128129370 agama-islam-taubat
Post on 23-Jun-2015
233 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena -
Nya kita masih diberikan kesempatan dan rezeki yang melimpah sampai saat ini.
Berkat rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa serta keinginan diri ,maka
penyusunan makalah mengenai “Taubat” ini dapat kami selesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk memperbaiki
makalah ini. Akhirnya, kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari
semua pihak mulai dari awal penyusunan makalah ini hingga terselesaikannya
makalah ini.
Tangerang Selatan, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Permasalahan
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Taubat
B. Penjelasan Taubat
C. Syarat Diterimanya Taubat
D. Cara Melakukan Taubat
E. Keutamaan taubat
F. Contoh Perilaku
BAB III. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Permasalahan
Setiap manusia pasti memiliki kesalahan semasa hidupnya. Sebaik - baik
manusia bukanlah yang tidak pernah salah, tetapi sebaik - baiknya manusia adalah
orang yang telah berbuat salah kemudian dia bertaubat kepada Allah SWT.
Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan
dan dosa, sebagaimana Islam tidak membiarkan masnusia berputus asa dari
ampunan Allah SWT. betapapun besar dosa yang telah diperbuatnya. Bahkan Nabi
Muhammad saw. telah membenarkan ini. Dengan segala rahmat - Nya, Allah SWT.
memberikan jalan kembali kepada ketaatan, ampunan, dan rahmat - Nya dengan
sifat-sifat-Nya Yang Maha Penyayang dan Maha Penerima taubat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Pengertian Taubat
Taubat merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab dan sudah
menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal kata taubat adalah dari kata "taba"
sebagaimana berikut:
توبة - يتوب - تاب
Dari segi bahasa taubat memiliki beberapa arti, diantaranya :
Kembali (الرجوع)
Menyesal (ندم)
Bermaksud/ berniat/ berjanji (نوى)
Adapun dari segi istilah, taubat adalah, Tobat adalah proses menyadari
kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya
kembali atau permohonan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan) dan
atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya
B. Penjelasan Taubat
Tobat Adalah kembali kepada Allah swt. setelah melakukan maksiat.Tobat
merupakan rahmat Allah swt. yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat
kembali kepadanya.Dalam Q.S Al-Baqarah : 160, Allah swt menjelaskan :
kecuali mereka yang telah tobat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan
(kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima tobatnya dan Akulah Yang
Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Sebuah hadits yang patut jadi renungan, Anas bin Malik menceritakan bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
قال الله يا ابن آدم إنك ما دعوتنى ورجوتنى غفرت لك ا ابن آدم لو ب لغت ذنوبك على ما كان فيك وال أبالى ي
عنان السماء ثم است غفرتنى غفرت لك وال أبالى يا ابن آدم إنك لو أت يتنى بقراب األرض خطايا ثم لقيتنى ال تشرك بى شيئا ألت يتك بقرابها مغفرة
Artinya :
”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku,
maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam,
seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni,
tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau
mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik
sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh
bumi pula.” (HR. Tirmidzi no. 3540. Abu Isa mengatakan bahwa hadits ini ghorib.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah benar-benar Maha Pengampun.
Setiap dosa –baik dosa kecil, dosa besar, dosa syirik bahkan dosa kekufuran- bisa
diampuni selama seseorang bertaubat sebelum datangnya kematian walaupun dosa
itu sepenuh bumi. Hal ini dikuatkan pula pada ayat dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala
berfirman,
قل يا عبادي الذين أسرفوا على أن فسهم ال ت قنطوا من رحمة الله
نوب جميعا إنه هو الغفور الرحيم إن الله ي غفر الذ
Artinya :
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Ibnu Katsir mengatakan, ”Ayat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap
orang yang berbuat maksiat baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat
kepada Allah. Ayat ini mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa
bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut
amat banyak, bagai buih di lautan. ”
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan mengampuni setiap dosa walaupun
itu dosa kekufuran, kesyirikan, dan dosa besar (seperti zina, membunuh dan minum
minuman keras). Sebagaimana Ibnu Katsir mengatakan, ”Berbagai hadits
menunjukkan bahwa Allah mengampuni setiap dosa (termasuk pula kesyirikan) jika
seseorang bertaubat. Janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Allah walaupun
begitu banyak dosa yang ia lakukan karena pintu taubat dan rahmat Allah begitu
luas.”
Tobat dalam Islam tidak mengenal perantara,bahkan pintunya selalu terbuka
luas tanpa penghalang dan batas.Hal itu terungkap dalam sabda Rasulullah saw. :
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk
menerima tobat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari
terbit dari barat”.
Pintu tobat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah swt. mengampuni semua
dosa karena Dialah Yang Maha Pengampun,Maha Penyayang.Utnuk itu,kita harus
bersegera bertobat dari kesalahan kita seperti yang Allah ingatkan dalam Surat Ali
Imran : 113.
Artinya :
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang
bertaqwa.”
Taubat yang tingkatannya paling tinggi dihadapan Allah adalah Taubat
Nasuha,yaitu taubat yang murni.Seperti yang dijelaskan pada surat Al-Tahrim :8
يكفر أن ربكم عسى نصوحا توبة اهلل إلى توبوا آمنوا نالذي أيها يا يخزي ال يوم األنهار تحتها من تجري جنات ويدخلكم سيئاتكم عنكم
يقولون وبأيمانهم أيديهم بين يسعى نورهم معه آمنوا والذين النبي اهللقدير شيء كل على إنك لنا واغفر نورنا لنا أتمم ربنا
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang
semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-
kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang
beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di
sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu".
C.Syarat Diterimanya Taubat
Syarat diterimanya taubat yaitu :
Melepaskan diri sejauh-jauhnya dari kemaksiatan yang pernah dilakukannya.
Memiliki rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya atas perbuatan yang
dilakukannya itu, baik yang sengaja ataupun yang tidak senganja.
Harus memiliki tekad yang kuat, untuk tidak mengulangi perbuatan
maksiatnya tersebut.
Jika dosanya berkenaan dengan orang lain, sebaiknya ia juga meminta maaf
kepada orang tersebut.
Taubat tidak akan diterima jika ia sudah hampir tiba pada ajalnya (sakaratul
maut).
Apabila dosanya itu bersangkutan dengan orang lain maka Ia harus meminta
maaf kepada orang yang bersangkutan.Dosa yang berkaitan dengan gibah dan Qazaf
sedangkan orang tersebut belum mengetahuinya maka cukuplah bertaubat kepada
Allah swt. ,mengungkapkan kebajikannya,dan memohon ampunkan untuknya.
D.Cara Melakukan Taubat
Cara untuk bertaubat, dapat dilakukan dengan 2 cara,yaitu :
fardi (individu), dengan seorang diri mengakui kesalahan dihadapan Allah,
menyesali atas perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
dengan bantuan orang lain, seperti dengan seorang ustadz atau ulama agar
ia dibimbing untuk melakukan taubat.
Waktu yang afdhal adalah pada tengah malam, setelah melaksanakan shalat
malam (baca; tahajud). Karena pada saat-saat inilah, tiada hijab yang dapat
menghalangi seorang hamba dengan Allah SWT. Kedua cara ini dapat dilakukan
sesuai dengan kecendrungan seseorang. Pada intinya kemauan merupakan faktor
yang dominan, yang dapat membantunya dalam bertaubat.
Taubat nasuha merupakan taubat yang paling tinggi di sisi Allah swt. adapun
langkah-langkah untuk melakukan taubat nasuha,yaitu :
Segera mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah (QS An Nahl
: 53).
Meminta perlindungan dari perbuatan setan atau iblisdan ari kejahatan
makhluk lainnya. (QS An Nas : 1-6, Al Falaq : 1-5, dan An Nahl : 98)
Bersegera berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan sungguh-
sungguh, sesuai keadaan, tidak melampaui batas, dan hasilnya tidak boleh
diminta segera (QS Al A’raf : 35, Hud : 112, Al Isra’ : 17-19, Al Anbiya :
90&37, Az Zumar : 39) serta sadar karena tidak semua keinginan dapat
dicapai. (QS An Najm : 24-25)
Menggunakan akal dengan sebaik-baiknya agar tak dimurkai Allah (QS
Yunus : 100) dan menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang
buruk (QS Hud : 46 dan Ar Rum : 29) serta selalu membaca ayat-ayat alam
semesta Al Qur’an (QS Ali Imran : 190-191), mendengarkan perkataan lalu
memilih yang terbaik (QS Az Zumar : 18), dan bertanya kepada yang
berpengetahuan jika tidak tahu (QS An Nahl : 43)
Bersabar (QS Al Baqarah : 155-157) karena kalau tidak sabar orang beriman
dan bertakwa tidak akan mendapat pahala (QS Al Qasas : 30)
Melakukan salat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar (QS Al
Ankabut : 45) dan bertebaran di muka bumi setelah selesai salat untuk
mencari karunia Allah dengan selalu mengingatnya agar beruntung (QS Al
Jumuah : 9-10)
Terus menerus berbuat baik agar terus menerus diberi hikmah (QS Yusuf :
22, Al Qasas : 4, Al Furqan : 69-71, At Taubah : 11 dan Al mukmin : 7)
Taubat seseorang untuk bisa dikatakan sebagai taubat nasuha harus
memenuhi syarat berikut yaitu :
Harus menghentikan perbuatan dosanya
Harus menyesali perbuatannya
Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.
Dan mengganti dengan perbuatan yang baik, dan apabila ada hubungan
dengan hak-hak orang lain, maka ia harus meminta maaf dan
mengembalikan hak pada orang tersebut
E.Keutamaan Taubat
Beberapa keutamaan Taubat antara lain :
Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah. ,sebagaimana di
firmankan Allah dalam ayat berikut :
Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran".
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang
yang menyucikan diri.
Taubat merupakan sebab keberuntungan,sebagaimana firman Allah :
“…Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah ,wahai orang- orang yang
beriman agar kamu beruntung” (Q.S.An-Nur/24:31).
Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan
atas kesalahan – kesalahannya ,sebagaimana firman Allah ;
“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan
kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”(Q.S.Asy-
Syura/42:25).
Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa api
neraka,sebagaimana dalam firman Allah :
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan. kecuali orang yang bertobat, beriman dan beramal shaleh, maka mereka
itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun”
(Q.S.Maryam/19:59-60)
Taubat adalah sebab mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah,sebagai
mana firman Allah :
“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat sesudah itu dan
beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah tobat yang disertai dengan iman itu
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(Q.S.Al-A’raf/7:53).
Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai
kebaikan,sebagaimana dalam firman Allah :
“(yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal
dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat,
beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S.Al-Furqan/25:60-70).
Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan ,sebagaimana
firman Allah :
“…Kemudian jika kamu (musyrikin )bertaubat,maka itu lebih baik
bagimu…”(Q.S.At-Taubah/9:3)
“…Maka jika mereka bertaubat,itu adalah lebih baik bagi mereka…”(Q.S.At-
Taubah/9:74)
Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang
besar,sebgaimana firman Allah :
“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh
pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah.
Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar”.(Q.S.An-
Nisa/4:146).
Taubat merupakan sebab turunya berkah dari atas langit serta
bertambhanya kekuatan,sebgaimana firman Alla :
“dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya.
(Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan
yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan
dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan
(balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu
akan ditimpa siksa hari kiamat” (Q.S.Huud/11:3)
Tobat menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang
bertobat,sebagaimana dalam firman Allah :
“(Malaikat-malaikat) yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya
bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan
ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami,
rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada
orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari
siksaan neraka yang menyala-nyala,” (Q.S.Al-Mu’min/40:7)
Taubat termasuk ketaatan kepada Allah swt. ,sebagaimana dalam firman
Allah :
“…Dan Allah hendak menerima Taubatmu” (Q.S.An-Nisa/4:27)
Taubat membuat Allah swt. bergembira,sebagaimanadijelaskan oleh
Rasulullah saw. :
“Sungguh Allah telah bergembira dengan sebab taubatseorang ha,ba-
hamba-Nya ketika ia mau bertaubat kepada-Nya daripada kegembiraan
seseorang dari kalian yang menaiki hewan tunggangannya di padang
luas,lalu hewan itu terlepas dan membawa pergi bekal makanan dan
minumannya sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi sebatang pohon
dan bersandar dibawah naungannnya dalam keadaan berputus asa akibat
kehilangan hewan tersebut.Dalamkeadaan seperti itu ,tiba-tiba hewan itu
sudah berada kembali di sisinya maka diambilnya tali kekangnya,kemudian
mengucapkan karena terlalu gembiranya,”Ya Allah Engkaulah hambaku dan
akulah Tuhanmu”Ia salah berucap karena terlalu gembira”.(H.R.Muslim)
Taubat menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya ,sebagaimana
dijelaskan oleh rasulullah saw. ;
“Sesungguhnya seoranghamba apabila berbuat dosa maka didalam hatinya
ditorehkan sebuah titik hitam.Apabila ia meniggalkannya dan beristigfar
serta bertaubat maka kembali bersih hatinya.Jika ia mengulanginya maka
titik hitam itu akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat.Itulah Ran
yang disebutkan Allah”.
F.Contoh Perilaku Taubat
Contoh perilaku kali ini akan kai tampilkan dalam drama singkat .
Alfathan Kunto Prabowo : Alfan (A1) ; teman sekelas Faisal
Amalia Nur Khasanah : Amel (A2) ; teman korban
Jundi Ahmad Alwan : Jundi (J) ; kakak Faisal dan polisi
M. Faisal Aufa : Faisal (F) ; Faisal
Sarah Astari : Sarah (S) ; korban
(A2): Ada seorang anak bernama F. Sejak kecil, dia sangat nakal, dan saat dewasa
kenakalannya semakin menjadi – jadi. Setiap hari ada saja yang perbuatannya yang
mengakibatkan orang lain menjadi korban. Sang kakak, J, sebenarnya sudah berkali
– kali menasihatinya. Namun, nasihatnya tidak dihiraukan.
Suatu hari ..............................................................................................................
F : “Kak, gue pergi dulu!”
J : “Mau kemana? Setiap hari pergi.”
F : “Alaaah, lu ga usah tau gue mau kemana.”
J : “Tapi .......”
(A2): Belum selesai J berbicara, F langsung pergi. J hanya bisa menggelengkan
kepalanya melihat sikap adiknya itu.
Di tengah jalan, F bertemu dengan teman sekampusnya yang ternyata sering dia
bully.
F : “Eeeeh, ada A1 lagi bawa makanan. Kebetulan nih.” (meminta makanan)
A1 : “A... a... ada apa?” (ketakutan, lalu menyembunyikan makanannya)
F : “Pura – pura ga tau lu? Sini, makanannya buat gue!”
A1 : “Jangan, Sa~l. Itu milikku satu – satunya.” (muka melas)
F : “Ooooh, jadi sekarang ga mau ngasih lagi nih, heh?” (sambil mengepalkan
tangan)
A1 : “A... ampun, Sal. Ini rotinya.”
F : “Naah, gitu. Ya udah sekarang lu pergi jauh – jauh dari hadapan gue!“ (sambil
dorong A1)
Narator Bergantian
(J) : Selain mem bully teman - temannya, dia juga sangat suka mabuk – mabukkan.
Beberapa hari kemudian, dia kehabisan uang untuk membeli bir. Timbul ide untuk
mencuri. Korbannya adalah orang – orang yang ada di sekitarnya. Dia berhasil
mendapatkan dompet dari seorang perempuan yang kebetulan berpapasan
dengannya.
S : “Hei, copeee~t! Kembalikan dompet saya!”
Beberapa saat kemudian, S berhasil mencegat F.
S : “Kembalikan dompet saya!”
F : “Ga akan (memukul kepala S dengan botol bir yang sedang dia pegang)
S : ”AAAAAA~H!!”
Mendengar ada teriakan, orang - orang di sekitar langsung menangkap F. A, teman
S, melihat temannya terkapar.
A2 : “Astagfirullah, Sarah! Kita ke RS sekarang.” (menelpon Pak Polisi)
“Assalamu’alaikum, pak polisi. Ada orang jahat yang mau mencelakai teman saya”
J : “Wa’alaikumsalam. Baik, mbak. Saya segera kesana.”
Tak lama kemudian polisi datang, dan langsung membawa F ke kantor polisi.
J : “Saudara F, kamu saya tangkap karena melakukan percobaan pembunuhan.”
F : “Tidak pak. Saya tidak bersalah (tangan sambil diborgol) lepaskan sayaa~!”
Dan F pun masuk ke penjara. Di dalam penjara, F baru menyadari kesalahan –
kesalahan yang telah dia lakukan.
F : “Ampuni aku Ya Allah. Ampunilah dosa – dosa ku. Aku berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi.”
Beberapa waktu kemudian, F bebas. F langsung mencari A1.
F : “Maafin gue ya, Fan. Gue sering nge bully lu. Ini, uang untuk mengganti makanan
yang dulu sering gue rampas.”
A1 : “Iya Sal.”
Sampai di rumah .........................................................................................................
F : (dengan muka tertunduk) “Kak, maafin semua kesalahan gue dari gue kecil.”
J : “Alhamdulillah, ya dek, kamu akhirnya menyesal juga. Oh ya, jangan lupa
meminta maaf pada korban yang sudah kamu celakai.”
F : “Iya kak.”
BAB III
KESIMPULAN
Tobat adalah proses menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan
berupaya sekuat hati untuk tidak melakukannya kembali atau permohonan ampun
kepada Allah SWT atas kesalahan (kekhilafan) dan atas perbuatan dosa yang telah
dilakukannya. Hadits - Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah benar-benar Maha
Pengampun.
Syarat diterimanya taubat yaitu :
Melepaskan diri sejauh-jauhnya dari kemaksiatan yang pernah dilakukannya.
Memiliki rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya atas perbuatan yang
dilakukannya itu, baik yang sengaja ataupun yang tidak senganja.
Harus memiliki tekad yang kuat, untuk tidak mengulangi perbuatan
maksiatnya tersebut.
Jika dosanya berkenaan dengan orang lain, sebaiknya ia juga meminta maaf
kepada orang tersebut.
Taubat tidak akan diterima jika ia sudah hampir tiba pada ajalnya (sakaratul
maut).
Cara untuk bertaubat, dapat dilakukan dengan 2 cara,yaitu :
fardi (individu), dengan seorang diri mengakui kesalahan dihadapan Allah,
menyesali atas perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
dengan bantuan orang lain, seperti dengan seorang ustadz atau ulama agar
ia dibimbing untuk melakukan taubat.
Taubat nasuha merupakan taubat yang paling tinggi di sisi Allah swt. adapun
langkah-langkah untuk melakukan taubat nasuha,yaitu :
Segera mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah
Meminta perlindungan dari perbuatan setan atau iblisdan ari kejahatan
makhluk lainnya
Bersegera berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan sungguh-
sungguh.
Menggunakan akal dengan sebaik-baiknya agar tak dimurkai Allah dan
menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk
Bersabar karena kalau tidak sabar orang beriman dan bertakwa tidak akan
mendapat pahala
Melakukan salat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar
Terus menerus berbuat baik agar terus menerus diberi hikmah
Taubat seseorang untuk bisa dikatakan sebagai taubat nasuha harus
memenuhi syarat berikut yaitu :
Harus menghentikan perbuatan dosanya
Harus menyesali perbuatannya
Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi.
Beberapa keutamaan Taubat antara lain :
Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah
Taubat merupakan sebab keberuntungan,
Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan
atas kesalahan – kesalahannya ,
Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa api
neraka,
Taubat adalah sebab mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah,
Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai
kebaikan,
Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan
Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar
Taubat merupakan sebab turunya berkah dari atas langit serta
bertambhanya kekuatan
Tobat menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertobat
Taubat termasuk ketaatan kepada Allah swt.
Taubat membuat Allah swt. bergembira
Taubat menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya
Agama Islam
TAUBAT
Makalah
Oleh :
Alfathan Kunto Prabowo
Amalia Nur Hasanah
Jundi Ahmad Alwan
M.Faisal A.S.A
Sarah Astari
SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG SELATAN
2012
top related