document1

Post on 06-Oct-2015

216 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mawapres

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBatubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi sumber daya energi yang sangat besar. Indonesia memiliki cadangan batubara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-4 di dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan datang batubara menjadi salah satu sumber energi alternatif potensial untuk menggantikan potensi minyak dan gas bumi yang semakin menipis. Pengembangan pengusahaan pertambangan batubara secara ekonomis telah mendatangkan hasil yang cukup besar, baik sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun sebagai sumber devisa.Bersamaan dengan itu, eksploitasi besar-besaran terhadap batubara secara ekologis sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang mengancam kelestarian fungsi lingkungan hidup. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh penambangan batubara adalah Air asam tambang (AAT). Air asam tambang atau Acid Mine Drainage merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebutkan air lindian, rembesan, atau aliran. Air asam tambang terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat berupa tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. Umumnya keadaan ini terjadi karena sulfur yang terdapat dalam batuan teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan tambang). Selanjutnya dengan kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan menyebabkan oksida sulfur tersebut berubah menjadi asam.Air asam tambang menjadi salah satu dampak penting dari kegiatan pertambangan yang harus dikelola tidak saja karena dampaknya terhadap lingkungan perairan atau air tanah, tetapi juga karena: a. Sekali telah terbentuk akan sulit untuk menghentikannya (kecuali salah satu komponennya habis).b. Bisa berdampak sangat lama, melampaui umur tambang; pengalaman menunjukkan bisa berlangsung sampai ratusan tahun.Risiko yang dihadapi oleh pertambangan terhadap AAT tidak saja pada masa operasi tetapi yang lebih penting adalah pada masa pascatambang. Bila terjadi kasus AAT pada pascatambang, bisa membuat pelaku usaha pertambangan bertanggungjawab selamanya atau harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk melakukan penggalian dan penimbunan kembali (re-mining).

1.2 Rumusan Masalah1. Faktor apa saja yang menjadi pemicu terbentuknya air asam tambang pada tambang batubara? 2. Upaya apa saja yang ditempuh dalam upaya menghindari terbentuknya air asam tambang?3. Metode apa yang diterapkan untuk pengendalian air asam tambang pada tambang batubara?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui faktor-faktor terbentuknya air asam tambang pada tambang batubara 2. Mengetahui langkah-langkah yang ditempuh dalam upaya mencegah terbentuknya air asam tambang pada tambang batubara3. Mengetahui metode yang dapat dipilih untuk pengendalian air asam tambang di tambang batubara.

1.5 Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian iini adalah sebagai berikut :1. Menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang asal usul air asam tambang2. Memperkenalkan pencegahan dan pengelolaan air asam tambang

1.5 Metodologi PenelitianMetode yang kami gunakan adalah:1. Deskriptif2. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet dan buku panduan

top related