alkohol, phenol - · pdf filepada alkana dan alkil halida yg bersesuaian. 2 ... reaksi...
TRANSCRIPT
1
Alkohol, Phenol
Sifat-Sifat alkohol dan Phenol: Ikatan Hydrogen
Struktur alkohol dan phenol,menyerupai molekul air,
mempunyai hibridisasi, sp3 .
Alkohol dan phenol mempunyai ttk didih yg lebih besar dari
pada alkana dan alkil halida yg bersesuaian.
2
Alkohol Membentuk Ikatan Hidrogen
Atom hidrogen –OH terpolarisasi bermuatan positip dari molekul
oksigen yang mempunyai pasangan elektron sunyi.
Ini dapat menghasilkan gaya, yg dapat mengikat dua molekul
saling bertautan.
Gaya interaksi molekul ini dapat terjadi dalam larutan, namun
tidak dalam fase gas, mengakibatkan naiknya titik didih suatu
larutan.
3
Sifat-Sifat Fisik
ROH R-H H-O-H
Alkana
(hidrofobik)
Air
(Hidrofilik) Alkohol
Ttk didih dan ttk leleh , naik dengan meningkatnya rantai.
Kelarutan, dalam air Alkohol rantai pendek sangat larut
dalam air, alkohol dgn rantai karbon lebih besar dari
sembilan makin sukar larut.
Ikatan Hidrogen, sifat fisik alkohol sangat dipengaruhi dgn
kemampuan alkohol dalam mengadakan ikatan hidrogen.
4
Sifat-Sifat Alkohol dan Phenol: Keasaman dan Kebasaan.
Merupakan basa lemah dan asam lemah. Alcohols are weak Brønsted bases
Protonasi dgn asam kuat menghasilkan ion oxonium, ROH2+
5
Alchols and Phenols are Asam Brønsted Lemah
Dapat melepaskan proton ke air.
Menghasilkan H3O+ dan ion, alkoxide RO, atau ion phenoxide, ArO
6
Nilai pKa berbagai senyawa bergugus fumgsi OH
7
Membuat Alkoksida dari Alkohol
Alkohol merupakan asam lemah, memerlukan basa kuat untuk menjadi alkoksida, (seperti NaH, sodium amide NaNH2, dan reagent Grignard (RMgX)
Alkoksida merupakan basa yg banyak dpk sebagai reagen dalam kimia organik.
8
Keasaman Fenol
Fenol (pKa ~10) lebih asam dari pada alkohol (pKa ~ 16) , karena
adanya resonansi yg menstabilkan ion fenoksida.
Fenol bereaksi dgn NaOH (alkohol tidak dapat bereaksi),
menghasilkan garam yg dapat larut dalam air.
Senyawa fenol dapat dipisahkan dari senyawa organik dgn
diekstraksi dalam suasana dan diisolasi dengan penambahan
asam.
9
Nitro Fenol
Fenol dgn gugus nitro pada orto atau para sangat
bersifat asam
pKa 2,4,6-trinitrofenol adalah 0.6 (sangat asam)
10
Preparation Alkhol:
Alkohols dapat berasal dari berbagai macam senyawa
organik gugus hydroksil alkohol dapat dirubah menjadi
berbagai gugus fungsi lain
Menjadikan alkohol sangat bermanfaat untuk sintesis
11
Pembuatan alkohol melalui hidrasi Regiospecific Alkena.
Hydroborasi/oksidasi: syn, hydrasi non-Markovnikov
Oxymercurasi/reduction: hydrasi Markovnikov
12
Alkohol dari Reduksi Senyawa karbonil.
Redusi karbonil umumnya menghasilkan alkohol
Catatan: Reaksi reduksi senyawa organik , memasukkan
molekul H2 kedalam senyawa karbonil
Aldehid menghasilkan alkohol primer
Keton menghasilkan alkohol sekunder
13
Pereaksi pereduksi : Natrium Borohydrida
NaBH4 tdk sensitif thp air, dan tdk dapat mereduksi gugus
fungsi yg lain.
Lithium aluminum hydride (LiAlH4) lebih kuat dan sangat
reaktifthp air .
Keduanya memberikan Hidrida (H-).
14
Mekanisme Reduksi
Hidrida menyerang pad karbonil C=O yg
terpolarisasi.
15
Reduksi Asam Karboksilat dan Ester.
Asam karboksilatb dan eter direduksi menjadi alkoholprimer.
Yang dipakai adalah LiAlH4 sebab NaBH4 tidak efektif.
16
Alkohol dari hasil reaksi antara senyawa Karbonil dan
pereaksi Grignard.
Alkyl, aryl, and vinyli halida bereaksi dgn magnesium dalam
eter atau tetrahidrofuran menghasilkan pereaksi, RMgX.
Grignard pereaksi beraksi dgn senyawa karbonil
menghasilkan alkohol.
17
Contoh reaksi Grignad dgn senyawa karbonil.
18
Mechanisme adisi pereaksi Grignard .
Grignard pereaksi berlaku sebagai anion carbon
(carbanions, : R)dan masuk kedalam gugus karbonil.
Intermedit alkoksida kemudian diprotonasi menghasilkan
alkohol.
19
Bebearap Reaksi Alkohol.
Ada dua jenis reaksi umum dari alkohol.
Pada karbon dalam ikatan C–O .
Pada proton dalam ikatan O–H .
20
Dehydrasi katalis asam: Alkohols menghasilkan Alkenes Reaksi padau mumnya: Reaksi pembentukan alkena dari
alkohol dgn melepas O-H dan H dari C-H tetangganya menghasilkan ikatan .
Memerlukan pereaksi yang spesifik.
Alkohol tersier mudah terdehidrasi dengan adanya asam.
Alkohol sekunder memerlukan kondisi tertentu seperti (75% H2SO4, 100°C) – molekul yg sensitif tdk akan berhasil.
Alkohol Primermemerlukan kondisi yang sangat hebat.Sulit dilaksanakan.
21
Perubahan alkohol menjadi Alkyl Halida
Alkohol 3° akan diubah oleh HCl atau HBr pada temperatue rendah.
1° dan 2o tahan terhadap asam, dipakai SOCl2 atau PBr3 melalui mekanisme SN2.
22
Mekanisme reaksi alkohol dgn Tionilklorida
R O
H
+ Cl ClS
O
R O
H
ClS
OH
Cl
-HClR O S
O
ClAlkil klorosulfit
1).
Cl R O S
O
Cl2).
R Cl O S
O
Cl+ SO2 + Cl-
tidak stabil
Reaksi yg sama terjadi pada alkohol primer dan sekunder
CH
H3C
OHH2C CH3 + PBr3 C
HH3C
BrH2C CH3 + H3PO3
2-butanol 2-bromobutana
CH
H3C
OH
CH3 + SOCl2
2-propanol
CH
H3C
Cl
CH3 + SO2 + HCl
2-kloropropana
Contoh Reaksi:
23
Merubah alkohol menjadi tosilat.
Reaksi dengan p-toluenesulfonyl chloride (Tosyl chloride, p-
TosCl) dalam menghasilkan alkil tosilat, ROTos
Pembentukan tosilat tidak melibatkan ikatan C-O, sehingga
konfigurasi pada atom C-asimetris tidak berubah.
Alkyl tosylates bereaksi seperti alkyl halida.
24
Stereochemical menggunakan Tosylates
Reaksi SN2 suatu alcohol melalui tosylate,
menghasilkan inversi pada pusat khiral.
Reaksi SN2 alkohol melalui alkil halida berlangsung
dalam dua tahap inversi, sehingga menghasilkan
produk yg sama seperti alkohol semula.
25
Mekanisme Reaksi Alkohol Dengan Tosilat (Sulfonil Klorida)
R'
CH
R
O-H
O
S
O
Cl R"+-HCl R'
CH
R
O
O
S
O
R"Retensi
(1)
R'
CH
R
O
O
S
O
R"NuInversi
R'
C
H
R
Nu
O
S
O
-HO R"+(2)
Konfigurasinya tetap
Konfigurasi inversi
Anion sulfonat merupakan
leaving group yg baik pada
reaksi SN-2
26
Oksidasi Alkohol
Dapat dibuat dengan pereaksi anorganik seperti; KMnO4, CrO3, d an Na2Cr2O7 atau dgn pereaksi yg lebih selektif.
27
Oksidasi Alkohol Primer
Menjadi Aldehida : pyridinium chlorochromate (PCC,
C5H6NCrO3Cl) dalam dichloromethane
Pereaksi yang lain menjadi asam karboksilat.
28
Oksidasi Alkohol Sekunder
Sangat efektif menggunakan pereaksi yg tdk mahal seperti Na2Cr2O7 dalamasam asetat.
PCC dipakai untuk alkohol yg senesitive pada temperatur rendah.
29
LIAlH4 Mereduksi Asam karboksilat Menjadi Alkohol Primer
R C
O
O HR C
O
OR C
O
H
R C
OH
H
liAlH4
AlH3
Li+R C
O
O AlH2
Li
HAldehid intermedit
Li O AlH
H
+
1
2
3
R C
O
H
Al
H
H
OLi
Cepat
H+
R C
O
H
Al
H
H
OLi
H
H
+ LiAlOH2
LAH berlaku sebagai basa (H-)
Hidrida menyerang karbonil karboksilat
Lambat
Alkohol primer
30
RC
O
OH + R' OH
RC
O
OR' + H2O
asam alkohol
ester
esterifikasi
hidrolisis
Penekanan pada salah satu arah sesuai prinsip Le Châtelier : Esterifikasi :
CH3 C
O
OH CH3 C
O
OCH2CH3CH3CH2OH+H+
-H2Oetil asetat
OH
C
O
OCH3
H3O+
OH
C
O
OH + CH3OH
metil salisilat (wintergreen)
Hidrolisis :
asam salisilat
Reaksi pada Ester
31
saponifikasi (pembuatan sabun):
RCO2-Na+
R'CO2-Na+
R''CO2-Na+
+
CH2OH
CHOH
CH2OH
CH2
CH
CH2
OC
O
R'
O C
O
R''
O C
O
R3 NaOH
Trigliserida
•Lemak hewani : R jenuh
•Minyak sayur : R lebih tidah jenuh
gliserin
(gliserol)
sabun
Saponifikasi
-----***-----