aliran khawarij
TRANSCRIPT
![Page 1: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Shiffin antara Sayidina
Ali dengan Saidina Muawiyah ra. Pihak Sayidina Muawiyah hampir kalah lalu
mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian
peperangan dengan bertahkim.Akibat itu golongan Ali terbagi menjadi dua
golongan yaitu golongan yang setuju dengan tahkim dan golongan yang tidak
setuju dengan tahkim. Mereka yang tidak setuju dengan tahkim beralasan
bahwa orang yang mau berdamai pada ketika pertempuran adalah orang yang
ragu akan pendiriannya, dalam kebenaran peperangan yang ditegakkannya.
Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa yang melawan khalifah yang sah
harus diperangi.Kaum inilah yang dinamakan kaum Khawarij yaitu kaum
yang keluar yakni keluar dari Saidina Muawiyah dan keluar dari Saidina Ali.
Kemudian selain Khawarij, umat islam juga mengenal aliran Murji’ah.
Aliran Murji’ah ini merupakan golongan yang tak sepaham dengan kelompok
Khawarij dan Syi’ah. Pengertian Murji’ah sendiri adalah penangguhan vonis
hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT, sehingga
seorang muslim sekalipun berdosa besar dalam kelompok ini tetap diakui
sebagai muslim dan mempunyai harapan untuk bertobat.
Setiap orang Islam harus mengetahui macam dan bentuk paham Khawarij
dan Murji’ah, agar kita bisa mengambil pelajaran penting yang bisa diambil
1
![Page 2: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/2.jpg)
dari kedua paham tersebut. Memang kedua golongan ini sudah hilang dibawa
arus sejarah, tetapi pahamnya masih berkeliaran dimana-mana.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah kemunculan Khawarij?
b. Bagaimana pemikiran dan doktrin-doktrin Khawarij?
c. Bagaimana perkembangan Khawarij?
d. Bagaimana Aliran Khawarij Pada saat ini
2
![Page 3: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kemunculan Khawarij
Khawarij adalah aliran dalam teologi Islam yang pertama kali muncul.
Menurut Ibnu Abi Bakar Ahmad al-Syahrastani, bahwa yang disebut
Khawarij adalah setiap orang yang keluar dar imam yang hak dan telah
disepakati para jama’ah, baik ia keluar pada masa Khulafaur Rasyidin, atau
pada masa tabi’in secara baik-baik1. Nama Khawarij berasal dari kata
“kharaja” berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar dari
barisan Ali.2
Khawarij sebagai sebuah aliran telogi adalah kaum yang terdiri dari
pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak
setuju tehadap sikap Ali bin abi Thalib yang menerima arbitrase sebagai jalan
untuk menyelesaikan persengketaan khalifah dengan Mu’awiyah bin Abi
Sufyan.
Adapun yang dimaksud khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah
suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang
menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 M
dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.
1 Ibnu Abi Bakar Ahmad al-Syahratani, al-Milal wa al-Nihal, Dar al-Fikr, Libanon, Beirut, tt. Hlm. 114
2 Prof. Dr. Harun Nasution, Theology Islam, UI Press, Jakarta, cet.II, 1972, hlm. 11.
3
![Page 4: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/4.jpg)
Kelompok Khawarij pada mulanya memandang Ali dan pasukannya
berada di pihak yang benar karena Ali merupakan khalifah sah yang telah di
bai’at mayoritas umat Islam, sementara Muawiyah berada di pihak yang salah
karena memberontak khalifah yang sah.
Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan di balik ajakan damai
kelompok Muawiyah sehingga ia bermaksud menolak permintaan itu.
Namun, karena desakan pengikutnya seperti Al-asy’ats bin Qais, Mas’ud bin
Fudaki at-Tamimi, dan Zaid bin Husein ath-Tha’I dengan sangat terpaksa Ali
memerintahkan Al-Asytar (komandan pasukanya) untuk menghentikan
peperangan.3
Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah
bin Abbas sebagai delegasi juru damainya, tetapi orang-orang khawarij
menolaknya. Mereka beranggapan bahwa Abdullah bin Abbas berasal dari
kelompok Ali sendiri. Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengirim
Abu Musa Al-Asy’ari dengan harapan dapat memutuskan perkara
berdasarkan kitab Allah.Keputusan tahkim, yakni Ali diturunkan dari
jabatannya sebagai khalifah oleh utusannya dan mengangkat Muawiyah
menjadi khalifah pengganti Ali sangat mengecewakan kaum khawarij
sehingga mereka membelot dan mengatakan,”mengapa kalian berhukum
kepada manusia. Tidak ada hukum lain selain hukum yang ada disisi Allah”.
Imam Ali menjawab, “itu adalah ungkapan yang benar, tetapi mereka
3 Amir-Najjar, Al-Khawarij: Aqidatan wa fikratan wa falsafatan terj. Afif Muhammad dkk., Lentera. Cet I. Bandung, 1993, hlm. 5.
4
![Page 5: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/5.jpg)
artikan keliru”.Pada saat itu juga orang-orang khawarij keluar dari pasukan
Ali dan langsung menuju Hurura.
Dengan arahan Abdullah al-Kiwa mereka smpai di Harura. Di Harura,
kelompok khawarij ini melanjutkan perlawanan kepada Muawiyah dan juga
Ali. Mereka mengangkat seorang pemimpin bernama Abdullah bin Shahab
Ar-Rasyibi.4
Selain itu menurut Menurut Harun Nasution bahwa agak aneh kalau
dikatakan bahwa, persoalan yang pertama-tama timbul adalah dalam bidang
politik dan bukan dalam bidang teologi.5 Namun dalam karyanya yang
berjudul “Islam Rasional” menyatakan bahwa paham dan tingkah laku
khawarij yang merupakan salah satu aliran dalam ilmu tauhid atau teologi
Islam. Kaum Khawarij terkenal dalam sejarah teologi islam sebagai golongan
yang sempit pandangannya dn tak segan-segan menggunakan kekerasan
dalam mengmalkan (menyebarkan) keyakinan mereka.6
Golongan Khawarij yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan
berbau teologis, yang memandang bahwa Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash, Abu
Musa Al-Ay’ari dan orang-orang yang menerima arbitrase adalah kafir karena
Al-Qur’an telah mengatakan dalam surat al-Maidah ayat 44 :
�ك هم ول���ِئ َل� الل��ُه َف�ُأ َز� � أ ْن��� �م��َا م ِب �ْح�ُك �م� َي ومَن� ل
الُكَاَفروَن�
4 Ibrahim Madzkur, Fi Al-falsafah Al-Islamiyah, Manhaj wa Tathbiquh, Juz II, Dar Al-Ma’arif, Mesir 1947, hlm. 109.
5 Harun Nasaution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI-Press, 2002).hal: 7
6 Harun Nasution, Islam rasional; Gagasan dan Pemikiran, editor saiful muzani. (Bandung: 1995). hal. 124
5
![Page 6: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/6.jpg)
Artinya: barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan
Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. 7
Pernyataan-pernyataan kafir yang mereka kemukakan itu sudah bukan lagi
persoalan politik akan tetapi persoalan yang dibahas dalam teologi, masalah yang
awalnya masalah politik yang akhirnya timbul kepada masalah teologi Islam.
B. Doktrin-doktrin pokok Khawarij.
1. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam.
2. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. Dengan demikian setiap
orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.
3. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil
dan menjalankan syari’at Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau
melakukan kezaliman.8
4. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, Utsman) adalah sah, tetapi setelah
tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya Utsman ra dianggap telah
menyeleweng.
5. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap
telah menyeleweng.
6. Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.
7. Pasukan perang Jamal yang melawan Ali juga kafir.
7 Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag. RI Jakarta. hal. 1678 Cyril Glasse, The concise Encyclopedia of Islam, Staceny international, London, 1989,
hlm. 288-9; Departemen Agama RI, Ensiklopedi islam, 1990, hlm. 633-6; Ahmad Amin, Fajrul Islam, jilid I, Islam, Ej. Srill Leiden, 1961, hlm. 412
6
![Page 7: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/7.jpg)
8. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus
dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap bahwa
seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh
muslim lain yang telah dianggap kafir dengan risiko ia menanggung beban
harus dilenyapkan pula.
9. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al-
harb (Negara musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap berada
dalam dar al-islam (Negara islam).
10. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.
11. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan
orang yang jahat harus masuk ke dalam neraka).
12. Amar ma’ruf nahyi munkar.
13. Memalingkan ayat-ayat Al-quran yang tampak mutasabihat (samar)
14. Quran adalah makhluk.
15. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
C. Perkembangan Khawarij
Perkembangan khawarij semakin meluas dan terbagi menjadi dua
golongan yang pertama bermarkas di sebuah negeri Bathaih yang menguasai
dan mengontrol kaum Khawarij yang berada di Persia yang dikepalai oleh
Nafi bin Azraq dan Qathar bin Faja’ah, dan golongan yang kedua bermuara di
Arab daratan yang menguasai kaum khawarij yang berada di Yaman,
7
![Page 8: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/8.jpg)
Handharamaut, dan Thaif yang dikepalai oleh Abu Thalif, Najdah bin ‘Ami,
dan abu Fudaika.
Terlepas dari berapa banyak subsekte pecahan Khawarij, tokoh-tokoh
seperti Al-Bagdadi dan Al-Asfarayani, sepakat bahwa subsekte khawarij yang
besar terdiri dari delapan macam, yaitu:
1. Al-Muhakkimah 5. Al-Ajaridah
2. Al-Azriqah 6. As-Saalabiyah
3. An-Nadjat 7. Al-Abadiyah
4. Al-Baihasiyah 8. As-Sufriyah
Semua subsekte itu membicarakan persoalan hukum bagi orang yang
berbuat dosa besar, apakah ia masih dianggap mukmin atau telah menjadi
kafir. Tampaknya doktrin teologi ini tetap menjadi primadona dalam
pemikiran mereka, sedangkan doktrin-doktrin lain hanya sebagai pelengkap
saja.
Semua aliran yang bersifat radikal, pada perkembangan lebih lanjut,
dikategorikan sebagai khawarij, selama didalamnya terdapat indikasi doktrin
yang identic dengan aliran ini. Berkenaan dengan ini Harun Nasution
mengidentifikasi beberapa indikasi aliran yang dapat dikategorikan sebagai
aliran khawarij, yaitu:
1. Mudah mengafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka walaupun
orang itu adalah penganut agama Islam.
2. Islam yang benar adalah islam yang mereka pahami dan amalkan.
8
![Page 9: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/9.jpg)
3. Orang-orang islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu dibawa kembali
pada islam yang sebenarnya, yaitu islam yang seperti mereka pahami dan
amalkan.
4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sefaham dengan mereka adalah
sesat, maka mereka memilih imam dari golongan mereka sendiri.
5. Mereka bersifat fanatic dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan
kekerasan dan membunuh untuk tujuan mereka.
D. Aliran Khawarij Pada saat ini
Secara formal, Khawarij sudah tidak ada, tetapi secara substansi
paradigma pemikiran dan ciri-ciri alirannya masih hidup dan berkembang
hingga sekarang.
Pada masa sekarang, pemberontakan bersenjata dan praktik mengafirkan
orang Islam telah terjadi di wilayah Arab bagian timur laut pada peralihan
abad ke-19 seperti yang ditulis oleh para cendekiawan Islam: Istilah Khawarij
berlaku bagi kelompok yang bersimpang jalan dengan orang-orang Islam dan
menganggap mereka sebagai orang-orang kafir, seperti yang terjadi pada
zaman sekarang ini dengan para pengikut Ibn ‘Abd al-Wahhâb yang muncul
di Najd dan menyerang dua tempat suci umat Islam9
Belakangan ini, beberapa ulama mengritik aliran Wahabi atau “salafî”
sebagai kelompok yang secara politik tidak benar. Praktik mengafirkan
menjadi ciri utama yang bisa dikenali dari kelompok neo-Khawarij pada masa
9 http://syamsuri149.wordpress.com/2011/12/26/syeikh-hisyam-kabbani-wahabi-salafi-neo-
khawarij/
9
![Page 10: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/10.jpg)
modern ini. Mereka kelompok yang senang menghantam orang-orang Islam
dengan tudingan kafir, bidah, syirik, dan haram, tanpa bukti atau pembenaran
selain dari hawa nafsu mereka sendiri, dan tanpa memberikan solusi selain
dari sikap tertutup dan kekerasan terhadap siapa pun yang berbeda pendapat
dengan mereka.10
Mereka sama sekali tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman mati terhadap
orang-orang yang mereka tuduh kafir, sehingga mereka benar-benar telah
meremehkan kesucian jiwa dan kehormatan saudara-saudara mereka sendiri.
Imam al-Nawawî berkata, “Orang-orang ekstrem merupakan kelompok
fanatik yang sudah melampaui batas, dalam ucapan maupun perbuatan,” dan
“keras pendirian.” Melakukan praktik takfîr terhadap sesama muslim
merupakan ciri kelompok Khawarij, entah mereka menyebut diri sebagai
kelompok “salafi”, Syiah, atau sufi.11
Mereka mencampuradukkan berbagai hal menurut selera mereka,
asalkan sesuai dengan kepentingan mereka. Bahkan, mereka tidak memiliki
latar belakang ilmu-ilmu keislaman sedikit pun, dan mereka menggunakan
ayat-ayat Al-quran mengenai orang-orang kafir keluar dari konteksnya, dan
menerapkannya kepada orang-orang Islam. Seperti yang disebutkan
sebelumnya, orang-orang Khawarij tidak terbatas pada masa tertentu, tetapi
merupakan karakter yang melekat pada kelompok atau orang yang keluar dari
batas-batas agama, dengan menuduh orang Islam sebagai kafir.12
10 Ibid,11 Ibid,12 Ibid,
10
![Page 11: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/11.jpg)
Inilah metode yang dikembangkan oleh kelompok Khawarij, dulu dan
kini, dan kemunculan anak-anak muda Khawarij yang menyesatkan itu telah
disinggung 1400 tahun yang lalu oleh Nabi Muhammad saw. Kelompok
Khawarij dewasa ini terdiri dari para pengikut aliran Wahabi atau “Salafi”.
Mereka sangat aktif menyebarluaskan kepalsuan ajaran mereka dengan
propaganda besar-besaran, melalui ceramah di masjid, internet, televisi, atau
penyebarluasan video, koran, buku, majalah, dan brosur. Sementara itu,
mereka menekan dan menyembunyikan kebenaran ajaran-ajaran Islam klasik
yang menjadi arus utama umat Islam, dan berkomplot untuk membungkam
siapa pun yang menentang sikap ekstrem mereka.13
13 Ibid,
11
![Page 12: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Khawarij sebagai sebuah aliran telogi adalah kaum yang terdiri dari
pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak
setuju tehadap sikap Ali bin abi Thalib yang menerima arbitrase sebagai
jalan untuk menyelesaikan persengketaan khalifah dengan Mu’awiyah bin
Abi Sufyan.
2. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam,
khalifah tidak harus berasl dari keturunan Arab, khalifah dipilih secara
permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat,
khalifah sebelum Ali adalah sah tetapi setelah tahun ketujuh dari masa
khalifahnya, utsman ra dianggap menyeleweng, Khalifah Ali adalah sah
tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim) ia dianggap telah menyeleweng,
Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir, Pasukan perang Jamal yang melawan
Ali juga kafir, Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim
sehingga harus dibunuh, Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung
dengan golongan mereka, Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang
menyeleweng, Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk
surga, sedangkan orang yang jahat harus masuk ke dalam neraka), Amar
ma’ruf nahyi munkar, Memalingkan ayat-ayat Al-quran yang tampak
12
![Page 13: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/13.jpg)
mutasabihat (samar), Al-Quran adalah makhluk, Manusia bebas
memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
3. Perkembangan khawarij semakin meluas dan terbagi menjadi dua golongan
yang pertama bermarkas di sebuah negeri Bathaih yang menguasai dan
mengontrol kaum khawarij yang berada di Persia yang dikepalai oleh Nafi
bin azraq dan Qathar bin Faja’ah, dan golongan yang kedua bermuara di
Arab daratan yang menguasai kaum khawarij yang berada di Yaman,
Handharamaut, dan Thaif yang dikepalai oleh Abu Thalif, Najdah bin ‘Ami,
dan abu Fudaika.
B. SaranSekarang kita umat Islam Harus Hati-hati dalam memilih aliran yang
ada pada Islam karen Islam berdiri dari bermacam-macam aliran.
Maka dari itu kita harus mempunyai iman yang kuat dalam
menghadapi aliran yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dalam mengatahui aliran
yang ada pada kaum khawarij.
13
![Page 14: ALIRAN KHAWARIJ](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082216/55cf9671550346d0338b7ff0/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (1986), Al-Qur’an dan Terjemahannya, Depag. RI Jakarta.
Harun Nasution, (2002), Teologi Islam Aliran-Aliran Analisa Perbandingan. Jakarta: UI Press
Abbas Siradjuddin. I’tiqad ahlussunnah wal jamaah, Pustaka Tarbiyah Baru, Jakarta, 2008.
Nata Abuddin. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998.
Rozak Abdul, Rosihon Anwar. Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung, 2001.
Hamdani, Maslani, Ratu Suntiah. Ilmu Kalam, Sega Asry, 2011.
http://syamsuri149.wordpress.com/2011/12/26/syeikh-hisyam-kabbani-wahabi-salafi-neo-khawarij/
14