 16
94 4 4 2 5 15
95 4 3 2 4 13
96 5 3 4 3 15
97 4 5 4 4 17
98 4 4 5 4 17
99 4 4 5 4 17
100 4 3 4 3 14
125
Variabel keputusan menggunakan internet banking
No. Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Total
1 5 5 5 5 20
2 3 4 4 3 14
3 5 5 5 5 20
4 3 3 3 3 12
5 5 4 5 4 18
6 5 5 5 5 20
7 3 3 3 3 12
8 3 3 3 2 11
9 5 4 4 5 18
10 3 3 3 3 12
11 4 4 5 4 17
12 5 5 4 5 19
13 4 5 4 5 18
14 5 5 4 4 18
15 4 4 4 5 17
16 4 5 4 4 17
17 4 4 5 4 17
18 5 4 4 5 18
19 4 5 4 4 17
20 4 4 5 4 17
21 4 5 4 5 18
22 4 5 4 5 18
23 4 4 3 5 16
24 4 4 5 4 17
25 4 5 4 5 18
26 5 4 5 4 18
27 4 5 4 5 18
28 4 5 4 4 17
29 5 4 4 4 17
30 5 4 5 4 18
31 5 4 4 5 18
32 5 4 4 5 18
33 5 4 4 5 18
34 4 5 4 4 17
35 4 4 4 5 17
36 4 5 4 4 17
126
No. Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Total
37 4 5 4 5 18
38 4 5 4 5 18
39 4 5 4 4 17
40 4 4 4 5 17
41 4 5 4 4 17
42 4 5 4 4 17
43 4 5 4 4 17
44 5 4 5 3 17
45 4 3 4 4 15
46 5 4 4 4 17
47 4 5 4 4 17
48 3 5 4 4 16
49 4 5 4 5 18
50 4 4 5 4 17
51 5 4 4 4 17
52 4 4 4 5 17
53 4 4 5 4 17
54 5 5 5 5 20
55 5 5 5 5 20
56 4 4 3 4 15
57 5 4 3 4 16
58 5 4 4 3 16
59 5 5 5 5 20
60 4 4 4 5 17
61 4 3 4 5 16
62 5 4 4 3 16
63 4 3 2 3 12
64 4 4 5 3 16
65 3 4 4 5 16
66 5 4 5 5 19
67 5 5 5 5 20
68 4 5 4 4 17
69 5 5 5 5 20
70 4 4 3 3 14
71 4 5 5 4 18
72 4 4 5 4 17
73 5 5 5 5 20
74 4 4 3 5 16
127
No. Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Total
75 5 5 5 5 20
76 4 4 4 3 15
77 4 4 5 5 18
78 4 4 5 4 17
79 5 5 5 4 19
80 2 4 3 4 13
81 5 5 4 5 19
82 4 4 5 4 17
83 4 5 3 4 16
84 5 3 4 5 17
85 4 4 5 4 17
86 4 5 4 3 16
87 5 4 3 4 16
88 2 4 5 4 15
89 4 3 4 5 16
90 4 4 5 5 18
91 4 4 3 2 13
92 4 3 5 3 15
93 4 3 2 4 13
94 4 5 2 4 15
95 4 5 2 4 15
96 5 4 5 5 19
97 2 4 3 5 14
98 4 4 4 5 17
99 4 5 3 4 16
100 4 5 4 4 17
128
Lampiran 3 Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas
Pernyataan r tabel
Corrected Item-Total
Correlation
(r hitung)
Hasil
P1 0,361 ,744 Valid
P2 0,361 ,811 Valid
P3 0,361 ,741 Valid
R1 0,361 ,794 Valid
R2 0,361 ,839 Valid
R3 0,361 ,730 Valid
R4 0,361 ,703 Valid
F1 0,361 ,781 Valid
F2 0,361 ,798 Valid
F3 0,361 ,852 Valid
F4 0,361 ,880 Valid
K1 0,361 ,818 Valid
K2 0,361 ,579 Valid
K3 0,361 ,704 Valid
K4 0,361 ,872 Valid
129
B. Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Persepsi
kemudahan
(X1)
0,713 3 Reliabel
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Risiko (X2) 0,712 4 Reliabel
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Fitur layanan
(X1)
0,760 4 Reliabel
Variabel Cronbach’s Alpha N of Item Keterangan
Keputusan
nasabah
menggunakan
internet
banking (X1)
0,729 4 Reliabel
130
Lampiran 4 Hasil Analisis
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pria 42 42.0 42.0 42.0
Wanita 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Umur Responden
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
18-28 32 32.0 32.0 32.0
29-39 44 44.0 44.0 76.0
40-50 20 20.0 20.0 96.0
>50 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
131
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
SD 0 0.0 0.0 0.0
SMP 0 0.0 0.0 0.0
SMA 28 28.0 28.0 28.0
Sarjana/
Diploma
72 72.0 72.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pelajar/ Mahasiswa 28 28.0 28.0 28.0
Karyawan Swasta 29 29.0 29.0 57.0
Pegawai Negeri 12 12.0 12.0 69.0
Wiraswasta 25 25.0 25.0 94.0
Ibu Rumah Tangga 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tahun Pembukaan
Tahun Pembukaan
132
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2013 4 4.0 4.0 4.0
2014 11 11.0 11.0 15.0
2015 15 15.0 15.0 30.0
2016 34 34.0 34.0 64.0
2017 23 23.0 23.0 87.0
2018 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Jenis Produk
Jenis Produk
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Pembiayaan 9 9.0 9.0 9.0
Pendanaan 62 62.0 62.0 71.0
Jasa 18 18.0 18.0 89.0
lainnya 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
133
Hasil Uji Normalitas Grafik
Hasil Uji Normalitas Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
134
Unstandardiz ed Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation ,89967445
Most Extreme Differences
Absolute .087
Positive .058
Negative -.087
Test Statistic .087
Asymp. Sig. (2-tailed) .061c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
B. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
135
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Persepsi kemudahan ,732 1,365
Risiko ,789 1,268
Fitur layanan ,822 1,217
a. Dependent Variable: Keputusan
C. Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 6 Analisis Regresi Linier Berganda
136
Lampiran 7 Uji Hipotesis
A. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 193,280 3 64,427 60,100 ,000b
Residual 102,910 96 1,072
Total 296,190 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Fitur Layanan, Risiko, Persepsi Kemudahan
B. Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,507 1,372 ,369 ,713
Persepsi
Kemudahan ,254 ,088 ,204 2,899 ,005
Risiko ,159 ,071 ,152 2,245 ,027
Fitur Layanan ,639 ,067 ,633 9,531 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
137
Lampiran 8 Koefisien Diterminasi R²
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,808a ,653 ,642 1,03537
a. Predictors: (Constant), Fitur Layanan, Risiko, Fitur Layanan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,507 1,372 ,369 ,713
Persepsi
Kemudahan ,254 ,088 ,204 2,899 ,005
Risiko ,159 ,071 ,152 2,245 ,027
Fitur Layanan ,639 ,067 ,633 9,531 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
top related