analisis penerimaan customs-excise information …
Post on 24-Nov-2021
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENERIMAAN CUSTOMS-EXCISE
INFORMATION SYSTEM AND AUTOMATION (CEISA)
PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN
BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN A BEKASI
Oleh :
Lidia Lusiana Sidabutar
NIM: 014201405056
Skripsi ini diajukan kepada
Fakultas Bisnis President University
sebagai salah satu persyaratan untuk
mencapai Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen
Februari 2018
i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS
PENERIMAAN CUSTOMS-EXCISE INFORMATION SYSTEM
AND AUTOMATION (CEISA) PADA KANTOR PENGAWASAN
DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN
A BEKASI” yang diajukan oleh Lidia Lusiana Sidabutar jurusan
Manajemen dari Fakultas Bisnis yang telah dimulai dan disetujui
untuk lulus sidang pada 15 Februari 2018.
Ir. Erny E. Hutabarat, MBA
Ketua Dewan Penguji
Filda Rahmiati, MBA
Penguji II
Dr. Dedi Rianto Rahadi, MM
Penguji III
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Penerimaan
Customs-Excise Information System and Automation (CEISA)
Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean A Bekasi.” adalah hasil dari pengetahuan terbaik
Saya dan belum pernah diajukan ke Universitas lain maupun
diterbitkan baik sebagian maupun secara keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 31 Jan 2018
Lidia Lusiana Sidabutar
NIM: 014201405056
iii
ABSTRAK
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: 351/BC/2017 tentang Penerapan CEISA Secara Penuh (Mandatory) pada semua Kantor Pengawaan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) diseluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis penerimaan sistem CEISA yang telah diterapkan oleh KPPBC TMP A Bekasi pada bulan April 2017. Yang menjadi responden pada penelitian ini adalah
perusahan-perusahaan yang menggunakan jasa KPPBC TMP A Bekasi. Dengan adanya
penerapan sistem baru pada KPPBC Bekasi menarik perhatian peneliti untuk menganalisis penerimaan sistem CEISA berdasarkan (1)persepsi kemudahan
penggunaan, (2)persepsi kegunaan dan (3)sikap terhadap CEISA. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan pengguna jasa KPPBC
sebanyak 195 Perusahaan. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah
110 orang. Pengumpulan data menggunakan metode penyebaran kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis jalur (path analysis) menggunakan SPSS V16 menunjukkan
bahwa pengaruh persepsi kemudahan penggunaan CEISA terhadap persepsi kegunaan
CEISA adalah signifikan. Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap sikap terhadap CEISA adalah signifikan. Persepsi kegunaan CEISA terhadap sikap terhadap
CEISA adalah signifikan. Pengaruh kegunaan CEISA terhadap penerimaan CEISA adalah signifikan. Pengaruh sikap terhadap CEISA terhadap penerimaan CEISA adalah
signifikan. Saran bagi KPPBC TMP A Bekasi yang menjadi objek penelitian ini
khususnya perlu melakukan beberapa pengembangan dalam penerapan sistem CEISA.
Kata Kunci: Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kegunaan, Sikap
terhadap CEISA, Penerimaan CEISA, Costums-Excise Information System and
Automation (CEISA)
iv
ABSTRACT
In accordance with the Decree of the Director General of Customs and Excise No. 351 /
BC / 2017 on the Implementation of CEISA in Full at all Customs and Excise Service Offices (KPPBC) throughout Indonesia. This research is intended to analyze the CEISA
system that has been applied by KPPBC TMP A Bekasi in April 2017. The respondents in
this research are companies that use the services of KPPBC TMP A Bekasi. With the implementation of new system in KPPBC Bekasi attracted the researcher to analyze the
CEISA system based on (1) perceived ease of use, (2) perceived of usefulness and (3)
attitude toward CEISA. The population used in this research are all companies using the services of KPPBC as many as 195 companies. The number of respondents taken in this
research is 110 peoples. Data collection by questionnaire. Based on the results of the research and path analysis using SPSS V16 shows that the perceived ease of use on
perceived of usefulness is significant. Perceived of use on attitude towards CEISA is
significant. Perceived of usefulness of attitude towards CEISA is significant. The effect of Perceived usefulness on acceptance of CEISA is significant. The influence of attitudes
towards CEISA on acceptance of CEISA is significant. Suggestions for KPPBC TMP A
Bekasi which became the object of this research is very necessary to do some development in the system of CEISA..
Keywords: Perceived Ease of Use, Perceived of Usefulness, Attitude Toword CEISA, Acceptance of CEISA, Costums-Excise Information System and Automation (CEISA)
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Penerimaan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) Pada
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A
Bekasi”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Bisnis jurusan Manajemen di President University.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini penulis banyak
mendapat bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Dedi Rianto Rahadi, MM., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan
selama ini, serta memberikan pengarahan dan dorongan dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Dra Genoveva, MM , selaku Kepala Program Studi Management
President University.
3. Seluruh dosen dan staff President University yang telah membekali saya
dengan ilmu pengetahuan dan pembelajaran yang berharga selama
perkuliahan dan akan sangat bermanfaat untuk masa mendatang.
4. Hatta Hardana, selaku Kepala Kantor di KPPBC TMP A Bekasi yang
telah memberikan persetujuan kepada saya untuk melakukan penelitian di
KPPBC.
5. Pontas Ojahan Aritonang, S.E, M.E selaku Kepala Seksi Pengolahan Data
dan Adiminstrasi Dokumen KPPBC TMP A Bekasi yang telah membantu
saya dalam pengumpulan data dan memberikan informasi terkait CEISA.
6. Aily Chandra selaku Regional Controller dan juga sebagai pembimbing
saya dan staf EXIM di PT. Vision Ease Asia yang telah banyak
memberikan dukungan serta bantuannya kepada saya.
vi
7. Kepada orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan, nasehat
serta doa kepada saya dalam menyelesaikan studi S1 di President
University, kepada Kakak, Abang dan Adik tersayang yang selalu
membantu dan mendoakan saya.
8. Special Thanks for Andrew Sitanggang yang telah memotivasi,
membantu, mendoakan, dan selalu sabar menunggu dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini (semangat kerjain skripsimu).
9. Sahabat – sahabat tersayang Arnold, Tessa, Selvi, Sinta, Neng dan Viani
(Bala Squad) yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada
saya selama ini. Terimakasih juga untuk pertemanan, kebersamaan, dan
suka duka selama masa perkuliahan ini.
10. Teman-teman seperjuangan batch 2014 Management President University
yang telah banyak membantu, memotivasi dan memberikan semangat
untuk penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu
dalam penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Cikarang, 31 Januari 2018
Lidia Lusiana Sidabutar
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ............................................. i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi masalah .................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.4 Tujuan penelitian...................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................... 6
1.6 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 7
BAB II ............................................................................................................. 8
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 8
2.1 Landasan Teori......................................................................................... 8
2.1.1 TAM (Technology Acceptance Model) ............................................... 9
2.1.2 Persepsi Kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use) .................. 9
2.1.3 Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)........................................ 10
2.1.4 Sikap Terhadap CEISA (Attitude Toward CEISA) ............................. 10
2.1.5 Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA)....................................... 11
viii
2.2 Penelitian Terdahulu............................................................................... 12
2.3 Research Gap......................................................................................... 16
BAB III .......................................................................................................... 18
METODODE PENELITIAN ........................................................................ 18
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 18
3.2 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 19
3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 20
3.3.1 Hubungan Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Persepsi
Kegunaan ................................................................................................. 20
3.3.2 Hubungan Persepsi Kegunaan terhadap Sikap tehadap CEISA ........... 21
3.3.3 Hubungan Persepsi Kegunaan terhadap Penerimaan CEISA .............. 21
3.3.4 Hubungan Sikap tehadap CEISA terhadap Penerimaan CEISA .......... 22
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................. 23
3.4.1 Variabel Independen (Exogent Variable) ........................................... 23
3.4.2 Variabel Dependen (Endogent Variable) ........................................... 23
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................................... 23
3.6 Populasi Dan Sampel ............................................................................. 25
3.6.1 Populasi ........................................................................................... 25
3.6.2 Sampel............................................................................................. 25
3.7 Jenis Dan Sumber Data ........................................................................... 25
3.8 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 26
3.9 Metode Analisis Data ............................................................................. 26
3.9.1 Uji Validitas .................................................................................... 27
3.9.2 Uji Reabilitas ................................................................................... 28
3.9.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 28
ix
3.9.4 Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................... 31
3.10 Instrumen Penelitian ............................................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 35
4.1 Profil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) .................................... 35
4.1.1 Sejarah DJBC .................................................................................. 35
4.1.2 Visi dan Misi DJBC ......................................................................... 36
4.1.3 Struktur Organisasi DJBC ................................................................ 37
4.2 Hasil Penelitian ...................................................................................... 40
4.2.1 Profil Responden.............................................................................. 40
4.2.2 Uji Instrumen Data ........................................................................... 42
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 44
4.2.4 Uji Analisis Jalur (Path Analysis) ..................................................... 48
4.3 Pengujian Hipotesis ............................................................................... 54
4.3.1 H1 Persepsi Kemudahan terhadap Persepsi Kegunaan ....................... 54
4.3.2 H2 Persepsi Kemudahan terhadap Sikap terhadap CEISA .................. 54
4.3.3 H3 Persepsi Kegunaan terhadap Sikap terhadap CEISA ..................... 54
4.3.4 H4 Persepsi Kegunaan terhadap Penerimaan CEISA ......................... 55
4.3.5 H5 Sikap terhadap CEISA terhadap Penerimaan CEISA .................... 55
4.4 Pembahasan ........................................................................................... 55
4.4.1 Persepsi Kemudahan Penggunaan secara langsung mempengaruhi
Persepsi Kegunaan.................................................................................... 55
4.4.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan secara langsung mempengaruhi
Sikap terhadap CEISA. ............................................................................. 56
4.4.3 Persepsi Kegunaan secara langsung mempengaruhi Sikap terhadap
CEISA….. ................................................................................................ 57
x
4.4.4 Persepsi Kegunaan secara tidak langsung mempengaruhi Penerimaan
CEISA….. ................................................................................................ 57
4.4.5 Sikap terhadap CEISA secara langsung mempengaruhi Penerimaan
CEISA…. ................................................................................................. 58
BAB V ............................................................................................................ 59
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 59
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 59
5.2 Saran ..................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 61
LAMPIRAN A ............................................................................................... 65
Kuesioner .................................................................................................... 65
LAMPIRAN B ............................................................................................... 72
Data Penelitian............................................................................................. 73
LAMPIRAN C ............................................................................................... 77
Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas ................................................................ 77
LAMPIRAN D ............................................................................................... 78
Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) .............................................................. 78
LAMPIRAN E ............................................................................................... 81
Hasil Uji Turn it in ....................................................................................... 81
LAMPIRAN F ............................................................................................... 82
Persetujuan Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 82
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 12
Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................................... 21
Tabel 3.2 Bobot Nilai Setiap Pertanyaan .......................................................... 32
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 38
Tabel 4.3 Profil Responden Tingkatan Usia ...................................................... 39
Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................ 40
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 41
Tabel 4.6 Hasil Uji Realibilitas ........................................................................ 41
Tabel 4.7 Kolmogorov- Smirnov Test ............................................................... 43
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 45
Tabel 4.9 Hasil Analisis Jalur........................................................................... 46
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Analisis Jalur ...................................................... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Industri Ekspor Impor : BPS, 2017 ........................... 2
Gambar 1.2 Komplain Pengguna Jasa : Group Media Sosia (WA) ....................... 5
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Data Diolah, 2018 .......................... 18
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber : KPPBC TMP A Bekasi .................... 36
Gambar 4.2 Grafik Histogram Sumber : Data Diolah, 2018 ............................... 43
Gambar 4.3 Grafik P-Plot Sumber : Data Diolah, 2018 ..................................... 44
Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot Sumber : Data Diolah, 2018 ............................. 46
Gambar 4.5 Kerangka Teoritis Analisis Jalur Sumber : Data Diolah, 2018 ......... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut data Kementrian Perdagangan Republik Indonesia tahun 2017
perkembangan industri ekspor dan impor hingga saat ini mengalami peningkatan
yang signifikan baik dari migas dan komoditi sebagaimana terlihat pada gambar 1.1.
Hal tersebut dipicu oleh semakin bertambah pelaku ekspor dan impor, ini sangat
mempengaruhi alur/sistem administrasi dan sistem teknologi informasi yang ada
pada badan bea dan cukai. Perkembangan industri ekspor dan impor tersebut harus
dibarengi dengan meningkatnya fungsi pengawasan dan pelayanan instansi terkait.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mempunyai dua peran, yaitu peran secara
Umum dan Khusus. Untuk peran secara umum antara lain melindungi masyarakat
dari masuknya barang-barang berbahaya, melindungi industri tertentu di dalam
negeri dari persaingan yang tidak sehat dengan industri sejenis dari luar negeri,
memberantas penyelundupan, melaksanakan tugas titipan dari instansi-instansi lain
yang berkepentingan dengan lalu lintas barang yang melampaui batas-batas negara,
memungut bea masuk dan pajak dalam rangka impor secara maksimal untuk
kepentingan penerimaan keuangan negara. Untuk peran secara khusus yaitu menjadi
penjaga gerbang perdagangan indonesia dari luar negeri agar produk dalam negeri
dapat bersaing di pasaran, menjadi filter dari produk-produk impor agar tidak
mengalahkan produk lokal.
Administrasi pabean selaku instansi diharapkan mampu memberikan fasilitas
perdagangan nasional maupun internasional dalam bentuk mempercepat
pelayanannya, dalam memperlancar arus barang dan dokumen, namun juga harus
tetap melakukan fungsi pengawasan yang baik. berdasarkan dasar itu, administrasi
pabean tersebut memerlukan suatu sarana yang dapat memenuhi kebutuhan dalam
2
penyederhanaan proses pelayanan dan pemberian fasilitas serta penerapan sistem
pelayanan dokumen yang terintegrasi dan cepat.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pengawasan dan
pelayanan kepabeanan mutlak diperlukan. Sistem informasi dibuat untuk
mempermudah dalam pengelolaan dan penyimpanan data maka dapat menghasilkan
suatu informasi yang tepat dan akurat. Suatu sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi tidak berfungsi dengan baik. Memahami konsep dasar
informasi adalah penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif.
Gambar 1.1
Perkembangan Industri Ekspor dan Impor
Sumber: BPS, Processed by Trade Data 2017
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalan mendesain sitem yang baru. Penggunaan sistem teknologi
informasi selain memberikan banyak manfaat, ada juga organisasi yang gagal dalam
penerapannya. Menurut Davis (2013) banyak proyek pengembangan sistem telah
gagal menghasilkan sistem yang bermanfaat. Kegagalan penerapan sistem teknologi
informasi pada organisasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik internal
maupun eksternal. Keputusan untuk mengadopsi suatu sistem teknologi informasi
108,794.1
MIGAS 10,028.5 99,681.4
92,527.4 15,335.4 MIGAS
MIGAS 8,636.9 87,396.2
12,002.1 MIGAS
NON MIGAS
NON MIGAS
NON MIGAS
Ekspor Impor
NON MIGAS75,394.1
2016 2017
84,326.0 83,892.5
98,765.6
3
ada di tangan, tetapi keberhasilan penggunaan teknologi tersebut tergantung pada
penerimaan dan penggunaan setiap individu pemakainya.
Secara teoritis, Wibowo (2006:2) dalam Permana (2016) menyatakan bahwa perilaku
(attitude) dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk
penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu
teknologi dalam pekerjaannya. Davis et al (1989) pada Muslimin (2013) menyatakan
bahwa persepsi kegunaan adalah suatu keadaan seseorang yakin bahwa dengan
menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Thomspon et al. (2009)
dalam Andrian (2014) menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan
sistem informasi akan meningkatkan minat dan akhirnya akan menggunakan sistem
informasi dalam pekerjaannya. Venkatesh et al. pada Muslimin (2014) menyatakan
bahwa ada hubungan langsung dan signifikan antara minat pemanfaatan dan
penggunaan sistem informasi.
Untuk membantu melaksanakan tugas DJBC, maka DJBC menggunakan Costums-
Excise Information System and Automation (CEISA). CEISA merupakan sistem
informasi kepabeanan yang merupakan program khusus milik DJBC yang
didalamnya terdiri dari berbagai sub aplikasi yang digunakan untuk proses
administrasi, pelayanan, pengawasan dan hal yang terkait dengan tugas dan fungsi
DJBC sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor:
351/BC/2017 tentang Penerapan Secara Penuh (Mandatory) pada semua Kantor
Pengawaan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) diseluruh Indonesia. KPPBC
TMP A Bekasi berlaku mulai tanggal 01 April 2017.
Berdasarkan penerapan ssstem CEISA pada KPPBC TMP A Bekasi membuat
penulis ingin mengetahui bagaimana penerimaan perusahaan sebagai pengguna jasa
terhadap CEISA. Maka penulis mengambil Judul “Analisis Penerimaan Costums-
Excise Information System and Automation (CEISA) pada Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bekasi“.
4
Persepsi kemudahan penggunaan (X1) menujukkan sejauh mana seseorang percaya
bahwa penggunaan teknologi akan membebaskannya dari kesulitan dalam
menjalankan suatu pekerjaan atau dengan kata lain, pengguna (user) akan mau
menggunakan suatu sistem apabila sistem tersebut mudah untuk digunakan. Persepsi
kegunaan (X2) menujukkan bahwa pengguna (user) akan mau menggunakan system
apabila sistem tersebut berguna dan mampu menigkatkan kinerjanya. Sikap (attitude)
(Z) adalah respon yang mengacu pada hasil evaluasi seseorang terhadap suatu sistem.
Sikap (attitude) juga merupakan sebuah kecenderungan dalam memberi tanggapan
secara menyenangkan atau tidak menyenangkan pada sebuah sistem komputer,
aplikasi atau sebuah proses yang berhubungan penggunaan system atau aplikasi.
Penerimaan sistem informasi (Y) menunjukkan sejauh mana pengguna (user)
mengukur kapasitas dan durasi waktu penggunaan suatu teknologi. Kapasitas
penggunaaan suatu sistem dan durasi waktu penggunaan teknologi yang
berkesinambungan dapat meningkatkan kinerja pengguna sehingga mengindikasikan
adanya penerimaan teknologi informasi tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Sistem informasi baru biasanya memerlukan proses transisi dalam penerimaannya,
dimana bagi beberapa penggunanya menimbulkan konflik dalam proses adaptasi.
Terhambatnya proses adaptasi ini terjadi karena adanya kecenderungan perbedaan
persepsi mengenai kemudahan, manfaat dan sikap terhadap sistem informasi baru
untuk dioperasikan. Beberapa komplain disampaikan oleh exim dari beberapa
perusahaan melalui group CEISA pada media sosial seperti pada gambar 1.2. seperti
halnya yang disampaikan oleh Dede Achyadi (terlampir) menyampaikan bahwa
“tidak bisa respon BC 1.1” yang artinya Dede mengalami kesulitan dalam
penggunaan sistem tersebut. Dengan melihat beberapa komplain dari pengguna jasa
KPPBC TMP A Bekasi terkait sistem CEISA semakin memperkuat alasan peneliti
untuk menganalisis sejauh mana penerimaan pengguna jasa terhadap CEISA.
5
Gambar 1.2
Komplain Pengguna CEISA
Sumber: Group Media Sosial (WhatsApp) CEISA
1.3 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah sampaikan sebelumnya, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh signifikan Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived
Ease of Use) terhadap Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)?
2. Adakah pengaruh signifikan Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived
Ease of Use) terhadap Sikap terhadap CEISA (Attitude Toward CEISA)?
3. Adakah pengaruh signifikan Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)
terhadap Sikap terhadap CEISA (Attitude Toward CEISA)?
6
4. Adakah pengaruh signifikan Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)
terhadapi Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA)?
5. Adakah pengaruh signifikan Sikap terhadap CEISA (Attitude Toward
CEISA) terhadap Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA)?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan (Perceived Ease of Use) terhadap Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefulness)
2. Untuk menguji dan menganalisis Pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan (Perceived ease of Use) terhadap Sikap terhadap CEISA
(Attitude Toward CEISA)
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived
Usefulness) terhadap Sikap terhadap CEISA (Attitude Toward CEISA)
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Persepsi Kegunaan (Perceived
Usefulness) terhadap Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA)
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Sikap terhadap CEISA
(Attitude) terhadap Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA)
1.5 Manfaat Penelitian
Berikut kegunaan yang diharapkan peneliti dari penelitian ini:
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan
dapat dijadikan sebagai bahan pustaka sebagai pertimbangan dan kajian
dalam penelitian berikutnya sehingga menghasilkan kesempurnaan penlitian
dan dapat memberikan ilmu pengetahuan pada lingkungan sekitar khususnya
untuk penelitian yang berkaitan dengan CEISA.
7
2. Bagi Objek Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi DJBC khususnya bagi
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bekasi
untuk dapat meningkatkan pelayanan terhadap para pengguna jasa melalui CEISA.
1.6 Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, hal ini dapat dijadikan sebagai bahan
masukan bagi peneliti berikutnya agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.
Antara lain sebagai berikut.
1. Pada saat penyebaran kuisioner, peneliti tidak mendampingi responden
pada saat pengisian kuisioner karena kuisioner dibagikan dengan
menggunakan media sosial yaitu aplikasi WhatsApp. Sehingga ada
kemungkinan beberapa responden kurang paham akan maksud dari
pernyataan-pernyataan pada lembar kuisioner dan kemungkinan
memberikan jawaban yang kurang sesuai dengan maskud dari pertanyaan
kuisioner tersebut.
2. Keterbatasan akan ruang lingkup penelitan, dimana penelitian ini dilakukan
hanya pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean A Beksai. Sehingga hasil penelitian tidak dapat direalisasikan untuk
seluruh wilayah Indonesia.
3. Data kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini hanya berasal dari staff
Exim perusahaan pengguna jasa KPPBC TMP A Bekasi, sementara masih
banyak instansi lain yang menggunakan system CEISA ini antara lain PPJK
dan pihak foerwarder lainnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Customs-Excise Information System Automation (CEISA) adalah sistem integrasi
seluruh layanan Direktoral Jenderal Bea dan Cukai kepada semua Pengguna Jasa
yang bersifat public sehingga semua pengguna jasa sebagai user dapat mengakses
dari manapun, kapanpun berada dengan koneksi internet (Rudi Siagian, 2015).
Penerapan sentralisasi CEISA akan mempermudah sistem layanan DJBC. Dengan
adanya CEISA, seluruh sistem pelayanan DJBC akan termonitor, transparan dan
tersedia secara real-time 7 x 24 jam untuk mendukung layanan terintegrasi nasional.
Selain itu, sumber data expor-impor untuk statistic nasional (Bank Indonesia dan
Badan Pusat Statistik) dapat terkendali secara nasional, sehingga menjamin
integritas, validitas dan akurasi data. Balancing antara fungsi pelayanan dan
pengawasan akan dapat dilakukan secara efektif dengan sistem profiling yang
lengkap dan risk management yang handal. Dengan demikian, perlakuan pelayanan
kepabeanan akan menjadi sama (equal-treatment) di semua kantor DJBC diseluruh
Indonesia, sehingga akan memberikan kepastian usaha bagi seluruh pelaku usaha
ekspor-impor (beacukai.co.id).
2.1.1 TAM (Technology Acceptance Model)
TAM pertama kali diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1986, teori ini
dikembangkan dari Technology of Reasoned Action (TRA) atau Teori Tindakan
Beralasan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Model penerimaan teknologi (Technology
Acceptance Model) merupakan salah satu model yang digunakan untuk menganalisis
dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi
komputer. Tujuan utama TAM seperti yang dinyatakan oleh Davis (1989) pada
Muslimin (2013) adalah untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan
9
(acceptance) pengguna terhadapsuatu sistem informasi. TAM juga menjelaskan
hubungan sebab akibat antara keyakinan dan perilaku, tujuan/keperluan, dan
penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi.
Model TAM sebenarnya diadopsi dari model TRA (Theory of Reasoned Action) yaitu
teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi
seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut.
Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI) akan mempengaruhi
sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan
penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna
teknologi menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut sebagai tolak ukur dalam
penerimaan teknologi.
2.1.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)
Davis et al dalam Permana (2016) mendefinisikan bahwa persepsi kemudahan
penggunaan (perceived ease of use) menunjukkan suatu tingkat derajat dimana
seseorang percaya bahwa dengan menggunakan teknologi akan akan membuat
seseorang bebas dari upaya. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses yang
ditempuh oleh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan yang
mereka rasakan agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Setiap individu
tentunya mempunyai persepsi yang berbeda terhadap suatu system informasi
tegantung kesan yang mereka dapatkan dari teknologi tersebut. Menurut Jogiyanto
dalam Muslimin (2013) persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan seseorang yang yakin bahwa dengan
menggunakan suatu system informasi maka tidak memerlukan usaha apapun.
Intensitas dari penggunaan dan juga interaksi antara pengguna (user) dengan suatu
system juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan.
Berdasarkan definisi dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan
penggunaan CEISA akan mempermudah dalam hal waktu maupun tenaga dalam
10
melaksanakan aktivitas. Perbandingan kemudahan juga akan terlihat pada saat
bekerja dengan menggunakan CEISA yang lebih efektif dengan bekerja tanpa
menggunakan CEISA (manual).
2.1.3 Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)
Davis et al dalam Permana (2016) mendefinisikan bahwa persepsi kegunaan
menunjukkan sebagai suatu ukuran dimana dengan penggunaan suatu teknologi akan
meningkatkan performa kinerja seseorang. Davis mendefinisikan persepsi kegunaan
(usefulness) berdasarkan dari kata “useful” yaitu capable of being used
advantageously, yang artinya dapat digunakan untuk tujuan yang menguntungkan.
Menurut Jogiyanto dalam Muslimin (2013), persepsi kegunaan (perceived
usefulness) adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Berdasarkan beberapa definisi
diatas dapat diketahui bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan
suatu kepercayaan tentang proses dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian
jika seseorang percaya bahwa suatu system informasi berguna maka dia akan
menggunakannya. Sebaliknya apabila seseorang merasa suatu system informasi tidak
berguna maka dia tidak akan menggunakannya.
2.1.4 Sikap terhadap CEISA (Attitude Toward CEISA)
Wibowo (2006:22) dalam Permana (2016) mendefinisikan bahwa sikap (attitude
toward) sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang dalam menggunakan
suatu system informasi (“an individual’s positive or negative feeling abaout
performing the target behavior.”). Penelitian lain menyatakan bahwa faktor sikap
(attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap
seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan
komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Davis et al
(1989) pada Permana (2016) mendefinisikan attitude toward sebagai tingkat
penilaian terhadap dampak yang dialami oleh seseorang pada saat menggunakan
11
suatu system tertentu dalam pekerjannya. Berdasarkan definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemudahan dan kegunaan yang dimiliki sistem CEISA akan
membentuk sikap para pengguna (user) dan pegawai untuk menerima atau menolak
sistem tersbut, dan selanjutnya akan mempengaruhi niat pengguna (user) untuk
menggunakan sistem CEISA dan pada akhirnya berpengaruh pada penerimaan
pengguna terhadap sistem CEISA tersebut.
2.1.5 Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA)
Menurut Jogiyanto dalam Muslimin (2013), penerimaan suatu sistem adalah kondisi
nyata penggunaan sistem. Dalam konteks penggunaan sistem teknologi informasi,
perilaku dikonsepkan dalam penerimaan yang merupakan salah satu bentuk
pengukuran dari kuantitas dan durasi penggunaan suatu teknologi. Dengan kata lain
pengukuran penerimaan (acceptance) diukur sebagai jumlah waktu yang digunakan
untuk berinteraksi dengan suatu teknologi dan besarnya frekuensi pengguaannya.
Seseorang akan menerima dan merasa puas menggunakan suatu system apabila
seseorang tersebut percaya dan yakin bahwa system tersebut mudah digunakan dan
juga akan menigkatkan produktifitasnya dalam bekerja. Peningkatan keyakinan dan
kepercayaan pengguna (user) diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja
mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Permana (2016) menjadikan penggunaan
sistem dan frekuensi penggunakan teknologi sebagai indikator utama dalam
penerimaan penggunaan teknologi.
12
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
& Tahun
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
1 Permana
(2016)
“Pengaruh
Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
(Ease to use)
CEISA
terhadap
Persepsi
Kegunaan
CEISA, Sikap
terhadap
CEISA Dan
Penerimaan
CEISA
dengan
pendekatan
TAM”
Variable bebas:
1. Perceived
Ease
2. Usability
Perceptions
3. Attitudes
Variabel terikat:
1. Acceptance
of Ceisa
Pengaruh persepsi
kemudahan penggunaan
CEISA terhadap
persepsi kegunaan
CEISA adalah
signifikan. Pengaruh
persepsi kemudahan
penggunaan CEISA
terhadap sikap terhadap
CEISA adalah
signifikan. Pengaruh
persepsi kegunaan
CEISA terahadap sikap
terhadap CEISA adalah
signifikan. Pengaruh
persepsi kegunaan
CEISA terhadap
penerimaan CEISA
adalah signifikan.
Pengaruh sikap terhadap
CEISA terhadap
penerimaan CEISA
adalah signifikan.
13
2 Muslimin
(2013)
“Analisis
Penerimaan
Sistem
Electronic
Data
Interchange
(EDI) Pada
KPPBC TMP
Soekarno
Hatta
Variabel bebas:
1. Persepsi
kemudahan
penggunaan
2. Persepsi
kegunaan
3. Sikap
terhadap EDI
Variabel terikat:
1. Penerimaan
EDI
Persepsi kemudahan
penggunaan (perceived
ease of use) berpengaruh
positif signifikan
terhadap persepsi
kegunaan (perceived
usefulness) dan sikap
terhadap (attitude
towards EDI). Persepsi
Kegunaan (Perceived
Usefulness) berpengaruh
positif secara signifikan
terhadap sikap terhadap
EDI. Persepsi kegunaan
(perceived usefulness)
berpengaruh positif
secara signifikan
terhadap Penerimaan
EDI (acceptance of
EDI). Sikap terhadap
EDI tidak berpengaruh
positif secara signifikan
terhadap
penerimaan EDI
(acceptance of EDI)
3 Andrian
(2014)
“Pengaruh
Perceived
Usefulness
Dan
Variabel bebas:
1. Perceived
Usefulness,
2. Perceived
Persepsi kegunaan dan
persepsi kemudahan
menjadi konstruk utama
yang mempengaruhi
14
Perceived
Ease Of Use
Pada Minat
Penggunaan
Internet
Banking
Dengan
Attitude
Toward
Using
Sebagai
Variabel
Intervening”
Ease of Use,
3. Attitude
Toward,
4. Behavioral
Variabel terikat:
1. Intention
minat Wajib Pajak
dalam menggunakan
Billing System.
Terdapat pengaruh
signifikan antara
Persepsi kemudahan
terhadap sikap
penggunaan. Terdapat
pengaruh signifikan
antara sikap penggunaan
terhadap minat perilaku.
Hal ini berarti sikap
penggunaan
mempengaruhi tingkat
minat Wajib Pajak
menggunakan Billing
System. Terdapat
pengaruh signifikan
antara Persepsi
kegunaan terhadap
minat perilaku.
4 Widodo
(2017)
“Pengaruh
Persepsi
Kegunaan
Dan Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
Terhadap
Sikap
- Perceived
usefulnesss
(X1)
- Perceived
ease of use
(X2)
- Attitude
toward using
Berdasarkan hasil
pengujian secara parsial
dapat diketahui bahwa
perceived usefulness
berpengaruh secara
signifikan terhadap
sikap (attitude)
penggunaan teknologi
15
Penggunaan
Teknologi
Pada
Pengguna
Instagram Di
Indonesia
(Studi Pada
Followers
Akun
Kementerian
Pariwisata
@Indtravel)”
(Y) pada followers akun
@indtravel di
Instagram. Berdasarkan
hasil pengujian secara
parsial dapat diketahui
bahwa perceived
berpengaruh secara
signifikan terhadap
sikap (attitude)
penggunaan pada
followers akun
@indtravel di
Instagram. Berdasarkan
hasil pengujian secara
bersama-sama atau
simultan dapat diketahui
bahwa perceived
usefulness dan
perceived ease of use
berpengaruh secara
signifikan terhadap
sikap (attitude)
penggunaan teknologi
pada followers akun
@indtravel di
Instagram.
5 Robel
(2014)
‘Factors
influencing
Malasysian
Variabel bebas:
1. Cognition
2. Perceived
Cognition, persepsi
kegunaan dan persepsi
kemudahan masing-
16
Consumers
intention
towords E-
Shopping
Usefulness
3. Perceived
Ease of Use
Variable terikat:
1. Consumers
Intention to
E-shopping
masing berpengaruh
signifikan terhadap
minat konsumen untuk
berbelanja online.
2.3 Research Gap
Pada penelitian sebelumnya ada beberapa variabel yang berbeda dari variabel yang
diteliti pada penelitian ini antara lain :
Pada penelitian Muslimin (2013) dengan judul “Analisis Penerimaan Sistem
Electronic Data Interchange pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean Soekarno-Hatta” . Populasi pada penelitian tersebut merupakan
pemeriksa barang, pelaksana administrasi manifest serta pelaksana administrasi
dengan jumlah sample sebanyak 80 sampel. Model analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Model) dengan pendekatan PLS
(Partial Least Square). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hanya Sikap
terhadap EDI tidak berpengaruh positif secara signifikan, untuk hipotesis lainnya
berpengaruh positif signifikan.
Pada penelitian Permana (2016) dengan judul “Pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan CEISA terhadap Persepsi Kegunaan CEISA, Sikap terhadap CEISA Dan
Penerimaan CEISA dengan pendekatan TAM”. Penelitian ini tergolong dalam
penelitian explanatory (eksplanatori) dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung
Perak khususnya pada pemeriksa barang, pelaksana administrasi manifest, pelaksana
administrasi impor dan ekspor serta pelaksana administrasi pendistribusian dokumen.
17
Dengan mengacu pada pendapat Arikunto maka penelitian ini menggunakan populasi
80 sampel.
Pada Penelitian Andrian (2014) dengan judul “Pengaruh Perceived Usefulness Dan
Perceived Ease Of Use Pada Minat Penggunaan Internet Banking Dengan Attitude
Toward Using Sebagai Variabel Intervening”. Penelitian dilakukan pada UMKM
usaha dagang di Kota Denpasar karena memiliki jumlah UMKM usaha dagang yang
paling besar di Bali. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 92 perusahaan dengan
menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner dan teknik analisis data dengan menggunakan teknik
analisis jalur.
Pada penelitian Widodo (2014) dengan judul “Pengaruh Persepsi Kegunaan Dan
Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Sikap Penggunaan Teknologi Pada
Pengguna Instagram Di Indonesia (Studi Pada Followers Akun Kementerian
Pariwisata @Indtravel)”. Penelitian dilakukan pada masyarakat yang menggunakan
Instagram. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 112 pengguna instagram. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan teknik
analisis data dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model) dengan
pendekatan TAM.
Pada penelitian Robel (2016) dengan judul ‘Factors influencing Malasysian
Consumers intention towords E-Shopping”. Penelitian tersebut mengguna metode
survey dengan model analisis data SEM (Structural Equation Model) dengan jumlah
sampel sebanyak 85 sampel dan memperoleh hasil penelitian bahwa Cognition,
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan masing-masing berpengaruh signifikan
terhadap minat konsumen untuk berbelanja online.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan
menggunakan metode analisis data SEM (Structural Equation Model) dan belum ada
yang melakukan penelitian di KPPBC TMP A Bekasi mengenai penerimaan CEISA.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Sesuai metodenya, ada 2 jenis penelitian yang sering digunakan dalam suatu
penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif.
3.1.1 Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-
fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain
penelitian ini diakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik,
struktur dan percobaan terkontrol. Penelitian kuantitatif sendiri dipecah dalam dua
bagian yaitu penelitian eksperimental dan noneksperimental, Rianto (2015).
a. Penelitian Survei
Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah
besar orang yang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama
dari survai: 1) Informasi dikumpulkan dari kelompok besar orang untuk
mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti kemampuan, sikap
kepercayaan, pengetahuan dari populasi, 2) informasi dikumpulkan melalui
pengajuan pertanyaa (umumnya tertulis walaupun lisan juga bisa) dari suatu
populasi, 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari
survay adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari suatu populasi
3.1.2 Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan
untuk mendeskripskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan menjelaskan
19
yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat induktif: peneliti
membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka
untuk interpetasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup
deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatancatatan hasl wawancara yang
mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survey dan
dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yaitu dengan pengujian terhadap
persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), persepsi kegunaan
(perceived usefulness), sikap terhadap CEISA (attitude towards CEISA), serta
penerimaan CEISA (acceptance of CEISA). Pertanyaan yang akan diberikan pada
responden adalah mengenai fakta dan pendapat responden. Pengujian hipotesis yang
dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian dan analisis yang
dibentuk sesuai dengan variable yang diteliti agar mendapatkan hasil yang baik dan
akurat. Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Oleh sebab itu,
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok
konstruk atau variabel, yaitu variabel independen (eksogen) dan variable dependen
(endogen).
3.2 Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan atas teori-teori dan penelitian sebelumnya seperti yang telah diuraikan
diatas, sehingga dalam penelitian ini penulis dapat membuat kerangka teori seperti
yang digambarkan dalam gambar 3.1 dan dibantu dengan keterangan deskriptif
mengenai berbagai variabel untuk dapat membantu mempermudah pemahaman.
20
Gambar 3.1 Kerangka Pikir
Sumber: Tecnology Acceptance Model (TAM), Davis (1986)
3.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara tehadap rumusan masalah penelitian
(Sugiono, 2010). Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat
suatu teori yang masih harus diuji kebenarannya.
3.3.1 Hubungan Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Persepsi
Kegunaan
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) diartikan sebagai tingkat
keyakinan dan kepercayaan seorang pengguna (user) dalam menggunakan system
tentunya tidak memerlukan usaha dan kerja keras, Jogiyanto 2013. Dan sebenarnya
usaha menurut setiap individu pastilah berbeda, tetapi pada umumnya untuk
menghindri penolakan maka sistem harus mudah diaplikasikan oleh pengguna tanpa
memerlukan usaha yang dianggap memberatkan pengguna (user). Perceived ease of
use adalah salah satu variabel penelitian Davis et al (1989) pada Permana (2016)
dalam TAM yang telah diuji. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa seorang pengguna (user) yang telah memahami
kemudahan penggunaan dari suatu sistem informasi akan berharap sistem informasi
tersebut memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, sehingga dengan adanya faktor
kemudahan tersebut akan berlanjut membentuk sikap pengguna (user) untuk memilih
21
sistem informasi yang dimaksud dengan harapan dapat meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang diambil adalah:
H1: Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memiliki
pengaruh terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness)
H2: Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memiliki
pengaruh terhadap sikap terhadap CEISA (attitude toward CEISA)
3.3.2 Hubungan Persepsi Kegunaan terhadap Sikap terhadap CEISA
Penerimaan suatu teknologi informasi ditentukan berdasarkan manfaat yang diterima
oleh pengguna (user) karena akan menambah nilai pada sistem tersebut. Persepsi
pengguna (user) akan kemanfaatan suatu sistem juga menjadi salah satu faktor yang
paling menentukan sikap pengguna (user) dalam menggunakan sistem tersebut. Hal
ini menegaskan pentingnya menggabungkan kemampuan fungsional yang layak pada
penerapan sistem yang baru. Yang artinya bahwa suatu sistem informasi yang baru
sebaiknya memberikan manfaat yang positif pada pengguna (user) sistem tersebut,
sehingga mampu meningkatkan kinerja pengguna dan menentukan sikap pengguna
dalam penerimaan teknologi tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan CEISA, pengguna (user) akan memperoleh manfaat
sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan menigkatnya kinerjanya sehingga
pengguna tersebut akan menyikapi penggunaan CEISA secara positif. Maka
hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H3: Persepsi kegunaan (perceived usefulness) memiliki pengaruh
terhadap sikap terhadap CEISA (attitude toward CEISA)
3.3.3 Hubungan Persepsi Kegunaan terhadap Penerimaan CEISA
Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan tingkat keyakinan dan
kepercayaan seorang pengguna (user) suatu sistem akan meningkatkan kinerjanya
Davis ,1989 dalam Muslimin, 2013. Seseoang yang mempersepsikan peranan dalam
22
tindakan meningkatkan kinerjanya, maka dia akan lebih bersedia dalam menerima
sistem informasi yang baru. Sistem yang lebih sering digunakan menentukan bahwa
sistem itu lebih dikenal, lebih mudah dioperaikan oleh pengguna (user). Dalam hal
ini semakin sering sistem CEISA digunakan menunjukkan bahwa pengguna (user)
menerima sistem tersebut. Perbandingan yang dapat dilihat adalah seseorang yang
menggunakan sistem teknologi akan lebih mudah melakukan pekerjaannya
dibandingkan dengan orang yang melakukan pekerjaannya tanpa teknologi informasi
(secra manual). Pengguna (user) sistem informasi akan mempercayai bahwa sistem
informasi lebih fleksibel dan mudah dipahami akan sangat beguna baginya sehingga
berpengaruh pada penerimaan sistem itu sendiri. Maka untuk hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
H4 : Persepsi Kegunaan (perceived usefulness) memiliki pengaruh
terhadap Penerimaan CEISA (acceptance of CEISA)
3.3.4 Hubungan Sikap terhadap CEISA akan Penerimaan CEISA
Davis, 1989 dalam Muslimin, 2013 mendefinisikan bahwa sikap terhadap suatu
sistem yan dipakai dalam model TAM merupakan suatu tingkat penilaian terhadap
apa yang dalami dan dampak apa yang diterima oleh seseorang pada saat
menggunakan sistem tertentu dalam melakukan pekerjaannya. Kemudahan dan
penggunaan yang telah dipersepsikan oleh pengguna (user) Customs-Excise
Information System Automation (CEISA) akan membentuk sikap pengguna untuk
menerima atau menolak sistem tersebut, dan kemudian akan berpengaruh pada niat
pengguna untuk menggunakan CEISA dan pada akhirnya akan mempengaruhi
pengguna (user) dalam penerimaan sistem CEISA. Dengan penjelasan di atas, maka
hipotesisnya adalah:
H5: Sikap tehadap CEISA memiliki pengaruh terhadap Penerimaan
CEISA
23
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Independen (Exogent Variable)
Variabel independen adalah variabel yang tidak diprediksi oleh variable construct
yang lain, Dedi Rianto (2015). Variabel eksogen atau variabel independen dalam
penelitian ini adalah persepsi kemudahan penggunaan (Perceived ease of use),
Persepsi Kegunaan (Perceived usefulness).
Variable intervening adalah variable yang bersifat menjadi perantara (mediasi) dari
hubungan variable penjelas ke variable terpengaruh (Sani dan Maharani, 2013: 30)
variable intervening pada penilitian ini adalah sikap terhadap CEISA (Attitude
toward CEISA).
3.4.2 Variabel Dependen (Endogent Variable)
Adalah variabel construct yang menjadi variable dependen, yaitu variable yang
diprediksi oleh variable construct yang lain, Dedi Rianto (2015). Variabel endogen
atau yang biasa disebut sebagai variable dependen dalam penelitian ini adalah
penerimaan CEISA (acceptance of CEISA).
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
No Variabel
Penelitian
Definisi Dimensi
1 Persepsi
Kemudahan
Penggunaan
(Perceived
Eease to Use-
PEOU )
Persepsi Kemudahan Penggunaan
(Perceived ease of use) didefinisikan
sebagai ukuran sejauh mana
seseorang yakin dan percaya bahwa
menggunakan suatu teknologi atau
system informasi akan bebas dari
a. Kehandalan
b. Mudah
dimegerti
c. Tidak rumit
d. Mudah
menjadi
24
usaha. Jogiyanto (2007:115) terampil
e. Mudah dalam
dioperasikan
Persepsi
Kegunaan
(Perceived
Usefulness -
PU)
Persepsi Kegunaan (perceived
usefulness) diartikan sebagai suatu
tingkatan dimana seseorang merasa
yakin dan percaya bahwa
penggunaan suatu sistem tertentu
akan dapat meningkatkan prestasi
kerja dan produktivitas orang
tersebut. Davis (2006)
a. Kegunaan
system
b. Efisiensi
waktu
c. Produktifitas
d. Efektivitas
Sikap terhadap
CEISA TPB
(Attitude
toward CEISA
TPB-ATT)
Sikap tehadap suatu sistem (attitude
toward) adalah sebagai evaluasi
pemakai tentang keterkaitannya
menggunakan sistem. Mathieson
(1991) dalam Jogiyanto (2007)
a. Perasaaan
terhadap
kualitas
layanan
b. Perasaan baik
atau buruk
c. Perasaan suka
atau tidak
suka
d. Perilaku
Penerimaan
CEISA TPB
(Acceptance of
CEISA TPB-
ACC)
Penerimaan suatu system adalah
penggunaan system oleh individu
karena diyakini penggunaan suatu
sistem yang berbasis teknologi
informasi tersebut dapat
mengembangkan kinerja individu
atau kinerjanya. Jogiyanto (2007)
a. Menggunakan
system atau
tidak
b. Keuntungan
yang diterima
25
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanny
(Sugiyono,2011:80). Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna (user)
CEISA dan pelaksana administrasi impor dan ekspor yang menggunakn
sistem Ceisa yaitu perusahaan-perusahaan pengguna jasa sebanyak 195
perusahaan pada KPPBC TMP A Bekasi.
3.6.2 Sampel
Sample adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah
tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007).
Peneliti membagikan kuisioner pada semua perusahaan yang terdaftar pada
group whatsApp CEISA sebanyak 195 perusahaan dan respon yang diterima
dengan durasi 1 Desember – 31 Desember 2017 sebanyak 110 respon,
sehingga data sampel yang diteliti pada penelitian ini sebanyak 110 sampel.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data subyek. Menurut
Supomo (1999:145) pada Muslimin (2013) data subyek adalah jenis data penelitian
yang berupa opini, sikap pengalaman atau karakteristik dari seseorang dan atau
sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden. Sumber data yang
diambil dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer adalah data yang
langsung diperoleh oleh peneliti di lapangan yang dijadikan sebagai obyek penulisan
Supomo (1999) pada Muslimin (2013).
26
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu metode survei.
Metode survei adalah metode pengumpulan data primer yang menggunakan beberapa
pertanyaan lisan dan tertulis (Indrianto dan Supomo, 1999:152) pada Muslimin
(2013). Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui survei kuesioner online
dengan menggunakan media soasial kepada para pengguna jasa dan pelaksana
administrasi ekspor/impor sebagai pengguna Sistem Customs-Excise Information
System Automation (CEISA) pada kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe Madya Pabean A Bekasi (KPPBC). Kuesioner ini terdiri dari beberapa
pertanyaan terstruktur yang diajukan kepada responden dengan maksud untuk
memperoleh informasi tertulis yang berkaitan dengan persepsi kemudahan
penggunaan (perceived ease of use), persepsi kegunaan (perceived usefulness), sikap
terhadap CEISA (attitude of CEISA) dan penerimaan CEISA (acceptance of CEISA).
3.9 Metode Analisis Data
Menurut Sani dan Maharani (2013:61) Analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden yang telah disebarkan terkumpul (untuk penelitian
kuantitatif). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path
analysis). Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menganalisis pola hubungan
antara masing-masing variable (Sani dan Maharani 2013:74). Model ini bertujuan
untuk mengetahi pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable
bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen) Sani dan Maharani (2013:74).
Menurut Ridwan bahwa koefisien jalur (path) merupakan koefisien regresi yang
distandartkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset
dalam angka baku (Z-score). Analisis ini dibantu dengan SPSS V16, dengan
ketentuan uji F pada Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 sebagai taraf signifikansi F (sig. F)
sedangkan untuk uji T taraf signifikansi Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 dengan kode
27
(sig.T) dimana hal tersebut digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh tidak
langsung dari variable bebas terhadap variable terikat.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur
tersebut dalam mengukur apa yang akan diukur. Dengan menggunakan product
moment, item pertanyaan dapat dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari
nilai R-tabel, Imam Ghozali (2013).
Dengan rumus sebagai berikut:
𝑟 =𝑁(∑𝑥𝑦) − (∑𝑥∑𝑦)
√[𝑁∑𝑥2 − (∑𝑥2)][𝑁∑𝑦2 − (∑𝑦2)]
Dimana:
X = Skor Item N = Jumlah Responden
Y = Skor Total r = Koefisien Korelasi
XY = Skor Pertanyaan
Instrumen yang valid adalah instrument yang mampu mengukur tentang apa yang
akan diukur. Pengujian validitas dengan menghitung korelasi antar nilai atau skor
dari masing-masing pertanyaan dengan nilai rata-rata dari nilai pertanyaan tersebut.
Dasar pengambilan keputusan pada suatu item valid atau tidak valid, dapat diketahui
dengan cara mengkorelasikan skor butir dengan skor total. Bila nilai korelasi r hitung
lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrument tersebut dinyatakan valid dan
apabila nilai r hitung dibawah nilai r tabel maka dapat disimpulkan butir intrumen
tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dihilangkan.
28
3.9.2 Uji Reabilitas
Reabilitas menunjukkan pengertian bahwa sesuatu dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik. Untuk mengetahui suatu
alat ukur itu reliable dapat diuji dengan menggunakan rumus Cronbach’c Alpha,
Imam Ghozali (2013) sebagai berikut:
r11 = [𝑘
𝑘 − 1] [1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎12]
Dimana:
r11 = Reabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎𝑏2 = Jumlah varians Butir
∑𝜎𝑏2 = Varians total
Apabila variable yang diteliti mempunyai cronbach’s alpha (α) > 60% (0.06) maka
variable tersebut dinyatakan reliable, dan sebaliknya apabila cronbach’s alphanya <
60% (0.06), maka dinyatakan tidak reliable.
3.9.3 Uji Asumsi Klasik
Dalam proses uji asumsi klasik ini dilakukan pengujian untuk memperoleh
persamaan garis regresi yang linier dan valid dengan menggunakan beberapa cara
yaitu uji normalitas, uji multikoliniearitas, uji hetereskodastisitas, dan analisa jalur
(path analysis).
3.9.3.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel bebas atau variable terikat atau kedua-duanya memiliki distribusi secara
normal atau tidak. Model regresi yang dianggap baik adalah model yang memiliki
29
distribusi data normal atau dengan melihat penyebaran data statistik pada sumbu
diagonal dari grafik distribusi normal (Imam Ghozali, 2013). Pengujian normalitas
pada penelitian ini digunakan dengan melihat apakah nilai residual sudah
terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik tentu akan memiliki nilai
residual yang terdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas data adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya maka dinyatakan distribusi normal,
sehingga model regresi dianggap memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram, hal ini tidak menunjukan distribusi normal,
sehingga model regresi dianggap tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.9.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji mulitkolineritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi
atau adanya hubungan yang sempurna antara variabel-variabel bebas dalam model
regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
bebas. Jika terjadi korelasi, maka hal tersebut dinamakan terdapat problem
multikolinearitas (Ghozali, 2005). Pengujian ini dilakukan dengan melihat korelasi
parsial antara masing-masing variabel bebas, menurut Imam Ghozali (2013), untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dilakukan hal
sebagai berikut.
1. Nilai R2 yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2013).
2. Menganalisa matriks korelasi variabel bebas. Jika antar variabel bebas
mempunyai korelasi cukup tinggi (umumnya diatas 0.9), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi antar
variabel bebas tidak memungkinkan bebas dari multikolinearitas.
30
Multikolinearitas dapat juga dilihat dari pertama yaitu nilai tolerance dan lawannya,
kemudian dari Variabel Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan
variabel bebas yang manakah yang dijelaskan oleh variable-variabel bebas lainnya.
Tolerance dalam mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih tidak dapat
dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF yang tinggi. Nilai cut off yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance >0.1 (lebih besar dari 0.1) atau sama dengan
nilai VIF <10 (Ghozali, 2013).
3.9.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regeresi ada
ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang dianggap memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau
disebut homoskedastisitas. Namun apabila tidak terdapat kesamaan varians dari
residual satu pengamatan dengan pengamatan lain disebut heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya hetereskodastisitas pada penelitian dapat dilakukan dengan
cara melihat ada atau tidak pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED, dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual
(Yprediksi – Ysesungguhnya) telah dipelajari (Imam Ghozali, 2013). Adapun dasar
analisis yang digunakan adalah :
1. Jika terdapat pola tertentu, berupa titik-titik yang membentuk pola tertentu
yang teratas (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka hal
tersebut mengindikasi telah terjadi hetereskodastisitas.
2. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik pada grafik menyebar
diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka dianggap tidak terjadi
hetereskodastisitas.
31
3.9.4 Analisis Jalur (path analysis)
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis).
Anlisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan diantara variable. Model
ini untuk mengetahi pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variable
bebas (eksogen) terhadap variable terikat (endogen) Sani dan Maharani (2013:74).
Koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandartkan, yaitu koefisien
regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku (Z-score).
Analisis ini dibantu dengan SPSS V16, dengan ketentuan uji F pada Alpha = 0,05
atau p ≤ 0,05 sebagai taraf signifikansi F (sig. F) sedangkan untuk uji T taraf
signifikansi Alpha = 0,05 atau p ≤ 0,05 dengan kode (sig.T) dimana hal tersebut
digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh tidak langsung dari variable bebas
terhadap variable terikat Sani dan Maharani (2013:74).
Tahapan dalam melakukan analisis dengan menggunakan analisis jalur (path
analysis) menurut Solimun (2002) dalam Sani dan Maharani (2015) adalah sebagai
berikut:
1) Merancang model berdasarkan konsep dan teori. Pada diagram jalur
digunakan dua macam anak panah yaitu:
a. Anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari
variable bebas (Persepsi Kegunaan) terhadap variable terikat
(Penerimaan CEISA)
b. Anak panah yang menyatakan pengaruh tidak langsung antara
variable bebas (Persepsi kemudahan penggunaan) dengan variable
bebas (persepsi kegunaan) dan variable bebas (persepsi kegunaan)
dengan variable terikat (penerimaan Ceisa).
2) Pemerikasaan terhadap asumsi yang mendasari asumsi path analysis adalah
sebagai berikut:
a. Hubungan antar variable bersifat linear dan adaptif (mudah
menyesuaikan diri)
32
b. Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan yaitu system aliran
kausal. Sedangkan model yang mengandung causal resiprokal tidak
dapat dianalisis dengan analisis jalur.
c. Variable endogen setidaknya dalam ukuran interval.
d. Observasi variable diukur tanpa melakukan kesalahan (instrument
pengukuran valid dan reliable).
e. Model yang dianalisis dispesifikasikan dengan benar berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.
3) Untuk pengujian model, menggunakan triming, baik untuk uji reliabilitas
konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep yang baru:
a. Pengaruh secara langsung persepsi kegunaan (Perceived Usefulness)
terhadap penerimaan Ceisa (Acceptance of CEISA) = H4
b. Pengaruh secara tidak langsung Persepsi Kemudahan Penggunaan
(Perceived Ease of Use) terhadap Persepsi Kegunaan (Perceived
Usefulness-, Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Sikap terhadap
CEISA (Attitude Toward CEISA), Persepsi Kegunaan (Perceived
Usefulness) terhadap Sikap terhadap CEISA (Attitude Toward CEISA)
terhadap Penerimaan CEISA (Acceptance of CEISA) = H1 x H2 x H3 x
H5
c. Pengaruh total = H4 + (H1 x H2 x H3 x H5)
Pengaruh secara langsung terjadi apabila satu (1) variable
mempengaruhi variable lainnya tanpa ada variable ketiga yang
memediasi hubungan kedua variable. Pengaruh tidak langsung terjadi
apabila ada variable ketiga yang memediasi hubungan kedua variable.
4) Dalam pemeriksaan validitas model terhadap beberapa karakteristik yaitu:
a. Menghitung koefisien determinan total: R2M = 1 – P2e1 P2e1 …
P2e1
33
b. Model trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki
suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari
model, variable eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan
(Heise, Ridwan & Engkos, 2012:127). Model trimming terjadi ketika
koefisien jalur diuji secara keseluruhan namun ada variable yang tidak
signifikan, peneliti perlu memperbaiki model struktur analisis jalur
yang sudah dihipotesiskan. Uji validasi koefisien path pada setiap
jalur untuk pengaruh langsung sama dengan pada regresi,
menggunakan nilai p dari uji-t, yaitu pengujian koefisien regresi
variable dibakukan secara parsial. Dengan teori trimming, maka jalur-
jalur yang tidak signifikan dibuang sehingga diperoleh model yang
didukung oleh data empiric.
5) Intrepretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
a. Dengan meperhatikan hasil validitas model
b. Menghitung pengaruh total dari setiap variable yang mempunyai
pengaruh kausal ke variable endogen.
3.10 Instrumen Penelitian
Pengukuran variable pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert
yang merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan antara setuju atau
tidak setuju terhadap subyek, objek atau kejadian tertentu. Berikut 5 angka bobot
nilai untuk masing-masing pertanyaan:
34
Tabel 3.2
Bobot Nilai Setiap Pertanyaan
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Rensis Linkert (2011)
Berdasarkan tabel 3.2 dapat disimpulkan bahwa responden yang merasa sangat setuju
terhadap salah satu pertanyaan maka diberi bobot lima (5), responden yang merasa
setuju maka diberi bobot 4, responden yang merasa kurang terhadap salah satu
pernyataan diberi bobot 3 dan tisak setuju diberi nilai bobot 2 dan sangat tisak setuju
diberi bobot 1.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
4.1.1Sejarah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
CUSTOMS (Instansi Kepabeanan) di mana pun di dunia ini adalah suatu
organisasi yang keberadaannya sangat essensial bagi suatu negara, demikian pula
dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Instansi Kepabeanan Indonesia)
adalah suatu instansi yang memiliki peran yang cukup penting pada suatu negara.
Bea dan Cukai (selanjutnya kita sebut Bea Cukai) merupakan institusi global
yang hampir semua negara di dunia memilikinya. Bea Cukai merupakan
perangkat negara “konvensional” seperti halnya kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, ataupun angkatan bersenjata, yang eksistensinya telah ada sepanjang
masa sejarah negara itu sendiri.
Fungsi Bea Cukai di Indonesia diyakini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu,
namun belum ditemukan bukti-bukti tertulis yang kuat. Kelembagaannya pada
waktu itu masih bersifat “lokal” sesuai wilayah kerajaannya. Sejak VOC masuk,
barulah Bea Cukai mulai terlembagakan secara “nasional”. Pada masa Hindia
Belanda tersebut, masuk pula istilah douane untuk menyebut petugas Bea Cukai
(istilah ini acapkali masih melekat sampai saat ini). Nama resmi Bea Cukai pada
masa Hindia Belanda tersebut adalah De Dienst der Invoer en Uitvoerrechten en
Accijnzen (I. U & A) atau dalam terjemah bebasnya berarti “Dinas Bea Impor
dan Bea Ekspor serta Cukai”. Tugasnya adalah memungut invoer-rechten (bea
impor/masuk), uitvoer-rechten (bea ekspor/keluar), dan accijnzen (excise/ cukai).
Tugas memungut bea (“bea” berasal dari bahasa Sansekerta), baik impor maupun
ekspor, serta cukai (berasal dari bahasa India) inilah yang kemudian
memunculkan istilah Bea dan Cukai di Indonesia.
36
4.1.2 Visi dan Misi DJBC
a. Visi
Menjadi Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia. Visi DJBC
mencerminkan cita-cita tertinggi DJBC dengan lebih baik melalui
penetapan target yang menantang dan secara terus-menerus terpelihara di
masa depan.
b. Misi
a) Kami memfasilitasi perdagangan dan industri;
b) Kami menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat Indonesia
dari penyelundupan dan perdagangan illegal; dan
c) Kami optimalkan penerimaan negara di sektor kepabeanan dan
cukai.
Misi ini merupakan langkah spesifik yang harus dikerjakan DJBC demi
tercapainya visi DJBC. peran serta secara keseluruhan terkait dengan besaran
perdagangan, keamanan dan penerimaan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
37
4.1.3 Struktur Organisasi DJBC
Gamabar 4.1
Struktur Organisasi KPPBC TMP A Bekasi
Sumber: KPPBC TMP A Bekasi
4.1.4 Fungsi CEISA
Fungsi utama aplikasi Modul Kepabeanan antara lain:
1. Membantu pengguna dalam membuat dokumen kepabeanan.
2. Mengirim dokumen dan menerima respon.
3. Mencetak dokumen dan respon.
38
4.1.5 Keuntungan CEISA
Keuntungan lebih dari digunakannya sistem ini antara lain:
1. Menghilangkan waktu penyampaian data/dokumen dari perusahaan ke
KPPBC Pendaftaran dan menghilangkan waktu perekaman serta validasi data
oleh petugas Bea dan Cukai.
2. Kemudahan dalam pemanfaatan dan pemeliharaan data pendukung antara lain
Barang, Kantor Bea Cukai, Alat Angkut, Pemasok, Perusahaan, Tarif,
Barang.
3. Kemudahan dalam pemanfaatan dan pemeliharaan data standar antara lain
kode negara, kode mata uang, kode lokasi pelabuhan dalam negeri, kode
pelabuhan luar negeri, kode satuan, kode kemasan.
4. Data dokumen kepabeanan tersimpan dalam komputer, dan merupakan
database dari pengguna aplikasi, sehingga dapat dipakai sesuai kebutuhan.
5. Membantu dalam konversi harga FOB, C&F, CIF.
4.1.6 Alur Pelayanan Impor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Pelayanan Impor dimulai dari penyampaian data sampai putus jalur dan
pengeluaran barang dari Tempat Penimbunan Sementara (TPS).
Penyampaian data PIB dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) mekanisme yang
disesuaikan dengan masing-masing Kantor Pelayanan adalah sebagai
berikut:
a) Penyampaian data Pemberitahuan Impor Barang (PIB) melalui
CEISA. Mekanisme penyampaian data PIB melalui CEISA hanya
diberlakukan di Kantor Pelayanan yang telah menerapkan Sistem
Komputerisasi.
b) Penyampaian data PIB melalui mekanisme Media Penyimpanan Data
Elektronik lainnya. Maksudnya adalah media yang digunakan untuk
39
menyimpan data elektronik sebagai contohnya flashdisk, disket,
CD/DVD ROM.
c) Penyampaian PIB dengan formulir hardcopy atau manual
4.1.7 Proses Pelayanan Impor pada kantor Bea dan Cukai
1. Importir membuat PIB dengan modul PIBnya
2. Data dikirim ke aplikasi in house KPBC
3. Data PIB tersebut oleh aplikasi in house KPBC divalidasi. Kalau data tidak
valid maka PIB tersebut mendapat respon reject.
4. Kalau datanya valid maka akan diteruskan dengan proses cek data
pembayarannya.
5. Kalau data pembayarannya tidak ada atau kurang, maka proses akan masuk
ke payment verification untuk menunggu SSPCPnya dikirim dari bank.
6. Kalau data pembayarannya ada dan sesuai dengan jumlah pungutan di data
PIB maka data akan masuk ke proses selanjutnya
7. Dalam hal komoditi yang diberitahukan tidak termasuk barang larangan
pembatasan atau tidak memerlukan surat perizinan dari instansi lain, maka
proses akan langsung ke penjaluran.
8. Kalau ternyata komoditi yang diberitahukan masuk golongan barang
larangan/pembatasan atau memerlukan surat perizinan dari instansi lain, maka
data akan masuk ke analyzing point. Khusus untuk jalur prioritas tidak
masuk analyzing point
9. Dalam proses masuk analyzing point:
a) Petugas analyzing point melakukan penelitian terhadap uraian barang
pada PIB dan memberikan keputusan untuk dilanjutkan ke proses
penjaluran
b) Apabila petugas analyzing point dalam penelitiannya menetapkan bahwa
importer harus menyerahkan surat perizinan dari instansi terkait,
menerbitkan respon Nota Pemberitahuan Barang Larangan/pembatasan
(NPBL).
40
c) Jika importir menyerahkan surat perizinan maka proses penjaluran sesuai
dengan kriteriannya, namun jika importir tidak menyerahkan dokumen
perizinan dari instansi terkait dalam waktu 3 (tiga) hari sejak
diterbitkannya respon NPBL maka secara otomatis akan diterbitkan
respon Nota Pemberitahuan Penolakan (NPP)
10. Penjaluran, dilakukan oleh komputer berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan. Keputusan jalur merah (periksa fisik) dalam hal:
a. Jenis Impor adalah Re-Impor (Barang ekspor yang dikembalikan)
b. Pemeriksaan acak/random
c. Komoditi yang ditetapkan oleh pemerintah
d. Analisis resiko (Profil Importir dan Profil Komoditi).
11. Dalam hal PIB diputuskan Jalur Merah, maka respon Surat Pemberitahuan
Jalur Merah (SPJM) dan instruksi pemeriksaan diterbitkan.
12. Setelah LHP direkam, PFPD sudah dapat memeriksa PIBnya. Hasil
pemeriksaan PFPD bisa menimbulkan kekurangan dan kelebihan bayar, atau
tidak.
13. Dalam hal PIB ditetapkan jalur kuning, maka respon yang diterbitkan adaah
Surat Pemberitahuan Jalur Kuning (SPJK).
14. Dalam hal PIB ditetapkan jalur MITA prioritas, jalur MITA non prioritas dan
Jalur Hijau, maka respon yang diterbitkan adalah Surat Persetujuaan
Pengeluaran Barang (SPPB).
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Profil Responden
Dalam kuisioner terdapat profil responden yang harus diisi terlebih dahulu sebelum
menjawab pertanyaan dari masing-masing variable yang telah disediakan di lembar
selanjutnya. Fungsi profil responden adalah untuk mengetahui seberapa banyak
responden yang mengisi kuisioner dengan kategori tertentu berdasarkan jenis
kelamin dan usia.
41
4.2.1.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari tabel 4.2 dapat dilihat responden terbagi menjadi 2 kategori, yaitu laki-laki
dan perempuan. Pada tabel tersebut menunjukan bahwa jumlah responden paling
banyak adalah responden perempuan yaitu sebanyak 58 orang atau 53%, dan
jumlah responden laki-laki ada sebanyak 52 orang atau 47%.
4.2.1.2 Profil Responden Berdasarkan Tingkatan Usia
Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah responden dari jenjang usia ≤ 25 tahun
ada sebanyak 19 orang atau 17.27% dan 26-35 tahun sebanyak 43 orang atau
42
39.9%, usia antara 36-45 tahun sebanyak 41 orang atau 37.27% dan usia ≥45
tahun sebanyak 7 orang atau 6.36%.
4.2.1.3 Profil Responden Berdasarkan pendidikan
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden dari jenjang pendidikan
SMU ada sebanyak 52 orang atau 47.27%, jenjang D3 sebanyak 26 orang atau
23.64%, jenjang S1 sebanyak 30 orang atau 27.27%, jenjang S2 sebanyak 2
orang atau 1.82% dan tidak ada dari jenjang pendidikan S3.
4.2.2 Uji Instrumen Data
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
instrumen data. Skala data yang bersifat ordinal atau tidak memiliki sebuah ukuran
yang pasti membuat pengujian instrumen data menjadi penting untuk dilakukan.
Secara umum tahapan pengujian instrumen data yang dilakukan sesuai dengan yang
terlihat pada sub bab dibawah ini :
4.2.2.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari apa yang sebenarnya
diukur, didalam penelitian ini yang diukur adalah keakuratan dari masing-masing
43
item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel penelitian Ghozali (2013).
Pengujian validitas dilakukan dengan model corrected item total correlation.
Masing-masing variabel dinyatakan valid apabila menghasilkan koefisien corrected
item total correlation diatas atau sama dengan 0,306, sedangkan variable yang tidak
memenuhi syarat dinyatakan tidak valid dan dieliminasi dari tahapan pengolahan
data penelitian.
Berdasrkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai corrected item total correlation
untuk semua variable diatas 0.306 sehingga dinyatakan valid. Dimana untuk nilai
variable Persepsi Kemudahan Penggunaan 0.676, Persepsi Kegunaan 0.581, Sikap
Terhadap Ceisa 0.680 dan untuk variable Penerimaan Ceisa 0.540. Dengan demikian
maka seluruh pertanyaan kuisioner pada masing-masing variable dinyatakan valid
dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
4.2.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui kehandalan (reliable) dari
masing-masing variabel yang sudah diuji validitasnya bila digunakan pada waktu dan
tempat yang berbeda Ghozali (2013). Untuk menilai kehandalan (reliabel) sebuah
variabel yang telah didukung oleh item pertanyaan yang telah diuji validitasnya maka
terlebih dahulu dilakukan perhitungan Cronbach Alpha. Jika nilai cronbach alpha
yang dihasilkan berada diatas atau sama dengan 0,60 maka variabel tersebut
dinyatakan reliable. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini:
VariabelCorrected Item Total
CorrelationR-tabel Kesimpulan
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1) 0.676 0.306 Valid
Persepsi Kegunaan (X2) 0.581 0.306 Valid
Sikap terhadap Ceisa (Z) 0.680 0.306 Valid
Penerimaan Ceisa (Y) 0.540 0.306 Valid
Gambar 4.5
Hasil Uji Validitas
Sumber: Data diolah (2018)
44
Berdasrkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach Alpha untuk semua variable
diatas 0.60 sehingga dinyatakan reliabel. Dimana untuk nilai variable Persepsi
Kemudahan Penggunaan 0.722, Persepsi Kegunaan 0.771, Sikap Terhadap Ceisa
0.720 dan untuk variable Penerimaan Ceisa 0.789. Dengan demikian maka seluruh
pertanyaan kuisioner pada masing-masing variable dinyatakan reliabel dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpulan data.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dalam
variabel dan model regresinya terdapat kesalahan atau tidak, maka dari itu perlu
melakukan pengujian terhadap kemugkinan adanya pelanggaran dalam asumsi klasik.
4.2.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) terdistribusikan secara normal
atau tidak. Apabila nilai signifikansi (sig) lebih besar dari 0.05 maka data tersebut
dianggap berdistribusi normal dan sebaliknya. Dalam penelitian ini uji normalitas
diditeksi dengan tiga cara yaitu dengan Normal P-P Plot, kurva Histogram dan Uji
Statistika dengan Kolmogorov- Smirnov Test. Untuk menganalisis dengan bantuan
SPSS bisa dilihat hasil outputnya pada gambar Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual berikut ini:
Keterangan Cronbach Alpha Cut off Kesimpulan
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X1) 0.722 0.60 Valid
Persepsi Kegunaan (X2) 0.771 0.60 Valid
Sikap terhadap Ceisa (Z) 0.720 0.60 Valid
Penerimaan Ceisa (Y) 0.789 0.60 Valid
Gambar 4.6
Hasil Uji Reabilitas
Sumber: Data diolah (2018)
45
1) Kolmogorov- Smirnov Test
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh nilai Kolomogrov-Smirnov = 0.578 dengan
Asymp. Sig. = 0.892 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
data yang diuji berdistribusi normal.
2) Grafik Histogram
Histogram
F
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Histogram
Sumber : Data diolah (2018)
46
Jika variable tidak terdistribusi normal (pola cenderung ke kanan atau ke kiri).
Berdasarkan gambar 4.2 berupa grafik histogram, model regresi memenuhi asumsi
normalitas karena grafik menunjukkan dan memberikan pola distribusi yang normal
3) Grafik P-Plot
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Normalitas P-Plot
Sumber : Data diolah (2018)
Dari gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa sebaran data berada di sekitar garis-
garis diagonal dan mengikuti sesuai dengan model regresi sehingga bisa disimpulkan
bahwa data yang diolah berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.
4.2.3.2 Uji Multikolinieritas
Uji mulitkolineritas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variable bebas (independen). Menurut Imam Ghozali (2008),
untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat diketahi dari Variance Inflation
Factor (VIF). Apabila nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10,
menunjukan tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0.10
maka artinya tidak terjadi multikolinearitas. Adapun untuk menganalisa
47
multikonlinearitas dengan bantuan program SPSS dapat dilihat hasil output pada
tabel 4.8 sebagai berikut:
Dari hasil output data pada tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF pada semua
variabel bebas lebih kecil dari 10, sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas
lebih besar dari 0.1 atau 10% yang artinya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas
yang nilainya lebih dari 90%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing
variabel tidak terjadi multikolonieritas dan uji multikolonieritas terpenuhi.
4.2.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari pengmatan residual yang satu ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan sebaliknya jika berbeda maka disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang dianggap baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2013). Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat dalam
bentuk gambar dibawah:
48
Gambar 4.4 Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Sumber : Data diolah (2018)
Dari gambar 4.4 diatas terlihat adanya titik-titik yang saling menyebar secara acak
dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan tidak terjadi
penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat,
dengan kata lain pengujian data statistik ini menerima hipotesis homoskedastisitas.
4.2.4 Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Uji path analysis secara digunakan dalam pengujian kontribusi yang ditunjukkan
oleh koefisien jalur pada tiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1,
X2, terhadap Z serta dampaknya pada Y . (Ridwan dan Kuncoro, 2008). Untuk
mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh langsung antara variable independen
terhadap variabel intervening dan variable intervening terhadap variable dependen,
maupun pengaruh tidak langsung variable independen terhadap dependen melalui
intervening, maka dilakukan uji analisis jalur (path analysis) menggunakan SPSS 16
yaitu dengan strategi causal step dan product of coefficient . pada strategi causal
step, kriteria hipotesis (Ha) diterima apabila Sig < 0.05 untuk pengaruh langsung
baik secara simultan (nilai F-hitung) maupun parsial, ditambah dengan melihat nilai t
49
untuk melihat nilai pengaruh secara parsial yaitu t-hitung > t-tabel. Untuk melihat
signifikansi pengaruh tidak langsung, digunakan strategi product of coefficient
dengan melihat nilai z > 1.96, meskipun apabila dari variable independen ke variable
intervening signifikan dan variable intervening ke variable dependen juga signifikan,
tetap dapat diasumsikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung variable
independen ke variable dependen.
4.2.4.1 Analisis Jalur Secara Umum
Gambar 4.5 Kerangka Teoritis Regresi X1, X2, Z dan Y
Sumber : Data Diolah, 2018
Uji analisis jalur secara umum pada penelitian digunakan untuk menguji apakah ada
pengaruh langsung yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat dan
pengaruh tidak langsung yang diberikan variable bebas melalui intervening terhadap
variabel terikat. Persamaan tersusun digunakan untuk mengetahui hubungan antar
tiap variabel eksogen dengan endogen.
4.2.4.2 Analisa Jalur Model Pertama
Pada uji analisa jalur model pertama, model tersusun untuk mendapatkan nilai beta
baru dari variabel persepsi kemudahan penggunaan yang signifikan terhadap
persepsi kegunaan. Sehingga mendapatkan hasil sebagai berikut (Tabel 4,10):
50
Tabel 4,10 Hasil Uji Regresi X1 dan X2 (Model Pertama)
Sumber : Lampiran Ouput Hasil Program SPSS, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan
(perceived ease of use) (X1) berpengaruh signifikan terhadap Persepsi Kegunaan
(perceived usefulness) (X2). Hal ini dapat dibuktikan bahwa nilai signifikan
variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (0.000) lebih kecil dari taraf signifikan
yaitu 0.05. Hasil uji statistik dengan bantuan SPSS pada Tabel 4.10 menunjukkan
bahwa ada pengaruh kompetensi secara positif variable persepsi kemudahan
penggunaan (X1) terhadap persepsi kegunaan (X2).
Gambar 4.6 Hasil Diagram Jalur X1 dan X2 (Model Pertama)
Sumber : Data diolah, 2018
Pada gambar 4.5 besar hubungan pengaruh kompetensi dari persepsi kemudahan
penggunaan (X1) terhadap persepsi kegunaan (X2) bisa diketahui dengan formula
(Koefisien jalur Xi)2 dikuadratakan yaitu (0.446)2 = 0.198 atau sebesar 19.80%.
4.2.4.3 Analisa Jalur Model Kedua
Pada uji analisa jalur model kedua, persamaan yang tersusun adalah persepsi
kemudahan penggunaan (X1) dan persepsi kegunaan (X2) yang signifikan terhadap
51
Sikap terhadap CEISA (Z). Hasil dari persamaan model kedua ini adalah sebagai
berikut (Tabel 4,11 )
Tabel 4,11 Hasil Uji Regresi X1 dan X2 (Model Kedua)
Sumber : Lampiran Ouput Hasil Program SPSS, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, variabel Persepsi Kemudahan Penggunaan (perceived
ease of use) (X1) dan persepsi kegunaan (perceived usefulness) (X2) berpengaruh
positif signifikan terhadap Sikap Terhadap CEISA (attitude toward CEISA) (Z). Hal
ini dapat dibuktikan bahwa nilai signifikan variabel Persepsi Kemudahan
Penggunaan (0.000), dan Persepsi Kegunaan (0.002) lebih kecil dari taraf signifikan
yaitu 0.05. Hasil uji statistik dengan bantuan SPSS pada Tabel 4.11 menunjukkan
bahwa ada pengaruh kompetensi secara positif variable persepsi kemudahan
penggunaan (X1) dan persepsi kegunaan (X2) terhadap sikap terhadap CEISA (Z)
Gambar 4.6 Hasil Diagram Jalur X1, X2 dan Z (Model Kedua)
Sumber : Data diolah, 2018
52
Pada gambar 4.6 besar hubungan pengaruh kompetensi dari persepsi kemudahan
penggunaan (X1) terhadap sikap terhadap Ceisa (Z) bisa diketahui dengan formula
(Koefisien jalur Xi)2 dikuadratakan yaitu (0.0.604)2 = 0.3648 atau sebesar 36.48%.
Sedangkan besar sumbangan pengaruh dari persepsi kegunaan (X2) terhadap sikap
terhadap Ceisa (Z) adalah (0.234)2 = 0.054 atau sebesar 5.47%..
4.2.4.4 Analisa Model Jalur Ketiga
Pada uji analisa jalur model ketiga, persamaan yang tersusun adalah persepsi
kegunaan (X2) dan sikap terhadap Ceisa (Z) yang signifikan terhadap Penerimaan
CEISA (Y). Hasil dari persamaan model kedua ini adalah sebagai berikut (Tabel
4.12).
Tabel 4.12 Hasil Uji Regresi X2 Z dan Y (Model Ketiga)
Sumber : Lampiran Ouput Program SPSS, 2018
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, variabel persepsi kegunaan (perceived usefulness)
(X2) dan sikap terhadap CEISA (attitude toward CEISA) (Z) berpengaruh positif
signifikan terhadap penerimaan CEISA (acceptance of CEISA) (Y). Hal ini dapat
dibuktikan bahwa nilai signifikan variabel Persepsi Kegunaan (0.000), dan Sikap
terhadap CEISA (0.024) lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0.05. Hasil uji statistik
dengan bantuan SPSS pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ada pengaruh
kompetensi secara positif variable persepsi kegunaan (X2) dan sikap terhadap CEISA
(Z) terhadap penerimaan CEISA (Y).
53
Gambar 4.7 Hasil Diagram Jalur X2, Z dan Y (Model Ketiga)
Sumber : Data diolah, 2018
Pada gambar 4.7 besar hubungan pengaruh dari persepsi kegunaan (X2) terhadap
penerimaan Ceisa (Y) bisa diketahui dengan formula (Koefisien jalur Xi)2
dikuadratakan yaitu (0.389)2 = 0.1513 atau sebesar 15.13%. Sedangkan besar
sumbangan pengaruh dari sikap terhadap CEISA (Z) terhadap penerimaan CEISA
(Y) adalah (0.218)2 = 0.047 atau sebesar 4.7%.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur model pertama, kedua dan
model ketiga, maka memberikan informasi secara objektif sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan Analisis Jalur Struktur
Variabel Sig Koefisien
Jalur
Pengaruh
Langsung Tidak
langsung Total
X1 terhadap X2 0.000 0.446 0.199 - 0.199
X1 tehadap Z 0.000 0.604 0.365 0.149 0.514
X2 terhadap Z 0.002 0.234 0.055 0.149 0.204
X2 terhadap Y 0.000 0.389 0.151 0.084 0.235
Z terhadap Y 0.024 0.218 0.048 0.084 0.132
Sumber: Data diolah (2018)
54
4.3 Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hasil uji analisis jalur:
4.3.1 Pengujian hipotesis H1 Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap
Persepsi Kegunaan
Dari tabel 4.13 di atas, pengaruh Persepsi Kemudahann Penggunaan (X1)
berpengaruh secara langsung terhadap Persepsi Kegunaan (X2) berdasarkan
perhitungan statistik sebesar 19.90%. Secara total pengaruh langsung Persepsi
Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Kegunaan sebesar 19.90% dan sisanya sebesar
80.10% dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini.
4.3.2 Pengujian hipotesis H2 Persepsi Kemudahan terhadap Sikap
terhadap CEISA
Persepsi Kemudahann Penggunaan (X1) secara langsung mempengaruhi Sikap
Terhadap Sikap Terhadap CEISA (Z) sebesar 36.50%, secara tidak langsung melalui
Persepsi Kegunaan (X2) sebesar 14.90%. Secara total besar pengaruh langsung
Persepsi Kemudahann Penggunaan (X1) dan Persepsi Kegunaan (X2) terhadap Sikap
Terhadap CEISA (Z) 36.50% + 14.90% = 51.40%. Dan secara tidak langsung
pengaruh yang diterima diluar dari variable penelitian ini sebesar 100% - 51.40% =
48.60%.
4.3.3 Pengujian hipotesis H3 Persepsi Kegunaan terhadap Sikap Terhadap
CEISA
Persepsi Kegunaan (X2) secara langsung mempengaruhi Sikap Terhadap Sikap
Terhadap CEISA (Z) sebesar 5.50%, secara tidak langsung melalui Persepsi
Kemudahan Penggunaan (X1) sebesar 14.90%. Secara total besar pengaruh langsung
Persepsi Kemudahann Penggunaan (X1) dan Persepsi Kegunaan (X2) terhadap Sikap
Terhadap CEISA (Z) 5.50% + 14.90% = 20.40%. Dan secara tidak langsung
55
pengaruh yang diterima diluar dari variable penelitian ini sebesar 100% - 20.40% =
79.60%.
4.3.4 Pengujian hipotesis H4 Persepsi Kegunaan terhadap Penerimaan
CEISA
Persepsi Kegunaan (X2) secara langsung mempengaruhi Penerimaan CEISA (Y)
sebesar 15.10%, secara tidak langsung melalui Sikap Terhadap CEISA (Z) sebesar
8.40%. Secara total besar pengaruh langsung Persepsi Kegunaan (X2) dan Sikap
Terhadap CEISA (Z) terhadap Penerimaan CEISA (Y) 15.10% + 8.40% = 23.50%.
Dan secara tidak langsung pengaruh yang diterima diluar dari variable penelitian ini
sebesar 100% - 23.50% = 76.50%.
4.3.5 Pengujian hipotesis H5 Sikap terhadap CEISA terhadap Penerimaan
CEISA
Sikap Terhadap CEISA (Z) secara langsung mempengaruhi Penerimaan CEISA (Y)
sebesar 4.80%, secara tidak langsung melalui Persepsi Kegunaan (X2) sebesar
8.40%. Secara total besar pengaruh langsung Persepsi Kegunaan (X2) dan Sikap
Terhadap CEISA (Z) terhadap Penerimaan CEISA (Y) 4.80% + 8.40% = 13.20%.
Dan secara tidak langsung pengaruh yang diterima diluar dari variable penelitian ini
sebesar 100% - 13.20% = 86.80%.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Persepsi Kemudahan Penggunaan secara langsung mempengaruhi
Persepsi Kegunaan
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa persepsi
kemudahan (perceived ease of use) (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
persepsi kegunaan (perceived usefulness) (X2), yang ditunjukan oleh nilai signifikan
(sig) yang lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,00. Hal ini menujukkan bahwa
perubahan yang terjadi pada persepsi kemudahan penggunaan akan memberikan
pengaruh yang signifikan yang dapat menyebabkan perubahan pada persepsi
56
kegunaan. Berdasarkan perhitungan koefisien path diperoleh pengaruh Persepsi
Kemudahan Penggunaan secara langsung pada Persepsi Kegunaan , maka dapat
disimpulkan semakin baik persepsi kemudahan penggunaan program CEISA akan
menyebabkan semakin baik juga persepsi kegunaan dari program tersebut. Hasil ini
menjelaskan bahwa sebagian besar pengguna jasa KPPBC Bekasi memiliki persepsi
kegunaan yang baik terhadap program CEISA, bahwa program CEISA adalah
program yang mudah untuk digunakan, dapat digunakan untuk berbagai keperluan
yang menunjang pekerjaan, merupakan sistem teknologi yang mudah untuk
diinteraksi, dan fleksibel.
4.4.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan secara langsung mempengaruhi
Sikap Terhadap CEISA
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa persepsi
kemudahan penggunaan (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap persepsi
kegunaan (X2), yang ditunjukan pada nilai signifikan (sig) yang lebih kecil dari 0,05,
yaitu sebesar 0,00. Hal ini menujukkan bahwa perubahan yang terjadi pada persepsi
kemudahan penggunaan akan memberikan pengaruh yang signifikan yang dapat
menyebabkan perubahan pada persepsi kegunaan. Berdasarkan perhitungan koefisien
path diperoleh pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan secara langsung pada
sikap terhadap CEISA, maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi
kemudahan penggunaan program CEISA akan menyebabkan semakin baik juga sikap
pengguna terhadap sistem CEISA. Program CEISA merupakan program yang mudah
untuk digunakan sekaligus memberikan manfaat atau kegunaan besar bagi karyawan
pengguna jasa KPPBC Bekasi dalam melaksanakan pekerjaannya. Namun demikian,
terdapat beberapa kelemahan yaitu terkait pemeliharaan yang harus dilakukan secara
ekstra dalam hal jaringan dan sistem-sistem pendukungnya.
57
4.4.3 Persepsi Kegunaan secara langsung mempengaruhi Sikap Terhadap
CEISA
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa
persepsi kegunaan memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap terhadap CEISA,
yang ditunjukkan oleh nilai signifikan (sig) yang lebih kecil daripada 0,05, yaitu
sebesar 0,00. Hasil ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada persepsi
kegunaan akan memberikan pengaruh yang signifikan dan menyebabkan perubahan
pada sikap terhadap CEISA. Berdasarkan perhitungan koefisien path diperoleh
pengaruh persepsi kegunaan secara langsung pada sikap terhadap CEISA. Maka
dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi kegunaan program CEISA akan
menyebabkan semakin baik juga sikap pengguna terhadap sistem CEISA. Hasil yang
didapat dari penelitian ini sejalan dengan temuan Permana (2016), yang menyatakan
bahwa persepsi kegunaan terhadap sistem teknologi memiliki pengaruh positif
terhadap sikap terhadap sistem teknologi.
4.4.4 Persepsi kegunaan secara tidak langsung mempengaruhi Penerimaan
CEISA
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa
persepsi kegunaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan CEISA,
yang terlihat dari nilai signifikan (sig) yang lebih kecil dari 0,05, yaitu sebesar 0,000.
Hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada persepsi kegunaan akan
memberikan pengaruh signifikan dan menyebabkan perubahan pada penerimaan
CEISA. Berdasarkan perhitungan koefisien path diperoleh pengaruh persepsi
kegunaan secara tidak langsung langsung pada penerimaan CEISA. Hasil penelitian
ini sesuai dengan hasil penelitian yang lebih dulu dilakukan oleh Tangke (2015),
yang menemukan bahwa persepsi kegunaan sistem teknologi memiliki pengaruh kuat
terhadap peneriman sistem teknologi tersebut.
58
4.4.5 Sikap Terhadap CEISA secara langsung mempengaruhi Penerimaan
CEISA
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan, diketahui bahwa sikap terhadap CEISA
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan CEISA, yang terlihat dari
nilai signifikan (sig) yang lebih kecil daripada 0,05, yaitu sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada sikap terhadap CEISA akan
memberikan pengaruh dan menyebabkan perubahan pada penerimaan CEISA.
Berdasarkan perhitungan koefisien path diperoleh pengaruh sikap terhadap CEISA
secara langsung langsung pada penerimaan CEISA. Hasil ini menjelaskan mengenai
keadaan sikap para pengguna jasa sekaligus pengguna CEISA pada kantor KPPBC
terhadap program CEISA yang berada dalam keadaan baik, dan menyebabkan
adanya penerimaan pengguna jasa yang baik terhadap penerapan program CEISA,
yang terlihat dari intensitas karyawan dalam menggunakan sistem setiap hari selama
seminggu dengan waktu > 20 kali penggunaan dalam jangka waktu 1 bulan.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerimaan sistem CEISA pada KPPBC
TMP A Bekasi. Berdasarkan hasil analisa dan pengujian hipotesis yang sudah
dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness). Yang
artinya disini bahwa persepsi dari pengguna (user) mengenai mudah atau
tidaknya system CEISA digunakan sangat berkaitan dengan tinggi rendahnya
manfaat dari system tersebut dan sikap pengguna (user) antara suka atau
tidak suka terhadap system CEISA.
2. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap sikap terhadap CEISA (attitude toward CEISA).
Yang berarti persepsi pengguna jasa mengenai musah atau tidaknya system
CEISA digunakan berkaitan dengan tinggi rendahnya manfaat CEISA itu
sendiri dan sikap suka atau tidak suka terhadap sistem CEISA tersebut.
3. Persepsi kegunaan (perceived usefulness) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Sikap terhadap CEISA (attitude toward CEISA). Yang artinya
bahwa persepsi tentang manfaat sistem CEISA berdampak positif terhadap
sikap pengguna (user). Factor ini terbukti dengan melihat alasan pengguna
(user) untuk menggunakan sistem CEISA tersebut dapat meningkatkan
kinerja dan bermanfaat bagi semua pengguna CEISA.
4. Persepsi kegunaan (perceived usefulness) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap penerimaan CEISA (acceptance of CEISA). Artinya disini bahwa
60
pada saat tingkat manfaat yang didapatkan pengguna (user) tinggi, maka
akan sangat berpengaruh pada tingkat penerimaan system itu sendiri.
5. Sikap terhadap CEISA (attitude toward CEISA) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap penerimaan CEISA (acceptance of CEISA). Artinya
disini adalah dengan adanya pertimbangan pengguna (user) atau tingkat
penilaian terhadap dampak yang diterima pengguna pada saat m,enggunakan
suatu system tertentu tidak menjamin system tersebut diterima oleh setiap
pengguna jasa KPPBC TMP A Bekai. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh
sosial (social influence), dimana pengguna (user) akan selalu mengubah
sikap dan perilakunya dalam menerima atau menolak sistem CEISA. Faktor
soasial (social influence) yang dimaksud disini adalah memiliki ekspektasi
yang tinggi untuk memperoleh imbalan atau menghindari sanksi.
5.2 Saran
1. Saran Bagi Perusahaan KPPBC TMP A Bekasi yang menjadi objek
penelitian ini khususnya perlu melakukan beberapa pengembangan dalam
penerapan sistem CEISA. Ada baiknya membuat sistem alternatif sebagai
cadangan apabila terjadi kegagalan sistem CEISA. Dengan adanya sistem
alternatif tersebut, meskipun tidak seefektif atau sebaik CEISA, namun
paling tidak dapat memberikan kemudahan dan kemanfaatan yang lebih baik
yang diterima oleh para pengguna jasa daripada tidak ada sistem alternatif
sama sekali sampai harus mengerjakan berbagai aktivitas secara manual.
Saran lain yang dapat diberikan adalah terkait respon perbaikan yang harus
ditingkatkan.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya, memperluas area survey penelitian yaitu di
KPPBC TMP A Bekasi lainnya agar semakin diketahui seberapa besar
penerimaan system CEISA di seluruh Indonesia. Dan sebaiknya peneliti
berikutnya melakukan penelitian dengan menambahkan variable-variabel
yang belum termasuk pada penelitian ini seperti minat terhadap sistem dan
lainnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Davis, F. D. dan Venkatesh (1996). A Critical Assessment Of Potential.Measurement
Biases In The Technology Acceptance Model Three Experiments. International Journal Of Human-Komputer Studies Bandung: Bumi Aksara.
Dharma, S. (2013). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Fahmi, I. (2012). Personal Computing Acceptance Factors in Small Firms: A
Structural Equation Modelling, MIS Quarterly,. Jakarta: CV Alfabeta.
Igbaria, M. 1992. User Acceptance of Microkomputer Technology: An Empirical Test. Omega, vol. 21 no. 1, hlm. 73-90.
Iqbaria, M. (2011). User Acceptance of Microkomputer Technology An Empirical
Test Omega. Yogyakarta: Aswaja Ressindo.
Jogiyanto, M.H. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Jogiyanto, M.H. dan Abdullah, W. (2009). Konsep dan Aplikasi Partial Least Square (PLS) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Nasution, F.N. (2006). Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku (Behavorial Aspect). USU: Digital Library.
Nugroho, E. (2008). Sistem Informasi Manajemen:Konsep, Aplikasi dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Andi.
Subroto. (2012). Diklat Teknis Subtantif Kepabeanan dan Cukai Sistem Aplikasi
Kepabeanan dan Cukai. Jakarta: Graha Ilmu.
62
Skripsi:
Andrian, A. (2014). Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan,
Dan Sikap Penggunaan Terhadap Minat Perilaku Penggunaan Billing System (Studi Pada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara).
Malang: Universitas Brawijaya.
Muslimin, M. (2013). Analisis Penerimaan Sistem Electronic Data Interchange Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean
Soekarno-Hatta. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Permana, R. A. (2016). Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Ceisa Terhadap
Persepsi Kegunaan Ceisa, Sikap Terhadap Ceisa, Dan Penerimaan Ceisa Dengan Pendekatan Tam. Malang: Universitas Brawijaya.
Retno, P. (2015). Hubungan Persepsi Manfaat. Persepsi Kemudahan Penggunaan
dan Sikap Pengguna dengan Penggunaan Aktual Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Robel, E. (2014). Factors influencing Malasysian Consumers intention towords E-Shopping. Malang: Universitas Brawijaya.
Widodo, A. (2017). Pengaruh Persepsi Kegunaan Dan Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Sikap Penggunaan Teknologi Pada Pengguna
Instagram Di Indonesia (Studi pada Followers Akun Kementerian Pariwisata @indtravel). Bandung: Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom.
Jurnal: Ndubisi. N., Jantan. M., & Richardson. S. (2011). Is The Technology Acceptance
Model Valid For Enterpreneurs? Model Testing And Examining Usage Determinants, Asian Academy of Management Journal, 6(2), 31-54.
Santoso, B. (2012). "Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan
Perceived Enjoyment terhadap Penerimaan Teknologi Informasi studi empiris di Kabupaten Sragen," Jurnal Studi Akuntansi Indonesia.
63
Sun, H. dan Zhang, P. (2013). A New Perspective to Analyze User Technology
Acceptance. Working Paper Syracuse University.
Tangke, N. (2004). Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) dengan Menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM) pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.6, No. 1, hlm. 10-30.
Wijaya, P. S. (2005). Pengujian Model Penerimaan Teknologi Internet Pada Mahasiswa. Jurnal Riset Auntansi dan Keuangan
Internet:
Pratama, Deny. 2017. Pengertian TAM (Technology Acceptance Model) Menurut Ahli. http://admingo.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-tam-technology-
acceptance.html. Diakses 11 Januari 2018
Raharjo, Sahid. 2017. Cara Uji Analisis Jalur [Path Analysis] dengan SPSS
Lengkap. https://www.spssindonesia.com/2017/03/cara-uji-analisis-jalur-path-analysis.html. Diakses 12 Januari 2018
65
LAMPIRAN A: Kuisioner
BAGIAN I
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI
Yang terhormat Bapak/Ibu/Saudara/i responden di tempat, sebelumnya saya
mengucapkan terima kasih atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner ini. Sebagai data pelengkap dalam penelitian ini saya
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab setiap pertanyaan berikut ini:
Nama :
Nama Perusahaan :
Umur :
o ≤ 25 tahun
o 26 - 35 tahun
o 36 - 45 tahun
o ≥ 45 tahun
Jenis Kelamin :
o Laki-Laki
o Perempuan
Pendidikan Terakhir :
o SMU dan Sederajat
o Diploma 3 (D3)
o Strata 1 (SI)
o Strata 2 (S2)
o Strata 3 (S3)
Apakah Anda pernah menggunakan sistem CEISA?
o Pernah
o Tidak Pernah
66
BAGIAN II
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah Masing-masing pertanyaan sesuai dengan petunjuk pada masing-
masing bagian
2. Setiap pertanyaan hanya dibutuhkan satu kali jawaban kecuali ada keterangan
lain.
3. Setelah mengisi kuesioner, Bapak/Ibu/Saudara/I dimohon segera
mengembalikannya pada peneliti.
A. Penerimaan Sistem CEISA TPB (Acceptance of CEISA )
Pertanyaan-pertanyaan pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
penerimaan Anda terhadap sitem CEISA. Pada tiap pertanyaan telah disediakan
bagan jawaban serta lima poin skala dibawahnya. Anda diminta untuk memilih pada
salah satu dari lima (5) poin skala tersebut yang paling sesuai dengan
jawaban/keadaan Anda.
1. Perusahaan menggunakan sistem CEISA.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Sistem Ceisa memudahkan saya dalam mengerjakan dokumen exim, sehingga
sebanyak apapun dokumen yang harus dikerjakan tidak akan membebani saya.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
67
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
B. Persepsi Kegunaan Sistem CEISA (Perceived Usefulness of CEISA)
Pernyataan-pernyataan pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat
Anda tentang kegunaan sistem CEISA. Pada tiap pertanyaan telah disediakan pilihan
jawaban dari lima poin , dengan keterangan sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1. Data/informasi dari modul CEISA dapat digunakan untuk keperluan sistem
informasi/aplikasi pada perusahaan Saya.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Modul CEISA menghemat waktu Saya dalam kepengurusan kepabeanan.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
68
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Modul CEISA membantu pekerjaan Saya dalam kepengurusan kepabeanan.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Dengan menggunakan/memanfaatkan sistem CEISA, mempercepat penyelesaian
pekerjaan saya.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Dengan menggunakan/memanfaatkan sistem CEISA, produktivitas saya
meningkat
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
69
5. Dengan menggunakan/memanfaatkan sistem CEISA, lebih memudahkan saya
dalam menjalankan pekerjaan saya.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
C. Persepsi Kemudahan Penggunaan CEISA (Perceived ease of use of CEISA)
Pernyataan-pernyataan pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat Anda
tentang kemudahan penggunaan/pemanfaatan system CEISA bagi Anda.
1. Modul CEISA tersebut mudah digunakan oleh orang yang baru pertama kali
menggunakannya.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Berinteraksi dengan sistem CEISA sangat jelas dan mudah dimengerti.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
70
3. Kesalahan pengisian data yang terjadi dapat diidentifikasi dan dikoreksi dalam
modul CEISA tersebut
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Mudah untuk menjadi terampil dalam menggunakan/memanfaatkan sistem
CEISA.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Menurut saya, sangat fleksibel dalam berinteraksi dengan CEISA
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
71
D. Sikap terhadap Sistem CEISA (Attitude Toward of CEISA)
Bagian ini bertujuan untuk mengetahui sikap Anda terhadap
penggunaan/pemanfaatan sistem CEISA. Dibawah ini tersedia lima pasangan
pernyataan yang berlawanan. Anda diminta untuk melingkari (O) atau memberi tanda
silang (X) pada salah satu angka dari lima (5) poin skala yang tersedia dibawah
pernyataan tersebut sesuai dengan jawaban anda dari pertanyaan
berikut.
1. Menurut Saya, modul CEISA sudah memberikan kualitas layanan yang Sangat
Baik
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Modul CEISA memberikan layanan sesuai dengan harapan Saya
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Saya merasa aman dalam mengakses atau mengirim data melalui modul CEISA
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
72
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Modul CEISA memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang Saya lakukan
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Saya merasa senang dengan layanan kepengurusan kepabeanan yang disediakan
oleh modul CEISA.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Kurang Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
LAMPIRAN B: Data Penelitian
73
EOC1 EOC2 Total EOCAve EOC
(Y)PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 PU6
TOTAL
PU
AVE PU
(X2)
5 4 9 4.5 4 3 4 3 3 4 21 3.5
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
3 4 7 3.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
4 3 7 3.5 4 4 4 4 4 3 23 3.8
5 4 9 4.5 5 5 4 4 5 4 27 4.5
2 5 7 3.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 4 4 4 5 4 25 4.2
5 3 8 4 4 4 4 4 3 3 22 3.7
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 4 9 4.5 5 5 5 5 4 4 28 4.7
5 4 9 4.5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 3 3 3 4 4 21 3.5
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 5 5 5 5 4 5 29 4.8
3 4 7 3.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 3 4 4 4 3 4 22 3.7
5 5 10 5 5 5 5 4 4 4 27 4.5
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
4 5 9 4.5 4 5 5 5 5 5 29 4.8
4 1 5 2.5 4 2 2 2 1 2 13 2.2
5 4 9 4.5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
2 5 7 3.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 2 7 3.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 5 5 5 5 5 29 4.8
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 3 8 4 3 4 5 5 5 4 26 4.3
5 4 9 4.5 5 5 5 5 5 5 30 5.0
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 5 5 5 5 5 29 4.8
5 3 8 4 4 4 4 4 3 4 23 3.8
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
3 5 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
4 4 8 4 4 5 4 4 1 4 22 3.7
5 5 10 5 4 5 4 4 4 4 25 4.2
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
74
5 3 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 5 5 4 4 4 26 4.3
4 4 8 4 4 4 5 4 4 4 25 4.2
3 5 8 4 5 4 4 4 4 4 25 4.2
4 4 8 4 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
3 5 8 4 5 3 4 4 3 4 23 3.8
4 4 8 4 4 4 4 4 4 4 24 4.0
4 5 9 4.5 5 5 4 4 4 4 26 4.3
5 4 9 4.5 4 4 4 4 3 4 23 3.8
5 5 10 5 4 5 5 5 4 5 28 4.7
5 3 8 4 4 4 4 4 5 4 25 4.2
2 4 6 3 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 4 5 5 5 4 5 28 4.7
5 3 8 4 4 4 5 5 5 4 27 4.5
5 3 8 4 4 4 4 3 3 4 22 3.7
5 3 8 4 4 4 4 4 3 4 23 3.8
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 4 9 4.5 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 3 8 4 5 4 4 3 3 4 23 3.8
5 5 10 5 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 4 4 4 4 3 4 23 3.8
5 4 9 4.5 4 5 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
5 5 10 5 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 5 4 5 4 3 4 25 4.2
5 4 9 4.5 4 4 4 4 3 4 23 3.8
5 4 9 4.5 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 5 4 4 4 3 4 24 4.0
5 5 10 5 5 5 5 4 4 4 27 4.5
5 4 9 4.5 4 4 5 4 3 4 24 4.0
5 4 9 4.5 5 4 4 4 4 4 25 4.2
5 4 9 4.5 4 4 4 4 3 4 23 3.8
5 4 9 4.5 4 4 5 4 4 4 25 4.2
5 5 10 5 5 4 5 4 4 4 26 4.3
4 4 8 4 4 4 5 4 4 4 25 4.2
5 5 10 5 5 5 5 4 4 5 28 4.7
5 4 9 4.5 4 4 4 4 3 4 23 3.8
4 4 8 4 5 4 4 4 3 4 24 4.0
5 5 10 5 5 5 4 4 4 4 26 4.3
5 3 8 4 4 3 4 3 3 4 21 3.5
5 4 9 4.5 4 4 4 3 2 4 21 3.5
5 5 10 5 5 5 4 5 4 4 27 4.5
5 4 9 4.5 4 4 5 4 4 4 25 4.2
5 5 10 5 4 5 5 4 4 5 27 4.5
5 4 9 4.5 5 5 4 3 3 4 24 4.0
4 3 7 3.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
4 4 8 4 5 4 4 3 2 4 22 3.7
5 4 9 4.5 4 4 4 4 4 4 24 4.0
75
PEUO1 PEUO2 PEUO3 PEUO4 PEUO5 PEUO6TOTAL
PEUO
AVE
PEOU
(X1)
ATC1 ATC2 ATC3 ATC4 ATC5TOTAL
ATC
AVE ATC
(Z)
4 4 3 3 4 4 22 3.7 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 3 23 3.8 3 3 4 4 4 18 3.6
3 4 4 4 4 3 22 3.7 4 4 4 3 4 19 3.8
4 3 4 3 4 4 22 3.7 4 3 5 4 4 20 4
4 5 5 5 4 5 28 4.7 3 4 5 5 5 22 4.4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 5 21 4.2
3 3 4 4 4 4 22 3.7 4 4 3 3 4 18 3.6
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 5 5 5 4 27 4.5 5 5 5 5 5 25 5
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 3 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
4 3 3 3 4 3 20 3.3 3 3 3 4 3 16 3.2
4 3 4 4 4 4 23 3.8 2 3 4 4 4 17 3.4
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
5 4 5 5 5 5 29 4.8 5 5 5 5 5 25 5
2 3 4 4 4 3 20 3.3 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 2 22 3.7 4 4 4 4 5 21 4.2
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 3 4 4 4 3 22 3.7 3 3 4 4 4 18 3.6
4 3 4 4 4 3 22 3.7 3 3 4 4 4 18 3.6
3 3 4 4 4 3 21 3.5 3 3 4 4 4 18 3.6
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 3 4 4 4 19 3.8
5 5 5 5 5 5 30 5.0 5 5 5 5 5 25 5
3 3 4 3 4 4 21 3.5 4 4 3 4 4 19 3.8
3 3 3 3 4 4 20 3.3 3 3 4 4 4 18 3.6
3 3 4 4 4 2 20 3.3 4 4 4 4 4 20 4
4 4 5 5 4 5 27 4.5 4 4 4 4 4 20 4
3 3 4 3 4 3 20 3.3 3 3 3 3 4 16 3.2
5 5 5 5 5 5 30 5.0 5 4 4 4 4 21 4.2
1 2 2 2 2 4 13 2.2 3 2 4 3 2 14 2.8
4 5 5 5 5 5 29 4.8 5 5 5 5 5 25 5
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 5 4 4 21 4.2
2 2 2 2 4 1 13 2.2 1 1 1 1 1 5 1
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
3 3 4 3 4 3 20 3.3 4 4 4 4 4 20 4
3 3 4 3 4 3 20 3.3 3 4 4 3 4 18 3.6
2 4 4 3 3 3 19 3.2 4 4 3 4 4 19 3.8
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
3 3 4 4 4 3 21 3.5 4 4 4 4 4 20 4
4 3 4 3 4 4 22 3.7 3 4 4 4 4 19 3.8
5 4 4 4 4 4 25 4.2 4 4 4 4 4 20 4
1 1 4 2 5 3 16 2.7 5 4 5 4 5 23 4.6
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
4 5 5 5 5 5 29 4.8 4 5 5 5 5 24 4.8
1 3 3 2 2 1 12 2.0 3 2 4 3 4 16 3.2
5 5 5 5 5 5 30 5.0 5 5 5 5 5 25 5
2 2 4 4 4 4 20 3.3 4 4 4 4 4 20 4
4 2 4 3 4 4 21 3.5 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 3 23 3.8 3 3 4 3 4 17 3.4
3 3 4 4 4 3 21 3.5 3 3 4 4 4 18 3.6
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
3 3 4 4 4 5 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
3 4 4 4 4 3 22 3.7 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
76
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 3 4 4 3 18 3.6
4 3 4 4 4 4 23 3.8 4 3 4 4 4 19 3.8
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 5 5 5 23 4.6
4 3 4 3 3 4 21 3.5 4 3 4 4 4 19 3.8
4 4 3 3 4 4 22 3.7 4 3 5 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 5 4 4 21 4.2
5 4 5 4 4 4 26 4.3 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 4 24 4.0 3 4 4 3 4 18 3.6
4 4 4 4 4 3 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
4 5 4 4 4 5 26 4.3 5 4 4 4 4 21 4.2
2 3 2 3 4 2 16 2.7 2 3 3 4 4 16 3.2
4 4 4 4 4 3 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
3 3 3 3 3 4 19 3.2 4 4 4 4 4 20 4
3 4 4 3 4 4 22 3.7 3 3 4 4 4 18 3.6
3 3 4 4 4 4 22 3.7 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 4 4 4 20 4
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 5 5 5 23 4.6
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 5 4 5 22 4.4
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 5 5 4 4 22 4.4
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 5 25 4.2 4 4 4 4 4 20 4
3 4 4 4 4 4 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
5 4 5 5 4 4 27 4.5 5 4 5 5 4 23 4.6
4 4 5 5 5 5 28 4.7 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 5 5 5 5 24 4.8
5 5 4 4 4 5 27 4.5 4 5 5 5 5 24 4.8
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
4 4 5 4 5 4 26 4.3 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 4 4 4 20 4
3 3 3 3 3 4 19 3.2 4 3 5 3 3 18 3.6
3 3 4 4 4 5 23 3.8 4 3 5 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 5 4 5 4 4 22 4.4
3 3 4 3 3 5 21 3.5 4 3 5 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 5 4 4 4 21 4.2
3 3 4 4 4 5 23 3.8 4 4 4 4 4 20 4
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 5 4 4 21 4.2
4 4 4 4 4 4 24 4.0 4 4 5 4 4 21 4.2
77
LAMPIRAN C: Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.013 .838 3.596 .000
Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X1) .085 .036 .273 2.365 .020
Persepsi Kegunaan
(X2) .137 .037 .350 3.742 .000
Sikap Menggunakan
(Y) .018 .047 .045 .377 .707
a. Dependent Variable: Penerimaan Sisstem (Z)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X1) 12.5027 1.225 .676 .537 .722
Persepsi Kegunaan (X2) 12.2300 1.505 .581 .357 .771
Sikap Menggunakan (Y) 12.3609 1.276 .680 .545 .720
Penerimaan Sisstem (Z) 11.9945 1.406 .540 .320 .789
top related