ampl ntt newsletter oktober 2009
Post on 04-Apr-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
1/12
O K T O B E R 2 0 0 9
V O L U M E I A I R B E R S I H L I N G K U N G A N S E H A T
A M P L N T T N E W S L E T T E R
D A F T A R I S I
K E B I J A K A N
P E M B A N G U N A N
A M P L N T T
1
S E K R E T A R I A T 2
K I S A H S U K S E S
D S . P I L I5
K I S A H S U K S E S
D A R I E N D E7
H C P T S S S U M B A 9
W A T E R V E N D O R
D E S AN O E L M I N A
1 0
K I S A H S U K S E S
F E S T I V A L P H B S
D I T T S
1 1
Millenium Development Goals me-netapkan target bahwa sebanyak50% dari penduduk dunia yang belum men-dapatkan akses terhadap air minum danpenyehatan lingkungan (AMPL) pada tahun
2015 harus terlayani dan Pemerintah Indo-
nesia berkomitmen untuk memenuhi-nya.Penanganan infrastruktur air minum dan
sanitasi di Provinsi NTT membutuhkan biaya
yang cukup besar, terkait dengan perseba-
ran permukiman, kondisi geografis, iklim,topografi, geologi dan hidrologi yang ada.
Pembangunan infrastruktur AMPL sudah
dilakukan berbagai pemangku kepentingan,baik lintas sektoral maupun kewenangan
pemerintahan, swasta serta masyarakat.
Pembangunan tersebut dilakukan melalui
pendekatan proyek/ kegiatan maupun mela-lui pemberdayaan masyarakat. Dalam rang-ka pencapaian target pembangunan MDGs
tersebut maka Pemerintah Daerah Provinsi
NTT memiliki kebijakan pembangunan dae-rah yang mengakomodir kebijakan pemban-
gunan AMPL.
Kebijakan pembangunan daerah yang dike-nal dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTT
tahun 2009 2013 merupakan pedomanpembangunan daerah selama kurun waktu
tersebut, yang telah dilegalkan melalui Pera-
turan Daerah Nomor 17 Tahun 2008.Visi Rencana Pembangunan Jangka Menen-
gah Daerah Provinsi NTT 2009 2013adalah Terwujudnya masyarakat Nusa
Tenggara Timur yang berkualitas, sejahtera,
Adil dan Demokratis, dalam Bingkai NegaraKesatuan Republik Indonesia.Visi tersebut mengandung pengertian bahwakondisi Provinsi Nusa Tenggara Timur yang
ingin diwujudkan dalam lima tahunmendatang adalah wilayah yang
memiliki SDM yang berkualitas,
memperhatikan keseimbangan antarakewajiban dan hak, menghargai pendapat
dan menerima pendapat orang lain.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas,maka misi pembangunan daerah tahun 2009
-2013 adalah:
Meningkatkan pendidikan yang
berkualitas, relevan, efisien dan efektifyang dapat dijangkau oleh seluruh
masyarakat, dengan agenda Pemantapan
AMPL NTT
N e w s l e t t e r
d i t e r b i t k a n o l eh
POKJA AMPL NTT
u n t u k b e r b a gi
i n f o r m a s i
p e r k e m b a n g a n
keg ia tan A i r
M i n u m d a n
Penyeha tan
L in g k u n g a n d i
Prov ins i Nusa
Tenggara T imu r
Kualitas Pendidikan
Meningkatkan derajat dan kualitas
kesehatan masyarakat melalui pelayananyang dapat dijangkau seluruh
masyarakat, dengan agenda
Pembangunan Kesehatan
Memberdayakan ekonomi rakyat dengan
mengembangkan pelaku ekonomi yangmampu memanfaatkan keunggulan
potensi lokal, dengan agenda
Pembangunan Ekonomi
Meningkatkan infrastruktur yang memadai
agar masyarakat dapat memiliki akses
untuk memenuhi kebutuhan hidup yanglayak, dengan agenda Pembangunan
Infrastruktur
Meningkatkan penegakan supremasi
hukum dalam rangka menjelmakan
pemerintahan yang bersih dan bebas dariKKN serta mewujudkan masyarakat yangadil dan sadar hukum, dengan agenda
Pembenahan sistem hukum (daerah) dan
keadilan
Meningkatkan pembangunan yang
berbasis tata ruang dan lingkungan hidup,
dengan agenda Konsolidasi Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup
Meningkatkan akses perempuan, anak
dan pemuda dalam sektor publik, serta
meningkatkan perlindungan terhadapperempuan, anak dan pemuda, dengan
agenda Pemberdayaan Perempuan, Anak
dan Pemuda
Mempercepat penanggulangn kemiskinan,
pengembangan kawasan perbatasan,
pembangunan daerah kepulauan, dan
pembangunan daerah rawan bencanaalam.
Terkait dengan pembangunan AMPL maka
agenda pembangunan daerah terkait adalahpembangunan infrastruktur yang memiliki
tujuan Meningkatan pembangunan
perumaham dan pemukiman serta targetcapaian pembangunan tertera pada Tabel 1.
Indikator hasil penyediaan air minum ber-
dasarkan perkembangan persentase rumahtangga pengguna sumber air minum. Tahun
2007 sumber air minum penduduk didomi-
nasi dari mata air, sumur/perigi dan leding.Perkembangan persentase rumah tangga
pengguna air dalam kemasan, pompa airdan sumur/perigi menunjukkan pertamba-
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
2/12
P E N G A N T A R
Salam pembaca AMPL NTT Newsletter
Pertama-tama kami ucapkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita bertemu dalam edisi
perdana bulan Oktober Newsletter AMPL NTT.
Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) adalah pembangunan kebutuhan dasar manusia,
yang menjadi salah satu prioritas pembangunan Provinsi NTT, yang juga merupakan bagian dari pencapaian
target-target Millenium Development Goals. Pembangunan AMPL merupakan pembangunan yang dilakukan oleh
berbagai pihak yang dilaksanakan melalui berbagai pendekatan pembangunan. Banyak permasalahan dan jugakisah sukses yang terdapat pada penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana AMPL, yang dapat men-
jadi pembelajaran bersama oleh berbagai pihak dalam mengambil langkah-langkah Pembangunan AMPL berikut-
nya. Namun kebanyakan potret dari peristiwa-peristiwa tersebut hanya menjadi konsumsi bagi pelaporan pe-
laksanaan kegiatan secara internal pada masing-masing instansi.
Melalui newsletter ini diharapkan dapat terjadi pertukaran informasi mengenai peristiwa-peristiwa Pemban-
gunan AMPL, khususnya di Provinsi NTT, serta merupakan ajang bagi para pembaca untuk dapat lebih me-
ngenal program-program Pembangunan AMPL NTT yang dilaksanakan oleh berbagai pemangkukepentingan
atau sektor/ instansi terkait yang bergerak diberbagai lintas kewenangan pemerintahan. Untuk itu sangat di-
harapkan peran serta dari berbagai pihak terkait untuk dapat berbagi pengalaman melalui naskah dan ilustrasi
peristiwa-peristiwa pembangunan AMPL di Provinsi NTT.
Terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang mendukung terbitnya newsletter ini. Kami menyadari
bahwa media ini masih memiliki banyak keterbatasan, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saranuntuk perbaikan dikemudian hari.
Semoga media ini dapat bermanfaat bagi Pembangunan AMPL pada khususnya dan Pembangunan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya. Kiranya Tuhan menyertai senantiasa.
Oktober 2009
Ir. Benny R. Ndoenboey,MSi
Kepala Bappeda Provinsi NTT/ Ketua Pokja AMPL NTT
A M P L N T T N E W S L E T T E R
Sekretariat Pokj a AMPL Provinsi NTT
Kant or Bappeda Provinsi (Bidang PP. I I I )
Jl. Polisi Mil it er 2 Kupang
Telp/ fax. (0380) 833462 832975
Email : amplnt t@yahoo.co.id
Outline tulisan yang diterima secara garis
besar menggambarkan tentang:
Kebijakan dan target pembangunan
AMPL dari masing-masing instansi
Pembangunan AMPL yang telah dilaku-
kan oleh masing-masing instansi dalam
pencapaian target pembangunan
Permasalahan yang dihadapai dalam
pencapaian target-target pembangunan
AMPL
Saran upaya tindak lanjut dalam pem-bangunan AMPL
Cerita sukses untuk berbagi pengala-
man
Redaksi menerima
sumbangan tulisan,
artikel, berita dari ber-
bagai pihak yang ber-
k a i t a n d e n g a n
kegiatan AMPL di
Provinsi Nusa Tenggara
Timur dan dapat
dikirimkan ke Sekre-
tariat AMPL Provinsi
REDAKSI
Ir. Danny Suhadi
Mamun Patty, SH MSi
L.Melchias J.
David Makuago
Johnny Umbu R. A.
John M. Subani
Jacobus B. Botoor
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
3/12
Halaman 3A M P L N T T N E W S L E T T E R
han sejak tahun 2002 hingga tahun 2007. Sedangkan
persentase keluarga pengguna leding, mata air, sungaidan air hujan, serta sumber air lainnya cenderung
berkurang, yang ditunjukkan oleh Tabel 2.
Dari perkembangan rumah tampak bahwa pada tahun2006 hanya 22.34% rumah tangga yang memiliki
fasilitas air minum sendiri. Kecenderunganpembangunan air minum memperlihatkan bahwa pada
tahun 2013 memperlihatkan bahwa 26.90% rumah
tangga akan memiliki fasilitas air minum sendiri,sedangkan target pembangunan pada RPJMD pada
tahun 2013 memperlihatkan bahwa 46.98% rumahtangga yang memiliki fasilitas air minum sendiri.
Sehingga perkiraan gap pembangunan air minum padatahun tersebut adalah 20%.
Distribusi keluarga yang memiliki akses
sanitasi pada tahun 2006 memperlihatkan 67.17%rumah tangga yang memiliki jamban sendiri.
Sedangkan kecenderung-an pembangunan penye-hatan
lingkungan pada tahun 2013 memperlihat-kan bahwa70.63% rumah tangga akan memiliki jamban sendiri.
Sedangkan target pembangunan RPJMD pada tahun
2013 memperlihatkan bahwa 77.83% keluarga yangmemiliki jamban sendiri. Sehingga pada tahun tersebut
diperkiraan gap pembangunan penyehatan lingkungan,
dalam hal ini jamban, adalah sebesar 7%
Ilustrasi perkembangan, kecenderungan dantarget Pembangunan AMPL di Provinsi NTT dapat dilihat
pada Gambar 1.Pelaku pembangunan air di Provinsi Nusa
Tenggara Timur adalah:1. Pemerintah, yang terdiri dari:
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah Provinsi NTT (Pokja
PAMSIMAS, SK Gubernur Nomor 115/KEP/
HK/2006 - 239/KEP/HK/2007)
Pemerintah Kabupaten/ Kota se-provinsi NTT
2. Pengusaha
3. Lembaga Donor/mitra, diantaranya:
Peningkatan akses dan mutu pelayanan dasar:
Aus AID ANTARA
Equitable Payment for Watersheed Services
(EPWS): CARE Indonesia
Air bersih untuk sanitasi lingkungan: PLAN Indo-
nesia, UNICEF, WVI, CCF, ProAir, ACF
4. Masyarakat
Terkait dengan kebijakan daerah dan kondisi
pembangunan AMPL tersebut maka dapatdiidentifikasikan permasalahan dalam pembangunan
AMPL dan saran upaya tindak lanjut penangananpembangunan AMPL di Provinsi NTT.
Beberapa permasalahan dalam pembangunan AMPLadalah sebagai berikut:
1. Aspek Fisik dan Lingkungan:
Kondisi fisik wilayah dan permukiman yang tidak
terkonsentrasi;
Terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran di
sekitar kawasan tangkapan air dan sumber mata air.
2. Aspek Ekonomi:
Kondisi lemahnya daya beli, membangun dan me-
melihara prasarana AMPL
Masih tingginya ketergantungan pendanaan pem-bangunan dan pemeliharaan
3. Aspek Sosial Budaya:
Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat di perko-
taan menyebabkan kekumuhan di beberapa lokasi;
Masih lemahnya kesadaran masyarakat untuk me-
melihara hasil pembangunan sarana prasaranalingkungan.
4. Aspek Hukum:
terjadinya konflik pemanfaatan sumber daya air.
5. Aspek Khusus:
Tabel 2. Persentase Rumah Tangga Pengguna Sumber Air Minum Tahun 2002 2008
0.06 0.095 0.136 0.77 0.731 0.827 0.994
14.85 17.081 18.154 19.53 22.337 14.137 15.713
0.656 0.918 0.907 0.45 0.991 1.115 1.462
28.417 26.28 28.381 18.28 30.592 29.342 28.267
46.336 46.88 45.624 21.57 36.878 46.143 46.613
6.068 5.23 4.643 6.83 5.671 5.441 4.991
3.029 2.479 1.774 2.91 2.595 1.314 2.488
0.548 1.038 0.381 29.66 0.205 1.681 0.472
Tabel 1. Tabel Indikator Pembangunan AMPL di Provinsi NTT 20092013
I n d i k a t o r Sa sa r a n 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
Pengembangan rumah dengan
fasilitas air minum sendiri (%)
23.28 29.28 35.18 41.08 46.98
Pengembangan rumah dengan
fasilitas jamban sendiri (%)
68.75 71.02 73.29 75.56 77.83
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
4/12
Halaman 4V O L U M E I A I R B E R S I H L I N G K U N G A N S E H A T
Terdapatnya Korban Bencana Sosial (KBS) yang menetap dibarak-
barak di pulau Timor;
Terdapat korban bencana alam yang rumahnya mengalami kerusa-
kan
Dalam rangka menghadapi permasalahan tersebut maka upaya tindaklanjut pembangunan AMPL adalah sebagai berikut:
1. Aspek Fisik dan Lingkungan:
Konsolidasi/ resettlement permukiman/ transmigrasi agar per-
mukiman penduduk lebih terkonsentrasi
Penghijauan di daerah tangkapa air dan Wilayah Aliran Sungai;
Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana & sarana AMPL teru-tama pada kawasan kumuh perkotaan dan pesisir/nelayan.
2. Aspek Ekonomi:
Meningkatkan fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat berpenda-
patan rendah dalam penyediaan lahan, sumber pembiayaan dan
prasarana dan sarana AMPL;3. Aspek Sosial:
Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat/ Perubahan
perilaku
4. Aspek Hukum:
Memperjelas status kepemilikan lahan untuk menghindari konflik
pemanfaatan lahan bagi kepentingan pembangunan AMPL
Mengembangkan lembaga yang bertanggungjawab dalam perenca-
naan dan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana AMPLpada semua tingkatan pemerintahan serta fasilitasi pelaksanaan
penataan ruang kawasan permukiman yang transparan dan par-tisipatif;
5. Aspek Lainnya/ Perencanaan:
Mengoptimalkan koordinasi pembangunan lintas kewenangan pe-
merintahan dan antar pemangkukepentingan, terutama dalam
pelaksanaan program dan penganggaran pembangunan;
Penyusunan Rencana Strategis Pembangunan AMPL
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam perencanaan pem-
bangunan
(Sekr etar ia t Pok j a AMPL Prov in s i NTT)
Gambar 1. Persentase Kondisi, Kecenderungan dan Target Pembangunan AMPL
di Provinsi NTT 2000 - 2013
St r a teg i Pem bangunan
AMPL Prov ins i NTT
Mengoptim alkan koordinasi
pembangunan lintas
kewenangan pemerintahan
dan antar pemangkuke-
pentingan, terutam a dalam
pelaksanaan program dan
penganggaranpembangunan Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
23.3829.28
35.18
41.08
46.98
52.88
58.78
17.55
22.3
4
21.6
1
22.4
9
23.3
8
24.2
6
25.1
4
26.0
2
26.9
0
68.75
71.0
2
73.2
9
75.5
6
77.8
3
80.1
0
82.3
8
64.75
67.17
67.8
1
68.2
8
68.75
69.2
2
69.6
9
70.1
6
70.6
3
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.0080.00
90.00
2000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
TargetWater
Development
(pipe) Trend
Water
Development
(pipe)
TrendToiletDevelopment TargetToiletDevelopment
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
5/12
A I R D I B A Y A R L U N A S C E R I T A S U K S E S P R O A I R D A R I D E S A P I L I , K E C A M A T A N K I E ,
K A B U P A T E N T I M O R T E N G A H S E L A T A N , P R O V I N S I N T T
Desa Pili m erupakan salah satu desa penyelenggara
program ProAir di Kabupaten Timor Tengah Selatan,
Propinsi Nusa Tenggara Timur yang boleh dikatakan
sangat sukses didalam menjalankan program ini,
j ik a disim ak dar i proses pengaj uan usulan,
perencanaan, pelaksanaan konstruksi sampai pada
kemandirian pengelolaan, pemeliharaan dan
perawatan sarana air bersih oleh m asyarakat itu
Sendiri. I ngin t ahu bagaimana kisahnya?
Halaman 5A M P L N T T N E W S L E T T E R
Terdorong o leh Kesul i tan A i r
Masyarakat yang menjadi cakupan layanan air bersihdi desa ini, sebelumnya sangat sulit dalam hal
mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan
air minum biasanya mereka harus berjalan tidakkurang dari 2 kilometer ke Mata Air atau pilihan
lainnnya mengambil air di sungai yang berjarak 1,5
km.
Terdorong oleh kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
akan air bersih yang mereka rasakan selama
bertahun-tahun, maka ketika masyarakat Desa Pilimendapat informasi bahwa ProAir menawarkan
kerjasama untuk pembangunan sarana air bersih,
beberapa tokoh masyarakat Desa Pili berinisiatifmengumpulkan masyarakat untuk berdiskusi guna
mempersiapkan kontribusi yang menjadi persyaratanProAir. Dalam pertemuan tersebut, masyarakat
membahas beberapa hal yang menjadi persyaratan
untuk terlibat dalam program dukungan ProAir,termasuk didalamnya adalah pengumpulan dana
incash yang harus ditunjukkan melalui tabungan
awal pemeliharaan. Segera setelah pertemuan itumasyarakat Desa Pili berhasil mengumpulkan dana
incash sesuai yang diharapkan dalam waktu yang
relatif lebih cepat dibandingkan dengan desa-desalain yang juga menjadi wilayah sasaran program
ProAir. Faktanya masyarakat Desa Pili berhasil
mengumpulkan dana pemeliharaan tidak lebih daritiga minggu.
Beberapa wakil masyarakat Desa Pili kemudian
mendatangi kantor ProAir membawa usulan, lengkapdengan tabungan awal (incash) berupa foto copy
buku rekening bank senilai Rp. 7.000.000,- danbeberapa dokumen kesepakatan masyarakat
sebagaimana yang disyaratkan oleh ProAir.
Menanggapi ususlan tersebut, ProAir menindak-lanjuti dengan beberpa kegiatan ikutan, baik
perencanaan bersama masyarakat, pelatihan-pelatihan maupun kegiatan konstruksi dimana
masyarakat sangat antusias dan proaktif didalam
mengikuti proses tersebut hanya karena masyarakatbenar-benar ingin keluar dari kesulitan yang mereka
alami selama ini.
Selanjutnya apa yang terjadi ? Berkat kerjasama
dengan ProAir, partisipasi aktif, ketekunan dan kerjakeras mereka akhirnya membuahkan hasil dengan
terbangunnya sarana air bersih sistim perpipaangravitasi dengan jalur pipa sepanjang 5.403 meter
dan 11 buah Tugu Kran (TK). Sistem tersebut dapatmelayani 74 Kepala Keluarga atau populasi
berjumlah 280 jiwa. Selain itu terdapat juga 5 unitSumur Gali yang melayani 66 Kepala Keluarga atausekitar 301 Jiwa. Untuk sarana sanitasi, terdapat 14
unit Lantai Cuci/Kamar Mandi dan 1 buah WC sehat
sebagai percontohan.
Kini masyarakat cukup puas dan senang denganhadirnya sarana-sarana yang ada. Karena air yang
ada, ternyata tidak hanya untuk kebutuhan mandi,
cuci, masak dan minum, tapi kelebihan penggunaanair yang ada, mereka dapat memanfaatkan juga
untuk usaha pekarangan seperti menanam sayur
demi pemenuhan kebutuhan gizi keluarga disampingdapat dijual untuk tambahan dalam membayar iuran
bulanan.
Rupanya dengan mengalami proses pendekatanyang menempatkan masyarakat sebagai pelakuutama benar-benar membangun rasa kepemilikan
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
6/12
V O L U M E I A I R B E R S I H L I N G K U N G A N S E H A T
Bila Pemerintah mau
memperbaiki kondisi
hidup masyarakat, maka
sebaiknya Pemerintah
belajar dari ProAir
Halaman 6
masyarakat terhadap hasil pembangunan yang adasekaligus mendorong kesadaran agar masyarakat
bertanggung-jawab terhadap keberlanjutan daripadahasil pembangunan itu sendiri.
Rasa kepemilikan dan kesadaran untuk menjagakeberlanjutan hasil pembangunan inilah yang
mendorong masyarakat yang terwadah didalam
Badan Pengelola Sarana Air Bersih (BP-SAB) BanumAitium untuk secara serius membenahi kelompoknya,
berupa : pembangunan sebuah gedung semi
permanen untuk kantor kelompok berukuran 6 x 16m, penyusunan aturan main (AD/ART) yang kemudian
dilegalisir dengan diterbitkannya Akte Notaris
Kelompok, penyusunan Rencana Kerja dan Cashflow
Tahunan kelompok, pengumpulan iuran bulananuntuk peningkatan keuangan kelompok.
Khusus untuk keuangan kelompok Banum Aitum ini,hingga Bulan September 2009 tercatat pemasukan
sebesar Rp. 25.974.370. yang berupa kumpulanincash dan iuran. Sedangkan pengeluaran digunakan
untuk biaya insentif pengurus, biaya rapat,
pengadaan inventaris, perawatan sistim (penggantianmata kran), transport, ATK dll, sebesar Rp.
7.495.549,-. Sehingga saldo kas Kelompok Banum
Aitum ini sampai akhir Bulan September 2009 sebesarRp. 18.478.821,-.
Menariknya, tercatat bahwa iuran bulanan sudah
dilunasi oleh masyarakat (anggota cakupan) sampai
dengan Desember 2010 yang secara administratifdibukukan dengan baik dan teratur oleh Bendahara
kelompok. Demikian pun dari sisi teknis, kelompok
sudah memiliki tenaga-tenaga teknis yang trampil.Para tenaga ini telah mengikuti magang pada saat
pekerjaan konstruksi berlangsung. Disamping itu,
mereka juga telah dibekali dengan peralatan dan
pelatihan teknis oleh tenaga-tenaga profesional dariProAir sebelum system diserah-terimakan kepada
masyarakat. Sehingga dengan bekal pengetahuan danketrampilan yang mereka miliki, setiap bulan secara
rutin mereka melakukan monitoring dan perawatan
terhadap system yang ada.
Atas semua keberhasilan yang dicapai oleh kelompok
ini maka ProAir pernah dua kali mengikut-sertakanwakil kelompok untuk membagikan pengalamannya
dalam pertemuan Departement Dalam Negeri diDenpasar-Bali pada bulan Agustus tahun 2008 dan
pertemuan Depkes di Bandung-Jawa Barat pada bulan
November tahun 2008 dan rupanya ceritera tentang
keberhasilan kelompok ini mengundang perhatian dari
pihaklain yang ingin tau dari dekat sehingga tidakheran kalau pada bulan Mei 2009 kelompok ini juga
dikunjungi oleh Tim Study Banding dari program
Water Aid AusAid Timor Leste .
Tentu saja semuanya ini menjadi suatu kebanggaanbagi masyarakat karena ternyata hasil dari jerih payah
dan kerja keras mereka juga mendapatkan apresiasi
positip dari pihak luar yang terpanggil untukmenempatkan masyarakat sebagai pelaku utama
dalam pembangunan demi keberlanjutan hasilpembangungan itu sendiri. Karena itu tidak berlebihan
jika salah seorang Bapak yang mengatakan bahwa
kau l ana p l ena t hen pa lo i l ma na lo i t an t o ana i n i
mon i t so na i t i he ta nako p ro oe i n mepu ma i n ban i . demikian ungkapan dari Bapak Melianus
Nubatonis, Sekretaris BP-SAB Banum Aitium DesaPili-Kecamatan KiE dalam bahasa Dawan (30/9/2009),
yang artinya b i l a P e m e r i n t a h m a u m e m p e r b a i k i kond i s i h i dup masyaraka t , maka seba i knya
Pemer i n tah be la j a r da r i ProA i r . ( d o m i/ d c-
p r o ai r / t t s )
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
7/12
Halaman 7A M P L N T T N E W S L E T T E R
P U L A U E N D E Y A N G L U A R B I A S A ! Lomba Media Promosi PHBS di Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende
Ra n g k a ia n t u l i sa n d a n g a m b a r d e n g a n w a r n a - w a r n a t e r a n g y a n g
k o n t r a s t e r l i h a t d e n g a n j e l a s d a r i a t a s p e r a h u m o t o r y a n g m e laj u
d ipe l ip i r pan t a i Pu lau Ende . Tu l i san dan gam bar i t u d i t o r eh d ia tasd i n d i n g b a t u y a n g d i p l e st e r h a l u s d an d i b e r i k a n w a r n a w a r n a
b e r n u a n s a eye ca tch ing , s eh in g g a m e n g g o d a se t i a p o r a n g u n t u k
m e l iha t dan m em bacanya . A r i Kae Mae Ta i Re Mau Aura t K i ta A ta
Tei M iu I w a Mea? Sa lah sa tu t u l i san d ipan ta i Dusun Par iba j o ,
Desa Redodor i i t u a r t i nya , Saudara -saudar i , j angan bu ang t i n j a
d i pan t a i , au ra t k i t a d i l i ha t o r ang . Tidak Ma lukah , anda?
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
8/12
Halaman 8
Sementara itu di Dusun Tanjung, Desa Rendoraterua
terdapat pesan yang mengutip Al Quran atau hadist Nabi.Misalnya, hadis yang menyatakan bahwa, kebersihan itu
adalah sebagian dari iman. Pesan tambahan pada tugu
pengumuman itu adalah, Jagalah Kebersihan LingkunganDengan Tidak Membuang Hajat dan Sampah Di
Sepanjang Pantai.
Luar biasa! Ya, luar biasa adalah kata yang tepat untuk
menggambarkan upaya masyarakat 7 desa di Pulau untukmerubah perilakunya. Masyarakat di Desa Aejeti,
Rorurangga, Puutara, Padarape, Rendoraterua, Ndoriwoi,
dan Redodori di Kecamatan Pulau Ende kini selangkah
lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya. Sepanjangbulan Februari hingga Maret 2009, masyarakat di 7 Desa
di Pulau Ende ini menyelenggarakan perlombaan Media
Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). MediaPromosi PHBS dipilih karena dianggap bisa menjadikan
alat untuk menyampaikan pesan-pesan yang menggugah
masyarakat untuk peduli dan mau merubah perilakunya,demikian disampaikan oleh Petrus H. Djata, penanggung
jawab operasional kegiatan Dinas Kesehatan untukprogram Air Minum dan Penyehatan Lingkungankerjasama Pemerintah Kabupaten Ende dengan UNICEF
Menurut Piet, panggilan akrab Petrus H. Djata, isi pesan
dan tulisan digali dari permasalahan kesehatan
lingkungan yang ada disetiap dusunnya. Sehingga isi dantulisan promosi PHBS disetiap dusun berbeda dengan
dusun lainnya. Isi pesan dalam Media Promosi PHBS
pada dusun yang masyarakatnya masih banyakmelakukan praktik buang air besar sembarangan, pasti
berbeda dengan dusun yang masyarakatnya sudahbanyak memiliki dan menggunakan jamban, terang Piet
dengan bersemangat. Pria yang biasa dipanggil dengan
sebagai, Pua Haji Djata oleh masyarakat Pulau Ende ini
berupaya agar Pulau Ende bisa menjadi Serambi Mekah di
Indonesia setelah Aceh. Disebut sebagai Serambi Mekah,bukan hanya karena 100% masyarakat Pulau Ende adalah
pemeluk agama Islam, namun juga karena lingkungannyayang bersih dan sehat.
Kegiatan lomba media PHBS ini merupakan rangkaiandari berbagai-kegiatan lain yang khusus ditujukan untuk
merubah perilaku masyarakat di Pulau Ende agar bisamempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat yang
lebih baik, demikian disampaikan Dahlan, Camat Pulau
Ende dengan antusias. Dahlan kemudian menceritakanbeberapa kegiatan lain yang sudah dilakukan, antara lain
pelatihan promosi PHBS pada tokoh agama, mubaligh dan
ustad, penyusunan peraturan desa mengenai air minum
dan penyehatan lingkungan, hingga arisan jamban.
Kegiatan perlombaan media ini, semakin meyakinkankami masayrakat Pulau Ende untuk terus dan semakin
meningkatkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga
pelestarian dan sanitasi lingkungan di wilayah kecamatanini, tambahnya.
Ayub, salah seorang dari 4 fasilitator pemberdayaan
masyarakat di Pulau Ende menjelaskan bahwa perlombaanpromosi melalui media dilaksanakan dengan metodepartisipatif. Masyarakat pada satu dusun, diajak duduk
bersama untuk mengidentifikasikan persoalan berkaitankesehatan lingkungan yang dialaminya. Masyarakat
terlibat aktif mulai dari perencanaan, pembangunan media
promosi hingga pengawasan paska pembangunan, terangAyub. Pengawasan dimaksudkan untuk melihat seberapa
efektif media PHBS tersebut mempersuasi masyarakat
untuk berubah dan menjadi lebih baik.
Berdasarkan penilaian Tim Juri Lomba Media Promosi PHBSini, dari 19 dusun yang tersebar di 7 Desa wilayah
Kecamatan Pulau Ende, yang mengikuti perlombaan,
semua media promosinya dibuat dengan cukup menarik.
Ada larangan Buang Air Besar sembarangan yang
menggunakan bahasa setempat disertai gambar, ada yangmenggunakan bahasa arab, juga larangan dimaksud
dikaitkan dengan pesan-pesan Al-Quran, ungkap Piet,yang juga anggota tim juri ini. Dia menambahkan bahwa,
media-media ini dibangun diberbagai lokasi. Ada yang
dipinggir pantai, ada yang dipintu masuk dusun dan adajuga ditengah kampung.
Hasil penilaian juri lomba media PHBS menyatakan bahwaJuara pertama diraih oleh Dusun Ekoreko, Desa
Rorurangga. Sementara juara kedua adalah DusunTanjung, Desa Rendoraterua dan juara ketiga Dusun
Paribajo, Desa Redodori. (Diolah dari laporan kegiatan
Dinas kesehatan Kabupaten Ende)
Masy a r a k at t e r l i b at a k t i f m u la i
da r i pe rencanaan , pembangu nan
m ed ia p rom os i h ingga pengaw asan
paska pembangun an
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
9/12
Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS) yang kedua
sejak diputuskan pelaksanaannya oleh WHO pada 15 oktober 2008 kini
masih belum juga dilaksanakan secara serempak di seluruh Indonesia.
Beberapa kabupaten yang jaringan komunikasinya kurang baik malah
belum mengetahui, bahwa 15 oktober telah ditetapkan sebagai HCTPSS. .
ProAir sebagai lembaga yang bekerja di bidang Air bersih dan Sanitasi merasa perlu untuk
meggerakan kegiatan terhadap masyarakat dampingan karena setelah menyediakan air ber-sih maka masayarakat akan dapat menggunakan air bersih untuk meningkatkan kesehatan
keluarga yang salah satunya dengan membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun.
Peringatan hari cuci tangan pakai sabun sedunia di kecamatan Kodi Utara ini dibuat dengan
tema Mar i cuc i t angan paka i sabun un t uk m engurang i D ia re diinisiasi oleh ProAirSumba Barat Daya. Dalam sambutan Bupati SBD yang dibacakan oleh Asisten III mengatakan
bahwa mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan berbagai penyakit menular
seperti Diare, Flu Burung dan H1N1 yang kini sedang marak. Beliau juga mengatakanbaiknya mencuci tangan pakai sabun ini bisa menjadi kebiasaan dalam rumah tangga masing
-masing untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
Peringatan hari cuci tangan pakai sabun ini dibuka dengan arahan dari Kepala Dinas Kese-
hatan Sumba Barat Daya mengenai mengapa penting untuk mencuci tangan pakai sabun se-
belum makan. Kepala Dinas Kesehatan menegaskan agar mencuci tangan pakai sabun harusmenjadi kebiasaan yang kemudian membudaya dalam masyarakat. Diare dan ISPA meru-
pakan penyakit yang cukup tinggi di Kodi karenanya penting membiasakan mencuci tangan
pakai sabun untuk mengurangi penularan penyakit ini. Peringatan HCTPSS ini merupakan
yang pertama di kabupaten Sumba Barat Daya dan difasilitasi oleh ProAir. Setiap orang yanghadir harus mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu sebelum makan. Masing-masing
orang mendapat kupon yang telah disediakan oleh panitia yang akan ditunjukan kepada petu-gas di meja makan sebagai syarat boleh menikmati makan siang bersama.Masyarakat menga-
kui bahwa ini merupakan hal baru bagi mereka dan kekurangan air juga menjadi faktor yang
sulit dilakukan oleh mereka.
Mengingat kegiatan ini dilakukan di daerah yang sangat kurang air maka Team Sanitasi ProAirSumba Barat Daya membuat sebuah alat dari jerigen yang didesain hemat air yang dapat
digunakan untuk mencuci tangan sebanyak 400 orang. Sebagai salah satu bentuk motivasi
yang dilakukan oleh ProAir adalah memberikan alat cuci tangan yang hemat air dengan sabundan kain lap kepada 25 warga yang hadir. Yang berhak mendapatkannya adalah mereka yang
memperoleh kupon yang ditandai sehingga adil bagi semua bahwa yang mendapatkan adalah
mereka yang beruntung. Alat ini harus digunakan di rumah masing-masing sesuai fungsinyadan harapan lain bahwa tetangga yang tidak memiliki akan belajar membuatnya sehingga
semakin banyak orang yang mulai mencuci tangan pakai sabun. Dalam pembicaraan terpisah
dengan seorang bidan (ibu Yustina) dari Rumah Sakit Karitas cabang Kodi Utara, dikatakanbahwa salah satu penyakit yang sering diderita anak-anak di Kodi adalah cacingan yang dise-
babkan oleh kebiasaan makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dan jarang memotong
kuku. (L idya A r i f ,DS-HS ProAir SBD)
Halaman 9A M P L N T T N E W S L E T T E R
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
10/12
Ketika ketidak tersedianya air bersih untuk minum dan keperluan pokok lainnya,apakah makluk hidup dapat melanjutkan hidupnya? Dan sebaliknya apakah yangakan terjadi bila sumber air bersih ada tapi pada kenyataannya air bersih masih
sulit didapat kan?
Kecamatan Takari terletak sekitar 68 Km dari Kupang sebagai ibukota ProvinsiNTT dan merupakan wilayah adminitratif Kabupaten Kupang dengan jumlahpenduduk sebanyak 18.553 jiwa dengan sumber mata pencaharian sebagaipetani,Kecamatan Takari dilewati dua buah sungai yaitu sungai Bokong danSungai Noelmina. Bappeda Provinsi NTT bekerjasama dengan Oxfam GBYogyakarta serta CIS Timor melaksanakan survey kondisi air,sanitasi dankesehatan lingkungan, dimana maksud dari survey ini adalah pemerintah danOxfam GB ingin mengetahui tingkat kebutuhan, ketersedian air bersih dan perilakuhidup sehat masyarakat di kecamatan Takari. Dalam survey ini ada beberapa
lokasi t ujuan yang akan disurvey yakni kantor pemerintah (kantor camat/ kantordesa), f asili t as kesehatan (puskesmas/ pust u), fasilit as pendidikan (sekolah
SD,SM,SMU) dan masyarakat umum.
Sampel kelurahan/ desa yang diambil adlah kel urahan Takari,Ds. Oesusu Dalam,DsNoelmina dan desa Hapit. Dari survey dengan beberapa sample lokasi yangdiambil maka kebutuhan air bersih untuk wilayah kecamatan Takari sangat tinggit api ket ersediaan air ber sih sangat kurang makanya ti ngkat kesehatan m asyarakat
j uga sangat kurang ( kasus ISPA d an Diar e t er t inggi ). Masyar akat kecam at an Takar isejak tahun 1997 sudah terlayani oleh PDAM kabupaten kupang denganmengambil air dari sumber mata air desa Benu, namun dalam 7 tahun terakhir inikondisi air bersih dari PDAM sangat memprihatinkan karena air bersih dari Ds.Benu disalah gunakan peruntukannya oleh masyarakat desa sekitarnya dimanaPipa induk dari mata air di lubangi lalu air dari pipa itu diairi ke sawah-sawahpenduduk sekitar desa Benu. Desa Noelmina merupakan salah satu desadiwilayah kecamatan takari dan berjarak + 6 km dari ibu kota kecamatan yangdilayani oleh PDAM dan 7 tahun sudah fasilitas air bersih dari pipa PDAM tidakdapat dirasakan oleh m asyarakat desa noelmina sehingga sumber air ber sih unt uk
minum, masak,cuci,kakus,makan hewan diambil dari sungai dan air hujan.
Sebenarnya masyarakat dapat membuat sumur gali sebagai sumber air bersihpengganti PDAM tetapi yang menjadi kendala adalah air dari sumur gali rasanyaasin sehingga tidak dapat dikomsumsi oleh masyarakat, menyiram tanaman danminum an hewan/ t ernak. Dari kondisi keprihati nan it u muncullah sosokperempuan sebagai penyelam at masyarakat ds.noelm ina dari masalah kekurangan
air bersih untuk pem enuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Nona yun Ce adalah sosok perempuan pekerja keras dimana dia sebagai
perempuan dapat mengganti peran laki-laki dalam pemenuhan kebutuhanmasyarakat ds. Noelmina yang membutuhkan air bersih. Nona Yun Ce adalahperempuan berusia 30 tahun dan sehari-hari bekerja sebagai penjual air kelilingdimana mulai jam 5.30 sampai jam 16.00 berkeliling dengan menggunakan keretadorong (gerobak) sewaan yang berisi 12 jerigen air (@ 5 ltr),dimana dalam seharidia dapat memperoleh pemasukan Rp. 30.000-45.000,-. Sumber air bersih yangdigunakan oleh Nona Yun Ce adalah sungai bokong atau noelmina, dimanakebiasaan orang kampong adalah membuat mata air resapan dari sungai yangkesehatannya belum terjamin sama sekali. Nona yun ce menyampaikan bahwakeret a dorong/ gerobak yang digunakan adalah mil ik t et angganya dan dalampenggunaan gerobak itu nona yun ce dalam system sewa tidak harus membayardengan uang tapi cukup setiap hari membawa 2 reit air untuk majikan gerobakitu. Nona Yun Ce mengatakan sangat bersyukur dengan apa yang dilakukannyasekarang karena dengan melakukan pekerjaan ini maka kebutuhan masyarakatakan air bersih dapat terpenuhi dan dia juga dapat menghidupi dia dan adiknya
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.(by j ohn subani)
V O L U M E I A I R B E R S I H L I N G K U N G A N S E H A T Halaman 10
Gerobak Air Nona YunceKisah seorang Water Vendor di Desa Noelmina, Kabupaten Kupang Propinsi NTT
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
11/12
Demas Tafuli menghentak-
hentakkan kakinya mengikuti
irama pantun yang dilagukan.
Suara giring dari pergelangan
kakinya bergemerincing seirama dengan
bait-bait pantun yang dilantukan, PHBS lo
lais Palo Let, Pa Lole Neum Hai To Ok Oke,
Na Fena Kit Het Moin Alekot, Moin Ta Na
Leok, Pahe Nao Mat.
M E M B A L U T P E S A N
C U C I T A N G A N P A K A I S A B U NM E L A L U I P A N T U N
Syair pantun dalam Bahasa Timor Amanatun itu
dialunkan oleh, Demas bersama dengan Yoseph Mafeo,Agustinus Asbanu, Sulce Benu, Veronika Tafuli dan 20
orang kawan-kawannya sambil menari dalam bentuk
lingkaran. Syair tersebut memiliki makna ajakan kepadamasyarakat untuk membudayakan hidup bersih dan
sehat karena dengan perilaku hidup bersih dan sehatdapat mengatasi gizi buruk, kemiskinan, dan mengu-rangi angka kematian ibu dan bayi.
Demas, murid kelas IV, Sekolah Dasar Negeri Bimate,
Desa Snok, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten
Timor Tengah (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur itu
sedang memimpin kawan-kawannya berbalas berpantundengan cara bersenandung mengikuti ritme irama dan
pola gerakan tertentu. Masyarakat Timor menyebutnya
sebagai Bonet, sebuah seni tradisional yang walaupunpopuler ditingkat masyarakat, kini mulai jarang dipen-
taskan dihadapan umum.
Berbalas Pantun
Demas dan kawan-kawannya dari SD Negeri Bimate
merupakan salah satu dari 20 Sekolah Dasar yang diun-
dang untuk mengikuti kompetisi Promosi Perilaku HidupBersih dan Sehat melalui media seni tradisional Bonet,
yang dilaksanakan oleh POKJA AMPL Kabupaten TimorTengah Selatan (TTS) pada tanggal 18 dan 19 Mei 2009
di Lapangan Puspemnas, Kota Soe. Cornelis Metta, se-
laku Ketua Panitia Pelaksana menambahkan bahwakompetisi ini bertujuan untuk dapat meningkatkan ke-
sadaran masyarakat utamanya anak-anak agar dapat
memperbaiki pola perilakunya menjadi lebih bersih dansehat. Bonet dipilih sebagai media untuk menyampai-
kan pesan PHBS karena selain menggunakan bahasa
lokal, seni tradisi ini sangat populer di masyarakat Ka-bupaten TTS, terang Cornelis yang juga Kepala Bidang
Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabu-
paten TTS.
Bonet merupakan seni berbalas pantun, yang biasa ter-
dapat di belahan tengah Pulau Timor, salah satu pulauutama di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seni tradisional
Halaman 11A M P L N T T N E W S L E T T E R
yang umurnya ratusan tahun ini banyak ditemui pada
sub-suku Dawan seperti Amanatun, Amanuban danMollo yang mendiami wilayah yang terbentang luas dari
daerah Mollo di ujung barat hingga Boking diwilayah
timur. Mengingat wilayah Kabupaten TTS yang luas danjumlah sekolah dasar yang begitu banyak, maka panitia
penyelenggara membatasi jumlah peserta ini hanya 20
Sekolah Dasar saja. Selain karena keterbatasan biaya,kami ingin membina rasa kebersamaan melalui ko-
laborasi dengan berbagai organisasi dan proyek dalamjejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang
beroperasi di Kabupaten TTS, lanjut Cornelis berse-
mangat.
Kolabo rasi POKJA AMPL
Kegiatan yang rencananya akan dilakukan secara rutin
tiap tahun ini, dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) Ka-bupaten TTS dibawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabu-
paten TTS dan mendapatkan dukungan penuh dari UNI-
CEF. Salah satu hal yang patut dibanggakan darikegiatan ini adalah dukungan jejaring AMPL yang berop-
erasi di Kabupaten TTS. Jejaring AMPL itu antara lain
adalah GTZ-ProAir, ACF, Plan International, CARE Inter-national, Church World Service (CWS), dan PAMSIMAS.
Setiap anggota jejaring pendukung kegiatan festival
PHBS ini berbagi tugas dengan memberikan dukungan
-
7/30/2019 AMPL NTT Newsletter Oktober 2009
12/12
V O L U M E I A I R B E R S I H L I N G K U N G A N S E H A T
teknis dan fasilitas pada sekolah-sekolah yang berada dilokasi dampingan.GTZ-ProAir misalnya, memfasiltasi SDN Kolon dan SDG Pili yang berada di-
wilayah Desa sasaran ProAir di Kabupaten TTS. Begitu juga dengan PLAN In-
ternational yang memberikan dukungan pada 4 Sekolah Dasar, yaitu, SDNOekiu, SDI Siso, SDG Kokoi, dan SDI Nenonaheun. Sedangkan ACF dan PAM-
SIMAS masing masing mendukung dua sekolah, berturut-turut yaitu; SDI
Boking, SDN Bimate, SDG ofu, dan SDI Oeupun. Adapun SDI Klofo, SDI Oe-hala, dan SDG Biloto berada dalam
wilayah pendampingan CWS. Sementara itu CARE memberikan dukungan
pada SDG Kolbano dan sisanya difasilitasi oleh UNICEF, antara lain, Fatukoto,
SDN Oeusapi, SDI Oenali, SDI Kobelete, SDN Kesetnana dan SDI Sekip.
Ka lau i ng in Buang Ha ja t , Masuk lah keda lam Jamban
Berdasarkan pemantauan Timatius Benu, salah seorang juri kompetisi ini, isi
pantun yang dibawakan oleh setiap sekolah cukup menarik dan unik. SDIBoking misalnya, lirik pantun mereka menekankan penggunaan jamban ke-
luarga, Kalu Teka Na Men, Tama Neuwa Kakus, Kakus So Ma Obe Kakus So
Tao Oe. Syair pantun tersebut memiliki makna, Kalau ingin Buang HajatBesar, Masuklah kedalam Jamban, Jamban harus ditutup, Jamban harus
tersedia air, jelas Timatius yang juga bekerja dilingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten TTS ini. Tema kompetisi Bonet kali ini sangat jelas, yaitu tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Namun penekanan syair Bonet dari setiapsekolah berbeda-beda. Ada yang menekankan syair pantun pada penggunaan
jamban yang sehat, ada pula yang menyarankan untuk selalu mencuci tangan
pakai sabun. Seperti Bonet dari SDN Fatukoto yang menghimbau masyarakatuntuk terbiasa mencuci tangan dengan sabun. Secara umum, semua tampi-
lan bonet dari berbagai peserta sangat menarik, baik dari makna syairnya,cara pelantunannya dan gerak tariannya, Timatius menambahkan.
Setelah melalui perundingan dewan juri yang cukup alot, maka SDI Bokingterpilih sebagai juara pertama kompetisi Promosi Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat melalui media seni tradisional Bonet ini. Menurut dewan juri yang ter-
diri dari unsur Dinas Kesehatan, unsur Dinas Pariwisata dan pemilik sanggaratau praktisi budaya, SDI Boking memiliki angka diatas rata-rata untuk se-
mua kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara. Pe-menang kedua hingga ketiga kompetisi ini adalah SDG Ofu dan SDI Kobelete.
Sedangkan pemenang harapan satu hingga tiga berturut turut adalah SDIOehala, SDN Bimate dan SDI Klofo. (Diolah dari Laporan Kegiatan Dinas Ke-sehatan Kabupaten TTS)
Setiap dollar yang diinvestasikan
dalam air dan sanitasi akan mengha-
silkan keuntungan atas kegiatan pro-
duktif senilai kira-kira tujuh dollar
-UN Secretary-General-
Ban Ki-moon
World Water Day, 2008
Halaman 12
top related