alat mikro

26
A. Pengenalan Alat Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi pangan bertujuan agar praktikan dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan-peralatan di Laboratorium Mikrobiologi. Dengan praktikum ini juga praktikan dapat mengetahui fungsi dari setiap alat laboratorium. Alat-alat laboratorium yang di pelajari adalah mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, objek glass dan cover glass, tabung durham, dan beaker glass. Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati mikroorganisme yang tidak dapat di lihat oleh mata biasa. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop elektron. Mikroskop elektron berfungsi melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu. Cawan petri biasanya berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri ada yang terbuat dari gelas maupun plastik. Cawan petri terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium dan bagian penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakain rutin digunakan cawan petri berdiameter 15 cm ( biasa diisi agar nutrisi sebanyak 15 ml). Pada suhu 40 derajat celcius medium agar akan mulai memadat, sehingga harus diingat bahwa pada masa inkubasi cawan tersebut harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk mencegah kondensasi uap yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke permukaan agar. Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran, dan untuk pengujian mikrobiologis lainnya. Lingkungan steril pada tabung reaksi dipertahankan dengan adanya sumbat. Sumbat yang kita gunakan disini adalah sumbat kapas. Pemasangan sumbat kapas pada tabung reaksi harus benar. Apabila terdengar bunyi blub pada saat melepaskan sumbat maka sumbat itu telah benar. Lalu agar penyimpanan tabung reaksi rapih dan mudah digunakan, harus di simpan dan di letakkan di rak tabung. Pipet ukur sering digunakan untuk memindahkan kultur secara steril. Ukuran pipet yang sering digunakan adalah 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Pipet dapat terbuat dari plastik atau gelas. Pipet

Upload: rismaaimuett

Post on 10-Aug-2015

81 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mikroba

TRANSCRIPT

Page 1: Alat mikro

A. Pengenalan Alat

Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi pangan bertujuan agar praktikan dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan-peralatan di Laboratorium Mikrobiologi. Dengan praktikum ini juga praktikan dapat mengetahui fungsi dari setiap alat laboratorium. Alat-alat laboratorium yang di pelajari adalah mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, objek glass dan cover glass, tabung durham, dan beaker glass.

Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati mikroorganisme yang tidak dapat di lihat oleh mata biasa. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop elektron. Mikroskop elektron berfungsi melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu.

Cawan petri biasanya berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri ada yang terbuat dari gelas maupun plastik. Cawan petri terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium dan bagian penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakain rutin digunakan cawan petri berdiameter 15 cm ( biasa diisi agar nutrisi sebanyak 15 ml). Pada suhu 40 derajat celcius medium agar akan mulai memadat, sehingga harus diingat bahwa pada masa inkubasi cawan tersebut harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk mencegah kondensasi uap yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke permukaan agar.

Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau padat, untuk alat pengenceran, dan untuk pengujian mikrobiologis lainnya. Lingkungan steril pada tabung reaksi dipertahankan dengan adanya sumbat. Sumbat yang kita gunakan disini adalah sumbat kapas. Pemasangan sumbat kapas pada tabung reaksi harus benar. Apabila terdengar bunyi blub pada saat melepaskan sumbat maka sumbat itu telah benar. Lalu agar penyimpanan tabung reaksi rapih dan mudah digunakan, harus di simpan dan di letakkan di rak tabung.

Pipet ukur sering digunakan untuk memindahkan kultur secara steril. Ukuran pipet yang sering digunakan adalah 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Pipet dapat terbuat dari plastik atau gelas. Pipet gelas dapat di sterilisasi dengan cara di bungkus satu persatu dengan kertas coklat dan selanjutnya disterilisasi dengan autoclave atau oven. Pembungkusan pipet harus dengan benar, sebelum membungkus pipet dengan kertas praktikan harus memeriksa ujung pipet, masih dalam kondisi baik atau tidak. Hal ini harus di perhatikan agar pembungkus tidak tembus dan akan menyebabkan mikroorganisme lain masuk.

Ball pipet berfungsi untuk menghisap larutan yang akan diukur. Ball pipet biasanya digunakan bersamaan dengan pipet ukur. Ball pipet terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop dan Bola karetnya tidak mudah lembek setelah di tekan. Cara kerja ball pipet ini adalah kosongkan terlebih dahulu udara dari ball dengan menekan knop yang bertanda ”S” sambil menekan bola karetnya. Kemudian tempatkan pipet pada larutan yang akan diambil. Lalu tekan knop yang bertanda ”S” lagi untuk menghisap larutan. Setelah dihisap, larutan dikeluarkan dengan menekan knop bertanda ”E”.

Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores mikroorganisme, terdiri dari ose lurus untuk menanam mikroorganisme. dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-zag.

Page 2: Alat mikro

Bunsen berfungsi untuk membuat keadaan yang steril. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

B. Sterilisasi

Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan suatu kondisi yang benar-benar aseptik dimana alat penunjang serta nutrient dan substrat harus benar-benar steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari segala macam bentuk kehidupan terutam mikro organism. Hal ini berarti mikroba kontaminan harus dimatikan. Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih maka dilakukan sterilisasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas, metode sterilisasi dengan menggunakan panas dibagi menjadi 2 cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah.

Sterilisasi kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak rusak, menyala, hangus, dan menguap pada suhu setinggi itu. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain alat-alat gelas (botol, tabung reaksi, cawan petri, dan lain-lain) dan bahan-bahan ceperti kertas, kain, dan kapas. Sterilisasi kering menggunakan oven pada suhu 70-80 derajat celcius selama 2 jam. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus, menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.

            Sterilisasi basah dapat dilakukan dengan perebusan dengan suhu 100 derajat celcius selama 10 menit, blansing dengan suhu 70-85 derajat Celsius selama 7-9 menit, pasteurisasi dengan suhu 72 derajat celcius selama 7 detik, dan menggunakan autoclave. Sterilisasi dengan autoclave menggunkan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC selama 15 menit dengan tekanan 1 Atm. Cara ini selain di gunakan untuk sterilisasi alat, digunakan juga untuk bahan-bahan yang mengandung cairan yang tidak tahab udara panas yang kering, misalnya medium.

Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen. Agar ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril.

VII. KESIMPULAN

            Dalam praktikum mikrobiologi pangan terdapat berbagai macam alat-alat yang harus kita ketahui fungsi dan cara pengerjaannya agar praktikum mikrobiologi pangan dapat dilakukan dengan baik dan benar. Alat-alat laboratorium yang harus kita pelajari adalah mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, objek glass dan cover glass, tabung durham, dan beaker glass.

Pada praktikum dan pengerjaan mikrobiologi, diperlukan suatu kondisi yang benar-benar aseptik dimana alat penunjang serta nutrient dan substrat harus benar-benar steril. Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat, bahan, dan kemasan dari segala macam

Page 3: Alat mikro

bentuk kehidupan terutam mikro organism. Hal ini berarti mikroba kontaminan harus dimatikan. Untuk memperoleh kondisi yang steril dan bersih maka dilakukan sterilisasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium mikrobiologi adalah dengan menggunakan panas, metode sterilisasi dengan menggunakan panas dibagi menjadi 2 cara, yaitu sterilisasi kering dan sterilisasi basah. Sterilisasi tidak hanya dilakukan terhadap alat-alat laboratorium saja, tetapi ruangan dan tempat kerja pada pengerjaan mikrobioogi harus steril juga.

 

No.

 

Nama Alat

 

Fungsi

 

Cara Kerja

 1. Autoclave Untuk mensterilkan

alat dan bahan.1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu

banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.

2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.

3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.

4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.

5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga   sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.

2. Jarum Ose Untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.

Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.

Page 4: Alat mikro

3. Enkas Sebagai tempat penanaman mikroba.

Pengerjaan sampel dengan aseptis dan menekan udara bebas.

4. Inkubator Tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.

1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu

power hijau menyala).3. Atur suhu dalam incubator dengan

menekan tombol set.4. Sambil menekan tombol set, putarlah 

tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.

5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.

6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

5. Magnetik Stirer

Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

1. Tombol logam untuk menghidupkan alat.2. Ambil stirer  ( batang magnet) dan

masukkan pada larutan (di tempatkan dalam erlenmeyer/ beaker glass) yang akan di homogenkan.

3. Letakkan tepat di bagian tengah papan besi dengan hati-hati.

4. Ubah tombol di sebelah kanan untuk mengatur kecepatan( lihat tanda panah).

5. Ubah tombol di sebelah kiri untuk mengatur suhu.

6. Waktu penggunaan di sesuaikan dengan kebutuhan.

7. Setelah selesai, tombol kecepatan dan suhu di-0 kan kemudian matikan alat.

8. Ambil batang magnet dari larutan yang telah homogen,cuci dan letakkan kembali di atas papan besi.

 6. Timbangan

AnalitikMenimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

1. Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.

2. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.

 7. Fortex Untuk mengaduk

senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau wadah.

1. Tabung reaksi diletakkan pada lubang tempat tabung.

2. Menekan tombol power hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan

Page 5: Alat mikro

tercampur rata.

 8. Erlenmeyer Untuk menampung

larutan, bahan atau cairan.

1. Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih.

2. Isi dengan  benda cair dengan jumlah besar dan berskala.

 9. Tabung

ReaksiWadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia. Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.

1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.

2. Masukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi.

3. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi.

10. Cawan Petri Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.

1. Meletakan medium di dalam cawan petri.2. Menutup Cawan petri dengan penutup

cawan.

 11. Alumunium

FoilSebagai penutup Erlenmeyer/tabung reaksi.

1. Ambil aluminium foil secukupnya.2. Letakkan pada bibir Erlenmeyer maupun

tabung reaksi.3. Rekatkan sampai tertutup rapat.

 12. Plastic Wrap Menutup wadah

(cawan petri) yang sudah berisi media yang akan diteliti.

1. Mengambil plastic wrap secukupnya.2. Menutupkan  pada cawan petri yang berisi

media (bakteri)  rekatkan sampai kencang.

 13. Jangka

SorongUntuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.

1. Hal pertama yang kita lakukan adalah melepaskan pengunci.

2. Memasangkan dan menggeserkan rahang geser hingga bola mini terjepit diantara rahang geser dan rahang tetap, lalu mengunci rahang geser.

3. Amati skala nonius dan mencari garis pada skala nonius yang segaris dengan garis skala pada skala utama. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 40 (atau 0,4 mm).

4. Amati skala utam dan cari garis pada skala utama yang terdekat dengan garis 0 pada skala nonius. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 32 mm.

5. Jumlahkan hasilyang kita dapatkan dari skala utama dan skala nonius, yaitu 32 mm

Page 6: Alat mikro

+ 0,44 mm = 32,4 mm

 14. Colony

CounterUntuk menghitung jumlah koloni mikroba.

1. Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.2. Tekan tombol di sebelah kiri belakang

sampai lampu colony counter menyala dan stabil.

3. Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.

4. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.

5. Hitung jumlah colony mikroba dengan menekan koloni yang terlihat.

6. Jumlah yang tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang telah di hitung.

 

CATATAN : Jika penggunaan memerlukan waktu yang lama, colony counter harus sering di matikan.

 15. Mikropipet Memindahkan cairan

yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.

1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.

2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.

3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.

4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.

5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.

6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.

7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.

8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

 

Page 7: Alat mikro

16. Tip / Ujung Mikropipet

Sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1µl sampai 20 µl.

1. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.

2. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.

3. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.

4. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.

5. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.

6. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

 17. Pinset Untuk mengambil

benda dengan menjepit misalnya saat memindahkancakram antibiotik. 

Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan.

18. Rak Tabung Reaksi

Tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi tabung tetap tegak.

Meletakkan tabung reaksi tegak lurus dalam jumlah banyak.

19. Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan  jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose

1. Menyalakan Bunsen.2. Memanaskan alat-alat tersebut di atas api

sampai pijar.

 

20. Paper Dish / Blank Dish

Alat sterilisasi dengan oven yang terbuat dari kertas saring dan di celupkan kedalam cairan antibiotik.

1. Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.2. Mensterilkan dengan pemanasan

 

Page 8: Alat mikro

1. Alat-alat Sterilisasi

Alat-alat sterilisasi meliputi Otoclaf, Oven, Ozonsterilizer, dan Lampu

Spritus. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering,

dimana oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Perinsip dari

oven ini sendiri adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas kering.

Ozonsterilizer berfungsi mensterilisasikan alat-alat yang tidak bersekala.

Ozonsterilizer terdiri atas dua bagian, yakni bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas

ozonsterilizer mempunyai prinsip kerja membunuh mikroba menggunakan ozon (O3),

dimana ozon dapat merusak mekanisme dari mikroba sehingga sel protein pada mikroba

mengalami oksidasi yang mengakibatkan perubahan fungsi dan kematian pada mikroba,

dan ozon (O3) itu sendiri bersifat racun. Bagian bawah dari ozonsterilizer (elektra)

berfungsi mensterilisasikan medium menggunakan sinar lampu dengan panas tinggi,

dimana cara kerjanya hampir sama dengan oven.

Otoclaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air

panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami

koogulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan

kematian pada mikroba. Saat penggunaan otoclaf penutupan harus benar-benar rapat agar

uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat.

Lampu spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk

mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni

mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.

2. Alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme.

Alat-alat yang tergolong dari alat perhitungan koloni adalah coloni counter

dan cawan petri. Coloni counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung

jumlah mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba

dapat dilakukan dengan perbesaran menggunakan luv atau dengan menandai beberapa

koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada coloni

counter dan juga menggunakan tombol check.

Page 9: Alat mikro

Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara

kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.

3. Alat lainnya

Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang

tak dapat dilihat oleh mata. Cara penggunaan mikroskop adalah dengan membelakangi

bagian belakang mikroskop. Mikroskop yang digunakan antara lain elektron, mikroskop

cahaya, dan mikroskop kemera. Mikroskop cahaya (Monokoler) berfungsi untuk melihat

objek dengan bantuan cahaya. Mikroskop ini digunakan dengan satu mata, sehingga

bayangan yang terlihat hanya memilki panjang dan lebar, dan memberikan gambaran

mengenai tingginya. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan

cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan

yang dihasilkan adalah maya, terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan akan

diteruskan dan menghasilkan bayangan tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat.

Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang

pula mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop ini memiliki pembasaran objektif (10x dan

40x) serta pembesaran okuler (10x). Mikroskop elektron (Biokuler) berfungsi untuk

melihat objek dengan bantuan elektron atau cahaya lampu. terdiri atas empat lensa

objektif dengan empat pembesaran, 10x, 25x, 40x dan 100x. Saat pengunaan

menggunakan pembesaran 100x, ditambahkan minyak emersi di atas gelas objek.

Tujuannya adalah untuk mengurangi sudut bias akibat banyaknya cahaya yang

dipantulkan. Tanpa minyak emersi, maka objek yang akan diteliti, tidak akan terllihat.

Mikroskop ini digunakan saat melihat struktur dan melakukan pewarnaan bakteri.

Mikroskop kamera (Triokuler) berfungsi sebagai pengambil gambar (objek). Lensa

okuler yang terdapat dalam mikroskop ini sejumlah tiga lensa okuler. Mikroskop ini

dapat mengambil gambar dari preparat. Maka dari itu, mikroskop ini hanya akan

digunakan bila ingin mengambil gambar objek yang akan diamati. Prinsip kerjanya sama

seperti mikroskop cahaya, hanya ada sedikit perbedaan dalam mengoperasikannya.

Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan

yang diduga dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi.

Dengan pemutaran kecepatan tertentu, zat-zat yang tidak terlarut akan mengendap.

Satuaan yang digunakan pada centrifuge adalah Rpm (Rotation per meter). Perinsip kerja

dari alat ini adalah zat yang akan dipisahkan dimasukkan kedalam tabung yang terdapat

Page 10: Alat mikro

pada centrifuge, kemudian menutup lubang pada centrifuge agar udar yang masuk tidak

mempengaruhi zat yang akan dipisah. Setelah itu tentukan waktu dan rotasi putaran yang

diinginkan, dengan memutar tombol Timer dan Rotation.

Sepektrometri adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kepekatan dalam

larutan menggunakan cahaya. Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya kedalam

kupet yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan dan sebagian lagi

akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri tidak boleh menggunakan

tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan menempel pada kupet dan

mempengaruhi hasil akhirnya.

Pipet volume adalah alat yang berfungsi sebagai pengambil larutan atau

sampel sesuai dengan jumlah yang kita tentukan. Pipet gondok berfungsi sama seperti

pipet volum, hanya saja pengambilan larutan sudah ditentukan. Cara sterilisasinya

menggunakan otoklaf.

Lumpang dan Alu berfungsi sebagai tempat menggerus bahan yang akan

diuji, disterilisasi dengan cara dimasukkan alkohol 70%, lalu dimasukkan api sampai

padam. Objek gelas digunakan dalam meneliti kapang dan cover glass berfungsi

melindungi sampel.

Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba alam

bentuk media tegak atau miring yang disumbat dengan kapas, dibulatkan lalu disterilkan

dengan kapas berada tetap di atasnya dan diikat, sedangkan rak tabung sebagai tempat

untuk meletakkan tabung reaksi.

Tabung Durham berfungsi untuk menangkap gas O2 yang dihasilkan dari

hasil fermentasi mikroorganisme biasa digunakan dalam medium cair. Cara sterilisasinya

menggunakan alat otoklaf.

Ose berfungsi untuk mengambil dan menggores MO, terdiri dari ose lurus

untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-

zag.

Paper Disk merupakan alat yang terbuat dari kertas saring dan dicelupkan ke

dalam cairan antibiotik, disterilisasi dengan oven.

Page 11: Alat mikro

Pinset berfungsi untuk menjepit atau mengambil pencadang, sterilisasinya

dapat dilakukan dengan dibakar menggunakan lampu spiritus. Sedangkan pencadang

berfungsi untuk melihat daerah hambatan atau zona halo yang diisi dengan antibiotik.

Ukurannya yaitu diameter luar = 8 mm, diameter dalam = 6 mm, panjang = 10 mm.

Pencadang disterilisasi dengan dimasukkan ke dalam cawan petri lalu dimasukkan ke

dalam oven.

Timbangan Analitik berfungsi untuk menimbang bahan kimia. Timbangan

ini memiliki batas maksimal penimbangan. Jika melewati batas tersebut, maka ketelitian

perhitungan akan berkurang.

Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan bahan,

menampung larutan, dan tempat untuk mencampurkan bahan lalu dimasukkan ke dalam

labu Erlenmeyer. Alat ini dapat disterilisasikan dengan dibungkus terlebih dahulu dengan

kertas saring bagian atasnya lalu dibungkus dengan kertas dan diikat, lalu dimasukkan ke

dalam otoklaf.

Labu erlenmeyer berfungsi sebagai tempat penyimpanan medium,

memanaskan larutan, dan menampung hasil dari penyaringan. Alat ini dapat

disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas dengan kapas, lalu disterilisasi

dengan menggunakan otoklaf.

Neraca Ohauss 311 merupakan alat yang digunakan untuk menimbang

medium. Pada saat dilakukan penimbangan, digunakan kertas timbang.

Spoid berfungsi untuk mengambil larutan, zat hasil pengukuran, atau zat

yang mau diuji. Alat ini dapat disterilisasikan dengan menggunakan otoklaf (uap air

bertekanan) dimana sebelum disterilisai dibungkus terlebih dahulu.

Mikrometer skrup berfungsi untuk mengukur tebal dan tipis (diameter) atau

luas daerah anti bakteri. Alat ini memiliki dua skala, sehingga memiliki tingkat ketelitian

yang lebih tinggi dan tidak perlu disterilisasikan.

Saran

Page 12: Alat mikro

Alat yang akan digunakan terlebih dahulu harus disterilisasikan atau benar-

benar steril. Praktikan sudah dapat mengetahui pengelompokkan alat-alat yang akan

distrilisasi dan cara mensterilisasi, seperti perlakuan khusus pada alat-alat berskala

maupun lainnya. Saat memegang alat sebaiknya praktikan menggunakan handspon, agar

dipastikan alat benar-benar steril.

Tabel 1. Alat Optik

No

.

Gambar dan Nama

Alat

Fungsi Kegunaan dan Cara

Pemeliharaan

1.

Gelas piala (beaker) Gelas piala berfungsi

sebagai tempat

penyimpanan medium,

memanaskan larutan,

pencampuaran larutan dan

menampung hasil dari

penyaringan dalam ukuran

tertentu.

Alat ini dapat

disterilisasikan dengan

dicuci sampai bersih

ataupun dengan ditutup

terlebih dahulu bagian atas

dengan kapas, lalu

disterilisasi dengan

menggunakan autoclave.

2.

Gelas erlenmeyer Gelas erlenmeyer berfungsi

sebagai tempat

penyimpanan medium,

memanaskan larutan, dan

menampung hasil dari

penyaringan.

Alat ini dapat

disterilisasikan dengan

ditutup terlebih dahulu

bagian atas dengan kapas,

lalu disterilisasi dengan

menggunakan autoclave.

3.

Petridish (cawan

petri)

Cawan petri berfungsi untuk

pembuatan kultur media.

Alat ini disterilisaskan

bersama dengan kertas

saring didalamnya.

Sebelumnya, cawan petri

dicuci dan dikeringkan dan

setelah itu bungkus dengan

kertas putih coklat untuk

disterilisasi dengan oven.

4. Tabung reaksi Tabung reaksi berfungsi

sebagai tempat media

pertumbuhan mikroba

Caranya yaitu pada waktu

memanaskan media yang

ada pada tabung reaksi,

Page 13: Alat mikro

dalam bentuk media tegak

atau miring yang disumbat

kapas.

harus dalam keadaan

miring diatas nyala api.

5.

Gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk

menakar air suling

danbahan kimia yang akan

digunakan.

Gelas ukur ada yang tahan

panas dan ada pula yang

tidak tahan panas.

Pembuatan larutan

sterilisasi eksplan, yaitu

chlorox selalu

menggunakan gelas ukur.

Pada saat

menggunakannya

perhatikan caramembaca

skalanya.

6.

Penutup tabung

reaksi

Penutup tabung reaksi

berfungsi untuk menutup

tabung reaksi.

Dapat disterilkan dengan

autoclave.

7.

Pipet Tetes Pipet tetes berfungsi sebagai

pengambil larutan atau

sampel dengan ukuran tetes.

Caranya, yaitu cairan

disedot dengan bantuan

filter (penyedot).

Kemudian teteskan

seberapa yang diinginkan.

8.

Batang pengaduk Batang pengaduk berfungsi

untuk mengaduk bahan

kimia atau

menghomogenkan medium

yang akan dibuat.

Batang pengaduk yang

digunakan biasanya dari

kaca sehingga dapat

dipanaskan dengan

autoclave.

Page 14: Alat mikro

9.

Pipet ukur Pipet ukur berfungsi sebagai

pengambil larutan atau

sampel sesuai dengan

jumlah yang kita tentukan.

Cara penggunaanya sama

seperti pipet tetes, tapi

memiliki ukuran berapa

banyak cairan yang akan

diambil.

Tabel 2. Alat-Alat Mekanik

No.

Gambar dan

Nama Alat

Fungsi Kegunaan, Cara

Mengoperasikan,

dan Pemeliharaan

Alat

1.       

Autoclave Berfungsi untuk

sterilisasi media

maupun alat-alat

seperti pipet,

scalpel, pinset,

cawan petri, botol

mutlak dibutuhkan

autoclave.

Caranya mengisi air

sampai dasar yang

berlubang. Kemudian

nyalakn alat.

Masukkan materi yang

akan disterilkan.

Selanjutnya,

penutupautoclave

dipasang dan sekrup

dikencangkan. Kran

pengatur keluar uap

dibiarkan terbuka dan

ditutup hingga suhu

121ºC, setelah itu,

biarkan hingga

tekanan turun 0ºC dan

dibuka secar perlahan.

Page 15: Alat mikro

2.       

Oven Berfungsi untuk

sterilisasi alat-alat

yang tahan terhadap

panas tinggi,

misalnya cawan

petri tabung reaksi,

Erlenmeyer, dan

lain-lain.

Prinsip kerjanya

adalah alat yang

disterilkan dibungkus

dalam kertas

kemudiandimasukkan

dalam oven lalu

ditutup. Setelah itu

mengaktifkan tombol

power dan mengatur

suhu yang diinginkan,

menggunakan

temperature suhu

180ºC selama 2 jam.

3.       

Inkubator Inkubator berfungsi

sebagai

menumbuhkan

bakteri pada suhu

tertentu,

menumbuhkan ragi

dan jamur, dan

menyimpan biakan

murni

mikroorganisme

pada suhu rendah.

Prinsip kerjanya yaitu

mengubah energy

listrik menjadi energy

panas.

4.        Incease Incease berfungsi

sebagai tempat

untukmengambil

bakteri untuk

menghindari

kontaminasi

langsung.

Untuk mensterilkan

bagian dalamnya

dengan cara

menyemprotkan

alcohol 95%

atauformalin cair.

Page 16: Alat mikro

5.       

Laminer air

flow

Alat ini berfungsi

sebagai alat untuk

mensterilisasikan

udara ditempat

kerja, sehingga

kegiatan yang

berkaitan dengan

pemindahan dan

pengambilan

mikroba dapat

dilakukan di sekitar

laminar air flow.

Sterilkan barang-

barang yang ingin

digunakan, dan

sterilkan juga badan

dan pakaian yang kita

gunakan. Kemudian

nyalakan laminar air

flow, dan jangan

keluar masuk ruangan

sampai pekerjaan

selesai.

6.       

Colony

counter

Alat ini berfungsi

sebagai penghitung

jumlah mikroba

pada cawan petri

menggunakan sinar

dan luv.

Cara menggunakannya

adalah setelah kita on-

kan, kita simpan

cawan petri yang

berisi bakteri atau

jamur kedalam kamar

hitung, mengatur alat

penghitung pada

posisi dan mulia

menghitung dengan

menggunakan jarum

penunjuk sambil

melihat jumlah pada

layar bidang.

7.        Mikroskop Mikroskop

berfungsi sebagai

alat bantu untuk

melihat

Cara penggunaan

yaitu dengan

melatarbelakangi

bagian belakang

Page 17: Alat mikro

mikroorganisme

yang tak dapat

dilihat oleh mata.

mikroskop