lampiranmedia.unpad.ac.id/thesis/240110/2013/240110130083_l_1541.pdf · 2019-08-06 · 64 lampiran...
Post on 06-Jan-2020
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
61
Lampiran 1. Pengukuran Kadar Air Peko Teh Putih
Pengukuran Kadar Air Teh Putih
Ulangan
Bobot cawan
kosong (g)
(W0)
Bobot cawan
dan bahan
sebelum
dikeringkan (g)
(W1)
Bobot cawan
dan bahan
setelah
dikeringkan (g)
(W2)
Kadar air
teh putih (%)
1 4,53 9,53 9,24 5,80
2 4,55 9,55 9,25 6,00
3 4,32 9,32 9,02 6,00
Rata-rata ± SD (%) 5,93 ± 0,12
Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar air (%) =
100% …………………………….…….(1)
Keterangan:
W0 = massa cawan kosong (g)
W1 = massa cawan+sampel awal (sebelum pemanasan dalam oven) (g)
W2 = massa cawan+sampel awal (setelah pendinginan kondensor) (g)
Contoh perhitungan pada ulangan 1:
Kadar air (%) =
100% =
100% = 5,80%
62
Lampiran 2. Pengukuran Kadar Air Bubuk Teh Putih
Pengukuran Kadar Air Bubuk Teh Putih
Ulangan
Bobot cawan
kosong (g)
(W0)
Bobot cawan
dan bahan
sebelum
dikeringkan (g)
(W1)
Bobot cawan
dan bahan
setelah
dikeringkan (g)
(W2)
Kadar air
teh putih (%)
1 4,53 9,55 9,27 5,58
2 4,37 9,38 9,09 5,79
3 4,55 9,55 9,27 5,60
Rata-rata ± SD (%) 5,66 ± 0,12
Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar air (%) =
100% …………………………………...(2)
Keterangan:
W0 = massa cawan kosong (g)
W1 = massa cawan+sampel awal (sebelum pemanasan dalam oven) (g)
W2 = massa cawan+sampel awal (setelah pendinginan kondensor) (g)
Contoh perhitungan pada ulangan 1:
Kadar air (%) =
100% =
100% = 5,58 %
63
Lampiran 3. Pengujian Serat Kasar Teh Putih
Pengujian Serat Kasar Bubuk Teh Putih
Parameter
Massa
Kertas
Saring
(g)
Massa
Sampel
(g)
Massa
Kertas
Saring
+
Sampel
(g)
Berat
Residu
(g)
Serat
Kasar
(%)
Rata-
rata
± SD
(%)
Serat
Kasar
1,11 1,24 0,13
1,1 2,1774 1,9 0,79 30,3114
1,1 2,0455 2,11 1,01 43,0213
Diabukan 23,8513 23,89 0,04 2,25 ±
0,54 24,2221 2,1774 24,30 0,08 1,87
24,287 2,0455 24,38 0,09 2,63
Serat kasar dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Serat kasar (%) =
x 100% ……….…………………………..(3)
Keterangan:
W = massa awal sampel (g)
W1 = massa sampel konstan (g)
W2 = massa abu(g)
Contoh perhitungan pada ulangan 1:
Serat kasar (%) =
x 100% =
x 100% = 1,87%
64
Lampiran 4. Pengujian Ekstrak dalam Air
Pengujian Ekstrak dalam Air
Parameter Berat Labu
(g)
Berat Sampel
(g)
Berat labu +
Sampel
(g)
Kelarutan air 56,6097 1,0262 56,87
Ekstrak dalam air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Ekstrak dalam air =
x 100%……….................(4)
Keterangan:
W0 = massa cawan kosong (g)
W1 = massa cawan kosong dan bahan (g)
W2 = massa cawan kosong dan sampel terekstrak (g)
P = pengenceran
KA = kadar air (%)
65
Lampiran 5. Pengukuran Kadar Abu Peko Teh Putih
Ulangan
Massa
Cawan
(gr)
Massa Cawan
Awal + Peko
(gr)
Massa Cawan
Akhir + Peko
(gr)
Kadar Abu
(%)
I 12,4313 15,4313 12,5775 4,8730
II 10,6472 13,6472 10,7942 4,9000
III 11,6695 14,6695 11,7714 3,3967
Rata-rata ± SD (%) 4,3899 ± 0,86
Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar abu total =
x 100% ……………..………………….....(5)
Keterangan:
Ba = massa cawan kosong (g)
Bb = massa cawan kosong + sampel sebelum diabukan (g)
Bc = massa cawan kosong + sampel setelah diabukan (g)
Contoh perhitungan pada ulangan 1:
Kadar abu total =
x 100% = 4,8730%
66
Lampiran 6. Rendemen Penggilingan dan Pengayakan Bubuk Teh
Massa Bubuk Teh Putih Sebelum dan Setelah Proses Penggilingan dan
Pengayakan
Proses Pengulangan
1 2 3
Massa awal peko a (g) 100,02 100,01 100,01
Massa setelah penggilingan b (g) 99,89 99,90 99,87
Massa setelah pengayakan c (g) 99,60 99,78 99,48
Rendemen Pengayakan dan Penggilingan
Proses Pengulangan Rata-rata ± SD
(%) 1 2 3
Rendemen penggilingan (%) 99,87 99,90 99,87 99,88 ± 0,02
Rendemen pengayakan (%) 99,71 99,88 99,61 99,73 ± 0,14
Rendemen penggilingan dan pengayakan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rendemen Penggilingan =
……………………….........(6)
Rendemen Pengayakan =
...............................................(7)
Contoh perhitungan pada ulangan 1:
Rendemen Penggilingan =
=
= 99,87%
Rendemen Pengayakan =
=
= 99,71%
67
Lampiran 7. Rendemen Ekstraksi
Pelarut Ulangan
Massa
Bubuk Teh
(g)
Massa
Pelarut
(g)
Massa Ekstraksi
(g) Rendemen
(%) Awal Akhir
n-Heksana
A1 100,02 596,19 696,21 671,21 96,41
A2 100,02 593,13 693,15 688,15 99,28
A3 100,02 590,13 690,15 651,15 94,35
Aseton 70%
B1 100,02 717,86 814,64 798,64 98,04
B2 100,02 898,11 996,66 968,66 97,19
B3 100,02 741,70 847,69 838,69 98,94
Etanol 96%
C1 100,02 506,40 576,64 567,64 98,44
C2 100,02 458,72 523,66 521,66 99,62
C3 100,02 471,39 538,12 538,12 100,00
Nilai Rata-rata Hasil Ekstraksi Teh Putih
Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi
n-Heksana 96,68 2,48
Aseton 70% 98,05 0,87
Etanol 96% 99,35 0,81
Nilai rendemen pada proses ekstraksi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Rendemen Ekstraksi (%) =
............................................(8)
Keterangan :
Md = Massa ekstraksi awal (g)
Me = Massa ekstraksi akhir (g)
Contoh Perhitungan :
Rendemen Ekstraksi =
=
68
Lampiran 8. Rendemen Filtrasi
Pelarut Ulangan
Massa Ekstraksi
(g)
Massa
Filtrat
(g)
Rendemen Filtrasi
(%) Awal Akhir
n-Heksana
A1 696,21 671,21 493,23 73,48
A2 693,15 688,15 440,12 63,96
A3 690,15 651,15 432,86 66,48
Aseton 70%
B1 814,64 798,64 428,22 53,62
B2 996,66 968,66 432,30 44,63
B3 847,69 838,69 434,26 51,78
Etanol 96%
C1 576,64 567,64 431,10 75,95
C2 523,66 521,66 389,92 74,75
C3 538,12 538,12 415,15 77,15
Nilai Rata-rata Hasil Filtrasi
Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi
n-Heksana 67,97 4,94
Aseton 70% 50,01 4,75
Etanol 96% 75,95 1,20
Nilai rendemen pada proses filtrasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Rendemen Filtrasi (%) =
…………………..…………..(9)
Keterangan :
Me = Massa esktraksi akhir (g)
Mf = Massa filtrat (g)
Contoh Perhitungan :
Rendemen Filtrasi =
69
Lampiran 9. Rendemen Evaporasi
Evaporasi tanpa menggunakan Rotary Evaporator Vacuum
Pelarut Ulangan
Massa Labu
Kosong
(g)
Massa Labu
+ Filtrat
(g)
Massa Labu
+ Ekstrak
(g)
Rendemen
(%)
n-
Heksana
A1 76,54 569,77 77,11 0,12
A2 66,53 506,65 67,20 0,15
A3 66,05 498,91 66,86 0,19
Evaporasi menggunakan Rotary Evaporator Vacuum
Pelarut Ulangan
Massa Labu
Kosong
(g)
Massa Labu
+ Filtrat
(g)
Massa Labu
+ Ekstrak
(g)
Rendemen
(%)
Aseton
70%
B1 318,78 757 539,19 50,30
B2 318,70 751 550,92 53,72
B3 318,74 753 534,96 49,79
Etanol
96%
C1 318,87 745 333,69 3,48
C2 318,77 702 332,39 3,55
C3 318,96 726 332,57 3,34
Nilai Rata-rata Hasil Evaporasi
Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi
n-Heksana 0,15 0,04
Aseton 70% 51,27 2,14
Etanol 96% 3,46 0,11
70
Lampiran 10. Rendemen Evaporasi (Lanjutan)
Nilai rendemen pada proses evaporasi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Rendemen Evaporasi (%) =
…………………...…(10)
Keterangan :
Mg = Massa labu kosong (g)
Mh = Massa labu awal + filtrat (g)
Mi = Massa labu akhir + ekstrak (g)
Contoh Perhitungan :
Rendemen Evaporasi =
71
Lampiran 11. Rendemen Total
Pelarut Ulangan
Massa awal
bahan
(g)
Massa
ekstrak
(g)
Kadar Sisa
Pelarut
(%)
Rendemen
Total
(%)
n-
Heksana
A1 100,02 0,57 0 0,57
A2 100,02 0,67 0 0,67
A3 100,02 0,81 0 0,81
Aseton
70%
B1 100,02 220,41 0,47 219,37
B2 100,02 232,22 0,31 231,50
B3 100,02 216,22 0,46 215,23
Etanol
96%
C1 100,02 14,92 0,49 7,61
C2 10002 13,43 0,46 7,25
C3 100,02 13,70 0,51 6,71
Nilai Rata-rata Rendemen Total
Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi
n-Heksana 0,68 0,12
Aseton 70% 222,03 8,46
Etanol 96% 7,19 0,45
Nilai rendemen didapat dari persamaan berikut:
Rendemen total (%) =
………………………...…(11)
Keterangan :
Ma = Massa awal teh putih kering (g)
Mj = Massa ekstrak (g)
Mk = Massa ekstrak x kadar sisa pelarut (g)
Contoh perhitungan :
Rendemen total =
=
( )
= 0,57%
72
Lampiran 12. Pengukuran Bobot Jenis Filtrat
Pelarut Ulangan
Massa
Piknometer
Kosong
(g)
Massa
Piknometer
+ Aquades
(g)
Massa
Piknometer
+ Filtrat
(g)
Bobot
Jenis
n-Heksana
A1 6,5592 7,8532 7,2846 0,5606
A2 6,5592 7,8532 7,2840 0,5601
A3 6,5592 7,8532 7,2819 0,5585
Aseton 70%
B1 6,5579 7,8282 7,7195 0,9144
B2 6,5579 7,8282 7,7472 0,9362
B3 6,5579 7,8282 7,7284 0,9214
Etanol 96%
C1 6,5570 7,8378 7,5722 0,7926
C2 6,5570 7,8378 7,5741 0,7941
C3 6,5570 7,8378 7,5671 0,7886
Nilai Rata-rata Bobot Jenis Filtrat
Pelarut Rata-rata Standar Deviasi
n-Heksana 0,5597 0,0011
Aseton 70% 0,9240 0,0111
Etanol 96% 0,7918 0,0028
Nilai bobot jenis filtrat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
Bobot jenis =
…………………………………………...…..( 12)
Keterangan :
m = Massa piknometer kosong (g)
m1 = Massa piknometer + aquades (g)
m2 = Massa piknometer + filtrat (g)
Contoh perhitungan:
Bobot jenis =
=
= 0,5606
73
Lampiran 13. Data Hasil Pengujian Bobot Jenis Ekstrak
Pelarut Ulangan
Massa
Piknometer
Kosong
(g)
Massa
Piknometer
+ Aquades
(g)
Massa
Piknometer
+ Filtrat
(g)
Bobot
Jenis
n-Heksana
A1 - - - 0
A2 - - - 0
A3 - - - 0
Aseton 70%
B1 6,5562 7,8481 7,8648 1,0129
B2 6,5562 7,8481 7,8533 1,0040
B3 6,5562 7,8481 7,8748 1,0207
Etanol 96%
C1 6,5616 7,8422 7,8739 1,0248
C2 6,5616 7,8422 7,8529 1,0084
C3 6,5616 7,8422 7,8843 1,0329
Nilai Rata-rata Bobot Jenis Ekstrak
Pelarut Rata-rata Standar Deviasi
n-Heksana 0 0
Aseton 70% 1,0125 0,0083
Etanol 96% 1,0220 0,0125
Bobot jenis ekstrak n-heksana
Tidak dapat diuji dikarenakan hasil ekstraksinya sangat sedikit.
Nilai bobot jenis ekstrak dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
Bobot jenis =
……………………………………………..( 13)
Keterangan :
m = Massa piknometer kosong (g)
m1 = Massa piknometer + aquades (g)
m2 = Massa piknometer + filtrat (g)
Contoh perhitungan:
Bobot jenis =
=
= 1,0248
74
Lampiran 14. Data Hasil Pengujian Warna Ekstrak Teh Putih
Pelarut Sampel Parameter Warna Warna
L* a* b* C* h
Bubuk Teh
Putih 41,37 0,13 10,59 10,59 89,3 Yellow Red
n-Heksana
A1 35,60 -4,21 8,22 9,20 120,30 Yellow
A2 32,33 -3,70 7,41 9,40 100,50 Yellow
A3 35,75 -4,72 9,60 9,60 129,00 Yellow
Rata-rata ±SD 34,56
±1,93
-4,21
±0,72
8,41
±1,11
9,40
±0,2
116,60
±14,60 Yellow
Aseton 70%
B1 10,81 31,00 18,38 36,04 30,66 Red
B2 1,44 8,05 8,05 8,43 18,12 Red
B3 11,10 33,04 33,04 38,18 30,07 Red
Rata-rata ±SD 7,78
±5,50
24,03
±13,88
19,8
±12,56
27,5
± 16,59
25,95
±7,65 Red
Etanol 96%
C1 6,99 5,04 11,10 12,19 65,58 Yellow Red
C2 6,07 4,81 9,95 11,05 64,20 Yellow Red
C3 6,58 3,86 10,12 10,83 69,12 Yellow Red
Rata-rata ±SD 6,55
±0,46
4,57
±0,63
10,3
±0,62
11,3
±0,73
66,30
±2,54 Yellow Red
75
Lampiran 15. Data Hasil Pengujian Warna Ektrak Teh Putih (Lanjutan)
Penampakan Visual Ekstrak Teh Putih Menggunakan Chroma Minolta
Sampel Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
n-Heksana
Aseton 70%
Etanol 96%
76
Lampiran 16. Kadar Sisa Pelarut
Pelarut Ulangan
Massa Labu
kosong
(g)
Massa Labu +
Ekstrak (g)
Kadar Sisa
Pelarut
(%) Awal Akhir
n-Heksana
A1 - - - 0
A2 - - - 0
A3 - - - 0
Aseton 70%
B1 318,79 319,79 319,32 47,00
B2 127,09 128,09 127,78 31,00
B3 127,09 128,09 127,63 46,00
Etanol 96%
C1 127,19 128,29 127,70 49,00
C2 127,10 128,10 127,64 46,00
C3 127,11 128,11 127,60 51,00
Nilai Rata-rata Kadar Sisa Pelarut
Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi
n-Heksana 0 0
Aseton 70% 41,33 8,96
Etanol 96% 48,67 2,52
Kadar sisa pelarut n-heksana
Tidak diuji karena berbentuk padatan yang menempel pada dinding botol
sehingga diasumsikan tidak memiliki kandungan sisa pelarut.
Nilai rendemen pada proses evaporasi dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Kadar sisa pelarut =
………………………………...(14)
Keterangan :
a = Massa labu kosong (g)
b = Massa labu + ekstrak teh putih (awal) (g)
c = Massa labu + ekstrak teh putih (akhir) (g)
Contoh perhitungan :
Kadar sisa pelarut =
=
= 47%
77
Lampiran 17. Kadar Fenol Ekstrak Teh Putih
Standar Asam Galat
Konsentrasi [X]
(mg/g) Absorbansi [Y]
0,1 0,076
0,2 0,229
0,4 0,398
0,8 0,801
1,6 1,608
y = 1.0059x - 0.0013
R² = 0.9991
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
0 0.5 1 1.5 2
Ab
sorb
an
si
Konsentrasi (mg/g)
78
Lampiran 18. Kadar Fenol Ekstrak Teh Putih (Lanjutan)
Pelarut Kode
Sampel Absorbansi
Konsentrasi
(mg/g)
Rata-
rata
Konsen
trasi
(%)
Rata-
rata
n-Heksana
A1 0,065 0,066
0,047
5,365
5,704
0,070 0,071 5,770
A2 0,028 0,029 5,479
0,020 0,021 3,983
A3 0,046 0,047 6,813
0,046 0,047 6,813
Aseton 70%
B1 0,371 0,370
0,369
8,501
8,516
0,242 0,242 5,556
B2 0,466 0,465 9,916
0,430 0,429 9,152
B3 0,321 0,320 8,104
0,391 0,390 9,864
Etanol 96%
C1 0,582 0,580
0,650
15,395
17,551
0,599 0,597 15,844
C2 0,644 0,642 19,448
0,523 0,521 15,801
C3 0,788 0,785 19,494
0,781 0,778 19,322
Bubuk Teh Putih 0,482 0,480
0,487 - -
0,495 0,493 - -
Nilai Rata-rata Kadar Fenol Ekstrak
Pelarut Rata-rata (%) Standar Deviasi
n-Heksana 5,704 1,057
Aseton 70% 8,516 1,620
Etanol 96% 17,551 2,056
79
Lampiran 19. Kadar Fenol Ekstrak Teh Putih (Lanjutan)
Menentukan konsentrasi fenol ekstrak dengan absorbansi menggunakan
persamaan dari kurva standar asam galat.
Contoh perhitungan (1):
Persamaan grafik, y = 1,0059x – 0,0013
Absorbansi [y] = 0,547
Maka nilai konsentrasi [x]
y = 1,0059x – 0,0013
0,788 = 1,0059x – 0,0013
X = 0,785 mg/g
Contoh perhitungan (2):
Kadar polifenol (%) = (
)
( )
( )
x 100%
= (
)
( )
( )
x 100% = 19,494%
80
Lampiran 20. Kesetimbangan Massa
Input = output
Teh putih (g) + etanol (g) = hasil ekstraksi (g) + susut massa (g)
Kesetimbangan Massa pada Proses Ekstraksi
Perlakuan Ulangan
Awal
(g)
Akhir
(g) Susut Massa
(g) Teh
Putih Etanol
Hasil
Ekstraksi
n-Heksana
1 100,02 596,19 671,21 25
2 100,02 593,13 688,15 5
3 100,02 590,13 651,15 39
Rata-Rata ± SD 23 ± 17,09
Aseton
70%
1 96,78 717,86 798,64 16
2 98,55 898,11 968,66 28
3 96,99 741,70 838,69 0
Rata-Rata ± SD 14,67 ± 14,05
Etanol
96%
1 70,24 506,40 567,64 9
2 64,94 458,72 521,66 2
3 66,73 471,39 538,12 0
Rata-rata ± SD 3,67 ± 4,73
81
Lampiran 21. Kesetimbangan Massa (Lanjutan)
Input = output
Hasil ekstraksi (g) = filtrat (g) + ampas teh putih (g) + susut massa (g)
Kesetimbangan Massa pada Proses Filtrasi
Perlakuan Ulangan
Awal
(g)
Akhir
(g) Susut Massa
(g) Hasil
Ekstraksi Filtrat Ampas
n-Heksana
1 671,21 493,23 170,98 7
2 688,15 440,12 238,03 10
3 651,15 432,86 210,29 8
Rata-Rata ± SD 8,33 ± 14,05
Aseton
70%
1 798,64 428,22 350,42 20
2 968,66 432,30 525,36 11
3 838,69 434,26 400,43 4
Rata-Rata ± SD 11,67 ± 8,02
Etanol
96%
1 567,64 431,10 133,54 3
2 521,66 389,92 130,74 1
3 538,12 415,15 118,97 4
Rata-Rata ± SD 2,67 ± 1,53
82
Lampiran 22. Kesetimbangan Massa (Lanjutan)
Input = output
Filtrat (g) = etanol (g) + ekstrak (g) + susut massa (g)
Kesetimbangan Massa pada Proses Evaporasi
Perlakuan Ulangan
Awal
(g)
Akhir
(g) Susut
Massa
(g) Filtrat Pelarut Ekstrak
teh
n-Heksana
1 493,23 492,66 0,57 0
2 440,12 439,45 0,67 0
3 432,86 432,05 0,81 0
Rata-Rata ± SD 0
Aseton
70%
1 428,22 207,81 220,41 0
2 432,30 200,08 232,22 0
3 434,26 218,04 216,22 0
Rata-Rata ± SD 0
Etanol
96%
1 431,10 416,37 14,73 0
2 389,92 376,49 13,43 0
3 415,15 401,54 13,70 0.09
Rata-Rata ± SD 0,03 ± 0,05
83
Lampiran 23. Perhitungan Pengenceran
Pengenceran Aseton 99,5% menjadi Aseton 70%
M1 x V1 = M2 x V2
99,5% x V1 = 70% x 1000 ml
V1 =
= 703,518 ml
Aquades = 1000 ml – 703,518 ml
= 296,482 ml
Jadi, untuk mendapatkan aseton 70% sebanyak 1000 ml dilakukan
pengenceran dari aseton 99,5% sebanyak 703,518 ml dan aquades sebanyak
296,482 ml.
84
Lampiran 24. Tabel Kebutuhan Bahan dan Sampel
No. Parameter Uji Kebutuhan Sampel
(gram)
1. Warna 6
2. Bobot Jenis Maserat 6
3. Bobot Jenis Ekstrak 6
4. Kadar Sisa Pelarut 6
5. Kadar Polifenol 6
6. Rendemen Ekstrak 6
7. Rendemen Total 6
Total 42
No Nama Bahan Jumlah (mL)
1. n-Heksana 2700
2. Aseton 70% 2700
3. Etanol 96% 2700
4. Aquades 1000
5. Na2CO3 7,5%, 25
6. Reagen Folin-Ciocalteu 30
Perhitungan jumlah teh putih yang dibutuhkan
Jumlah teh putih = jumlah teh putih pada 1 sampel jumlah sampel
= 100 gram 9
= 900 gram
85
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian
Peko Teh Putih Bubuk Teh Putih Lolos Mesh 18
Ekstraksi Teh Putih Pemisahan Filtrat dengan Ampas
Filtrat Hasil Ekstraksi Penguapan dengan Rotary Evaporator
Vacuum
86
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian (Lanjutan)
Ekstrak Teh Putih Menggunakan Pelarut n-Heksana
Ekstrak Teh Putih Menggunakan Pelarut Aseton 70%
Ekstrak Teh Putih Menggunakan Pelarut Etanol
top related