2. diet gizi buruk pd anak

Post on 05-Dec-2014

1.929 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

DIET BAGI ANAK GIZI BURUK

WORLD HEALTH ORGANISATION (WHO)

55% kematian anak di seluruh dunia disebabkan karena malnutrisi

Mortality Rate anak yang dirawat di rumah sakit karena gizi buruk masih tinggi

Penyebab : Pelayanan RS Refeeding syndrome

Refeeding Syndrome

Komplikasi potensial yang mematikan (cardiac failure) dari suatu peningkatan asupan kalori setelah terjadi kelaparan

Refeeding diet tinggi KH

Meningkatkan kebutuhan phosphate dan sintesa protein

perubahan ketersediaan phosphate

hypophosphatemia

Refeeding syndrome

magnesium

potassium

Glukosa tersedia dalam darah

Glukoneogenesis dihambat

-peningkatan plasma glukosa -peningkatan ekskresi insulinRebound hyperglycemia

Flux glukosa, potassium, magnesium, phosphate ke

sel

Penurunan kadar dalam serum

Refeeding syndrome

DEPLESI PHOSPHATE juga menyebabkan Anoreksia Gangguan neuromuscular Penurunan myocardial

contractility

PEMBERIAN MAKAN MERUPAKAN BAGIAN PENTING DARI MANAJEMEN GIZI BURUK

Kunci mencegah RS

Hindari rapid refeeding, khususnya diet tinggi karbohidrat

penambahan potassium, magnesium, phosphate

Pembatasan sodium

Cara aman mengkoreksi defisit phosphate

Milk diet Karena oral phosphate salt ---laxative---diare Susu sumber yang baik magnesium, protein,

energi Sereal (beras dan gula)

Rendah sodium, protein & laktosa

PEMBERIAN MAKAN hati-hati, perlahanfrekuensi seringporsi kecil

PEMBERIAN YANG AGRESIF AKAN MENGGANGGU SISTEM TUBUH

DAN DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN

PEMBERIAN MAKAN

Harus dimulai segera mungkin Melalui fase Perlahan bertahap jumlah yang diberikan

(energi, protein, zat gizi lain) Diperlukan formula khusus nafsu makan dan kondisi umum yang

menentukan fase dari terapi dan bukan lamanya waktu dari masuk rumah sakit

Formula khusus

WHO merekomendasikan F-75, F-100

Karena sudah didisain sesuai kondisi anak gizi buruk dan diuji

Apakah harus menggunakan Formula WHO? Tergantung situasi lokal/daerah Syarat

Densitas Energi 75-100 kkal/100ml Osmolaritas dibawah 350-400 mOsmol/L 6-12% kalori berasal dari protein, sebagian berasal

dari hewani (susu, daging ayam,atau telur) Sodium (<2 mmol/kg/hr) potassium (5-7 mmol/kg/hr)

RICE MILK DIET

Full-fat dried milk (g) 76

Rice (g) 74

Vegetable oil (cc) 33

Sugar (g) 27

Kalium (cc) 9

Water to total volume (cc) 1.000

Diet used at Instituto de Investigacion Nutricional, Lima

nafsu makan dan kondisi umum yang menentukan fase dari terapi dan bukan lamanya waktu dari masuk rumah sakit

Kriteria peningkatan/pengurangan

frekuensi pemberian

Ada muntah, diare sering, nafsu makan jelek, lanjutkan pemberian setiap 2 jam

Tidak muntah/sedikit, diare berkurang (<5kali/hari), menghabiskan sebagian besar porsi, ubah frekuensi pemberian menjadi setiap 3 jam

Setelah pemberian setiap 3 jam: Tidak ada muntah, diare sedikit, menghabiskan sebagian besar porsi, ubah frekuensi pemberian menjadi setiap 4 jam

Prinsip manajemen pada fase rehabilitasi

mendorong anak untuk makan sebanyak mungkin mendorong ibu untuk menyusui menstimulasi perkembangan emosi dan fisik mempersiapkan ibu atau pengasuh untuk

meneruskan pemberian makan dan perawatan anak setelah keluar dari rumah sakit

MONITORING

Sangat penting dilakukan karena perpindahan fase memerlukan data-data klinis selain catatan makan dan cairan

KAPAN MULAI DIBERI MAKAN RECOVER SECARA KLINIS

TANDA2 DEHIDRASI BERKURANG

Tanda-Tanda Transisi

Kembalinya nafsu makan Mudah menghabiskan porsi

frekuensi 4 jam F-75Berkurang udem/udem minimalBiasanya setelah 2-7 hariAnak tersenyum

Transisi (3 hari)

48 jam pertama (2 hari) Beri F-100 tiap 4 jam Volume sama dengan F-75 terakhir Volume tetap selama 2 hari

Hari ke3 Jika anak menghabiskan, naikkan

volume 10 ml ASI tetap diberikan

top related