acara 1
Post on 06-Dec-2015
9 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN
Oleh:
Raden Fahmi HusainiNIM A1H012033
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2014
LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN
PEMOTONGAN (CUTTING)
Oleh:
Raden Fahmi HusainiNIM A1H012033
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat merupakan salah satu faktor yang dapat membantu pekerjaan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya alat perbengkelan dalam membantu
menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan bengkel. Teknik dan
teknologi perakitan, pembuatan dan penngunaan alat maupun mesin bengkel
tersebut sangat berpengaruh terhadap keefektifan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Setiap alat dan mesin memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda
dan didasarkan pada klasifikasi alat yang berbeda pula. Dengan mengetahui jenis
dan fungsi alat serta mesin dapat membantu dalam proses pengerjaan misalkan
dalam pengerjaan suatu proyek. Di dunia industri modern biasanya, suatu indutri
yang memiliki suatu alat atau mesin dalam jumlah yang banyak, dengan adanya
bengkel maka pemeliharaan atau perawatan terhadap alat dan mesin tersebut akan
lebih efektif.
Pada praktikum kali ini akan dijelaskan tentang prinsip kerja, fungsi serta
bagian bagian dari alat pemotong yang tersedia saat praktikum, diantaranya :
gerinda tangan dan gerinda duduk.
B. Tujuan
1. Mengetahui proses pemotongan logam.
2. Dapat melakukan pengerjaan pemotongan sesuai dengan dimensi dalam
gambar teknik.
3. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam proses pemotongan logam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun
perbaikan alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan
sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar keterampilan,
untuk menjamin efektifitas dan efisien kegiatan perbengkelan diperlukan adanya
manajemen bengkel yang baik terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.
Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan bengkel
sangat penting sehingga setiap peralatan yang ada selalu selalu dalam keadaan
terawatdan siap dipakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan bengkel
yang memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yang baik dan benar dalam
penggunaan alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih mudah dan
aman (Soetarjo, 1996).
Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam
membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau
bahkan hilang maka proses pembuatan akan terhambat. Sehingga hasilnya tidak
akan sempurna dan bisa saja tidak terselesaikan. Peralatan tangan yang dimaksud
adalah segala macam perkakas atau alat yang digunakan secara manual (tangan)
untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel listrik (elektro) (Morgan, K dan
Setiawan, 1987).
Alat pendukung yang diperlukan pada pengerjaan benda kerja di bengkel
antara lain: alat-alat perkakas tangan, alat ukur dan alat timbangan, sistem
keselamatan kerja ruang dan sebagainya. Dalam pengunaan alat perkakas tangan
tidak lepas dengan kaidah-kaidah sistem keselamatan kerja. Hal ini mutlak
diperlukan karena untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal. Peralatan
tangan dalam hal ini adalah peralatan-peralatan yang digunakan secara langsung
dengan tangan (manual), mudah dibawa (portable), ringan dan sederhana. Jenis
atau macam peralatan tangan tersebut antara lain berupa :
1. Kikir (kikir: bulat, pipih, setengah bulat, pisau, kotak dengan penyayatan
kasar, setengah kasar dan halus)
2. Palu (palu: besi, karet, kayu, plastik dengan berbagai ukuran)
3. Tang (tang: kombinasi, potong, lancip, pengupas kabel, catut)
4. Obeng (obeng : kembang, pipih)
5. Gergaji tangan (gergaji: kayu, besi)
6. Alat perlengkapan gambar (penggores, penitik, siku, jangka)
7. Alat ukur mekanik (jangka sorong, mistar baja, mikrometer, meteran)
8. Alat penjepit benda kerja (ragum)
9. Alat keling, solder, tap ulir
10. Pahat, dan masih banyak lainnya terutama komponen kelengkapan yang ada
pada peralatan tertentu, misalnya peralatan untuk instalasi kabel, dan
sebagainya (Anonim, 2003).
Cutting tools adalah peralatan yang digunakan untuk memotong (cut),
membelah (chop), menggergaji (saw), atau dengan cara lain untuk membagi
material. Terdiri atas: saws (gergaji), chisels (pahat), dan hatches (kapak),(SMK
Teknik Elektronika, 2003).
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Kapur tulis
2. Penggaris siku
3. Meteran
4. Gerinda duduk
5. Gerinda tangan
6. Mata gerinda potong
7. Besi siku 4 x 4
8. Besi plaat eset.
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum kali ini adalah :
1. Amati dan identifikasi gambar yang tertera pada modul praktikum
2. Ukur logam yang akan dipotong sesuai dengan dimensi yang telah
ditentukan digambar.
3. Buat pola pada logam yang akan siap dipotong dengan menggunakan kapur
tulis.
4. Potong logam dengan mesin perkakas sesuai petunjuk asisten.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
(Terlampir)
B. Pembahasan
Cutting tools adalah peralatan yang digunakan untuk memotong (cut),
membelah (chop), menggergaji (saw), atau dengan cara lain untuk membagi
material. Terdiri atas: saws (gergaji), chisels (pahat), dan hatches (kapak),(SMK
Teknik Elektronika, 2003).
1. Gergaji (saws)
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang enentukan proses lebih lanjut.
Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi
pada bengkel-bengkel produksi. Gergaji tangan biasa digunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan yang sederhana dalam jumlah produksi yang rendah. Untuk pekerjaan
dengan persyaratan ketelitian tinggi dengan kapasitas yang tinggi diperlukan
mesin-mesin gergaji khusus yang bekerja secara otomatik dengan bantuan mesin.
Mesin-mesin gergaji memiliki berbagai konstruksi yang beragam sesuai dengan
ukuran, bentuk dan jenis material benda kerja yang akan dipotong (SMK Teknik
Elektronika, 2003).
1. Pahat adalah alatyang digunakan untuk memotong plat tipis pada bagian yang
letaknya cukup sulit untuk dipotong dengan menggunakan alat lain.
2. Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong plat aluminium
dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan ketebalan.Hasil yang
diperoleh dengan menggunakan alat pemotong ini lebih baik jikadibandingkan
dengan menggergaji (Anonim I, 2012).
3. Kapak adalah sebuah alat yang biasanya terbuat dari logam, bermata yang diikat
pada sebuah tangkai, biasanya darikayu. Kapak adalah salah satu alat manusia
yang sudah sangat tua usianya, sama umurnya dengan saat manusia pertama kali
membuat alat dari batu dan kayu (Anonim II, 2012).
4. Mesin gerinda adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk penghalusan benda
kerja atau untuk penajaman alat-alat perkakas, misalnya mata bor, pahat,
penggores, jangka tusuk, dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan dalam
pemakaian mesin gerinda adalah jenis permukaan batu gerinda yang digunakan.
Untuk permukaan kasar biasanya digunakan untuk penghalusan awal, sedangkan
batu gerinda dengan permukaan halus digunakan untuk penghalusan atau
pengasahan penajaman mata bor atau lainnya. Kecepatan putar mesin gerinda
biasanya sudah tetap, dengan sumber tegangan 3 phasa dengan daya listrik antara
1.5 PK S.d. 2,5 PK (Anonim, 2003).
5. Fungsi utama mesin gergaji adalah untuk memotong benda kerja dalam jumlah
banyak. Ada berbagai macam mesin gergaji diantaranya adalah: mesin gergaji
datar, mesin gergaji pita, dan mesin gergaji bundar (Anonim, 2003).
Namun, alat- alat yang digunakan pada saat praktikum kali ini adalah : mesin
gerinda tangan dan gerinda duduk.
Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan untuk
mengubah bentuk suatu produk dari logam (komponen mesin) dengan cara
memotong.
Alat-alat yang digunakan pada saat proses pemotongan antara lain :
1. Gerinda duduk
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga
digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok,
kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah,
gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti
membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit,
membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya.
Komponen-komponen yang ada pada gerinda duduk pada saat praktikum adalah
tombol on/off, rantai pengikat, penahan benda kerja, gerinda, kabel, dan meja
dudukan.
2. Penggaris siku
Fungsi penggaris siku adalah sebagai alat ukur benda yang mempunyai sudut.
Komponen yang ada pada penggaris siku yaitu terdapat angka dengan satuan cm.
3. Gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan
benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin gerinda tangan adalah mesin yang
serba guna, dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong benda logam,
kayu, bahan bangunan, kaca dan juga memoles mobil. Dengan menggunakan
mesin dan mata yang tepat maka kita dapat menggunakan mesin gerinda dengan
optimal. Pada praktikum kali ini gerinda tangan yang digunakan dengan merk
makita. Terdapat komponen-komponen gerinda tangan antara lain tombol on/off,
gerinda.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kali ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Cutting tools adalah peralatan yang digunakan untuk memotong (cut),
membelah (chop), menggergaji (saw), atau dengan cara lain untuk membagi
material. Terdiri atas: saws (gergaji), chisels (pahat), dan hatches (kapak)
(SMK Teknik Elektronika, 2003).
2. Alat – alat yang digunakan pada saat praktikum adalah : gerindra duduk,
gerindra tangan, penggaris siku, dan meteran.
B. Saran
Praktikum kali ini sudah berjalan dengan baik, namun sebaiknya pada saat
pelaksanaan praktikum asisten dan praktikan harus tepat waktu, sehingga tidak
menghambat berjalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
G. Takeshi Sato, dan N. Sugiarto H., 1996. Menggambar Mesin Menurut Standar
ISO. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.
Kratfel. E., G. Drake, 1974. Modern Shop Procedures. Reston Publishing
Company, Inc. Reston: Virginia.
Krar. S.F., J.W. Oswald, J.E.St. Amand., 1983. Machine Tool Operations.
McGraw Hill International Editions.
Tim Penyusun. 2014. Modul Praktikum Perbengkelan. Universitas Jenderal Soedirman : Purwokerto.
top related