aliran khawarij

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Shiffin antara Sayidina Ali dengan Saidina Muawiyah ra. Pihak Sayidina Muawiyah hampir kalah lalu mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian peperangan dengan bertahkim.Akibat itu golongan Ali terbagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang setuju dengan tahkim dan golongan yang tidak setuju dengan tahkim. Mereka yang tidak setuju dengan tahkim beralasan bahwa orang yang mau berdamai pada ketika pertempuran adalah orang yang ragu akan pendiriannya, dalam kebenaran peperangan yang ditegakkannya. Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa yang melawan khalifah yang sah harus diperangi.Kaum inilah yang dinamakan kaum Khawarij yaitu kaum yang keluar yakni keluar dari Saidina Muawiyah dan keluar dari Saidina Ali. 1

Upload: alrahmabko

Post on 19-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALIRAN KHAWARIJ

 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Shiffin antara Sayidina

Ali dengan Saidina Muawiyah ra. Pihak Sayidina Muawiyah hampir kalah lalu

mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian

peperangan dengan bertahkim.Akibat itu golongan Ali terbagi menjadi dua

golongan yaitu golongan yang setuju dengan tahkim dan golongan yang tidak

setuju dengan tahkim. Mereka yang tidak setuju dengan tahkim beralasan

bahwa orang yang mau berdamai pada ketika pertempuran adalah orang yang

ragu akan pendiriannya, dalam kebenaran peperangan yang ditegakkannya.

Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa yang melawan khalifah yang sah

harus diperangi.Kaum inilah yang dinamakan kaum Khawarij yaitu kaum

yang keluar yakni keluar dari Saidina Muawiyah dan keluar dari Saidina Ali.

Kemudian selain Khawarij, umat islam juga mengenal aliran Murji’ah.

Aliran Murji’ah ini merupakan golongan yang tak sepaham dengan kelompok

Khawarij dan Syi’ah. Pengertian Murji’ah sendiri adalah penangguhan vonis

hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT, sehingga

seorang muslim sekalipun berdosa besar dalam kelompok ini tetap diakui

sebagai muslim dan mempunyai harapan untuk bertobat.

Setiap orang Islam harus mengetahui macam dan bentuk paham Khawarij

dan Murji’ah, agar kita bisa mengambil pelajaran penting yang bisa diambil

1

Page 2: ALIRAN KHAWARIJ

dari kedua paham tersebut. Memang kedua golongan ini sudah hilang dibawa

arus sejarah, tetapi pahamnya masih berkeliaran dimana-mana.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana sejarah kemunculan Khawarij?

b. Bagaimana pemikiran dan doktrin-doktrin Khawarij?

c. Bagaimana perkembangan Khawarij?

d. Bagaimana Aliran Khawarij Pada saat ini

2

Page 3: ALIRAN KHAWARIJ

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kemunculan Khawarij

Khawarij adalah aliran dalam teologi Islam yang pertama kali muncul.

Menurut Ibnu Abi Bakar Ahmad al-Syahrastani, bahwa yang disebut

Khawarij adalah setiap orang yang keluar dar imam yang hak dan telah

disepakati para jama’ah, baik ia keluar pada masa Khulafaur Rasyidin, atau

pada masa tabi’in secara baik-baik1. Nama Khawarij berasal dari kata

“kharaja”  berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar dari

barisan Ali.2

Khawarij sebagai sebuah aliran telogi adalah kaum yang terdiri dari

pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak

setuju tehadap sikap Ali bin abi Thalib yang menerima arbitrase sebagai jalan

untuk menyelesaikan persengketaan khalifah dengan Mu’awiyah bin Abi

Sufyan.

Adapun yang dimaksud khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah

suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar

meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang

menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 M

dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.

1 Ibnu Abi Bakar Ahmad al-Syahratani, al-Milal wa al-Nihal, Dar al-Fikr, Libanon, Beirut, tt. Hlm. 114

2 Prof. Dr. Harun Nasution, Theology Islam, UI Press, Jakarta, cet.II, 1972, hlm. 11.

3

Page 4: ALIRAN KHAWARIJ

Kelompok Khawarij pada mulanya memandang Ali dan pasukannya

berada di pihak yang benar karena Ali merupakan khalifah sah yang telah di

bai’at mayoritas umat Islam, sementara Muawiyah berada di pihak yang salah

karena memberontak khalifah yang sah.

Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan di balik ajakan damai

kelompok Muawiyah sehingga ia bermaksud menolak permintaan itu.

Namun, karena  desakan pengikutnya seperti Al-asy’ats bin Qais, Mas’ud bin

Fudaki at-Tamimi, dan Zaid bin Husein ath-Tha’I dengan sangat terpaksa Ali

memerintahkan Al-Asytar (komandan pasukanya) untuk menghentikan

peperangan.3

Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah

bin Abbas sebagai delegasi juru damainya, tetapi orang-orang khawarij

menolaknya. Mereka beranggapan bahwa Abdullah bin Abbas berasal dari

kelompok Ali sendiri. Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengirim

Abu Musa Al-Asy’ari dengan harapan dapat memutuskan perkara

berdasarkan kitab Allah.Keputusan tahkim, yakni Ali diturunkan dari

jabatannya sebagai khalifah oleh utusannya dan mengangkat Muawiyah

menjadi khalifah pengganti Ali sangat mengecewakan kaum khawarij

sehingga mereka membelot dan mengatakan,”mengapa kalian berhukum

kepada manusia. Tidak ada hukum lain selain hukum yang ada disisi Allah”.

Imam Ali menjawab, “itu adalah ungkapan yang benar, tetapi mereka

3 Amir-Najjar, Al-Khawarij: Aqidatan wa fikratan wa falsafatan terj. Afif Muhammad dkk., Lentera. Cet I. Bandung, 1993, hlm. 5.

4

Page 5: ALIRAN KHAWARIJ

artikan keliru”.Pada saat itu juga orang-orang khawarij keluar dari pasukan

Ali dan langsung menuju Hurura.

Dengan arahan Abdullah al-Kiwa mereka smpai di Harura. Di Harura,

kelompok khawarij ini melanjutkan perlawanan kepada Muawiyah dan juga

Ali. Mereka mengangkat seorang pemimpin bernama Abdullah bin Shahab

Ar-Rasyibi.4

Selain itu menurut Menurut Harun Nasution bahwa agak aneh kalau

dikatakan bahwa, persoalan yang pertama-tama timbul adalah dalam bidang

politik dan bukan dalam bidang teologi.5 Namun dalam karyanya yang

berjudul “Islam Rasional” menyatakan bahwa paham dan tingkah laku

khawarij yang merupakan salah satu aliran dalam ilmu tauhid atau teologi

Islam. Kaum Khawarij terkenal dalam sejarah teologi islam sebagai golongan

yang sempit pandangannya dn tak segan-segan menggunakan kekerasan

dalam mengmalkan (menyebarkan) keyakinan mereka.6

Golongan Khawarij yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan

berbau teologis, yang memandang bahwa Ali, Mu’awiyah, Amr bin Ash, Abu

Musa Al-Ay’ari dan orang-orang yang menerima arbitrase adalah kafir karena

Al-Qur’an telah mengatakan dalam surat al-Maidah ayat 44 :

�ك هم ول���ِئ َل� الل��ُه َف�ُأ َز� � أ ْن��� �م��َا م ِب �ْح�ُك �م� َي ومَن� ل

الُكَاَفروَن�

4 Ibrahim Madzkur, Fi Al-falsafah Al-Islamiyah, Manhaj wa Tathbiquh, Juz II, Dar Al-Ma’arif, Mesir 1947, hlm. 109.

5 Harun Nasaution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI-Press, 2002).hal: 7

6 Harun Nasution, Islam rasional; Gagasan dan Pemikiran, editor saiful muzani. (Bandung: 1995). hal. 124

5

Page 6: ALIRAN KHAWARIJ

Artinya:  barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan

Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. 7

Pernyataan-pernyataan kafir yang mereka kemukakan itu sudah bukan lagi

persoalan politik akan tetapi persoalan yang dibahas dalam teologi, masalah yang

awalnya masalah politik yang akhirnya timbul kepada masalah teologi Islam.

B. Doktrin-doktrin pokok Khawarij.

1. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam.

2. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. Dengan demikian setiap

orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.

3. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil

dan menjalankan syari’at Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau

melakukan kezaliman.8

4. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, Utsman) adalah sah, tetapi setelah

tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya Utsman ra dianggap telah

menyeleweng.

5. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap

telah menyeleweng.

6. Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap

menyeleweng dan telah menjadi kafir.

7. Pasukan perang Jamal yang melawan Ali juga kafir.

7 Anonim, Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag. RI Jakarta. hal. 1678 Cyril Glasse, The concise Encyclopedia of Islam, Staceny international, London, 1989,

hlm. 288-9; Departemen Agama RI, Ensiklopedi islam, 1990, hlm. 633-6; Ahmad Amin, Fajrul Islam, jilid I, Islam, Ej. Srill Leiden, 1961, hlm. 412

6

Page 7: ALIRAN KHAWARIJ

8. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus

dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap bahwa

seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh

muslim lain yang telah dianggap kafir dengan risiko ia menanggung beban

harus dilenyapkan pula.

9. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.

Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al-

harb (Negara musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap berada

dalam dar al-islam (Negara islam).

10. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.

11. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan

orang yang jahat harus masuk ke dalam neraka).

12. Amar ma’ruf nahyi munkar.

13. Memalingkan ayat-ayat Al-quran yang tampak mutasabihat (samar)

14. Quran adalah makhluk.

15. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

C. Perkembangan Khawarij

Perkembangan khawarij semakin meluas dan terbagi menjadi dua

golongan yang pertama bermarkas di sebuah negeri Bathaih yang menguasai

dan mengontrol kaum Khawarij yang berada di Persia yang dikepalai oleh

Nafi bin Azraq dan Qathar bin Faja’ah, dan golongan yang kedua bermuara di

Arab daratan yang menguasai kaum khawarij yang berada di Yaman,

7

Page 8: ALIRAN KHAWARIJ

Handharamaut, dan Thaif yang dikepalai oleh Abu Thalif, Najdah bin ‘Ami,

dan abu Fudaika.

Terlepas dari berapa banyak subsekte pecahan Khawarij, tokoh-tokoh

seperti Al-Bagdadi dan Al-Asfarayani, sepakat bahwa subsekte khawarij yang

besar terdiri dari delapan macam, yaitu:

1. Al-Muhakkimah                5. Al-Ajaridah

2. Al-Azriqah                        6. As-Saalabiyah

3. An-Nadjat                         7. Al-Abadiyah

4. Al-Baihasiyah                   8. As-Sufriyah

Semua subsekte itu membicarakan persoalan hukum bagi orang yang

berbuat dosa besar, apakah ia masih dianggap mukmin atau telah menjadi

kafir. Tampaknya doktrin teologi ini tetap menjadi primadona dalam

pemikiran mereka, sedangkan doktrin-doktrin lain hanya sebagai pelengkap

saja.

Semua aliran yang bersifat radikal, pada perkembangan lebih lanjut,

dikategorikan sebagai khawarij, selama didalamnya terdapat indikasi doktrin

yang identic dengan aliran ini. Berkenaan dengan ini Harun Nasution

mengidentifikasi beberapa indikasi aliran yang dapat dikategorikan sebagai

aliran khawarij, yaitu:

1. Mudah mengafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka walaupun

orang itu adalah penganut agama Islam.

2. Islam yang benar adalah islam yang mereka pahami dan amalkan.

8

Page 9: ALIRAN KHAWARIJ

3. Orang-orang islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu dibawa kembali

pada islam yang sebenarnya, yaitu islam yang seperti mereka pahami dan

amalkan.

4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sefaham dengan mereka adalah

sesat, maka mereka memilih imam dari golongan mereka sendiri.

5. Mereka bersifat fanatic dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan

kekerasan dan membunuh untuk tujuan mereka.

 

D. Aliran Khawarij Pada saat ini

Secara formal, Khawarij sudah tidak ada, tetapi secara substansi

paradigma pemikiran dan ciri-ciri alirannya masih hidup dan berkembang

hingga sekarang.

Pada masa sekarang, pemberontakan bersenjata dan praktik mengafirkan

orang Islam telah terjadi di wilayah Arab bagian timur laut pada peralihan

abad ke-19 seperti yang ditulis oleh para cendekiawan Islam: Istilah Khawarij

berlaku bagi kelompok yang bersimpang jalan dengan orang-orang Islam dan

menganggap mereka sebagai orang-orang kafir, seperti yang terjadi pada

zaman sekarang ini dengan para pengikut Ibn ‘Abd al-Wahhâb yang muncul

di Najd dan menyerang dua tempat suci umat Islam9

Belakangan ini, beberapa ulama mengritik aliran Wahabi atau “salafî”

sebagai kelompok yang secara politik tidak benar. Praktik mengafirkan

menjadi ciri utama yang bisa dikenali dari kelompok neo-Khawarij pada masa

9 http://syamsuri149.wordpress.com/2011/12/26/syeikh-hisyam-kabbani-wahabi-salafi-neo-

khawarij/

9

Page 10: ALIRAN KHAWARIJ

modern ini. Mereka kelompok yang senang menghantam orang-orang Islam

dengan tudingan kafir, bidah, syirik, dan haram, tanpa bukti atau pembenaran

selain dari hawa nafsu mereka sendiri, dan tanpa memberikan solusi selain

dari sikap tertutup dan kekerasan terhadap siapa pun yang berbeda pendapat

dengan mereka.10

Mereka sama sekali tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman mati terhadap

orang-orang yang mereka tuduh kafir, sehingga mereka benar-benar telah

meremehkan kesucian jiwa dan kehormatan saudara-saudara mereka sendiri.

Imam al-Nawawî berkata, “Orang-orang ekstrem merupakan kelompok

fanatik yang sudah melampaui batas, dalam ucapan maupun perbuatan,” dan

“keras pendirian.” Melakukan praktik takfîr terhadap sesama muslim

merupakan ciri kelompok Khawarij, entah mereka menyebut diri sebagai

kelompok “salafi”, Syiah, atau sufi.11

Mereka mencampuradukkan berbagai hal menurut selera mereka,

asalkan sesuai dengan kepentingan mereka. Bahkan, mereka tidak memiliki

latar belakang ilmu-ilmu keislaman sedikit pun, dan mereka menggunakan

ayat-ayat Al-quran mengenai orang-orang kafir keluar dari konteksnya, dan

menerapkannya kepada orang-orang Islam. Seperti yang disebutkan

sebelumnya, orang-orang Khawarij tidak terbatas pada masa tertentu, tetapi

merupakan karakter yang melekat pada kelompok atau orang yang keluar dari

batas-batas agama, dengan menuduh orang Islam sebagai kafir.12

10 Ibid,11 Ibid,12 Ibid,

10

Page 11: ALIRAN KHAWARIJ

Inilah metode yang dikembangkan oleh kelompok Khawarij, dulu dan

kini, dan kemunculan anak-anak muda Khawarij yang menyesatkan itu telah

disinggung 1400 tahun yang lalu oleh Nabi Muhammad saw. Kelompok

Khawarij dewasa ini terdiri dari para pengikut aliran Wahabi atau “Salafi”.

Mereka sangat aktif menyebarluaskan kepalsuan ajaran mereka dengan

propaganda besar-besaran, melalui ceramah di masjid, internet, televisi, atau

penyebarluasan video, koran, buku, majalah, dan brosur. Sementara itu,

mereka menekan dan menyembunyikan kebenaran ajaran-ajaran Islam klasik

yang menjadi arus utama umat Islam, dan berkomplot untuk membungkam

siapa pun yang menentang sikap ekstrem mereka.13

13 Ibid,

11

Page 12: ALIRAN KHAWARIJ

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Khawarij sebagai sebuah aliran telogi adalah kaum yang terdiri dari

pengikut Ali bin Abi Thalib yang meninggalkan barisannya, karena tidak

setuju tehadap sikap Ali bin abi Thalib yang menerima arbitrase sebagai

jalan untuk menyelesaikan persengketaan khalifah dengan Mu’awiyah bin

Abi Sufyan.

2. Khalifah atau imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat islam,

khalifah tidak harus berasl dari keturunan Arab, khalifah dipilih secara

permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat,

khalifah sebelum Ali adalah sah tetapi setelah tahun ketujuh dari masa

khalifahnya, utsman ra dianggap menyeleweng,  Khalifah Ali adalah sah

tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim) ia dianggap telah menyeleweng,

Muawiyah dan Amr bin Al-Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga dianggap

menyeleweng dan telah menjadi kafir, Pasukan perang Jamal yang melawan

Ali juga kafir, Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim

sehingga harus dibunuh, Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung

dengan golongan mereka, Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang

menyeleweng, Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk

surga, sedangkan orang yang jahat harus masuk ke dalam neraka), Amar

ma’ruf nahyi munkar, Memalingkan ayat-ayat Al-quran yang tampak

12

Page 13: ALIRAN KHAWARIJ

mutasabihat (samar), Al-Quran adalah makhluk, Manusia bebas

memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

3. Perkembangan khawarij semakin meluas dan terbagi menjadi dua golongan

yang pertama bermarkas di sebuah negeri Bathaih yang menguasai dan

mengontrol kaum khawarij yang berada di Persia yang dikepalai oleh Nafi

bin azraq dan Qathar bin Faja’ah, dan golongan yang kedua bermuara di

Arab daratan yang menguasai kaum khawarij yang berada di Yaman,

Handharamaut, dan Thaif yang dikepalai oleh Abu Thalif, Najdah bin ‘Ami,

dan abu Fudaika.

B. SaranSekarang kita umat Islam Harus Hati-hati dalam memilih aliran yang

ada pada Islam karen Islam berdiri dari bermacam-macam aliran.

Maka dari itu kita harus mempunyai iman yang kuat dalam

menghadapi aliran yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits.

Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dalam mengatahui aliran

yang ada pada kaum khawarij.

13

Page 14: ALIRAN KHAWARIJ

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (1986), Al-Qur’an dan Terjemahannya, Depag. RI Jakarta.

Harun Nasution, (2002), Teologi Islam Aliran-Aliran Analisa Perbandingan.  Jakarta: UI Press

Abbas Siradjuddin. I’tiqad ahlussunnah wal jamaah, Pustaka Tarbiyah Baru, Jakarta, 2008.

Nata Abuddin. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998.

Rozak Abdul, Rosihon Anwar. Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung, 2001.

Hamdani, Maslani, Ratu Suntiah. Ilmu Kalam, Sega Asry, 2011.

http://syamsuri149.wordpress.com/2011/12/26/syeikh-hisyam-kabbani-wahabi-salafi-neo-khawarij/

14