AMNESIA DISOSIATIVE

OLEH :DR. ZAHNIAR

Amnesia disosiatif adalah jenis amnesia yang disebabkan oleh trauma atau stress yang menghasilkan ketidakmampuan untuk mengingat informasi pribadi yang penting.

Amnesia adalah ketidakmampuan secara penuh atau sebagian untuk mengingat pengalaman yang baru atau lama. Ketika amnesia disebabkan oleh psikologis daripada gangguan fisik, disebut amnesia disosiatif. Amnesia bisa juga sebuah gejala pada gangguan lain, seperti gangguan stress akut, gangguan stress postraumatic, atau gangguan somatization.

Pada amnesia disosiatif, kehilangan ingatan biasanya mempengaruhi informasi yang secara normal sebagai bagian dari keadaan sadar yang rutin atau ingatan tentang riwayat diri yang salah satunya adalah : apa yang dilakukan ; kemana pergi ; dengan siapa berbicara ; apa yang dikatakan, berpikir, dan merasa ; dan sebagainya, kadang kala informasi tersebut, lupa diingat, yang selanjutnya mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.

GejalaGejala yang sangat umum pada amnesia dissociative adalah kehilangan ingatan. Segera setelah menjadi amnesia, seseorang bisa kelihatan bingung. Kebanyakan orang dengan amnesia dissociative setidaknya depresi atau sangat menderita karena amnesia mereka.

DiagnosaUntuk membuat diagnosa, dokter dengan hati-hati meninjau ulang gejala orang tersebut dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menghilangkan penyebab fisik pada amnesia. Tes, termasuk electroencephalography dan tes darah untuk racun dan obat-obatan, kadangkala dibutuhkan untuk menghilangkan penyebab fisik. Pemriksaan psikologis juga dilakukan. Tes psikologi khusus seringkali membantu dokter menggolongkan lebih baik dan memahami pengalaman dissociative orang tersebut untuk membuat rencana pengobatan.

PengobatanDokter memulai pengobatan dengan membantu orang tersebut untuk merasa aman dan terjamin. Jika ingatan yang hilang tidak secara spontan teringat, atau jika kebutuhan untuk mengingat ingatan tersebut mendesak, teknik mengingat kembali seringkali berhasil. Menggunakan hipnotis atau wawancara yang diawali dengan obat (wawancara dilakukan setelah orang tersebut tenang dengan obat secara infus seperti amobarbital atau midazolam), dokter menanyakan orang yang amnesia mengenai masa lalunya.

Pencegahan Karena kerusakan otak dapat menjadi akar penyebab amnesia, penting

untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan Anda untuk cedera otak. Sebagai contoh:

Hindari penggunaan alkohol yang berlebihan Kenakan helm ketika bersepeda dan sabuk pengaman saat berkendara Mengobati infeksi dengan cepat sehingga tidak memiliki kesempatan

untuk menyebar ke otak Carilah perawatan medis segera jika Anda memiliki gejala yang

menyerupai stroke atau aneurisma otak, seperti sakit kepala parah atau mati rasa atau kelumpuhan satu-sisi

Penyebab Gangguan ini sangat sering terjadi pada

orang dewasa muda, lebih sering terjadi pada orang yang telah terlibat di dalam peperangan, kecelakaan, atau bencana alam. Hal itu juga dapat menghalangi ingatan pada kekerasan seksual pada masa kanak-kanak, yang nantinya teringat lagi di masa dewasa.

Langkah-langkah berikut akan menunjukkan bagaimana cara mendiagnosa amnesia disosiatif.1. Menilai status mental pasien. Pasien harus masih bisa memahami dan merespon percakapan lambat.Rentang perhatian mungkin terbatas tetapi tanpa disertai hiperaktivitas atau perlambatan respon dari pasien.Memori masa lalu harus masih utuh meskipun memori baru mungkin akan sedikit terganggu.2.  Carilah tanda-tanda khusus yang menunjukkan gangguan disosiatif.Suasana hati yang cemas umum terlihat, namun pasien harus tetap menunjukkan organisasi konseptual.Selain itu, pasien mungkin akan mengalami keterbatasan dalam kemampuan menilai sesuatu (judgment).3. Timbulnya pikiran untuk bunuh diri atau keinginan melakukan kekerasan yang disebabkan oleh rasa frustrasi berat akibat disosiasi. Pasien bahkan mungkin akan memiliki pikiran seperti pembunuh.4. Cari informasi riwayat pasien dengan risiko tinggi disosiasi.Amnesia disosiatif paling sering terjadi pada veteran perang, korban pelecehan anak, korban penyiksaan, korban kamp konsentrasi, dan korban bencana alam. Berbagai trauma tersebut bisa memicu amnesia disosiatif.5. Bedakan amnesia disosiatif dengan amnesia jenis lain. Kehilangan memori yang diakibatkan oleh penyalahgunaan zat (mis: obat-obatan) biasanya bertahap dan parsial.

TERIMA KASIH