sinodegmit.or.idsinodegmit.or.id/wp-content/uploads/2018/12/daftar... · web viewtanggal masa raya...
Post on 21-Mar-2019
432 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DAFTAR BACAAN ALKITAB GMIT TAHUN 2019
Tema Pelayanan:
YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN
Sub Tema:
Kristus Memberi Kita Daya untuk Menata Relasi Pelayanan dalam Gereja dan Masyarakat Sebagai Sesama Murid dan Kawan Sekerja Allah,
serta Relasi dengan Alam sebagai Sesama Ciptaan Allah (bnd. Mat 10:1; 1 Kor 3:9)
MAJELIS SINODE GMIT
2019
PENJELASAN DAFTAR BACAAN ALKITAB GMIT
TAHUN 2019
Saudara-saudari seluruh warga Gmit yang dikasihi Tuhan,
Daftar Bacaan Alkitab GMIT ini disusun untuk memandu semua penyelenggaraan ibadah minggu, hari raya gerejawi dan hari raya khusus di Gereja Masehi Injili di Timor selama tahun pelayanan 2019, sejak 01 Januari 2019 sampai dengan 01 Januari 2020.
Draft Daftar Bacaan ini disusun oleh 2 UPP di Majelis Sinode, yaitu UPP Teologi dan PAG serta UPP Fungsional, Profesional, Pengembangan Liturgi dan Musik Gereja. Setelah dikoreksi oleh Ketua Majelis Sinode GMIT, maka Daftar Bacaan Alkitab ini dirampungkan dan diterbitkan.
Sehubungan dengan terbitnya Daftar Bacaan Alkitab GMIT Tahun 2019 ini, maka kami mohon perhatian saudara-saudari terhadap hal-hal berikut:
1. Dalam Daftar Bacaan ini, tema pelayanan tahun 2019, dijabarkan dalam tema caturwulan, dan selanjutnya diterjemahkan dalam tema bulanan serta tema mingguan. Dengan demikian, semua bentuk pelayanan, termasuk ibadah, di jemaat-jemaat GMIT dapat berjalan bersama-sama mencapai tujuan tema, yang merupakan turunan dari tema periodik kita “Yesus Kristus Adalah Tuhan”.
2. Daftar Bacaan ini berisi masa raya, nas bacaan, warna liturgi dan simbol (stola), serta tema dan pokok-pokok khotbah. Masa raya menunjukkan pada ibadah hari raya gerejawi, hari raya khusus di GMIT dan ibadah minggu. Nas bacaan ada dua, yaitu mazmur dan khotbah. Juga dalam daftar ini dicantumkan warna liturgi/simbol (stola) yang memuat warna liturgi sesuai hari raya gerejawi, hari raya khusus dan ibadah minggu; serta tema dan pokok-pokok khotbah.
3. Dalam daftar ini juga diatur pelaksanaan pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus sebanyak 4 kali, yaitu di tanggal 18-22 April, 07-12 Juli, 06-11 Oktober dan 27-30 Desember. Pencantuman tanggal tersebut mempertimbangkan pelayanan di jemaat yang bermata jemaat.
4. Dengan adanya pokok-pokok khotbah, maka untuk tahun ini, UPP Fungsional, Profesional dan Pengembangan Liturgi serta Musik Gereja hanya bertanggung jawab menyusun tata ibadah untuk Hari Raya Gerejawi dan Hari Raya Khusus.
5. Bagi jemaat yang merayakan Paskah II dan Pentakosta II, maka tata ibadah dan bahan khotbahnya disusun sendiri.
Akhirnya, kami mengucapkan selamat menata dan melayani kehidupan iman warga jemaat se-GMIT; dengan doa semoga pelayanan kita mendatangkan pertumbuhan iman dan berbuahkan kebenaran bagi tujuan pelayanan bersama, terutama di tahun 2019 sebagai tahun terakhir di periode pelayanan 2015-2019. Solideo Gloria!
Kupang, 30 Desember 2018
MS GMIT
2
DAFTAR BACAAN ALKITAB GMIT TAHUN 2019
Caturwulan I (Januari-April):
Tema: Kristus Memberi Kita Daya untuk Menata Relasi Pelayanan dalam Gereja Sebagai Sesama Murid Dan Kawan Sekerja Allah
Tema Bulan Januari: Bersama Kristus Kita Menata Relasi di Tahun Baru
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
01 Januari
Tahun Baru Mazmur 96
Ratapan 3:21-26
Putih palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Rahmat-Nya Selalu Baru Setiap Pagi
06 Januari
Epifania Mazmur 81:1-8
Efesus 3:14-21
Putih palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Kasih Kristus Mampukan Kita Untuk Hidup Semakin Berakar dan Berdasar Dalam Kristus Di awal tahun 2019 Jemaat diajak untuk semakin memahami memahami kasih Kristus
melalui doa Paulus. Dalam doanya Paulus memohon, kiranya jemaat mengenal kasih Kristus Betapa lebarnya, pangjangnya, tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Dengan semakin memahami kasih Kristus, maka jemaat akan hidup semakin kuat
berdasar dan berakar di dalam Kristus dalam menjalani tahun 2019 ini. 13
JanuariMinggu I Epifania
Mazmur 19:8-15
Nehemia 8:1-13
Putih palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Firman Allah Sebagai Dasar Pemulihan Relasi Allah dan Umat-Nya Sebagai bangsa yang baru dipulihkan, setelah pembangunan fisik yaitu pembangunan
kembali tembok kota Yerusalem, maka pembacaan kembali Taurat Tuhan menjadi moment penting bagi bangsa Israel saat itu.
Nehemia dan Ezra mengajak umat Israel untuk kembali memberlakukan Taurat Tuhan setelah sekian lama tidak mendapat perhatian
Membaca Alkitab bersama menjadi hal yang penting dalam kehidupan 20 Minggu II Mazmur Yohanes Putih Kristus Penolong Dalam Relasi Keluarga
Januari Epifania 36:16-13 2:1-11 palungan (kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Kisah mujizat air menjadi anggur. Relasi dalam keluarga dimulai dalam pernikahan, kehadiran Yesus dalam pesta nikah
di Kana menjadi pertolongan besar bagi keluarga yang baru itu. Keluarga orang percaya perlu menghadirkan Kristus dalam kehidupan setiap hari.
27 Januari
Minggu III Epifania
Mazmur 29:1-11
Yesaya 45:1-8
Hijau Bintang bersegi
lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)
Allah Memakai Bangsa Lain Untuk Memulihkan Relasi Umat-Nya Nabi Yesaya menyampaikan Firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan Allah
memakai raja Koresh sebagai alat Tuhan untuk memulihkan kehidupan bangsa Israel, umat Allah.
Bangsa Israel dibuang ke Babel tahun 586 SM, pada tahun 538 SM kebangkitan bangsa Persia dan kejatuhan bangsa Babel.
Koresh raja Persia mengijinkan bangsa Israel untuk kembali ke Yerusalem. Hal ini menjadi awal pemulihan relasi bangsa Israel. Umat Allah kembali dipulihkan
hubungannya Tuhan Allah bisa memakai siapa saja untuk memulihkan relasi umat-Nya di masa
kini.
Tema Bulan Februari: Bersama-sama Mengupayakan Relasi Pelayanan dalam Gereja
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
03 Februari
Minggu IV Epifania
Mazmur 30:1-13
Lukas 5:1-11
Hijau Bintang bersegi
lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)
Kristus Memanggil Kita Untuk Turut Dalam Pelayanan-Nya Panggilan Tuhan Yesus kepada para nelayan di Galilea sebagai awal masa pelayanan
Yesus dan murid-murid-Nya. Apapun latar belakang kita, kita dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya dalam berbagai
bentuk pelayanan10
FebruariMinggu V Epifania
Mazmur 68:31-36
Matius 10:1-15
Hijau Bintang bersegi
lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)
Yesus Memberi Kita Daya/Kuasa Dalam Pelayanan Daya atau kuasa itu adalah untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir kuasa-
kuasa kejahatan. Para murid diutus kepada domba-domba yg hilang di antara orang Israel, peduli
pada mereka yang lemah dalam hidup bersama. Spirit ugahari dalam pelayanan berarti pula mengandalkan Tuhan dalam tugas
pengutusan. 17 Minggu VI Mazmur 1 Kor Hijau Keragaman Karunia Untuk Pelayanan
4
Februari Epifania 20:1-10 12:1-11 Bintang bersegi lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)
Tuhan memanggil kita bersekutu dari berbagai latar belakang dan memberi kita berbagai karunia untuk melayani bersama.
Rupa-rupa karunia adalah untuk saling melengkapi dalam pekerjaan Tuhan.
24 Februari
Minggu VII Epifania
Mazmur 133:1-3
Kisah 8:4-25
Hijau Bintang bersegi
lima (putih) di dalam lingkaran (kuning)
Mengupayakan Pertobatan dalam Pelayanan Dalam melayani Tuhan, seringkali ada ‘pertemuan’ dengan orang-orang/pihak lain,
ada yang merespon dengan positif tapi ada juga yang merespon negatif, ada yang dengan motif-motif tulus ada yang dengan motif tertentu.
Berhadapan dengan kuasa kejahatan, kita mesti memberitakan pertobatan.
Tema Bulan Maret-April:Kematian & Kebangkitan Kristus sebagai Pemulihan Relasi Tuhan & Manusia
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
03 Maret
Minggu Sengsara I
Mazmur 135:1-7
Lukas 9:18-21
Ungu Ikan (kuning)
Siapakah Yesus Bagi Murid-murid-Nya dan Bagi Kita Saat Ini?Berada bersama dengan Yesus tidak memastikan para murid mengenal Yesus.Bagi Petrus, Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah, apakah ia memahami arti dari
jawabannya?Siapakah Yesus bagi kita?Apa konsekuensi dari pengakuan kita?
10 Maret
Minggu Sengsara II
Mazmur 9:2-11
Lukas 13:1-9
Ungu Ikan (kuning)
Apakah Saya Lebih Benar Dari Sesama?Kecenderungan manusia adalah melihat dosa orang lain lebih besar dari dosa diri sendiri.Yesus menentang orang-orang yang melihat orang lain lebih berdosa karena penderitaan
yang dialami mereka.Yesus menekankan pertobatan bagi setiap orang yang merasa diri lebih sempurna dari
yang lain.Penderitaan bukan semata-mata karena dosa manusia.
17 Maret Minggu Sengsara III
Mazmur 23:1-6
Lukas 13:31-35
Ungu Ikan (kuning)
Yesus Menghadapi Ancaman KematianBeberapa orang Farisi berbaik hati untuk datang memberitahu Yesus tentang rencana
Herodes untuk membunuh-Nya.Yesus tidak gentar terhadap ancaman kematian itu.Yesus menangisi kota Yerusalem (kota Damai) yang sejak dulu sebagai lambang pusat
5
peribadatan bangsa Israel karena Bait Allah berada di situ tapi juga kota yang penuh pertentangan.
Yesus tahu bahwa Ia akan menjalani serangkain pengadilan, penyiksaan, mati, dikuburkan dan bangkit di Yerusalem.
Kematian adalah jalan bagi pengorbanan Tuhan bagi pengampunan dosa-dosa manusia. 24 Maret Minggu
Sengsara IVMazmur 51:16-21
Ibrani 9:11-28
Ungu Ikan (kuning)
Pengorbanan Darah Kristus Untuk Penebusan Dosa ManusiaPengorbanan darah Kristus sebagai ganti darah anak domba.Pengorbanan darah Kristus sekali untuk selamanya.
31 Maret Minggu Sengsara V
Mazmur 9:12-21
Yohanes 16:16-28
Ungu Ikan (kuning)
Dukacita Mendahului KemenanganPengikut Kristus bersama Kristus harus siap menghadapi penderitaan.Penderitaan yang sekarang kelak akan digantikan dengan sukacita.
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
07 April
Minggu Sengsara VI
Mazmur 116:1-19
Lukas 22:7-13
Ungu Ikan (kuning)
Yesus Mempersiapkan Para MuridPara murid tidak memahami pengorbanan yang harus Yesus lalui.Allah menyediakan kebutuhan umatNya.
14 April Minggu Sengsara VII
Mazmur 89:39-53
Matius 27:27-31
Ungu Ikan (kuning)
Diolok dan Direndahkan Untuk KemuliaanOlokan dan hinaan tidak membuat Yesus mundur dari rencana keselamatan Allah.Dalam hinaan dan olokan, kita bertahan dalam imanMempersiapkan diri memasuki Pemilu 17 April 2019.Perbedaan politik tak boleh membuat kita saling menyakiti dan menghina, apalagi saling
menyerang.19 April Jumat Agung Mazmur
28:1-9Yohanes 19:16b-30
Hitam Salib (putih) dan
mahkota duri (kuning)
Yesus DisalibkanSalib (lambang kehinaan) yang membawa keselamatanKeselamatan sebagai pemulihan relasi antara Tuhan Allah dan manusia.Salib juga memulihkan relasi kita dengan sesama.
18-22 April
Perjamuan Kudus
1 Kor 6:1-14
18/4: Ungu Ikan (kuning)19-20/4: Hitam Salib (putih) dan
6
mahkota duri (kuning21-22/4:
Putih Bunga lily (putih)
21 April Paskah Mazmur 47:1-10
Yohanes 20:1-18
Putih Bunga lily (putih)
Paskah Membawa Hidup Baru Bagi ManusiaHidup baru adalah hidup dalam dalam relasi yang benar dengan Allah
22 April Paskah II Mazmur 48:1-15
Yohanes 21:15-19
Putih Bunga lily (putih)
Paskah Membaharui RelasiMerayakan paskah sebagai pembaharuan relasi dengan sesama manusia, dalam keluarga,
teman dan lingkungan hidup28 April Minggu
Paskah IIMazmur 18:21-30
Yohanes 21:20-25
Putih Bunga lily (putih)
Syukur kebangkitan dinyatakan dengan komitmen mengikut YesusSetiap orang masing-masing dengan bentuk komitmennya. Tuhan Yesus meminta tiap orang setia pada komitmennyaYohanes menunjukkan komitmen pelayanannya
Caturwulan II (Mei-Agustus):
Tema: Kristus memberi Kita Daya untuk Menata Relasi Pelayanan Dalam Masyarakat Sebagai Sesama Murid dan Kawan Sekerja Allah
Tema Bulan Mei (Bulan Bahasa dan Budaya):Bahasa dan Budaya Menjadi Sarana Berelasi dengan Tuhan dan Sesama
7
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
05 Mei Minggu Paskah III
Mazmur 149:1-9
Keluaran 3:13-15
Putih Bunga lily (putih)
Tuhan Allah Dalam Bahasa Manusia Tuhan Allah menyebutkan nama-Nya dalam bahasa manusia Tuhan Allah membuat namaNya dikenal oleh manusia Tuhan Allah turut bekerja dalam kebudayaan manusia turun – temurun Pernyataan “Aku Adalah Aku” menunjuk kepada Allah yang selalu ada dan tidak
tergantung kepada apapun12 Mei Minggu
Paskah IVMazmur 137:1-9
Ulangan 1 :1-8
Putih Bunga lily (putih)
Kebudayaan Mewujudkan Nilai Sejarah dan Kemanusiaan Berangkat dari gunung Allah untuk memasuki tanah kudus Musa sebagai pembicara Allah menuturkan kembali kisah penyertaan Tuhan Seperti seorang bapa yang penuh kasih dan perhatian pada anak-anaknya, Allah
mengajak umat Israel untuk melanjutkan perjalanan menuju Kanaan. Budaya berisi kebijaksanaan mengenai penyataan Allah dalam sejarah manusia, dan
tanggapan manusia terhadap penyataan Allah tersebut. 19 Mei Minggu
Paskah VMazmur 49:2-13
Efesus 5:1-21
Putih Bunga lily (putih)
Budaya yang Tunduk pada Kehendak Allah Yesus Kristus menjadi model hidup sehari-hari dalam pikiran, perkataan dan perbuatan Kasih adalah substansi dalam budaya, kata, pikiran dan tindakan orang percaya Budaya hidup dalam Roh adalah hidup yang berpadanan dengan panggilan Allah Mengerti kehendak Tuhan (dalam filosofi budaya) adalah jalan terbaik membangun
hidup yang bermakna
26 Mei Minggu Paskah VI
Mazmur 24:1-6
Matius 5:38-48
Putih Bunga lily (putih)
Mengubah Kebiasaan Dunia Memberikan pipi yang lain, memberikan jubah, berjalan lebih jauh tidak mungkin
diberikan oleh dunia kecuali oleh mereka yang hidup dalam Tuhan Umat dalam kerajaan baru memelihara budaya dan hukumnya agar dunia menjadi
tempat yang baik bagi kehidupan30 Mei Kenaikan
Tuhan Yesus ke Sorga
Mazmur 110
Lukas 24:44-53
Putih Salib dan mahkota
kemuliaan (kuning)
Hidup Dalam Kuasa Kenaikan Yesus ke Sorga Sebelum Yesus naik ke sorga, Ia memberikan tugas kepada para murid-Nya untuk
menyaksikan segala sesuatu tentang Dia. Yesus menjanjikan Penolong, yakni Roh Kudus, karena tugas yang diberikan kepada
para murid bukanlah pekerjaan yang mudah. Yesus memberkati murid-muridNya dan kemudian naik ke sorga, menjadi
penghiburan serta jaminan kepada semua orang percaya bahwa (1) sorga itu benar-
8
benar ada, (2) di sorga banyak tempat tinggal, (3) Yesus naik kesorga menyiapkan tempat bagi kita.
Implikasinya: (1) membuat kita semakin berani hidup tampil beda, hidup sesuai dengan norma-norma kebenaran Firman Tuhan, (2) membuat kita tidak ragu apalagi takut menjadi saksi Tuhan, (3) sebagai saksi Tuhan sudah pasti akan banyak tantangan yang kita hadapi, tetapi tidak membuat kita tawar hati sebab kita tahu bahwa kesukaran atau penderitan yang kita alami di dunia ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang kita akan alami di sorga nanti, terlebih Roh Kudus akan menyertai kita.
Tema Bulan Juni 2019: Pelayanan Pendamaian
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
02 Juni Minggu Paskah VII
Mazmur 17:13-15
Habakuk 3:1-19
Putih Salib dan mahkota
kemuliaan (kuning)
Penyertaan Tuhan Bagi Orang Percaya Kejatuhan dalam dosa membawa kehancuran bagi dunia dan manusia. Hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan manusia. Kehidupan yang bersandar pada Tuhan memberikan kelegaan dalam masa penderitaan.
09 Juni Pentakosta Mazmur 104:24-34, 35b
Yohanes 14:8-17,25-26
Merah Lidah api (kuning
tepinya) dan burung merpati (perak)
Roh Kudus Sebagai Roh Kebenaran, Penolong dan Penghibur Memahami Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus melalui karya-Nya Barangsiapa percaya kepada Yesus, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang
Yesus lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu Roh Kudus diberikan sebagai Roh Kebenaran, Penolong dan Penghibur, yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepada kita dan akan mengingatkan kita akan semua yang telah Yesus katakan kepada kita
16 Juni Minggu Tritunggal Kudus
Mazmur 122
Kisah 15:1-21
Putih Lingkaran segi
tiga/triqutra atau tiga ekor ikan (merah)
Menyelesaikan Perbedaan Pendapat Dengan Hikmat Setiap persekutuan jemaat tidak lepas dari perbedaan pendapat/ perselisihan. Cara menyelesaikan perbedaan pendapat, perselisihan dan pesoalan dalam persekutuan
jemaat memegang peranan penting. Diperlukan hikmat Tuhan untuk menyelesaikan persoalan. Jemaat Antiokhia mengutus Paulus dan Barnabas diutus ke Yerusalem untuk
membicarakan perbedaan pendapat itu dengan rasul-rasul di Yerusalem. Akhirnya
9
dicapai kata sepakat yang membawa kedamaian bagi semua.23 Juni Minggu
Biasa IMazmur 41:2-4
1 Kor 12:12-31
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Hidup Sebagai Tubuh Kristus Gereja adalah Tubuh Kristus dengan banyak anggota Setiap anggota saling membutuhkan dan mesti saling memerhatikan. Dalam kehidupan sebagai Tubuh Kristus, perawatan yang sama mestinya diberikan
kepada semua anggota tubuh secara seimbang.
30 Juni Minggu Biasa II
Mazmur 131
Lukas 18:9-14
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Waspadalah! Kebaikan Bisa Menjadi Kesombongan Etika Kerajaan Allah: merendahkan diri seperti anak kecil dan mengikuti serta menang
terhadap penjajahan kekayaan dan materi lainnya. Merendahkan diri adalah bagian dari mencari perdamaian dengan Allah. Berdoalah dan bukan menuduh orang lain; berdoalah dan bukan mengungkapan
kesombongan.
Tema Bulan Juli 2019: Melayani Dalam Kasih
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
07 Juli Minggu Biasa III
Mazmur 6:5-11
2 Tes 3:1-15
Hijau Burung merpati
(putih) dengan
Ora Et Labora (Berdoa dan Bekerja Keras) Koreksi terhadap hidup yang tidak tertib. Kita perlu mengasihi Tuhan supaya kita bisa hidup dalam-Nya dan bertahan dalam
10
ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
penderitaan. Berdoa dan bekerja keras adalah salah satu cara mengasihi Allah. Berdoa dan bekerja keras adalah ciri hidup Kristiani.
07-12 Juli
Perjamuan Kudus
Yohanes 13:31-35
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
14 Juli Minggu Biasa IV
Mazmur 35 :17-26
Matius 7:1-5
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Menilai Diri, Bukan Menghakimi Orang Lain Prinsip umat Allah dalam menghadapi orang lain Umat percaya akan lebih banyak menilai diri sendiri dan bukan menghakimi orang lain Umat percaya akan dihakimi dengan penghakiman yang mereka terapkan kepada
orang lain Serpihan kayu di mata orang lain harus mengingatkan kita pada balok di mata kita
sendiri
21 Juli Minggu Biasa V
Mazmur 49:6-13
Pengkh 5:9-19
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi
Uang Bisa Menjadi Berkat, Tapi Dapat Juga Membinasakan Mata yang tertuju pada sumber berkat bukan kepada berkat Makin besar harta makin besar keinginan Uang menjadi hamba yang baik bukan menjadi tuan atas hidup dan pelayanan Kekayaan dunia tidak kekal tetapi kekayaan sorga adalah kekal Mencari kemuliaan Allah bukan mencari berkat Uang menjadi alat dan bukan tujuan kehidupan
11
(merah, kuning, hijau)
28 Juli Minggu Biasa VI
Mazmur 66:8-12
Galatia 6:1-10
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Bertolong-tolongan Menanggung Beban Memenuhi hukum Kristus dengan sepenuhnya Memimpin sesama dengan lemah lembut Reaksi spontan terhadap hidup dalam Roh ialah turut menanggung beban orang lain Hidup dalam roh tidak hanya memelihara hukum Taurat tapi mengekspresikannya
dalam hidup dengan jemaat Menabur dalam daging berarti kebinasaan, sedangkan menabur dalam Roh berarti
hidup yang kekal.
Tema Bulan Agustus (Bulan Pendidikan): Kristus memberi Kita Daya untuk Menata Relasi Pelayanan Dalam Dunia Pendidikan Sebagai Sesama Murid dan Kawan Sekerja Allah
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
04 Agustus
Minggu Biasa VII
Mazmur 32:8-11
Amsal 29:15-27
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Didikan Orangtua Melebihi Warisan Apapun Bagi Seorang Anak Teguran dan pengajaran Waktu terbanyak dari anak ada dengan orangtua Anak meniru apa yang dibuat orangtua Visi pendidikan dan masa depan pertama ada pada orangtua
11 Agustus
Minggu Biasa VIII
Mazmur 119:65-72
2 Tim 2:14-26
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir
Ilmu Pengetahuan Sebagai Alat Dalam Persekutuan Jemaat Ilmu yang dipakai untuk menjatuhkan atau merusak orang adalah malapetaka Ilmu yang dipakai untuk menipu berlawanan dengan ibadah Persekutuan jemaat perlu dirawat dan dikembangkan dengan ilmu dan talenta tiap
anggota jemaat supaya persekutuan tidak rusak seperti kena penyakit kanker dan
12
putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
kehilangan tujuan
18 Agustus
Minggu Biasa IX
Mazmur 37:30-40
Bilangan 13:25-33
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Hikmat Allah Mengandung Pertimbangan Ilahi dan Menembus Ketakutan Manusia Hikmat melewati ilmu pengetahuan Ilmu pengetahuan diletakkan di atas hikmat Allah Adalah tidak berhikmat kalau ilmu pengetahuan melawan iman kepada Allah.
25 Agustus
Minggu Biasa X
Mazmur 119:73-80
Yeremia 18:1-12
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Proses Tidak Akan Mengkhianati Hasil Tuhan sebagai penjunan dan Israel sebagai periuk. Tuhan adalah penjunan yang berdaulat. Pendidikan adalah proses. Proses dan tujuan pendidikan sama-sama penting. Proses menolong untuk memahami kehendak Tuhan bagi kehidupan.
Caturwulan III (September-Desember):
Tema: Kristus Memberi Kita Daya Untuk Menata Relasi Pelayanan Sebagai Murid dan Kawan Sekerja Allah Dengan Alam Sebagai Sesama Ciptaan Allah
Tema September:Kristus Memberi Kita Daya Untuk Menata Relasi Pelayanan Sebagai Sesama Murid Dan Kawan Sekerja Allah
Melalui Pertobatan dan Perubahan Hidup
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol Tema dan Pokok Khotbah13
01 September
Minggu Biasa XI
Mazmur 81:10-16
Ibrani 13:1-8; 15-16
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Mempraktekkan ImanSurat Ibrani ini dituliskan untuk jemaat Kristen keturunan Yahudi generasi kedua yang
tinggal di kota Roma.Motivasi mereka bersekutu (koinonia) adalah kasih persaudaraan (filadelfia, ay 1), dan
motivasi beribadah (liturgia) adalah rasa syukur kepada Allah (ay 15).
Implikasi nyata dari persekutuan dan ibadah adalah dalam hal kesediaan memberi tumpangan dan kesediaan berbela rasa dengan para tahanan hukum (ay 2-3: diakonia), serta kesediaan menjaga moralitas dalam hal seksual, keuangan, dan mencontohi pemimpin yang beriman, menunjuk kepada kesaksian tentang cara hidup yang benar (ay 4-6: marturia).
08 September
Minggu Biasa XII
Mazmur 100
Roma 12:1-8
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Menjalani Kehidupan Ibadah Yang Sejati Mempersembahkan kehidupan (ay 1). Memperbaharui pola pikir (ay 2). Menguasai diri dalam pelayanan sesuai karunia masing-masing (ay 3-8).
15 September
Minggu Biasa XIII
Mazmur 51:1-10
1 Tim 1:12-17
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Menjadi Teladan Dalam Pertobatan dan KepercayaanSalah satu kualitas yang sering dijumpai pada tokoh-tokoh besar adalah kesadarannya
yang tajam akan kelemahannya sendiri, dan tidak malu untuk mengakui kelemahan tersebut. Kualitas ini jugalah yang kita jumpai pada diri Paulus. Sebagai salah seorang rasul yang terkemuka, Paulus, yang dulunya bernama Saulus, mau mengakui latar belakang kelabunya. Ia pernah menjadi seorang ganas dan penganiaya jemaat Allah. Namun, Paulus tidak pernah berusaha menutup-nutupi hal ini. Nas ini hanyalah salah satu dari beberapa bagian suratnya, yang secara blak-blakan menyaksikan masa lalunya yang kelam (bdk. Gal 1).
Namun, ada hal lain yang perlu disimak dan dicermati dengan lebih mendalam. Di dalam nas ini, Paulus terus mengedepankan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatnya. Pengakuan atas masa lalu yang kelam tidak diikuti dengan membanggakan diri atas perubahan yang telah terjadi. Paulus mengakui bahwa Kristus Yesuslah yang menguatkannya, yang menganggapnya setia, serta memberikannya kepercayaan untuk
14
terlibat dalam kegiatan pelayanan (ayat 12). Paulus mengakui bahwa semua yang terjadi semata-mata karena kasih karunia Tuhan itu telah dikaruniakan dengan limpah (ayat 13). Paulus mengakui bahwa Yesus telah mengasihani dirinya sebagai orang yang paling berdosa, dan telah menunjukkan kesabarannya (ayat 16).
Ada ungkapan yang mengatakan: 'Gratia' (anugerah) selalu melahirkan 'Gratitude' (syukur). Inilah yang dilakukan Paulus. Setiap kali Paulus mengenang kembali jalan hidupnya, maka selalu akan timbul dalam hatinya penuh syukur, suatu doksologi/puji-pujian kepada Allah (ayat 17).
Makin lama seseorang menjadi Kristen, makin besar kemungkinan datangnya godaan untuk menganggap keselamatan dan kasih karunia Tuhan sebagai upah yang pantas atas kesediaan orang itu mengikut Tuhan. Anggapan ini adalah penghinaan bagi kasih karunia dan anugerah Tuhan. Seharusnya, rentang waktu itu membuat Kristen makin hari makin takjub, makin bersyukur dan makin bertekad untuk melayani Allahnya.
22 September
Minggu Biasa XIV
Mazmur 113
Amos 8:4-8
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
TUHAN Tidak Melupakan Perbuatan Dosa Nas ini nampaknya ditujukan khusus kepada para pedagang, walaupun maknanya tidak
jauh berbeda dengan kritikan nabi terhadap para pejabat (pemerintahan dan agama), orang kaya pada umumnya (2:6-7), perempuan-perempuan Samaria (4:1), dan hakim-hakim (5:11). Mereka disebut sebagai orang-orang yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di Israel (ay. 4).
Seperti apa para pedagang yang menindas ini?1. Mereka tidak suka dengan “Bulan Baru” dan “Hari Sabat”. 2. Mereka memanipulasi “ukuran” dan “timbangan” dalam usaha perdagangan mereka. 3. Memperjualbelikan orang lemah dan miskin. Kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi sesama, hidup berbagi, karena itulah panggilan
kita. Maka, sangat disayangkan kalau masih ada orang Kristen yang justru memangsa sesamanya (homo homini lupus). Tentu, tugas setiap orang Kristen untuk menjadi agen pembebas bagi masyarakat yang tertindas. Dan pelayanan gereja haruslah termasuk advokasi bagi orang-orang yang ditindas oleh orang lain, penguasa, pengusaha, atau lembaga/organisasi yang tidak peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan dan tidak peduli dengan kebenaran.
29 September
Minggu Biasa XV
Mazmur 146
Lukas 16:19-31
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di
Hidup Ini Adalah Kesempatan Lazarus si miskin dikontraskan dengan orang kaya raya. Dalam kehidupannya mereka
berdua sangat berbeda gaya: Lazarus adalah seorang pengemis yang miskin sedangkan orang kaya ini adalah memiliki segala yang diperlukannya.
Tetapi keduanya mengalami nasib yang sama, yaitu mati. Setelah mati, kekontrasan berlanjut kembali tetapi dengan peran yang berbeda dan berkebalikan dari kehidupan
15
paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
sebelumnya. Kini Lazarus yang mengalami segala kenikmatan hidup bersama Abraham sementara si kaya mengalami sengsara dalam maut, kesengsaraan tiada tara.
Kisah ini adalah juga bagian utuh dari perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus. Secara khusus bagian ini sebenarnya sindiran kepada orang-orang Farisi yang disebut sebagai hamba-hamba uang (ayat 14). Sindiran tersebut sekaligus mengingatkan kembali kepada orang Farisi bahwa uang dan kekayaan tidak menjamin kehidupan akan datang.
Menyembah Tuhan berarti peduli kepada orang yang menderita. Dan melayani orang yang berkekurangan adalah melayani Tuhan.
Karena itu, gunakanlah hidup dengan semua karunia yang Tuhan berikan, terutama berbagi dengan sesama, karena hidup ini adalah kesempatan. Setelah hidup, kesempatan itu tidak ada lagi.
Tema Oktober (Bulan Keluarga):Kristus Memberi Kita Daya Untuk Menata Relasi Dalam Kehidupan Berkeluarga
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
06 Oktober Minggu Biasa XVI
Mazmur 119:9-16
Amsal 3:11-26.
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning,
Mengasuh Anak di Era Globalisasi Orang tua memiliki tugas untuk mendidik dan mengasuh anak-anak untuk mengenal
kasih dan kehendak Tuhan. Anak-anak memiliki kewajiban untuk taat pada ajaran orang tuanya. Sebagai orang tua kita memiliki tantangan yang tidak ringan sekarang untuk mendidikan
anak-anak kita di zaman globalisasi, khususnya terkait era digital. Perlu ada disiplin rohani yang kuat dalam mendidik anak-anak dan dalam menata masa
depan sebagai anak-anak dan orang-orang muda.
16
hijau)06-11
OktoberHari Pekabaran Injil Indonesia dan Hari Perjamuan Kudus se-Dunia
Efesus 6:10-18a
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
13 Oktober Minggu Biasa XVII
Mazmur 113:1-9
Matius 22:34-40
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Mengasihi Diri, Menjaga Kesehatan Hukum terutama yang diajarkan Kristus adalah mengasihi Allah dan sesama seperti
diri kita. Fokus perhatian dalam minggu ini adalah soal mengasihi diri, khususnya dalam
aspek kesehatan. Orang Kristen harus tahu bagaimana merawat dirinya sebagaimana ia mengasihi
dirinya. Tanpa adanya iman yang dilandasi oleh kasih terhadap diri sendiri, kesehatan tubuh/jasmani sulit dicapai.
Setiap orang mesti mampu mengontrol keinginan daging, misalnya dalam masalah makanan (Amsal 16:32) untuk memperoleh, meningkatkan, dan menjaga kesehatan. Kita tidak boleh mencobai Tuhan, misalnya beralasan bahwa kita sudah mendoakan dan meminta Tuhan memberkati makanan meskipun kita tahu bahwa makanan itu dari segi kesehatan tidak boleh dikonsumsi (Roma 14:1-3)
20 Oktober Minggu Biasa XVIII
Mazmur 128
Kejadian 1:26-28
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning,
Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Keluarga Tuhan tidak membedakan kedudukan laki2 dan perempuan. Tuhan menciptakan
manusia dalam pengertian laki-laki dan perempuan. Tuhan mencitakan keduanya bersama, memberkati keduanya dan memberikan tugas yang sama.
Perempuan bukan menjadi milik yang hanya menerima untuk diatur oleh laki-laki. Perempuan memiliki peran, status, kedudukan yang sama atau sepadan dengan laki-laki.
17
hijau)27 Oktober Minggu
Biasa XIXMazmur 119:9-16
Yosua 24:1-28
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Panggilan Keluarga Dalam Menata Pelayanan JemaatKesadaran akan hidup yang lama (ay 2)Mengingat sejarah keselamatan yang telah diterima dari Tuhan (ay 3-12)Memahami kasih karunia Tuhan (ay 12)Pilihan untuk takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya (14-15)Memperbaharui perjanjian dengan Tuhan (ay 25-27)
31 Oktober HUT GMIT ke- 71 dan Reformasi ke-501
Mazmur 22:26-32
I Kor 3:1-9
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Gereja Sebagai Kawan Sekerja Allah Konteks I Korintus: perselisihan dalam jemaat: terbentuk kelompok-kelompok di dalam jemaat. Jemaat dimetaforakan sebagai ladang dan bangunan Allah. Yang utama bukan Paulus atau Apolos tetapi Tuhan yang memiliki dan memberikan
pertumbuhan pada gerejaNya. Paulus dan Apolos sebagai pelayan adalah kawan sekerja Allah.
Kawan sekerja (sinergoi): kritis terhadap persahabatan kita sebagai manusia, supaya kita tidak terjatuh dalam persahabatan yang tidak sesuai dengan nilai dan praktik kekawanan yg Allah maksudkan.
Tema November:Kristus Memberi Kita Daya Untuk Menata Relasi Pelayanan Sebagai Sesama Murid Dan Kawan Sekerja Allah
Dengan Alam Sebagai Sesama Ciptaan Allah
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
03 November
Minggu Biasa XX
Mazmur 148
Mazmur 148
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting
Langit dan Bumi, Pujilah TuhanDalam Mazmur ini semua ciptaan dipanggil untuk memuji Tuhan. Panggilan memuji Tuhan bagi para malaikat dan tentara-Nya serta benda-benda langit
(ay 1-4)18
zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Panggilan memuji Tuhan bagi alam (ay 7-10) Panggilan memuji Tuhan bagi manusia dalam kedudukannya (ay 11-12) Penegasan agar semua ciptaan harus memuji dan merayakan karya Allah yang luar
biasa (ay 13-14)
10 November
Minggu Biasa XXI
Mazmur 65:9-13
Imamat 14:33-53
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Menjaga Lingkungan Yang Bersih Adalah Tanggung Jawab Iman Pola dan ajaran hidup bersih itu juga sudah diaplikasikan oleh Tuhan kepada bangsa
Israel sejak jaman dahulu kala. Bahkan begitu pentingnya, seorang Imam dituntut untuk memiliki peranan yang vital agar bangsa Israel benar-benar taat dan hidup secara sehat dan bersih.
Manakala ada rumah yang didapati adanya jamur, maka dibutuhkan ritual khusus yang akan dilakukan oleh imam untuk memulihkannya. Proses pemulihan Itu dilakukan dengan tata cara yang telah ditetapkan Tuhan.
Kita patut mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Jika kita hidup bersih maka kita pun akan lebih sehat dari pribadi lain yang tidak menjaga kebersihan. Upaya menjaga kebersihan itu tidaklah cukup dengan upaya kita memelihara rumah tempat tinggal kita saja. Kita pun harusnya menjaga tubuh kita. Bukankah tubuh kita adalah bait pemberian Allah yang harus kita jaga kebersihan dan kesehatannya.
Maka jika kita ingin belajar mewujudnyatakan iman kita disertai rasa syukur atas kemurahan Tuhan, mari belajar untuk hidup sehat dan bersih. Bukan hanya bersih dan sehat fisik tetapi juga mental dan pikiran kita. Dengan mental dan pikiran yang bersih, kita akan mencerminkan karakter anak-anak terang yang diberkati oleh Tuhan.
17 November
Minggu Biasa XXII
Mazmur 55:2-8
Kejadian 6:1-8
Hijau Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Makna Bencana Bagi Manusia Bacaan ini menceritakan tentang rencana TUHAN untuk menghukum manusia dan
ciptaan lainnya dengan bencana, karena kejahatannya. Dosa itu terlihat dari ungkapan:
- “… mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.” (ay 2)
- “segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,” (ay 5)
Makna bencana bagi kita- Instropeksi diri dan bertobat- Bagaimana hidup menyenangkan hati TUHAN, sehingga tidak membuat Ia menyesal
19
dan memilukan hati-Nya (ay 6)- Ada kasih karunia bagi orang yang taat dan setia kepada TUHAN, seperti yang
dialami oleh Nuh (ay 8)24
NovemberKristus Raja Mazmur
19Kolose 1:15-23
Putih Burung merpati
(putih) dengan ranting-ranting zaitun (pinggir putih) di paruhnya, perahu berlayar (putih) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Keselamatan Semua Ciptaan Melalui Kristus Di dalam perikop ini Paulus menjunjung Kristus di dalam 5 hal:
1. Kristus adalah representasi dari Allah yang hidup2. Dia adalah The Creator (segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia)3. Dia adalah kepala gereja dan kepala tubuh4. Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati5. Kristus adalah Juru damai
Ada 3 tujuan:1. Apa yang Kristus nyatakan kepada manusia adalah untuk mendamaikan manusia
dengan Allah dan sesamanya2. Kristus dengan segala kemuliaan yang sama dengan Allah, mengangkat manusia di
dalam hidup yang kudus3. Kristus ingin menguatkan manusia yang percaya kepadaNya untuk hidup di dalam
imanTema Desember:
Kristus Memberi Kita Daya Untuk Menata Relasi Pelayanan Sebagai Sesama Murid Dan Kawan Sekerja Allah Dalam Menerima Kasih Karunia Allah Melalui Natal
Tanggal Masa RayaNas Bacaan Warna
Liturgi/Simbol (Stola)
Tema dan Pokok KhotbahMazmur Khotbah
01 Desember
Minggu Adven I
Mazmur 122
Yesaya 2:1-5
Ungu muda Salib – jangkar
(kuning)
Terarah Kepada TuhanYesaya bin Amos menerima pernyataan firman Tuhan tentang Yehuda dan
Yerusalem. Yehuda adalah kaum penting di antara suku-suku di Israel. Dari keturunan Yehuda ini diyakini Mesias akan datang. Itulah keistimewaan Yehuda. Sedangkan Yerusalem merupakan ibu kota Yehuda, pusat kegiatan keagamaan yang penting.
Pernyataan firman Tuhan tentang Yehuda dan Yerusalem ingin menunjuk pada orang-orang yang mau mengarahkan hati kepada Tuhan. Yesaya mengajak untuk naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya mendapatkan pengajaran tentang jalan Tuhan.
Berjalan di jalan Tuhan berbda dengan jalan orang fasik yang menyimpang dari kehendak Tuhan. Menempuh jalan Tuhan berarti mau berjalan di dalam terang yang
20
menuju kehidupan kekal, bukan menuju pada kebinasaan.08
DesemberMinggu Adven II
Mazmur 72:1-7
Matius 3:1-12
Ungu muda Salib – jangkar
(kuning)
Hidup Yang Menghasilkan Buah PertobatanDalam perikop ini, Matius secara lugas memberi tekanan utama dan menempatkan
pada urutan awal: inti pesan yang dibawa Yohanes Pembaptis, yaitu tentang pertobatan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat”.
Seruan pertobatan ini ternyata direspon oleh banyak orang, baik penduduk di Yerusalem maupun jauh di luar Yerusalem. Mereka datang berbondong-bondong untuk mengaku dosa dan dibaptis. Bahkan, entah dengan motivasi apa, orang-orang yang memiliki sistem keagamaan yang mapan, seperti orang-orang Farisi dan Saduki pun datang minta untuk dibaptis.
Dengan tegas dan tajam Yohanes Pembatis langsung mengkritik/mencela keberadaan orang-orang Farisi dan Saduki, bahwa pertobatan mereka adalah pertobatan yang palsu. Mengapa? Karena dalam kehidupan dan praktek keagamaan yang dijalani, mereka tidak menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Yohanes Pembaptis memperingatkan kepada orang-orang yang melakukan pertobatan palsu itu, bila mereka tidak menghasilkan buah yang baik, mereka akan ditebang dan dibuang ke dalam api.
Pertobatan yang sungguh-sungguh dan yang menghasilkan buah pertobatan, hanya mungkin terjadi jika orang membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh Kudus yang berkarya dalam hatinya. Dan satu-satunya yang berkuasa membaptis dengan Roh Kudus adalah Tuhan Yesus.
15 Desember
Minggu Adven III
Mazmur 146:5-10
Matius 11:2-11
Ungu muda Salib – jangkar
(kuning)
Meneladani Yohanes PembaptisMatius 11:2-11 menuturkan pertemuan dan percakapan tidak langsung Yohanes
Pembaptis dan Tuhan Yesus. Sosok pribadi Yohanes Pembaptis yang tampil sebagai nabi yang kokoh berani dalam mengungkap kebenaran tentang datangnya jaman penghakiman (Mat 3:7-12), juga teguran secara terbuka terhadap raja Herodes, yang mengambil Herodias, isteri saudaranya. Teguran yang membuat Yohanes Pembaptis dipenjarakan.
Di dalam penjara, Yohanes Pembaptis terus mengikuti perkembangan pekerjaan Tuhan Yesus melalui penuturan murid-muridnya yang masih setia mengunjunginya di penjara (ay 2). Berdasarkan pengamatannya itu, Yohanes Pembaptis tergerak untuk bertanya kepada Tuhan Yesus melalui para muridnya, sikap bagaimanakah yang sepantasnya ditempuh oleh Yohanes Pembaptis, tetap setia menantikan pemenuhan kedatangan Sang Mesias atau meninggalkan Sang Mesias dan berharap kepada yang lain? (ay 3)
21
22 Desember
Minggu Adven IV
Mazmur 80:1-7, 17-19
Yesaya 7:10-16
Ungu muda Salib – jangkar
(kuning)
Imanuel: Dijanjikan dan DigenapiDalam bacaan sebelumnya dikisahkan bagaimana Ahas, raja Yehuda, dan seluruh
rakyatnya mengalami ketakutan dan kegentaran karena adanya ancaman dari bangsa Aram. Ketakutan dan kegentaran mereka digambarkan seperti pohon-pohon hutan bergoyang-goyang ditiup angin (ay 2).
Dalam keadaan yang penuh ancaman dan ketakutan dari musuh, Tuhan mengingatkan melalui nabi Yesaya supaya tenang dan tidak takut (ay 4).
Di sisi lain, dalam keadaan yang menakutkan tersebut, Ahas diperintahkan untuk meminta pertanda kepada Tuhan, akan tetapi Ahas tidak mau mencoba Tuhan. Bahkan Tuhan sendirilah yang akan memberikan pertanda kepada umat: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel
(ay 14).Sebagai pribadi dan keluarga yang percaya, sering kita dihadapkan dengan berbagai
ancaman dari berbagai keadaan dan pihak, yang membuat kita takut dan gentar serta tidak berdaya. Meskipun begitu, janji Tuhan pasti bagi kita, bahwa Ia adalah Imanuel: Allah beserta kita, dalam semua keberadaan hidup kita.
Kita juga dipanggil untuk membawa kabar sukacita Sang Imanuel: untuk tidak ikut-ikutan menjadi takut dan gentar, akan tetapi bisa menjadi teladan yang baik, bisa menghibur, menguatkan, dan membantu sehingga saudara kita bisa keluar dari masalah yang ditakutkannya.
24 Desember
Malam Natal Mazmur 97
Titus 2:11-15
Ungu muda Salib – jangkar
(kuning)
Kasih Karunia Allah Yang Menyelamatkan Manusia Sudah Nyata Kasih karunia Allah yang menyelamatkan biasanya akan terlihat dari beberapa hal:
1. Meninggalkan dosa dan keinginannya
Kasih karunia Allah akan mendidik kita untuk meninggalkan kehidupan lama dan mengambil posisi yang tegas terhadap dosa (ayat 12a).
2. Membangun hidup yang baru
Kasih karunia yang menyelamatkan akan mendidik kita untuk mampu membangun hidup yang baru, yang memiliki tiga ciri utama: bijaksana, adil dan beribadah (ayat 12b). Bijaksana berarti kemampuan untuk menahan diri terhadap dosa dan memilih untuk melakukan kebenaran firman. Adil berarti kita memberikan hak yang seharusnya kepada seseorang sebagaimana kita juga menginginkannya dari orang lain. Beribadah berarti kita mempersembahkan tubuh dan apa yang kita miliki untuk melayani dan mempermuliakan-Nya.
22
3. Pengharapan yang terpusat pada Yesus Kristus
Kita adalah orang-orang yang mengharapkan kedatangan kembali Kristus (ayat 13). Pengharapan ini akan memberikan dorongan yang kuat dalam diri kita untuk menata hidup dalam kekudusan.
Apakah kita sudah menikmati kasih karunia Allah yang menyelamatkan? Kalau sudah, mari kita lebih berkomitmen untuk meninggalkan dosa dan membangun hidup yang baru serta mendasari segala perjuangan kita dengan pengharapan akan penggenapan keselamatan kita di dalam Kristus.
25 Desember
Natal Bacaan Alkitab dan Tema Natal sesuai
Tema Nasional yang diterbitkan oleh PGI &
KWI 2019
Putih Palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
26 Desember
Natal II & Baptisan Kudus
Mazmur 98
Yohanes 1:1-14
Putih Palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Menerima Kuasa Sebagai Anak-anak Allah
Yohanes menceritakan asal usul Ilahi dari Yesus, agar orang-orang dapat percaya kepada Yesus. Bagian ini merupakan madah/kidung/hymne yang mengungkapkan keilahian dan kemanusiaan Yesus, praeksistensi dan inkarnasi Yesus.
Firman, Allah dan Ciptaan (Yohanes 1:1-3)Firman (Yunani: Logos) ada sebelum penciptaaan. Firman adalah kuasa dan pikiran Allah yang abadi, kreatif dan penuh hikmat yang mencipta, menopang, mengendalikan, mengarahkan, menerangi dunia semesta dan manusia, (bdk. Kejadian 1 dan Mazmur 33:6,9). Firman ini mengungkapkan karakter, hati dan keberadaan Allah sehingga dalam Firman, Allah terungkap secara nyata.
Firman Yang Memberi Hidup dan Terang (Yohanes 1:4-9)o Dalam Firman ada hidup dan terang. Hidup yang dimaksud adalah hidup Allah
sendiri, hidup yang kekal, hidup sejati, hidup yang jenuhi kekuatan dan damai sejahtera Allah, hidup yang bebas dari hancuran dan kematian.
o Terang yang dimaksud adalah terang Allah sendiri. Terang Allah memiliki beberapa karakteristik,yaitu: (1) mengusir kekacaubalauan hidup. (2) 23emerangi dan mengungkapkan hal-hal yang tidak kelihatan dan menyatakan hal-hal yang sebenarnya. (3) membimbing orang dalam kepastian sehingga tak meraba-raba lagi, tak bimbang dan ragu (4) memberi kekuatan sehingga manusia tidak putus asa lagi dalam melawan dosa. (5) mengalahkan kegelapan maut, kematian tidak menjadi tanda tanya, misteri atau sesuatu yang nenakutkan tetapi
23
menjadi pintu gerbang menuju kepada kehidupan yang lebih sempurna.
Yang Tidak Menerima Firman dan Yang Menerima Firman (Yohanes 1:10-13)Sang Firman datang kepada milik kepunyaannya, tapi mereka malah tidak menerimanya. Ini adalah tragedi, mereka seharusnya menyambut dan menerimanya, tapi malah menolak. Sebaliknya mereka yang mau menerimanya diberinya kuasa menjadi anak-anak Allah, yakni memiliki pengenalan dan relasi yang dekat dengan Allah dan kuasa untuk menjalani kehidupan sebagai anak-anak Allah yang hidup dalam terang Firman Tuhan.
Firman Yang Menjadi Daging (Yohanes 1:14)o Firman Allah yang penuh kuasa, yang mencipta, menopang, mengendalikan
segenap semesta itu kini mengambil wujud manusia di dalam Yesus Kristus. Di dalam Yesus Allah menjalani kehidupan manusiawi di tengah manusia. Yesus menjalani kehidupan manusiawi yang sempurna yang Allah kehendaki dan menjadi teladan bagi semua manusia.
oYesus Sang Firman yang menjadi daging ini penuh kasih karunia yang menunjukkan kebaikan Allah yang begitu besar pada manusia yang penuh dosa, yang sebenarnya tidak layak menerimanya.
oYesus disebut sebagai kebenaran. Yesus adalah kebenaran, artinya menyatakan Allah secara benar, Yesus membimbing orang kepada kebenaran yang memerdekakan orang dari ketidaktahuan, kesalahan dan ketakutan.
27-30 Desember
Perjamuan Kudus Akhir Tahun
Putih Palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
29 Desember
Minggu I setelah Natal
Mazmur 148
Lukas 2:41-52
Putih Palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Makin Dikasihi Allah dan Manusia Lukas 2:41-52 mengisahkan tentang masa kecil Tuhan Yesus Kristus, yaitu saat
Tuhan Yesus berumur 12 tahun. Menarik bacaan ini, karena Lukas mengatakan bahwa "Yesus makin bertambah besar dan hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia" (Lukas 2:52). Yesus semakin dikasihi Allah dan manusia karena dukungan faktor orangtua/keluarga dan diri-Nya sendiri.
Faktor orangtua/keluarga: Orangtua/keluarga yang hidup berpusat kepada Allah. Ayat 41 memberitahukan
kita, tiap-tiap tahun kedua orangtua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya 24
Paskah. Rasa tanggung jawab sebagai orangtua ditunjukkan saat Yesus menghilang
selama 4 hari baru ditemukan di Bait Allah. Rasa khawatir yang luar biasa dan kemauan mencari dari Maria dan Yusuf merupakan suatu rasa tanggung jawab mereka sebagai orangtua yang sangat takut kehilangan puteranya.
Faktor Diri sendiri Yesus bersedia diasuh oleh orangtuanya (ay 51) Yesus taat pada perintah orangtua untuk pergi ke Yerusalem untuk merayakan
hari raya Paskah (ay 41-42). Yesus menghilang karena berada di Bait Allah sebagai rumah Bapa-Nya (ay 49). Bukan saja bertumbuh secara fisik, tetapi juga mengembangkan pengetahuan
Kitab Suci dan praktek kehidupan beriman. Hal itu terlihat jelas ketika Ia berada di tengah alim ulama dan bersoal jawab dengan mereka, dan nampak kecerdasan-Nya (ay 46-47).
Untuk hidup kita semakin dikasihi oleh Allah dan manusia, maka harus didukung oleh orangtua/keluarga dan diri sendiri.
31 Desember
Malam Tutup Tahun
Mazmur 92:13-16
Yohanes 15:1-8
Putih Palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Hidup Adalah Untuk BerbuahPerumpamaan, atau lebih tepat alegori pokok anggur yang benar ini disampaikan
Yesus kepada murid-murid-Nya, tanpa Yudas Iskariot (13:30-31). pada malam sebelum Paskah sehabis mereka makan bersama (Yoh 13:1-2).
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya….” Jelas bahwa para muridlah yang dimaksudkan Yesus sebagai ranting.
Apa yang menarik tentang ranting? Banyak sekali. Ranting memiliki kemiripan yang sempurna dengan pokok; sifat alamiahnya persis sama seperti pokok. Bedanya cuma pokok itu besar, kuat dan sumber kekuatan, sedangkan ranting itu kecil, lemah dan selalu butuh kekuatan dari pokok. Ranting itu ada untuk satu alasan saja, yaitu untuk menghasilkan (lebih tepatnya untuk tempat bergantung) buah. Keberhasilan sebuah ranting dilihat dari apakah ada buah atau tidak di ranting itu. Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri. Ranting bergantung sepenuhnya kepada pokok; ia harus menyatu dengan pokok agar bertahan hidup dan menghasilkan buah.
Maknanya ini bagi kehidupan murid-murid, bagi orang percaya dan bagi kita: kita memiliki kemiripan dengan Yesus yaitu ketika Ia meyelamatkan kita dan memberikan kepada kita Roh-Nya yang kudus. Maksudnya adalah kita harus menyadari bahwa kita adalah bagian dari sifat ilahi dan dipanggil untuk hidup seperti Kristus. Kita ada dan diselamatkan hanya untuk satu alasan, yaitu untuk
25
menghasilkan buah; tidak ada alasan lain. Jika kita tidak menghasilkan buah, kita tidak berguna. Kita harus menyatu dengan Yesus agar buah dapat dihasilkan. Tujuan hidup yang dirancang Tuhan untuk kita adalah menjadi ranting yang menghasilkan buah, tidak lebih dan tidak kurang. Peran yang diminta dari kita hanyalah tetap tinggal di dalam Kristus.
1 Januari ‘20
Tahun Baru Mazmur 8 Pengkh 3:1-15
Putih Palungan
(kuning) dan pelangi (merah, kuning, hijau)
Waktu Adalah Pemberian AllahMelalui kitab Pengkhotbah ini kita akan belajar mengenai waktu yang berharga dari
sisi Alkitab. Dalam membicarakan waktu Tuhan, kita bertemu dengan tiga istilah dalam Alkitab, yaitu:
a. Waktu Kronos: waktu yang biasa, yang selalu ada. Kronos menunjukkan jangka waktu tertentu. Waktu kronos adalah siklus waktu yang biasa (jam, bulan, dan tahun)
b. Waktu Aion: menunjukkan baik waktu yang lama sekali, atau waktu yang tanpa batas. Oleh sebab itu waktu aion dipakai tentang waktu ini yang mulai dengan penciptaan dan berakhir dengan kedatangan Kristus yang kedua kali; atau juga tentang waktu kekekalan, yaitu waktu tanpa batas. (Matius 12:32 dunia ini dan dunia yang akan datang.
c. Waktu Kairos: berbicara tentang periode tertentu. Kalau waktu itu sudah lewat, tidak akan kembali lagi (Roma 5:6) Oleh sebab itu waktu kairos berbicara tentang kesempatan dan momentum yang ada di waktu waktu tertentu.
Pengkhotbah 3:11, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Dalam Pengkhotbah 3:1-9 dikatakan bahwa untuk segala sesuatu ada masanya, untuk lahir-meninggal, menanam-mencabut dll. Hal ini berarti bahwa waktu itu tidak mungkin terulang. Sehingga jikalau kita membuang-buang waktu kita maka kita sendiri yang rugi.
Salomo di dalam masa tuanya menyadari bagaimana Tuhan menolongnya di dalam setiap pergumulan.
Karena waktu (kairos) tidak pernah terulang, maka sebagai anak Tuhan, kita harus memanfaatkan waktu ini sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai Pencipta waktu. Waktu adalah sangat berharga karena tidak mungkin terulang lagi. Bukan karena waktu adalah uang.
26
27
top related