8 bab ii - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6981/3/angga merlinda septiana bab ii.pdf ·...
Post on 11-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang
tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang
maksimal untuk waktuyang tidak ditentukan .misalnya rencana peluncuran produk
baru.Husein Umar( 2005:8). Sedangkan Suad Husnan(1991) menyatakan bahwa
suatu studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
(biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.
Studi Kelayakan Bisnis berkaitan dengan investasi ,secara umuminvestasi
adalah penanaman modal (baik modal tetap maupun modal tidak tetap) yang
digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan perusahaan.
Menurut Abdul Halim (2005:4) investasi pada hakikatnya merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di
masa datang.
Menurut buku Standar Akuntansi Keuangan 1995 investasi adalah suatu
aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acreation of
wealth) melalui distribusi hasil investasi ( seperti bunga,royalti,dividen dan uang
sewa untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Persediaan dan aktiva tetap bukan merupakan investasi.
8
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
9
Salah satu jenis investasi adalah investasi Ekspansi.pengertian
Ekspansiadalah perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja maupun modal
kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus menerus didalam
perusahaan.
Pada dasarnya perusahaan mengadakan ekspansi mempunyai motif-motif
tertentu, yaitu : (Bambang Riyanto, 1995)
1) Motif Ekonomi
Yaitu apabila ekspansi suatu perusahaaan didasarkan pada pertimbangan
untuk memperbesar atau menstabilisir laba yang diperoleh. Hal ini terjadi
misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap produk atau masa
yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya permintaan terhadap
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dengan semakin besarnya
permintaan produk perusahaan mendorong perusahaan untuk memperbesar
produknya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luasnya
pasar bagi perusahaan. Makin besarnya jumlah produksi yang dapat dijual
berarti semakin besar kemungkinan mendapat laba yang lebih besar, hal inilah
yang mendorong setiap pimpinan perusahaan untuk dapat selalu
mengembangkan dan meluaskan perusahaan yang dipimpinnya.
2) Motif kreasi
Kehidupan dari suatu perusahaan selalu mengalami perubahan, baik
perubahan yang mengarah kepada kemajuan maupun kemunduran. Setiap
perusahaan yang selalu ingin tetap terus (survive) dan sukses. Haruslah
berusaha agar dapat selalu berkembang.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
10
Pada dasarnya tujuan diadakannya ekspansi / perluasan usaha adalah untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan agar kelangsungan hidup perusahaan
dapat berjalan terus dan berkembang sesuai dengan tujuan.
1. Bentuk – bentuk Ekspansi
Ada dua macam bentuk dari ekspansi, yaitu (Bambang Riyanto, 1995)
(1) Business Expansion
Adalah ekspansi yang dijalankan tanpa mengakibatkan perubahan
struktur modal. Perusahaan melakukan ekspansi tidak dengan menambah
alat-alat produksi tahan lama, melainkan hanya menambah modal kerja
dengan menggunakan kapasitas produksi yang tersedia di dalam
perusahaan. Karena perusahaan tidak menambah aktiva tetap, maka tidak
dibutuhkan modal jangka panjang yang tentunya tidak akan
mempengaruhi/merubah struktur modal
(2) Financial Exspansion
Adalah ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat-alat
produksi tahan lama, memodernisir alat-alat produksi yang lama,
mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan
dengan perusahaan lain, yang tentunya membutuhkan tambahan modal
jangka panjang, sehingga bentuk ekspansi akan mempengaruhi perubahan
struktur modal.
Usulan investasi dalam penggunaaan investasi ada beberapa macam yaitu
(Djarwanto PS, 1987):
1. Pergantian (replacement)
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
11
Pemakaian aktiva tetap akan menyebabkan kehausan atau adanya
teknologi baru menyebabkan mesin-mesin lama menjadi ketinggalan
jaman. Dana dapat dianggarkan untuk mengganti mesin/peralatan yang
telah aus, usang atau ketinggalan jaman.
2. Perluasan (expansition)
Perusahaan-perusahaan yang berhasil dimana permintaan akan
produknya cenderung meningkat, perusahhan tersebut akan
mempertimbangkan untuk menambah kapasitas.
3. Diversifikasi
Perusahaan dapat menanggung resiko kegagalan dengan cara
beroperasi pada beberapa pasar. Diversifikasi dapat melindungi
perusahaan dari kemungkinan kegagalan karena hanya menjual produk
tunggal. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memasuki pasar
baru dengan membeli mesin baru yang menghasilkan produk baru.
4. Penelitian dan pengembangan (research and development)
Perusahaan-perusahaan yang termasuk industri tertentu dimana
teknologi cepat berubah, akan banyak mengeluarkan dana untuk
keperluan penelitian dan pengembangan produk baru, jika dana itu
diperlukan untuk membeli peralatan, maka usulan tersebut pada
umumnya dimasukkan dalam penganggaran investasi.
5. Lain-lain (miscellaous)
Usulan investasi yang tidak secara langsung berorientasi pada tujuan
memperoleh profit, dimasukkan bentuk investasi lain-lain, sebagai
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
12
contoh misalnya pemasangan alat pemadam kebakaran, pemasangan
AC (air conditioner), pemasangan alat pencegah polusi dan lain-lain.
Hasil dari studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Isi laporan studi
kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak direalisasikan.
Namun bisa saja terjadi ada pihak-pihak tertentu yang memerlukan laporan tadi
sebagai bahan masukan utama dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta
menyetujui atau sebaliknya menolak kelayakan laporan tadi sesuai dengan
kepentingannya. Mungkin saja terjadi bahwa hasil studi kelayakan bisnis yang
telah dinyatakan layak ternyata pada akhirnya tidak dilaksanakan. Di bawah ini
akan dijelaskan pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan
bisnis.Husein Umar (2005)
1) Pihak investor
Jika hasil studi Kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan
mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan
modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor
ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena
calon investor mempunyai kepentingan langsungperlu tentang keuntungan
yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan
ditanamkannya.
2) Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum
memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
13
kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain,
misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.
3) Pihak Manajemen Perusahaan
Studi Kelayakan Bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun
pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat,
pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide
proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk
meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader,
sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya
dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana
pendanaan dari investor dan dari kreditor.
4) Pihak pemerintah dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah
dapat, secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan
perusahaan. Penghematan devisa negara,penggalakan ekspor nonmigas dan
pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh kebijakan
pemerintah disektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu
kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya
dengan subsidi dan keringanan lain.
Belum ada keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus
dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Paling tidak, mengacu kepada konsep-
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
14
konsep bisnis terdahulu,aspek-aspek yang perlu diteliti dalam studi kelayakan
bisnis diantaranya sebagai berikut:
2.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam melakukan penelitian terhadap aspek pasar dan pemasaran menurut
Husein Umar (2005:24) perlu diadakan penelitian terhadap beberapa hal yang
perlu dilakukan yaitu permintaan,penawaran,proyeksi permintaan dan penawaran
proyeksi penjualan,produk (barang/jasa), segmentasi pasar, strategi dan
implementasi pemasaran.
Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang pertama dianalisis
dalam studi kelayakan bisnis. Hal ini disebabkan agar dapat diketahui apakah
proyek yang akan didirikan atau produk yang akan dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen/pasar.Pasar merupakan tempat dimana
kekuatan permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu
harga. Atau, pasar merupakan kumpulan manusia yang menginginkan kepuasan,
memiliki uang, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakan uangnya. Jadi,
terdapat 3 faktor utama terjadinya pasar, yaitu manusia dengan segala
keinginannya, daya beli, dan tingkah lakunya. (Husein Umar, 2000)
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara
pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :
1. Harga barang itu sendiri.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
15
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Faktor khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau jasa yang
ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu
tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa
adalah :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap)
3. Teknologi.
4. Harga input (ongko.s produksi)
5. Tujuan perusahaan.
6. Faktor khusus (akses).
Kemudian pengertianPemasaranseperti yang dikemukakan oleh Philip
Kotler adalah Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan
menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
16
berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa
kepada konsumen di pasar.
2.1.1.1 Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar
1.Segmentasi pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa
variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat
sasaran.
Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan
segmentasi menurut Philip Kotler, antara lain :
a.Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan,
iklim).
b. Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,
daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).
c. Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik
kepribadian).
d.Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap
terhadap suatu produk).
2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
17
Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi
keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau
lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :
1. Evaluasi segmen pasar
a) Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi
laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.
b) Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
c) Sasaran dan sumber daya perusahaan.
2. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki nilai
tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak yang
dapat dilayani.
a) Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam
arti tidak ada perbedaan.
b) Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan,
tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.
c) Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.
3. Posisi Pasar (Market Positioning)
Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan
penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam
benak konsumen.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
18
2.1.1.2 Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1. Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan
mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak
berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :
a. Penentuan logo dan moto.
b. Menciptakan merek.
c. Menciptakan kemasan.
d. Keputusan label.
2. Strategi harga
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah
dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan
dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.
Ada tiga metode dalam menetukan harga:
a. Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya
dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi
b. Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya
mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.
c. Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing
3. Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
19
setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan
sebagai berikut :
a. Dekat dengan kawasan industri.
b. Dekat dengan lokasi perkantoran.
c. Dekat dengan lokasi pasar.
d. Dekat dengan pusar pemerintahan.
e. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
f. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
g. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan
ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam
sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan
baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal selling)
2.1.1.3 Peramalan di Masa yang Akan Datang
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
20
data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku
yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.
Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa
dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini
perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan
ketidakpastian.
Untuk melakukan peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Survei niat pembeli
2. Gabungan pendapat tenaga penjual
3. Pendapat ahli
4. Metode tes pasar analisis deret waktu
5. Analisis permintaan secara statistik.
Penyusunan ramalan dapat dilakukan atas dasar, antara lain :
1. Apa kata orang, penelitian atas pendapat pembeli, tenaga penjual, dan
pendapat para ahli.
2. Apa yang dilakukan orang, uji pasar, dan tanggapan pembeli.
3. Apa yang telah dilakukan orang, perilaku pembeli dimasa lalu, dengan deret
waktu atau analisis regresi.
1. Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah
mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
21
Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak dapat
menghindari kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai
berikut :
a. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode.
Pengumpulan data bisa dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta
laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari
lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan
menyebarkan kuesioner.
b. Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan
diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan
peramalan melalui metode peramalan yang ada
c. Menentukan metode peramalan
Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunkan metode yang paling
tepat. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor
horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan
kemudahan penggunaannya.
d. Memproyeksikan data
Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
22
perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya
untuk beberapa periode.
e. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah dilakukan digunkan untuk mengambil keputusan
untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
2.1.1.4 Metode Peramalan
1. Metode leasquare
Y = a + bx
Y = variabel tidak bebas
x = variabel bebas
a = nilai intercept (konstan)
b = koefisien arah regresi
∑ y ∑x y a = ---- b = -----
n ∑
2.1.1.5 Cara Mengestimasi Pasar
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam
suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan
untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti melalui survei,
kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber.
Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
23
beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode
survei.
Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi
pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi
juga sangat menunjang. Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi
serta meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan
lebih lanjut.
Untuk menghitung bagian dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan
dapat diserap oleh perusahaan digunakan metode market share (Gunawan
Adisaputra, 1990).
Market share = Permintaan perusahaan X 100 %
Permintaan perusahaan + pesaing
Data permintaan perusahaan diambil dari data penjualan perusahaan dan
data permintaan pesaing diambil dari data penjualan pesaing di sekitar.
2.1.2 Aspek Teknis Produksi dan Teknologi
Tujuan aspek ini ialah (a) agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang
tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang, cabang, maupun kantor pusat, (b) agar
perusahaan bisa menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi, (c) agar perusahaan bisa
menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya, (d) agar
perusahaan dapat menentukan metode persediaan yang paling baik untuk
dijalankan sesuai dengan bidang usahanya, (e) agar perusahaan bisa menentukan
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
24
kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang akan datang
Husein Umar (2005:88).
Produksi adalah suatu proses atau rangkaian aktivitas yang diperlukan
untuk membuat suatu barang dan jasa yang mempunyai nilai ekonomis atau nilai
guna (Moch. Ichsan : 1998). Sedangkan menurut( Sofyan Assyauri
:1999)Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan input
menjadi output berupa barangdan jasa. Jadi produksi merupakan suatu sistem
untuk menyediakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi masyarakat.
2.1.2.1 Tahap-Tahap Persiapan Produksi
1. Menentukan Produk Yang Akan Di Produksi Dan Kapasitas Produksi
Kepuasan konsumen merupakan tujuan utama perusahaan dalam
memasarkan produknya. Jika konsumen tidak merasa puas terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan maka perusahaan tidak dapat menghasilkan keuntungan
sehingga dalamjangka panjang tidak akan dapat survive (bertahan). Oleh karena
itu, perusahaan harus membuat dan memasarkan produknya sesuai dengan
kebutuhan,keinginan, dan selera konsumen. Untuk mengetahui kebutuhan,
keinginan dan selera konsumen,perusahaan melakukan riset pasarsehingga dapat
diperoleh informasi mengenai jenis, kualitas dan kuantitas produk yang sebaiknya
diproduksi. Sedangkan kapasitas produksi merupakan sutu batas kemampuan unit
produksi untuk berproduksi dalam jangka waktu tertentu , yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk keluaran persatuan waktu.
2.Menetapkan lokasi proyek
Tujuan penentuan lokasi perusahaan /pabrik/ tempat usaha secara tepat
adalah agar membantu perusahaan untuk dapat beroperasi secaara lancar, efektif
dan efisien. Dengan demikian perusahaan dapat menyediakan barang/jasa yang
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
25
tepat pada waktunya dengan jumlah, kualitas,serta harga yang layak dan masih
dapat memperoleh keuntungan. Denganadanya penentuan lokasi secara tepat,
maka perusahaan diharapkann akan mempunyai dalam:
a. Melayani konsumen dengan memuasakan
b. Mendapatkan bahan baku secara tepat,kontinue, dan harga yang layak
c. Mendapatkan tenaga kerja yang cukup baik secara kualita maupun
kuantitasSerta memungkinkan untukperluasan dimasa mendatang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi proyek:
1) Faktor Primer, meliputi:
a) Mendekati pasar (konsumen)
b) Mendekati sumber bahan baku
c) Terdapat fasilitas pengangkutan
d) Tersedia tenaga kerja secara memadai
e) Terdapat pembangkit tenaga listrik
2) Faktor sekunder meliputi:
a) Rencana masa depan
b) Biaya tanah/gedung dikaitkan masa depan
c) Memungkinkan perluasan
d) Terdapat service facilities
e) Terdapat financial fasilities
f) Water supply
g) Sikap dan budaya masyarakat sekitar
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
26
3) Menjamin ketersediaan bahan baku
Ketersediaan bahan disini adalah bagaimana menyediakan bahan
dalam kuantitas,kualitas,harga,dan pemasok yang tepat
4) Metode Kualitatif atau Beban Skor
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam dalam pengambilan
keputusan pada lokasi mana proyek hendak didirikan yaitu Metode
Kualitatif atau Beban Skor adalah metode dengan memberikan beban
skor pada variabel utama maupun variabel bukan utama.
Penggolongan tersebut sesuai dengan tingkat urgensi yang ditetapkan
oleh perusahaan. Masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan
yang berbeda dalam menentukan urgensitas masing-masing variabel.
3. Lay out
1. Perencanaan Bangunan
Bangunan yang didirikan harus :
a. Memenuhi tujuan untuk dapat melindungi semua input produksi
(bahan,peralatan,karyawan,dll)daricuaca (panas/hujan),kehilangan,
dan resiko keraguan lainnya
b. Disesuaikan dengan mesin/peralatan produksi yang akan
digunakan sehingga dapat ditetpkan kekuatan/jenis bahan
bangunan dan bentuk bangunan (bertingkat/tidak).
Pertimbangan-pertimbang dalam pembuatan bangunan:
a) Fleksibilitas, yaitu bagaiman agar bangunan dapat dirubah dengan
biaya yang tidak terlalu mahal apabila diperlukan.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
27
b) Kemungkinan perluasan/ekspansi, bangunan harus di desain
sedemikian rupa sehingga mempermudah didirikan tambahan
bangunan di masa depan apabila perusahaan melakukan ekspansi .
c) Fasilitas bagi karyawan,sehingga mereka mendapatkan kesenangan
kerja dan dengan demikian didapat moral dan produktivitas kerja
yangtinggi (misalnya : AC,tempat istirahat,kantin,toilet dll)
d) Perlindungan kepada karyawan terhadap bahaya kebakaran,
keamanan, keselamatan kerja, kesehatan (debu,polusi).
e) Kekuatan dan kapasitas lantai yang memadai dikaitkan dengan
mesin/peralatan yang digunakan.
2. Penyusunan peralatan pabrik
Plant lay out berkaitan dengan masalah penyusunan
mesin/peralatan produksi dalam pabrik, yaitu bagaimana
mesin/peralatan produksi dalam pabrik disusun sehingga proses
produksi dapat dilakukan secara efisien dan efektif yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap perolehan laba dan kelangsungan hidup
usaha perusahaan. Terdapat 2 cara pengaturan lay out yaitu:
a. Process lay out, yaitu dimana mesin/peralatan yang sama
ditempatkan atau dikelompokkan dalam satu ara/departemen yang
sama. Lay out ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang
berdasarkan job order.
b. Product lay out, yaitu di mana mesin/peralatan produksi disusun
menurut urut-urutan proses produksi untuk menghasilkan suatu
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
28
produk. Sistem ini biasa digunakan untuk perusahaan yang
memproduksi secara massa
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun lay out:
a) Produk yang dihasilkan mencakup besar,berat, dan sifat produk
yang dihasilkan. Misalnya, apabila produk yang dihasilkan besar
dan mudah pecah maka dibutuhkan ruang yang besar, urutan
produksi, khususnya untuk product lay out
b) Besar/bentuk/jumlah mesin/peralatan yang dibutuhkan
c) Kemudahan dilakukan maintenance
d) Adanya balancing capacities
e) Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan
f) Diupayakan minimum movement karena dengan gerak yang lebih
sedikit biaya yang terbeban akan semakin rendah
g) Service area bagi pekerja/karyawan yang cukup memadai
2. Hal terpenting yang perlu dievaluasi dalam aspek produksi
1. Pemilihan Teknologi
Agar produk yang dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi maka
harus digunakan teknologi yang tepat guna sehingga perusahaan
diharapkan mampu:
1) Meningkatkan kualitas produk
2) Menekan harga pokok produksi karena peningkatan efisiensi
proses produk, antara lain melalui upaya
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
29
a. Mempercepat proses produksi
Proses produksi yang lebih cepat diharapkan dapat menghemat
pemakaian tenaga listrik dan mempercepat pengiriman produk
ke konsumen.
b. Mengurangi limbah (waste) bahan baku
2. Persyaratan dalam pemilihan teknologi:
a. Mutu, spesifikasi, dan jenis produk yang akan dihasilkan
dengan menggunakan teknologi tersebut dapat diterima
konsumen
b. Teknologi yang dipilih dapat menjamin tercapainya kapasitas
produksi yang ekonomis (kapasitas produksi yang paling
menguntungkan
c. Teknologi yang dipilih tidak akan menimbulkan kesulitan
dalam pengadaan tenaga teknis, bahan baku/pembantu, suku
cadang.
d. Sebisa mungkin teknologi yang dipilih dapat menghasilkan
sebanyak mungkin jenis produk dengan menggunakan bahan
baku yang sama
e. Teknologi yang dipilih pernah diterapkan ditempat/negara lain
secara berhasil.
f. Teknologi yang dipilih tidak menimbulkan dampak lingkungan
negatif bagi masyarakat sekitar.
3. Pemilihan peralatan produksi
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
30
Pemilihan peralatan produksi (jumlah dan jenis) harus dikaitkan
dengan
a. Teknologi yang akan digunakan
b. Kapasitas produksi
c. Balancing capacities
4. Pasokan bahan baku/pembantu
dalam penyusunan Studi Kelayakan Bisns perlu dievaluasi
kontinuitas pengadaan dan sumber pasokan bahan baku, misalnya:
a. Apakah bahan baku proyek merupakan bahan mentah (SDA)
atau barang setengah jadi
b. Apakah sumber pasokan dari dalam negeri atau luar negeri.
Apabila dari LN perlu dikaji mengenai faktor-faktor yang
terkait dengan political risks, exchange rate, competitions,dan
transportasions.s
2.1.3 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Tujuan dari aspek ini adalah untuk mengetahui apakah
pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan,
dan dikendalikan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak, atau
sebaliknya Husein Umar ( 2005).
Analisis aspek manajemen pada penyusunan SKB mencakup 2 tahap,
yaitu pada masa pembangunan proyek (pra operasi ) dan masa operasional
1. Masa Pembangunan Proyek
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
31
Kegagalan suatu proyek dapat terjadi apabila tenaga kerja pada masa
pembangunan proyek kurang berkualitas. Oleh sebab itu, pada masa
pembangunan (konstruksi) harusterdapat keterpaduan antara keterampilan
tenaga manusia dengan dengan kapasitas peralatan sejak tahap
perencanaan sampai dengan proyek selesai dan diserahkan kepada pemilik
proyek. Pembangunan proyek dapat dilakukan oleh perusahaan
kontraktor atau dapat pula dilakukan secara borongan yang dipimpin oleh
mandor borongan.
Terdapat 3 fungsi manajemen yang harus dilaksanakan dalam masa
pembangunan proyek, yaitu :
1. Perencanaan proyek
Tujuan perencanaan proyek adalah aktivitas yang dikerjakan sesuai
dengan rencana dan apabila terjadi penyimpangan (misalnya :
keterlambatan ) diupayakan agar penyimpangannya tidak materiil. Pada
tahap perencanaan ini disusun suatu rencana kerja pembangunan proyek
sampai dengan masa uji coba. Hal – hal yang dianalisis meliputi jenis
pekerjaan, waktu pelaksanaan tiap jenis pekerjaan,tenaga pelaksana, dan
peralatan,anggaran. Perencanaan yang lengkap dan matang akan
menentukan keberhasilan proyek secara optimal. Yanng dimaksud
optimal disini adalah proyek dapat diselesaikan tepat pada waktunya
sesuai dengan kualitas dan anggaran yang ditentukan. Dengan demikian,
perencanaan harus dapat mengakomodasikan seluruh kebutuhan dan
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
32
kepentingan pelaksanaan konstruksi, yaitu mulai dari hal-hal yang bersifat
teknis sampai dengan yang bersifat sosial.
2. Realisasi Pembangunan Proyek / Pelaksanaan Konstruksi
Pada tahap ini, selain mempersiapkan ijin-ijin, organisasi, dan
petugas lapangan, disusun pula suatu jadwal rencana kerja secara spesifik.
Penyusunan jadwal kerja yang paling sederhana adalah menggunakan
bagan balok ( bar chart ).
3. Pengendalian
Pengendalian dilakukan selama masa konstruksi sampai dengan
proyek selesai. Pengendalian selama masa konstruksidilakukan dengan
selalu mengikuti laporan & evaluasi pekerjaan secara teratur ( harian,
mingguan,bulanan). Biasanya dilengkapi dengan foto-foto yang
menunjukkan realisasi kemajuan penyelesaian pekerjaan proyek secara
fisik. Jadi proses pengendalian ( waktu & kualitas ) merupakan suatu
pemantauan langkah demi langkah terhadap proses pelaksanaan
suatu pekerjaan, mencakup metode kerja, peralatan & tenaga kerja
termasuk keamanan & keselamatan kerja.
2. Masa Operasional
Pada masa operasional, kebutuhan SDM perlu diestimasi menurut
jumlah, keahlian, pengalaman, tingkat pendidikan, gaji / upah, dan kebutuhan
masing-masing bagian.Apabila dibutuhkan adanya tenaga asing, perlu
diestimasi pula proporsi banyaknya tenaga asing yang akan digunakan.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
33
Misalnya, pada proyek Minimarketperlu diestimasi kebutuhan SDM baik TK
Langsung maupun TK Tak Langsung untuk masing-masing bagian.
Disamping kebutuhan jumlah dan tingkat pendidikan SDM, diperlukan
pula standarisasi kebutuhan dalam hal :
a. Keahlian / pengalaman kerja;
b. Gaji / upah dan tunjangan;
Kriteria lain ( apabila dinilai penting ), seperti : memiliki sikap ramah (
bagian Humas ). Pada industri jasa penerbangan, misalnya dibutuhkan kriteria
khusus bagi pramugari / pramugara, seperti tidak berkaca mata,
berpenampilan menarik dengan minimal tinggi badan tertentu & berat badan
seimbang.
Estimasi kebutuhan dan kriteria standard sumber daya manusia/tenaga
kerja harus disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan
1. Rencana Pengisian Jabatan
Pada beberapa perusahaan, biasanya siapa yang akan mengisi
jabatan tingkat atas telah direncanakan sebelumnya, misalnya : untuk
jabatan komisaris dan direksi. Pihak yang dicalonkan mengisi jabatan-
jabatan tersebut sebaiknya adalah orang-orang yang memiliki
performance pribadi yang baik, misalnya :
a. Dikenal sebagai tokoh masyarakat yang jujur
b. Dikenal sebagai mitra usaha yang baik
c. Dalam dunia perbankan, dinilai sebagai nasabah yang baik
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
34
d. Sedapat mungkin memiliki pengalaman dalam bidang manajerial
dengan reputasi yang baik
Informasi yang digunakan untuk menilai performance pribadi
tersebut biasanya bersumber dari sesama pengusaha, media masa,
perbankan, dll.
2. Sumber Pengadaan Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja / sumber daya manusia yang dibutuhkan sesuai
standardisasi perusahaan adalah cukup langkah dan mungkin tidak
mudahmendapatkannya. Oleh karena itu, dalam penyusunan SKB
sebaiknya dicantumkan indikasi sumber pengadaan TK / SDM, misalnya
dari :
a. Kelompok perusahaan;
b. Daerah sekitar proyek;
c. Lembaga pelatihan( LPK ), lembaga-lembaga yang menspesialisasikan
diri dalam bidang penyaluran TK, Perguruan Tinggi, dll;
d. Luar Negeri, misalnya kebutuhan tenaga expert dari Jepang atau Korea
( untuk perusahaan otomotif & elektronik ), dari Hongkong atau
Taiwan ( untuk Chinese Restaurant ), dll.
A) Metode analisis S.W.O.T
Analisis SWOT adalah salah satu teknik analisis untuk mengkaji
Proses Bisnis dalam suatu Organisasi secara keseluruhan.Untuk
mengkaji suatu organisasi perlu dilakukan analisis dengan melihat
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
35
faktor internal (yang muncul dari dalam) dan faktor eksternal (yang
ada atau datang dari luar).( Albert Humphrey, 1970)
Faktor-faktor internal yang dapat dianalisis yaitu:
1. Kekuatan (Strengths) dan
2. Kelemahan (Weaknesses)
Sedangkan faktor-faktor eksternal, yaitu:
1. Peluang (Opportunities) dan
2. Ancaman (Threats)
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
36
2.1.4 Aspek Keuangan
1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Menurut Husein Umar(2010:178)Untuk merealisasikan proyek
bisnis dibutuhkan dana untuk investasi. Dana tersebut diklasifikasikan atas
dasar aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Di samping
untuk aktiva tetap, dana dibutuhkan juga untuk modal kerja yaitu semua
investasi yang diperlukan untuk aktiva lancar.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang
perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat. Beberapa
sumber dana yang penting antara lain adalah:
1) Modal pemilik perusahaan yang disetorkan
2) Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal.
3) Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal
4) Kredit yang diterima dari bank.
5) Sewa guna (leasing) dari lembaga non bank
2. Cash Flow/Aliran Kas
Setiap jenis investasi memerlukan pengeluaran tertentu dan juga
mengharapkan sejumlah penerimaan tertentu dalam usia investasi.
Pengeluaran-pengeluaran dan penerimaan-penerimraan itulah yang dimaksud
dengan aliran kas atau cash flow (Gunawan Adisaputro,1990).
dalam rencana studi kelayakan investasi, arus kas merupakan unsur
analisis yang sangat penting kedudukannya, karena kelayakan finansial sebuah
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
37
usulan rencana investasi diukur pada nilai sekarang arus kasnya. Secara
sederhana, jika nilai sekarang arus kas masuk lebih besar daripada nilai
sekarang arus kas keluar, maka rencana investasi itu dari sudut aspek finansial
adalah layak dilaksanakan. Manfaat (benefit) dari investasi yang diterima di
masa mendatang juga dinyatakan dalam bentuk arus kas, bukan dalam bentuk
laba akuntansi. Pada pokoknya arus kas adalah penerimaan yang dihasilkan
oleh operasi bisnis dalam periode waktu tertentu, diperoleh dengan
menambahkan laba bersih dengan depresiasi.
Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran
kas Salim dan Murdifin (2010:67)yaitu:
1) Aliran kas keluar netto (net outflow of cash)
Aliran kas keluar netto yaitu kas yang diperlukan untuk investasi baru
2) Aliran kas masuk netto (net annual inflow of cash)
Aliran kas masuk netto tahunan (net annual inflow of cash) yaitu sebagai
hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds
atau proceeds.” Salim dan murdifin (2010 : 67 ).
Aliran kas yang berhubungan dengan satu proyek bisa dikelompokan
smenjadi 3 bagian, Husein Umar (2005 : 185 ).yaitu :
1. Aliran kas permulaan (Initial Cash Flow),
Aliran kas keluar netto yaitu Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi
(outlay) pada awal periode, mungkin tidak hanya sekali tetapi merupakan
initial cash flow.
2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow).
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
38
Aliran kas operasional yaitu Aliran kas yang timbul selama operasi proyek
untuk menaksir kas operasional perlu ditentukan periode atau waktu yang
diperlukan. Umumnya waktu yang diperlukan untuk menaksir aliran kas
operasional disesuaikan dengan umur ekonomis investasi tersebut. Apabila
investasi dibelanjai sepenuhnya dengan modal sendiri maka untuk
perhitungan aliran kas adalah:
Aliran kas masuk = EAT + Depresiasi
Apabila investasi dibelanjai sepenuhnya dengan pinjaman maka
perhitungan aliran kas adalah:
Aliran kas masuk = EAT + Depresiasi + Bunga x (1-tax)
3. Aliran kas terminal (Terminal Cash Flow).
aliran kas yang diperoleh pada waktu proyek tersebut berakhir disebut
terminal cash flow. Pada umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa (residu)
dan pengambilan modal kerja.
3. Cost of Capital
Biaya modal sebenarnya adalah merupakan batas tingkat hasil minimum
yang harus dapat dicapai oleh suatu investasi agar dapat menaikan nilai
perusahaan (Indrio, 1990). Biaya modal dimaksudkan untuk dapat
menentukan biaya rill dari penggunaan modal dari masing-masing dana, untuk
menentukan biaya modal rata-rata(average cost of capital) dari keseluruhan
dana yang digunakan didalam perusahaan yang merupakan tingkat biaya
penggunaan modal perusahaan.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
39
Perhitungan biaya modal di atas dasar sesudah pajak. Biaya modal rata-
rata digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya
suatu usulan investasi tersebut dengan cost of capital.fungsi cost of capital
dalam berbagai metode penilaian investasi, sebagai berikut (Bambang
Riyanto, 1995).
(1) Apabila penggunaan NPV (Net Present Value) sebagai cara untuk
menerima atau ditolaknya suatu usulan investasi, maka cost of capitasl
(COC) berfungsi sebagai discount rate yang digunakan dari nilai sekarang
dari procceds dan pengeluaran investasi. Apabila NPV-nya positif maka
usulan investasi diterima.
(2) Apabila menggunakan rate of return maka fungsi cost of capital (COC)
adalah sebagai tingkat pembatas atau sebagai evaluasi terhadap usulan
investasi. Apabila rate return dari usulan investasi lebih besar dari COC-
nya maka usulan investasi diterima.
4. Capital Budgeting
Capital budgeting menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan
proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi aktu satu
tahun (batas waktu satu tahun tidak mutlak).
Capital budgeting mempunyai arti yang penting bagi perusahaan karena
(Bambang Riyanto:1994):
a) Dana yang terikat untuk jangka waktu panjang:
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
40
Ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang
panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat
diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini akan berpengaruh bagi
penyediaan dana untuk keperluan lain.
b) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan
forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over atau
underinvestmen dalaam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva
tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan
memeberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan sebaliknya kalau
jumlah investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil akan dapat
mendapatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi
sehingga mengurangi daya bersaingnya atau kemungkinan lain ialah
kehilangan sebagian dari pasar bagi produknya.
c) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah
yang besar. Jumlah yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh
dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh
dalam waktu yang singkat/sekaligus. Berhubung dengan itu maka
sebelumnya harus dibuat rencana dengan hati-hati dan teliti.
d) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran
modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
Kesalahan dalam pengambilan keputusan dibidang ini tidak dapat
diperbaiki tanpa adanya kerugian.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
41
5. Alat analisis investasi keuangan
Menurut Husein Umar (2005: 157), dalam aspek keuangan dan
ekonomi tedapat enam kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan
kelayakansuatu usaha atau investasi, yaitu Payback period (PP), Net
Present Vlue (NPV), Average Rate of Return (ARR), Internal Rate of
Return (IRR), Profibility Index (PI). serta berbagai rasio keuangan seperti
rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
a. Metode PP(Payback Period)
Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap
jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatuproyek atau usaha.
Kriteria penilaian pada payback period adalah:
Payback periode = Jumlah investasi x 12 bulan Aliran kas bersih
b. Metode ARR (Average Rate of Return)
mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-
rata investasi.
Rata-rata Investasi (Average Investment)
Rata-rata EAT = Total EAT
Umur ekonomis(n)
Rata-rata investasi = investasi
Umur ekonomis
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
42
c. Metode NPV (Net Present Value)
Merupakan metode analisis keuangan yang memperhatikan adanya
perubahan nilai uang karena faktor waktu; proyeksi arus kas data dinilai
sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor
pengurang yang dikaitkan dengan biaya modal(prosentase bunga).
NPV = Total PV = Aliran Kas Bersih – Total PV Investasis
d. Metode IRR(Internal Rate of Return)
IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima (PV Future
Procceds) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV
Capital Outlays).
IRR = PIM- CI x P2 – PI
C2 – C1
Keterangan :
P1 =Tingkat bunga 1
P2 = Tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2
e. Metode PI ( Profitability Indeks)
Indeks profitability adalah rasio atau perbandingan antara jumlah
nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal
proyek.
PI = Total PV Kas Bersih Total Investasi
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
43
2.1.5 .Aspek Hukum dan Legalitas
Menurut Salim dan Murdifin (2010) Tujuan dari aspek hukum adalah
untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-
dokumen yang dimiliki. Suatu usaha dikatakan legal jika telah mendapatkan
izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui instansi atau lembaga atau
departemen atau dinas terkait. Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan
dokumen penunjang usaha beserta izin-izin yang diperlukan sebelum
menjalankan usahanya.
Dalam penyusunan SKB, analisis dari sisi yuridis sangat penting
dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya proyek fiktif atau
perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara “ illegal “. Yang dimaksud
dengan “ Illegal “ di sini misalnya apabila perusahaan tidak memiliki ijin
usaha atau proyek yang bidang usahanya dilarang oleh Pemda / negara /
wilayah setempat. Disamping itu, evaluasi aspek yuridis mencakup pula
mengenai :
1) Bentuk badan hukum perusahaan
2) Legalitas pelaksanaan proyek apakah perusahaan beropersi yang diberikan
sesuai ijin pemerintahan setempat
3) Identitas pelaksanaan proyek
4) Lokasi (tempat) pelaksanaan proyek
5) Waktu pelaksanaan proyek
6) Cara pelaksanan proyek
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
44
A) Metode analisis S.W.O.T
Analisis S.W.O.T digunakan penelitian ini dalam menentukan kelayakan
dari aspek hukum dan legalitas.Analisis S.W.O.T adalah metode perencanaan
srategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk
akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.( Albert Humphrey, 1970)
Analisis SWOT dibuat dalam bentuk matriks. Matrik ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi dalam pendirian minimarket artomoro. dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
45
2.2 Kerangka Pemikiran
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya direncanakan dengan
matang dari beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu: aspek pasar dan
pemasaran,aspek tehnik dan tehnologi,aspek manajemen dan SDM,aspek
ekonomi dan keuangan serta aspek hukum dan legalitas.seorang investor yang
baik tentunya tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan, gagasannya
sebelum yakin tentang untung ruginya usaha yang direncanakan. Tindakan
yang dilakukannya adalah dengan menggunakan analisis kelayakan usaha atau
proyek dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB) untuk meneliti
apakah usaha yang direncanakan secara teknis,ekonomis dan komersial cukup
menguntungkan? Dan layak atau tidak untuk dilaksanakan.
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
46
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Afandy,Indo Yama Nasarudin dan Putu Dharma Wariska mengenai studi
kelayakan investasi bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk menguji layak atau
tidaknya bisnis itu dijalankan atau dikembangkan dalam usaha yang
dijalankan. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena analisis studi
kelayakan bisnis dapat mempengaruhi para investor dalam mengambil
keputusan.
Dede Moch Faturrohman(2008), melakukan penelitian tentang
Analisis Kelayakan Investasi untuk Rencana Perluasan Jaringan PT.TELKOM
Cabang Malang dilihat dari aspek finansial yang secara umum menunjukkan
usaha ini masih layak untuk dijalankan dan dipertahankan.
Putu Dharma Wariska (2009), melakukan penelitian tentang Studi
Kelayakan Investasi Bisnis Properti dilihat dari alat analisis penilaian investasi
Proyek Ciater Riung Rangga ini layak untuk dijalankan dan menginvestasikan
dana pada proyek ini adalah menguntungkan dan mempunyai prospek yang
cukup bagus.
Afandy (2010), melakukan penelitian tentang Analisis studi kelayakan
investasi pengembangan usaha distribusi PT.ANEKA ANDALAN KARYA
dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan
teknologis,aspek manajemen dan sumber daya manusia,aspek hukum dan
legalitas,serta aspek keuangan dan ekonomi menunjukkan bahwa kondisi
PT.ANDALAN KARYA layak untuk dilanjutkan
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
47
2.3 Hipotesis
H1 :Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran ARTOMORO2
Mart layak untuk didirikan
H2 :Berdasarkan aspek Teknis Produksi dan Teknologi
ARTOMORO2 Mart layak untuk didirikan
H3 :Berdasarkan aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
ARTOMORO2 Mart layak untuk didirikan
H4 :Berdasarkan aspek keuangan dan ekonomi ARTOMORO2
Mart layak untuk didirikan
H5 :Berdasarkan aspek hukum dan legalitas ARTOMORO2
Mart layak didirikan
Analisis Kelayakan Investasi..., Angga Merlinda Septiana, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
top related